SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
DIREKTORAT JENDERAL PENYELENGGARAAN POS DAN INFORMATIKA
KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
2013
KEMKOMINFO
 bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 11 ayat (1)
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2005 tentang
Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran
Swasta, Pasal 15 ayat (7) Peraturan Pemerintah Nomor
51 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran
Lembaga Penyiaran Komunitas, dan Pasal 11 ayat (7)
Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2005 tentang
Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran
Berlangganan, perlu menetapkan Peraturan Menteri
Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia tentang
Tata Cara Pelaporan Perubahan Data Perizinan
Penyiaran.
 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi;
 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran;
 Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2000 tentang Penggunaan
Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit;
 Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2005 tentang
Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Publik;
 Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2005 tentang
Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Swasta;
 Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2005 tentang
Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Komunitas
 Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2005 tentang
Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Berlangganan
 KETENTUAN UMUM
 PERUBAHAN DATA PERIZINAN LEMBAGA PENYIARAN
 Perubahan Nama, Domisili, Susunan Pengurus, dan Anggaran Dasar Lembaga
Penyiaran
 Perubahan Lokasi Pemancar (Stasiun Radio) dan Frekuensi
 Perluasan Jangkauan Wilayah Layanan Lembaga Penyiaran Berlangganan
 Perubahan Program Siaran Lembaga Penyiaran Berlangganan
 PENGEMBANGAN JARINGAN PENYIARAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RRI
DAN TVRI
 PERUBAHAN KEANGGOTAAN STASIUN JARINGAN LEMBAGA PENYIARAN
SWASTA
 EVALUASI DAN VERIFIKASI
 AKIBAT HUKUM
 KETENTUAN PERALIHAN
 PENUTUP
PM ini mengelaborasi:
 Pasal-pasal yang diatur dalam PP LPP, LPS, LPB dan LPK, yang memberikan
kewajiban bagi lembaga penyiaran untuk melaporkan dan/atau meminta
persetujuan kepada Menteri:
 LPP
• Pengembangan Jaringan dan penggunaan frekuensi radio
 LPS
• Perubahan Nama, Domisili, Susunan Pengurus, dan Anggaran Dasar
• Perubahan lokasi pemancar (stasiun radio) dan frekuensi
• Perubahan keanggotaan Sistem Stasiun Jaringan
 LPK
• Perubahan Nama, Domisili, Susunan Pengurus, dan Anggaran Dasar
• Perubahan lokasi pemancar (stasiun radio) dan frekuensi
 LPB
• Perubahan Nama, Domisili, Susunan Pengurus, dan
Anggaran Dasar
• Perubahan lokasi pemancar (stasiun radio) dan frekuensi
• Perluasan jangkauan wilayah layanan
• Perubahan program siaran LPB, dengan memuat hal-hal
sebagai berikut:
• Alasan perubahan program siaran;
• Jumlah, materi dan kategori program siaran sebelum dan
setelah perubahan; dan/atau
• Hak siar
 Setiap perubahan nama, domisili, susunan pengurus, dan/atau
anggaran dasar Lembaga Penyiaran terlebih dahulu wajib
dilaporkan kepada Menteri untuk dievaluasi.
 Perubahan nama meliputi :
a. Perubahan nama sebutan di udara yang tercantum dalam Izin
Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) ; dan
b. Perubahan nama wajib dilaporkan kepada Menteri untuk
dicatat dalam database Perizinan Penyiaran.
 Perubahan domisili meliputi:
a. Perubahan alamat domisili badan hukum.
b. Perubahan alamat kantor.
c. Perubahan alamat studio.
 Perubahan domisili tidak berkaitan dengan wilayah layanan
sebagaimana telah ditetapkan dalam Izin Penyelenggaraan
Penyiaran.
 Perubahan domisili wajib dilaporkan kepada Menteri untuk dicatat
dalam database Perizinan Penyiaran di Kementerian Komunikasi
dan Informatika RI.
 Perubahan susunan pengurus yaitu pengurus yang bertanggung
jawab untuk dan atas nama Lembaga Penyiaran sebagaimana yang
tercantum dalam akta pendirian badan hukum.
 Perubahan susunan pengurus wajib dilaporkan kepada Menteri
untuk dilakukan evaluasi.
 Perubahan anggaran dasar meliputi:
a. Pengalihan saham Lembaga Penyiaran Swasta dan Lembaga
Penyiaran Berlangganan.
b. Penambahan dan pengembangan modal Lembaga Penyiaran
Swasta dan Lembaga Penyiaran Berlangganan.
c. Penambahan dan pengembangan modal asing oleh Lembaga
Penyiaran Swasta dan Lembaga Penyiaran Berlangganan.
d. Kepemilikan saham yang dilakukan melalui investasi secara
langsung.
 Perubahan anggaran dasar wajib dilaporkan kepada
Menteri untuk dilakukan evaluasi.
 Laporan disampaikan oleh LPS dan LPB yang
bersangkutan kepada Menteri secara tertulis.
 Laporan paling sedikit memuat latar belakang dan tujuan
penambahan atau pengembangan modal, komposisi
seluruh modal dasar, modal disetor, nama pemegang
saham, nilai saham yang dimiliki dan struktur
kepengurusan lembaga penyiaran sebelum dan sesudah
terjadinya perubahan.
 Permohonan perubahan diajukan dengan mengisi
Formulir Permohonan Perubahan Nama, Domisili,
Susunan Pengurus, dan/atau Anggaran Dasar sesuai
dengan lampiran Peraturan Menteri ini.
 Setiap perubahan lokasi stasiun radio Lembaga
Penyiaran yang berbentuk badan hukum, terlebih
dahulu wajib mengajukan permohonan kepada Menteri
untuk mendapatkan persetujuan.
 Perubahan lokasi stasiun radio adalah perubahan
alamat stasiun radio dalam wilayah layanan yang telah
ditetapkan.
 Perubahan alokasi dan penggunaan frekuensi
dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
 Lembaga Penyiaran Berlangganan melalui kabel dapat
memperluas jangkauan wilayah layanannya dengan
terlebih dahulu mengajukan permohonan kepada
Menteri untuk mendapatkan persetujuan.
 Diajukan dengan mengajukan Surat Permohonan
Perubahan Data Izin Penyelenggaraan Penyiaran
Lembaga Penyiaran Jasa Penyiaran Radio/Televisi
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I serta
mengisi Formulir Permohonan Perluasan Jangkauan
Wilayah Layanan sebagaimana tercantum dalam
Lampiran III
LPP RRI dan TVRI dapat melakukan pengembangan
jaringan penyiaran dengan terlebih dahulu mengajukan
permohonan penggunaan alokasi frekuensi radio
kepada Menteri sepanjang tersedia kanal frekuensi
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
 Keanggotaan sistem stasiun jaringan Lembaga Penyiaran Swasta
dapat berubah apabila terjadi penambahan atau pengurangan
anggota sistem stasiun jaringan.
 Perubahan anggota sistem stasiun jaringan tersebut harus diajukan
oleh induk stasiun jaringan dengan mengajukan permohonan kepada
Menteri untuk mendapatkan persetujuan.
 Permohonan perubahan anggota sistem stasiun jaringan diajukan
dengan mengajukan Surat Permohonan Perubahan Data Izin
Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Jasa Penyiaran
Radio/Televisi sebagaimana tercantum dalam Lampiran I serta
mengisi Formulir Perubahan Keanggotaan Sistem Stasiun Jaringan
Lembaga Penyiaran Swasta sebagaimana tercantum dalam Lampiran
IV
 Pelaksanaan evaluasi dan verifikasi terhadap permohonan
perubahan data perizinan penyiaran dilakukan oleh unit kerja terkait
secara fungsional.
 Dalam melaksanakan evaluasi dan verifikasi sebagaimana dimaksud,
khusus yang berkaitan dengan penambahan dan pengembangan
modal asing atau melalui pasar modal unit kerja terkait secara
fungsional dapat melakukan koordinasi dengan instansi terkait.
 Pelaksanaan evaluasi dilakukan paling lambat 60 (enam puluh) hari
kerja sejak diterimanya permohonan serta terpenuhinya seluruh data
dan kelengkapan yang diperlukan.
 Dalam melakukan verifikasi sebagaimana dimaksud, Pemohon dapat
dipanggil untuk mendapatkan kelengkapan informasi terhadap data
yang disampaikannya
 Dalam hal permohonan tidak lengkap dan/atau tidak sesuai dengan
persyaratan Pemohon diberikan kesempatan untuk melengkapi
dan/atau memperbaiki permohonannya dalam jangka waktu paling
lambat 7 (tujuh hari) kerja setelah permohonan dikembalikan
kepada pemohon.
 Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud Pemohon
tidak melengkapi dan/atau memperbaiki permohonannya,
permohonan dianggap tidak memenuhi persyaratan dan dinyatakan
ditolak.
 Menteri berdasarkan hasil evaluasi dan verifikasi sebagaimana
dimaksud menerbitkan surat persetujuan atau penolakan .
 Persetujuan Menteri berupa:
a. Surat persetujuan atau penolakan perubahan
data perizinan sebagaimana tercantum
dalam Izin Penyelenggaraan Penyiaran
b. Surat persetujuan atau penolakan perubahan
anggaran dasar
c. Surat persetujuan atau penolakan perubahan
anggota Sistem Stasiun Jaringan.
 Perubahan yang dilakukan tanpa memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Pasal 8 ayat
(2), Pasal 10, Pasal 12, Pasal 14 ayat (2), dan Pasal
15 ayat (2) mengakibatkan perubahan dimaksud batal
demi hukum.
 Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku,
Lembaga Penyiaran yang telah melakukan
perubahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
2, Pasal 8, Pasal 10, Pasal 12, Pasal 14, dan
Pasal 15 wajib melaporkan paling lambat 6
(enam) bulan sejak Peraturan Menteri ini mulai
berlaku.
 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
 Agar setiap orang mengetahuinya,
memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri
Komunikasi dan Informatika ini dengan
penempatannya dalam Berita Negara Republik
Indonesia.
Paparan  perubahan data   maret 2013-

More Related Content

What's hot

Bahan presentasi tata cara perizinan tv digital (bpk.syaharudin)
Bahan presentasi tata cara perizinan tv digital (bpk.syaharudin)Bahan presentasi tata cara perizinan tv digital (bpk.syaharudin)
Bahan presentasi tata cara perizinan tv digital (bpk.syaharudin)
Andre Sahusilawane
 
Perka 2 tahun 2010 tentang lpse
Perka 2 tahun 2010 tentang lpsePerka 2 tahun 2010 tentang lpse
Perka 2 tahun 2010 tentang lpse
Rahmat Gani
 
1378267424 peraturan menteri-kominfo_nomor_39_tahun_2012_tentang_tata_cara_pe...
1378267424 peraturan menteri-kominfo_nomor_39_tahun_2012_tentang_tata_cara_pe...1378267424 peraturan menteri-kominfo_nomor_39_tahun_2012_tentang_tata_cara_pe...
1378267424 peraturan menteri-kominfo_nomor_39_tahun_2012_tentang_tata_cara_pe...
nawik1
 
Sk pembuat daftar gaji 2013
Sk pembuat daftar gaji 2013Sk pembuat daftar gaji 2013
Sk pembuat daftar gaji 2013
moliiceman
 
Perka lkpp ttg ulp
Perka lkpp ttg ulpPerka lkpp ttg ulp
Perka lkpp ttg ulp
Ismed Nur
 

What's hot (20)

Bahan presentasi tata cara perizinan tv digital (bpk.syaharudin)
Bahan presentasi tata cara perizinan tv digital (bpk.syaharudin)Bahan presentasi tata cara perizinan tv digital (bpk.syaharudin)
Bahan presentasi tata cara perizinan tv digital (bpk.syaharudin)
 
18 2010 revisi062010
18 2010 revisi06201018 2010 revisi062010
18 2010 revisi062010
 
3. kategori informasi publik
3. kategori informasi publik3. kategori informasi publik
3. kategori informasi publik
 
Perka 2 tahun 2010 tentang lpse
Perka 2 tahun 2010 tentang lpsePerka 2 tahun 2010 tentang lpse
Perka 2 tahun 2010 tentang lpse
 
Pengadilan Tata Usaha Negara: Pelaksanaan Putusan yang Telah Memperoleh Kekua...
Pengadilan Tata Usaha Negara: Pelaksanaan Putusan yang Telah Memperoleh Kekua...Pengadilan Tata Usaha Negara: Pelaksanaan Putusan yang Telah Memperoleh Kekua...
Pengadilan Tata Usaha Negara: Pelaksanaan Putusan yang Telah Memperoleh Kekua...
 
1378267424 peraturan menteri-kominfo_nomor_39_tahun_2012_tentang_tata_cara_pe...
1378267424 peraturan menteri-kominfo_nomor_39_tahun_2012_tentang_tata_cara_pe...1378267424 peraturan menteri-kominfo_nomor_39_tahun_2012_tentang_tata_cara_pe...
1378267424 peraturan menteri-kominfo_nomor_39_tahun_2012_tentang_tata_cara_pe...
 
Sk pembuat daftar gaji 2013
Sk pembuat daftar gaji 2013Sk pembuat daftar gaji 2013
Sk pembuat daftar gaji 2013
 
Perka lkpp ttg ulp
Perka lkpp ttg ulpPerka lkpp ttg ulp
Perka lkpp ttg ulp
 
Sosialisasi siharka
Sosialisasi siharkaSosialisasi siharka
Sosialisasi siharka
 
Pkpu 33 thn 2018
Pkpu 33 thn 2018Pkpu 33 thn 2018
Pkpu 33 thn 2018
 
LHKASN
LHKASNLHKASN
LHKASN
 
PKPU nomor 11 tahun 2015
PKPU nomor 11 tahun 2015 PKPU nomor 11 tahun 2015
PKPU nomor 11 tahun 2015
 
MANAJEMEN PNS_PP No. 11/2017 jo 17/2020
MANAJEMEN PNS_PP No. 11/2017 jo 17/2020 MANAJEMEN PNS_PP No. 11/2017 jo 17/2020
MANAJEMEN PNS_PP No. 11/2017 jo 17/2020
 
SK Tenaga Honor dan Kontrak MS Jantho 2013
SK Tenaga Honor dan Kontrak MS Jantho 2013SK Tenaga Honor dan Kontrak MS Jantho 2013
SK Tenaga Honor dan Kontrak MS Jantho 2013
 
Penyelesaian sengketa pemilihan gubernur, bupati dan walikota
Penyelesaian sengketa pemilihan gubernur, bupati dan walikotaPenyelesaian sengketa pemilihan gubernur, bupati dan walikota
Penyelesaian sengketa pemilihan gubernur, bupati dan walikota
 
Jawaban 4.b.c penerapan wbs
Jawaban 4.b.c penerapan wbsJawaban 4.b.c penerapan wbs
Jawaban 4.b.c penerapan wbs
 
Lorong gelap kampanye dan dana kampanye 2019 ppt
Lorong gelap kampanye dan dana kampanye 2019 pptLorong gelap kampanye dan dana kampanye 2019 ppt
Lorong gelap kampanye dan dana kampanye 2019 ppt
 
Bkn pensiun
Bkn pensiunBkn pensiun
Bkn pensiun
 
Pkpu 2 2017 upload
Pkpu 2 2017 uploadPkpu 2 2017 upload
Pkpu 2 2017 upload
 
PKPU Nomor 2 Tahun 2017
PKPU Nomor 2 Tahun 2017PKPU Nomor 2 Tahun 2017
PKPU Nomor 2 Tahun 2017
 

Similar to Paparan perubahan data maret 2013-

Implementasi Sistem Stasiun Jaringan di Indonesia
Implementasi Sistem Stasiun Jaringan di IndonesiaImplementasi Sistem Stasiun Jaringan di Indonesia
Implementasi Sistem Stasiun Jaringan di Indonesia
Feriandi Mirza
 
Panduan izin radio_komunitas
Panduan izin radio_komunitasPanduan izin radio_komunitas
Panduan izin radio_komunitas
Mardi Yono
 
Panduan izin radio_komunitas
Panduan izin radio_komunitasPanduan izin radio_komunitas
Panduan izin radio_komunitas
jrkyogyakarta
 
Izin pelaksanaan transmigrasi (ipt) kemitraan badan usaha file#2
Izin pelaksanaan transmigrasi (ipt) kemitraan badan usaha file#2Izin pelaksanaan transmigrasi (ipt) kemitraan badan usaha file#2
Izin pelaksanaan transmigrasi (ipt) kemitraan badan usaha file#2
Rizki Ramadhan
 
Pandangan umum fraksi golkar terhadap lima raperda
Pandangan umum fraksi golkar terhadap lima raperdaPandangan umum fraksi golkar terhadap lima raperda
Pandangan umum fraksi golkar terhadap lima raperda
Haris Sahido
 
Permenpan2014 016
Permenpan2014 016Permenpan2014 016
Permenpan2014 016
pelayanan
 
SOP dan Peraturan SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara)
SOP dan Peraturan SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara)SOP dan Peraturan SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara)
SOP dan Peraturan SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara)
Ahmad Abdul Haq
 

Similar to Paparan perubahan data maret 2013- (20)

Implementasi Sistem Stasiun Jaringan di Indonesia
Implementasi Sistem Stasiun Jaringan di IndonesiaImplementasi Sistem Stasiun Jaringan di Indonesia
Implementasi Sistem Stasiun Jaringan di Indonesia
 
Panduan izin radio_komunitas
Panduan izin radio_komunitasPanduan izin radio_komunitas
Panduan izin radio_komunitas
 
Panduan izin radio_komunitas
Panduan izin radio_komunitasPanduan izin radio_komunitas
Panduan izin radio_komunitas
 
Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 14 Tahun 2017 tanggal 5 Se...
Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 14 Tahun 2017 tanggal 5 Se...Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 14 Tahun 2017 tanggal 5 Se...
Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 14 Tahun 2017 tanggal 5 Se...
 
Permen PU 04 2011
Permen PU 04 2011Permen PU 04 2011
Permen PU 04 2011
 
Izin pelaksanaan transmigrasi (ipt) kemitraan badan usaha file#2
Izin pelaksanaan transmigrasi (ipt) kemitraan badan usaha file#2Izin pelaksanaan transmigrasi (ipt) kemitraan badan usaha file#2
Izin pelaksanaan transmigrasi (ipt) kemitraan badan usaha file#2
 
Peraturan Menkominfo No. 5 Tahun 2015
Peraturan Menkominfo No. 5 Tahun 2015Peraturan Menkominfo No. 5 Tahun 2015
Peraturan Menkominfo No. 5 Tahun 2015
 
Peraturan Menkominfo Nomor 5/2015
Peraturan Menkominfo Nomor 5/2015Peraturan Menkominfo Nomor 5/2015
Peraturan Menkominfo Nomor 5/2015
 
peraturan Gubernur Jawa Timur no 34 thn 2013 ttg mekanisme pemberian persetuj...
peraturan Gubernur Jawa Timur no 34 thn 2013 ttg mekanisme pemberian persetuj...peraturan Gubernur Jawa Timur no 34 thn 2013 ttg mekanisme pemberian persetuj...
peraturan Gubernur Jawa Timur no 34 thn 2013 ttg mekanisme pemberian persetuj...
 
Pandangan umum fraksi golkar terhadap lima raperda
Pandangan umum fraksi golkar terhadap lima raperdaPandangan umum fraksi golkar terhadap lima raperda
Pandangan umum fraksi golkar terhadap lima raperda
 
Pergub nomor 18 tahun 2017
Pergub nomor 18 tahun 2017Pergub nomor 18 tahun 2017
Pergub nomor 18 tahun 2017
 
Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tentang Penyiaran LPK
Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tentang Penyiaran LPKPeraturan Pemerintah Nomor 51 Tentang Penyiaran LPK
Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tentang Penyiaran LPK
 
Sosilisasiperpres4tahun2015
Sosilisasiperpres4tahun2015Sosilisasiperpres4tahun2015
Sosilisasiperpres4tahun2015
 
26.11.2021 Bahan Paparan Sosialisasi Pelayanan Publik Menuju Pelayanan Prima....
26.11.2021 Bahan Paparan Sosialisasi Pelayanan Publik Menuju Pelayanan Prima....26.11.2021 Bahan Paparan Sosialisasi Pelayanan Publik Menuju Pelayanan Prima....
26.11.2021 Bahan Paparan Sosialisasi Pelayanan Publik Menuju Pelayanan Prima....
 
Permenpan2014 016
Permenpan2014 016Permenpan2014 016
Permenpan2014 016
 
Permenpu012014
Permenpu012014Permenpu012014
Permenpu012014
 
Permen pu no.1 prt m 2014
Permen pu no.1 prt m 2014Permen pu no.1 prt m 2014
Permen pu no.1 prt m 2014
 
Notulen 22 jan 2018
Notulen 22 jan 2018Notulen 22 jan 2018
Notulen 22 jan 2018
 
Permentan 78 tahun 2012 ttg spp kementan
Permentan 78 tahun 2012 ttg spp kementanPermentan 78 tahun 2012 ttg spp kementan
Permentan 78 tahun 2012 ttg spp kementan
 
SOP dan Peraturan SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara)
SOP dan Peraturan SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara)SOP dan Peraturan SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara)
SOP dan Peraturan SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara)
 

Paparan perubahan data maret 2013-

  • 1. DIREKTORAT JENDERAL PENYELENGGARAAN POS DAN INFORMATIKA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 2013 KEMKOMINFO
  • 2.  bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 11 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Swasta, Pasal 15 ayat (7) Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Komunitas, dan Pasal 11 ayat (7) Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Berlangganan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia tentang Tata Cara Pelaporan Perubahan Data Perizinan Penyiaran.
  • 3.  Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi;  Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran;  Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2000 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit;  Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Publik;  Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Swasta;  Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Komunitas  Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Berlangganan
  • 4.  KETENTUAN UMUM  PERUBAHAN DATA PERIZINAN LEMBAGA PENYIARAN  Perubahan Nama, Domisili, Susunan Pengurus, dan Anggaran Dasar Lembaga Penyiaran  Perubahan Lokasi Pemancar (Stasiun Radio) dan Frekuensi  Perluasan Jangkauan Wilayah Layanan Lembaga Penyiaran Berlangganan  Perubahan Program Siaran Lembaga Penyiaran Berlangganan  PENGEMBANGAN JARINGAN PENYIARAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RRI DAN TVRI  PERUBAHAN KEANGGOTAAN STASIUN JARINGAN LEMBAGA PENYIARAN SWASTA  EVALUASI DAN VERIFIKASI  AKIBAT HUKUM  KETENTUAN PERALIHAN  PENUTUP
  • 5. PM ini mengelaborasi:  Pasal-pasal yang diatur dalam PP LPP, LPS, LPB dan LPK, yang memberikan kewajiban bagi lembaga penyiaran untuk melaporkan dan/atau meminta persetujuan kepada Menteri:  LPP • Pengembangan Jaringan dan penggunaan frekuensi radio  LPS • Perubahan Nama, Domisili, Susunan Pengurus, dan Anggaran Dasar • Perubahan lokasi pemancar (stasiun radio) dan frekuensi • Perubahan keanggotaan Sistem Stasiun Jaringan  LPK • Perubahan Nama, Domisili, Susunan Pengurus, dan Anggaran Dasar • Perubahan lokasi pemancar (stasiun radio) dan frekuensi
  • 6.  LPB • Perubahan Nama, Domisili, Susunan Pengurus, dan Anggaran Dasar • Perubahan lokasi pemancar (stasiun radio) dan frekuensi • Perluasan jangkauan wilayah layanan • Perubahan program siaran LPB, dengan memuat hal-hal sebagai berikut: • Alasan perubahan program siaran; • Jumlah, materi dan kategori program siaran sebelum dan setelah perubahan; dan/atau • Hak siar
  • 7.  Setiap perubahan nama, domisili, susunan pengurus, dan/atau anggaran dasar Lembaga Penyiaran terlebih dahulu wajib dilaporkan kepada Menteri untuk dievaluasi.  Perubahan nama meliputi : a. Perubahan nama sebutan di udara yang tercantum dalam Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) ; dan b. Perubahan nama wajib dilaporkan kepada Menteri untuk dicatat dalam database Perizinan Penyiaran.  Perubahan domisili meliputi: a. Perubahan alamat domisili badan hukum. b. Perubahan alamat kantor. c. Perubahan alamat studio.
  • 8.  Perubahan domisili tidak berkaitan dengan wilayah layanan sebagaimana telah ditetapkan dalam Izin Penyelenggaraan Penyiaran.  Perubahan domisili wajib dilaporkan kepada Menteri untuk dicatat dalam database Perizinan Penyiaran di Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.  Perubahan susunan pengurus yaitu pengurus yang bertanggung jawab untuk dan atas nama Lembaga Penyiaran sebagaimana yang tercantum dalam akta pendirian badan hukum.  Perubahan susunan pengurus wajib dilaporkan kepada Menteri untuk dilakukan evaluasi.
  • 9.  Perubahan anggaran dasar meliputi: a. Pengalihan saham Lembaga Penyiaran Swasta dan Lembaga Penyiaran Berlangganan. b. Penambahan dan pengembangan modal Lembaga Penyiaran Swasta dan Lembaga Penyiaran Berlangganan. c. Penambahan dan pengembangan modal asing oleh Lembaga Penyiaran Swasta dan Lembaga Penyiaran Berlangganan. d. Kepemilikan saham yang dilakukan melalui investasi secara langsung.  Perubahan anggaran dasar wajib dilaporkan kepada Menteri untuk dilakukan evaluasi.
  • 10.  Laporan disampaikan oleh LPS dan LPB yang bersangkutan kepada Menteri secara tertulis.  Laporan paling sedikit memuat latar belakang dan tujuan penambahan atau pengembangan modal, komposisi seluruh modal dasar, modal disetor, nama pemegang saham, nilai saham yang dimiliki dan struktur kepengurusan lembaga penyiaran sebelum dan sesudah terjadinya perubahan.  Permohonan perubahan diajukan dengan mengisi Formulir Permohonan Perubahan Nama, Domisili, Susunan Pengurus, dan/atau Anggaran Dasar sesuai dengan lampiran Peraturan Menteri ini.
  • 11.  Setiap perubahan lokasi stasiun radio Lembaga Penyiaran yang berbentuk badan hukum, terlebih dahulu wajib mengajukan permohonan kepada Menteri untuk mendapatkan persetujuan.  Perubahan lokasi stasiun radio adalah perubahan alamat stasiun radio dalam wilayah layanan yang telah ditetapkan.  Perubahan alokasi dan penggunaan frekuensi dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
  • 12.  Lembaga Penyiaran Berlangganan melalui kabel dapat memperluas jangkauan wilayah layanannya dengan terlebih dahulu mengajukan permohonan kepada Menteri untuk mendapatkan persetujuan.  Diajukan dengan mengajukan Surat Permohonan Perubahan Data Izin Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Jasa Penyiaran Radio/Televisi sebagaimana tercantum dalam Lampiran I serta mengisi Formulir Permohonan Perluasan Jangkauan Wilayah Layanan sebagaimana tercantum dalam Lampiran III
  • 13.
  • 14. LPP RRI dan TVRI dapat melakukan pengembangan jaringan penyiaran dengan terlebih dahulu mengajukan permohonan penggunaan alokasi frekuensi radio kepada Menteri sepanjang tersedia kanal frekuensi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
  • 15.  Keanggotaan sistem stasiun jaringan Lembaga Penyiaran Swasta dapat berubah apabila terjadi penambahan atau pengurangan anggota sistem stasiun jaringan.  Perubahan anggota sistem stasiun jaringan tersebut harus diajukan oleh induk stasiun jaringan dengan mengajukan permohonan kepada Menteri untuk mendapatkan persetujuan.  Permohonan perubahan anggota sistem stasiun jaringan diajukan dengan mengajukan Surat Permohonan Perubahan Data Izin Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Jasa Penyiaran Radio/Televisi sebagaimana tercantum dalam Lampiran I serta mengisi Formulir Perubahan Keanggotaan Sistem Stasiun Jaringan Lembaga Penyiaran Swasta sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV
  • 16.  Pelaksanaan evaluasi dan verifikasi terhadap permohonan perubahan data perizinan penyiaran dilakukan oleh unit kerja terkait secara fungsional.  Dalam melaksanakan evaluasi dan verifikasi sebagaimana dimaksud, khusus yang berkaitan dengan penambahan dan pengembangan modal asing atau melalui pasar modal unit kerja terkait secara fungsional dapat melakukan koordinasi dengan instansi terkait.  Pelaksanaan evaluasi dilakukan paling lambat 60 (enam puluh) hari kerja sejak diterimanya permohonan serta terpenuhinya seluruh data dan kelengkapan yang diperlukan.  Dalam melakukan verifikasi sebagaimana dimaksud, Pemohon dapat dipanggil untuk mendapatkan kelengkapan informasi terhadap data yang disampaikannya
  • 17.  Dalam hal permohonan tidak lengkap dan/atau tidak sesuai dengan persyaratan Pemohon diberikan kesempatan untuk melengkapi dan/atau memperbaiki permohonannya dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh hari) kerja setelah permohonan dikembalikan kepada pemohon.  Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud Pemohon tidak melengkapi dan/atau memperbaiki permohonannya, permohonan dianggap tidak memenuhi persyaratan dan dinyatakan ditolak.  Menteri berdasarkan hasil evaluasi dan verifikasi sebagaimana dimaksud menerbitkan surat persetujuan atau penolakan .
  • 18.  Persetujuan Menteri berupa: a. Surat persetujuan atau penolakan perubahan data perizinan sebagaimana tercantum dalam Izin Penyelenggaraan Penyiaran b. Surat persetujuan atau penolakan perubahan anggaran dasar c. Surat persetujuan atau penolakan perubahan anggota Sistem Stasiun Jaringan.
  • 19.  Perubahan yang dilakukan tanpa memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Pasal 8 ayat (2), Pasal 10, Pasal 12, Pasal 14 ayat (2), dan Pasal 15 ayat (2) mengakibatkan perubahan dimaksud batal demi hukum.
  • 20.  Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Lembaga Penyiaran yang telah melakukan perubahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Pasal 8, Pasal 10, Pasal 12, Pasal 14, dan Pasal 15 wajib melaporkan paling lambat 6 (enam) bulan sejak Peraturan Menteri ini mulai berlaku.
  • 21.  Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.  Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.