15. Halogen
Unsur-unsur halogen dalam sistem periodik menempati golongan VIIA
yang terdiri dari unsur Fluor (F), Klor (Cl), Brom (Br), iodin (I), dan Astatin (At).
Unsur-unsur golongan VIIA disebut unsur halogen artinya pembentuk garam.
Pada bagian ini unsur Astatin tidak dibahas karena bersifat radioaktif dengan waktu
paruh pendek sehingga jarang ditentukan dan sifat-sifatnya belum banyak
diketahui.
17. 1) Wujud halogen
Unsur halogen berupa molekul diatomik (X2) dengan
energi ikatan X - X berkurang dari Cl2 sampai I2, sesuai
dengan pertambahan jari-jari atomnya. Semakin panjang
jari-jari atom semakin lemah ikatan antaratom sehingga
semakin mudah diputuskan akibatnya energi ikatan makin
rendah. Energi ikatan F - F lebih kecil dibanding dengan
energi ikatan Cl - Cl dan Br - Br, hal ini berhubungan dengan
kereaktifan F2. Semakin reaktif molekul X2 menyebabkan
ikatan semakin mudah diputuskan sehingga energi ikatan
relatif kecil.
18. 2) Titik Cair dan Titik Didih
Titik cair dan titik didih halogen meningkat dengan
bertambahnya nomor atom. Hal ini disebabkan semakin
bertambahnya gaya dispersi antarmolekul halogen sesuai
bertambahnya massa molekul relatif (Mr). Sesuai titik cair dan
titik didihnya, maka wujud halogen pada suhu kamar bervariasi,
F2 dan Cl2 berupa gas, Br2 cair, dan I2 padat.
3) Warna
Unsur-unsur halogen dapat dikenali dari bau dan warnanya
karena berbau merangsang. Fluor berwarna kuning muda, klor
hijau kekuningan, Brom cokelat, dan iodin berwarna ungu.
20. 1) Kelarutan
Kelarutan halogen dari fluor sampai iodin dalam air semakin
berkurang. Fluor selain larut juga bereaksi dengan air.
2F2(g) + 2H2O(l) 4HF(aq) + O2(g)
Iodin sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam larutan
yang mengandung ion I- karena membentuk ion poliiodida I3-,
misalnya I2 larut dalam larutan KI.
I2(s) + KI(aq) KI3(aq)
Karena molekul halogen nonpolar sehingga lebih mudah larut
dalam pelarut nonpolar, misalnya CCl4, aseton, kloroform, dan
sebagainya.
21. 2)Kereaktifan
Unsur-unsur halogen adalah unsur-unsur yang reaktif,
hal ini terbukti keberadaan halogen di alam sebagai
senyawa. Kereaktifan halogen dipengaruhi
kelektronegatifannya. Semakin besar kelektronegatifan
semakin reaktif karena semakin mudah menarik
elektron. Selain dipengaruhi keelektronegatifan,
kereaktifan halogen juga dipengaruhi oleh energi ikatan
halogen. Semakin kecil energi ikatan halogen, semakin
mudah diputuskan ikatan tersebut sehingga makin
reaktif halogen. Dengan melihat data keelektronegatifan
dan energi ikat halogen, dapat disimpulkan kereaktifan
halogen dari atas ke bawah semakin berkurang.
22. 3) Daya Oksidasi
Halogen merupakan oksidasi kuat. Sifat oksidator halogen dari atas ke
bawah semakin lemah, sehingga halogen-halogen dapat mengoksidasi
ion halida di bawahnya.
F2 + 2KCl 2KF + Cl2 atau ditulis
F2 + 2Cl- 2F- + Cl2
Cl2 + 2I- 2Cl- + I2
Br2 + KF (tidak terjadi reaksi) atau ditulis
Br2 + F- (tidak terjadi reaksi)
Dari reaksi di atas juga berarti ion halida (X-) bersifat reduktor. Sifat
reduktor ion halida makin ke bawah semakin kuat.
23. c. Senyawa Halogen
• 1) Senyawa Halogen Berbentuk Garam
• Unsur halogen mampu berikatan dengan unsur
logam melalui ikatan ion untuk membentuk garam
seperti NaCl, KBr, dan MgI2. Pembentukan garam
dapat juga terjadi dari reaksi antara asam dan basa.
Seperti reaksi :
• HCl + NaOH NaCl + H2O
24. 2) Senyawa Halogen Berbentuk Asam
• Terdiri atas dua (2) bentuk, yaitu:
• a) Asam halida (HX)
• Asam halida dalam keadaan gas adalah senyawa
kovalen, tetapi dalam air senyawa tersebut akan
terdisosiasi. Urutan kekuatan asam untuk asam halida
adalah HI > HBr > HCl > HF.
• b) Asam oksihalida
• Rumus umum asam oksihalida yaitu
HXO, HXO2, HXO3, dan HXO4 dengan nama asam
hipohalit, asam halit, asam halat, dan asam perhalat.
Contohnya : HClO = asam hipoklorit, HClO2 = asam
klorit, HClO3=asam klorat, dan HClO4=asam perklorat.
25. d. Kegunaan Halogen
CCl2F2 : Gas freon (freon–12) digunakan sebagai zat pendingin pada
lemari es dan AC.
NaF : Natrium fluorida digunakan sebagai obat penguat pada kayu.
DDT : Dikloro Difenil Trikloro etana digunakan sebagai insektisida.
PVC : Polivinil klorida digunakan sebagai plastik untuk pipa pralon.
CaOCl2 : Digunakan sebagai serbuk pengelantang dan desinfektan.
NaClO : Kaporit sebagai serbuk pengelantang
KClO3 : Digunakan dalam industri korek api.
KCl : Digunakan untuk pupuk.
NaBr : Digunakan dalam kedokteran sebagai obat penenang.
26. UNSUR PERIODE IA (ALKALI)
• 3Li (litium)
• 11Na (Natrium)
• 19K (Kalium)
• 19 Rb (Rubidium)
• 55Cs (Cesium)
• 87Fr (Fransium)
27. SIFAT FISIK UNSUR
LOGAM ALKALI
• Kereaktifan logam alkali bertambah dengan
bertambahnya jari-jari atom.
• Titik cair dan titik didih dari atas ke bawah
makin kecil.
• Massa jenis logam alkali dari atas ke bawah
makin besar
• Keelektronegatifan logam alkali dari atas ke
bawah semakin kecil..
28. REAKSI LOGAM ALKALI
• Reaksi dengan air menghasilkan basa dan gas
hidrogen.
• Reaksi dengan hidrogen membentuk
senyawa hidrida.
• Reasi dengan oksigen dapat membentuk
oksida,peroksida,superoksida.
• Reaksi dengan halogen menghasilkan garam
halida.
29. WARNA NYALA UNSUR ALKALI
UNSUR W A R N A N YA LA
L itium M erah karm in
N atrium K uning
K alium U ngu
R ubidium M erah
S esium B iru
30. PEMBUATAN LOGAM ALKALI
• Pembuatan logam alkali pada umumnya
dilakukan dengan elektrolisis lelehan garam
kloridanya,bukan dengan elektrolisis
larutan garam kloridanya.
• Reaksi elektrolisis lelehan NaCl:
NaCl Na+ + Cl-
Katode(Fe):Na+ + e Na. Anoda
(Fe):2Cl- Cl2 + 2e
32. SIFAT FISIK LOGAM ALKALI TANAH
• Dalam satu golongan dari atas ke bawah ,jari-jari atom
bertambah besar sehingga energi ionisasi dan
keelektronegatifan berkurang.
• Titik cair dan titik didih logam akali tanah dari atas ke bawah
cenderung menurun.
• Dari berilium ke barium sifat basanya semakin bertambah.
• Potensial reduksi standar logam alkali tanah dari atas ke
bawah semakin berkurang sehingga sifat reduktornya semakin
bertamba
33. REAKSI LOGAM ALKALI TANAH
DENGAN UNSUR LAIN
• Reaaksi dengan hidrogen.
Membentuk senyawa hidrogen.
• Reaksi dengan halogen.
Menghasilkan garan halida.
• Reaksi dengan belerang.
Menghasilkan senyawa sulfida
• Reaksi dengan asam dan basa.
Menghasilkan garam dan gas hidrogen.
34. WARNA NYALA UNSUR-UNSUR
ALKALI TANAH
UNSUR WARNA NYALA
Berilium Putih
Magnesium Putih
Kalsium Jingga-merah
Strontium Merah tua
Barium Hijau
35. • Kalsium pertama kali diisolasi sebagai
logam bebas pada tahun 1808 oleh
Humphry Duvy.Nama kalsium diturunkan
dari kata latin calk,yang berarti kapur.
36. Unsur Periode 3indeks
Natrium Na
Magnesium Mg Logam
Aluminium Al
Silikon Si Metaloid
Fosfor P
Belerang S Non logam
Klor Cl
Argon Ar Gas Mulia
37. Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel
Natrium (Na)
Sifat Fisis
Nomor atom : 11
Konfigurasi e- : [Ne] 3s1
Massa Atom relatif : 22,98977
Jari-jari atom : 2,23 Å
Titik Didih : 892 C
Titik Lebur : 495 C
Elektronegatifitas :1
Energi Ionisasi : 495 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 1+
Struktur Atom : Kristal
Logam
Wujud : Padat
38. Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel
Magnesium (Mg)
Sifat Fisis
Nomor atom : 12
Konfigurasi e- : [Ne] 3s2
Massa Atom relatif : 24,305
Jari-jari atom : 1,72 Å
Titik Didih : 1107 C
Titik Lebur : 651 C
Elektronegatifitas : 1,25
Energi Ionisasi : 738 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 2+
Struktur Atom : Kristal
Logam
Wujud : Padat
39. Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel
Alluminium (Al)
Sifat Fisis
Nomor atom : 13
Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 1
Massa Atom relatif : 26,98154
Jari-jari atom : 1,82 Å
Titik Didih : 2467 C
Titik Lebur : 660 C
Elektronegatifitas : 1,45
Energi Ionisasi : 577 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 3+
Struktur Atom : Kristal
Logam
Wujud : Padat
40. Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel
Silikon (Si)
Sifat Fisis
Nomor atom : 14
Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 2
Massa Atom relatif : 28,0855
Jari-jari atom : 1,46 Å
Titik Didih : 2355 C
Titik Lebur : 1410 C
Elektronegatifitas : 1,74
Energi Ionisasi : 787 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 4+
Struktur Atom : Kristal
Kovalen
raksasa
Wujud : Padat
41. Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel
Fosfor (P)
Sifat Fisis
Nomor atom : 15
Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 3
Massa Atom relatif : 30,97376
Jari-jari atom : 1,23 Å
Titik Didih : 280 C
Titik Lebur : 44 C
Elektronegatifitas : 2,05
Energi Ionisasi : 1060 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 5+
Struktur Atom : molekul
Poliatom
Wujud : Padat
42. Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel
Sulfur (S)
Sifat Fisis
Nomor atom : 16
Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 4
Massa Atom relatif : 32,066
Jari-jari atom : 1,09 Å
Titik Didih : 445 C
Titik Lebur : 119 C
Elektronegatifitas : 2,45
Energi Ionisasi : 1000 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 6+
Struktur Atom : molekul
poliatom
Wujud : Padat
43. Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon
Chlor (Cl)
Sifat Fisis
Nomor atom : 17
Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 5
Massa Atom relatif : 35,4527
Jari-jari atom : 0,97 Å
Titik Didih : -35 C
Titik Lebur : -101 C
Elektronegatifitas : 2,85
Energi Ionisasi : 1260 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 7+
Struktur Atom : molekul
diatom
Wujud : gas
44. Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel
Argon (Ar)
Sifat Fisis
Nomor atom : 18
Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 6
Massa Atom relatif : 39,948
Jari-jari atom : 0,88 Å
Titik Didih : -186 C
Titik Lebur : -189 C
Elektronegatifitas :-
Energi Ionisasi : 1520 kJ/mol
Tingkat Oks. Max :-
Struktur Atom : molekul
monoatom
Wujud : gas
45. Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel
Tabel Perbandingan
Unsur
Sifat
Na Mg Al Si P S Cl Ar
Nomor atom 11 12 13 14 15 16 17 18
No massa 23 24 27 28 31 32 35,5 40
Jari-jari ( Å ) 2,23 1,72 1,82 1,46 1,23 1,09 0,97 0,88
Titik Didih 892 1107 2467 2355 280 445 -35 -186
Titik Lebur 98 651 660 1410 44 119 -101 -189
Energi Ionisiasi 495 738 577 787 1060 1000 1260 1520
Elektronegitifitas 1,00 1,25 1,45 1,74 2,05 2,45 2,85 -
Tingkat Oks. Max +1 +2 +3 +4 +5 +6 +7 -
Struktur Kristal
Kristal Kristal Kristal Molekul Molekul Molekul Molekul
kovalen
logam logam logam poliatom poliatom diatom monoatom
raksasa
Wujud padat padat padat padat padat padat gas gas
47. Pengertian Unsur Transisi
• Unsur logam yang memiliki
konfigurasi elektron terluar 4s1
dan 4s 2 dan kulit elektron d atau
f yang tidak penuh
48. Sifat Unsur Transisi
• 1.Seluruhnya unsur logam
• 2.Bersifat reduktor
• 3.Memiliki beberapa bilangan oksidasi (kecuali
Sc=+3 dan Zn=+2)
• 4.Senyawanya berwarna (kecuali Sc3+ dan Zn2+ )
• 5.Dapat membentuk ion kompleks dan senyawa
kompleks
• 6.Memiliki sifat paramagnetik dan diamangnetik.
• 7.Memiliki titik lebur dan titik didih tinggi
• 8.Berdaya katalik
49. Konfigurasi Elektron
• 21Sc :[Ar] 3d1 4s2
• 22 Ti :[Ar] 3d2 4s2
• 23 V :[Ar] 3d3 4s2
• 24 Cr :[Ar] 3d5 4s1
• 25 Mn:[Ar] 3d5 4s2
• 26 Fe :[Ar] 3d6 4s2
• 27 Co :[Ar] 3d7 4s2
• 28 Ni :[Ar] 3d8 4s2
• 29Cu :[Ar] 3d 4s
10 1
• 10
30Zn :[Ar] 3d 4s
2
50. Pendalaman Sifat Unsur
Transisi Periode Keempat
a. • Sifat Logam
b. • Warna
c. • Kereaktifan Katalik
d. • Sifat Kemagnetan
e. • Ion Kompleks
53. b.Warna
• 1.Berkaitan dengan Bilangan Oksidasi yang
disebabkan orbital 3d dapat terpisah menjadi dua
kelompok tingkat energi, yaitu kelompok orbital
pada sumbu(dx2-y2 dan dz2) dan orbital di antara
sumbu (dxy,dxz dan dyz).
• 2.pemisahan membuat celah energi yang dapat
menyerap energi pada panjang gelombang sinar
tampak
55. c.Keaktifan Katalik
• Ialah kemampuannya menjadi katalis reaksi
kimia disebabkan memiliki beberapa biloks
• Contoh: Pembuatan asam sulfat dengan
proses kontak digunakan katalis V5O5
• 2V5+ + O2- +SO2 2V4+ + SO3
• 2V4+ + ½ O2 2V5+ + O2-
• SO2 + 1/2 O2 SO3
56. d.Sifat Kemagnetan
• Sifat paramagnetik:tertarik oleh magnet
karena memiliki minimal satu elektron
tunggal. (belum berpasangan)
• Sifat diamagnetik:tidak tertarik oleh
magnet karena seluruh elektronnya
berpasangan.(ditolak oleh medan
magnet)
58. 2.Struktur Ion Kompleks
• Atom pusat menyediakan orbital kosong
yang akan ditempati oleh pasangan
elektron dari ligan.
• Menurut teori Warner, terbentuknya
ikatan melalui pembentukan orbital
gabungan dari atom pusat yang disebut
Hibridisasi/orbital bastar
59.
60. 3.Tata Nama Senyawa Kompleks
• 1. Nama ligan berupa anion diakhiri ‘O’ dan
ligan netral digunakan nama molekulnya
kecuali air,amonia,CO,NO diberi nama sebagai
berikut:
Ligan nama Ligan Nama
H2O Akuo CO32- Karbonato
NH3 Amin CN- Siano
O2- Okso NO2- Nitro
Cl- Kloro NO Nitrosil
OH- Hidrokso CO Karbonil
S2032- Tiosulfato SO42- Sulfato
I- IOdo C2042- Oksalato
Br Bromo
61. • 2.Jumlah ligan,nama ligan disebut dahulu dengan
menggunakan bilangan yunani:mono,di…
• 3.Nama atom pusat diberikan berikutnya diikuti tingkat
oksidasi dengan angka romawi. Atau akhiran ‘O’ (untuk
valensi logam rendah),akhiran ‘I’ (untuk valensi logam
tinggi)
• 4.Jika kompleks berupa kation atau molekul
netral,nama atom pusat tidak berubah
• 5.Jika senyawa berupa anion kompleks negatif,nama
atom pusat diakhiri dengan ‘AT’
• 6.Bila terdapat lebih dari 1 jenis ligan, urutan
penulisannya sesuai abjad.
62. 4.Sifat-sifat Senyawa Kompleks
• A.Ionisasi Senyawa Kompleks
• Jika terion dalam air, maka dihasilkan ion kompleks dan ion
sederhana atau ion kompleks kedua-duanya
• B.Warna
• Umumnya ditentukan oleh warna dari ion kompleksnya yang
dipengaruhi oleh jenis ligan dan atom pusatnya.
• Terjadi karena orbital d terpecah menjadi 2 kelompok orbital
dan celah energi menyerap energi pada panjang gelombang
sinar tampak
• Celah dipengaruhi oleh energi orbital d dari atom pusat,
jumlah elektron pada orbital d dan kekuatan ligan yang
mendekatinya
63. g.Pembuatan Beberapa Logam
Transisi periode 4
• 1.Besi
• Dihasilkan dg cara reduksi bijih besi (Fe2O3) dalam
sebuah tanur tiup/tanur tinggi. Kedalam tanur
dimasukkan bahan dasar diantaranya:
• -bijih besi: bahan utama
• -kokas (C) sebagai reduktor, dimana kokas akan
terbakar menghasilkan CO2 dan selanjutnya
menjadi gas CO
• -Kapur (CaCO3) sebagai pengikat pengotor berupa
pasir (SiO2), sehingga terjadi rekasi:
64. CaCO3 CaO+CO2
• CaO +SiO2 CaSiO3
• Reaksi di dalam tanur dari puncak hingga dasar
adalah:
• 3Fe2O3+CO 2Fe3O4+CO2 (250oC)
• Fe3O4+CO 3FeO+CO2 (600oC)
• FeO+CO Fe+CO2 (1000oC)
• CO2+C 2CO (1300oC)
• C+O2 CO2 (2000oC)
• secara ringkas:
• Fe2O3+3CO 2Fe+3CO2
65. • Besi yang terbentuk dalam tanur tiup masih
mengandung pengotor. Besi : besi gubal. Besi
gubal dapat dicetak langusung menjadi besi
tuang/ diproses lebih lanjut menjadi baja.
• Baja dibuat dg cara:
• 1.mengurangi kadar karbon hingga 0,05%-1,5%
• 2.menghilangkan zat pengotor
• 3.mencampur dengan logam lain untuk
mendapatkan baja sesuai dengan yang diinginkan
66.
67. 2.Tembaga
• Dibuat melalui:
• 1.pemekatan dilakukan dengan cara
Floatasi(pengapungan) dengan tujuan
meningkat kadar tembaga
• 2.peleburan dilakukan dengan
pemanggangan, mengubah CuFeS2 menjadi
Cu2S
• 3.reduksi, pada tahap ini terjadi reduksi Cu2S
menjadi Cu oleh Cu2O
68. • 2Cu2S+3O2 2Cu2O+2SO2
• 2Cu2O+Cu2S 6Cu+SO2
• -pemurnian dilakukan untuk
menghilangkan zat-zat pengotor
agar diperoleh Cu murni. Proses
pemurnian dilakukan dengan cara
elektrolisis.
70. 1. Ion kompleks [CrCL4(NH3)2]- diberi nama….
A. dikloretetramin kromium(III)
B. tetrakloro diamin kromium(III)
C. diamin tetrakloro kromat(III)
D. kromkloro tetraamina(III)
E. tetramin dikloro kromat(III)
71. 2. Yang tidak termasuk dari ciri-ciri unsur
transisi adalah…
A. Seluruhnya unsur logam
B. dapat membentuk senyawa kompleks
C. Memiliki satu bilangan oksidasi
D. Umumnya dapat digunakan sebagai katallis
E. Senyawa berwarna
72. 3. Pada dasar tanur tempat pengolahan bijih
besi terjadi reaksi…
A. C + O2 CO2
B. FeO + CO Fe + CO2
C. CO2 + C 2CO
D. 3Fe2O3 + CO 2Fe3O4 + CO2
E. Fe3O4 + CO 3FeO + CO2
73. Pembahasan Soal-soal
• 1.[CrCl4(NH3)2]- merupakan ion kompleks, sesuai
dengan aturan urutan penyebutnya ialah: Jumlah
ligan-nama ligan-nama atom pusat(biloks atom
pusat), maka:
• Jumlah ligan=2=di
• Nama ligan=NH3=amin
• Atom pusat ada dua, 1. atom pusat netral yaitu
Cl=kloro sebanyak 4, maka= tetrakloro
2.atom pusat yang berupa anion yaitu Cr
berubah=kromat,dengan biloks=3
74. • Atom pusat ada dua buah sehingga disusun
berdasarkan abjad
• Jadi, diamin tetrakloro kromat(III)
• 2. Cukup jelas
• 3. Cukup jelas
75.
76. Pertanyaan Kelompok 3
• 1. pada umumnya unsur transisi
membentuk senyawa warna, tetapi
mengapa senyawa Ti4+,Sc3+ dan Zn2+
tidak berwarna? Jelaskan!
• 2. dalam unsur transisi adakah sifat
fisis dan kimia? Jika ada jelaskan!
77. Jawab:
• 1.Ti4+ dan Sc3+ tidak berwarna karena subkulit
3d tidak mempunyai elektron (kosong) dan
Zn2+ tidak berwarna kerena subkulit 3d semua
elektronnya berpasangan
• 2.A.Sifat fisis : sifat logam, titik leleh dan titik
didih, sifat magnet, jari-jari atom
B.Sifat Kimia: kereaktifan, pembentukan ion
kompleks
78. • A. Sifat Fisis
• 1. Sifat Logam
• Kecuali seng logam-logam transisi memiliki elektron-elektron yang
berpasangan. Hal ini lebih memungkinkan terjadinya ikatan-ikatan logam
dan ikatan kovalen antaratom logam transisi. Ikatan kovalen tersebut
dapat terbentuk antara elektron-elektron yang terdapat pada orbital d.
Dengan demikian, kisi kristal logam-logam transisi lebih sukar dirusak
dibanding kisi kristal logam golongan utama. Itulah sebabnya logam-logam
transisi memiliki sifat keras, kerapatan tinggi, dan daya hantar listrik yang
lebih baik dibanding logam golongan utama.
• 2. TItik Leleh dan Titik Didih
• Unsur-unsur transisi umumnya memiliki titik leleh dan titik didih yang
tinggi karena ikatan antaratom logam pada unsur transisi lebih kuat.Titik
leleh dan titik didih seng jauh lebih rendah dibanding unsur transisi
periode keempat lainnya karena pada seng orbital d-nya telah terisi penuh
sehingga antaratom seng tidak dapat membentuk ikatan kovalen.
79. • 3. Sifat Magnet
• Pengisian elektron unsur-unsur transisi pada
orbital d belum penuh mengakibatkan ion-ion
unsur transisi bersifat paramagnetik artinya atom
atau ion logam transisi tertarik oleh medan
magnet. Unsur-unsur dan senyawa-senyawa dari
logam transisi umumnya mempunyai elektron
yang tidak berpasangan dalam orbital-orbital d.
Semakin banyak elektron yang tidak
berpasangan, makin kuat sifat paramagnetiknya.
80. • 4. Jari-Jari Atom
• Tidak seperti periode ketiga, jari-jari atom unsur-
unsur transisi periode keempat tidak teratur dari
kiri ke kanan. Hal ini dipengaruhi oleh banyaknya
elektron-elektron 3d yang saling tolak-menolak
yang dapat memperkecil gaya tarik inti atom
terhadap elektron-elektron. Akibatnya elektron-
elektron akan lebih menjauhi inti atom, sehingga
jari-jari atomnya lebih besar.
81. • b. Sifat Kimia
• 1. Kereaktifan
• Dari data potensial elektroda, unsur-unsur transisi periode
keempat memiliki harga potensial elektroda negatif kecuali
Cu (E° = + 0,34 volt).Ini menunjukkan logam-logam tersebut
dapat larut dalam asam kecuali tembaga.Kebanyakan logam
transisi dapat bereaksi dengan unsur-unsur
nonlogam, misalnya oksigen, dan halogen.
• 2Fe(s) + 3O2(g) 2Fe2O3(s)
• Skandium dapat bereaksi dengan air menghasilkan gas
hidrogen.
• 2Se(s) + 6H2O(l) 3H2(g) + 2Sc(OH)3(aq)
82. • 2. Pembentukan Ion Kompleks
• Semua unsur transisi dapat membentuk ion kompleks, yaitu suatu
struktur dimana kation logam dikelilingi oleh dua atau lebih anion
atau molekul netral yang disebut ligan. Antara ion pusat dengan
ligan terjadi ikatan kovalen koordinasi, dimana ligan berfungsi
sebagai basa Lewis (penyedia pasangan elektron).
• Contoh: [Cu(H2O)4]2+
[Fe(CN)6]4–
[Cr(NH3)4 Cl2]+
• Senyawa unsur transisi umumnya berwarna. Hal ini disebabkan
perpindahan elektron yang terjadi pada pengisian subkulit d dengan
pengabsorbsi sinar tampak. Senyawa Sc dan Zn tidak berwarna.
83. Pertanyaan Kelompok 1
• 1. mengapa pada ionisasi senyawa
kompleks jika terion dalam air
menghasilkan ion kompleks dan ion
sederhana. Bagaimana menetukan ion
kompleks dan ion sederhana?
• 2.mengapa sifat – sifat senyawa
kompleks dipengaruhi oleh warna?
84. Jawab
• 1. Senyawa ionik sederhana, yaitu senyawa ionik
yang mengandung ion-ion yang terdiri dari satu
atom. Misalnya: NaCl, MgCl2, Na2O dan MgO.
• Ion kompleks mengandung ion pusat(Ion logam
transisi biasanya) yang dikelilingi oleh
molekul/ion/ligan yang memiliki bilangan
koordinasi.Misalnya: [Cu(H2O)4]2+
• Atom pusat=Cu2+ dikelilingi
molekul/ion/ligan=H2O dengan bilangan
koordinasi=4
• Contohnya: [Cu(H2O)]SO4(aq) [Cu(H2O)4]+2+SO4-2
85. • 2. kerena pada umumnya senyawa kompleks
ditentukan warna dari ion kompleksnya. Ini
terjadi karena orbital d terpecah menjadi dua
kelompok orbital, dan celah energi yang
terjadi menyerap energi pada panjang
gelombang sinar tampak. Celah itu
dipengaruhi oleh energi orbital d dari atom
pusat,jumlah elektron yang ada pada orbital d
dan kekuatan ligan yang mendekatinya.
86. Pertanyaan Kelompok 2
• 1. sebutkan serat logam yang masuk
kedalam logam transisi dan mengapa Sc
dan Zn tidak termasuk logam transisi?
Jelaskan!
• 2. zat akan berwarna apabila zat itu
menyerap sebagian warna dan
menentukan yang lain, maksudnya?
jelaskan!
87. Jawab:
• 1. serat logam tembaga,emas atau perak. Sc dan Zn
merupakan unsur transisi.
• 2. warna adalah persepsi dari mata terhadap cahaya
tampak. Persepsi putih bila mata menerima semua
panjang gelombang cahaya tampak, dan sebaliknya jika
tidak ada cahaya tampak yang diterima mata, persepsi
mata ialah hitam. Sedangkan cahaya tampak yang tidak
lengkap adalah cahaya “berwarna”. Jadi, suatu zat akan
tampak berwarna jika zat itu menyerap hanya
beberapa warna dan memantulkan yang lain. Jika zat
menyerap semua warna akan tampak hitam, sebaliknya
bila memantulkan semua warna akan tampak putih.
88. Pertanyaan Kelompok 6
1. Mengapa unsur transisi dapat
membentuk senyawa dengan
beberapa tingkat oksidasi ?
2. Mengapa feromagnetisme hanya
diperlihatkan oleh beberapa
jenis logam?
89. Jawab:
1. Karena elektron valensinya menempati subkulit
3d dan 4s tingkat energi kedua orbital itu relatif
berdekatan, oleh karena itu selain elektron pada
kulit terluar(4s), unsur transisi periode ke-4
dapat juga menggunakan elektron pada subkulit
3d pada pembentukan ikatan.
• 2. unsur logam itu adalah Fe,Co,Ni karena
memiliki banyak elektron yang tidak
berpasangan pada orbitanya.
90. Pertanyaan Kelompok 5
1. mengapa unsur-unsur transisi
bereaksi lambat dengan air,
oksigen, dan halogen?
• 2. unsur transisi apa saja yang
bisa berperan sebagai
katalisator? Dan reaksinya!
91. Jawab:
• 1. unsur-unsur transisi periode empat
kurang reaktif dibanding alkali dan alkali
tanah. Kereaktifan yang lemah
menyebabkan unsur transisi tahan korosi.
Korosi terjadi jika suatu unsur bereaksi
cepat dengan oksigen dan air. Sementara
itu, sebagian besar unsur transisi bersifat
larut dalam asam mineral encer.
• 2. Fe dalam senyawa Fe2O3. reaksinya:
Fe2O3+3CO 2Fe+3CO2