1. Masyarakat desa Maruyung belajar tentang pengelolaan sampah dari kegiatan riungan Ecovillage dan mulai memanfaatkan sampah menjadi barang berharga.
2. Salah satunya adalah Agus yang membuat karya seni lukis kolase dari sampah daur ulang seperti tutup botol air mineral dan menjualnya hingga Rp350.000
3. Remaja bernama Ira membuat pakaian dari sampah plastik yang dirancang khusus
“Kampung semen” sebagai wisata edukasi, budaya, dan pemberdayaan ekonomi krea...
Sampah Jadi Karya Seni Unik
1. 1
Sampah Kini Jadi Barokah
Kegiatan riungan bersama kader Ecovillage yang mengikut sertakan masyarakat yang
peduli lingkungan telah membuahkan hasil signifikan. Para fasilitator dan kader Ecovillage
begitu kerja keras dalam menciptakan masyarakat peduli lingkungan. Berbagai materi
disampaikan kepada masyarakat yang masih awam terhadap pengetahuan pengelolaan
sampah. Berawal dari pemisahan dan pemilahan sampah yang dulu dianggap masalah kini
menjadi barokah. Itulah yang
dirasakan oleh beberapa
masyarakat yang bergabung
dalam kelompok Ecovillage.
Salah seorang yang
merasakan manfaat dari hasil
riungan Ecovillage adalah Agus
(45). Setelah mengikuti kegiatan
riungan Ecovillage di Desa
Maruyung, Kecamatan Pacet
Agus memiliki banyak ilmu dan
pengetahuan dalam mengelola
sampah agar tidak dibuang
lansung. Agus menyatakan bahwa setelah mengetahui 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dari
riungan Ecovillage telah membuatnya tertarik untuk menciptakan karya seni dari sampah.
Karya seni yang dibuat oleh Agus ini adalah kolase seni lukis. Seni lukis merupakan
hobi Agus. Sehingga Agus menciptakan karya seni lukis dari sampah daur ulang yang
dianggap oleh sebagian masyarakat tidak ada artinya. Namun di mata Agus sampah sekecil
apapun dapat menjadi karya seni yang unik dan menarik. Apabila ada kemauan dan ide untuk
menciptakan sebuah karya yang unik dan menarik tentunya beda dari yang lain. Seperti yang
dilakukan Agus saat ini, dia menciptakan karya seni lukis kolase bunga cantik dari tutup
botol air mineral. Karya tersebut terlihat sederhana namun sangat memukau perhatian setiap
orang yang melihatnya.
“Hobi saya dari dulu melukis, namun sebelumnya tidak terpikir untuk membuat
lukisan dari sampah daur ulang. Namun setelah mengikuti riungan Ecovillage saya jadi
2. 2
banyak tahu cara memilah-milah sampah. Sehingga sampah yang sebelumnya tidak berarti
kini saya buat menjadi lukisan kolase”. Jelas Agus.
Bahan-bahan untuk menciptakan kolase seni lukis karya Agus sangat mudah
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari yaitu: rapia bekas, tutup botol air mineral, kawat
bekas, lem, dan gelas plastik minuman teh kemasan.
Untuk pameran dalam memperingati hari lingkungan hidup dan pencanangan sungai
Citarum Bestari, Agus membuat 3 karya seni lukis kolase. Ketiga karyanya kini dihargai Rp.
150.000, sampai 350.000.
Selain Agus ada juga sobat
remaja kita yang merasakan manfaat
dari kegiatan riungan Ecovillage. Ira
Mirawati (18) menggunakan baju
sederhana namun menawan sehingga
setiap orang yang melihat Ira selalu
ingin berfoto dengannya. Gadis
lulusan SMK tahun ini menggunakan
seluruh pakaiannya dari bahan daur
ulang sampah plastik hitam dan
kantong plastik kopi instan. Baju dan
rok-nya terbuat dari sampah plastik
hitam, sedangkan sepatu, sabuk dan
mahkotanya terbuat dari kantong
plastik kopi.
Pembuatan baju dari daur ulang sampah itu dibuat oleh kelompok Ecovillage
Kampung Ciawigede, Desa Neglasari, Kecamatan Majalaya. Semuanya dirancang khusus
untuk Ira sebagai model utusan Desa Neglasari. Walaupun dia menggunakan baju dari
sampah ulang Ira begitu mempesona.
“Baju ini dirancang khusus untuk saya oleh kelompok Eco Village Desa Neglasari, dan saya
merasa pede menggunakan baju ini,” jelas Ira sembari tersenyum malu. (pspbplh).