1. Makalah
A K H L A K
D
I
S
U
S
U
N
O l e h :
FItrIaNtI
NIM : 09.093.037
SeMeSter I
tahUN ajaraN 2009/2010
SekOlah tINggI agaMa ISlaM NegerI ( StaIN ) pare-pare
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt. Yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita sekalian sebagai umat yang senantiasa
ingin menyempurnakan akhlak mulia untuk mencapai derajat yang tinggi di sisi-Nya.
Shalawat dan salam semoga dilimpahkan Allah Swt. kepada hamba-Nya, nabi akhir
zaman, nabi Muhammad Saw. Kepada-Nya kita mencontoh baik dalam hubungan kita
sesama manusia, hewan, dan segala makhluk-Nya. Semoga juga shalawat dan salam
tercurahkan kepada keluarga dan seluruh sahabat-sahabatnya, dan pengikut-pengikutnya
hingga akhir zaman.
2. Penulis juga mengucapkan terimah kasih, karena tersusunnya makalah ini tidak
terlepas dari bantuan dorongan dari orang tua, Untuk mengerjakan segala tugas-tugas
yang diberikan termasuk juga makalah ini.
Penulis juga menyadari bahwa makalah yang tersaji di hadapan pembaca ini
masih sangat jauh dari kesempurnaan, di dalamnya masih banyak terdapat kesalahan,
kekeliruan, maupun kekurangan-kekurangan lainnya. Ibarat pepatah mengatakan “ Tak
ada gading yang tak retak.” Kendatipun demikian, penulis berharap semoga apa yang
telah penulis kerjakan ini bermamfaat bagi semuanya,dan semoga mendapatkan ridha,
ampunan, dan barakah dari Allah SWT. Amien….
Pare-pare,Oktober 2009
Wassalam,
FITRIANTI
DAFTAR ISI
Kata pengantar………………………………………………………….....i
Daftar isi…………………………………………………………………..ii
BAB I Pendahuluan………………………………………………………1
3. A. Latar Belakang………………………………………………...
B. Rumusan Masalah…………………………………………….
BAB II Pembahasan………………………………………………………
BAB III Penutup…………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Akhlak
Kata “akhlak” berasal dari bahasa Arab, jamak dari khuluqun. Yang menurut
bahasa berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat.
5. Beberapa ahli mendefinisikan akhlak sebagai berikut :
• Prof. Dr.Ahmad Amin, berpendapat bahwa akhlak ialah adatul iradah atau
kehendak yang di biasakan atau biasa dilakukan artinya segala sesuatu
kehendak yang terbiasa dilakukan.
• Ibnu Maskawaih, berpendapat bahwa akhlak sebagai perilaku jiwa
seseorang yang mendorong untuk melakukan kegiatan-kegiatan melalui
pertimbangan sebelumnya.
• Imam Al-Ghazali, berpendapat bahwa akhlak adalah keadaan yang
bersifat bathin dimana dari sana lahir perbuatan dengan mudah tanpa di
hitung resikonya. Atau kondisi kejiwaan, gambaran, yang ditanam secara
mendalam.
• Ibnu Athir, menjelaskan bahwa, hakikat makna khuluqun itu, ialah
gambaran bathin manusia yang tepat ( yaitu jiwa dan sifat-sifatnya ),
sedang khaluq merupakan gambaran bentuk luarnya ( raut muka, warna
kulit, tinggi rendahnya tubuh, dan lain sebagainya ).
• Prof. KH. Farid Ma’ruf, definisi akhlak yaitu kehendak jiwa manusia yang
menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan, tanpa
memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu.
• Dr. M Abdullah Dirroz, mengemukakan akhlak adalah suatu kekuatan
dalam kehendak yang mantap, kekuatan, dan kehendak mana
berkombinasi membawa kecenderungang pada pemilihan pihak yang
benar ( dalam hal akhlak yang baik ) atau pihak yang jahat ( dalam hal
akhlak yang jahat ). Menurut Abdullah Dirroz, perbuatan-perbuatan
manusia dapat dianggap sebagai manifestasi dari akhlaknya, apabila
dipenuhi dua syarat :
a. Perbuatan-perbuatan itu di lakukan berulang kali dalam bentuk yang
sama, sehingga menjadi kebiasaan.
b. Perbuatan-perbuatan itu dilakukan karena dorongan emosi-emosi
jiwanya, seperti paksaan dari orang lain sehingga menimbulkan
ketakutan, atau bujukan dengan harapan-harapan yang indah-
indah,dll.
6. Akhlak ialah apa yang disebut etika. Perkataan itu berasal dari bahasa
yunani “ethos” yang berarti adat kebiasaan.
Pengertian etika menurut filsafat, yaitu ilmu yang menyelidiki, mana yang
baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan
manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran.
Tujuan etika dalam pandangan filsafat manusia :
Ialah mendapat ideal yang sama bagi seluruh manusia di setiap waktu
dan tempat tentang ukuran tingkah laku yang baik dan buruk sejauh yang
dapat diketahui oleh akal pikiran manusia.
Akhlak adalah tabiat atau sifat seseorang, yakni keadaan jiwa yang telah
terlatih, sehingga dalam jiwa tersebut benar-benar telah melekat sifat-sifat
yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa
dipikirkan dan diangan-angan lagi.
B. Pembagian Akhlak
Abdul Majid (1991 ) menjelaskan mengenai pembagian akhlak menurut sifatnya :
1. Akhlak Mahmuda ( terpuji )