Makalah ini membahas berbagai jenis bahan bangunan yang umum digunakan seperti genteng, batu bata, semen, kayu, besi, dan lainnya. Jenis genteng yang dijelaskan antara lain genteng asbes, kaca, keramik, logam, beton, dan tanah liat. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu sehingga perlu dipertimbangkan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi proyek.
2. i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang
kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat,
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah Bahan Bangunan ini.
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena
itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Kedua orang tua dan
segenap keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang
begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan
sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan,
namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Malang,25 Desember 2015
Penyusun
Muhammad Khalis Kiswanto
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 1
1.2 Tujuan.................................................................................................................................... 1
BAB II ............................................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 2
2.1 Genteng ................................................................................................................................. 2
2.2 Batu Kali ............................................................................................................................. 10
2.3 Batu Bata Merah.................................................................................................................. 12
2.4 Batako.................................................................................................................................. 18
2.5 Pasir..................................................................................................................................... 25
2.6 Semen.................................................................................................................................. 28
2.7 Kayu.................................................................................................................................... 35
2.8 Besi dan Baja....................................................................................................................... 44
2.9 Multiplek ............................................................................................................................. 53
2.10 Keramik Lantai.................................................................................................................. 57
BAB III......................................................................................................................................... 62
PENUTUP.................................................................................................................................... 62
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 63
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bangunan biasanya dikonotasikan dengan rumah, gedung ataupun segala sarana,
prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun
peradabannya seperti halnyajembatan dan konstruksinya serta rancangannya, jalan, sarana
telekomunikasi. Umumnya sebuah peradaban suatu bangsa dapat dilihat dari teknik teknik
bangunan maupun sarana dan prasarana yang dibuat ataupun ditinggalkan oleh manusia
dalam perjalanan sejarahnya.
Bangunan berkaitan dengan kemajuan peradaban manusia, maka dalam perjalanannya,
manusia memerlukan ilmu atau teknik yang berkaitan dengan bangunan atau yang
menunjang dalam membuat suatu bangunan. Perkembangan ilmu pengetahuan tidak terlepas
dari hal tersebut seperti halnya arsitektur, teknik sipil yang berkaitan dengan bangunan.
Penggunaantrigonometri dalam matematika juga berkaitan dengan bangunan yang diduga
digunakan pada masa Mesir kuno dalam membangun Piramida. Pada masa sekarang,
bangunan-bangunan berupa gedung tinggi dianggap merupakan ciri kemajuan peradaban
manusia.
Pada awalnya manusia hanya memanfaatkan apa yang ada di alam sebagai sarana dan
prasarana ataupun infrastruktur dalam kehidupannya. Seperti halnya memanfaatkan gua
sebagai tempat tinggal. Kemudian memanfaatkan apa yang ada di alam sebagai bahan-bahan
untuk membuat infrastruktur seperti halnya batu, tanah dan kayu. Setelah ditemukan bahan
bahan tambang yang dapat digunakan untuk membuat alat atau benda yang menunjang
sebuah bangunan seperti halnya barang logam dan mengolah bahan bahan alam seperti
mengolah batuan kapur, pasir dan tanah. Dalam perkembangannya, manusia membuat bahan
bahan bangunan dari hasil industri atau buatan manusia yang bahan-bahannya bakunya
diambil dari alam.
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini untuk mengetahui bahan-bahan bangunan yang biasa
digunakan di dalam pengerjaan bangunan.
5. 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Genteng
Bila dilihat dari fungsinya, genteng memang memiliki fungsi yang sangat penting yakni
melindungi penghuni rumah dari pengaruh kondisi alam. Oleh sebab itu pemilihan genteng untuk
rumah menjadi sebuah keharusan agar rumah nyaman untuk ditempati. Tambah lagi di indonesia
sendiri sudah sangatlah banyak jenis atap rumah dengan harga beraneka ragam yang meredar
dipasaran. Sehingga bila salah melilih jenis genteng rumah tentu Anda sendiri yang terkena
dampaknya.
Mengenal aneka jenis bahan
genteng
Genteng cepat rusak, bocor,
tidak dapat menghantar suhu
dengan baik siap menghantui
kenyamnan Anda bila salah
memilih genteng. Namun
supaya Anda tidak salah
dalam memilih genteng.
Berikut ini
spacehistories.com berikan macam-macam jenis bahan genteng untuk hunian kesayangan
1. Genteng asbes
Pasti Anda tak asing lagi dengan jenis genteng
yang satu ini. Genteng asbes atau asbestos berasal
dari gabungan enam mineral silikat alam yang di
bentuk sedemikian rupa sehingga terbentuk
genteng. Kelebihan genteng jenis ini adalah
harganya relatif murah, pemasangan mudah serta
tidak membutuhkan kayu reng. Sedangkan
genteng asbes memiliki kekurangan yakni dari
segi kesehatan. Menurut para ahli, serat asbes
dalam mentuk partikel mudah lepas dan jika
menghirupnya akan menyebabkan penyakit
kangker paru-paru.
6. 3
2. Genteng kaca
Dari judulnya saja pasti sudah mengetahui
genteng ini berasal dari kaca. Umumnya
genteng kaca hanya digunakan pada bagian
tertentu saja, hanya untuk menghadirkan
cahaya alami di dalam hunian. Genteng kaca
memiliki kelebihan dari bahannya yang bersifat
transparan sehingga dapat memancarkan
cahaya matahari alami di dalam rumah serta
memiliki kesan modern sehingga cocok bila
digunakan untuk rumah bergaya modern.
Sedangkan memiliki kelemahan mudah pecah
dan bila digunakan secara berlebihan akan mengakibatkan suhu ruangan meningkat.
3. Genteng keramik.
Genteng keramik memang
memiliki bahan dasar seperti
keramik biasa, namum yang
membedakan adalah proses
finishingnya yang mengalami
proses finishing glazur. Untuk
kelebihan genteng keramik adalah
awen, lebih kuat bahkan bisa
menahan beban manusia, serta
memiliki warna beragam yang
tahan lama dan sistem interlock
sehingga mudah untuk mengaitkan. Kelemahannya adalah pemasanganya harus dilakukan secara
teliti agar tidak terjadi kebocoran. Kemiringannya juga harus di desain dengan minimal 30° agar
air hujan dapat mengalir dengan lancar. Serta dalam pemasangannya memerlukan baut agar
genting tidak lepas.
Genteng keramik juga memiliki beberapa karakteristik yang dapat dijadikan tolok ukur untuk
pertimbangan anda, diantaranya:
7. 4
a) Genteng Keramik memiliki kelebihan dari warna yang lebih tahan lama hal ini
dikarenakan proses glazur pada genteng keramik dilakukan dengan proses pembkran
yang bisa mencapai 1200 derajat. Selain itu pilihan warnanya lebih vareatif.
b) Genteng Keramik relatif lebih ringan dibandingkan dengan genteng beton.
c) Genteng Keramik relatif lebih kuat dalam menahan beban terpusat, dikarenakan proses
pembuatan keramik yang telah melalui proses pembakaran (sempurna) dan rata2 banding
strength untuk genteng jenis ini berkisar 160 kgf s/d 180kgf.
d) Genteng Keramik tidak rentan terhadap korosi dan cuaca extrim, beberapa produk
memiliki sistem interlock yang lebih baik dibanding genteng beton.
e) Daya serap air genteng ini umumnya <7%, sehingga pada kondisi basah genteng tidak
ikut memberikan beban yang berlebihan pada struktur atap.
f) Perawatan relatif lebih mudah.
g) Harga m2 Genteng Keramik Relatif tinggi dibanding Genteng Beton.
h) Perbedaan Warna pada genteng berdampak pada perbedaan harga yang sangat jauh,
untuk warna premium perbedaanya hampir 2x lipat dari harga warna natural, sehingga
selera atas warna harus disesuaikan dengan budget.
i) Untuk model minimalis atau flat sedikit sekali pilihan produknya, dikarenakan belum
banyak produsen yang memproduksinya.
j) Resiko melenting pada saat produksi sangat tinggi, terutama untuk jenis flat, jika genteng
tersebut terpasang di atap, maka akan menyebabkan tampias, sehingga dibutuhkan
kontrol pada saat penerimaan barang.
4. Genteng metal
Genteng metal
Genteng metal memiliki
karakteristik seperti seng yakni
berbentuk lembaran. Ukuran
genteng ini bervariasi mulai dari
panjangnya 1,2m-12m dan lebar
antara 60cm-120cm dengan
ketebalan 0,3mm. Karena bobotnya
lumayan ringan maka
pemasangannya memerlukan
sekrup. Kelebihan genteng metal
adalah bobotnya yang sangat ringan
sehingga menghemat struktur, serta
ukurannya yang besar sehingga mempercepat proses pemasangan, meiliki warna yang beragam, ,
hemat material, dilapisi bahan anti karat. Selain itu genteng metal juga tidak mudah bocor, tidak
menimbulkan panas berlebih dan dilengkapi bahan anti lumut jadi mudah untuk melakukan
pengecatan ulang. Adapun kelemahannya adalah dalam pemasangannya harus rapi sebab bila
8. 5
tidak rapi dapat mengurangi keindahan atap rumah, insulasi panas kurang baik dan kebisingan
yang ditimbulkan pada waktu hujan, yang bagaimanapun juga masih belum sebaik genteng
keramik dan genteng beton.
5. Genteng Beton
Genteng beton terbuat dari pasir, bahan
material semen, dan fly ash, yang dicampur dengan
air dan dicetak, lalu dikeringkan. Kekuatan genteng
ini dipengaruhi oleh kebersihan dan ukuran butiran
pasir yang dipergunakan, serta material bahan
semen sebagai bonding agent. Fly ash dibutuhkan
sebagai filler untuk mengisi celah-celah di antara
butiran pasir, sehingga didapatkan genteng yang
lebih padat dan kuat.
Genteng jenis ini di pasaran pada dua bentuk yakni genteng beton gelombang dan
genteng beton flat. Daya tutup keduanya hampir sama, yaitu 11 buah genteng per m2.
Dibandingkan dengan genteng lainnya genteng beton memiliki kelemahan dan kelebihan.
Kelebihannya adalah sebagai berikut:
a) Pas untuk rumah bergaya modern minimalis. Gaya arsitektur modern minimalis
mengusung bentuk atap yang flat/datar dan punya garis-garis yang tegas. Dan yang bisa
dengan baik memenuhi kebutuhan ini yakni genteng beton.
b) Genteng beton tidak mudah berubah bentuk. Hal ini tidak mengherankan karena dalam
pembuatan, genteng tersebut dikeringkan tanpa proses pembakaran.
c) Karena dibuat dengan cetakan, genteng beton lebih punya ketepatan bentuk. Alhasil,
pemasangan genteng tersebut di atap lebih mudah. Sudah begitu, kebocoran atap saat
hujan terhindar karena pemasangan nan lebih rapat.
d) Umur genteng beton panjang, bisa mencapai 20 tahun. Maklum, genteng beton terbuat
dari campuran semen dan pasir kasar, kemudian diberi lapisan tipis sehingga kedap air.
e) Tersedia dalam banyak warna. Simak: ada warna natural seperti terakota dan cokelat, ada
pula warna cerah seperti biru dan hijau.
f) Mampu memantulkan panas dengan baik. Bayangkan, genteng beton mampu
memantulkan panas sang surya sampai 90%. Alhasil, rumah nan bermahkota genteng
beton tentu lebih sejuk.
g) Bisa dicat ulang. Ya, begitulah, setelah beberapa tahun, genteng beton bisa dicat ulang.
Dalam proses pengecatan ulang, permukaan genteng yang retak ataupun cacat bisa
diperbaiki dengan pelapis tertentu. Kalau sudah cacat berat, ya sebaiknya genteng
tersebut diganti.
h) Tidak mudah pecah. lebih kuat dan lebih ekonomis. Kuat karena genteng beton tahan
karat, dibanding dengan genteng logam. Harganya juga relatif terjangkau dibanding
dengan genteng bahan lainnya.
9. 6
Sayangnya genteng ini punya kelemahan yaitu bobotnya yang berat sehingga membebani
struktur. Sebagai perbandingan, berat genteng adalah 60 kg/m2. Sedangkan bahan lain yang
mendekati bobot tersebut adalah genteng keramik yaitu 45 kg/m2.
Kelemahan lainnya adalah kurang tahan terhadap kebocoran karena interlock tidak
sempurna dan keretakan pada bodi. Untuk mengurangi bocor dan retak, finishing genteng
biasanya dilakukan dengan cat.
6. Genteng tanah liat
Genteng tanah liat
Genteng tanah liat paling umum digunakan oleh
masyarakat indonesia. Genteng ini terbuat dari tanah
liat yang dipress kemudian dibakar. Genteng tanah
liat dipasang dengan kerangka atap miring. Sistem
pemasangannya menerapkan sistem inter locking.
Kelebihan jenis genting tanah liat adalah dari segi
harganya relatif murah, ringan, kuat bahkan dapat
diinjak. Sedangkan kelemahannya adalah dalam
pemasangannya diperlukan ketelitian dam mudah
berlumut atau berjamur jika tidak dilapisi cat.
Itulah aneka jenis bahan gentek yang dapat Anda gunakan sebagai referensi dalam membangun
hunian kesayangan.
Bila anda berencana membangun sebuah rumah tentu pemilihan bahan atau material bangunan
menjadi salah satu pertimbangan. Terutama untuk bahan finishing karena akan cukup banyak
menyedot biaya. Biasanya besaran dana untuk pekerjaan finishing ini menghabiskan sekitar 30%
dari biaya total bangunan rumah.
Salah satu bahan finishing yang paling utama adalah bahan penutup atap. Berbagai macam bahan
penutup atap dapat pilih sesuai keinginan dan dana yang ada miliki. Salah satu bahan penutup
atap rumah adalah genteng tanah liat.
Berikut ini akan membahas jenis genteng tanah liat atau terakota sebagai bahan penutup atap
rumah, dari spesifikasi teknis sampai kelebihan dan kekurangannya.
10. 7
Genteng tanah liat ini menggunakan bahan utama Tanah Liat yang dibentuk dengan cara ditekan
atau di-press.
Dan kemudian melalui proses pengeringan dengan menggunakan bantuan sinar matahari.
Seetelah cukup kering maka genteng yang masih mentah tsb. dipanaskan menggunakan kayu
bakar atau batu bara pada tungku pembakaran.
Tampilan fsik genteng tanah liat cukup menarik karena memiliki warna oranye natural serta
berkesan sederhana.
Karena keterbatasan teknologi pada proses produksinya, terkadang genteng tanah liat ini
warnanya tidak sama atau seragam. Tapi anda tidak perlu kuatir karena genteng dapat dicat
dengan warna sesuai keinginan.
Genteng jenis ini dipasang dengan pola ziz-zag atau tersusun lurus dengan sistem interlock
Jenis genteng tanah liat antara lain: genteng Kodok, genteng Plentong,genteng Morando.
Spesifikasi Genteng Kodok
Ukuran : 21x28 cm
Berat : 1,5 s/d 1,8 kg
Jarak reng : 22 cm
Jumlah per-m2 : 24 buah
Sudut kemiringan : 25 s/d 60 derajat
Spesifikasi Genteng Plentong
11. 8
Ukuran : 20,5 x 29 cm
Berat : 1,7 kg
Jarak reng : 23 cm
Jumlah per-m2 : 24 buah
Sudut kemiringan : 25 s/d 60 derajat
Spesifikasi Genteng Morando
Ukuran : 23,5 x 33 cm
Berat : 2,2 kg
Jarak reng : 26 cm
Jumlah per-m2 : 28 buah
Sudut kemiringan : 25 s/d 60 derajat
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN GENTENG TANAH LIAT
a) Berikut ini adalah kelebihan dari genteng tanah liat, yaitu :
(1) Harga murah, memiliki bobot yang ringan, sehingga biaya untuk struktur atap
juga akan lebih murah.
(2) Dapat menerima daya tekan yang lumayan kuat sehingga dapat cukup kuat
diinjak.
(3) Ruang bawah yang dinaungi tidak akan terlalu panas.
(4) Termasuk bahan bangunan yang ramah lingkungan, karena tidak mengandung
bahan berbahaya dan beracun (B3). Proses produksi tradisional yang tidak
menghabiskan bahan bakar fosil. Kegiatan penambangan tanah sebagai bahan
baku pun bukan jenis penambangan masih seperti penambangan batu bara yang
merusak lingkungan karena dilakukan secara masif.
(5) Proses produksi melibatkan banyak jumlah tenaga kerja di sektor informal.
Berbeda dengan proses produksi modern yang mereduksi jumlah tenaga kerja
demi alasan efisiensi.
b) Sedangkan kekurangannya adalah :
12. 9
(1) Mudah berjamur dan berlumut bila tidak dilapisi cat.
(2) Bantuk dan warna terkadang tidak seragam.
(3) Waktu proses pemasangan lama.
Jika Anda belum mengetahui bagaimana genteng tanah liat press diproduksi, berikut ini beberapa
langkah proses pembuatan genteng tanah liat secara umum.
1. Pemilihan Bahan Baku
Yang pertama jelas, yakni memilih bahan baku berupa tanah liat. Dalam memilih tanah liat
ini tidak bisa sembarangan dan tidak semua tanah bisa digunakan sebagai bahan pembuatan
genteng. Biasanya tanah liat sawah yang banyak digunakan. Namun, jika tanahnya berwarna
merah tidak cocok untuk digunakan.
2. Menggiling Tanah Liat Dan Memilahnya
Setelah bahan baku terkumpul, maka tanah liat bisa digiling. Tahap penggilingan ini
memiliki fungsi untuk membuat tekstur tanah semakin halus, selain itu juga untuk
merapatkan rongga-rongga molekul tanah. Penggilingan ini juga dimaksudkan untuk
membersihkan tanah liat dari kotoran misalnya sisa-sisa tanaman yang menempel atau
bebatuan kecil. Di tempat kami UD. LANCAR AGUNG, proses penggilingan berlangsung
2X. Hal ini agar bisa menghasilkan tanah yang benar-benar bertekstur halus, sehingga nanti
ketika sudah memasukan tahap akhir (pembakaran) hasilnya permukaan akan halus dan tidak
ada yang berlubang.
3. Didiamkan Hingga Agak Keras
Setelah digiling lalu dipilah-pilah menjadi bagian-bagian kecil, lalu tanah liat tersebut
didiamkan terlebih dahulu hingga agak keras. Namun tidak sampai keras atau kering. Karena
nanti agar mudah untuk dipukul-pukul sampai tipis sekitar 4 cm hingga siap untuk dipres.
4. Pressing
Dengan menggunakan alat mesin press, tanah liat lalu di press. Proses pressing ini berguna
untuk membentuk model genteng serta untuk memadatkan genteng tersebut.
5. Dirapikan Lalu Diangin-anginkan
Setelah dipress, maka genteng setengah matang ini dirapikan terlebih dahulu. Karena dari
sisa pressing pasti ada bagian yang perlu dipotong. Setelah itu baru diangin-anginkan dalam
rak selama kurang lebih dua hari.
6. Dijemur Di Bawah Sinar Matahari
13. 10
Setalah diangin-anginkan, genteng setengah matang itu lalu dijemur. Penjemuran harus
dibawah terik matahari langsung. Dan proses ini bisa memakan waktu dua hari hingga
genteng benar-benar siap untuk dibakar.
7. Pembakaran
Tahap akhir adalah pembakaran. Genteng tanah liat setengah matang ini lalu dibakar
disebuah tempat pembakaran yang telah disiapkan dengan suhu derajat yang telah
disesuaikan. Hingga pada akhirnya genteng tanah liat ini jadi dan memiliki daya tahan yang
kuat.
2.2 Batu Kali
Batu adalah bahan padat yang terbentuk karena adanya akumulasi atau kumpulan-kumpulan dari satu
jenis mineral atau lebih secara alami dalam jangka waktu yang relatif lama.
Secara umum batuan ada di pegunungan, sungai atau di dasar jurang. Ada yang berupa bongkahan sangat
besar dengan warna hitam, lonjong, bulat dan tidak beraturan.
Batu yang mempunyai struktur keras sangat baik untuk dijadikan pondasi, sehingga dapat menopang
berbagai jenis bangunan dengan kokoh
Pondasi Batu Kali
Seperti : Pembangunan rumah, jembatan, gedung,
bandara, pelabuhan, jalan raya, dll.
Batu juga dipakai untuk memperindah bangunan dengan
memberikan warna dan tekstur unik dari batu alam.
14. 11
Pondasi batu kali merupakan jenis pondasi yang paling banyak digunakan untuk konstruksi rumah
tinggal. Disamping kekuatannya yang sudah teruji, bahan-bahannya juga mudah didapatkan di negara
seperti Indonesia ini. Pondasi batu kali ini umum dibuat untuk menahan beban tembok atau dinding di
atasnya. Jika sebuah rumah dibangun sebanyak 2 lantai atau lebih, maka pondasi sepertiini perlu
dikombinasikan dengan pondasi jenis lain. Ukuran tinggi umumnya adalah 60 cm sampai dengan 80 cm.
Berikut adalah gambar pondasi batu
kali untuk bangunan rumah tinggal.
Dapat Anda lihat pada gambar di
atas bahwa pondasi batu kali diatas
berbentuk trapesium utuh. Ini
digunakan di area tengah lahan atau
di dalam lahan. Di kedua kaki
memiliki sudut miring yang sama
sedangkan pada gambar di bawah
dapat dilihat bahwa pada salah satu
sisi pondasi memiliki sudut 90
derajat tidak sama dengan sudut
lainnya. Ini agar kaki pondasi tidak
menjorok ke arah sisi luar lahan
(lahan tetangga).
Denah Pondasi Batu Kali – Dapat Anda lihat
di bawah, gambar denah pondasi dengan
ukuran 16.97 m x 5.52 m, dimana terdapat dua
jenis pondasi (jika dilihat dari atas). Pada
lingkaran A adalah tampak dari atas untuk
type pondasi pertama dan lingkaran B adalah
tampak atas untuk type pondasi batu kali ke
dua.
15. 12
Dalam menghitung RAB atau Rencana Anggaran Biaya, pekerjaan pembuatan pondasi batu kali jika
diborongkan pada tukang ataupun kontraktor, biasanya dihitung dalam satuan m3 atau bisa juga jumlah
panjangnya, tergantung kesepakatan.
2.3 Batu Bata Merah
Batu bata merah merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat dinding.
Batu bata terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerah merahan. Seiring
perkembangan teknologi, penggunaan batu bata semakin menurun. Munculnya material-material
baru seperti gipsum,bambu yang telah diolah, cenderung lebih dipilih karena memiliki harga
lebih murah dan secara arsitektur lebih indah.
Fungsi Batu Bata Merah:
Siapapun tahu tentang batu bata meskipun bukan pekerja bangunan. Batu bata sangat akrab
dengan kehidupan kita, berasal dari tanah liat yang dibentuk dengan cetakan berukuran tertentu
kemudian dibakar.
Yang tidak kalah penting dalam menjaga mutu dari dinding adalah spesi atau perekat antar bata.
campuran yang baik akan menyebabkan dinding kita awet dan bisa bertahan terhadap resapan air
dari tanah maupun air hujan. Semakin baik kualitas spesi yang digunakan untuk merekatkan bata
semakin berkualitas pula dinding yang kita dapat.
16. 13
Memiliki kwalitas yang bermacam – macam tergantung bahan yang dibuat serta media
pembakarnya. Ada yang membakar menggunakan sekam ada pula yang menggunakan kayu
bakar. Kwalitas pembakaran denbgan kayu bakar memiliki grid yang lebih tinggi atau
berkualitas lebih baik. Batu bata bisa juga berfungsi sebagai gewel, mempunyai nilai yang lebih
ekonomis dari pada kita mengguakan kuda-kuda dari kayu. Dinding yang menggunakan bahan
batu bata memiliki daya serap terhadap panas cukup baik sehingga terasa nyaman. Harganya
yang relatif murah dan banyak tersedia menjadi pilihan terbaik sampai saat dewasa ini untuk
bangunan rumah tinggal. Yang tidak kalah penting dalam menjaga mutu dari dinding adalah
spesi atau perekat antar bata. campuran yang baik akan menyebabkan dinding kita awet dan bisa
bertahan terhadap resapan air dari tanah maupun air hujan. Semakin baik kualitas spesi yang
digunakan untuk merekatkan bata semakin berkualitas pula dinding yang kita dapat.
Kelebihan & Kekurangan Batu Bata MerahBatu bata merah dibuat dari tanah liat yang dicetak,
kemudian dibakar. Tidak semua tanah lihat bisa digunakan. Hanya yang terdiri dari kandungan
pasir tertentu.
Umumnya memiliki ukuran: panjang 17 – 23 cm, lebar 7 – 11 cm, tebal 3 – 5 cm. Berat rata-rata
3 kg/biji (tergantung merek dan daerah asal pembuatannya).
Bahan baku yang dibutuhkan untuk pasangan dinding bata merah adalah semen dan pasir
ayakan. Untuk dinding kedap air diperlukan campuran 1:2 atau 1:3 (artinya, 1 takaran semen
dipadu dengan 3 takaran pasir yang sudah diayak). Untuk dinding yang tidak harus kedap air,
dapat digunakan perbandingan 1:4 hingga 1:6.
Untuk dinding seluas 1 m2, bila menggunakan bata berukuran 23 cm x 17 cm x 5 cm, maka kira-
kira membutuhkan 70 buah batu bata. Sedangkan kebutuhan semen dan pasirnya, sebagai
berikut:
Keterangan: Satu sak semen berisi 50 kg.
Jadi untuk dinding berukuran 5 m2, bila akan menggunakan campuran 1:4, maka mebutuhkan:
Batu bata = 70 x 5 x 1 m2 = 350 m2
Semen = 0,23 x 5 m2 = 1,15 sak (atau 57,5 kg)
Pasir ayak = 0,046 x 5 m2 = 0,23 m3
Kelebihan dinding bata merah:
- Kedap air, sehingga jarang terjadi rembesan pada tembol akibat air hujan.
17. 14
- Keretakan relatif jarang terjadi.
- Kuat dan tahan lama.
- Penggunanaan rangka beton pengakunya lebih luas, antara 9 – 12 m2.
Kekurangan dinding bata merah:
- Waktu pemasangan lebih lama dibandingkan batako dan bahan dinding lainnya.
- Biaya lebih tinggi.Cara Pembuatan
Proses produksi batu bata merah, sebagai berikut:
Tanah liat atau tanah lempung yang masih keras dicampur dengan abu sisa pembakaran bata
dengan perbandingan 1:3, lalu disiram air secukupnya.
Setelah lunak diaduk dengan cangkul kemudian dimasukan kedalam mesin penggiling.
Lempung yang telah lembut segera dicetak menggunakan mesin.
Setelah dicetak kemudian dikeringkan uap airnya selama sehari dalam oven pengering.
Setelah uap air mengering kemudian batu bata merah setengah jadi tersebut dibakar dengan suhu
lebih dari 1000 ° C (1800 ° F) didalam oven pembakar yang menggunakan berambut atau kayu
bakar selama kurang lebih 5 hari.
Bahan baku batu bata
Bahan baku batu bata adalah tanah liat atau tanah lempung yang telah dibersihkan dari kerikil
dan batu-batu lainnya. Tanah ini banyak ditemui di sekitar kita. Itulah salah satu penyebab, batu
bata mudah didapatkan. Adakalanya, kita melihat batu bata yang warna dan tingkat kekerasannya
berbeda. Perbedaan ini disebabkan karena perbedaan bahan baku tanah yang digunakan serta
perbedaan teknik pembakaran yang diterapkan.
18. 15
Jenis-jenis Batu Bata
Secara umum batu bata digolongkan menjadi 2 jenis yaitu bata merah dan bata ringan.
1. Bata merah
Batu bata merah adalah jenis
pengisi dinding yang paling
banyak digunakan baik pada
bangunan lama maupun bangunan
modern, dan hingga kini masih
menjadi pilihan banyak orang
walaupun sudah ada penemuan
baru untuk mengisi dinding rumah
seperti batako atau hebel. Faktor
yang menyebabkan material ini
masih banyak diminati adalah karena terbukti awet, kuat, murah dan mudah didapatkan. Selain
itu kelebihan bata merah adalah membuat ruangan di dalam rumah lebih sejuk, tidak mudah
retak, dan tahan api. Tetapi kekurangan material ini adalah berat sehingga membebani struktur
penopang, membutuhkan banyak perekat sehingga agak boros, karena bentuknya tidak seragam
jadi sulit memasangnya dengan rapi.
2. Bata Tanah Liat
Bata tanah liat yang memiliki warna dan tekstur permukaan yang sembarang sering digunakan
untuk mengisi dinding yang nantinya masih membutuhkan finishing berupa lapisan plester dan
pengecatan. Sementara bata yang digunakan untuk membentuk dinding dan tetap diperlihatkan
tekstur dan warnanya sebagai model dinding, disebut dengan bata merah ekspos. Bata merah
ekspos memang berbentuk lebih rapi daripada bata merah dari tanah liat tetapi berharga lebih
mahal.
3. Bata campuran pasir dan kapur.
Batu bata yang terbuat dari campuran pasir dan kapur dalam proses pembuatannya
perbandingannya dalah 1:8 dengan cara air ditekankan ke dalam bahan sehingga memungkinkan
terbentuk bata yang kokoh. Bata ini sering digunakan pada dinding yang terendam air sehingga
harus sangat kuat dan tidak keropos.
19. 16
4. Bata Ringan ( Hebel )
Bila batu bata merah banyak dibuat secara
tradisional dengan tenaga manusia, maka bata
ringan atau hebel dibuat secara pabrikan dengan
menggunakan mesin. Tujuan pembuatan hebel
adalah agar dapat mengurangi beban struktur
bangunan daripada jika menggunakan bata merah.
Selain itu bentuk yang rapi dan teratur akan
mempercepat pemasangan dan menghemat bahan
yang digunakan untuk merekatkan material. Selain
itu penggunaan bata ringan juga dapat mengurangi
sisa material pada saat pembangunan dinding
rumah. Bata hebel dapat membuat pembangunan
dinding berjalan lebih cepat dan rapi karena ukuran
dan bentuknya yang standart. Sesuai dengan
namanya, bata ini lebih ringan daripada bata merah
biasa sehingga mengurangi beban penyangga. Sementara kekurangannya adalah harganya lebih
mahal dan tidak semua toko bangunan menjual batu bata ringan.
Demikian pembahasan mengenai jenis-jenis batu bata yang dapat kami sampaikan. Semoga
setelah mengetahui sekilas tentang jenis batu bata di atas, Anda dapat mempunyai gambaran
akan menggunakan material apa untuk
Bangunan impian. »
Ukuran Batu Bata
Saat ini ukuran batu bata yang beredar
dipasaran mempunyai ukuran dimensi
bervariasi baik yang dijumpai dari hasil
pabrikasi maupun hasil pekerjaan lokal
atau industri rumah tangga. Untuk
bangunan, ukuran standard yang biasa
dipergunakan adalah :
1. Panjang 240 mm, Lebar 115 mm
dan Tebal 52 mm
2. Panjang 230 mm, Lebar 110 mm
dan Tebal 50 mm
Penyimpangan yang diijinkan untuk ukuran tersebut adalah : Panjang maksimum 3%, Lebar
maksimum 4 % dan Tebal maksimum 5%.
20. 17
Klasisifikasi Kekuatan Bata
A. Berdasarkan Kuat Tekan
1. Mutu Bata Kelas I : Kuat Tekan Rata – rata lebih besar dari 100 kg/cm2.
2. Mutu Bata Kelas II :Kuat Tekan Rata-rata 80 – 100 kg/cm2
3. Mutu Bata Kelas III : Kuat Tekan Rata-rata 60 – 80 kg/ cm2
B. Berdasarkan Compressive Strength (Bata Jenuh air ) dan Penyerapan Air
1. Batu Bata Kelas A : Compressive strength diatas 69,0 N/mm2 dan nilai penyerapan tidak
lebih 4,5 %
2. Batu Bata Kelas B : Compressive strength diatas 48,5 N/mm2 dan nilai penyerapan tidak
lebih 7%
Kualitas Batas :
1. Batu bata harus bebas dari retak atau cacat, dan dari batu dan benjolan apapun
2. Batu bata harus seragam dalam ukuran, dengan sudut tajam dan tepi yang rata.
3. Permukaan harus benar dalam bentuk persegi satu sama lainuntuk menjamin kerapian
pekerjaan.
4. Mempunyai ukuran, kuat tekan dan daya serap air yang dipersyaratkan
Pengecekan Batu bata yang baik :
1. Secara visual pengujian batu bata yang baik dan mempunyai kekuatan yang baik akan
memberikan suara dering jika diketok. Sebuah suara kusam menunjukkan batu bata yang lembut
atau goyah.
2. Sebuah batu bata yang baik tidak harus menyerap lebih dari sepersepuluh jumlah air.
Sebuah tes yang sederhana dapat dilakuakn dengan cara : Mengambil sebuah batu bata dan
menimbang ukurannnya, kemudian batu bata direndam air selama 24 jam, kemudian berat air
ditimbang. Selisih i hasi timbangan setelah direndam dan sebelum direndam maka dapat dihitung
jumlah daya serap air nya.
21. 18
2.4 Batako
Bentuk Dan Pengertian Batako
Bentuk dan pengertian dari batako itu sendiri adalah sebagai berikut :
a) Batu cetak yang berlubang (hollow block), Batako berlubang memiliki sifat penghantar
panas yang lebih baik dari batako padat dengan menggunakan bahan dan ketebalan yang
sama. Batako berlubang memiliki beberapa keunggulan dari batu bata, beratnya hanya
1/3 dari batu bata dengan jumlah yang sama dan dapat disusun empat kali lebih cepat dan
lebih kuat untuk semua penggunaan yang biasanya menggunakan batu bata. Di samping
itu keunggulan lain batako berlubang adalah kedap panas dan suara.
b) Batu cetak yang tidak berlubang (solid block)
c) Serta mempunyai ukuran yang bervariasi.
d) Supribadi menyatakan bahwa batako adalah “Semacam batu cetak yang terbuat dari
campuran tras, kapur, dan air atau dapat dibuat dengan campuran semen, kapur, pasir dan
ditambah air yang dalam keadaan pollen (lekat) dicetak menjadi balok-balok dengan
ukuran tertentu”.
e) Menurut Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (1982) pasal 6, “Batako
adalah bata yang dibuat dengan mencetak dan memelihara dalam kondisi lembab”.
f) Menurut SNI 03-0349-1989, “Conblock (concrete block) atau batu cetak beton adalah
komponen bangunan yang dibuat dari campuran semen Portland atau pozolan, pasir, air
dan atau tanpa bahan tambahan lainnya (additive), dicetak sedemikian rupa hingga
memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai bahan untuk pasangan dinding”.
g) Frick Heinz dan Koesmartadi berpendapat bahwa: ” Batu-batuan yang tidak dibakar,
dikenal dengan nama batako (bata yang dibuat secara pemadatan dari trass, kapur, air)”.
Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan tentang pengertian batako adalah salah
satu bahan bangunan yang berupa batu-batuan yang pengerasannya tidak dibakar dengan bahan
pembentuk yang berupa campuran pasir, semen, air dan dalam pembuatannya dapat ditambahkan
dengan abu ampas tebu sebagai bahan pengisi antara campuran tersebut atau bahan tambah
lainnya (additive).
Kemudian dicetak melalui proses pemadatan sehingga menjadi bentuk balok-balok dengan
ukuran tertentu dan dimana proses pengerasannya tanpa melalui pembakaran serta dalam
pemeliharaannya ditempatkan pada tempat yang lembab atau tidak terkena sinar matahari
langsung atau hujan, tetapi dalam pembuatannya dicetak sedemikian rupa hingga memenuhi
syarat dan dapat digunakan sebagai bahan untuk pasangan dinding, Berdasarkan SNI 03-0349-
1989 tentang bata beton (batako), persyaratan nilai penyerapan air maksimum adalah 25%.
22. 19
2. Macam-macam Batako Berdasarkan Bahan Bakunya serta klasifikasinya.
Batako merupakan batu cetak yang tidak dibakar, berdasarkan bahan bakunya
batako dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a) Batako tras/putih, Batako putih terbuat dari
campuran trass, batu kapur, dan air, sehingga
sering juga disebut batu cetak kapur trass. Trass
merupakan jenis tanah yang berasal dari lapukan
batu-batu yang berasal dari gunung berapi,
warnanya ada yang putih dan ada juga yang putih
kecokelatan. Ukuran batako trass yang biasa
beredar di pasaran memiliki panjang 20 cm–30
cm, tebal 8 cm–10 cm, dan tinggi 14 cm–18 cm
b) Batako semen, dibuat dari campuran semen
dan pasir. Ukuran dan model lebih beragam
dibandingkan dengan batako putih. Batako ini
biasanya menggunakan dua lubang atau tiga
lubang disisinya untuk diisi oleh adukan
pengikat. Nama lain dari batako semen adalah
batako pres, yang dibedakan menjadi dua
bagian, yaitu pres mesin dan pres tangan.
Secara kasat mata, perbedaan pres mesin dan tangan dapat dilihat pada kepadatan
permukaan batakonya. Di pasaran ukuran batako semen yang biasa ditemui memiliki
panjang 36 cm–40 cm, tinggi 18 cm–20 cm dan tebal 8 cm–10 cm.
c) Bata ringan dibuat dari bahan batu pasir
kuarsa, kapur, semen dan bahan lain yang
dikategorikan sebagai bahan-bahan untuk
beton ringan. Berat jenis sebesar 1850
kg/m3 dapat dianggap sebagai batasan
atas dari beton ringan yang sebenarnya,
meskipun nilai ini kadang-kadang
melebihi. Dimensinya yang lebih besar
dari bata konvensional yaitu 60 cm x
20cm dengan ketebalan 7 hingga 10 cm
menjadikan pekerjaan dinding lebih cepat
selesai dibandingkan bata konvensional.
23. 20
Berdasarkan PUBI 1982, sesuai dengan pemakaiannya batako diklasifikasikan dalam beberapa
kelompok sebagai berikut :
a) Batako dengan mutu A1, adalah batako yang digunakan untuk konstruksi yang tidak
memikul beban, dinding penyekat serta konstruksi lainnya yang selalu terlindungi dari
cuaca luar.
b) Batako dengan mutu A2, adalah batako yang hanya digunakan untuk hal-hal seperti
dalam jenis A1, tetapi hanya permukaan konstruksi dari batako tersebut boleh tidak
diplester.
c) Batako dengan mutu B1, adalah batako yang digunakan untuk konstruksi yang memikul
beban, tetapi penggunaannya hanya untuk konstruksi yang terlindungi dari cuaca luar (
untuk konsruksi di bawah atap).
Batako dengan mutu B2, adalah batako untuk konstruksi yang memikul beban dan dapat
digunakan untuk konstruksi yang tidak terlindungi.
3. Proses Pembuatan Batako
Beikut ini uraian tentang cara membuat batako,
Saat ini beton sangat umum dan telah dibuktikan
oleh waktu sebagai bahan dinding yang tahan
gempa. Beton dapat diproduksi dengan tangan
dan mesin. Penggunaan khusus beton ditentukan
oleh ukuran dan mutunya. Salah satu jenis beton
yang cukup familiar dikalangan masyarakat
adalah batako. Batako mempunyai sifat-sifat
panas dan ketebalan total yang lebih baik dari
pada beton padat. Jika dibandingkan dengan
batu bata, batako memiliki keuntungan tertentu
seperti, beratnya hanya 1/3 dari batu bata untuk jumlah yang sama. Batako dapat disusun 4 kali
lebih cepat dan cukup kuat untuk semua penggunaan yang biasanya menggunakan batu bata.
Dinding yang dibuat dari batako mempunyai keunggulan dalam hal meredam panas dan suara.
Semakin banyak produksi beton semakin ramah lingkungan dari pada produksi bata tanah liat
karena tidak harus dibakar.
Bahan – bahan yang diperlukan untuk membuat batako adalah :
- Semen
- Air
- Kerikil kasar
- Pasir (ukuran halus sampai 5 mm)
24. 21
Bahan baku yang terdiri dari pasir, semen dan air harus memiliki perbandingan 75 : 20 : 5.
Perbandingan komposisi bahan baku ini adalah sesuai dengan Pedoman Teknis yang dikeluarkan
oleh Departemen Pekerjaan Umum tahun 1986.
Ø Peralatan yang diperlukan :
- Cetakan batako
- Ayakan pasir
- Kotak adukan
- Sendok semen
- Sekop
- Cangkul
- Ember dan ember penyiram
- Plastik (untuk menjaga kelembaban)
Persiapan :
Siapkan perkakas,peralatan dan bahan. Ayak pasir pertama dengan ayakan pasir 1 cm2ntuk
memisahkan batu-batu yang besar. Lalu ayak lagi dengan ayakan yang lebih kecil untuk
mendapatkan pasir halus. Pasir harus bersih dari kotoran, sampah dan lumpur.
Mengaduk Beton :
Kali ini akan dibahas mengaduk beton dengn tangan, jangan lupa siapkan sarung tangan plastik.
Langkah-langkah mengaduk beton dengan tangan adalah sebagai berikut :
· Taburkan sejumlah pasir yang telah diukur setebal 10 cm di kotak adukan
· Tuang semen di atas pasir dan aduk keduanya secara bersama-sama sampai warna keduanya
tercampur.
· Bentuk adukan menjadi gundukan, dan buat lubang seperti cekungan di tengah;
· Siram dengan sedikit air secara perlahan dan aduk sampai terbentuk pasta yang merata.
· Jika menggunakan kerikil, sekarang tambahkan dalam takaran yang sesuai kerikil dan aduk
hingga setiap kerikil terlapisi secara merata;
· Periksa adukan: ambil segenggam penuh adukan dan bentuk seperti bola kecil. Jika bola
tersebut tidak retak, dan tangan sedikit basah, adukan siap untuk dicetak.
25. 22
Untuk perbandingan adukannya digunakan 1 bagian semen bermutu baik + 2 bagian pasir sungai
yang bersih + 3 bagian kerikil + Air secukupnya.
Ø Langkah selanjutnya adalah siapkan alat cetakan.
1. Masukkan adukan beton kedalam ember
2. Tempatkan bagian bawah cetakan ke tempat yang benar (di bawah atap atau tempat teduh
lainnya)
3. Beri oli dibawah cetakan
4. Tuang adukan beton kedalam cetakan
5. Letakkan alat tekan cetakan di atas bagian bawah cetakan
6. Tekan alat tekan lurus ke bawah hingga “bagian kakinya” menyentuh lantai pada ke dua sisi
7. Injak dengan kaki ke atas “kaki” alat tekan cetakan, tekan cetakan, ambil pegangan bagian
bawah cetakan, perlahan – lahan angkat bagian atas cetakan
8. Letakkan bagian bawah cetakan ke tanah secara perlahan
9. Keluarkan peralatan tekan dari bagian bawah cetakan; pisahkan ke samping
10. Perlahan-lahan angkat bagian bawah cetakan ke atas, dan tempatkan di samping batako yang
baru jadi
11. Biarkan batako yang baru selama 1 hari, jangan kena sinar matahari langsung
12. Setelah 1 hari, batako ditumpuk dan dilakukan curing selama seminggu
13. Bersihkan cetakan dari debu dan beri minyak lagi di cetakan dan batako berikutnya siap
dicetak.
4. Keuntungan Dan Kerugian Dalam Pemakaian Batako
Ada beberapa keuntungan dan kerugian dalam penggunaan batako. Keuntungan yang diperoleh
dalam penggunaan batako adalah:
· Tiap m2 pasangan tembok, membutuhkan lebih sedikit batako jika dibandingkan dengan
menggunakan batu bata, berarti secara kuantitatif terdapat suatu pengurangan.
· Pembuatan mudah dan dapat dibuat secara sama.
· Ukurannya besar, sehingga waktu dan ongkos juga lebih hemat.
· Khusus jenis yang berlubang dapat befungsi sebagai isolasi udara.
26. 23
· Apabila pekerjaan rapi, tidak perlu diplester.
· Lebih mudah dipotong untuk sambungan tertentu yang membutuhkan potongan.
· Sebelum pemakaian tidak perlu direndam air.
Sedangkan kerugian pemakaian batako adalah sebagai berikut :
· Karena proses pengerasannya membutuhkan waktu yang cukup lama ( 3 minggu), maka butuh
waktu yang lama untuk membuatnya sebelum memakainya.
· Bila diinginkan lebih cepat mengeras perlu ditambah dengan semen, sehingga menambah biaya
pembuatan.
· Mengingat ukurannya cukup besar, dan proses pengarasannya cukup lama mengakibatkan pada
saat pengangkutan banyak terjadi batako pecah.
5. Syarat-Syarat Fisis Batako(menurut SNI)
Menurut SNI 03-0349-1989. Syarat-syarat fisis batako adalah sebagai berikut;
Table 2.1 Syarat-syarat fisis batako
Syarat fisis
Satuan
Tingkat mutu bata beton
pejal
kelas 1 2 3 4
kuat tekan bruto rata-rata min kg/cm2 100 70 40 25
kuat tekan bruto masing-
masing kg/cm2 90 65 35 21
benda uji minimal
penyerapan air rata-rata min % 25 35 - -
Kuat tekan bruto adalah beban tekan keseluruhan pada waktu benda uji coba pecah, dibagi
dengan luas ukuran nyata dari bata termasuk luas lubang serta cekungan tepi.
28. 25
2.5 Pasir
Pasir adalah contoh bahan material yang berbentuk butiran. Rincian pada pasir, umumnya
berukuran antara 0,0625 sampai 2 milimeter. Materi pembentuk pasir adalah silikon dioksida,
tetapi di beberapa pantai tropis dan subtropis umumnya dibentuk dari batu kapur. Hanya
beberapa tanaman yang dapat tumbuh di atas pasir, karena pasir memiliki rongga-rongga yang
cukup besar. Pasir memiliki warna sesuai dengan asal pembentukannya. Dan seperti yang kita
ketahui pasir juga sangat penting untuk bahan material bangunan bila dicampur dengan perekat
Semen.
Seperti yang kita ketahui pasir ini adalah bahan bangunan yang cukup berpengaruh untuk bahan
bangunan bisa dikatakan banyak dipergunakan dari struktur paling bawah hingga struktur paling
atas suatu bangunan. Berikut ini adalah 5 jenis pasir menurut tingkat kualitasnya:
1. Pasir Merah
Pasir merah atau suka disebut pasir Jebrod kalau di
daerah Sukabumi atau Cianjur karena pasirnya
diambil dari daerah Jebrod Cianjur. Pasir Jebrod
biasanya digunakan untuk bahan Cor karena
memiliki fitur lebih kasar dan batuannya agak lebih
besar.
2. Pasir Elod
Fitur fitur dari pasir elod ini adalah ketika dikepal
dia akan menggumpal dan tidak akan puyar
kembali. Pasir ini masih ada campuran tanahnya
dan warnanya hitam. Jenis pasir ini tidak bagus
untuk bangunan. Pasir ini biasanya hanya untuk
campuran pasir beton agar bisa digunakan untuk
plesteran dinding, atau untuk campuran
pembuatan batako.
29. 26
3. Pasir Pasang
Yaitu pasir yang tidak jauh beda dengan pasir
jenis elod lebih halus dari pasir beton. Ciri-cirinya
ketika dikepal akan menggumpal dan tidak akan
kembali ke semula. Pasir pasang biasanya
digunakan untuk campuran pasir beton agar tidak
terlalu kasar sehingga bisa dipakai untuk plesteran
dinding.
4. Pasir Beton
Yaitu pasir yang warnanya hitam dan detailnya
cukup halus, namun saat dikepal dengan tangan
tidak menggumpal dan akan puyar kembali.
Pasir ini baik sekali untuk pengecoran,
plesteran dinding, pondasi, pemasangan bata
dan batu.
5. Pasir Sungai
adalah pasir yang diperoleh dari sungai yang
merupakan hasil gigisan batu-batuan yang
keras dan tajam, pasir jenis ini rinciannya
cukup baik (antara 0,063 mm - 5 mm)
sehingga merupakan adukan yang baik untuk
pekerjaan pasangan. Biasanya pasir ini hanya
untuk bahan campuaran saja.
Pasir adalah agregat alami yang berasal dari
letusan gunung berapi,
sungai, dalam tanah dan pantai oleh karena itu pasir dapat digolongkan dalam tiga
macam yaitu pasir galian, pasir laut dan pasir sungai.
Pada konstruksi bahan bangunan pasir digunakan sebagai agregat halus dalam campuran beton,
bahan spesi perekat pasangan bata maupun keramik, pasir urug, screed lantai dll.
Menurut standar nasional Indonesia disebutkan tentang
30. 27
persyaratan pasir atau agregat halus yang baik sebagai bahan bangunan adalah sebagai berikut:
• Agregat halus harus terdiri dari butiran yang tajam dan keras dengan indeks
kekerasan <2,2.
• Sifat permanen ketika diuji dengan larutan jenuh garam sulfat sebagai berikut:
• jika dipakai natriun sufat bagian hancur maksimal 12%.
• jika dipakai magnesium sulfat bagian halus maksimal 10%.
• Tidak dapat mengandung lumpur lebih dari 5% dan ketika pasir mengandung
lumpur lebih dari 5% maka pasir harus dicuci.
• Pasir tidak bisa mengadung bahan-bahan organik terlalu banyak, yang harus
dibuktikan dengan percobaan warna dari Abransâ € "Harder dengan larutan jenuh
NaOH 3%.
• Susunan besar butir pasir memiliki modulus kehalusan antara 1,5 sampai
3,8 dan terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam.
• Untuk beton dengan tingkat keawetan yang tinggi reaksi pasir terhadap alkali
harus negatif.
• Pasir laut tidak dapat digunakan sebagai agregat halus untuk semua mutu
beton kecuali dengan petunjuk dari lembaga pemerintahan bahan bangunan
yang diakui.
• Agreagat halus yang digunakan untuk plesteran dan spesi terapan harus
memenuhi persyaratan pasir pasangan.
31. 28
Syarat Batas Gradasi Pasir
2.6 Semen
Sejarah
Semen dalam perkembangan peradaban manusia khususnya dalam halbangunan, tentu kerap
mendengar cerita tentang kemampuan nenek moyang merekatkan batu-batu raksasa hanya
dengan mengandalkan zat putih telur, ketan atau lainnya. Alhasil, berdirilah bangunan
fenomenal, seperti Candi Borobudur atau Candi Prambanan di Indonesia ataupun jembatan
di Cina yang menurut legenda menggunakan ketan sebagai perekat. Ataupun
menggunakanaspal alam sebagaimana peradaban di Mahenjo Daro dan Harappa di Indiaataupun
bangunan kuno yang dijumpai di Pulau Buton
Benar atau tidak, cerita, legenda tadi menunjukkan dikenalnya fungsi semensejak zaman
dahulu. Sebelum mencapai bentuk seperti sekarang, perekat dan penguat bangunan ini awalnya
merupakan hasil percampuran batu kapur dan abu vulkanis. Pertama kali ditemukan di
zaman Kerajaan Romawi, tepatnya diPozzuoli, dekat teluk Napoli, Italia. Bubuk itu lantas
dinamai pozzuolana. Sedangkan kata semen sendiri berasal dari caementum (bahasa Latin), yang
artinya kira-kira "memotong menjadi bagian-bagian kecil tak beraturan". Meski sempat populer
di zamannya, nenek moyang semen made in Napoli ini tak berumur panjang. Menyusul
runtuhnya Kerajaan Romawi, sekitar abad pertengahan (tahun 1100 - 1500 M) resep
ramuan pozzuolana sempat menghilang dari peredaran.
Baru pada abad ke-18 (ada juga sumber yang menyebut sekitar tahun 1700-an M), John
Smeaton - insinyur asal Inggris - menemukan kembali ramuan kuno berkhasiat luar biasa ini. Dia
membuat adonan dengan memanfaatkan campuran batu kapur dan tanah liat saat
membangun menara suar Eddystone di lepas pantai Cornwall, Inggris.
Ironisnya, bukan Smeaton yang akhirnya mematenkan proses pembuatan cikal bakal semen
ini. Adalah Joseph Aspdin, juga insinyur berkebangsaan Inggris, pada 1824 mengurus hak paten
ramuan yang kemudian dia sebut semen portland. Dinamai begitu karena warna hasil akhir
Lubang
ayakan
(mm)
Berat Tembus Komulatif (%)
Zone 1 Zone 2 Zone 3 Zone 4
Bawah Atas Bawah Atas Bawah Atas Bawah Atas
10 100 100 100 100 100 100 100 100
4.8 90 100 90 100 90 100 95 100
2.4 60 95 75 100 80 100 95 100
1.2 30 70 55 100 75 100 90 100
0.6 15 34 35 59 60 79 80 100
0.3 5 20 8 30 12 40 15 50
0.15 0 10 0 10 0 10 0 15
32. 29
olahannya mirip tanah liatPulau Portland, Inggris.
Hasil rekayasa Aspdin inilah yang sekarang
banyak dipajang di toko-toko bangunan.
Sebenarnya, adonan Aspdin tak beda jauh
dengan Smeaton. Dia tetap mengandalkan dua
bahan utama, batu kapur (kaya akan kalsium
karbonat) dan tanah lempung yang banyak
mengandung silika (sejenis mineral berbentuk
pasir), aluminium oksida (alumina) serta oksida
besi. Bahan-bahan itu kemudian dihaluskan dan
dipanaskan pada suhu tinggi sampai terbentuk
campuran baru. Selama proses pemanasan,
terbentuklah campuran padat yang mengandung
zat besi. Nah, agar tak mengeras seperti batu,
ramuan diberi bubuk gips dan dihaluskan hingga
berbentuk partikel-partikel kecil mirip bedak.
Pengaduk semen sederhana.
Lazimnya, untuk mencapai kekuatan tertentu,
semen portland berkolaborasi dengan bahan lain. Jika bertemu air (minus bahan-bahan lain),
misalnya, memunculkan reaksi kimia yang sanggup mengubah ramuan jadi sekeras batu. Jika
ditambah pasir, terciptalah perekat tembok nan kokoh. Namun untuk membuat pondasi
bangunan, campuran tadi biasanya masih ditambah dengan bongkahan batu atau kerikil, biasa
disebut concrete atau beton.
Beton bisa disebut sebagai mahakarya semen yang tiada duanya di dunia. Nama
asingnya, concrete - dicomot dari gabungan prefiks bahasa Latin com, yang artinya bersama-
sama, dan crescere (tumbuh). Maksudnya kira-kira, kekuatan yang tumbuh karena adanya
campuran zat tertentu. Dewasa ini, nyaris tak ada gedung pencakar langit berdiri tanpa bantuan
beton.
Meski bahan bakunya sama, "dosis" semen sebenarnya bisa disesuaikan dengan beragam
kebutuhan. Misalnya, jika kadar aluminanya diperbanyak, kolaborasi dengan bahan bangunan
lainnya bisa menghasilkan bahan tahan api. Ini karena sifat alumina yang tahan terhadap suhu
tinggi. Ada juga semen yang cocok buat mengecor karena campurannya bisa mengisi pori-pori
bagian yang hendak diperkuat.
33. 30
Pengertian semen
Semen adalah suatu jenis bahan yang memiliki sifat adhesif dan kohesif yang
memungkinkan melekatnya fragmen-fragmen mineral menjadi satu massa yang padat. Meskipun
definisi ini dapat diterapkan untuk banyak jenis bahan, semen yang dimaksudkan untuk
konstruksi beton adalah bahan jadi dan mengeras dengan adanya air yang dinamakan semen
hidraulis. Hidraulis berarti semen bereaksi dengan air dan membentuk suatu bahan massa.
Sifat-Sifat Semen
Susunan Kimia Semen
Bahan dasar penyusun semen terdiri dari bahan-bahan yang terutama mengandung kapur,
silika dan oksida besi, maka bahan-bahan itu menjadi unsur-unsur pokok semennya.
Tabel 1.2 Susunan Unsur semen biasa
Oksida Persen (%)
Kapur (CaO)
Silika (SiO2)
Alumina (Al2O3)
Besi (Fe2O3)
Magnesia (MgO)
Sulfur (SO3)
Potash (Na2O
+ K2O)
60 – 65
17 – 25
3 – 8
0,5 – 6
0,5 – 4
1 – 2
0,5 – 1
Komposisi kimia semen portland pada umumnya terdiri dari CaO, SiO2, Al2O3dan
Fe2O3, yang merupakan oksida dominan. Sedangkan oksida lain yang jumlahnya hanya beberapa
persen dari berat semen adalah MgO, SO3, Na2O dan K2O.
Keempat oksida utama tersebut diatas di dalam semen berupa senyawa C3S, C2S, C3A dan
C4AF, dengan mempunyai perbandingan tertentu pada setiap produk semen, tergantung pada
komposisi bahan bakunya.
34. 31
Tabel 1.3 Senyawa utama semen portland
Nama senyawa
Rumus
empiris
Rumus oksida
Notasi
pendek
Rata-
rata
(%)
Tricalsium silikat
Dicalsium silikat
Tricalsium aluminat
Tetracalcium
aluminoferrit
Calsium sulfat dihidrat
Ca3SiO5
Ca2SiO4
Ca3Al2O6
Ca2AlFeO3
3CaO.SiO2
2CaO.SiO2
3CaO.Al2O3
4CaO.Al2O3Fe2O3
CaSO4.2H2O
C3S
C2S
C3A
C4AF
CSH2
50
25
12
8
3,5
Sumber : Teknologi Beton; Kardiyono Tjokrodimulyoo. 1994
Hidrasi semen
Bila semen bersentuhan dengan air, maka proses hidrasi berlangsung dalam arah keluar dan
arah ke dalam, maksudnya hasil hidrasi mengendap di bagian luar dan inti semen yang belum
terhidrasi dibagian dalam secara bertahap akan terhidrasi, sehingga volume mengecil.
Mekanisme hidrasi silicate (C3S dan C2S)
2(3CaO.SiO2) + 6 H2O --> 3CaO.SiO2.3 H2O + 3Ca(OH)2
2(2CaO.SiO2) + 4 H2O --> 3CaO.SiO2.3 H2O + Ca(OH)2
Mekanisme hidrasi Aluminat (C3A)
Adanya gipsum di dalam semen menyebabkan reaksi calsium
aluminatmenghasilkan calsium sulfo aluminat hidrat.
3CaO.Al2O3 + CaSO4.2H2O + 10 H2O-->3CaO.Al2O3.CaSO4+ 12 H2O(gypsum)
CaO.Al2O3 + Ca(OH)2 + 12 H2O--> 3CaO.Al2O3.Ca(OH)2.12 H2O
Mekanisme hidrasi tetracalsium aluminoferrit (C4AF)
4CaO.Al2O3.Fe2O3 + 2Ca(OH)2 + 10H2O --> 64CaO.Al2O3.Fe2O3.12 H2O(tetracalsium
aluminoferrat)
Kekuatan semen
Semen bila terkena air akan berubah menjadi keras seperti batu. Oleh karena itu sangat perlu
diperhatikan perbandingan antara air dan semen atau faktor air semennya, karena faktor ini akan
berpengaruh terhadap kekuatan beton. Bila kurang semen dan terlalu banyak air akan
menyebabkan segregration dan bleeding, selain itu perbandingan yang tepat antara semen dan air
akan berpengaruh dalam kemudahan pekerjaan.
Sifat fisik semen
Sifat fisik dari semen adalah bahan berbutir halus yang lolos ayakan 2 µm dan mempunyai
berat jenis antara 3 sampai 3,15 gr/cm3.
35. 32
Sifat kimia semen
Semen mengandung C3S dan C2S sebesar 70% sampai dengan 80%. Unsur- unsur ini
merupakan unsur paling dominan dalam memberikan sifat semen. C3S segera mulai berhidrasi
bila semen terkena air secara eksotermis. Berpengaruh besar terhadap pengerasan semen
terutama sebelum mencapai umur 14 hari. Membutuhkan air 24 % dari beratnya. C2S bereaksi
dengan air lebih lambat dan hanya berpengaruh terhadap pengerasan semen setelah 7 hari dan
memberikan kekuatan akhir. Unsur ini membuat semen tahan terhadap serangan kimia dan
mengurangi penyusutan karena pengeringan. Membutuhkan air 21% dari beratnya. C3A
berhidrasi secara eksotermis, bereaksi secara cepat dan memberikan kekuatan sesudah 24
jam. Membutuhkan air 40% dari beratnya. Semen yang mengandung unsur ini lebih dari 10%
kurang tahan terhadap serangan sulfat. C4AF kurang begitu besar pengaruhnya terhadap
pengerasan beton.
Jenis-Jenis Semen
Dalam pedoman beto 1989 disyaratkan bahwa semen portland untuk pembuatan beton harus
merupakan jenis-jenis yang memenuhi syarat-syarat SII 0013-81”Mutu dan uji semen” yang
klasifikasinya tertera pada tabel dibawah ini.
Tabel 1.4 Jenis-jenis Semen Portland
Jenis
Semen
Karateristik Umum
Jenis I Semen portland yang digunakan untuk tujuan umum.
Jenis II Semen portland yang penggunaannya memerlukan ketahanan
terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang.
Jenis III Semen portland yang penggunaannya memerlukan
persyaratan awal yang tinggi setelah pengikatan terjadi.
Jenis IV Semen portland yang dalam penggunaannya menuntut panas
hidrasi yang rendah
Jenis V Semen portland yang dalam penggunaannya menuntut
ketahanan yang kuat terhadap sulfat.
Sumber : Teknologi Beton; Kardiyono Tjokrodimulyoo. 1994
Pembuatan semen
Semen dibedakan dalam dua kelompok utama, yaitu:
a. Semen dari bahan klinker-semen-portland
1. Semen portland
36. 33
2. Semen portland abu terbang
3. Semen tanur tinggi
4. Semen portland tras/puzzolan
5. Semen portland putih
b. Semen-semen lain:
1. Aluminium semen
2. Semen bersulfat
Reaksi-reaksi yang terjadi pada waktu proses pembuatan semen adalah sebagai berikut:
a. Batu kapur : CaO + CO2 kapur karbondioksida
Lempung : SiO22 + Al2O3 + Fe2O3 + H2O silika alumina oksida besi air
b. 3CaO + SiO2 --> 3CaO.SiO2 trikalsium silikat (C3S)
2CaO + SiO2 --> 2CaO.SiO2 dikalsium silikat (C2S)
3CaO + Al2O3 --> 3CaO.Al2O3 trikalsium aluminat (C3A)
3CaO + Al2O3 + Fe2O3 3CaO.Al2O3..Al2O3.Fe2O3 tetrakalsium aluminoferit (C4AF)
Proses Pembuatan Semen
Ada 2 macam cara pembuatan semen : Proses Basah Proses ini dimulai dengan mencampur
semua bahan baku dengan air. Setelah itu dihancurkan. Kemudian bahan yang sudah dihancukan
tadi dibakar menggunakan bahan bakar minyak. Karena membutuhkan banyak BBM, proses ini
sudah jarang dilakukan oleh produsen semen Proses Kering Proses ini memakai proses
penggilingan yang dilanjutkan dengan proses pembakaran. Ada lima tahapan dalam proses ini,
seperti proses pengeringan dan penggilingan bahan baku di rotary dryer dan roller meal, proses
pencampuran untuk mendapatkan campuran yang homogen, proses pembakaran bahan baku
untuk menghasilkan terak, proses pendinginan terak, dan terakhir proses penggilingan clinker
dan gypsum.
Semen PC. Semen PC (Portland Cement) adalah semen yang paling banyak terdapat di
pasaran, masyarakat Indonesia biasa menyebut semen abu-abu untuk membedakan dengan
semen warna (semen pengisi nat).
Bahan baku semen PC adalah batu kapur/gamping berkadar kalsium tinggi yang dimasak
dalam tanur bertekanan tinggi. Standar industri semen biasanya mengacu pada ASTM (American
Society for Testing and Materials).
Ada delapan tipe semen PC, namun yang paling banyak diproduksi dan beredar di pasaran
hanyalah semen portland type 1, karena semen jenis ini sangat luas lingkup kegunaannya
,dengan fungsi utama untuk keperluan konstruksi umum yang tidak memerlukan persyaratan
khusus terhadap panas hidrasi dan kekuatan tekan awal.
Bisa digunakan untuk bangunan umum, rumah tinggal, gedung bertingkat dimana tanah
maupun airnya tidak mengandung sulfat yang tinggi.Kadar sulfat yang diijinkan adalah 0,00 –
0,10 persen, karena kadar sulfat yang tinggi akan mengakibatkan kurangnya daya lekat/daya ikat
semen.
37. 34
Untuk keperluan pembangunan di tanah bekas tambak atau pinggir pantai, atau konstruksi
yangterendam air (bendungan, dam, pool, saluran irigasi), atau berkadar sulfat 0,10 – 0,20
dengan panas hidrasi sedang, lebih tepat digunakan tipe Portland type II.
Sedang untuk pembuatan ubin, concete block, genteng beton seharusnya menggunakan Portland
I type super masonry cement. Hal ini jarang dilakukan karena langkanya produksi semen jenis
ini.
Bahan baku pembuatan semen umumnya sama, yakni batu kapur atau gamping dan tanah
liat/lempung. Batu kapur adalah hasil tambang gali yang mengandung senyawa kalsium oksida
(CaO). Sedangkan tanah lempung mengandung silika dioksida (SiO2) serta aluninium oksida
(Al2O3). Kedua bahan ini dibakar sampai melebur.
Semakin lama proses pengerasannya lebih baik, dengan angka hidrolitas yang dirumuskan
sebagai:
(% SiO2 + % Al2O3 + Fe2O3) : (% CaO + % MgO)
Angka hidrolitas ini sekitar < 1/1,5 (lemah) hingga > ½ (keras sekali). Tetapi agar mutu
semen terjaga, angka hidrolitas ini dipertahankan secara cermat ,yaitu angka sekitar 1/1,9 dan 1 /
2,15. Ada dua macam cara pembuatan semen:
A. Proses basah.
Semua bahan baku pembuat semen dicampur dengan air, lalu digiling. Bahan yang sudah
digiling tadi kemudian dibakar. Proses ini menggunakan banyak bahan bakar dalam pembakaran
bahan baku, sehingga tidak efisien dan jarang digunakan lagi.
38. 35
B. Proses kering.
Pada proses ini bahan baku digiling lalu dibakar. Lima tahapan yang dilalui adalah: 1.proses
pengeringan dan penggilingan, 2.bahan baku di rotary dryer dan roller meal, 3.proses mixer
untuk menghasilkan campuran yang homogen, 4. pembakaran bahan baku agar didapatkan terak,
lalu didinginkan, 5.penggilingan clinker dan gypsum.
Semen putih. Bahan baku utama adalah kalsit, digunakan untuk pekerjaan finishing, sebagai
pengisi nat, campuran plamir, campuran gips dll. Semen Campur. Adalah semen campuran
antara semen PC dengan pozzolan buatan (fly ash) yang merupakan hasil sampingan pembakaran
batubara. Dalam pembakaran batubara, ampas bakarannya banyak mengandung aluninium
oksida atau besi oksida yang bisa digunakan untuk campuran pembuatan semen. Jenis semen ini
digunakan sebagai additif pengadukan beton agar kualitas beton lebih baik. Di Indonesia pabrik
semen Padang memproduksi jenis semen lebih banyak daripada pabrik lainnya. Namun pangsa
pasar dikuasai oleh semen Tigaroda, lalu disusul Holcim yang dulu bernama semen Kujang.
2.7 Kayu
Kayu merupakan satu dari beberapa bahan konstruksi yang sudah lama dikenal
masyarakat,didapatkan dari semacam tanaman yang tumbuh di alam dan dapat diperbaharui
secara alami. Faktor-faktor seperti kesederhanaan dalam pengerjaan, ringan, sesuai dengan
lingkungan (environmental compatibility) telah membuat kayu menjadi bahan konstruksi yang
dikenal di bidang konstruksi ringan (light construction). Penggunaan kayu sebagai bahan
konstruksi tidak hanya didasari oleh kekuatannya saja, akan tetapi juga didasari oleh segi
keindahannya.
Secara alami kayu memiliki bermacam-macam warna dan bentuk serat, sehingga untuk
bangunan exposematerial kayu tidak banyak memerlukan perlakuan tambahan. Pada
perkembangan teknik penggunaan kayu struktural perlu diperhatikan sifat-sifat dan jenis-jenis
kayu serta faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan kayu, sambungan dan alat-alat
penyambung serta keawetan kayu. Keterbatasan penggunaan kayu selama ini terjadi dikarenakan
keterbatasan kayu alami yang lurus dan relative panjang sudah jarang didapatkan, serta kayu
dengan tingkat kekuatan yang tinggi sudah semakin berkurang. Oleh karena itu, maka teknologi
sambungan dan komposit material sangat penting pada perancangan struktur kayu.
Sifat Sifat Kayu
Kayu berasal dari berbagai jenis pohon yang memiliki sifat-sifat yang berbeda-beda. Bahkan
dalam satu pohon, kayu mempunyai sifat yang berbeda-beda. Dari sekian banyak sifat-sifat kayu
yang berbeda satu sama lain, ada beberapa sifat yang umum terdapat pada semua jenis kayu yaitu
:
39. 36
1. Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan susunan dinding selnya
terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa dan hemi selulosa (karbohidrat) serta lignin (non
karbohidrat).
2. Semua kayu bersifat anisotropik, yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang berlainan jika diuji
menurut tiga arah utamanya (longitudinal, radial dan tangensial).
3. Kayu merupakan bahan yang bersifat higroskopis, yaitu dapat menyerap atau melepaskan
kadar air (kelembaban) sebagai akibat perubahan kelembaban dan suhu udara disekelilingnya.
4. Kayu dapat diserang oleh hama dan penyakit dan dapat terbakar terutama dalam keadaan
kering.
Ada banyak sekali jenis-jenis kayu. Dalam konstruksi dan pemakaian kayu sebagai bagian dari
konstruksi bangunan seseorang harus benar-benar mengetahui dan memahami sifat-sifat serta
jenis-jenis kayu yang biasa digunakan sebagai konstruksi bangunan itu sendiri.
Kayu memiliki kelebihan sebagai berikut:
1. Mudah didapatkan di toko-toko material.
2. Banyak dikuasai oleh tukang lokal.
3. Bahan kayu dapat dibentuk, dipotong, dan digunakan secara fleksibel.
Kelebihan-kelebihan dari kayu sebagai bahan konstruksi bangunan itu sendiri tentu memberikan
keuntungan bagi kita sendiri, namun dibalik kelebihan-kelebihannya itu kayu juga memiliki
kekurangan-kekurangan. Berikut kekurangan dari kayu:
1. Mudah terbakar, dan dapat dimakan rayap.
2. Dapat mengembang dan menyusup.
3. Bentang atap dengan konstruksi kayu seringkali terbatas karena ukuran kayu di pasaran adalah
4 meter.
4. Harga kayu semakin lama semakin mahal karena semakin berkurangnya stok kayu dari alam.
Dibawah ini beberapa jenis kayu yang bisa dipergunakan untuk bahan konstruksi bangunan
:Macam-macam Kayu untuk Bahan Konstruksi
40. 37
KAYU JATI
Kayu jati sering dianggap sebagai kayu dengan serat dan tekstur paling indah. Karakteristiknya
yang stabil, kuat dan tahan lama membuat kayu ini menjadi pilihan utama sebagai material bahan
bangunan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Kayu jati juga terbukti
tahan terhadap jamur, rayap dan serangga lainnya karena kandungan minyak di dalam kayu itu
sendiri. Tidak ada kayu lain yang memberikan kualitas dan penampilan sebanding dengan kayu
jati.
Pohon Jati bukanlah jenis pohon yang berada di hutan hujan tropis yang ditandai dengan curah
hujan tinggi sepanjang tahun. Sebaliknya, hutan jati tumbuh dengan baik di daerah kering dan
berkapur di Indonesia, terutama di pulau Jawa. Jawa adalah daerah penghasil pohon Jati
berkualitas terbaik yang sudah mulai ditanam oleh Pemerintah Belanda sejak tahun 1800 an, dan
sekarang berada di bawah pengelolaan PT Perum Perhutani. Semua kayu jati kami disupply
langsung dari Perhutani dari TPK daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kami tidak memakai
kayu jati selain dari 2 daerah tersebut.
Harga kayu jati banyak dipengaruhi dari asal, ukuran dan kriteria batasan kualitas kayu yang
ditoleransi, seperti: ada mata sehat, ada mata mati, ada doreng, ada putih. Penentuan kualitas
kayu jati yang diinginkan seharusnya mempertimbangkan type aplikasi finishing yang dipilih.
Selain melindungi kayu dari kondisi luar, finishing pada kayu tersebut diharapkan dapat
memberikan nilai estetika pada kayu tersebut dengan menonjolkan kelebihan dan kekurangan
kualitas kayu tersebut.
KAYU MERBAU
Kayu Merbau termasuk salah satu jenis kayu yang cukup keras dan stabil sebagai alternatif
pembanding dengan kayu jati. Merbau juga terbukti tahan terhadap serangga. Warna kayu
merbau coklat kemerahan dan kadang disertai adanya highlight kuning. Merbau memiliki tekstur
41. 38
serat garis terputus putus. Pohon merbau termasuk pohon hutan hujan tropis. Termasuk kayu
dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Merbau juga terbukti tahan terhadap serangga.
Warna kayu merbau coklat kemerahan dan kadang disertai adanya highlight kuning. Kayu
merbau biasanya difinishing dengan melamin warna gelap / tua. Merbau memiliki tekstur serat
garis terputus putus. Pohon merbau termasuk pohon hutan hujan tropis. Pohon Merbau tumbuh
subur di Indonesia, terutama di pulau Irian / Papua. Kayu merbau kami berasal dari Irian / Papua.
KAYU BANGKIRE/YELLOW BALAU
Kayu Bangkirai termasuk jenis kayu yang cukup awet dan kuat. Termasuk kayu dengan Kelas
Awet I, II, III dan Kelas Kuat I, II. Sifat kerasnya juga disertai tingkat kegetasan yang tinggi
sehingga mudah muncul retak rambut dipermukaan. Selain itu, pada kayu bangkirai sering
dijumpai adanya pinhole. Umumnya retak rambut dan pin hole ini dapat ditutupi dengan wood
filler. Secara struktural, pin hole ini tidak mengurangi kekuatan kayu bangkirai itu sendiri.
Karena kuatnya, kayu ini sering digunakan untuk material konstruksi berat seperti atap kayu.
Kayu bangkirai termasuk jenis kayu yang tahan terhadap cuaca sehingga sering menjadi pilihan
bahan material untuk di luar bangunan / eksterior seperti lis plank, outdoor flooring / decking,
dll. Pohon Bangkirai banyak ditemukan di hutan hujan tropis di pulau Kalimantan. Kayu
berwarna kuning dan kadang agak kecoklatan, oleh karena itulah disebut yellow balau.
Perbedaan antara kayu gubal dan kayu teras cukup jelas, dengan warna gubal lebih terang. Pada
saat baru saja dibelah/potong, bagian kayu teras kadang terlihat coklat kemerahan.
KAYU KAMPER
Kayu kamper telah lama menjadi alternatif bahan bangunan yang harganya lebih terjangkau.
Meskipun tidak setahan lama kayu jati dan sekuat bangkirai, kamper memiliki serat kayu yang
halus dan indah sehingga sering menjadi pilihan bahan membuat pintu panil dan jendela. Karena
42. 39
tidak segetas bangkirai, retak rambut jarang ditemui. Karena tidak sekeras bangkirai,
kecenderungan berubah bentuk juga besar, sehingga, tidak disarankan untuk pintu dan jendela
dengan desain terlalu lebar dan tinggi. Termasuk kayu dengan Kelas Awet II, III dan Kelas Kuat
II, I. Pohon kamper banyak ditemui di hutan hujan tropis di kalimantan. Samarinda adalah
daerah yang terkenal menghasilkan kamper dengan serat lebih halus dibandingkan daerah lain di
Kalimantan.
KAYU KELAPA
Kayu kelapa adalah salah satu sumber kayu alternatif baru yang berasal dari perkebunan kelapa
yang sudah tidak menghasilkan lagi (berumur 60 tahun keatas) sehingga harus ditebang untuk
diganti dengan bibit pohon yang baru. Sebenarnya pohon kelapa termasuk jenis palem. Semua
bagian dari pohon kelapa adalah serat /fiber yaitu berbentuk garis pendek-pendek. Anda tidak
akan menemukan alur serat lurus dan serat mahkota pada kayu kelapa karena semua bagiannya
adalah fiber. Tidak juga ditemukan mata kayu karena pohon kelapa tidak ada ranting/ cabang.
Pohon kelapa tumbuh subur di sepanjang pantai Indonesia. Namun, yang paling terkenal dengan
warnanya yang coklat gelap adalah dari Sulawesi. Pohon kelapa di jawa umumnya berwarna
terang.
KAYU MERANTI MERAH
Kayu meranti merah termasuk jenis kayu keras, warnanya merah muda tua hingga merah muda
pucat, namun tidak sepucat meranti putih. selain bertekstur tidak terlalu halus, kayu meranti juga
tidak begitu tahan terhadap cuaca, sehingga tidak dianjurkan untuk dipakai di luar ruangan.
Termasuk kayu dengan Kelas Awet III, IV dan Kelas Kuat II, IV. Pohon meranti banyak ditemui
43. 40
di hutan di pulau kalimantan
KAYU KARET
Botanical Name: Hevea brasiliensis
Family Name: Euphorbiaceae
Kayu Karet, dan oleh dunia internasional disebut Rubber wood pada awalnya hanya tumbuh di
daerah Amzon, Brazil. Kemudian pada akhir abad 18 mulai dilakukan penanaman di daerah
India namun tidak berhasil. Lalu dibawa hingga ke Singapura dan negara-negara Asia Tenggara
lainnya termasuk tanah Jawa.
Warna Kayu
Kayu karet berwarna putih kekuningan, sedikit krem ketika baru saja dibelah atau dipotong.
Ketika sudah mulai mengering akan berubah sedikit kecoklatan.
Tidak terdapat perbedaan warna yang menyolok pada kayu gubal dengan kayu teras. Bisa
dikatakan hampir tidak terdapat kayu teras pada rubberwood.
Densitas
Kayu karet tergolong kayu lunak - keras, tapi lumayan berat dengan densitas antara 435-625
kg/m3 dalam level kekeringan kayu 12%.
Kayu Karet termasuk kelas kuat II, dan kelas awet III, sehingga kayu karet dapat digunakan
sebagai substitusi alternatif kayu alam untuk bahan konstruksi
KAYU GELAM
44. 41
Kayu gelam sering digunakan pada bagian perumahan, perahu,
Kayu bakar, pagar, atau tiang tiang sementara. Kayu gelam dengan diameter kecil umumnya
dikenal dan dipakai sebagai steger pada konstruksi beton, sedangkan yang berdiameter besar
biasa dipakai untuk cerucuk pada pekerjaan sungai dan jembatan. Kayu ini juga dapat dibuat
arang atau arang aktif untuk bahan penyerap.
KAYU ULIN
Kayu ini banyak digunakan untuk bahan bangunan rumah, kantor, gedung, serta bangunan
lainnya. Berdasarkan catatan, kayu ulin merupakan salah satu jenis kayu hutan tropika basah
yang tumbuh secara alami di wilayah Sumatera Bagian Selatan dan Kalimantan.
Jenis ini dikenal dengan nama daerah ulin, bulian, bulian rambai, onglen, belian, tabulin dan
telian.
Pohon ulin termasuk jenis pohon besar yang tingginya dapat mencapai 50 m dengan diameter
samapi 120 cm, tumbuh pada dataran rendah sampai ketinggian 400 m. Kayu Ulin berwarna
gelap dan tahan terhadap air laut.
Kayu ulin banyak digunakan sebagai konstruksi bangunan berupa tiang bangunan, sirap (atap
kayu), papan lantai,kosen, bahan untuk banguan jembatan, bantalan kereta api dan kegunaan lain
yang memerlukan sifat-sifat khusus awet dan kuat. Kayu ulin termasuk kayu kelas kuat I dan
Kelas Awet I.
KAYU AKASIA
Kayu Akasia (acacia mangium), mempunyai berat jenis rata-rata 0,75 berarti pori-pori dan
seratnya cukup rapat sehingga daya serap airnya kecil. Kelas awetnya II, yang berarti mampu
bertahan sampai 20 tahun keatas, bila diolah dengan baik. Kelas kuatnya II-I, yang berarti
mampu menahan lentur diatas 1100 kg/cm2 dan mengantisipasi kuat desak diatas 650 kg/cm2.
45. 42
Berdasarkan sifat kembang susut kayu yang kecil, daya retaknya rendah, kekerasannya sedang
dan bertekstur agak kasar serta berserat lurus berpadu, maka kayu ini mempunyai sifat
pengerjaan mudah, sehingga banyak diminati untuk digunakan sebagai bahan konstruksi maupun
bahan meibel-furnitur.
Ukuran kayu yang ada di pasaran
47. 44
2.8 Besi dan Baja
Besi dan Baja - Pengertian Besi adalah logam yang berasal dari biji besi (tambang) yang banyak
digunakan untuk kehidupan manusia sehari-hari. Dalam tabel periodik, besi mempunyai simbol
Fe dan nomor atom26. Besi juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.
Di dunia ini mengandung begitu banyak unsur yang berbeda yang telah ditemukan manusia
.Kurang lebih ada sekitar 70 unsur. Unsur tersebut adalah besi / logam. Logam / besi tersebut
seperti emas, tembaga, dan timah . Sedangkan 20 persen unsur jenis material besi non-logam /
besi, dan sisanya adalah unsur antara logam dan non-logam. Inilah beberapa diantaranya yang
merupakan unsur-unsur logam / besi :
1. Alumunium
Ciri-ciri Alumunium : Ringan dan lembek. Dapat dibentuk menjadi logam campuran yang ringan
dan kuat yang digunakan untuk kaleng minuman, badan pesawat, kertas alumunium keperluan
dapur, dan kabel tegangan tinggi.
2. Tembaga
Ciri-ciri tembaga : Penghantar panas dan listrik yang baik. Digunakan untuk kabel dan pipa air.
3. Emas
Ciri-Ciri Emas : Lembek, amat berat dan mudah ditempa menjadi lempengan tipis. Tidak
berkarat, dan seringkali digunakan untuk dijadikan sebagai perhiasan dan lapisan yang berkilau.
4. Timbal
Ciri-ciri Timbal : Lembek dan berat. Digunakan dalam bentuk lembaran untuk atap kedap air,
dan beracun.
48. 45
5.Magnesium
Ciri-ciri Magnesium : Dapat membentuk logam campuran yang ringan namun kuat bila dicampur
dengan alumunium dan zink yang digunakan untuk membuat pesawat dan mobil. Magnesium
murni dapat menghasilkan pijar putih yang cerah dan digunakan sebagai kembang api.
6. Air Raksa
Ciri-ciri Air Raksa : Cair pada suhu ruangan. Berat dan beracun. Digunakan dalam saklar suhu,
pestisida dan termometer.
7. Nikel
Ciri-ciri Nikel : Tidak mudah bernoda atau berkarat dan bersifat magnetis. Digunakan sebagai
campuran besi dan baja untuk membuatnya menjadi lebih kuat dan lebih tahan karat. Nikel juga
digunakan untuk membuat uang logam
8. Platina
Ciri-ciri Platina : Mudah dibentuk. Tidak berkarat. Digunakan sebagai perhiasan dan katalisator
pada knalpot untuk mengurangi polusi.
9. Perak
Ciri-ciri Perak : Terutama digunakan sebagai obyek hiasan dan fotografi. Lama-kelamaan
bernoda bila terkena udara, menjadi buram, dan akhirnya menjadi hitam.
10. Timah
Ciri-ciri Timah : Tidak berkarat. Terutama digunakan sebagai pelapis untuk menghindarkan
karat, dan juga dicampur dengan timbel untuk dibuat solder.
11. Tungsten
Ciri-ciri Tungsten : Kuat dan keras. Digunakan untuk kabel pijar pada bola lampu dan dalam
baja khusus untuk membentuk ujung pemotong pada gergaji dan bor.
12. Uranium
Ciri-ciri Uranium : Logam radioaktif yang langka dan biasa digunakan untuk menghasilkan
energi dalam reaktor nuklir.
13. Zink
49. 46
Ciri-ciri Zink : Logam berwarna buram yang digunakan sebagai logam pelapis pada baja dengan
cara menyepuh (galvanisasi) untuk menghindarkan karat.
Jenis - jenis Besi :
1. Besi Kasar
Merupakan hasil pokok dari dapur tinggi yang berasal dari reaksi reduksi atas bijih besi dengan
komposisi sebagai berikut :
- Karbon (C) = 3,85% (rata-rata)
- Mangan (Mn) = 0,9% (rata-rata)
- Phospor (P) = 0,9% (rata-rata)
- Belerang (S) = 0,025% (rata-rata)
- Silikon (Si) = 0,12% (rata-rata)
Sifat utama dari besi kasar adalah rapuh (getas). Sehingga hal ini perlu dilakukan pengolahan
lebih lanjut dengan menggunakan dapur-dapur baja dan kupola.
Pig iron dapat dibedakan dalam dua macam, yakni :
a. Besi kasar putih : Berwarna putih (mengandung 2,3 ~ 3,5% C), bersifat getas dan keras,
kandungan Mangan (Mn) masih cukup tinggi serta sulit ditempa.
b. Besi kasar kelabu : Berwarna kelabu (mengandung lebih dari 3,5% C), kandungan Si masih
cukup tinggi, kekuatan tarik lebih rendah dari besi kasar putih, mudah dituang meskipun masih
cukup getas. Besi kasar kelabu digolongkan menjadi : besi kasar kelabu muda yang mengandung
0,5 ~ 1% Si dengan butir-butir halus serta banyak dipakai sebagai bahan pembuat silinder mesin
dan jenis yang kedua yakni besi kasar kelabu tua yang mengandung hingga 3% Si dengan butir-
butir kasar serta tahan getaran.
2.Besi Beton
Besi beton diproduksi secara umum terdiri dari 3 jenis: besi beton permukaan polos (round bar),
besi beton ulir (deformed bar) dan besi beton kanal u (shape). Bahan baku besi beton adalah
billet, yang merupakan balok baja berukuran 100 x 100 mm, 110 x 110 mm, 120 x 120mm
dengan panjang masing-masing sekitar 170 mm. Bahan baku dari billet sendiri adalah besi-besi
tua, skrap, serta bahan penolong seperti kokas, grafit, lime, ferro alloys yang dilebur dengan
berbagai metode. Bahan penolong tadi digunakan untuk mendapatkan unsur carbon (C), Si
(silicon), Mn (Mangan) yang akan sangat berpengaruh pada qualitas besi beton.
50. 47
Mutu besi beton yang baik adalah yang memiliki kekuatan tarik (standard yield strength / Ys)
minimal 24 kg / mm2. Kadar carbon berpengaruh besar kepada sifat mekanik dari besi beton.
Kadar carbon yang terlalu besar akan membuat besi beton menjadi lebih getas dan akan
meningkatkan kekerasan dan kekuatan tarik tetapi keuletannya cenderung menurun. Kadar unsur
silikon berpengaruh terhadap struktur mikro besi beton. Kadar silikon yang rendah
mengakibatkan besi menjadi kropos. Kadar unsur mangan berpengaruh besar pada keuletan besi
beton. Unsur mangan yang terlalu banyak dapat meningkatkan keuletan tetapi mengurangi
kekerasan.
Proses pembuatan Besi :
51. 48
Pengertian Baja
Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar dengankarbon sebagai unsur paduan
utamanya. Kandungan unsur karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1% berat sesuai
grade-nya. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras dengan mencegah dislokasi
bergeser pada kisi kristal (crystal lattice) atom besi. Baja karbon ini dikenal sebagai baja hitam
karena berwarna hitam, banyak digunakan untuk peralatan pertanian misalnya sabit dan cangkul.
Jenis-jenis Baja
Baja di kelompokan menjadi 2 :
1.Baja Karbon (carbon steel)
a. Baja karbon rendah (low carbon steel)
( Sifatnya mudah ditempa dan mudah di mesin Penggunaannya )
b. Baja karbon menengah (medium carbon steel )
( Kekuatan lebih tinggi daripada baja karbon rendah dan sifatnya sulit untuk dibengkokkan,
dilas, dipotong )
c. Baja karbon tinggi (high carbon steel)
( Sifatnya sulit dibengkokkan, dilas dan dipotong )
2.Baja Paduan (Alloy steel)
Sengaja di padukan untuk meningkatkan fungsi pada baja disesuaikan dengan kebutuhan seperti :
52. 49
a. Untuk menaikkan sifat mekanik baja (kekerasan, keliatan, kekuatan tarik dan sebagainya).
b. Untuk menaikkan sifat mekanik pada temperatur rendah.
c. Untuk meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia (oksidasi dan reduksi).
d. Untuk membuat sifat-sifat spesial .
Karena baja adalah produk yang melalui suatu proses terlebih dahulu, maka ada material yang
harus menjadi bahan baku dalam pembuatannya. Bahan baku untuk pembuatan baja ini adalah
bijih besi. secara umum, ada 3 jenis bijih besi yang umum digunakan, yaitu:
1.Bijih Besi Primer
Umumnya berupa bijih hematite (Fe2O3) atau magnetite (Fe3O4) atau campuran diantara
keduanya. Kandungan Fe nya bervariasi (tinggi dan rendah). Jenis bijih besi primer ini
merupakan bahan baku utama untuk memproduksi besi dunia. Di Indonesia, bijih besi primer ada
di Aceh, Sumbar, Bengkulu, Lampung, Kalbar, Kalsel.
2.Bijih Besi Laterit
Jenis batuan ini berupa goethite dan limonite. Kadar Fe sekitar 40-58% karena mengandung air
kristal. Di Indonesia, terdapat di Pulau Sebuku, Gunung Kukusan (Kalsel), Pomala, Halmahera,
dll.
3.Pasir Besi
Jenis batuannya adalah Titanomagnetite dan bersifat magnet kuat. Kandungan Fe sekitar 59%.
Pengolahan bijih sampai menjadi besi baja secara komersial sudah dilakukan di New Zealand
dan China.
53. 50
Proses pembuatan Baja
Pengertian dan Fungsi Besi Beton
Pengertian Besi Beton
Besi beton merupakan besi yang digunakan untuk penulangan konstruksi beton atau yang lebih
dikenal sebagai beton bertulang. Beton bertulang yang mengandung batang tulangan dan
direncanakan berdasarkan anggapan bahwa bahan tersebut bekerja sama dalam memikul gaya-
gaya. Beton bertulang bersifat unik dimana dua jenis bahan yaitu besi tulangan dan beton dipakai
secara bersamaan. Tulangan menyediakan gaya tarik yang tidak dimiliki beton dan mampu
menahan gaya tekan.
Secara umum besi beton tulangan mengacu pada dua bentuk yaitu besi polos (plain bar) dan besi
ulir (deformed bar/BJTD). Besi polos adalah besi yang memiliki penampang bundar dengan
permukaan licin atau tidak bersirip. Besi ulir atau besi tulangan beton sirip adalah batang besi
dengan bentuk permukaan khusus berbentuk sirip melintang (puntir/sirip ikan) atau rusuk
memanjang (sirip teratur/bambu) dengan pola tertentu, atau batang tulangan yang dipilin pada
proses produksinya.
54. 51
Besi BetonPolos
Tulangan ulir, yang diberi ulir melalui proses rol
pada permukaannya (polanya berbeda tergantung
dari pabrik pembuatnya) untuk mendapatkan
ikatan (bonding) yang lebih baik antara tulangan
dan beton yang digunakan pada hampir semua
aplikasi dibandingkan dengan tulangan polos
dengan luas penampang sama. Bentuk ulir berupa
sirip meningkatkan daya lekat guna menahan
gerakan dari batang secara relatif terhadap beton.
Tulangan polos (BJTD) jarang digunakan kecuali untuk membungkus tulangan longitudinal
(sengkang atau spiral) yang diberi kait pada ujungnya, terutama pada kolom.
Besi BetonUlir
Fungsi Besi Beton
Sejak tahun 1950 konstruksi konstruksi besi
beton mulai digunakan sebagai elemen
utama dalam pembangunan gedung tinggi.
Karena pengetahuan manusia tentang
perilaku beton bertulang yang terbatas,
terutama mengenai nonlinearitas material
beton itu sendiri, pada awal abad ke-20
kebanyakan gedung tinggi di Amerika
menggunakan baja profil sebagai elemen
struktur utamanya. Baru pada 1950-an
konstruksi beton mulai ikut berperan dalam
konstruksi gedung tinggi.
Di Indonesia sendiri, besi beton lebih sering digunakan untuk pembangunan gedung, karena
bahan ini lebih mudah didapat sehingga dirasakan lebih ekonomis dibanding konstruksi lainnya.
Besi beton atau beton bertulang boleh jadi merupakan bahan konstruksi yang paling penting
karena digunakan dalam berbagai bentuk untuk hampir semua struktur baik besar maupun kecil
seperti bangunan, jembatan, perkerasan jalan, bendungan, dinding pebahan tanah, terowongan,
jembatan yang melintasi lembah (viaduct), drainase, fasilitas irigasi, tangki dan sebagainya.
55. 52
Khusus untuk bangunan gedung bertingkat tinggi, besi beton digunakan untuk struktur kolom,
balok, dinding, plat, besi poer dan sloof. Sukses beton bertulang sebagai bahan konstruksi yang
universal karena banyaknya kelebihan yang dimilikinya. Kelebihan tersebut antara lain :
1. Memiliki kuat tekan yang relatif lebih tinggi dibandingkan kebanyakan bahan lain.
2. Memiliki ketahanan yang tinggi terhadap api dan air, bahkan memiliki struktur terbaik
untuk bangunan yang banyak bersentuhan dengan air. Pada peristiwa kebakaran dengan intesitas
rata-rata, batang-batang struktur dengan ketebalan penutup beton yang memadai sebagai
pelindung tulangan hanya mengalami kerusakan pada permukaannya saja tanpa mengalami
keruntuhan.
3. Struktur beton bertulang sangat kokoh.
4. Tidak memerlukan biaya pemeliharaan yang tinggi.
5. Dibandingkan dengan bahan lain, memiliki usia layan yang sangat panjang. Dalam
kondisi-kondisi normal, struktur beton bertulang dapat digunakan sampai kapanpun tanpa
kehilangan kemampuannya untuk menahan beban. Ini dapat dijelaskan dari kenyataan bahwa
kekuatannya tidak berkurang dengan berjalannya waktu bahkan semakin lama semakin
bertambah dalam hitungan tahun, karena lamanya proses pemadatan semen.
6. Merupakan satu-satunya bahan yang ekonomis untuk pondasi tapak, dinding basement,
tiang tumpuan jembatan, dan bangunan-bangunan semacam itu.
7. Dapat dirakit menjadi bentuk yang sangat beragam mulai dari plat, balok dan kolom yang
sederhana sampai menjadi atap kubah dan cangkang besar.
8. Keahlian buruh yang dibutuhkan untuk membangun konstruksi beton bertulang lebih
rendah bila dibandingkan dengan bahan lain seperti baja struktur.
56. 53
2.9 Multiplek
Apa Beda Tripleks dan Multipleks?
Dalam dunia perkayuan terdapat istilah tripleks dan multipleks. Bagi yang sudah lama
berkecimpung dalam dunia perkayuan mungkin sudah paham apa perbedaan antara tripleks dan
multipleks tersebut, tetapi bagi orang yang awam mungkin belum tahu apa perbedaannya. Ingin
tahu apa perbedaan antara tripleks dan multipleks?
Apa Beda Tripleks dan Multipleks?
Tripleks dan multipleks merupakan kayu olahan yang terbuat dari lembaran-lembaran kayu tipis
yang kemudian dipres dan di lem menjadi satu. Lembaran kayu ini harganya cukup murah dan
juga mudah untuk diolah. Lembaran-lembaran yang telah diolah menjadi sebuah papan kayu ini
biasa juga disebut dengan plywood.
Tripleks dan multipleks memiliki perbedaan hanya terletak pada jumlah lapisan kayunya saja.
Apabila lapis lembaran kayu berjumlah tiga lembar maka disebut dengan tripleks sedangkan jika
lapisan penyusunnya terdiri dari tiga lembar lebih disebut dengan multipleks.
Kualitas dari multipleks tidak hanya ditentukan oleh jumlah lapisan lembarnya saja, tetapi juga
bergantung dari beberapa faktor yaitu jenis kayu, proses pengepresan, dan juga daya rekat lem
yang digunakan untuk menyatukan setiap lapisan kayu. Untuk ukuran standar multipleks yang
banyak beredar di pasaran adalah 120x240cm dengan tebal antara 3-18mm.
Itulah perbedaan antara tripleks dan multipleks, semoga dengan artikel ini dapat menambah
pengetahuan anda dan semoga dapat memberikan manfaat.
57. 54
Jenis2 kayu buatan yang sering digunakan untuk furniture
A. Partikel = PALING RENDAH
Partikel adalah papan yang terbuat dari serbuk kayu yang dilem dan dipadatkan.
KEUNTUNGAN = MURAH
KERUGIAN= MUDAH RUSAK, BEBAN TIDAK BOLEH TERLALU BERAT, PANTANG
100% kena AIR
FINISHING = biasanya DECOSHEET (sejenis finishing yang PALING TIPIS dan PALING
MURAH. juga PALING LEMAH.. gampang TERKELUPAS)
B. MDF (Medium Density Fibreboard) = Kelas MEDIUM
MDF adalah papan yang terbuat dari serbuk kayu dicampur lem dan kimia2 lain, lebih PADAT
dibandingkan PARTIKEL.
KEUNTUNGAN = agak KERAS, permukaan MULUS (gampang untuk difinishing), sedikit
lebih kuat terhadap air dibanding partikel)
KERUGIAN = rentan terhadap air, jadi anggep lah kalo partikel 1 minggu ngembang...
(INTINYA jangan kena air. lebih cocok untuk bagian atas, kaya ambalan pajangan.)
FINISHING = biasanya HPL ato finishing melamic (tapi ditempel veneer ato ga teakwood/ yg ky
urat2 kayu lainnya)
58. 55
C. HDF (High Density Fibreboard) = Kelas MEDIUM UP.. sodaranya MDF
HDF adalah papan yang terbuat dari serbuk kayu dicampur lem dan kimia2 lain., lebih PADET
dibandingkan MDF.
KEUNTUNGAN = lebih KERAS dari MDF, permukaan MULUS (gampang untuk difinishing),
sedikit lebih kuat terhadap air dibanding partikel)
KERUGIAN = lebih mahal dibanding MDF. rentan terhadap air, jadi anggep lah kalo partikel 1
minggu ngembang...
(INTINYA jangan kena air. lebih cocok untuk bagian atas, kaya ambalan pajangan.)
FINISHING = biasanya HPL ato finishing melamic (tapi ditempel veneer ato ga teakwood/ yg ky
urat2 kayu lainnya)..
D. BLOK BOARD/ BLOK TEAK = KELAS MEDIUM-UP (tergantung finishing)
apa bedanya?? yang 1 polos, yang 1 pake urat jati.. (TEAK = JATI)
BLOKBOARD/TEAK adalah papan yang terbuat dari SUSUNAN KAYU SOLID yang
dijepit/dilem dengan triplek.
KEUNTUNGAN = KUAT, lebih tahan air dibanding A,B,C, untuk RANJANG SUSUN,
BEBAN yang ditanggung kuat menampung LEBIH DARI 150 KILOGRAM
jadi kalo dibilang kekuatan, BLOKBOARD/TEAK boleh diacungin jempol
KERUGIAN = ada kemungkinan rayapan jika pengeringan dari pabrik kurang baik, tapi jarang
terjadi, ada "merek" nya.. yg bagus ma yg biasa
59. 56
FINISHING = untuk B.BOARD lebih cocok untuk DUCO / HPL... untuk B.TEAK biasanya
MELAMIC..
karna ada urat jati tapi ditutupin pake duco.. mending ambil BLOKBOARD ajah
E. MULTIPLEK = KELAS MEDIUM-UP (tergantung finishing)
MULTIPLEK adalah papan yang terbuat dari BERLAPIS2 TRIPLEK biasanya KELIPATAN
3mm, misalnya 9mm, 12mm, 15mm, 18mm..kalo bukan kelipatan 3, biasanya "banci" (nama
panggilan) ato produk ERROR.
KEUNTUNGAN = KUAT, lebih tahan air dibanding A,B,C, kemungkinan rayap kecil karna
diLEM sehingga rayap yang TIDAK TAHAN KIMIA mati.
KERUGIAN = kemampuan menahan BEBAN lebih lemah sedikit dibanding
BLOKBOARD/TEAK
FINISHING = MULTIPLEK biasa difinishing menggunakan melamic (MULTIPLEK +
TEAKWOOD), ato DUCO (MULTIPLEK SAJA), HPL(MULTIPLEK dilapisi HPL)
atau POLYURITHANE (sejenis CAT MAHAL, yang hasilnya CLEAR GLOSS SEPERTI
KACA).
60. 57
2.10 Keramik Lantai
Salah satu bahan flooring atau ubin lantai yang banyak digunakan adalah keramik. Jenis
ubin lantai ini terbuat dari tanah liat yang dilapisi dengan glazur. Ada dua jenis keramik, yaitu
keramik berglazur dan ubin porselin atau homogoneus tile. Pada pembuatan keramik berglazur
adalah dengan mencampur bahan tanah liat dengan kaolin, kemudian dibakar hingga 10000 C.
Pembakaran ini dilakukan agar keramik yang dihasilkan tidak hancur jika direndam dalam air.
Setelah itu dilakukan pelapisan dengan proses pencetakan di atas ubin.
Sedangkan pada ubin porselin dimulai dari penggilingan bahan-bahan mentah yang
berupa campuran feldspar, pasir kuarsa, dan tanah liat. Campuran tersebut akan berbentuk bubur
yang kemudian dikeringkan, sehingga menjadi butiran sangat halus, kemudian dipress ke bentuk
ubin. Setelah itu barulah dibakar di atas suhu 12500 C, yaitu suhu optimal untuk mendapatkan
ubin yang keras tapi tidak getas. Barulah dipotong-potong sesuai ukuran, atau dilakukan
pemolesan terlebih dahulu. Proses pemolesan inilah yang terbilang mahal, karena itu ubin
porselin harganya lebih mahal dibanding keramik berglazur.
Kualitas Keramik
Pada umumnya kualitas keramik dibagi menjadi KW1, KW2, dan KW3. KW1 adalah
kualitas keramik nomer satu, yang tidak memiliki cacat dan penyimpangan ukuran yang berarti.
KW2 bisa jadi memiliki cacat kecil seperti goresan, cacat permukaan, penyimpangan warna, dan
ukuran, serta cacat lainnya yang masih tersamar. Sedangkan KW3, terdapat cacat yang cukup
jelas terlihat pada permukaannya serta rentang penyimpangan ukuran dan warna cukup besar.
Keunggulan dan Kelemahan Keramik
Sebagai bahan ubin lantai keramik memiliki beberapa keunggulan, diantaranya:
• Lebih kuat dan tahan lama
• Daya serap airnya rendah
• Perawatannya relatif paling mudah
• Tersedia dalam berbagai ukuran, motif, dan warna yang bergam
• Lebih sehat dibandingkan dengan karpet lantai karena debu enggan menempel
• Mudah untuk didapatkan
• Keramik menawarkan tampilan estetis yang langgeng dan dapat disesuaikan dengan
aksen tradisional atau pun modern.
Meski memiliki banyak keunggulan, keramik juga memiliki beberapa kekurangan, diantaranya:
61. 58
• Bahan keramik menghantarkan dingin sehingga kurang nyaman di kaki
• Sambungan antar keramik (nat) terkadang sulit dibersihkan karena debu atau kotoran
yang menumpuk.
• Mudah retak dan pecah, sehingga perlu lebih berhati-hati saat membawa serta saat proses
pemasangan.
Keramik memiliki motif, warna, dan ukuran yang beragam. Dengan ukuran yang beragam inilah
yang membuat jenis lantai ini banyak digemari karena dapat dipadukan berbagai ukuran keramik
untuk menciptakan pola yang indah. Keramik dengan ukuran besar menciptakan penampilan
terbuka yang menimbulakn kesan ruangan menjadi luas. Sedangkan keramik dengan ukuran
kecil memberikan kesan kotak papan catur. Ukuran keramik yang dipasang juga harus
disesuaikan dengan ukuran perabot di dalamnya. Pilihlah keramik dengan ukuran besar untuk
mempertahankan keseimbangan penampilan dalam ruangan yang diisi dengan perabot besar dan
berat. Sedangkan untuk ruangan terbuka dapat diaplikasikan dengan perabot yang ringan dan
sedikit, serta sangat pas dipadukan dengan ukuran keramik ukuran kecil.
Sementara dengan motif yang beragam, saat ini banyak dipilih keramik dengan motif minimalis,
atau berkesan natural seperti motif kayu, dan batu alam.
Keramik merupakan bahan bangunan yang sangat populer. Keramik digunakan untuk menutup
permukaan lantai atau dinding untuk tujuan meningkatkan kekuatan, membentuk tekstur dan
membentuk corak.
62. 59
Keramik tersedia dalam beragam bahan, ukuran, tekstur dan corak.
Kebutuhan keramik umumnya dihitung berdasarkan luas permukaan yang akan ditutupi oleh
keramik misalnya lantai atau dinding bangunan. Ukuran luas permukaan bangunan yang akan
ditutupi dengan keramik umumnya dinyatakan dalam satuan meter persegi. Satu meter persegi
adalah luas suatu bidang bujursangar dengan panjang 1 meter dan lebar 1 meter.
Agar memudahkan menghitung kebutuhan keramik untuk diaplikasikan pada permukaan
bagunan, keramik biasanya dijual dalam kemasan dus yang setiap dusnya dapat menutup luasan
permukaan 1 meter persegi atau mendekati 1 meter persegi. Sekeping keramik berukuran 20 cm
x 20 cm memiliki luas permukaan 400 centimeter persegi atau 0,04 meter persegi. Satu dus
keramik ukuran 20 cm x 20 cm terdiri dari 25 lembar yang dapat menutup permukaan seluas 1
meter persegi (25 x 0.04 meter persegi).
Satu lembar keramik ukuran 25 cm x 25 cm memiliki luas permukaan 625 centimeter
persegi atau 0,0625 meter persegi. Satu dus keramik ukuran 25 cm x 25 cm terdiri dari 16 lembar
yang dapat menutup permukaan seluas 1 meter persegi (16 x 0.0625 meter peresegi).
Satu keping keramik ukuran 30 cm x 30 cm memiliki luas permukaan 900 centimeter persegi
atau 0,09 meter persegi. Satu dus keramik ukuran 30 cm x 30 cm terdiri dari 11 lembar yang
dapat menutup permukaan seluas 0.99 meter persegi (11 x 0.09 meter peresegi).
Berikut beberapa satuan kemasan keramik dalam satu dus untuk keramik bujur sangkar.
63. 60
1 dus keramik ukuran 20 cm x 20 cm terdiri dari 25 lembar
1 dus keramik ukuran 25 cm x 25 cm terdiri dari 16 lembar
1 dus keramik ukuran 30 cm x 30 cm terdiri dari 11 lembar
1 dus keramik ukuran 32,5 cm x 32,5 cm terdiri dari 9 lembar
1 dus keramik ukuran 33 cm x 33 cm terdiri dari 9 lembar
1 dus keramik ukuran 33,3 cm x 33,3 cm terdiri dari 9 lembar
1 dus keramik ukuran 40 cm x 40 cm terdiri dari 6 lembar
1 dus keramik ukuran 45 cm x 45 cm terdiri dari 5 lembar
1 dus keramik ukuran 50 cm x 50 cm terdiri dari 4 lembar
1 dus keramik ukuran 60 cm x 60 cm terdiri dari 3 lembar
Berikut beberapa satuan kemasan keramik dalam satu dus untuk keramik persegi panjang.
1 dus keramik ukuran 20 cm x 25 cm terdiri dari 20 lembar
1 dus keramik ukuran 20 cm x 30 cm terdiri dari 16 lembar
1 dus keramik ukuran 20 cm x 40 cm terdiri dari 12 lembar
1 dus keramik ukuran 25 cm x 33 cm terdiri dari 12 lembar
1 dus keramik ukuran 25 cm x 33,3 cm terdiri dari 12 lembar
1 dus keramik ukuran 16,5 cm x 66,6 cm terdiri dari 10 lembar
1 dus keramik ukuran 25 cm x 45 cm terdiri dari 9 lembar
1 dus keramik ukuran 25 cm x 50 cm terdiri dari 8 lembar
1 dus keramik ukuran 20 cm x 60 cm terdiri dari 8 lembar
1 dus keramik ukuran 30 cm x 60 cm terdiri dari 6 lembar
1 dus keramik ukuran 32,5 cm x 65,6 cm terdiri dari 5 lembar
1 dus keramik ukuran 33,3 cm x 66,6 cm terdiri dari 5 lembar
64. 61
Perlu diketahui bahwa untuk beberapa alasan, keramik tidak selalu dikemas dalam jumlah
yang memiliki luasan total sekitar 1 meter persegi. Perlu diperhatikan pula bahwa tidak semua
keramik memiliki ukuran standar menggunakan satuan cm, sebagian keramik khususnya produk
impor memiliki ukuran standar dalam satuan inch. Oleh karena itu saat membeli keramik
pastikan anda mengetahui jumlah keramik yang anda butuhkan per meter persegi permukaan
yang akan ditutupi keramik tersebut.
65. 62
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dapat kita simpulkan bahwasanya ada begitu banyak macam jenis serta ukuran dari
berbagai macam bahan bangunan, dari material yang memiliki partikel sangat kecil sampai
dengan yang dapat kita lihat secara jelas bentuknya.
Karena memiliki begitu banyak macam serta ukuran itulah bahan bangunan memiliki
fungsi dan kegunaan sendiri-sendiri, mulai dari bangunan paling bawah(seperti pondasi), sampai
dengan yang paling atas (seperti halnya atap).
Demikian tulisan yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi kita dalam
menambah wawasan kita terhadap bahan bangunan.