3. 3
www.pln.co.id
LATAR BELAKANG
1. Pemerintah sudah menerbitkan Perpres No. 55
Tahun 2019 untuk mendorong percepatan program
KBLBB, namun operasionalisasi dari peraturan
tersebut belum berjalan dengan baik.
2. kondisi saat ini:
❖ Ketergantungan pada impor BBM dan
minyak mentah terus meningkat dan tidak
diiringi peningkatan produksi dalam
negeri. Kebutuhan BBM Nasional saat ini
mencapai 1.5 juta barel per hari yang
mana lebih dari 50% berasal dari impor.
Kondisi ini diproyeksikan terus terjadi
peningkatan penggunaan Devisa hingga
Rp2.444 T pada tahun 2050.
❖ Emisi dari sektor transportasi terus meningkat hingga
diperkirakan mencapai 0,86 Miliar Ton CO2e di tahun
2060, sementara belum ada roadmap untuk percepatan
kendaraan listrik untuk menuju ke Net Karbon 2060.
❖ Kesiapan ketenagalistrikan sudah tercukupi
menggunakan sumber energi domestik:
a. Saat ini PLN mengalami over supply.
b. Perlu transisi energi ke green energy untuk
mencapai target Net Karbon 2060.
4. 4
www.pln.co.id
MANFAAT PENGGUNAAN KENDARAAN LISTRIK BAGI PEMERINTAH, MASYARAKAT, DAN LINGKUNGAN
Dengan target jumlah pengguna Molis sebanyak 4.000.000 unit pada
tahun 2023, dapat memberikan manfaat baik bagi pemerintah berupa
penghematan impor BBM sebesar Rp12T/tahun dan pengurangan subsidi
BBM sebesar Rp4,6T/tahun, bagi masyarakat berupa penghematan bahan
bakar sampai dengan 80%, serta bagi lingkungan berupa pengurangan
emisi karbon sebesar 2,3 juta ton CO2/tahun.
Asumsi
Konsumsi BBM : 1 liter/hari
Liter BBM ke kWh : 1,2 kWh/liter
Liter BBM ke Emisi CO2 : 2,6 kgCO2/liter
kWh ke Emisi CO2 : 0,85 kgCO2/kWh
Pemerintah
✓ Pengurangan Import BBM
✓ Pengurangan Subsidi BBM
Rp 12 T / Tahun
Rp 4,6 T / Tahun
Pengguna
Molis
✓ Lebih murah / hemat bahan
bakar sampai dengan 80 %
Lingkungan
✓ Penurunan Emisi Karbon
2,3 juta tonCO2/tahun
Manfaat
5. 5
PLN Mempelopori Akselerasi Ekosistem EV Sebagai Upaya Demand Creation
Dalam Mewujudkan Transisi Energi di Indonesia, PLN mengakselerasi terciptanya ekosistem EV dengan sistem terintegrasi
SPKLU yang dilengkapi fitur pendukung di PLN Mobile dan SPBKLU sebagai upaya Demand Creation.
6. www.pln.co.id
PLN MENGHADIRKAN EKOSISTEM EV SECARA END TO END DI INDONESIA
SPKLU
Home
Charging
Digitalisasi
Penyedia Layanan
Kendaraan Listrik
SPBKLU
Fitur Electric Vehicle dan
Marketplace di PLN
Mobile
Pengguna home charging
mendapatkan diskon
penggunaan listrik 30%
pada pukul 22.00 - 05.00
dan insentif biaya
penyambungan spesial
untuk tambah daya dan
pasang baru.
Jumlah Home Charging
ada 1.273 unit.
PLN membangun SPKLU dan SPBKLU secara mandiri
serta membuka peluang kolaborasi secara
FRANCHISING
Stasiun Pengisian
Kendaraan Listrik Umum.
Jumlah SPKLU ada 616 unit.
Stasiun Penukaran Baterai
Kendaraan Listrik Umum.
Jumlah SPBKLU ada 1.101 unit.
Data charger yang terhubung ke aplikasi Charge.IN
Stasiun Pengisian Listrik Umum.
Jumlah SPLU ada 6.743 unit.
SPLU
8. www.pln.co.id |
Perkembangan SPKLU Saat Ini
Sampai Februari 2023 PLN telah membangun 616 SPKLU di 279
Titik Lokasi dimana 593 SPKLU dibangun secara mandiri oleh PLN di
266 lokasi dan 23 SPKLU di 13 Titik Lokasi dibangun dengan Skema
Franchise.
SKEMA MANDIRI SKEMA KEMITRAAN
SPKLU PLN
593
Unit
Mesin
266
Lokasi
23
Unit
Mesin
13
Lokasi
UID/UIW
SKEMA MANDIRI SKEMA PARTNERSHIP TOTAL
LOKASI MESIN LOKASI MESIN LOKASI MESIN
ACEH 1 1 0 0 1 1
SUMUT 8 12 1 1 9 13
SUMBAR 3 4 0 0 3 4
S2JB 12 13 0 0 12 13
BABEL 2 2 0 0 2 2
LAMPUNG 5 7 0 0 5 7
RIAU 3 3 0 0 3 3
KALBAR 3 3 0 0 3 3
KALSELTENG 3 3 0 0 3 3
KALTIMRA 6 8 0 0 6 8
SULUTTENGGO 7 8 0 0 7 8
SULSELRABAR 7 15 0 0 7 15
MALUKU 2 2 0 0 2 2
PAPUA 2 2 0 0 2 2
NTT 4 5 0 0 4 5
NTB 5 5 0 0 5 5
JATIM 7 11 1 2 8 13
JATENG 12 19 0 0 12 19
JABAR 107 111 0 0 107 111
JAYA 23 35 9 16 32 51
BALI 32 309 2 4 34 313
BANTEN 12 15 0 0 12 15
TOTAL 266 593 13 23 279 616
Wilayah UFC FC MC SC Total
Nasional 84 87 217 228 616
Banten 0 5 7 3 15
Jaya 6 11 28 6 51
Jabar 0 2 107 2 111
Jateng DIY 0 6 7 6 19
Jatim 0 2 9 2 13
Bali 78 12 22 201 313
Sumatera 0 24 14 5 43
Kalimantan 0 8 6 0 14
Sulawesi 0 8 14 1 23
Maluku 0 2 0 0 2
Papua 0 2 0 0 2
Nusa Tenggara 0 5 3 2 10
Tipe Mesin Charger SPKLU
Our Partner
9. 9
Skema Paket Bisnis Layanan Franchise SPKLU Yang Ditawarkan oleh PLN
Group
1. Franchisee menyediakan dana/modal untuk penyediaan SPKLU
sesuai paket yang dipilih.
2. Franchisee menyediakan lahan sesuai dengan ketentuan dari
PLN
Franchise Paket 2
Franchise Paket 1
Skema Franchise SPKLU merupakan langkah PLN mengakselerasi ketersediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk
memberikan kepercayaan atau menghilangkan kehawatiran pengguna EV untuk melakukan pengisian ulang, serta mendorong peralihan
masyarakat untuk menggunakan EV, serta membuka peluang bisnis yang lebih besar dan lebih mudah melalui skema bisnis yang saling
menguntungkan antar pihak.
1. Franchisee menyediakan dana/modal untuk penyediaan SPKLU
sesuai paket yang dipilih.
2. Franchisee menyediakan lahan sesuai dengan ketentuan dari PLN.
3. Franchisee menyediakan mesin SPKLU sesuai ketentuan dari PLN.
Franchise Paket 3 dan 4
1. Franchisee menyediakan lahan
2. Franchisee menyediakan dana untuk pembayaran sewa peralatan
EV Charging Station
3. Franchisee menyediakan produk atau layanan bundling
Uraian Investasi
Franchise
Paket 1
Franchise
Paket 2
Franchise
Paket 3
Franchise
Paket 4
Lahan Franchisee Franchisee Franchisee Franchisee
EV Charger
PLN Group
Franchisee
PLN Group PLN Group
Electricity
PLN Group
O&M
Platform
Branding &
Marketing
Shelter
Fee / Manage
Service Franchisee
Product Bundling - - Franchisee
10. 10
Roadmap Kebutuhan SPKLU Per Tahun
168 390 693 1.030
1.558
2.465
3.273
4.146
4.894
6.082
7.146
-
1.000
2.000
3.000
4.000
5.000
6.000
7.000
8.000
2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031
UNIT
KEY POINTS Estimasi titik SPKLU
dibutuhkan per
tahun dengan rasio
10 KLBB : 1 SPKLU
Estimasi mencakup
level Fast Charging
dan Medium
Charging
Estimasi merupakan
total kebutuhan
nasional baik akan
disediakan PLN
maupun Badan
Usaha lainnya
Sumber : Roadmap SPKLU di Dalam Ekosistem KBLBB PT PLN (Persero) Divisi RKO Tahun 2020
Sesuai roadmap Div RKO, pada tahun 2031 dibutuhkan sebanyak 7.146 unit SPKLU untuk memenuhi kebutuhan charging station pengguna
kendaraan listrik di Indonesia. Untuk memenuhi target roadmap SPKLU tersebut, PLN melakukan pembangunan infrastruktur pengisian ulang
kendaraan listrik secara mandiri dan melalui skema kerja sama franchise dengan entitas bisnis lain.
12. www.pln.co.id |
Perkembangan SPBKLU Saat Ini
Jawa Barat : 22 Unit
Banten : 7 Unit
DKI : 41 Unit
No PLN Unit Jumlah SPBKLU Jumlah Baterai
1 UID Jabar 22 132
2 UID Jaya 41 186
3 UID Banten 7 42
Total 70 360
Sampai dengan bulan Desember 2022, PLN telah membangun
SPBKLU Pra Komersial yang tersebar di 11 Kota/Kecamatan
dengan jumlah SPBKLU 70 unit dan jumlah baterai 360 unit
Our Partner
13. 13
www.pln.co.id |
Customer Journey SPBKLU PLN
1
Konsumen Mencari
Lokasi SPBKLU
tedekat
2
Konsumen mengambil
baterai yang penuh
kemudian menutup
pintu loker tersebut
3
Pada layar HMI muncul
perintah agar konsumen
untuk memasukan baterai
yang kosong
5
6
7 4
Bila setelah dicek kondisi
beterainya baik maka
konsumen diarahkan ke
menu payment
• Konsumen diperintahkan untuk
menutup Pintu Loker
• SPBKLU akan melakukan
proses pengecekan Baterai
Kosong yang dimasukan oleh
konsumen
Bila proses payment berhasil layar
HMI akan memberikan informasi
loker baterai yang penuh dan pintu
loker akan otomatis terbuka
• Konsumen melakukan Scan QR
Code
• Apabila Scan QR Code berhasil
maka pintu loker yang kosong
otomatis akan terbuka
14. Restricted and internal use only
Model Kepemilikan Battery dan Metode Pengisian Daya E2W
Pengguna EV roda 2 dikelompokkan dalam 2 model kepemilikan battery, yaitu battery milik pengguna dan battery sewa, dimana
pengisian daya untuk EV dengan battery milik pengguna dapat dilakukan di rumah maupun public charging station atau SPLU, sedangkan
pengisian daya untuk EV dengan battery sewa dapat dilakukan melalui battery swapping station atau SPBKLU, home charging dan public
charging station atau SPLU. Pengguna battery swapping station atau SPBKLU dikelompokkan menjadi 2 segmen pasar yaitu dari
segmen fleet management atau armada transportasi online dan segmen individu yang menggunakan metode closed loop swap.
Charging
method
Swapping
method
Battery owned by rider Battery not owned by rider
Standard charging
model
Battery swap only
Battery lease and charging
Battery swap
and charging
Fleet management Individu
• 100 km/hari
• Siklus swap 3-5
kali/hari
• 50 km/hari
• Siklus swap 1-2
kali/hari
15. Restricted and internal use only
Siklus Swap Battery EV Roda 2
Battery sewa EV Roda 2 dengan spesifikasi kapasitas battery antara 1,2 kWh sampai dengan 2,9 kWh, mempunyai kemampuan jarak tempuh
antara 35 km sampai dengan 85 km, dimana perjalanan harian armada transportasi online rata-rata lebih dari 100 km per hari, sehingga
membutuhkan siklus swap battery 2 sampai 4 kali per hari, sedangkan perjalanan harian untuk segmen individu rata-rata kurang dari 50 km
per hari, sehingga membutuhkan siklus swap battery 1 sampai 2 kali per hari.
< 50 km
1-2 kali / hari
Office
Train Station
Office
> 100 km
2-4 kali / hari
16. Restricted and internal use only
Metode Kemitraan Swap battery
Metode swap battery terdiri dari metode closed loop yaitu penukaran battery dilakukan secara end to end menggunakan platform khusus
penyedia motor listrik yang menyebabkan metode ini tidak bisa berkolaborasi atau bermitra dengan PLN, sedangkan metode open loop
yaitu penukaran battery dapat dilakukan secara terbuka oleh mitra sehingga PLN dapat melakukan kemitraan dalam penyediaan SPBKLU.
Metode Close loop Battery Swap Metode Open loop Battery Swap
Sistem swap baterai pada produsen motor smoot yang menyediakan motor,
baterai, serta baterai swap untuk penggunanya
PLN bekerjasama dengan grab dalam penyediaan SPBKLU untuk driver Grab
yang menggunakan motor Viar, Volta dan Gesits
SPBKLU
17. Restricted and internal use only
Model Bisnis SPBKLU PLN
Dari evaluasi POC, PLN mengembangkan 3 model bisnis SPBKLU yang menggunakan brand PLN yaitu Skema 1 :
Mitra menyediakan Cabinet, Battery dan OM, PLN menyediakan lahan, platform & branding, Skema 2 : Mitra 1 menyediakan
Cabinet, Battery dan OM, PLN menyediakan platform & branding, Mitra 2 menyiapkan lahan dan Skema 3 : Mitra
menyediakan Cabinet, Battery, OM dan lahan, PLN menyediakan platform & branding.
Skema Bisnis
Cabinet ,
Battery & OM
Platform &
Branding
Lahan
Skema 1
Skema 2
Skema 3
18. www.pln.co.id |
www.pln.co.id | 18
Skema Franchise SPBKLU
PLN
Selaku pemilik bisnis SPBKLU
yang memiliki izin usaha
PARTNER
Selaku pemilik modal dan
lahan
Memberikan hak kepada Partner untuk
menggunakan brand SPBKLU PLN
Dukungan pemasaran, teknologi, hukum,
operasi, dan SDM untuk menyediakan SPBKLU
Pemanfaatan dari brand penyedia battery yang
telah bekerjasama dengan PLN
Menyiapkan proses dukungan operasional dan
maintenance secara penuh kepada Partner
Menjalankan bisnis & pemeliharaan di
SPBKLU skema francise
Memiliki modal untuk investasi penyediaan
SPBKLU
Menyiapkan lahan untuk penempatan SPBKLU
(Cabinet battery)
Tidak perlu menyiapkan sertifikasi kompetensi
untuk tenaga teknik SPBKLU
Memonitoring bisnis SPBKLU-nya dengan
mendapatkan akses monitoring di aplikasi
Menerima bagi hasil transaksi swapping baterai
di SPBKLU skema franchise
19. 19
Road Map SPBKLU Tahun 2021 sd Tahun 2027
Proyeksi Jumlah Pengguna SPBKLU, Kebutuhan Baterai dan SPBKLU di dalam
Ekosistem Pertukaran Baterai
Asumsi :
• 50% dari total KBL BB R2 di
Indonesia adalah Battery Swap
User
• PLN diasumsikan menyediakan
35% dari total market yang
skema penyediaannya dapat
dilakukan secara mandiri
ataupun berkolaborasi dengan
potensial partner.
Implikasi :
• Diperlukan ~2,1 juta baterai dan
~68.000 units BEX Station pada
tahun 2030 untuk memenuhi
kebutuhan SPBKLU.
Sumber : Roadmap SPBKLU di Dalam Ekosistem KBLBB PT PLN (Persero) Divisi RKO Tahun 2020
2,3 4,9 8,3 12,4 17,8 25,1 33,5 43,3 54,9 68,8
27,2
59,6 99,6
149,6
213,9
301,5
402,2
519,9
659,2
…
40,8
89,4 149,4
265,0
410,4
691,6
868,4
1.190,3
1.590,4
2.106,8
2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030
Jumlah SPBKLU(dalam ribu) Jumlah Pengguna Battery Swap (dalam ribu)
20. Restricted and internal use only
SPLU Generasi 1.0
PENGEMBANGAN SPLU GENERASI 2.0
1. Kemudahan mendapatkan listrik secara
legal dan tersedia di berbagai lokasi.
2. Pengisian kWh dengan metode
pembelian token prabayar
3. Pembelian minimum Rp5.000
4. Langsung diakui sebagai pendapatan
pada tarif Layanan Khusus
5. Pembelian kwh token prabayar bersifat
konvensional (membeli secara terpisah
di PPOB, e-wallet) berdasarkan Nomor
Meter atau IDPEL SPLU
6. Terdapat sisa kWh yang tidak dapat
kembali ke konsumen dan dapat
dimanfaatkan konsumen lain
7. Tidak dapat dimonitor jarak jauh
8. Load Profile dan Identitas konsumen
tidak dapat diketahui
9. Durasi pengisian charging E2W sekitar
4 jam
1. Menggunakan system transaksi Pay Per Charge
2. Pembayaran via e-Wallet di PLN Mobile
3. Menggunakan smart meter yang terintegrasi dengan CSMS
& AP2T sehingga langsung tercatat sebagai penjualan PLN
4. Durasi charging E2W sekitar 4 jam untuk pengisian mulai dari
0%
1. Dilengkapi fasilitas Fast Charging
2. Durasi charging lebih cepat 50%
3. Dukungan dari ATPM seperti Volta,
Viar, Gesit, Selis yang akan
menyiapkan adapter baterai Fast
Charging yang akan di install pada
SPLU Gen 2.1
SPLU Gen 2.1 Fast Charging
SPLU Generasi 2.0
PLN akan mengembangkan SPLU Generasi 1.0 yang saat ini sudah banyak digunakan di berbagai lokasi menjadi SPLU
Generasi 2.0 untuk memenuhi kebutuhan pengisian daya langsung untuk pengguna kendaraan EV Roda 2 dengan
kepemilikan battery milik pengguna dan pola pembayaran Pay per Charge serta dilengkapi fasilitas Fast Charging yang
ditempatkan di lokasi yang strategis.
SPLU Gen 2.0 Slow Charging