SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
MANAJEMEN KETATAUSAHAAN SEKOLAH

I.

PERENCANAAN PROGRAM KERJA TATA USAHA SEKOLAH

Pendahuluan
Tata Usaha Sekolah bagian dari unit pelaksana teknis penyelenggaraan bidang
administrasi dan informasi data pendidikan yang perlu dikelola oleh kepala
sekolah dengan sebaik-baiknya sesuai ketentuan yang berlaku. Tugas dan fungsi
kepala sekolah adalah mengarahkan tata usaha sekolah agar mampu memberikan
pelayanan administratif secara prima serta melaksanakan pelayanan 7 K yaitu
Kebersihan, Kesehatan, Keamanan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, dan
Kerindangan. Untuk melaksanakan kegiatan itu semua perlu dibuat program kerja
yang sistimatis, terarah, jelas, realitistis, dan dapat dilaksanakan oleh
petugas ketatausahaan agar pelayanan kepada guru, karyawan, siswa, orang tua
siswa, instransi terkait, dan masyarakat lainnya dapat berjalan seoptimal
mungkin.
Tujuan Pembuatan Rencana Kerja Tata Usaha Sekolah
Pembuatan rencana kerja tata usaha sekolah bertujuan sebagai:
1.
pengalaman kepala sekolah untuk mengarahkan tata usahanya.
2.
pedoman kerja bagi tata usaha sekolah untuk melaksanakan tugasnya.
3.
tolak ukur untuk mengukur kinerja tata usaha sekolah
Ruang Lingkup
Latar belakang, tujuan dan fungsi program kerja tata usaha
1.
Mengetahui keadaan obyektif tata usaha Sekolah
2.
Program Kerja tata usaha selama satu tahun pelajaran yang mencakup jenis
3.
Kegiatan, indikator, hasil yang dicapai, penanggung jawab, biaya, dan
jadwal kegiatan
II.

PENGORGANISASIAN TATA USAHA

Pendahuluan
Pengorganisasian menurut Handoko (2003) ialah: (1) penentuan sumberdaya dan
kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi, (2) proses
perancangan dan pengembangan suatu organisasi yang akan dapat membawa hal-hal
tersebut ke arah tujuan, (3) penugasan tanggung jawab tertentu, dan (4)
pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk
melaksanakan tugas-tugasnya. Di tambahkan pula oleh Handoko (2003)
pengorganisasian ialah pengaturan kerja bersama sumberdaya keuangan, fisik dan
manusia dalam organisasi. Pengorganisasian merupakan penyusunan struktur
organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumberdaya yang dimilikinya,
dan lingkungan yang melingkupinya. Sekolah sebagai UPT wajib dikelola kepala
sekolah dengan sebaik–baiknya agar sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan
secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan sekolah yang telah ditetapkan.
Tujuan dan Manfaat Struktur Organisasi
Struktur organisasi bertujuan: (1) membentuk ciri-ciri khas organisasi yang
digunakan untuk mengendalikan orang-orang yang bekerja sama dan sumberdaya
organisasi dalam mencapai tujuan; (2) mengendalikan kordinasi dan motivasi; (3)
mengarahkan perilaku orang-orang dalam berorganisasi; dan (4) merespons
pemanfaatan lingkungan, teknologi, dan sumberdaya manusia; dan mengembangkan
organisasi.
Bentuk Struktur Organsasi Sekolah
Struktur organisasi SMA sesuai dengan SK mendiknas Nomor 053/U/2001 Tanggal 19
April 2001 adalah sebagai berikut. Struktur organisasi SMA terdiri dari :
1.
Kepala sekolah
2.
Wakil kepala sekolah
3.
Urusan tata usaha sekolah
4.
5.
6.

Unit laboratorium
Unit perpustakaan
Dewan guru

Pembagian Tugas, Rincian Tugas dan Pendelegasian Wewenang
1.
Pembagian tugas adalah pengelompokan tugas – tugas yang sejenis atau erat
hubunganya antara satu dengan yang lainya untuk dilakukan oleh seorang pejabat
tertentu misalnya : kepala seksi, bendahara.
Pembagian tugas sangat penting artinya karena :
–
setiap orang mempunyai kemampuan, kecakapan dan spesialisasi yang
berbeda.
–
setiap orang tidak dapat berada dalam waktu yang sama
–
satu orang tidak dapat mengerjakan dua hal pada saat yang sama
–
begitu luasnya bidang pengetahuan yang mungkin dikuasai oleh satu orang.
Agar tujuan organisasi khususnya ketatausaha sekolah dapat memberikan
pelayanan yang prima maka perlu dibuat pembagian tugas. Dalam pembagian tugas
perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
–
tingkat pendidikan pegawai
–
keahlian pegawai
–
memperhatikan pangkat pegawai
–
memperhatikan umur
–
memperhatikan kesehatan
–
memperhatikan loyalitas/dedikasi pegawai
–
memperhatikan disiplin pegawai
2.
Rincian Tugas
Setelah membuat pembagian tugas lalu dibuat rincian tugas. Hal ini
sangatlah penting agar pegawai dapat mengerti apa yang menjadi tugas dan
tanggung jawabnya secara rinci sehingga pegawai tidak dapat mengelak dari tugas
dan tanggung jawabnya, karena semua sudah tertera dalam rincian tugas.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan rincian tugas :
–
beban kerja yang ada disekolah.
–
memperhatikan keahlian petugas/SDM (Pendidikan, Diklat. dsb)
–
jumlah tenaga / Personil yang ada.
–
sarana dan prasarana yang dimilikinya.
–
biaya yang disediakan
3.
Pendelegasian wewenang
Wewenang dilakukan oleh seorang pejabat untuk mengambil tindakan yang
diperlukan agar tugas dan tanggung jawabnya dapat dilaksanakan dengan baik.
Dengan demikian maka yang dimaksud dengan pendelegasian wewenang adalah
penyerahan untuk menggambil tindakan yang diperlukan agar tugas dan tanggung
jawabnya dapat dilaksanakan dengan baik dari pejabat yang satu dengan yang lain.
Pelimpahan/pendelegasian wewenang bukannya penyerahan hak dari atasan kepada
bawahan akan tetapi penyerahan hak dari pejabat kepada pejabat. Seorang pejabat
yang diberi tugas harus mempunyai tanggung jawab agar yang diberi tugas dapat
melaksanakan dengan semestinya. Tanggung jawab adalah keharusan seorang pejabat
untuk melaksanakan segala sesuatu yang dibebankannya. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan oleh pelimpah wewenang :
–
batas wewenang
–
tanggung Jawab
–
keseimbangan antara tugas, wewenang dan tanggung jawab
–
memperhatikan pendapat yang diberi wewenang
–
mempercepat pejabat yang diberi wewenang
–
membimbing pejabat yang diberi wewenang
–
melakukan pengontrolan
III.

ADMINISTRASI STANDAR ISI

Latar Belakang
Beberapa tahun terakhir ini pemerintah memperkenalkan dan menggalakkan manajemen
peningkatan mutu berbasis sekolah (School Based Quality Improvement), yang lebih
dikenal dengan MBS atau Manajemen Berbasis Sekolah (School Based Management)
atau di sekolah-sekolah terkenal dengan sebutan Manajemen Peningkatan Mutu
Berbasis Sekolah (MPMBS). MPMBS merupakan suatu model manajemen sekolah yang
lebih menekankan pada otonomi sekolah dan partispasi stakeholder sesuai dengan
kebutuhan nyata sekolah. Orang kunci yang yang menentukan sukses atau gagalnya
implementasi MBS adalah kepala sekolah.
Keefektifan suatu sekolah dalam menggapai visi, mengemban misi, dan mencapai
tujuan dan sasaran sekolah mempersyaratkan adanya seorang kepala sekolah yang
efektif. Kepala sekolah merupakan orang kunci yang turut menentukan kefektifan
suatu sekolah. Pernyataan ini sejalan dengan pendapat Hoy & Miskel (2005:283)
yang menyatakan, “A commonly heard contention is that principals are the key to
school effectiveness.“ Kepemimpinan kepala sekolah yang efektif merupakan fungsi
organik dalam penyelenggaraan program pendidikan di sekolah. Kehadiran kepala
sekolah yang efektif merupakan komponen organik, sebab bagaimanapun banyaknya
sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki sekolah, betapapun besarnya dana
yang tersedia bagi pembiayaan operasional sekolah, dan betapapun banyaknya
sumber daya manusia yang tersedia untuk mengoperasikan kegiatan sekolah,
semuanya akan sia-sia belaka bilamana tidak dikelola secara efektif dan efisien
oleh kepala sekolah.
Dalam rangka implementasi MPMBS diperlukan kepala sekolah yang memiliki
kompetensi manajerial sesuai dengan Permendiknas No. 13 Tahun 2007 tentang
Standar Kepala Sekolah/Madrasah. Salah satu kompetensi manajerial kepala
sekolah/madrasah adalah mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah dalam mendukung
kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolahah/madrasah. Untuk
maksud tersebut, calon kepala sekolah/madrasah dipandang perlu diberikan
bimbingan teknik tentang manajemen ketetausahaan sekolah/madrasah.
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara lain Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah ini
memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan delapan standar
nasional pendidikan, yaitu delapan standar nasional pendidikan: (1) standar isi,
(2) standar proses, (3) standar kompetensi lulusan, (5) standar pendidik dan
tenaga kependidikan, (6) standar sarana dan prasarana, (7) standar pengelolaan,
(8) standar pembiayaan, dan (9) standar penilaian pendidikan.
Bagian diklat ini membatasi diri pada administrasi standar isi. Standar isi
adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam
kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata
pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada
jenjang dan pendidikan tertentu (PPRI No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, Pasal 1 ayat 5). Standar isi yang memuat administrasi struktur
kurikulum, beban belajar, kurikulum SMA/MA/SMK/MAK, dan kalender akademik.

More Related Content

What's hot

Pelaksanaan administrasi pendidikan
Pelaksanaan administrasi pendidikan Pelaksanaan administrasi pendidikan
Pelaksanaan administrasi pendidikan Rika Nurhidayah
 
Administrasi pendidikan dalam profesi keguruan
Administrasi pendidikan dalam profesi keguruanAdministrasi pendidikan dalam profesi keguruan
Administrasi pendidikan dalam profesi keguruanIg Fandy Jayanto
 
Administrasi sekolah ppt
Administrasi sekolah pptAdministrasi sekolah ppt
Administrasi sekolah pptSutoyo Biwi
 
Ppt adpen septy
Ppt adpen septyPpt adpen septy
Ppt adpen septy240108
 
Pelaksanaan administrasi pendidikan
Pelaksanaan administrasi pendidikanPelaksanaan administrasi pendidikan
Pelaksanaan administrasi pendidikanAyunda Dwi Junita
 
Ppt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanPpt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikan085231792514
 
Pelaksanaan administrasi pendidikan
Pelaksanaan administrasi pendidikanPelaksanaan administrasi pendidikan
Pelaksanaan administrasi pendidikanZulfikar Ahsan
 
Pelaksanaan administrasi pendidikan
Pelaksanaan administrasi pendidikanPelaksanaan administrasi pendidikan
Pelaksanaan administrasi pendidikanAsrori Asrori
 
Mulyati ojl 1 (Diklat Cakep Bab 1)
Mulyati ojl 1 (Diklat Cakep Bab 1)Mulyati ojl 1 (Diklat Cakep Bab 1)
Mulyati ojl 1 (Diklat Cakep Bab 1)Mulyati Rahman
 
Makalah Administrasi pendidikan
Makalah Administrasi pendidikanMakalah Administrasi pendidikan
Makalah Administrasi pendidikanHasmul Tafit
 
Pelaksanaan Administrasi Pendidikan
Pelaksanaan Administrasi PendidikanPelaksanaan Administrasi Pendidikan
Pelaksanaan Administrasi Pendidikanannisa arsya wardani
 
Administrasi personalia pendidikan
Administrasi personalia pendidikanAdministrasi personalia pendidikan
Administrasi personalia pendidikantaufiq fajar
 
Pelaksanaan Administrasi Pendidikan
Pelaksanaan Administrasi PendidikanPelaksanaan Administrasi Pendidikan
Pelaksanaan Administrasi PendidikanSiti Kulsum Syifa
 
Administrasi personal presentation
Administrasi personal presentationAdministrasi personal presentation
Administrasi personal presentationAis Gaffar
 
Ppt pelaksanaan administrasi pendidikan
Ppt pelaksanaan administrasi pendidikanPpt pelaksanaan administrasi pendidikan
Ppt pelaksanaan administrasi pendidikansri qomariah
 
Pelaksanaan administrasi pendidikan (Mega Diah Puspitasari)
Pelaksanaan administrasi pendidikan (Mega Diah Puspitasari)Pelaksanaan administrasi pendidikan (Mega Diah Puspitasari)
Pelaksanaan administrasi pendidikan (Mega Diah Puspitasari)Mega Diah Puspitasari
 

What's hot (19)

Pelaksanaan administrasi pendidikan
Pelaksanaan administrasi pendidikan Pelaksanaan administrasi pendidikan
Pelaksanaan administrasi pendidikan
 
Administrasi pendidikan dalam profesi keguruan
Administrasi pendidikan dalam profesi keguruanAdministrasi pendidikan dalam profesi keguruan
Administrasi pendidikan dalam profesi keguruan
 
Administrasi sekolah ppt
Administrasi sekolah pptAdministrasi sekolah ppt
Administrasi sekolah ppt
 
Ppt adpen septy
Ppt adpen septyPpt adpen septy
Ppt adpen septy
 
Allah
AllahAllah
Allah
 
Pelaksanaan administrasi pendidikan
Pelaksanaan administrasi pendidikanPelaksanaan administrasi pendidikan
Pelaksanaan administrasi pendidikan
 
Ppt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanPpt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikan
 
Pelaksanaan administrasi pendidikan
Pelaksanaan administrasi pendidikanPelaksanaan administrasi pendidikan
Pelaksanaan administrasi pendidikan
 
Pelaksanaan administrasi pendidikan
Pelaksanaan administrasi pendidikanPelaksanaan administrasi pendidikan
Pelaksanaan administrasi pendidikan
 
Mulyati ojl 1 (Diklat Cakep Bab 1)
Mulyati ojl 1 (Diklat Cakep Bab 1)Mulyati ojl 1 (Diklat Cakep Bab 1)
Mulyati ojl 1 (Diklat Cakep Bab 1)
 
Makalah Administrasi pendidikan
Makalah Administrasi pendidikanMakalah Administrasi pendidikan
Makalah Administrasi pendidikan
 
Pengelolaan tenaga kependidikan
Pengelolaan tenaga kependidikanPengelolaan tenaga kependidikan
Pengelolaan tenaga kependidikan
 
Pelaksanaan Administrasi Pendidikan
Pelaksanaan Administrasi PendidikanPelaksanaan Administrasi Pendidikan
Pelaksanaan Administrasi Pendidikan
 
Administrasi personalia pendidikan
Administrasi personalia pendidikanAdministrasi personalia pendidikan
Administrasi personalia pendidikan
 
Pelaksanaan Administrasi Pendidikan
Pelaksanaan Administrasi PendidikanPelaksanaan Administrasi Pendidikan
Pelaksanaan Administrasi Pendidikan
 
Adm personil sekolah & kesiswaan
Adm personil sekolah & kesiswaanAdm personil sekolah & kesiswaan
Adm personil sekolah & kesiswaan
 
Administrasi personal presentation
Administrasi personal presentationAdministrasi personal presentation
Administrasi personal presentation
 
Ppt pelaksanaan administrasi pendidikan
Ppt pelaksanaan administrasi pendidikanPpt pelaksanaan administrasi pendidikan
Ppt pelaksanaan administrasi pendidikan
 
Pelaksanaan administrasi pendidikan (Mega Diah Puspitasari)
Pelaksanaan administrasi pendidikan (Mega Diah Puspitasari)Pelaksanaan administrasi pendidikan (Mega Diah Puspitasari)
Pelaksanaan administrasi pendidikan (Mega Diah Puspitasari)
 

Viewers also liked

Robotic Surgery(minimally invasive surgery)
Robotic Surgery(minimally invasive surgery)Robotic Surgery(minimally invasive surgery)
Robotic Surgery(minimally invasive surgery)Sgtm Saha
 
4 reglas de oro en las reclamaciones de clientes
4 reglas de oro en las reclamaciones de clientes4 reglas de oro en las reclamaciones de clientes
4 reglas de oro en las reclamaciones de clientesAna Aramendía
 
[slideshare id=14106627&doc=prograkerjatatausahapinal-120829080516-phpapp01&t...
[slideshare id=14106627&doc=prograkerjatatausahapinal-120829080516-phpapp01&t...[slideshare id=14106627&doc=prograkerjatatausahapinal-120829080516-phpapp01&t...
[slideshare id=14106627&doc=prograkerjatatausahapinal-120829080516-phpapp01&t...Chandra PurNama
 
[slideshare id=ew text document
[slideshare id=ew text document[slideshare id=ew text document
[slideshare id=ew text documentChandra PurNama
 
Saratov city presentation
Saratov city presentationSaratov city presentation
Saratov city presentationArtem Molodkin
 
The Voting Rights Act of 1965
The Voting Rights Act of 1965The Voting Rights Act of 1965
The Voting Rights Act of 1965Jessie Mabry
 

Viewers also liked (9)

Robotic Surgery(minimally invasive surgery)
Robotic Surgery(minimally invasive surgery)Robotic Surgery(minimally invasive surgery)
Robotic Surgery(minimally invasive surgery)
 
4 reglas de oro en las reclamaciones de clientes
4 reglas de oro en las reclamaciones de clientes4 reglas de oro en las reclamaciones de clientes
4 reglas de oro en las reclamaciones de clientes
 
[slideshare id=14106627&doc=prograkerjatatausahapinal-120829080516-phpapp01&t...
[slideshare id=14106627&doc=prograkerjatatausahapinal-120829080516-phpapp01&t...[slideshare id=14106627&doc=prograkerjatatausahapinal-120829080516-phpapp01&t...
[slideshare id=14106627&doc=prograkerjatatausahapinal-120829080516-phpapp01&t...
 
[slideshare id=ew text document
[slideshare id=ew text document[slideshare id=ew text document
[slideshare id=ew text document
 
Saratov city presentation
Saratov city presentationSaratov city presentation
Saratov city presentation
 
Samples of my work
Samples of my workSamples of my work
Samples of my work
 
SSP-23-05
SSP-23-05SSP-23-05
SSP-23-05
 
Vin diesel
Vin dieselVin diesel
Vin diesel
 
The Voting Rights Act of 1965
The Voting Rights Act of 1965The Voting Rights Act of 1965
The Voting Rights Act of 1965
 

Similar to MANAJEMEN KETATAUSAHAAN

Kepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolah
Kepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolahKepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolah
Kepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolahRachma Wati
 
Manajemen sekolah lely
Manajemen sekolah lelyManajemen sekolah lely
Manajemen sekolah lelyFahmi Amrullah
 
Manajemen sekolah lely
Manajemen sekolah lelyManajemen sekolah lely
Manajemen sekolah lelyFahmi Amrullah
 
Kepemimpinankepalasekolah 090909212813-phpapp02
Kepemimpinankepalasekolah 090909212813-phpapp02Kepemimpinankepalasekolah 090909212813-phpapp02
Kepemimpinankepalasekolah 090909212813-phpapp02Musbahaeri Saleh
 
Laporan pelaksanaan ojl bab 2
Laporan pelaksanaan ojl bab 2Laporan pelaksanaan ojl bab 2
Laporan pelaksanaan ojl bab 2arif widyatma
 
JURNAL TESIS MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH MENCIPTAKAN SEKOLAH YANG EFEKTIF
JURNAL TESIS MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH MENCIPTAKAN SEKOLAH YANG EFEKTIFJURNAL TESIS MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH MENCIPTAKAN SEKOLAH YANG EFEKTIF
JURNAL TESIS MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH MENCIPTAKAN SEKOLAH YANG EFEKTIFImamTurmudzyAsysyaba2
 
Prinsip dan Fungsi Pokok Administrasi Pendidikan
Prinsip dan Fungsi Pokok Administrasi PendidikanPrinsip dan Fungsi Pokok Administrasi Pendidikan
Prinsip dan Fungsi Pokok Administrasi Pendidikanwahyu dian saputra
 
Manajemen kurikulum
Manajemen kurikulumManajemen kurikulum
Manajemen kurikulumAmsori Saari
 
Efektifitas, efisiensi, dan produktifitas mbs
Efektifitas, efisiensi, dan produktifitas mbsEfektifitas, efisiensi, dan produktifitas mbs
Efektifitas, efisiensi, dan produktifitas mbsferry heriyanto
 
Kepemimpinan Kepala Sekolah
Kepemimpinan Kepala SekolahKepemimpinan Kepala Sekolah
Kepemimpinan Kepala SekolahUniversitas PGRI
 
Skripsiku 2021.pptx
Skripsiku 2021.pptxSkripsiku 2021.pptx
Skripsiku 2021.pptxssuser9d8b68
 
Mulyati ojl 3 (RTK Cakep Bab 3)
Mulyati ojl 3  (RTK Cakep Bab 3)Mulyati ojl 3  (RTK Cakep Bab 3)
Mulyati ojl 3 (RTK Cakep Bab 3)Mulyati Rahman
 
Makalah
MakalahMakalah
MakalahAyybee
 
Peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah
Peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolahPeran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah
Peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolahPuspawijaya Putra
 
PPT KELOMPOK I.pptx
PPT KELOMPOK I.pptxPPT KELOMPOK I.pptx
PPT KELOMPOK I.pptxdhienas
 
Tupoksi Pengawas Sekolah.pptx
Tupoksi  Pengawas Sekolah.pptxTupoksi  Pengawas Sekolah.pptx
Tupoksi Pengawas Sekolah.pptxAOMuslihat
 

Similar to MANAJEMEN KETATAUSAHAAN (20)

Kepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolah
Kepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolahKepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolah
Kepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolah
 
Manajemen sekolah lely
Manajemen sekolah lelyManajemen sekolah lely
Manajemen sekolah lely
 
Manajemen sekolah lely
Manajemen sekolah lelyManajemen sekolah lely
Manajemen sekolah lely
 
Analisis pp 13
Analisis pp 13Analisis pp 13
Analisis pp 13
 
Kepemimpinankepalasekolah 090909212813-phpapp02
Kepemimpinankepalasekolah 090909212813-phpapp02Kepemimpinankepalasekolah 090909212813-phpapp02
Kepemimpinankepalasekolah 090909212813-phpapp02
 
Laporan pelaksanaan ojl bab 2
Laporan pelaksanaan ojl bab 2Laporan pelaksanaan ojl bab 2
Laporan pelaksanaan ojl bab 2
 
JURNAL TESIS MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH MENCIPTAKAN SEKOLAH YANG EFEKTIF
JURNAL TESIS MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH MENCIPTAKAN SEKOLAH YANG EFEKTIFJURNAL TESIS MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH MENCIPTAKAN SEKOLAH YANG EFEKTIF
JURNAL TESIS MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH MENCIPTAKAN SEKOLAH YANG EFEKTIF
 
Prinsip dan Fungsi Pokok Administrasi Pendidikan
Prinsip dan Fungsi Pokok Administrasi PendidikanPrinsip dan Fungsi Pokok Administrasi Pendidikan
Prinsip dan Fungsi Pokok Administrasi Pendidikan
 
Manajemen kurikulum
Manajemen kurikulumManajemen kurikulum
Manajemen kurikulum
 
Efektifitas, efisiensi, dan produktifitas mbs
Efektifitas, efisiensi, dan produktifitas mbsEfektifitas, efisiensi, dan produktifitas mbs
Efektifitas, efisiensi, dan produktifitas mbs
 
3. bab i
3. bab i3. bab i
3. bab i
 
Kepemimpinan Kepala Sekolah
Kepemimpinan Kepala SekolahKepemimpinan Kepala Sekolah
Kepemimpinan Kepala Sekolah
 
Skripsiku 2021.pptx
Skripsiku 2021.pptxSkripsiku 2021.pptx
Skripsiku 2021.pptx
 
Mulyati ojl 3 (RTK Cakep Bab 3)
Mulyati ojl 3  (RTK Cakep Bab 3)Mulyati ojl 3  (RTK Cakep Bab 3)
Mulyati ojl 3 (RTK Cakep Bab 3)
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah
Peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolahPeran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah
Peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah
 
PPT KELOMPOK I.pptx
PPT KELOMPOK I.pptxPPT KELOMPOK I.pptx
PPT KELOMPOK I.pptx
 
Tupoksi Pengawas Sekolah.pptx
Tupoksi  Pengawas Sekolah.pptxTupoksi  Pengawas Sekolah.pptx
Tupoksi Pengawas Sekolah.pptx
 
Iink
IinkIink
Iink
 
Iink
IinkIink
Iink
 

MANAJEMEN KETATAUSAHAAN

  • 1. MANAJEMEN KETATAUSAHAAN SEKOLAH I. PERENCANAAN PROGRAM KERJA TATA USAHA SEKOLAH Pendahuluan Tata Usaha Sekolah bagian dari unit pelaksana teknis penyelenggaraan bidang administrasi dan informasi data pendidikan yang perlu dikelola oleh kepala sekolah dengan sebaik-baiknya sesuai ketentuan yang berlaku. Tugas dan fungsi kepala sekolah adalah mengarahkan tata usaha sekolah agar mampu memberikan pelayanan administratif secara prima serta melaksanakan pelayanan 7 K yaitu Kebersihan, Kesehatan, Keamanan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, dan Kerindangan. Untuk melaksanakan kegiatan itu semua perlu dibuat program kerja yang sistimatis, terarah, jelas, realitistis, dan dapat dilaksanakan oleh petugas ketatausahaan agar pelayanan kepada guru, karyawan, siswa, orang tua siswa, instransi terkait, dan masyarakat lainnya dapat berjalan seoptimal mungkin. Tujuan Pembuatan Rencana Kerja Tata Usaha Sekolah Pembuatan rencana kerja tata usaha sekolah bertujuan sebagai: 1. pengalaman kepala sekolah untuk mengarahkan tata usahanya. 2. pedoman kerja bagi tata usaha sekolah untuk melaksanakan tugasnya. 3. tolak ukur untuk mengukur kinerja tata usaha sekolah Ruang Lingkup Latar belakang, tujuan dan fungsi program kerja tata usaha 1. Mengetahui keadaan obyektif tata usaha Sekolah 2. Program Kerja tata usaha selama satu tahun pelajaran yang mencakup jenis 3. Kegiatan, indikator, hasil yang dicapai, penanggung jawab, biaya, dan jadwal kegiatan II. PENGORGANISASIAN TATA USAHA Pendahuluan Pengorganisasian menurut Handoko (2003) ialah: (1) penentuan sumberdaya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi, (2) proses perancangan dan pengembangan suatu organisasi yang akan dapat membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan, (3) penugasan tanggung jawab tertentu, dan (4) pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya. Di tambahkan pula oleh Handoko (2003) pengorganisasian ialah pengaturan kerja bersama sumberdaya keuangan, fisik dan manusia dalam organisasi. Pengorganisasian merupakan penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumberdaya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya. Sekolah sebagai UPT wajib dikelola kepala sekolah dengan sebaik–baiknya agar sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan sekolah yang telah ditetapkan. Tujuan dan Manfaat Struktur Organisasi Struktur organisasi bertujuan: (1) membentuk ciri-ciri khas organisasi yang digunakan untuk mengendalikan orang-orang yang bekerja sama dan sumberdaya organisasi dalam mencapai tujuan; (2) mengendalikan kordinasi dan motivasi; (3) mengarahkan perilaku orang-orang dalam berorganisasi; dan (4) merespons pemanfaatan lingkungan, teknologi, dan sumberdaya manusia; dan mengembangkan organisasi. Bentuk Struktur Organsasi Sekolah Struktur organisasi SMA sesuai dengan SK mendiknas Nomor 053/U/2001 Tanggal 19 April 2001 adalah sebagai berikut. Struktur organisasi SMA terdiri dari : 1. Kepala sekolah 2. Wakil kepala sekolah 3. Urusan tata usaha sekolah
  • 2. 4. 5. 6. Unit laboratorium Unit perpustakaan Dewan guru Pembagian Tugas, Rincian Tugas dan Pendelegasian Wewenang 1. Pembagian tugas adalah pengelompokan tugas – tugas yang sejenis atau erat hubunganya antara satu dengan yang lainya untuk dilakukan oleh seorang pejabat tertentu misalnya : kepala seksi, bendahara. Pembagian tugas sangat penting artinya karena : – setiap orang mempunyai kemampuan, kecakapan dan spesialisasi yang berbeda. – setiap orang tidak dapat berada dalam waktu yang sama – satu orang tidak dapat mengerjakan dua hal pada saat yang sama – begitu luasnya bidang pengetahuan yang mungkin dikuasai oleh satu orang. Agar tujuan organisasi khususnya ketatausaha sekolah dapat memberikan pelayanan yang prima maka perlu dibuat pembagian tugas. Dalam pembagian tugas perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut : – tingkat pendidikan pegawai – keahlian pegawai – memperhatikan pangkat pegawai – memperhatikan umur – memperhatikan kesehatan – memperhatikan loyalitas/dedikasi pegawai – memperhatikan disiplin pegawai 2. Rincian Tugas Setelah membuat pembagian tugas lalu dibuat rincian tugas. Hal ini sangatlah penting agar pegawai dapat mengerti apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya secara rinci sehingga pegawai tidak dapat mengelak dari tugas dan tanggung jawabnya, karena semua sudah tertera dalam rincian tugas. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan rincian tugas : – beban kerja yang ada disekolah. – memperhatikan keahlian petugas/SDM (Pendidikan, Diklat. dsb) – jumlah tenaga / Personil yang ada. – sarana dan prasarana yang dimilikinya. – biaya yang disediakan 3. Pendelegasian wewenang Wewenang dilakukan oleh seorang pejabat untuk mengambil tindakan yang diperlukan agar tugas dan tanggung jawabnya dapat dilaksanakan dengan baik. Dengan demikian maka yang dimaksud dengan pendelegasian wewenang adalah penyerahan untuk menggambil tindakan yang diperlukan agar tugas dan tanggung jawabnya dapat dilaksanakan dengan baik dari pejabat yang satu dengan yang lain. Pelimpahan/pendelegasian wewenang bukannya penyerahan hak dari atasan kepada bawahan akan tetapi penyerahan hak dari pejabat kepada pejabat. Seorang pejabat yang diberi tugas harus mempunyai tanggung jawab agar yang diberi tugas dapat melaksanakan dengan semestinya. Tanggung jawab adalah keharusan seorang pejabat untuk melaksanakan segala sesuatu yang dibebankannya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pelimpah wewenang : – batas wewenang – tanggung Jawab – keseimbangan antara tugas, wewenang dan tanggung jawab – memperhatikan pendapat yang diberi wewenang – mempercepat pejabat yang diberi wewenang – membimbing pejabat yang diberi wewenang – melakukan pengontrolan III. ADMINISTRASI STANDAR ISI Latar Belakang Beberapa tahun terakhir ini pemerintah memperkenalkan dan menggalakkan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (School Based Quality Improvement), yang lebih dikenal dengan MBS atau Manajemen Berbasis Sekolah (School Based Management) atau di sekolah-sekolah terkenal dengan sebutan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS). MPMBS merupakan suatu model manajemen sekolah yang
  • 3. lebih menekankan pada otonomi sekolah dan partispasi stakeholder sesuai dengan kebutuhan nyata sekolah. Orang kunci yang yang menentukan sukses atau gagalnya implementasi MBS adalah kepala sekolah. Keefektifan suatu sekolah dalam menggapai visi, mengemban misi, dan mencapai tujuan dan sasaran sekolah mempersyaratkan adanya seorang kepala sekolah yang efektif. Kepala sekolah merupakan orang kunci yang turut menentukan kefektifan suatu sekolah. Pernyataan ini sejalan dengan pendapat Hoy & Miskel (2005:283) yang menyatakan, “A commonly heard contention is that principals are the key to school effectiveness.“ Kepemimpinan kepala sekolah yang efektif merupakan fungsi organik dalam penyelenggaraan program pendidikan di sekolah. Kehadiran kepala sekolah yang efektif merupakan komponen organik, sebab bagaimanapun banyaknya sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki sekolah, betapapun besarnya dana yang tersedia bagi pembiayaan operasional sekolah, dan betapapun banyaknya sumber daya manusia yang tersedia untuk mengoperasikan kegiatan sekolah, semuanya akan sia-sia belaka bilamana tidak dikelola secara efektif dan efisien oleh kepala sekolah. Dalam rangka implementasi MPMBS diperlukan kepala sekolah yang memiliki kompetensi manajerial sesuai dengan Permendiknas No. 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah. Salah satu kompetensi manajerial kepala sekolah/madrasah adalah mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolahah/madrasah. Untuk maksud tersebut, calon kepala sekolah/madrasah dipandang perlu diberikan bimbingan teknik tentang manajemen ketetausahaan sekolah/madrasah. Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara lain Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan, yaitu delapan standar nasional pendidikan: (1) standar isi, (2) standar proses, (3) standar kompetensi lulusan, (5) standar pendidik dan tenaga kependidikan, (6) standar sarana dan prasarana, (7) standar pengelolaan, (8) standar pembiayaan, dan (9) standar penilaian pendidikan. Bagian diklat ini membatasi diri pada administrasi standar isi. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan pendidikan tertentu (PPRI No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 1 ayat 5). Standar isi yang memuat administrasi struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum SMA/MA/SMK/MAK, dan kalender akademik.