2. OVUM
Ovum merupakan gamet betina yang
nantinya akan melakukan fusi
(penyatuan) dengan spermatozoa untuk
membentuk zigot pada proses
pembuahan.
3. Ovum pada manusia memiliki sifat
microlechital. Yaitu ovum dengan kuning
telur yang sedikit dan memiliki ukuran
kecil dengan rata – rata diameter 1,5 .
4. Material ovum terdiri dari glikogen ,
kuning telur dan protein yang
terakumulasi dalam sitoplasma.
Ovum juga bersifat non motil.
Ovum berbentuk bulat dan mampu
bergerak pasif untuk sampai ke tuba
fallopi.
7. PROSES OOGENESIS
Di dalam ovarium, sel-sel oogonium
membelah secara mitosis. Pada proses
ini, oogonia akan berkembang menjadi
oosit primer . Oosit primer diselaputi dua
atau lebih lapisan sel yang dikenal
sebagai sel folikel.
8. LANJUTAN. . .
Saat embrio berusia 6 bulan, oosit
primer mengalami meiosis I dan berhenti
pada fase profase. Kemudian oosit
primer ini berhenti membelah hingga
masa pubertas.
9. Saat wanita mengalami pubertas,
hipofisis akan menghasilkan Follicle
Stimulating Hormone (FSH) dan oosit
primer melanjutkan proses meiosis I.
10. FUNGSI HORMON FSH :
mengatur proses pertumbuhan sel telur.
menghasilkan hormon estrogen.
mempengaruhi sel-sel folikel yang
berfungsi untuk memberi nutrien pada
sel telur.
11. Pembelahan meiosis menghasilkan dua
sel yang ukurannya tidak sama. Sel yang
berukuran besar disebut oosit sekunder
dan yang kecil disebut badan polar
pertama. Oosit sekunder dikelilingi oleh
folikel. Sel-sel folikel memproduksi
estrogen lalu memacu terjadinya ovulasi.
12. LANJUTAN . . .
Oosit sekunder dan badan polar pertama
melanjutkan pembelahan dengan melakukan
meiosis II dan berhenti pada metafase II.
lalu, oosit sekunder dilepas oleh ovarium dan
di tangkap fimbriae dan dibawa ke oviduk dan
dinamakan proses ovulasi.
13. Jadi, pada saat ovulasi, yang dilepas
bukan ovum tetapi oosit sekunder pada
tahap metafase II.
14. Jika terjadi pembuahan oleh
spermatozoa, oosit sekunder dan
badan polar pertama akan
melanjutkan tahapan meiosis II.
15. Pembelahan oosit sekunder
menghasilkan 1 ootid dan 1 badan polar
kedua, sedangkan badan polar pertama
akan menghasilkan dua badan polar
kedua.
Saat akan terjadi pembuahan, ootid
berdiferensiasi membentuk ovum.