Dampak Industri dan Teknologi terhadap Lingkungan Hidup
1. DAMPAK INDUSTRI DAN TEKNOLOGI
DALAM RANGKA MENINGKATKAN KUALITAS LINGKUNGAN
HIDUP:
1. MANUSIA BERUPAYA MENGOLAH DAN
MEMANFAATKAN KEKAYAAN ALAM
2. MENCIPTAKAN ALAT BARU BERUPA MESIN 2 DAN
ALAT BANTU LAINNYA YANG BERTEKNOLOGI
TINGGI, SUPAYA MENGHASILKAN PRODUK
MELIMPAH DALAM WAKTU SINGKAT
3. NAMUN KENYATAANNYA MENINGKATKAN KUALITAS
LINGKUNGAN HIDUP SULIT DIJANGKAU, BAHKAN
YANG TERJADI DAMPAK INDUSTRI TERSEBUT
MENGURANGI DAYA DUKUNG ALAM DAN
MENURUNKAN KUALITAS MANUSIA
2. INDUSTRI DAN TEKNOLOGI MEMANG
DIPERLUKAN UNTUK MENDAPATKAN
KUALITAS HIDUP YANG LEBIH BAIK, NAMUM
KALAU DAMPAK YANG TIMBUL JUSTRU
MENJAUHKAN MANUSIA DARI PENCAPAIAN
KUALITAS LINGKUNGAN YANG LEBIH BAIK,
SUDAH BARANG TENTU HAL TERSEBUT
TIDAK DIBENARKAN.
OLEH KARENA ITU PERLU DIPERHATIKAN
DAN DICERMATI:
Adanya dampak tidak langsung
Adanya dampak langsung
3. DAMPAK TIDAK LANGSUNG
Dampak tidak langsung umumnya berhubungan
dengan masalah sosial masyarakat yang disebut
sebagai
dampak psikososioekonomi, dampak tersebut
antara lain:
a. Urbanisasi
b. Perilaku
c. Kriminalitas
d. Sosial Budaya
4. a. URBANISASI
Karena daya tarik industri: masyarakat desa yang
semula bekerja di bidang pertanian berpindah bekerja
di daerah industri.
Karena tidak berbekal keahlian yang memadai, maka
hanya bisa menjadi tenaga kerja atau buruh kasar
Sebagai tenaga kasar, gajinya pas-pasan, dan hanya
cukup untuk menyambung hidup.
Tempat tinggal juga seadanya, sehingga penataan
tempat tinggal dan lingkungan juga seadanya,
mengakibatkan lingkungan kumuh, kotor, tidak sedap
dipandang, sehingga kualitas lingkungan hidup dan
kenyamanan menurun.
Perpindahan masyarakat dari desa ke industri,
mengakibatkan jumlah petani menjadi berkurang,
sehingga hasil panen juga berkurang, dan akhirnya
masyarakat kekurangan stok bahan pangan. Di sisi lain
kegiatan import beras merugikan kaum petani yang
ada. Tetapi yang tersedia tidak mencukupi kebutuhan
yang diperlukan.
5. b. PERILAKU
Saat masih tinggal di desa: hidup saling
tolong menolong, gotong royong, hubungan
satu dengan yang lain terjalin dengan baik.
Suasana tenang dan damai di daerah
pinggiran menjadikan manusia hidup
tenteram, dan tidak diburu-buru waktu.
Setelah pindah ke kota: suasana kota yang
selalu dikejar waktu, hiruk pikuk, bising, serta
pemandangan alam yang tidak hijau lagi,
menyebabkan manusia menjadi stres dan
tegang. Sehingga perilaku manusia yang
semula ramah bersahabat menjadi kasar,
acuh tak acuh dan sangat individualisme.
6. c. KRIMINALITAS
Kegiatan industri dan teknologi di pabrik
memerlukan tenaga keahlian secara khusus.
Sehingga tenaga kerja yang tidak punya ijasah
atau keahlian khusus sangat sulit untuk
mendapatkan pekerjaan dengan layak.
Di sisi lain, masyarakat kota yang sangat
konsumtif, memberikan gambaran bahwa hidup itu
serba enak dan mudah.
Sementara pencari kerja tidak tahan
banting/survive dan tiak mau bekerja keras. Yang
diinginkan hanyalah kerja ringan tetapi bisa hidup
mewah dan bersenang-senang.
Sehingga mereka sering mengambil jalan pintas,
untuk menda-patkan uang (tanpa harus bekerja
keras) dengan jalan tindak kriminal seperti
pencurian, perampokan, penodongan dan pemer-
kosaan yang mewarnai kehidupan masyarakat
industri. Akhirnya angka kriminalitas menjadi naik .
7. d. SOSIAL BUDAYA
Orang yang bekerja dalam bidang industri umumnya dibatasi waktu
yang sangat ketat untuk mengejar jumlah omzet
1. Untuk mempercepat hasil produksi, para pekerja industri kadang
diwajibkan lembur atau kerja giliran. Sehingga pekerja menjadi
cepat stres dan jenuh. Ketegangan jiwa (stres) ini, dapat berlanjut
menjadi hipertensi, sakit jantung atau penyakit lain, yang sering
disebut sebagai environmental desease.
2. Untuk menurunkan stres, sebagian orang sering menghibur diri di
diskotik, kafe, atau hanya melihat dangdut, pertunjukan ronggeng
atau membeli nomor undian Togel dan lainnya.
3. Sering pula untuk mengurangi ketegangan, dengan cara minum
minuman keras, yang berlanjut pada kekerasan.
4. Pertunjukan di Televisi, live show juga seringkali tidak sesuai
dengan budaya dan menjurus ke arah pornografi, yang akhirnya
sampai ke arah prostitusi. Sehingga mau tidak mau dengan
berkembangnya tempat-tempat hiburan tersebut, akan
berdampak pada sosial budaya masyarakat sekitarnya
8. ADANYA DAMPAK LANGSUNG
Dampak langsung yang bersifat
negatif akibat kegiatan indutri dan
teknologi yaitu pencemaran:
Pencemaran udara
Pencemaran air
Pencemaran bahan padat dan daratan
9. PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP
(UUPLH NO.23 THN 1997)
Masuk atau dimasukkannya mahkluk hidup, zat,
energi dan atau komponen lain ke dalam
lingkungan hidup oleh kegiatan manusia,
sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup
tidak dapat berfungsi sesuai dengan
peruntukannya.
10. LINGKUNGAN HIDUP:
Adalah kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain.
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP:
Adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi
lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan
penataan, pemanfaatan, pengembangan,
pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan
pengendalian lingkungan hidup.