Dokumen tersebut membahas tentang layout tempat kerja dan ergonomi. Topik yang dibahas antara lain pendahuluan ergonomi, indera manusia, pencahayaan dan getaran, suhu udara dan kebisingan, pertimbangan menentukan layout, tujuan layout, manfaat layout yang efektif, dan syarat umum layout.
2. SESSION
Layout Tempat Kerja
Pendahuluan & Ergonomi
Indera Manusia
Pencahayaan dan Getaran
Suhu Udara &Kebisingan
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
4. Pertimbangan Menentukan
Layout
1. Kapasitas dan tempat yang dibutuhkan;
2. Peralatan untuk menangani material atau bahan;
3. Lingkungan dan estetika;
4. Arus informasi;
5. Biaya perpindahan antara tempat kerja yang
berbeda.
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
5. Tujuan dalam menentukan
Layout:
1. Agar perusahaan dapat menentukan layout yang
sesuai dengan proses produksi;
2. Agar perusahaan dapat menentukan teknologi yang
paling tepat;
3. Agar perusahaan dapat menentukan metode
persediaan yang paling baik;
4. Agar perusahaan dapat menentukan kualitas
tenaga kerja yang tepat.
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
6. Tata ruang kantor dapat mempengaruhi
produktivitas kerja baik secara positif
maupun negatif. Dari sudut pandang
efektifitas biaya, merancang ruang kerja
adalah suatu hal yang sangat penting.
Di dalam mendisain tata ruang harus
mempertimbangkan interelasional tiga
komponen berikut, yaitu: peralatan, alur
kerja, dan para karyawan (Quible, 2001:54).
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
7. MANFAAT LAYOUT YG EFEKTIF
Mengoptimalkan penggunaan ruang yang ada secara
efektif
Mengembangkan lingkungan kerja yang nyaman bagi
pegawai
Memberikan kesan yang positif terhadap pelanggan
perusahaan
Menjamin efisiensi dari arus kerja yang ada
Meningkatkan produktivitas kerja pegawai
Mengantisipasi pengembangan organisasi di masa
depan dengan melakukan perencanaan layout yang
fleksibel.
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
8. SYARAT UMUM LAYOUT
Persyaratan umum layout harus memprtimbangkan hal-hal
berikut ini:
1. Menggunakan segenap ruangan yang ada secara
ekonomis, sehingga setiap bagian dari ruangan dapat
bermanfaaf.
2. Memudahkan pengawasan sehingga manajer dapat
melihat staf yang sedang bekerja.
3. Memberikan kemudahan yang optimum bagi arus
komunikasi dan arus kerja.
4. Memberikan kepuasan dan kenyamanan kerja
5. Menyediakan pelayanan yang menyenangkan, seperti
komputer, telepon, teleks, interkom, dan pelayanan lainnya
yang menyangkut pelayanan rumah tangga perusahaan,
19 JUNI 2012 penyediaan air minum.
seperti Melia Purosani, Yogyakarta
10. 1. 1.Tujuan penggunaan peralatan.
Hal yang perlu dipertimbangkan adalah perusahaan sering
membeli atau menyewa peralatan yang terlalu canggih
daripada yang dibutuhkan, hanya untuk prestise atau
bujukanpemasik. Untuk itu, sebaiknya pembelian peralatan
baru di kantor (misalnya, mesin fotokpi atau scanner baru)
melibatkan pegawai yang paham dengan aktivitas maupun
2. teknopogi yang dibutuhkannya.
2. Menentukan peralatan yang sesuai.
Setelah peralatan ditentukan, memilih merek peralatan yang
akan digunakan juga menjadi pertimbangan yang penting.
Hal ini sangat penting berkaitan dengan layanan purna jual
yang disediakan merek tersebut maupun harga jual kembali
jika perusahaan nantinya berencana meng-upgrade
peralatannya dengan yang baru.
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
12. 5. Biaya peralatan.
Biaya peralatan mempunyai dampak yang signifikan
terhadap pengembalian investasi perusahaan. Meskipun
kegunaan merupakan hal yang penting, efisien juga harus
tetap dipertimbangkan. Misalnya, jika penggunaan printer
hitam putih sudah memadai, pemasangan printer berwarna
mancapai 3-5 kali harga toner hitam putih.
6. Proses operasional peralatan.
Beberapa tipe peralatan membutuhkan perlengkapan
khusus, seperti alat fotokopi dan printer. Kebutuhan ini
juga membutuhkan juga harus dipertimbangkan dalam
memilih peralatan, saat ini banyak printe baru
membutuhkan cartridge atau toner orisinal dengan harga
sangat mahal, sehingga pemakaian printer lama yang bisa
diisi ulang tentunya lebih mudah.
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
13. 7. Fitur keamanan.
Hal yang juga harus dipertimbangkan adalah fitur
keamanan. Meskipun beberapa peralatan kantor tidak
berbahaya, namun fitur ini tetap harus dipertimbangkan.
Beberapa peralatan kantor saat ini menyediakan user id
dan password yang memungkinan tidak setiap orang bisa
memanfaatkannya, seperti mesin fotokopi atau printer
berkecepatan tinggi yang berbiaya operasi sangat tinggi.
8. Fleksibilitas peralatan.
Fleksibilitas peralatan juga sangat penting. Beberapa
peralatan dapat dimodifikasi dengan beberapa komponen
jika dibutuhkan. Beberapa peralatan juga dapat digunakan
untuk tugas kerja yang lebih luas dibandingkan peralatan
lain, sehingga hal inilah yang menjadikan fleksibilitas
sangat perlu menjadi pertimbangan.
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
14. 9. Kemudahan penggunaan peralatan.
Hal yang juga dipertimbangkan adalah kemudahan
penggunaan peralatan, karena beberapa peralatan
tidak mudah digunakan dan membutuhkan training
tambahan, yang membutuhkan waktu dan biaya yang
seharusnya bisa dihindari jika peralatannya mudah
dioperasikan.
10. Kecepatan operasi peralatan.
Pada beberapa perusahaan kecepatan peralatan
menjadi pertimbangan penting. Apabila peralatan
yang dibutuhkan dengan cepat tidak dapat disediakan
oleh supplier karena harus indent terlebih dahulu,
hendaknya organisasi mempertimbangkan supplier
yang dapat menyediakannya dengan cepat.
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
15. 11. Masukan dari operator peralatan.
Karyawan yang akan mengoperasikan sering kali
diberikan kesempatan memberikan masukan dalam
menentukan peralatan yang akan dipilih.
12. Standardisasi peralatan.
Penggunaan hanya beberapa merek tertentu akan
menghasilkan standardisasi peralatan kantor yang
memberikan beberapa keuntungan saat membeli dan
merawatnya. Keuntungan lain adalah kemudahan bagi
pegawai untuk mengoperasikannya, karena
penggunaannya mempunyai kesamaan atau dapat
diintegrasikan dengan peralatan lain.
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
16. Lingkungan kantor harus sesuai dengan
kebutuhan pegawai yang bersangkutan. Dengan
mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu—
psikologi, fisiologi, sosiologi, maupun teori
komunikasi—ergonomics menyediakan panduan
yang berguna untuk mendesain ruang kantor yang
efektif (Quible 2001)
Session berikut akan dibahas faktor lingkungan
fisik (kebisingan,getaran,suhu,pencahayaan
dll)yang harus dipenuhi sehingga ruang kerja
nyaman bagi pekerja
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
19. Definisi
Definisi (International Ergonomics Association).
ERGON (Kerja) dan NOMOS (Ilmu Pengetahuan).
Studi tentang aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang
ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering,
manajemen dan desain/perancangan untuk mendapatkan
suasana kerja yang sesuai dengan manusianya.
Penerapan Ergonomi dapat berupa:
Rancang Bangun (design)
Rancang Ulang (re-design)
Dapat diterapkan untuk design pekerjaan pada suatu organisasi,
misal: penentuan jam istirahat, pergantian shift, variasi pekerjaan,
dll.
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
20. Sejarah
Disosialisasikan sebagai bidang ilmu dari tahun 1949.
Beberapa kejadian yang terkait dengan perkembangan
ilmu ergonomi:
CT. Thackrah, England, 1831.
Postur tubuh manusia pada saat bekerja berhubungan
dengan kesehatan kerja.
Pencahayaan, ventilasi dan temperatur di lingkungan kerja,
Pembebanan kerja, jam kerja, dan gerakan yang berulang-
ulang.
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
21. Sejarah
FW Taylor, USA, 1898.
Metode ilmiah untuk menentukan cara yang terbaik dalam
melakukan pekerjaan.
Konsep ergonomi dan manajemen modern.
FB. Gilbreth, USA, 1911.
Optimasi metode kerja, dalam Analisa Gerakan.
Motion Study, posisi membungkuk dapat diatasi dengan
meja yang bisa naik-turun (adjustable).
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
22. Sejarah
E. Mayo, USA, 1933.
Kuantifikasi pengaruh dari variabel fisik seperti misal
pencahayaan dan lamanya waktu istirahat terhadap efisiensi
dari para operator kerja pada unit perakitan.
Pembentukan Kelompok/Asosiasi Ergonomi.
The Ergonomics Research Society, England, 1949.
The International Ergonomics Assosiation, 1957.
The Human Factor Society, USA, 1957.
The Ergonomics Society of Australia and New Zealand, 1954.
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
23. 11.ergonomi fisik : berkaitan dengan anatomi tubuh manusia, anthropometri,
karakteristik fisiolgi dan biomekanika yang berhubungan dnegan aktifitas fisik.
1.ergonomi fisik : berkaitan dengan anatomi tubuh manusia, anthropometri,
karakteristik fisiolgi relevan dalam ergonomi fisik antara lain postur kerja,
Topik-topik yang dan biomekanika yang berhubungan dnegan aktifitas
pemindahan material, gerakan berulan-ulang, MSD, tata letak tempat kerja,
fisik. Topik-topik yang relevan dalam ergonomi fisik antara lain postur kerja,
keselamatan dan kesehatan.
pemindahan material, gerakan berulan-ulang, MSD, tata letak tempat kerja,
keselamatan dan kesehatan biomekanika yangmental manusia,dnegan di
2.ergonomi kognitif : berkaitan dengan proses berhubungan termasuk
aktifitas fisik. ;Topik-topik yang dan reaksi, sebagai akibat dari interaksi manusia
dalamnya persepsi, ingatan, relevan dalam ergonomi fisik antara lain
postur kerja, pemakaian elemen sistem. Topik-topik yang relevan MSD, tata letak
terhadap pemindahan material, gerakan berulan-ulang, dalam ergonomi
tempat kerja, keselamatan dan kesehatan.
kognitif antara lain ; beban kerja, pengambilan keputusan, performance,
human-computer interaction, keandalan manusia, dan stres kerja.
.ergonomi fisik : berkaitan dengan anatomi tubuh manusia, anthropometri,
2.ergonomi kognitif : berkaitan dengan proses mental manusia, termasuk di
karakteristik fisiolgi dan kerja, pengambilan keputusan, performance, human-
dalamnya ; persepsi, ingatan, dan reaksi, sebagai akibat dari interaksi
computer interaction, keandalan manusia, dan stres kerja.
manusia terhadap pemakaian elemen sistem. Topik-topik yang relevan
dalam ergonomi kognitif antara lain ; beban .
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
24. Specialisasi ergonomi
3.ergonomi organisasi : berkaitan dengan optimasi sistem
sosioleknik, termasuk sturktur organisasi, kebijakan dan
proses. Topik-topik yang relevan dalam ergonomi
organisasi antara lain ; komunikasi, MSDM, perancangan
kerja, perancangan waktu kerja, teamwork, perancangan
partisipasi, komunitas ergonomi, cultur organisasi,
organisasi virtual, dll.
4.ergonomi lingkungan : berkaitan dengan pencahayaan,
temperatur, kebisingan, dan getaran. Topik-topik yang
relevan dengan ergonomi lingkungan antara lain ;
perancangan ruang kerja, sistem akustik,dll.
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
25. Dasar Keilmuan dari Ergonomi
Ergonomi terkait dengan karakteristik fungsional dari
manusia, seperti kemampuan penginderaan, respon,
daya ingat, posisi optimum tangan dan kaki, dll.
Ergonomi membutuhkan pemahaman ilmu-ilmu
terapan yang banyak berhubungan dengan fungsi
tubuh manusia seperti anatomi dan fisiologi.
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
26. 1. Mendapatkan derajat kes.tng kerja yg tg
dg produktivitas kerja yg maks.
2. Mendptkan derajat kesling yg optimal
3. Memperoleh lingk.kerja & penggunaan
alat2 yg nyaman, tdk membosankan,
mengurangi kecapaian, mengurangi bhy
dan meningkatkan keselamatan kerja
seoptimal mungkin
4. Dpt mengurangi beban kerja
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
27. Dasar Keilmuan dari Ergonomi
Sistem kerangka otot manusia, yang meliputi:
Kinesiologi,
Mekanika pergerakan manusia (mechanics of human movement).
Biomekanika,
Aplikasi ilmu mekanika teknik untuk analisis sistem kerangka-
otot manusia.
Anthropometri,
Pengukuran dan diskribsi dimensi tubuh manusia.
Industrial Hygiene,
Penfendalian resiko kesehatan dalam kerja.
Industrial Phsychology,
Sikap dan Prilaku manusia dalam bekerja.
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
28. 1. Display.
1. Display.
Display adalah alat yang menyajikan informasi tentang lingkungan yang
Display adalah alat yang menyajikan informasi tentang lingkungan yang
dikomunikasikan dalam bentuk tanda-tanda atau lambang-lambang.
dikomunikasikan dalam bentuk tanda-tanda atau lambang-lambang.
Display terbagi menjadi 2 bagian, yaitu display statis dan display
Display terbagi menjadi 2 bagian, yaitu display statis dan display
dinamis. Display statis adalah display yang memberikan informasi
dinamis. Display statis adalah display yang memberikan informasi
tanpa dipengaruhi oleh variabel waktu, misalnya peta, papan
tanpa dipengaruhi oleh variabel waktu, misalnya peta, papan
pengumuman. Sedangkan display dinamis adalah display yang
pengumuman. Sedangkan display dinamis adalah display yang
dipengaruhi oleh variabel waktu, misalnya speedometer yang
dipengaruhi oleh variabel waktu, misalnya speedometer yang
memberikan informasi kecepatan kendaraan bermotor dalam setiap
memberikan informasi kecepatan kendaraan bermotor dalam setiap
kondisi.
kondisi.
2. Kekuatan fisik manusia (Fisiologi).
2. Kekuatan fisik manusia (Fisiologi).
Penelitian ini mencakup mengukur kekuatan/daya fisik manusia ketika
Penelitian ini mencakup mengukur kekuatan/daya fisik manusia ketika
bekerja dan mempelajari bagaimana cara kerja serta peralatan harus
bekerja dan mempelajari bagaimana cara kerja serta peralatan harus
dirancang agar sesuai dengan kemampuan fisik manusia ketika
dirancang agar sesuai dengan kemampuan fisik manusia ketika
melakukan aktifitas tersebut. Penelitian ini merupakan bagian dari
melakukan aktifitas tersebut. Penelitian ini merupakan bagian dari
biomekanik.
biomekanik.
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
29. 3.Ukuran/dimensi dari tempat kerja (antropometri).
Penelitian ini diarahkan untuk mendapatkan ukuran
tempat kerja yang sesuai dengan ukuran tubuh
manusia, dipelajari dalam antropometri.
4. Lingkungan fisik.
Penelitian ini berkenaan dengan perancangan kondisi
lingkungan fisik dari ruangan dan fasilitas-fasilitas
dimana manusia bekerja. Hal ini meliputi perancangan
cahaya, suara, warna, temperatur, kelembaban, bau-
bauan dan getaran pada suatu fasilitas kerja.
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
30. Aplikasi ergonomi
Aktivitas Rancang Bangun (Design) dan Rancang Ulang
(Re-Design), meliputi:
Design/re-design perkakas kerja (tool), bangku kerja (benches),
Kursi, alat pengendali (control), dll.
Design pekerjaan pada organisasi, misal: waktu istirahat,
pembagian shift kerja, variasi kerja, dll.
Design sistem kerja untuk mengurangi rasa nyeri dan ngilu
terhadap sistem kerja kerangka dan otot manusia, kelelahan,
ketidaknyamanan visual dan postur tubuh.
Design dan evaluasi produk, untuk memberikan rasa aman dan
nyaman terhadap para pemakainya.
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
31. MANFAAT PENERAPAN
ERGONOMI
Mencegah cedera
Meningkatkan kualitas
hidup
Meningkatkan kualitas
kerja
Mengurangi kelelahan
dan ketidak nyamanan
kerja
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
32. UPAYA
Menyesuaikan ukuran tempat kerja
dengan dimensi tubuh agar tidak
melelahkan
Pengaturan suhu, cahaya,
kelembaban, agar sesuai dengan
kebutuhan tubuh manusia
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
35. Penyesuaian kerja pada manusia, berarti
penyesuaian mesin dan lingkungan kerja
terhadap manusia.
Dalam sistem manusia-mesin, terdapat 2
interface penting:
Display yang dapat menghubungkan
kondisi mesin pada manusia,
Control, manusia dapat menyesuaikan
respon dengan feedback yang diperoleh
dari display.
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
36. Visi dan Pencahayaan
Agar dapat memahami suatu
display, manusia memerlukan:
Kemampuan visual yang
memadai,
Penyajian informasi yang
sesuai,
Keahlian/kemampuan manusia
dalam memahami display.
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
38. Efek dari Umur pada Visual Performance
The Near Point
Visual Display Unit (VDU)
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
39. Adaptasi pada Perubahan Tingkat Cahaya
Distribusi Rods and Cones
Ketajaman penglihatan diatas retina
(Eko Nurmianto, hal 219, Gambar
11.2)
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
40. Unit-Unit Pencahayaan
Light Meter,
(Eko Nurmianto, hal 221, Gambar 11.4a)
Metode Pengukuran Illuminasi
(Eko Nurmianto, hal 221, Gambar 11.4b)
Light-Meter untuk Mengukur Luminasi
(Eko Nurmianto, hal 223, Gambar 11.4c)
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
41. Contrast
Efek dari Pencahayaan
Contrast pada ketajaman
penglihatan
Peta Snellen
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
42. Masalah dari Vision
Kualitas Pencahayaan (Brightness
Distribution)
Silau (Glare)
Sumber-Sumber Glare
Bayang-Bayang (Shadaows)
Latar belakang yang mengganggu
(Distracting Background)
Refleksi Plafon (Vieling Reflections)
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
43. Pendengaran dan Suara
Pengukuran Suara atau Bunyi
Komunikasi Pembicaraan:
Pembicara
Pesan
Sistem Transmisi
Pendengar
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
45. Faktor-Faktor Lingkungan
Kerja
Faktor Fisika
bising, getaran, radiasi,
Penerangan kurang
baik, temperature
extremes
Faktor Biologi Faktor Kimia
virus, bakteri, jamur, debu, gas, uap,
parasites, insects, dll asap, kabut, dll.
Faktor Ergonomi
Tenaga terlalu diporsir, berdiri
lama/berlebihan, salah gerakan, angkat
beban terlalu berat, job monotony, dll
Faktor Psikologi
Hub dg : orang, pekerjaan, dan lingk. kerja
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
47. PENCAHAYAA
N
Penerangan yang baik memungkinkan tenaga kerja
melihat obyek-obyek yang dikerjakan secara jelas
dan cepat, selain itu penerangan yang memadai
memberikan kesan pemandangan yang lebih baik
dan keadaan lingkungan yang menyegarkan.
Penerangan yang baik adalah penerangan yang
memungkinkan seorang tenaga kerja melihat
pekerjaannya dengan teliti, cepat dan tanpa upaya
yang tidak perlu, serta membantu menciptakan
lingkungan kerja yang nyaman dan menyenangkan.
Alat yang digunakan untuk mengukur penerangan
adalah luksmeter dan untuk mengukur kekuatan
sumber cahaya ialah fotometer
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
48. Penerangan yg baik adalah apabila:
a. tdk menyilaukan
b. tdk menimbulkan panas berlebih
c. tdk menghasilkan gas
d. tdk menimbulkan bayangan kontras
e. tdk berkedip
f. pencahayaannya rata
Sumber penerangan :
a. cahaya alam : matahari
luas jendela : 1/6 - 1/10 luas lantai
b. cahaya buatan : lampu filamen (pijar), fluoresen (neon),
merkuri
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
49. Dampak Pencahayaan yang Buruk
Kelelahan mata & berkurangnya daya, serta
efisiensi kerja
Kelemahan mental
Pegal disekitar mata dan rasa sakit kepala
disekitar mata
Kerusakan indera mata
Dapat mengakibatkan kecelakaan
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
50. Contoh penerangan yang buruk dapat
menimbulkan kecelakaan adalah seorang
tenaga kerja yang menuruni tangga salah
menginjak dan terjatuh sebagai akibat
adanya bayangan yang mengenai tangga
oleh keadaan penerangan yang buruk,
untuk itu lampu penerangan harus benar-
benar di tempatkan di daerah yang benar
jangan sampai salah(Dr.Suma’mur, 1989).
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
51. Getaran
Proses industrialisasi dan moderinisasi
teknologi selalu disertai mesin-mesin atau
alat-alat mekanis lainnya yang dijalankan
dengan suatu motor.
Sebagian dari kekuatan mekanis ini disalurkan
kepada tubuh pekerja atau lainnya dalam
bentuk getaran mekanis.
Jenis getaran:
a. whole body vibration (getaran seluruh tubuh)
b. tool hand vibration (getaran tangan)
Getaran tangan, NAB : 4 m/detik2
Getaran seluruh tubuh, NAB : 0.5 m/detik2
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
52. Gejala akibat getaran
adalah:
Efek mekanis kepada jaringan
Pada efek mekanis, sel-sel
jaringan mungkin rusak atau
metabolismenya terganggu.
Rangsangan reseptor syaraf di dalam
jaringan
Pada rangsangan reseptor,
gangguan terjadi mungkin
melalui syaraf sentral atau
langsung pada sistem autonom.
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
53. NAB GETARAN
Pengendalian Getaran
Dipasang bantalan berupa karet atau pegas pd alat/mesin
Penggantian komponen mesin yg sdh aus
Penguatan baut/ikatan yg longgar
Jumlah waktu pemajanan Nilai percepatan pd frek
dominan
per hari kerja Meter per detik Grafitasi
kuadrat (m/det 2) (G)
4 jam dan kurang dari 8 jam 4 0.40
2 jam dan kurang dari 4 jam 6 0.61
1 jam dan kurang dari 2 jam 8 0.81
kurang dari G jam
Catatan : 1 1 = 9.81 m / 12 1.22
det JUNI 2012
19
2
Melia Purosani, Yogyakarta
55. SUHU KERJA
Sumber panas: matahari, tanur, dapur, genset,
boiler, bejana uap, lighting
Tekanan panas dipengaruhi:
sumber panas, radiasi matahari, panas tubuh,
kec.udara, kelembaban udara
Suhu nyaman : 24 - 26 derajat Celcius, selisih suhu
didlm & diluar tdk lbh 5 derajat Celcius
Kelembaban udara yg baik : 65 - 95%
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
56. NAB Iklim/Suhu Kerja
Tabel lampiran ISBB yang diperkenankan
Catatan : - Beban kerja ringan membutuhkan kalori 100 - 200 Kkal/jam
- Beban kerja sedang membutuhkan kalori > 200 - 350 Kkal/jam
- Beban kerja berat membutuhkan kalori > 350 - 500 Kkal/jam
ISBB (0C)
Pengaturan waktu kerja setiap jam
Beban kerja
Waktu kerja Waktu istirahat Ringan sedang berat
Kerja terus menerus - 30.0 26.7 25.0
(8 jam sehari)
75% 25% 30.6 28.0 25.9
50% 50% 31.4 29.4 27.9
25% 75% 32.2 31.1 30.0
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
57. Dampak Suhu Kerja yang Buruk
Prickly heat/ heat rash/mikaria rubra yaitu timbulnya bintik-bintik
merah di kulit dan agak gatal karena terganggunya fungsi kelenjar
keringat
Heat cramps yaitu timbulnya kelainan seperti otot kejang dan sakit,
terutama otot anggota badan atas dan bawah
Heat Exhaustion yaitu tubuh kehilangan cairan dan elektrolit
Heat stroke yaitu heat stress yang paling berat, mengakibatkan
thermoregulatory terganggu, jantung berdebar, nafas pendek dan
cepat,tekanan darah naik atau turun dan tidak mampu berkeringat,
suhu badan tinggi, hilang kesadaran
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
58. Pengendalian Suhu/Tekanan Panas
Dilakukan dengan cara antara lain :
Isolasi Sumber Panas
Local exhaust ventilation
Localized cooling at work station
Ventilasi umum
Permeriksaan kesehatan sebelum kerja, berkala dan secraa khusus.
Pengadaan air minum harus disediakan dalam jumlah yang memadai
Menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan
Pengaturan lamanya kerja dan istirahat
Alat Pelindung Diri
Kacamata (goggles), Topi, Celemek, Pakaian kerja yang dilapisi dengan
alumunium, Sarung tangan dari kulit atau gaunlets, Sepatu kerja.
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
59. Kelembaban
Penting untuk meningkatkan dan memelihara kualitas udara
ditempat kerja
Tujuan:
Meningkatkan dan mempertahankan kondisi udara, agar tetap
segar dan nyaman
Menurunkan kadar kontaminan di udara
NAB : - Pergantian udara per-jam di pabrik = 6 x/ jam
- Volume udara setiap orang = 18 m3/ jam/ orang
(Sumber: SNI 03 - 6572 - 2001 tentang Tata Cara Penanganan
Sistem Ventilasi dan Pengkondisian Udara pada Bangunan Gedung)
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
60. KEBISINGAN
Nilai Ambang Batas (NAB) : 85 dB
Dampak Kebisingan :
Trauma akustik: kerusakan gendang telinga secara
mendadak, karena energi suara yg berlebihan
Ketulian sementara
Ketulian menetap
Gangguan komunikasi
Gangguan psikologi
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
61. Pengendalian Kebisingan
Dilakukan dengan cara antara lain :
Desain mesin yang baik, Machinery enclosure
yang terdiri dari: transmision los material, damping
material, absorbent material, vibration isolator,
mufflers dan sealents
Pengoperasian alat sesuai dengan
kemampuan mesin
Merawat mesin secara teratur
Rotasi pekerjaan
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
62. Ruang kontrol
Penyelenggaraan pelatihan dan
pendidikan
Pemeriksaan kesehatan
Pemantauanlingkungan kerja
(pengukuran intensitas kebisingan)
Alat Pelindung Diri
-Sumbat telinga (ear plug) mereduksi 15 - 20
Dba
- Tutup telinga (ear muff ) mereduksi 20 - 30
dBA
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta
63. NAB KEBISINGAN
Waktu Intensitas Waktu Intensitas
pemajanan / kebisingan pemajanan / Kebisingan
hari (dB.A ) hari (dB.A )
8 jam 85 28,12 detik 115
4 jam 88 14,06 detik 118
2 jam 91 7,03 detik 121
1 jam 94 3,52 detik 124
30 menit 97 1,76 detik 127
15 menit 100 0,88 detik 130
7,5 menit 103 0,44 detik 133
3,75 menit 106 0,22 detik 136
1,88 menit 109 0,11 detik 139
0,94 menit 112
Catatan : Tidak boleh terpajan lebih dari 140 dB.A, walaupun sesaat
19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta