Dokumen tersebut membahas tentang pengertian ekonomi makro, masalah-masalah ekonomi makro seperti inflasi dan pengangguran, tujuan-tujuan kebijakan ekonomi makro seperti peningkatan pendapatan dan kestabilan ekonomi, serta variabel-variabel dasar ekonomi makro seperti konsumsi, investasi, ekspor dan impor.
2. Tujuan Instruksional Umum
• Setelah mengikuti kuliah XII, mahasis-
wa mampu memahami dan menjelas-
kan kembali : Pengertian; Permasa-
lahan; Tujuan; dan Variabel Ekonomi
Makro
3. Tujuan Instruksi Khusus
Setelah mengikuti kuliah XII, mahasiswa
mengetahui, memahami dan mampu
menjelaskan :
- Pengertian Ekonomi Makro
- Permasalahan Ekonomi Makro
- Tujuan Kebijakan Ekonomi Makro
- Variabel Dasar Ekonomi Makro
4. I. PENGERTIAN EKONOMI MAKRO
Ekonomi Makro adalah bagian dari ilmu
ekonomi yang mengkhususkan
mempelajari mekanisme bekerjanya
perekonomian secara keseluruhan.
Hubungan yang dipelajari dalam ekonomi
makro adalah hubungan kausal dan
fungsional antara variabel-variabel
agregatif (keseluruhan).
5. PENGERTIAN EKONOMI MAKRO (samb.)
Variabel yang dimaksud adalah:
- Tingkat pendapatan nasional
- Konsumsi rumah tanga
- Investasi nasional
- Tingkat tabungan
- Belanja pemerintah
- Tingkat harga-harga umum
- Jumlah uang yang beredar (inflasi)
- Tingkat bunga
- Kesempatan kerja
- APBN
- Neraca pembayaran (ekspor impor), dll.
6. Ilmu ekonomi makro berkembang seiring dengan
kebutuhan-kebutuhan akan analisis yang
berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan sbb:
1. Mengapa pengangguran selalu ada dan semakin
buruk keadaannya?
2. Mengapa kenaikan harga-harga secara umum
diiringi dengan permasalahan pengangguran yang
cukup serius.
3. Mengapa pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak
sama pertumbuhannya.
4. Mengapa kegiatan perekonomian selalu tidak stabil
(kadang cepat; kadang stagnan; dan kadang
mundur).
7. II. MASALAH-MASALAH EKONOMI MAKRO
Secara umum permasalahan ekonomi makro dapat
dibagi dua :
1. Masalah jangka pendek kadang disebut masalah
stabilisasi.
2. Masalah jangka panjang kadang disebut masalah
pertumbuhan.
8. 2.1. IMFLASI
Imflasi adalah naiknya harga-harga
barang/komoditi secara umum yang
disebabkan oleh tidak sinkronnya
program pengadaan barang/komoditi
(produksi, penentuan harga, pen-
cetakan uang, dsb.) dengan tingkat
pendapatan yang dimiliki masyarakat.
10. 2.3. NERACA PEMBAYARAN TIMPANG
Adalah : kesenjangan antara jumlah
perolehan dari ekspor dan
pembayaran untuk impor.
11. 2.4. PERTUMBUHAN PENDUDUK YANG
TINGGI
Dalam jangka panjang, secara umum
pertumbuhan penduduk lebih cepat
diandingkan denan pertumbuhan
rekonomi;
Malthus meramalkan bahwa
pertambahan penduduk mengikuti
deret ukur, dan pertambahan pangan
mengikuti deret hitung.
12. PERTUMBUHAN PENDUDUK YANG TINGGI (Samb.)
Penduduk terus bertambah tetapi lahan
tetap sehingga perlu pengaturan
jumlah kelahiran agar daya dukung
sumber daya alam bisa berjalan
seirama dengan pertambahan
penduduk.
13. PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI
Peningkatan kapasitas produksi
berhubungan dengan investasi;
Investasi berhubungan dengan tabungan
masyarakat;
Tabungan masyarakat berhubungan
dengan tingkat pendapatan dan
konsumsi masyarakat.
14. III. TUJUAN-TUJUAN KEBIJAKAN
EKONOMI MAKRO
Kebijakan ekonomi makro oleh negara
dilakukan secara bersama antara
pemerintah dengan swasta.
Kebijakan bertujuan untuk mengatasi
masalah-masalah yang timbul dan
mungkin timbul dalam perekonomian
(pemerintah sebagai regulator dan swasta
sebagai pelaksana).
15. TUJUAN-TUJUAN KEBIJAKAN EKONOMI
MAKRO (Samb.)
Dengan kebijakan ekonomi makro diharapkan :
1. Tingkat kesempatan kerja yang tinggi;
2. Kapasitas produksi nasional yang tinggi;
3. Tingkat pendapatan nasional dan; pertumbuhan
ekonomi yang tingg;
4. Keadaan perekonomian yang stabil;
5. Neraca pembayaran luar negeri yang seimbang;
dan
6. Distribusi pendapatan yang merata.
16. 3.1. Tingkat kesempatan kerja yang tinggi
Penggangguran di setiap negara sulit untuk
dihapuskan, bahkan ada kecenderung meningkat
setiap tahun;
Yang dapat dilakukan pemerintah adalah
mengurangi tingkat pengangguran sampai pada
tingkat yang moderat ( full employment ).
Artinya: semua peluang kerja yang disediakan oleh
negara (swasta dan pemerintah) terisi penuh oleh
para pencari kerja.
17. 3.2. Kapasitas produksi nasional yang tinggir
Bagi negara yang sedang berkembang dan
terbelakang, peningkatan perekonomian harus
dilakukan.
Peningkatan kapasitas produksi dilakukan dengan
cara melakukan investasi di segala bidang untuk
peruntukan dan kebutuhan yang tepat.
Kapasitas produksi sangat tergantung kepada
investasi; investasi tergantung pada tingkat
tabungan dalam negeri; tabungan dalam negeri
tergantung pada tingkat bunga dan pendapatan
masyarakat.
18. 3.3. Tingkat pendapatan nasional dan pertum-
buhan ekonomi yang tinggi
Tidak ada standart baku mengenai tingkat penda-
patan nasional suatu negara yang harus dicapai.
Yang dapat dilakukan adalah dengan membanding-
kan tingkat pendapatan suatu negara dengan
tingkat pendapatan negara lain.
Teknik perbandingannya adalah dengan melihat
gambaran yang absolut (riil) income perkapita
pada negara yang dibandingkan.
19. 3.3. Tingkat pendapatan nasional dan pertumbuhan
ekonomi yang tinggi samb.)
Tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak
dikarenakan tingginya pendapatan nasional
secara relatif, tetapi seberapa besar produktivitas
penduduk suatu negara untuk meningkatkan
pendapatan secara komulatif.
20. 3.4. Keadaan perekonomian yang stabil
Kestabilan yang diharapkan adalah kestabilan
dengan kondisi yang fluktuasi variabel
ekonominya, terutama hargaharga komoditi
secara umum dan tingkat pendapatan bergerak/
berubah dalam kondisi yang wajar.
21. 3.5. Neraca pembayaran luar negeri yang seimbang
Neraca pembayaran yang surplus menyebabkan
penawaran devisa di dalam negari lebih banyak
yang relatif akan menyebabkan nilai tukar mata
uang lokal di dalam negeri menjadi lebih mahal,
nilai impor menjadi lebih murah; akibatnya
industri dalam negeri akan mati, sehingga dalam
jangka panjang akan kembali akan menguras
devisa.
22. 3.5. Neraca pembayaran luar negeri
yang seimbang (samb.)
Neraca pembayaran yang defisit menyebabkan
penawaran devisa di dalam negari lebih sedikit
yang relatif akan menyebabkan nilai tukar mata
uang lokal di dalam negeri menjadi lebih turun,
nilai impor menjadi lebih mahal; akibatnya
inflasi akan meningkat, industri dalam negeri
akan mati.
23. 3.1. Distribusi pendapatan yang merata
Dengan meratanya pembagian pendapatan
diharapkan tingkat konsumsi masyarakat akan
relatif lebih baik.
Mencipatak kehidupan yang tidak bertedensi pada
keresahan dan kerusuhan sosial.
24. IV. VARIABEL DASAR EKONOMI MAKRO
Terdapat 4 macam pasar yang dibahas dan dianalisis
oleh ekonomi makro :
4.1. Pasar Barang; masalah yang dianalisis adalah :
a. Pengeluaran konsumsi Rumah Tangga (C)
b. Tabungan masyarakat/Saving (S)
c. Investasi (I)
d. Pajak/Tax (T)
e. Konsumsi/Belanja Pemerintah (G)
f. Transfer Pemerintah (Tr)
g. Ekspor (X), dan Impor (I)
h. Pendapatan nasional (Y)
25. IV. VARIABEL DASAR EKONOMI MAKRO (Samb.)
4.2. Pasar Uang; masalah yang dianalisis
adalah :
a. Permintaan uang untuk trnsaksi
b. Permintaan uang untuk berjaga-jaga
c. Permintaan uang untuk spekulasi
d. Uang kertas dan uang logam
e. Uang giral dan uang kuasi
f. Tingkat bunga
g. Uang beredar
26. IV. VARIABEL DASAR EKONOMI MAKRO (Samb.)
4.3. Pasar Tenaga Kerja; masalah yang
dianalisis adalah :
a. Permintaan tenaga kerja
b. Penawaran tenaga kerja
c. Upah riil
d. Upah nominal
e. Pengangguran dan kesempatan kerja
f. Angkatan kerja dan bukan angkatan
kerja.
27. IV. VARIABEL DASAR EKONOMI MAKRO (Samb.)
4.4. Pasar Modal; masalah yang dianalisis
adalah :
a. Permintaan dan surat berharga
b. Harga surat-surat berharga
c. Penawaran surat-surat berharga
28. IV. VARIABEL DASAR EKONOMI MAKRO (Samb.)
Secara teoritis, analisis hubungan antar varia-
bel dalam ekonomi makro dibagi atas dua:
1. Hubungan kausal (sebab akibat); hubungan
antar variabel, dimana perubahan pada satu
variabel menyebabkan perbahan variabel
yang lain, tetapi tidak berlaku sebalinya.
Biasanya ditulis sbb: C = a+bY
29. IV. VARIABEL DASAR EKONOMI MAKRO (Samb.)
2. Hubungan fungsional; adanya hubungan
fungsi antar variabel terkait, dimana apabila
satu variabel A berubah menyebabkan
variabel yang lain B dan C juga berubah,
dan berlaku sebalinya.
Misal : Hubungan antara pendapatan,
konsumsi, dan tabungan.
Biasanya ditulis sbb: Y =C+S