Fermentasi alkohol melibatkan aktivitas mikroorganisme seperti ragi untuk mengubah gula alami atau pati menjadi etanol. Mikroba seperti Saccharomyces cerevisiae dan Saccharomyces uvarium memecah gula menjadi alkohol dan karbon dioksida melalui proses fermentasi. Produk hasil fermentasi alkohol meliputi bir, anggur, dan minuman beralkohol lainnya.
1. 1. Fermentasi alkohol pada dasarnya adalah suatu cara produksi alcohol (etanol) menggunakan
bantuan aktivitas mikroorganisme. Alcohol yang dihasilkan sering disebut bioetanol.
Mikroorganisme yang berperanan dalam fermentasi alkohol pada umumnya merupakan
kelompok mikroba khamir seperti Saccharomyces cerevisiae dan Saccharomyses uvarium.
Cerevisiae telah diperdagangkan dalam bentuk bubuk yang dikenal dengan nama ragi roti,
yaitu ragi yang digunakan dalam pembuatan roti. Substrat atau bahan baku fermentasi
alcohol dapat berasal dari gula seperti gula putih, nira aren, nira kelapa, nira lontar dan
molase. Substrat ini dimetabolisme menjadi alkohol. Selain gula, dapat juga digunakan
bahan berpati (misalnya ubi jalar, ubi kayu dan sagu) dan bahan berselulosa sebagai bahan
baku misalnya jerami padi. Agar bahan dapat bertindak sebagai substrat, pati dan selulosa
perlu dihidrolisis terlebih dulu menjadi gula sederhana, baik dalam bentuk monosakarida
maupun dalam bentuk disakarida. Hidrolisis tersebut dapat berlangsung secara kimia dan
secara enzimatik.
Contohnya adalah bir, cider, wine, tuwak, dan minuman beralkohol lainnya.
2.