SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
SOSIOLOGI
HUKUM
PENGANTAR
Dr. Andi Sri Rezky Wulandari, SH.MH.
HP : 085944600230
Email : andirezkysayuti@gmail.com
1
BUKU ACUAN
2
A.A.G. Peters & Koesriani. 1988. Hukum & Perkembangan
Sosisl.I, II, III. Pustaka Sinar Hrapan. Jakarta.
Adam Podgorecki & Christopher J. Whelan. 1987.
Pendekatan Sosiologi Terhadap Hukum. Bina
Aksara.Jakarta.
Alvin S. Johnson. Sosiologi Hukum. Rineka Cipta. Jakarta.
B.R. Rijkschroeff. 2001. Sosiologi, Hukum dan Sosiologi
Hukum. CV. Mandar Maju. Bandung.
Friedman, L.M. 1977. Law & Society. Prentice-Hall.
Englewood Cliffs. New Jersey.
Hans Kelsen, 2004. Teori Umum Hukum dan Negara.
Media. Jakarta.
Soerjono Soekanto. 1994. Pokok-Pokok Sosiologi Hukum.
PT. Raya Grafindo Persada . Jakarta.
Taufiq Abdullah, 1986. Sosiologi Moralitas, Yayasan Obor
Indonesia.Jakarta
Tubagus Ronny Rahman Nitibaskara. 2001. Catatan
Kriminalitas. Jayabaya University Press. Jakarta.
Tubagus Ronny Rahman Nitibaskara. 2001. Ketika
Kejahatan Berdaulat. Peradaban. Jakarta.
Tubagus Ronny Rahman Nitibaskara. 2002. Paradoksal
Konflik dan Otonomi Daerah. Peradaban. Jakarta.
Theo Huijbers, Filsafat Hukum dalam Lintasan Sejarah.
1982.
Hans-Otto Sano dan Gudmundur Alfredson. Hak Asasi
Manusia dan Good Govermence. 2003.
Javier Trevino. The Sociology of Law. 1996.
Mulyana W. Kusuma & Paul S Baut. Hukum, Politik dan
Perubahan Sosial. 1988.
Satjipto Rahardjo. Hukum dalam Perspektif Sosial. 1981.
T.O. Ihromi, Bianglala Hukum. 1982.
3
• Alvin S. Johnson, Sosiologi Hukum, Rineka Cipta, Jakarta, 2006
• Bagir Manan, Dasar-Dasar Perundang-Undangan Indonesia, IN-HILL-CO, Jakarta, 1992
• Roger Cotterrel, Sosiologi Hukum (The Sosiologi Of Law), Nusa Media, Bandung, 2012
• Satjipto Rahardjo, Sosiologi Hukum (Perkembangan, Metode dan Pilihan Masalahnya), Genta Publishing, Yogyakarta, 2010
• Soerjono Soekanto, Pengantar Sosiologi, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007
• Soerjono Soekanto, Pokok-Pokok Sosiologi Hukum, Rajawali Pers, Jakarta, cet-5, 1988
• Soerjono Soekanto dan Purnadi Purbacaraka, Perihal kaidah Hukum, Citra adiya Bakti, Bandung, 1993
• Yesmil Anwar dan Adang, Pengantar Sosilogi Hukum, PT. Grasindo, Jakarta, 2008
• Zainudin Ali, Sosiologi Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, 2006
• Achmad Ali, Menguak Tabir Hukum ( Suatu kajian Filosofis Dan Sosiologis) : dalam Tulisan Hukum Sebagai Kenyataan dalam Masyarakat, PT. Toko
Gunung Agung Tbk., Jakarta
• Sosiologi Hukum Esmi warassih, Pemberdayaan Masyarakat Dalam Mewujudkan Tujuan Hukum ( Proses Penegakan Hukum Dan Persoalan Keadilan),
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2001
• Esmi Warassih, Pranata Hukum : Sebuah Telaah Sosiologis, Suryandaru Utama Semarang, Semarang, 2005. Mahfud MD, Politik Hukum Indonesia,
LP3ES, Jakarta, 1998
• Mochtar Kusumaatmadja, Konsep-Konsep Hukum Dalam Pembangunan, Alumni, Cetakan 1, Edisi 1, Bandung, 2002
• Mokhtar Kusumaatmadja, Pembinaan Hukum dalam rangka Pembangunan Nasional, Binacipta, Bandung, 1986. Nurcholis Madjid, Islam Doktrin dan
Peradaban, Paramadina, Jakarta, 2000
• Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Prenada Media, Jakarta, 2005
• Philipus M. Hadjon dan Tatiek Sri Djatmiati, Argumentasi Hukum, Gajahmada University Press, Yogyakarta, 2005
• Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, Alumni, Bandung, 1986
• Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, Alumni, Bandung, 1986
• Soetandyo Wignjosoebroto, Hukum: Paradigma, Metode dan Dinamika Masalahnya, Elsam, Jakarta, 2002
• Soetandyo Wignyosoebroto, Dari Hukum Kolonial Ke Hukum Nasional, Dinamika Sosial Politik Dalam Perkembangan Hukum Di Indonesia, Rajawali
Pers, Jakarta, 1995
Pertemuan – ke 1
Hukum dalam Sistem Sosial
Bidang Kajian
• Hukum sebagai gejala sosial.
• Hukum dlm pengertian umum (nilai-2, norma,
aturan-aturan, dan kebiasaan yang berlaku di
masyarakat).
• Implementasi hukum dalam kehidupan
bermasyarakat (lembaga, oraganisasi,
personal).
6
(Baca Pokok-2 Sosiologi Hukum Soerjono Soekanto)
Sudut Pandang Sosiologi
dalam Memahami Hukum
7
TONGKAT
AQUARIUM
AIR
8
Falsafah Dasar Manusia
Ernst Cassirer, 1990.
FALSAFAH
TIMUR
ORIENTAL
FALSAFAH
BARAT
OKSIDENTAL
MASYARAKAT
INDIVIDUAL
MASYARAKAT
KOMUNAL
AKAL
BUDI
MANUSIA
MORAL
BUDAYA
NILAI
UKURAN TTG SEJUMLAH
PERILAKU YG DITERIMA
& DISEPAKATI SCR UMUM
OLEH MASYARAKAT
(bentuknya a.l :
VOLKWAYS, MORES,
CUSTOMS, LAWS).
Masyarakat adalah suatu jalinan kelompok-kelompok sosial yg
saling kait mengkait dalam satu SISTEM SOSIAL, menempati
suatu wilayah dengan batas-2 geografi yang jelas, dan
berdasarkan kebudayaan yang sama
STRUKTUR SOSIAL
SKEMA PENEMPATAN NILAI-2
SOSBUD & ORGAN-2 MASY PD
POSISI YG DIANGGAP
SESUAI, DEMI BERFUNGSINYA
MASY SBG ST KESLRHN &
DEMI KPTNGN MASING-2 BAG
UTK JANGKA WKT YG LAMA.
(Baca Sosiologi, Hukum dan Sosiologi Hukum. B.R. Rijkschroeff)
MASYARAKAT
9
10
1. Setiap masyarakat tdk akan berhenti berkembang karena
mereka mengalami perubahan baik lambat maupun cepat.
Perubahan sosial merupakan suatu keniscayaan, tidak ada
masyarakat yang statis, sesederhana apapun pasti terjadi
perubahan. Perubahan adl suatu kepastian.
2. Perubahan yang terjadi pd lembaga kemasyarakatan akan
diikuti dengan perubahan pd lembaga-2 sosial lainnya.
3. Perubahan sosial yang cepat dapat mengakibatkan
terjadinya disorganisasi yg bersifat sementara sbg proses
penyesuaian diri.
4. Perubahan tidak dibatasi oleh bidang kebendaan atau
bidang spiritual karena keduanya memiliki hubungan
timbal balik.
(Robert M.Z. Lawang)
Ciri Utama Masyarakat
11
Perspektif Masyarakat
(Paul B. Horton & Chester L. Hunt)
Fungsional (Harmoni) Konflik (Dinamis)
1. Norma dan nilai menjadi elemen dasar
dalam kehidupan masyarakat.
2. Komitmen sebagai pegangan dalam
kehidupan sosial.
3. Mesyarakat selalu harmoni.
4. Kehidupan sosial tergantung pada
solidaritas masyarakat.
5. Kehidupan sosial didasarkan pada
kerjasama & saling memperhatikan atau
saling membutuhkan.
6. Sistem sosial hanya bisa terjaga jika ada
konsensus.
7. Masyarakat mengakui adanya otoritas
yang syah.
8. Sistem sosial bersifat integratif.
9. Sistem sosial cenderung stabil atau tetap.
1. Kepentingan menjadi elemen dasar
dalam kehidupan masyarakat.
2. Paksaan sebagai sarana
mempersatukan kehidupan sosial.
3. Kehidupan sosial sll terpecah belah.
4. Kehidupan sosial menghasilkan
oposisi, perpecahan & permusuhan.
5. Kehidupan sosial menghasilkan
konflik yang terstruktur.
6. Kehidupan sosial menghasilkan
kepentingan yg dikotak-kotakkan
(fragmentasi).
7. Diferensiasi sosial menghasilkan
kekuasaan.
8. Sistem sosial merusak integrasi dan
penuh dengan kontradiksi.
9. Sistem sosial cenderung berubah.
12
Fungsional
(Durkheim, A. Comte, M. Weber, T. Parsons,
H. Spenser)
 Dalam masyarakat terdapat hubungan yg
”saling terkait” (kohesi) antar lembaga-2
(Keluarga, sekolah, orgs sosial, ormas, orgs
hobi , lembaga adat, lembaga negara dll)
dalam pengelompokan yang secara luas
membentuk struktur, di mana dlm struktur
tsb tersusun posisi-2, fungsi-2, peran-2,
mekanisme, dan kegiatan-2 untuk
berfungsinya kelembagaan tersebut.
 Jika aturan-aturan di dalam masyarakat
sesuai dengan nilai-2 dan norma-2 yang
dianut, maka hubungan antar warga
memiliki ikatan yg erat dan kehidupan
masyarakat berlangsung secara harmonis.
 Masyarakat dipandang mampu mengatur
sendiri hubungan antar warganya secara
harmonis.
 “Hukum” merupakan kesepakatan bersama
yang dijaga scr “teguh” oleh masyarakat
sendiri untuk “menjaga” keharmonisan
dalam kehidupan.
Konflik
(Thomas Hobbes, Karl Marx, Galtung,
Dahrendorf, Simmel, Coser, Slotkin)
 Konflik merupakan fenomena normal dan
natural.
 Masyarakat dalam kondisi “labil” atau
sangat potensial untuk terjadinya konflik.
 Konflik merupakan pertentangan antara
dua pihak atau lebih yang menyangkut
masalah ekonomi, kekuasaan, keyakinan,
dan ras.
 “Kekuasaan” (power) merupakan daya
paksa untuk “mengatur” masyarakat agar
kehidupannya berjalan stabil (≠ harmoni).
 Hukum adalah wilayah sosial dimana
masyarakat dan budaya diproduksi dan
reproduksi oleh kekuasaan.
Perspektif Masyarakat
Tipe Masyarakat (Max Weber)
KRITERIA MASYARAKAT AGRARIS TRADISIONAL MASYARAKAT KAPITALIS MODERN
Pemilikan Terikat pd status sosial turun temurun Pemilikan pribadi semua alat produksi dan pemusatan kekayaan berada di
bawah kontrol usahawan (tanah, bangunan, mesin, bahan mentah semuanya
dikontrol olh satu agen & bebas dipertukarkan di pasar sbg barang milik
pribadi)
Mekanisme kerja Bekerja secara alamiah, terkontrol oleh alam semesta Mekanisasi pekerjaan dg memanfaatkan teknologi shg memungkinkan
memperhitungkan kapital scr tepat. Proses produksi berdasarkan prinsip
organisasi yg efektif, produktif, & rasional.
Tenaga kerja Tdk bebas (terikat pd hub keluarga, tua-muda atau
senioritas, nilai-2 budaya, bahkan ada yg bersifat
eksploitatif ttp utk kepentingan kelompok)
Tenaga kerja bebas bergerak manggapi permintaan dr satu cabang ke cabang
perusahaan lainnya atau dr wilayah satu ke wilayah lainnya. Tenaga kerja
bebas menjual tenaganya sbg komoditi utk mendapatkan upah dr pasar
terbuka
Pasar Belum mengeal pajak, sistem pertukaran, memiliki
lembaga keuangan
Pedagang di psr bebas tdk dibatasi olh hambatan tradisi (monopoli klas,
terbatasnya pemilikan, proteksionisme dsb). Pasar mengatur prinsip distribusi
& konsumsi.
Hukum yg
berlaku
Bersifat khusus (lokal/adat), penerapannya berbeda utk
pok sosial yg berbeda. Penerapan & keputusan hk
bersifat patrimonial
Penerapannya bersifat universal. Hk yg dpt diperhitung-nya memungkinkan
meramalkan konsekuensi kontrak & pelaksanaan hk.
Motivasi utama Utk memenuhi kebutuhan sehr-2. Menerima keuntungan
sosial. Menurut Weber, masy tdk terterik pd kesempatan
utk mendptkan penghasilan (material) yg semakin besar
Utk mencapai keuntungan maksimal. Motivasi perilaku ekonomi adl utk
mencapai keuntungan tertinggi.
13
14
Perspektif HUKUM dalam MASYARAKAT
STATIKA SOSIAL
Menganalogikan
masyarakat sebagai
ORGANISME BIOLOGIS
(Seperti mempelajari
tubuh manusia, terdapat
ORGAN, KERANGKA dan
JARINGAN  HERBERT
SPENCER)
DINAMIKA SOSIAL
Memusatkan pada
PSIKOLOGIS, yaitu proses
yang berlangsung dalam
masyarakat seperti
berfungsinya tubuh dan
menciptakan hasil akhir
berupa perkembangan
masyarakat yang
dianalogikan dengan
pertumbuhan ORGANIK
 Auguste Comte
(Baca Sosiologi, Hukum dan Sosiologi Hukum. B.R. Rijkschroeff)
Norma Hukum
1. Norma Hukum Umum
Ketentuan2-nya ditujukan pada setiap orang atau
beberapa orang yang tidak tertentu (indicated but
unnamed). Misalnya: Setiap warganegara yang telah
berusia 17 (tujuh belas) tahun harus …….
2. Norma Hukum Individual
Ketentuan2-nya (hanya) ditujukan pada seseorang atau
beberapa orang tertentu. Misalnya: Nomor Pokok
Mahasiswa 0508007447
15
16
4 (empat) Dimensi Sosial yang mempersatukan
MASYARAKAT
1. IDEOLOGI, (keyakinan, pendirian, dan pengertian) 
merupakan dimensi GAGASAN dari kehidupan bersama
(kesadaran sosialnya).
2. NORMA, (kebiasaan, aturan-aturan dan ketentuan 
merupakan dimensi NORMATIF dari kehidupan bersama
(institusi sosialnya).
3. INTERAKSI, merupakan dimensi TINDAKAN dalam
kehidupan bersama (organisasi sosialnya).
4. KEPENTINGAN, (peluang hidup, kesempatan, akses
terhadap sumberdaya) merupakan dimensi KESEMPATAN
kehidupan bersana (hierarki sosialnya)
IDEOLOGI + NORMA = KEBUDAYAAN
INTERAKSI + KEPENTINGAN = MEMPERKUAT RELASI SOSIAL
(Baca Sosiologi, Hukum dan Sosiologi Hukum. B.R. Rijkschroeff)
The Law of Non
Transferability of Law
(Robert Seidman)
1. Hukum tidak dapat ditransplantasikan
antar masyarakat
2. Hukum harus mendapat dukungan kultural
dari masyarakat
3. Hukum merupakan refleksi dari sistem dan
nilai sosial masyarakat
4. Hukum adalah produk reinstitutionalization
of norm (Paul Bohanan)
17
a. Hukum Prosedural :
Tata-cara yang berlaku di masyarakat sbg
acuan dalam menyelesaikan sengketa,
perselisihan maupun konflik.
b. Hukum Substantif :
Nilai-nilai fundamental terutama
mengenai apa yang adil dan tidak adil
menurut masyarakat.
Dimensi Hukum
(Daniel S. Lev , 1990, 118-215)
18
• Sebagai sarana utk menciptakan ketertiban dlm kehidupan
masyarakat melalui penegakan hukum shg tercipta keadilan dan
keseimbangan dlm masyarakat, demi terwujudnya masyarakat
yang sejahtera.
• Dalam proses penegakkan hukum, perlu didukung beberapa
komponen, a.l :
– Sistem kelembagaan hukum
– Peraturan perundang-undangan
– Aparat penegak hukum
– Sarana prasarana
• Kesadaran masyarakat melahirkan budaya hukum di tengah-
tengah masyarakat. Budaya hukum adl sebuah kondisi di mana
hukum berjalan sesuai dengan aturan dan masyarakat menaati
hukum bukan karena takut sanksi, tetapi karena masyarakat
sendiri telah memahami manfaat dr adanya hukum.
19
Fungsi hukum
Pelembagaan Hukum
(Emile Durkheim)
20
ATMOSPHERE
Suasana
STRUKTUR
FUNGSI/TUGAS
PRESSURE
Desakan
Pengembangan
&
Pemeliharaan
UNITY
Kekompakan
LEMBAGA
PENEGAK HUKUM
REALITA
HUKUM
KEWIBAWAAN HUKUM
HUKUM NGR
HUKUM ADAT
(Baca Sosiologi Moralitas, Taufik Abdullah)
21
Dalam SOSIOLOGIS HUKUM, masyarakat tidak
dipandang sebagai kondisi yang STATIS, tetapi sbg kondisi
yang DINAMIS (berbagai unsur ada di dalamnya), bukan
OBYEK SEMU tetapi suatu RELASI SOSIAL yang terus-
menerus melahirkan PERISTIWA
RELASI SOSIAL merupakan HUBUNGAN antar
INDIVIDU maupun antar KELOMPOK yg selalu
BERUBAH/DINAMIS di dalam MASYARAKAT
DIMENSI SOSIAL
Ideologi
Aturan
Interaksi
Kepetingan
LEMBAGA-2
PENEGAK HK
(formal)
FUNGSI HUKUM dlm
SISTEM SOSIAL
MENJAGA DAN MENEGAKKAN
NORMA-NORMA SOSIAL
PERLINDUNGAN TERHADAP
KELEMBAGAAN SOSIAL
MENJAMIN KEHARMONISAN
SOSIAL
SOSIAL
KONTROL
(Non
formal) BAGIAN DARI
SISTEM SOSIAL
22
Hukum dlm koteks Sistem Sosial
Hukum Normatif, Positivistik, Legalislitik,
Formalistik
Hukum dilihat sebagai bangunan norma yang harus
dipahami secara teks book atau sesuai dengan bunyi
undang-undang/peraturan yang tertulis.
Pendekatan tsb penting untuk mempelajari teks-
teks normatif dengan menggunakan logika hukum
(legal reasoning) yang dibangun atas dasar asas-asas,
dogma-dogma, doktrin-doktrin, dan prinsip-prinsip
hukum terutama yang berlaku secara universal dalam
hukum (modern).
Baca buku : Theo Huijbers, Filsafat Hukum dalam Lintasan Sejarah.
23
Pendekaan ini memiliki kelemahan karena tidak dapat
menjelaskan kenyataan-kenyataan hukum secara
memuaskan, terutama ketika praktek hukum tidak
sesuai dengan aturan-aturan hukum yg tertulis.
Contoh : Prinsip hukum bahwa hukum tidak boleh
berlaku diskriminiatif atau equality before the law,
hukum tidak boleh saling bertentangan, siapa yang
bersalah harus dihukum, hukum harus ditegakkan
sekalipun langit akan runtuh dsb, namun dalam
implementasinya terdapat kesenjangan (gap) dengan
kehidupan nyata di masyarakat.
Baca buku : Theo Huijbers, Filsafat Hukum dalam Lintasan Sejarah. 24
Hukum Empiris, Sosiologis, Realistis,
Konteks Sosial
Hukum merupakan salah satu bangunan sosial
(social institution) yang tidak terlepas dari bangunan
sosial lainnya. Hukum tidak dipahami sebagai teks
dalam undang-undang/peraturan tertulis tetapi
sebagai kenyataan sosial yang berlangsung dalam
kehidupan masyarakat.
Hukum dipahami secara”kontekstual”, karena itu
pemahaman terhadap hukum tidak hanya dilandasi
oleh ”logika hukum” tapi juga dengan ”logika sosial”
dalam rangka searching for the meaning terhadap
suatu ”realita”.
25
Sosiologi Hukum
• SOSIOLOGI : mempelajari masyarakat dlm konteks
inter-relasi antar warganya.
• ILMU HUKUM : mempelajari sekumpulan aturan
untuk diterapkan guna membimbing perilaku
manusia dalam bermasyarakat (bernegara).
• SOSIOLOGI HUKUM : Ilmu pengetahuan ttg inter-
relasi manusia yg berkaitan dg hukum dlm kehidupan
bermasyarakat.
• SOSIOLOGI HUKUM merupakan pengetahuan yg
bersifat multi disipliner approach.
26
(Baca Pokok-2 Sosiologi Hukum Soerjono Soekanto)
Sosiologi Hukum - Ilmu Hukum
No. Sosiologi Hukum Ilmu Hukum
1. Law in action (pendekatan:
socio-legal)
Law in the books
(pendekatan: Yuridis-
Normatif)
2. Mempertimbangkan konteks
masyarakat
Hukum dianggap mengatasi
segala konteks
3. Field Research Library Research
27
28
Budaya Hukum - Sosiologi Hukum
No Budaya Hukum Sosiologi Hukum
1. Sejarah timbulnya 
“kepatuhan “ masyarakat
terhadap hukum
Sejarah timbulnya  dinamika
masyarakat (“interaksi sosial”)
2. Masyarakat yang tidak
kompleks
Masyarakat yg kompleks
3. Cara berpikir masyarakat magis-
religious, feodalistik
Cara berpikir masyarakat
konseptual, individual , rasional
4. Beranggapan bahwa hukum itu
universal (wajib dipatuhi)
Beranggapan bahwa hukum itu
sebagai realitas sosial.
5. Hukum yg dipelajari: cakupan
lokal, rigid, sakelyk.
Hukum yg dipelajari: tertulis dan
tidak tertulis, fleksibel
29
Budaya Hukum - Hukum Adat
No Sosiologi Hukum Hukum Adat
1. Obyeknya  perilaku manusia
yg menyangkut hukum
Obyeknya  norma-2 hukum di
luar Per-Uuan formal.
2. Metode Pendekatan  mutlak,
Absolut
Metode Pendekatan  kearifan,
filosofis, fleksibel
3. Penelitian di lapangan dengan
memperhatikan tata-nilai masy
Penelitian lapangan dengan
memperhatikan interaksi sosial
4. Sumber data lapangan:
informan, responden, key
informant, lembaga-2 hukum
Sumber data lapangan: key
Informan, pejabat hukum adat,
Warga masyarakat.
5. Norma-2 hukum yg nyata
berlaku  pd titik akhir
Norma-2 hukum yg ideal
berlaku  pd titik awal
 Budaya Hukum :
 Serangkaian nilai-2 dasar dalam suatu
kehidupan masyarakat yang menjadi karakter
lembaga hukum dan pola perilaku
masyarakatnya.
 Sosilogi Hukum :
• Sistem inter-relasi antar individu yang
berkaitan dg hukum dalam kehidupan
bermasyarakat
 Teori Hukum :
 Ajaran yang dikemukakan oleh seorang ahli
hukum tentang hukum yang diperoleh
melalui suatu kajian yang mendalam dengan
metode atau prosedur ilmiah.
 Asas Hukum :
 Dasar dasar umum yang terkandung dalam
peraturan hukum dasar dasar umum tersebut
mengandung nilai nilai etis
 Politik Hukum :
 Perwujudan kehendak dari
Pemerintah/Penyelenggara negara hukum
yang berlaku di wilayah dan ke arah mana
hukum itu di kembangkan.
 Kaidah Hukum/Norma Hukum :
 Adalah aturan yang dibuat secara resmi oleh
penguasa negara mengikat setiap orang dan
berlakunya dapat dipaksakan oleh aparat
negara yang berwenang sehingga berlakunya
dapat dipertahankan
 Praktik Hukum :
 Pelaksanaan dan penerapan hukum dan
aturan-aturan yang telah dibuat pada kaedah
hukum dalam peristiwa konkret
 Catatan :
 Dari bagan ini tampak keterkaitan antara
budaya hukum, Sosiologi Hukum s/d praktik
hukum
Budaya Hukum
Sosiologi Hukum
Teori Hukum Asas Hukum
Politik Hukum
KaidahHukum/Norma
Hukum
(Hukum in Abstraco)
Praktik Hukum
(Hukum in Concreto)
30
Manfaat Mempelajari Sosiologi Hukum
1. Mengetahui dan memahami perkembangan hukum positif
(tertulis/tdk tertulis) di dalam masyarakat.
2. Mengetahui efektifitas berlakunya hukum positif di dalam
masyarakat.
3. Mampu menganalisis penerapan hukum di dalam
masyarakat.
4. Mampu mengkonstruksikan fenomena hukum yg terjadi di
masyarakat.
5. Mampu mempetakan masalah-masalah sosial dalam kaitan
dengan penerapan hukum di masyarakat.
31
(Baca Sosiologi, Hukum dan Sosiologi Hukum. B.R. Rijkschroeff)
S E K I A N

More Related Content

Similar to 1_Sosiologi_Hukum_Pengantar_1.pptx

power point tentang sosiologi yang menjelaskan
power point tentang sosiologi yang menjelaskanpower point tentang sosiologi yang menjelaskan
power point tentang sosiologi yang menjelaskanKhotimMuzakka1
 
Sistem sosial budaya
Sistem sosial budayaSistem sosial budaya
Sistem sosial budayaTeo Fredrik
 
Sosiologi dan pembelajaran (Bab 1)
Sosiologi dan pembelajaran (Bab 1)Sosiologi dan pembelajaran (Bab 1)
Sosiologi dan pembelajaran (Bab 1)NurSyaqina
 
Presentasi sosiologi hukum
Presentasi sosiologi hukumPresentasi sosiologi hukum
Presentasi sosiologi hukumRoy Punk
 
Budaya hukum dan implikasinya terhadap pembangunan hukum nasional
Budaya hukum dan implikasinya terhadap pembangunan hukum nasionalBudaya hukum dan implikasinya terhadap pembangunan hukum nasional
Budaya hukum dan implikasinya terhadap pembangunan hukum nasionalMuh Sudirman Sesse Albone
 
Hubungan Hukum dengan Lembaga Sosial
Hubungan Hukum dengan Lembaga SosialHubungan Hukum dengan Lembaga Sosial
Hubungan Hukum dengan Lembaga SosialAdhi Panjie Gumilang
 
TUGAS MAKALAH SOSHUM KARISMA SULASTRI.pdf
TUGAS MAKALAH SOSHUM KARISMA SULASTRI.pdfTUGAS MAKALAH SOSHUM KARISMA SULASTRI.pdf
TUGAS MAKALAH SOSHUM KARISMA SULASTRI.pdfkarisma46
 
2. Konsep Dasar Sosiologi dalam komunitas masyarakat
2. Konsep Dasar Sosiologi dalam komunitas masyarakat2. Konsep Dasar Sosiologi dalam komunitas masyarakat
2. Konsep Dasar Sosiologi dalam komunitas masyarakatssuser9df8d0
 
ar__sos_bud_007_lengkap.ppt
ar__sos_bud_007_lengkap.pptar__sos_bud_007_lengkap.ppt
ar__sos_bud_007_lengkap.pptFajarSubekti7
 
pengantarsosiologi2013-131012181626-phpapp02 (1).pptx
pengantarsosiologi2013-131012181626-phpapp02 (1).pptxpengantarsosiologi2013-131012181626-phpapp02 (1).pptx
pengantarsosiologi2013-131012181626-phpapp02 (1).pptxJunaidikapos
 
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budaya
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budayaAntropolgi & sosiologi kesehatan sosial budaya
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budayaCahya
 
22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide
22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide
22313676 pengantar-ilmu-hukum-slideMael Aja
 
2-manusia-masyarakat-dan-budaya.ppt
2-manusia-masyarakat-dan-budaya.ppt2-manusia-masyarakat-dan-budaya.ppt
2-manusia-masyarakat-dan-budaya.pptVannyAqillah
 
Pengantar-Anthropologi-Hukum.ppt
Pengantar-Anthropologi-Hukum.pptPengantar-Anthropologi-Hukum.ppt
Pengantar-Anthropologi-Hukum.pptDewiAuliaSantika
 
Pertemuan Ke-5 (Makna Etika Pemerintahan).ppt
Pertemuan Ke-5 (Makna Etika Pemerintahan).pptPertemuan Ke-5 (Makna Etika Pemerintahan).ppt
Pertemuan Ke-5 (Makna Etika Pemerintahan).pptMariatulQibtiyah10
 
Sociology as a science that analyses society
Sociology as a science that analyses societySociology as a science that analyses society
Sociology as a science that analyses societyMalik Fauzi
 

Similar to 1_Sosiologi_Hukum_Pengantar_1.pptx (20)

Materi kuliah Antropologi Hukum
Materi kuliah Antropologi HukumMateri kuliah Antropologi Hukum
Materi kuliah Antropologi Hukum
 
power point tentang sosiologi yang menjelaskan
power point tentang sosiologi yang menjelaskanpower point tentang sosiologi yang menjelaskan
power point tentang sosiologi yang menjelaskan
 
Sistem sosial budaya
Sistem sosial budayaSistem sosial budaya
Sistem sosial budaya
 
Masyarakat Madani ppt
Masyarakat Madani pptMasyarakat Madani ppt
Masyarakat Madani ppt
 
Sosiologi dan pembelajaran (Bab 1)
Sosiologi dan pembelajaran (Bab 1)Sosiologi dan pembelajaran (Bab 1)
Sosiologi dan pembelajaran (Bab 1)
 
Presentasi sosiologi hukum
Presentasi sosiologi hukumPresentasi sosiologi hukum
Presentasi sosiologi hukum
 
Budaya hukum dan implikasinya terhadap pembangunan hukum nasional
Budaya hukum dan implikasinya terhadap pembangunan hukum nasionalBudaya hukum dan implikasinya terhadap pembangunan hukum nasional
Budaya hukum dan implikasinya terhadap pembangunan hukum nasional
 
Hubungan Hukum dengan Lembaga Sosial
Hubungan Hukum dengan Lembaga SosialHubungan Hukum dengan Lembaga Sosial
Hubungan Hukum dengan Lembaga Sosial
 
TUGAS MAKALAH SOSHUM KARISMA SULASTRI.pdf
TUGAS MAKALAH SOSHUM KARISMA SULASTRI.pdfTUGAS MAKALAH SOSHUM KARISMA SULASTRI.pdf
TUGAS MAKALAH SOSHUM KARISMA SULASTRI.pdf
 
2. Konsep Dasar Sosiologi dalam komunitas masyarakat
2. Konsep Dasar Sosiologi dalam komunitas masyarakat2. Konsep Dasar Sosiologi dalam komunitas masyarakat
2. Konsep Dasar Sosiologi dalam komunitas masyarakat
 
ar__sos_bud_007_lengkap.ppt
ar__sos_bud_007_lengkap.pptar__sos_bud_007_lengkap.ppt
ar__sos_bud_007_lengkap.ppt
 
pengantarsosiologi2013-131012181626-phpapp02 (1).pptx
pengantarsosiologi2013-131012181626-phpapp02 (1).pptxpengantarsosiologi2013-131012181626-phpapp02 (1).pptx
pengantarsosiologi2013-131012181626-phpapp02 (1).pptx
 
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budaya
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budayaAntropolgi & sosiologi kesehatan sosial budaya
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budaya
 
22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide
22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide
22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide
 
Antropologi Hukum 1
Antropologi Hukum 1Antropologi Hukum 1
Antropologi Hukum 1
 
Sosiologi Hukum
Sosiologi HukumSosiologi Hukum
Sosiologi Hukum
 
2-manusia-masyarakat-dan-budaya.ppt
2-manusia-masyarakat-dan-budaya.ppt2-manusia-masyarakat-dan-budaya.ppt
2-manusia-masyarakat-dan-budaya.ppt
 
Pengantar-Anthropologi-Hukum.ppt
Pengantar-Anthropologi-Hukum.pptPengantar-Anthropologi-Hukum.ppt
Pengantar-Anthropologi-Hukum.ppt
 
Pertemuan Ke-5 (Makna Etika Pemerintahan).ppt
Pertemuan Ke-5 (Makna Etika Pemerintahan).pptPertemuan Ke-5 (Makna Etika Pemerintahan).ppt
Pertemuan Ke-5 (Makna Etika Pemerintahan).ppt
 
Sociology as a science that analyses society
Sociology as a science that analyses societySociology as a science that analyses society
Sociology as a science that analyses society
 

Recently uploaded

Potensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapan
Potensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapanPotensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapan
Potensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapanDIVISIPENCEGAHAN
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxekahariansyah96
 
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahamateri hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahayunitahatmayantihafi
 
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumpilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumekahariansyah96
 
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfUU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfSumardi Arahbani
 
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023Sumardi Arahbani
 
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptxPPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptxmuhammadrezza14
 
aspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niaga
aspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niagaaspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niaga
aspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niagaastrinovianti699
 
Permendagri No 15 Tahun 2023 Pedoman Penyusunan APBD
Permendagri No 15 Tahun 2023 Pedoman Penyusunan APBDPermendagri No 15 Tahun 2023 Pedoman Penyusunan APBD
Permendagri No 15 Tahun 2023 Pedoman Penyusunan APBDSumardi Arahbani
 

Recently uploaded (9)

Potensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapan
Potensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapanPotensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapan
Potensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapan
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptx
 
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahamateri hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
 
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumpilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
 
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfUU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
 
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
 
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptxPPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
 
aspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niaga
aspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niagaaspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niaga
aspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niaga
 
Permendagri No 15 Tahun 2023 Pedoman Penyusunan APBD
Permendagri No 15 Tahun 2023 Pedoman Penyusunan APBDPermendagri No 15 Tahun 2023 Pedoman Penyusunan APBD
Permendagri No 15 Tahun 2023 Pedoman Penyusunan APBD
 

1_Sosiologi_Hukum_Pengantar_1.pptx

  • 1. SOSIOLOGI HUKUM PENGANTAR Dr. Andi Sri Rezky Wulandari, SH.MH. HP : 085944600230 Email : andirezkysayuti@gmail.com 1
  • 2. BUKU ACUAN 2 A.A.G. Peters & Koesriani. 1988. Hukum & Perkembangan Sosisl.I, II, III. Pustaka Sinar Hrapan. Jakarta. Adam Podgorecki & Christopher J. Whelan. 1987. Pendekatan Sosiologi Terhadap Hukum. Bina Aksara.Jakarta. Alvin S. Johnson. Sosiologi Hukum. Rineka Cipta. Jakarta. B.R. Rijkschroeff. 2001. Sosiologi, Hukum dan Sosiologi Hukum. CV. Mandar Maju. Bandung. Friedman, L.M. 1977. Law & Society. Prentice-Hall. Englewood Cliffs. New Jersey. Hans Kelsen, 2004. Teori Umum Hukum dan Negara. Media. Jakarta. Soerjono Soekanto. 1994. Pokok-Pokok Sosiologi Hukum. PT. Raya Grafindo Persada . Jakarta. Taufiq Abdullah, 1986. Sosiologi Moralitas, Yayasan Obor Indonesia.Jakarta
  • 3. Tubagus Ronny Rahman Nitibaskara. 2001. Catatan Kriminalitas. Jayabaya University Press. Jakarta. Tubagus Ronny Rahman Nitibaskara. 2001. Ketika Kejahatan Berdaulat. Peradaban. Jakarta. Tubagus Ronny Rahman Nitibaskara. 2002. Paradoksal Konflik dan Otonomi Daerah. Peradaban. Jakarta. Theo Huijbers, Filsafat Hukum dalam Lintasan Sejarah. 1982. Hans-Otto Sano dan Gudmundur Alfredson. Hak Asasi Manusia dan Good Govermence. 2003. Javier Trevino. The Sociology of Law. 1996. Mulyana W. Kusuma & Paul S Baut. Hukum, Politik dan Perubahan Sosial. 1988. Satjipto Rahardjo. Hukum dalam Perspektif Sosial. 1981. T.O. Ihromi, Bianglala Hukum. 1982. 3
  • 4. • Alvin S. Johnson, Sosiologi Hukum, Rineka Cipta, Jakarta, 2006 • Bagir Manan, Dasar-Dasar Perundang-Undangan Indonesia, IN-HILL-CO, Jakarta, 1992 • Roger Cotterrel, Sosiologi Hukum (The Sosiologi Of Law), Nusa Media, Bandung, 2012 • Satjipto Rahardjo, Sosiologi Hukum (Perkembangan, Metode dan Pilihan Masalahnya), Genta Publishing, Yogyakarta, 2010 • Soerjono Soekanto, Pengantar Sosiologi, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007 • Soerjono Soekanto, Pokok-Pokok Sosiologi Hukum, Rajawali Pers, Jakarta, cet-5, 1988 • Soerjono Soekanto dan Purnadi Purbacaraka, Perihal kaidah Hukum, Citra adiya Bakti, Bandung, 1993 • Yesmil Anwar dan Adang, Pengantar Sosilogi Hukum, PT. Grasindo, Jakarta, 2008 • Zainudin Ali, Sosiologi Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, 2006 • Achmad Ali, Menguak Tabir Hukum ( Suatu kajian Filosofis Dan Sosiologis) : dalam Tulisan Hukum Sebagai Kenyataan dalam Masyarakat, PT. Toko Gunung Agung Tbk., Jakarta • Sosiologi Hukum Esmi warassih, Pemberdayaan Masyarakat Dalam Mewujudkan Tujuan Hukum ( Proses Penegakan Hukum Dan Persoalan Keadilan), Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2001 • Esmi Warassih, Pranata Hukum : Sebuah Telaah Sosiologis, Suryandaru Utama Semarang, Semarang, 2005. Mahfud MD, Politik Hukum Indonesia, LP3ES, Jakarta, 1998 • Mochtar Kusumaatmadja, Konsep-Konsep Hukum Dalam Pembangunan, Alumni, Cetakan 1, Edisi 1, Bandung, 2002 • Mokhtar Kusumaatmadja, Pembinaan Hukum dalam rangka Pembangunan Nasional, Binacipta, Bandung, 1986. Nurcholis Madjid, Islam Doktrin dan Peradaban, Paramadina, Jakarta, 2000 • Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Prenada Media, Jakarta, 2005 • Philipus M. Hadjon dan Tatiek Sri Djatmiati, Argumentasi Hukum, Gajahmada University Press, Yogyakarta, 2005 • Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, Alumni, Bandung, 1986 • Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, Alumni, Bandung, 1986 • Soetandyo Wignjosoebroto, Hukum: Paradigma, Metode dan Dinamika Masalahnya, Elsam, Jakarta, 2002 • Soetandyo Wignyosoebroto, Dari Hukum Kolonial Ke Hukum Nasional, Dinamika Sosial Politik Dalam Perkembangan Hukum Di Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta, 1995
  • 5. Pertemuan – ke 1 Hukum dalam Sistem Sosial
  • 6. Bidang Kajian • Hukum sebagai gejala sosial. • Hukum dlm pengertian umum (nilai-2, norma, aturan-aturan, dan kebiasaan yang berlaku di masyarakat). • Implementasi hukum dalam kehidupan bermasyarakat (lembaga, oraganisasi, personal). 6 (Baca Pokok-2 Sosiologi Hukum Soerjono Soekanto)
  • 7. Sudut Pandang Sosiologi dalam Memahami Hukum 7 TONGKAT AQUARIUM AIR
  • 8. 8 Falsafah Dasar Manusia Ernst Cassirer, 1990. FALSAFAH TIMUR ORIENTAL FALSAFAH BARAT OKSIDENTAL MASYARAKAT INDIVIDUAL MASYARAKAT KOMUNAL AKAL BUDI MANUSIA MORAL BUDAYA
  • 9. NILAI UKURAN TTG SEJUMLAH PERILAKU YG DITERIMA & DISEPAKATI SCR UMUM OLEH MASYARAKAT (bentuknya a.l : VOLKWAYS, MORES, CUSTOMS, LAWS). Masyarakat adalah suatu jalinan kelompok-kelompok sosial yg saling kait mengkait dalam satu SISTEM SOSIAL, menempati suatu wilayah dengan batas-2 geografi yang jelas, dan berdasarkan kebudayaan yang sama STRUKTUR SOSIAL SKEMA PENEMPATAN NILAI-2 SOSBUD & ORGAN-2 MASY PD POSISI YG DIANGGAP SESUAI, DEMI BERFUNGSINYA MASY SBG ST KESLRHN & DEMI KPTNGN MASING-2 BAG UTK JANGKA WKT YG LAMA. (Baca Sosiologi, Hukum dan Sosiologi Hukum. B.R. Rijkschroeff) MASYARAKAT 9
  • 10. 10 1. Setiap masyarakat tdk akan berhenti berkembang karena mereka mengalami perubahan baik lambat maupun cepat. Perubahan sosial merupakan suatu keniscayaan, tidak ada masyarakat yang statis, sesederhana apapun pasti terjadi perubahan. Perubahan adl suatu kepastian. 2. Perubahan yang terjadi pd lembaga kemasyarakatan akan diikuti dengan perubahan pd lembaga-2 sosial lainnya. 3. Perubahan sosial yang cepat dapat mengakibatkan terjadinya disorganisasi yg bersifat sementara sbg proses penyesuaian diri. 4. Perubahan tidak dibatasi oleh bidang kebendaan atau bidang spiritual karena keduanya memiliki hubungan timbal balik. (Robert M.Z. Lawang) Ciri Utama Masyarakat
  • 11. 11 Perspektif Masyarakat (Paul B. Horton & Chester L. Hunt) Fungsional (Harmoni) Konflik (Dinamis) 1. Norma dan nilai menjadi elemen dasar dalam kehidupan masyarakat. 2. Komitmen sebagai pegangan dalam kehidupan sosial. 3. Mesyarakat selalu harmoni. 4. Kehidupan sosial tergantung pada solidaritas masyarakat. 5. Kehidupan sosial didasarkan pada kerjasama & saling memperhatikan atau saling membutuhkan. 6. Sistem sosial hanya bisa terjaga jika ada konsensus. 7. Masyarakat mengakui adanya otoritas yang syah. 8. Sistem sosial bersifat integratif. 9. Sistem sosial cenderung stabil atau tetap. 1. Kepentingan menjadi elemen dasar dalam kehidupan masyarakat. 2. Paksaan sebagai sarana mempersatukan kehidupan sosial. 3. Kehidupan sosial sll terpecah belah. 4. Kehidupan sosial menghasilkan oposisi, perpecahan & permusuhan. 5. Kehidupan sosial menghasilkan konflik yang terstruktur. 6. Kehidupan sosial menghasilkan kepentingan yg dikotak-kotakkan (fragmentasi). 7. Diferensiasi sosial menghasilkan kekuasaan. 8. Sistem sosial merusak integrasi dan penuh dengan kontradiksi. 9. Sistem sosial cenderung berubah.
  • 12. 12 Fungsional (Durkheim, A. Comte, M. Weber, T. Parsons, H. Spenser)  Dalam masyarakat terdapat hubungan yg ”saling terkait” (kohesi) antar lembaga-2 (Keluarga, sekolah, orgs sosial, ormas, orgs hobi , lembaga adat, lembaga negara dll) dalam pengelompokan yang secara luas membentuk struktur, di mana dlm struktur tsb tersusun posisi-2, fungsi-2, peran-2, mekanisme, dan kegiatan-2 untuk berfungsinya kelembagaan tersebut.  Jika aturan-aturan di dalam masyarakat sesuai dengan nilai-2 dan norma-2 yang dianut, maka hubungan antar warga memiliki ikatan yg erat dan kehidupan masyarakat berlangsung secara harmonis.  Masyarakat dipandang mampu mengatur sendiri hubungan antar warganya secara harmonis.  “Hukum” merupakan kesepakatan bersama yang dijaga scr “teguh” oleh masyarakat sendiri untuk “menjaga” keharmonisan dalam kehidupan. Konflik (Thomas Hobbes, Karl Marx, Galtung, Dahrendorf, Simmel, Coser, Slotkin)  Konflik merupakan fenomena normal dan natural.  Masyarakat dalam kondisi “labil” atau sangat potensial untuk terjadinya konflik.  Konflik merupakan pertentangan antara dua pihak atau lebih yang menyangkut masalah ekonomi, kekuasaan, keyakinan, dan ras.  “Kekuasaan” (power) merupakan daya paksa untuk “mengatur” masyarakat agar kehidupannya berjalan stabil (≠ harmoni).  Hukum adalah wilayah sosial dimana masyarakat dan budaya diproduksi dan reproduksi oleh kekuasaan. Perspektif Masyarakat
  • 13. Tipe Masyarakat (Max Weber) KRITERIA MASYARAKAT AGRARIS TRADISIONAL MASYARAKAT KAPITALIS MODERN Pemilikan Terikat pd status sosial turun temurun Pemilikan pribadi semua alat produksi dan pemusatan kekayaan berada di bawah kontrol usahawan (tanah, bangunan, mesin, bahan mentah semuanya dikontrol olh satu agen & bebas dipertukarkan di pasar sbg barang milik pribadi) Mekanisme kerja Bekerja secara alamiah, terkontrol oleh alam semesta Mekanisasi pekerjaan dg memanfaatkan teknologi shg memungkinkan memperhitungkan kapital scr tepat. Proses produksi berdasarkan prinsip organisasi yg efektif, produktif, & rasional. Tenaga kerja Tdk bebas (terikat pd hub keluarga, tua-muda atau senioritas, nilai-2 budaya, bahkan ada yg bersifat eksploitatif ttp utk kepentingan kelompok) Tenaga kerja bebas bergerak manggapi permintaan dr satu cabang ke cabang perusahaan lainnya atau dr wilayah satu ke wilayah lainnya. Tenaga kerja bebas menjual tenaganya sbg komoditi utk mendapatkan upah dr pasar terbuka Pasar Belum mengeal pajak, sistem pertukaran, memiliki lembaga keuangan Pedagang di psr bebas tdk dibatasi olh hambatan tradisi (monopoli klas, terbatasnya pemilikan, proteksionisme dsb). Pasar mengatur prinsip distribusi & konsumsi. Hukum yg berlaku Bersifat khusus (lokal/adat), penerapannya berbeda utk pok sosial yg berbeda. Penerapan & keputusan hk bersifat patrimonial Penerapannya bersifat universal. Hk yg dpt diperhitung-nya memungkinkan meramalkan konsekuensi kontrak & pelaksanaan hk. Motivasi utama Utk memenuhi kebutuhan sehr-2. Menerima keuntungan sosial. Menurut Weber, masy tdk terterik pd kesempatan utk mendptkan penghasilan (material) yg semakin besar Utk mencapai keuntungan maksimal. Motivasi perilaku ekonomi adl utk mencapai keuntungan tertinggi. 13
  • 14. 14 Perspektif HUKUM dalam MASYARAKAT STATIKA SOSIAL Menganalogikan masyarakat sebagai ORGANISME BIOLOGIS (Seperti mempelajari tubuh manusia, terdapat ORGAN, KERANGKA dan JARINGAN  HERBERT SPENCER) DINAMIKA SOSIAL Memusatkan pada PSIKOLOGIS, yaitu proses yang berlangsung dalam masyarakat seperti berfungsinya tubuh dan menciptakan hasil akhir berupa perkembangan masyarakat yang dianalogikan dengan pertumbuhan ORGANIK  Auguste Comte (Baca Sosiologi, Hukum dan Sosiologi Hukum. B.R. Rijkschroeff)
  • 15. Norma Hukum 1. Norma Hukum Umum Ketentuan2-nya ditujukan pada setiap orang atau beberapa orang yang tidak tertentu (indicated but unnamed). Misalnya: Setiap warganegara yang telah berusia 17 (tujuh belas) tahun harus ……. 2. Norma Hukum Individual Ketentuan2-nya (hanya) ditujukan pada seseorang atau beberapa orang tertentu. Misalnya: Nomor Pokok Mahasiswa 0508007447 15
  • 16. 16 4 (empat) Dimensi Sosial yang mempersatukan MASYARAKAT 1. IDEOLOGI, (keyakinan, pendirian, dan pengertian)  merupakan dimensi GAGASAN dari kehidupan bersama (kesadaran sosialnya). 2. NORMA, (kebiasaan, aturan-aturan dan ketentuan  merupakan dimensi NORMATIF dari kehidupan bersama (institusi sosialnya). 3. INTERAKSI, merupakan dimensi TINDAKAN dalam kehidupan bersama (organisasi sosialnya). 4. KEPENTINGAN, (peluang hidup, kesempatan, akses terhadap sumberdaya) merupakan dimensi KESEMPATAN kehidupan bersana (hierarki sosialnya) IDEOLOGI + NORMA = KEBUDAYAAN INTERAKSI + KEPENTINGAN = MEMPERKUAT RELASI SOSIAL (Baca Sosiologi, Hukum dan Sosiologi Hukum. B.R. Rijkschroeff)
  • 17. The Law of Non Transferability of Law (Robert Seidman) 1. Hukum tidak dapat ditransplantasikan antar masyarakat 2. Hukum harus mendapat dukungan kultural dari masyarakat 3. Hukum merupakan refleksi dari sistem dan nilai sosial masyarakat 4. Hukum adalah produk reinstitutionalization of norm (Paul Bohanan) 17
  • 18. a. Hukum Prosedural : Tata-cara yang berlaku di masyarakat sbg acuan dalam menyelesaikan sengketa, perselisihan maupun konflik. b. Hukum Substantif : Nilai-nilai fundamental terutama mengenai apa yang adil dan tidak adil menurut masyarakat. Dimensi Hukum (Daniel S. Lev , 1990, 118-215) 18
  • 19. • Sebagai sarana utk menciptakan ketertiban dlm kehidupan masyarakat melalui penegakan hukum shg tercipta keadilan dan keseimbangan dlm masyarakat, demi terwujudnya masyarakat yang sejahtera. • Dalam proses penegakkan hukum, perlu didukung beberapa komponen, a.l : – Sistem kelembagaan hukum – Peraturan perundang-undangan – Aparat penegak hukum – Sarana prasarana • Kesadaran masyarakat melahirkan budaya hukum di tengah- tengah masyarakat. Budaya hukum adl sebuah kondisi di mana hukum berjalan sesuai dengan aturan dan masyarakat menaati hukum bukan karena takut sanksi, tetapi karena masyarakat sendiri telah memahami manfaat dr adanya hukum. 19 Fungsi hukum
  • 20. Pelembagaan Hukum (Emile Durkheim) 20 ATMOSPHERE Suasana STRUKTUR FUNGSI/TUGAS PRESSURE Desakan Pengembangan & Pemeliharaan UNITY Kekompakan LEMBAGA PENEGAK HUKUM REALITA HUKUM KEWIBAWAAN HUKUM HUKUM NGR HUKUM ADAT (Baca Sosiologi Moralitas, Taufik Abdullah)
  • 21. 21 Dalam SOSIOLOGIS HUKUM, masyarakat tidak dipandang sebagai kondisi yang STATIS, tetapi sbg kondisi yang DINAMIS (berbagai unsur ada di dalamnya), bukan OBYEK SEMU tetapi suatu RELASI SOSIAL yang terus- menerus melahirkan PERISTIWA RELASI SOSIAL merupakan HUBUNGAN antar INDIVIDU maupun antar KELOMPOK yg selalu BERUBAH/DINAMIS di dalam MASYARAKAT
  • 22. DIMENSI SOSIAL Ideologi Aturan Interaksi Kepetingan LEMBAGA-2 PENEGAK HK (formal) FUNGSI HUKUM dlm SISTEM SOSIAL MENJAGA DAN MENEGAKKAN NORMA-NORMA SOSIAL PERLINDUNGAN TERHADAP KELEMBAGAAN SOSIAL MENJAMIN KEHARMONISAN SOSIAL SOSIAL KONTROL (Non formal) BAGIAN DARI SISTEM SOSIAL 22 Hukum dlm koteks Sistem Sosial
  • 23. Hukum Normatif, Positivistik, Legalislitik, Formalistik Hukum dilihat sebagai bangunan norma yang harus dipahami secara teks book atau sesuai dengan bunyi undang-undang/peraturan yang tertulis. Pendekatan tsb penting untuk mempelajari teks- teks normatif dengan menggunakan logika hukum (legal reasoning) yang dibangun atas dasar asas-asas, dogma-dogma, doktrin-doktrin, dan prinsip-prinsip hukum terutama yang berlaku secara universal dalam hukum (modern). Baca buku : Theo Huijbers, Filsafat Hukum dalam Lintasan Sejarah. 23
  • 24. Pendekaan ini memiliki kelemahan karena tidak dapat menjelaskan kenyataan-kenyataan hukum secara memuaskan, terutama ketika praktek hukum tidak sesuai dengan aturan-aturan hukum yg tertulis. Contoh : Prinsip hukum bahwa hukum tidak boleh berlaku diskriminiatif atau equality before the law, hukum tidak boleh saling bertentangan, siapa yang bersalah harus dihukum, hukum harus ditegakkan sekalipun langit akan runtuh dsb, namun dalam implementasinya terdapat kesenjangan (gap) dengan kehidupan nyata di masyarakat. Baca buku : Theo Huijbers, Filsafat Hukum dalam Lintasan Sejarah. 24
  • 25. Hukum Empiris, Sosiologis, Realistis, Konteks Sosial Hukum merupakan salah satu bangunan sosial (social institution) yang tidak terlepas dari bangunan sosial lainnya. Hukum tidak dipahami sebagai teks dalam undang-undang/peraturan tertulis tetapi sebagai kenyataan sosial yang berlangsung dalam kehidupan masyarakat. Hukum dipahami secara”kontekstual”, karena itu pemahaman terhadap hukum tidak hanya dilandasi oleh ”logika hukum” tapi juga dengan ”logika sosial” dalam rangka searching for the meaning terhadap suatu ”realita”. 25
  • 26. Sosiologi Hukum • SOSIOLOGI : mempelajari masyarakat dlm konteks inter-relasi antar warganya. • ILMU HUKUM : mempelajari sekumpulan aturan untuk diterapkan guna membimbing perilaku manusia dalam bermasyarakat (bernegara). • SOSIOLOGI HUKUM : Ilmu pengetahuan ttg inter- relasi manusia yg berkaitan dg hukum dlm kehidupan bermasyarakat. • SOSIOLOGI HUKUM merupakan pengetahuan yg bersifat multi disipliner approach. 26 (Baca Pokok-2 Sosiologi Hukum Soerjono Soekanto)
  • 27. Sosiologi Hukum - Ilmu Hukum No. Sosiologi Hukum Ilmu Hukum 1. Law in action (pendekatan: socio-legal) Law in the books (pendekatan: Yuridis- Normatif) 2. Mempertimbangkan konteks masyarakat Hukum dianggap mengatasi segala konteks 3. Field Research Library Research 27
  • 28. 28 Budaya Hukum - Sosiologi Hukum No Budaya Hukum Sosiologi Hukum 1. Sejarah timbulnya  “kepatuhan “ masyarakat terhadap hukum Sejarah timbulnya  dinamika masyarakat (“interaksi sosial”) 2. Masyarakat yang tidak kompleks Masyarakat yg kompleks 3. Cara berpikir masyarakat magis- religious, feodalistik Cara berpikir masyarakat konseptual, individual , rasional 4. Beranggapan bahwa hukum itu universal (wajib dipatuhi) Beranggapan bahwa hukum itu sebagai realitas sosial. 5. Hukum yg dipelajari: cakupan lokal, rigid, sakelyk. Hukum yg dipelajari: tertulis dan tidak tertulis, fleksibel
  • 29. 29 Budaya Hukum - Hukum Adat No Sosiologi Hukum Hukum Adat 1. Obyeknya  perilaku manusia yg menyangkut hukum Obyeknya  norma-2 hukum di luar Per-Uuan formal. 2. Metode Pendekatan  mutlak, Absolut Metode Pendekatan  kearifan, filosofis, fleksibel 3. Penelitian di lapangan dengan memperhatikan tata-nilai masy Penelitian lapangan dengan memperhatikan interaksi sosial 4. Sumber data lapangan: informan, responden, key informant, lembaga-2 hukum Sumber data lapangan: key Informan, pejabat hukum adat, Warga masyarakat. 5. Norma-2 hukum yg nyata berlaku  pd titik akhir Norma-2 hukum yg ideal berlaku  pd titik awal
  • 30.  Budaya Hukum :  Serangkaian nilai-2 dasar dalam suatu kehidupan masyarakat yang menjadi karakter lembaga hukum dan pola perilaku masyarakatnya.  Sosilogi Hukum : • Sistem inter-relasi antar individu yang berkaitan dg hukum dalam kehidupan bermasyarakat  Teori Hukum :  Ajaran yang dikemukakan oleh seorang ahli hukum tentang hukum yang diperoleh melalui suatu kajian yang mendalam dengan metode atau prosedur ilmiah.  Asas Hukum :  Dasar dasar umum yang terkandung dalam peraturan hukum dasar dasar umum tersebut mengandung nilai nilai etis  Politik Hukum :  Perwujudan kehendak dari Pemerintah/Penyelenggara negara hukum yang berlaku di wilayah dan ke arah mana hukum itu di kembangkan.  Kaidah Hukum/Norma Hukum :  Adalah aturan yang dibuat secara resmi oleh penguasa negara mengikat setiap orang dan berlakunya dapat dipaksakan oleh aparat negara yang berwenang sehingga berlakunya dapat dipertahankan  Praktik Hukum :  Pelaksanaan dan penerapan hukum dan aturan-aturan yang telah dibuat pada kaedah hukum dalam peristiwa konkret  Catatan :  Dari bagan ini tampak keterkaitan antara budaya hukum, Sosiologi Hukum s/d praktik hukum Budaya Hukum Sosiologi Hukum Teori Hukum Asas Hukum Politik Hukum KaidahHukum/Norma Hukum (Hukum in Abstraco) Praktik Hukum (Hukum in Concreto) 30
  • 31. Manfaat Mempelajari Sosiologi Hukum 1. Mengetahui dan memahami perkembangan hukum positif (tertulis/tdk tertulis) di dalam masyarakat. 2. Mengetahui efektifitas berlakunya hukum positif di dalam masyarakat. 3. Mampu menganalisis penerapan hukum di dalam masyarakat. 4. Mampu mengkonstruksikan fenomena hukum yg terjadi di masyarakat. 5. Mampu mempetakan masalah-masalah sosial dalam kaitan dengan penerapan hukum di masyarakat. 31 (Baca Sosiologi, Hukum dan Sosiologi Hukum. B.R. Rijkschroeff)
  • 32. S E K I A N