Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan dan bahaya limbah asbes serta upaya penanganannya di Asia dan Pasifik. Terdapat informasi mengenai produksi, konsumsi, eksposur, dan penyakit yang disebabkan asbes serta program peningkatan kesadaran pengelolaan limbah asbes di kawasan tersebut. Dokumen ini juga memberikan kesimpulan bahwa diperlukan kerja sama internasional untuk meningkatkan penanganan limbah asbes secara lebih baik
5. ABSTRAK
Produk Asbes digunakan ->
Banyak Limbah Asbes dalam
jumlah besar
Dilakukan
Pengembangan
study baru untuk
mengolah limbah
asbes dan solusinya.
Dilakukan Study pada
13 Negara di Asia
yang mengkonsumsi
Limbah Asbes
Banyak Masyarakat belum
mengetahui(Aware) Bahayanya
Limbah Asbes
7. INTRODUCTION
Asbes atau asbestos adalah salah satu bahan
tambang, terdiri dari serat silikat mineral dengan
komposisi kimiawi yang berbeda. Bahan ini
memiliki kekuatan dan ketahanan tinggi, terhadap
api, panas, serta zat kimia. Tetapi tidak bisa
diuraikan oleh alam.
8. ASBES BANYAK DITEMUKAN DI SEKITAR KITA,
DIMANA??
Pipa semen dengan serat asbes
Kampas kopling, kampas rem, dan komponen
transmisi kendaraan bermotor
Pelapis kabel listrik
Pelapis pipa heater
Panel anti api
Produk atap bangunan, dll
Asbes banyak ditemukan di sekitar
kita, dimana??
10. • Meneliti Produksi dan Konsumsi Asbes
• Peraturan Dan Otoritas Yang
Mengatur(Quisioner)
• Kerja dan Eksposur Masyarakat Umum
• Pembuangan dan Pengolahan Limbah
Asbes
• Alternatif Untuk Asbes
• Program meningkatkan kesadaran(Aware)
Metoda
11. PRODUKSI KONSUMSI ASBES
Pada tahun 2013 , dunia 1.94 juta ton yang dihasilkan dari asbes , karena menyerap 46.92 persen dengan
rusia , cina dan brazil 18.96 % 13.06 % atau gambar .2 .Sedangkan statistik ini menunjukkan
kecenderungan menurun sejak tahun 2011 , masih ada sekitar 200 juta ton yang tersimpan di seluruh
dunia dari asbes , sekitar 100 kali lipat dari jumlah total produksi pada tahun 2013 .Di tahun 2011 , dunia
yang dikonsumsi sekitar 2.03 juta ton dari asbes ( gambar .3 , dan 61.5 persen dari jumlah itu dikonsumsi
di wilayah ( asian-pacific survei geologi as usgs ( ) data ) , yang menyumbang 30.5 persen china dan india
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18. Tambang asbes dan pabrik sering berada di daerah pedesaan, dimana
banyak pengangguran yg bekerja untuk pertambangan. Di samping itu,
pembangunan dan pembongkaran bangunan yang mengandung asbes
mengalami peningkatan.
Di negara-negara maju di kawasan ini, jumlah besar asbes tetap sebagai
warisan praktek konstruksi masa lalu dalam ribuan sekolah, rumah, dan
bangunan komersial. Di negara-negara berkembang, di mana asbes
masih digunakan saat ini dalam jumlah besar dalam konstruksi.
KERJA (?)
19. Berbagai lingkungan kerja beresiko meningkatkan paparan
debu asbes, beberapa diantaranya antara lain : Industri produk dengan
bahan baku asbes (bahan isolasi, atap, bangunan), industri Otomotif (rem
& kopling), Kilang minyak, Pembangkit listrik, galangan kapal, pabrik
baja, pekerja pembongkaran, pekerja di pabrik produk asbes , Tukang
batu, pengawas bangunan, Carpenters, pekerja furnace, tukang
pipa, dan lain-lain.
Beberapa keunggulan bahan asbes sehingga banyak digunakan
untuk keperluan industri, antara lain karena serat asbes hanya sedikit
menyerap air, sangat tahan terhadap panas dan api, tahan terhadap
asam, penghantar listrik dan panas yang jelek, tahan terhadap gesekan
dan cuaca, mampu menyerap suara. Serat asbes antara lain
digunakan untuk bahan pencampur atap, bahan pembungkus, bahan
penahan panas dan api dan bahan pelapis rem dan kopling.
EKSPOSUR TERHADAP LINKUNGAN
20. Jenis Eksposur Kelompok Beresiko
Kerja Langsung Pekerja kontrak dan pekerja
mandiri
Kerja tidak langsung Pekerja kontrak dan pekerja
mandiri
Domestik Kerabat pekerja yang terpapar
Lingkungan Warga yang tinggal di dekat
pabrik asbes, tambang dan
pabrik
Lingkungan Anggota menduduki publik atau
menggunakan bangunan yang
terkontaminasi
Dilacak Semua orang
EKSPOSUR
21. Penyebab Paparan Debu Asbes:
1. Pekerjaan langsung dan tidak memakai alat pelindung diri.
2. Debu asbes yang menempel pada pakaian pekerja.
3. Penggunaan alat yang sudah tidak layak dan memadai.
4. Kurangnya staff yang berpegetahuan dan berpengalaman.
5. Kurangnya pakaian pelindung.
22. PENGARUH KESEHATAN
Berdasarkan kesimpulan hasil pengamatan penyakit
pada kelompok pekerja dengan paparan kumulatif asbes 5
- 1.200 fiber-year/mL, didapatkan hasil bahwa eksposur
signifikan untuk semua jenis asbes akan meningkatkan
risiko berbagai penyakit
Penyakit karena paparan asbes membutuhkan waktu
lama untuk berkembang. Sebagian besar kasus pada
pekerja asbes terjadi 15 tahun atau lebih setelah paparan
awal. Faktor perokok beresiko jauh lebih besar terkena
kanker paru-paru daripada bukan perokok karena
asbestosis ini. Sementara secara umum waktu antara
diagnosis penyakit ini dengan waktu pajanan awal asbes
sekitar 30 tahun atau lebih.
24. PENANGANAN PADA MATERIAL ASBES:
Mengidentifikasi bahan yang mengandung asbes
dan memperhitungkan resiko yang bisa terjadi.
Jauhkan anak-anak dari daerah yang mengandung
material asbes
Menggunakan perlengkapan yang diperlukan
seperti masker dan APD , kacamata,sarung tangan
dan pakaian ganti.
Menyiram material yang mengandung asbes untuk
mengurangi debu.
Meminimalkan jumlah orang yang kontak dengan
material asbes.
Dimasukkan dalam wadah tertutup.
28. SEPUTAR ASBESTOS DI BEBERAPA NEGARA
• Di Jepang, Amerika dan Eropa penggunaan asbestos sudah
dilarang sejak tahun 2005.
• Di negara Indonesia dan negara‐negara berkembang belum
dilarang 100% namun penggunaannya lebih dikendalikan dari
distribusi, importir, hingga pekerja yang bersentuhan dengan
asbestos.
• Negara eropa dan amerika telah mengeluarkan jutaan dollar
demi membongkar gedung‐gedung dan fasilitas pabrik yang
masih mengandung asbestos.
• Indonesia pengimpor asbestos empat terbesar didunia 90.000
ribu ton/tahun.
30. Berdasarkan data tersebut, maka volume limbah asbes
yang dihasilkan di wilayah tersebut dapat dhitung
dengan persamaan :
k = Qn ¼ Cn_15
Dimana :
Qn : Jumlah limbah asbes di tahun n
Cn_15: Konsumsi asbes di tahun n_15
k : Tingkat perkiraan bahan yang
mengandung asbes
32. Kalsiboard
• Serat selulosa
• Silika
• Semen dan air
Ardex
• Serat sintetis,
• Serat selulosa
• Zat additif
• Semen dan air
Seng Eternit
• Serat sintetis
• Serat selulosa
• Zat additif
• Semen dan air
Contoh atap dari bahan Ardex
33. • Jangan dicampur dengan material lain.
• Simpan dengan wadah tertutup
• Buang limbah di lokasi khusus
• Jangan dimusnahkan dengan cara dibakar.
PEMBUANGAN LIMBAH ASBES
34.
35. PROGRAM UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN
PENGELOLAAN LIMBAH DARI ASBES DI ASIA DAN PASIFIK :
1. Adanya pengarahan dan orientations
2. Meningkatkan fasilitas dan teknologinya
3. Memberikan kesadaran dan pendidikan
4. Memberikan informasi kepada tenaga kerjanya
5. Menerima saran dari negara lain
36. KESIMPULAN DAN PROSPEK
Tantangan yang penting yang perlu untuk menjadi
sangat penting adalah jumlah dari tidak diobati dan
ditinggalkan perusahaan AW dalam
mengembangkan kota yang luas dalam hal
lingkungan dan kesehatan manusia.Dan alasan
utama dari perusahaan AW adalah kurangnya
cukup teknik pengolahan limbah dan fasilitas.
37. KESIMPULAN DAN PROSPEK
• Di kawasan asia pasifik dari 13 kota 61,5% dari
total terkena asbestos di 2011 , jadi jelas
manajemen itu memang harus menjadi prioritas
yang lebih tinggi.Meskipun beberapa negara serta
pemerintah telah menetapkan dalam perda tentang
penanganan asbestos dan penggunaan asbest
perusahaan AW ini masih belum berlaku
efektif.Untuk lebih teliti pengawasan dan
pemantauan rutin setiap tenaga medis harus
dilakukan.
38. KESIMPULAN DAN PROSPEK
• di sebuah generasi dari 48,8 juta ton pada tahun
diantara 2013 dan 2022 di kawasan itu akan
menimbulkan bahaya dan risiko kesehatan
lingkungan dan harus diperlakukan sebagai limbah
berbahaya dan efisien dari bahan daur ulang atau
dibuang .
• Untuk mendukung upaya semacam ini teknologi
barulah yang harus dilaksanakan dan instalasi
pengolahan baru didirikan
• harus ada kerja sama multilateral lebih baik dan
saling tukar informasi tentang perlakuan daur ulang
dan fasilitas teknologi di dalam wilayah tersebut
.Ada juga kebutuhan untuk mencari pengganti dari
asbes
39. KESIMPULAN DAN PROSPEK
• Pemerintah negara-negara asia fasifik ini harus
mengambil tindakan untuk mengatur pertambangan
dan pemrosesan asbestos atau asbestos-
containing produk, untuk mengurangi permintaan
untuk mereka, untuk mendorong mencari
pengganti, dan akhirnya untuk langsung
mengurangi penggunaan asbes.
• Mereka juga harus mengatur dan melengkapi fa-
cilities medis untuk masyarakat.
• pemerintah harus menegakkan menggunakan
metode produksi bersih untuk industri dan usaha
meningkatkan kesadaran masyarakat melalui
penyebaran materi pengajaran, dan mencari in-
ternational kerjasama untuk aw manajemen.
40. KEGIATAN MENDATANG
Mendapatkan rincian tentang segala informasi yang
benar-benar relevan dari masalah perusahaan AW
pembuat asbest
Membuat lebih baik dari perusahaan AW tentang
pengelolaan limbah asbestnya
Membuat teknologi yang paling terbaru serta
meningkatkan fasilitas di perusahaan pembuat
asbest
Editor's Notes
Jika semua asbes yang dikonsumsi diubah menjadi bahan konstruksi (dengan tingkat perkiraan 20% asbes), pada batas akhir penggunaan, jumlah limbah konstruksi atau bahan lain yang mengandung asbes bisa sebanyak 4,1 juta ton pada 2013 saja, dan 48.800.000 ton selama 10 tahun 2013-2022.
Mengidentifikasi bahan yang mengandung asbes dan memperhitungkan resiko yang bisa terjadi.
Menggunakan perlengkapan yang diperlukan seperti masker, kacamata, sarung tangan dan pakaian ganti.
Menyiram material tersebut untuk mengurangi debu
Beberapa mineral nonfibrous atau batu sebagai pengganti asbes :
· Jangan dicampur dengan material lain.
· Simpan dengan wadah tertutup dan diangkut dengan
truk tertutup yang menjamin debu asbes tidak beterbangan.
· Buang limbah di lokasi khusus yang diusahakan
mempunyai pemisah dengan tanah dan udara
(bis beton/bunker).
· Jangan dimusnahkan dengan cara dibakar.