1. SITUBONDO,(portalindonesia.co.id) - Kayumas adalah nama sebuah desa yang terletak di Kecamatan
Arjasa ,Kabupaten Situbondo,Jawa Timur. Tepatnya berada di ketinggian 700 m dari permukaan laut
dan dibawah kaki gunung Kawah Ijen.
Nama Desa Kayumas sendiri tidak asing bagi masyarakat Situbondo dan sekitarnya, bahkan sudah
terkenal ke manca negara .Hal ini karena salah satu potensi unggulannya adalah penghasil Kopi
Arabika yang sudah tersohor sejak zaman Belanda.
Berdasarkan pengamatan Budi (36) seorang pegiat pariwisata setempat,sebenarnya masih banyak
potensi-potensi yang belum tergali di sana.Diantaranya keindahan dan kekayaan alamnya yang
masih alami, berpotensi untuk dieksplorasi.
Kayumas punya pabrik kopi peninggalan zaman Belanda serta berupa mess kuno yang masih berdiri
kokoh.Ada air terjun yang indah, tebing-tebing karst, kebun kopi yang terbentang luas bagai
savana,hutannya yang masih asri dengan udara yang begitu sejuknya,ragam fauna, serta kearifan
lokal masyarakat yang masih terjaga.
"Sebenarnya masih banyak potensi lainnya yang perlu kita gali. Misal seperti Tanah merah,salah satu
tempat melepas lelah dengan udara yang sejuk dan pemandangan lembah yang memanjakan
mata.Daya tariknya, untuk para selfie mania. Ada view selfie yang menantang di pinggir jurang yang
dalam dengan back ground tebing karst," papar Budi pada portalindonesia.co.id Rabo (14/6).
Lebih jauh Budi mengatakan bahwa bagi pehobi refling ,ada tempat yang pas buat panjat tebing.
" Apalagi tepat di dinding air terjun 45 derajat dengan 2 over hank yang menantang ," imbuh Budi.
Yang menarik, di sana ada penyulingan minyak cengkeh secara tradisional. "Namun di bidang seni,
kami menggaet warga di sana untuk ikut kreatif. Misal, di beberapa tempat sudah dipoles ,seperti
batu yang sudah dibentuk arca dan souvenir dari dahan dahan yang sudah tua dan tak terpakai.
Sementara itu M.Aryo dari Generasi Mahardhika (Gema) mengaku jika satu bulan lalu dirinya dimina
untuk ke Kayumas membantu menyeting maupun promosi .
"Baru kemarin saya bisa dengan membawa tamu dari Jakarta untuk sekedar melihat dan saya juga
baru kali pertama ke sana sudah terpesona oleh alam yang luar biasa indahnya dan aset yang bagus
buat dinas pariwisata maupun pemkab," ujarnya.
"Bahkan tamu saya dari Jakarta sangat berencana habis lebaran mau bawa rombongan kembali ke
tempat tersebut .Hal ini dalam rangka survey selain Baluran dan Pantai Perengan . Akhirnya saya
kordinasi dengan Mas Budi dan diluar dugaan , pihak PTPN XII juga siap memfasilitasi home stay
untuk para wisatawan yang menginap," tambahnya.
2. Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur menggelar "Festival Kopi Kayumas Juara Dunia"
dalam rangka lebih memperkenalkan dan mempromosikan potensi kopi khas Kayumas sebagai
komoditas kopi unggulan.
"Meskipun lahan perkebunan kopi di Situbondo tidak seluas di Kabupaten Bondowoso, tetapi kami
mengambil dari sisi lain, yakni kualitas kopinya sudah teruji dari rasanya juara dunia," ujar Bupati
Situbondo Dadang Wigiarto di sela pembukaan Festival Kopi Kayumas Juara Dunia di Alun-Alun
Kabupaten Situbondo, Jumat.
Karena kualitas kopi asal Desa Kayumas, Kecamatan Arjasa teruji juara dunia kategori kualitas
rasanya, lanjut dia, pemerintah daerah berharap dapat memacu para petani kopi rakyat khususnya,
agar supaya memperlakukan kopinya dengan organik.
Di Desa Kayumas, katanya, sampai saat ini tercatat ada sekitar 1.200 hektare (ha) kebun kopi arabika
yang sedang dalam proses pemeliharaan organik murni dan dibantu oleh Pemerintah Provinsi Jawa
Timur.
"Kalau perlakuan tanaman kopi secara organik berhasil, tentunya kualitas kopinya akan tetap
terjaga. Sehingga yang disebut kopi kayumas juara dunia tidak hanya setahun dua tahun saja, tetapi
yang kami harapkan kualitas kopi tetap dipertahankan," katanya.
Menurut Bupati Dadang, dengan digelarnya festival kopi yang kedua kalinya ini selain sebagai ajang
mempromosikan kopi arabika khas Situbondo juga untuk pemilihan "ratu kopi" yang dapat
mengakomodir anak-anak muda agar belajar tentang kopi termasuk juga barista atau meracik kopi.
"Nantinya juga akan menggelar festival menyangrai kopi dan dalam festival tersebut pemerintah
daerah juga melibatkan partisipasi masyarakat mulai dari pemilik warung kopi, kafe. Selain itu juga
akan digelar festival nyeruput kopi yang akan diikuti sejumlah komunitas pecinta kopi serta pejabat
organisasi perangkat daerah," katanya.