SlideShare a Scribd company logo
1 of 76
Download to read offline
2021
Penyusun :
Yudhi Agussationo, S.Pd.T., M.Eng
PROGRAM DIPLOMA III
TEKNIK LISTRIK
POLITEKNIK JAMBI
MODUL PRAKTEK
< TL211107 – PRAKTIK DASAR TEKNIK
LISTRIK>
KATA PENGANTAR
Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan barokahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Modul dengan judul “Dasar Teknik
Listrik”. Modul ini disusun guna memenuhi salah satu syarat Proses Belajar Mengajar
(PBM) pada Diploma III, Program Studi Teknik Listrik, Politeknik Jambi. Modul Praktek
Dasar Teknik Listrik ini merupakan modul praktek yang bertujuan meningkatkan
kemampuan mahasiswa dalam memahami dan menguasai dasar teknik listrik seperti
pengoperasian avo meter, pengoperasian watt meter, rangkaian listrik DC, mengatur dan
membentuk kabel, menyambung dan mencabang kabel, penggunaan alat dan bahan listrik,
dan merangkai instalasi listrik sederhana baik secara teori maupun praktek. Dalam
melaksanakan praktek, mahasiswa dituntut untuk dapat memahami apa saja komponen alat
dan bahan listrik, bagaimana merakit komponen alat dan bahan listrik, serta memahami
aplikasi dari dasar teknik listrik, khususnya yang dipelajari di mata kuliah tingkat lanjut
yang berbasis pada aplikasi teknik listrik pada Program Studi Teknik Listrik Politeknik
Jambi. Pada kesempatan kali ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian modul praktek ini, baik
secara langsung ataupun tidak langsung. Akhir kata, harapan penulis, semoga semua usaha
yang dilakukan dapat berkontribusi kepada praktikan dan Politeknik Jambi, khususnya
Program Studi Diploma III Teknik Listrik Politeknik Jambi.
Jambi, 02 Oktober 2021
Tim Penyusun
Yas_Poljam@2021 Page 1
1/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .........................................................................................................0
DAFTAR ISI ........................................................................................................................1
TATA TERTIB PENGGUNAAN LABORATORIUM ...................................................2
1. Peraturan Umum......................................................................................................2
2. Peraturan Dosen Pengajar.......................................................................................2
3. Peraturan Mahasiswa............................................................................................... 3
4. Tugas dan Laporan ..................................................................................................5
5. Penilaian ....................................................................................................................5
6. Panduan Umum Keselamatan Kerja Dan Penggunaan Alat ............................... 5
JOB SHEET PRAKTIKUM 1............................................................................................ 7
JOB SHEET PRAKTIKUM 2.......................................................................................... 10
JOB SHEET PRAKTIKUM 3.......................................................................................... 13
JOB SHEET PRAKTIKUM 4.......................................................................................... 16
JOB SHEET PRAKTIKUM 5.......................................................................................... 21
JOB SHEET PRAKTIKUM 6.......................................................................................... 25
JOB SHEET PRAKTIKUM 7.......................................................................................... 28
JOB SHEET PRAKTIKUM 8.......................................................................................... 31
JOB SHEET PRAKTIKUM 9.......................................................................................... 34
JOB SHEET PRAKTIKUM 10........................................................................................ 37
JOB SHEET PRAKTIKUM 11........................................................................................ 41
JOB SHEET PRAKTIKUM 12........................................................................................ 45
JOB SHEET PRAKTIKUM 13........................................................................................ 48
JOB SHEET PRAKTIKUM 14........................................................................................ 52
JOB SHEET PRAKTIKUM 15........................................................................................ 60
FORMAT LAPORAN.......................................................................................................86
Yas_Poljam@2021 Page 2
2/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
TATA TERTIB PENGGUNAAN LABORATORIUM
POLITEKNIK JAMBI
1. Peraturan Umum
1. Laboratorium adalah hak dan tanggung jawab dari Ketua Laboratorium yang
bersangkutan.
2. Dosen dan mahasiswa wajib berkoordinasi dan meminta izin kepada Ketua
Laboratorium (minimal secara lisan).
3. Ketua Lab berhak memberhentikan proses pembelajaran apabila terjadi
ketidaksesuaian pada saat proses belajar mengajar (baik dari Dosen yang
bersangkutan ataupun dari Mahasiswa).
4. Penggunaan Labaratorium untuk proses belajar mengajar hanya dapat digunakan
sesuai dengan jadwal praktikum yang berlaku.
5. Penggunaan Laboratorium diluar jam kerja/jadwal termasuk SP harus membuat
Surat Pengajuan Izin serta keperluan Praktikum ke Ketua Laboratorium melalui
KPS.
6. Rincian penggunaan Laboratorium tertera pada Jadwal Penggunaan Laboratorium
yang telah di buat oleh Ketua Lab dan diketahui KPS.
7. Peminjaman alat dan bahan akan dilayani jika pengajar yang bersangkutan sudah
hadir. Jika belum hadir maka peminjaman hanya dapat dilayani apabila pengajar
yang bersangkutan sudah melakukan konfirmasi ke Ketua Lab ataupun mahasiswa
membawa surat rekomendasi dari Pengajar/Dosen.
8. Sebelum Proses Kegiatan Belajar Mengajar berlangsung, alat dan bahan di pastikan
telah siap dan dapat di gunakan dengan berkoordinasi antara Dosen Pengajar dengan
Kepala Lab terkait.
9. Dilarang keras merokok, membawa makanan/minuman atau sejenisnya kedalam
Laboratorium.
2. Peraturan Dosen Pengajar
1. Dilarang keras membawa peralatan yang membahayakan diri sendiri maupun
mahasiswa lain.
Yas_Poljam@2021 Page 3
3/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
2. Hadir di Laboratorium sebelum praktikum dimulai (waktu yang telah ditentukan
sesuai jadwal yang berlaku)
3. Pada saat praktikum harus memakai baju praktikum sebagai mana aturan yang
berlaku, atau yang disediakan oleh Ketua Laboratorium
4. Wajib memakai sepatu.
5. Menyediakan bahan ajar atau modul sendiri sesuai dengan pembelajaran yang
diperlukan, yang sudah di seragamkan melalui Template Modul Praktikum di Lab
terkait (untuk kegiatan Lab reguler).
6. Wajib menjaga dan mengarahkan mahasiswa untuk menjaga kebersihan dan
ketertiban di Laboratorium, serta mematuhi peraturan yang telah dibuat.
7. Apabila meminjam alat/bahan, wajib mengarahkan mahasiswa untuk mengisi Form
Peminjaman Alat/Bahan yang telah disediakan oleh Ketua Laboratorium yang
bersangkutan.
8. Wajib memperhatikan mahasiswa disaat melakukan praktikum dan mengarahkan
sesuai dengan modul dan pembelajaran.
9. Apabila menjumpai kesalahan, kerusakan, atau ketidak sesuaian dengan buku
petunjuk praktikum/modul praktikum, diharapkan dapat mengkondisikan
Laboratorium agar tetap tertib dan aman.
10. Memperhatikan dan mengkondisikan jika terjadi kerusakan atau kehilangan alat
yang disebabkan oleh kesalahan/kelalaian mahasiswa dan memastikan kepada
kelompok tersebut untuk bertanggung jawab, dan kelompok/mahasiswa tersebut
tidak diperkenankan mengikuti praktek sebelum menyelesaikan tanggung jawabnya.
11. Setiap selesai melaksanakan praktek, wajib mengarahkan mahasiswa untuk
mengembalikan alat-alat yang digunakan dan melarang mahasiswa meninggalkan
Laboratorium sebelum mahasiswa tersebut menyelesaikan pengembalian alatnya.
3. Peraturan Mahasiswa
1. Dilarang keras membawa peralatan yang membahayakan diri sendiri, Dosen,
maupun mahasiswa lain.
2. Sudah hadir di Laboratorium sebelum praktikum dimulai.
Yas_Poljam@2021 Page 4
4/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
3. Wajib memakai baju/Jas/Almamater praktikum pada saat masuk ke
Laboratorium praktikum (jika tidak memakai baju/Jas/Almamater praktikum tidak
diizinkan masuk Laboratorium).
4. Wajib memakai sepatu dan memakai baju kemeja.
5. Tidak dibenarkan menggunakan alat komunikasi selama praktikum & harus
dimatikan/di-silent, kecuali diperkenankan oleh dosen pengajar. Jika ada keperluan
mendesak harus atas izin Dosen pengajar yang bersangkutan atau Ketua Lab.
6. Selama berada di Laboratorium, mahasiswa tidak dibenarkan untuk duduk atau naik
di atas meja Praktikum.
7. Tidak dibenarkan mendengarkan Radio, MP3, dan sejenisnya pada saat proses
Praktikum, kecuali sesuai dengan pembelajaran di Laboratorium
8. Laboratorium hanya dapat digunakan jika pengajar yang bersangkutan sudah hadir
atau pengajar yang bersangkutan sudah melakukan konfirmasi ke Teknisi
Laboratorium.
9. Membawa dan menyediakan sendiri alat-alat tulis/gambar yang diperlukan.
10. Untuk setiap praktek sudah disediakan alat, tempat, dan bahan masing-masing yang
tidak boleh diubah, duganti, atau ditukar kecuali atas intruksi Dosen yang
bersangkutan dan dibantu oleh Ketua Lab.
11. Bagi yang akan/sedang praktikum diwajibkan membawa buku petunjuk
praktikum /modul praktikum yang sesuai dengan materi pembelajaran di
Laboratorium.
12. Dilarang keras mencoret-coret di Laboratorium dan wajib menjaga kebersihan
Laboratorium.
13. Apabila meminjam alat/bahan, wajib mengisi Form Peminjaman Alat/Bahan yang
telah disediakan oleh Teknisi Laboratorium
14. Setelah selesai menyusun rangkaian sesuai dengan buku petunjuk praktikum, segera
melapor ke Dosen/Ketua Lab, dan dilarang menghubungkan rangkaian dengan
sumber tegangan sebelum mendapat izin dari Dosen/Ketua Lab yang bersangkutan.
15. Apabila menjumpai kesalahan, kerusakan, atau ketidaksesuaian dengan buku
petunjuk praktikum/modul praktikum, mahasiswa harus segera melapor pada
Dosen/Ketua Lab yang bersangkutan.
Yas_Poljam@2021 Page 5
5/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
16. Kerusakan/kehilangan alat yang disebabkan oleh kesalahan/kelalaian mahasiswa
menjadi tanggung jawab kelompok/mahasiswa tersebut, dan kelompok/mahasiswa
tersebut tidak diperkenankan mengikuti praktek sebelum menyelesaikan tanggung
jawabnya.
17. Mahasiswa bertanggung jawab penuh terhadap peralatan, bahan dan fasilitas
Laboratorium selama proses praktikum
18. Setiap selesai melaksanakan praktek, diwajibkan mengembalikan alat-alat yang
digunakan dan dilarang meninggalkan ruangan Laboratorium sebelum mendapat izin
dari Dosen /Ketua Lab Laboratorium yang bersangkutan.
4. Tugas dan Laporan
1. Tugas dan laporan ditulis tangan diatas kertas A4, 70 gsm dengan ballpoint
berwarna hitam.
2. Setiap praktikan diharuskan membuat laporan pendahuluan sebelum memulai
pelaksanaan praktek.
3. Laporan pendahuluan berisikan (Dasar teori/ teori singkat) dari setiap materi praktek
minimal 1,5 lembar.
4. Sebelum memulai praktek, akan dilakukan pre-test pendahuluan berupa pertanyaan
tujuan praktek, pengenalan alat dan bahan serta teori singkat.
5. Setiap tugas dan laporan harus mencantumkan nama kelompok, nama praktikan,
NIM praktikan, tanggal praktek dan topik praktek.
5. Penilaian
1. Kehadiran : 10 %
2. Tes Pendahuluan/ Kesiapan Praktikan : 10 %
3. Laporan Praktek : 50 %
4. Aktifitas Kegiatan Praktek : 30 %
6. Panduan Umum Keselamatan Kerja Dan Penggunaan Alat
Keselamatan pada prinsipnya, mewujudkan praktikum yang aman, diperlukan
partisipasi seluruh praktikan dan dosen pengasuh pada saat praktek. Dengan demikian,
Yas_Poljam@2021 Page 6
6/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
kepatuhan setiap praktek terhadap uraian panduan pada bagian ini sangat membantu
mewujudkan praktek yang aman.
a. Bahaya Listrik
Perhatikan dan pelajari tempat‐tempat sumber listrik (stop‐kontak dan circuit
breaker) dan cara menyala‐matikannya. Jika melihat ada kerusakan yang berpotensi
menimbulkan bahaya, laporkan pada penanggung jawab bengkel.
1) Hindari daerah atau benda yang berpotensi menimbulkan bahaya listrik (sengatan
listrik/ strum) secara tidak disengaja, misalnya kabel yang terkelupas, dll.
2) Tidak melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya listrik pada diri sendiri
atau orang lain.
3) Keringkan bagian tubuh yang basah karena misalnya, keringat atau sisa air wudhu.
4) Selalu waspada terhadap bahaya listrik pada setiap aktivitas praktek. Kecelakaan
akibat bahaya listrik yang sering terjadi adalah tersengat arus listrik.
b. Bahaya Api Atau Panas Berlebih
1) Jangan membawa benda‐benda mudah terbakar (korek api, gas dll.) ke dalam
bengkel bila tidak disyaratkan dalam modul praktek.
2) Jangan melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan api, percikan api atau panas
yang berlebihan.
3) Jangan melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya api atau panas berlebih
pada diri sendiri atau orang lain.
4) Selalu waspada terhadap bahaya api atau panas berlebih pada setiap aktivitas
praktek.
Berikut ini adalah hal‐hal yang harus diikuti praktikan jika menghadapi bahaya api
atau panas berlebih:
a) Jangan panik.
b) Beritahukan dan minta bantuan penanggung jawab bengkel, praktikan lain dan orang di
sekitar anda tentang terjadinya bahaya api atau panas berlebih.
c. Bahaya Benda Tajam dan Logam
1) Dilarang membawa benda tajam (pisau, gunting dan sejenisnya) ke laboratorium
komputer bila tidak diperlukan untuk pelaksanaan praktek.
2) Dilarang memakai perhiasan dari logam misalnya cincin, kalung, gelang, dll.
3) Hindari daerah, benda atau logam yang memiliki bagian tajam dan dapat melukai.
Yas_Poljam@2021 Page 7
7/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
JOB SHEET PRAKTIKUM 1
Teknik Listrik Job Sheet 1
Topik : Mengoperasikan Avo Meter
Sub Topik : Avo Meter sebagai Ampere Meter
A. Tujuan Praktikum
1. Praktikan dapat merangkai peralatan ukur dan merangkai beban
2. Praktikan dapat membaca penunjukan pada meter ukur
3. Praktikan memahami penggunaan Avo Meter sebagai Ampere Meter
B. Alat dan Bahan
1. Alat
No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan
1. Avo Meter Sanwa 1 Bh
2. Tang Ampere VIP 3 Bh
2. Bahan
No Nama Bahan Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan
1. Resistor 220 ᘯ 5 Bh
2. Baterai 12 VDC 1 Bh
3. Kabel Tunggal NYA 1 Meter
4. Saklar Tunggal 5 Bh
5. Pengupas Kabel Prohex 1 Bh
6. Tang Potong Prohex 1 Bh
C. Gambar Alat dan Benda Kerja
Gambar 1.1. Alat dan Benda Kerja [1][2]
D. Keselamatan Kerja
1. Gunakan pakaian kerja;
2. Bacalah petunjuk dan langkah kerja dengan teliti;
3. Periksa rangkaian sebelum menggunakan sumber listrik untuk proses pengukuran.
E. Dasar Teori
AVO meter adalah instrumen atau alat ukur yang dapat dipakai untuk
mengamati besaran besaran listrik Arus, tegangan dan tahanan pada suatu rangkaian
listrik. Dimana besaran besaran yang terbaca sangat diperlukan untuk mendapakan
informasi kondisi kelistrikan dari suatu peralatan atau suatu sistem kelistrikan. AVO
Yas_Poljam@2021 Page 8
8/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
meter yang ada di pasaran ada bermacam macam merk, ukuran, maupun bentuknya,
namun secara garis besar ada 2 macam yaitu :
1. Multitester / Multimeter.
2. Tang Amper.
Perbedaan dari keduanya adalah tang ampere berbentuk seperti tang, sedangkan
multitester sama dengan alat ukur yang lain seperti volt meter atau amper meter yang
berbentu berbentuk persegi untuk analog dan berbentuk sedikit lonjong untuk yang
digital.
Pada saat menggunakan AVO meter sebagai Amper meter hal hal yang perlu
dilakukan adalah :
1. Putar posisi knop pada posisi dan range dari DCA, apabila ragu ragu posisikan
pada range arus yang terbesar. (range 0-150) tergantung dari produknya)
2. Hubungkan batangan tes yang berwarna hitam ke potensial minus dan batangan
tes merah pada potensial positif.
3. Baca keluaran nilai yang terukur pada skala DCA.
Petunjuk diatas hanya dipakai pada multi meter untuk pengukuran arus DC,
untuk pengukuran arus AC (bolak balik) dipergunakan tang amper. Dengan langkah
langkah sebagai berikut :
1. Putar posisi knop pada posisi dan range dari Arus apabila ragu-ragu, posisikan
pada range arus yang terbesar. (Range yang tersedia biasa terletak pada 0-1-5-
25-100-500 A tergantung produknya)
2. Tekan lever untuk membuka mulut tang dan letakkan konduktor dalam lubang
dari mulut tang ampere.
3. Baca hasil penunjukan dari skala setelah mulut tang amper ditutup, apabila
dirasa pembacaan terlalu kecil skala bisa diubah pada nilai yang mendekati
untuk mendapatkan hasil yang lebih teliti [3].
F. Prosedur Percobaan
1. Ukur tiga buah resistor dengan Ohm meter untuk mengetahui nilai tahanan R1, R2
dan R3
2. Susun rangkaian resistor seri seperti pada rangkaian berikut :
3. Baca pembacaan pada masing masing percabangan saklar (S1 ; S2 ; S3 dan S4)
4. Pada saat pengukuran di S1 hubungkan lead test pada kedua terminal
menggantikan saklar S1 untuk saklar yang lain di ON kan.
5. Pada saat pengukuran di S2 hubungkan lead test pada kedua terminal S2 saklar
lain di ON kan
6. Lakukan terus pada saklar S3 dan S4 sehingga diperoleh data data arus pada semua
percabangan.
7. Lakukan pengujian secara teoritis dan bandingkan hasil praktek dan kajian
perhitungan teori.
8. lakukan untuk resistor yang berbeda.
Yas_Poljam@2021 Page 9
9/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
9. Masukkan data ke Tabel 1.1 berikut.
Tabel 1.1 Data Hasil Pengukuran
No R1 R2 R3 Baterai I1 I2 I3 I4
1. ? ? ? ? ? ? ? ?
2. ? ? ? ? ? ? ? ?
3. ? ? ? ? ? ? ? ?
G. Tugas Laporan
1. Sebutkan macam macam dari AVO meter!
2. Sebutkan contoh dari beberapa AVO meter dan jenis produknya!
3. Bagaimanakah mempergunakan AVO meter sebagai amper meter pada sistem
tegangan D.C. dan sistem tegangan AC!
4. Lakukan pengukuran arus pada suatu rangkaian listrik yang mencakup arus D.C.
dan AC dengan memakai multi tester dan tang amper!
5. Jelaskan perbedaan antara Multitester dan tang amper sebagai pengukur arus!
6. Sebutkan range pengukuran arus yang ada pada suatu Multi tester!
7. Sebutkan range pengukuran arus suatu tang amper!
8. Bagaimana penerapan pengukuran arus pada suatu rangkaian listrik yang
mencakup arus D.C. dan AC dengan memakai multi tester dan tang amper!
H.Referensi
[1] https://tipalayodotnet.wordpress.com/16-2/
[2] https://modulelektronika.wordpress.com/2014/11/17/
[3] Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, “Mengoperasikan Avo Meter”.
Jakarta, 2003.
I. Peristilahan / Glosarium
AVO meter adalah instrumen yang bisa dipakai untuk mengukur arus (A), tegangan
(V) dan tahanan listrik (O)
Multimeter nama lain dari AVO meter yang berbentuk persegi yang bisa dijinjing
kemana mana.
Tang Amper bentuk lain dari multimeter dimana sering dipakai untuk mengukur
arus listrik, alat ini sangat paraktis untuk mengukur arus yang sedang mengalir pada
suatu rangkaian listrik, bentuk kepala menyerupai tang.
Lead Tes adalah ujung probe dari AVO meter yang umumnya berwarna merah dan
hitam.
Resistor atau tahanan adalah beban yang dianggap hanya mempunyai nilai beban riil
saja dalam satuan ohm.
Node adalah titik percabangan pada suatu rangkaian listrik.
Elemen Aktif adalah peralatan atau elemen listrik yang mempunyai kemampuan
menyalurkan (mencatu) tenaga listrik.
Elemen Pasif adalah peralatan atau elemen listrik yang menerima aliran catu tenaga
listrik.
Yas_Poljam@2021 Page 10
10/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
JOB SHEET PRAKTIKUM 2
Teknik Listrik Job Sheet 2
Topik : Mengoperasikan Avo Meter
Sub Topik : Avo Meter sebagai Volt Meter
A. Tujuan Praktikum
1. Praktikan dapat merangkai peralatan ukur dan merangkai beban
2. Praktikan dapat membaca penunjukan pada meter ukur
3. Praktikan memahami penggunaan Avo Meter sebagai Volt Meter
B. Alat dan Bahan
1. Alat
No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan
1. Avo Meter Sanwa 1 Bh
2. Tang Ampere VIP 3 Bh
2. Bahan
No Nama Bahan Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan
1. Resistor 220 ᘯ 9 Bh
2. Baterai 12 VDC 1 Bh
3. Kabel Tunggal NYA 1 Meter
4. Saklar Tunggal 5 Bh
5. Pengupas Kabel Prohex 1 Bh
6. Tang Potong Prohex 1 Bh
C. Gambar Alat dan Benda Kerja
Gambar 2.1. Alat dan Benda Kerja [1][2]
D. Keselamatan Kerja
1. Gunakan pakaian kerja;
2. Bacalah petunjuk dan langkah kerja dengan teliti;
3. Periksa rangkaian sebelum menggunakan sumber listrik untuk proses pengukuran.
E. Dasar Teori
AVO meter adalah instrumen atau alat ukur yang dapat dipakai untuk
mengamati besaran besaran listrik Arus, tegangan dan tahanan pada suatu rangkaian
listrik. Dimana besaran besaran yang terbaca sangat diperlukan untuk mendapakan
Yas_Poljam@2021 Page 11
11/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
informasi kondisi kelistrikan dari suatu peralatan atau suatu sistem kelistrikan. AVO
meter yang ada di pasaran ada bermacam macam merk, ukuran, maupun bentuknya,
namun secara garis besar ada 2 macam yaitu :
1. Multitester / Multimeter.
2. Tang Amper.
Perbedaan dari keduanya adalah tang ampere berbentuk seperti tang, sedangkan
multitester sama dengan alat ukur yang lain seperti volt meter atau amper meter yang
berbentu berbentuk persegi untuk analog dan berbentuk sedikit lonjong untuk yang
digital.
Pada saat menggunakan AVO meter sebagai Volt Meter hal hal yang perlu
dilakukan adalah :
1. Putar posisi knop pada posisi dan range dari DCV untuk pengukuran tegangan
DC atau pada ACV untuk pengukuran tegangan AC, pada saat awal apabila ragu
ragu posisikan pada range arus yang terbesar.
2. Hubungkan batangan tes yang berwarna hitam ke potensial minus dan batangan
tes merah pada potensial positif.
3. Baca keluaran nilai yang terukur pada skala. Petunjuk diatas bisa dipakai pada
multi meter maupun tang amper untuk pengukuran tegangan DC ataupuj AC [3].
F. Prosedur Percobaan
1. Ukur tiga buah resistor dengan Ohm meter untuk mengetahui nilai tahanan R1, R2
dan R3
2. Susun rangkaian resistor seri seperti pada rangkaian berikut :
3. Hubungan saklar posisi ON
4. Baca pembacaan tegangan pada masing masing beban (V1 ; V2 dan V3)
5. Lakukan pergantian resistor dan lakukan pengukuran tegangan pada ketiga resistor
yang berlainan.
6. Lakukan pengujian secara teoritis dan bandingkan hasil paraktek dan kajian
perhitungan teori.
7. Masukkan dalam Tabel 2.1 berikut :
Tabel 2.1 Data Hasil Pengukuran
No R1 R2 R3 Baterai V1 V2 V3
1. ? ? ? ? ? ? ?
2. ? ? ? ? ? ? ?
3. ? ? ? ? ? ? ?
G. Tugas Laporan
1. Bagaimanakah mempergunakan AVO meter sebagai Voltmeter pada sistem
tegangan D.C. dan sistem tegangan AC !
2. Lakukan pengukuran tegangan pada suatu rangkaian listrik yang mencakup
Yas_Poljam@2021 Page 12
12/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
tegangan D.C. dan AC dengan memakai multitester dan tang amper !
3. Jelaskan perbedaan dan persamaan antara Multitester dan Tang amper sebagai
pengukur tegangan!
4. Sebutkan range pengukuran tegangan yang ada pada suatu Multi tester!
5. Sebutkan range pengukuran tegangan suatu Tang amper!
6. Bagaimana penerapan pengukuran tegangan pada suatu rangkaian listrik yang
mencakup arus D.C. dan AC dengan memakai multi tester dan tang amper!
H.Referensi
[1] https://tipalayodotnet.wordpress.com/16-2/
[2] https://modulelektronika.wordpress.com/2014/11/17/
[3] Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, “Mengoperasikan Avo Meter”.
Jakarta, 2003.
I. Peristilahan / Glosarium
AVO meter adalah instrumen yang bisa dipakai untuk mengukur arus (A), tegangan
(V) dan tahanan listrik (O)
Multimeter nama lain dari AVO meter yang berbentuk persegi yang bisa dijinjing
kemana mana.
Tang Amper bentuk lain dari multimeter dimana sering dipakai untuk mengukur
arus listrik, alat ini sangat paraktis untuk mengukur arus yang sedang mengalir pada
suatu rangkaian listrik, bentuk kepala menyerupai tang.
Lead Tes adalah ujung probe dari AVO meter yang umumnya berwarna merah dan
hitam.
Resistor atau tahanan adalah beban yang dianggap hanya mempunyai nilai beban riil
saja dalam satuan ohm.
Node adalah titik percabangan pada suatu rangkaian listrik.
Elemen Aktif adalah peralatan atau elemen listrik yang mempunyai kemampuan
menyalurkan (mencatu) tenaga listrik.
Elemen Pasif adalah peralatan atau elemen listrik yang menerima aliran catu tenaga
listrik.
Yas_Poljam@2021 Page 13
13/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
JOB SHEET PRAKTIKUM 3
Teknik Listrik Job Sheet 3
Topik : Mengoperasikan Avo Meter
Sub Topik : Avo Meter sebagai Ohm Meter
A. Tujuan Praktikum
1. Praktikan dapat merangkai peralatan ukur dan merangkai beban
2. Praktikan dapat membaca penunjukan pada meter ukur
3. Praktikan memahami penggunaan Avo Meter sebagai Ohm Meter
B. Alat dan Bahan
1. Alat
No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan
1. Avo Meter Sanwa 1 Bh
2. Tang Ampere VIP 3 Bh
2. Bahan
No Nama Bahan Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan
1. Resistor 220 ᘯ 9 Bh
2. Baterai 12 VDC 1 Bh
3. Kabel Tunggal NYA 1 Meter
4. Saklar Tunggal 5 Bh
5. Pengupas Kabel Prohex 1 Bh
6. Tang Potong Prohex 1 Bh
C. Gambar Alat dan Benda Kerja
Gambar 3.1. Alat dan Benda Kerja [1][2]
D. Keselamatan Kerja
1. Gunakan pakaian kerja;
2. Bacalah petunjuk dan langkah kerja dengan teliti;
3. Periksa rangkaian sebelum menggunakan sumber listrik untuk proses pengukuran.
E. Dasar Teori
AVO meter adalah instrumen atau alat ukur yang dapat dipakai untuk
mengamati besaran besaran listrik Arus, tegangan dan tahanan pada suatu rangkaian
listrik. Dimana besaran besaran yang terbaca sangat diperlukan untuk mendapakan
informasi kondisi kelistrikan dari suatu peralatan atau suatu sistem kelistrikan. AVO
Yas_Poljam@2021 Page 14
14/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
meter yang ada di pasaran ada bermacam macam merk, ukuran, maupun bentuknya,
namun secara garis besar ada 2 macam yaitu :
1. Multitester / Multimeter.
2. Tang Amper.
Perbedaan dari keduanya adalah tang ampere berbentuk seperti tang, sedangkan
multitester sama dengan alat ukur yang lain seperti volt meter atau amper meter yang
berbentu berbentuk persegi untuk analog dan berbentuk sedikit lonjong untuk yang
digital.
Pada saat menggunakan AVO meter sebagai Ohm Meter hal hal yang perlu
dilakukan adalah :
1. Putar posisi knop pada posisi dan range dari ? untuk pengukuran tahanan pada
saat awal apabila ragu ragu posisikan pada range arus yang terbesar.
2. Atur posisi penunjukan jarum pada posisi nol, dengan memutar knob yang ada.
3. Hubungkan batangan tes yang berwarna hitam dan batangan tes merah pada
kedua ujung resistor atau lilitan yang ingin diketahui nilai tahanannya.
4. Baca keluaran nilai yang terukur pada skala.
Petunjuk diatas bisa dipakai pada multimeter maupun tang amper untuk
pengukuran tahanan [3].
F. Prosedur Percobaan
1. Susun rangkaian resistor seri seperti pada rangkaian berikut :
2. Putuskan saklar posisi OFF
3. Baca pembacaan tahanan pada masing masing beban (R1, R2 dan R3) dengan
AVO Meter.
4. Hubungkan saklar posisi ON
5. Baca pembacaan tegangan pada masing masing beban dengan AVO meter
6. Lakukan pergantian resistor dan lakukan pengukuran tahanan dan tegangan pada
ketiga resistor yang berlainan.
7. Lakukan pengujian secara teoritis dan bandingkan hasil praktek dan kajian
perhitungan teori.
8. Masukkan dalam Tabel 1.3 berikut.
Tabel 3.1 Data Hasil Pengukuran
No R1 R2 R3 Baterai V1 V2 V3
1. ? ? ? ? ? ? ?
2. ? ? ? ? ? ? ?
3. ? ? ? ? ? ? ?
G. Tugas Laporan
1. Bagaimanakah mempergunakan AVO meter sebagai ohm meter dengan multi
meter atau tang amper!
Yas_Poljam@2021 Page 15
15/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
2. Lakukan pengukuran tahanan pada suatu rangkaian listrik yang mencakup
dengan memakai multitester dan tang amper!
3. Sebutkan range pengukuran tahanan yang ada pada suatu Multitester!
4. Sebutkan range pengukuran tahanan yang ada pada suatu Tang amper!
5. Bagaimana penerapan pengukuran tahanan pada suatu rangkaian listrik dengan
memakai multitester dan tang amper!
H.Referensi
[1] https://tipalayodotnet.wordpress.com/16-2/
[2] https://modulelektronika.wordpress.com/2014/11/17/
[3] Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, “Mengoperasikan Avo Meter”.
Jakarta, 2003.
I. Peristilahan / Glosarium
AVO meter adalah instrumen yang bisa dipakai untuk mengukur arus (A), tegangan
(V) dan tahanan listrik (O)
Multimeter nama lain dari AVO meter yang berbentuk persegi yang bisa dijinjing
kemana mana.
Tang Amper bentuk lain dari multimeter dimana sering dipakai untuk mengukur
arus listrik, alat ini sangat paraktis untuk mengukur arus yang sedang mengalir pada
suatu rangkaian listrik, bentuk kepala menyerupai tang.
Lead Tes adalah ujung probe dari AVO meter yang umumnya berwarna merah dan
hitam.
Resistor atau tahanan adalah beban yang dianggap hanya mempunyai nilai beban riil
saja dalam satuan ohm.
Node adalah titik percabangan pada suatu rangkaian listrik.
Elemen Aktif adalah peralatan atau elemen listrik yang mempunyai kemampuan
menyalurkan (mencatu) tenaga listrik.
Elemen Pasif adalah peralatan atau elemen listrik yang menerima aliran catu tenaga
listrik.
Yas_Poljam@2021 Page 28
28/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
JOB SHEET PRAKTIKUM 7
Teknik Listrik Job Sheet 7
Topik : Rangkaian Listrik DC
Sub Topik : Rangkaian Listrik Seri
A. Tujuan Praktikum
1. Praktikan dapat merangkai rangkaian listrik DC secara seri
2. Praktikan dapat menjelaskan susunan rangkaian seri resistor
B. Alat dan Bahan
1. Alat
No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan
1. Ampere Meter Analog 1 Unit
2. Volt Meter Analog 3 Unit
3. Tang Potong Standar 1 Bh
4. Tang Pengupas
Kabel
Standar 1 Bh
2. Bahan
No Nama Bahan Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan
1. Resistor 220ᘯ 9 Bh
2. Baterai Kering 12 VDC 1 Unit
3. Saklar ON/OFF 1 Bh
4. Kabel Tunggal LAN Secukupnya Bh
C. Gambar Alat dan Benda Kerja
Gambar 7.1. Alat dan Benda Kerja [1][2]
D. Keselamatan Kerja
1. Gunakan pakaian kerja;
2. Bacalah petunjuk dan langkah kerja dengan teliti;
3. Periksa rangkaian sebelum menggunakan sumber listrik untuk proses pengukuran.
E. Dasar Teori
Rangkaian listrik adalah sebuah jalur atau rangkaian yang mengalirkan
elektron dari sumber voltase atau arus listrik ke beban. Proses perpindahan elektron
inilah yang kita kenal sebagai listrik. Elektron dapat mengalir pada material
penghantar arus listrik yakni konduktor. Oleh karena itu kabel dipakai pada
rangkaian listrik karena kabel terbuat dari tembaga yang dapat menghantarkan arus
Yas_Poljam@2021 Page 29
29/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
listrik. Tempat dimana elektron masuk ke dalam rangkaian listrik dinamakan dengan
sumber listrik. Setiap benda yang memakai listrik untuk penggunaannya disebut
sebagai beban listrik.
Rangkaian seri merupakan sebuah rangkaian listrik yang komponennya
disusun secara berderetan hanya melalui satu jalur aliran listrik. Rangkaian beban
listrik seri dapat digambarkan sebagai berikut :
Dimana :
Rs = R1 + R2 + R3
Untuk resistor yang terangkai seri sejumlah n maka :
Rs = R1 + R2 + …………….+ Rn
Pada rangkaian seri, arus listrik yang mengalir besarnya sama tiap elemen dan
dirumuskan dengan:
Total hambatan resistor pada rangkaian seri merupakan penjumlahan masing-
masing hambatannya yang dirumuskan dengan:
F. Prosedur Percobaan
1. Ukur tiga buah resistor dengan ohmmeter untuk mengetahui nilai tahanan R1, R2,
dan R3
2. Susun rangkaian resistor seri seperti pada rangkaian berikut :
3. Posisikan saklar pada posisi terhubung (ON)
4. Baca pembacaan pada masing masing meter ukur (Ampermeter, Voltmeter 1,
Voltmeter 2, dan Voltmeter 3)
5. Lakukan perubahan resistor yang lain (ulangi langkah 1 s/d 4)
6. Pengamatan dilakukan 3 kali untuk 3 set pengamatan
7. Masukkan dalam Tabel 7.1 berikut.
8. Cari nilai dari tahanan ekivalen dengan rumusan: Rs = Vbatt / I
Tabel 7.1 Hasil Pengukuran
Yas_Poljam@2021 Page 30
30/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
No R1 R2 R3 VBatterai I V1 V2 V3 Rs
1. ? ? ? ? ? ? ? ? ?
2. ? ? ? ? ? ? ? ? ?
3. ? ? ? ? ? ? ? ? ?
4. ? ? ? ? ? ? ? ? ?
G. Tugas Laporan
1. Sebutkan beberapa contoh dari beban yang dicatu oleh sistem DC!
2. Sebutkan contoh dari beberapa sistem catu daya DC yang anda ketahui!
3. Jelaskan karakter beban dalam rangkaian listrik DC!
4. Sebutkan dan jelaskan hukum yang dipergunakan pada rangkaian listrik DC seri!
5. Bagaimana penerapan hukum hukum tersebut dalam rangkaian listrik DC seri!
H.Referensi
[1] http://fisikane.blogspot.com/2008/11/ggl-dan-tegangan-jepit.html
[2] http://blogserbaneka.blogspot.com/2016/06/materi-praktikum-dasar-teknik-
elektro.html
[3] Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, “Rangkaian Listrik DC”. Jakarta, 2003
I. Peristilahan / Glosarium
Resistor atau tahanan adalah beban yang dianggap hanya mempunyai nilai beban
riil saja dalam satuan ohm.
Tahanan ekivalen adalah nilai dari resistor yang dapat menggantikan nilai dari
beberapa resistor yang terrangkai baik terrangkai secara seri maupun, secara paralel.
Node adalah titik percabangan pada sua tu rangkaian listrik.
Elemen aktif adalah peralatan atau elemen listrik yang mempunyai kemampuan
menyalurkan (mencatu) tenaga listrik.
Elemen pasif adalah peralatan atau elemen listrik yang menerima aliran catu tenaga
listrik.
Yas_Poljam@2021 Page 31
31/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
JOB SHEET PRAKTIKUM 8
Teknik Listrik Job Sheet 8
Topik : Rangkaian Listrik DC
Sub Topik : Rangkaian Listrik Paralel
A. Tujuan Praktikum
1. Praktikan dapat merangkai rangkaian listrik DC secara Paralel
2. Praktikan dapat menjelaskan susunan rangkaian paralel resistor
B. Alat dan Bahan
1. Alat
No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan
1. Ampere Meter Analog 1 Unit
2. Volt Meter Analog 3 Unit
3. Tang Potong Standar 1 Bh
4. Tang Pengupas
Kabel
Standar 1 Bh
2. Bahan
No Nama Bahan Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan
1. Resistor 220ᘯ 9 Bh
2. Baterai Kering 12 VDC 1 Unit
3. Saklar ON/OFF 1 Bh
4. Kabel Tunggal LAN Secukupnya Bh
C. Gambar Alat dan Benda Kerja
Gambar 8.1. Alat dan Benda Kerja [1][2]
D. Keselamatan Kerja
1. Gunakan pakaian kerja;
2. Bacalah petunjuk dan langkah kerja dengan teliti;
3. Periksa rangkaian sebelum menggunakan sumber listrik untuk proses pengukuran.
Yas_Poljam@2021 Page 32
32/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
E. Dasar Teori
Rangkaian listrik adalah sebuah jalur atau rangkaian yang mengalirkan
elektron dari sumber voltase atau arus listrik ke beban. Proses perpindahan elektron
inilah yang kita kenal sebagai listrik. Elektron dapat mengalir pada material
penghantar arus listrik yakni konduktor. Oleh karena itu kabel dipakai pada
rangkaian listrik karena kabel terbuat dari tembaga yang dapat menghantarkan arus
listrik. Tempat dimana elektron masuk ke dalam rangkaian listrik dinamakan dengan
sumber listrik. Setiap benda yang memakai listrik untuk penggunaannya disebut
sebagai beban listrik.
Rangkaian seri merupakan sebuah rangkaian listrik yang komponennya
disusun secara sejajar dimana terdapat lebih dari satu jalur aliran listrik. Rangkaian
beban listrik paralel dapat digambarkan sebagai berikut :
Dimana :
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
Untuk resistor yang terangkai paralel sejumlah n maka :
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + …………….+ 1/Rn
Apabila diterapkan pada dua buah resistor yang dirangkai paralel tahanan
(resistor) ekivalennya adalah :
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 = (R1 + R2)/R1.R2
Sehingga:
Rp = R1.R2 / (R1 + R2); (Tahanan pengganti dua buah tahanan yang terrangkai
paralel sama dengan hasil perkalian kedua tahanan dibagi dengan hasil
penjumlahan keduanya).
Sesuai dengan Hukum Kirchoff 1, arus listrik yang masuk harus sama
dengan arus keluar. Sehingga pada rangkaian paralel besarnya arus sebelum
masuk ke cabang sama dengan besar arus setelah keluar dari cabang dan
dirumuskan dengan:
Sesuai dengan Hukum Ohm, maka total hambatan resistor pada rangkaian
paralel merupakan jumlah dari kebalikan hambatan tiap-tiap komponen dan
dirumuskan dengan:
F. Prosedur Percobaan
1. Ukur tiga buah resistor dengan ohmmeter untuk mengetahui nilai tahanan R1, R2,
dan R3
2. Susun rangkaian resistor paralel seperti pada rangkaian berikut :
Yas_Poljam@2021 Page 33
33/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
3. Posisikan saklar pada posisi terhubung (ON)
4. Baca pembacaan pada masing masing meter ukur (Ampermeter, Amperemeter 1,
Amperemeter 2, dan Amperemeter 3)
5. Lakukan perubahan resistor yang lain (ulangi langkah 1 s/d 4)
6. Pengamatan dilakukan 3 kali untuk 3 set pengamatan
7. Masukkan dalam Tabel 8.1 berikut.
8. Cari nilai dari tahanan ekivalen dengan rumusan: Rs = Vbatt / I
Tabel 8.1 Hasil Pengukuran
No R1 R2 R3 VBatterai A A1 A2 A3 Rp
1. ? ? ? ? ? ? ? ? ?
2. ? ? ? ? ? ? ? ? ?
3. ? ? ? ? ? ? ? ? ?
4. ? ? ? ? ? ? ? ? ?
G. Tugas Laporan
1. Bagaimanakah tegangan dalam rangkaian paralel?
2. Bagaimanakah bunyi hukum kirchoff dalam suatu node?
3. Bagaimanakah rumusan tahanan ekivalen dari dua buah tahanan yang diparalel?
4. Jelaskan penerapan hukum kirchoff pada suatu titik percabangan suatu rangkaian
listrik 4 tahanan yang dirangkai parallel!
5. Turunkan persamaan dari tahanan ekivalen dari suatu rangkaian listrik yang
disusun dari 4 buah tahanan yang dirangkai parallel!
H.Referensi
[1] http://fisikane.blogspot.com/2008/11/ggl-dan-tegangan-jepit.html
[2] http://blogserbaneka.blogspot.com/2016/06/materi-praktikum-dasar-teknik-
elektro.html
[3] Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, “Rangkaian Listrik DC”. Jakarta, 2003
I. Peristilahan / Glosarium
Resistor atau tahanan adalah beban yang dianggap hanya mempunyai nilai beban
riil saja dalam satuan ohm.
Tahanan ekivalen adalah nilai dari resistor yang dapat menggantikan nilai dari
beberapa resistor yang terrangkai baik terrangkai secara seri maupun, secara paralel.
Node adalah titik percabangan pada sua tu rangkaian listrik.
Elemen aktif adalah peralatan atau elemen listrik yang mempunyai kemampuan
menyalurkan (mencatu) tenaga listrik.
Elemen pasif adalah peralatan atau elemen listrik yang menerima aliran catu tenaga
listrik.
Yas_Poljam@2021 Page 34
34/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
JOB SHEET PRAKTIKUM 9
Teknik Listrik Job Sheet 9
Topik : Rangkaian Listrik DC
Sub Topik : Rangkaian Listrik Seri Paralel
A. Tujuan Praktikum
1. Praktikan dapat merangkai rangkaian listrik DC secara Seri Paralel
2. Praktikan dapat menjelaskan susunan rangkaian seri paralel resistor
B. Alat dan Bahan
1. Alat
No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan
1. Ampere Meter Analog 1 Unit
2. Volt Meter Analog 3 Unit
3. Tang Potong Standar 1 Bh
4. Tang Pengupas
Kabel
Standar 1 Bh
2. Bahan
No Nama Bahan Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan
1. Resistor 220ᘯ 9 Bh
2. Baterai Kering 12 VDC 1 Unit
3. Saklar ON/OFF 1 Bh
4. Kabel Tunggal LAN Secukupnya Bh
C. Gambar Alat dan Benda Kerja
Gambar 9.1. Alat dan Benda Kerja [1][2]
D. Keselamatan Kerja
1. Gunakan pakaian kerja;
2. Bacalah petunjuk dan langkah kerja dengan teliti;
3. Periksa rangkaian sebelum menggunakan sumber listrik untuk proses pengukuran.
E. Dasar Teori
Rangkaian listrik Seri – Paralel merupakan gabungan rangkaian dari beberapa
resistor (beban) yang terrangkai seri dan paralel, penyelesaian akan mempergunakan
Yas_Poljam@2021 Page 35
35/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
kedua rumusan seri dan paralel. Rangkaian seri parallel biasa disebut rangkaian
kombinasi atau rangkaian campuran [3]:
Gambar 9.2 Rangkaian Seri Paralel [4]
Dimana :
I = I1 + I2
1/Rp = 1/R2 + 1/R3
Rtotal = R1 + 1/Rp
F. Prosedur Percobaan
1. Ukur tiga buah resistor dengan ohmmeter untuk mengetahui nilai tahanan R1, R2,
dan R3
2. Susun rangkaian resistor seri paralel seperti pada rangkaian berikut :
3. Posisikan saklar pada posisi terhubung (ON)
4. Baca pembacaan pada masing masing meter ukur (Ampermeter, Amperemeter 1,
Amperemeter 2, dan Amperemeter 3)
5. Lakukan perubahan resistor yang lain (ulangi langkah 1 s/d 4)
6. Pengamatan dilakukan 3 kali untuk 3 set pengamatan
7. Masukkan dalam Tabel 9.1 berikut.
8. Cari nilai dari tahanan ekivalen (Rp) dengan rumusan: Rp = Vbatt / I
Tabel 9.1 Hasil Pengukuran
No R1 R2 R3 VBatterai V1 V2 A1 A2 A3
1. ? ? ? ? ? ? ? ? ?
2. ? ? ? ? ? ? ? ? ?
3. ? ? ? ? ? ? ? ? ?
4. ? ? ? ? ? ? ? ? ?
Yas_Poljam@2021 Page 36
36/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
G. Tugas Laporan
1. Jelaskan cara menentukan arus yang mengalir pada suatu tahanan yang terangkai
dalam rangkaian kombinasi seri – parallel!
2. Jelaskan cara menentukan daya yang terserap pada suatu rangkaian kombinasi seri
parallel!
3. Jelaskan cara menentukan daya yang terserap pada suatu tahanan yang terrangkai
pada suatu rangkaian kombinasi seri – parallel!
4. Tegangan battery 12 volt; tahanan R 1 30 ohm; tahanan R2 10 ohm, tahanan R3 20
ohm, berapakah :
a. I1, I2 dan I3
b. Berapakah tegangan dari masing masing tahanan
c. Berapakah daya yang diserap oleh masing masing tahanan
5. Tegangan battery 12 volt; tahanan R1 30 ohm; tahanan R2 10 ohm, tahanan R3 20
ohm, R4 10 ohm, R5 6,7 ohm berapakah :
a. arus I1
b. daya yang diserap oleh seluruh beban
H.Referensi
[1] http://fisikane.blogspot.com/2008/11/ggl-dan-tegangan-jepit.html
[2] http://www.linksukses.com/2011/06/mengitung-dan-mengukur-resistor.html
[3] Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, “Rangkaian Listrik DC”. Jakarta, 2003
[4] https://idschool.net/smp/rangkaian-listrik-seri-paralel-dan-campuran/
I. Peristilahan / Glosarium
Resistor atau tahanan adalah beban yang dianggap hanya mempunyai nilai beban
riil saja dalam satuan ohm.
Tahanan ekivalen adalah nilai dari resistor yang dapat menggantikan nilai dari
beberapa resistor yang terrangkai baik terrangkai secara seri maupun, secara paralel.
Node adalah titik percabangan pada sua tu rangkaian listrik.
Elemen aktif adalah peralatan atau elemen listrik yang mempunyai kemampuan
menyalurkan (mencatu) tenaga listrik.
Elemen pasif adalah peralatan atau elemen listrik yang menerima aliran catu tenaga
listrik.
Yas_Poljam@2021 Page 37
37/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
JOB SHEET PRAKTIKUM 10
Teknik Listrik Job Sheet 10
Topik : Mengantur dan Membentuk Kabel
Sub Topik : Mengenal Jenis-Jenis Kabel
A. Tujuan Praktikum
1. Praktikan memahami perbedaan fisik kabel NYA dan NYM
2. Praktikan memahami susunan bahan kabel NYA dan NYM
B. Alat dan Bahan
1. Alat
No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan
1. Mistar Ukur 1 Bh
2. Tang Potong 1 Bh
3. Cutter 1 Bh
2. Bahan
No Nama Bahan Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan
1. Kabel NYA 150 mm 1 Meter
2. Kabel NYM 150 mm 1 Meter
C. Gambar Alat dan Benda Kerja
Gambar 10.1. Alat dan Benda Kerja [1][2]
D. Keselamatan Kerja
1. Gunakan pakaian kerja;
2. Bacalah petunjuk dan langkah kerja dengan teliti;
3. Jangan meletakkan alat dan bahan di tepi meja kerja
E. Dasar Teori
Dalam pelajaran instalasi listrik penerangan maupun listrik tenaga, baik
pekerjaan instalasi gedung, pablik atau rumah tunggal, tentunya pamakaian jenis
kabel disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan. Untuk membantu memindahkan
pelaksanaan pekerjaan tentu harus mengenal jenis-jenis kabel secara baik. Adapun
jenis – jenis kabel yang ada adalah [2]:
1. Kabel NYFA
Adalah kabel isi satu urat, bahan isolasinya terbuat dari asbes, kabel ini
tahan panas, digunakan instalasi lampu.
Yas_Poljam@2021 Page 38
38/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
2. Kabel NYFAF
Adalah kabel isi satu urat, sejenis kabel NYFA, namun urat tembaganya
berupa serabut (flexibel).
3. Kabel N2GAFU
Adalah kabel isi satu urat, bahan isolasinya karet, kain maka dari itu, cukup
tahan panas, terutama untuk instalasi lampu, dalam pipa temperatur 1800 C.
4. Kabel NYA
Adalah kabel isi satu urat, bahan isolasinya terbuat dari PVC (Pah Vml
Clauda) tegangan maximum 700 volt, digunakan instalasi tetap pada pipa ataupun
diluar pipa dan panel-panel.
5. Kabel NYAF
Adalah kabel jenis NYA namun uratnya/ tembaganya berupa serabut
(flexible).
6. Kabel NYM
Adalah kabel isi 4-5 urat, bahan isolasinya dari PVC terdiri dari tembaga,
PVC, karet dan PVC pembungkus luar. Tegangan maximum 500 volt, digunakan
untuk instalasi, rumah, gedung (In Bow dan On Bow) pada bengkel-bengkel
tempat kering maupun basah, kabel ini tidak digunakan sebagai kabel tanah,
kecuali memakai pipa.
Yas_Poljam@2021 Page 39
39/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
7. Kabel NYM - J
Adalah kabel sejenis NYM, tetapi dilengkapi dengan kabel urat arde dengan
tanda J.
8. Kabel NY2
Adalah kabel yang sering disebut kabel double atau kabel snur, tegangan
maximum 300 volt, digunakan untuk instalasi rumah dan peralatan lampu
gantung.
Rangkuman
1. Kabel NYFA adalah kabel isi satu urat, bahan isolasinya terbuat dari asbes, kabel
ini tahan panas, digunakan instalasi lampu.
2. Kabel NYFAF adalah kabel isi satu urat, sejenis kabel NYFA, namun urat
tembaganya berupa serabut (flexibel).
3. Kabel N2GAFU adalah kabel isi satu urat, bahan isolasinya karet, kain maka dari
itu, cukup tahan panas, terutama untuk instalasi lampu, dalam pipa temperatur
1800 C.
4. Kabel NYA adalah kabel isi satu urat, bahan isolasinya terbuat dari PVC (Pah Vml
Clauda), tegangan maximum 700 volt, digunakan instalasi tetap pada pipa ataupun
diluar pipa dan panel-panel.
5. Kabel NYAF adalah kabel jenis NYA namun uratnya/ tembaganya berupa serabut
(fexible).
6. Kabel NYM adalah kabel isi 4-5 urat, bahan isolasinya dari PVC terdiri dari
tembaga, PVC, karet dan PVC pembungkus luar.
7. Kabel NYM - J adalah kabel sejenis NYM, tetapi dilengkapi dengan kabel urat
Yas_Poljam@2021 Page 40
40/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
arde dengan tanda J.
8. Kabel NY2 adalah kabel yang sering disebut kabel double atau kabel snur,
tegangan maximum 300 volt, digunakan untuk instalasi rumah dan peralatan
lampu gantung.
F. Prosedur Percobaan
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan untuk praktik ini.
2. Potong kabel NYA, kabel NYM dan kabel NYM-J, dengan ukuran panjang 150
mm.
3. Kupaslah kabel, kemudian amati bahan-bahan yang membentuknya.
4. Gambarlah penampang kabel, dan beri keterangannya.
5. Masukkan semua data hasil pengamatan tersebut ke dalam tabel.
6. Hentikan kegiatan dan kembalikan semua peralatan ketempat semula.
G. Tugas Laporan
1. Kupaslah kabel NYA dan kabel NYM serta gambarlah penampang kabel tersebut
serta beri keterangan bagian-bagianya!
2. Dari bahan apa, isi urat dan bahan isolasi kabel NYA?
3. Dari bahan apa, isi urat dan bahan isolasi kabel NYM?
4. Sebutkan macam-macam kabel yang anda ketahui!
5. Gambarkanlah, sehingga jelas perbedaan antara kabel NYA, kabel NYM dengan
kabel NYM-J!
H.Referensi
[1] https://tokoonline88.com/cara-mudah-mengupas-kabel-berbagai-ukuran-dengan-
tang-pengupas-kabel/
[2] Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, “Mengatur dan Membentuk Kabel”.
Jakarta, 2003
I. Peristilahan / Glosarium
1. Kabel NYA bentuknya berinti tunggal dari bahan tembaga sebagai inti, berisolasi
PVC.
2. Kabel NYM mempunyai inti lebih dari satu, inti kabel dari tembaga, berisolasi
PVC, selubung dalam dari karet, dan selubung luar dari PVC.
3. Yang dimaksud dengan korsleting adalah hubungan singkat.
4. In Bow adalah instalasi yang kabelnya dipasang didalam tembok.
5. Out Bow adalah instalasi yang kabelnya dipasang diluar tembok.
6. What Flexible adalah lentur dan mudah di bentuk yang masing-masing berupa
serabut - serabut.
7. Isolasi adalah bahan yang menyekat arus listrik.
8. Arde adalah kabel untuk mengalinkan arus bocor ke tanah.
Yas_Poljam@2021 Page 41
41/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
JOB SHEET PRAKTIKUM 11
Teknik Listrik Job Sheet 11
Topik : Mengantur dan Membentuk Kabel
Sub Topik : Pengaturan Kabel NYA1
A. Tujuan Praktikum
1. Praktikan memahami pemotongan kabel NYA1
2. Praktikan memahami pengupasan kabel NYA1
3. Praktikan memahami penekukan kabel NYA1
4. Praktikan memahami pembuatan sambungan mata itik
B. Alat dan Bahan
1. Alat
No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan
1. Tang Kombinasi Prohex 1 Bh
2. Tang Potong Prohex 1 Bh
3. Tang Kupas Prohex 1 Bh
4. Tang Lancip Prohex 1 Bh
5. Gergaji Kayu 30 cm 1 Bh
6. Penggaris Baja 30 cm 1 Bh
7. Penitik Besi 1 Bh
8. Bor 8 mm 1 Unit Mata bor 8 mm
2. Bahan
No Nama Bahan Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan
1. Kabel NYA 2.5 mm2
1 Meter
2. Kabel NYA 4 mm2
1 Meter
3. Baut 8 mm 12 Bh
4. Papan Kayu 37 x 12 cm 1 Bh
C. Gambar Alat dan Benda Kerja
Gambar 11.1. Alat dan Benda Kerja [1][2]
D. Keselamatan Kerja
1. Gunakan pakaian kerja;
2. Bacalah petunjuk dan langkah kerja dengan teliti;
Yas_Poljam@2021 Page 42
42/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
3. Jangan meletakkan alat dan bahan di tepi meja kerja
E. Dasar Teori
Pengupasan kabel yaitu melepaskan sebagian isolasi, sehingga terlihat urat
tembaganya, panjang kupasan disesuaikan dengan kebutuhan. Penekuk kabel yaitu
pembentukan kabel sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Sedang sambung mata
itik yaitu sambungan yang menggunakan media mm bow, maka diameter mata itik
disesuaikan dengan diameter bow.
Pada mengatur kabel NYA 1 ini bentuk yang dikerjakan seperti gambar
dibawah ini.
Gambar 11.2 Pandangan Depan [2]
Gambar 11.3 Pandangan Atas [2]
Pada pengaturan kabel NYA 1 ini perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1. Arah lingkar mata kabel harus sesuai dengan anar putar anak baut penyekrup.
2. Tekukan kabel tidak boleh luka.
3. Diameter sambungan mata itik sama dengan diameter luar baut penyekrup.
4. Jarak sama antara tiap kabel harus sejajar.
5. Jarak kumparan mata kabel pada tiap mata kabel harus sama.
6. Tekukan vertikal antara tiap kabel harus sejajar.
F. Prosedur Percobaan
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan untuk praktik.
2. Potong papan kayu, bentuk persegi dengan lebar 12 cm dan panjang 37 cm.
Yas_Poljam@2021 Page 43
43/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
3. Kemudian lakukan pengeboran kedua sisi, masing -masing sisinya 12 buah, seperti
pada gambar dibawa ini
4. Setelah dibor pasangkan baut penyekrupnya.
5. Potong kabel NYA 2,5 mm2, panjang 20 cm sebanyak 6 buah untuk dipasang pada
baut penyekrup np 6-11.
6. Potong kabel NYA 4 mm2 panjang 20 cm sebanyak 5 buah untuk dipasang pada
baut penyekrup no 1-5.
7. Bentuklah kabel NYA 2.5 mm2 dan 4 mm2 seperti contoh dihalaman depan. Dan
pasangkan pada masing-masing baut penyekrupnya.
8. Hentikan kegiatan dan kembalikan semua perlatan ketempat semula dan rapikan
tempat dilakukannya perkerjaan.
9. Serahkan hasil pekerjaan pada instrktur.
G. Tugas Laporan
1. Jelaskan keuntungan dari pengupasan mata kabel sependek mungkin?
2. Jelaskan pembuatan sambungan mata itik, harus searah dengan putaran baut
penyekrupnya?
H.Referensi
[1] https://today.line.me/id/pc/article/
[2] Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, “Mengatur dan Membentuk Kabel”.
Jakarta, 2003
I. Peristilahan / Glosarium
1. Kabel NYA bentuknya berinti tunggal dari bahan tembaga sebagai inti, berisolasi
PVC.
2. Kabel NYM mempunyai inti lebih dari satu, inti kabel dari tembaga, berisolasi
PVC, selubung dalam dari karet, dan selubung luar dari PVC.
3. Yang dimaksud dengan korsleting adalah hubungan singkat.
Yas_Poljam@2021 Page 44
44/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
4. In Bow adalah instalasi yang kabelnya dipasang didalam tembok.
5. Out Bow adalah instalasi yang kabelnya dipasang diluar tembok.
6. What Flexible adalah lentur dan mudah di bentuk yang masing-masing berupa
serabut - serabut.
7. Isolasi adalah bahan yang menyekat arus listrik.
8. Arde adalah kabel untuk mengalinkan arus bocor ke tanah.
Yas_Poljam@2021 Page 45
45/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
JOB SHEET PRAKTIKUM 12
Teknik Listrik Job Sheet 12
Topik : Mengantur dan Membentuk Kabel
Sub Topik : Pengaturan Kabel NYA2
A. Tujuan Praktikum
1. Praktikan memahami pemotongan kabel NYA2
2. Praktikan memahami pengupasan kabel NYA2
3. Praktikan memahami penekukan kabel NYA2
4. Praktikan memahami pembuatan sambungan mata itik
B. Alat dan Bahan
1. Alat
No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan
1. Tang Kombinasi Prohex 1 Bh
2. Tang Potong Prohex 1 Bh
3. Tang Kupas Prohex 1 Bh
4. Tang Lancip Prohex 1 Bh
5. Gergaji Kayu 30 cm 1 Bh
6. Penggaris Baja 30 cm 1 Bh
7. Penitik Besi 1 Bh
8. Bor 8 mm 1 Unit Mata bor 8 mm
2. Bahan
No Nama Bahan Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan
1. Kabel NYA 2.5 mm2
2.5 Meter
2. Kabel NYA 4 mm2
2.5 Meter
3. Baut 8 mm 36 Bh
4. Papan Kayu 37 x 12 cm 1 Bh
C. Gambar Alat dan Benda Kerja
Gambar 12.1. Alat dan Benda Kerja [1][2]
D. Keselamatan Kerja
1. Gunakan pakaian kerja;
2. Bacalah petunjuk dan langkah kerja dengan teliti;
Yas_Poljam@2021 Page 46
46/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
3. Jangan meletakkan alat dan bahan di tepi meja kerja
E. Dasar Teori
Pada gambar dibawah ini adalah sambungan mata itik, untuk lebih dari dua
sambungan, yang dianjurakan untuk sekecil mungkin adanya pemotongan kabel-
kabel, hal ini biasanya digunakan misalnya pada konek hubungan bantu pada motor
tiga fase.
Gambar 12.2 Pandangan Depan [2]
Pada pengaturan kabel NYA 1 ini perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1. Arah lingkar mata kabel harus sesuai dengan anar putar anak baut penyekrup.
2. Tekukan kabel tidak boleh luka.
3. Diameter sambungan mata itik sama dengan diameter luar baut penyekrup.
4. Jarak sama antara tiap kabel harus sejajar.
5. Jarak kumparan mata kabel pada tiap mata kabel harus sama.
6. Tekukan vertikal antara tiap kabel harus sejajar.
F. Prosedur Percobaan
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan untuk praktik.
2. Potong papan kayu, bentuk persegi dengan lebar 12 cm dan panjang 38 cm.
3. Kemudian lakukan pengeboran dengan mata bor 8 mm, masing-masing sisi 18 bh
(seperti gambar).
4. Setelah dibor pasangkan baut penyekrupnya.
5. Potong kabel NYA 2,5 mm2
, panjang 20 cm sebanyak 6 buah untuk dipasang pada
baut penyekrup np 6-11.
6. Potong kabel NYA 4 mm2
panjang 20 cm sebanyak 5 buah untuk dipasang pada
Yas_Poljam@2021 Page 47
47/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
baut penyekrup no 1-5.
7. Bentuklah kabel NYA 2.5 mm2 dan 4 mm2 seperti contoh dihalaman depan. Dan
pasangkan pada masing-masing baut penyekrupnya.
8. Hentikan kegiatan dan kembalikan semua perlatan ketempat semula dan rapikan
tempat dilakukannya perkerjaan.
9. Serahkan hasil pekerjaan pada instrktur.
G. Tugas Laporan
1. Jelaskan keuntungan sambungan mata itik dibandingkan sambungan ekor babi?
2. Apa keuntungan perlu dihindari banyak sambungan kabel pada instalasi listrik?
3. Lakukanlah pembuatan sambungan mata itik untuk kabel NYA 2 sesuai urutan
kerja yang benar dengan menggunakan alat dan bahan berikut ini. Aturlah
panjangnya papan, jika ukuran lebar papan 12 cm, jumlah baut 16 buah, jarak
antar baut 2 cm, jarak baut pertama dan terakhir terhadap tepi papan 3 cm.
H.Referensi
[1] https://today.line.me/id/pc/article/
[2] Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, “Mengatur dan Membentuk Kabel”.
Jakarta, 2003
I. Peristilahan / Glosarium
1. Kabel NYA bentuknya berinti tunggal dari bahan tembaga sebagai inti, berisolasi
PVC.
2. Kabel NYM mempunyai inti lebih dari satu, inti kabel dari tembaga, berisolasi
PVC, selubung dalam dari karet, dan selubung luar dari PVC.
3. Yang dimaksud dengan korsleting adalah hubungan singkat.
4. In Bow adalah instalasi yang kabelnya dipasang didalam tembok.
5. Out Bow adalah instalasi yang kabelnya dipasang diluar tembok.
6. What Flexible adalah lentur dan mudah di bentuk yang masing-masing berupa
serabut - serabut.
7. Isolasi adalah bahan yang menyekat arus listrik.
8. Arde adalah kabel untuk mengalinkan arus bocor ke tanah.
Yas_Poljam@2021 Page 48
48/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
JOB SHEET PRAKTIKUM 13
Teknik Listrik Job Sheet 13
Topik : Mengantur dan Membentuk Kabel
Sub Topik : Pengaturan Kabel NYM
A. Tujuan Praktikum
1. Praktikan memahami pemotongan kabel NYM
2. Praktikan memahami pengupasan kabel NYM
3. Praktikan memahami penekukan kabel NYM
4. Praktikan memahami pembuatan sambungan mata itik
B. Alat dan Bahan
1. Alat
No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan
1. Tang Kombinasi Prohex 1 Bh
2. Tang Potong Prohex 1 Bh
3. Tang Kupas Prohex 1 Bh
4. Tang Lancip Prohex 1 Bh
5. Gergaji Kayu 30 cm 1 Bh
6. Penggaris Baja 30 cm 1 Bh
7. Penitik Besi 1 Bh
8. Bor 8 mm 1 Unit Mata bor 8 mm
9. Cutter Standar 1 Bh
10. Obeng + Prohex 1 Bh
11. Obeng - Prohex 1 Bh
2. Bahan
No Nama Bahan Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan
1. Kabel NYM 4 x 2.5 mm2
1.5 Meter
2. Kabel NYM 3 x 4 mm2
1.5 Meter
3. Baut 8 mm 36 Bh
4. Papan Kayu 800 x 780
mm
1 Bh
5. Klem 4 mm 1 Bungkus
6. Kabel NYM 3 x 1.5 mm2
1.5 Meter
7. Pipa 4 mm, PVC 1 Batang
Yas_Poljam@2021 Page 49
49/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
C. Gambar Alat dan Benda Kerja
Gambar 13.1. Alat dan Benda Kerja [1][2]
D. Keselamatan Kerja
1. Gunakan pakaian kerja;
2. Bacalah petunjuk dan langkah kerja dengan teliti;
3. Jangan meletakkan alat dan bahan di tepi meja kerja
E. Dasar Teori
Pengaturan kabel NYM dilakukan dengan proses terminal baut penyekrup
yang sejajar dan jaraknya lebih panjang, sehingga diperlukan pengaturan kerapan
kabel sejajar yang panjang.
Pada gambar dibawah ini bentuk pengaturan kabel NYM, dimana kabel
berurat lebih dari satu dengan isolasi PVC. Maka pekerjaan pengaturan ini meliputi
pemotongan kabel NYM, pengupasan kabel NYM, pemasangan klem, penekukan
dan pembuatan sambungan mata itik.
Untuk menyelesaikan pekerjaan pemasangan kabel sangat dibutuhkan
ketelitian yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran yang lalu. Oleh karena
itu maka sebaiknya sebelum anda melaksanakan pekerjaan ini sangatlah perlu anda
membuat gambar di papan rangkaian, agar tidak terjadi pekerjaan ulang yang
berakibat pemborosan bahan yang akan dipergunakan, walaupun bahan telah
disiapkan lebih banyak dari kebutuhan sesungguhnya.
Keterangan :
1. Papan 800 mm x 780 m.
2. Anslote klem.
3. Kabel NYM 4 x 2,5 mm2.
4. Kabel NYM 3 x 4 m2.
5. Kabel NYM 3 x 1,5 mm2.
6. Klem.
7. Sekrup
Gambar 13.2 Pandangan Depan [2]
Yas_Poljam@2021 Page 50
50/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
Pada pengaturan kabel NYM yang perlu diperhatikan adalah hal-hal sebagai berikut:
1. Pemotongan pipa PVC sesuai dengan kebutuhan panjang kabel.
2. Kupasan isolasi kabel luar harus rapi.
3. Tekukan kabel tidak menggunakan tang.
4. Jarak kupasan yang masuk anslate klem harus sama.
5. Arah lingkar mata kabel sesuai arah putaran baut penyekrupnya.
6. Pemasangan klem harus rapat dengan kabel NYM.
F. Prosedur Percobaan
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan praktik.
2. Ambil papan kayu ukuran 800 mm x 780 mm.
3. Buatlah lay out letak komponen seperti pada gambar.
4. Pasanglah pipa PVC dan anslate klem sesuai gambar lay out.
5. Atur dan bentuklah kabel NYM 4 x 2.5 mm2
sesuai gambar lay out.
6. Atur dan bentuklah kabel NYM 3 x 4 mm2
sesuai gambar lay out.
7. Atur dan bentuklah kabel NYM 3 x 1.5 mm2
sesuai gambar lay out.
8. Hentikan kegiatan dan kembalikan semua peralatan ketempat semula.
9. Rapikan tempat dilakukan pekerjaan.
10.Serahkan hasil pekerjaan kepada instruktur.
G. Tugas Laporan
1. Mengapa pemasangan kabel perlu anslate klem?
2. Jelaskan alasan penekukan kabel NYM tidak boleh menggunakan tang!
H.Referensi
[1] http://abi-blog.com/dasar-dasar-perancangan-instalasi-listrik/
[2] Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, “Mengatur dan Membentuk Kabel”.
Jakarta, 2003
Yas_Poljam@2021 Page 51
51/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
I. Peristilahan / Glosarium
1. Kabel NYA bentuknya berinti tunggal dari bahan tembaga sebagai inti, berisolasi
PVC.
2. Kabel NYM mempunyai inti lebih dari satu, inti kabel dari tembaga, berisolasi
PVC, selubung dalam dari karet, dan selubung luar dari PVC.
3. Yang dimaksud dengan korsleting adalah hubungan singkat.
4. In Bow adalah instalasi yang kabelnya dipasang didalam tembok.
5. Out Bow adalah instalasi yang kabelnya dipasang diluar tembok.
6. What Flexible adalah lentur dan mudah di bentuk yang masing-masing berupa
serabut - serabut.
7. Isolasi adalah bahan yang menyekat arus listrik.
8. Arde adalah kabel untuk mengalinkan arus bocor ke tanah.
Yas_Poljam@2021 Page 52
52/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
JOB SHEET PRAKTIKUM 14
Teknik Listrik Job Sheet 14
Topik : Menyambung dan Mencabang Kabel
Sub Topik : Pigtail, Puntir, Bolak Balik, Kabel Bernadi
Banyak, Cabang Datar, Cabang Simpul.
A. Tujuan Praktikum
1. Praktikan memahami sambungan kabel ekor babi
2. Praktikan memahami sambungan puntir
3. Praktikan memahami sambungan bolak-balik
4. Praktikan memahami sambungan kabel bernadi banyak
5. Praktikan memahami sambungan mencabang datar
6. Praktikan memahami sambungan mencabang simpul
B. Alat dan Bahan
1. Alat
No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan
1. Penggaris Baja 30 cm 1 Bh
2. Tang Kombinasi Standar 2 Bh
3. Tang Kupas Standar 1 Bh
4. Tang Potong Standar 1 Bh
5. Busur Standar 1 Bh
6. Pisau / Cutter Standar 1 Bh
2. Bahan
No Nama Bahan Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan
1. Kertas Gosok Kasar 1 Bh
2. Kabel NYA 30 cm 14 Bh
3. Lasdop Standar 2 Bh
4. Kabel NYF 30 cm 2 Bh
C. Gambar Alat dan Benda Kerja
Gambar 14.1. Alat dan Benda Kerja [1][2]
Yas_Poljam@2021 Page 53
53/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
D. Keselamatan Kerja
1. Gunakan pakaian kerja;
2. Bacalah petunjuk dan langkah kerja dengan teliti;
3. Jangan meletakkan alat dan bahan di tepi meja kerja
4. Gunakan peralatan sesuai fungsinya
5. Hati-hati dalam menggunakan peralatan tangan
E. Dasar Teori
Menyambung cara ekor babi (pig tail) ialah cara menyambung kabel yang
paling sederhana danmudah untuk dipraktekkan. Sambungan ini digunakan untuk
menyambung atau mencabangkan satu atau beberapa kabel pada satu titik.
Penyambungan cara ini sering dijumpai pada kotak sambung dan umumnya dipasang
"lasdop" sebagai pengikat dan sekaligus sebagai isolasi.
Gambar 14.2 Sambungan Ekor Babi [2]
Menyambung cara puntir ini dibedakan menjadi dua jenis yaitu sambungan
bell hangers dan sambungan western union. Perbedaan dari kedua bentuk sambungan
puntir tersebut terletak pada jumlah puntirannya, sedangkan cara menyambungnya
adalah sama. Sambungan ini digunakan untuk menyambung kabel yang kurang
panjang. Penyambungan cara ini sering dijumpai pada pekerjaan instalasi penerangan
dalam rumah.
Bentuk sambungan ditunjukkan seperti gambar dibawah ini:
a. Bentuk sambungan puntir Bell hangers
b. Bentuk sambungan puntir Western union
Gambar 14.3 Sambungan Puntir [2]
Untuk kabel yang ukuran lebih besar dilakukan dengan cara sambungan bolak
balik “Britannia“ atau dengan model sambungan “Scarf“.
Bentuk sambungan ditunjukkan seperti gambar dibawah ini:
a. Bentuk sambungan bolak balik.
Yas_Poljam@2021 Page 54
54/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
b. Bentuk sambungan Britannia.
c. Bentuk sambungan scarf
Gambar 14.4 Sambungan Bolak Balik [2]
Menyambung kabel bernadi banyak tidak bisa dilakukan dengan cara-cara
menyambung kabel bernadi tunggal seperti yang dipraktekkan diatas, sebab hasilnya
tidak akan bagus dan tidak rapi. Untuk itu perlu cara khusus yaitu dengan
menganyam sesuai dengan arah alurnya atau yang lebih dikenal dengan cara “Single
Wrapped Cable Spice”.
Bentuk sambungan kabel bernadi banyak ditunjukkan seperti gambar dibawah
ini:
Gambar 14.5 Sambungan Kabel Bernadi Banyak [2]
Pada hantaran yang panjang, misalnya antara rol-rol sekat dapat dilakukan
pencabangan tanpa harus memutus kabel utamanya, melainkan hanya dikupas
kabelnya sepanjang kebutuhan. Bentuk pencabangan datar ini bisa untuk cabang
tunggal (Single Plain joint) atau bisa juga dalam bentuk cabang ganda (Cross Plain
Joint).
Bentuk pencabangan kabel ditunjukkan seperti gambar dibawah ini:
a. Bentuk cabang tunggal (Single Plain joint).
b. Bentuk cabang silang empat (Cross Joint).
Gambar 14.6 Sambungan Percabangan Datar
Yas_Poljam@2021 Page 55
55/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
Pencabangan kabel dengan cara ini akan menghasilkan jenis pencabangan
kabel datar yang lebih kuat. Untuk itu bentuknya hamper menyerupai pencabangan
datar. Bentuk pencabangan datar ini bisa untuk cabang simpul tunggal atau bisa juga
dalam bentuk cabang simpul ganda:
Bentuk pencabangan kabel ditunjukkan seperti gambar dibawah ini:
a. Bentuk cabang simpul tunggal
b. Bentuk cabang simpul ganda
Gambar 14.7 Sambungan Kabel Simpul
F. Prosedur Percobaan
1. Kupas masing-masing kabel NYA sepanjang 5
Cm dari salah satu ujungnya dengan
menggunakan pisau atau tang pengupas seperti
ditunjukkan gambar disamping ini:
2. Bersihkan dengan scaper atau gosok dengan
kertas gosok pada setiap bagian nadi kabel yang
terkupas.
3. Tempelkan menjadi satu bagian-bagian kabel
yang terkupas kemudian diputar dengan tang
kombinasi dengan rapi dan kuat seperti
yang.ditunjukkan gambar disamping ini:
4. Rapikan hasil sambungan dengan memotong
kelebihan kabel sesuai dengan ukuran lasdop
seperti ditunjukkan gambar disamping ini.
5. Tutup hasil samabungan dengan lasdop seperti
ditunjukkan gambar disamping ini:
Yas_Poljam@2021 Page 56
56/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
Job Kedua
1. Kupas masing-masing kabel NYA sepanjang 15
Cm dari salah satu ujungnya dengan
menggunakan pisau atau tang pengupas seperti
ditunjukkan pada gambar dibawah ini:
2. Bersihkan dengan scaper atau gosok dengan
kertas gosok pada bagian kabel yang terkupas.
3. Tempelkan jadi satu bagian-bagian kabel yang
terkupas kemudian dipuntir pakai tang
kombinasi dengan arah yang berlawanan kekiri
dan kekanan dengan kuat seperti ditunjukkan
gambar dibawah ini:
4. Rapikan hasil sambungan dengan memotong
kelebihan kabel sesuai dengan kebutuhan seperti
ditunjukkan gambar dibawah ini:
5. Tutup hasil sambungan dengan isolasi, secara
rapi.
Job Ketiga
1. Kupas masing-masing kabel NYA sepanjang 15
Cm dari salah satu ujungnya dengan
menggunakan pisau atau tang pengupas seperti
ditunjukkan gambar disamping ini:
2. Bersihkan dengan scaper atau gosok dengan
kertas gosok pada bagian kabel yang terkupas.
3. Tempelkan jadi satu bagian-bagian kabel yang
terkupas kemudian dipuntir pakai tang
kombinasi dengan arah yang berlawanan kekiri
dan kekanan dengan kuat seperti ditunjukkan
pada gambar disamping ini:
4. Rapikan hasil sambungan dengan memotong
kelebihan kabel sesuai dengan kebutuhan seperti
ditunjukkan pada gambar disamping ini:
5. Tutup hasil sambungan dengan isolasi.
Yas_Poljam@2021 Page 57
57/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
Job Ke-empat
1. Kupas masing-masing kabel NYF sepanjang 10
Cm dari salah satu ujungnya dengan
menggunakan pisau atau tang pengupas seperti
ditunjukkan gambar disamping ini:
2. Uraikan dan beri tanda untuk memudahkan
penyambungan seperti ditunjukaan gambar
disamping ini:
3. Bersihkan dengan cara scaper atau gosok dengan
kertas gosok pada setiap bagian nadi kabel yang
terkupas.
4. Tempelkan jadi satu bagian-bagian kabel yang
terkupas kemudian dipuntir/dililit pakai tang
kombinasi dengan arah yang berlawanan kekiri
dan kekanan dengan kuat seperti ditunjukkan
pada gambar disamping ini.
5. Rapikan hasil sambungan dengan memotong
kelebihan kabel sesuai dengan kebutuhan seperti
ditunjukkan gambar dibawah ini:
6. Tutup hasil sambungan yang telah selesai dengan
isolasi.
Job Kelima
1. Kupas masing-masing kabel NYA sepanjang 5
Cm dari salah satu ujungnya dengan
menggunakan pisau atau tang pengupas seperti
ditunjukkan gambar disamping ini:
2. Bersihkan dengan scaper atau gosok dengan
kertas gosok pada setiap bagian nadi kabel yang
terkupas.
3. Tempelkan jadi satu bagian-bagian kabel yang
terkupas kemudian dipuntir /dililit pakai tang
kombinasi dengan arah yang berlawanan kekiri
dan kekanan dengan kuat seperti ditunjukkan
gambar disamping ini:
4. Rapikan hasil sambungan dengan memotong
kelebihan kabel sesuai dengan kebutuhan seperti
ditunjukkan gambar disamping ini:
Yas_Poljam@2021 Page 58
58/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
5. Tutup hasil sambungan dengan isolasi.
Job Ke-enam
1. Kupas masing2 kabel NYA sepanjang 5 Cm dari
salah satu
2. Ujungnya dengan menggunakan pisau atau tang
pengupas seperti ditunjukkan gambar disamping
ini:
3. Bersihkan dengan scaper atau gosok dengan
kertas gosok pada setiap bagian nadi kabel yang
terkupas.
4. Tempelkan jadi satu bagian-bagian kabel yang
terkupas kemudian dipuntir / dililit pakai tang
kombinasi dengan arah yang berlawanan kekiri
dan kekanan dengan kuat seperti ditunjukkan
gambar diatas.
5. Rapikan hasil sambungan dengan memotong
kelebihan kabel sesuai dengan kebutuhan seperti
ditunjukkan gambar disamping.
6. Tutup hasil sambungan dengan isolasi.
G. Tugas Laporan
1. Sebelum dilakukan penyambungan, apakah yang perlu dilakukan setelah kabel di
kupas?
2. Kapan kita menyambung kabel bentuk ekor babi?
3. Dimanakah letak perbedaan sambungan puntir jenis Bell Hangers dan Western
Union!
4. Kapan kita menyambung kawat/kabel dengan punter!
5. Jelaskan bagaimana menyambung kabel bentuk Britannia!
6. Jelaskan cara menyambung kabel bentuk Scarf!
7. Penyambungan kabel yang bernadi banyak lebih kuat jika disambung dengan cara
apa?
8. Dimanakah pencabangan kabel datar ini biasa dilakukan!
9. Hal-hal yang harus diperhatikan agar keselamatan kerja terjamin!
10.Bagaimana menyambung kabel ganda yang kuat? Jelaskan!
H.Referensi
[1] http://abi-blog.com/dasar-dasar-perancangan-instalasi-listrik/
[2] Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, “Menyambung dan Mencabang Kabel”.
Jakarta, 2003
Yas_Poljam@2021 Page 59
59/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
I. Peristilahan / Glosarium
1. Pig Tail ialah tatacara menyambung kabel yang paling sederhana berbentuk ekor
babi. Sambungan ini digunakan untuk menyambung atau mencabangkan satu atau
beberapa kabel pada satu titik.
2. Lasdop ialah penutup untuk melindungi sebuah sambungan kabel.
3. Isolasi ialah pembungkus kabel agar kabel terhindar dari hubungan dengan
penghantar arus listrik yang lain.
4. Sambungan Puntir adalah tatacara menyambung antara dua kabel yang berbentuk
satu garis lurus. Ada dua macam tatacara sambungan puntir yaitu; sambungaan
puntir Bell hangers dan sambungan puntir Western union.
5. Turn Back ialah tatacara menyambung antara dua kabel yang berbentuk satu garis
lurus, dimana kabel ditekuk balik, dimaksudkan untuk mendapatkan sambungan
yang lebih kuat terhadap rentangan maupun tarikan, sehingga sering disebut
sebagai sambungan bolak-balik.
6. Single Wrapped Cable Spice ialah suatu tatacara menyambung kabel yang bernadi
banyak, yaitu dengan menganyam sesuai dengan arah alurnya.
7. Plain joint ialah cara-cara untuk mencabang kabel yang posisinya dalam satu
bidang datar.
8. Knotted tap joint ialah cara-cara untuk mencabang kabel yang posisinya dalam satu
bidang datar dengan memberi suatu simpul agar sambungan lebih kuat.
Yas_Poljam@2021 Page 60
60/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
JOB SHEET PRAKTIKUM 15
Teknik Listrik Job Sheet 15
Topik : Menggunakan Alat & Bahan Listrik
Sub Topik : Penggunaan Alat-Alat Tangan, Penggunaan
Alat Ukur dan Bahan Listrik
A. Tujuan Praktikum
1. Praktikan mampu menggunakan alat-alat tangan pada instalasi listrik
2. Praktikan mampu menggunakan alat-alat ukur pada instalasi listrik
3. Praktikan memahami bahan-bahan pada instalasi listrik
B. Alat dan Bahan
1. Alat
No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan
1. Tang Kombinasi Standar 1 Bh
2. Tang Jepit Buaya Standar 1 Bh
3. Obeng + Standar 1 Bh
4. Obeng - Standar 1 Bh
5. Tang Pengupas
Kabel
Standar 1 Bh
6. Volt Meter Avo Meter 1 Bh
7. Ampere Meter Avo Meter 1 Bh
8. Palu Standar 1 Bh
9. Gergaji Standar 1 Bh
10. Tang Potong Standar 1 Bh
11. Tespen Standar 1 Bh
12. Solder Standar 1 Bh
13. Bor Listrik Standar 1 Bh
2. Bahan
No Nama Bahan Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan
1. Kabel NYA 1.5 mm 10 Meter
2. Paku Sekrup ¾ Inchi 2 Kotak
3. Pipa PVC 5/8 Inchi 3 Meter
4. Klem Pipa PVC 5/8 Inchi 3 Kotak
5. Lampu Pijar 40W 1 Bh
6. Lampu Pijar 60W 1 Bh
7. Lampu Pijar 100W 1 Bh
8. Fitting Duduk Hitam 3 Bh Lampu Pijar
9. Kabel Stecker Standar 1 Bh Kepala Kabel
10. Saklar Tunggal Putih 3 Bh Kotak / Bulat
11. Papan Praktek Triplek 1 Lembar 100 x 100 cm
12. Lampu Pijar 10W 1 Bh
13. T-Dos 3 Cabang 5 Bh
Yas_Poljam@2021 Page 61
61/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
C. Gambar Alat dan Benda Kerja
Gambar 15.1. Alat dan Benda Kerja [1][2]
D. Keselamatan Kerja
1. Gunakan pakaian kerja;
2. Bacalah petunjuk dan langkah kerja dengan teliti;
3. Jangan meletakkan alat dan bahan di tepi meja kerja
E. Dasar Teori
Alat tangan
❖Tang Kombinasi/ Combination Pliers
Tang ini digunakan untuk menjepit, membengkok, menarik kawat dan
sebagainya
Gambar 15.2 Tang Kombinasi [3]
❖Tang Jepit (Cucut)
Mempunyai bermacam-macam bentuk antara lain: (1) Tang cepit (flat nose
pliers), rahang segi empat dan permukaan gerigi halus; (2) Tang cucut (snip nose
pliers), ujung-ujung setengah bulat panjang dan lancip serta dengan permukaan halus;
(3) Tang cucut (hooked snip nose pliers), Tang dengan ujung bengkok, Tang dengan
ujung bulat. Tang tersebut diatas dipergunakan untuk:
a. Menjepit ujung-ujung kawat semisal untuk disolder.
b. Mengambil benda-benda kecil yang sulit dijangkau.
c. Untuk menarik kawat dari alur-alur mesin listrik.
d. Untuk membuat mata itik (mata komponen).
Gambar 15.3 Tang Jepit [3]
❖Tang Potong (Diagonal Sid Cutters)
Tang potong digunakan untuk memotong kawat/kabel
Yas_Poljam@2021 Page 62
62/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
Gambar 15.4 Tang Potong [3]
❖Tang Pengupas Kabel (Weir Strippers).
Dipakai untuk mengupas kabel yang dapat diatur sampai batas maksimal 4 mm
Gambar 15.5 Tang Pengupas Kabel [3]
❖Obeng
Obeng adalah alat yang digunakan untuk melepas dan mengencangkan sekrup.
Obeng pada umumnya ada dua macam.
Obeng kembang (Philips Scew Drive Set)
Obeng kembang dengan batang nikel, serta tangkai plastik, dengan plastik,
dengan ukuran
- 0 - 60 mm
- 1 80 mm
- 2 - 100 mm
- 3 - 150 mm
- 4 - 200 mm
Digunakan untuk sekrup dengan bentuk ( + )
Obeng pipih ( - ) / Screv Driver Set
Obeng minus dengan batang nikel serta tangkai dari plastik dengan ukuran:
- 2,5 x 60 mm
- 3 x 80 mm
- 5 x 100 mm
- 5 x 160 mm
- 5 x 200 mm
Gambar 15.6 Obeng (+) dan (-) [3]
Yas_Poljam@2021 Page 63
63/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
Palu (Hammer)
Ada dua jenis yaitu:
a. Palu besi; Banyak dipergunakan untuk memukul bagian-bagian yang keras.
b. Palu karet lunak; Dipergunakan untuk memukul benda yang mudah pecah atau
berubah bentuk.
Gambar 15.7 Palu Besi dan Karet [3]
Gergaji (Haw Saw Frame)
Gergaji tangan untuk besi dengan tangkai baja bulat, digunakan untuk
menggergaji pipa besi, pipa PVC dan sebagainya.
Gambar 15.8 Gergaji Besi [3]
Tes Pent (Secw Drivers Mains Voltage Tester).
Obeng pipih (-) yang dilengkapi dengan lampu neon dengan tangkai dari plastik
yang trasparan, mampu sapapi dengan 380 VAC. Tes Pent ini berfungsi ganda,
disamping bisa di gunakan untuk membuka/mengeraskan skrup juga digunakan untuk
mengetahui tegangan phase.
Gambar 15.9 Tespen [3]
Solder (Soldering Iron Stand)
Alat ini di gunakan untuk menyambung satu bagian dengan yang lainnya. Solder
listrik ini terdiri bermacam-macam sampai 1000 watt.
Gambar 15.10 Macam-macam Solder
Yas_Poljam@2021 Page 64
64/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
Bor Listrik.
Dipergunakan untuk membuat lubang pada bahan pekerjaan kayu atau logam dan
bahan-bahan lainnya. Kontruksi bermacam-macam, untuk pekerjaan ringan, menengah,
dan berat.
Gambar 15.11 Bor Listrik [3]
Bor Tangan (Manual)
Dipergunakan untuk membuat lubang pada bahan pekerjaan kayu/pekerjaan yang
ringan.
Gambar 15.12 Bor Tangan [4]
AVO Meter
AVO meter adalah alat ukur listrik yang dipergunakan untuk mengukur:
- Arus listrik dalam satuan Ampere (A).
- Tegangan listrik AC/ DC dalam satuan Volt (V).
- Tahanan listrik dalam satuan Ohm (O).
AVO Meter ada dua jenis dengan tipe bermacam-macam yaitu:
a. AVO Meter dengan kumparan putar (Analog)
b. AVO Meter dengan kumparan putar (Digital)
Gambar 15.13 Avo Meter Analog dan Digital [5]
Tang Amper (Multi Function Clamp Meter)
Alat ini juga mempunyai beberapa fungsi yaitu: Untuk mengukur arus listrik
tanpa memutus rangkaian (kabel) juga bisa difungsikan untuk mengukur tegangan listrik
dan tahanan listrik. Tang ampere biasa juga dikenal dengan istilah clamp meter. Tang
ampere yang banyak di pasaran saat ini adalah digital clamp ampere.
Yas_Poljam@2021 Page 65
65/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
Gambar 15.14 Tang Ampere [3]
Mega Ohm Meter (Insulation Tester)
Untuk mengukur tahanan isolasi. Sebelum instalasi listrik mendapatkan tegangan,
instalasi tersebut harus diukur tahanan isolasinya jangan sampai terjadi kebocoran arus
baik dari kabel phase dengan phase, kabel phase dengan nol maupun kabel phase dengan
ground.
Gambar 15.15 Megger Type Kyoritsu [6]
KWH Meter (Kilo Watt Hour Meter)
Digunakan untuk mengukur energi/tenaga listrik terpakai. KWH Meter ada yang
satu phase dan ada yang tiga phase.
Gambar 15.16 KWH Meter [3]
Volt dan Ampere Meter (Portable Voltmeter)
Digunakan untuk mengukur tegangan listirk AC/DC saja, dengan skala
pengukuran 0 – 150 V, 0 – 300 V dan 0 – 600V.
Yas_Poljam@2021 Page 66
66/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
Gambar 15.17 Volt Meter Digital [7]
Watt Meter
Alat yang digunakan untuk mengkur daya listrik.
Gambar 15.18 Watt Meter [8]
Frekuensi Meter
Digunakan untuk mengukur frekwensi/jumlah getaran perdetik. Ada dua jenis yaitu:
a. Frekwensi meter manual dengan skala 45 – 55 Hz.
b. Frekuensi meter digital
Gambar 15.19 Frekuensi Meter [9]
Pipa Instalasi
Dalam praktek instalasi listrik, kabel instalasi penerangan maupun instalasi tenaga
harus terbebas dari berbagai macam gangguan dari luar masalah: benturan, tarikan, dan
goresan. Oleh karenanya pipa instalasi harus memenuhi syarat-syarat yang diatur oleh
instalasi yang berwenang sebagai berikut.
1. Bahan harus tahan terhadap: panas, bara api, kuat, tahan lembab dan mekanis.
2. Kontruksi:
a. Berfungsi sebagai pelindung kabel.
b. Permukaannya rata dan licin.
c. Ujung pipa tidak tajam dan tule pada pipa baja.
d. Pipa dan penyambung pipa harus mudah dilaksanakan.
e. Pembengkokan pipa harus berjari-jari (R) dalam bengkokan.
Yas_Poljam@2021 Page 67
67/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
3. Syarat:
a. Mekanis: pipa yang dibengkok, ditekan, dipukul, atau pada suhu diatas normal
selama dan sesudah tidak boleh retak, pecah, dan berubah bentuk.
b. Thermis: tidak menjalarkan nyala api dan tahan panas.
c. Elektris: pipa dan penyambungan dari PVC harus mempunyai tahanan isolasi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Jenis pipa dan pemakaiannya
Pipa plastik kaku Pipa paralon maspion terbuat dari bahan
PVC, sulit terbakar berwarna abu-abu
Pemakaian:
- Untuk instalasi In Bow dan Out Bow.
Pipa PE ( polye the line )
Dapat terbakar dan menjalarkan api.
Pipa plastik fleksibel
Pipa PVC fleksibilitasnya tinggi beralu berwarna abu-abu.
Pemakaian :
- Pada pengerjaan pengawatan berliku-liku daerah sempit
Out bow atau in bow.
Pipa PE warna oranye (polye the line).
Pemakaian : Peralatan yang bergerak
Pipa logam / kayu
Pipa union, tahan panas dan mekanis tetapi penghantar
elektris
Pemakaian :
- Instalasi in bow.
Pipa galvanis, tahan panas, mekanis zat kimia dan lembab.
Pemakaian :
- Instalasi ruang pada bahaya ledak.
- Instalasi udara lembab.
Pipa logam fleksibel (pengembangan).
Pipa kertas berlapis pita baja beralur dan fleksibel.
Spesifikasi: tahan panas, lembab dan zat kimia.
Pemakaian :
- Instalasi mesin-mesin.
Pipa baja berlapis plastik
pemakaian :
- Instalasi mesin-mesin.
Pipa baja beralur galvanis dan fleksibel.
Pemakaian :
- Instalasi tenaga pada mesin.
Yas_Poljam@2021 Page 68
68/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
Pipa kampuh (pipa berbaju)
Pipa kampuh mempunyai kontruksi :
kertas kertas yang yang dibalut pipa baja
Pemakaian :
- Instalasi out bow dan in bow.
Perlengkapan Pipa
No Bentuk Barang Nama Pengguna
1. Klem Kabel Mengikat Pipa
2. Klem Penampang Pengikat Pipa
3. Klem Penopang Penyangga Pipa
4. Sok Sambungan Pipa
5.
1. L Bok
2. Benda siku
3. Benda siku
dengan tutup
Penyambung Pipa
6. T- Dos Cabang Pipa
7.
Water mur atau
tutup kabel NYA
Sambungan Peralatan
Yas_Poljam@2021 Page 69
69/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
8. Tule Menutup Ujung Pipa
9. Per Pembengkokan Pipa
10. Kotak Sambung
Kotak Tempat
Penyambung Kabel
Saklar
Saklar termasuk bahan jadi yang merupakan komponen listrik yang digunanakan
untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik. Saklar sangat banyak macam dan
jenisnya, misalnya untuk keperluan instalasi penerangan, untuk instalasi tenaga, untuk
instalasi tegangan tinggi dan banyak lagi lainnya.
Dibawah ini dijelaskan macam-macam saklar yang banyak dijumpai pada intalasi
penerangan pada krhidupan sehari-hari.
Tabel 15.1 Jenis Saklar [3]
Fiting
Fiting adalah merupakan bahan/komponen listrik yang digunakan untuk
penempatan lampu khususnya lampu pijar. Tetapi perkembangan di listrik fiting tidak
hanya digunakan untuk lampu pijar melainkan juga untuk lampu PL.
Fiting banyak sekali jenis dan macamnya, dan pembahasan di modul ini terbatas
pada fiting yang banyak kita jumpai pada kehidupan sehari-hari untuk instalasi
penerangan.
Yas_Poljam@2021 Page 70
70/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
Tabel 15.2 Jenis-Jenis Fitting [3]
Stop Kontak
Stop kontak dipergunakan untuk mendapatkan sumber tegangan, yang dipasang
untuk mempermudah mendapatkan sumber tegangan yang diperlukan bagi pesawat atau
alat-alat yang dapat dipindah-pindahkan. Pesawat atau alat-alat yang dimaksud adalah
radio, televisi, kipas angin, kulkas dan sebagainya. Stop kontak terdiri dari dua macam
yaitu:
1. Stop kontak satu phase.
2. Stop kontak tiga phase.
Sedangkan menurut pemasangannya ada dua macam yaitu:
1. Pemasangan biasa tidak ditanam.
2. Pemasangan dengan ditanam.
Kabel
Kabel adalah bahan listrik yang digunakan untuk menghantarkan arus listrik.
Kabel mempunyai banyak jenis dan macam serta penggunaannya, jenis macam dan
kegunaan kabel dibahas dalam modul lain.
Disini disebutkan macam-macam kabel antara lain:
- Kabel NYA,
- Kabel NGA,
- Kabel NYY,
- Kabel NYAF,
- Dan lain-lain.
F. Prosedur Percobaan
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan untuk percobaan ini!
2. Potong kabel sepanjang 100 cm sebanyak 4 kabel menggunakan tang potong.
3. Potong pipa PVC 5/8” sepanjang 80 cm dengan menggunakan gergaji.
Yas_Poljam@2021 Page 71
71/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
4. Masukkan kabel tersebut kedalam pipa PVC 5/8”.
5. Kupaslah kabel-kabel tersebut pada kedua ujung dengan menggunakan tang
pengupas kabel sepanjang 2 cm.
6. Buatlah mata itik (mata komponen) pada setiap ujung kabel dengan menggunakan
tang cucut dengan ujung bulat.
7. Tempelkan pada papan seperti gambar.
8. Klem pipa PVC tesebut sehingga benda kerja tampak rajin seperti gambar.
9. Laporkan hasil pekerjaan anda pada instruktur.
10. Hentikan kegiatan dan kembalikan semua perlatan ketempat semula. Kemudian
simpulkan secara keseluruhan percobaan tadi.
Percobaan II
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan dalam praktik.
2. Rangkailah alat dan bahan sesuai dengan gambar bagan.
3. Periksa kembali rangkaian, apakah sudah betul.
4. Lakukan pengukuran dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a. Nyalakan lampu 1 dengan saklar 1, dan catat hasil pengukuran pada tabel seperti
dibawah ini.
b. Matikan lampu 1 dan nyalakan lampu 3 dengan saklar 2 cata hasil pengukurannya.
c. Matikan lampu 2, dan nyalakan lampu 3 dengan saklar 3, catat hasil
pengukurannya.
5. Masukkan data-data tersebut dan hitunglah daya masing-masing lampu dengan
menggunakan rumus W = E x I.
6. Hentikan kegiatan dan kembalikan semua peralatan ketempat semula. Kemudian
simpulkan keseluruhan hasil percobaan tadi.
Yas_Poljam@2021 Page 72
72/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
Tabel 15.1 Hasil Pengukuran
No
1.
Data Lampu
Hasil Pengukuran
Daya Listrik Keterangan
Ampere Meter Volt Meter
1.
2.
3.
G. Tugas Laporan
1. Alat apa yang digunakan untuk membuat mata itik (mata komponen)?
2. Alat apa yang dipergunakan untuk mengupas kabel?
3. Untuk memotong kabel alat yang digunakan adalah?
4. Untuk memasang paku sekrup pada klem alat apa yang digunakan?
5. Alat yang digunakan untuk membuat sambungan ekor babi adalah?
Tugas 2
1. Alat yang dipergunakan untuk mengukur arus listrik adalah?
2. Dihubungkan secara apa pengukuran tegangan listrik?
3. Untuk mengetahui urutan phaseR, S dan T digunakan alat ukur?
4. Gambarlah gambar bagan pengukuran daya listrik dengan menggunakan Amper meter
dan Volt meter.
5. AVO meter digunakan untuk mengukur?
6. Alat yang digunakan untuk mengukur daya listrik adalah?
7. Alat yang digunakan untuk mengukur arus listrik tanpa memutus kabel disebut?
H.Referensi
[1] http://abi-blog.com/dasar-dasar-perancangan-instalasi-listrik/
[2] http://prifatedukasi.blogspot.com/2017/06/pengertian-bahan-bahan-listrik.html
[3] Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, “Menggunakan Alat dan Bahan Listrik”.
Jakarta, 2003
[4] http://www.klikglodok.com/perkakas/bor-tangan-manual/12360-harga-jual-stanley-
03-608-bor-tangan-manual-305mm.html
[5] http://belajarelektronika.net/cara-menggunakan-avometer/
[6] https://cuthbertsonlaird.ie/digital-earth-testers/48-kewtech-kew4105a-earth-
resistance-tester.html
[7] https://www.bukalapak.com/p/motor-471/aksesoris-motor/led-hid-bohlam/2s44i-jual-
combo-amperemeter-voltmeter-digital-lengkap-frame-0-100v-10a-dual-ammeter-
volt-meter-pengukur-tegangan-arus-bingkai-0-28in-led
I. Peristilahan / Glosarium
1. Hubungan pendek ialah kejadian hubungan tidak sengaja tanpa beban pada suatu
rangkaian.
2. Isolasi ialah pembungkus kabel agar kabel terhindar dari hubungan dengan penghantar
arus listrik yang lain.
3. Joint adalah sambungan antara dua atau lebih kabel; sambungaan puntir Bell hangers,
sambungan puntir Western union, sambungan turn back, sambungan Turn Back dan
sambungan Single Wrapped Cable Spice
4. Kumparan ialah gulungan kabel dalam suatu peralatan.
Yas_Poljam@2021 Page 73
73/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
5. Lasdop ialah penutup untuk melindungi sebuah sambungan kabel.
6. Pig Tail ialah menyambung kabel yang paling sederhana berbentuk ekor babi.
Sambungan ini digunakan untuk menyambung atau mencabangkan satu atau beberapa
kabel pada satu titik.
7. Plain joint ialah mencabang kabel yang posisinya dalam satu bidang.
Yas_Poljam@2021 Page 74
74/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
Teknik Listrik Job Sheet 16
Topik : Instalasi Penerangan Listrik
Sub Topik : Dasar Instalasi Penerangan 1 Saklar Tunggal 1
Lampu
A. Tujuan Praktikum
1. Praktikan mampu menggambar wiring dan single line diagram instalasi penerangan 1
saklar tunggal 1 lampu
2. Praktikan mampu membangun wiring dan single line diagram instalasi penerangan 1
saklar tunggal 1 lampu
3. Praktikan mampu mengoperasikan instalasi listrik penerangan 1 saklar tunggal 1 stop
kontak berdasarkan wiring dan single line diagram yang dibuat
B. Alat dan Bahan
1. Alat
No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan
1. Tang Kombinasi Tekiro 4 Buah SNI
2. Tang Jepit Buaya Tekiro 4 Buah SNI
3. Tang Potong Tekiro 4 Buah SNI
4. Obeng (+) Masko 4 Buah SNI
5. Obeng (-) Masko 4 Buah SNI
6. Gergaji Besi 10“ 4 Buah SNI
7. Tespen 935, 500V 4 Buah SNI
8. Palu SBS 4 Buah SNI
9. Multi Meter Sanwa 4 Unit SNI
2. Bahan
No Nama Bahan Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan
1. Saklar Tunggal,
6A, 220 V
4 Buah SNI
2. Fitting 6A, 220 V 4 Buah SNI
3. Lampu Pijar, 15W 4 Buah SNI
4. Kabel NYA Fasa dan
Netral, 1,5
mm2
2 Roll SNI
5. Pipa 5/8“ 8 Meter SNI
6. Klem 5/8” 20 Buah SNI
7. Elbo 5/8” 4 Buah SNI
8. T-Dos 5/8” 4 Buah SNI
9. Isolasi / Lasdop Nitto ¾” 1 Roll SNI
10. Skrup 5/8” 1 Pcs SNI
11. Tusuk Kontak 2 Pole 1 Unit SNI
12. Circuit Breaker Schneider,
C6
4 Buah SNI
13. Steker Brocco,
16A, 250V
4 Buah SNI
Yas_Poljam@2021 Page 75
75/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
C. Gambar Alat dan Benda Kerja
Gambar 1.1. Alat dan Benda Kerja [1][2]
D. Keselamatan Kerja
1. Praktikan wajib menggunakan pakaian praktik lengkap termasuk sarung tangan dan
sepatu safety.
2. Praktikan senantiasa mengikuti SOP penggunaan laboratorium selama berada di ruang
lab.
3. Praktikan wajib bekerja dalam keadaan tidak bertegangan / tidak ada aliran listrik yang
mengalir
4. Praktikan senantiasa bekerja dengan diawasi oleh dosen
5. Meletakkan peralatan dan bahan pada tempat yang tepat
6. Membersihkan ruang lab setelah selesai melaksanakan praktik
E. Dasar Teori
AVO meter adalah instrumen atau alat ukur yang dapat dipakai untuk mengamati
besaran besaran listrik Arus, tegangan dan tahanan pada suatu rangkaian listrik. Dimana
besaran besaran yang terbaca sangat diperlukan untuk mendapakan informasi kondisi
kelistrikan dari suatu peralatan atau suatu sistem kelistrikan. AVO meter yang ada di pasaran
ada bermacam macam merk, ukuran, maupun bentuknya, namun secara garis besar ada 2
macam yaitu :
1. Multitester / Multimeter.
2. Tang Amper.
Perbedaan dari keduanya adalah tang ampere berbentuk seperti tang, sedangkan
multitester sama dengan alat ukur yang lain seperti volt meter atau amper meter yang
berbentu berbentuk persegi untuk analog dan berbentuk sedikit lonjong untuk yang digital.
Instalasi peneragan adalah rangkaian listrik yang betujuan untuk memenuhi kebutuhan
cahaya pada tempat yang diinginkan. Peralatan-peralatan yang dibutuhkan antara lain saklar
tunggal, lampu pijar, stop kontak, fitting, kabel dan peralatan pengaman Circuit Breaker (CB)
serta peralatan yang digunakan tersebut harus sesuai dengan standar (SNI, LMK).
A. Saklar
Saklar adalah alat yang digunakan untuk memutuskan dan menyalurkan aliran
arus listrik kebeban berupa lampu (instalasi penerangan). Saklar terdiri dari berbagai
jenis seperti saklar tunggal, saklar seri, saklar silang / tukar, saklar magnet (kontaktor)
dll. Untuk saklar silang dan saklar magnet kebanyakan dipakai untuk perusahaan-
perusahaan. Saklar harus terhubung dengan fasa listrik, dan jangan sekali-kali
menghubungkan fasa langsung dengan netral atau ground. Penyambungan itu akan
menimbulkan hubung singkat.
Yas_Poljam@2021 Page 76
76/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
B. MCB / CB
Miniatur Circuit Breaker (MCB) / Circuit Breaker (CB) adalah peralatan yang
digunakan sebagai pengaman untuk menghindari terjadinya lonjakan arus akibat
hubungan singkat.
C. Kabel
Kabel yang umum dipakai pada instalasi listrik biasanya menggunakan kabel
dengan jenis NYM dan NYA dengan ukuran yang disesuaikan dengan keadaan beban
yang terpasang. Biasanya untuk instalasi penerangan digunakan kabel dengan ukuran
1.5 mm, untuk instalasi stop kontak digunakan kabel dengan ukuran 2.5 mm dan untuk
pemasangan dari KWH menuju MCB digunakan kabel dengan ukuran 4 mm.
F. Prosedur Percobaan
1. Pahami wiring dan single line diagram berikut, dan tentukan alat dan bahan yang akan
digunakan.
2. Persiapakan alat dan bahan yang dibutuhkan.
3. Rakit komponen-komponen seperti MCB, saklar tunggal, dan lampu pijar sesuai dengan
tata letak.
4. Potong pipa sesuai ukuran yang ditentukan, kemudian dilanjutkan dengan memotong kabel
NYA sesuai ukuran dengan ditambah toleransi 10 %.
Yas_Poljam@2021 Page 77
77/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
5. Masukkan kabel NYA kedalam pipa sesuai dengan ukuran dan jumlah yang ditentukan,
kemudian klemkan pada posisi yang telah ditandai.
6. Kupas sepanjang 3 cm semua ujung kabel dalam kotak cabang. Sambungkan dengan jenis
sambungan ekor babi boleh menggunkan sambungan yang lain yang telah dipelajari.
7. Hubungkan kabel pada komponen masing-masing sesuai tata letak komponennya, seperti
MCB, saklar tunggal, dan lampu pijar
8. Periksalah rangkaian yang telah dipasang apakah telah benar
9. Jika rangkaian telah benar, tutuplah semua sambungan kabel yang ada pada kotak cabang
dengan menggunakan isolasi listrik atau menggunakan lasdop.
10.Laporkan hasil praktek kepada dosen.
11.Apabila hasil praktek telah disetujui, bukalah semua komponen dengan hati-hati.
12.Kembalikan semua alat dan bahan yang telah digunakan.
13.Bersihkan ruang kerja anda dan dapat meninggalkan ruang praktek sesuai instruksi dosen.
G. Tugas Laporan
1. Gambarkan wiring dan single line diagram untuk 2 saklar tunggal dengan 2 beban lampu !
2. Diskusikan dengan dosen pengampu hasilnya !
3. Apabila wiring dan single line yang dibuat telah benar, silakan memasang instalasi listrik
berdasarkan wiring dan single line yang telah anda buat, Kemudian catat dan dokumentasikan
semua data yang anda perlukan !
4. Buatlah laporan hasil tugas yang diberikan sesuai dengan template modul praktik !
H.Referensi
[1] https://tipalayodotnet.wordpress.com/16-2/
[2] P. Van Harten & Ir. E. Setiawan, 2001, “Instalasi Listrik Arus Kuat 1” , Hak penerbitan
edisi Indonesia pada Trimitra Mandiri.
I. Peristilahan / Glosarium
AVO meter adalah instrumen yang bisa dipakai untuk mengukur arus (A), tegangan (V) dan
tahanan listrik (O)
Multimeter nama lain dari AVO meter yang berbentuk persegi yang bisa dijinjing kemana
mana.
Tang Amper bentuk lain dari multimeter dimana sering dipakai untuk mengukur arus listrik,
alat ini sangat paraktis untuk mengukur arus yang sedang mengalir pada suatu rangkaian
listrik, bentuk kepala menyerupai tang.
Yas_Poljam@2021 Page 78
78/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
Teknik Listrik Job Sheet 16
Topik : Instalasi Penerangan Listrik
Sub Topik : Dasar Instalasi Penerangan 1 Saklar Seri 2
Lampu
A. Tujuan Praktikum
1. Praktikan mampu menggambar wiring dan single line diagram instalasi penerangan 1
saklar seri 2 lampu
2. Praktikan mampu membangun wiring dan single line diagram instalasi penerangan 1
saklar seri 2 lampu
3. Praktikan mampu mengoperasikan instalasi listrik penerangan 1 saklar seri 2 stop kontak
berdasarkan wiring dan single line diagram yang dibuat
B. Alat dan Bahan
1. Alat
No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan
1. Tang Kombinasi Tekiro 4 Buah SNI
2. Tang Jepit Buaya Tekiro 4 Buah SNI
3. Tang Potong Tekiro 4 Buah SNI
4. Obeng (+) Masko 4 Buah SNI
5. Obeng (-) Masko 4 Buah SNI
6. Gergaji Besi 10“ 4 Buah SNI
7. Tespen 935, 500V 4 Buah SNI
8. Palu SBS 4 Buah SNI
9. Multi Meter Sanwa 4 Unit SNI
2. Bahan
No Nama Bahan Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan
1. Saklar Seri, 6A,
220 V
4 Buah SNI
2. Fitting 6A, 220 V 4 Buah SNI
3. Lampu Pijar, 15W 4 Buah SNI
4. Kabel NYA Fasa dan
Netral, 1,5
mm2
2 Roll SNI
5. Pipa 5/8“ 8 Meter SNI
6. Klem 5/8” 20 Buah SNI
7. Elbo 5/8” 4 Buah SNI
8. T-Dos 5/8” 4 Buah SNI
9. Isolasi / Lasdop Nitto ¾” 1 Roll SNI
10. Skrup 5/8” 1 Pcs SNI
11. Tusuk Kontak 2 Pole 1 Unit SNI
12. Circuit Breaker Schneider,
C6
4 Buah SNI
13. Steker Brocco, 4 Buah SNI
Yas_Poljam@2021 Page 79
79/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
16A, 250V
C. Gambar Alat dan Benda Kerja
Gambar 1.1. Alat dan Benda Kerja [1][2]
D. Keselamatan Kerja
1. Praktikan wajib menggunakan pakaian praktik lengkap termasuk sarung tangan dan
sepatu safety.
2. Praktikan senantiasa mengikuti SOP penggunaan laboratorium selama berada di ruang
lab.
3. Praktikan wajib bekerja dalam keadaan tidak bertegangan / tidak ada aliran listrik yang
mengalir
4. Praktikan senantiasa bekerja dengan diawasi oleh dosen
5. Meletakkan peralatan dan bahan pada tempat yang tepat
6. Membersihkan ruang lab setelah selesai melaksanakan praktik
E. Dasar Teori
AVO meter adalah instrumen atau alat ukur yang dapat dipakai untuk mengamati
besaran besaran listrik Arus, tegangan dan tahanan pada suatu rangkaian listrik. Dimana
besaran besaran yang terbaca sangat diperlukan untuk mendapakan informasi kondisi
kelistrikan dari suatu peralatan atau suatu sistem kelistrikan. AVO meter yang ada di pasaran
ada bermacam macam merk, ukuran, maupun bentuknya, namun secara garis besar ada 2
macam yaitu :
1. Multitester / Multimeter.
2. Tang Amper.
Perbedaan dari keduanya adalah tang ampere berbentuk seperti tang, sedangkan
multitester sama dengan alat ukur yang lain seperti volt meter atau amper meter yang
berbentu berbentuk persegi untuk analog dan berbentuk sedikit lonjong untuk yang digital.
Instalasi peneragan adalah rangkaian listrik yang betujuan untuk memenuhi kebutuhan
cahaya pada tempat yang diinginkan. Peralatan-peralatan yang dibutuhkan antara lain saklar
tunggal, lampu pijar, stop kontak, fitting, kabel dan peralatan pengaman Circuit Breaker (CB)
serta peralatan yang digunakan tersebut harus sesuai dengan standar (SNI, LMK).
A. Saklar
Saklar adalah alat yang digunakan untuk memutuskan dan menyalurkan aliran
arus listrik kebeban berupa lampu (instalasi penerangan). Saklar terdiri dari berbagai
jenis seperti saklar tunggal, saklar seri, saklar silang / tukar, saklar magnet (kontaktor)
dll. Untuk saklar silang dan saklar magnet kebanyakan dipakai untuk perusahaan-
perusahaan. Saklar harus terhubung dengan fasa listrik, dan jangan sekali-kali
menghubungkan fasa langsung dengan netral atau ground. Penyambungan itu akan
menimbulkan hubung singkat.
Yas_Poljam@2021 Page 80
80/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
B. MCB / CB
Miniatur Circuit Breaker (MCB) / Circuit Breaker (CB) adalah peralatan yang
digunakan sebagai pengaman untuk menghindari terjadinya lonjakan arus akibat
hubungan singkat.
C. Kabel
Kabel yang umum dipakai pada instalasi listrik biasanya menggunakan kabel
dengan jenis NYM dan NYA dengan ukuran yang disesuaikan dengan keadaan beban
yang terpasang. Biasanya untuk instalasi penerangan digunakan kabel dengan ukuran
1.5 mm, untuk instalasi stop kontak digunakan kabel dengan ukuran 2.5 mm dan untuk
pemasangan dari KWH menuju MCB digunakan kabel dengan ukuran 4 mm.
F. Prosedur Percobaan
1. Pahami wiring dan single line diagram berikut, dan tentukan alat dan bahan yang akan
digunakan.
2. Persiapakan alat dan bahan yang dibutuhkan.
3. Rakit komponen-komponen seperti MCB, saklar tunggal, dan lampu pijar sesuai dengan
tata letak.
4. Potong pipa sesuai ukuran yang ditentukan, kemudian dilanjutkan dengan memotong
kabel NYA sesuai ukuran dengan ditambah toleransi 10 %.
5. Masukkan kabel NYA kedalam pipa sesuai dengan ukuran dan jumlah yang ditentukan,
kemudian klemkan pada posisi yang telah ditandai.
6. Kupas sepanjang 3 cm semua ujung kabel dalam kotak cabang. Sambungkan dengan
jenis sambungan ekor babi boleh menggunkan sambungan yang lain yang telah
Yas_Poljam@2021 Page 81
81/88
TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik
dipelajari.
7. Hubungkan kabel pada komponen masing-masing sesuai tata letak komponennya,
seperti MCB, saklar tunggal, dan lampu pijar
8. Periksalah rangkaian yang telah dipasang apakah telah benar
9. Jika rangkaian telah benar, tutuplah semua sambungan kabel yang ada pada kotak
cabang dengan menggunakan isolasi listrik atau menggunakan lasdop.
10.Laporkan hasil praktek kepada dosen.
11.Apabila hasil praktek telah disetujui, bukalah semua komponen dengan hati-hati.
12.Kembalikan semua alat dan bahan yang telah digunakan.
13.Bersihkan ruang kerja anda dan dapat meninggalkan ruang praktek sesuai instruksi
dosen.
G. Tugas Laporan
1. Gambarkan wiring dan single line diagram untuk 2 saklar tunggal dengan 2 beban lampu !
2. Diskusikan dengan dosen pengampu hasilnya !
3. Apabila wiring dan single line yang dibuat telah benar, silakan memasang instalasi listrik
berdasarkan wiring dan single line yang telah anda buat, Kemudian catat dan dokumentasikan
semua data yang anda perlukan !
4. Buatlah laporan hasil tugas yang diberikan sesuai dengan template modul praktik !
H.Referensi
[1] https://tipalayodotnet.wordpress.com/16-2/
[2] P. Van Harten & Ir. E. Setiawan, 2001, “Instalasi Listrik Arus Kuat 1” , Hak penerbitan
edisi Indonesia pada Trimitra Mandiri.
I. Peristilahan / Glosarium
AVO meter adalah instrumen yang bisa dipakai untuk mengukur arus (A), tegangan (V) dan
tahanan listrik (O)
Multimeter nama lain dari AVO meter yang berbentuk persegi yang bisa dijinjing kemana
mana.
Tang Amper bentuk lain dari multimeter dimana sering dipakai untuk mengukur arus listrik,
alat ini sangat paraktis untuk mengukur arus yang sedang mengalir pada suatu rangkaian
listrik, bentuk kepala menyerupai tang.
20221 - Modul Praktik Dasar Teknik Listrik.pdf
20221 - Modul Praktik Dasar Teknik Listrik.pdf
20221 - Modul Praktik Dasar Teknik Listrik.pdf
20221 - Modul Praktik Dasar Teknik Listrik.pdf
20221 - Modul Praktik Dasar Teknik Listrik.pdf

More Related Content

Similar to 20221 - Modul Praktik Dasar Teknik Listrik.pdf

Draft sop lab tik smp (lutfi eka permana 1101555)
Draft sop lab tik smp (lutfi eka permana 1101555)Draft sop lab tik smp (lutfi eka permana 1101555)
Draft sop lab tik smp (lutfi eka permana 1101555)
Lutfi Permana
 
Draft sop lab tik smp (lutfi eka permana 1101555)
Draft sop lab tik smp (lutfi eka permana 1101555)Draft sop lab tik smp (lutfi eka permana 1101555)
Draft sop lab tik smp (lutfi eka permana 1101555)
Lutfi Permana
 
SOP Defi Wulandani Dewi 1104553_TIK2011
SOP Defi Wulandani Dewi 1104553_TIK2011SOP Defi Wulandani Dewi 1104553_TIK2011
SOP Defi Wulandani Dewi 1104553_TIK2011
Defi Wulandani
 
Pedoman praktikum t-if_ft-unsil_2008
Pedoman praktikum t-if_ft-unsil_2008Pedoman praktikum t-if_ft-unsil_2008
Pedoman praktikum t-if_ft-unsil_2008
natubakha
 
14096000 modul-penggunaan-alat-ukur
14096000 modul-penggunaan-alat-ukur14096000 modul-penggunaan-alat-ukur
14096000 modul-penggunaan-alat-ukur
bkksmk
 

Similar to 20221 - Modul Praktik Dasar Teknik Listrik.pdf (20)

PRA_PRAKTIKUM_Pengukuran besaran listrik.pptx
PRA_PRAKTIKUM_Pengukuran besaran listrik.pptxPRA_PRAKTIKUM_Pengukuran besaran listrik.pptx
PRA_PRAKTIKUM_Pengukuran besaran listrik.pptx
 
Kegiatan lab
Kegiatan labKegiatan lab
Kegiatan lab
 
Sop pengelolaan lab
Sop pengelolaan labSop pengelolaan lab
Sop pengelolaan lab
 
Sop laboratorium
Sop laboratoriumSop laboratorium
Sop laboratorium
 
Draft sop lab tik smp (lutfi eka permana 1101555)
Draft sop lab tik smp (lutfi eka permana 1101555)Draft sop lab tik smp (lutfi eka permana 1101555)
Draft sop lab tik smp (lutfi eka permana 1101555)
 
Draft sop lab tik smp (lutfi eka permana 1101555)
Draft sop lab tik smp (lutfi eka permana 1101555)Draft sop lab tik smp (lutfi eka permana 1101555)
Draft sop lab tik smp (lutfi eka permana 1101555)
 
Modul stat2
Modul stat2Modul stat2
Modul stat2
 
SOP Defi Wulandani Dewi 1104553_TIK2011
SOP Defi Wulandani Dewi 1104553_TIK2011SOP Defi Wulandani Dewi 1104553_TIK2011
SOP Defi Wulandani Dewi 1104553_TIK2011
 
Pedoman praktikum t-if_ft-unsil_2008
Pedoman praktikum t-if_ft-unsil_2008Pedoman praktikum t-if_ft-unsil_2008
Pedoman praktikum t-if_ft-unsil_2008
 
Paparan Panduan Kerja Tenaga Laboratorium Sekolah.ppt
Paparan Panduan Kerja Tenaga Laboratorium Sekolah.pptPaparan Panduan Kerja Tenaga Laboratorium Sekolah.ppt
Paparan Panduan Kerja Tenaga Laboratorium Sekolah.ppt
 
contoh kartu pinjaman alat copy
contoh kartu pinjaman alat copycontoh kartu pinjaman alat copy
contoh kartu pinjaman alat copy
 
87608869 makalah
87608869 makalah87608869 makalah
87608869 makalah
 
Buku Panduan KP STMIK Tasikmalaya 2014 a5
Buku Panduan KP STMIK Tasikmalaya 2014   a5Buku Panduan KP STMIK Tasikmalaya 2014   a5
Buku Panduan KP STMIK Tasikmalaya 2014 a5
 
Program kerja lab bio
Program kerja lab bioProgram kerja lab bio
Program kerja lab bio
 
Sss
SssSss
Sss
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
14096000 modul-penggunaan-alat-ukur
14096000 modul-penggunaan-alat-ukur14096000 modul-penggunaan-alat-ukur
14096000 modul-penggunaan-alat-ukur
 
Perawatan dan perbaikan_peralatan_listrik_rumah_tangga
Perawatan dan perbaikan_peralatan_listrik_rumah_tanggaPerawatan dan perbaikan_peralatan_listrik_rumah_tangga
Perawatan dan perbaikan_peralatan_listrik_rumah_tangga
 
Proposal Kerja Praktek
Proposal Kerja PraktekProposal Kerja Praktek
Proposal Kerja Praktek
 

20221 - Modul Praktik Dasar Teknik Listrik.pdf

  • 1. 2021 Penyusun : Yudhi Agussationo, S.Pd.T., M.Eng PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK LISTRIK POLITEKNIK JAMBI MODUL PRAKTEK < TL211107 – PRAKTIK DASAR TEKNIK LISTRIK>
  • 2. KATA PENGANTAR Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan barokahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Modul dengan judul “Dasar Teknik Listrik”. Modul ini disusun guna memenuhi salah satu syarat Proses Belajar Mengajar (PBM) pada Diploma III, Program Studi Teknik Listrik, Politeknik Jambi. Modul Praktek Dasar Teknik Listrik ini merupakan modul praktek yang bertujuan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memahami dan menguasai dasar teknik listrik seperti pengoperasian avo meter, pengoperasian watt meter, rangkaian listrik DC, mengatur dan membentuk kabel, menyambung dan mencabang kabel, penggunaan alat dan bahan listrik, dan merangkai instalasi listrik sederhana baik secara teori maupun praktek. Dalam melaksanakan praktek, mahasiswa dituntut untuk dapat memahami apa saja komponen alat dan bahan listrik, bagaimana merakit komponen alat dan bahan listrik, serta memahami aplikasi dari dasar teknik listrik, khususnya yang dipelajari di mata kuliah tingkat lanjut yang berbasis pada aplikasi teknik listrik pada Program Studi Teknik Listrik Politeknik Jambi. Pada kesempatan kali ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian modul praktek ini, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Akhir kata, harapan penulis, semoga semua usaha yang dilakukan dapat berkontribusi kepada praktikan dan Politeknik Jambi, khususnya Program Studi Diploma III Teknik Listrik Politeknik Jambi. Jambi, 02 Oktober 2021 Tim Penyusun
  • 3. Yas_Poljam@2021 Page 1 1/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .........................................................................................................0 DAFTAR ISI ........................................................................................................................1 TATA TERTIB PENGGUNAAN LABORATORIUM ...................................................2 1. Peraturan Umum......................................................................................................2 2. Peraturan Dosen Pengajar.......................................................................................2 3. Peraturan Mahasiswa............................................................................................... 3 4. Tugas dan Laporan ..................................................................................................5 5. Penilaian ....................................................................................................................5 6. Panduan Umum Keselamatan Kerja Dan Penggunaan Alat ............................... 5 JOB SHEET PRAKTIKUM 1............................................................................................ 7 JOB SHEET PRAKTIKUM 2.......................................................................................... 10 JOB SHEET PRAKTIKUM 3.......................................................................................... 13 JOB SHEET PRAKTIKUM 4.......................................................................................... 16 JOB SHEET PRAKTIKUM 5.......................................................................................... 21 JOB SHEET PRAKTIKUM 6.......................................................................................... 25 JOB SHEET PRAKTIKUM 7.......................................................................................... 28 JOB SHEET PRAKTIKUM 8.......................................................................................... 31 JOB SHEET PRAKTIKUM 9.......................................................................................... 34 JOB SHEET PRAKTIKUM 10........................................................................................ 37 JOB SHEET PRAKTIKUM 11........................................................................................ 41 JOB SHEET PRAKTIKUM 12........................................................................................ 45 JOB SHEET PRAKTIKUM 13........................................................................................ 48 JOB SHEET PRAKTIKUM 14........................................................................................ 52 JOB SHEET PRAKTIKUM 15........................................................................................ 60 FORMAT LAPORAN.......................................................................................................86
  • 4. Yas_Poljam@2021 Page 2 2/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik TATA TERTIB PENGGUNAAN LABORATORIUM POLITEKNIK JAMBI 1. Peraturan Umum 1. Laboratorium adalah hak dan tanggung jawab dari Ketua Laboratorium yang bersangkutan. 2. Dosen dan mahasiswa wajib berkoordinasi dan meminta izin kepada Ketua Laboratorium (minimal secara lisan). 3. Ketua Lab berhak memberhentikan proses pembelajaran apabila terjadi ketidaksesuaian pada saat proses belajar mengajar (baik dari Dosen yang bersangkutan ataupun dari Mahasiswa). 4. Penggunaan Labaratorium untuk proses belajar mengajar hanya dapat digunakan sesuai dengan jadwal praktikum yang berlaku. 5. Penggunaan Laboratorium diluar jam kerja/jadwal termasuk SP harus membuat Surat Pengajuan Izin serta keperluan Praktikum ke Ketua Laboratorium melalui KPS. 6. Rincian penggunaan Laboratorium tertera pada Jadwal Penggunaan Laboratorium yang telah di buat oleh Ketua Lab dan diketahui KPS. 7. Peminjaman alat dan bahan akan dilayani jika pengajar yang bersangkutan sudah hadir. Jika belum hadir maka peminjaman hanya dapat dilayani apabila pengajar yang bersangkutan sudah melakukan konfirmasi ke Ketua Lab ataupun mahasiswa membawa surat rekomendasi dari Pengajar/Dosen. 8. Sebelum Proses Kegiatan Belajar Mengajar berlangsung, alat dan bahan di pastikan telah siap dan dapat di gunakan dengan berkoordinasi antara Dosen Pengajar dengan Kepala Lab terkait. 9. Dilarang keras merokok, membawa makanan/minuman atau sejenisnya kedalam Laboratorium. 2. Peraturan Dosen Pengajar 1. Dilarang keras membawa peralatan yang membahayakan diri sendiri maupun mahasiswa lain.
  • 5. Yas_Poljam@2021 Page 3 3/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik 2. Hadir di Laboratorium sebelum praktikum dimulai (waktu yang telah ditentukan sesuai jadwal yang berlaku) 3. Pada saat praktikum harus memakai baju praktikum sebagai mana aturan yang berlaku, atau yang disediakan oleh Ketua Laboratorium 4. Wajib memakai sepatu. 5. Menyediakan bahan ajar atau modul sendiri sesuai dengan pembelajaran yang diperlukan, yang sudah di seragamkan melalui Template Modul Praktikum di Lab terkait (untuk kegiatan Lab reguler). 6. Wajib menjaga dan mengarahkan mahasiswa untuk menjaga kebersihan dan ketertiban di Laboratorium, serta mematuhi peraturan yang telah dibuat. 7. Apabila meminjam alat/bahan, wajib mengarahkan mahasiswa untuk mengisi Form Peminjaman Alat/Bahan yang telah disediakan oleh Ketua Laboratorium yang bersangkutan. 8. Wajib memperhatikan mahasiswa disaat melakukan praktikum dan mengarahkan sesuai dengan modul dan pembelajaran. 9. Apabila menjumpai kesalahan, kerusakan, atau ketidak sesuaian dengan buku petunjuk praktikum/modul praktikum, diharapkan dapat mengkondisikan Laboratorium agar tetap tertib dan aman. 10. Memperhatikan dan mengkondisikan jika terjadi kerusakan atau kehilangan alat yang disebabkan oleh kesalahan/kelalaian mahasiswa dan memastikan kepada kelompok tersebut untuk bertanggung jawab, dan kelompok/mahasiswa tersebut tidak diperkenankan mengikuti praktek sebelum menyelesaikan tanggung jawabnya. 11. Setiap selesai melaksanakan praktek, wajib mengarahkan mahasiswa untuk mengembalikan alat-alat yang digunakan dan melarang mahasiswa meninggalkan Laboratorium sebelum mahasiswa tersebut menyelesaikan pengembalian alatnya. 3. Peraturan Mahasiswa 1. Dilarang keras membawa peralatan yang membahayakan diri sendiri, Dosen, maupun mahasiswa lain. 2. Sudah hadir di Laboratorium sebelum praktikum dimulai.
  • 6. Yas_Poljam@2021 Page 4 4/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik 3. Wajib memakai baju/Jas/Almamater praktikum pada saat masuk ke Laboratorium praktikum (jika tidak memakai baju/Jas/Almamater praktikum tidak diizinkan masuk Laboratorium). 4. Wajib memakai sepatu dan memakai baju kemeja. 5. Tidak dibenarkan menggunakan alat komunikasi selama praktikum & harus dimatikan/di-silent, kecuali diperkenankan oleh dosen pengajar. Jika ada keperluan mendesak harus atas izin Dosen pengajar yang bersangkutan atau Ketua Lab. 6. Selama berada di Laboratorium, mahasiswa tidak dibenarkan untuk duduk atau naik di atas meja Praktikum. 7. Tidak dibenarkan mendengarkan Radio, MP3, dan sejenisnya pada saat proses Praktikum, kecuali sesuai dengan pembelajaran di Laboratorium 8. Laboratorium hanya dapat digunakan jika pengajar yang bersangkutan sudah hadir atau pengajar yang bersangkutan sudah melakukan konfirmasi ke Teknisi Laboratorium. 9. Membawa dan menyediakan sendiri alat-alat tulis/gambar yang diperlukan. 10. Untuk setiap praktek sudah disediakan alat, tempat, dan bahan masing-masing yang tidak boleh diubah, duganti, atau ditukar kecuali atas intruksi Dosen yang bersangkutan dan dibantu oleh Ketua Lab. 11. Bagi yang akan/sedang praktikum diwajibkan membawa buku petunjuk praktikum /modul praktikum yang sesuai dengan materi pembelajaran di Laboratorium. 12. Dilarang keras mencoret-coret di Laboratorium dan wajib menjaga kebersihan Laboratorium. 13. Apabila meminjam alat/bahan, wajib mengisi Form Peminjaman Alat/Bahan yang telah disediakan oleh Teknisi Laboratorium 14. Setelah selesai menyusun rangkaian sesuai dengan buku petunjuk praktikum, segera melapor ke Dosen/Ketua Lab, dan dilarang menghubungkan rangkaian dengan sumber tegangan sebelum mendapat izin dari Dosen/Ketua Lab yang bersangkutan. 15. Apabila menjumpai kesalahan, kerusakan, atau ketidaksesuaian dengan buku petunjuk praktikum/modul praktikum, mahasiswa harus segera melapor pada Dosen/Ketua Lab yang bersangkutan.
  • 7. Yas_Poljam@2021 Page 5 5/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik 16. Kerusakan/kehilangan alat yang disebabkan oleh kesalahan/kelalaian mahasiswa menjadi tanggung jawab kelompok/mahasiswa tersebut, dan kelompok/mahasiswa tersebut tidak diperkenankan mengikuti praktek sebelum menyelesaikan tanggung jawabnya. 17. Mahasiswa bertanggung jawab penuh terhadap peralatan, bahan dan fasilitas Laboratorium selama proses praktikum 18. Setiap selesai melaksanakan praktek, diwajibkan mengembalikan alat-alat yang digunakan dan dilarang meninggalkan ruangan Laboratorium sebelum mendapat izin dari Dosen /Ketua Lab Laboratorium yang bersangkutan. 4. Tugas dan Laporan 1. Tugas dan laporan ditulis tangan diatas kertas A4, 70 gsm dengan ballpoint berwarna hitam. 2. Setiap praktikan diharuskan membuat laporan pendahuluan sebelum memulai pelaksanaan praktek. 3. Laporan pendahuluan berisikan (Dasar teori/ teori singkat) dari setiap materi praktek minimal 1,5 lembar. 4. Sebelum memulai praktek, akan dilakukan pre-test pendahuluan berupa pertanyaan tujuan praktek, pengenalan alat dan bahan serta teori singkat. 5. Setiap tugas dan laporan harus mencantumkan nama kelompok, nama praktikan, NIM praktikan, tanggal praktek dan topik praktek. 5. Penilaian 1. Kehadiran : 10 % 2. Tes Pendahuluan/ Kesiapan Praktikan : 10 % 3. Laporan Praktek : 50 % 4. Aktifitas Kegiatan Praktek : 30 % 6. Panduan Umum Keselamatan Kerja Dan Penggunaan Alat Keselamatan pada prinsipnya, mewujudkan praktikum yang aman, diperlukan partisipasi seluruh praktikan dan dosen pengasuh pada saat praktek. Dengan demikian,
  • 8. Yas_Poljam@2021 Page 6 6/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik kepatuhan setiap praktek terhadap uraian panduan pada bagian ini sangat membantu mewujudkan praktek yang aman. a. Bahaya Listrik Perhatikan dan pelajari tempat‐tempat sumber listrik (stop‐kontak dan circuit breaker) dan cara menyala‐matikannya. Jika melihat ada kerusakan yang berpotensi menimbulkan bahaya, laporkan pada penanggung jawab bengkel. 1) Hindari daerah atau benda yang berpotensi menimbulkan bahaya listrik (sengatan listrik/ strum) secara tidak disengaja, misalnya kabel yang terkelupas, dll. 2) Tidak melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya listrik pada diri sendiri atau orang lain. 3) Keringkan bagian tubuh yang basah karena misalnya, keringat atau sisa air wudhu. 4) Selalu waspada terhadap bahaya listrik pada setiap aktivitas praktek. Kecelakaan akibat bahaya listrik yang sering terjadi adalah tersengat arus listrik. b. Bahaya Api Atau Panas Berlebih 1) Jangan membawa benda‐benda mudah terbakar (korek api, gas dll.) ke dalam bengkel bila tidak disyaratkan dalam modul praktek. 2) Jangan melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan api, percikan api atau panas yang berlebihan. 3) Jangan melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya api atau panas berlebih pada diri sendiri atau orang lain. 4) Selalu waspada terhadap bahaya api atau panas berlebih pada setiap aktivitas praktek. Berikut ini adalah hal‐hal yang harus diikuti praktikan jika menghadapi bahaya api atau panas berlebih: a) Jangan panik. b) Beritahukan dan minta bantuan penanggung jawab bengkel, praktikan lain dan orang di sekitar anda tentang terjadinya bahaya api atau panas berlebih. c. Bahaya Benda Tajam dan Logam 1) Dilarang membawa benda tajam (pisau, gunting dan sejenisnya) ke laboratorium komputer bila tidak diperlukan untuk pelaksanaan praktek. 2) Dilarang memakai perhiasan dari logam misalnya cincin, kalung, gelang, dll. 3) Hindari daerah, benda atau logam yang memiliki bagian tajam dan dapat melukai.
  • 9. Yas_Poljam@2021 Page 7 7/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik JOB SHEET PRAKTIKUM 1 Teknik Listrik Job Sheet 1 Topik : Mengoperasikan Avo Meter Sub Topik : Avo Meter sebagai Ampere Meter A. Tujuan Praktikum 1. Praktikan dapat merangkai peralatan ukur dan merangkai beban 2. Praktikan dapat membaca penunjukan pada meter ukur 3. Praktikan memahami penggunaan Avo Meter sebagai Ampere Meter B. Alat dan Bahan 1. Alat No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan 1. Avo Meter Sanwa 1 Bh 2. Tang Ampere VIP 3 Bh 2. Bahan No Nama Bahan Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan 1. Resistor 220 ᘯ 5 Bh 2. Baterai 12 VDC 1 Bh 3. Kabel Tunggal NYA 1 Meter 4. Saklar Tunggal 5 Bh 5. Pengupas Kabel Prohex 1 Bh 6. Tang Potong Prohex 1 Bh C. Gambar Alat dan Benda Kerja Gambar 1.1. Alat dan Benda Kerja [1][2] D. Keselamatan Kerja 1. Gunakan pakaian kerja; 2. Bacalah petunjuk dan langkah kerja dengan teliti; 3. Periksa rangkaian sebelum menggunakan sumber listrik untuk proses pengukuran. E. Dasar Teori AVO meter adalah instrumen atau alat ukur yang dapat dipakai untuk mengamati besaran besaran listrik Arus, tegangan dan tahanan pada suatu rangkaian listrik. Dimana besaran besaran yang terbaca sangat diperlukan untuk mendapakan informasi kondisi kelistrikan dari suatu peralatan atau suatu sistem kelistrikan. AVO
  • 10. Yas_Poljam@2021 Page 8 8/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik meter yang ada di pasaran ada bermacam macam merk, ukuran, maupun bentuknya, namun secara garis besar ada 2 macam yaitu : 1. Multitester / Multimeter. 2. Tang Amper. Perbedaan dari keduanya adalah tang ampere berbentuk seperti tang, sedangkan multitester sama dengan alat ukur yang lain seperti volt meter atau amper meter yang berbentu berbentuk persegi untuk analog dan berbentuk sedikit lonjong untuk yang digital. Pada saat menggunakan AVO meter sebagai Amper meter hal hal yang perlu dilakukan adalah : 1. Putar posisi knop pada posisi dan range dari DCA, apabila ragu ragu posisikan pada range arus yang terbesar. (range 0-150) tergantung dari produknya) 2. Hubungkan batangan tes yang berwarna hitam ke potensial minus dan batangan tes merah pada potensial positif. 3. Baca keluaran nilai yang terukur pada skala DCA. Petunjuk diatas hanya dipakai pada multi meter untuk pengukuran arus DC, untuk pengukuran arus AC (bolak balik) dipergunakan tang amper. Dengan langkah langkah sebagai berikut : 1. Putar posisi knop pada posisi dan range dari Arus apabila ragu-ragu, posisikan pada range arus yang terbesar. (Range yang tersedia biasa terletak pada 0-1-5- 25-100-500 A tergantung produknya) 2. Tekan lever untuk membuka mulut tang dan letakkan konduktor dalam lubang dari mulut tang ampere. 3. Baca hasil penunjukan dari skala setelah mulut tang amper ditutup, apabila dirasa pembacaan terlalu kecil skala bisa diubah pada nilai yang mendekati untuk mendapatkan hasil yang lebih teliti [3]. F. Prosedur Percobaan 1. Ukur tiga buah resistor dengan Ohm meter untuk mengetahui nilai tahanan R1, R2 dan R3 2. Susun rangkaian resistor seri seperti pada rangkaian berikut : 3. Baca pembacaan pada masing masing percabangan saklar (S1 ; S2 ; S3 dan S4) 4. Pada saat pengukuran di S1 hubungkan lead test pada kedua terminal menggantikan saklar S1 untuk saklar yang lain di ON kan. 5. Pada saat pengukuran di S2 hubungkan lead test pada kedua terminal S2 saklar lain di ON kan 6. Lakukan terus pada saklar S3 dan S4 sehingga diperoleh data data arus pada semua percabangan. 7. Lakukan pengujian secara teoritis dan bandingkan hasil praktek dan kajian perhitungan teori. 8. lakukan untuk resistor yang berbeda.
  • 11. Yas_Poljam@2021 Page 9 9/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik 9. Masukkan data ke Tabel 1.1 berikut. Tabel 1.1 Data Hasil Pengukuran No R1 R2 R3 Baterai I1 I2 I3 I4 1. ? ? ? ? ? ? ? ? 2. ? ? ? ? ? ? ? ? 3. ? ? ? ? ? ? ? ? G. Tugas Laporan 1. Sebutkan macam macam dari AVO meter! 2. Sebutkan contoh dari beberapa AVO meter dan jenis produknya! 3. Bagaimanakah mempergunakan AVO meter sebagai amper meter pada sistem tegangan D.C. dan sistem tegangan AC! 4. Lakukan pengukuran arus pada suatu rangkaian listrik yang mencakup arus D.C. dan AC dengan memakai multi tester dan tang amper! 5. Jelaskan perbedaan antara Multitester dan tang amper sebagai pengukur arus! 6. Sebutkan range pengukuran arus yang ada pada suatu Multi tester! 7. Sebutkan range pengukuran arus suatu tang amper! 8. Bagaimana penerapan pengukuran arus pada suatu rangkaian listrik yang mencakup arus D.C. dan AC dengan memakai multi tester dan tang amper! H.Referensi [1] https://tipalayodotnet.wordpress.com/16-2/ [2] https://modulelektronika.wordpress.com/2014/11/17/ [3] Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, “Mengoperasikan Avo Meter”. Jakarta, 2003. I. Peristilahan / Glosarium AVO meter adalah instrumen yang bisa dipakai untuk mengukur arus (A), tegangan (V) dan tahanan listrik (O) Multimeter nama lain dari AVO meter yang berbentuk persegi yang bisa dijinjing kemana mana. Tang Amper bentuk lain dari multimeter dimana sering dipakai untuk mengukur arus listrik, alat ini sangat paraktis untuk mengukur arus yang sedang mengalir pada suatu rangkaian listrik, bentuk kepala menyerupai tang. Lead Tes adalah ujung probe dari AVO meter yang umumnya berwarna merah dan hitam. Resistor atau tahanan adalah beban yang dianggap hanya mempunyai nilai beban riil saja dalam satuan ohm. Node adalah titik percabangan pada suatu rangkaian listrik. Elemen Aktif adalah peralatan atau elemen listrik yang mempunyai kemampuan menyalurkan (mencatu) tenaga listrik. Elemen Pasif adalah peralatan atau elemen listrik yang menerima aliran catu tenaga listrik.
  • 12. Yas_Poljam@2021 Page 10 10/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik JOB SHEET PRAKTIKUM 2 Teknik Listrik Job Sheet 2 Topik : Mengoperasikan Avo Meter Sub Topik : Avo Meter sebagai Volt Meter A. Tujuan Praktikum 1. Praktikan dapat merangkai peralatan ukur dan merangkai beban 2. Praktikan dapat membaca penunjukan pada meter ukur 3. Praktikan memahami penggunaan Avo Meter sebagai Volt Meter B. Alat dan Bahan 1. Alat No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan 1. Avo Meter Sanwa 1 Bh 2. Tang Ampere VIP 3 Bh 2. Bahan No Nama Bahan Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan 1. Resistor 220 ᘯ 9 Bh 2. Baterai 12 VDC 1 Bh 3. Kabel Tunggal NYA 1 Meter 4. Saklar Tunggal 5 Bh 5. Pengupas Kabel Prohex 1 Bh 6. Tang Potong Prohex 1 Bh C. Gambar Alat dan Benda Kerja Gambar 2.1. Alat dan Benda Kerja [1][2] D. Keselamatan Kerja 1. Gunakan pakaian kerja; 2. Bacalah petunjuk dan langkah kerja dengan teliti; 3. Periksa rangkaian sebelum menggunakan sumber listrik untuk proses pengukuran. E. Dasar Teori AVO meter adalah instrumen atau alat ukur yang dapat dipakai untuk mengamati besaran besaran listrik Arus, tegangan dan tahanan pada suatu rangkaian listrik. Dimana besaran besaran yang terbaca sangat diperlukan untuk mendapakan
  • 13. Yas_Poljam@2021 Page 11 11/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik informasi kondisi kelistrikan dari suatu peralatan atau suatu sistem kelistrikan. AVO meter yang ada di pasaran ada bermacam macam merk, ukuran, maupun bentuknya, namun secara garis besar ada 2 macam yaitu : 1. Multitester / Multimeter. 2. Tang Amper. Perbedaan dari keduanya adalah tang ampere berbentuk seperti tang, sedangkan multitester sama dengan alat ukur yang lain seperti volt meter atau amper meter yang berbentu berbentuk persegi untuk analog dan berbentuk sedikit lonjong untuk yang digital. Pada saat menggunakan AVO meter sebagai Volt Meter hal hal yang perlu dilakukan adalah : 1. Putar posisi knop pada posisi dan range dari DCV untuk pengukuran tegangan DC atau pada ACV untuk pengukuran tegangan AC, pada saat awal apabila ragu ragu posisikan pada range arus yang terbesar. 2. Hubungkan batangan tes yang berwarna hitam ke potensial minus dan batangan tes merah pada potensial positif. 3. Baca keluaran nilai yang terukur pada skala. Petunjuk diatas bisa dipakai pada multi meter maupun tang amper untuk pengukuran tegangan DC ataupuj AC [3]. F. Prosedur Percobaan 1. Ukur tiga buah resistor dengan Ohm meter untuk mengetahui nilai tahanan R1, R2 dan R3 2. Susun rangkaian resistor seri seperti pada rangkaian berikut : 3. Hubungan saklar posisi ON 4. Baca pembacaan tegangan pada masing masing beban (V1 ; V2 dan V3) 5. Lakukan pergantian resistor dan lakukan pengukuran tegangan pada ketiga resistor yang berlainan. 6. Lakukan pengujian secara teoritis dan bandingkan hasil paraktek dan kajian perhitungan teori. 7. Masukkan dalam Tabel 2.1 berikut : Tabel 2.1 Data Hasil Pengukuran No R1 R2 R3 Baterai V1 V2 V3 1. ? ? ? ? ? ? ? 2. ? ? ? ? ? ? ? 3. ? ? ? ? ? ? ? G. Tugas Laporan 1. Bagaimanakah mempergunakan AVO meter sebagai Voltmeter pada sistem tegangan D.C. dan sistem tegangan AC ! 2. Lakukan pengukuran tegangan pada suatu rangkaian listrik yang mencakup
  • 14. Yas_Poljam@2021 Page 12 12/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik tegangan D.C. dan AC dengan memakai multitester dan tang amper ! 3. Jelaskan perbedaan dan persamaan antara Multitester dan Tang amper sebagai pengukur tegangan! 4. Sebutkan range pengukuran tegangan yang ada pada suatu Multi tester! 5. Sebutkan range pengukuran tegangan suatu Tang amper! 6. Bagaimana penerapan pengukuran tegangan pada suatu rangkaian listrik yang mencakup arus D.C. dan AC dengan memakai multi tester dan tang amper! H.Referensi [1] https://tipalayodotnet.wordpress.com/16-2/ [2] https://modulelektronika.wordpress.com/2014/11/17/ [3] Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, “Mengoperasikan Avo Meter”. Jakarta, 2003. I. Peristilahan / Glosarium AVO meter adalah instrumen yang bisa dipakai untuk mengukur arus (A), tegangan (V) dan tahanan listrik (O) Multimeter nama lain dari AVO meter yang berbentuk persegi yang bisa dijinjing kemana mana. Tang Amper bentuk lain dari multimeter dimana sering dipakai untuk mengukur arus listrik, alat ini sangat paraktis untuk mengukur arus yang sedang mengalir pada suatu rangkaian listrik, bentuk kepala menyerupai tang. Lead Tes adalah ujung probe dari AVO meter yang umumnya berwarna merah dan hitam. Resistor atau tahanan adalah beban yang dianggap hanya mempunyai nilai beban riil saja dalam satuan ohm. Node adalah titik percabangan pada suatu rangkaian listrik. Elemen Aktif adalah peralatan atau elemen listrik yang mempunyai kemampuan menyalurkan (mencatu) tenaga listrik. Elemen Pasif adalah peralatan atau elemen listrik yang menerima aliran catu tenaga listrik.
  • 15. Yas_Poljam@2021 Page 13 13/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik JOB SHEET PRAKTIKUM 3 Teknik Listrik Job Sheet 3 Topik : Mengoperasikan Avo Meter Sub Topik : Avo Meter sebagai Ohm Meter A. Tujuan Praktikum 1. Praktikan dapat merangkai peralatan ukur dan merangkai beban 2. Praktikan dapat membaca penunjukan pada meter ukur 3. Praktikan memahami penggunaan Avo Meter sebagai Ohm Meter B. Alat dan Bahan 1. Alat No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan 1. Avo Meter Sanwa 1 Bh 2. Tang Ampere VIP 3 Bh 2. Bahan No Nama Bahan Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan 1. Resistor 220 ᘯ 9 Bh 2. Baterai 12 VDC 1 Bh 3. Kabel Tunggal NYA 1 Meter 4. Saklar Tunggal 5 Bh 5. Pengupas Kabel Prohex 1 Bh 6. Tang Potong Prohex 1 Bh C. Gambar Alat dan Benda Kerja Gambar 3.1. Alat dan Benda Kerja [1][2] D. Keselamatan Kerja 1. Gunakan pakaian kerja; 2. Bacalah petunjuk dan langkah kerja dengan teliti; 3. Periksa rangkaian sebelum menggunakan sumber listrik untuk proses pengukuran. E. Dasar Teori AVO meter adalah instrumen atau alat ukur yang dapat dipakai untuk mengamati besaran besaran listrik Arus, tegangan dan tahanan pada suatu rangkaian listrik. Dimana besaran besaran yang terbaca sangat diperlukan untuk mendapakan informasi kondisi kelistrikan dari suatu peralatan atau suatu sistem kelistrikan. AVO
  • 16. Yas_Poljam@2021 Page 14 14/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik meter yang ada di pasaran ada bermacam macam merk, ukuran, maupun bentuknya, namun secara garis besar ada 2 macam yaitu : 1. Multitester / Multimeter. 2. Tang Amper. Perbedaan dari keduanya adalah tang ampere berbentuk seperti tang, sedangkan multitester sama dengan alat ukur yang lain seperti volt meter atau amper meter yang berbentu berbentuk persegi untuk analog dan berbentuk sedikit lonjong untuk yang digital. Pada saat menggunakan AVO meter sebagai Ohm Meter hal hal yang perlu dilakukan adalah : 1. Putar posisi knop pada posisi dan range dari ? untuk pengukuran tahanan pada saat awal apabila ragu ragu posisikan pada range arus yang terbesar. 2. Atur posisi penunjukan jarum pada posisi nol, dengan memutar knob yang ada. 3. Hubungkan batangan tes yang berwarna hitam dan batangan tes merah pada kedua ujung resistor atau lilitan yang ingin diketahui nilai tahanannya. 4. Baca keluaran nilai yang terukur pada skala. Petunjuk diatas bisa dipakai pada multimeter maupun tang amper untuk pengukuran tahanan [3]. F. Prosedur Percobaan 1. Susun rangkaian resistor seri seperti pada rangkaian berikut : 2. Putuskan saklar posisi OFF 3. Baca pembacaan tahanan pada masing masing beban (R1, R2 dan R3) dengan AVO Meter. 4. Hubungkan saklar posisi ON 5. Baca pembacaan tegangan pada masing masing beban dengan AVO meter 6. Lakukan pergantian resistor dan lakukan pengukuran tahanan dan tegangan pada ketiga resistor yang berlainan. 7. Lakukan pengujian secara teoritis dan bandingkan hasil praktek dan kajian perhitungan teori. 8. Masukkan dalam Tabel 1.3 berikut. Tabel 3.1 Data Hasil Pengukuran No R1 R2 R3 Baterai V1 V2 V3 1. ? ? ? ? ? ? ? 2. ? ? ? ? ? ? ? 3. ? ? ? ? ? ? ? G. Tugas Laporan 1. Bagaimanakah mempergunakan AVO meter sebagai ohm meter dengan multi meter atau tang amper!
  • 17. Yas_Poljam@2021 Page 15 15/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik 2. Lakukan pengukuran tahanan pada suatu rangkaian listrik yang mencakup dengan memakai multitester dan tang amper! 3. Sebutkan range pengukuran tahanan yang ada pada suatu Multitester! 4. Sebutkan range pengukuran tahanan yang ada pada suatu Tang amper! 5. Bagaimana penerapan pengukuran tahanan pada suatu rangkaian listrik dengan memakai multitester dan tang amper! H.Referensi [1] https://tipalayodotnet.wordpress.com/16-2/ [2] https://modulelektronika.wordpress.com/2014/11/17/ [3] Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, “Mengoperasikan Avo Meter”. Jakarta, 2003. I. Peristilahan / Glosarium AVO meter adalah instrumen yang bisa dipakai untuk mengukur arus (A), tegangan (V) dan tahanan listrik (O) Multimeter nama lain dari AVO meter yang berbentuk persegi yang bisa dijinjing kemana mana. Tang Amper bentuk lain dari multimeter dimana sering dipakai untuk mengukur arus listrik, alat ini sangat paraktis untuk mengukur arus yang sedang mengalir pada suatu rangkaian listrik, bentuk kepala menyerupai tang. Lead Tes adalah ujung probe dari AVO meter yang umumnya berwarna merah dan hitam. Resistor atau tahanan adalah beban yang dianggap hanya mempunyai nilai beban riil saja dalam satuan ohm. Node adalah titik percabangan pada suatu rangkaian listrik. Elemen Aktif adalah peralatan atau elemen listrik yang mempunyai kemampuan menyalurkan (mencatu) tenaga listrik. Elemen Pasif adalah peralatan atau elemen listrik yang menerima aliran catu tenaga listrik.
  • 18. Yas_Poljam@2021 Page 28 28/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik JOB SHEET PRAKTIKUM 7 Teknik Listrik Job Sheet 7 Topik : Rangkaian Listrik DC Sub Topik : Rangkaian Listrik Seri A. Tujuan Praktikum 1. Praktikan dapat merangkai rangkaian listrik DC secara seri 2. Praktikan dapat menjelaskan susunan rangkaian seri resistor B. Alat dan Bahan 1. Alat No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan 1. Ampere Meter Analog 1 Unit 2. Volt Meter Analog 3 Unit 3. Tang Potong Standar 1 Bh 4. Tang Pengupas Kabel Standar 1 Bh 2. Bahan No Nama Bahan Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan 1. Resistor 220ᘯ 9 Bh 2. Baterai Kering 12 VDC 1 Unit 3. Saklar ON/OFF 1 Bh 4. Kabel Tunggal LAN Secukupnya Bh C. Gambar Alat dan Benda Kerja Gambar 7.1. Alat dan Benda Kerja [1][2] D. Keselamatan Kerja 1. Gunakan pakaian kerja; 2. Bacalah petunjuk dan langkah kerja dengan teliti; 3. Periksa rangkaian sebelum menggunakan sumber listrik untuk proses pengukuran. E. Dasar Teori Rangkaian listrik adalah sebuah jalur atau rangkaian yang mengalirkan elektron dari sumber voltase atau arus listrik ke beban. Proses perpindahan elektron inilah yang kita kenal sebagai listrik. Elektron dapat mengalir pada material penghantar arus listrik yakni konduktor. Oleh karena itu kabel dipakai pada rangkaian listrik karena kabel terbuat dari tembaga yang dapat menghantarkan arus
  • 19. Yas_Poljam@2021 Page 29 29/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik listrik. Tempat dimana elektron masuk ke dalam rangkaian listrik dinamakan dengan sumber listrik. Setiap benda yang memakai listrik untuk penggunaannya disebut sebagai beban listrik. Rangkaian seri merupakan sebuah rangkaian listrik yang komponennya disusun secara berderetan hanya melalui satu jalur aliran listrik. Rangkaian beban listrik seri dapat digambarkan sebagai berikut : Dimana : Rs = R1 + R2 + R3 Untuk resistor yang terangkai seri sejumlah n maka : Rs = R1 + R2 + …………….+ Rn Pada rangkaian seri, arus listrik yang mengalir besarnya sama tiap elemen dan dirumuskan dengan: Total hambatan resistor pada rangkaian seri merupakan penjumlahan masing- masing hambatannya yang dirumuskan dengan: F. Prosedur Percobaan 1. Ukur tiga buah resistor dengan ohmmeter untuk mengetahui nilai tahanan R1, R2, dan R3 2. Susun rangkaian resistor seri seperti pada rangkaian berikut : 3. Posisikan saklar pada posisi terhubung (ON) 4. Baca pembacaan pada masing masing meter ukur (Ampermeter, Voltmeter 1, Voltmeter 2, dan Voltmeter 3) 5. Lakukan perubahan resistor yang lain (ulangi langkah 1 s/d 4) 6. Pengamatan dilakukan 3 kali untuk 3 set pengamatan 7. Masukkan dalam Tabel 7.1 berikut. 8. Cari nilai dari tahanan ekivalen dengan rumusan: Rs = Vbatt / I Tabel 7.1 Hasil Pengukuran
  • 20. Yas_Poljam@2021 Page 30 30/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik No R1 R2 R3 VBatterai I V1 V2 V3 Rs 1. ? ? ? ? ? ? ? ? ? 2. ? ? ? ? ? ? ? ? ? 3. ? ? ? ? ? ? ? ? ? 4. ? ? ? ? ? ? ? ? ? G. Tugas Laporan 1. Sebutkan beberapa contoh dari beban yang dicatu oleh sistem DC! 2. Sebutkan contoh dari beberapa sistem catu daya DC yang anda ketahui! 3. Jelaskan karakter beban dalam rangkaian listrik DC! 4. Sebutkan dan jelaskan hukum yang dipergunakan pada rangkaian listrik DC seri! 5. Bagaimana penerapan hukum hukum tersebut dalam rangkaian listrik DC seri! H.Referensi [1] http://fisikane.blogspot.com/2008/11/ggl-dan-tegangan-jepit.html [2] http://blogserbaneka.blogspot.com/2016/06/materi-praktikum-dasar-teknik- elektro.html [3] Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, “Rangkaian Listrik DC”. Jakarta, 2003 I. Peristilahan / Glosarium Resistor atau tahanan adalah beban yang dianggap hanya mempunyai nilai beban riil saja dalam satuan ohm. Tahanan ekivalen adalah nilai dari resistor yang dapat menggantikan nilai dari beberapa resistor yang terrangkai baik terrangkai secara seri maupun, secara paralel. Node adalah titik percabangan pada sua tu rangkaian listrik. Elemen aktif adalah peralatan atau elemen listrik yang mempunyai kemampuan menyalurkan (mencatu) tenaga listrik. Elemen pasif adalah peralatan atau elemen listrik yang menerima aliran catu tenaga listrik.
  • 21. Yas_Poljam@2021 Page 31 31/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik JOB SHEET PRAKTIKUM 8 Teknik Listrik Job Sheet 8 Topik : Rangkaian Listrik DC Sub Topik : Rangkaian Listrik Paralel A. Tujuan Praktikum 1. Praktikan dapat merangkai rangkaian listrik DC secara Paralel 2. Praktikan dapat menjelaskan susunan rangkaian paralel resistor B. Alat dan Bahan 1. Alat No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan 1. Ampere Meter Analog 1 Unit 2. Volt Meter Analog 3 Unit 3. Tang Potong Standar 1 Bh 4. Tang Pengupas Kabel Standar 1 Bh 2. Bahan No Nama Bahan Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan 1. Resistor 220ᘯ 9 Bh 2. Baterai Kering 12 VDC 1 Unit 3. Saklar ON/OFF 1 Bh 4. Kabel Tunggal LAN Secukupnya Bh C. Gambar Alat dan Benda Kerja Gambar 8.1. Alat dan Benda Kerja [1][2] D. Keselamatan Kerja 1. Gunakan pakaian kerja; 2. Bacalah petunjuk dan langkah kerja dengan teliti; 3. Periksa rangkaian sebelum menggunakan sumber listrik untuk proses pengukuran.
  • 22. Yas_Poljam@2021 Page 32 32/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik E. Dasar Teori Rangkaian listrik adalah sebuah jalur atau rangkaian yang mengalirkan elektron dari sumber voltase atau arus listrik ke beban. Proses perpindahan elektron inilah yang kita kenal sebagai listrik. Elektron dapat mengalir pada material penghantar arus listrik yakni konduktor. Oleh karena itu kabel dipakai pada rangkaian listrik karena kabel terbuat dari tembaga yang dapat menghantarkan arus listrik. Tempat dimana elektron masuk ke dalam rangkaian listrik dinamakan dengan sumber listrik. Setiap benda yang memakai listrik untuk penggunaannya disebut sebagai beban listrik. Rangkaian seri merupakan sebuah rangkaian listrik yang komponennya disusun secara sejajar dimana terdapat lebih dari satu jalur aliran listrik. Rangkaian beban listrik paralel dapat digambarkan sebagai berikut : Dimana : 1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 Untuk resistor yang terangkai paralel sejumlah n maka : 1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + …………….+ 1/Rn Apabila diterapkan pada dua buah resistor yang dirangkai paralel tahanan (resistor) ekivalennya adalah : 1/Rp = 1/R1 + 1/R2 = (R1 + R2)/R1.R2 Sehingga: Rp = R1.R2 / (R1 + R2); (Tahanan pengganti dua buah tahanan yang terrangkai paralel sama dengan hasil perkalian kedua tahanan dibagi dengan hasil penjumlahan keduanya). Sesuai dengan Hukum Kirchoff 1, arus listrik yang masuk harus sama dengan arus keluar. Sehingga pada rangkaian paralel besarnya arus sebelum masuk ke cabang sama dengan besar arus setelah keluar dari cabang dan dirumuskan dengan: Sesuai dengan Hukum Ohm, maka total hambatan resistor pada rangkaian paralel merupakan jumlah dari kebalikan hambatan tiap-tiap komponen dan dirumuskan dengan: F. Prosedur Percobaan 1. Ukur tiga buah resistor dengan ohmmeter untuk mengetahui nilai tahanan R1, R2, dan R3 2. Susun rangkaian resistor paralel seperti pada rangkaian berikut :
  • 23. Yas_Poljam@2021 Page 33 33/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik 3. Posisikan saklar pada posisi terhubung (ON) 4. Baca pembacaan pada masing masing meter ukur (Ampermeter, Amperemeter 1, Amperemeter 2, dan Amperemeter 3) 5. Lakukan perubahan resistor yang lain (ulangi langkah 1 s/d 4) 6. Pengamatan dilakukan 3 kali untuk 3 set pengamatan 7. Masukkan dalam Tabel 8.1 berikut. 8. Cari nilai dari tahanan ekivalen dengan rumusan: Rs = Vbatt / I Tabel 8.1 Hasil Pengukuran No R1 R2 R3 VBatterai A A1 A2 A3 Rp 1. ? ? ? ? ? ? ? ? ? 2. ? ? ? ? ? ? ? ? ? 3. ? ? ? ? ? ? ? ? ? 4. ? ? ? ? ? ? ? ? ? G. Tugas Laporan 1. Bagaimanakah tegangan dalam rangkaian paralel? 2. Bagaimanakah bunyi hukum kirchoff dalam suatu node? 3. Bagaimanakah rumusan tahanan ekivalen dari dua buah tahanan yang diparalel? 4. Jelaskan penerapan hukum kirchoff pada suatu titik percabangan suatu rangkaian listrik 4 tahanan yang dirangkai parallel! 5. Turunkan persamaan dari tahanan ekivalen dari suatu rangkaian listrik yang disusun dari 4 buah tahanan yang dirangkai parallel! H.Referensi [1] http://fisikane.blogspot.com/2008/11/ggl-dan-tegangan-jepit.html [2] http://blogserbaneka.blogspot.com/2016/06/materi-praktikum-dasar-teknik- elektro.html [3] Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, “Rangkaian Listrik DC”. Jakarta, 2003 I. Peristilahan / Glosarium Resistor atau tahanan adalah beban yang dianggap hanya mempunyai nilai beban riil saja dalam satuan ohm. Tahanan ekivalen adalah nilai dari resistor yang dapat menggantikan nilai dari beberapa resistor yang terrangkai baik terrangkai secara seri maupun, secara paralel. Node adalah titik percabangan pada sua tu rangkaian listrik. Elemen aktif adalah peralatan atau elemen listrik yang mempunyai kemampuan menyalurkan (mencatu) tenaga listrik. Elemen pasif adalah peralatan atau elemen listrik yang menerima aliran catu tenaga listrik.
  • 24. Yas_Poljam@2021 Page 34 34/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik JOB SHEET PRAKTIKUM 9 Teknik Listrik Job Sheet 9 Topik : Rangkaian Listrik DC Sub Topik : Rangkaian Listrik Seri Paralel A. Tujuan Praktikum 1. Praktikan dapat merangkai rangkaian listrik DC secara Seri Paralel 2. Praktikan dapat menjelaskan susunan rangkaian seri paralel resistor B. Alat dan Bahan 1. Alat No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan 1. Ampere Meter Analog 1 Unit 2. Volt Meter Analog 3 Unit 3. Tang Potong Standar 1 Bh 4. Tang Pengupas Kabel Standar 1 Bh 2. Bahan No Nama Bahan Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan 1. Resistor 220ᘯ 9 Bh 2. Baterai Kering 12 VDC 1 Unit 3. Saklar ON/OFF 1 Bh 4. Kabel Tunggal LAN Secukupnya Bh C. Gambar Alat dan Benda Kerja Gambar 9.1. Alat dan Benda Kerja [1][2] D. Keselamatan Kerja 1. Gunakan pakaian kerja; 2. Bacalah petunjuk dan langkah kerja dengan teliti; 3. Periksa rangkaian sebelum menggunakan sumber listrik untuk proses pengukuran. E. Dasar Teori Rangkaian listrik Seri – Paralel merupakan gabungan rangkaian dari beberapa resistor (beban) yang terrangkai seri dan paralel, penyelesaian akan mempergunakan
  • 25. Yas_Poljam@2021 Page 35 35/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik kedua rumusan seri dan paralel. Rangkaian seri parallel biasa disebut rangkaian kombinasi atau rangkaian campuran [3]: Gambar 9.2 Rangkaian Seri Paralel [4] Dimana : I = I1 + I2 1/Rp = 1/R2 + 1/R3 Rtotal = R1 + 1/Rp F. Prosedur Percobaan 1. Ukur tiga buah resistor dengan ohmmeter untuk mengetahui nilai tahanan R1, R2, dan R3 2. Susun rangkaian resistor seri paralel seperti pada rangkaian berikut : 3. Posisikan saklar pada posisi terhubung (ON) 4. Baca pembacaan pada masing masing meter ukur (Ampermeter, Amperemeter 1, Amperemeter 2, dan Amperemeter 3) 5. Lakukan perubahan resistor yang lain (ulangi langkah 1 s/d 4) 6. Pengamatan dilakukan 3 kali untuk 3 set pengamatan 7. Masukkan dalam Tabel 9.1 berikut. 8. Cari nilai dari tahanan ekivalen (Rp) dengan rumusan: Rp = Vbatt / I Tabel 9.1 Hasil Pengukuran No R1 R2 R3 VBatterai V1 V2 A1 A2 A3 1. ? ? ? ? ? ? ? ? ? 2. ? ? ? ? ? ? ? ? ? 3. ? ? ? ? ? ? ? ? ? 4. ? ? ? ? ? ? ? ? ?
  • 26. Yas_Poljam@2021 Page 36 36/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik G. Tugas Laporan 1. Jelaskan cara menentukan arus yang mengalir pada suatu tahanan yang terangkai dalam rangkaian kombinasi seri – parallel! 2. Jelaskan cara menentukan daya yang terserap pada suatu rangkaian kombinasi seri parallel! 3. Jelaskan cara menentukan daya yang terserap pada suatu tahanan yang terrangkai pada suatu rangkaian kombinasi seri – parallel! 4. Tegangan battery 12 volt; tahanan R 1 30 ohm; tahanan R2 10 ohm, tahanan R3 20 ohm, berapakah : a. I1, I2 dan I3 b. Berapakah tegangan dari masing masing tahanan c. Berapakah daya yang diserap oleh masing masing tahanan 5. Tegangan battery 12 volt; tahanan R1 30 ohm; tahanan R2 10 ohm, tahanan R3 20 ohm, R4 10 ohm, R5 6,7 ohm berapakah : a. arus I1 b. daya yang diserap oleh seluruh beban H.Referensi [1] http://fisikane.blogspot.com/2008/11/ggl-dan-tegangan-jepit.html [2] http://www.linksukses.com/2011/06/mengitung-dan-mengukur-resistor.html [3] Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, “Rangkaian Listrik DC”. Jakarta, 2003 [4] https://idschool.net/smp/rangkaian-listrik-seri-paralel-dan-campuran/ I. Peristilahan / Glosarium Resistor atau tahanan adalah beban yang dianggap hanya mempunyai nilai beban riil saja dalam satuan ohm. Tahanan ekivalen adalah nilai dari resistor yang dapat menggantikan nilai dari beberapa resistor yang terrangkai baik terrangkai secara seri maupun, secara paralel. Node adalah titik percabangan pada sua tu rangkaian listrik. Elemen aktif adalah peralatan atau elemen listrik yang mempunyai kemampuan menyalurkan (mencatu) tenaga listrik. Elemen pasif adalah peralatan atau elemen listrik yang menerima aliran catu tenaga listrik.
  • 27. Yas_Poljam@2021 Page 37 37/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik JOB SHEET PRAKTIKUM 10 Teknik Listrik Job Sheet 10 Topik : Mengantur dan Membentuk Kabel Sub Topik : Mengenal Jenis-Jenis Kabel A. Tujuan Praktikum 1. Praktikan memahami perbedaan fisik kabel NYA dan NYM 2. Praktikan memahami susunan bahan kabel NYA dan NYM B. Alat dan Bahan 1. Alat No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan 1. Mistar Ukur 1 Bh 2. Tang Potong 1 Bh 3. Cutter 1 Bh 2. Bahan No Nama Bahan Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan 1. Kabel NYA 150 mm 1 Meter 2. Kabel NYM 150 mm 1 Meter C. Gambar Alat dan Benda Kerja Gambar 10.1. Alat dan Benda Kerja [1][2] D. Keselamatan Kerja 1. Gunakan pakaian kerja; 2. Bacalah petunjuk dan langkah kerja dengan teliti; 3. Jangan meletakkan alat dan bahan di tepi meja kerja E. Dasar Teori Dalam pelajaran instalasi listrik penerangan maupun listrik tenaga, baik pekerjaan instalasi gedung, pablik atau rumah tunggal, tentunya pamakaian jenis kabel disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan. Untuk membantu memindahkan pelaksanaan pekerjaan tentu harus mengenal jenis-jenis kabel secara baik. Adapun jenis – jenis kabel yang ada adalah [2]: 1. Kabel NYFA Adalah kabel isi satu urat, bahan isolasinya terbuat dari asbes, kabel ini tahan panas, digunakan instalasi lampu.
  • 28. Yas_Poljam@2021 Page 38 38/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik 2. Kabel NYFAF Adalah kabel isi satu urat, sejenis kabel NYFA, namun urat tembaganya berupa serabut (flexibel). 3. Kabel N2GAFU Adalah kabel isi satu urat, bahan isolasinya karet, kain maka dari itu, cukup tahan panas, terutama untuk instalasi lampu, dalam pipa temperatur 1800 C. 4. Kabel NYA Adalah kabel isi satu urat, bahan isolasinya terbuat dari PVC (Pah Vml Clauda) tegangan maximum 700 volt, digunakan instalasi tetap pada pipa ataupun diluar pipa dan panel-panel. 5. Kabel NYAF Adalah kabel jenis NYA namun uratnya/ tembaganya berupa serabut (flexible). 6. Kabel NYM Adalah kabel isi 4-5 urat, bahan isolasinya dari PVC terdiri dari tembaga, PVC, karet dan PVC pembungkus luar. Tegangan maximum 500 volt, digunakan untuk instalasi, rumah, gedung (In Bow dan On Bow) pada bengkel-bengkel tempat kering maupun basah, kabel ini tidak digunakan sebagai kabel tanah, kecuali memakai pipa.
  • 29. Yas_Poljam@2021 Page 39 39/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik 7. Kabel NYM - J Adalah kabel sejenis NYM, tetapi dilengkapi dengan kabel urat arde dengan tanda J. 8. Kabel NY2 Adalah kabel yang sering disebut kabel double atau kabel snur, tegangan maximum 300 volt, digunakan untuk instalasi rumah dan peralatan lampu gantung. Rangkuman 1. Kabel NYFA adalah kabel isi satu urat, bahan isolasinya terbuat dari asbes, kabel ini tahan panas, digunakan instalasi lampu. 2. Kabel NYFAF adalah kabel isi satu urat, sejenis kabel NYFA, namun urat tembaganya berupa serabut (flexibel). 3. Kabel N2GAFU adalah kabel isi satu urat, bahan isolasinya karet, kain maka dari itu, cukup tahan panas, terutama untuk instalasi lampu, dalam pipa temperatur 1800 C. 4. Kabel NYA adalah kabel isi satu urat, bahan isolasinya terbuat dari PVC (Pah Vml Clauda), tegangan maximum 700 volt, digunakan instalasi tetap pada pipa ataupun diluar pipa dan panel-panel. 5. Kabel NYAF adalah kabel jenis NYA namun uratnya/ tembaganya berupa serabut (fexible). 6. Kabel NYM adalah kabel isi 4-5 urat, bahan isolasinya dari PVC terdiri dari tembaga, PVC, karet dan PVC pembungkus luar. 7. Kabel NYM - J adalah kabel sejenis NYM, tetapi dilengkapi dengan kabel urat
  • 30. Yas_Poljam@2021 Page 40 40/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik arde dengan tanda J. 8. Kabel NY2 adalah kabel yang sering disebut kabel double atau kabel snur, tegangan maximum 300 volt, digunakan untuk instalasi rumah dan peralatan lampu gantung. F. Prosedur Percobaan 1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan untuk praktik ini. 2. Potong kabel NYA, kabel NYM dan kabel NYM-J, dengan ukuran panjang 150 mm. 3. Kupaslah kabel, kemudian amati bahan-bahan yang membentuknya. 4. Gambarlah penampang kabel, dan beri keterangannya. 5. Masukkan semua data hasil pengamatan tersebut ke dalam tabel. 6. Hentikan kegiatan dan kembalikan semua peralatan ketempat semula. G. Tugas Laporan 1. Kupaslah kabel NYA dan kabel NYM serta gambarlah penampang kabel tersebut serta beri keterangan bagian-bagianya! 2. Dari bahan apa, isi urat dan bahan isolasi kabel NYA? 3. Dari bahan apa, isi urat dan bahan isolasi kabel NYM? 4. Sebutkan macam-macam kabel yang anda ketahui! 5. Gambarkanlah, sehingga jelas perbedaan antara kabel NYA, kabel NYM dengan kabel NYM-J! H.Referensi [1] https://tokoonline88.com/cara-mudah-mengupas-kabel-berbagai-ukuran-dengan- tang-pengupas-kabel/ [2] Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, “Mengatur dan Membentuk Kabel”. Jakarta, 2003 I. Peristilahan / Glosarium 1. Kabel NYA bentuknya berinti tunggal dari bahan tembaga sebagai inti, berisolasi PVC. 2. Kabel NYM mempunyai inti lebih dari satu, inti kabel dari tembaga, berisolasi PVC, selubung dalam dari karet, dan selubung luar dari PVC. 3. Yang dimaksud dengan korsleting adalah hubungan singkat. 4. In Bow adalah instalasi yang kabelnya dipasang didalam tembok. 5. Out Bow adalah instalasi yang kabelnya dipasang diluar tembok. 6. What Flexible adalah lentur dan mudah di bentuk yang masing-masing berupa serabut - serabut. 7. Isolasi adalah bahan yang menyekat arus listrik. 8. Arde adalah kabel untuk mengalinkan arus bocor ke tanah.
  • 31. Yas_Poljam@2021 Page 41 41/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik JOB SHEET PRAKTIKUM 11 Teknik Listrik Job Sheet 11 Topik : Mengantur dan Membentuk Kabel Sub Topik : Pengaturan Kabel NYA1 A. Tujuan Praktikum 1. Praktikan memahami pemotongan kabel NYA1 2. Praktikan memahami pengupasan kabel NYA1 3. Praktikan memahami penekukan kabel NYA1 4. Praktikan memahami pembuatan sambungan mata itik B. Alat dan Bahan 1. Alat No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan 1. Tang Kombinasi Prohex 1 Bh 2. Tang Potong Prohex 1 Bh 3. Tang Kupas Prohex 1 Bh 4. Tang Lancip Prohex 1 Bh 5. Gergaji Kayu 30 cm 1 Bh 6. Penggaris Baja 30 cm 1 Bh 7. Penitik Besi 1 Bh 8. Bor 8 mm 1 Unit Mata bor 8 mm 2. Bahan No Nama Bahan Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan 1. Kabel NYA 2.5 mm2 1 Meter 2. Kabel NYA 4 mm2 1 Meter 3. Baut 8 mm 12 Bh 4. Papan Kayu 37 x 12 cm 1 Bh C. Gambar Alat dan Benda Kerja Gambar 11.1. Alat dan Benda Kerja [1][2] D. Keselamatan Kerja 1. Gunakan pakaian kerja; 2. Bacalah petunjuk dan langkah kerja dengan teliti;
  • 32. Yas_Poljam@2021 Page 42 42/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik 3. Jangan meletakkan alat dan bahan di tepi meja kerja E. Dasar Teori Pengupasan kabel yaitu melepaskan sebagian isolasi, sehingga terlihat urat tembaganya, panjang kupasan disesuaikan dengan kebutuhan. Penekuk kabel yaitu pembentukan kabel sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Sedang sambung mata itik yaitu sambungan yang menggunakan media mm bow, maka diameter mata itik disesuaikan dengan diameter bow. Pada mengatur kabel NYA 1 ini bentuk yang dikerjakan seperti gambar dibawah ini. Gambar 11.2 Pandangan Depan [2] Gambar 11.3 Pandangan Atas [2] Pada pengaturan kabel NYA 1 ini perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut. 1. Arah lingkar mata kabel harus sesuai dengan anar putar anak baut penyekrup. 2. Tekukan kabel tidak boleh luka. 3. Diameter sambungan mata itik sama dengan diameter luar baut penyekrup. 4. Jarak sama antara tiap kabel harus sejajar. 5. Jarak kumparan mata kabel pada tiap mata kabel harus sama. 6. Tekukan vertikal antara tiap kabel harus sejajar. F. Prosedur Percobaan 1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan untuk praktik. 2. Potong papan kayu, bentuk persegi dengan lebar 12 cm dan panjang 37 cm.
  • 33. Yas_Poljam@2021 Page 43 43/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik 3. Kemudian lakukan pengeboran kedua sisi, masing -masing sisinya 12 buah, seperti pada gambar dibawa ini 4. Setelah dibor pasangkan baut penyekrupnya. 5. Potong kabel NYA 2,5 mm2, panjang 20 cm sebanyak 6 buah untuk dipasang pada baut penyekrup np 6-11. 6. Potong kabel NYA 4 mm2 panjang 20 cm sebanyak 5 buah untuk dipasang pada baut penyekrup no 1-5. 7. Bentuklah kabel NYA 2.5 mm2 dan 4 mm2 seperti contoh dihalaman depan. Dan pasangkan pada masing-masing baut penyekrupnya. 8. Hentikan kegiatan dan kembalikan semua perlatan ketempat semula dan rapikan tempat dilakukannya perkerjaan. 9. Serahkan hasil pekerjaan pada instrktur. G. Tugas Laporan 1. Jelaskan keuntungan dari pengupasan mata kabel sependek mungkin? 2. Jelaskan pembuatan sambungan mata itik, harus searah dengan putaran baut penyekrupnya? H.Referensi [1] https://today.line.me/id/pc/article/ [2] Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, “Mengatur dan Membentuk Kabel”. Jakarta, 2003 I. Peristilahan / Glosarium 1. Kabel NYA bentuknya berinti tunggal dari bahan tembaga sebagai inti, berisolasi PVC. 2. Kabel NYM mempunyai inti lebih dari satu, inti kabel dari tembaga, berisolasi PVC, selubung dalam dari karet, dan selubung luar dari PVC. 3. Yang dimaksud dengan korsleting adalah hubungan singkat.
  • 34. Yas_Poljam@2021 Page 44 44/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik 4. In Bow adalah instalasi yang kabelnya dipasang didalam tembok. 5. Out Bow adalah instalasi yang kabelnya dipasang diluar tembok. 6. What Flexible adalah lentur dan mudah di bentuk yang masing-masing berupa serabut - serabut. 7. Isolasi adalah bahan yang menyekat arus listrik. 8. Arde adalah kabel untuk mengalinkan arus bocor ke tanah.
  • 35. Yas_Poljam@2021 Page 45 45/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik JOB SHEET PRAKTIKUM 12 Teknik Listrik Job Sheet 12 Topik : Mengantur dan Membentuk Kabel Sub Topik : Pengaturan Kabel NYA2 A. Tujuan Praktikum 1. Praktikan memahami pemotongan kabel NYA2 2. Praktikan memahami pengupasan kabel NYA2 3. Praktikan memahami penekukan kabel NYA2 4. Praktikan memahami pembuatan sambungan mata itik B. Alat dan Bahan 1. Alat No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan 1. Tang Kombinasi Prohex 1 Bh 2. Tang Potong Prohex 1 Bh 3. Tang Kupas Prohex 1 Bh 4. Tang Lancip Prohex 1 Bh 5. Gergaji Kayu 30 cm 1 Bh 6. Penggaris Baja 30 cm 1 Bh 7. Penitik Besi 1 Bh 8. Bor 8 mm 1 Unit Mata bor 8 mm 2. Bahan No Nama Bahan Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan 1. Kabel NYA 2.5 mm2 2.5 Meter 2. Kabel NYA 4 mm2 2.5 Meter 3. Baut 8 mm 36 Bh 4. Papan Kayu 37 x 12 cm 1 Bh C. Gambar Alat dan Benda Kerja Gambar 12.1. Alat dan Benda Kerja [1][2] D. Keselamatan Kerja 1. Gunakan pakaian kerja; 2. Bacalah petunjuk dan langkah kerja dengan teliti;
  • 36. Yas_Poljam@2021 Page 46 46/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik 3. Jangan meletakkan alat dan bahan di tepi meja kerja E. Dasar Teori Pada gambar dibawah ini adalah sambungan mata itik, untuk lebih dari dua sambungan, yang dianjurakan untuk sekecil mungkin adanya pemotongan kabel- kabel, hal ini biasanya digunakan misalnya pada konek hubungan bantu pada motor tiga fase. Gambar 12.2 Pandangan Depan [2] Pada pengaturan kabel NYA 1 ini perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut. 1. Arah lingkar mata kabel harus sesuai dengan anar putar anak baut penyekrup. 2. Tekukan kabel tidak boleh luka. 3. Diameter sambungan mata itik sama dengan diameter luar baut penyekrup. 4. Jarak sama antara tiap kabel harus sejajar. 5. Jarak kumparan mata kabel pada tiap mata kabel harus sama. 6. Tekukan vertikal antara tiap kabel harus sejajar. F. Prosedur Percobaan 1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan untuk praktik. 2. Potong papan kayu, bentuk persegi dengan lebar 12 cm dan panjang 38 cm. 3. Kemudian lakukan pengeboran dengan mata bor 8 mm, masing-masing sisi 18 bh (seperti gambar). 4. Setelah dibor pasangkan baut penyekrupnya. 5. Potong kabel NYA 2,5 mm2 , panjang 20 cm sebanyak 6 buah untuk dipasang pada baut penyekrup np 6-11. 6. Potong kabel NYA 4 mm2 panjang 20 cm sebanyak 5 buah untuk dipasang pada
  • 37. Yas_Poljam@2021 Page 47 47/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik baut penyekrup no 1-5. 7. Bentuklah kabel NYA 2.5 mm2 dan 4 mm2 seperti contoh dihalaman depan. Dan pasangkan pada masing-masing baut penyekrupnya. 8. Hentikan kegiatan dan kembalikan semua perlatan ketempat semula dan rapikan tempat dilakukannya perkerjaan. 9. Serahkan hasil pekerjaan pada instrktur. G. Tugas Laporan 1. Jelaskan keuntungan sambungan mata itik dibandingkan sambungan ekor babi? 2. Apa keuntungan perlu dihindari banyak sambungan kabel pada instalasi listrik? 3. Lakukanlah pembuatan sambungan mata itik untuk kabel NYA 2 sesuai urutan kerja yang benar dengan menggunakan alat dan bahan berikut ini. Aturlah panjangnya papan, jika ukuran lebar papan 12 cm, jumlah baut 16 buah, jarak antar baut 2 cm, jarak baut pertama dan terakhir terhadap tepi papan 3 cm. H.Referensi [1] https://today.line.me/id/pc/article/ [2] Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, “Mengatur dan Membentuk Kabel”. Jakarta, 2003 I. Peristilahan / Glosarium 1. Kabel NYA bentuknya berinti tunggal dari bahan tembaga sebagai inti, berisolasi PVC. 2. Kabel NYM mempunyai inti lebih dari satu, inti kabel dari tembaga, berisolasi PVC, selubung dalam dari karet, dan selubung luar dari PVC. 3. Yang dimaksud dengan korsleting adalah hubungan singkat. 4. In Bow adalah instalasi yang kabelnya dipasang didalam tembok. 5. Out Bow adalah instalasi yang kabelnya dipasang diluar tembok. 6. What Flexible adalah lentur dan mudah di bentuk yang masing-masing berupa serabut - serabut. 7. Isolasi adalah bahan yang menyekat arus listrik. 8. Arde adalah kabel untuk mengalinkan arus bocor ke tanah.
  • 38. Yas_Poljam@2021 Page 48 48/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik JOB SHEET PRAKTIKUM 13 Teknik Listrik Job Sheet 13 Topik : Mengantur dan Membentuk Kabel Sub Topik : Pengaturan Kabel NYM A. Tujuan Praktikum 1. Praktikan memahami pemotongan kabel NYM 2. Praktikan memahami pengupasan kabel NYM 3. Praktikan memahami penekukan kabel NYM 4. Praktikan memahami pembuatan sambungan mata itik B. Alat dan Bahan 1. Alat No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan 1. Tang Kombinasi Prohex 1 Bh 2. Tang Potong Prohex 1 Bh 3. Tang Kupas Prohex 1 Bh 4. Tang Lancip Prohex 1 Bh 5. Gergaji Kayu 30 cm 1 Bh 6. Penggaris Baja 30 cm 1 Bh 7. Penitik Besi 1 Bh 8. Bor 8 mm 1 Unit Mata bor 8 mm 9. Cutter Standar 1 Bh 10. Obeng + Prohex 1 Bh 11. Obeng - Prohex 1 Bh 2. Bahan No Nama Bahan Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan 1. Kabel NYM 4 x 2.5 mm2 1.5 Meter 2. Kabel NYM 3 x 4 mm2 1.5 Meter 3. Baut 8 mm 36 Bh 4. Papan Kayu 800 x 780 mm 1 Bh 5. Klem 4 mm 1 Bungkus 6. Kabel NYM 3 x 1.5 mm2 1.5 Meter 7. Pipa 4 mm, PVC 1 Batang
  • 39. Yas_Poljam@2021 Page 49 49/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik C. Gambar Alat dan Benda Kerja Gambar 13.1. Alat dan Benda Kerja [1][2] D. Keselamatan Kerja 1. Gunakan pakaian kerja; 2. Bacalah petunjuk dan langkah kerja dengan teliti; 3. Jangan meletakkan alat dan bahan di tepi meja kerja E. Dasar Teori Pengaturan kabel NYM dilakukan dengan proses terminal baut penyekrup yang sejajar dan jaraknya lebih panjang, sehingga diperlukan pengaturan kerapan kabel sejajar yang panjang. Pada gambar dibawah ini bentuk pengaturan kabel NYM, dimana kabel berurat lebih dari satu dengan isolasi PVC. Maka pekerjaan pengaturan ini meliputi pemotongan kabel NYM, pengupasan kabel NYM, pemasangan klem, penekukan dan pembuatan sambungan mata itik. Untuk menyelesaikan pekerjaan pemasangan kabel sangat dibutuhkan ketelitian yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran yang lalu. Oleh karena itu maka sebaiknya sebelum anda melaksanakan pekerjaan ini sangatlah perlu anda membuat gambar di papan rangkaian, agar tidak terjadi pekerjaan ulang yang berakibat pemborosan bahan yang akan dipergunakan, walaupun bahan telah disiapkan lebih banyak dari kebutuhan sesungguhnya. Keterangan : 1. Papan 800 mm x 780 m. 2. Anslote klem. 3. Kabel NYM 4 x 2,5 mm2. 4. Kabel NYM 3 x 4 m2. 5. Kabel NYM 3 x 1,5 mm2. 6. Klem. 7. Sekrup Gambar 13.2 Pandangan Depan [2]
  • 40. Yas_Poljam@2021 Page 50 50/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik Pada pengaturan kabel NYM yang perlu diperhatikan adalah hal-hal sebagai berikut: 1. Pemotongan pipa PVC sesuai dengan kebutuhan panjang kabel. 2. Kupasan isolasi kabel luar harus rapi. 3. Tekukan kabel tidak menggunakan tang. 4. Jarak kupasan yang masuk anslate klem harus sama. 5. Arah lingkar mata kabel sesuai arah putaran baut penyekrupnya. 6. Pemasangan klem harus rapat dengan kabel NYM. F. Prosedur Percobaan 1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan praktik. 2. Ambil papan kayu ukuran 800 mm x 780 mm. 3. Buatlah lay out letak komponen seperti pada gambar. 4. Pasanglah pipa PVC dan anslate klem sesuai gambar lay out. 5. Atur dan bentuklah kabel NYM 4 x 2.5 mm2 sesuai gambar lay out. 6. Atur dan bentuklah kabel NYM 3 x 4 mm2 sesuai gambar lay out. 7. Atur dan bentuklah kabel NYM 3 x 1.5 mm2 sesuai gambar lay out. 8. Hentikan kegiatan dan kembalikan semua peralatan ketempat semula. 9. Rapikan tempat dilakukan pekerjaan. 10.Serahkan hasil pekerjaan kepada instruktur. G. Tugas Laporan 1. Mengapa pemasangan kabel perlu anslate klem? 2. Jelaskan alasan penekukan kabel NYM tidak boleh menggunakan tang! H.Referensi [1] http://abi-blog.com/dasar-dasar-perancangan-instalasi-listrik/ [2] Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, “Mengatur dan Membentuk Kabel”. Jakarta, 2003
  • 41. Yas_Poljam@2021 Page 51 51/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik I. Peristilahan / Glosarium 1. Kabel NYA bentuknya berinti tunggal dari bahan tembaga sebagai inti, berisolasi PVC. 2. Kabel NYM mempunyai inti lebih dari satu, inti kabel dari tembaga, berisolasi PVC, selubung dalam dari karet, dan selubung luar dari PVC. 3. Yang dimaksud dengan korsleting adalah hubungan singkat. 4. In Bow adalah instalasi yang kabelnya dipasang didalam tembok. 5. Out Bow adalah instalasi yang kabelnya dipasang diluar tembok. 6. What Flexible adalah lentur dan mudah di bentuk yang masing-masing berupa serabut - serabut. 7. Isolasi adalah bahan yang menyekat arus listrik. 8. Arde adalah kabel untuk mengalinkan arus bocor ke tanah.
  • 42. Yas_Poljam@2021 Page 52 52/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik JOB SHEET PRAKTIKUM 14 Teknik Listrik Job Sheet 14 Topik : Menyambung dan Mencabang Kabel Sub Topik : Pigtail, Puntir, Bolak Balik, Kabel Bernadi Banyak, Cabang Datar, Cabang Simpul. A. Tujuan Praktikum 1. Praktikan memahami sambungan kabel ekor babi 2. Praktikan memahami sambungan puntir 3. Praktikan memahami sambungan bolak-balik 4. Praktikan memahami sambungan kabel bernadi banyak 5. Praktikan memahami sambungan mencabang datar 6. Praktikan memahami sambungan mencabang simpul B. Alat dan Bahan 1. Alat No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan 1. Penggaris Baja 30 cm 1 Bh 2. Tang Kombinasi Standar 2 Bh 3. Tang Kupas Standar 1 Bh 4. Tang Potong Standar 1 Bh 5. Busur Standar 1 Bh 6. Pisau / Cutter Standar 1 Bh 2. Bahan No Nama Bahan Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan 1. Kertas Gosok Kasar 1 Bh 2. Kabel NYA 30 cm 14 Bh 3. Lasdop Standar 2 Bh 4. Kabel NYF 30 cm 2 Bh C. Gambar Alat dan Benda Kerja Gambar 14.1. Alat dan Benda Kerja [1][2]
  • 43. Yas_Poljam@2021 Page 53 53/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik D. Keselamatan Kerja 1. Gunakan pakaian kerja; 2. Bacalah petunjuk dan langkah kerja dengan teliti; 3. Jangan meletakkan alat dan bahan di tepi meja kerja 4. Gunakan peralatan sesuai fungsinya 5. Hati-hati dalam menggunakan peralatan tangan E. Dasar Teori Menyambung cara ekor babi (pig tail) ialah cara menyambung kabel yang paling sederhana danmudah untuk dipraktekkan. Sambungan ini digunakan untuk menyambung atau mencabangkan satu atau beberapa kabel pada satu titik. Penyambungan cara ini sering dijumpai pada kotak sambung dan umumnya dipasang "lasdop" sebagai pengikat dan sekaligus sebagai isolasi. Gambar 14.2 Sambungan Ekor Babi [2] Menyambung cara puntir ini dibedakan menjadi dua jenis yaitu sambungan bell hangers dan sambungan western union. Perbedaan dari kedua bentuk sambungan puntir tersebut terletak pada jumlah puntirannya, sedangkan cara menyambungnya adalah sama. Sambungan ini digunakan untuk menyambung kabel yang kurang panjang. Penyambungan cara ini sering dijumpai pada pekerjaan instalasi penerangan dalam rumah. Bentuk sambungan ditunjukkan seperti gambar dibawah ini: a. Bentuk sambungan puntir Bell hangers b. Bentuk sambungan puntir Western union Gambar 14.3 Sambungan Puntir [2] Untuk kabel yang ukuran lebih besar dilakukan dengan cara sambungan bolak balik “Britannia“ atau dengan model sambungan “Scarf“. Bentuk sambungan ditunjukkan seperti gambar dibawah ini: a. Bentuk sambungan bolak balik.
  • 44. Yas_Poljam@2021 Page 54 54/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik b. Bentuk sambungan Britannia. c. Bentuk sambungan scarf Gambar 14.4 Sambungan Bolak Balik [2] Menyambung kabel bernadi banyak tidak bisa dilakukan dengan cara-cara menyambung kabel bernadi tunggal seperti yang dipraktekkan diatas, sebab hasilnya tidak akan bagus dan tidak rapi. Untuk itu perlu cara khusus yaitu dengan menganyam sesuai dengan arah alurnya atau yang lebih dikenal dengan cara “Single Wrapped Cable Spice”. Bentuk sambungan kabel bernadi banyak ditunjukkan seperti gambar dibawah ini: Gambar 14.5 Sambungan Kabel Bernadi Banyak [2] Pada hantaran yang panjang, misalnya antara rol-rol sekat dapat dilakukan pencabangan tanpa harus memutus kabel utamanya, melainkan hanya dikupas kabelnya sepanjang kebutuhan. Bentuk pencabangan datar ini bisa untuk cabang tunggal (Single Plain joint) atau bisa juga dalam bentuk cabang ganda (Cross Plain Joint). Bentuk pencabangan kabel ditunjukkan seperti gambar dibawah ini: a. Bentuk cabang tunggal (Single Plain joint). b. Bentuk cabang silang empat (Cross Joint). Gambar 14.6 Sambungan Percabangan Datar
  • 45. Yas_Poljam@2021 Page 55 55/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik Pencabangan kabel dengan cara ini akan menghasilkan jenis pencabangan kabel datar yang lebih kuat. Untuk itu bentuknya hamper menyerupai pencabangan datar. Bentuk pencabangan datar ini bisa untuk cabang simpul tunggal atau bisa juga dalam bentuk cabang simpul ganda: Bentuk pencabangan kabel ditunjukkan seperti gambar dibawah ini: a. Bentuk cabang simpul tunggal b. Bentuk cabang simpul ganda Gambar 14.7 Sambungan Kabel Simpul F. Prosedur Percobaan 1. Kupas masing-masing kabel NYA sepanjang 5 Cm dari salah satu ujungnya dengan menggunakan pisau atau tang pengupas seperti ditunjukkan gambar disamping ini: 2. Bersihkan dengan scaper atau gosok dengan kertas gosok pada setiap bagian nadi kabel yang terkupas. 3. Tempelkan menjadi satu bagian-bagian kabel yang terkupas kemudian diputar dengan tang kombinasi dengan rapi dan kuat seperti yang.ditunjukkan gambar disamping ini: 4. Rapikan hasil sambungan dengan memotong kelebihan kabel sesuai dengan ukuran lasdop seperti ditunjukkan gambar disamping ini. 5. Tutup hasil samabungan dengan lasdop seperti ditunjukkan gambar disamping ini:
  • 46. Yas_Poljam@2021 Page 56 56/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik Job Kedua 1. Kupas masing-masing kabel NYA sepanjang 15 Cm dari salah satu ujungnya dengan menggunakan pisau atau tang pengupas seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini: 2. Bersihkan dengan scaper atau gosok dengan kertas gosok pada bagian kabel yang terkupas. 3. Tempelkan jadi satu bagian-bagian kabel yang terkupas kemudian dipuntir pakai tang kombinasi dengan arah yang berlawanan kekiri dan kekanan dengan kuat seperti ditunjukkan gambar dibawah ini: 4. Rapikan hasil sambungan dengan memotong kelebihan kabel sesuai dengan kebutuhan seperti ditunjukkan gambar dibawah ini: 5. Tutup hasil sambungan dengan isolasi, secara rapi. Job Ketiga 1. Kupas masing-masing kabel NYA sepanjang 15 Cm dari salah satu ujungnya dengan menggunakan pisau atau tang pengupas seperti ditunjukkan gambar disamping ini: 2. Bersihkan dengan scaper atau gosok dengan kertas gosok pada bagian kabel yang terkupas. 3. Tempelkan jadi satu bagian-bagian kabel yang terkupas kemudian dipuntir pakai tang kombinasi dengan arah yang berlawanan kekiri dan kekanan dengan kuat seperti ditunjukkan pada gambar disamping ini: 4. Rapikan hasil sambungan dengan memotong kelebihan kabel sesuai dengan kebutuhan seperti ditunjukkan pada gambar disamping ini: 5. Tutup hasil sambungan dengan isolasi.
  • 47. Yas_Poljam@2021 Page 57 57/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik Job Ke-empat 1. Kupas masing-masing kabel NYF sepanjang 10 Cm dari salah satu ujungnya dengan menggunakan pisau atau tang pengupas seperti ditunjukkan gambar disamping ini: 2. Uraikan dan beri tanda untuk memudahkan penyambungan seperti ditunjukaan gambar disamping ini: 3. Bersihkan dengan cara scaper atau gosok dengan kertas gosok pada setiap bagian nadi kabel yang terkupas. 4. Tempelkan jadi satu bagian-bagian kabel yang terkupas kemudian dipuntir/dililit pakai tang kombinasi dengan arah yang berlawanan kekiri dan kekanan dengan kuat seperti ditunjukkan pada gambar disamping ini. 5. Rapikan hasil sambungan dengan memotong kelebihan kabel sesuai dengan kebutuhan seperti ditunjukkan gambar dibawah ini: 6. Tutup hasil sambungan yang telah selesai dengan isolasi. Job Kelima 1. Kupas masing-masing kabel NYA sepanjang 5 Cm dari salah satu ujungnya dengan menggunakan pisau atau tang pengupas seperti ditunjukkan gambar disamping ini: 2. Bersihkan dengan scaper atau gosok dengan kertas gosok pada setiap bagian nadi kabel yang terkupas. 3. Tempelkan jadi satu bagian-bagian kabel yang terkupas kemudian dipuntir /dililit pakai tang kombinasi dengan arah yang berlawanan kekiri dan kekanan dengan kuat seperti ditunjukkan gambar disamping ini: 4. Rapikan hasil sambungan dengan memotong kelebihan kabel sesuai dengan kebutuhan seperti ditunjukkan gambar disamping ini:
  • 48. Yas_Poljam@2021 Page 58 58/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik 5. Tutup hasil sambungan dengan isolasi. Job Ke-enam 1. Kupas masing2 kabel NYA sepanjang 5 Cm dari salah satu 2. Ujungnya dengan menggunakan pisau atau tang pengupas seperti ditunjukkan gambar disamping ini: 3. Bersihkan dengan scaper atau gosok dengan kertas gosok pada setiap bagian nadi kabel yang terkupas. 4. Tempelkan jadi satu bagian-bagian kabel yang terkupas kemudian dipuntir / dililit pakai tang kombinasi dengan arah yang berlawanan kekiri dan kekanan dengan kuat seperti ditunjukkan gambar diatas. 5. Rapikan hasil sambungan dengan memotong kelebihan kabel sesuai dengan kebutuhan seperti ditunjukkan gambar disamping. 6. Tutup hasil sambungan dengan isolasi. G. Tugas Laporan 1. Sebelum dilakukan penyambungan, apakah yang perlu dilakukan setelah kabel di kupas? 2. Kapan kita menyambung kabel bentuk ekor babi? 3. Dimanakah letak perbedaan sambungan puntir jenis Bell Hangers dan Western Union! 4. Kapan kita menyambung kawat/kabel dengan punter! 5. Jelaskan bagaimana menyambung kabel bentuk Britannia! 6. Jelaskan cara menyambung kabel bentuk Scarf! 7. Penyambungan kabel yang bernadi banyak lebih kuat jika disambung dengan cara apa? 8. Dimanakah pencabangan kabel datar ini biasa dilakukan! 9. Hal-hal yang harus diperhatikan agar keselamatan kerja terjamin! 10.Bagaimana menyambung kabel ganda yang kuat? Jelaskan! H.Referensi [1] http://abi-blog.com/dasar-dasar-perancangan-instalasi-listrik/ [2] Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, “Menyambung dan Mencabang Kabel”. Jakarta, 2003
  • 49. Yas_Poljam@2021 Page 59 59/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik I. Peristilahan / Glosarium 1. Pig Tail ialah tatacara menyambung kabel yang paling sederhana berbentuk ekor babi. Sambungan ini digunakan untuk menyambung atau mencabangkan satu atau beberapa kabel pada satu titik. 2. Lasdop ialah penutup untuk melindungi sebuah sambungan kabel. 3. Isolasi ialah pembungkus kabel agar kabel terhindar dari hubungan dengan penghantar arus listrik yang lain. 4. Sambungan Puntir adalah tatacara menyambung antara dua kabel yang berbentuk satu garis lurus. Ada dua macam tatacara sambungan puntir yaitu; sambungaan puntir Bell hangers dan sambungan puntir Western union. 5. Turn Back ialah tatacara menyambung antara dua kabel yang berbentuk satu garis lurus, dimana kabel ditekuk balik, dimaksudkan untuk mendapatkan sambungan yang lebih kuat terhadap rentangan maupun tarikan, sehingga sering disebut sebagai sambungan bolak-balik. 6. Single Wrapped Cable Spice ialah suatu tatacara menyambung kabel yang bernadi banyak, yaitu dengan menganyam sesuai dengan arah alurnya. 7. Plain joint ialah cara-cara untuk mencabang kabel yang posisinya dalam satu bidang datar. 8. Knotted tap joint ialah cara-cara untuk mencabang kabel yang posisinya dalam satu bidang datar dengan memberi suatu simpul agar sambungan lebih kuat.
  • 50. Yas_Poljam@2021 Page 60 60/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik JOB SHEET PRAKTIKUM 15 Teknik Listrik Job Sheet 15 Topik : Menggunakan Alat & Bahan Listrik Sub Topik : Penggunaan Alat-Alat Tangan, Penggunaan Alat Ukur dan Bahan Listrik A. Tujuan Praktikum 1. Praktikan mampu menggunakan alat-alat tangan pada instalasi listrik 2. Praktikan mampu menggunakan alat-alat ukur pada instalasi listrik 3. Praktikan memahami bahan-bahan pada instalasi listrik B. Alat dan Bahan 1. Alat No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan 1. Tang Kombinasi Standar 1 Bh 2. Tang Jepit Buaya Standar 1 Bh 3. Obeng + Standar 1 Bh 4. Obeng - Standar 1 Bh 5. Tang Pengupas Kabel Standar 1 Bh 6. Volt Meter Avo Meter 1 Bh 7. Ampere Meter Avo Meter 1 Bh 8. Palu Standar 1 Bh 9. Gergaji Standar 1 Bh 10. Tang Potong Standar 1 Bh 11. Tespen Standar 1 Bh 12. Solder Standar 1 Bh 13. Bor Listrik Standar 1 Bh 2. Bahan No Nama Bahan Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan 1. Kabel NYA 1.5 mm 10 Meter 2. Paku Sekrup ¾ Inchi 2 Kotak 3. Pipa PVC 5/8 Inchi 3 Meter 4. Klem Pipa PVC 5/8 Inchi 3 Kotak 5. Lampu Pijar 40W 1 Bh 6. Lampu Pijar 60W 1 Bh 7. Lampu Pijar 100W 1 Bh 8. Fitting Duduk Hitam 3 Bh Lampu Pijar 9. Kabel Stecker Standar 1 Bh Kepala Kabel 10. Saklar Tunggal Putih 3 Bh Kotak / Bulat 11. Papan Praktek Triplek 1 Lembar 100 x 100 cm 12. Lampu Pijar 10W 1 Bh 13. T-Dos 3 Cabang 5 Bh
  • 51. Yas_Poljam@2021 Page 61 61/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik C. Gambar Alat dan Benda Kerja Gambar 15.1. Alat dan Benda Kerja [1][2] D. Keselamatan Kerja 1. Gunakan pakaian kerja; 2. Bacalah petunjuk dan langkah kerja dengan teliti; 3. Jangan meletakkan alat dan bahan di tepi meja kerja E. Dasar Teori Alat tangan ❖Tang Kombinasi/ Combination Pliers Tang ini digunakan untuk menjepit, membengkok, menarik kawat dan sebagainya Gambar 15.2 Tang Kombinasi [3] ❖Tang Jepit (Cucut) Mempunyai bermacam-macam bentuk antara lain: (1) Tang cepit (flat nose pliers), rahang segi empat dan permukaan gerigi halus; (2) Tang cucut (snip nose pliers), ujung-ujung setengah bulat panjang dan lancip serta dengan permukaan halus; (3) Tang cucut (hooked snip nose pliers), Tang dengan ujung bengkok, Tang dengan ujung bulat. Tang tersebut diatas dipergunakan untuk: a. Menjepit ujung-ujung kawat semisal untuk disolder. b. Mengambil benda-benda kecil yang sulit dijangkau. c. Untuk menarik kawat dari alur-alur mesin listrik. d. Untuk membuat mata itik (mata komponen). Gambar 15.3 Tang Jepit [3] ❖Tang Potong (Diagonal Sid Cutters) Tang potong digunakan untuk memotong kawat/kabel
  • 52. Yas_Poljam@2021 Page 62 62/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik Gambar 15.4 Tang Potong [3] ❖Tang Pengupas Kabel (Weir Strippers). Dipakai untuk mengupas kabel yang dapat diatur sampai batas maksimal 4 mm Gambar 15.5 Tang Pengupas Kabel [3] ❖Obeng Obeng adalah alat yang digunakan untuk melepas dan mengencangkan sekrup. Obeng pada umumnya ada dua macam. Obeng kembang (Philips Scew Drive Set) Obeng kembang dengan batang nikel, serta tangkai plastik, dengan plastik, dengan ukuran - 0 - 60 mm - 1 80 mm - 2 - 100 mm - 3 - 150 mm - 4 - 200 mm Digunakan untuk sekrup dengan bentuk ( + ) Obeng pipih ( - ) / Screv Driver Set Obeng minus dengan batang nikel serta tangkai dari plastik dengan ukuran: - 2,5 x 60 mm - 3 x 80 mm - 5 x 100 mm - 5 x 160 mm - 5 x 200 mm Gambar 15.6 Obeng (+) dan (-) [3]
  • 53. Yas_Poljam@2021 Page 63 63/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik Palu (Hammer) Ada dua jenis yaitu: a. Palu besi; Banyak dipergunakan untuk memukul bagian-bagian yang keras. b. Palu karet lunak; Dipergunakan untuk memukul benda yang mudah pecah atau berubah bentuk. Gambar 15.7 Palu Besi dan Karet [3] Gergaji (Haw Saw Frame) Gergaji tangan untuk besi dengan tangkai baja bulat, digunakan untuk menggergaji pipa besi, pipa PVC dan sebagainya. Gambar 15.8 Gergaji Besi [3] Tes Pent (Secw Drivers Mains Voltage Tester). Obeng pipih (-) yang dilengkapi dengan lampu neon dengan tangkai dari plastik yang trasparan, mampu sapapi dengan 380 VAC. Tes Pent ini berfungsi ganda, disamping bisa di gunakan untuk membuka/mengeraskan skrup juga digunakan untuk mengetahui tegangan phase. Gambar 15.9 Tespen [3] Solder (Soldering Iron Stand) Alat ini di gunakan untuk menyambung satu bagian dengan yang lainnya. Solder listrik ini terdiri bermacam-macam sampai 1000 watt. Gambar 15.10 Macam-macam Solder
  • 54. Yas_Poljam@2021 Page 64 64/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik Bor Listrik. Dipergunakan untuk membuat lubang pada bahan pekerjaan kayu atau logam dan bahan-bahan lainnya. Kontruksi bermacam-macam, untuk pekerjaan ringan, menengah, dan berat. Gambar 15.11 Bor Listrik [3] Bor Tangan (Manual) Dipergunakan untuk membuat lubang pada bahan pekerjaan kayu/pekerjaan yang ringan. Gambar 15.12 Bor Tangan [4] AVO Meter AVO meter adalah alat ukur listrik yang dipergunakan untuk mengukur: - Arus listrik dalam satuan Ampere (A). - Tegangan listrik AC/ DC dalam satuan Volt (V). - Tahanan listrik dalam satuan Ohm (O). AVO Meter ada dua jenis dengan tipe bermacam-macam yaitu: a. AVO Meter dengan kumparan putar (Analog) b. AVO Meter dengan kumparan putar (Digital) Gambar 15.13 Avo Meter Analog dan Digital [5] Tang Amper (Multi Function Clamp Meter) Alat ini juga mempunyai beberapa fungsi yaitu: Untuk mengukur arus listrik tanpa memutus rangkaian (kabel) juga bisa difungsikan untuk mengukur tegangan listrik dan tahanan listrik. Tang ampere biasa juga dikenal dengan istilah clamp meter. Tang ampere yang banyak di pasaran saat ini adalah digital clamp ampere.
  • 55. Yas_Poljam@2021 Page 65 65/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik Gambar 15.14 Tang Ampere [3] Mega Ohm Meter (Insulation Tester) Untuk mengukur tahanan isolasi. Sebelum instalasi listrik mendapatkan tegangan, instalasi tersebut harus diukur tahanan isolasinya jangan sampai terjadi kebocoran arus baik dari kabel phase dengan phase, kabel phase dengan nol maupun kabel phase dengan ground. Gambar 15.15 Megger Type Kyoritsu [6] KWH Meter (Kilo Watt Hour Meter) Digunakan untuk mengukur energi/tenaga listrik terpakai. KWH Meter ada yang satu phase dan ada yang tiga phase. Gambar 15.16 KWH Meter [3] Volt dan Ampere Meter (Portable Voltmeter) Digunakan untuk mengukur tegangan listirk AC/DC saja, dengan skala pengukuran 0 – 150 V, 0 – 300 V dan 0 – 600V.
  • 56. Yas_Poljam@2021 Page 66 66/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik Gambar 15.17 Volt Meter Digital [7] Watt Meter Alat yang digunakan untuk mengkur daya listrik. Gambar 15.18 Watt Meter [8] Frekuensi Meter Digunakan untuk mengukur frekwensi/jumlah getaran perdetik. Ada dua jenis yaitu: a. Frekwensi meter manual dengan skala 45 – 55 Hz. b. Frekuensi meter digital Gambar 15.19 Frekuensi Meter [9] Pipa Instalasi Dalam praktek instalasi listrik, kabel instalasi penerangan maupun instalasi tenaga harus terbebas dari berbagai macam gangguan dari luar masalah: benturan, tarikan, dan goresan. Oleh karenanya pipa instalasi harus memenuhi syarat-syarat yang diatur oleh instalasi yang berwenang sebagai berikut. 1. Bahan harus tahan terhadap: panas, bara api, kuat, tahan lembab dan mekanis. 2. Kontruksi: a. Berfungsi sebagai pelindung kabel. b. Permukaannya rata dan licin. c. Ujung pipa tidak tajam dan tule pada pipa baja. d. Pipa dan penyambung pipa harus mudah dilaksanakan. e. Pembengkokan pipa harus berjari-jari (R) dalam bengkokan.
  • 57. Yas_Poljam@2021 Page 67 67/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik 3. Syarat: a. Mekanis: pipa yang dibengkok, ditekan, dipukul, atau pada suhu diatas normal selama dan sesudah tidak boleh retak, pecah, dan berubah bentuk. b. Thermis: tidak menjalarkan nyala api dan tahan panas. c. Elektris: pipa dan penyambungan dari PVC harus mempunyai tahanan isolasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jenis pipa dan pemakaiannya Pipa plastik kaku Pipa paralon maspion terbuat dari bahan PVC, sulit terbakar berwarna abu-abu Pemakaian: - Untuk instalasi In Bow dan Out Bow. Pipa PE ( polye the line ) Dapat terbakar dan menjalarkan api. Pipa plastik fleksibel Pipa PVC fleksibilitasnya tinggi beralu berwarna abu-abu. Pemakaian : - Pada pengerjaan pengawatan berliku-liku daerah sempit Out bow atau in bow. Pipa PE warna oranye (polye the line). Pemakaian : Peralatan yang bergerak Pipa logam / kayu Pipa union, tahan panas dan mekanis tetapi penghantar elektris Pemakaian : - Instalasi in bow. Pipa galvanis, tahan panas, mekanis zat kimia dan lembab. Pemakaian : - Instalasi ruang pada bahaya ledak. - Instalasi udara lembab. Pipa logam fleksibel (pengembangan). Pipa kertas berlapis pita baja beralur dan fleksibel. Spesifikasi: tahan panas, lembab dan zat kimia. Pemakaian : - Instalasi mesin-mesin. Pipa baja berlapis plastik pemakaian : - Instalasi mesin-mesin. Pipa baja beralur galvanis dan fleksibel. Pemakaian : - Instalasi tenaga pada mesin.
  • 58. Yas_Poljam@2021 Page 68 68/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik Pipa kampuh (pipa berbaju) Pipa kampuh mempunyai kontruksi : kertas kertas yang yang dibalut pipa baja Pemakaian : - Instalasi out bow dan in bow. Perlengkapan Pipa No Bentuk Barang Nama Pengguna 1. Klem Kabel Mengikat Pipa 2. Klem Penampang Pengikat Pipa 3. Klem Penopang Penyangga Pipa 4. Sok Sambungan Pipa 5. 1. L Bok 2. Benda siku 3. Benda siku dengan tutup Penyambung Pipa 6. T- Dos Cabang Pipa 7. Water mur atau tutup kabel NYA Sambungan Peralatan
  • 59. Yas_Poljam@2021 Page 69 69/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik 8. Tule Menutup Ujung Pipa 9. Per Pembengkokan Pipa 10. Kotak Sambung Kotak Tempat Penyambung Kabel Saklar Saklar termasuk bahan jadi yang merupakan komponen listrik yang digunanakan untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik. Saklar sangat banyak macam dan jenisnya, misalnya untuk keperluan instalasi penerangan, untuk instalasi tenaga, untuk instalasi tegangan tinggi dan banyak lagi lainnya. Dibawah ini dijelaskan macam-macam saklar yang banyak dijumpai pada intalasi penerangan pada krhidupan sehari-hari. Tabel 15.1 Jenis Saklar [3] Fiting Fiting adalah merupakan bahan/komponen listrik yang digunakan untuk penempatan lampu khususnya lampu pijar. Tetapi perkembangan di listrik fiting tidak hanya digunakan untuk lampu pijar melainkan juga untuk lampu PL. Fiting banyak sekali jenis dan macamnya, dan pembahasan di modul ini terbatas pada fiting yang banyak kita jumpai pada kehidupan sehari-hari untuk instalasi penerangan.
  • 60. Yas_Poljam@2021 Page 70 70/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik Tabel 15.2 Jenis-Jenis Fitting [3] Stop Kontak Stop kontak dipergunakan untuk mendapatkan sumber tegangan, yang dipasang untuk mempermudah mendapatkan sumber tegangan yang diperlukan bagi pesawat atau alat-alat yang dapat dipindah-pindahkan. Pesawat atau alat-alat yang dimaksud adalah radio, televisi, kipas angin, kulkas dan sebagainya. Stop kontak terdiri dari dua macam yaitu: 1. Stop kontak satu phase. 2. Stop kontak tiga phase. Sedangkan menurut pemasangannya ada dua macam yaitu: 1. Pemasangan biasa tidak ditanam. 2. Pemasangan dengan ditanam. Kabel Kabel adalah bahan listrik yang digunakan untuk menghantarkan arus listrik. Kabel mempunyai banyak jenis dan macam serta penggunaannya, jenis macam dan kegunaan kabel dibahas dalam modul lain. Disini disebutkan macam-macam kabel antara lain: - Kabel NYA, - Kabel NGA, - Kabel NYY, - Kabel NYAF, - Dan lain-lain. F. Prosedur Percobaan 1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan untuk percobaan ini! 2. Potong kabel sepanjang 100 cm sebanyak 4 kabel menggunakan tang potong. 3. Potong pipa PVC 5/8” sepanjang 80 cm dengan menggunakan gergaji.
  • 61. Yas_Poljam@2021 Page 71 71/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik 4. Masukkan kabel tersebut kedalam pipa PVC 5/8”. 5. Kupaslah kabel-kabel tersebut pada kedua ujung dengan menggunakan tang pengupas kabel sepanjang 2 cm. 6. Buatlah mata itik (mata komponen) pada setiap ujung kabel dengan menggunakan tang cucut dengan ujung bulat. 7. Tempelkan pada papan seperti gambar. 8. Klem pipa PVC tesebut sehingga benda kerja tampak rajin seperti gambar. 9. Laporkan hasil pekerjaan anda pada instruktur. 10. Hentikan kegiatan dan kembalikan semua perlatan ketempat semula. Kemudian simpulkan secara keseluruhan percobaan tadi. Percobaan II 1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan dalam praktik. 2. Rangkailah alat dan bahan sesuai dengan gambar bagan. 3. Periksa kembali rangkaian, apakah sudah betul. 4. Lakukan pengukuran dengan langkah-langkah sebagai berikut. a. Nyalakan lampu 1 dengan saklar 1, dan catat hasil pengukuran pada tabel seperti dibawah ini. b. Matikan lampu 1 dan nyalakan lampu 3 dengan saklar 2 cata hasil pengukurannya. c. Matikan lampu 2, dan nyalakan lampu 3 dengan saklar 3, catat hasil pengukurannya. 5. Masukkan data-data tersebut dan hitunglah daya masing-masing lampu dengan menggunakan rumus W = E x I. 6. Hentikan kegiatan dan kembalikan semua peralatan ketempat semula. Kemudian simpulkan keseluruhan hasil percobaan tadi.
  • 62. Yas_Poljam@2021 Page 72 72/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik Tabel 15.1 Hasil Pengukuran No 1. Data Lampu Hasil Pengukuran Daya Listrik Keterangan Ampere Meter Volt Meter 1. 2. 3. G. Tugas Laporan 1. Alat apa yang digunakan untuk membuat mata itik (mata komponen)? 2. Alat apa yang dipergunakan untuk mengupas kabel? 3. Untuk memotong kabel alat yang digunakan adalah? 4. Untuk memasang paku sekrup pada klem alat apa yang digunakan? 5. Alat yang digunakan untuk membuat sambungan ekor babi adalah? Tugas 2 1. Alat yang dipergunakan untuk mengukur arus listrik adalah? 2. Dihubungkan secara apa pengukuran tegangan listrik? 3. Untuk mengetahui urutan phaseR, S dan T digunakan alat ukur? 4. Gambarlah gambar bagan pengukuran daya listrik dengan menggunakan Amper meter dan Volt meter. 5. AVO meter digunakan untuk mengukur? 6. Alat yang digunakan untuk mengukur daya listrik adalah? 7. Alat yang digunakan untuk mengukur arus listrik tanpa memutus kabel disebut? H.Referensi [1] http://abi-blog.com/dasar-dasar-perancangan-instalasi-listrik/ [2] http://prifatedukasi.blogspot.com/2017/06/pengertian-bahan-bahan-listrik.html [3] Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, “Menggunakan Alat dan Bahan Listrik”. Jakarta, 2003 [4] http://www.klikglodok.com/perkakas/bor-tangan-manual/12360-harga-jual-stanley- 03-608-bor-tangan-manual-305mm.html [5] http://belajarelektronika.net/cara-menggunakan-avometer/ [6] https://cuthbertsonlaird.ie/digital-earth-testers/48-kewtech-kew4105a-earth- resistance-tester.html [7] https://www.bukalapak.com/p/motor-471/aksesoris-motor/led-hid-bohlam/2s44i-jual- combo-amperemeter-voltmeter-digital-lengkap-frame-0-100v-10a-dual-ammeter- volt-meter-pengukur-tegangan-arus-bingkai-0-28in-led I. Peristilahan / Glosarium 1. Hubungan pendek ialah kejadian hubungan tidak sengaja tanpa beban pada suatu rangkaian. 2. Isolasi ialah pembungkus kabel agar kabel terhindar dari hubungan dengan penghantar arus listrik yang lain. 3. Joint adalah sambungan antara dua atau lebih kabel; sambungaan puntir Bell hangers, sambungan puntir Western union, sambungan turn back, sambungan Turn Back dan sambungan Single Wrapped Cable Spice 4. Kumparan ialah gulungan kabel dalam suatu peralatan.
  • 63. Yas_Poljam@2021 Page 73 73/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik 5. Lasdop ialah penutup untuk melindungi sebuah sambungan kabel. 6. Pig Tail ialah menyambung kabel yang paling sederhana berbentuk ekor babi. Sambungan ini digunakan untuk menyambung atau mencabangkan satu atau beberapa kabel pada satu titik. 7. Plain joint ialah mencabang kabel yang posisinya dalam satu bidang.
  • 64. Yas_Poljam@2021 Page 74 74/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik Teknik Listrik Job Sheet 16 Topik : Instalasi Penerangan Listrik Sub Topik : Dasar Instalasi Penerangan 1 Saklar Tunggal 1 Lampu A. Tujuan Praktikum 1. Praktikan mampu menggambar wiring dan single line diagram instalasi penerangan 1 saklar tunggal 1 lampu 2. Praktikan mampu membangun wiring dan single line diagram instalasi penerangan 1 saklar tunggal 1 lampu 3. Praktikan mampu mengoperasikan instalasi listrik penerangan 1 saklar tunggal 1 stop kontak berdasarkan wiring dan single line diagram yang dibuat B. Alat dan Bahan 1. Alat No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan 1. Tang Kombinasi Tekiro 4 Buah SNI 2. Tang Jepit Buaya Tekiro 4 Buah SNI 3. Tang Potong Tekiro 4 Buah SNI 4. Obeng (+) Masko 4 Buah SNI 5. Obeng (-) Masko 4 Buah SNI 6. Gergaji Besi 10“ 4 Buah SNI 7. Tespen 935, 500V 4 Buah SNI 8. Palu SBS 4 Buah SNI 9. Multi Meter Sanwa 4 Unit SNI 2. Bahan No Nama Bahan Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan 1. Saklar Tunggal, 6A, 220 V 4 Buah SNI 2. Fitting 6A, 220 V 4 Buah SNI 3. Lampu Pijar, 15W 4 Buah SNI 4. Kabel NYA Fasa dan Netral, 1,5 mm2 2 Roll SNI 5. Pipa 5/8“ 8 Meter SNI 6. Klem 5/8” 20 Buah SNI 7. Elbo 5/8” 4 Buah SNI 8. T-Dos 5/8” 4 Buah SNI 9. Isolasi / Lasdop Nitto ¾” 1 Roll SNI 10. Skrup 5/8” 1 Pcs SNI 11. Tusuk Kontak 2 Pole 1 Unit SNI 12. Circuit Breaker Schneider, C6 4 Buah SNI 13. Steker Brocco, 16A, 250V 4 Buah SNI
  • 65. Yas_Poljam@2021 Page 75 75/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik C. Gambar Alat dan Benda Kerja Gambar 1.1. Alat dan Benda Kerja [1][2] D. Keselamatan Kerja 1. Praktikan wajib menggunakan pakaian praktik lengkap termasuk sarung tangan dan sepatu safety. 2. Praktikan senantiasa mengikuti SOP penggunaan laboratorium selama berada di ruang lab. 3. Praktikan wajib bekerja dalam keadaan tidak bertegangan / tidak ada aliran listrik yang mengalir 4. Praktikan senantiasa bekerja dengan diawasi oleh dosen 5. Meletakkan peralatan dan bahan pada tempat yang tepat 6. Membersihkan ruang lab setelah selesai melaksanakan praktik E. Dasar Teori AVO meter adalah instrumen atau alat ukur yang dapat dipakai untuk mengamati besaran besaran listrik Arus, tegangan dan tahanan pada suatu rangkaian listrik. Dimana besaran besaran yang terbaca sangat diperlukan untuk mendapakan informasi kondisi kelistrikan dari suatu peralatan atau suatu sistem kelistrikan. AVO meter yang ada di pasaran ada bermacam macam merk, ukuran, maupun bentuknya, namun secara garis besar ada 2 macam yaitu : 1. Multitester / Multimeter. 2. Tang Amper. Perbedaan dari keduanya adalah tang ampere berbentuk seperti tang, sedangkan multitester sama dengan alat ukur yang lain seperti volt meter atau amper meter yang berbentu berbentuk persegi untuk analog dan berbentuk sedikit lonjong untuk yang digital. Instalasi peneragan adalah rangkaian listrik yang betujuan untuk memenuhi kebutuhan cahaya pada tempat yang diinginkan. Peralatan-peralatan yang dibutuhkan antara lain saklar tunggal, lampu pijar, stop kontak, fitting, kabel dan peralatan pengaman Circuit Breaker (CB) serta peralatan yang digunakan tersebut harus sesuai dengan standar (SNI, LMK). A. Saklar Saklar adalah alat yang digunakan untuk memutuskan dan menyalurkan aliran arus listrik kebeban berupa lampu (instalasi penerangan). Saklar terdiri dari berbagai jenis seperti saklar tunggal, saklar seri, saklar silang / tukar, saklar magnet (kontaktor) dll. Untuk saklar silang dan saklar magnet kebanyakan dipakai untuk perusahaan- perusahaan. Saklar harus terhubung dengan fasa listrik, dan jangan sekali-kali menghubungkan fasa langsung dengan netral atau ground. Penyambungan itu akan menimbulkan hubung singkat.
  • 66. Yas_Poljam@2021 Page 76 76/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik B. MCB / CB Miniatur Circuit Breaker (MCB) / Circuit Breaker (CB) adalah peralatan yang digunakan sebagai pengaman untuk menghindari terjadinya lonjakan arus akibat hubungan singkat. C. Kabel Kabel yang umum dipakai pada instalasi listrik biasanya menggunakan kabel dengan jenis NYM dan NYA dengan ukuran yang disesuaikan dengan keadaan beban yang terpasang. Biasanya untuk instalasi penerangan digunakan kabel dengan ukuran 1.5 mm, untuk instalasi stop kontak digunakan kabel dengan ukuran 2.5 mm dan untuk pemasangan dari KWH menuju MCB digunakan kabel dengan ukuran 4 mm. F. Prosedur Percobaan 1. Pahami wiring dan single line diagram berikut, dan tentukan alat dan bahan yang akan digunakan. 2. Persiapakan alat dan bahan yang dibutuhkan. 3. Rakit komponen-komponen seperti MCB, saklar tunggal, dan lampu pijar sesuai dengan tata letak. 4. Potong pipa sesuai ukuran yang ditentukan, kemudian dilanjutkan dengan memotong kabel NYA sesuai ukuran dengan ditambah toleransi 10 %.
  • 67. Yas_Poljam@2021 Page 77 77/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik 5. Masukkan kabel NYA kedalam pipa sesuai dengan ukuran dan jumlah yang ditentukan, kemudian klemkan pada posisi yang telah ditandai. 6. Kupas sepanjang 3 cm semua ujung kabel dalam kotak cabang. Sambungkan dengan jenis sambungan ekor babi boleh menggunkan sambungan yang lain yang telah dipelajari. 7. Hubungkan kabel pada komponen masing-masing sesuai tata letak komponennya, seperti MCB, saklar tunggal, dan lampu pijar 8. Periksalah rangkaian yang telah dipasang apakah telah benar 9. Jika rangkaian telah benar, tutuplah semua sambungan kabel yang ada pada kotak cabang dengan menggunakan isolasi listrik atau menggunakan lasdop. 10.Laporkan hasil praktek kepada dosen. 11.Apabila hasil praktek telah disetujui, bukalah semua komponen dengan hati-hati. 12.Kembalikan semua alat dan bahan yang telah digunakan. 13.Bersihkan ruang kerja anda dan dapat meninggalkan ruang praktek sesuai instruksi dosen. G. Tugas Laporan 1. Gambarkan wiring dan single line diagram untuk 2 saklar tunggal dengan 2 beban lampu ! 2. Diskusikan dengan dosen pengampu hasilnya ! 3. Apabila wiring dan single line yang dibuat telah benar, silakan memasang instalasi listrik berdasarkan wiring dan single line yang telah anda buat, Kemudian catat dan dokumentasikan semua data yang anda perlukan ! 4. Buatlah laporan hasil tugas yang diberikan sesuai dengan template modul praktik ! H.Referensi [1] https://tipalayodotnet.wordpress.com/16-2/ [2] P. Van Harten & Ir. E. Setiawan, 2001, “Instalasi Listrik Arus Kuat 1” , Hak penerbitan edisi Indonesia pada Trimitra Mandiri. I. Peristilahan / Glosarium AVO meter adalah instrumen yang bisa dipakai untuk mengukur arus (A), tegangan (V) dan tahanan listrik (O) Multimeter nama lain dari AVO meter yang berbentuk persegi yang bisa dijinjing kemana mana. Tang Amper bentuk lain dari multimeter dimana sering dipakai untuk mengukur arus listrik, alat ini sangat paraktis untuk mengukur arus yang sedang mengalir pada suatu rangkaian listrik, bentuk kepala menyerupai tang.
  • 68. Yas_Poljam@2021 Page 78 78/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik Teknik Listrik Job Sheet 16 Topik : Instalasi Penerangan Listrik Sub Topik : Dasar Instalasi Penerangan 1 Saklar Seri 2 Lampu A. Tujuan Praktikum 1. Praktikan mampu menggambar wiring dan single line diagram instalasi penerangan 1 saklar seri 2 lampu 2. Praktikan mampu membangun wiring dan single line diagram instalasi penerangan 1 saklar seri 2 lampu 3. Praktikan mampu mengoperasikan instalasi listrik penerangan 1 saklar seri 2 stop kontak berdasarkan wiring dan single line diagram yang dibuat B. Alat dan Bahan 1. Alat No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan 1. Tang Kombinasi Tekiro 4 Buah SNI 2. Tang Jepit Buaya Tekiro 4 Buah SNI 3. Tang Potong Tekiro 4 Buah SNI 4. Obeng (+) Masko 4 Buah SNI 5. Obeng (-) Masko 4 Buah SNI 6. Gergaji Besi 10“ 4 Buah SNI 7. Tespen 935, 500V 4 Buah SNI 8. Palu SBS 4 Buah SNI 9. Multi Meter Sanwa 4 Unit SNI 2. Bahan No Nama Bahan Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan 1. Saklar Seri, 6A, 220 V 4 Buah SNI 2. Fitting 6A, 220 V 4 Buah SNI 3. Lampu Pijar, 15W 4 Buah SNI 4. Kabel NYA Fasa dan Netral, 1,5 mm2 2 Roll SNI 5. Pipa 5/8“ 8 Meter SNI 6. Klem 5/8” 20 Buah SNI 7. Elbo 5/8” 4 Buah SNI 8. T-Dos 5/8” 4 Buah SNI 9. Isolasi / Lasdop Nitto ¾” 1 Roll SNI 10. Skrup 5/8” 1 Pcs SNI 11. Tusuk Kontak 2 Pole 1 Unit SNI 12. Circuit Breaker Schneider, C6 4 Buah SNI 13. Steker Brocco, 4 Buah SNI
  • 69. Yas_Poljam@2021 Page 79 79/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik 16A, 250V C. Gambar Alat dan Benda Kerja Gambar 1.1. Alat dan Benda Kerja [1][2] D. Keselamatan Kerja 1. Praktikan wajib menggunakan pakaian praktik lengkap termasuk sarung tangan dan sepatu safety. 2. Praktikan senantiasa mengikuti SOP penggunaan laboratorium selama berada di ruang lab. 3. Praktikan wajib bekerja dalam keadaan tidak bertegangan / tidak ada aliran listrik yang mengalir 4. Praktikan senantiasa bekerja dengan diawasi oleh dosen 5. Meletakkan peralatan dan bahan pada tempat yang tepat 6. Membersihkan ruang lab setelah selesai melaksanakan praktik E. Dasar Teori AVO meter adalah instrumen atau alat ukur yang dapat dipakai untuk mengamati besaran besaran listrik Arus, tegangan dan tahanan pada suatu rangkaian listrik. Dimana besaran besaran yang terbaca sangat diperlukan untuk mendapakan informasi kondisi kelistrikan dari suatu peralatan atau suatu sistem kelistrikan. AVO meter yang ada di pasaran ada bermacam macam merk, ukuran, maupun bentuknya, namun secara garis besar ada 2 macam yaitu : 1. Multitester / Multimeter. 2. Tang Amper. Perbedaan dari keduanya adalah tang ampere berbentuk seperti tang, sedangkan multitester sama dengan alat ukur yang lain seperti volt meter atau amper meter yang berbentu berbentuk persegi untuk analog dan berbentuk sedikit lonjong untuk yang digital. Instalasi peneragan adalah rangkaian listrik yang betujuan untuk memenuhi kebutuhan cahaya pada tempat yang diinginkan. Peralatan-peralatan yang dibutuhkan antara lain saklar tunggal, lampu pijar, stop kontak, fitting, kabel dan peralatan pengaman Circuit Breaker (CB) serta peralatan yang digunakan tersebut harus sesuai dengan standar (SNI, LMK). A. Saklar Saklar adalah alat yang digunakan untuk memutuskan dan menyalurkan aliran arus listrik kebeban berupa lampu (instalasi penerangan). Saklar terdiri dari berbagai jenis seperti saklar tunggal, saklar seri, saklar silang / tukar, saklar magnet (kontaktor) dll. Untuk saklar silang dan saklar magnet kebanyakan dipakai untuk perusahaan- perusahaan. Saklar harus terhubung dengan fasa listrik, dan jangan sekali-kali menghubungkan fasa langsung dengan netral atau ground. Penyambungan itu akan menimbulkan hubung singkat.
  • 70. Yas_Poljam@2021 Page 80 80/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik B. MCB / CB Miniatur Circuit Breaker (MCB) / Circuit Breaker (CB) adalah peralatan yang digunakan sebagai pengaman untuk menghindari terjadinya lonjakan arus akibat hubungan singkat. C. Kabel Kabel yang umum dipakai pada instalasi listrik biasanya menggunakan kabel dengan jenis NYM dan NYA dengan ukuran yang disesuaikan dengan keadaan beban yang terpasang. Biasanya untuk instalasi penerangan digunakan kabel dengan ukuran 1.5 mm, untuk instalasi stop kontak digunakan kabel dengan ukuran 2.5 mm dan untuk pemasangan dari KWH menuju MCB digunakan kabel dengan ukuran 4 mm. F. Prosedur Percobaan 1. Pahami wiring dan single line diagram berikut, dan tentukan alat dan bahan yang akan digunakan. 2. Persiapakan alat dan bahan yang dibutuhkan. 3. Rakit komponen-komponen seperti MCB, saklar tunggal, dan lampu pijar sesuai dengan tata letak. 4. Potong pipa sesuai ukuran yang ditentukan, kemudian dilanjutkan dengan memotong kabel NYA sesuai ukuran dengan ditambah toleransi 10 %. 5. Masukkan kabel NYA kedalam pipa sesuai dengan ukuran dan jumlah yang ditentukan, kemudian klemkan pada posisi yang telah ditandai. 6. Kupas sepanjang 3 cm semua ujung kabel dalam kotak cabang. Sambungkan dengan jenis sambungan ekor babi boleh menggunkan sambungan yang lain yang telah
  • 71. Yas_Poljam@2021 Page 81 81/88 TL211107 – Praktik Dasar Teknik Listrik dipelajari. 7. Hubungkan kabel pada komponen masing-masing sesuai tata letak komponennya, seperti MCB, saklar tunggal, dan lampu pijar 8. Periksalah rangkaian yang telah dipasang apakah telah benar 9. Jika rangkaian telah benar, tutuplah semua sambungan kabel yang ada pada kotak cabang dengan menggunakan isolasi listrik atau menggunakan lasdop. 10.Laporkan hasil praktek kepada dosen. 11.Apabila hasil praktek telah disetujui, bukalah semua komponen dengan hati-hati. 12.Kembalikan semua alat dan bahan yang telah digunakan. 13.Bersihkan ruang kerja anda dan dapat meninggalkan ruang praktek sesuai instruksi dosen. G. Tugas Laporan 1. Gambarkan wiring dan single line diagram untuk 2 saklar tunggal dengan 2 beban lampu ! 2. Diskusikan dengan dosen pengampu hasilnya ! 3. Apabila wiring dan single line yang dibuat telah benar, silakan memasang instalasi listrik berdasarkan wiring dan single line yang telah anda buat, Kemudian catat dan dokumentasikan semua data yang anda perlukan ! 4. Buatlah laporan hasil tugas yang diberikan sesuai dengan template modul praktik ! H.Referensi [1] https://tipalayodotnet.wordpress.com/16-2/ [2] P. Van Harten & Ir. E. Setiawan, 2001, “Instalasi Listrik Arus Kuat 1” , Hak penerbitan edisi Indonesia pada Trimitra Mandiri. I. Peristilahan / Glosarium AVO meter adalah instrumen yang bisa dipakai untuk mengukur arus (A), tegangan (V) dan tahanan listrik (O) Multimeter nama lain dari AVO meter yang berbentuk persegi yang bisa dijinjing kemana mana. Tang Amper bentuk lain dari multimeter dimana sering dipakai untuk mengukur arus listrik, alat ini sangat paraktis untuk mengukur arus yang sedang mengalir pada suatu rangkaian listrik, bentuk kepala menyerupai tang.