SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
DONGENG
NAMA:NURIYANI RAHMAN
NIM: 1349042021
• Dahulu kala, adalah sekelompok
bebek yang tinggal di tepi sungai.
Mereka terdiri terdiri dari Pak
Bebek, Ibu Bebek, dan telur-telur
bebek yang sedang dierami oleh
Ibu Bebek. Suatu hari telur-telur itu
menetas satu persatu. Pak Bebek
senang bukan main, Ibu Bebek pun
demikian. Sambil memperhatikan
telur-telur yang menetas satu
persatu, ia pun tersenyum dan
memeluk satu persatu anak bebek
yang sudah lahir itu. Namun pada
telur yang terakhir menetas, yang
keluar bentuknya sangat berbeda
dengan saudara-saudaranya. Bila
Ibu dan Pak Bebek berwarna
kuning keemasan dan berparuh
oranye serta berbunyi
“Kweek..kweek..” maka anak
bebek yang terakhir ini berbulu
kehitaman dan berparuh
kecoklatan, wajahnya tidak
secantik saudara-saudaranya, dan
suaranya pun berbeda,
“Ooork..ooork…”
Pak dan Ibu bebek pun bertengkar hebat. Pak bebek merasa anak
itu adalah hasil perselingkuhan Ibu bebek dengan mahluk lain,
sedangkan Ibu bebek tidak terima dituduh seperti itu. Pak bebek
pun pergi meninggalkan Ibu bebek. Sementara itu si bebek kecil
yang buruk rupa tadi pun diejek oleh saudara-saudaranya yang
lain.
• Namun demikian, si bebek kecil yang buruk rupa itu
tetap mengikuti kemanapun induknya pergi,
walaupun induknya tidak pernah sekalipun
memperhatikannya. Semakin besar, semakin
berbedalah dia dengan saudara-saudaranya yang
lain, dan hal ini sangat memalukan bagi Ibu bebeK.
• Apalagi si bebek buruk rupa ini ternyata tidak bisa
berenag sebaik saudara-saudaranya yang lain. Pada suatu
hari, saat sedang berenang bersama Ibu dan saudara-
saudaranya, sang bebek buruk rupa ini tertinggal jauh di
belakang.. Ia kemudian memanggil-manggil ibunya
dengan suaranya yang jelek itu, namun tidak ada sahutan
• Akhirnya ia pun berenang
menyusuri sungai untuk mencari
keluarganya kembali, berhari-hari
ia lalui tanpa menyerah, hujan
angin ia terpa tanpa kenal lelah,
hingga akhirnya ia benar-benar
putus asa dan menangis sedih di
sudut sungai… Tangisannya begitu
meyayat hati, ia masih begitu kecil,
belum mengerti mengapa ibunya
meninggalkannya dan tidak pernah
sayang padanya, padahal ia
anaknya.. mengapa langit begitu
kejam padanya… mengapa…
tangisnya..
Tak lama, datanglah dua ekor bebek yang ajaibnya, sama buruknya dengan
bebek buruk rupa itu, bahkan suaranya pun juga sama! Mereka mendatangi
bebek kecil yang sedang menangis itu dan menghiburnya. Tak lama,
datanglah induk mereka yang mencari kedua anaknya yang tiba-tiba
menghilang, dan terlihatlah oleh bebek buruk rupa itu seekor angsa yang
sangat cantik.. lehernya panjang… dan wajahnya menyiratkan kasih dan
sayang…
Begitu melihat bebek buruk rupa itu, ia pun bertanya
padanya:
“Wahai mahluk kecil,mengapa engkau menangis?”
“Saya kehilangan induk saya…” jawab si bebek
sambil menangis.. “Induk saya tidak mau saya
lagi..karena saya berbeda dengan saudara-saudara
saya.. mereka cantik-cantik dan pandai berenang
seperti saudara-saudara saya yang lain.. waktu baru
lahir, saya sudah dibenci oleh ibu saya, karena saya
tidak seperti mereka…dia tidak pernah menyayangi
saya… katanya saya bukanlah anaknya…karena bulu
saya tidak kuning keemasan seperti mereka… paruh
saya tidak sama warnanya dengan mereka.. dan suara
saya sangat jelek…Ibu selalu berkata bahwa saya
adalah bebek yang salah lahir..”
“Wahai mahluk kecil, jangan menangis… memang
benar kata Ibu kamu, kamu berbeda dengan saudara-
saudaramu yang lain.. mereka memiliki apa yang
tidak kamu miliki…dan sebaliknya kamu juga
memiliki apa yang tidak mereka miliki…
Nah, sekarang lihatlah air yang mengalir di
bawahmu, pandanglah wajahmu… lihatlah
persamaan antara dirimu dan anak-anakku…”
Sang itik pun melihat pantulan dirinya sendiri di air dan mendapati
bahwa dirinya ternyata sama dengan kedua anak itik tersebut…
“Ya… kamu bukanlah anak bebek… kamu adalah anak itik… memang
saat ini rupamu buruk, tetapi aku yakin kelak kamu akan menjadi
secantik aku… kemarilah nak, anggaplah aku ini Ibumu…”
• Sang itik kecil itupun mendekati induk Angsa yang
cantik dan merasakan kehangatan dibawah
pelukan sayapnya yang penuh dengan kasih…
• ia pun tak lagi bersedih…
Kemudian sang itik kecil pun ikut bersama dengan induk angsa
kemanapun mereka berenang, sekarang sebagai itik yang
bangga, karena ia mempunyai keluarga yang
menyayanginya… dan pada suatu kesempatan, ia berpapasan
dengan keluarga bebek yang pernah membencinya, ia pun
berasa bangga saat melewati mereka… dan anak-anak bebek
itupun hanya terbengong-bengong saja melihatnya…
Bercerita

More Related Content

Similar to Bercerita

Persahabatan yang rapuh
Persahabatan yang rapuhPersahabatan yang rapuh
Persahabatan yang rapuhAmore Tsuki
 
Cerita kanak-kanak
Cerita kanak-kanakCerita kanak-kanak
Cerita kanak-kanakSabrina Eyna
 
Anggang dari laut (pinto anugrah)
Anggang dari laut (pinto anugrah)Anggang dari laut (pinto anugrah)
Anggang dari laut (pinto anugrah)Andri Goodwood
 
Cerita rakyat legenda aryo menak
Cerita rakyat legenda aryo menakCerita rakyat legenda aryo menak
Cerita rakyat legenda aryo menakResdianto
 
Natasya ungu violet
Natasya ungu violetNatasya ungu violet
Natasya ungu violetmrfuji
 
Cerita rakyat nusantara 3
Cerita rakyat nusantara 3Cerita rakyat nusantara 3
Cerita rakyat nusantara 3Yasir Partomo
 
Jawaban Bahasa Indonesia Halaman 176.pptx
Jawaban Bahasa Indonesia Halaman 176.pptxJawaban Bahasa Indonesia Halaman 176.pptx
Jawaban Bahasa Indonesia Halaman 176.pptxBanyuAir1
 
antologi cerita imajinasi
antologi cerita imajinasiantologi cerita imajinasi
antologi cerita imajinasiProjeckHendra
 
Part 2 luka luka hidup yang telah berlalu
Part 2 luka luka hidup yang telah berlaluPart 2 luka luka hidup yang telah berlalu
Part 2 luka luka hidup yang telah berlaluAbdul Rahman Masruhim
 
Banyuwangi jenggirat tangi
Banyuwangi jenggirat tangiBanyuwangi jenggirat tangi
Banyuwangi jenggirat tangiTito Aloysius
 

Similar to Bercerita (20)

Persahabatan yang rapuh
Persahabatan yang rapuhPersahabatan yang rapuh
Persahabatan yang rapuh
 
Cerita kanak-kanak
Cerita kanak-kanakCerita kanak-kanak
Cerita kanak-kanak
 
crita kanak-kanak
crita kanak-kanakcrita kanak-kanak
crita kanak-kanak
 
Cinta ibu
Cinta ibuCinta ibu
Cinta ibu
 
Cinta ibu
Cinta ibuCinta ibu
Cinta ibu
 
Para Penanti
Para PenantiPara Penanti
Para Penanti
 
Anggang dari laut (pinto anugrah)
Anggang dari laut (pinto anugrah)Anggang dari laut (pinto anugrah)
Anggang dari laut (pinto anugrah)
 
Kancil dan buaya dalam bahasa inggris
Kancil dan buaya dalam bahasa inggrisKancil dan buaya dalam bahasa inggris
Kancil dan buaya dalam bahasa inggris
 
Cerita rakyat legenda aryo menak
Cerita rakyat legenda aryo menakCerita rakyat legenda aryo menak
Cerita rakyat legenda aryo menak
 
Natasya ungu violet
Natasya ungu violetNatasya ungu violet
Natasya ungu violet
 
Cerita rakyat nusantara 3
Cerita rakyat nusantara 3Cerita rakyat nusantara 3
Cerita rakyat nusantara 3
 
Krakteristik balai pustaka
Krakteristik balai pustakaKrakteristik balai pustaka
Krakteristik balai pustaka
 
Doa emak untuk asa
Doa emak untuk asaDoa emak untuk asa
Doa emak untuk asa
 
Cerita rakyat
Cerita rakyatCerita rakyat
Cerita rakyat
 
Jawaban Bahasa Indonesia Halaman 176.pptx
Jawaban Bahasa Indonesia Halaman 176.pptxJawaban Bahasa Indonesia Halaman 176.pptx
Jawaban Bahasa Indonesia Halaman 176.pptx
 
antologi cerita imajinasi
antologi cerita imajinasiantologi cerita imajinasi
antologi cerita imajinasi
 
Sivik b4 d5e1
Sivik b4 d5e1Sivik b4 d5e1
Sivik b4 d5e1
 
Tentang aku
Tentang akuTentang aku
Tentang aku
 
Part 2 luka luka hidup yang telah berlalu
Part 2 luka luka hidup yang telah berlaluPart 2 luka luka hidup yang telah berlalu
Part 2 luka luka hidup yang telah berlalu
 
Banyuwangi jenggirat tangi
Banyuwangi jenggirat tangiBanyuwangi jenggirat tangi
Banyuwangi jenggirat tangi
 

More from Baim Dhobywone (8)

Mengenal sayur sayuran
Mengenal sayur sayuranMengenal sayur sayuran
Mengenal sayur sayuran
 
Intan
IntanIntan
Intan
 
Intan
IntanIntan
Intan
 
Mengenal sayur sayuran
Mengenal sayur sayuranMengenal sayur sayuran
Mengenal sayur sayuran
 
Bercerita
BerceritaBercerita
Bercerita
 
Bermain
BermainBermain
Bermain
 
Bermain
BermainBermain
Bermain
 
Bermain
BermainBermain
Bermain
 

Bercerita

  • 2. • Dahulu kala, adalah sekelompok bebek yang tinggal di tepi sungai. Mereka terdiri terdiri dari Pak Bebek, Ibu Bebek, dan telur-telur bebek yang sedang dierami oleh Ibu Bebek. Suatu hari telur-telur itu menetas satu persatu. Pak Bebek senang bukan main, Ibu Bebek pun demikian. Sambil memperhatikan telur-telur yang menetas satu persatu, ia pun tersenyum dan memeluk satu persatu anak bebek yang sudah lahir itu. Namun pada telur yang terakhir menetas, yang keluar bentuknya sangat berbeda dengan saudara-saudaranya. Bila Ibu dan Pak Bebek berwarna kuning keemasan dan berparuh oranye serta berbunyi “Kweek..kweek..” maka anak bebek yang terakhir ini berbulu kehitaman dan berparuh kecoklatan, wajahnya tidak secantik saudara-saudaranya, dan suaranya pun berbeda, “Ooork..ooork…”
  • 3. Pak dan Ibu bebek pun bertengkar hebat. Pak bebek merasa anak itu adalah hasil perselingkuhan Ibu bebek dengan mahluk lain, sedangkan Ibu bebek tidak terima dituduh seperti itu. Pak bebek pun pergi meninggalkan Ibu bebek. Sementara itu si bebek kecil yang buruk rupa tadi pun diejek oleh saudara-saudaranya yang lain.
  • 4. • Namun demikian, si bebek kecil yang buruk rupa itu tetap mengikuti kemanapun induknya pergi, walaupun induknya tidak pernah sekalipun memperhatikannya. Semakin besar, semakin berbedalah dia dengan saudara-saudaranya yang lain, dan hal ini sangat memalukan bagi Ibu bebeK.
  • 5. • Apalagi si bebek buruk rupa ini ternyata tidak bisa berenag sebaik saudara-saudaranya yang lain. Pada suatu hari, saat sedang berenang bersama Ibu dan saudara- saudaranya, sang bebek buruk rupa ini tertinggal jauh di belakang.. Ia kemudian memanggil-manggil ibunya dengan suaranya yang jelek itu, namun tidak ada sahutan
  • 6. • Akhirnya ia pun berenang menyusuri sungai untuk mencari keluarganya kembali, berhari-hari ia lalui tanpa menyerah, hujan angin ia terpa tanpa kenal lelah, hingga akhirnya ia benar-benar putus asa dan menangis sedih di sudut sungai… Tangisannya begitu meyayat hati, ia masih begitu kecil, belum mengerti mengapa ibunya meninggalkannya dan tidak pernah sayang padanya, padahal ia anaknya.. mengapa langit begitu kejam padanya… mengapa… tangisnya..
  • 7. Tak lama, datanglah dua ekor bebek yang ajaibnya, sama buruknya dengan bebek buruk rupa itu, bahkan suaranya pun juga sama! Mereka mendatangi bebek kecil yang sedang menangis itu dan menghiburnya. Tak lama, datanglah induk mereka yang mencari kedua anaknya yang tiba-tiba menghilang, dan terlihatlah oleh bebek buruk rupa itu seekor angsa yang sangat cantik.. lehernya panjang… dan wajahnya menyiratkan kasih dan sayang…
  • 8. Begitu melihat bebek buruk rupa itu, ia pun bertanya padanya: “Wahai mahluk kecil,mengapa engkau menangis?” “Saya kehilangan induk saya…” jawab si bebek sambil menangis.. “Induk saya tidak mau saya lagi..karena saya berbeda dengan saudara-saudara saya.. mereka cantik-cantik dan pandai berenang seperti saudara-saudara saya yang lain.. waktu baru lahir, saya sudah dibenci oleh ibu saya, karena saya tidak seperti mereka…dia tidak pernah menyayangi saya… katanya saya bukanlah anaknya…karena bulu saya tidak kuning keemasan seperti mereka… paruh saya tidak sama warnanya dengan mereka.. dan suara saya sangat jelek…Ibu selalu berkata bahwa saya adalah bebek yang salah lahir..” “Wahai mahluk kecil, jangan menangis… memang benar kata Ibu kamu, kamu berbeda dengan saudara- saudaramu yang lain.. mereka memiliki apa yang tidak kamu miliki…dan sebaliknya kamu juga memiliki apa yang tidak mereka miliki… Nah, sekarang lihatlah air yang mengalir di bawahmu, pandanglah wajahmu… lihatlah persamaan antara dirimu dan anak-anakku…”
  • 9. Sang itik pun melihat pantulan dirinya sendiri di air dan mendapati bahwa dirinya ternyata sama dengan kedua anak itik tersebut… “Ya… kamu bukanlah anak bebek… kamu adalah anak itik… memang saat ini rupamu buruk, tetapi aku yakin kelak kamu akan menjadi secantik aku… kemarilah nak, anggaplah aku ini Ibumu…”
  • 10. • Sang itik kecil itupun mendekati induk Angsa yang cantik dan merasakan kehangatan dibawah pelukan sayapnya yang penuh dengan kasih…
  • 11. • ia pun tak lagi bersedih… Kemudian sang itik kecil pun ikut bersama dengan induk angsa kemanapun mereka berenang, sekarang sebagai itik yang bangga, karena ia mempunyai keluarga yang menyayanginya… dan pada suatu kesempatan, ia berpapasan dengan keluarga bebek yang pernah membencinya, ia pun berasa bangga saat melewati mereka… dan anak-anak bebek itupun hanya terbengong-bengong saja melihatnya…