Skizofrenia paranoid adalah salah satu jenis skizofrenia dengan karakteristik utama pasien mengalami waham penganiayaan dan waham kebesaran diri. Waham merupakan istilah yang digunakan dalam keperawatan yang berarti keyakinan palsu. Dalam medis, keyakinan palsu disebut dengan delusi.
Skizofrenia paranoid adalah salah satu jenis skizofrenia dengan karakteristik utama pasien mengalami waham penganiayaan dan waham kebesaran diri. Waham merupakan istilah yang digunakan dalam keperawatan yang berarti keyakinan palsu. Dalam medis, keyakinan palsu disebut dengan delusi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Celebrity Worship Syndrome Terlalu Fanatik pada Idola.docx
1. Celebrity Worship Syndrome Terlalu Fanatik pada Idola
Celebrity worship syndrome adalah perasaan keterikatan yang ekstrem pada seorang selebriti.
Sindrom ini telah dikaitkan dengan beberapa kondisi kesehatan mental seperti kecemasan
hingga depresi.
Apa itu celebrity worship syndrome?
Celebrity worship syndrome adalah perasaan keterikatan yang ekstrem pada seorang selebriti.
Sindrom ini telah digambarkan sebagai gangguan obsesif-adiktif, di mana seorang individu
dapat menjadi terlalu terlibat dan tertarik bahkan sepenuhnya terobsesi dengan detail
kehidupan pribadi seorang selebriti.
Siapa saja bisa menjadi objek obsesi dari celebrity worship syndrome, namun biasanya
seseorang dari dunia televisi, film, dan atau musik pop cenderung lebih sering menjadi objek
obsesi.
Melansir dari Psychology Today, disebutkan bahwa di kalangan peneliti akademis, istilah
celebrity worship adalah istilah yang pertama kali diciptakan pada awal 2000-an oleh Lynn
McCutcheon dan rekan penelitiannya. Namun, diyakini bahwa penggunaan istilah celebrity
worship syndrome (CWS) pertama kali adalah oleh jurnalis James Chapman dalam artikel surat
kabar Daily Mail.
Artikel tersebut melaporkan mengenai sebuah penelitian yang diterbitkan oleh John Maltby dan
rekan-rekannya di Journal of Nervous and Mental Disease. Penelitian tersebut berjudul “A
Clinical Interpretation of Attitudes and Behaviors Associated with Celebrity Worship.”
Sebenarnya, saat itu istilah CWS adalah singkatan dari Celebrity Worship Scale, yakni skala
yang digunakan dalam penelitian untuk mengukur tingkat pemujaan seorang penggemar pada
idolanya.
Berdasarkan pengukuran celebrity worship scale, tingkat dari celebrity worship syndrome dibagi
menjadi tiga, yaitu:
1. Tingkat hiburan-sosial
Ini adalah tingkat terendah dalam celebrity worship syndrome yang ditandai dengan terlibatnya
penggemar dalam interaksi sosial yang melibatkan selebriti idolanya. Misalnya seperti
membentuk komunitas penggemar (fandom) dan melakukan aktivitas terkait selebritis tersebut.
2. Tingkat intens-pribadi
Pada tingkat ini, seseorang dapat terobsesi dengan selebritas favorit mereka sehingga merasa
wajib menunjukkan kekagumannya pada idola secara berlebihan. Pada tingkat ini, kekaguman
pada idola sudah memengaruhi tingkat emosional pribadi.
3. Tingkat borderline-pathological
2. Pada tingkat ini, seseorang sudah tidak dapat mengontrol aktivitas dan perasaan terkait selebriti
favorit mereka dan berfantasi dengannya.
Penyebab celebrity worship syndrome
Hingga saat ini belum diketahui penyebab langsung seseorang bisa mengalami celebrity
worship syndrome. Namun sebagai suatu kondisi dengan sifat obsesif-adiktif, adanya kondisi
kesehatan mental tertentu mungkin berperan dalam perkembangan sindrom tersebut.
Orang yang mungkin berpeluang lebih tinggi untuk mengembangkan celebrity worship
syndrome, meliputi mereka yang hidup dengan kondisi:
Gaya keterikatan atau attachment style cemas-ambivalen dan penghindaran (anxious-
ambivalent and avoidant attachment styles)
Gangguan neurotik
Gangguan psikotik
Materialisme
Orientasi agama minimal
Kecenderungan berfantasi
Rendah diri
Gangguan kepribadian narsistik
Kognitif yang tidak fleksibel, seperti tidak berkompromi terhadap keyakinannya
Kualitas hubungan intim yang buruk
Kesulitan mengatasi konflik
Depresi
Kecemasan
Gangguan dan perilaku obsesif-kompulsif (OCD)
Disosiasi
Batasan pribadi yang buruk
Gangguan kecanduan
Menurut Psych Central, faktor lain yang dapat meningkatkan peluang seseorang
mengembangkan celebrity worship syndrome termasuk sering melamunkan atau berfantasi
tentang selebriti, memiliki keinginan kuat untuk menjadi terkenal, dan perilaku kompulsif seperti
misalnya penggunaan internet yang obsesif.
Ciri-ciri Anda memiliki celebrity worship syndrome
Orang dengan celebrity worship syndrome dapat menunjukkan ciri dan intensitas yang
beragam. Pada beberapa kasus, kondisi ini bisa ringan seperti misalnya menamai anak dengan
nama idola, serta mengikuti gaya berpakaian mereka.
Namun, sifat obsesif-adiktif dari celebrity worship syndrome juga dapat hadir dengan cara yang
lebih intens. Misalnya saja melakukan operasi kosmetik agar bisa terlihat seperti selebriti
3. pujaannya. Selain itu, menguntit (stalking), melakukan pelecehan, penerobosan ruang pribadi,
serta upaya interaksi yang tidak pantas lainnya, juga bisa menjadi ciri Anda memiliki celebrity
worship syndrome yang ekstrem.
Dampak celebrity worship syndrome pada kesehatan mental
Ada berbagai penelitian yang menunjukkan bahwa celebrity worship syndrome berkorelasi
dengan kesehatan mental yang buruk serta perilaku tidak mampu beradaptasi. Meskipun
demikian, masih tidak jelas mana yang timbul lebih dulu, masalah kesehatan mental atau
celebrity worship syndrome.
Namun, ada sejumlah alasan yang membuktikan sindrom ini dapat mengkhawatirkan, yaitu:
Orang dengan tingkat celebrity worship syndrome yang ekstrem memiliki skor tinggi untuk
gangguan neurotik.
Orang yang berada di borderline-pathological untuk celebrity worship syndrome memiliki skor
tinggi untuk gangguan psikotik.
Kedua kondisi tersebut mencerminkan kecenderungan kesehatan mental yang buruk. Oleh
karena itulah celebrity worship syndrome juga dikaitkan dengan kesehatan psikologis yang
buruk, termasuk:
Kecemasan
Depresi
Kecemasan dalam hubungan intim.
Hingga saat ini gangguan obsesif adiktif belum masuk ke dalam Manual Diagnostik dan Statistik
Gangguan Mental (DSM-5). Di samping itu, tingkat celebrity worship syndrome menengah dan
yang paling parah juga telah ditemukan terkait dengan perilaku obsesif-kompulsif. Pemujaan
terhadap selebritis juga telah dikaitkan dengan gangguan makan dan mereka dengan kondisi
CWS lebih cenderung merasa positif terhadap operasi kosmetik.