SlideShare a Scribd company logo
1 of 64
Abdul Rohim M,ST,M.Eng

19 JUNI 2012   Melia Purosani, Yogyakarta
SESSION
 Layout Tempat Kerja
 Pendahuluan & Ergonomi
 Indera Manusia
 Pencahayaan dan Getaran
 Suhu Udara &Kebisingan
19 JUNI 2012   Melia Purosani, Yogyakarta
19 JUNI 2012   Melia Purosani, Yogyakarta
Pertimbangan Menentukan
Layout
  1.     Kapasitas dan tempat yang dibutuhkan;
  2.     Peralatan untuk menangani material atau bahan;
  3.     Lingkungan dan estetika;
  4.     Arus informasi;
  5.     Biaya perpindahan antara tempat kerja yang
         berbeda.




19 JUNI 2012      Melia Purosani, Yogyakarta
Tujuan dalam menentukan
Layout:
  1. Agar perusahaan dapat menentukan layout yang
     sesuai dengan proses produksi;
  2. Agar perusahaan dapat menentukan teknologi yang
     paling tepat;
  3. Agar perusahaan dapat menentukan metode
     persediaan yang paling baik;
  4. Agar perusahaan dapat menentukan kualitas
     tenaga kerja yang tepat.



19 JUNI 2012   Melia Purosani, Yogyakarta
Tata ruang kantor dapat mempengaruhi
  produktivitas kerja baik secara positif
  maupun negatif. Dari sudut pandang
  efektifitas biaya, merancang ruang kerja
  adalah suatu hal yang sangat penting.
 Di dalam mendisain tata ruang harus
  mempertimbangkan interelasional tiga
  komponen berikut, yaitu: peralatan, alur
  kerja, dan para karyawan (Quible, 2001:54).

19 JUNI 2012   Melia Purosani, Yogyakarta
MANFAAT LAYOUT YG EFEKTIF
 Mengoptimalkan penggunaan ruang yang ada secara
     efektif
 Mengembangkan lingkungan kerja yang nyaman bagi
     pegawai
 Memberikan kesan yang positif terhadap pelanggan
     perusahaan
 Menjamin efisiensi dari arus kerja yang ada
 Meningkatkan produktivitas kerja pegawai
 Mengantisipasi pengembangan organisasi di masa
     depan dengan melakukan perencanaan layout yang
     fleksibel.
19 JUNI 2012    Melia Purosani, Yogyakarta
SYARAT UMUM LAYOUT
 Persyaratan umum layout harus memprtimbangkan hal-hal
 berikut ini:
 1. Menggunakan segenap ruangan yang ada secara
 ekonomis, sehingga setiap bagian dari ruangan dapat
 bermanfaaf.
 2. Memudahkan pengawasan sehingga manajer dapat
 melihat staf yang sedang bekerja.
 3. Memberikan kemudahan yang optimum bagi arus
 komunikasi dan arus kerja.
 4. Memberikan kepuasan dan kenyamanan kerja
 5. Menyediakan pelayanan yang menyenangkan, seperti
 komputer, telepon, teleks, interkom, dan pelayanan lainnya
 yang menyangkut pelayanan rumah tangga perusahaan,
19 JUNI 2012 penyediaan air minum.
 seperti            Melia Purosani, Yogyakarta
19 JUNI 2012   Melia Purosani, Yogyakarta
1. 1.Tujuan penggunaan peralatan.
     Hal yang perlu dipertimbangkan adalah perusahaan sering
     membeli atau menyewa peralatan yang terlalu canggih
     daripada yang dibutuhkan, hanya untuk prestise atau
     bujukanpemasik. Untuk itu, sebaiknya pembelian peralatan
     baru di kantor (misalnya, mesin fotokpi atau scanner baru)
     melibatkan pegawai yang paham dengan aktivitas maupun
  2. teknopogi yang dibutuhkannya.

        2. Menentukan peralatan yang sesuai.
        Setelah peralatan ditentukan, memilih merek peralatan yang
        akan digunakan juga menjadi pertimbangan yang penting.
        Hal ini sangat penting berkaitan dengan layanan purna jual
        yang disediakan merek tersebut maupun harga jual kembali
        jika perusahaan nantinya berencana meng-upgrade
        peralatannya dengan yang baru.
19 JUNI 2012         Melia Purosani, Yogyakarta
19 JUNI 2012   Melia Purosani, Yogyakarta
5. Biaya peralatan.
   Biaya peralatan mempunyai dampak yang signifikan
   terhadap pengembalian investasi perusahaan. Meskipun
   kegunaan merupakan hal yang penting, efisien juga harus
   tetap dipertimbangkan. Misalnya, jika penggunaan printer
   hitam putih sudah memadai, pemasangan printer berwarna
   mancapai 3-5 kali harga toner hitam putih.

6. Proses operasional peralatan.
   Beberapa tipe peralatan membutuhkan perlengkapan
   khusus, seperti alat fotokopi dan printer. Kebutuhan ini
   juga membutuhkan juga harus dipertimbangkan dalam
   memilih peralatan, saat ini banyak printe baru
   membutuhkan cartridge atau toner orisinal dengan harga
   sangat mahal, sehingga pemakaian printer lama yang bisa
   diisi ulang tentunya lebih mudah.
19 JUNI 2012       Melia Purosani, Yogyakarta
7. Fitur keamanan.
  Hal yang juga harus dipertimbangkan adalah fitur
  keamanan. Meskipun beberapa peralatan kantor tidak
  berbahaya, namun fitur ini tetap harus dipertimbangkan.
  Beberapa peralatan kantor saat ini menyediakan user id
  dan password yang memungkinan tidak setiap orang bisa
  memanfaatkannya, seperti mesin fotokopi atau printer
  berkecepatan tinggi yang berbiaya operasi sangat tinggi.

    8. Fleksibilitas peralatan.
    Fleksibilitas peralatan juga sangat penting. Beberapa
    peralatan dapat dimodifikasi dengan beberapa komponen
    jika dibutuhkan. Beberapa peralatan juga dapat digunakan
    untuk tugas kerja yang lebih luas dibandingkan peralatan
    lain, sehingga hal inilah yang menjadikan fleksibilitas
    sangat perlu menjadi pertimbangan.
19 JUNI 2012        Melia Purosani, Yogyakarta
9. Kemudahan penggunaan peralatan.
  Hal yang juga dipertimbangkan adalah kemudahan
  penggunaan peralatan, karena beberapa peralatan
  tidak mudah digunakan dan membutuhkan training
  tambahan, yang membutuhkan waktu dan biaya yang
  seharusnya bisa dihindari jika peralatannya mudah
  dioperasikan.

    10. Kecepatan operasi peralatan.
    Pada beberapa perusahaan kecepatan peralatan
    menjadi pertimbangan penting. Apabila peralatan
    yang dibutuhkan dengan cepat tidak dapat disediakan
    oleh supplier karena harus indent terlebih dahulu,
    hendaknya organisasi mempertimbangkan supplier
    yang dapat menyediakannya dengan cepat.
19 JUNI 2012      Melia Purosani, Yogyakarta
11. Masukan dari operator peralatan.
   Karyawan yang akan mengoperasikan sering kali
   diberikan kesempatan memberikan masukan dalam
   menentukan peralatan yang akan dipilih.

   12. Standardisasi peralatan.
   Penggunaan hanya beberapa merek tertentu akan
   menghasilkan standardisasi peralatan kantor yang
   memberikan beberapa keuntungan saat membeli dan
   merawatnya. Keuntungan lain adalah kemudahan bagi
   pegawai untuk mengoperasikannya, karena
   penggunaannya mempunyai kesamaan atau dapat
   diintegrasikan dengan peralatan lain.

19 JUNI 2012   Melia Purosani, Yogyakarta
Lingkungan kantor harus sesuai dengan
  kebutuhan pegawai yang bersangkutan. Dengan
  mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu—
  psikologi, fisiologi, sosiologi, maupun teori
  komunikasi—ergonomics menyediakan panduan
  yang berguna untuk mendesain ruang kantor yang
  efektif (Quible 2001)

Session berikut akan dibahas faktor lingkungan
  fisik (kebisingan,getaran,suhu,pencahayaan
  dll)yang harus dipenuhi sehingga ruang kerja
  nyaman bagi pekerja
19 JUNI 2012   Melia Purosani, Yogyakarta
Contoh layout tempat kerja




19 JUNI 2012   Melia Purosani, Yogyakarta
19 JUNI 2012   Melia Purosani, Yogyakarta
Definisi
     Definisi (International Ergonomics Association).
        ERGON (Kerja) dan NOMOS (Ilmu Pengetahuan).
        Studi tentang aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang
          ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering,
          manajemen dan desain/perancangan untuk mendapatkan
          suasana kerja yang sesuai dengan manusianya.

     Penerapan Ergonomi dapat berupa:
        Rancang Bangun (design)
        Rancang Ulang (re-design)

     Dapat diterapkan untuk design pekerjaan pada suatu organisasi,
       misal: penentuan jam istirahat, pergantian shift, variasi pekerjaan,
       dll.



19 JUNI 2012           Melia Purosani, Yogyakarta
Sejarah
 Disosialisasikan sebagai bidang ilmu dari tahun 1949.
 Beberapa kejadian yang terkait dengan perkembangan
    ilmu ergonomi:

      CT. Thackrah, England, 1831.
          Postur tubuh manusia pada saat bekerja berhubungan
           dengan kesehatan kerja.
          Pencahayaan, ventilasi dan temperatur di lingkungan kerja,

          Pembebanan kerja, jam kerja, dan gerakan yang berulang-
           ulang.


19 JUNI 2012         Melia Purosani, Yogyakarta
Sejarah

      FW Taylor, USA, 1898.
          Metode ilmiah untuk menentukan cara yang terbaik dalam
           melakukan pekerjaan.
          Konsep ergonomi dan manajemen modern.



      FB. Gilbreth, USA, 1911.
          Optimasi metode kerja, dalam Analisa Gerakan.
          Motion Study, posisi membungkuk dapat diatasi dengan
           meja yang bisa naik-turun (adjustable).




19 JUNI 2012         Melia Purosani, Yogyakarta
Sejarah

      E. Mayo, USA, 1933.
              Kuantifikasi pengaruh dari variabel fisik seperti misal
               pencahayaan dan lamanya waktu istirahat terhadap efisiensi
               dari para operator kerja pada unit perakitan.

      Pembentukan Kelompok/Asosiasi Ergonomi.
          The Ergonomics Research Society, England, 1949.
          The International Ergonomics Assosiation, 1957.

          The Human Factor Society, USA, 1957.

          The Ergonomics Society of Australia and New Zealand, 1954.




19 JUNI 2012             Melia Purosani, Yogyakarta
11.ergonomi fisik : berkaitan dengan anatomi tubuh manusia, anthropometri,
     karakteristik fisiolgi dan biomekanika yang berhubungan dnegan aktifitas fisik.
1.ergonomi fisik : berkaitan dengan anatomi tubuh manusia, anthropometri,
karakteristik fisiolgi relevan dalam ergonomi fisik antara lain postur kerja,
     Topik-topik yang dan biomekanika yang berhubungan dnegan aktifitas
     pemindahan material, gerakan berulan-ulang, MSD, tata letak tempat kerja,
fisik. Topik-topik yang relevan dalam ergonomi fisik antara lain postur kerja,
     keselamatan dan kesehatan.
pemindahan material, gerakan berulan-ulang, MSD, tata letak tempat kerja,
keselamatan dan kesehatan biomekanika yangmental manusia,dnegan di
     2.ergonomi kognitif : berkaitan dengan proses berhubungan termasuk
aktifitas fisik. ;Topik-topik yang dan reaksi, sebagai akibat dari interaksi manusia
     dalamnya persepsi, ingatan, relevan dalam ergonomi fisik antara lain
postur kerja, pemakaian elemen sistem. Topik-topik yang relevan MSD, tata letak
     terhadap pemindahan material, gerakan berulan-ulang, dalam ergonomi
tempat kerja, keselamatan dan kesehatan.
     kognitif antara lain ; beban kerja, pengambilan keputusan, performance,
    human-computer interaction, keandalan manusia, dan stres kerja.
    .ergonomi fisik : berkaitan dengan anatomi tubuh manusia, anthropometri,
2.ergonomi kognitif : berkaitan dengan proses mental manusia, termasuk di
    karakteristik fisiolgi dan kerja, pengambilan keputusan, performance, human-
dalamnya ; persepsi, ingatan, dan reaksi, sebagai akibat dari interaksi
    computer interaction, keandalan manusia, dan stres kerja.
manusia terhadap pemakaian elemen sistem. Topik-topik yang relevan
dalam ergonomi kognitif antara lain ; beban .



19 JUNI 2012             Melia Purosani, Yogyakarta
Specialisasi ergonomi
  3.ergonomi organisasi : berkaitan dengan optimasi sistem
  sosioleknik, termasuk sturktur organisasi, kebijakan dan
  proses. Topik-topik yang relevan dalam ergonomi
  organisasi antara lain ; komunikasi, MSDM, perancangan
  kerja, perancangan waktu kerja, teamwork, perancangan
  partisipasi, komunitas ergonomi, cultur organisasi,
  organisasi virtual, dll.

  4.ergonomi lingkungan : berkaitan dengan pencahayaan,
  temperatur, kebisingan, dan getaran. Topik-topik yang
  relevan dengan ergonomi lingkungan antara lain ;
  perancangan ruang kerja, sistem akustik,dll.

19 JUNI 2012      Melia Purosani, Yogyakarta
Dasar Keilmuan dari Ergonomi
 Ergonomi terkait dengan karakteristik fungsional dari
    manusia, seperti kemampuan penginderaan, respon,
    daya ingat, posisi optimum tangan dan kaki, dll.

 Ergonomi membutuhkan pemahaman ilmu-ilmu
    terapan yang banyak berhubungan dengan fungsi
    tubuh manusia seperti anatomi dan fisiologi.




19 JUNI 2012    Melia Purosani, Yogyakarta
1. Mendapatkan derajat kes.tng kerja yg tg
          dg produktivitas kerja yg maks.
      2. Mendptkan derajat kesling yg optimal
      3. Memperoleh lingk.kerja & penggunaan
          alat2 yg nyaman, tdk membosankan,
          mengurangi kecapaian, mengurangi bhy
          dan meningkatkan keselamatan kerja
          seoptimal mungkin
       4. Dpt mengurangi beban kerja

19 JUNI 2012     Melia Purosani, Yogyakarta
Dasar Keilmuan dari Ergonomi
     Sistem kerangka otot manusia, yang meliputi:
        Kinesiologi,
          Mekanika pergerakan manusia (mechanics of human movement).
        Biomekanika,
          Aplikasi ilmu mekanika teknik untuk analisis sistem kerangka-
           otot manusia.
     Anthropometri,
              Pengukuran dan diskribsi dimensi tubuh manusia.
     Industrial Hygiene,
              Penfendalian resiko kesehatan dalam kerja.
     Industrial Phsychology,
              Sikap dan Prilaku manusia dalam bekerja.




19 JUNI 2012              Melia Purosani, Yogyakarta
1. Display.
  1. Display.
Display adalah alat yang menyajikan informasi tentang lingkungan yang
  Display adalah alat yang menyajikan informasi tentang lingkungan yang
dikomunikasikan dalam bentuk tanda-tanda atau lambang-lambang.
  dikomunikasikan dalam bentuk tanda-tanda atau lambang-lambang.
Display terbagi menjadi 2 bagian, yaitu display statis dan display
  Display terbagi menjadi 2 bagian, yaitu display statis dan display
dinamis. Display statis adalah display yang memberikan informasi
  dinamis. Display statis adalah display yang memberikan informasi
tanpa dipengaruhi oleh variabel waktu, misalnya peta, papan
  tanpa dipengaruhi oleh variabel waktu, misalnya peta, papan
pengumuman. Sedangkan display dinamis adalah display yang
  pengumuman. Sedangkan display dinamis adalah display yang
dipengaruhi oleh variabel waktu, misalnya speedometer yang
  dipengaruhi oleh variabel waktu, misalnya speedometer yang
memberikan informasi kecepatan kendaraan bermotor dalam setiap
  memberikan informasi kecepatan kendaraan bermotor dalam setiap
kondisi.
  kondisi.
2. Kekuatan fisik manusia (Fisiologi).
 2. Kekuatan fisik manusia (Fisiologi).
Penelitian ini mencakup mengukur kekuatan/daya fisik manusia ketika
 Penelitian ini mencakup mengukur kekuatan/daya fisik manusia ketika
bekerja dan mempelajari bagaimana cara kerja serta peralatan harus
 bekerja dan mempelajari bagaimana cara kerja serta peralatan harus
dirancang agar sesuai dengan kemampuan fisik manusia ketika
 dirancang agar sesuai dengan kemampuan fisik manusia ketika
melakukan aktifitas tersebut. Penelitian ini merupakan bagian dari
 melakukan aktifitas tersebut. Penelitian ini merupakan bagian dari
biomekanik.
 biomekanik.
19 JUNI 2012         Melia Purosani, Yogyakarta
3.Ukuran/dimensi dari tempat kerja (antropometri).
Penelitian ini diarahkan untuk mendapatkan ukuran
tempat kerja yang sesuai dengan ukuran tubuh
manusia, dipelajari dalam antropometri.

4. Lingkungan fisik.
Penelitian ini berkenaan dengan perancangan kondisi
lingkungan fisik dari ruangan dan fasilitas-fasilitas
dimana manusia bekerja. Hal ini meliputi perancangan
cahaya, suara, warna, temperatur, kelembaban, bau-
bauan dan getaran pada suatu fasilitas kerja.
19 JUNI 2012   Melia Purosani, Yogyakarta
Aplikasi ergonomi
 Aktivitas Rancang Bangun (Design) dan Rancang Ulang
    (Re-Design), meliputi:

       Design/re-design perkakas kerja (tool), bangku kerja (benches),
        Kursi, alat pengendali (control), dll.
       Design pekerjaan pada organisasi, misal: waktu istirahat,
        pembagian shift kerja, variasi kerja, dll.
       Design sistem kerja untuk mengurangi rasa nyeri dan ngilu
        terhadap sistem kerja kerangka dan otot manusia, kelelahan,
        ketidaknyamanan visual dan postur tubuh.
       Design dan evaluasi produk, untuk memberikan rasa aman dan
        nyaman terhadap para pemakainya.


19 JUNI 2012          Melia Purosani, Yogyakarta
MANFAAT PENERAPAN
                        ERGONOMI
     Mencegah cedera
     Meningkatkan kualitas
      hidup
     Meningkatkan kualitas
      kerja
     Mengurangi kelelahan
      dan ketidak nyamanan
      kerja


19 JUNI 2012   Melia Purosani, Yogyakarta
UPAYA
        Menyesuaikan ukuran tempat kerja
         dengan dimensi tubuh agar tidak
         melelahkan

        Pengaturan suhu, cahaya,
         kelembaban, agar sesuai dengan
         kebutuhan tubuh manusia




19 JUNI 2012     Melia Purosani, Yogyakarta
19 JUNI 2012   Melia Purosani, Yogyakarta
19 JUNI 2012   Melia Purosani, Yogyakarta
Penyesuaian kerja pada manusia, berarti
 penyesuaian mesin dan lingkungan kerja
 terhadap manusia.
Dalam sistem manusia-mesin, terdapat 2
 interface penting:
  Display yang dapat menghubungkan
   kondisi mesin pada manusia,
  Control, manusia dapat menyesuaikan
   respon dengan feedback yang diperoleh
   dari display.
19 JUNI 2012   Melia Purosani, Yogyakarta
Visi dan Pencahayaan
  Agar dapat memahami suatu
      display, manusia memerlukan:
      Kemampuan visual yang
        memadai,
      Penyajian informasi yang
        sesuai,
      Keahlian/kemampuan manusia
        dalam memahami display.
19 JUNI 2012   Melia Purosani, Yogyakarta
Mata




19 JUNI 2012   Melia Purosani, Yogyakarta
Efek dari Umur pada Visual Performance

   The Near Point
   Visual Display Unit (VDU)




19 JUNI 2012   Melia Purosani, Yogyakarta
Adaptasi pada Perubahan Tingkat Cahaya
 Distribusi Rods and Cones
 Ketajaman penglihatan diatas retina


  (Eko Nurmianto, hal 219, Gambar
      11.2)


19 JUNI 2012   Melia Purosani, Yogyakarta
Unit-Unit Pencahayaan
 Light Meter,
      (Eko Nurmianto, hal 221, Gambar 11.4a)


 Metode Pengukuran Illuminasi
      (Eko Nurmianto, hal 221, Gambar 11.4b)


 Light-Meter untuk Mengukur Luminasi
      (Eko Nurmianto, hal 223, Gambar 11.4c)



19 JUNI 2012      Melia Purosani, Yogyakarta
Contrast
 Efek dari Pencahayaan
 Contrast pada ketajaman
  penglihatan
 Peta Snellen


19 JUNI 2012   Melia Purosani, Yogyakarta
Masalah dari Vision
 Kualitas Pencahayaan (Brightness
  Distribution)
 Silau (Glare)
 Sumber-Sumber Glare
 Bayang-Bayang (Shadaows)
 Latar belakang yang mengganggu
  (Distracting Background)
 Refleksi Plafon (Vieling Reflections)
19 JUNI 2012   Melia Purosani, Yogyakarta
Pendengaran dan Suara
 Pengukuran Suara atau Bunyi
 Komunikasi Pembicaraan:
      Pembicara
      Pesan
      Sistem Transmisi
      Pendengar

19 JUNI 2012   Melia Purosani, Yogyakarta
Telinga




19 JUNI 2012   Melia Purosani, Yogyakarta
Faktor-Faktor Lingkungan
                Kerja
                   Faktor Fisika
                    bising, getaran, radiasi,
                    Penerangan kurang
                    baik, temperature
                    extremes



               Faktor Biologi                                   Faktor Kimia
                virus, bakteri, jamur,                           debu, gas, uap,
                parasites, insects, dll                          asap, kabut, dll.

                                           Faktor Ergonomi
                                            Tenaga terlalu diporsir, berdiri
                                            lama/berlebihan, salah gerakan, angkat
                                            beban terlalu berat, job monotony, dll
                Faktor Psikologi
                 Hub dg : orang, pekerjaan, dan lingk. kerja
19 JUNI 2012            Melia Purosani, Yogyakarta
19 JUNI 2012   Melia Purosani, Yogyakarta
PENCAHAYAA
N
   Penerangan yang baik memungkinkan tenaga kerja
    melihat obyek-obyek yang dikerjakan secara jelas
    dan cepat, selain itu penerangan yang memadai
    memberikan kesan pemandangan yang lebih baik
    dan keadaan lingkungan yang menyegarkan.
   Penerangan yang baik adalah penerangan yang
    memungkinkan seorang tenaga kerja melihat
    pekerjaannya dengan teliti, cepat dan tanpa upaya
    yang tidak perlu, serta membantu menciptakan
    lingkungan kerja yang nyaman dan menyenangkan.
   Alat yang digunakan untuk mengukur penerangan
    adalah luksmeter dan untuk mengukur kekuatan
    sumber cahaya ialah fotometer
19 JUNI 2012    Melia Purosani, Yogyakarta
Penerangan yg baik adalah apabila:
               a. tdk menyilaukan
               b. tdk menimbulkan panas berlebih
               c. tdk menghasilkan gas
               d. tdk menimbulkan bayangan kontras
               e. tdk berkedip
               f. pencahayaannya rata

Sumber penerangan :
  a. cahaya alam : matahari
     luas jendela : 1/6 - 1/10 luas lantai
  b. cahaya buatan : lampu filamen (pijar), fluoresen (neon),
      merkuri
19 JUNI 2012      Melia Purosani, Yogyakarta
Dampak Pencahayaan yang Buruk
 Kelelahan mata & berkurangnya daya, serta
  efisiensi kerja
 Kelemahan mental
 Pegal disekitar mata dan rasa sakit kepala
  disekitar mata
 Kerusakan indera mata
 Dapat mengakibatkan kecelakaan
19 JUNI 2012   Melia Purosani, Yogyakarta
Contoh penerangan yang buruk dapat
   menimbulkan kecelakaan adalah seorang
   tenaga kerja yang menuruni tangga salah
   menginjak dan terjatuh sebagai akibat
   adanya bayangan yang mengenai tangga
   oleh keadaan penerangan yang buruk,
   untuk itu lampu penerangan harus benar-
   benar di tempatkan di daerah yang benar
   jangan sampai salah(Dr.Suma’mur, 1989).


19 JUNI 2012   Melia Purosani, Yogyakarta
Getaran
               Proses industrialisasi dan moderinisasi
                  teknologi selalu disertai mesin-mesin atau
                  alat-alat mekanis lainnya yang dijalankan
                  dengan suatu motor.
               Sebagian dari kekuatan mekanis ini disalurkan
                  kepada tubuh pekerja atau lainnya dalam
                  bentuk getaran mekanis.
          Jenis getaran:
                  a. whole body vibration (getaran seluruh tubuh)
                  b. tool hand vibration (getaran tangan)
                Getaran tangan, NAB : 4 m/detik2
                Getaran seluruh tubuh, NAB : 0.5 m/detik2
19 JUNI 2012           Melia Purosani, Yogyakarta
     Gejala akibat getaran
               adalah:
                  Efek mekanis kepada jaringan
                     Pada efek mekanis, sel-sel

                       jaringan mungkin rusak atau
                       metabolismenya terganggu.
                  Rangsangan reseptor syaraf di dalam
                   jaringan
                     Pada rangsangan reseptor,

                       gangguan terjadi mungkin
                       melalui syaraf sentral atau
                       langsung pada sistem autonom.
19 JUNI 2012          Melia Purosani, Yogyakarta
NAB GETARAN

 Pengendalian Getaran
    Dipasang bantalan berupa karet atau pegas pd alat/mesin
    Penggantian komponen mesin yg sdh aus
    Penguatan baut/ikatan yg longgar

     Jumlah waktu pemajanan                         Nilai percepatan pd frek
                                                              dominan
              per hari kerja                       Meter per detik     Grafitasi
                                                   kuadrat (m/det 2)      (G)
   4 jam dan kurang dari 8 jam                           4               0.40
   2 jam dan kurang dari 4 jam                           6               0.61
  1 jam dan kurang dari 2 jam                            8               0.81
  kurang dari G jam
      Catatan : 1 1 = 9.81 m /                          12               1.22
det JUNI 2012
 19
    2
                      Melia Purosani, Yogyakarta
19 JUNI 2012   Melia Purosani, Yogyakarta
SUHU KERJA
 Sumber panas: matahari, tanur, dapur, genset,
  boiler, bejana uap, lighting
 Tekanan panas dipengaruhi:
  sumber panas, radiasi matahari, panas tubuh,
  kec.udara, kelembaban udara
 Suhu nyaman : 24 - 26 derajat Celcius, selisih suhu
  didlm & diluar tdk lbh 5 derajat Celcius
 Kelembaban udara yg baik : 65 - 95%

19 JUNI 2012   Melia Purosani, Yogyakarta
NAB Iklim/Suhu Kerja
  Tabel lampiran ISBB yang diperkenankan
               Catatan : - Beban kerja ringan membutuhkan kalori 100 - 200 Kkal/jam
                               - Beban kerja sedang membutuhkan kalori > 200 - 350 Kkal/jam
                               - Beban kerja berat membutuhkan kalori > 350 - 500 Kkal/jam

                                                                        ISBB (0C)
           Pengaturan waktu kerja setiap jam
                                                                      Beban kerja
               Waktu kerja            Waktu istirahat      Ringan        sedang        berat

      Kerja terus menerus                    -               30.0         26.7          25.0
      (8 jam sehari)
                   75%                     25%               30.6         28.0          25.9
                   50%                     50%               31.4         29.4          27.9
                   25%                     75%               32.2          31.1         30.0


19 JUNI 2012                  Melia Purosani, Yogyakarta
Dampak Suhu Kerja yang Buruk
 Prickly heat/ heat rash/mikaria rubra yaitu timbulnya bintik-bintik
    merah di kulit dan agak gatal karena terganggunya fungsi kelenjar
    keringat
 Heat cramps yaitu timbulnya kelainan seperti otot kejang dan sakit,
    terutama otot anggota badan atas dan bawah
 Heat Exhaustion yaitu tubuh kehilangan cairan dan elektrolit
 Heat stroke yaitu heat stress yang paling berat, mengakibatkan
    thermoregulatory terganggu, jantung berdebar, nafas pendek dan
    cepat,tekanan darah naik atau turun dan tidak mampu berkeringat,
    suhu badan tinggi, hilang kesadaran
19 JUNI 2012        Melia Purosani, Yogyakarta
Pengendalian Suhu/Tekanan Panas
Dilakukan dengan cara antara lain :
                  Isolasi Sumber Panas
 Local exhaust ventilation
 Localized cooling at work station
 Ventilasi umum
Permeriksaan kesehatan sebelum kerja, berkala dan secraa khusus.
Pengadaan air minum harus disediakan dalam jumlah yang memadai
Menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan
Pengaturan lamanya kerja dan istirahat
Alat Pelindung Diri
     Kacamata (goggles), Topi, Celemek, Pakaian kerja yang dilapisi dengan
        alumunium, Sarung tangan dari kulit atau gaunlets, Sepatu kerja.
19 JUNI 2012                  Melia Purosani, Yogyakarta
Kelembaban
 Penting untuk meningkatkan dan memelihara kualitas udara
    ditempat kerja
 Tujuan:
      Meningkatkan dan mempertahankan kondisi udara, agar tetap
       segar dan nyaman
      Menurunkan kadar kontaminan di udara

  NAB : - Pergantian udara per-jam di pabrik = 6 x/ jam
                     - Volume udara setiap orang = 18 m3/ jam/ orang
    (Sumber: SNI 03 - 6572 - 2001 tentang Tata Cara Penanganan
    Sistem Ventilasi dan Pengkondisian Udara pada Bangunan Gedung)



19 JUNI 2012         Melia Purosani, Yogyakarta
KEBISINGAN
  Nilai Ambang Batas (NAB) : 85 dB
   Dampak Kebisingan :
    Trauma akustik: kerusakan gendang telinga secara
     mendadak, karena energi suara yg berlebihan
    Ketulian sementara
    Ketulian menetap
    Gangguan komunikasi
    Gangguan psikologi
19 JUNI 2012     Melia Purosani, Yogyakarta
Pengendalian Kebisingan
      Dilakukan dengan cara antara lain :
      Desain mesin yang baik, Machinery enclosure
        yang terdiri dari: transmision los material, damping
        material, absorbent material, vibration isolator,
        mufflers dan sealents
      Pengoperasian alat sesuai dengan
        kemampuan mesin
      Merawat mesin secara teratur
      Rotasi pekerjaan
19 JUNI 2012      Melia Purosani, Yogyakarta
Ruang kontrol
     Penyelenggaraan pelatihan dan
     pendidikan
     Pemeriksaan kesehatan
     Pemantauanlingkungan kerja
     (pengukuran intensitas kebisingan)
      Alat Pelindung Diri
  -Sumbat telinga (ear plug) mereduksi 15 - 20
  Dba
  - Tutup telinga (ear muff ) mereduksi 20 - 30
  dBA
19 JUNI 2012   Melia Purosani, Yogyakarta
NAB KEBISINGAN
      Waktu            Intensitas                 Waktu       Intensitas
   pemajanan /         kebisingan               pemajanan /   Kebisingan
       hari              (dB.A )                   hari         (dB.A )
         8 jam                85                28,12 detik      115
         4 jam                88                14,06 detik      118
         2 jam                91                 7,03 detik      121
         1 jam                94                 3,52 detik      124
       30 menit               97                 1,76 detik      127
       15 menit              100                 0,88 detik      130
      7,5 menit              103                 0,44 detik      133
     3,75 menit              106                 0,22 detik      136
     1,88 menit              109                 0,11 detik      139
     0,94 menit              112

 Catatan : Tidak boleh terpajan lebih dari 140 dB.A, walaupun sesaat
19 JUNI 2012       Melia Purosani, Yogyakarta
19 JUNI 2012   Melia Purosani, Yogyakarta

More Related Content

Similar to Office safety&ergonomics

MODUL_1_ERGONOMI DASAR.docx
MODUL_1_ERGONOMI DASAR.docxMODUL_1_ERGONOMI DASAR.docx
MODUL_1_ERGONOMI DASAR.docxnushronali
 
(1) PENGANTAR ERGONOMI.ppt
(1) PENGANTAR ERGONOMI.ppt(1) PENGANTAR ERGONOMI.ppt
(1) PENGANTAR ERGONOMI.pptAnisaFauziah38
 
Presentation desain sistem kerja
Presentation desain sistem kerja Presentation desain sistem kerja
Presentation desain sistem kerja iv4nnavi
 
Psikologi rekayasa(1)
Psikologi rekayasa(1)Psikologi rekayasa(1)
Psikologi rekayasa(1)Shera nisaka
 
ERGONOMI DALAM LINGKUNGAN KERJA.pdf
ERGONOMI DALAM LINGKUNGAN KERJA.pdfERGONOMI DALAM LINGKUNGAN KERJA.pdf
ERGONOMI DALAM LINGKUNGAN KERJA.pdfSitiMaijah
 
Perencanaan fasilitas dan tata letak
Perencanaan fasilitas dan tata letakPerencanaan fasilitas dan tata letak
Perencanaan fasilitas dan tata letakEty Dwi Susanti
 
Laporan resmi praktikum ttck final c2
Laporan resmi praktikum ttck final c2Laporan resmi praktikum ttck final c2
Laporan resmi praktikum ttck final c2Hidayat65
 
ASPEK ERGONOMIK INTERAKSI MANUSIA KOMPUTER
ASPEK ERGONOMIK INTERAKSI MANUSIA KOMPUTERASPEK ERGONOMIK INTERAKSI MANUSIA KOMPUTER
ASPEK ERGONOMIK INTERAKSI MANUSIA KOMPUTERadetyasahputra
 
Pengantar teknik-industri
Pengantar teknik-industriPengantar teknik-industri
Pengantar teknik-industriRangga lesmana
 
Temu 1-analisis-pengukuran-kerja-edit
Temu 1-analisis-pengukuran-kerja-editTemu 1-analisis-pengukuran-kerja-edit
Temu 1-analisis-pengukuran-kerja-editNantaSigit1
 
Modul 4 Design And Redesign Product
Modul 4 Design And Redesign ProductModul 4 Design And Redesign Product
Modul 4 Design And Redesign ProductDwi Andriyanto
 
13. ERGONOMI.pptx
13. ERGONOMI.pptx13. ERGONOMI.pptx
13. ERGONOMI.pptxRestu48
 
Pengantar teknik indutri
Pengantar teknik indutriPengantar teknik indutri
Pengantar teknik indutriHIMTI
 
MATERI_KULIAH_MANAJEMEN_OPERASIONAL_pptx (2).pptx
MATERI_KULIAH_MANAJEMEN_OPERASIONAL_pptx (2).pptxMATERI_KULIAH_MANAJEMEN_OPERASIONAL_pptx (2).pptx
MATERI_KULIAH_MANAJEMEN_OPERASIONAL_pptx (2).pptxssuser68b127
 
Ergonomika dan Manajemen Teknologi Informasi
Ergonomika dan Manajemen Teknologi InformasiErgonomika dan Manajemen Teknologi Informasi
Ergonomika dan Manajemen Teknologi InformasiMohammadZukhrufS
 
Social & Organizational Foundations of Ergonomics
Social & Organizational Foundations of ErgonomicsSocial & Organizational Foundations of Ergonomics
Social & Organizational Foundations of ErgonomicsDewiAnnisa6
 
pengantar-teknik-industri.ppt
pengantar-teknik-industri.pptpengantar-teknik-industri.ppt
pengantar-teknik-industri.pptBerbagiIlmu8
 

Similar to Office safety&ergonomics (20)

MODUL_1_ERGONOMI DASAR.docx
MODUL_1_ERGONOMI DASAR.docxMODUL_1_ERGONOMI DASAR.docx
MODUL_1_ERGONOMI DASAR.docx
 
(1) PENGANTAR ERGONOMI.ppt
(1) PENGANTAR ERGONOMI.ppt(1) PENGANTAR ERGONOMI.ppt
(1) PENGANTAR ERGONOMI.ppt
 
Presentation desain sistem kerja
Presentation desain sistem kerja Presentation desain sistem kerja
Presentation desain sistem kerja
 
Psikologi rekayasa(1)
Psikologi rekayasa(1)Psikologi rekayasa(1)
Psikologi rekayasa(1)
 
ERGONOMI DALAM LINGKUNGAN KERJA.pdf
ERGONOMI DALAM LINGKUNGAN KERJA.pdfERGONOMI DALAM LINGKUNGAN KERJA.pdf
ERGONOMI DALAM LINGKUNGAN KERJA.pdf
 
Perencanaan fasilitas dan tata letak
Perencanaan fasilitas dan tata letakPerencanaan fasilitas dan tata letak
Perencanaan fasilitas dan tata letak
 
Laporan resmi praktikum ttck final c2
Laporan resmi praktikum ttck final c2Laporan resmi praktikum ttck final c2
Laporan resmi praktikum ttck final c2
 
Pentingnya ergonomi
Pentingnya ergonomiPentingnya ergonomi
Pentingnya ergonomi
 
ASPEK ERGONOMIK INTERAKSI MANUSIA KOMPUTER
ASPEK ERGONOMIK INTERAKSI MANUSIA KOMPUTERASPEK ERGONOMIK INTERAKSI MANUSIA KOMPUTER
ASPEK ERGONOMIK INTERAKSI MANUSIA KOMPUTER
 
Pengantar teknik-industri
Pengantar teknik-industriPengantar teknik-industri
Pengantar teknik-industri
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Temu 1-analisis-pengukuran-kerja-edit
Temu 1-analisis-pengukuran-kerja-editTemu 1-analisis-pengukuran-kerja-edit
Temu 1-analisis-pengukuran-kerja-edit
 
Modul 4 Design And Redesign Product
Modul 4 Design And Redesign ProductModul 4 Design And Redesign Product
Modul 4 Design And Redesign Product
 
13. ERGONOMI.pptx
13. ERGONOMI.pptx13. ERGONOMI.pptx
13. ERGONOMI.pptx
 
Pengantar teknik indutri
Pengantar teknik indutriPengantar teknik indutri
Pengantar teknik indutri
 
MATERI_KULIAH_MANAJEMEN_OPERASIONAL_pptx (2).pptx
MATERI_KULIAH_MANAJEMEN_OPERASIONAL_pptx (2).pptxMATERI_KULIAH_MANAJEMEN_OPERASIONAL_pptx (2).pptx
MATERI_KULIAH_MANAJEMEN_OPERASIONAL_pptx (2).pptx
 
Ergonomika dan Manajemen Teknologi Informasi
Ergonomika dan Manajemen Teknologi InformasiErgonomika dan Manajemen Teknologi Informasi
Ergonomika dan Manajemen Teknologi Informasi
 
Social & Organizational Foundations of Ergonomics
Social & Organizational Foundations of ErgonomicsSocial & Organizational Foundations of Ergonomics
Social & Organizational Foundations of Ergonomics
 
pengantar-teknik-industri.ppt
pengantar-teknik-industri.pptpengantar-teknik-industri.ppt
pengantar-teknik-industri.ppt
 
pengantar-teknik-industri.ppt
pengantar-teknik-industri.pptpengantar-teknik-industri.ppt
pengantar-teknik-industri.ppt
 

More from Agus Candra

Menulis Naskah Ilmiah
Menulis Naskah IlmiahMenulis Naskah Ilmiah
Menulis Naskah IlmiahAgus Candra
 
Pentingnya Publikasi
Pentingnya PublikasiPentingnya Publikasi
Pentingnya PublikasiAgus Candra
 
13. patient provider communication
13. patient   provider communication13. patient   provider communication
13. patient provider communicationAgus Candra
 
12.developing and testing a media strategy
12.developing and testing a media strategy12.developing and testing a media strategy
12.developing and testing a media strategyAgus Candra
 
10. multimedia world
10. multimedia world10. multimedia world
10. multimedia worldAgus Candra
 
Hak hak kesehatan reproduksi
Hak hak kesehatan reproduksiHak hak kesehatan reproduksi
Hak hak kesehatan reproduksiAgus Candra
 
Manusia dan lingkungan
Manusia dan lingkunganManusia dan lingkungan
Manusia dan lingkunganAgus Candra
 
Eksperimental studi
Eksperimental studiEksperimental studi
Eksperimental studiAgus Candra
 
Ukuran epidemiologi
Ukuran epidemiologiUkuran epidemiologi
Ukuran epidemiologiAgus Candra
 
Pelayanan kesehatan dan pendidikan luar biasa
Pelayanan kesehatan dan pendidikan luar biasaPelayanan kesehatan dan pendidikan luar biasa
Pelayanan kesehatan dan pendidikan luar biasaAgus Candra
 
Pendidikan inklusi
Pendidikan inklusiPendidikan inklusi
Pendidikan inklusiAgus Candra
 
Upaya peningkatan kualitas tumbuh kembang anak
Upaya peningkatan kualitas tumbuh kembang anakUpaya peningkatan kualitas tumbuh kembang anak
Upaya peningkatan kualitas tumbuh kembang anakAgus Candra
 
Aplikasi pestisida2013
Aplikasi pestisida2013Aplikasi pestisida2013
Aplikasi pestisida2013Agus Candra
 

More from Agus Candra (20)

Menulis Naskah Ilmiah
Menulis Naskah IlmiahMenulis Naskah Ilmiah
Menulis Naskah Ilmiah
 
Pentingnya Publikasi
Pentingnya PublikasiPentingnya Publikasi
Pentingnya Publikasi
 
13. patient provider communication
13. patient   provider communication13. patient   provider communication
13. patient provider communication
 
12.developing and testing a media strategy
12.developing and testing a media strategy12.developing and testing a media strategy
12.developing and testing a media strategy
 
10. multimedia world
10. multimedia world10. multimedia world
10. multimedia world
 
Hak hak kesehatan reproduksi
Hak hak kesehatan reproduksiHak hak kesehatan reproduksi
Hak hak kesehatan reproduksi
 
Isbd 12
Isbd 12Isbd 12
Isbd 12
 
Isbd 11
Isbd 11Isbd 11
Isbd 11
 
Manusia dan lingkungan
Manusia dan lingkunganManusia dan lingkungan
Manusia dan lingkungan
 
Case control
Case controlCase control
Case control
 
Eksperimental studi
Eksperimental studiEksperimental studi
Eksperimental studi
 
Ukuran epidemiologi
Ukuran epidemiologiUkuran epidemiologi
Ukuran epidemiologi
 
Kohort studi
Kohort studiKohort studi
Kohort studi
 
Biosfer1
Biosfer1Biosfer1
Biosfer1
 
Sertifikasi 3
Sertifikasi 3Sertifikasi 3
Sertifikasi 3
 
Pelayanan kesehatan dan pendidikan luar biasa
Pelayanan kesehatan dan pendidikan luar biasaPelayanan kesehatan dan pendidikan luar biasa
Pelayanan kesehatan dan pendidikan luar biasa
 
Pendidikan inklusi
Pendidikan inklusiPendidikan inklusi
Pendidikan inklusi
 
Upaya peningkatan kualitas tumbuh kembang anak
Upaya peningkatan kualitas tumbuh kembang anakUpaya peningkatan kualitas tumbuh kembang anak
Upaya peningkatan kualitas tumbuh kembang anak
 
Aplikasi pestisida2013
Aplikasi pestisida2013Aplikasi pestisida2013
Aplikasi pestisida2013
 
Penugasan
PenugasanPenugasan
Penugasan
 

Office safety&ergonomics

  • 1. Abdul Rohim M,ST,M.Eng 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 2. SESSION Layout Tempat Kerja Pendahuluan & Ergonomi Indera Manusia Pencahayaan dan Getaran Suhu Udara &Kebisingan 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 3. 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 4. Pertimbangan Menentukan Layout 1. Kapasitas dan tempat yang dibutuhkan; 2. Peralatan untuk menangani material atau bahan; 3. Lingkungan dan estetika; 4. Arus informasi; 5. Biaya perpindahan antara tempat kerja yang berbeda. 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 5. Tujuan dalam menentukan Layout: 1. Agar perusahaan dapat menentukan layout yang sesuai dengan proses produksi; 2. Agar perusahaan dapat menentukan teknologi yang paling tepat; 3. Agar perusahaan dapat menentukan metode persediaan yang paling baik; 4. Agar perusahaan dapat menentukan kualitas tenaga kerja yang tepat. 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 6. Tata ruang kantor dapat mempengaruhi produktivitas kerja baik secara positif maupun negatif. Dari sudut pandang efektifitas biaya, merancang ruang kerja adalah suatu hal yang sangat penting. Di dalam mendisain tata ruang harus mempertimbangkan interelasional tiga komponen berikut, yaitu: peralatan, alur kerja, dan para karyawan (Quible, 2001:54). 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 7. MANFAAT LAYOUT YG EFEKTIF  Mengoptimalkan penggunaan ruang yang ada secara efektif Mengembangkan lingkungan kerja yang nyaman bagi pegawai Memberikan kesan yang positif terhadap pelanggan perusahaan Menjamin efisiensi dari arus kerja yang ada Meningkatkan produktivitas kerja pegawai Mengantisipasi pengembangan organisasi di masa depan dengan melakukan perencanaan layout yang fleksibel. 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 8. SYARAT UMUM LAYOUT Persyaratan umum layout harus memprtimbangkan hal-hal berikut ini: 1. Menggunakan segenap ruangan yang ada secara ekonomis, sehingga setiap bagian dari ruangan dapat bermanfaaf. 2. Memudahkan pengawasan sehingga manajer dapat melihat staf yang sedang bekerja. 3. Memberikan kemudahan yang optimum bagi arus komunikasi dan arus kerja. 4. Memberikan kepuasan dan kenyamanan kerja 5. Menyediakan pelayanan yang menyenangkan, seperti komputer, telepon, teleks, interkom, dan pelayanan lainnya yang menyangkut pelayanan rumah tangga perusahaan, 19 JUNI 2012 penyediaan air minum. seperti Melia Purosani, Yogyakarta
  • 9. 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 10. 1. 1.Tujuan penggunaan peralatan. Hal yang perlu dipertimbangkan adalah perusahaan sering membeli atau menyewa peralatan yang terlalu canggih daripada yang dibutuhkan, hanya untuk prestise atau bujukanpemasik. Untuk itu, sebaiknya pembelian peralatan baru di kantor (misalnya, mesin fotokpi atau scanner baru) melibatkan pegawai yang paham dengan aktivitas maupun 2. teknopogi yang dibutuhkannya. 2. Menentukan peralatan yang sesuai. Setelah peralatan ditentukan, memilih merek peralatan yang akan digunakan juga menjadi pertimbangan yang penting. Hal ini sangat penting berkaitan dengan layanan purna jual yang disediakan merek tersebut maupun harga jual kembali jika perusahaan nantinya berencana meng-upgrade peralatannya dengan yang baru. 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 11. 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 12. 5. Biaya peralatan. Biaya peralatan mempunyai dampak yang signifikan terhadap pengembalian investasi perusahaan. Meskipun kegunaan merupakan hal yang penting, efisien juga harus tetap dipertimbangkan. Misalnya, jika penggunaan printer hitam putih sudah memadai, pemasangan printer berwarna mancapai 3-5 kali harga toner hitam putih. 6. Proses operasional peralatan. Beberapa tipe peralatan membutuhkan perlengkapan khusus, seperti alat fotokopi dan printer. Kebutuhan ini juga membutuhkan juga harus dipertimbangkan dalam memilih peralatan, saat ini banyak printe baru membutuhkan cartridge atau toner orisinal dengan harga sangat mahal, sehingga pemakaian printer lama yang bisa diisi ulang tentunya lebih mudah. 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 13. 7. Fitur keamanan. Hal yang juga harus dipertimbangkan adalah fitur keamanan. Meskipun beberapa peralatan kantor tidak berbahaya, namun fitur ini tetap harus dipertimbangkan. Beberapa peralatan kantor saat ini menyediakan user id dan password yang memungkinan tidak setiap orang bisa memanfaatkannya, seperti mesin fotokopi atau printer berkecepatan tinggi yang berbiaya operasi sangat tinggi. 8. Fleksibilitas peralatan. Fleksibilitas peralatan juga sangat penting. Beberapa peralatan dapat dimodifikasi dengan beberapa komponen jika dibutuhkan. Beberapa peralatan juga dapat digunakan untuk tugas kerja yang lebih luas dibandingkan peralatan lain, sehingga hal inilah yang menjadikan fleksibilitas sangat perlu menjadi pertimbangan. 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 14. 9. Kemudahan penggunaan peralatan. Hal yang juga dipertimbangkan adalah kemudahan penggunaan peralatan, karena beberapa peralatan tidak mudah digunakan dan membutuhkan training tambahan, yang membutuhkan waktu dan biaya yang seharusnya bisa dihindari jika peralatannya mudah dioperasikan. 10. Kecepatan operasi peralatan. Pada beberapa perusahaan kecepatan peralatan menjadi pertimbangan penting. Apabila peralatan yang dibutuhkan dengan cepat tidak dapat disediakan oleh supplier karena harus indent terlebih dahulu, hendaknya organisasi mempertimbangkan supplier yang dapat menyediakannya dengan cepat. 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 15. 11. Masukan dari operator peralatan. Karyawan yang akan mengoperasikan sering kali diberikan kesempatan memberikan masukan dalam menentukan peralatan yang akan dipilih. 12. Standardisasi peralatan. Penggunaan hanya beberapa merek tertentu akan menghasilkan standardisasi peralatan kantor yang memberikan beberapa keuntungan saat membeli dan merawatnya. Keuntungan lain adalah kemudahan bagi pegawai untuk mengoperasikannya, karena penggunaannya mempunyai kesamaan atau dapat diintegrasikan dengan peralatan lain. 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 16. Lingkungan kantor harus sesuai dengan kebutuhan pegawai yang bersangkutan. Dengan mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu— psikologi, fisiologi, sosiologi, maupun teori komunikasi—ergonomics menyediakan panduan yang berguna untuk mendesain ruang kantor yang efektif (Quible 2001) Session berikut akan dibahas faktor lingkungan fisik (kebisingan,getaran,suhu,pencahayaan dll)yang harus dipenuhi sehingga ruang kerja nyaman bagi pekerja 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 17. Contoh layout tempat kerja 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 18. 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 19. Definisi  Definisi (International Ergonomics Association).  ERGON (Kerja) dan NOMOS (Ilmu Pengetahuan).  Studi tentang aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan desain/perancangan untuk mendapatkan suasana kerja yang sesuai dengan manusianya.  Penerapan Ergonomi dapat berupa:  Rancang Bangun (design)  Rancang Ulang (re-design)  Dapat diterapkan untuk design pekerjaan pada suatu organisasi, misal: penentuan jam istirahat, pergantian shift, variasi pekerjaan, dll. 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 20. Sejarah Disosialisasikan sebagai bidang ilmu dari tahun 1949. Beberapa kejadian yang terkait dengan perkembangan ilmu ergonomi: CT. Thackrah, England, 1831.  Postur tubuh manusia pada saat bekerja berhubungan dengan kesehatan kerja.  Pencahayaan, ventilasi dan temperatur di lingkungan kerja,  Pembebanan kerja, jam kerja, dan gerakan yang berulang- ulang. 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 21. Sejarah FW Taylor, USA, 1898.  Metode ilmiah untuk menentukan cara yang terbaik dalam melakukan pekerjaan.  Konsep ergonomi dan manajemen modern. FB. Gilbreth, USA, 1911.  Optimasi metode kerja, dalam Analisa Gerakan.  Motion Study, posisi membungkuk dapat diatasi dengan meja yang bisa naik-turun (adjustable). 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 22. Sejarah E. Mayo, USA, 1933.  Kuantifikasi pengaruh dari variabel fisik seperti misal pencahayaan dan lamanya waktu istirahat terhadap efisiensi dari para operator kerja pada unit perakitan. Pembentukan Kelompok/Asosiasi Ergonomi.  The Ergonomics Research Society, England, 1949.  The International Ergonomics Assosiation, 1957.  The Human Factor Society, USA, 1957.  The Ergonomics Society of Australia and New Zealand, 1954. 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 23. 11.ergonomi fisik : berkaitan dengan anatomi tubuh manusia, anthropometri, karakteristik fisiolgi dan biomekanika yang berhubungan dnegan aktifitas fisik. 1.ergonomi fisik : berkaitan dengan anatomi tubuh manusia, anthropometri, karakteristik fisiolgi relevan dalam ergonomi fisik antara lain postur kerja, Topik-topik yang dan biomekanika yang berhubungan dnegan aktifitas pemindahan material, gerakan berulan-ulang, MSD, tata letak tempat kerja, fisik. Topik-topik yang relevan dalam ergonomi fisik antara lain postur kerja, keselamatan dan kesehatan. pemindahan material, gerakan berulan-ulang, MSD, tata letak tempat kerja, keselamatan dan kesehatan biomekanika yangmental manusia,dnegan di 2.ergonomi kognitif : berkaitan dengan proses berhubungan termasuk aktifitas fisik. ;Topik-topik yang dan reaksi, sebagai akibat dari interaksi manusia dalamnya persepsi, ingatan, relevan dalam ergonomi fisik antara lain postur kerja, pemakaian elemen sistem. Topik-topik yang relevan MSD, tata letak terhadap pemindahan material, gerakan berulan-ulang, dalam ergonomi tempat kerja, keselamatan dan kesehatan. kognitif antara lain ; beban kerja, pengambilan keputusan, performance, human-computer interaction, keandalan manusia, dan stres kerja. .ergonomi fisik : berkaitan dengan anatomi tubuh manusia, anthropometri, 2.ergonomi kognitif : berkaitan dengan proses mental manusia, termasuk di karakteristik fisiolgi dan kerja, pengambilan keputusan, performance, human- dalamnya ; persepsi, ingatan, dan reaksi, sebagai akibat dari interaksi computer interaction, keandalan manusia, dan stres kerja. manusia terhadap pemakaian elemen sistem. Topik-topik yang relevan dalam ergonomi kognitif antara lain ; beban . 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 24. Specialisasi ergonomi 3.ergonomi organisasi : berkaitan dengan optimasi sistem sosioleknik, termasuk sturktur organisasi, kebijakan dan proses. Topik-topik yang relevan dalam ergonomi organisasi antara lain ; komunikasi, MSDM, perancangan kerja, perancangan waktu kerja, teamwork, perancangan partisipasi, komunitas ergonomi, cultur organisasi, organisasi virtual, dll. 4.ergonomi lingkungan : berkaitan dengan pencahayaan, temperatur, kebisingan, dan getaran. Topik-topik yang relevan dengan ergonomi lingkungan antara lain ; perancangan ruang kerja, sistem akustik,dll. 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 25. Dasar Keilmuan dari Ergonomi Ergonomi terkait dengan karakteristik fungsional dari manusia, seperti kemampuan penginderaan, respon, daya ingat, posisi optimum tangan dan kaki, dll. Ergonomi membutuhkan pemahaman ilmu-ilmu terapan yang banyak berhubungan dengan fungsi tubuh manusia seperti anatomi dan fisiologi. 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 26. 1. Mendapatkan derajat kes.tng kerja yg tg dg produktivitas kerja yg maks. 2. Mendptkan derajat kesling yg optimal 3. Memperoleh lingk.kerja & penggunaan alat2 yg nyaman, tdk membosankan, mengurangi kecapaian, mengurangi bhy dan meningkatkan keselamatan kerja seoptimal mungkin 4. Dpt mengurangi beban kerja 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 27. Dasar Keilmuan dari Ergonomi  Sistem kerangka otot manusia, yang meliputi:  Kinesiologi, Mekanika pergerakan manusia (mechanics of human movement).  Biomekanika,  Aplikasi ilmu mekanika teknik untuk analisis sistem kerangka- otot manusia.  Anthropometri,  Pengukuran dan diskribsi dimensi tubuh manusia.  Industrial Hygiene,  Penfendalian resiko kesehatan dalam kerja.  Industrial Phsychology,  Sikap dan Prilaku manusia dalam bekerja. 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 28. 1. Display. 1. Display. Display adalah alat yang menyajikan informasi tentang lingkungan yang Display adalah alat yang menyajikan informasi tentang lingkungan yang dikomunikasikan dalam bentuk tanda-tanda atau lambang-lambang. dikomunikasikan dalam bentuk tanda-tanda atau lambang-lambang. Display terbagi menjadi 2 bagian, yaitu display statis dan display Display terbagi menjadi 2 bagian, yaitu display statis dan display dinamis. Display statis adalah display yang memberikan informasi dinamis. Display statis adalah display yang memberikan informasi tanpa dipengaruhi oleh variabel waktu, misalnya peta, papan tanpa dipengaruhi oleh variabel waktu, misalnya peta, papan pengumuman. Sedangkan display dinamis adalah display yang pengumuman. Sedangkan display dinamis adalah display yang dipengaruhi oleh variabel waktu, misalnya speedometer yang dipengaruhi oleh variabel waktu, misalnya speedometer yang memberikan informasi kecepatan kendaraan bermotor dalam setiap memberikan informasi kecepatan kendaraan bermotor dalam setiap kondisi. kondisi. 2. Kekuatan fisik manusia (Fisiologi). 2. Kekuatan fisik manusia (Fisiologi). Penelitian ini mencakup mengukur kekuatan/daya fisik manusia ketika Penelitian ini mencakup mengukur kekuatan/daya fisik manusia ketika bekerja dan mempelajari bagaimana cara kerja serta peralatan harus bekerja dan mempelajari bagaimana cara kerja serta peralatan harus dirancang agar sesuai dengan kemampuan fisik manusia ketika dirancang agar sesuai dengan kemampuan fisik manusia ketika melakukan aktifitas tersebut. Penelitian ini merupakan bagian dari melakukan aktifitas tersebut. Penelitian ini merupakan bagian dari biomekanik. biomekanik. 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 29. 3.Ukuran/dimensi dari tempat kerja (antropometri). Penelitian ini diarahkan untuk mendapatkan ukuran tempat kerja yang sesuai dengan ukuran tubuh manusia, dipelajari dalam antropometri. 4. Lingkungan fisik. Penelitian ini berkenaan dengan perancangan kondisi lingkungan fisik dari ruangan dan fasilitas-fasilitas dimana manusia bekerja. Hal ini meliputi perancangan cahaya, suara, warna, temperatur, kelembaban, bau- bauan dan getaran pada suatu fasilitas kerja. 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 30. Aplikasi ergonomi Aktivitas Rancang Bangun (Design) dan Rancang Ulang (Re-Design), meliputi:  Design/re-design perkakas kerja (tool), bangku kerja (benches), Kursi, alat pengendali (control), dll.  Design pekerjaan pada organisasi, misal: waktu istirahat, pembagian shift kerja, variasi kerja, dll.  Design sistem kerja untuk mengurangi rasa nyeri dan ngilu terhadap sistem kerja kerangka dan otot manusia, kelelahan, ketidaknyamanan visual dan postur tubuh.  Design dan evaluasi produk, untuk memberikan rasa aman dan nyaman terhadap para pemakainya. 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 31. MANFAAT PENERAPAN ERGONOMI Mencegah cedera Meningkatkan kualitas hidup Meningkatkan kualitas kerja Mengurangi kelelahan dan ketidak nyamanan kerja 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 32. UPAYA  Menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan  Pengaturan suhu, cahaya, kelembaban, agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 33. 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 34. 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 35. Penyesuaian kerja pada manusia, berarti penyesuaian mesin dan lingkungan kerja terhadap manusia. Dalam sistem manusia-mesin, terdapat 2 interface penting: Display yang dapat menghubungkan kondisi mesin pada manusia, Control, manusia dapat menyesuaikan respon dengan feedback yang diperoleh dari display. 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 36. Visi dan Pencahayaan Agar dapat memahami suatu display, manusia memerlukan: Kemampuan visual yang memadai, Penyajian informasi yang sesuai, Keahlian/kemampuan manusia dalam memahami display. 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 37. Mata 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 38. Efek dari Umur pada Visual Performance The Near Point Visual Display Unit (VDU) 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 39. Adaptasi pada Perubahan Tingkat Cahaya Distribusi Rods and Cones Ketajaman penglihatan diatas retina (Eko Nurmianto, hal 219, Gambar 11.2) 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 40. Unit-Unit Pencahayaan Light Meter, (Eko Nurmianto, hal 221, Gambar 11.4a) Metode Pengukuran Illuminasi (Eko Nurmianto, hal 221, Gambar 11.4b) Light-Meter untuk Mengukur Luminasi (Eko Nurmianto, hal 223, Gambar 11.4c) 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 41. Contrast Efek dari Pencahayaan Contrast pada ketajaman penglihatan Peta Snellen 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 42. Masalah dari Vision Kualitas Pencahayaan (Brightness Distribution) Silau (Glare) Sumber-Sumber Glare Bayang-Bayang (Shadaows) Latar belakang yang mengganggu (Distracting Background) Refleksi Plafon (Vieling Reflections) 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 43. Pendengaran dan Suara Pengukuran Suara atau Bunyi Komunikasi Pembicaraan: Pembicara Pesan Sistem Transmisi Pendengar 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 44. Telinga 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 45. Faktor-Faktor Lingkungan Kerja Faktor Fisika bising, getaran, radiasi, Penerangan kurang baik, temperature extremes Faktor Biologi Faktor Kimia virus, bakteri, jamur, debu, gas, uap, parasites, insects, dll asap, kabut, dll. Faktor Ergonomi Tenaga terlalu diporsir, berdiri lama/berlebihan, salah gerakan, angkat beban terlalu berat, job monotony, dll Faktor Psikologi Hub dg : orang, pekerjaan, dan lingk. kerja 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 46. 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 47. PENCAHAYAA N Penerangan yang baik memungkinkan tenaga kerja melihat obyek-obyek yang dikerjakan secara jelas dan cepat, selain itu penerangan yang memadai memberikan kesan pemandangan yang lebih baik dan keadaan lingkungan yang menyegarkan. Penerangan yang baik adalah penerangan yang memungkinkan seorang tenaga kerja melihat pekerjaannya dengan teliti, cepat dan tanpa upaya yang tidak perlu, serta membantu menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan menyenangkan. Alat yang digunakan untuk mengukur penerangan adalah luksmeter dan untuk mengukur kekuatan sumber cahaya ialah fotometer 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 48. Penerangan yg baik adalah apabila: a. tdk menyilaukan b. tdk menimbulkan panas berlebih c. tdk menghasilkan gas d. tdk menimbulkan bayangan kontras e. tdk berkedip f. pencahayaannya rata Sumber penerangan : a. cahaya alam : matahari luas jendela : 1/6 - 1/10 luas lantai b. cahaya buatan : lampu filamen (pijar), fluoresen (neon), merkuri 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 49. Dampak Pencahayaan yang Buruk Kelelahan mata & berkurangnya daya, serta efisiensi kerja Kelemahan mental Pegal disekitar mata dan rasa sakit kepala disekitar mata Kerusakan indera mata Dapat mengakibatkan kecelakaan 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 50. Contoh penerangan yang buruk dapat menimbulkan kecelakaan adalah seorang tenaga kerja yang menuruni tangga salah menginjak dan terjatuh sebagai akibat adanya bayangan yang mengenai tangga oleh keadaan penerangan yang buruk, untuk itu lampu penerangan harus benar- benar di tempatkan di daerah yang benar jangan sampai salah(Dr.Suma’mur, 1989). 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 51. Getaran Proses industrialisasi dan moderinisasi teknologi selalu disertai mesin-mesin atau alat-alat mekanis lainnya yang dijalankan dengan suatu motor. Sebagian dari kekuatan mekanis ini disalurkan kepada tubuh pekerja atau lainnya dalam bentuk getaran mekanis.  Jenis getaran: a. whole body vibration (getaran seluruh tubuh) b. tool hand vibration (getaran tangan)  Getaran tangan, NAB : 4 m/detik2  Getaran seluruh tubuh, NAB : 0.5 m/detik2 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 52. Gejala akibat getaran adalah:  Efek mekanis kepada jaringan  Pada efek mekanis, sel-sel jaringan mungkin rusak atau metabolismenya terganggu.  Rangsangan reseptor syaraf di dalam jaringan  Pada rangsangan reseptor, gangguan terjadi mungkin melalui syaraf sentral atau langsung pada sistem autonom. 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 53. NAB GETARAN  Pengendalian Getaran Dipasang bantalan berupa karet atau pegas pd alat/mesin Penggantian komponen mesin yg sdh aus Penguatan baut/ikatan yg longgar Jumlah waktu pemajanan Nilai percepatan pd frek dominan per hari kerja Meter per detik Grafitasi kuadrat (m/det 2) (G) 4 jam dan kurang dari 8 jam 4 0.40 2 jam dan kurang dari 4 jam 6 0.61 1 jam dan kurang dari 2 jam 8 0.81 kurang dari G jam Catatan : 1 1 = 9.81 m / 12 1.22 det JUNI 2012 19 2 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 54. 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 55. SUHU KERJA Sumber panas: matahari, tanur, dapur, genset, boiler, bejana uap, lighting Tekanan panas dipengaruhi: sumber panas, radiasi matahari, panas tubuh, kec.udara, kelembaban udara Suhu nyaman : 24 - 26 derajat Celcius, selisih suhu didlm & diluar tdk lbh 5 derajat Celcius Kelembaban udara yg baik : 65 - 95% 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 56. NAB Iklim/Suhu Kerja  Tabel lampiran ISBB yang diperkenankan Catatan : - Beban kerja ringan membutuhkan kalori 100 - 200 Kkal/jam - Beban kerja sedang membutuhkan kalori > 200 - 350 Kkal/jam - Beban kerja berat membutuhkan kalori > 350 - 500 Kkal/jam ISBB (0C) Pengaturan waktu kerja setiap jam Beban kerja Waktu kerja Waktu istirahat Ringan sedang berat Kerja terus menerus - 30.0 26.7 25.0 (8 jam sehari) 75% 25% 30.6 28.0 25.9 50% 50% 31.4 29.4 27.9 25% 75% 32.2 31.1 30.0 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 57. Dampak Suhu Kerja yang Buruk Prickly heat/ heat rash/mikaria rubra yaitu timbulnya bintik-bintik merah di kulit dan agak gatal karena terganggunya fungsi kelenjar keringat Heat cramps yaitu timbulnya kelainan seperti otot kejang dan sakit, terutama otot anggota badan atas dan bawah Heat Exhaustion yaitu tubuh kehilangan cairan dan elektrolit Heat stroke yaitu heat stress yang paling berat, mengakibatkan thermoregulatory terganggu, jantung berdebar, nafas pendek dan cepat,tekanan darah naik atau turun dan tidak mampu berkeringat, suhu badan tinggi, hilang kesadaran 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 58. Pengendalian Suhu/Tekanan Panas Dilakukan dengan cara antara lain :  Isolasi Sumber Panas  Local exhaust ventilation  Localized cooling at work station  Ventilasi umum Permeriksaan kesehatan sebelum kerja, berkala dan secraa khusus. Pengadaan air minum harus disediakan dalam jumlah yang memadai Menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan Pengaturan lamanya kerja dan istirahat Alat Pelindung Diri Kacamata (goggles), Topi, Celemek, Pakaian kerja yang dilapisi dengan alumunium, Sarung tangan dari kulit atau gaunlets, Sepatu kerja. 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 59. Kelembaban Penting untuk meningkatkan dan memelihara kualitas udara ditempat kerja Tujuan: Meningkatkan dan mempertahankan kondisi udara, agar tetap segar dan nyaman Menurunkan kadar kontaminan di udara  NAB : - Pergantian udara per-jam di pabrik = 6 x/ jam - Volume udara setiap orang = 18 m3/ jam/ orang (Sumber: SNI 03 - 6572 - 2001 tentang Tata Cara Penanganan Sistem Ventilasi dan Pengkondisian Udara pada Bangunan Gedung) 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 60. KEBISINGAN Nilai Ambang Batas (NAB) : 85 dB Dampak Kebisingan :  Trauma akustik: kerusakan gendang telinga secara mendadak, karena energi suara yg berlebihan  Ketulian sementara  Ketulian menetap  Gangguan komunikasi  Gangguan psikologi 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 61. Pengendalian Kebisingan Dilakukan dengan cara antara lain : Desain mesin yang baik, Machinery enclosure yang terdiri dari: transmision los material, damping material, absorbent material, vibration isolator, mufflers dan sealents Pengoperasian alat sesuai dengan kemampuan mesin Merawat mesin secara teratur Rotasi pekerjaan 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 62. Ruang kontrol Penyelenggaraan pelatihan dan pendidikan Pemeriksaan kesehatan Pemantauanlingkungan kerja (pengukuran intensitas kebisingan)  Alat Pelindung Diri -Sumbat telinga (ear plug) mereduksi 15 - 20 Dba - Tutup telinga (ear muff ) mereduksi 20 - 30 dBA 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 63. NAB KEBISINGAN Waktu Intensitas Waktu Intensitas pemajanan / kebisingan pemajanan / Kebisingan hari (dB.A ) hari (dB.A ) 8 jam 85 28,12 detik 115 4 jam 88 14,06 detik 118 2 jam 91 7,03 detik 121 1 jam 94 3,52 detik 124 30 menit 97 1,76 detik 127 15 menit 100 0,88 detik 130 7,5 menit 103 0,44 detik 133 3,75 menit 106 0,22 detik 136 1,88 menit 109 0,11 detik 139 0,94 menit 112 Catatan : Tidak boleh terpajan lebih dari 140 dB.A, walaupun sesaat 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
  • 64. 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Editor's Notes

  1. Ergonomi Industri GH-Modul 1