Sakai99 Agen Situs Slot Online Resmi Terpercaya Mudah Maxwin Auto Cuan
PPT ANDAL STADION LAKIDENDE.pptx
1. PEMBAHASAN DOKUMEN
Analisis Dampak Lingkungan Hidup &
Rencana Pengelolaan Lingkungan -
Rencana Pemantauan Lingkungan
Dinas Cipta Karya, Bina Kontruksi dan Tata Ruang Prov. Sulawesi Tenggara
Rencana Kegiatan Pembangunan Stadion
Lakidende
2. Pelaku Usaha dari Kegiatan ini
adalah Dinas Cipta Karya, Bina
Konstruksi & Tata Ruang Prov.
Sultra
Pendahuluan
GAMBARAN UMUM USAHA/KEGIATAN (PENDAHULUAN)
Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan
ini adalah Pembangunan Pembangunan
Stadion Lakidende
Penanggung Jawab :
Dr. Ir. H. Pahri Yamsu,
M.Si (Kepala Dinas)
Lokasi Kegiatan Terletak di Kelurahan
Bende Kecamatan Kadia
Luas Lahan yang digunakan
adalah ± 3,98754 Hektar &
Volume Bangunan ± 11,252.4
m2
SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -
SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -
Dasar penentuan dokumen kajian lingkungan untuk
kegiatan ini, merujuk pada Peraturan Pemerintah
Nomor 5 Tahun 2021 tentang Peyelenggaraan
Perizinan Bernasis Resiko bahwa kegiatan
pembangunan Stadion Lakidende Provinsi Sulawesi
Tenggara termasuk dalam Sektor Pariwisata &
Merupakan kewenangan Kab/Kota.
Alasan wajib Amdal dan Pendekatan Studi yang Digunakan
3. Berdasarkan dari hasil Keterangan Rencana
Kota (KRK) Nomor : 653/593/KRK/X/2021
menunjukan bahwa lokasi pembangunan
Stadion Lakidende merupakan areal
kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan
Wisata Kota,
Kajian terhadap dampak penting
didasarkan pada dampak-dampak
penting hipotetik yang telah disepakati
dalam Dokumen Formulir Kerangka
Acuan (Formulir KA) (DPH Terlampir)
b. Lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan
Deskripsi Singkat Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
a. Status rencana usaha dan/atau kegiatan
Rinkasan Pelingkupan
Status studi AMDAL rencana kegiatan
pembangunan stadiun lakidende dilakukan
bersamaan dengan penyusunan studi kelayakan
dan Detail Engginering Desain (DED
c. Jadwal pelaksanaan rencana
usaha dan/atau kegiatan
Jadwal pelaksanaan rencana usaha
dan/atau kegitan untuk tahap pra
konstruksi, konstruksi dan operasi
akan berlangsung dari tahun 2021 –
2023, schedule terlampir
SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -
SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -
4. Ringkasan Pelingkupan
Proses Pelingkupan Dampak Penting Hipotetik
berdasarkan kesepakatan Ka-Andal pada setiap tahapan
kegiatan
No
Komponen
Kegiatan
Dampak Penting
Hipotetik (DPH)
Batas
Waktu
Kajian
Keterangan
A Tahap Konstruksi:
1 Perizinan dan
Sosialisasi
1. Timbulnya persepsi
dan sikap negatif
masyarakat
1 bulan Waktu ini dialokasikan untuk sosialisasi
rencana kegiatan secara intensif kepada
masyarakat sekitar
2. Keresahan Masyarakat 1 bulan
2 Pembebasan
Lahan
1. Timbulnya persepsi
dan sikap negatif
masyarakat
3 bulan Kegiatan penyelesaian pengadaan tanah
dialokasikan paling lama 3 bulan
Keresahan Masyarakat
Peningkatan Pendapatan
B Tahap Konstruksi
1 Mobilisasi
Peralatan dan
Material
1. Penurunan kualitas
udara
6 bulan Mobilisasi peralatan akan dilakukan
secara bertahap sesuai dengan
kebutuhan
2. Peningkatan
kebisingan
6 bulan Mobilisasi peralatan akan dilakukan
secara bertahap sesuai dengan
kebutuhan
3. Gangguan transportasi
darat
6 bulan Mobilisasi peralatan akan dilakukan
secara bertahap sesuai dengan
kebutuhan
4. Penurunan derajat
kesehatan masyarakat
6 bulan Mobilisasi peralatan akan dilakukan
secara bertahap sesuai dengan
kebutuhan
5. Timbulnya persepsi
dan sikap negatif
masyarakat
1 bulan Waktu ini dialokasikan untuk sosialisasi
rencana kegiatan secara intensif kepada
masyarakat sekitar
6. Keresahan Masyarakat 1 bulan
5 Konstruksi
Gedung
Stadion
1. Peningkatan
kebisingan
18 bulan Waktu ini disesuaikan dengan lama
pelaksanaan konstruksi
2. Bangunan Fisik 18 bulan Waktu ini termasuk pamsangan tiang
pancang yang diperkirakan
memberikan dampak gangguan
bangunan fisik rumah
3. Penurunan derajat
kesehatan masyarakat
18 bulan Waktu ini disesuaikan dengan lama
pelaksanaan konstruksi
4. Timbulnya persepsi
dan sikap negatif
masyarakat
3 bulan Waktu ini dialokasikan untuk
sosialisasi rencana kegiatan secara
intensif kepada masyarakat sekitar
5. Keresahan
Masyarakat
3 bulan
C Tahap Operasi
1 Operasional
Stadion
1. Kualitas Udara 25 tahun Waktu ini merupakan usia stadion
lakidende yang direncanakan, dapat
lebih lama jika ada pemeliharaan
tertentu
2. Kesempatan Kerja
dan Berusaha
25 tahun Waktu ini merupakan usia stadion
lakidende yang direncanakan, dapat
lebih lama jika ada pemeliharaan
tertentu
3. Peningkatan
Pendapatan
25 tahun Waktu ini merupakan usia stadion
lakidende yang direncanakan, dapat
lebih lama jika ada pemeliharaan
tertentu
4. Gangguan
Kesehatan Masyarakat
25 tahun Waktu ini merupakan usia stadion
lakidende yang direncanakan, dapat
lebih lama jika ada pemeliharaan
tertentu
5. Sikap dan Presepasi
Masyarakat
25 tahun Waktu ini merupakan usia stadion
lakidende yang direncanakan, dapat
lebih lama jika ada pemeliharaan
tertentu
6. Keresaan
Masyarakat
25 tahun Waktu ini merupakan usia stadion
lakidende yang direncanakan, dapat
lebih lama jika ada pemeliharaan
tertentu
SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -
5. Operasional
Stadion
Tahapa
n
Kegiata
n
Ringkasan Deskripsi Kegiatan
1. Penerimaan Tenaga Kerja
2. Mobilisasi Peralatan dan Material
3. Pembangunan & Pengoperasian
Basecamp
4. Pembongkaran Gedung Stadion
Lama
5. Pembangunan Stadion Lakidende
6. Pembangunan Sarana Pendukung
1. Perizinan
2. Sosialisasi
1. Penerimaan TK Operasional
2. Operasional stadion Lakidende
3. Operasional Sarana Pendukung
Pra
Konstruksi Konstruksi
SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -
8. RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
Komponen Geo Fisik Kimia
1. Geologi Regional
2. Iklim
3. Kondisi Kualitas Udara
4. Tingkat Kebisingan
5. Kualitas Air
6. Transportasi
Komponen Sosial, Ekonomi
Budaya
1. Kependudukan
2. Sikap dan Persepsi
3. Keresahan
Komponen Kesehatan
Masyarakat
1. Sarana Kesehatan
2. Tenaga Kesehatan
3. Pola Penyakit
4. Sanitasi Lingkungan
SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -
SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -
9. Kualitas Udara
RONA LINGKUNGANHIDUP AWAL
Kebisingan
No Parameter Uji Satuan Waktu
Hasil Pengukuran Baku
Mutu
U-01 U-02 U-03
1 Sulfur Dioksida (SO2) µg/Nm3 1 jam
18,8
0 9,40 12,50 150
2
Nitrogen Dioksida
(NO2) µg/Nm3 1 jam 32,6 10,20 19,80 200
3
KarbonMonoksida
(CO) µg/Nm3 1 jam
6.00
0 3.600 4.100 10.000
4 TSP ( Debu) µg/Nm3 1 jam
165,
8 76,10 107,80 230
5 Suhu °C 1 jam
36,1
0 38,70 35,90
6 PM 2,5 µg/Nm3 1 jam 34 10 17 55
7 PM 10 µg/Nm3 1 jam 57 12 32 75
No Parameter
Hasil Perhitungan ISPU Kategori ISPU
U-01 U-02 U-03 U-01 U-02 U-03
1.
Sulfur Dioksida
(SO2)
39,2
6
37,61 38,16 Baik Baik Baik
2.
Nitrogen Dioksida
(NO2)
30,2
5
20,92 24,92 Baik Baik Baik
3.
Karbon
Monoksida (CO)
60 36 41 Sedang Baik Baik
4.
TSP (Debu) 82,1
7
57,25 66,06 Sedang Sedang Sedang
5.
Partikulat (PM2.5) 73,1
8
43,11 51,88 Sedang Baik Sedang
6. Partikulat (PM10) 53,5 31 41 Sedang Baik Baik
U-01; S03⁰59'02.81'' E122⁰30'36.87''
Jalan Jend Ahmad Yani
U-02: S03⁰59'12.13'' E122⁰30'33.62''
Tapak Lokasi Proyek
U-03: S03⁰59'16.76'' E122⁰30'35.58''
Sekitar Permukiman Masyarakat
No. Parameter
Waktu
Pengambilan
Hasil (dB) Baku Mutu(dB)
A. Lokasi Jalan Jend Ahmad Yani
1 Kebisingan (dΒ) 1 jam 68,50 55 - 70 dB
B. Lokasi Tapak Proyek
2 Kebisingan (dΒ) 1 Jam 52,60 55 - 70 dB
C Lokasi Permukimaan Warga Kelurahan Bende
3 Kebisingan (dΒ) 1 Jam 56,80 55 - 70 dB
Dari hasil pengukuran kebisingan disekitar lokasi
pembangunan Stadion Lakidende Prov. Sultra, pada titik
lokasi pengukuran yaitu jalan Jend ahmad Yani, tapak
rencana kegiatan dan permukiman warga masih berada
dibawah baku mutu tingkat kebisingan, skala kualitas
lingkungan termasuk dalam kategori baik
SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -
10. Kualitas Air Sumur Bor
RONA LINGKUNGANHIDUP AWAL
Kualitas Air Sumur Gali
No Parameter Pemeriksaan Satuan Hasil
Baku Mutu
Spesifikasi Metode
Kelas I Kelas II
1 Suhu* °C 29,20 Dev.3 Dev.3 Thermoneter
2 Total Padatan Terlarut (TDS) mg/l 117
1000
1000 Gravimetri
3 Total Suspendid Solid (TSS) * mg/l 8,60 40 50 Gravimetri
4 PH (Derajat Keasaman) * - 7,57
6-9
6-9 (SNI06-6999-11-2004)
5 Desolved Oxygen (DO) mg/l 4,40 6 4 DO Meter
6 Chemical Oxygen Demand
(COD)
mg/l 6,80
10
25
Titrimetri
7 Amonia (Sebagai N) mg/l <0,001 0,1 0,2 Spektrofotometrik
8 Biologycal Oxygen Demand
(BOD)
mg/l 0,20
2
3
BOD Meter
9 Nitrat (Sebagai N) mg/l <0,001 10 10 Spektrofotometrik
10 Nitrit (Sebagai N) mg/l <0,001 0,06 0.06 Spektrofotometrik
11 Total Fosfat Sebagai P mg/l 0,004 0,2 0,2 Spektrofotometrik
12 Sulfat (SO4
-2) mg/l 6,10 300 300 Spektrofotometrik
13 Besi (Fe) mg/l 0,0045 0,3 - Spektrofotometrik
14 Mangan * (Mn) mg/l 0,0021 0,1 - AAS
15 Cadmium (Cd) mg/l 0,0001 0,01 0,01 AAS
16 Krom val.6 (Cr+6) mg/l 0,0004 0,05 0,05 AAS
17 Tembaga * (CU) mg/l 0,0012 0,02 0,02 AAS
18 Timbal * (Pb) mg/l 0,0001 0,03 0,03 AAS
19 Seng* (Zn) mg/l 0,0029 0,05 0,05 AAS
20 Raksa (Hg) mg/l 0,0001 0,001 0,002 AAS
21 Selenium (Se) mg/l 0,0011 0,01 0,01 AAS
22 Arsen (As) mg/l 0,0019 0,05 0,05 AAS
23 Cobalt (CO) mg/l 0,0107 0,2 0,2 AAS
24 Sianida (CN) mg/l <0,001 0,02 0,02 AAS
25 Detergen Total mg/l 0,012 0,2 0,2 Spektrofotometrik
26 Minyak Lemak mg/l 0,005 1 1 Spektrofotometrik
27
Total Coliform
CFFU/100
ml
0
1000
5000
MPN
28
Jumlah Eshericia coli
CFFU/100 0 1000
Tabung Ganda
No Parameter Pemeriksaan
Satua
n
Hasil
Baku Mutu
Spesifikasi
Metode
Kelas I
Kelas
II
1 Suhu* °C 29,40 Dev.3 Dev.3 Thermoneter
2 Total Padatan Terlarut
(TDS)
mg/l
89
1000
1000
Gravimetri
3 Total Suspendid Solid
(TSS) *
mg/l
1,27
40
50
Gravimetri
4
PH (Derajat Keasaman) * -
7,88
6-9
6-9 (SNI06-6999-11-
2004)
5 Desolved Oxygen (DO) mg/l 4,80 6 4 DO Meter
6 Chemical Oxygen Demand
(COD)
mg/l 7,80
10
25
Titrimetri
7 Amonia (Sebagai N) mg/l <0,001 0,1 0,2 Spektrofotometrik
8 Biologycal Oxygen Demand
(BOD)
mg/l 0,40
2
3
BOD Meter
9 Nitrat (Sebagai N) mg/l <0,001 10 10 Spektrofotometrik
10 Nitrit (Sebagai N) mg/l <0,001 0,06 0.06 Spektrofotometrik
11 Total Fosfat Sebagai P mg/l 0,002 0,2 0,2 Spektrofotometrik
12 Sulfat (SO4
-2) mg/l 5,80 300 300 Spektrofotometrik
13 Besi (Fe) mg/l 0,0116 0,3 - Spektrofotometrik
14 Mangan * (Mn) mg/l 0,0032 0,1 - AAS
15 Cadmium (Cd) mg/l 0,0001 0,01 0,01 AAS
16 Krom val.6 (Cr+6) mg/l 0,0008 0,05 0,05 AAS
17 Tembaga * (CU) mg/l 0,0019 0,02 0,02 AAS
18 Timbal * (Pb) mg/l 0,0001 0,03 0,03 AAS
19 Seng* (Zn) mg/l 0,0103 0,05 0,05 AAS
20 Raksa (Hg) mg/l 0,0001 0,001 0,002 AAS
21 Selenium (Se) mg/l 0,0014 0,01 0,01 AAS
22 Arsen (As) mg/l 0,0027 0,05 0,05 AAS
23 Cobalt (CO) mg/l 0,011 0,2 0,2 AAS
24 Sianida (CN) mg/l <0,001 0,02 0,02 AAS
25 Detergen Total mg/l 0,014 0,2 0,2 Spektrofotometrik
26 Minyak Lemak mg/l 0,002 1 1 Spektrofotometrik
27
Total Coliform
CFFU/
100 ml
0
1000
5000
MPN
28
Jumlah Eshericia coli
CFFU/ 0 1000
Tabung Ganda
SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -
11. Transportasi
RONA LINGKUNGANHIDUP AWAL
Periode Waktu Volume Kendaraan (kend/jam) MC
smp =
0,25
LV
smp =
1,0
HV
smp =
1,2
Total
MC LV HV Total
07.00 - 08.00 1079 592 10 1681 270 592 12 874
07.15 - 08.15 1148 655 12 1815 287 655 14 956
07.30 - 08.30 1238 696 15 1949 310 696 18 1024
07.45 - 08.45 1227 692 14 1933 307 692 17 1016
08.00 - 09.00 1155 663 15 1833 289 663 18 970
12.00 - 13.00 1059 754 13 1826 265 754 16 1034
12.15 - 13.15 1047 782 14 1843 262 782 17 1061
12.30 - 13.30 1110 823 14 1947 278 823 17 1117
12.45 - 13.45 1144 882 11 2037 286 882 13 1181
13.00 - 14.00 1060 847 17 1924 265 847 20 1132
16.00 - 17.00 1264 884 22 2170 316 884 26 1226
16.15 - 17.15 1262 904 22 2188 316 904 26 1246
16.30 - 17.30 1207 861 21 2089 302 861 25 1188
16.45 - 17.45 1299 950 18 2267 325 950 22 1296
17.00 - 18.00 1342 967 14 2323 336 967 17 1319
MAXIMUM 2323 MAX 1319
Berdasarkan hasil perhitungan yang terdapat pada tabel
di atas dapat dilihat bahwa derajat kejenuhan atau
perbandingan antara volume kendaraan dan kapasitas
ruas jalan (V/C ratio) sampai saat operasi (hal ini sesuai
rencana kegiatan pembangunan Stadion Lakidende Prov.
Sultra) mendatang pada jam puncak sebesar 0,40
dengan kinerja atau tingkat pelayanan jalan berada pada
kategori LOS B
SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -
12. Transportasi
RONA LINGKUNGANHIDUP AWAL
SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -
SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -
Analisis Ruas Jalan di Sekitar Pembangunan Stadion Lakidende Kendari
NO
Nama Ruas Jalan Tipe Jalan
Lebar
Jalan Jam Puncak
Volume
(SMP/Jam) CO FCw FCsP FCsf FCcs C D/S LOS
1 Jl. Jend. Ahmad Yani 4/2 UD 12 17.00 - 18.00 1319 6000 1,29 1 0,94 0,90 6548 0,21 A
Analisis Ruas Jalan di Sekitar Pembangunan Stadion Lakidende Kendari Pada Saat Konstruksi
NO Nama Ruas Jalan
Tipe
Jalan
Lebar
Jalan
Jam Puncak
Volume
(SMP/Jam)
Bangkitan
dan Tarikan
(SMP/Jam
Volume
Pada saat
Masa
Konstruksi
CO FCw
FCs
p
FCsf FCcs C D/S LOS
1 Jl. Jend. Ahmad Yani 4/2 UD 12
17.00 -
18.00 1319 45 1364 6000 1,29
1
0,94 0,90 6548 0,21 B
Analisis Ruas Jalan di Sekitar Pembangunan Stadion Lakidende Kendari Pada Saat Tahun Pertama Operasi
NO Nama Ruas Jalan Tipe
Jalan
Lebar
Jalan
Jam Puncak Volume
(SMP/Jam)
Bangkitan
dan
Tarikan
Tahun
Pertama
(SMP/Jam
Volume
Pada
saat
Masa
Operasi
CO FCw FCsP FCsf FCcs C D/S LOS
1
Jl. Jend. Ahmad
Yani 4/2 UD 12 17.00 - 18.00 1319 1344 2663 6000 1,29
1
0,94 0,90 6548 0,40 B
13. RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
Sosial
Budaya
Harapan Masyarakat
Alasan yang disampaikan oleh responden didominasi oleh
Kesempatan kerja atau memperbaiki ekonomi keluarga,
hal ini diungkapkan oleh 48% responden. Alasan lainnya
adalah wilayah akan berkembang sebanyak 24%,
membuka peluang usaha sebanyak 24 % dan tidak tahu
yakni 4%.
Sikap dan Persepsi Masyarakat
Berdasarkan hasil survei terhadap responden tentang sikap
masyarakat terhadap rencana proyek diperoleh data bahwa
96% responden lebih banyak menyatakan setuju dengan
harapan dapat membuka lapangan pekerjaan bagi
masyarakat dan berdampak bagi peningkatan sumber
ekonomi bagi mereka serta perkembangan wilayah.
Sedangkan 4% tidak memberikan tanggapan karena tidak
tahu adanya rencana pengerjaan proyek
Adat Istiadat di Wilayah Studi
Berdasarkan hasil survei tentang kondisi pelestarian adat
istiadat di sekitar lokasi proyek, dapat dijelaskan bahwa
70% dari responden menjawab bahwa mereka masih
melestarikan adat istiadat masyarakat, 10 % sudah jarang
dilakukan dan 20 % respondennya kadang-kadang
dilakukan. Berbagai aktivitas yang masih dipertahankan
oleh masyarakat pada umumnya berwujud ritual yang
berkaitan dengan siklus kehidupan manusia, seperti
perkawinan, kematian, maupun peringatan hari besar
keagamaan
SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -
SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -
14. RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
SANITASI LINGKUNGAN
Sarana air bersih yang digunakan oleh
penduduk di lokasi studi berasal dari sumber
yang terlindungi yakni air gunung dan sumur
gali
Kondisi jamban yang memenuhi syarat di
lokasi studi telah mempuni dibeberapa
tempat. Berdasarkan hasil observasi,
diperoleh 92% responden yang memiliki
jamban dan memenuhi syarat, sedangkan
hanya sebanyak 8% jambannya tidak
memenuhi syarat. Dalam survey yang
dilakukan, tidak terdapat rumah yang tidak
memiliki jamban
SARANA KESEHATAN
KESEHATAN
MASYARAKAT
SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -
SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -
Berdasarkan data puskesmas mekar
Kecamatan Kadia selama 5 tahun terakhir,
Tren kejadian penyakit yang menjadi
masalah terbanyak dan sering ditangani
pada fasilitas kesehatan yang ada di
Kecamatan Kadia yaitu Infeksi akut lain
pada saluran pernapasan bagian atas atau
biasanya di kenal penyakit ISPA sebanyak
2106 kasus pada tahun 2016 dan
mengalami penurunan pada tahun 2019
sebanyak 1903 kasus, kemudian diikuti
dengan kejadian Penyakit pada sistem otot
dan jaringan pengikat.
15. HASIL PELIBATAN MASYARAKAT
DASAR
PELAKSANAAN
UU NOMOR 11 TAHUN 2020
PP NOMOR : 22 TAHUN 2021
PERMEN LH NO.: 17 TAHUN 2012
TUJUAN PELAKSANAAN
Masyarakat mendapatkan informasi
Masyarakat dapat menyampaikan SPT
Masyarakat dapat terlibat dalam proses
pengambilan keputusan
Masyarakat dapat menyampaikan SPT atas proses
izin lingkungan
PROSES PELAKSANAAN
Pengumuman pada Media Massa setempat
Pengumuman Di Lokasi Kegiatan
Pelaksanaan FGD di Lokasi Kegiatan
HASIL PELAKSANAAN
Harapan Masyarakat
Kekhawatiran Masyarakat
Sikap
Sarana-saran
SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -
SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -
16. Identifikasi dampak potensial dalam studi ini dilakukan dengan
menggunakan metode matriks dan bagan alir. Berdasarkan atas jenis
kegiatan yang dilaksanakan serta rona lingkungan yang akan terkena dampak
di lokasi rencana kegiatan dan saran pendapat dari masyarakat setempat,
maka dapat diidentifikasi jenis dampak potensial yang diprakirakan tiimbul
pada setiap tahapan Pembangunan Stadion Lakidende
Identifikasi Dampak Potensial
SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -
17. SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -
SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -
Metode evaluasi dampak potensial yang digunakan adalah diskusi tim (rapat), telaah pustaka serta
mengacu pada PP Nomor 22 Tahun 2021 pada lampiran II dengan menggunakan kriteria dampak penting
sebagai ukuran dalam evaluasi.
Kriteria evaluasi dampak penting hipotetik tersebut yang terdiri dari:
1. Besaran rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang menyebabkan dampak tersebut dan rencana
pengelolaan lingkungan awal yang menjadi bagian rencana Usaha dan/atau Kegiatan untuk
menanggulangi dampak.
2. Kondisi rona lingkungan yang ada termasuk kemampuan mendukung Usaha dan/atau Kegiatan tersebut
atau tidak.
3. Pengaruh rencana Usaha dan/atau Kegiatan terhadap kondisi Usaha dan/atau Kegiatan lain di sekitar
lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatan atau sebaliknya.
4. Intensitas perhatian masyarakat terhadap rencana Usaha dan/atau Kegiatan baik harapan, dan
kekhawatiran persetujuan atau penolakan terhadap rencana Usaha dan/atau Kegiatan
19. No Komponen Kegiatan Dampak Penting Hipotetik (DPH)
A Tahap Pra Konstruksi:
1 Perizinan dan Sosialisasi
- Timbulnya persepsi dan sikap negatif masyarakat
- Keresahan Masyarakat
2 Pembebasan Lahan
- Peningkatan Pendapatan
- Timbulnya persepsi dan sikap negatif masyarakat
- Keresahan Masyarakat
B Tahap Konstruksi
1 Penerimaan Tenaga Kerja Konstruksi - Kesempatan kerja dan berusaha
- Peningkatan pendapatan
- Persepsi masyarakat
- Keresahan masyarakat
2 Mobilisasi Peralatan dan Material
- Penurunan kualitas udara
- Peningkatan kebisingan
- Gangguan transportasi darat
- Penurunan derajat kesehatan masyarakat
3 Konstruksi Stadion
- Kebisingan
- Bangunan Fisik
- Timbulnya persepsi dan sikap negatif masyaraka
- Keresahan masyarakat
- Penurunan derajat kesehatan masyarakat
C Tahap Operasi
1 Penerimaan Tenaga Kerja Operasi - Peningkatan kesempatan kerja
- Peningkatan pendapatan
- Sikap dan Persepsi
- Keresahan masyarakat
2 Operasional Stadion
- Peningkatan kebisingan
- Gangguan lalulintas dan Kemacetan
- Kesempatan Kerja dan Berusaha
- Peningkatan Pendapatan
- Sikap dan Presepsi Masyarakat
3 Pengoperasian Sarana & Prasarana - Penurunan kualitas udara
- Penurunan kualitas Air
- Gangguan lalu lintas dan Kemacetan
- Kesehatan masyarakat
SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -
Daftar
DPH
20. Batas Tapak
Proyek
Batas tapak proyek
rencana
pembangunan
stadion lakidende
yaitu sebidang lahan
dengan luas ± 38.
975,4 m2 atau 3,8975
ha.
Batas Sosial
Batas sosial merupakan
ruang di sekitar rencana
usaha dan/atau kegiatan
yang merupakan tempat
berlangsungnya berbaga
interaksi sosial yang
mengandung norma dan
nilai tertentu yang sudah
mapan. Batas sosial
rencana pembangunan
stadion lakidende yaitu
permukiman penduduk
sekitar
Batas Wilayah Studi
Batas Ekologis
Batas ekologis dari
rencana pembangunan
stadion lakidende yaitu
radius 200 meter dari
tapak bangunan utama
dimana pada area ini
merupakan sebaran
dampak penurunan
kualitas udara dan
peningkatan kebisingan
Batas Administrasi
Batas administrasi rencana pembangunan Stadion lakidende yaitu Kelurahan Bende Kecamatan Kadia Kota Kendari
SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -
22. PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
Prakiraan Dampak Penting pada dasarnya
menghasilkan informasi mengenai besaran dan sifat
penting dampak untuk setiap dampak penting
hipotetik (DPH) yang dikaji
PRAKIRAAN BESARAN DAMPAK
Guna mengetahui besar-kecilnya dampak maka
dilakukan prakiraan besaran dampak melalui selisih
antara skala kualitas lingkungan dengan proyek dengan
skala kualitas lingkungan saat rona lingkungan awal
(sebelum adanya proyek)
ΔK = KLdp – KLtp
Prakiraan dampak dilakukan dengan menggunakan
pendekatan analogi, pendekatan matematis dan
penilaian para ahli (professional judgment)
Prakiraan sifat penting dampak dilakukan dengan
menggunakan 7 kriteria dampak penting
lingkungan
SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -
Δ = Besaran dampak
KL
p
= Nilai parameter lingkungan hidup yang
akan datang dengan proyek
KL
o
= Nilai parameter lingkungan hidup
sebelum adanya proyek
23. PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
TAHAP KONSTRUKSI
Besaran Dampak
P
e
n
u
r
u
n
a
n
k
u
a
li
t
a
s
u
d
a
r
a
SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -
SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -
Sifat Penting Dampak
No. Jenis Gas Emisi
Rona
Awal
(µg/m3)
Emisi
(µg/m3)
Emisi pada
saat
kegiatan
(µg/m3)
Baku Mutu
(µg/m3)
1. Sulfur Dioksida (SO2) 39,26 23,36 62,62 365/24 Jam
2. Nitrogen Dioksida (NO2) 30,25 64,28 94,53 150/24 Jam
3. Karbon Monosikda (CO) 60 196,78 256,78 10.000/24 Jam
4. Debu 82,17 98,92 181,09 230/24 Jam
5. PM2.5 43,18 20,37 63,55 65/24 Jam
6. PM10 53,5 25,92 79,42 150/24 Jam
Sifat penting dampak ditelaah berdasarkan kriteria sebagai berikut:
1. Besarnya jumlah penduduk yang terkena dampak. Jumlah
penduduk yang akan terkena dampak termasuk kategori
sedang yakni kurang lebih sebanyak 48 KK/rumah atau
43,64% dari total batas wilayah studi. Sehingga dampak ini
termasuk dampak negatif penting (-P)
2. Luas wilayah Persebaran Dampak. Luas wilayah penyebaran
sempit yakni 100 m persegi dari areal sebaran dampak di Jln
Jend. Ahmad Yani yakni 18,38% dari total batas wilayah studi.
Sehingga dampak ini termasuk dampak negatif tidak penting
(-TP)
3. Lamanya dampak berlangsung. Lama berlangsungnya
dampak relative singkat yakni 2 bulan selama kegiatan
mobilisasi material dan peralatan. Sehingga kriteria dampak ini
termasuk negatif tidak penting (-TP).
4. Intensitas dampak. intensitas dampak termasuk dalam
kategori ringan. Oleh karena itu, dampak ini dikategorikan
negatif tidak penting (-TP).
5. Sifat kumulatif dampak. penurunan kualitas udara pada
kegiatan mobilisasi material tidak bersifat kumulatif karena
akan tereduksi secara alami dan akan berangsur normal
seiring dengan kemajuan pekerjaan, oleh karena itu, dampak
ini dikategorikan negatif tidak penting (-TP).
6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak. Dampak berbalik yaitu
setelah kegiatan mobilisasi material dan peralatan selesai.
Oleh karena itu, dampak ini dikategorikan negatif tidak
penting (-TP).
7. Banyaknya komponen lingkungan lain yang terkena dampak.
Tidak ada komponen lingkungan lainnya yang terkenda
dampak, sehingga tergolong sebagai dampak yang negatif
24. EVALUASI SECARA HOLISTIK
SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -
SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -
Berdasarkan telaahan secara holistik, maka akan diketahui keterkaitan antara berbagai kegiatan sumber
dampak atau kegiatan penyebab dampak dengan dampak besar dan penting yang ditimbulkan, dan juga
keterkaitan antara suatu dampak dengan dampak lainnya.
Evaluasi secara holistik terhadap dampak lingkungan pada tahap konstruksi dengan menggunakan
bagan alir selengkapnya sebagaimana disajikan pada Gambar
25. EVALUASI SECARA HOLISTIK
SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -
SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -
26. EVALUASI SECARA HOLISTIK
SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -
SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -
27. Komponen-Komponen Rencana Usaha dan/atau
Kegiatan yang Paling Banyak Menimbulkan Dampak
Lingkungan
SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -
29. KESIMPULAN KELAYAKAN LINGKUNGAN
Kelayakan
Lingkungan
Rencana Tata Ruang Sesuai
Ketentuan Peraturan Perundang-
Undangan
Kebijakan di Bidang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Sumber
Daya Alam yang Diatur dalam Peraturan
Perundang-Undanga
Kepentingan Pertahanan
Keamanan
Prakiraan secara Cermat Mengenai
Besaran dan Sifat Dampak Penting
Hasil Evaluasi secara Holistik
terhadap Seluruh Dampak Penting
Kemampuan Pelaku Usaha
dalam Menanggulangi Dampak
Negatif yang akan Timbul
SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -
SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -
30. KESIMPULAN KELAYAKAN LINGKUNGAN
Kelayakan
Lingkungan
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Tidak Mengganggu Nilai-Nilai Sosial
atau Pandangan Masyarakat (Emic
View)
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
tidak akan Mempengaruhi dan/atau
Mengganggu Entitas Ekologis
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Tidak Menimbulkan Gangguan
terhadap Usaha dan/atau Kegiatan
yang telah Berada di Sekitar
Tidak Dilampauinya Daya Dukung dan
Daya Tampung Lingkungan Hidup dari
Lokasi Rencana usaha
SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -
SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -
31. Dari hasil evaluasi kelayakan
lingkungan hidup dengan
menggunakan 10 (sepuluh) kriteria
kelayakan lingkungan hidup maka
disimpulkan bahwa rencana kegiatan
Pembangunan Stadion lakidende
Provinsi Sulawesi Tenggara Layak
Secara Lingkungan
LINGKUNGAN
KEPUTUSAN
KELAYAKAN
33. RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -
SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -
34. RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -
SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -
35. RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -
SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -
36. RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -
SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL - SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM DOKUMEN ANDAL -