SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
SUHU DAN KALOR
•      SUHU :
      SUHU PADA SUATU BENDA DAPAT MENGALAMI PERUBAHAN.
     PERUBAHAN SUHU TERSEBUT DAPAT MENGAKIBATKAN PERUBAHAN SIFAT-
        SIFAT PADA BENDA TERSEBUT.
     SIFAT-SIFAT BENDA YANG BERUBAH KARENA PERUBAHAN SUHU DISEBUT
        DENGAN SIFAT TERMOMETRIK ZAT YAKNI :
a.      Pemuaian zat padat
b.      Pemuaian zat cair
c.      Pemuaian gas
d.      Tekanan zat cair
e.      Tekanan udara
f.      Regangan zat padat
g.      Hambatan zat terhadap arus listrik
h.      Intensitas cahaya (radiasi)
Termometrik :
Mengetahui panas dinginnya suatu benda atau zat dengan
mempergunakan indra peraba merupakan penilaian yang
subyektif dan tidak ilmiah
Alat yang dipakai untuk pengukuran suhu disebut
Termometer, prinsip dasarnya adalah fenomena pemuaian
yang merupakan indeks temperatur Contoh : Termometer air
raksa, dan termometer alkohol
Macam-macam Termometer :
a)Termometer air raksa atau alkohol
b)Termometer tahanan (termistor termometer)
c)Termometer elemen (termocouple)
d)Pyrometer optik
e)Termometer gas bervolume tetap
PEMUAIAN
• Pada umumnya , zat padat, zat cair dan
  gas akan memuai ketika dipanaskan dan
  menyusut ketika didinginkan ,
• kecuali air. Air memiliki suatu
  keistimewaan, yaitu dipanaskan dari suhu
  0oC sampai pada 4oC maka air akan
  menyusut dan jika didinginkan dari suhu
  4oC sampai pada 0oC maka air akan
  memuai
Pemuanain Zat Padat
Pada umumnya zat memuai jika suhunya naik
                Muai panjang
  Lt = L0 + ΔL = L0 + α L0 ΔT = L0 (1 + α ΔT)
         L0 = panjang mula-mula (m)
        Lt = panjang pada suhu T (m)
      α = koefisien muai panjang (K-1)
         ΔL = perubahan panjang (m)
           ΔT = perubahan suhu (K)
                  Muai luas
 At = A0 + ΔA = A0 + βA0 ΔT = A0 (1 + β ΔT)
          A0 = luas mula-mula (m2)
         At = luas pada suhu T (m2)
        β = koefisien muai luas (K-1)
          ΔA = perubahan luas (m2)
           ΔT = perubahan suhu (K)
                 Muai volume
 Vt = V0 + ΔV = V0 + γV0 ΔT = V0 (1 + γΔT)
        V0 = volume mula-mula (m3)
       Vt = volume pada suhu T (m3)
      γ = koefisien muai volume (K-1)
        ΔV = perubahan volume (m3)
           ΔT = perubahan suhu (K)
Contoh kerugian akibat pemuaian zat padat

• Retaknya beton pembatas jalan
• Bengkoknya rel kereta api
• Runtuhnya jembatan

Solusi :
Beton pembatas jalan dibuat terputus-putus
Rel sambungan dibuat celah atau runcing
Ujung jembatan dibuat celah pemuaian
PERPINDAHAN PANAS

Kalor berpindah dari benda
yang suhunya tinggi ke
benda yang suhunya rendah.
Ada 3 cara perpindahan kalor
yaitu konduksi, konveksi dan
radiasi
PERPINDAHAN PANAS (TRANSFER PANAS)

• Rata-rata reaksi kimia di dalam tubuh tergantung pada
  temperatur
• Hukum Vant Hoof menyatakan “ bahwa reaksi kimia tubuh
  seiring dengan menurunnya temperatur”
• Fungsi pengaturan suhu terutama terletak pada reaksi
  biokimia dari organisme itu sendiri
Contoh : Keadaan hipotermia pada operasi jantung agar
  dapat mencegah terjadinya kekurangan oksigen , aliran darah
  dapat terhenti sejenak tanpa membahayakan jaringan, karena
  jaringan yang hipotermia membutuhkan oksigen yang sangat
  rendah
CARA PERPINDAHAN PANAS
 Ada 3 cara suatu energi panas dapat lepas atau masuk ke dalam
   tubuh yakni :
1. Konduksi (penghantaran)
  Proses transfer panas objek yang suhunya lebih tinggi ke
  objek yang suhunya lebih rendah dengan jalan kontak langsung.
   Contoh : pada pengompresan pasien yang demam
2. Konveksi (aliran)
  Transfer panas yang terjadi dalam bentuk aliran.
   Dapat terjadi karena perbedaan massa jenis antara udara panas
   dan udara dingin
   Dapat terjadi bila angin secukupnya mengalir melalui tubuh
   Pertukaran panas dan gaya konveksi berbanding lurus dengan
   kecepatan udara dan perbedaan temperatur antara kulit dan udara
   Contoh pada mesin penghangat ruangan, pendinginan melalui kipas
   angin
3. Radiasi (aliran)
   Adalah transfer energi panas dari suatu objek kepada objek lain
   tanpa adanya kontak langsung
   Contoh : Radiasi dari cahaya matahari

Evaporasi (penguapan)
  Adalah transfer panas dari bentuk cairan menjadi uap
  Dapat terjadi apabila :
a. Adanya perbedaan tekanan uap air antara keringat pada kulit
   dengan udara
b. Temperatur lngkungan di bawah normal sehngga evaporasi keringat
   terjadi (dapat menghilangkan panas dari tubuh)
c. Adanya gerakan angin
d. Adanya kelembaban
Perpindahan kalor secara konduksi



•   Konduksi  proses perpindahan kalor tanpa disertai pepindahan
                  partikel. Setiap zat dapat menghantar kalor secara
                  konduksi baik zat yang tergolong konduktor maupun
                  isolator
•   Banyaknya kalor (Q) yang berpindah melalui dinding dalam waktu t
    dinotasikan :

                          Q  kA∆ T
                            =
                          t    d
Pemuaian zat
         Pada umumnya zat memuai jika suhunya naik


             Muai panjang
Lt = Lo + ΔL = Lo + α L ΔT = Lo (1 + α ΔT)
      Lo = panjang mula-mula (m)
      Lt = panjang pada suhu T (m)
      α = koefisien muai panjang (K-1)
      ΔL = perubahan panjang (m)
       ΔT = perubahan suhu (K)
Pemuaian zat
         Pada umumnya zat memuai jika suhunya naik


                Muai luas
At = Ao + ΔA = Ao + βAo ΔT = Ao (1 + β ΔT)
        Ao = luas mula-mula (m2)
      At = luas pada suhu T (m2)
      β = koefisien muai luas (K-1)
       ΔA = perubahan luas (m2)
       ΔT = perubahan suhu (K)
Pemuaian zat
        Pada umumnya zat memuai jika suhunya naik


             Muai volume
Vt = V0 + ΔV = V0 + γV0 ΔT = V0 (1 +
                  γΔT)
     V0 = volume mula-mula (m3)
    Vt = volume pada suhu T (m3)
   γ = koefisien muai volume (K-1)
     ΔV = perubahan volume (m3)
       ΔT = perubahan suhu (K)
Pemuaian zat cair
•    Pada zat cair hanya terjadi pemuaian volume atau ruang saja
     yang dirumuskan :
                       V = Vo (1 + γ ΔT)
•    Pada zat cair ,ketika suhunya naik ,volumenya akan
     bertambah sementara massanya tetap. Akibatnya , massa
     jenis zat berkurang. Massa jenis zat cair setelah pemuaian
     dirumuskan ;
                       ρ
                ρ=      0

                   (1 +γ T )
                        ∆

    ρo = massa jenis zat mula-mula (g/cm3)
• Telah disebutkan sebelumnya bahwa pada pemuaian ,
  air memiliki suatu keistimewaan. Keistimewaan ini
  disebut anomali air, anomali air dapat dinyatakan
  dengan grafik seperti berikut :
  V(cm3)                             ρ(g/cm3)




                             T(oC)                                 T(oC)
   0         4
                                        0       4
 Perubahan volume terhadap suhu      Perubahan massa jenis terhadap suhu
Pemuaian gas
 • Seperti zat cair pada gas juga
   hanya terjadi pemuaian volume
   atau ruang saja. Besar koefisien
   muai volume untuk semua jenis
   gas adalah sama yaitu :

                                          1
                          γ gas       =    0
                                        273 C
Ada 3 hukum tentang gas yang berkaitan dengan pemuaian gas
1.Hukum Boyle
• Hukum Boyle menjelaskan tentang pemuaian gas pada
  suhu tetap (proses isotermis) ,yaitu pada gas walaupun
  suhunya konstan, volumenya bisa berubah karena
  adanya perubahan tekanan
• p1V1 = p2V2  atau       p.V = konstan
• p = tekanan gas (atm,N/m2, Pa)
                                   p
• V = volume gas (cm3 atau m3)



                                                 V
                                   0
2.Hukum Charles atau Hukum Gay Lussac

• Hukum Charles atau hukum gay
  Lussac menjelaskan tentang
  pemuaian gas pada tekanan tetap
  (proses isobarik), yaitu bila gas
  dipanaskan pada tekanan tetap
  maka suhu dan volume berubah.




                    V1 V2     V
                      =   atau = kons tan
                    T1 T2     T
     Dengan T = suhu mutlak gas (K)
3.Hukum Tekanan
• Hukum tekanan menjelaskan tentang pemuaian
  gas pada volume tetap (proses isohorik) ,yaitu
  apabila gas dipanaskan pada volume tetap
  ,maka tekanan dan suhu berubah


   p1   p2      p
      =    atau   =kons tan
   T1   T2      T
Hukum Boyle-Gay Lussac/
                Persamaan Gas Ideal
•   Apabila ketiga hukum di atas
    digabungkan ,maka akan
    diperoleh suatu persamaan
                                    p1v1 p 2 v 2      pv
    umum yang disebut                   =        atau    = kons tan
    persamaan gas yang hanya         T1   T2          T
    berlaku pada gas ideal dengan
    tekanan diukur dalam keadaan
    absolut (yaitu dalam atm) dan
    suhu dinyakatan dengan suhu
    absolut (yaitu dalam Kelvin)
THERMODINAMKA
•    Thermodinamika berasal dari dua kata , yaitu
•    Thermal yakni berkenaan dengan panas
•    Dinamika yakni berkenaan dengan pergerakan
Jadi yang dimaksud dengan Thermodinamika adalah :
1) Ilmu mengenai fenomena-fenomena tentang energi yag
     berubah-rubah (dinamis) karena pengaliran panas dan
     usaha yang dilakukan
2) Berawal dari penyelidikan tentang berbagai mesin yang
     sengaja dirancang untuk melakukan usaha.
    Misalnya : mesin mobil , dirancang untuk menjalankan mobil ,
     turbin uap untuk menjalankan generator listrik
3) Merupakan akar dari beberapa cabang ilmu fisika
4) Mempelajari bukan hanya fenomena suhu tetapi juga
     tuntunan logika , sifat-sifat gas, larutan dan reaksi kimia
Hukum-hukum Termodinamika
Dalam mempelajari termodinamika dikenal ada 4 hukum
termodinamika yaitu
I.Hukum ke nol termodinamika
II.Hukum pertama termodinamika
III.Hukum kedua termodinamika
IV.Hukum ketiga termodinamika

“Pada pembahasannya akan lebih mudah bila
menggunakan matematik ,tetapi sering terasa sulit untuk
dimengerti, oleh karena banyak diperlukan imaginasi dan
banyak kaitan dengan zat-zat, sehingga dalam
pembahasannya dipakai gas oleh karena gas mempunyai
sifat sederhana”
I.Hukum ke nol Thermodinamika

•    Dalam keadaan adiabatik suatu gas ideal dalam ruangan tertutup
     pemuaian sangat lambat tidak ada panas yang dimasukkan
     maupun dilepaskan. Jadi proses adiabatik adalah suatu proses
     dimana tidak ada panas masuk maupun keluar dari suatu sistem.

•    Dapat dilakukan dengan cara :
a.   Membalut sistem dengan lapisan tebal isolasi panas
     (misal :gabus, asbes, bata tahan api, dll) Contoh : termos dingin
     atau panas, kompresi campuran uap bensin dan udara pada
     langkah kompresi sebuah motor bensin

b.   Melakukan proses secara cepat, karena proses pengaliran panas
     relatif berjalan lambat, maka tiap proses yang berjalan cukup
     cepat, praktisnya bersifat adiabatik
•Secara skematis digambarkan sebagai berikut :

                                      SISTEM C



                     SISTEM A                        SISTEM B




                                                              R
   RUMUS :                                              γ =      +1
                                                              CV
   V         p2
  ( 1 )γ =
                                γ =5
   V2        p1                                          =      CP / CV
                                            3           R = C p − CV

Apabila ada dua sitem A dab B dalam keadaan setimbang termal, maka sistem ketiga C
juga berada dalam keadaan setimbang termal
Contoh : plat seng yang diletakan diatas 2 termos berisi air panas
II.Hukum Pertama Thermodinamika




                         E = U1 – U2 = Q-W

 Misalkan suatu zat berubah dari keadaan 1 ke keadaan 2
  menurut lintasan tertentu , maka Q (kalor) yang diberikan itu
  akan diserap dan menyebabkan usaha sebesar W. Contoh
  mesin uap
• U1 = energi dalam keadaan 1
• U2 = energi dalam keadaan 2
• Q = kalor (energi) yang diberikan kepada sistem
• W=usaha (energi) yang terambil dari sistem
• E = energi untuk bekerja
• Q-W adalah sama untuk semua lintasan yang menghubungkan 1 dan
  2
• Q adalah energi yang diberikan kepada sistem oleh pemndahan
  panas dan W adalah energi yang terambil dari sistem oleh kerja atau
  usaha
• Contoh Mesin uap mengambil panas dari sebuah wadah panas
  (ketel) , mengubah air (keadaan 1) menjadi uap air (keadaan 2),
  mengubah energi yang didapat sebagian menjadi usaha mekanik dan
  membuang selebihnya ke wadah dingin (water cooler)
• Lemari es atau kulkas berlaku kebalikannya
Kasus khusus : Sistem yang terisolasi

• Adalah suatu sistem yang tidak melakukan usaha luar dan tidak ada
  panas yang mengalir ke dalamnya (adiabatik)

• Terjadi W-Q = 0 dan ∆U = 0, artinya energi dalam suatu sistem
  terisolasi adalah konstan
• Energi dalam suatu sistem yang terisolasi tidak dapat dirubah oleh
  proses apapun (proses listrik, mekanis, kimia ataupun biologis).
  Energi dalam suatu sistem hanya dapat dirubah jika ada aliran
  panas yang menembus dinding batasnya atauoleh kerja usaha
• Contoh : Termos air panas yang dibuka tutupnya

“ Jadi hukum pertama Thermodinamika membahas tentang berapa
  energi yang diserap atau bebas dan menjadi usaha “
III.Hukum Kedua Thermodinamika
                                                   • Mesin ideal yaitu mesin yang
                                                     tidak membuang panas dan
                                                     yang mengubah seluruh panas
                                                     yang diserap menjadi usaha
                                                     mekanik, konsisten dengan
                                                     hukum pertama
                                                     thermodinamika
                                                   • Mesin seperti ini tidak akan
                                                     pernah ada. Tidak ada satu
                                                     mesinpun yang dapat
“Tidak mungkin ada proses yang hasilnya              menyerap panas dan
 hanya menyerap panas dari reservoir pada
 satu suhu dan mengubah seluruh panas ini            mengubah seluruhnya
 menjadi usaha “                                     menjadi usaha (efisiensi
                                                     100%)

Contoh : Seandainya hukum termodinamika kedua tersebut tidak ada, maka
Manusia dapat meggerakan kapal laut dengan hanya mengambil panas dari lautan
Menjalankan pembangkit tenaga listrik dengan mengambil panas dari udara sekitar
• Hukum pertama menolak kemungkinan untuk
  menciptakan dan memusnahkan energi , hukum kedua
  menolak kemungkinan untuk memanfaatkan energi
  menurut satu cara tertentu
• Hukum kedua thermodinamika juga membahas
  mengenai efisiensi (dinyatakan dalam %)
• Rumus :
                                  W
  W = Q 2 – Q1                n=
                                                 Q
  Dimana :
  n = Efisiensi
  W = Usaha yang dilakukan
  Q1 = Banayaknya kalor yang diberikan (dilepaskan)
  Q2 = Banyaknya kalor yang diterima (diserap)
IV.Hukum Ketiga Thermodinamika

  • Entropi (perubahan entropi) adalah pengukuran
    yang menyimpang dari suatu sistem
  • Hukum ketiga thermodinamika :
   Pada suhu 0oC (nol absolut = - 273 oC) ,
    perubahan entropi adalah konstan
   Pada suhu 0 oK, maka koefisien kapasitas kalor
    dari seluruh zat cenderung nol
   Apabila semua sistem yang mengambil bagian
    dalam suatu proses dimasukkan perhitungan ,
    entropi akan tetap konstan atau berambah (tidak
    mungkn berkurang)
   Contoh : penyimpanan sperma, darah , organ
    lain pada lemari es untuk “mematikan kerja sel”
APLIKASI TERMODINAMIKA
                   (METABOLISME)
•   Metabolisme sebagai konversi energi
•   Metabolisme berarti “change” ialah kata yang dipakai untuk mengidentifikasi
    perubahan yang terjadi dala kehidupan organisme yang bernyawa
•   Dalam arti luas metabolisme sinonim dengan jumlah total reaksi kimia atau fisika
    yang diperlukan untuk kehidupan
•   Metabolisme = Anabolisme + Katabolisme
•   Anabolisme = Reaksi sintesis untuk menyimpan energi ke dalam tempat
    penyimpanannya di dalam tubuh
•   Katabolisme = Penggunaan dari sumber energi
•   Dalam metabolisme akan muncul energi panas
•   Kadar kalori, contoh : protein dan karbohidrat = 4,1 Kcal/gram, Lemak = 9,3
    Kcal/gram
•   Berdasarkan hukum termodinamika satu, total energi :
•   Food intake = Heat loss + Work output + energi storage
•   Kesimpulan : Metabolisme merupakan konversi energi
• Respon manusia terhadap dingin :
  – Untuk meningkatkan produksi panas :
    menggigil , kelaparan, peningkatan otot
    bergaris, peningkatan sekresi nonefenefrin
    dan efenefrin
  – Untuk penurunan kehilangan panas :
    penyempitan pembuluh darah, kulit
    mengkerut
•   Respon manusia terhadap panas :
    1. Untuk peningkatan kehilangan panas :
       pelebaran pembuluh darah, berkeringat,
       peningkatan pernafasan

    2. Untuk penurunan produksi panas : nafsu
       makan berkurang, lesu dan lembam
Efek Panas
• Sejak 600 tahun SM minyak panas telah
  dipergunakan untuk memijat
• Efek panas dibagi tiga kelompok yaitu :
1.Fisik ; panas menyebabkan zat mengalami
  pemuaian
2.Kimia : peningkatan suhu akan mengakibatkan
  kecepatan reaksi kimia dalam tubuh, permeabilitas
  membran sel dan metabolisme meningkat
3.Biologis : adalah sebagai akibat dari efek panas
  terhadap fisik dan kimia. Contoh : Pelebaran
  pembuluh darah mengakibatkan peningkatan
  sirkulasi darah
PENGGUNAAN ENERGI PANAS
      DALAM PENGOBATAN :
           •   Alur Perjalanan Energi Panas Dalam tubuh :

1. Jika energi panas mengenai salah satu bagian
   tubuh, maka suhu pada bagian tesebut akan
   meningkat
2. Kemudian melalui bagian tubuh tersebut,
   energi panas akan melakukan penetrasi ke
   dalam jaringan kulit dan menghilang ke
   jaringan tubuh yang lebih dalam berupa panas
3. Panas tersebut kemudian diangkut ke jaringan
   lain dengan cara konveksi, malalui cairan tubuh
Pada metoda KONDUKSI pemindahan energi
   panas bergantung pada :
    •   Luas daerah kontak
    •   Perbedaan suhu
    •   Lama melakukan kontak
    •   Material konduksi panas :
• * Contoh : Kantong air panas, handuk
  panas, mandi uap, lumpur panas, parafin
  bath, elektrik pads ,dll
• Metode RADIASI :
    • Dipegunakan untuk pemanasan permukaan tubuh
      serupa dengan pemanasan sinar matahari atau
      nyala api
    • Sumber radiasi dapat berasal dari : electric fire,
      infra merah dll
    • Metode adiasi biasanya lebih efektif daripada
      metode konduksi karena penetrasi jaringan lebih
      dalam
• Metode ELEKTROMAGNETIS :
      • Ada dua metode yang dipakai untuk transfer ke dalam
        jaringan tubuh :
• 1.Diatermi gelombang pendek :
• Teknik kondensor , dimana tubuh diletakkan
  diantara dua metal plate elektrode kemudian
  dialiri arus listrik. Dengan adanya aliran arus AC,
  maka terjadi kenaikan suhu dan tubuh menjadi
  terpanaskan
• Teknik Induksi , dimana tubuh dililiti kabel dan
  dialiri arus listrik akan menimbulkan medan
  magnet bolak balik pada jaringan dan medan
  magnet itu akan menimbulkan suatu arus yang
  mempoduksi panas pada daerah besangkutan
• 2.Diatermi gelombang mikro : termasuk
  gelombang radio pada frekwensi yang
  sangat tinggi. Energinya antara
  gelombang pendek dan infra merah.
  Biasanya digunakan diantaranya pada
  penyakit :
    • Patah tulang
    • Radang tendon
    • Arthritis
• Metode GELOMBANG ULTRASONIK
 – Panas dibangkitkan dai gelombang bunyi
   pada frekwensi 1 MHz
 – Penggunaan lebih efektif pada tulang karena
   tulang lebih banyak menyerap panas
 – Dipergunakan juga untuk diagnostik
•   Penggunaan energi dingin dalam
         kesehatan/kedokteran
         – Terjadi efek patologis pada jaringan yang terkena suhu
           di bawah titik beku, yaitu :

1. Krioadhesi (menghasilkan adhesi)
2. Krionekrosis (merusakan jaringan)
   dengan cara pecahnya membran sel,
   dehidasi intraseluler, denaturasi potein,
   hipometabolisme seluler, iskemik lokal,
   respon imunologik
3. efek hemostasis
4. anastesia
• Penggunaan suhu rendah pada bidang
  kedokteran :
• Bank darah, bank sperma, sumsum tulang dan
  jaringan tubuh. Suhu rendah dipergunakan untuk
  menurunkan kecepatan reaksi kimia dan
  metabolisme
• Penyimpanan obat-obatan idem diatas
• Pengobatan sakit kepala dan nyeri /bengkak lokal ,
  digunakan kantong es/kompres dingin. Suhu
  rendah dipegunakan untuk mempersempit
  pembuluh darah
• Operasi jaringan kanker, Suhu rendah
  dipegunakan untuk merusak jaringan kanker
Penggunaan energi dingin dalam
     kedokteran
• -Untuk mendapatkan suhu endah , perlu
  dipilih media yang disesuaikan dengan
  keperluan , berikut adalah titik didih
  beberapa zat ;
• Nitrogen (-196oC)
• CO2 (-79 oC)
• N2O (-89,5oC)
• Freon (-41oC)
– DASAR TERMOGRAFI
•   Thermo = panas
•   Grafi = gambar
•   “ Penggambaran distribusi temperatur permukaan kulit “
•   Distribusi suhu permukaan kulit pada setiap titik cenderung berbeda
•   Hal ini tergantung dari :
         • Faktor fisik luar
         • Metabolik internal
         • Proses sikulasi yang dekat dengan kulit
•   Setiap objek akan memancarkan radiasi yang berbeda-beda sesuai
    dengan perbedaan temperatur yang ada
•   Pada tahun 1950 telah dibuat termogram dari radiasi infra red
    pemukaan tubuh. Hal ini diperlukan sebagai acuan bagi kondisi
    tubuh normal
•   Penggunaan termografi : penyakit pembuluh darah, nyei pada
    lutut ,dll

More Related Content

What's hot

3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copyMahammad Khadafi
 
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)Novi Fachrunnisa
 
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiaTermodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiajayamartha
 
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeterLaporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeterSylvester Saragih
 
Soal termodinamika serta pembahsan
Soal termodinamika serta pembahsanSoal termodinamika serta pembahsan
Soal termodinamika serta pembahsanrohmatul ifani
 
Menghitung dan Menentukan Nilai Konstanta Pegas
Menghitung dan Menentukan Nilai Konstanta PegasMenghitung dan Menentukan Nilai Konstanta Pegas
Menghitung dan Menentukan Nilai Konstanta PegasPutri Dwi Pratiwi
 
Ppt.2. gas ideal & gas nyata
Ppt.2. gas ideal & gas nyataPpt.2. gas ideal & gas nyata
Ppt.2. gas ideal & gas nyatarevy44
 
Pemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus Empiris
Pemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus EmpirisPemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus Empiris
Pemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus EmpirisAbulkhair Abdullah
 
Analisis kation dan anion
Analisis kation dan anionAnalisis kation dan anion
Analisis kation dan anionEKO SUPRIYADI
 
FISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
FISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURANFISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
FISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURANPRAMITHA GALUH
 
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanawd_amaliah
 
PPT Rumus Empiris dan Rumus Molekul
PPT Rumus Empiris dan Rumus MolekulPPT Rumus Empiris dan Rumus Molekul
PPT Rumus Empiris dan Rumus MolekulYuyun Kartika
 
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Rezki Amaliah
 

What's hot (20)

3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
 
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
 
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiaTermodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
 
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeterLaporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
 
Soal termodinamika serta pembahsan
Soal termodinamika serta pembahsanSoal termodinamika serta pembahsan
Soal termodinamika serta pembahsan
 
Aplikasi termodinamika
Aplikasi termodinamikaAplikasi termodinamika
Aplikasi termodinamika
 
Menghitung dan Menentukan Nilai Konstanta Pegas
Menghitung dan Menentukan Nilai Konstanta PegasMenghitung dan Menentukan Nilai Konstanta Pegas
Menghitung dan Menentukan Nilai Konstanta Pegas
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Ppt.2. gas ideal & gas nyata
Ppt.2. gas ideal & gas nyataPpt.2. gas ideal & gas nyata
Ppt.2. gas ideal & gas nyata
 
Pemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus Empiris
Pemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus EmpirisPemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus Empiris
Pemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus Empiris
 
Analisis kation dan anion
Analisis kation dan anionAnalisis kation dan anion
Analisis kation dan anion
 
Hidrasi Air
Hidrasi AirHidrasi Air
Hidrasi Air
 
FISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
FISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURANFISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
FISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
 
Pompa sentrifugall
Pompa sentrifugallPompa sentrifugall
Pompa sentrifugall
 
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhana
 
Hormon
HormonHormon
Hormon
 
PPT Rumus Empiris dan Rumus Molekul
PPT Rumus Empiris dan Rumus MolekulPPT Rumus Empiris dan Rumus Molekul
PPT Rumus Empiris dan Rumus Molekul
 
Karbohidrat 1-ok
Karbohidrat 1-okKarbohidrat 1-ok
Karbohidrat 1-ok
 
Siklus Rankine dan Studi Kasus
Siklus Rankine dan Studi KasusSiklus Rankine dan Studi Kasus
Siklus Rankine dan Studi Kasus
 
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)
 

Similar to Suhu kalor termodinamika (a.syarif h)

Similar to Suhu kalor termodinamika (a.syarif h) (20)

Konsep temperatur
Konsep temperaturKonsep temperatur
Konsep temperatur
 
Suhu fis1 3
Suhu fis1 3Suhu fis1 3
Suhu fis1 3
 
Kumpulan Materi Termodinamika
Kumpulan Materi TermodinamikaKumpulan Materi Termodinamika
Kumpulan Materi Termodinamika
 
Suhu dan Kalor
Suhu dan KalorSuhu dan Kalor
Suhu dan Kalor
 
MODUL 8.pptx
MODUL 8.pptxMODUL 8.pptx
MODUL 8.pptx
 
suhu-dan-kalor (1).ppt
suhu-dan-kalor (1).pptsuhu-dan-kalor (1).ppt
suhu-dan-kalor (1).ppt
 
suhu-dan-kalor.ppt
suhu-dan-kalor.pptsuhu-dan-kalor.ppt
suhu-dan-kalor.ppt
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
 
Suhu dan-kalor final
Suhu dan-kalor finalSuhu dan-kalor final
Suhu dan-kalor final
 
Termodinamika suhu dan kalor non reg
Termodinamika suhu dan kalor non regTermodinamika suhu dan kalor non reg
Termodinamika suhu dan kalor non reg
 
Materi LKS Fisika X S2
Materi LKS Fisika X S2Materi LKS Fisika X S2
Materi LKS Fisika X S2
 
Materi dan Sifatnya.pptx
Materi dan Sifatnya.pptxMateri dan Sifatnya.pptx
Materi dan Sifatnya.pptx
 
ppt ipa terpadu aurin.pdf
ppt ipa terpadu aurin.pdfppt ipa terpadu aurin.pdf
ppt ipa terpadu aurin.pdf
 
Suhu dan-kalor ppt kelompok 5
Suhu dan-kalor ppt kelompok 5Suhu dan-kalor ppt kelompok 5
Suhu dan-kalor ppt kelompok 5
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Bab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalorBab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalor
 
Suhu & Kalor, Pemuaian.pptx
Suhu & Kalor, Pemuaian.pptxSuhu & Kalor, Pemuaian.pptx
Suhu & Kalor, Pemuaian.pptx
 
BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)
BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)
BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)
 
Fisika Kelas XI SMK Bab Suhu
Fisika Kelas XI SMK Bab SuhuFisika Kelas XI SMK Bab Suhu
Fisika Kelas XI SMK Bab Suhu
 

Suhu kalor termodinamika (a.syarif h)

  • 1. SUHU DAN KALOR • SUHU : SUHU PADA SUATU BENDA DAPAT MENGALAMI PERUBAHAN. PERUBAHAN SUHU TERSEBUT DAPAT MENGAKIBATKAN PERUBAHAN SIFAT- SIFAT PADA BENDA TERSEBUT. SIFAT-SIFAT BENDA YANG BERUBAH KARENA PERUBAHAN SUHU DISEBUT DENGAN SIFAT TERMOMETRIK ZAT YAKNI : a. Pemuaian zat padat b. Pemuaian zat cair c. Pemuaian gas d. Tekanan zat cair e. Tekanan udara f. Regangan zat padat g. Hambatan zat terhadap arus listrik h. Intensitas cahaya (radiasi)
  • 2. Termometrik : Mengetahui panas dinginnya suatu benda atau zat dengan mempergunakan indra peraba merupakan penilaian yang subyektif dan tidak ilmiah Alat yang dipakai untuk pengukuran suhu disebut Termometer, prinsip dasarnya adalah fenomena pemuaian yang merupakan indeks temperatur Contoh : Termometer air raksa, dan termometer alkohol Macam-macam Termometer : a)Termometer air raksa atau alkohol b)Termometer tahanan (termistor termometer) c)Termometer elemen (termocouple) d)Pyrometer optik e)Termometer gas bervolume tetap
  • 3. PEMUAIAN • Pada umumnya , zat padat, zat cair dan gas akan memuai ketika dipanaskan dan menyusut ketika didinginkan , • kecuali air. Air memiliki suatu keistimewaan, yaitu dipanaskan dari suhu 0oC sampai pada 4oC maka air akan menyusut dan jika didinginkan dari suhu 4oC sampai pada 0oC maka air akan memuai
  • 4. Pemuanain Zat Padat Pada umumnya zat memuai jika suhunya naik Muai panjang Lt = L0 + ΔL = L0 + α L0 ΔT = L0 (1 + α ΔT) L0 = panjang mula-mula (m) Lt = panjang pada suhu T (m) α = koefisien muai panjang (K-1) ΔL = perubahan panjang (m) ΔT = perubahan suhu (K) Muai luas At = A0 + ΔA = A0 + βA0 ΔT = A0 (1 + β ΔT) A0 = luas mula-mula (m2) At = luas pada suhu T (m2) β = koefisien muai luas (K-1) ΔA = perubahan luas (m2) ΔT = perubahan suhu (K) Muai volume Vt = V0 + ΔV = V0 + γV0 ΔT = V0 (1 + γΔT) V0 = volume mula-mula (m3) Vt = volume pada suhu T (m3) γ = koefisien muai volume (K-1) ΔV = perubahan volume (m3) ΔT = perubahan suhu (K)
  • 5. Contoh kerugian akibat pemuaian zat padat • Retaknya beton pembatas jalan • Bengkoknya rel kereta api • Runtuhnya jembatan Solusi : Beton pembatas jalan dibuat terputus-putus Rel sambungan dibuat celah atau runcing Ujung jembatan dibuat celah pemuaian
  • 6. PERPINDAHAN PANAS Kalor berpindah dari benda yang suhunya tinggi ke benda yang suhunya rendah. Ada 3 cara perpindahan kalor yaitu konduksi, konveksi dan radiasi
  • 7. PERPINDAHAN PANAS (TRANSFER PANAS) • Rata-rata reaksi kimia di dalam tubuh tergantung pada temperatur • Hukum Vant Hoof menyatakan “ bahwa reaksi kimia tubuh seiring dengan menurunnya temperatur” • Fungsi pengaturan suhu terutama terletak pada reaksi biokimia dari organisme itu sendiri Contoh : Keadaan hipotermia pada operasi jantung agar dapat mencegah terjadinya kekurangan oksigen , aliran darah dapat terhenti sejenak tanpa membahayakan jaringan, karena jaringan yang hipotermia membutuhkan oksigen yang sangat rendah
  • 8.
  • 9.
  • 10. CARA PERPINDAHAN PANAS Ada 3 cara suatu energi panas dapat lepas atau masuk ke dalam tubuh yakni : 1. Konduksi (penghantaran) Proses transfer panas objek yang suhunya lebih tinggi ke objek yang suhunya lebih rendah dengan jalan kontak langsung. Contoh : pada pengompresan pasien yang demam 2. Konveksi (aliran) Transfer panas yang terjadi dalam bentuk aliran. Dapat terjadi karena perbedaan massa jenis antara udara panas dan udara dingin Dapat terjadi bila angin secukupnya mengalir melalui tubuh Pertukaran panas dan gaya konveksi berbanding lurus dengan kecepatan udara dan perbedaan temperatur antara kulit dan udara Contoh pada mesin penghangat ruangan, pendinginan melalui kipas angin
  • 11. 3. Radiasi (aliran) Adalah transfer energi panas dari suatu objek kepada objek lain tanpa adanya kontak langsung Contoh : Radiasi dari cahaya matahari Evaporasi (penguapan) Adalah transfer panas dari bentuk cairan menjadi uap Dapat terjadi apabila : a. Adanya perbedaan tekanan uap air antara keringat pada kulit dengan udara b. Temperatur lngkungan di bawah normal sehngga evaporasi keringat terjadi (dapat menghilangkan panas dari tubuh) c. Adanya gerakan angin d. Adanya kelembaban
  • 12. Perpindahan kalor secara konduksi • Konduksi  proses perpindahan kalor tanpa disertai pepindahan partikel. Setiap zat dapat menghantar kalor secara konduksi baik zat yang tergolong konduktor maupun isolator • Banyaknya kalor (Q) yang berpindah melalui dinding dalam waktu t dinotasikan : Q kA∆ T = t d
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 16. Pemuaian zat Pada umumnya zat memuai jika suhunya naik Muai panjang Lt = Lo + ΔL = Lo + α L ΔT = Lo (1 + α ΔT) Lo = panjang mula-mula (m) Lt = panjang pada suhu T (m) α = koefisien muai panjang (K-1) ΔL = perubahan panjang (m) ΔT = perubahan suhu (K)
  • 17. Pemuaian zat Pada umumnya zat memuai jika suhunya naik Muai luas At = Ao + ΔA = Ao + βAo ΔT = Ao (1 + β ΔT) Ao = luas mula-mula (m2) At = luas pada suhu T (m2) β = koefisien muai luas (K-1) ΔA = perubahan luas (m2) ΔT = perubahan suhu (K)
  • 18. Pemuaian zat Pada umumnya zat memuai jika suhunya naik Muai volume Vt = V0 + ΔV = V0 + γV0 ΔT = V0 (1 + γΔT) V0 = volume mula-mula (m3) Vt = volume pada suhu T (m3) γ = koefisien muai volume (K-1) ΔV = perubahan volume (m3) ΔT = perubahan suhu (K)
  • 19. Pemuaian zat cair • Pada zat cair hanya terjadi pemuaian volume atau ruang saja yang dirumuskan : V = Vo (1 + γ ΔT) • Pada zat cair ,ketika suhunya naik ,volumenya akan bertambah sementara massanya tetap. Akibatnya , massa jenis zat berkurang. Massa jenis zat cair setelah pemuaian dirumuskan ; ρ ρ= 0 (1 +γ T ) ∆ ρo = massa jenis zat mula-mula (g/cm3)
  • 20. • Telah disebutkan sebelumnya bahwa pada pemuaian , air memiliki suatu keistimewaan. Keistimewaan ini disebut anomali air, anomali air dapat dinyatakan dengan grafik seperti berikut : V(cm3) ρ(g/cm3) T(oC) T(oC) 0 4 0 4 Perubahan volume terhadap suhu Perubahan massa jenis terhadap suhu
  • 21. Pemuaian gas • Seperti zat cair pada gas juga hanya terjadi pemuaian volume atau ruang saja. Besar koefisien muai volume untuk semua jenis gas adalah sama yaitu : 1 γ gas = 0 273 C Ada 3 hukum tentang gas yang berkaitan dengan pemuaian gas
  • 22. 1.Hukum Boyle • Hukum Boyle menjelaskan tentang pemuaian gas pada suhu tetap (proses isotermis) ,yaitu pada gas walaupun suhunya konstan, volumenya bisa berubah karena adanya perubahan tekanan • p1V1 = p2V2 atau p.V = konstan • p = tekanan gas (atm,N/m2, Pa) p • V = volume gas (cm3 atau m3) V 0
  • 23. 2.Hukum Charles atau Hukum Gay Lussac • Hukum Charles atau hukum gay Lussac menjelaskan tentang pemuaian gas pada tekanan tetap (proses isobarik), yaitu bila gas dipanaskan pada tekanan tetap maka suhu dan volume berubah. V1 V2 V = atau = kons tan T1 T2 T Dengan T = suhu mutlak gas (K)
  • 24. 3.Hukum Tekanan • Hukum tekanan menjelaskan tentang pemuaian gas pada volume tetap (proses isohorik) ,yaitu apabila gas dipanaskan pada volume tetap ,maka tekanan dan suhu berubah p1 p2 p = atau =kons tan T1 T2 T
  • 25. Hukum Boyle-Gay Lussac/ Persamaan Gas Ideal • Apabila ketiga hukum di atas digabungkan ,maka akan diperoleh suatu persamaan p1v1 p 2 v 2 pv umum yang disebut = atau = kons tan persamaan gas yang hanya T1 T2 T berlaku pada gas ideal dengan tekanan diukur dalam keadaan absolut (yaitu dalam atm) dan suhu dinyakatan dengan suhu absolut (yaitu dalam Kelvin)
  • 26. THERMODINAMKA • Thermodinamika berasal dari dua kata , yaitu • Thermal yakni berkenaan dengan panas • Dinamika yakni berkenaan dengan pergerakan Jadi yang dimaksud dengan Thermodinamika adalah : 1) Ilmu mengenai fenomena-fenomena tentang energi yag berubah-rubah (dinamis) karena pengaliran panas dan usaha yang dilakukan 2) Berawal dari penyelidikan tentang berbagai mesin yang sengaja dirancang untuk melakukan usaha. Misalnya : mesin mobil , dirancang untuk menjalankan mobil , turbin uap untuk menjalankan generator listrik 3) Merupakan akar dari beberapa cabang ilmu fisika 4) Mempelajari bukan hanya fenomena suhu tetapi juga tuntunan logika , sifat-sifat gas, larutan dan reaksi kimia
  • 27. Hukum-hukum Termodinamika Dalam mempelajari termodinamika dikenal ada 4 hukum termodinamika yaitu I.Hukum ke nol termodinamika II.Hukum pertama termodinamika III.Hukum kedua termodinamika IV.Hukum ketiga termodinamika “Pada pembahasannya akan lebih mudah bila menggunakan matematik ,tetapi sering terasa sulit untuk dimengerti, oleh karena banyak diperlukan imaginasi dan banyak kaitan dengan zat-zat, sehingga dalam pembahasannya dipakai gas oleh karena gas mempunyai sifat sederhana”
  • 28. I.Hukum ke nol Thermodinamika • Dalam keadaan adiabatik suatu gas ideal dalam ruangan tertutup pemuaian sangat lambat tidak ada panas yang dimasukkan maupun dilepaskan. Jadi proses adiabatik adalah suatu proses dimana tidak ada panas masuk maupun keluar dari suatu sistem. • Dapat dilakukan dengan cara : a. Membalut sistem dengan lapisan tebal isolasi panas (misal :gabus, asbes, bata tahan api, dll) Contoh : termos dingin atau panas, kompresi campuran uap bensin dan udara pada langkah kompresi sebuah motor bensin b. Melakukan proses secara cepat, karena proses pengaliran panas relatif berjalan lambat, maka tiap proses yang berjalan cukup cepat, praktisnya bersifat adiabatik
  • 29. •Secara skematis digambarkan sebagai berikut : SISTEM C SISTEM A SISTEM B R RUMUS : γ = +1 CV V p2 ( 1 )γ = γ =5 V2 p1 = CP / CV 3 R = C p − CV Apabila ada dua sitem A dab B dalam keadaan setimbang termal, maka sistem ketiga C juga berada dalam keadaan setimbang termal Contoh : plat seng yang diletakan diatas 2 termos berisi air panas
  • 30. II.Hukum Pertama Thermodinamika E = U1 – U2 = Q-W  Misalkan suatu zat berubah dari keadaan 1 ke keadaan 2 menurut lintasan tertentu , maka Q (kalor) yang diberikan itu akan diserap dan menyebabkan usaha sebesar W. Contoh mesin uap
  • 31. • U1 = energi dalam keadaan 1 • U2 = energi dalam keadaan 2 • Q = kalor (energi) yang diberikan kepada sistem • W=usaha (energi) yang terambil dari sistem • E = energi untuk bekerja • Q-W adalah sama untuk semua lintasan yang menghubungkan 1 dan 2 • Q adalah energi yang diberikan kepada sistem oleh pemndahan panas dan W adalah energi yang terambil dari sistem oleh kerja atau usaha • Contoh Mesin uap mengambil panas dari sebuah wadah panas (ketel) , mengubah air (keadaan 1) menjadi uap air (keadaan 2), mengubah energi yang didapat sebagian menjadi usaha mekanik dan membuang selebihnya ke wadah dingin (water cooler) • Lemari es atau kulkas berlaku kebalikannya
  • 32. Kasus khusus : Sistem yang terisolasi • Adalah suatu sistem yang tidak melakukan usaha luar dan tidak ada panas yang mengalir ke dalamnya (adiabatik) • Terjadi W-Q = 0 dan ∆U = 0, artinya energi dalam suatu sistem terisolasi adalah konstan • Energi dalam suatu sistem yang terisolasi tidak dapat dirubah oleh proses apapun (proses listrik, mekanis, kimia ataupun biologis). Energi dalam suatu sistem hanya dapat dirubah jika ada aliran panas yang menembus dinding batasnya atauoleh kerja usaha • Contoh : Termos air panas yang dibuka tutupnya “ Jadi hukum pertama Thermodinamika membahas tentang berapa energi yang diserap atau bebas dan menjadi usaha “
  • 33. III.Hukum Kedua Thermodinamika • Mesin ideal yaitu mesin yang tidak membuang panas dan yang mengubah seluruh panas yang diserap menjadi usaha mekanik, konsisten dengan hukum pertama thermodinamika • Mesin seperti ini tidak akan pernah ada. Tidak ada satu mesinpun yang dapat “Tidak mungkin ada proses yang hasilnya menyerap panas dan hanya menyerap panas dari reservoir pada satu suhu dan mengubah seluruh panas ini mengubah seluruhnya menjadi usaha “ menjadi usaha (efisiensi 100%) Contoh : Seandainya hukum termodinamika kedua tersebut tidak ada, maka Manusia dapat meggerakan kapal laut dengan hanya mengambil panas dari lautan Menjalankan pembangkit tenaga listrik dengan mengambil panas dari udara sekitar
  • 34. • Hukum pertama menolak kemungkinan untuk menciptakan dan memusnahkan energi , hukum kedua menolak kemungkinan untuk memanfaatkan energi menurut satu cara tertentu • Hukum kedua thermodinamika juga membahas mengenai efisiensi (dinyatakan dalam %) • Rumus : W W = Q 2 – Q1 n= Q Dimana : n = Efisiensi W = Usaha yang dilakukan Q1 = Banayaknya kalor yang diberikan (dilepaskan) Q2 = Banyaknya kalor yang diterima (diserap)
  • 35. IV.Hukum Ketiga Thermodinamika • Entropi (perubahan entropi) adalah pengukuran yang menyimpang dari suatu sistem • Hukum ketiga thermodinamika :  Pada suhu 0oC (nol absolut = - 273 oC) , perubahan entropi adalah konstan  Pada suhu 0 oK, maka koefisien kapasitas kalor dari seluruh zat cenderung nol  Apabila semua sistem yang mengambil bagian dalam suatu proses dimasukkan perhitungan , entropi akan tetap konstan atau berambah (tidak mungkn berkurang)  Contoh : penyimpanan sperma, darah , organ lain pada lemari es untuk “mematikan kerja sel”
  • 36. APLIKASI TERMODINAMIKA (METABOLISME) • Metabolisme sebagai konversi energi • Metabolisme berarti “change” ialah kata yang dipakai untuk mengidentifikasi perubahan yang terjadi dala kehidupan organisme yang bernyawa • Dalam arti luas metabolisme sinonim dengan jumlah total reaksi kimia atau fisika yang diperlukan untuk kehidupan • Metabolisme = Anabolisme + Katabolisme • Anabolisme = Reaksi sintesis untuk menyimpan energi ke dalam tempat penyimpanannya di dalam tubuh • Katabolisme = Penggunaan dari sumber energi • Dalam metabolisme akan muncul energi panas • Kadar kalori, contoh : protein dan karbohidrat = 4,1 Kcal/gram, Lemak = 9,3 Kcal/gram • Berdasarkan hukum termodinamika satu, total energi : • Food intake = Heat loss + Work output + energi storage • Kesimpulan : Metabolisme merupakan konversi energi
  • 37. • Respon manusia terhadap dingin : – Untuk meningkatkan produksi panas : menggigil , kelaparan, peningkatan otot bergaris, peningkatan sekresi nonefenefrin dan efenefrin – Untuk penurunan kehilangan panas : penyempitan pembuluh darah, kulit mengkerut
  • 38. Respon manusia terhadap panas : 1. Untuk peningkatan kehilangan panas : pelebaran pembuluh darah, berkeringat, peningkatan pernafasan 2. Untuk penurunan produksi panas : nafsu makan berkurang, lesu dan lembam
  • 39. Efek Panas • Sejak 600 tahun SM minyak panas telah dipergunakan untuk memijat • Efek panas dibagi tiga kelompok yaitu : 1.Fisik ; panas menyebabkan zat mengalami pemuaian 2.Kimia : peningkatan suhu akan mengakibatkan kecepatan reaksi kimia dalam tubuh, permeabilitas membran sel dan metabolisme meningkat 3.Biologis : adalah sebagai akibat dari efek panas terhadap fisik dan kimia. Contoh : Pelebaran pembuluh darah mengakibatkan peningkatan sirkulasi darah
  • 40. PENGGUNAAN ENERGI PANAS DALAM PENGOBATAN : • Alur Perjalanan Energi Panas Dalam tubuh : 1. Jika energi panas mengenai salah satu bagian tubuh, maka suhu pada bagian tesebut akan meningkat 2. Kemudian melalui bagian tubuh tersebut, energi panas akan melakukan penetrasi ke dalam jaringan kulit dan menghilang ke jaringan tubuh yang lebih dalam berupa panas 3. Panas tersebut kemudian diangkut ke jaringan lain dengan cara konveksi, malalui cairan tubuh
  • 41. Pada metoda KONDUKSI pemindahan energi panas bergantung pada : • Luas daerah kontak • Perbedaan suhu • Lama melakukan kontak • Material konduksi panas : • * Contoh : Kantong air panas, handuk panas, mandi uap, lumpur panas, parafin bath, elektrik pads ,dll
  • 42. • Metode RADIASI : • Dipegunakan untuk pemanasan permukaan tubuh serupa dengan pemanasan sinar matahari atau nyala api • Sumber radiasi dapat berasal dari : electric fire, infra merah dll • Metode adiasi biasanya lebih efektif daripada metode konduksi karena penetrasi jaringan lebih dalam
  • 43. • Metode ELEKTROMAGNETIS : • Ada dua metode yang dipakai untuk transfer ke dalam jaringan tubuh : • 1.Diatermi gelombang pendek : • Teknik kondensor , dimana tubuh diletakkan diantara dua metal plate elektrode kemudian dialiri arus listrik. Dengan adanya aliran arus AC, maka terjadi kenaikan suhu dan tubuh menjadi terpanaskan • Teknik Induksi , dimana tubuh dililiti kabel dan dialiri arus listrik akan menimbulkan medan magnet bolak balik pada jaringan dan medan magnet itu akan menimbulkan suatu arus yang mempoduksi panas pada daerah besangkutan
  • 44. • 2.Diatermi gelombang mikro : termasuk gelombang radio pada frekwensi yang sangat tinggi. Energinya antara gelombang pendek dan infra merah. Biasanya digunakan diantaranya pada penyakit : • Patah tulang • Radang tendon • Arthritis
  • 45. • Metode GELOMBANG ULTRASONIK – Panas dibangkitkan dai gelombang bunyi pada frekwensi 1 MHz – Penggunaan lebih efektif pada tulang karena tulang lebih banyak menyerap panas – Dipergunakan juga untuk diagnostik
  • 46. Penggunaan energi dingin dalam kesehatan/kedokteran – Terjadi efek patologis pada jaringan yang terkena suhu di bawah titik beku, yaitu : 1. Krioadhesi (menghasilkan adhesi) 2. Krionekrosis (merusakan jaringan) dengan cara pecahnya membran sel, dehidasi intraseluler, denaturasi potein, hipometabolisme seluler, iskemik lokal, respon imunologik 3. efek hemostasis 4. anastesia
  • 47. • Penggunaan suhu rendah pada bidang kedokteran : • Bank darah, bank sperma, sumsum tulang dan jaringan tubuh. Suhu rendah dipergunakan untuk menurunkan kecepatan reaksi kimia dan metabolisme • Penyimpanan obat-obatan idem diatas • Pengobatan sakit kepala dan nyeri /bengkak lokal , digunakan kantong es/kompres dingin. Suhu rendah dipegunakan untuk mempersempit pembuluh darah • Operasi jaringan kanker, Suhu rendah dipegunakan untuk merusak jaringan kanker
  • 48. Penggunaan energi dingin dalam kedokteran • -Untuk mendapatkan suhu endah , perlu dipilih media yang disesuaikan dengan keperluan , berikut adalah titik didih beberapa zat ; • Nitrogen (-196oC) • CO2 (-79 oC) • N2O (-89,5oC) • Freon (-41oC)
  • 49. – DASAR TERMOGRAFI • Thermo = panas • Grafi = gambar • “ Penggambaran distribusi temperatur permukaan kulit “ • Distribusi suhu permukaan kulit pada setiap titik cenderung berbeda • Hal ini tergantung dari : • Faktor fisik luar • Metabolik internal • Proses sikulasi yang dekat dengan kulit • Setiap objek akan memancarkan radiasi yang berbeda-beda sesuai dengan perbedaan temperatur yang ada • Pada tahun 1950 telah dibuat termogram dari radiasi infra red pemukaan tubuh. Hal ini diperlukan sebagai acuan bagi kondisi tubuh normal • Penggunaan termografi : penyakit pembuluh darah, nyei pada lutut ,dll