SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
BERITA NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
No.432, 2011

KEMENTERIAN HUKUM dan HAK ASASI
MANUSIA. Tunjangan Kinerja. Pelaksanaan.

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR M.HH-18.KU.01.01. TAHUN 2011
TENTANG
PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI
DI LINGKUNGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 8 Peraturan Presiden
Nomor 40 Tahun 2011 tentang Tunjangan Kinerja bagi Pegawai
di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dan
Pasal 10 Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Nomor M.HH-01.KP.08.01. Tahun 2011 tentang Jabatan dan
Kelas Jabatan serta Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, perlu menetapkan
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang
Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Kinerja bagi Pegawai di
Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
Mengingat

: 1.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang PokokPokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah

www.djpp.depkumham.go.id
2011, No.432

2

dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974
tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);
2.

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4916);

3.

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1976 Nomor 57, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3093);

4.

Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5135);

5.

Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;

6.

Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I
Kementerian Negara sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2010 tentang
Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010
tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara
serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I
Kementerian Negara;

7.

Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand
Design Reformasi Birokrasi 2010-2025;

8.

Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2011 tentang
Tunjangan Kinerja bagi Pegawai di Lingkungan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;

9.

Keputusan Presiden Nomor 68 Tahun 1995 tentang Hari
Kerja di Lingkungan Pemerintahan;

www.djpp.depkumham.go.id
3

2011, No.432

10. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor
M.01-PR.07.10 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi
Manusia;
11. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor
M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 676);
12. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 15 Tahun 2011 tentang
Mekanisme Persetujuan dan Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi dan Tunjangan Kinerja bagi Kementerian/
Lembaga;
13. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor
M.HH-01.KP.08.01. Tahun 2011 tentang Jabatan dan Kelas
Jabatan serta Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI
MANUSIA TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN
TUNJANGAN
KINERJA
BAGI
PEGAWAI
DI
LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK
ASASI MANUSIA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1.

2.

Pegawai di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang
selanjutnya disebut Pegawai adalah Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai lain
yang berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang diangkat dalam suatu
jabatan atau ditugaskan dan bekerja secara penuh pada satuan organisasi di
lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Tunjangan Kinerja adalah tunjangan yang diberikan kepada Pegawai untuk
meningkatkan kesejahteraan yang pelaksanaannya sesuai dengan Peraturan

www.djpp.depkumham.go.id
2011, No.432

3.

4

Presiden Nomor 40 Tahun 2011 tentang Tunjangan Kinerja bagi Pegawai
di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Sasaran Kerja Pegawai yang selanjutnya disingkat SKP adalah rencana
kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang Pegawai, yang disusun dan
disepakati bersama antara Pegawai dengan pejabat sebagai atasan Pegawai
yang bersangkutan.
Pasal 2

Pegawai selain berhak menerima penghasilan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan juga diberikan Tunjangan Kinerja setiap bulannya.
BAB II
KOMPONEN PENENTU BESARAN TUNJANGAN KINERJA
Pasal 3
Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 diberikan berdasarkan
3 (tiga) komponen, yaitu:
a.

target kinerja yang dihitung menurut kategori dan nilai capaian SKP;

b.

kehadiran menurut hari dan jam kerja di lingkungan Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia serta cuti yang dilaksanakan oleh Pegawai; dan

c.

ketaatan pada kode etik dan disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Pasal 4

(1) Tunjangan Kinerja dibayarkan secara proporsional berdasarkan kategori
dan nilai capaian SKP.
(2) Ketentuan mengenai kategori dan nilai capaian SKP sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 huruf a serta penerapannya diatur dengan
Peraturan Menteri.
Pasal 5
(1) Tunjangan Kinerja Calon Pegawai Negeri Sipil dibayarkan sebesar 80%
(delapan puluh per seratus) dari jumlah Tunjangan Kinerja dari jabatan
yang akan didudukinya sesuai dengan formasi yang ditetapkan pada saat
perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil sampai dengan Calon Pegawai
Negeri Sipil yang bersangkutan diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil.
(2) Tunjangan Kinerja Pegawai yang dibebaskan dari jabatan karena
melaksanakan tugas belajar, dibayarkan secara proporsional sebesar 80%
(delapan puluh per seratus) dari jumlah Tunjangan Kinerja yang diterima
dalam jabatannya.

www.djpp.depkumham.go.id
5

2011, No.432

(3) Tunjangan Kinerja Pegawai yang dibebaskan sementara dari jabatan
fungsional tertentu karena tidak dapat memenuhi angka kredit untuk
kenaikan pangkatnya, dibayarkan secara proporsional sebesar 80%
(delapan puluh per seratus) dari Tunjangan Kinerja yang diterima dalam
jabatannya.
Pasal 6
(1) Hari dan jam kerja di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia diatur sebagai berikut:
a. Hari Senin sampai dengan hari Kamis : pukul 07.30 – 16.00
Istirahat
: pukul 12.00 – 13.00
b. Hari Jumat
: pukul 07.30 – 16.30
Istirahat
: pukul 11.30 – 13.00
(2) Pegawai yang menjalani pendidikan dan pelatihan atau tugas belajar secara
penuh yang dibebaskan sementara dari jabatannya, maka hari dan jam kerja
Pegawai tersebut menyesuaikan dengan hari dan jam perkuliahan tempat
melaksanakan pendidikan dan pelatihan dan/atau tugas belajar.
(3) Pegawai
yang menjalani pendidikan sebagai Taruna Akademi
Pemasyarakatan atau Akademi Imigrasi, hari dan jam kerjanya sesuai
dengan jadwal dan kurikulum yang ditetapkan oleh penyelenggara
pendidikan.
Pasal 7
Pegawai melakukan pelanggaran kehadiran menurut hari dan jam kerja
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 apabila:
a. terlambat masuk kerja;
b. pulang sebelum waktunya;
c. tidak masuk kerja; dan/atau
d. meninggalkan pekerjaan dan/atau kantor pada jam kerja.
tanpa izin atau tanpa alasan yang sah.
Pasal 8
Pegawai yang melakukan pelanggaran kehadiran menurut hari dan jam kerja
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Tunjangan Kinerja dibayarkan setelah
dikurangi persentase sebagai berikut:
a. Pegawai tidak masuk kerja/kuliah/belajar tanpa izin atau tanpa alasan yang
sah sebesar 5% (lima per seratus) tiap kali tidak masuk
kerja/kuliah/belajar;

www.djpp.depkumham.go.id
2011, No.432

6

b.

Pegawai terlambat masuk kerja/kuliah/belajar atau pulang sebelum
waktunya tanpa izin atau tanpa alasan yang sah sebesar 1,25% (satu koma
dua lima per seratus) tiap kali terlambat masuk bekerja/kuliah/belajar atau
pulang sebelum waktunya; atau

c.

Pegawai meninggalkan pekerjaan dan/atau kantor pada jam kerja tanpa izin
atau alasan yang sah sebesar 1,25% (satu koma dua lima per seratus) tiap
hari meninggalkan pekerjaan dan/atau kantor pada jam kerja.
Pasal 9

(1) Pegawai tidak masuk kerja/kuliah/belajar dengan alasan yang sah,
Tunjangan Kinerja dibayarkan setelah dikurangi sebesar 2,5% (dua koma
lima per seratus) tiap kali tidak masuk kerja/kuliah/belajar kecuali karena
ditugaskan secara kedinasan.
(2) Pegawai terlambat masuk kerja/kuliah/belajar atau pulang sebelum
waktunya dengan alasan yang sah, Tunjangan Kinerja dibayarkan setelah
dikurangi sebesar 0,5% (nol koma lima perseratus) tiap kali terlambat
masuk kerja/kuliah/belajar atau pulang sebelum waktunya kecuali karena
ditugaskan secara kedinasan.
(3) Pegawai meninggalkan pekerjaan dan atau kantor pada jam kerja dengan
alasan yang sah, Tunjangan Kinerja dibayarkan setelah dikurangi sebesar
0,5% (nol koma lima perseratus) tiap hari meninggalkan pekerjaan dan
atau kantor pada jam kerja kecuali karena ditugaskan secara kedinasan.
Pasal 10
Pegawai yang melaksanakan cuti tahunan, cuti besar, cuti bersalin, cuti alasan
penting, dan cuti sakit, Tunjangan Kinerja dibayarkan secara proporsional
dengan persentase sebagai berikut:
a.

Pegawai yang mengambil cuti tahunan, Tunjangan Kinerja dibayarkan
sebesar 100% (seratus per seratus);

b.

Pegawai yang mengambil cuti besar, Tunjangan Kinerja dibayarkan
sebagai berikut:
1. bulan pertama sebesar 50% (lima puluh per seratus);
2. bulan kedua sebesar 25% (dua puluh lima per seratus); dan
3. bulan ketiga sebesar 10% (sepuluh per seratus).

c.

Pegawai yang mengambil cuti bersalin, Tunjangan Kinerja dibayarkan
sebagai berikut:

www.djpp.depkumham.go.id
7

2011, No.432

1. bulan pertama sebesar 50% (lima puluh per seratus);
2. bulan kedua sebesar 25% (dua puluh lima per seratus); dan
3. bulan ketiga sebesar 10% (sepuluh per seratus).
d.

Pegawai yang mengambil cuti alasan penting, Tunjangan Kinerja
dibayarkan sebagai berikut:
1. bulan pertama sebesar 50% (lima puluh per seratus); dan
2. bulan kedua sebesar 25% (dua puluh lima per seratus).

e.

Pegawai yang mengambil cuti sakit, Tunjangan Kinerja dibayarkan sebagai
berikut:
1. sakit selama 1 (satu) hari sampai dengan 2 (dua) hari sebesar 100%
(seratus per seratus);
2. sakit selama 3 (tiga) hari sampai dengan 14 (empat belas) hari sebesar
75% (tujuh puluh lima per seratus);
3. sakit selama 15 (lima belas) hari sampai dengan 30 (tiga puluh) hari
sebesar 50% (lima puluh per seratus);
4. sakit selama 1 (satu) bulan sampai dengan 2 (dua) bulan sebesar 25%
(dua puluh lima per seratus);
5. sakit lebih dari 2 (dua) bulan sampai dengan 6 (enam) bulan sebesar
10% (sepuluh per seratus); atau
6. sakit lebih dari 6 (enam) bulan sampai dengan 18 (delapan belas) bulan
sebesar 5% (lima per seratus).
Pasal 11

Pegawai yang melakukan pelanggaran terhadap kode etik Pegawai atau kode
etik profesi, Tunjangan Kinerja dibayarkan dengan persentase sebagai berikut:
a. sebesar 75% (tujuh puluh lima per seratus) selama 1 (satu) bulan untuk
Pegawai yang mendapatkan sanksi karena melanggar kode etik Pegawai
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan berupa pernyataan secara
tertutup;
b. sebesar 50% (lima puluh per seratus) selama 1 (satu) bulan untuk Pegawai
yang mendapatkan sanksi karena melanggar kode etik Pegawai sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan berupa pernyataan secara terbuka;
atau

www.djpp.depkumham.go.id
2011, No.432

8

c. sebesar 50% (lima puluh per seratus) selama 1 (satu) bulan untuk Pegawai
yang mendapatkan sanksi karena melanggar kode etik profesi.
Pasal 12
(1) Pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud
dalam ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang disiplin Pegawai
Negeri Sipil, dikenakan hukuman disiplin.
(2) Hukuman disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. hukuman disiplin ringan;
b. hukuman disiplin sedang; atau
c. hukuman disiplin berat.
(3) Sebelum dikenakan hukuman disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Pegawai diberikan peringatan.
Pasal 13
(1) Pegawai yang diberikan peringatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12
ayat (3), Tunjangan Kinerja dibayarkan dengan persentase sebagai berikut:
a. sebesar 90% (sembilan puluh per seratus) selama 1 (satu) bulan untuk
Pegawai yang mendapatkan sanksi pembinaan disiplin kepegawaian
berupa surat peringatan dengan jenis peringatan I (kesatu);
b. sebesar 80% (delapan puluh per seratus) selama 1 (satu) bulan untuk
Pegawai yang mendapatkan sanksi pembinaan disiplin kepegawaian
berupa surat peringatan dengan jenis peringatan II (kedua); atau
c. sebesar 70% (tujuh puluh per seratus) selama 1 (satu) bulan untuk
Pegawai yang mendapatkan sanksi pembinaan disiplin kepegawaian
berupa surat peringatan dengan jenis peringatan III (ketiga);
(2) Pegawai yang dikenakan hukuman disiplin ringan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 12 ayat (2) huruf a, Tunjangan Kinerja dibayarkan dengan
persentase sebagai berikut:
a. sebesar 75% (tujuh puluh lima per seratus) selama 2 (dua) bulan untuk
Pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin berupa teguran lisan;
b. sebesar 65% (enam puluh lima per seratus) selama 3 (tiga) bulan untuk
Pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin berupa teguran tertulis; atau
c. sebesar 55% (lima puluh lima per seratus) selama 6 (enam) bulan
untuk Pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin berupa pernyataan tidak
puas secara tertulis.

www.djpp.depkumham.go.id
9

2011, No.432

(3) Pegawai yang dikenakan hukuman disiplin sedang sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 12 ayat (2) huruf b, Tunjangan Kinerja dibayarkan dengan
persentase sebagai berikut:
a.

sebesar 50% (lima puluh per seratus) selama 12 (dua belas) bulan
untuk Pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin berupa penundaan
kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun;

b. sebesar 40% (empat puluh per seratus) selama 12 (dua belas) bulan
untuk Pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin berupa penundaan
kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun; atau
c.

sebesar 30% (tiga puluh per seratus) selama 12 (dua belas) bulan untuk
Pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin berupa penurunan pangkat
setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun.

(4) Pegawai yang dikenakan hukuman disiplin berat sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 12 ayat (2) huruf c, Tunjangan Kinerja dibayarkan dengan
persentase sebagai berikut:
a. sebesar 15% (lima belas per seratus) selama 12 (dua belas) bulan untuk
Pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin berupa penurunan pangkat
setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun;
b. sebesar 10% (sepuluh per seratus) selama 12 (dua belas) bulan untuk
Pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin berupa pemindahan dalam
rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah; atau
c. sebesar 5% (lima per seratus) selama 12 (dua belas) bulan untuk
Pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin berupa pembebasan dari
jabatannya.
Pasal 14
(1) Pegawai tidak menerima Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 jika:
a. secara nyata tidak mempunyai tugas/jabatan/pekerjaan tertentu pada
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
b. diberhentikan untuk sementara atau dinonaktifkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. diberhentikan dengan hormat atau dengan tidak hormat;
d. diperbantukan atau dipekerjakan pada badan/instansi lain di luar
lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;

www.djpp.depkumham.go.id
2011, No.432

10

e. menjalani cuti di luar tanggungan negara atau dalam bebas tugas untuk
menjalani masa persiapan pensiun; atau
f. tidak mencapai target kinerja yang ditetapkan oleh pimpinan instansi.
(2) Pegawai yang tidak mencapai target kinerja sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf f diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.
BAB III
PENCATATAN DAN PEMBAYARAN
Pasal 15
(1) Pencatatan nilai capaian SKP dilakukan setiap 6 (enam) bulan dengan
periode pencatatan antara bulan Januari sampai dengan bulan Juni dan
antara bulan Juli sampai dengan bulan Desember.
(2) Pencatatan kehadiran, ketaatan pada kode etik dan disiplin Pegawai Negeri
Sipil, serta pelaksanaan cuti Pegawai dilakukan setiap bulan dengan
periode pencatatan kehadiran yang terjadi antara tanggal 23 (dua puluh
tiga) bulan pertama sampai dengan tanggal 22 (dua puluh dua) bulan
berikutnya.
(3) Pencatatan nilai capaian SKP, kehadiran, ketaatan pada kode etik dan
disiplin Pegawai Negeri Sipil serta pelaksanaan cuti Pegawai dilakukan
sesuai dengan formulir sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan
Menteri ini.
(4) Pencatatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan oleh pejabat
atau tim yang ditunjuk oleh masing-masing pimpinan unit kerja di setiap
unit eselon I atau eselon II di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia.
(5) Pejabat atau tim yang ditunjuk sebagaimana dimaksud pada ayat (4) paling
rendah pejabat struktural eselon V atau dipimpin paling rendah pejabat
struktural eselon V.
Pasal 16
(1) Pejabat atau tim yang ditunjuk membuat laporan rincian pembayaran
Tunjangan Kinerja Pegawai bulanan berdasarkan pencatatan capaian SKP,
kehadiran, ketaatan pada kode etik dan disiplin Pegawai Negeri Sipil serta
pelaksanaan cuti Pegawai.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada unit
kerja yang menangani pembayaran Tunjangan Kinerja paling lambat
tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya.

www.djpp.depkumham.go.id
11

2011, No.432

(3) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiran
Peraturan Menteri ini.
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 17
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan
Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 19 Juli 2011
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI
MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,
PATRIALIS AKBAR
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 19 Juli 2011
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
PATRIALIS AKBAR

www.djpp.depkumham.go.id
2011, No.432

12

LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
TENTANG
PELAKSANAAN
PEMBERIAN
TUNJANGAN
KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN
HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
NOMOR
M.HH-18.KU.01.01. TAHUN 2011
TANGGAL 19 Juli 2011
... [ Kop Surat ] ....
LAPORAN RINCIAN PEMBAYARAN
TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI
1.

DATA PEGAWAI
a. Nama
b. NIP
c.
Pangkat / Golongan
d. Jabatan

2.

CAPAIAN NILAI SKP
a. Nomor dan tanggal SKP
b. Periode

:
:

c.

:

3.

:
:
:
:

Nilai SKP

Januari-Juni / Juli – Desember
(coret salah satu)

KETAATAN TERHADAP KODE ETIK DAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI
SIPIL

No

Uraian Hukuman Kode Etik / Disiplin

Pembayaran Tunjangan
Kinerja

1.

(Uraikan kode etik / hukuman
disiplinnya)

(dibayarkan sejumlah ... %
selama ... bulan) sejumlah
Rp. ... setiap bulannya.

4.

KETAATAN TERHADAP KETENTUAN KEHADIRAN

No

Uraian

a.

Pegawai tidak masuk kerja /
kuliah / belajar dengan
alasan yang sah
Pegawai terlambat masuk
kerja / kuliah / belajar atau
pulang sebelum waktunya,
atau meninggalkan
pekerjaan dan atau kantor
pada jam kerja dengan
alasan yang sah

b.

Potongan
per
Kejadian
2,5%

Jumlah
Kejadian

Jumlah
Potongan
(Rp)

0,5%

www.djpp.depkumham.go.id
13

c.
d.

1.
No
1.

2.

2011, No.432

Pegawai tidak masuk kerja /
kuliah / belajar tanpa alasan
yang sah
Pegawai terlambat masuk
kerja / kuliah / belajar atau
pulang sebelum waktunya,
atau meninggalkan pekerjaan
dan atau kantor pada jam
kerja tanpa alasan yang sah
Jumlah
PEMBAYARAN SEHUBUNGAN DENGAN CUTI
Uraian Cuti

Pembayaran Tunjangan
Kinerja

(Uraikan cuti yang dilaksanakan)

(dibayarkan sejumlah ... %
selama ... bulan) sejumlah
Rp. ... setiap bulannya.

JUMLAH PEMBAYARAN

6.1

Jumlah Bruto

:

Rp.

6.2

Penyesuaian atas capaian nilai SKP

:

Rp.

6.3

Penyesuaian atas ketaatan terhadap
ketentuan kode etik dan disiplin

:

Rp.

6.4

Penyesuaian atas ketaatan terhadap
ketentuan kehadiran

:

Rp.

6.5

Penyesuian atas pelaksanaan cuti

:

Rp.

Jumlah Netto

Rp.
Tanggal : ............................. 2011
PEJABAT YANG BERWENANG
___________________________

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA,

PATRIALIS AKBAR

www.djpp.depkumham.go.id

More Related Content

What's hot

Salinan Perpres Nomor 102 Tahun 2021 tentang Tunjangan Widyaiswara
Salinan Perpres Nomor 102 Tahun 2021 tentang Tunjangan WidyaiswaraSalinan Perpres Nomor 102 Tahun 2021 tentang Tunjangan Widyaiswara
Salinan Perpres Nomor 102 Tahun 2021 tentang Tunjangan WidyaiswaraCoach RFIRMANS
 
Salinan PP Nomor 41 Tahun 2020
Salinan PP Nomor 41 Tahun 2020Salinan PP Nomor 41 Tahun 2020
Salinan PP Nomor 41 Tahun 2020CIkumparan
 
Pengembangankarierpns
PengembangankarierpnsPengembangankarierpns
Pengembangankarierpnsnoenx
 
8. permenpan nomor 40 tahun 2012
8. permenpan nomor  40 tahun 20128. permenpan nomor  40 tahun 2012
8. permenpan nomor 40 tahun 2012KutsiyatinMSi
 
Peraturan Pemerintah Nomor-11-tahun-2017-Manajemen-PNS
Peraturan Pemerintah Nomor-11-tahun-2017-Manajemen-PNSPeraturan Pemerintah Nomor-11-tahun-2017-Manajemen-PNS
Peraturan Pemerintah Nomor-11-tahun-2017-Manajemen-PNSUlfah Hanum
 
Keputusan kepalalipino.03 penegakandisiplin-2
Keputusan kepalalipino.03 penegakandisiplin-2Keputusan kepalalipino.03 penegakandisiplin-2
Keputusan kepalalipino.03 penegakandisiplin-2Aries Said
 
UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil NegaraUU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil NegaraZulfikri Armada
 
MANAJEMEN PNS_PP No. 11/2017 jo 17/2020
MANAJEMEN PNS_PP No. 11/2017 jo 17/2020 MANAJEMEN PNS_PP No. 11/2017 jo 17/2020
MANAJEMEN PNS_PP No. 11/2017 jo 17/2020 Kanaidi ken
 
Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74
Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74
Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74KantorHukum1
 
1475653048 pm kominfo-no_15_tahun_2016
1475653048 pm kominfo-no_15_tahun_20161475653048 pm kominfo-no_15_tahun_2016
1475653048 pm kominfo-no_15_tahun_2016Toriq Amin
 
9. permenpanrb no 38 tahun 2017
9. permenpanrb no 38 tahun 20179. permenpanrb no 38 tahun 2017
9. permenpanrb no 38 tahun 2017KutsiyatinMSi
 
Paparan deputi wasdal bkn pp 94 2021 disiplin
Paparan deputi wasdal bkn pp 94 2021 disiplin Paparan deputi wasdal bkn pp 94 2021 disiplin
Paparan deputi wasdal bkn pp 94 2021 disiplin KutsiyatinMSi
 
Peraturan kepala bkn no. 9 tahun 2012
Peraturan kepala bkn no. 9 tahun 2012Peraturan kepala bkn no. 9 tahun 2012
Peraturan kepala bkn no. 9 tahun 2012bimoadi88
 
Peraturan bkn no. 7 tahun 2021
Peraturan bkn no. 7 tahun 2021Peraturan bkn no. 7 tahun 2021
Peraturan bkn no. 7 tahun 2021KutsiyatinMSi
 

What's hot (17)

Salinan Perpres Nomor 102 Tahun 2021 tentang Tunjangan Widyaiswara
Salinan Perpres Nomor 102 Tahun 2021 tentang Tunjangan WidyaiswaraSalinan Perpres Nomor 102 Tahun 2021 tentang Tunjangan Widyaiswara
Salinan Perpres Nomor 102 Tahun 2021 tentang Tunjangan Widyaiswara
 
Salinan PP Nomor 41 Tahun 2020
Salinan PP Nomor 41 Tahun 2020Salinan PP Nomor 41 Tahun 2020
Salinan PP Nomor 41 Tahun 2020
 
Pengembangankarierpns
PengembangankarierpnsPengembangankarierpns
Pengembangankarierpns
 
Pp 11 tahun 2017
Pp 11 tahun 2017Pp 11 tahun 2017
Pp 11 tahun 2017
 
4. 2019 pp 030
4. 2019 pp 0304. 2019 pp 030
4. 2019 pp 030
 
8. permenpan nomor 40 tahun 2012
8. permenpan nomor  40 tahun 20128. permenpan nomor  40 tahun 2012
8. permenpan nomor 40 tahun 2012
 
Peraturan Pemerintah Nomor-11-tahun-2017-Manajemen-PNS
Peraturan Pemerintah Nomor-11-tahun-2017-Manajemen-PNSPeraturan Pemerintah Nomor-11-tahun-2017-Manajemen-PNS
Peraturan Pemerintah Nomor-11-tahun-2017-Manajemen-PNS
 
Keputusan kepalalipino.03 penegakandisiplin-2
Keputusan kepalalipino.03 penegakandisiplin-2Keputusan kepalalipino.03 penegakandisiplin-2
Keputusan kepalalipino.03 penegakandisiplin-2
 
UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil NegaraUU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
 
MANAJEMEN PNS_PP No. 11/2017 jo 17/2020
MANAJEMEN PNS_PP No. 11/2017 jo 17/2020 MANAJEMEN PNS_PP No. 11/2017 jo 17/2020
MANAJEMEN PNS_PP No. 11/2017 jo 17/2020
 
Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74
Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74
Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74
 
1475653048 pm kominfo-no_15_tahun_2016
1475653048 pm kominfo-no_15_tahun_20161475653048 pm kominfo-no_15_tahun_2016
1475653048 pm kominfo-no_15_tahun_2016
 
Permen tahun2014 nomor077
Permen tahun2014 nomor077Permen tahun2014 nomor077
Permen tahun2014 nomor077
 
9. permenpanrb no 38 tahun 2017
9. permenpanrb no 38 tahun 20179. permenpanrb no 38 tahun 2017
9. permenpanrb no 38 tahun 2017
 
Paparan deputi wasdal bkn pp 94 2021 disiplin
Paparan deputi wasdal bkn pp 94 2021 disiplin Paparan deputi wasdal bkn pp 94 2021 disiplin
Paparan deputi wasdal bkn pp 94 2021 disiplin
 
Peraturan kepala bkn no. 9 tahun 2012
Peraturan kepala bkn no. 9 tahun 2012Peraturan kepala bkn no. 9 tahun 2012
Peraturan kepala bkn no. 9 tahun 2012
 
Peraturan bkn no. 7 tahun 2021
Peraturan bkn no. 7 tahun 2021Peraturan bkn no. 7 tahun 2021
Peraturan bkn no. 7 tahun 2021
 

Similar to Syarat dan tata cara pemebrian tunker

Salinan Perpres Nomor 32 Tahun 2023 (2).pdf
Salinan Perpres Nomor 32 Tahun 2023 (2).pdfSalinan Perpres Nomor 32 Tahun 2023 (2).pdf
Salinan Perpres Nomor 32 Tahun 2023 (2).pdfCIkumparan
 
Perpres 1072012 bppt
Perpres 1072012  bppt Perpres 1072012  bppt
Perpres 1072012 bppt riyanto st mt
 
PERMENPAN NO 41 TAHUN 2018. jabatan pelaksana (1).pdf
PERMENPAN NO 41 TAHUN 2018. jabatan pelaksana (1).pdfPERMENPAN NO 41 TAHUN 2018. jabatan pelaksana (1).pdf
PERMENPAN NO 41 TAHUN 2018. jabatan pelaksana (1).pdfSimpegBKDDIY
 
Juknis formasi jabatan fungsional pengadaan barang dan jasa
Juknis formasi jabatan fungsional pengadaan barang dan jasaJuknis formasi jabatan fungsional pengadaan barang dan jasa
Juknis formasi jabatan fungsional pengadaan barang dan jasaUlfah Hanum
 
Materi-Sosialisasi-Batam_Godlif-Pranata-Komputer_190627-Bimtek-Prakom-Kemrist...
Materi-Sosialisasi-Batam_Godlif-Pranata-Komputer_190627-Bimtek-Prakom-Kemrist...Materi-Sosialisasi-Batam_Godlif-Pranata-Komputer_190627-Bimtek-Prakom-Kemrist...
Materi-Sosialisasi-Batam_Godlif-Pranata-Komputer_190627-Bimtek-Prakom-Kemrist...FirdausOctavira1
 
7. permenpan rb nomor 38 tahun 2020
7. permenpan rb nomor 38 tahun 20207. permenpan rb nomor 38 tahun 2020
7. permenpan rb nomor 38 tahun 2020KutsiyatinMSi
 
Permenpan no 38 tahun 2020
Permenpan no 38 tahun 2020Permenpan no 38 tahun 2020
Permenpan no 38 tahun 2020temanna #LABEDDU
 
Permenkes Nomor 73 Tahun 2013 Tentang Jabatan Fungsional Umum di Kementerian ...
Permenkes Nomor 73 Tahun 2013 Tentang Jabatan Fungsional Umum di Kementerian ...Permenkes Nomor 73 Tahun 2013 Tentang Jabatan Fungsional Umum di Kementerian ...
Permenkes Nomor 73 Tahun 2013 Tentang Jabatan Fungsional Umum di Kementerian ...Iskandar Taran
 
permen panrb 42 tahun 2018 tentang pengangkatan pns dalam jabatan fungsional ...
permen panrb 42 tahun 2018 tentang pengangkatan pns dalam jabatan fungsional ...permen panrb 42 tahun 2018 tentang pengangkatan pns dalam jabatan fungsional ...
permen panrb 42 tahun 2018 tentang pengangkatan pns dalam jabatan fungsional ...Ridho Fitrah Hyzkia
 
PERMENPANRB NO 46 TAHUN 2012 (1).pdf
PERMENPANRB NO 46 TAHUN 2012 (1).pdfPERMENPANRB NO 46 TAHUN 2012 (1).pdf
PERMENPANRB NO 46 TAHUN 2012 (1).pdfDavidAnggoro1
 
PermenPAN-RB-Nomor-23-Tahun-2019.pdf
PermenPAN-RB-Nomor-23-Tahun-2019.pdfPermenPAN-RB-Nomor-23-Tahun-2019.pdf
PermenPAN-RB-Nomor-23-Tahun-2019.pdfhengky212
 
PERMENPANRB No 36 Tahun 2019.pdf
PERMENPANRB No 36 Tahun 2019.pdfPERMENPANRB No 36 Tahun 2019.pdf
PERMENPANRB No 36 Tahun 2019.pdfniken80
 
06. perka bkn no. 1 thn. 2013 penilaian prestasi kerja pegawai negeri sipil
06. perka bkn no. 1 thn. 2013   penilaian prestasi kerja pegawai negeri sipil06. perka bkn no. 1 thn. 2013   penilaian prestasi kerja pegawai negeri sipil
06. perka bkn no. 1 thn. 2013 penilaian prestasi kerja pegawai negeri sipilamrannaulich
 
20191028_Penyelarasan_Kelas_Jabatan_dan_Tunjangan_Jabatan _Kementerian_PANRB.pdf
20191028_Penyelarasan_Kelas_Jabatan_dan_Tunjangan_Jabatan _Kementerian_PANRB.pdf20191028_Penyelarasan_Kelas_Jabatan_dan_Tunjangan_Jabatan _Kementerian_PANRB.pdf
20191028_Penyelarasan_Kelas_Jabatan_dan_Tunjangan_Jabatan _Kementerian_PANRB.pdfintan432755
 
materi Mutasi Pegawai menurut peraturan pemerintah .pptx
materi Mutasi Pegawai menurut peraturan pemerintah  .pptxmateri Mutasi Pegawai menurut peraturan pemerintah  .pptx
materi Mutasi Pegawai menurut peraturan pemerintah .pptxAdcomchannel
 
Permenpan2013 045 angka kredit analis
Permenpan2013 045 angka kredit analisPermenpan2013 045 angka kredit analis
Permenpan2013 045 angka kredit analisWinarto Winartoap
 
permenpan 45 tahun 2013 tentang jabatan fungsional analis kebijakan dan angka...
permenpan 45 tahun 2013 tentang jabatan fungsional analis kebijakan dan angka...permenpan 45 tahun 2013 tentang jabatan fungsional analis kebijakan dan angka...
permenpan 45 tahun 2013 tentang jabatan fungsional analis kebijakan dan angka...Ridho Fitrah Hyzkia
 
Permenpan no.45 tahun 2013 jfak
Permenpan no.45 tahun 2013 jfakPermenpan no.45 tahun 2013 jfak
Permenpan no.45 tahun 2013 jfaktaufikoke
 

Similar to Syarat dan tata cara pemebrian tunker (20)

Salinan Perpres Nomor 32 Tahun 2023 (2).pdf
Salinan Perpres Nomor 32 Tahun 2023 (2).pdfSalinan Perpres Nomor 32 Tahun 2023 (2).pdf
Salinan Perpres Nomor 32 Tahun 2023 (2).pdf
 
Perpres 1072012 bppt
Perpres 1072012  bppt Perpres 1072012  bppt
Perpres 1072012 bppt
 
PERMENPAN NO 41 TAHUN 2018. jabatan pelaksana (1).pdf
PERMENPAN NO 41 TAHUN 2018. jabatan pelaksana (1).pdfPERMENPAN NO 41 TAHUN 2018. jabatan pelaksana (1).pdf
PERMENPAN NO 41 TAHUN 2018. jabatan pelaksana (1).pdf
 
Juknis formasi jabatan fungsional pengadaan barang dan jasa
Juknis formasi jabatan fungsional pengadaan barang dan jasaJuknis formasi jabatan fungsional pengadaan barang dan jasa
Juknis formasi jabatan fungsional pengadaan barang dan jasa
 
Materi-Sosialisasi-Batam_Godlif-Pranata-Komputer_190627-Bimtek-Prakom-Kemrist...
Materi-Sosialisasi-Batam_Godlif-Pranata-Komputer_190627-Bimtek-Prakom-Kemrist...Materi-Sosialisasi-Batam_Godlif-Pranata-Komputer_190627-Bimtek-Prakom-Kemrist...
Materi-Sosialisasi-Batam_Godlif-Pranata-Komputer_190627-Bimtek-Prakom-Kemrist...
 
Perpres no 108 tahun 2014 tunjangan kinerja kementerian agama
Perpres no 108 tahun 2014 tunjangan kinerja kementerian agamaPerpres no 108 tahun 2014 tunjangan kinerja kementerian agama
Perpres no 108 tahun 2014 tunjangan kinerja kementerian agama
 
7. permenpan rb nomor 38 tahun 2020
7. permenpan rb nomor 38 tahun 20207. permenpan rb nomor 38 tahun 2020
7. permenpan rb nomor 38 tahun 2020
 
Permenpan no 38 tahun 2020
Permenpan no 38 tahun 2020Permenpan no 38 tahun 2020
Permenpan no 38 tahun 2020
 
Permenkes Nomor 73 Tahun 2013 Tentang Jabatan Fungsional Umum di Kementerian ...
Permenkes Nomor 73 Tahun 2013 Tentang Jabatan Fungsional Umum di Kementerian ...Permenkes Nomor 73 Tahun 2013 Tentang Jabatan Fungsional Umum di Kementerian ...
Permenkes Nomor 73 Tahun 2013 Tentang Jabatan Fungsional Umum di Kementerian ...
 
permen panrb 42 tahun 2018 tentang pengangkatan pns dalam jabatan fungsional ...
permen panrb 42 tahun 2018 tentang pengangkatan pns dalam jabatan fungsional ...permen panrb 42 tahun 2018 tentang pengangkatan pns dalam jabatan fungsional ...
permen panrb 42 tahun 2018 tentang pengangkatan pns dalam jabatan fungsional ...
 
PERMENPANRB NO 46 TAHUN 2012 (1).pdf
PERMENPANRB NO 46 TAHUN 2012 (1).pdfPERMENPANRB NO 46 TAHUN 2012 (1).pdf
PERMENPANRB NO 46 TAHUN 2012 (1).pdf
 
PermenPAN-RB-Nomor-23-Tahun-2019.pdf
PermenPAN-RB-Nomor-23-Tahun-2019.pdfPermenPAN-RB-Nomor-23-Tahun-2019.pdf
PermenPAN-RB-Nomor-23-Tahun-2019.pdf
 
PERMENPANRB No 36 Tahun 2019.pdf
PERMENPANRB No 36 Tahun 2019.pdfPERMENPANRB No 36 Tahun 2019.pdf
PERMENPANRB No 36 Tahun 2019.pdf
 
06. perka bkn no. 1 thn. 2013 penilaian prestasi kerja pegawai negeri sipil
06. perka bkn no. 1 thn. 2013   penilaian prestasi kerja pegawai negeri sipil06. perka bkn no. 1 thn. 2013   penilaian prestasi kerja pegawai negeri sipil
06. perka bkn no. 1 thn. 2013 penilaian prestasi kerja pegawai negeri sipil
 
20191028_Penyelarasan_Kelas_Jabatan_dan_Tunjangan_Jabatan _Kementerian_PANRB.pdf
20191028_Penyelarasan_Kelas_Jabatan_dan_Tunjangan_Jabatan _Kementerian_PANRB.pdf20191028_Penyelarasan_Kelas_Jabatan_dan_Tunjangan_Jabatan _Kementerian_PANRB.pdf
20191028_Penyelarasan_Kelas_Jabatan_dan_Tunjangan_Jabatan _Kementerian_PANRB.pdf
 
materi Mutasi Pegawai menurut peraturan pemerintah .pptx
materi Mutasi Pegawai menurut peraturan pemerintah  .pptxmateri Mutasi Pegawai menurut peraturan pemerintah  .pptx
materi Mutasi Pegawai menurut peraturan pemerintah .pptx
 
Permenpan2013 045 angka kredit analis
Permenpan2013 045 angka kredit analisPermenpan2013 045 angka kredit analis
Permenpan2013 045 angka kredit analis
 
permenpan 45 tahun 2013 tentang jabatan fungsional analis kebijakan dan angka...
permenpan 45 tahun 2013 tentang jabatan fungsional analis kebijakan dan angka...permenpan 45 tahun 2013 tentang jabatan fungsional analis kebijakan dan angka...
permenpan 45 tahun 2013 tentang jabatan fungsional analis kebijakan dan angka...
 
Permenpan no.45 tahun 2013 jfak
Permenpan no.45 tahun 2013 jfakPermenpan no.45 tahun 2013 jfak
Permenpan no.45 tahun 2013 jfak
 
Peran DPRD membentuk ASN Netral
Peran DPRD membentuk ASN NetralPeran DPRD membentuk ASN Netral
Peran DPRD membentuk ASN Netral
 

Recently uploaded

TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 

Recently uploaded (20)

TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 

Syarat dan tata cara pemebrian tunker

  • 1. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.432, 2011 KEMENTERIAN HUKUM dan HAK ASASI MANUSIA. Tunjangan Kinerja. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-18.KU.01.01. TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 8 Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2011 tentang Tunjangan Kinerja bagi Pegawai di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Pasal 10 Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-01.KP.08.01. Tahun 2011 tentang Jabatan dan Kelas Jabatan serta Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, perlu menetapkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Kinerja bagi Pegawai di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang PokokPokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah www.djpp.depkumham.go.id
  • 2. 2011, No.432 2 dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3093); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135); 5. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara; 6. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara; 7. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025; 8. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2011 tentang Tunjangan Kinerja bagi Pegawai di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; 9. Keputusan Presiden Nomor 68 Tahun 1995 tentang Hari Kerja di Lingkungan Pemerintahan; www.djpp.depkumham.go.id
  • 3. 3 2011, No.432 10. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.01-PR.07.10 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia; 11. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 676); 12. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 15 Tahun 2011 tentang Mekanisme Persetujuan dan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan Tunjangan Kinerja bagi Kementerian/ Lembaga; 13. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-01.KP.08.01. Tahun 2011 tentang Jabatan dan Kelas Jabatan serta Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. 2. Pegawai di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang selanjutnya disebut Pegawai adalah Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai lain yang berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang diangkat dalam suatu jabatan atau ditugaskan dan bekerja secara penuh pada satuan organisasi di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Tunjangan Kinerja adalah tunjangan yang diberikan kepada Pegawai untuk meningkatkan kesejahteraan yang pelaksanaannya sesuai dengan Peraturan www.djpp.depkumham.go.id
  • 4. 2011, No.432 3. 4 Presiden Nomor 40 Tahun 2011 tentang Tunjangan Kinerja bagi Pegawai di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Sasaran Kerja Pegawai yang selanjutnya disingkat SKP adalah rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang Pegawai, yang disusun dan disepakati bersama antara Pegawai dengan pejabat sebagai atasan Pegawai yang bersangkutan. Pasal 2 Pegawai selain berhak menerima penghasilan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan juga diberikan Tunjangan Kinerja setiap bulannya. BAB II KOMPONEN PENENTU BESARAN TUNJANGAN KINERJA Pasal 3 Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 diberikan berdasarkan 3 (tiga) komponen, yaitu: a. target kinerja yang dihitung menurut kategori dan nilai capaian SKP; b. kehadiran menurut hari dan jam kerja di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia serta cuti yang dilaksanakan oleh Pegawai; dan c. ketaatan pada kode etik dan disiplin Pegawai Negeri Sipil. Pasal 4 (1) Tunjangan Kinerja dibayarkan secara proporsional berdasarkan kategori dan nilai capaian SKP. (2) Ketentuan mengenai kategori dan nilai capaian SKP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a serta penerapannya diatur dengan Peraturan Menteri. Pasal 5 (1) Tunjangan Kinerja Calon Pegawai Negeri Sipil dibayarkan sebesar 80% (delapan puluh per seratus) dari jumlah Tunjangan Kinerja dari jabatan yang akan didudukinya sesuai dengan formasi yang ditetapkan pada saat perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil sampai dengan Calon Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil. (2) Tunjangan Kinerja Pegawai yang dibebaskan dari jabatan karena melaksanakan tugas belajar, dibayarkan secara proporsional sebesar 80% (delapan puluh per seratus) dari jumlah Tunjangan Kinerja yang diterima dalam jabatannya. www.djpp.depkumham.go.id
  • 5. 5 2011, No.432 (3) Tunjangan Kinerja Pegawai yang dibebaskan sementara dari jabatan fungsional tertentu karena tidak dapat memenuhi angka kredit untuk kenaikan pangkatnya, dibayarkan secara proporsional sebesar 80% (delapan puluh per seratus) dari Tunjangan Kinerja yang diterima dalam jabatannya. Pasal 6 (1) Hari dan jam kerja di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia diatur sebagai berikut: a. Hari Senin sampai dengan hari Kamis : pukul 07.30 – 16.00 Istirahat : pukul 12.00 – 13.00 b. Hari Jumat : pukul 07.30 – 16.30 Istirahat : pukul 11.30 – 13.00 (2) Pegawai yang menjalani pendidikan dan pelatihan atau tugas belajar secara penuh yang dibebaskan sementara dari jabatannya, maka hari dan jam kerja Pegawai tersebut menyesuaikan dengan hari dan jam perkuliahan tempat melaksanakan pendidikan dan pelatihan dan/atau tugas belajar. (3) Pegawai yang menjalani pendidikan sebagai Taruna Akademi Pemasyarakatan atau Akademi Imigrasi, hari dan jam kerjanya sesuai dengan jadwal dan kurikulum yang ditetapkan oleh penyelenggara pendidikan. Pasal 7 Pegawai melakukan pelanggaran kehadiran menurut hari dan jam kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 apabila: a. terlambat masuk kerja; b. pulang sebelum waktunya; c. tidak masuk kerja; dan/atau d. meninggalkan pekerjaan dan/atau kantor pada jam kerja. tanpa izin atau tanpa alasan yang sah. Pasal 8 Pegawai yang melakukan pelanggaran kehadiran menurut hari dan jam kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Tunjangan Kinerja dibayarkan setelah dikurangi persentase sebagai berikut: a. Pegawai tidak masuk kerja/kuliah/belajar tanpa izin atau tanpa alasan yang sah sebesar 5% (lima per seratus) tiap kali tidak masuk kerja/kuliah/belajar; www.djpp.depkumham.go.id
  • 6. 2011, No.432 6 b. Pegawai terlambat masuk kerja/kuliah/belajar atau pulang sebelum waktunya tanpa izin atau tanpa alasan yang sah sebesar 1,25% (satu koma dua lima per seratus) tiap kali terlambat masuk bekerja/kuliah/belajar atau pulang sebelum waktunya; atau c. Pegawai meninggalkan pekerjaan dan/atau kantor pada jam kerja tanpa izin atau alasan yang sah sebesar 1,25% (satu koma dua lima per seratus) tiap hari meninggalkan pekerjaan dan/atau kantor pada jam kerja. Pasal 9 (1) Pegawai tidak masuk kerja/kuliah/belajar dengan alasan yang sah, Tunjangan Kinerja dibayarkan setelah dikurangi sebesar 2,5% (dua koma lima per seratus) tiap kali tidak masuk kerja/kuliah/belajar kecuali karena ditugaskan secara kedinasan. (2) Pegawai terlambat masuk kerja/kuliah/belajar atau pulang sebelum waktunya dengan alasan yang sah, Tunjangan Kinerja dibayarkan setelah dikurangi sebesar 0,5% (nol koma lima perseratus) tiap kali terlambat masuk kerja/kuliah/belajar atau pulang sebelum waktunya kecuali karena ditugaskan secara kedinasan. (3) Pegawai meninggalkan pekerjaan dan atau kantor pada jam kerja dengan alasan yang sah, Tunjangan Kinerja dibayarkan setelah dikurangi sebesar 0,5% (nol koma lima perseratus) tiap hari meninggalkan pekerjaan dan atau kantor pada jam kerja kecuali karena ditugaskan secara kedinasan. Pasal 10 Pegawai yang melaksanakan cuti tahunan, cuti besar, cuti bersalin, cuti alasan penting, dan cuti sakit, Tunjangan Kinerja dibayarkan secara proporsional dengan persentase sebagai berikut: a. Pegawai yang mengambil cuti tahunan, Tunjangan Kinerja dibayarkan sebesar 100% (seratus per seratus); b. Pegawai yang mengambil cuti besar, Tunjangan Kinerja dibayarkan sebagai berikut: 1. bulan pertama sebesar 50% (lima puluh per seratus); 2. bulan kedua sebesar 25% (dua puluh lima per seratus); dan 3. bulan ketiga sebesar 10% (sepuluh per seratus). c. Pegawai yang mengambil cuti bersalin, Tunjangan Kinerja dibayarkan sebagai berikut: www.djpp.depkumham.go.id
  • 7. 7 2011, No.432 1. bulan pertama sebesar 50% (lima puluh per seratus); 2. bulan kedua sebesar 25% (dua puluh lima per seratus); dan 3. bulan ketiga sebesar 10% (sepuluh per seratus). d. Pegawai yang mengambil cuti alasan penting, Tunjangan Kinerja dibayarkan sebagai berikut: 1. bulan pertama sebesar 50% (lima puluh per seratus); dan 2. bulan kedua sebesar 25% (dua puluh lima per seratus). e. Pegawai yang mengambil cuti sakit, Tunjangan Kinerja dibayarkan sebagai berikut: 1. sakit selama 1 (satu) hari sampai dengan 2 (dua) hari sebesar 100% (seratus per seratus); 2. sakit selama 3 (tiga) hari sampai dengan 14 (empat belas) hari sebesar 75% (tujuh puluh lima per seratus); 3. sakit selama 15 (lima belas) hari sampai dengan 30 (tiga puluh) hari sebesar 50% (lima puluh per seratus); 4. sakit selama 1 (satu) bulan sampai dengan 2 (dua) bulan sebesar 25% (dua puluh lima per seratus); 5. sakit lebih dari 2 (dua) bulan sampai dengan 6 (enam) bulan sebesar 10% (sepuluh per seratus); atau 6. sakit lebih dari 6 (enam) bulan sampai dengan 18 (delapan belas) bulan sebesar 5% (lima per seratus). Pasal 11 Pegawai yang melakukan pelanggaran terhadap kode etik Pegawai atau kode etik profesi, Tunjangan Kinerja dibayarkan dengan persentase sebagai berikut: a. sebesar 75% (tujuh puluh lima per seratus) selama 1 (satu) bulan untuk Pegawai yang mendapatkan sanksi karena melanggar kode etik Pegawai sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan berupa pernyataan secara tertutup; b. sebesar 50% (lima puluh per seratus) selama 1 (satu) bulan untuk Pegawai yang mendapatkan sanksi karena melanggar kode etik Pegawai sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan berupa pernyataan secara terbuka; atau www.djpp.depkumham.go.id
  • 8. 2011, No.432 8 c. sebesar 50% (lima puluh per seratus) selama 1 (satu) bulan untuk Pegawai yang mendapatkan sanksi karena melanggar kode etik profesi. Pasal 12 (1) Pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud dalam ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang disiplin Pegawai Negeri Sipil, dikenakan hukuman disiplin. (2) Hukuman disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. hukuman disiplin ringan; b. hukuman disiplin sedang; atau c. hukuman disiplin berat. (3) Sebelum dikenakan hukuman disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pegawai diberikan peringatan. Pasal 13 (1) Pegawai yang diberikan peringatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (3), Tunjangan Kinerja dibayarkan dengan persentase sebagai berikut: a. sebesar 90% (sembilan puluh per seratus) selama 1 (satu) bulan untuk Pegawai yang mendapatkan sanksi pembinaan disiplin kepegawaian berupa surat peringatan dengan jenis peringatan I (kesatu); b. sebesar 80% (delapan puluh per seratus) selama 1 (satu) bulan untuk Pegawai yang mendapatkan sanksi pembinaan disiplin kepegawaian berupa surat peringatan dengan jenis peringatan II (kedua); atau c. sebesar 70% (tujuh puluh per seratus) selama 1 (satu) bulan untuk Pegawai yang mendapatkan sanksi pembinaan disiplin kepegawaian berupa surat peringatan dengan jenis peringatan III (ketiga); (2) Pegawai yang dikenakan hukuman disiplin ringan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) huruf a, Tunjangan Kinerja dibayarkan dengan persentase sebagai berikut: a. sebesar 75% (tujuh puluh lima per seratus) selama 2 (dua) bulan untuk Pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin berupa teguran lisan; b. sebesar 65% (enam puluh lima per seratus) selama 3 (tiga) bulan untuk Pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin berupa teguran tertulis; atau c. sebesar 55% (lima puluh lima per seratus) selama 6 (enam) bulan untuk Pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin berupa pernyataan tidak puas secara tertulis. www.djpp.depkumham.go.id
  • 9. 9 2011, No.432 (3) Pegawai yang dikenakan hukuman disiplin sedang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) huruf b, Tunjangan Kinerja dibayarkan dengan persentase sebagai berikut: a. sebesar 50% (lima puluh per seratus) selama 12 (dua belas) bulan untuk Pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin berupa penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun; b. sebesar 40% (empat puluh per seratus) selama 12 (dua belas) bulan untuk Pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin berupa penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun; atau c. sebesar 30% (tiga puluh per seratus) selama 12 (dua belas) bulan untuk Pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin berupa penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun. (4) Pegawai yang dikenakan hukuman disiplin berat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) huruf c, Tunjangan Kinerja dibayarkan dengan persentase sebagai berikut: a. sebesar 15% (lima belas per seratus) selama 12 (dua belas) bulan untuk Pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin berupa penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun; b. sebesar 10% (sepuluh per seratus) selama 12 (dua belas) bulan untuk Pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin berupa pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah; atau c. sebesar 5% (lima per seratus) selama 12 (dua belas) bulan untuk Pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin berupa pembebasan dari jabatannya. Pasal 14 (1) Pegawai tidak menerima Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 jika: a. secara nyata tidak mempunyai tugas/jabatan/pekerjaan tertentu pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; b. diberhentikan untuk sementara atau dinonaktifkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; c. diberhentikan dengan hormat atau dengan tidak hormat; d. diperbantukan atau dipekerjakan pada badan/instansi lain di luar lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; www.djpp.depkumham.go.id
  • 10. 2011, No.432 10 e. menjalani cuti di luar tanggungan negara atau dalam bebas tugas untuk menjalani masa persiapan pensiun; atau f. tidak mencapai target kinerja yang ditetapkan oleh pimpinan instansi. (2) Pegawai yang tidak mencapai target kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri. BAB III PENCATATAN DAN PEMBAYARAN Pasal 15 (1) Pencatatan nilai capaian SKP dilakukan setiap 6 (enam) bulan dengan periode pencatatan antara bulan Januari sampai dengan bulan Juni dan antara bulan Juli sampai dengan bulan Desember. (2) Pencatatan kehadiran, ketaatan pada kode etik dan disiplin Pegawai Negeri Sipil, serta pelaksanaan cuti Pegawai dilakukan setiap bulan dengan periode pencatatan kehadiran yang terjadi antara tanggal 23 (dua puluh tiga) bulan pertama sampai dengan tanggal 22 (dua puluh dua) bulan berikutnya. (3) Pencatatan nilai capaian SKP, kehadiran, ketaatan pada kode etik dan disiplin Pegawai Negeri Sipil serta pelaksanaan cuti Pegawai dilakukan sesuai dengan formulir sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan Menteri ini. (4) Pencatatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan oleh pejabat atau tim yang ditunjuk oleh masing-masing pimpinan unit kerja di setiap unit eselon I atau eselon II di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. (5) Pejabat atau tim yang ditunjuk sebagaimana dimaksud pada ayat (4) paling rendah pejabat struktural eselon V atau dipimpin paling rendah pejabat struktural eselon V. Pasal 16 (1) Pejabat atau tim yang ditunjuk membuat laporan rincian pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai bulanan berdasarkan pencatatan capaian SKP, kehadiran, ketaatan pada kode etik dan disiplin Pegawai Negeri Sipil serta pelaksanaan cuti Pegawai. (2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada unit kerja yang menangani pembayaran Tunjangan Kinerja paling lambat tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya. www.djpp.depkumham.go.id
  • 11. 11 2011, No.432 (3) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiran Peraturan Menteri ini. BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 17 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 19 Juli 2011 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, PATRIALIS AKBAR Diundangkan di Jakarta pada tanggal 19 Juli 2011 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, PATRIALIS AKBAR www.djpp.depkumham.go.id
  • 12. 2011, No.432 12 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA NOMOR M.HH-18.KU.01.01. TAHUN 2011 TANGGAL 19 Juli 2011 ... [ Kop Surat ] .... LAPORAN RINCIAN PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI 1. DATA PEGAWAI a. Nama b. NIP c. Pangkat / Golongan d. Jabatan 2. CAPAIAN NILAI SKP a. Nomor dan tanggal SKP b. Periode : : c. : 3. : : : : Nilai SKP Januari-Juni / Juli – Desember (coret salah satu) KETAATAN TERHADAP KODE ETIK DAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL No Uraian Hukuman Kode Etik / Disiplin Pembayaran Tunjangan Kinerja 1. (Uraikan kode etik / hukuman disiplinnya) (dibayarkan sejumlah ... % selama ... bulan) sejumlah Rp. ... setiap bulannya. 4. KETAATAN TERHADAP KETENTUAN KEHADIRAN No Uraian a. Pegawai tidak masuk kerja / kuliah / belajar dengan alasan yang sah Pegawai terlambat masuk kerja / kuliah / belajar atau pulang sebelum waktunya, atau meninggalkan pekerjaan dan atau kantor pada jam kerja dengan alasan yang sah b. Potongan per Kejadian 2,5% Jumlah Kejadian Jumlah Potongan (Rp) 0,5% www.djpp.depkumham.go.id
  • 13. 13 c. d. 1. No 1. 2. 2011, No.432 Pegawai tidak masuk kerja / kuliah / belajar tanpa alasan yang sah Pegawai terlambat masuk kerja / kuliah / belajar atau pulang sebelum waktunya, atau meninggalkan pekerjaan dan atau kantor pada jam kerja tanpa alasan yang sah Jumlah PEMBAYARAN SEHUBUNGAN DENGAN CUTI Uraian Cuti Pembayaran Tunjangan Kinerja (Uraikan cuti yang dilaksanakan) (dibayarkan sejumlah ... % selama ... bulan) sejumlah Rp. ... setiap bulannya. JUMLAH PEMBAYARAN 6.1 Jumlah Bruto : Rp. 6.2 Penyesuaian atas capaian nilai SKP : Rp. 6.3 Penyesuaian atas ketaatan terhadap ketentuan kode etik dan disiplin : Rp. 6.4 Penyesuaian atas ketaatan terhadap ketentuan kehadiran : Rp. 6.5 Penyesuian atas pelaksanaan cuti : Rp. Jumlah Netto Rp. Tanggal : ............................. 2011 PEJABAT YANG BERWENANG ___________________________ MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA, PATRIALIS AKBAR www.djpp.depkumham.go.id