SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
https://jurnal.ranahresearch.com/index.php/R2J, Vol. 5, No. 1, November. 2022
33 | P a g e
E-ISSN: 2655-0865
DOI: https://doi.org/10.38035/rrj.v5i1
Received: 1 September 2022, Revised: 16 November 2022, Publish: 16 November 2022
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/
Upaya Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru Melalui
Supervisi Akademik pada MAN 2 Kota Padang Panjang
Agustamam1
1
MAN 2, Kota Padang Panjang, tamamagas@gmail.com
Corresponding Author: tamamagas@gmail.com1
Abstract: One of the principal's duties is to carry out academic supervision. The point of
academic supervision is to guide teachers in improving the quality of the learning process. The
goals of academic supervision are for teachers in carrying out the learning process, preparing
syllabus and lesson plans, selecting learning strategies/methods/techniques, using media and
information technology in learning, assessing learning processes and outcomes, as well as
classroom action research (Module for Academic Supervision, Director General of PMPTK,
2021). Therefore, schools as formal institutions that are expected to produce quality students
must be run by educators and education staff who have high professionalism to advance the
school. However, based on observations over the past year, it appears that the motivation and
professionalism of some teachers tend to be low in teaching assignments. This can be assessed
from several things, namely only 50% of teachers who are present in class on time during
teaching hours, only 30% of teachers use learning media while teaching, only 40% of teachers
use varied teaching methods, and only 20% of teachers use appropriate learning strategies. In
addition to these problems, based on the learning progress report in semester I for the
2021/2011 school year, there were around 40% of students in the class whose grades had not
yet reached the KKM.
Keyword: Competence, Pedagogic, Academic Supervision.
Abstrak: Salah satu tugas kepala sekolah adalah melaksanakan supervisi akademik. Supervisi
akademik intinya adalah membina guru dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran.
Sasaran supervisi akademik adalah guru dalam melaksanakan proses pembelajaran,
penyusunan silabus dan RPP, pemilihan strategi/metode/teknik pembelajaran, penggunaan
media dan teknologi informasi dalam pembelajaran, menilai proses dan hasil pembelajaran,
serta penelitian tindakan kelas (Modul Supervisi Akademik, Dirjen PMPTK, 2021). Oleh
karena itu, sekolah sebagai institusi formal yang diharapkan dapat mencetak siswa yang
berkualitas harus dijalankan oleh para pendidik dan tenaga kependidikan yang memiliki
profesionalisme tinggi untuk memajukan sekolah. Tetapi berdasarkan pengamatan selama satu
tahun terakhir, terlihat motivasi dan profesionalisme dari sebagian guru cenderung rendah
dalam tugas-tugas mengajar. Hal tersebut dapat dinilai dari beberapa hal yaitu hanya 50% dari
https://jurnal.ranahresearch.com/index.php/R2J, Vol. 5, No. 1, November. 2022
34 | P a g e
guru yang hadir tepat waktu di kelas pada saat jam mengajar, hanya 30% dari guru yang
memanfaatkan media belajar pada saat mengajar, hanya 40% dari guru yang menggunakan
metode mengajar secara variatif, serta hanya 20% guru yang menggunakan strategi belajar
secara tepat. Selain masalah-masalah tersebut, berdasarkan laporan kemajuan pembelajaran
semester I tahun pelajaran 2021/2011 terdapat sekitar 40% jumlah siswa perkelas yang nilainya
belum mencapai KKM.
Kata Kunci: Kompetensi, Pedagogik, Supervisi akademik.
PENDAHULUAN
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala
Sekolah/Madrasah menegaskan bahwa seorang kepala sekolah/madrasah harus memiliki lima
dimensi kompetensi minimal yaitu kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan,
supervise, dan sosial. Permendiknas ini merupakan upaya yang sangat penting untuk
menghasilkan kepala sekolah/madrasah yang kuat didalam mewujudkan kualitas siswa yang
diharapkan mampu berpikir kritis, kreatif, inovatif, dan berjiwa kewirausahaan
(entrepreneurship).
Salah satu tugas kepala sekolah adalah melaksanakan supervisi akademik. Supervisi
akademik intinya adalah membina guru dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran.
Sasaran supervisi akademik adalah guru dalam melaksanakan proses pembelajaran,
penyusunan silabus dan RPP, pemilihan strategi/metode/teknik pembelajaran, penggunaan
media dan teknologi informasi dalam pembelajaran, menilai proses dan hasil pembelajaran,
serta penelitian tindakan kelas (Modul Supervisi Akademik, Dirjen PMPTK, 2021).
Oleh karena itu, sekolah sebagai institusi formal yang diharapkan dapat mencetak siswa
yang berkualitas harus dijalankan oleh para pendidik dan tenaga kependidikan yang memiliki
profesionalisme tinggi untuk memajukan sekolah. Tetapi berdasarkan pengamatan selama satu
tahun terakhir, terlihat motivasi dan profesionalisme dari sebagian guru cenderung rendah
dalam tugas-tugas mengajar. Hal tersebut dapat dinilai dari hal-hal seperti hanya 50% dari guru
yang hadir tepat waktu di kelas pada saat jam mengajar, hanya 30% dari guru yang
memanfaatkan media belajar pada saat mengajar, hanya 40% dari guru yang menggunakan
metode mengajar secara variatif, serta hanya 20% guru yang menggunakan strategi belajar
secara tepat. Selain itu, berdasarkan laporan kemajuan pembelajaran semester I tahun pelajaran
2021/2022 terdapat sekitar 40% jumlah siswa perkelas yang nilainya belum mencapai KKM.
Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, penelitian ini akan melakukan
tindakan berupa supervisi akademik agar motivasi serta profesionalisme guru terutama dalam
pengelolaan pembelajaran (kompetensi pedagogik) dapat meningkat dengan baik. Menurut
Sullivan dan Glantz (2005), supervisi adalah pembinaan kinerja guru dalam mengelola
pembelajaran. Sedangkan menurut Sergiovanni (1987), terdapat dua tujuan supervise yaitu
pengembangan profesional dan motivasi kerja guru.
Melalui PTS ini diharapkan guru-guru dapat meningkatkan motivasi,
profesionalismenya dalam melaksanakan tugas, serta meningkatkan fungsi pokoknya terutama
pada kompetensi pedagogik (pengelolaan pembelajaran) sehingga dapat meningkatkan mutu
pembelajaran di sekolah.
METODE
Penelitian ini dilaksanakan di MAN 2 Kota Padang Panjang. Waktu penelitian selama
dua pekan yaitu mulai tanggal 1 – 15 November 2021. Variabel bebas (yang mempengaruhi)
dalam penelitian ini adalah supervisi klinis, sedangkan variabel terikatnya (yang dipengaruhi)
adalah kompetensi pedagogik guru. Subjek penelitian adalah kepala sekolah dan guru. Kepala
https://jurnal.ranahresearch.com/index.php/R2J, Vol. 5, No. 1, November. 2022
35 | P a g e
sekolah dengan tindakan supervisi akademiknya, sedangkan guru MAN 2 Kota Padang
Panjang sebagai objek sekaligus subjek dalam pemberian perlakuan supervisi akademik.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu melalui supervisi kelas,
mensupervisi guru dalam proses pembelajaran, serta pengamatan pembelajaran di kelas guna
mencatat kejadian-kejadian penting yang berhubungan dengan penelitian terutama pada waktu
proses pembelajaran berlangsung. Teknik pembahasan dilaksanakan dari hasil observasi dan
evaluasi dengan prosedur perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, serta
refleksi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kondisi Sekolah
Berdasarkan pengamatan selama satu tahun terakhir baik secara kualitatif dan kuantitatif,
terlihat motivasi dan profesionalisme dari sebagian guru cenderung rendah dalam tugas-tugas
mengajar. Hal tersebut dapat dinilai dari hal-hal sebagai berikut: (1) Hanya 20% dari guru yang
menggunakan strategi belajar secara tepat; (2) Hanya 50% dari guru yang hadir tepat waktu di
kelas pada saat jam mengajar; (3) Hanya 45% dari guru yang keluar tepat waktu sesuai jadwal
mengajar; (4) Hanya 30% dari guru yang memanfaatkan media belajar pada saat mengajar; (5)
Hanya 40% dari guru yang menggunakan metode mengajar secara variatif. Selain itu,
berdasarkan laporan kemajuan pembelajaran semester I tahun pelajaran 2021/2022 terdapat
sekitar 40% jumlah siswa perkelas yang nilainya belum mencapai KKM.
Kegiatan Siklus 1
1. Perencanaan
a. Sosialiasi tujuan dan ruang lingkup penelitian kepada guru.
b. Penjelasan fokus penelitian tentang Supervisi Akademik.
c. Diskusi tentang pelaksanaan proses pembelajaran yang ideal.
2. Pelaksanaan
a. Pada pertemuan awal, peneliti mengumpulkan seluruh guru.
b. Menjelaskan maksud dan tujuan Penelitian Tindakan Sekolah.
c. Penjelasan tentang kompetensi pedagogik guru, difokuskan pada perbaikan komponen
proses pembelajaran. Berikut pula penjelasan tentang aspek yang akan diamati melalui
deskriptor setara.
d. Tanya jawab tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan penelitian.
3. Observasi
a. Penulis melakukan pengamatan sesuai rencana dengan menggunakan lembar observasi.
b. Menilai tindakan dengan menggunakan format evaluasi.
c. Pada tahap ini, seorang guru melakukan pembelajaran sesuai dengan aspek dan
deskriptor yang telah dijelaskan sebelumnya. Penulis dan PKS kurikulum melakukan
supervisi kelas dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan.
Secara umum, pertemuan pertama dengan guru-guru berjalan lancar walaupun menyita
waktu yang agak lama karena dari hasil diskusi ada beberapa orang guru yang merasa
belum siap dan keberatan untuk menyiapkan proses pembelajaran yang memenuhi aspek
dan deskriptor hanya dalam jangka waktu 1 (satu) minggu. Tetapi, setelah diberikan
penjelasan mereka dapat mengikuti dan memahami tujuan penelitian.
4. Refleksi
Pada awal siklus ini, hasil observasi peneliti yang dibantu oleh kolega diperoleh
gambaran bahwa hasil siklus I total skor terendah 61% artinya bahwa tingkat pelaksanaan
proses pembelajaran cukup dan skor tertinggi 70% yang artinya berada pada interpretasi
baik dan hasil prosentase rata-rata dari seluruh guru yaitu 63% (cukup).
https://jurnal.ranahresearch.com/index.php/R2J, Vol. 5, No. 1, November. 2022
36 | P a g e
Kegiatan Siklus 2
1. Perencanaan
a. Menginformasikan kepada guru tentang hasil siklus I.
b. Menyampaikan hasil observasi proses pembelajaran melalui deskriptor yang telah
muncul.
c. Mengadakan Tanya jawab tentang kelemahan proses pembelajaran yang telah terjadi.
2. Pelaksanaan
a. Menginformasikan kepada guru, tentang kesesuaian dan kemajuan (progress) hasil
observasi.
b. Mengadakan diskusi tentang hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan proses
pembelajaran, jika masih ada yang belum dipahami.
c. Mengumpulkan dokumen-dokumen penilaian supervisi kunjungan kelas.
3. Observasi
Penulis melakukan pengamatan sesuai rencana dengan menggunakan lembar observasi
terutama pada aspek dan deskriptor yang belum muncul pada siklus I. Pada siklus II ini
akan dilihat apakah deskriptor yang telah muncul pada siklus I dapat secara konsisten
muncul kembali pada siklus II disertai dengan penambahan deskriptor yang belum muncul
sebelumnya.
4. Refleksi
Hasil pengamatan penulis pada siklus II yaitu terjadi peningkatan persentase tingkat
kesesuaian. Skor terendah 65% (interpretasi cukup) dan skor tertinggi 80% (interpretasi
baik), jika dibandingkan dengan siklus I dengan rata-rata 68% (interpretasi baik).
Pembahasan Tiap Siklus, Antar Siklus, dan Perbandingan dengan Kondisi Awal Sekolah
Berdasarkan hasil siklus I dan siklus II, kemampuan guru secara umum dalam
pelaksanaan proses pembelajaran mengalami peningkatan persentase pada tiap tahapannya,
dari siklus I mencapai rata-rata 63% (cukup) dan pada siklus II mencapai rata-rata 68% (baik).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan guru sebesar 5% dari
siklus I.
Adapun ketercapaian kemampuan pada setiap indikator dan besarnya persentase
pencapaian kemampuan pada setiap aspek dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1. Rekapitulasi prosentase pada setiap aspek
No Uraian Aspek Ketercapaian (%) Kategori
1. Persiapan 98 Baik Sekali
2. Apersepsi 81 Baik Sekali
3. Relevansi materi dengan
tujuan pembelajaran
71 Baik
4. Penguasaan materi 58 Cukup
5. Strategi Belajar (eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi)
56 Cukup
6. Metode 71 Baik
7. Media 62 Cukup
8. Manajemen kelas 56 Cukup
9. Pemberian motivasi kepada
siswa
56 Cukup
10. Nada dan Suara 54 Kurang
11. Penggunaan Bahasa 62 Cukup
12. Gaya dan Sikap Perilaku 73 Baik
Berdasarkan 1, masih terlihat aspek-aspek yang membutuhkan perbaikan pada masa-
masa yang akan datang. Walaupun demikian, upaya memperbaiki keadaan awal sekolah
https://jurnal.ranahresearch.com/index.php/R2J, Vol. 5, No. 1, November. 2022
37 | P a g e
dengan kondisi sebagaimana diuraikan pada bagian (A) kondisi sekolah telah mengalami
peningkatan. Berikut ini akan dikomparasikan sejumlah keadaan awal dengan kondisi akhir
pada siklus II pada tabel 2.
Tabel 2. Komparasi peningkatan kondisi awal sekolah dengan kondisi akhir siklus II
No. Uraian Kondisi
Ketercapaian Keadaan
Awal (%)
Ketercapaian Keadaan
Akhir (Siklus II)
Selisih
Peningkatan
1. Masuk tepat waktu di
kelas
50 98 48
2. Pemanfaatan media
belajar
30 62 32
3. Metode variatif 40 71 31
4. Strategi belajar 20 56 36
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa:
1. Kompetensi pedagogik guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran mengalami
peningkatan melalui supervisi akademik pada 2 (dua) siklus dimana siklus I mencapai rata-
rata 63% (cukup) dan pada siklus II mencapai rata-rata 68% (baik). Terdapat peningkatan
kemampuan guru sebesar 5% dari siklus I.
2. Terjadi peningkatan yang signifikan terhadap kondisi awal sekolah bila dibandingkan
dengan keadaan akhir pada siklus II. Ketepatan guru masuk kedalam kelas meningkat 48%,
pemanfaatan media belajar meningkat 32%, metode variatif meningkat 31%, dan strategi
belajar meningkat 36%.
3. Pengumpulan data pada penelitian ini hanya berfokus pada hasil observasi guru pada proses
pembelajaran di kelas. Adapun hasil wawancara guru dan siswa baik sebelum dan sesudah
pelaksanaan supervisi tidak menjadi bagian dalam teknik pengumpulan data pada
penelitian ini mengingat keterbatasan waktu yang ada.
4. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang langkah-langkah perbaikan pada aspek yang
berkategori kurang maupun cukup melalui siklus ketiga dan seterusnya.
5. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang tingkat konsistensi kemunculan deskriptor pada
setiap siklus yang menjadi masa rentang penelitian.
REFERENSI
Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Mukhtar., Iskandar. (2009). Orientasi Supervisi Pendidikan. Jakarta: GPP Press
Nawawi, H. (2006). Kepemimpinan Mengefektifkan Organsiasi. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press
Peraturan Pemerintah. (2008). Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. Jakarta: Depdiknas.
Pidarta, M. (2009). Supervisi Pendidikan Kontekstual. Jakarta: Rineka Cipta
PMPTK, Dirjen. (2021). Materi Supervisi Akademik Penguatan Kepala Sekolah dan
Pengawas. Jakarta
Purwanto, M. N. (1987). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Riduwan. (2007). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-karyawan dan peneliti muda.
Bandung: Alfabeta.
Tim Dosen Administrasi Pendidikan. (2009). Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Undang-Undang Guru dan Dosen. (2005). Nomor 14 Tahun 2005. Jakarta: Kementerian
Hukum dan HAM

More Related Content

Similar to Meningkatkan Kompetensi Guru

LK 3.1 Menyusun Best Practices_Bagas Eko Wibowo.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices_Bagas Eko Wibowo.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices_Bagas Eko Wibowo.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices_Bagas Eko Wibowo.pdfBagasEkoWibowo
 
Tugas 14 hasil laporan rps suyuti
Tugas 14 hasil laporan rps suyutiTugas 14 hasil laporan rps suyuti
Tugas 14 hasil laporan rps suyutiDanajaya Mahmudz
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Operator Warnet Vast Raha
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Operator Warnet Vast Raha
 
Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menggunakan Media Pembelajaran Melalui In H...
Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menggunakan Media Pembelajaran Melalui In H...Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menggunakan Media Pembelajaran Melalui In H...
Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menggunakan Media Pembelajaran Melalui In H...Paulus Robert Tuerah
 
alqolam,+2.+Ucik+Fitri+Handayani+-+Analisis+Hambatan+Penerapan+Model+Pembelaj...
alqolam,+2.+Ucik+Fitri+Handayani+-+Analisis+Hambatan+Penerapan+Model+Pembelaj...alqolam,+2.+Ucik+Fitri+Handayani+-+Analisis+Hambatan+Penerapan+Model+Pembelaj...
alqolam,+2.+Ucik+Fitri+Handayani+-+Analisis+Hambatan+Penerapan+Model+Pembelaj...Rijal mts muhsmmsdiy rijal
 
8. permendiknas no. 41 tahun 2007 standar proses
8. permendiknas no. 41 tahun 2007 standar proses8. permendiknas no. 41 tahun 2007 standar proses
8. permendiknas no. 41 tahun 2007 standar prosesMA'ARIF NU CILACAP
 
8. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 Standar Proses
8. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 Standar Proses8. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 Standar Proses
8. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 Standar ProsesSuedi Ahmad
 
Laporan pts bakar
Laporan pts bakarLaporan pts bakar
Laporan pts bakarAnwar Sari
 
MODUL 5 PKR.pptx
MODUL 5 PKR.pptxMODUL 5 PKR.pptx
MODUL 5 PKR.pptxVianChovic
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iiaTugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iiaSusanti Susanti
 
Revisi%20 analisis%20kurikulum%20paidi%20sekolah%20kelompok%207%20 strategi%2...
Revisi%20 analisis%20kurikulum%20paidi%20sekolah%20kelompok%207%20 strategi%2...Revisi%20 analisis%20kurikulum%20paidi%20sekolah%20kelompok%207%20 strategi%2...
Revisi%20 analisis%20kurikulum%20paidi%20sekolah%20kelompok%207%20 strategi%2...Elmi Hakiki
 
Penilaian dan model_rapor_smp
Penilaian dan model_rapor_smpPenilaian dan model_rapor_smp
Penilaian dan model_rapor_smpDon Leo
 
LK 3.1 Best Practice.docx
LK 3.1 Best Practice.docxLK 3.1 Best Practice.docx
LK 3.1 Best Practice.docxKelas4Irgt
 
Pts sufyan medan ii
Pts sufyan medan iiPts sufyan medan ii
Pts sufyan medan iiZemzom Zamil
 
Pts sufyan medan ii
Pts sufyan medan iiPts sufyan medan ii
Pts sufyan medan iiZemzom Zamil
 
Contoh sederhana proposal
Contoh sederhana proposalContoh sederhana proposal
Contoh sederhana proposalRobinWAkwan
 

Similar to Meningkatkan Kompetensi Guru (20)

Program supervisi isi 2019
Program supervisi isi 2019Program supervisi isi 2019
Program supervisi isi 2019
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices_Bagas Eko Wibowo.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices_Bagas Eko Wibowo.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices_Bagas Eko Wibowo.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices_Bagas Eko Wibowo.pdf
 
Tugas 14 hasil laporan rps suyuti
Tugas 14 hasil laporan rps suyutiTugas 14 hasil laporan rps suyuti
Tugas 14 hasil laporan rps suyuti
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
 
Supervisi Akademik
Supervisi AkademikSupervisi Akademik
Supervisi Akademik
 
Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menggunakan Media Pembelajaran Melalui In H...
Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menggunakan Media Pembelajaran Melalui In H...Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menggunakan Media Pembelajaran Melalui In H...
Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menggunakan Media Pembelajaran Melalui In H...
 
1 sm
1 sm1 sm
1 sm
 
alqolam,+2.+Ucik+Fitri+Handayani+-+Analisis+Hambatan+Penerapan+Model+Pembelaj...
alqolam,+2.+Ucik+Fitri+Handayani+-+Analisis+Hambatan+Penerapan+Model+Pembelaj...alqolam,+2.+Ucik+Fitri+Handayani+-+Analisis+Hambatan+Penerapan+Model+Pembelaj...
alqolam,+2.+Ucik+Fitri+Handayani+-+Analisis+Hambatan+Penerapan+Model+Pembelaj...
 
8. permendiknas no. 41 tahun 2007 standar proses
8. permendiknas no. 41 tahun 2007 standar proses8. permendiknas no. 41 tahun 2007 standar proses
8. permendiknas no. 41 tahun 2007 standar proses
 
8. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 Standar Proses
8. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 Standar Proses8. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 Standar Proses
8. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 Standar Proses
 
Laporan pts bakar
Laporan pts bakarLaporan pts bakar
Laporan pts bakar
 
MODUL 5 PKR.pptx
MODUL 5 PKR.pptxMODUL 5 PKR.pptx
MODUL 5 PKR.pptx
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iiaTugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
 
Revisi%20 analisis%20kurikulum%20paidi%20sekolah%20kelompok%207%20 strategi%2...
Revisi%20 analisis%20kurikulum%20paidi%20sekolah%20kelompok%207%20 strategi%2...Revisi%20 analisis%20kurikulum%20paidi%20sekolah%20kelompok%207%20 strategi%2...
Revisi%20 analisis%20kurikulum%20paidi%20sekolah%20kelompok%207%20 strategi%2...
 
Penilaian dan model_rapor_smp
Penilaian dan model_rapor_smpPenilaian dan model_rapor_smp
Penilaian dan model_rapor_smp
 
LK 3.1 Best Practice.docx
LK 3.1 Best Practice.docxLK 3.1 Best Practice.docx
LK 3.1 Best Practice.docx
 
Pts sufyan medan ii
Pts sufyan medan iiPts sufyan medan ii
Pts sufyan medan ii
 
Pts sufyan medan ii
Pts sufyan medan iiPts sufyan medan ii
Pts sufyan medan ii
 
Contoh sederhana proposal
Contoh sederhana proposalContoh sederhana proposal
Contoh sederhana proposal
 

Recently uploaded

Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 

Recently uploaded (20)

Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 

Meningkatkan Kompetensi Guru

  • 1. https://jurnal.ranahresearch.com/index.php/R2J, Vol. 5, No. 1, November. 2022 33 | P a g e E-ISSN: 2655-0865 DOI: https://doi.org/10.38035/rrj.v5i1 Received: 1 September 2022, Revised: 16 November 2022, Publish: 16 November 2022 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ Upaya Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru Melalui Supervisi Akademik pada MAN 2 Kota Padang Panjang Agustamam1 1 MAN 2, Kota Padang Panjang, tamamagas@gmail.com Corresponding Author: tamamagas@gmail.com1 Abstract: One of the principal's duties is to carry out academic supervision. The point of academic supervision is to guide teachers in improving the quality of the learning process. The goals of academic supervision are for teachers in carrying out the learning process, preparing syllabus and lesson plans, selecting learning strategies/methods/techniques, using media and information technology in learning, assessing learning processes and outcomes, as well as classroom action research (Module for Academic Supervision, Director General of PMPTK, 2021). Therefore, schools as formal institutions that are expected to produce quality students must be run by educators and education staff who have high professionalism to advance the school. However, based on observations over the past year, it appears that the motivation and professionalism of some teachers tend to be low in teaching assignments. This can be assessed from several things, namely only 50% of teachers who are present in class on time during teaching hours, only 30% of teachers use learning media while teaching, only 40% of teachers use varied teaching methods, and only 20% of teachers use appropriate learning strategies. In addition to these problems, based on the learning progress report in semester I for the 2021/2011 school year, there were around 40% of students in the class whose grades had not yet reached the KKM. Keyword: Competence, Pedagogic, Academic Supervision. Abstrak: Salah satu tugas kepala sekolah adalah melaksanakan supervisi akademik. Supervisi akademik intinya adalah membina guru dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran. Sasaran supervisi akademik adalah guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, penyusunan silabus dan RPP, pemilihan strategi/metode/teknik pembelajaran, penggunaan media dan teknologi informasi dalam pembelajaran, menilai proses dan hasil pembelajaran, serta penelitian tindakan kelas (Modul Supervisi Akademik, Dirjen PMPTK, 2021). Oleh karena itu, sekolah sebagai institusi formal yang diharapkan dapat mencetak siswa yang berkualitas harus dijalankan oleh para pendidik dan tenaga kependidikan yang memiliki profesionalisme tinggi untuk memajukan sekolah. Tetapi berdasarkan pengamatan selama satu tahun terakhir, terlihat motivasi dan profesionalisme dari sebagian guru cenderung rendah dalam tugas-tugas mengajar. Hal tersebut dapat dinilai dari beberapa hal yaitu hanya 50% dari
  • 2. https://jurnal.ranahresearch.com/index.php/R2J, Vol. 5, No. 1, November. 2022 34 | P a g e guru yang hadir tepat waktu di kelas pada saat jam mengajar, hanya 30% dari guru yang memanfaatkan media belajar pada saat mengajar, hanya 40% dari guru yang menggunakan metode mengajar secara variatif, serta hanya 20% guru yang menggunakan strategi belajar secara tepat. Selain masalah-masalah tersebut, berdasarkan laporan kemajuan pembelajaran semester I tahun pelajaran 2021/2011 terdapat sekitar 40% jumlah siswa perkelas yang nilainya belum mencapai KKM. Kata Kunci: Kompetensi, Pedagogik, Supervisi akademik. PENDAHULUAN Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah menegaskan bahwa seorang kepala sekolah/madrasah harus memiliki lima dimensi kompetensi minimal yaitu kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervise, dan sosial. Permendiknas ini merupakan upaya yang sangat penting untuk menghasilkan kepala sekolah/madrasah yang kuat didalam mewujudkan kualitas siswa yang diharapkan mampu berpikir kritis, kreatif, inovatif, dan berjiwa kewirausahaan (entrepreneurship). Salah satu tugas kepala sekolah adalah melaksanakan supervisi akademik. Supervisi akademik intinya adalah membina guru dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran. Sasaran supervisi akademik adalah guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, penyusunan silabus dan RPP, pemilihan strategi/metode/teknik pembelajaran, penggunaan media dan teknologi informasi dalam pembelajaran, menilai proses dan hasil pembelajaran, serta penelitian tindakan kelas (Modul Supervisi Akademik, Dirjen PMPTK, 2021). Oleh karena itu, sekolah sebagai institusi formal yang diharapkan dapat mencetak siswa yang berkualitas harus dijalankan oleh para pendidik dan tenaga kependidikan yang memiliki profesionalisme tinggi untuk memajukan sekolah. Tetapi berdasarkan pengamatan selama satu tahun terakhir, terlihat motivasi dan profesionalisme dari sebagian guru cenderung rendah dalam tugas-tugas mengajar. Hal tersebut dapat dinilai dari hal-hal seperti hanya 50% dari guru yang hadir tepat waktu di kelas pada saat jam mengajar, hanya 30% dari guru yang memanfaatkan media belajar pada saat mengajar, hanya 40% dari guru yang menggunakan metode mengajar secara variatif, serta hanya 20% guru yang menggunakan strategi belajar secara tepat. Selain itu, berdasarkan laporan kemajuan pembelajaran semester I tahun pelajaran 2021/2022 terdapat sekitar 40% jumlah siswa perkelas yang nilainya belum mencapai KKM. Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, penelitian ini akan melakukan tindakan berupa supervisi akademik agar motivasi serta profesionalisme guru terutama dalam pengelolaan pembelajaran (kompetensi pedagogik) dapat meningkat dengan baik. Menurut Sullivan dan Glantz (2005), supervisi adalah pembinaan kinerja guru dalam mengelola pembelajaran. Sedangkan menurut Sergiovanni (1987), terdapat dua tujuan supervise yaitu pengembangan profesional dan motivasi kerja guru. Melalui PTS ini diharapkan guru-guru dapat meningkatkan motivasi, profesionalismenya dalam melaksanakan tugas, serta meningkatkan fungsi pokoknya terutama pada kompetensi pedagogik (pengelolaan pembelajaran) sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah. METODE Penelitian ini dilaksanakan di MAN 2 Kota Padang Panjang. Waktu penelitian selama dua pekan yaitu mulai tanggal 1 – 15 November 2021. Variabel bebas (yang mempengaruhi) dalam penelitian ini adalah supervisi klinis, sedangkan variabel terikatnya (yang dipengaruhi) adalah kompetensi pedagogik guru. Subjek penelitian adalah kepala sekolah dan guru. Kepala
  • 3. https://jurnal.ranahresearch.com/index.php/R2J, Vol. 5, No. 1, November. 2022 35 | P a g e sekolah dengan tindakan supervisi akademiknya, sedangkan guru MAN 2 Kota Padang Panjang sebagai objek sekaligus subjek dalam pemberian perlakuan supervisi akademik. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu melalui supervisi kelas, mensupervisi guru dalam proses pembelajaran, serta pengamatan pembelajaran di kelas guna mencatat kejadian-kejadian penting yang berhubungan dengan penelitian terutama pada waktu proses pembelajaran berlangsung. Teknik pembahasan dilaksanakan dari hasil observasi dan evaluasi dengan prosedur perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, serta refleksi. HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Sekolah Berdasarkan pengamatan selama satu tahun terakhir baik secara kualitatif dan kuantitatif, terlihat motivasi dan profesionalisme dari sebagian guru cenderung rendah dalam tugas-tugas mengajar. Hal tersebut dapat dinilai dari hal-hal sebagai berikut: (1) Hanya 20% dari guru yang menggunakan strategi belajar secara tepat; (2) Hanya 50% dari guru yang hadir tepat waktu di kelas pada saat jam mengajar; (3) Hanya 45% dari guru yang keluar tepat waktu sesuai jadwal mengajar; (4) Hanya 30% dari guru yang memanfaatkan media belajar pada saat mengajar; (5) Hanya 40% dari guru yang menggunakan metode mengajar secara variatif. Selain itu, berdasarkan laporan kemajuan pembelajaran semester I tahun pelajaran 2021/2022 terdapat sekitar 40% jumlah siswa perkelas yang nilainya belum mencapai KKM. Kegiatan Siklus 1 1. Perencanaan a. Sosialiasi tujuan dan ruang lingkup penelitian kepada guru. b. Penjelasan fokus penelitian tentang Supervisi Akademik. c. Diskusi tentang pelaksanaan proses pembelajaran yang ideal. 2. Pelaksanaan a. Pada pertemuan awal, peneliti mengumpulkan seluruh guru. b. Menjelaskan maksud dan tujuan Penelitian Tindakan Sekolah. c. Penjelasan tentang kompetensi pedagogik guru, difokuskan pada perbaikan komponen proses pembelajaran. Berikut pula penjelasan tentang aspek yang akan diamati melalui deskriptor setara. d. Tanya jawab tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan penelitian. 3. Observasi a. Penulis melakukan pengamatan sesuai rencana dengan menggunakan lembar observasi. b. Menilai tindakan dengan menggunakan format evaluasi. c. Pada tahap ini, seorang guru melakukan pembelajaran sesuai dengan aspek dan deskriptor yang telah dijelaskan sebelumnya. Penulis dan PKS kurikulum melakukan supervisi kelas dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Secara umum, pertemuan pertama dengan guru-guru berjalan lancar walaupun menyita waktu yang agak lama karena dari hasil diskusi ada beberapa orang guru yang merasa belum siap dan keberatan untuk menyiapkan proses pembelajaran yang memenuhi aspek dan deskriptor hanya dalam jangka waktu 1 (satu) minggu. Tetapi, setelah diberikan penjelasan mereka dapat mengikuti dan memahami tujuan penelitian. 4. Refleksi Pada awal siklus ini, hasil observasi peneliti yang dibantu oleh kolega diperoleh gambaran bahwa hasil siklus I total skor terendah 61% artinya bahwa tingkat pelaksanaan proses pembelajaran cukup dan skor tertinggi 70% yang artinya berada pada interpretasi baik dan hasil prosentase rata-rata dari seluruh guru yaitu 63% (cukup).
  • 4. https://jurnal.ranahresearch.com/index.php/R2J, Vol. 5, No. 1, November. 2022 36 | P a g e Kegiatan Siklus 2 1. Perencanaan a. Menginformasikan kepada guru tentang hasil siklus I. b. Menyampaikan hasil observasi proses pembelajaran melalui deskriptor yang telah muncul. c. Mengadakan Tanya jawab tentang kelemahan proses pembelajaran yang telah terjadi. 2. Pelaksanaan a. Menginformasikan kepada guru, tentang kesesuaian dan kemajuan (progress) hasil observasi. b. Mengadakan diskusi tentang hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan proses pembelajaran, jika masih ada yang belum dipahami. c. Mengumpulkan dokumen-dokumen penilaian supervisi kunjungan kelas. 3. Observasi Penulis melakukan pengamatan sesuai rencana dengan menggunakan lembar observasi terutama pada aspek dan deskriptor yang belum muncul pada siklus I. Pada siklus II ini akan dilihat apakah deskriptor yang telah muncul pada siklus I dapat secara konsisten muncul kembali pada siklus II disertai dengan penambahan deskriptor yang belum muncul sebelumnya. 4. Refleksi Hasil pengamatan penulis pada siklus II yaitu terjadi peningkatan persentase tingkat kesesuaian. Skor terendah 65% (interpretasi cukup) dan skor tertinggi 80% (interpretasi baik), jika dibandingkan dengan siklus I dengan rata-rata 68% (interpretasi baik). Pembahasan Tiap Siklus, Antar Siklus, dan Perbandingan dengan Kondisi Awal Sekolah Berdasarkan hasil siklus I dan siklus II, kemampuan guru secara umum dalam pelaksanaan proses pembelajaran mengalami peningkatan persentase pada tiap tahapannya, dari siklus I mencapai rata-rata 63% (cukup) dan pada siklus II mencapai rata-rata 68% (baik). Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan guru sebesar 5% dari siklus I. Adapun ketercapaian kemampuan pada setiap indikator dan besarnya persentase pencapaian kemampuan pada setiap aspek dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 1. Rekapitulasi prosentase pada setiap aspek No Uraian Aspek Ketercapaian (%) Kategori 1. Persiapan 98 Baik Sekali 2. Apersepsi 81 Baik Sekali 3. Relevansi materi dengan tujuan pembelajaran 71 Baik 4. Penguasaan materi 58 Cukup 5. Strategi Belajar (eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi) 56 Cukup 6. Metode 71 Baik 7. Media 62 Cukup 8. Manajemen kelas 56 Cukup 9. Pemberian motivasi kepada siswa 56 Cukup 10. Nada dan Suara 54 Kurang 11. Penggunaan Bahasa 62 Cukup 12. Gaya dan Sikap Perilaku 73 Baik Berdasarkan 1, masih terlihat aspek-aspek yang membutuhkan perbaikan pada masa- masa yang akan datang. Walaupun demikian, upaya memperbaiki keadaan awal sekolah
  • 5. https://jurnal.ranahresearch.com/index.php/R2J, Vol. 5, No. 1, November. 2022 37 | P a g e dengan kondisi sebagaimana diuraikan pada bagian (A) kondisi sekolah telah mengalami peningkatan. Berikut ini akan dikomparasikan sejumlah keadaan awal dengan kondisi akhir pada siklus II pada tabel 2. Tabel 2. Komparasi peningkatan kondisi awal sekolah dengan kondisi akhir siklus II No. Uraian Kondisi Ketercapaian Keadaan Awal (%) Ketercapaian Keadaan Akhir (Siklus II) Selisih Peningkatan 1. Masuk tepat waktu di kelas 50 98 48 2. Pemanfaatan media belajar 30 62 32 3. Metode variatif 40 71 31 4. Strategi belajar 20 56 36 KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa: 1. Kompetensi pedagogik guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran mengalami peningkatan melalui supervisi akademik pada 2 (dua) siklus dimana siklus I mencapai rata- rata 63% (cukup) dan pada siklus II mencapai rata-rata 68% (baik). Terdapat peningkatan kemampuan guru sebesar 5% dari siklus I. 2. Terjadi peningkatan yang signifikan terhadap kondisi awal sekolah bila dibandingkan dengan keadaan akhir pada siklus II. Ketepatan guru masuk kedalam kelas meningkat 48%, pemanfaatan media belajar meningkat 32%, metode variatif meningkat 31%, dan strategi belajar meningkat 36%. 3. Pengumpulan data pada penelitian ini hanya berfokus pada hasil observasi guru pada proses pembelajaran di kelas. Adapun hasil wawancara guru dan siswa baik sebelum dan sesudah pelaksanaan supervisi tidak menjadi bagian dalam teknik pengumpulan data pada penelitian ini mengingat keterbatasan waktu yang ada. 4. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang langkah-langkah perbaikan pada aspek yang berkategori kurang maupun cukup melalui siklus ketiga dan seterusnya. 5. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang tingkat konsistensi kemunculan deskriptor pada setiap siklus yang menjadi masa rentang penelitian. REFERENSI Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Mukhtar., Iskandar. (2009). Orientasi Supervisi Pendidikan. Jakarta: GPP Press Nawawi, H. (2006). Kepemimpinan Mengefektifkan Organsiasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Peraturan Pemerintah. (2008). Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. Jakarta: Depdiknas. Pidarta, M. (2009). Supervisi Pendidikan Kontekstual. Jakarta: Rineka Cipta PMPTK, Dirjen. (2021). Materi Supervisi Akademik Penguatan Kepala Sekolah dan Pengawas. Jakarta Purwanto, M. N. (1987). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Riduwan. (2007). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-karyawan dan peneliti muda. Bandung: Alfabeta. Tim Dosen Administrasi Pendidikan. (2009). Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta Undang-Undang Guru dan Dosen. (2005). Nomor 14 Tahun 2005. Jakarta: Kementerian Hukum dan HAM