SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
----------------------- Page 1-----------------------
11-BENTUK LAHAN
AKIBAT PROSES
KARST
Dra. Astrid Damayanti, MSi
(astrid.damayanti@ui.ac.id)
Departemen Geografi FMIPA UI
----------------------- Page 2-----------------------
KARST
• Karst merupakan istilah dalam bahasa Jerman yang
diturunkan dari bahasa Slovenia (Krš=kras) yang berarti
lahan gersang berbatu.
• Di negara asalnya istilah ini sebenarnya tidak berkaitan
dengan batugamping dan proses pelarutan, namun
saat ini istilah kras telah diadopsi untuk istilah
bentuklahan hasil proses perlarutan.
• Ford dan Williams (1989) mendefinisikan karst sebagai
medan dengan kondisi hidrologi yang khas sebagai
akibat dari batuan yang mudah larut dan mempunyai
porositas sekunder (kekar dan sesar intensif) yang
berkembang baik.
----------------------- Page 3-----------------------
Definisi Karst
Bentuk bentang alam yang
terjadi akibat intensifnya
proses pelarutan batu • Merupakan bentanglahan kering,
gamping sehingga dicirikan oleh drainase bawah
tanah.
membentuk bentang alam •. Namun demikian dalam
yang khas. pembentukannya tetap memerlukan air
•Hampir semua daerah kapur tidak
Daerah dengan karakteristik memiliki aliran permukaan kecuali
relief dan drainase yang khas
selama interval debit puncak.
yang timbul terutama dari
tingkat yang lebih tinggi
kelarutan batu di perairan
alam daripada yang
ditemukan ditempat yang lain
[Jennings, 1971, hal.1]
Dolomit
http://www.neab.net/oldgeo/locality/innansjo.htm
----------------------- Page 4-----------------------
CIRI-CIRI KARST
1. terdapatnya cekungan tertutup dan atau
bentuk,
2. langkanya atau tidak terdapatnya drainase/
sungai permukaan,
3. terdapatnya goa dari sistem drainase bawah
tanah.
Karst tidak hanya terjadi di berbatuan karbonat,
tetapi terjadi juga di lain yang mudah larut dan
mempunyai sekunder (kekar dan sesar intensif),
seperti batuan gipsum dan batugaram. Namun
demikian, batuan karbonat mempunyai sebaran yang
paling luas.
----------------------- Page 5-----------------------
KARSTIFIKASI/PROSES PEMBENTUKAN KARST
Solution/pelarutan merupakan proses utama
pembentukan karst yang intinya utamanya ialah
hidrolysis dari CaCO3. Solution (pemecahan) kalsit di
air membentuk asam dengan persamaan:
EFEK BIOLOGI
•MEMPERKAYA MINERAL TANAH
•MEMBENTUK HUMUS
•MELAPUK BATUAN
•SAMPAH ORGANIK MELAPISI
LANTAI GUA
----------------------- Page 6-----------------------
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KARST
Faktor pengontrol Faktor
pendorong
(menentukan dapat/tidaknya (menentukan
kecepatan
karstifikasi berlangsung) &kesempurnaan
karstifikasi)
Posisi batuan
Litologi
terekspose
(kristalinitas/mudah
(di ketinggian
larut, kompak, yang Temperatur
Tutupan
startifikasi/tebal, memungkinkan
lahan
banyak kekar) aliran air
vertikal)
Curah
hujan
(>250
mm/thn)
----------------------- Page 7-----------------------
EFEK SUHU EFEK TEKANAN
KARST LEBIH CEPAT TERBENTUK DI Air tanah bergerak menuju ke bawah
SUHU YANG RENDAH. Namun, dengan tekanan hidrostatik yang akan
meskipun air dingin dapat menahan menyerap tambahan CO2 dan
banyak CO2, harus pula disertai melarutkan CaCO3.
dengan kandungan humus pada
tanah.
----------------------- Page 8-----------------------
PENGARUH IKLIM PADA PROSES
TERBENTUKNYA KARST
Pada iklim sejuk- Di padang sub-humid
lembab peningkatan dan semi-arid dan
pelapukan telah padang rumput savana,
berkembang dengan proses pembentukan
baik pada karst. karst dihambat oleh
Presipitasi > kutub. kurangnya
kelembaban.
Dalam iklim hutan
hujan tropis,
perkembangan karst
sangat baik
dibandingkan di tempat
lain.
----------------------- Page 9-----------------------
Hydrogeology Karst
Ilmu pergerakan air bawah tanah di karst berkaitan
erat dengan proses larutan dan pembentukan gua.
http://www.iah.org/karst/gifs/photos/karst_3_block_diagram.gif
----------------------- Page 10-----------------------
Teori Klasik Hidrogeologi
Perkolasi curah hujan ke tanah dan batuan dan menginfiltrasi ke bawah
melalui zona zona aerasi, atau zona vadose.
Pada kedalaman tertentu, 0-ratusan meter, ruang pori penuh dengan air.
Ini adalah zona jenuh , atau zona phreatich. Permukaan zona saturasi
adalah water table. Air tanah bergerak sangat lambat membentuk gradien
hidrodinamika lokal, dan water table dapat berpotongan dengan bentang
alam permukaan seperti di permukaan sungai, danau, atau mata air.
----------------------- Page 11-----------------------
Aliran Air Bawah Tanah
Air di bawah water table bergerak sesuai
dengan hukum hidrolika, tegak lurus terhadap
permukaan ekuipotensial tekanan. Dari setiap
titik water table, hanya ada satu aliran keluar.
Persamaan hidrogeologi umum, hukum
Darcy, analog dengan 'hukum ohm untuk
listrik, karena jumlah arus (ampere) per
satuan luas penampang adalah sebanding
dengan perbedaan tekanan-potensial
(tegangan), dan berbanding terbalik dengan
resistensi (ohmage) dan panjang saluran
tersebut.
Masalah mendasar dalam Hidrogeologi
Karst adalah skala dari saluran air yang
terbentuk. Dalam aliran Karst, awalnya kecil
selanjutnya diperbesar oleh solusi,
khususnya di sepanjang persimpangan
antara mereka.
----------------------- Page 12-----------------------
MORFOLOGI KARST
• EKSOKARST; bentuk morfologi topografi wilayah karst yang berada
di permukaan. Mudah dikenali. Bentuk eksokarst dibagi menjadi dua tipe.
1. Tipe relief negatif atau membentuk cekungan ke dalam permukaan bumi.
2. Tipe relief positif atau berbentuk cembung keluar dari permukaan bumi.
Pengaruh eksogen (angin dan air) pembentuk relief negatif, bahkan pada
pada wilayah karst yang tersusun dari batu gamping terumbu.
Bentuk-bentuk kubah, bukit-bukit kars berbentuk kerucut, dan lembah
dolina atau polje. terjadi bersamaan dengan proses pembentukan batu
gamping itu sendiri. Sehingga bentuk kubah tersebut menjadi inti terumbu
atau dapat juga disebut sebagai bioherm.
• ENDOKARST; bentuk morfologi topografi wilayah karst yang berada
di bawah tanah. Ditunjukkan oleh gua-gua dengan stalactite dan stalagmit,
dan sungai bawah tanah (Kasri et.al, 1999, p.2).
----------------------- Page 13-----------------------
Klasifikasi Geometri Karst Relief Negatif
(White, 1988 dalam Bahagiarti, 2004)
Rasio lebar (w)/ kedalaman (d) Rasio panjang (l) / lebar (w)
l/w ≈ 1 l/w TM
1
w/d < 1 Dolina (sinkhole) Cutters
Compound dan valley sink Solution
corridor
Polje Solution
canyons
w/d > 1 Solution chimneys Solution
fissures
Luweng (vertical shaft,
subsidence shaft)
----------------------- Page 14-----------------------
Tahap Perkembangan Karst
Permukaan (Lobeck, 1939)
• Tahap Muda; Tahapan pada saat permukaan terkikis sedikit demi sedikit
menjadi cekungan-cekungan yang disebut juga dolina. Pada tahapan ini juga
dimungkinkan munculnya polje, yaitu, depresi dengan bentuk memanjang,
bentuk morfologi ini mungkin terjadi pada stadium ini akibat proses
terbentuknya graben. Sebab bisa juga terbentuk karena gabungan uvala.
• Tahap Akhir Muda; Tahapan pada saat beberapa dolina mulai
berhubungan menjadi uvala. Pada masa ini dapat dimungkinkan terjadinya
natural bridges dikarenakan aliran permukaan yang mengikis batuan
gamping.
• Tahap Dewasa; Stadium lapies, permukaan wilayah karst pada saat
berumur dewasa ini hampir terkikis seluruhnya. Dinamakan setadium lapies
sebab muncul lembah yang sempit dan memanjang dikenal juga sebagai
lapies, hasil dari proses pengikisan dan perlipatan sepanjang wilayah
perlipatan.
• Tahap Tua; Stadium hum (tempurung), hum adalah bukit kecil dengan
bentuk puncak yang membulat yang muncul pada lapisan dasar dari polje.
Pada tahapan ini hampir seluruh wilayah telah menjadi datar.
----------------------- Page 15-----------------------
Tahap Perkembangan Karst
Permukaan (Lobeck, 1939)
Gambar 2.1 Tahap-tahap proses evolusi di wilayah karst (Lobbeck 1939:132).
----------------------- Page 16-----------------------
Klasifikasi Karst
Klasifikasi karst secara umum Klasifikasi Cvijic (1914):
dapat dikategorikan menjadi 1. holokarst,
tiga kelompok, yaitu 2. merokarst, dan
1) klasifikasi yang didasarkan 3. karst transisi.
pada perkembangan (Cvijic),
2) klasifikasi yang didasarkan Klasifikasi Gvozdeckij (1965):
pada morfologi, dan 1. bare karst,
3) klasifikasi yang didasarkan 2. covered karst,
pada iklim (Sawicki, 3. soddy karst,
Lehmann, Sweeting). 4. buried karst,
5. tropical karst, dan
6. permafrost karst.
Klasifikasi Sweeting (1972),
1. true karst,
2. fluviokarst,
3. glaciokarst,
4. tropical karst,
5. arid karst
6. semiarid karst.
----------------------- Page 17-----------------------
Karst Tropis: 1. Kegelkarst
• Contoh Kegelkarst
Kegelkarst/ sinoid karst, cone karst,
atau karst a piton (karst berkerucut) –
Lehman, 1936.
Dicirikan oleh kumpulan bukit
berbentuk kerucut yang sambung
menyambung. Sela antar bukit
kerucut membentuk cekungan
dengan bentuk seperti bintang yang
dikenal dengan kockpit.
Kockpit seringkali membentuk pola
kelurusan sebagai akibat kontrol
kekar atau sesar. Depresi atau kockpit
yang terkontrol kekar atau sesar ini
oleh Lemann disebut gerichteter
karst (karst oriente). Contoh
kegelkarst di Indonesia antara
lain Karst Gunungsewu dan Karst
Karangbolong.
----------------------- Page 18-----------------------
Karst Tropis: 2. Tower Karst
Tower karst (trumkarst, mogote, pepino
hill, pinacle karst, atau karst a tourelles) • Contoh Tower karst
dicirikan oleh bukit- bukit dengan lereng
terjal, biasanya ditemukan dalam
kelompok yang dipisahkan satu sama
lain dengan sungai atau dataran aluvial.
Berkembang jika pelarutan lateral oleh
muka air tanah sangat dangkal atau
oleh sungai alogenik yang melewati
singkapan batugamping.
Beberapa ahli beranggapan turmkarst
perkembangan lanjut dari kegelkarst
karena kondisi hidrologi tertentu.
Distribusi dan sebaran bukit menara
umumnya dikontrol oleh kekar atau sesar.
Yang membedakannya dengan kegelkarst
pada sisi bukit bukit sisanya dipisahkan
satu sama lainnya oleh rawa- rawa atau
dataran aluvial, contoh nya tower karst di
daerah Propinsi Kweilin, China , dan
Sulawesi Selatan.
----------------------- Page 19-----------------------
Tower Karst
(Sweeting, 1972)
----------------------- Page 20-----------------------
Karren
Di daerah kapur biasanya terdapat celah-celah atau
alur-alur sebagai akibat pelarutan oleh air hujan.
Gejala ini terdapat di daerah kapur yang tanahnya
dangkal. Pada perpotongan celah-celah ini biasanya
terdapat lubang kecil yang disebut karren.
[ http//: www.edukasi-net.com
]
----------------------- Page 21-----------------------
Dolina
Dolina adalah lekuk-lekuk yang berbentuk corong/sinkhole.
Terbentuk oleh gaya air yang melarutkan batuan gamping.
Uvala merupakan dolina yang bergabung menjadi satu.
- Pembesaran dan peleburan dari sinkholes kecil
- Bentuknya tidak tetap
- Luasnya dapat mencapai beberapa km persegi
- Kedalamannya sampai beberapa ratus meter
[ Katili, J. A, Marks, P. .1963. Geologi. Djakarta: Departemen Urusan
[ Katili, J. A, Marks, P. .1963. Geologi. Djakarta: Departemen Urusan
Research Nasional ]
[ http//: ww.edukasi-net.com ]
----------------------- Page 22-----------------------
TIPE DOLINA
1. DOLINA KOROSI/SOLUTION
SINKHOLE
Dolina korosi terbentuk dari air hujan
yang masuk melalui celah-celah
tegak, yang lama-kelamaan akan
melebar dan membesar.
Gambar Dolina Korosi
2. DOLINA ROBOHAN/COLLAPSE
SINKHOLE
Dolina robohan terbentuk karena
adanya lubang atau rongga yang
dibentuk daya pelarut air.
Gambar Dolina Robohan
[ Katili, J. A, Marks, P. .1963. Geologi. Djakarta: Departemen Urusan
Research Nasional ]
[ http//: www.edukasi-net.com ]
----------------------- Page 23-----------------------
Solution Sinkholes
•Berbentuk corong
•Paling umum pada :
dataran tinggi yang
datar dan dataran tinggi
yang kurang drainase
permukaan
----------------------- Page 24-----------------------
Collapse Sinkholes
• Collapse Sinkholes merupakan penurunan
lahan yang biasanya memilki tebing vertikal
atau menggantung, bentuknya seperti
lingkaran atau oval. Diameternya bisa
mencapai ratusan meter.
• Proses runtuhnya cepat
• Diisi dengan blok atasnya batuan dasar
• Umum di Florida
----------------------- Page 25-----------------------
Contoh Collapse sinkhole
WinterPark, FL sinkhole
•Di Florida daerahnya dominan batu kapur
•Curah hujan tinggi dan temperaturnya hangat
----------------------- Page 26-----------------------
Gambar Subsidence Sinkholes
Contoh doline dengan
diameter yang besar
----------------------- Page 27-----------------------
Dolina
----------------------- Page 28-----------------------
Poljes
Adalah lembah karst berbentuk
depresi besar yang tertutup batuan
soluble atau insoluble, dan biasanya Contoh Poljes
berada di sepanjang daerah tektonik
sampai dengan 60 km dan lebar
hingga 5 km.
Poljes mempunyai daerah yang luas,
dasarnya rata tetapi dindingnya
curam dan tajam.
Terdapat dataran Aluvial luas di
dasarnya terbentuk saat banjir
selama periode basah
dibentuk oleh proses solutional
Terdapat blind valley
Poljes terbesar di Yugoslavia panjang
40 km dan lebar 6-8 km.
----------------------- Page 29-----------------------
Goa/Limestone caverns dan
Sungai bawah tanah
Goa adalah lubang-lubang besar yang
timbul akibat masuknya sebagian air
hujan ke celah-celah batuan, sehingga
menyebabkan larutnya zat-zat yang
terkandung dalam batuan tersebut,
lalu mengubah struktur batuan yang
dilaluinya. Jika lubang-lubang itu
berhubungan, terbentuklah sungai
bawah tanah.
Proses kimia yang terjadi dalam zona
aerasi dengan air vadose bergerak ke
bawah dengan pembesaran saluran
terbuka berkembang menjadi sungai
bawah tanah dan air terjun dengan
penekanan besar pada erosi sungai [ Plumer, Charles C. , Mc Geary,
David. 1991.
Phisical Geology (fifth
edition). San Diego: Wm. C.
bawah tanah. Brown Publisher ]
----------------------- Page 30-----------------------
Ornamen Gua (Speleothem)
• Speleothem, asal kata dari Yunani berarti endapan gua.
• Suatu bentukan dasar terbentuk akibat pertumbuhan mineral hasil
pelarutan batu gamping pada atap, dinding ataupun lantai gua.
• Peraturan Menteri Energi tentang Pengelolaan Kawasan Kars (2000):
bentukan alam hasil pengendapan ulang larutan jenuh kalsium
karbonat (CaCO3) yang menghiasi bagian dalam gua yang berupa
stalactite, stalagmite, column (pilar) dan flowstone .
Klasifikasi speleothem memiliki dua hirarki (Gillieson, 1996);
1. Form (bentuk); speleothem dengan bentuk dasar yang dapat
membedakan berdasarkan pada perilaku pertumbuhan mineral
atau mekanisme dasar deposisinya.
2. Style (corak); klasifikasi lanjutan dari form yang menjelaskan
bentuk
berbeda yang merupakan hasil dari perbedaan tingkat aliran,
tingkat deposisi, dan faktor lainnya.
----------------------- Page 31-----------------------
Jenis-jenis Ornamen Gua/Speleothem
(Gillieson , 1996)
1. Form dripstone dan flowstone
1. Stalactite
2. Stalagmite
3. Draperies
4. Flowstone sheet
2. Form Erratic
1. Shield
2. Helictites
3. Form Botryoidal
4. Anthodite
5. Moonmilk
3. Form sub-aqueous
1. Kolam rimstone
2. Concretion dari berbagai macam
3. Deposit kolam
4. Deretan kristal
----------------------- Page 32-----------------------
Stalaktit-Stalakmit-Column
Stalaktit yang di atas stalakmit yang di bawah
Stalaktit adalah endapan kapur yang menggantung pada langit-langit gua (atas).
Bentuknya biasanya panjang, runcing dan tengahnya mempunyai lubang
rambut.
Stalakmit adalah endapan kapur yang terdapat pada lantai gua (bawah).
Bentuknya tidak berlubang, berlapis-lapis, dan agak tumpul. Jika stalaktit
dan
stalakmit bisa bersambung, maka akan menjadi tiang kapur (pillar).
Tiang (column) merupakan hasil pertemuan endapan antara stalaktit dan
stalakmit yang akhirnya membentuk tiang yang menghubungkan stalaktit dan
stalakmit menjadi satu
----------------------- Page 33-----------------------
Tirai (drapery) terbentuk dari air yang
menetes melalui bidang rekahan
yang memanjang pada langit-langit
yang miring hingga membentuk
endapan berbentuk lembaran tipis
vertikal.
Flowstone deposit kalsium karbonat,
CaCO 3, gipsum, dan bahan mineral
lain yang terakumulasi berlapis pada
Draperies in King KARST GOA
GONG,
dinding atau lantai gua di tempat air Solomon's Cave, in PACITAN
menetes atau mengalir dari atas Mole Creek
berupa lembaran tipis.
----------------------- Page 34-----------------------
Teras Travertin merupakan kolam air di
dasar gua yang mengalir dari satu lantai
tinggi ke lantai yang lebih rendah dan ketika
mereka menguap kalsium karbonat
diendapkan di lantai gua.
Geode adalah bentuk permata yang
terbentuk dari pembentukkan rongga oleh
aktivitas pelarutan air tanah.Kemudian
dalam kondisi yang berbeda terjadi
pengendapan material mineral
(kuarsa,kalsit dan fluorit) yang dibawa oleh
air tanah pada bagian dinding rongga.
----------------------- Page 35-----------------------
----------------------- Page 36-----------------------
Aspek geografi Karst
1. Aspek Keruangan; proses perubahan bentuk batuan.
2. Aspek Kelingkungan; bisa dilihat dari 2 ruang lingkup yaitu aspek
kelingkungan perilaku dan aspek kelingkungan fenomena.
3. Aspek Kewilayahan; tidak dapat dipisahkan satu sama lain dalam
keterkaitannya dengan wilayah lain, juga selalu terkait dengan aspek
keruangan dan aspek kelingkungan.
4. Aspek Waktu; Proses dan waktu tersebut yang sangat erat kaitannya
dengan geografi.
----------------------- Page 37-----------------------
Sumber Gambar
• http://www2.ulg.ac.be/geolsed/processus/dolines.jpg
• http://www.speleogenesis.info/archive/sg9/artId3290/img/02-Zhu-Chen-
F21c_LR.jpg
• http://pubs.usgs.gov/ha/ha730/ch_k/gif/k083.GIF
• http://www.kgs.ku.edu/PRS/publication/OFR2001-55/gif/p2-001.gif
• http://gsj.monainformatixltd.com/cockpit.jpg
• http://learys.smugmug.com/Work/Engineering-Geology-The-
1/IMG1337/277102787_MdPTy-M.jpg
• http://www.speleogenesis.info/archive/sg9/artId3291/img/03-Wal-
F13c_LR.jpg
• http://www.funape.org.br/geomorfologia/cap2/2.55.gif
• http://farm4.static.flickr.com/3127/2694028497_fc405824ed.jpg?v=0
• http://www2.ulg.ac.be/geolsed/processus/dolines.jpg
• http://www.speleogenesis.info/archive/sg9/artId3290/img/02-Zhu-Chen-
F21c_LR.jpg

More Related Content

What's hot

Mekanisme pengendapan flow batuan piroklastik
Mekanisme pengendapan flow batuan piroklastikMekanisme pengendapan flow batuan piroklastik
Mekanisme pengendapan flow batuan piroklastikDiki Prasetya
 
Tekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan bekuTekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan bekuInri Pata'dungan
 
Sedimentasi dan batuan sedimen
Sedimentasi dan batuan sedimenSedimentasi dan batuan sedimen
Sedimentasi dan batuan sedimenAmelia Devi Rizqi
 
Modul Peta Geologi UPI 2009
Modul Peta Geologi UPI 2009Modul Peta Geologi UPI 2009
Modul Peta Geologi UPI 2009Aulia Nofrianti
 
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasYOHANIS SAHABAT
 
deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen Wahidin Zuhri
 
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Sylvester Saragih
 
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMateri Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMario Yuven
 
Laporan Pembentukan Asal Vulkanik
Laporan Pembentukan Asal VulkanikLaporan Pembentukan Asal Vulkanik
Laporan Pembentukan Asal Vulkanik'Oke Aflatun'
 
Geologi Fisik : Hukum dasar geologi
Geologi Fisik : Hukum dasar geologiGeologi Fisik : Hukum dasar geologi
Geologi Fisik : Hukum dasar geologiMario Yuven
 
partikel dan tekstur batuan sedimen
 partikel dan tekstur batuan sedimen partikel dan tekstur batuan sedimen
partikel dan tekstur batuan sedimenWahidin Zuhri
 
Pengertian tanah dan batuan
Pengertian tanah dan batuanPengertian tanah dan batuan
Pengertian tanah dan batuanFNfadly
 
materi-kuliah-geolog14. kedalamam dan ketebalan
materi-kuliah-geolog14. kedalamam dan ketebalanmateri-kuliah-geolog14. kedalamam dan ketebalan
materi-kuliah-geolog14. kedalamam dan ketebalanMario Yuven
 
Sop pengisian buku lapangan
Sop pengisian buku lapanganSop pengisian buku lapangan
Sop pengisian buku lapanganCV_DINAR_GEOLOG
 

What's hot (20)

Mekanisme pengendapan flow batuan piroklastik
Mekanisme pengendapan flow batuan piroklastikMekanisme pengendapan flow batuan piroklastik
Mekanisme pengendapan flow batuan piroklastik
 
Deskripsi core
Deskripsi coreDeskripsi core
Deskripsi core
 
Tekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan bekuTekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan beku
 
Sedimentasi dan batuan sedimen
Sedimentasi dan batuan sedimenSedimentasi dan batuan sedimen
Sedimentasi dan batuan sedimen
 
Modul Peta Geologi UPI 2009
Modul Peta Geologi UPI 2009Modul Peta Geologi UPI 2009
Modul Peta Geologi UPI 2009
 
Bentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvialBentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvial
 
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
 
deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen
 
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
 
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMateri Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
 
Bentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvialBentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvial
 
Laporan Pembentukan Asal Vulkanik
Laporan Pembentukan Asal VulkanikLaporan Pembentukan Asal Vulkanik
Laporan Pembentukan Asal Vulkanik
 
BENTUK LAHAN FLUVIAL
BENTUK LAHAN FLUVIALBENTUK LAHAN FLUVIAL
BENTUK LAHAN FLUVIAL
 
Geologi Fisik : Hukum dasar geologi
Geologi Fisik : Hukum dasar geologiGeologi Fisik : Hukum dasar geologi
Geologi Fisik : Hukum dasar geologi
 
partikel dan tekstur batuan sedimen
 partikel dan tekstur batuan sedimen partikel dan tekstur batuan sedimen
partikel dan tekstur batuan sedimen
 
Pengertian tanah dan batuan
Pengertian tanah dan batuanPengertian tanah dan batuan
Pengertian tanah dan batuan
 
7 geologi-struktur
7 geologi-struktur7 geologi-struktur
7 geologi-struktur
 
batu Sekis
batu Sekisbatu Sekis
batu Sekis
 
materi-kuliah-geolog14. kedalamam dan ketebalan
materi-kuliah-geolog14. kedalamam dan ketebalanmateri-kuliah-geolog14. kedalamam dan ketebalan
materi-kuliah-geolog14. kedalamam dan ketebalan
 
Sop pengisian buku lapangan
Sop pengisian buku lapanganSop pengisian buku lapangan
Sop pengisian buku lapangan
 

More from deyanakanos

Tugas kerangka proposal metlit geo 2014 tahap 2
Tugas kerangka proposal metlit geo 2014 tahap 2Tugas kerangka proposal metlit geo 2014 tahap 2
Tugas kerangka proposal metlit geo 2014 tahap 2deyanakanos
 
Tugas adaptasi perubahan terhadap iklim
Tugas adaptasi perubahan terhadap iklimTugas adaptasi perubahan terhadap iklim
Tugas adaptasi perubahan terhadap iklimdeyanakanos
 
Tugas kelompok geografi manusia mengenai artikel adaptasi perubahan iklim
Tugas kelompok geografi manusia mengenai artikel adaptasi perubahan iklimTugas kelompok geografi manusia mengenai artikel adaptasi perubahan iklim
Tugas kelompok geografi manusia mengenai artikel adaptasi perubahan iklimdeyanakanos
 
Tugas adaptasi kelompok 4
Tugas adaptasi kelompok 4Tugas adaptasi kelompok 4
Tugas adaptasi kelompok 4deyanakanos
 
Laporan artikel geoman 1 kelompok muhamad iqbal januadi p
Laporan artikel geoman 1 kelompok muhamad iqbal januadi pLaporan artikel geoman 1 kelompok muhamad iqbal januadi p
Laporan artikel geoman 1 kelompok muhamad iqbal januadi pdeyanakanos
 
Hasil digitasi individu
Hasil digitasi individuHasil digitasi individu
Hasil digitasi individudeyanakanos
 
Artikel adaptasi khairunisa pranadila
Artikel adaptasi khairunisa pranadilaArtikel adaptasi khairunisa pranadila
Artikel adaptasi khairunisa pranadiladeyanakanos
 
Ppt landform oleh angin (kelompok 6) revisi
Ppt landform oleh angin (kelompok 6)   revisiPpt landform oleh angin (kelompok 6)   revisi
Ppt landform oleh angin (kelompok 6) revisideyanakanos
 
Ppt landform oleh angin (kelompok 6)
Ppt landform oleh angin (kelompok 6)Ppt landform oleh angin (kelompok 6)
Ppt landform oleh angin (kelompok 6)deyanakanos
 
Tugas kerangka proposal metlit geo 2014 tahap 2
Tugas kerangka proposal metlit geo 2014 tahap 2Tugas kerangka proposal metlit geo 2014 tahap 2
Tugas kerangka proposal metlit geo 2014 tahap 2deyanakanos
 
Tugas kerangka proposal metlit geo 2014 tahap 1 dan 2
Tugas kerangka proposal metlit geo 2014 tahap 1 dan 2Tugas kerangka proposal metlit geo 2014 tahap 1 dan 2
Tugas kerangka proposal metlit geo 2014 tahap 1 dan 2deyanakanos
 
Hasil digitasi individu
Hasil digitasi individuHasil digitasi individu
Hasil digitasi individudeyanakanos
 

More from deyanakanos (20)

Tugas kerangka proposal metlit geo 2014 tahap 2
Tugas kerangka proposal metlit geo 2014 tahap 2Tugas kerangka proposal metlit geo 2014 tahap 2
Tugas kerangka proposal metlit geo 2014 tahap 2
 
Tugas adaptasi perubahan terhadap iklim
Tugas adaptasi perubahan terhadap iklimTugas adaptasi perubahan terhadap iklim
Tugas adaptasi perubahan terhadap iklim
 
Tugas kelompok geografi manusia mengenai artikel adaptasi perubahan iklim
Tugas kelompok geografi manusia mengenai artikel adaptasi perubahan iklimTugas kelompok geografi manusia mengenai artikel adaptasi perubahan iklim
Tugas kelompok geografi manusia mengenai artikel adaptasi perubahan iklim
 
Tugas adaptasi kelompok 4
Tugas adaptasi kelompok 4Tugas adaptasi kelompok 4
Tugas adaptasi kelompok 4
 
Laporan artikel geoman 1 kelompok muhamad iqbal januadi p
Laporan artikel geoman 1 kelompok muhamad iqbal januadi pLaporan artikel geoman 1 kelompok muhamad iqbal januadi p
Laporan artikel geoman 1 kelompok muhamad iqbal januadi p
 
Jurnal 3 geoman
Jurnal 3 geomanJurnal 3 geoman
Jurnal 3 geoman
 
Hasil digitasi individu
Hasil digitasi individuHasil digitasi individu
Hasil digitasi individu
 
Doc2
Doc2Doc2
Doc2
 
Daftar pustaka
Daftar pustakaDaftar pustaka
Daftar pustaka
 
Bahan
BahanBahan
Bahan
 
Artikel adaptasi khairunisa pranadila
Artikel adaptasi khairunisa pranadilaArtikel adaptasi khairunisa pranadila
Artikel adaptasi khairunisa pranadila
 
Artikel
ArtikelArtikel
Artikel
 
Ppt landform oleh angin (kelompok 6) revisi
Ppt landform oleh angin (kelompok 6)   revisiPpt landform oleh angin (kelompok 6)   revisi
Ppt landform oleh angin (kelompok 6) revisi
 
Ppt landform oleh angin (kelompok 6)
Ppt landform oleh angin (kelompok 6)Ppt landform oleh angin (kelompok 6)
Ppt landform oleh angin (kelompok 6)
 
Tugas kerangka proposal metlit geo 2014 tahap 2
Tugas kerangka proposal metlit geo 2014 tahap 2Tugas kerangka proposal metlit geo 2014 tahap 2
Tugas kerangka proposal metlit geo 2014 tahap 2
 
Tugas kerangka proposal metlit geo 2014 tahap 1 dan 2
Tugas kerangka proposal metlit geo 2014 tahap 1 dan 2Tugas kerangka proposal metlit geo 2014 tahap 1 dan 2
Tugas kerangka proposal metlit geo 2014 tahap 1 dan 2
 
Sap surta
Sap surtaSap surta
Sap surta
 
Samp pj
Samp pjSamp pj
Samp pj
 
Sap geofis
Sap geofisSap geofis
Sap geofis
 
Hasil digitasi individu
Hasil digitasi individuHasil digitasi individu
Hasil digitasi individu
 

Karst Morfologi

  • 1. ----------------------- Page 1----------------------- 11-BENTUK LAHAN AKIBAT PROSES KARST Dra. Astrid Damayanti, MSi (astrid.damayanti@ui.ac.id) Departemen Geografi FMIPA UI ----------------------- Page 2----------------------- KARST • Karst merupakan istilah dalam bahasa Jerman yang diturunkan dari bahasa Slovenia (Krš=kras) yang berarti lahan gersang berbatu. • Di negara asalnya istilah ini sebenarnya tidak berkaitan dengan batugamping dan proses pelarutan, namun saat ini istilah kras telah diadopsi untuk istilah bentuklahan hasil proses perlarutan. • Ford dan Williams (1989) mendefinisikan karst sebagai medan dengan kondisi hidrologi yang khas sebagai akibat dari batuan yang mudah larut dan mempunyai porositas sekunder (kekar dan sesar intensif) yang berkembang baik. ----------------------- Page 3----------------------- Definisi Karst Bentuk bentang alam yang terjadi akibat intensifnya proses pelarutan batu • Merupakan bentanglahan kering, gamping sehingga dicirikan oleh drainase bawah tanah. membentuk bentang alam •. Namun demikian dalam yang khas. pembentukannya tetap memerlukan air •Hampir semua daerah kapur tidak Daerah dengan karakteristik memiliki aliran permukaan kecuali relief dan drainase yang khas selama interval debit puncak. yang timbul terutama dari tingkat yang lebih tinggi kelarutan batu di perairan alam daripada yang ditemukan ditempat yang lain [Jennings, 1971, hal.1] Dolomit http://www.neab.net/oldgeo/locality/innansjo.htm ----------------------- Page 4----------------------- CIRI-CIRI KARST 1. terdapatnya cekungan tertutup dan atau bentuk,
  • 2. 2. langkanya atau tidak terdapatnya drainase/ sungai permukaan, 3. terdapatnya goa dari sistem drainase bawah tanah. Karst tidak hanya terjadi di berbatuan karbonat, tetapi terjadi juga di lain yang mudah larut dan mempunyai sekunder (kekar dan sesar intensif), seperti batuan gipsum dan batugaram. Namun demikian, batuan karbonat mempunyai sebaran yang paling luas. ----------------------- Page 5----------------------- KARSTIFIKASI/PROSES PEMBENTUKAN KARST Solution/pelarutan merupakan proses utama pembentukan karst yang intinya utamanya ialah hidrolysis dari CaCO3. Solution (pemecahan) kalsit di air membentuk asam dengan persamaan: EFEK BIOLOGI •MEMPERKAYA MINERAL TANAH •MEMBENTUK HUMUS •MELAPUK BATUAN •SAMPAH ORGANIK MELAPISI LANTAI GUA ----------------------- Page 6----------------------- FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KARST Faktor pengontrol Faktor pendorong (menentukan dapat/tidaknya (menentukan kecepatan karstifikasi berlangsung) &kesempurnaan karstifikasi) Posisi batuan Litologi terekspose (kristalinitas/mudah (di ketinggian larut, kompak, yang Temperatur Tutupan startifikasi/tebal, memungkinkan lahan banyak kekar) aliran air vertikal) Curah hujan (>250 mm/thn) ----------------------- Page 7----------------------- EFEK SUHU EFEK TEKANAN
  • 3. KARST LEBIH CEPAT TERBENTUK DI Air tanah bergerak menuju ke bawah SUHU YANG RENDAH. Namun, dengan tekanan hidrostatik yang akan meskipun air dingin dapat menahan menyerap tambahan CO2 dan banyak CO2, harus pula disertai melarutkan CaCO3. dengan kandungan humus pada tanah. ----------------------- Page 8----------------------- PENGARUH IKLIM PADA PROSES TERBENTUKNYA KARST Pada iklim sejuk- Di padang sub-humid lembab peningkatan dan semi-arid dan pelapukan telah padang rumput savana, berkembang dengan proses pembentukan baik pada karst. karst dihambat oleh Presipitasi > kutub. kurangnya kelembaban. Dalam iklim hutan hujan tropis, perkembangan karst sangat baik dibandingkan di tempat lain. ----------------------- Page 9----------------------- Hydrogeology Karst Ilmu pergerakan air bawah tanah di karst berkaitan erat dengan proses larutan dan pembentukan gua. http://www.iah.org/karst/gifs/photos/karst_3_block_diagram.gif ----------------------- Page 10----------------------- Teori Klasik Hidrogeologi Perkolasi curah hujan ke tanah dan batuan dan menginfiltrasi ke bawah melalui zona zona aerasi, atau zona vadose. Pada kedalaman tertentu, 0-ratusan meter, ruang pori penuh dengan air. Ini adalah zona jenuh , atau zona phreatich. Permukaan zona saturasi adalah water table. Air tanah bergerak sangat lambat membentuk gradien hidrodinamika lokal, dan water table dapat berpotongan dengan bentang alam permukaan seperti di permukaan sungai, danau, atau mata air. ----------------------- Page 11----------------------- Aliran Air Bawah Tanah Air di bawah water table bergerak sesuai dengan hukum hidrolika, tegak lurus terhadap permukaan ekuipotensial tekanan. Dari setiap titik water table, hanya ada satu aliran keluar. Persamaan hidrogeologi umum, hukum Darcy, analog dengan 'hukum ohm untuk listrik, karena jumlah arus (ampere) per satuan luas penampang adalah sebanding dengan perbedaan tekanan-potensial (tegangan), dan berbanding terbalik dengan
  • 4. resistensi (ohmage) dan panjang saluran tersebut. Masalah mendasar dalam Hidrogeologi Karst adalah skala dari saluran air yang terbentuk. Dalam aliran Karst, awalnya kecil selanjutnya diperbesar oleh solusi, khususnya di sepanjang persimpangan antara mereka. ----------------------- Page 12----------------------- MORFOLOGI KARST • EKSOKARST; bentuk morfologi topografi wilayah karst yang berada di permukaan. Mudah dikenali. Bentuk eksokarst dibagi menjadi dua tipe. 1. Tipe relief negatif atau membentuk cekungan ke dalam permukaan bumi. 2. Tipe relief positif atau berbentuk cembung keluar dari permukaan bumi. Pengaruh eksogen (angin dan air) pembentuk relief negatif, bahkan pada pada wilayah karst yang tersusun dari batu gamping terumbu. Bentuk-bentuk kubah, bukit-bukit kars berbentuk kerucut, dan lembah dolina atau polje. terjadi bersamaan dengan proses pembentukan batu gamping itu sendiri. Sehingga bentuk kubah tersebut menjadi inti terumbu atau dapat juga disebut sebagai bioherm. • ENDOKARST; bentuk morfologi topografi wilayah karst yang berada di bawah tanah. Ditunjukkan oleh gua-gua dengan stalactite dan stalagmit, dan sungai bawah tanah (Kasri et.al, 1999, p.2). ----------------------- Page 13----------------------- Klasifikasi Geometri Karst Relief Negatif (White, 1988 dalam Bahagiarti, 2004) Rasio lebar (w)/ kedalaman (d) Rasio panjang (l) / lebar (w) l/w ≈ 1 l/w TM 1 w/d < 1 Dolina (sinkhole) Cutters Compound dan valley sink Solution corridor Polje Solution canyons w/d > 1 Solution chimneys Solution fissures Luweng (vertical shaft, subsidence shaft) ----------------------- Page 14----------------------- Tahap Perkembangan Karst Permukaan (Lobeck, 1939) • Tahap Muda; Tahapan pada saat permukaan terkikis sedikit demi sedikit menjadi cekungan-cekungan yang disebut juga dolina. Pada tahapan ini juga dimungkinkan munculnya polje, yaitu, depresi dengan bentuk memanjang, bentuk morfologi ini mungkin terjadi pada stadium ini akibat proses terbentuknya graben. Sebab bisa juga terbentuk karena gabungan uvala.
  • 5. • Tahap Akhir Muda; Tahapan pada saat beberapa dolina mulai berhubungan menjadi uvala. Pada masa ini dapat dimungkinkan terjadinya natural bridges dikarenakan aliran permukaan yang mengikis batuan gamping. • Tahap Dewasa; Stadium lapies, permukaan wilayah karst pada saat berumur dewasa ini hampir terkikis seluruhnya. Dinamakan setadium lapies sebab muncul lembah yang sempit dan memanjang dikenal juga sebagai lapies, hasil dari proses pengikisan dan perlipatan sepanjang wilayah perlipatan. • Tahap Tua; Stadium hum (tempurung), hum adalah bukit kecil dengan bentuk puncak yang membulat yang muncul pada lapisan dasar dari polje. Pada tahapan ini hampir seluruh wilayah telah menjadi datar. ----------------------- Page 15----------------------- Tahap Perkembangan Karst Permukaan (Lobeck, 1939) Gambar 2.1 Tahap-tahap proses evolusi di wilayah karst (Lobbeck 1939:132). ----------------------- Page 16----------------------- Klasifikasi Karst Klasifikasi karst secara umum Klasifikasi Cvijic (1914): dapat dikategorikan menjadi 1. holokarst, tiga kelompok, yaitu 2. merokarst, dan 1) klasifikasi yang didasarkan 3. karst transisi. pada perkembangan (Cvijic), 2) klasifikasi yang didasarkan Klasifikasi Gvozdeckij (1965): pada morfologi, dan 1. bare karst, 3) klasifikasi yang didasarkan 2. covered karst, pada iklim (Sawicki, 3. soddy karst, Lehmann, Sweeting). 4. buried karst, 5. tropical karst, dan 6. permafrost karst. Klasifikasi Sweeting (1972), 1. true karst, 2. fluviokarst, 3. glaciokarst, 4. tropical karst, 5. arid karst 6. semiarid karst. ----------------------- Page 17----------------------- Karst Tropis: 1. Kegelkarst • Contoh Kegelkarst Kegelkarst/ sinoid karst, cone karst, atau karst a piton (karst berkerucut) – Lehman, 1936. Dicirikan oleh kumpulan bukit berbentuk kerucut yang sambung menyambung. Sela antar bukit kerucut membentuk cekungan dengan bentuk seperti bintang yang dikenal dengan kockpit. Kockpit seringkali membentuk pola kelurusan sebagai akibat kontrol kekar atau sesar. Depresi atau kockpit yang terkontrol kekar atau sesar ini
  • 6. oleh Lemann disebut gerichteter karst (karst oriente). Contoh kegelkarst di Indonesia antara lain Karst Gunungsewu dan Karst Karangbolong. ----------------------- Page 18----------------------- Karst Tropis: 2. Tower Karst Tower karst (trumkarst, mogote, pepino hill, pinacle karst, atau karst a tourelles) • Contoh Tower karst dicirikan oleh bukit- bukit dengan lereng terjal, biasanya ditemukan dalam kelompok yang dipisahkan satu sama lain dengan sungai atau dataran aluvial. Berkembang jika pelarutan lateral oleh muka air tanah sangat dangkal atau oleh sungai alogenik yang melewati singkapan batugamping. Beberapa ahli beranggapan turmkarst perkembangan lanjut dari kegelkarst karena kondisi hidrologi tertentu. Distribusi dan sebaran bukit menara umumnya dikontrol oleh kekar atau sesar. Yang membedakannya dengan kegelkarst pada sisi bukit bukit sisanya dipisahkan satu sama lainnya oleh rawa- rawa atau dataran aluvial, contoh nya tower karst di daerah Propinsi Kweilin, China , dan Sulawesi Selatan. ----------------------- Page 19----------------------- Tower Karst (Sweeting, 1972) ----------------------- Page 20----------------------- Karren Di daerah kapur biasanya terdapat celah-celah atau alur-alur sebagai akibat pelarutan oleh air hujan. Gejala ini terdapat di daerah kapur yang tanahnya dangkal. Pada perpotongan celah-celah ini biasanya terdapat lubang kecil yang disebut karren. [ http//: www.edukasi-net.com ] ----------------------- Page 21----------------------- Dolina Dolina adalah lekuk-lekuk yang berbentuk corong/sinkhole. Terbentuk oleh gaya air yang melarutkan batuan gamping. Uvala merupakan dolina yang bergabung menjadi satu. - Pembesaran dan peleburan dari sinkholes kecil - Bentuknya tidak tetap - Luasnya dapat mencapai beberapa km persegi - Kedalamannya sampai beberapa ratus meter [ Katili, J. A, Marks, P. .1963. Geologi. Djakarta: Departemen Urusan
  • 7. [ Katili, J. A, Marks, P. .1963. Geologi. Djakarta: Departemen Urusan Research Nasional ] [ http//: ww.edukasi-net.com ] ----------------------- Page 22----------------------- TIPE DOLINA 1. DOLINA KOROSI/SOLUTION SINKHOLE Dolina korosi terbentuk dari air hujan yang masuk melalui celah-celah tegak, yang lama-kelamaan akan melebar dan membesar. Gambar Dolina Korosi 2. DOLINA ROBOHAN/COLLAPSE SINKHOLE Dolina robohan terbentuk karena adanya lubang atau rongga yang dibentuk daya pelarut air. Gambar Dolina Robohan [ Katili, J. A, Marks, P. .1963. Geologi. Djakarta: Departemen Urusan Research Nasional ] [ http//: www.edukasi-net.com ] ----------------------- Page 23----------------------- Solution Sinkholes •Berbentuk corong •Paling umum pada : dataran tinggi yang datar dan dataran tinggi yang kurang drainase permukaan ----------------------- Page 24----------------------- Collapse Sinkholes • Collapse Sinkholes merupakan penurunan lahan yang biasanya memilki tebing vertikal atau menggantung, bentuknya seperti lingkaran atau oval. Diameternya bisa mencapai ratusan meter. • Proses runtuhnya cepat • Diisi dengan blok atasnya batuan dasar • Umum di Florida ----------------------- Page 25----------------------- Contoh Collapse sinkhole WinterPark, FL sinkhole •Di Florida daerahnya dominan batu kapur •Curah hujan tinggi dan temperaturnya hangat
  • 8. ----------------------- Page 26----------------------- Gambar Subsidence Sinkholes Contoh doline dengan diameter yang besar ----------------------- Page 27----------------------- Dolina ----------------------- Page 28----------------------- Poljes Adalah lembah karst berbentuk depresi besar yang tertutup batuan soluble atau insoluble, dan biasanya Contoh Poljes berada di sepanjang daerah tektonik sampai dengan 60 km dan lebar hingga 5 km. Poljes mempunyai daerah yang luas, dasarnya rata tetapi dindingnya curam dan tajam. Terdapat dataran Aluvial luas di dasarnya terbentuk saat banjir selama periode basah dibentuk oleh proses solutional Terdapat blind valley Poljes terbesar di Yugoslavia panjang 40 km dan lebar 6-8 km. ----------------------- Page 29----------------------- Goa/Limestone caverns dan Sungai bawah tanah Goa adalah lubang-lubang besar yang timbul akibat masuknya sebagian air hujan ke celah-celah batuan, sehingga menyebabkan larutnya zat-zat yang terkandung dalam batuan tersebut, lalu mengubah struktur batuan yang dilaluinya. Jika lubang-lubang itu berhubungan, terbentuklah sungai bawah tanah. Proses kimia yang terjadi dalam zona aerasi dengan air vadose bergerak ke bawah dengan pembesaran saluran terbuka berkembang menjadi sungai bawah tanah dan air terjun dengan penekanan besar pada erosi sungai [ Plumer, Charles C. , Mc Geary, David. 1991. Phisical Geology (fifth edition). San Diego: Wm. C. bawah tanah. Brown Publisher ]
  • 9. ----------------------- Page 30----------------------- Ornamen Gua (Speleothem) • Speleothem, asal kata dari Yunani berarti endapan gua. • Suatu bentukan dasar terbentuk akibat pertumbuhan mineral hasil pelarutan batu gamping pada atap, dinding ataupun lantai gua. • Peraturan Menteri Energi tentang Pengelolaan Kawasan Kars (2000): bentukan alam hasil pengendapan ulang larutan jenuh kalsium karbonat (CaCO3) yang menghiasi bagian dalam gua yang berupa stalactite, stalagmite, column (pilar) dan flowstone . Klasifikasi speleothem memiliki dua hirarki (Gillieson, 1996); 1. Form (bentuk); speleothem dengan bentuk dasar yang dapat membedakan berdasarkan pada perilaku pertumbuhan mineral atau mekanisme dasar deposisinya. 2. Style (corak); klasifikasi lanjutan dari form yang menjelaskan bentuk berbeda yang merupakan hasil dari perbedaan tingkat aliran, tingkat deposisi, dan faktor lainnya. ----------------------- Page 31----------------------- Jenis-jenis Ornamen Gua/Speleothem (Gillieson , 1996) 1. Form dripstone dan flowstone 1. Stalactite 2. Stalagmite 3. Draperies 4. Flowstone sheet 2. Form Erratic 1. Shield 2. Helictites 3. Form Botryoidal 4. Anthodite 5. Moonmilk 3. Form sub-aqueous 1. Kolam rimstone 2. Concretion dari berbagai macam 3. Deposit kolam 4. Deretan kristal ----------------------- Page 32----------------------- Stalaktit-Stalakmit-Column Stalaktit yang di atas stalakmit yang di bawah Stalaktit adalah endapan kapur yang menggantung pada langit-langit gua (atas). Bentuknya biasanya panjang, runcing dan tengahnya mempunyai lubang rambut. Stalakmit adalah endapan kapur yang terdapat pada lantai gua (bawah). Bentuknya tidak berlubang, berlapis-lapis, dan agak tumpul. Jika stalaktit dan stalakmit bisa bersambung, maka akan menjadi tiang kapur (pillar).
  • 10. Tiang (column) merupakan hasil pertemuan endapan antara stalaktit dan stalakmit yang akhirnya membentuk tiang yang menghubungkan stalaktit dan stalakmit menjadi satu ----------------------- Page 33----------------------- Tirai (drapery) terbentuk dari air yang menetes melalui bidang rekahan yang memanjang pada langit-langit yang miring hingga membentuk endapan berbentuk lembaran tipis vertikal. Flowstone deposit kalsium karbonat, CaCO 3, gipsum, dan bahan mineral lain yang terakumulasi berlapis pada Draperies in King KARST GOA GONG, dinding atau lantai gua di tempat air Solomon's Cave, in PACITAN menetes atau mengalir dari atas Mole Creek berupa lembaran tipis. ----------------------- Page 34----------------------- Teras Travertin merupakan kolam air di dasar gua yang mengalir dari satu lantai tinggi ke lantai yang lebih rendah dan ketika mereka menguap kalsium karbonat diendapkan di lantai gua. Geode adalah bentuk permata yang terbentuk dari pembentukkan rongga oleh aktivitas pelarutan air tanah.Kemudian dalam kondisi yang berbeda terjadi pengendapan material mineral (kuarsa,kalsit dan fluorit) yang dibawa oleh air tanah pada bagian dinding rongga. ----------------------- Page 35----------------------- ----------------------- Page 36----------------------- Aspek geografi Karst 1. Aspek Keruangan; proses perubahan bentuk batuan. 2. Aspek Kelingkungan; bisa dilihat dari 2 ruang lingkup yaitu aspek kelingkungan perilaku dan aspek kelingkungan fenomena. 3. Aspek Kewilayahan; tidak dapat dipisahkan satu sama lain dalam keterkaitannya dengan wilayah lain, juga selalu terkait dengan aspek keruangan dan aspek kelingkungan. 4. Aspek Waktu; Proses dan waktu tersebut yang sangat erat kaitannya dengan geografi. ----------------------- Page 37----------------------- Sumber Gambar • http://www2.ulg.ac.be/geolsed/processus/dolines.jpg • http://www.speleogenesis.info/archive/sg9/artId3290/img/02-Zhu-Chen-
  • 11. F21c_LR.jpg • http://pubs.usgs.gov/ha/ha730/ch_k/gif/k083.GIF • http://www.kgs.ku.edu/PRS/publication/OFR2001-55/gif/p2-001.gif • http://gsj.monainformatixltd.com/cockpit.jpg • http://learys.smugmug.com/Work/Engineering-Geology-The- 1/IMG1337/277102787_MdPTy-M.jpg • http://www.speleogenesis.info/archive/sg9/artId3291/img/03-Wal- F13c_LR.jpg • http://www.funape.org.br/geomorfologia/cap2/2.55.gif • http://farm4.static.flickr.com/3127/2694028497_fc405824ed.jpg?v=0 • http://www2.ulg.ac.be/geolsed/processus/dolines.jpg • http://www.speleogenesis.info/archive/sg9/artId3290/img/02-Zhu-Chen- F21c_LR.jpg