SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
MAKALAH
BAHASA INDONESIA
PARAGRAF
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
Disusun oleh:
Kelompok Pendapatan
2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala kemampuan rahmat dan
hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah yang berjudul
“PARAGRAF” pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Dengan mengucap puji syukur
kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, serta tak lupa sholawat dan
salam kepada junjunan Nabi besar Muhammad SWT atas petunjuk dan risalah-Nya,
dan atas doa restu dan dorongan dari berbagai pihak-pihak yang telah membantu kami
memberikan referensi dalam pembuatan makalah ini. Terutama kepada Buku Pelangi
Teras Bahasa yang ikut berperan besar dalam pembuatan makalah ini.
Kami dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyususnan makalah
ini, oleh karena itu kami sangat menghargai akan saran dan kritik untuk membangun
makalah ini lebih baik lagi. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga melalui
makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.
Bandung, 4 Oktober 2020
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar …………………………………………………………………………….i
Daftar Isi …………………………………………………………………………………..ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang ………………………………………………………………... 1
1.2 RumusanMasalah …………………………………………………………… ..2
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Definisi Paragraf ……………………………………………………………… 3
2.2 Format Paragraf ………………………………………………………………. 3
2.3 Unsur Paragraf ……………………………………………………………….. 4
2.4 Syarat Paragraf……………………………………………………………..…..6
2.5 Jenis Paragraf…………………………………………………………………..11
BAB III :KESIMPULAN ……………………………………………………………....…30
Daftar Pustaka ………………………………………………………………..……………31
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Umumnya sering dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat
dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam kalimat lain yang
membentuk paragraph, paragraf merupaka sanian kecil sebuah karangan yang
membangun satuan pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam
karangan
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat
menjadi paragrafh, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan
berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan (gagasan tunggal).
Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan
mendukung gagasan tunggal paragraf.
Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas
satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud
alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang
kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam
tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari
sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya sudah memasuki
2
kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri
dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi
seseorang mewujudkan sebuah karangan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas
adalah:
1. Pengertian Paragraf,
2. Format Paragraf,
3. Unsur Paragraf,
4. Syarat Paragraf, dan
5. Jenis Paragraf.
3
BAB 11
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Paragraf
Paragraf ialah tulisan yang berupa penuangan ide atau gagasan penulis atau
pembicara ke dalam kalimat atau beberapa kalimat (Arifin dan Tasai, 2009: 115).
Dalam paragraf harus ditunjukan bahwa kalimat-kalimat itu memperlihatkan kesatuan
pikiran yang utuh, tidak terpecah-pecah. Suatu paragraf dapat saja terdiri atas sebuah
kalimat, misalnya, paragraf akhir surat dinas (Atas perhatian Bapak, Ibu, Saudara,
kami ucapkan terima kasih), tetapi umumnya diwujudkan oleh beberapa kalimat.
Paragraf yang ideal dibentuk tidak lebih dari lima kalimat jika setiap kalimatnya relatif
panjang, tetapi dapat saja dibentuk dengan lebih dari lima kalimat jika setiap
kalimatnya relatif pendek.
2.2 Format Paragraf
Pada garis besarnya format atau bentuk paragraf itu ada dua, yaitu paragraf
takuk dan paragraf lurus atau sejajar. Paragraf takuk ialah paragraf yang awal baris
pertamanya masuk ke arah kanan satu tabulasi (5-8 ketukan atau huruf), sedangkan
paragraf lurus adalah wujud paragraf yang semua baris kalimatnya lurus; perpindahan
dari satu paragraf ke paragraf lainnya diberikan jarak (2,5 spasi).
4
(a) Format Takuk
.................................................................................................................
....................................................1.......................................................................
...............................................................
.................................................................................................................
....................................................2.......................................................................
................................................................
(b) Format Lurus
.............................................................................................................................
.....................................................1......................................................................
...................................................................
.............................................................................................................................
........................................................2...................................................................
...................................................................
2.3 Unsur Paragraf
Jika kita cermati dengan saksama, paragraf itu terdiri atas beberapa unsur, yaitu
ide pokok, ide penjelasan, kalimat utama, kalimat penjelas, dan judul. Ide pokokatau
gagasan utama ialah gagasan yang menjadi dasar pengembangan suatu paragraf. Ide
pokok umumnya terdapat pada kalimat utama; ide penjelasan atau gagasan penjelasan
adalah gagasan yang menjelaskan gagasan utama. Ide penjelasan umumnya terletak
pada kalimat penjelas.
5
Kalimat utama atau kalimat topik ialah kalimat inti suatu paragraf atau kalimat
yang berisikan ide pokok yang bersifat lebih umum; kalimat penjelas adalah kalimat
yang berfungsi menjelaskan kalimat utama atau kalimat yang berisikan ide penjelasan
yang bersifat khusus. Unsur terakhir dari paragraf adalah judul. Judul merupakan
kepala karangan yang mencerminkan isi suatu karangan; judul memiliki ciri harus
menarik, sesuai dengan isi, logis, berbentuk frasa (kelompok kata), diawali huruf
kapital kecuali kata depan dan kata sambung yang terletak di tengah.
Contoh :
(1) Sektor industri memegang peranan yang makin penting sebagai penggerak
perekonomian. (2) Perkembangannya dikaitkan dengan sektor-sektor yang lain. (3)
Selain itu, sektor industri juga diandalkan sebagai penyerap utama tambahan angkatan
kerja produktif yang dikembangkan dari yang mengandalkan tenaga kerja yang murah
dan pada sumber daya alam menjadi yang bernilai tambah tinggi dan padat
keterampilan. (5) Dalam 25 tahun yang akan datang, indonesia harus beralih menjadi
produsen barang-barang industri yang bermutu tinggi (UMPTN 1994 Rayon C).
Dari contoh paragraf tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa kalimat (1)
merupakan kalimat utama, sedangkan kalimat (2,3,4 dan 5) adalah kalimat penjelas.
Dari kalimat utama dan kalimat penjelas itu, kita pun dapat mengetahui ide pokoknya,
yaitu sektor industri penyerap tenaga kerja, andalan sektor industri, harapan
indonesia menjadi produsen barang berkualitas; judul paragraf itu adalah “Peranan
Sektor Industri”.
2.4 Syaraf Paragraf
6
Paragraf yang baik memiliki tiga syarat, yaitu kesatuan, koherensi, dan kohesi.
Ketiga unsur itu dalam suatu paragraf haruslah hadir; ketidakhadiran satu unsur saja
dalam suatu paragraf menyebabkan paragraf menjadi kurang utuh dan kurang
“harmoni” (Akhidah, dkk,,1992: 148 dan Ramlan, 1993: 9).
(a) Ketentuan Paragraf
Kesatuan dalam paragraf ialah bahwa paragraf yang kita susun itu di
dalamnya hanya memiliki satu ide atau satu gagasan utama. Oleh karena itu,
kalimat-kalimat (yang berupa kalimat penjelas) satu dengan yang lain harus
kita tata secara cermat dan apik agar semuanya mengacu pada kalimat utama,
yaitu membicarakan dan mendukung gagasan utama atau ide pokok.
(b) Koherensi
Koherensi ialah bahwa setiap kalimat yang ada pada suatu paragraf
satu dengan yang lain memiliki kaitan makna yang erat, terjadi hubungan
timbal balik antara satu kalimat dan kalimat yang lain. Dengan kata lain
koherensi ini menitikberatkan kaitan makna pada suatu paragraf. Koherensi
pada dasarnya merupakan upaya untuk mewujudkan kesatuan.
Contoh :
(1) Perguruan tinggi yang memiliki sivitas akademik bekerja secara efisien
akan dapat menghasilkan para sarjana yang siap bekerja dan bersaing unit di perbagai
sektor. (2) Perguruan tinggi dewasa ini bukan hanya sekedar unit pelayan akademis
semata, melainkan lebih merupakan unit pelayan sosial, ekonomi, bahkan sudah dapat
dikatakan sebagai lembaga jasa. (3) Perguruan tinggi memerlukan pimpinan, yaitu
7
rektor, wakil rektor, dekan, wakil dekan, dan kaprodi yang ahli baik itu dalam bidang
akademi maupun ekonomi. (4) Perguruan tinggi harus mampu menghitung
pengelolaan investasi yang ditanam, pengelolaan sumber daya manusia yang efisien,
serta mampu menghitung biaya uang kuliah dan uang praktikum Yng ditawarkan
kepada mahasiswa. (5) Kini makin dirasakan perlunya pimpinan perguruan tinggi yang
mempunyai latar belakang sosiologi.
Pada paragraf tersebut, kalimat (5) tidak menunjukan koherensi yang utuh
terhadap paragraf. Oleh sebab itu, kalimat itu harus dikeluarkan dari paragraf.
(c) Kohesi
Kohesi ialah penataan paragraf agar terwujud keutuhan dan keharmonian
dengan cara menjalin keterkaitan antarkalimat pada paragraf. Dalam kohesi
keterkaitan antarkalimat pada paragraf itu diwujudkan dengan bentuk. Untuk
mewujudkan bentuk kohesi pada paragraf, kita dapat mengungkapkannya dengan
banyak cara, di antaranya, yaitu dengan cara menerapkan kata transisi, repetisi, kata
ganti, dan sinonimi. Kohesi dengan Kata Transisi.
Kohesidengan kata transisiialah keterkaitan antara kalimat yang satu dan
kalimat yang lain pada suatu paragraf yang diwujudkan dengan menerapkan konjungsi
(kata hubung). Konjungsi yang digunakan adalah konjungsi antarkalimat. Artinya,
konjungsi yang kita terapkan itu diletakan pada awal setiap kalimat baru (bukan di
tengah kalimat).
8
No. Makna Konjungsi
(Hubungan)
Contoh Konjungsi/Kat Transisi
1. pertentangan
akan tetapi, namun, walaupun demikian, sebaliknya,
meskipun begitu
2. perbandingan
sama dengan itu, dalam hal yang demikian,
sehubungan dengan itu
3. akibat oleh sebab itu, akibatnya, oleh karena itu
4. tujuan untuk itu (untuk maksud itu)
5. singkatan
singkatnya, pendeknya, pada umumnya. Dengan kata
lain
6. waktu
sementara itu, sesudah itu, setelah itu, beberapa saat
kemudian
7. simpulan jadi (akhirnya)
8. penegasan bahkan, malah, lagi pula
9. hubungan lanjutan selanjutnya, berikutnya, seterusnya
Contoh :
Semua mahasiswa baru yang masuk perguruan tinggi di mana pun diwajibkan
mengikuti ospek (orientasi pengenalan kampus). Kegiatan itu sebagai upaya dari pihak
kampus agar mahasiswa mengenal kampusnya lebih komperhensif. Namun,kita sering
menyaksikan dan mendengar masih ada mahasiswa yang tidak atau belum mengikuti
ospek dengan beragam alasan. Oleh karena itu, panitia ospek kampus pada tahun-
tahun berikutnya menyuruh kembali mahasiswa yang absen untuk tetap mengikuti
kegiatan tersebut.
9
Dengan dihadirkannya kata transisi (konjungsi antarkalimat), yaitu namun dan
oleh karena itu dalam paragraph tersebut, kohesi paragraph terasa baik dan apik dari
segi bentuk.
Kohesi dengan Repetisi
Kohesi dengan repetisi ialah keterkaitan antarkalimat dalam suatu paragraph
yang diwujudkan dengan pengulangan kata kunci.Perlu kita hati-hati karena bisa saja
pengulangan kata (repetisi) dapat menimbulkan kebosanan.
Contoh:
Pendidikan merupakan sarana terpenting dalam kehidupan manusia.Dengan
pendidikan manusia dapat meningkatkan tarap kehidupan karena memiliki banyak
ilmu.Tidaklah mengherankan jika setiap keluarga senantiasa memprioritaskan
pendidikan di atas segala-galanya.Bagi keluarga tertentu, setiap anak, (keturunan)
harus mencapai pendidikan setinggi mungkin.
Paragraf itu memperlihatkan kohesi dengan cara mengulang kata (repetisi),
yaitu kata pendidikan. Semua kalimat itu membicarakan soal pendidikan.
Kohesi dengan Pronomina Persona
Kohesi dengan kata ganti orang ialah keterkaitan antarkalimat yang
diwujudkan dengan pengunaan kata ganti orang.Kohesi dengan kata ganti, terutama
kata ganti orang kerap kali digunakan pada paragraf yang bersifat naratif (cerita,
misalnya, dalam novel).
Contoh:
10
Beni, Taryono, dan Chairul sudah berteman sejak bersekolah di SMA negeri
ternama di Bandung. Pertemanan mereka berlanjut ke jenjang perguruan tinggi, yaitu
dengan berkuliah di fakultas hukum. Setelah lulus dari peerguruan tinggi terkemuka
itu, mereka berencana mendirikan lembaga bantuan hukum. Untuk meewujudkan
rencananya itu, mereka menghubungi saya dan mengajak kerja sama. Saya diminta
menyediakan danadan tempat yang strategis. Saya menyetujui tawaran mereka.
Pada paragraf tersebut tampak kohesi yang diwujudkan kata ganti.Kata ganti
yang dimaksud adalah saya dan mereka.Kata mereka berfungsi mengganti nama Beni,
Taryono dan Chairul. Penggantian tersebut bertujuan memberikan kevariativan kepada
pembaca agar ketiga nama orang itu tidak diulang-ulang sehingga menghindari
kebosanan. Hal itu dapat kita bandingkan dengan pertanyaan berikut.
Roby Darwis, pemain Persib era 1980-an itu, kini bekerja di Bank BNI
1946.Roby Darwis pun terpilih juga menjadi pemain PSSI. Selain menjadi pemain,
Roby Darwis pun pernah melatih Persib.
Pengulangan namaRoby Darwis dapat menimbulkan kesan kekurangutuhan
(kekurangpaduan) pernyataan itu. Rasanya menjadi lain jika pernyataan itu di ubah
menjadi berikut.
Roby Darwis, pemain Persib era tahun 1980-an itu, kini bekerja di Bank BNI
1946.Ia pun terpilih juga menjadi pemain PSSI. Selain menjadi pemain, dia pun pernah
melatih para pemain persib.
Kata ganti ia atau dia sebagai pengganti Roby Darwis dirasakan lebih utuh dan
harmoni sehingga kohesi dapat diwujudkan.
11
Kohesi dengan Sinonim
Kohesi dengan kata bersinonim ialah keterkaitan antarkalimat yang
diwujudkan dengan pengunaan kata bersinonim.Kohesi dengan kata bersinonim
bertujuan lebih menegaskan kata kunci (gagasan) yang terdapat dalam paragraph.
Contoh:
Kota Bandung merupakan ibu kota Provinsi Jawa Barat. Di kota ini mumnya dihuni
oleh suku sunda. Udaranya relatif lebih sejuk jika dibandingkan dengan kota-kota
metropolitan lainnya, seperti Jakarta, Surabaya dan Medan.Selain udaranya yang
sejuk, dulu di kota ini banyak pohon dan bunga-bunga yang tumbuh indah dan teratur
sehingga banyak orang menyebutnya sebagai Kota Kembang. Di kota ini pula
pendidikan sangat maju karena antusias masyarakat terhadap pendidikan sangat tinggi.
Disamping itu, banyak perguruan tinggi terkemuka, seperti Institut Teknologi
Bandung, Universitas Padjadjaran, Universitas Pendidikan Indonesia, dan Universitas
Katolik Parahyangan. Tidaklah berlebihan, kota ini disebut pula sebagai Kota Pelajar.
2.5 Jenis Paragraf
Pada garis besarnya paragraf dapat diklasifikasi berdasarkan sifat-tujuan, letak
kalimat utama (gagasan utama).Pola pengembangan, dan jenis tulisan yang dipaparkan
(Keraf, 2004: 71—83, Akhadiah, dkk, 1992: 61—64, serta Arifin dan Tasai, 2009:
131—132).
a. Berdasarkan Sifat-Tujuan
12
Berdasarkan sifat dan tujuannya paragraf diklasifikasikan menjadi paragraf
pembuka, pengembangan, dan penutup.
Paragraf Pembuka
Pargraf pembuka ialah paragraf yang memiliki sifat memberikan prolog atau
pengantar kepada pendengar atau pembaca sebelum masuk pada masalah yang
menjadi inti pembicaraan.Dengan membaca paragraf pembuka, diharapkan ada
gambaran mengenai inti pembicaraan.Oleh sebab itu, paragraf pembuka harus dapat
menarik minat dan perhatian pembaca. Selain itu, paragraf ini pun sanggup
mengaitkan pikiran pembaca pada masalah yang akan disajikan selanjutnya.
Paragraf Pengembang
Paragrafpengembang ialah paragraf yang berada di antara paragraf pembuka
dan paragraf penutup.Dalam paragraf ini dibahas atau dibicarakan inti persoalan yang
sudah di rancang.Selain itu, paragraf ini pun dapat bersifat informatif atau
argumentatif.
Paragraf Penutup
Paragrafpenutup ialah paragraf yang mengakhiri suatu pernyataan atau
kumpulan paragraf (wacana utuh).Paragraf ini memiliki ciri lebih singkat dan berupa
simpulan yang mencerminkan isi wacana secara utuh.
Contoh ketiga paragraf tersebut dapat dinyatakan dalam karya ilmiah, mislnya,
skripsi. Paragraf pembukanya adalah pendahuluan, paragraf pengembangnya adalah
kajian teori, metode penelitian (jika terpisah dari bab pendahuluan), dan hasil-
13
pembahasan, serta paragraf penutupnya adalah simpulan dan saran. Selain contoh
karya ilmiah (skripsi), paragraf pembuka, penghubung, dan penutup dapat kita lihat
contoh dari surat formal berikut.
DEPARTEMEN PENERANGAN REPUBLIK INDONESIA
STASIUN PUSAT TELEVISI REPUBLIK INDONESIA
KOMPLEKS SENAYAN, JAKARTA
No: 3226/F8/SR/90 30 Juni 1990
Hal: Kata adikuasa dan adidaya
Yth. Sdr. Rini Savitri
Jalan Batu 10
Malang
Saudra Rini,
Surat Anda yang memuat pernyataan mengenai adikuasa dan adidaya telah Ibu
terima dengan senang hati.Pernyataan Anda dapat ibu jawab sebagai berikut.
14
Kata adikuasa sebagai padanan superpower (Inggris) bermakna negara yang
sangat berkuasa yang dapat memaksakan kehendak kepadanegara lain dengan
kekuatan, kewenangan politik, ekonomi atau militer, misalnya, Amerika Serikat atau
Uni Soviet. Sebaliknya, kata adidaya bermaknanegara yang kuat dan berdaya, tetapi
tidak dapat memaksakan kehendaknya kepada negara lain, misalnya, Jepang,
Perancis, dan Jerman.Dengan demikian, tidk tepatlah jika adidaya diperuntukan
sebagai pedanan superpower karena adidaya itu tidak dapat mendukung gagasan
(konsep) makna superpower.
Mudah-mudahan jawaban ini memuaskan Anda.
Wassalam,
Direktur Televisi RI
u.b.
Meriana
Pengasuh Siaran
(Sudarsa, et al,1990:41)
b. Berdasarkan Letak kalimat Utama
15
Klarifikasi paragraf yang kedua adalah penggolongan yang didasarkan pada
letak kalimat utama atau gagasan uatama.Paragraf ini terdiri atas paragraf
deduktif, induktif, variatif, dan deskriptif, atau naratif.
Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif ialah paragraf yang kalimat uatamanya diletakkan di awal
paragraf. Dengan kata lain, gagasan utama atau pokok persoalan dalam paragraf itu
dinyatakan dalam kalimat pertama, kemudian diikuti oleh kalimat-kalimat penjelasan
(gagasan penjelasan).
Kalimat utama
Contoh :
Pola hidup sehat adalah kunci berumur panjang di dunia ini. Memiliki pola
hidup sehat akan menciptakan tubuh yang sehat pula sehingga kita jauh dari ancaman
berbagai penyakit. Pola-pola hidup sehat, seperti makanan-makanan sehat, tidur yang
cukup, olahraga yang teratur, dan menghindari makanan dan minuman yang tidak
sehat bisa dapat menyebabkan kita berumur panjang.Hal ini terbukti pada orang-
oraang yang tinggal di pedalaman-pedalaman desa ataupegunungan.Kebanyakan dari
16
mereka berumur mencapai ratusan tahun karena mereka menerapkan pola hidup sehat
tersebut.Berbanding terbalik dengan orang-orang yang hidup di kota-kota besar,
mereka umumnya banyak sekali menyantap makanan-makanan yang tidak sehat dan
pola tidur dan olahraga yang kurang baik sehingga menyebabkan angka harapan hidup
mereka hanya mencapai 60 tahun saja.(www.prbahasaindonesia.com,21 Maret 2018)
Paragraf Induktif
Paragraf induktif ialah paragraf yang kalimat utamanya diletakkan di akhir
paragraf. Dengan kata lain, paragraf ini dimulai dengan menyebutkan kalimat-kalimat
penjelas yang bersifat khusus, kemudian diakhiri kalimat utama yang berupa simpulan.
Kalimat utama
Contoh :
Asap rokok sangat berbahaya jika masuk ke dalam tubuh manusia. Hal ini
disebabkan oleh asap rokok mengandung zat-zat beracun, seperti karbon monoksida.
Selain itu, di dalam batang rokok juga ditemukan berbagai macam racun yang sangat
berbahaya, di antaranya adalah nikotin, merkuri, bahkan ada juga bahan racun yang
sejatinya digunakan sebagai bahan baku roket. Apabila zat-zat beracun ini terhirup dan
17
masuk ke dalam tubuh manusia secara terus-menerus, hal ini dapat menyebabkan
kerusakan pada bagian paru-paru, bahkan menyebabkan kematian. Terlebih lagi,
rokok juga memiliki zat lain yang tak kalah mengerikan, yaitu, tar.Bahan ini
merupakan abu sisa pembakaran rokok.Jika masuk ke dalam tubuh manusia, tar dapat
menyebabkan penyakit yang disebut kanker paru-paru.Oleh karena itu, rokok sangat
membahayakan kesehatan manusia, bahkan bisa juga menyebabkan kematian.
(www.prbahasaindonesia.com 21 maret 2018)
Paragraf Variatif
Paragraf variatif ialah paragraf yang kalimat utamanya diletakkan di awal dan
di akhir paragraf. Dengan kata lain, paragraf ini memiliki dua kalimat utama, kalimat
utama yang berada di awal dengan pengungkapan yang variatif (maksudnya sama).
Kalimat utama
Contoh :
Kemarau panjang tahun ini menimbulkan masalah yang sangat besar bagi
masyarakat.Banyak sekali kerugian yang di sebabkan oleh bencana ini.Di antaranya
adalah sumur-sumur yang mongering dan debu-debu yang beterbangan dimana-
mana.Hal ini menyebabkan warga kesulitan memperoleh air dan juga mengalami sesak
18
napas akibat menghirup debu.Namun, di antara itu semua para petanilah yang
mengalami kerugian yang sangat besar karena ribuan hektar sawah yang gagal panen
akibat keringnya sawah-sawah mereka.Bahkan, baru-baru ini kemarau yang terjadi
menyebabkan kemarau hutan yang terjadi dimana-mana, seperti yang parah terjadi
menyebabkan kebakaran hutan yang terjadi diman-mana, seperti yang parah terjadi di
Provinsi Riau. Di daerah tersebut ribuan hektar hutan terbakar dan menyebabkan Riau
“diselimuti” oleh asap yang pekat selama beberapa waktu lamanya. Oleh karena
itulah, kemarau panajnag yang terjadi tahun ini sangat merugikan
masyarakat.(www.prbahasaindonesia, 21 Maret 2018)
Paragraf Deskriptif/Naratif
Selain paragraf deduktif, induktif, dan variatif, dalam bahasa Indonesia, kita
kerap kali membaca tulisan-tulisan dalam karya sastra, misalnya, novel, cerpen, dan
roman.Paragraf yang ditampilkan dalam karya sastra itu, keberadaan gagasan utama
atau topiknya tersirat. Dengan kata lain, kitalah pembaca yang harus mencari atau
menyimpulkan kalimat utama (gagasan utamanya). Kalimat utama dalam paragraf ini
tidak terletak di awal atau di akhir, tetapi tersebar di seluruh paragraf; dapat pula
dikatakan bahwa semua kalimat dalam paragraf ini adalah kalimat penjelas.Oleh sebab
itu, paragraf jenis ini dinamakan paragraf deskriptif atau paragraf naratif.
Contoh :
Di teras gedung pengadilan megah itu berkerumun (puluhan) orang, bahkan
mungkin ratusan. Kabarnya mereka akan menjadi supporter satu di antara temannya
yang akan diadili dalam kasus korupsi. Sesaat di ruang sidang, hakim membuka
19
persidangan. Sekelompok orang tadi sebagian sudah memenuhi kursi dalam ruang
yang sama. Gaduh sekali suasananya. Hakim berusaha menenangkan suasana. Sidang
diskor.Jaksa, hakim, dan pengacara meninggalkan tempat menuju ruang khusus di
lantai dua. Disana (tempat yang berbeda), saksi dan terdakwa duduk gelisah.
(www.prbahasaindonesia.com, 21 Maret 2018)
c. Berdasarkan Pola Pengembangan
Jenis paragraf yang ketiga didasarkan pada pola pengembangan yaitu proses
bernalar yang dilakukan oleh penulis atau pembicara dalam membentuk suatu
paragraf. Paragraf ini terdiri atas penalaran deduksi dan induksi.
(1) Deduksi
Penalaran deduksi ialah penalaran dalam suatu paragraf, yaitu
menyusun paragraf yang diawali dari sebuah konklusi atau simpulan yang
barupa pernyataan yang bersifat umum.Dalam penalaran deduksi, kita dapat
mengungkapkan suatu gagasan itu secara langsung atau taklangsung.
a. Penalaran secara Langsung
Penalaran secara langsung ialah penyimpulan suatu pernyataan yang
didasarkan pada suatu premis.
Contoh :
Semua mahluk hidup itu bernyawa. (premis)
Sebagian yang bernyawa adalah mahluk hidup. (simpulan)
b. Penalaran secara taklangsung
20
Penalaran secara taklangsung ialah penyimpulan suatu pernyataan
yang didasarkan pada dua premis.Perlu kita catat bahwa dua premis khusus
itu terdiri atas premis umum (cakupannya luas) dan premis khusus
(cakupannya sempit). Penarikan secara taklangsung dapat kita ungkapkan
dengan carasilogisme dn entimem.
Silogisme
Silogisme ialah proses menentukan simpulan berdasarkan dua premis,
yaitu premis umum dan premis khusus (Sugono, 2008: 1307)
Contoh :
PU: Semua mahasiswa adalah lulusan SMU/SMK
PK: Dinda adalah seorang mahasiswa
S: Dinda adalah seorang lulusan SMU/SMK
Entimen
Entimen ialah suatu silogisme yang dipendekkan, yaitu dengan cara
menggabungkan simpulan dengan premis khusus. Dalam entimem biasanya digunakan
konjungsi (karena); entimem dalam ragam kalimat itu identik dengan kalimat
kompleks subordinatif.
Contoh :
PU: Semua guru besar adalah orang yang cerdas.
PK: Reiza adalah seorang guru besar.
21
S : Reiza adalah orang yang cerdas.
Dari silogisme tersebut dapat dientimemkan menjadi
Reiza adalah orang cerdas karena (ia)seorang guru besar.
(2) Induksi
Penalaran induksi ialah penalaran dalam suatu paragraf, yaitu
menyusun paragraf yang diawali oleh pernyataan-pernyataan khusus dan
diakhiri sebuah konklusi atau simpulan yang berupa pernyataan yang bersifat
umum.Penalaran induksi terdiri atas generalisasi, anologi, dan kualitas.
(a) Generalisasi
Generalisasi ialah proses menarik simpulan dari beberapa pernyataan
(kalimat) khusus untuk mendapat simpulan yang bersifat umum.
Contoh :
Pendidikan karakter untuk melawan koruptor dan kemerosotan moral
bangsa terus dilaksanakan di semua sekolah di Indonesia. Namun, perlu kita
sadari bahwa para koruptor yang terperangkap sekarang justru berasal dari
kaum pemuda yang merupakan calon pemimpin pada masa depan. Banyak juga
tawuran dan penyimpangan yang dilakukan oleh para pemuda sekarang, seperti
pemerkosaan, pencurian dan perkusi.Dapatlah dikatakan bahwa pendidikan
karakter masih belum efektif mengubah karakter
bangsa.(www.prbahasaindonesia.com, 21 maret 2018)
(b) Analogi
22
Analogi ialah proses menarik simpulan dengan cara membandingkan
atau mengomparasikan dua hal yang memiliki sifat yang sama.
Contoh :
Untuk mendaki sebuah gunung yang sangat tinggi, diperlukan
persiapan-persiapan dan juga mental yang kuat agar sampai di atas gunung
dengan selamat. Hal ini disebabkan oleh banyak sekali halangan dan rintangan
yang akan menghadang di depan. Jika salah melangkah, bisa jadi kita malah
terperosok jatuh ke jurang.Begitu pula untuk mencapai kesuksesan, untuk
mencapai kesuksesan juga sangat diperlukan adanya persiapan-persiapan
matang serta mental yang sangat kuat.Di antara persiapan-persiapan itu ialah
ilmu, pengalaman, dan juga keahlian khusus. Jika tidak memiliki persipan yang
matang, kita juga akan mengalami hal yang sama seperti memanjat gunung
yang tanpa persiapan, yaitu kita akan jatuh dan gagal dalam meraih kesuksesan.
Oleh karena itu, mencapai kesuksesan juga sama halnya dengan mecapai
puncak sebuah gunung, yaitu kita memerlukan persiapan-persiapan dan juga
mental yang sangat kuat. (www.satubahasa.com, 21 Maret 2018)
(c) Kausalitas (Sebab-Akibat)
Kausalitas ialah proses menarik simpulan dari gejala atau fenomena
yang berkaitan. Dalam penalaran kausalitas terdapat pernyataan yang
menyatakan sebab dan akibat.
Contoh :
23
Harimau Sumatera banyak sekali diburu oleh pemburu-pemburu
liar.Mereka mengincar kulitnya danada juga yang ditangkap untuk dijual ke
luar negeri.Selain itu, harimau Sumatera banyak yang mengalami kehilangan
habitatnya. Habitat harimau itu dibakar dan dialih- fungsikan sebagai
perkebunan. Tidak jarang di antara harimau itu ada yang memasuki
perkampungan penduduk; ada pula yang ditangkap dan dibunuh.Oleh Karena
itu, kini harimau Sumatera sudah jarang lagi kita temukan dan berada dalam
ambang kepunahan. (www.prbahasaindonesia.com, 21 Maret 2018)
(d) Perincian
Perincian ialah proses mengembangkan paragraf dengan cara
menguraikan sesuatu (berisikan uraian);uraian itu disusun secara kronologis
dan sistematis, yaitu dengan memperhatikan kewaktuan dan kebertahapan.
Contoh :
Lidah buaya atau Alloevera sangat bermanfaat bagi kesehatan
rambut.Tanaman ini mengandung zat-zat yang bisa memberikan kelembaban
pada rambut sehingga rambut tidak menjadi kering dan patah.Cara
menggunakannya sangat mudah, yaitu dengan memilih lidah buaya yang masih
muda.Kemudian, buanglah kulitnya dengan menggunakan pisau. Setelah
terkelupas, bagian dalam lidah buaya yang menyerupai agar akan
mengeluarkan lendir. Usapkanlah lendir tersebut ke rambut yang sudah
dibasahi sebelumnya.Selanjutnya, diamkan selama 3 menit.Sesudah itu,
rambut dibilas dengan air bersih.Perawatan rambut dengan lidah buaya
24
semacam ini harus lebih rutin dilakukan agar rambut menjadi kuat, mengilat,
dan sehat.(www.prbahasaindonesia.com, 21 maret 2018)
d. Berdasarkan Pemaparan jenis Tulisan
Klasifikasi paragraf yang terakhir (keempat) adalah penggolongan
yang didasarkan pada teknik pemaparan gagasan yang diungkapkan.
Jenis paragraf ini meliputi paragraf narasi, deskripsi, eksposisi,
persuasi, dan argumentasi.
a. Narasi
Narasi ialah paragraf yang berisikan kumpulan peristiwa yang disusun
secara kronologis, biasanya dijalin dengan kaitan sebab-akibat yang menjadi
satu rangkaian peristiwa.Paragraf narasi lazim diungkapkan dalam karya
sastra, yaitu cerpen, novel, roman, dan kisah perjalanan.
Contoh:
Novel Habibie dan Ainun mengisahkan seputar romantika kehidupan
Ainun dan Habibie.Novel itu menampilkan perihal betapa besarnya cinta
antara Ainun dan Habibie yang dapat memberikan semangat dan motivas i
perjuangan hidup untuk meraih kesuksesan.Kesuksesan itu digambarkan oleh
sosok habibie yang taklain, yaitu suami tercinta Ainun.
(www.prbahasaindonesia.com, 21 Maret 2018)
b. Deskripsi
25
Deskripsi ialah paragraf yang berisikan gambaran atau lukisan suatu
kondisi; tempat, keadaan, atau benda dengan cara merespons pancaindra
pembaca sehingga pembaca dapat menikmati atau melihat apa-apa yang
diungkapkan.
Contoh:
Tiba-tiba saja Siti Nurbaya bangkit dari kuburnya di gunung Padang.
Bagaikan seorang putri yang malu-malu, ia membuka matanya yang sembab
seraya menyapa orang banyak dengan penuh sendu. Ia mengurai
penderitaannya dengan cara yang amat menyentuh hati, semua orang secara
hampir serentak mengucapkan, “kasihan betul dia!”
Kemudian, bangkit Samsulbahri, yang dengan cara hampir serempak
pula orang mengeluarkan ungkapan, “Mengapa ia lemah?”Orang banyak
bersimpati kepada keduanya.Ketika Datuk Maringgih ikut muncul pula,
takdapat ditahan lagi banyak orang menyebutkan ucapan, “Laknat sungguh
dia!”Orang gemuruh di sana-sini memperbincangkan “berpanasnya” kembali
tiga tokoh yang telah menjadi dongeng kenyataan ini.Para guru sibuk
membuka kembali Siti Nurbaya,lalu meneliti deskripsi tokoh-tokoh itu.Murid-
murid pontang-panting berlomba mencari Siti Nurbaya karena para guru
mewajibkan mereka membaca karya yang tiba-tiba menjadi populer (UMPTN
1992 Rayon B dengan perbaikan/penambahan).
c. Eksposisi
26
Eksposisi ialah paragraf yang berisikan paparan suatu keadaan, proses,
atau masalah yang diungkapkan sejelas-jelasnya. Tujuan paragraf eksposisi ini
memberikan informasi atau penjelasan kepada pembaca dengan cara
mengembangkan gagasan.
Contoh:
Meningkatnya pembangunan industri dewasa ini dengan dibangunnya
banyak pabrik, tidak berarti mengabaikan pembangunan pertanian.Justru
sebaliknya, dalam upaya membangun industri yang kuat, pembangunan
pertanian harus makin ditingkatkan agar makin tangguh.Untuk mendukung
sektor industri yang makin kuat ini, sektor pertanian harus mampu
menyesuaikan pola dan strukturnya ke dalam pola dan struktur industri.Ini
menekankan bahwa sektor pertanian harus mampu mengantisipasi
ketergantungan mutlaknya pada alam.Hal ini harus dilakukan dengan
dukungan yang kuat dari setiap subsistem dalam sistem pertanian.Suatu sistem
pertanian yang tangguh besarnya memiliki kaitan ke belakang berupa industri
hulu dalam pengadaan dan penyaluran secara produksi. Kaitan ke depan berupa
industri hilir dalam perlakuan pascapanen, pengelolaan, dan pemasaran hasil
pertanian. (UMPTN 1991 Rayon A dengan perbaikan/penambahan).
d. Argumentasi
Argumentasi ialah paragraf yang berisikan suatu pernyataan dengan
memberikan alasan, contoh, dan bukti yang kuat sehingga pembaca
terpengaruh untuk membenarkan pendapat atau gagasan tersebut.
27
Contoh:
Melihat situasi lingkungan dan kesadaran masyarakat akan lingkungan
yang masih memprihatinkan, pencanangan tahun lingkungan hidup memang
perlu sebagai suatu gebrakan. Akan tetapi, gebrakan ini perlu gigi untuk
menegakkan hukum, menindak tegas setiap kegiatan ekonomi dan industri
yang mencemari lingkungan hidup. Gebrakan ini perlu dan mendesak sebab
menurut data Biro Pusat Statistik, sisa hutan di Jawa tinggal 1,4 juta ha,
sedangkan menurut Repprot (Proyek Kehutanan Indonesia dan Inggris)tinggal
1,19 juta ha. Kata seorang pakar 7,8 juta ha atau 60% dari Pulau Jawa
merupakan daerah kritis, termasuk di antaranya 1,9 juta ha DAS (daerah aliran
sungai) bagian hulu atau 15% dari seluruh Pulau Jawa. Berbagai sungai
mengalami kemunduran serius dengan meningkatnya kerusakan hutan dan
pola tata guna lahan yang makin buruk (UMPTN 1993 Rayon A dengan
perbaikan/penambahan).
Persamaan dan Perbedaan Eksposisi dan Argumentasi
(a) Persamaan tulisan eksposisi dan argumentasi adalah berikut:
1. Menjelaskan pendapat, gagasan, dan keyakinan;
2. Memerlukan fakta yang diperkuat atau diperjelas dengan angka, peta,
statistik, grafik, gambar, bagan;
3. Memerlukan analisis dan sintetis pada saat mengupas sesuatu;
4. Menggali sumber ide dari pengalaman, pengamatan, dan penelitian.
(b) Perbedaan tulisan eksposisi dan argumentasi dapat dilihat berikut:
28
No. Eksposisi Argumentasi
1. Bertujuan menjelaskan atau
menerangkan sehingga
pembaca memperoleh
informasi yang jelas;
Bertujuan meyakinkan
pembaca sehingga menyetujui
pendapat;
2. Pembuka atau pendahuluan
memperkenalkan apa (topik)
yang akan dipaparkan;
Pembuka atau pendahuluan
menarik perhatian pembaca
pada persoalan yang dihadapi;
3. Isi atau tubuh karangan
menganalisis agar informasi
jelas bagi pembaca;
Isi atau tubuh karangan
membuktikan bahwa
pandangan atau ide yang
dikemukakan benar;
4. Fakta, angka, dan contoh
diperlukan untuk
memperjelas;
Fakta, angka, dan contoh
diperlukan untuk memperkuat
pembuktian;
5. Penutup berisikan penegasan. Penutup berisikan simpulan dan
dapat berupa ringkasan isi.
e. Persuasi
Persuasi ialah paragraf yang berisikan pernyataan dengan tujuan
memengaruhi atau membujuk pembaca untuk melakukan sesuatu atau
mengarahkan pembaca pada suatu sikap tertentu.
Contoh:
29
NKKBS ialah singkatan dari norma keluarga kecil bahagia sejahtera.
Di dalam NKKBS terkandung anjuran kepada setiap keluarga agar
menciptakan keluarga kecil demi terwujudnya keluarga yang bahagia dan
sejahtera.Untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia, laju
pertumbuhan penduduk diharapkan 0% saja. Dengan kata lain, setiap bayi yang
lahir menggantikan setiap orang yang meninggal. Jadi, jumlah anak ideal
dalam setiap keluarga adalah dua orang.Kalau anak yang datang menggantikan
orang tua itu berjumlah tiga orang atau lebih, laju pertumbuhan jumlah
penduduk berlebih; terjadilah peningkatan jumlah penduduk. Menurut seorang
dokter ahli kebidanan, wanita dapat hamil sejak usia 12 tahun sampai dengan
45 atau 50 tahun. Kehamilan yang terjadi pada masa reproduksi (subur) di
bawah 20 tahun dan di atas 30 tahun dapat menimbulkan risiko kematian ibu
yan tinggi. Angka kematian sangat tinggi pada ibu yang melahirkan ketika ia
berumur kurang dari 20 tahun dan juga pada ibu yang berusia lebih dari 30
tahun. Dari uraian itu, kita sebagai generasi muda, marilah mendukung
program pemerintah NKKBS.
(UMPTN 1994 Rayon A dengan perbaikan/penambahan).
BAB III
KESIMPULAN
Paragraf adalah seperangkat atau sekelompok kalimat yang tersusun dari satu
kalimat pokok dan beberapa kalimat penjelas. Yang di maksud Kalimat
Pokok adalah suatu kalimat yang berisikan masalah atau kesimpulan dari paragraf
30
itu sendiri. Dan Kalimat Penjelas merupakan suatu kalimat yang berisikan
penjelasan masalah yang terdapat di kalimat pokok.
Paragraf bukan berkaitan dengan segi keindahan karangan itu, tetapi pembagian per
paragraf ini memiliki beberapa kegunaan, sebagai berikut:
1. Sebagai penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok keseluruhan
paragraph
2. Alat untuk memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulisnya
3. Penanda bahwa pikiran baru dimulai
4. Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis
5. Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi pengantar,
transisi, dan penutup.
Berdasarkan jenis-jenisnya, paragraf dibedakan menjadi lima jenis, yaitu :
1. Paragraf Narasi,
2. Paragraf Deskripsi,
3. Paragraf Persuasi,
4. Paragraf Eksposisi,
5. Paragraf Argumentasi.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.helo.my.id/
https://freehatin.eu.org/
https://www.figur.my.id

More Related Content

Similar to Tugas makalah paragraf.docx

Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)
Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)
Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)taufiq99
 
Makalah paragram yuli susastra stit bb edit
Makalah paragram yuli susastra stit bb editMakalah paragram yuli susastra stit bb edit
Makalah paragram yuli susastra stit bb editMuhammad Arifin
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individutaufiq99
 
ini adalaha sebuah makalah tentang -paragraf.pdf
ini adalaha sebuah makalah tentang -paragraf.pdfini adalaha sebuah makalah tentang -paragraf.pdf
ini adalaha sebuah makalah tentang -paragraf.pdfAriaSonta1
 
Teori Analisis Kalimat.pdf
Teori Analisis Kalimat.pdfTeori Analisis Kalimat.pdf
Teori Analisis Kalimat.pdfZukét Printing
 
Teori Analisis Kalimat.docx
Teori Analisis Kalimat.docxTeori Analisis Kalimat.docx
Teori Analisis Kalimat.docxZukét Printing
 
6. rangkuman buku menulis karya ilmiah 2
6. rangkuman buku menulis karya ilmiah 26. rangkuman buku menulis karya ilmiah 2
6. rangkuman buku menulis karya ilmiah 2Dwimaghfiro
 
Bab vi pemaragrafan
Bab vi pemaragrafanBab vi pemaragrafan
Bab vi pemaragrafanmudanp.com
 
Kelompok puput cover
Kelompok puput coverKelompok puput cover
Kelompok puput covertaufiq99
 
12. rangkuman karya ilmiah 2
12. rangkuman karya ilmiah 212. rangkuman karya ilmiah 2
12. rangkuman karya ilmiah 2Sifaun Nadiro
 
Unsur kebahasaan dalam karya ilmiah
Unsur kebahasaan dalam karya ilmiahUnsur kebahasaan dalam karya ilmiah
Unsur kebahasaan dalam karya ilmiahMutiara Anggraini
 
Makalah paragraf bahasa indonesia oleh ahmad muflih
Makalah paragraf bahasa indonesia oleh ahmad muflihMakalah paragraf bahasa indonesia oleh ahmad muflih
Makalah paragraf bahasa indonesia oleh ahmad muflihAhmadMuflih17
 
Pengembangan paragraf
Pengembangan paragrafPengembangan paragraf
Pengembangan paragrafadityaaad
 
Jenis-Jenis Kesalahan dan Kekeliruan Berbahasa (Kalimat Efektif).pdf
Jenis-Jenis Kesalahan dan Kekeliruan Berbahasa (Kalimat Efektif).pdfJenis-Jenis Kesalahan dan Kekeliruan Berbahasa (Kalimat Efektif).pdf
Jenis-Jenis Kesalahan dan Kekeliruan Berbahasa (Kalimat Efektif).pdfMochHendyBayuPratama
 
Hanna sofiah
Hanna sofiahHanna sofiah
Hanna sofiahtaufiq99
 

Similar to Tugas makalah paragraf.docx (20)

Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)
Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)
Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)
 
Makalah Bahasa Indonesia
Makalah Bahasa IndonesiaMakalah Bahasa Indonesia
Makalah Bahasa Indonesia
 
Makalah paragram yuli susastra stit bb edit
Makalah paragram yuli susastra stit bb editMakalah paragram yuli susastra stit bb edit
Makalah paragram yuli susastra stit bb edit
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
 
ini adalaha sebuah makalah tentang -paragraf.pdf
ini adalaha sebuah makalah tentang -paragraf.pdfini adalaha sebuah makalah tentang -paragraf.pdf
ini adalaha sebuah makalah tentang -paragraf.pdf
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Tinpus ppt
Tinpus pptTinpus ppt
Tinpus ppt
 
Teori Analisis Kalimat.pdf
Teori Analisis Kalimat.pdfTeori Analisis Kalimat.pdf
Teori Analisis Kalimat.pdf
 
Teori Analisis Kalimat.docx
Teori Analisis Kalimat.docxTeori Analisis Kalimat.docx
Teori Analisis Kalimat.docx
 
6. rangkuman buku menulis karya ilmiah 2
6. rangkuman buku menulis karya ilmiah 26. rangkuman buku menulis karya ilmiah 2
6. rangkuman buku menulis karya ilmiah 2
 
Bab vi pemaragrafan
Bab vi pemaragrafanBab vi pemaragrafan
Bab vi pemaragrafan
 
Kelompok puput cover
Kelompok puput coverKelompok puput cover
Kelompok puput cover
 
12. rangkuman karya ilmiah 2
12. rangkuman karya ilmiah 212. rangkuman karya ilmiah 2
12. rangkuman karya ilmiah 2
 
Unsur kebahasaan dalam karya ilmiah
Unsur kebahasaan dalam karya ilmiahUnsur kebahasaan dalam karya ilmiah
Unsur kebahasaan dalam karya ilmiah
 
Makalah paragraf bahasa indonesia oleh ahmad muflih
Makalah paragraf bahasa indonesia oleh ahmad muflihMakalah paragraf bahasa indonesia oleh ahmad muflih
Makalah paragraf bahasa indonesia oleh ahmad muflih
 
Pengembangan paragraf
Pengembangan paragrafPengembangan paragraf
Pengembangan paragraf
 
Jenis-Jenis Kesalahan dan Kekeliruan Berbahasa (Kalimat Efektif).pdf
Jenis-Jenis Kesalahan dan Kekeliruan Berbahasa (Kalimat Efektif).pdfJenis-Jenis Kesalahan dan Kekeliruan Berbahasa (Kalimat Efektif).pdf
Jenis-Jenis Kesalahan dan Kekeliruan Berbahasa (Kalimat Efektif).pdf
 
Makalah kalimat efektiff
Makalah kalimat efektiffMakalah kalimat efektiff
Makalah kalimat efektiff
 
Makalah kalimat efektiff
Makalah kalimat efektiffMakalah kalimat efektiff
Makalah kalimat efektiff
 
Hanna sofiah
Hanna sofiahHanna sofiah
Hanna sofiah
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024panyuwakezia
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxHaryKharismaSuhud
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Tugas makalah paragraf.docx

  • 1. MAKALAH BAHASA INDONESIA PARAGRAF Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia Disusun oleh: Kelompok Pendapatan 2020
  • 2. i KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala kemampuan rahmat dan hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah yang berjudul “PARAGRAF” pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, serta tak lupa sholawat dan salam kepada junjunan Nabi besar Muhammad SWT atas petunjuk dan risalah-Nya, dan atas doa restu dan dorongan dari berbagai pihak-pihak yang telah membantu kami memberikan referensi dalam pembuatan makalah ini. Terutama kepada Buku Pelangi Teras Bahasa yang ikut berperan besar dalam pembuatan makalah ini. Kami dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyususnan makalah ini, oleh karena itu kami sangat menghargai akan saran dan kritik untuk membangun makalah ini lebih baik lagi. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua. Bandung, 4 Oktober 2020 Tim Penyusun
  • 3. ii DAFTAR ISI Kata Pengantar …………………………………………………………………………….i Daftar Isi …………………………………………………………………………………..ii BAB I : PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang ………………………………………………………………... 1 1.2 RumusanMasalah …………………………………………………………… ..2 BAB II : PEMBAHASAN 2.1 Definisi Paragraf ……………………………………………………………… 3 2.2 Format Paragraf ………………………………………………………………. 3 2.3 Unsur Paragraf ……………………………………………………………….. 4 2.4 Syarat Paragraf……………………………………………………………..…..6 2.5 Jenis Paragraf…………………………………………………………………..11 BAB III :KESIMPULAN ……………………………………………………………....…30 Daftar Pustaka ………………………………………………………………..……………31
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya sering dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam kalimat lain yang membentuk paragraph, paragraf merupaka sanian kecil sebuah karangan yang membangun satuan pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam karangan Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragrafh, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan (gagasan tunggal). Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf. Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya sudah memasuki
  • 5. 2 kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas adalah: 1. Pengertian Paragraf, 2. Format Paragraf, 3. Unsur Paragraf, 4. Syarat Paragraf, dan 5. Jenis Paragraf.
  • 6. 3 BAB 11 PEMBAHASAN 2.1 Definisi Paragraf Paragraf ialah tulisan yang berupa penuangan ide atau gagasan penulis atau pembicara ke dalam kalimat atau beberapa kalimat (Arifin dan Tasai, 2009: 115). Dalam paragraf harus ditunjukan bahwa kalimat-kalimat itu memperlihatkan kesatuan pikiran yang utuh, tidak terpecah-pecah. Suatu paragraf dapat saja terdiri atas sebuah kalimat, misalnya, paragraf akhir surat dinas (Atas perhatian Bapak, Ibu, Saudara, kami ucapkan terima kasih), tetapi umumnya diwujudkan oleh beberapa kalimat. Paragraf yang ideal dibentuk tidak lebih dari lima kalimat jika setiap kalimatnya relatif panjang, tetapi dapat saja dibentuk dengan lebih dari lima kalimat jika setiap kalimatnya relatif pendek. 2.2 Format Paragraf Pada garis besarnya format atau bentuk paragraf itu ada dua, yaitu paragraf takuk dan paragraf lurus atau sejajar. Paragraf takuk ialah paragraf yang awal baris pertamanya masuk ke arah kanan satu tabulasi (5-8 ketukan atau huruf), sedangkan paragraf lurus adalah wujud paragraf yang semua baris kalimatnya lurus; perpindahan dari satu paragraf ke paragraf lainnya diberikan jarak (2,5 spasi).
  • 7. 4 (a) Format Takuk ................................................................................................................. ....................................................1....................................................................... ............................................................... ................................................................................................................. ....................................................2....................................................................... ................................................................ (b) Format Lurus ............................................................................................................................. .....................................................1...................................................................... ................................................................... ............................................................................................................................. ........................................................2................................................................... ................................................................... 2.3 Unsur Paragraf Jika kita cermati dengan saksama, paragraf itu terdiri atas beberapa unsur, yaitu ide pokok, ide penjelasan, kalimat utama, kalimat penjelas, dan judul. Ide pokokatau gagasan utama ialah gagasan yang menjadi dasar pengembangan suatu paragraf. Ide pokok umumnya terdapat pada kalimat utama; ide penjelasan atau gagasan penjelasan adalah gagasan yang menjelaskan gagasan utama. Ide penjelasan umumnya terletak pada kalimat penjelas.
  • 8. 5 Kalimat utama atau kalimat topik ialah kalimat inti suatu paragraf atau kalimat yang berisikan ide pokok yang bersifat lebih umum; kalimat penjelas adalah kalimat yang berfungsi menjelaskan kalimat utama atau kalimat yang berisikan ide penjelasan yang bersifat khusus. Unsur terakhir dari paragraf adalah judul. Judul merupakan kepala karangan yang mencerminkan isi suatu karangan; judul memiliki ciri harus menarik, sesuai dengan isi, logis, berbentuk frasa (kelompok kata), diawali huruf kapital kecuali kata depan dan kata sambung yang terletak di tengah. Contoh : (1) Sektor industri memegang peranan yang makin penting sebagai penggerak perekonomian. (2) Perkembangannya dikaitkan dengan sektor-sektor yang lain. (3) Selain itu, sektor industri juga diandalkan sebagai penyerap utama tambahan angkatan kerja produktif yang dikembangkan dari yang mengandalkan tenaga kerja yang murah dan pada sumber daya alam menjadi yang bernilai tambah tinggi dan padat keterampilan. (5) Dalam 25 tahun yang akan datang, indonesia harus beralih menjadi produsen barang-barang industri yang bermutu tinggi (UMPTN 1994 Rayon C). Dari contoh paragraf tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa kalimat (1) merupakan kalimat utama, sedangkan kalimat (2,3,4 dan 5) adalah kalimat penjelas. Dari kalimat utama dan kalimat penjelas itu, kita pun dapat mengetahui ide pokoknya, yaitu sektor industri penyerap tenaga kerja, andalan sektor industri, harapan indonesia menjadi produsen barang berkualitas; judul paragraf itu adalah “Peranan Sektor Industri”. 2.4 Syaraf Paragraf
  • 9. 6 Paragraf yang baik memiliki tiga syarat, yaitu kesatuan, koherensi, dan kohesi. Ketiga unsur itu dalam suatu paragraf haruslah hadir; ketidakhadiran satu unsur saja dalam suatu paragraf menyebabkan paragraf menjadi kurang utuh dan kurang “harmoni” (Akhidah, dkk,,1992: 148 dan Ramlan, 1993: 9). (a) Ketentuan Paragraf Kesatuan dalam paragraf ialah bahwa paragraf yang kita susun itu di dalamnya hanya memiliki satu ide atau satu gagasan utama. Oleh karena itu, kalimat-kalimat (yang berupa kalimat penjelas) satu dengan yang lain harus kita tata secara cermat dan apik agar semuanya mengacu pada kalimat utama, yaitu membicarakan dan mendukung gagasan utama atau ide pokok. (b) Koherensi Koherensi ialah bahwa setiap kalimat yang ada pada suatu paragraf satu dengan yang lain memiliki kaitan makna yang erat, terjadi hubungan timbal balik antara satu kalimat dan kalimat yang lain. Dengan kata lain koherensi ini menitikberatkan kaitan makna pada suatu paragraf. Koherensi pada dasarnya merupakan upaya untuk mewujudkan kesatuan. Contoh : (1) Perguruan tinggi yang memiliki sivitas akademik bekerja secara efisien akan dapat menghasilkan para sarjana yang siap bekerja dan bersaing unit di perbagai sektor. (2) Perguruan tinggi dewasa ini bukan hanya sekedar unit pelayan akademis semata, melainkan lebih merupakan unit pelayan sosial, ekonomi, bahkan sudah dapat dikatakan sebagai lembaga jasa. (3) Perguruan tinggi memerlukan pimpinan, yaitu
  • 10. 7 rektor, wakil rektor, dekan, wakil dekan, dan kaprodi yang ahli baik itu dalam bidang akademi maupun ekonomi. (4) Perguruan tinggi harus mampu menghitung pengelolaan investasi yang ditanam, pengelolaan sumber daya manusia yang efisien, serta mampu menghitung biaya uang kuliah dan uang praktikum Yng ditawarkan kepada mahasiswa. (5) Kini makin dirasakan perlunya pimpinan perguruan tinggi yang mempunyai latar belakang sosiologi. Pada paragraf tersebut, kalimat (5) tidak menunjukan koherensi yang utuh terhadap paragraf. Oleh sebab itu, kalimat itu harus dikeluarkan dari paragraf. (c) Kohesi Kohesi ialah penataan paragraf agar terwujud keutuhan dan keharmonian dengan cara menjalin keterkaitan antarkalimat pada paragraf. Dalam kohesi keterkaitan antarkalimat pada paragraf itu diwujudkan dengan bentuk. Untuk mewujudkan bentuk kohesi pada paragraf, kita dapat mengungkapkannya dengan banyak cara, di antaranya, yaitu dengan cara menerapkan kata transisi, repetisi, kata ganti, dan sinonimi. Kohesi dengan Kata Transisi. Kohesidengan kata transisiialah keterkaitan antara kalimat yang satu dan kalimat yang lain pada suatu paragraf yang diwujudkan dengan menerapkan konjungsi (kata hubung). Konjungsi yang digunakan adalah konjungsi antarkalimat. Artinya, konjungsi yang kita terapkan itu diletakan pada awal setiap kalimat baru (bukan di tengah kalimat).
  • 11. 8 No. Makna Konjungsi (Hubungan) Contoh Konjungsi/Kat Transisi 1. pertentangan akan tetapi, namun, walaupun demikian, sebaliknya, meskipun begitu 2. perbandingan sama dengan itu, dalam hal yang demikian, sehubungan dengan itu 3. akibat oleh sebab itu, akibatnya, oleh karena itu 4. tujuan untuk itu (untuk maksud itu) 5. singkatan singkatnya, pendeknya, pada umumnya. Dengan kata lain 6. waktu sementara itu, sesudah itu, setelah itu, beberapa saat kemudian 7. simpulan jadi (akhirnya) 8. penegasan bahkan, malah, lagi pula 9. hubungan lanjutan selanjutnya, berikutnya, seterusnya Contoh : Semua mahasiswa baru yang masuk perguruan tinggi di mana pun diwajibkan mengikuti ospek (orientasi pengenalan kampus). Kegiatan itu sebagai upaya dari pihak kampus agar mahasiswa mengenal kampusnya lebih komperhensif. Namun,kita sering menyaksikan dan mendengar masih ada mahasiswa yang tidak atau belum mengikuti ospek dengan beragam alasan. Oleh karena itu, panitia ospek kampus pada tahun- tahun berikutnya menyuruh kembali mahasiswa yang absen untuk tetap mengikuti kegiatan tersebut.
  • 12. 9 Dengan dihadirkannya kata transisi (konjungsi antarkalimat), yaitu namun dan oleh karena itu dalam paragraph tersebut, kohesi paragraph terasa baik dan apik dari segi bentuk. Kohesi dengan Repetisi Kohesi dengan repetisi ialah keterkaitan antarkalimat dalam suatu paragraph yang diwujudkan dengan pengulangan kata kunci.Perlu kita hati-hati karena bisa saja pengulangan kata (repetisi) dapat menimbulkan kebosanan. Contoh: Pendidikan merupakan sarana terpenting dalam kehidupan manusia.Dengan pendidikan manusia dapat meningkatkan tarap kehidupan karena memiliki banyak ilmu.Tidaklah mengherankan jika setiap keluarga senantiasa memprioritaskan pendidikan di atas segala-galanya.Bagi keluarga tertentu, setiap anak, (keturunan) harus mencapai pendidikan setinggi mungkin. Paragraf itu memperlihatkan kohesi dengan cara mengulang kata (repetisi), yaitu kata pendidikan. Semua kalimat itu membicarakan soal pendidikan. Kohesi dengan Pronomina Persona Kohesi dengan kata ganti orang ialah keterkaitan antarkalimat yang diwujudkan dengan pengunaan kata ganti orang.Kohesi dengan kata ganti, terutama kata ganti orang kerap kali digunakan pada paragraf yang bersifat naratif (cerita, misalnya, dalam novel). Contoh:
  • 13. 10 Beni, Taryono, dan Chairul sudah berteman sejak bersekolah di SMA negeri ternama di Bandung. Pertemanan mereka berlanjut ke jenjang perguruan tinggi, yaitu dengan berkuliah di fakultas hukum. Setelah lulus dari peerguruan tinggi terkemuka itu, mereka berencana mendirikan lembaga bantuan hukum. Untuk meewujudkan rencananya itu, mereka menghubungi saya dan mengajak kerja sama. Saya diminta menyediakan danadan tempat yang strategis. Saya menyetujui tawaran mereka. Pada paragraf tersebut tampak kohesi yang diwujudkan kata ganti.Kata ganti yang dimaksud adalah saya dan mereka.Kata mereka berfungsi mengganti nama Beni, Taryono dan Chairul. Penggantian tersebut bertujuan memberikan kevariativan kepada pembaca agar ketiga nama orang itu tidak diulang-ulang sehingga menghindari kebosanan. Hal itu dapat kita bandingkan dengan pertanyaan berikut. Roby Darwis, pemain Persib era 1980-an itu, kini bekerja di Bank BNI 1946.Roby Darwis pun terpilih juga menjadi pemain PSSI. Selain menjadi pemain, Roby Darwis pun pernah melatih Persib. Pengulangan namaRoby Darwis dapat menimbulkan kesan kekurangutuhan (kekurangpaduan) pernyataan itu. Rasanya menjadi lain jika pernyataan itu di ubah menjadi berikut. Roby Darwis, pemain Persib era tahun 1980-an itu, kini bekerja di Bank BNI 1946.Ia pun terpilih juga menjadi pemain PSSI. Selain menjadi pemain, dia pun pernah melatih para pemain persib. Kata ganti ia atau dia sebagai pengganti Roby Darwis dirasakan lebih utuh dan harmoni sehingga kohesi dapat diwujudkan.
  • 14. 11 Kohesi dengan Sinonim Kohesi dengan kata bersinonim ialah keterkaitan antarkalimat yang diwujudkan dengan pengunaan kata bersinonim.Kohesi dengan kata bersinonim bertujuan lebih menegaskan kata kunci (gagasan) yang terdapat dalam paragraph. Contoh: Kota Bandung merupakan ibu kota Provinsi Jawa Barat. Di kota ini mumnya dihuni oleh suku sunda. Udaranya relatif lebih sejuk jika dibandingkan dengan kota-kota metropolitan lainnya, seperti Jakarta, Surabaya dan Medan.Selain udaranya yang sejuk, dulu di kota ini banyak pohon dan bunga-bunga yang tumbuh indah dan teratur sehingga banyak orang menyebutnya sebagai Kota Kembang. Di kota ini pula pendidikan sangat maju karena antusias masyarakat terhadap pendidikan sangat tinggi. Disamping itu, banyak perguruan tinggi terkemuka, seperti Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjadjaran, Universitas Pendidikan Indonesia, dan Universitas Katolik Parahyangan. Tidaklah berlebihan, kota ini disebut pula sebagai Kota Pelajar. 2.5 Jenis Paragraf Pada garis besarnya paragraf dapat diklasifikasi berdasarkan sifat-tujuan, letak kalimat utama (gagasan utama).Pola pengembangan, dan jenis tulisan yang dipaparkan (Keraf, 2004: 71—83, Akhadiah, dkk, 1992: 61—64, serta Arifin dan Tasai, 2009: 131—132). a. Berdasarkan Sifat-Tujuan
  • 15. 12 Berdasarkan sifat dan tujuannya paragraf diklasifikasikan menjadi paragraf pembuka, pengembangan, dan penutup. Paragraf Pembuka Pargraf pembuka ialah paragraf yang memiliki sifat memberikan prolog atau pengantar kepada pendengar atau pembaca sebelum masuk pada masalah yang menjadi inti pembicaraan.Dengan membaca paragraf pembuka, diharapkan ada gambaran mengenai inti pembicaraan.Oleh sebab itu, paragraf pembuka harus dapat menarik minat dan perhatian pembaca. Selain itu, paragraf ini pun sanggup mengaitkan pikiran pembaca pada masalah yang akan disajikan selanjutnya. Paragraf Pengembang Paragrafpengembang ialah paragraf yang berada di antara paragraf pembuka dan paragraf penutup.Dalam paragraf ini dibahas atau dibicarakan inti persoalan yang sudah di rancang.Selain itu, paragraf ini pun dapat bersifat informatif atau argumentatif. Paragraf Penutup Paragrafpenutup ialah paragraf yang mengakhiri suatu pernyataan atau kumpulan paragraf (wacana utuh).Paragraf ini memiliki ciri lebih singkat dan berupa simpulan yang mencerminkan isi wacana secara utuh. Contoh ketiga paragraf tersebut dapat dinyatakan dalam karya ilmiah, mislnya, skripsi. Paragraf pembukanya adalah pendahuluan, paragraf pengembangnya adalah kajian teori, metode penelitian (jika terpisah dari bab pendahuluan), dan hasil-
  • 16. 13 pembahasan, serta paragraf penutupnya adalah simpulan dan saran. Selain contoh karya ilmiah (skripsi), paragraf pembuka, penghubung, dan penutup dapat kita lihat contoh dari surat formal berikut. DEPARTEMEN PENERANGAN REPUBLIK INDONESIA STASIUN PUSAT TELEVISI REPUBLIK INDONESIA KOMPLEKS SENAYAN, JAKARTA No: 3226/F8/SR/90 30 Juni 1990 Hal: Kata adikuasa dan adidaya Yth. Sdr. Rini Savitri Jalan Batu 10 Malang Saudra Rini, Surat Anda yang memuat pernyataan mengenai adikuasa dan adidaya telah Ibu terima dengan senang hati.Pernyataan Anda dapat ibu jawab sebagai berikut.
  • 17. 14 Kata adikuasa sebagai padanan superpower (Inggris) bermakna negara yang sangat berkuasa yang dapat memaksakan kehendak kepadanegara lain dengan kekuatan, kewenangan politik, ekonomi atau militer, misalnya, Amerika Serikat atau Uni Soviet. Sebaliknya, kata adidaya bermaknanegara yang kuat dan berdaya, tetapi tidak dapat memaksakan kehendaknya kepada negara lain, misalnya, Jepang, Perancis, dan Jerman.Dengan demikian, tidk tepatlah jika adidaya diperuntukan sebagai pedanan superpower karena adidaya itu tidak dapat mendukung gagasan (konsep) makna superpower. Mudah-mudahan jawaban ini memuaskan Anda. Wassalam, Direktur Televisi RI u.b. Meriana Pengasuh Siaran (Sudarsa, et al,1990:41) b. Berdasarkan Letak kalimat Utama
  • 18. 15 Klarifikasi paragraf yang kedua adalah penggolongan yang didasarkan pada letak kalimat utama atau gagasan uatama.Paragraf ini terdiri atas paragraf deduktif, induktif, variatif, dan deskriptif, atau naratif. Paragraf Deduktif Paragraf deduktif ialah paragraf yang kalimat uatamanya diletakkan di awal paragraf. Dengan kata lain, gagasan utama atau pokok persoalan dalam paragraf itu dinyatakan dalam kalimat pertama, kemudian diikuti oleh kalimat-kalimat penjelasan (gagasan penjelasan). Kalimat utama Contoh : Pola hidup sehat adalah kunci berumur panjang di dunia ini. Memiliki pola hidup sehat akan menciptakan tubuh yang sehat pula sehingga kita jauh dari ancaman berbagai penyakit. Pola-pola hidup sehat, seperti makanan-makanan sehat, tidur yang cukup, olahraga yang teratur, dan menghindari makanan dan minuman yang tidak sehat bisa dapat menyebabkan kita berumur panjang.Hal ini terbukti pada orang- oraang yang tinggal di pedalaman-pedalaman desa ataupegunungan.Kebanyakan dari
  • 19. 16 mereka berumur mencapai ratusan tahun karena mereka menerapkan pola hidup sehat tersebut.Berbanding terbalik dengan orang-orang yang hidup di kota-kota besar, mereka umumnya banyak sekali menyantap makanan-makanan yang tidak sehat dan pola tidur dan olahraga yang kurang baik sehingga menyebabkan angka harapan hidup mereka hanya mencapai 60 tahun saja.(www.prbahasaindonesia.com,21 Maret 2018) Paragraf Induktif Paragraf induktif ialah paragraf yang kalimat utamanya diletakkan di akhir paragraf. Dengan kata lain, paragraf ini dimulai dengan menyebutkan kalimat-kalimat penjelas yang bersifat khusus, kemudian diakhiri kalimat utama yang berupa simpulan. Kalimat utama Contoh : Asap rokok sangat berbahaya jika masuk ke dalam tubuh manusia. Hal ini disebabkan oleh asap rokok mengandung zat-zat beracun, seperti karbon monoksida. Selain itu, di dalam batang rokok juga ditemukan berbagai macam racun yang sangat berbahaya, di antaranya adalah nikotin, merkuri, bahkan ada juga bahan racun yang sejatinya digunakan sebagai bahan baku roket. Apabila zat-zat beracun ini terhirup dan
  • 20. 17 masuk ke dalam tubuh manusia secara terus-menerus, hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada bagian paru-paru, bahkan menyebabkan kematian. Terlebih lagi, rokok juga memiliki zat lain yang tak kalah mengerikan, yaitu, tar.Bahan ini merupakan abu sisa pembakaran rokok.Jika masuk ke dalam tubuh manusia, tar dapat menyebabkan penyakit yang disebut kanker paru-paru.Oleh karena itu, rokok sangat membahayakan kesehatan manusia, bahkan bisa juga menyebabkan kematian. (www.prbahasaindonesia.com 21 maret 2018) Paragraf Variatif Paragraf variatif ialah paragraf yang kalimat utamanya diletakkan di awal dan di akhir paragraf. Dengan kata lain, paragraf ini memiliki dua kalimat utama, kalimat utama yang berada di awal dengan pengungkapan yang variatif (maksudnya sama). Kalimat utama Contoh : Kemarau panjang tahun ini menimbulkan masalah yang sangat besar bagi masyarakat.Banyak sekali kerugian yang di sebabkan oleh bencana ini.Di antaranya adalah sumur-sumur yang mongering dan debu-debu yang beterbangan dimana- mana.Hal ini menyebabkan warga kesulitan memperoleh air dan juga mengalami sesak
  • 21. 18 napas akibat menghirup debu.Namun, di antara itu semua para petanilah yang mengalami kerugian yang sangat besar karena ribuan hektar sawah yang gagal panen akibat keringnya sawah-sawah mereka.Bahkan, baru-baru ini kemarau yang terjadi menyebabkan kemarau hutan yang terjadi dimana-mana, seperti yang parah terjadi menyebabkan kebakaran hutan yang terjadi diman-mana, seperti yang parah terjadi di Provinsi Riau. Di daerah tersebut ribuan hektar hutan terbakar dan menyebabkan Riau “diselimuti” oleh asap yang pekat selama beberapa waktu lamanya. Oleh karena itulah, kemarau panajnag yang terjadi tahun ini sangat merugikan masyarakat.(www.prbahasaindonesia, 21 Maret 2018) Paragraf Deskriptif/Naratif Selain paragraf deduktif, induktif, dan variatif, dalam bahasa Indonesia, kita kerap kali membaca tulisan-tulisan dalam karya sastra, misalnya, novel, cerpen, dan roman.Paragraf yang ditampilkan dalam karya sastra itu, keberadaan gagasan utama atau topiknya tersirat. Dengan kata lain, kitalah pembaca yang harus mencari atau menyimpulkan kalimat utama (gagasan utamanya). Kalimat utama dalam paragraf ini tidak terletak di awal atau di akhir, tetapi tersebar di seluruh paragraf; dapat pula dikatakan bahwa semua kalimat dalam paragraf ini adalah kalimat penjelas.Oleh sebab itu, paragraf jenis ini dinamakan paragraf deskriptif atau paragraf naratif. Contoh : Di teras gedung pengadilan megah itu berkerumun (puluhan) orang, bahkan mungkin ratusan. Kabarnya mereka akan menjadi supporter satu di antara temannya yang akan diadili dalam kasus korupsi. Sesaat di ruang sidang, hakim membuka
  • 22. 19 persidangan. Sekelompok orang tadi sebagian sudah memenuhi kursi dalam ruang yang sama. Gaduh sekali suasananya. Hakim berusaha menenangkan suasana. Sidang diskor.Jaksa, hakim, dan pengacara meninggalkan tempat menuju ruang khusus di lantai dua. Disana (tempat yang berbeda), saksi dan terdakwa duduk gelisah. (www.prbahasaindonesia.com, 21 Maret 2018) c. Berdasarkan Pola Pengembangan Jenis paragraf yang ketiga didasarkan pada pola pengembangan yaitu proses bernalar yang dilakukan oleh penulis atau pembicara dalam membentuk suatu paragraf. Paragraf ini terdiri atas penalaran deduksi dan induksi. (1) Deduksi Penalaran deduksi ialah penalaran dalam suatu paragraf, yaitu menyusun paragraf yang diawali dari sebuah konklusi atau simpulan yang barupa pernyataan yang bersifat umum.Dalam penalaran deduksi, kita dapat mengungkapkan suatu gagasan itu secara langsung atau taklangsung. a. Penalaran secara Langsung Penalaran secara langsung ialah penyimpulan suatu pernyataan yang didasarkan pada suatu premis. Contoh : Semua mahluk hidup itu bernyawa. (premis) Sebagian yang bernyawa adalah mahluk hidup. (simpulan) b. Penalaran secara taklangsung
  • 23. 20 Penalaran secara taklangsung ialah penyimpulan suatu pernyataan yang didasarkan pada dua premis.Perlu kita catat bahwa dua premis khusus itu terdiri atas premis umum (cakupannya luas) dan premis khusus (cakupannya sempit). Penarikan secara taklangsung dapat kita ungkapkan dengan carasilogisme dn entimem. Silogisme Silogisme ialah proses menentukan simpulan berdasarkan dua premis, yaitu premis umum dan premis khusus (Sugono, 2008: 1307) Contoh : PU: Semua mahasiswa adalah lulusan SMU/SMK PK: Dinda adalah seorang mahasiswa S: Dinda adalah seorang lulusan SMU/SMK Entimen Entimen ialah suatu silogisme yang dipendekkan, yaitu dengan cara menggabungkan simpulan dengan premis khusus. Dalam entimem biasanya digunakan konjungsi (karena); entimem dalam ragam kalimat itu identik dengan kalimat kompleks subordinatif. Contoh : PU: Semua guru besar adalah orang yang cerdas. PK: Reiza adalah seorang guru besar.
  • 24. 21 S : Reiza adalah orang yang cerdas. Dari silogisme tersebut dapat dientimemkan menjadi Reiza adalah orang cerdas karena (ia)seorang guru besar. (2) Induksi Penalaran induksi ialah penalaran dalam suatu paragraf, yaitu menyusun paragraf yang diawali oleh pernyataan-pernyataan khusus dan diakhiri sebuah konklusi atau simpulan yang berupa pernyataan yang bersifat umum.Penalaran induksi terdiri atas generalisasi, anologi, dan kualitas. (a) Generalisasi Generalisasi ialah proses menarik simpulan dari beberapa pernyataan (kalimat) khusus untuk mendapat simpulan yang bersifat umum. Contoh : Pendidikan karakter untuk melawan koruptor dan kemerosotan moral bangsa terus dilaksanakan di semua sekolah di Indonesia. Namun, perlu kita sadari bahwa para koruptor yang terperangkap sekarang justru berasal dari kaum pemuda yang merupakan calon pemimpin pada masa depan. Banyak juga tawuran dan penyimpangan yang dilakukan oleh para pemuda sekarang, seperti pemerkosaan, pencurian dan perkusi.Dapatlah dikatakan bahwa pendidikan karakter masih belum efektif mengubah karakter bangsa.(www.prbahasaindonesia.com, 21 maret 2018) (b) Analogi
  • 25. 22 Analogi ialah proses menarik simpulan dengan cara membandingkan atau mengomparasikan dua hal yang memiliki sifat yang sama. Contoh : Untuk mendaki sebuah gunung yang sangat tinggi, diperlukan persiapan-persiapan dan juga mental yang kuat agar sampai di atas gunung dengan selamat. Hal ini disebabkan oleh banyak sekali halangan dan rintangan yang akan menghadang di depan. Jika salah melangkah, bisa jadi kita malah terperosok jatuh ke jurang.Begitu pula untuk mencapai kesuksesan, untuk mencapai kesuksesan juga sangat diperlukan adanya persiapan-persiapan matang serta mental yang sangat kuat.Di antara persiapan-persiapan itu ialah ilmu, pengalaman, dan juga keahlian khusus. Jika tidak memiliki persipan yang matang, kita juga akan mengalami hal yang sama seperti memanjat gunung yang tanpa persiapan, yaitu kita akan jatuh dan gagal dalam meraih kesuksesan. Oleh karena itu, mencapai kesuksesan juga sama halnya dengan mecapai puncak sebuah gunung, yaitu kita memerlukan persiapan-persiapan dan juga mental yang sangat kuat. (www.satubahasa.com, 21 Maret 2018) (c) Kausalitas (Sebab-Akibat) Kausalitas ialah proses menarik simpulan dari gejala atau fenomena yang berkaitan. Dalam penalaran kausalitas terdapat pernyataan yang menyatakan sebab dan akibat. Contoh :
  • 26. 23 Harimau Sumatera banyak sekali diburu oleh pemburu-pemburu liar.Mereka mengincar kulitnya danada juga yang ditangkap untuk dijual ke luar negeri.Selain itu, harimau Sumatera banyak yang mengalami kehilangan habitatnya. Habitat harimau itu dibakar dan dialih- fungsikan sebagai perkebunan. Tidak jarang di antara harimau itu ada yang memasuki perkampungan penduduk; ada pula yang ditangkap dan dibunuh.Oleh Karena itu, kini harimau Sumatera sudah jarang lagi kita temukan dan berada dalam ambang kepunahan. (www.prbahasaindonesia.com, 21 Maret 2018) (d) Perincian Perincian ialah proses mengembangkan paragraf dengan cara menguraikan sesuatu (berisikan uraian);uraian itu disusun secara kronologis dan sistematis, yaitu dengan memperhatikan kewaktuan dan kebertahapan. Contoh : Lidah buaya atau Alloevera sangat bermanfaat bagi kesehatan rambut.Tanaman ini mengandung zat-zat yang bisa memberikan kelembaban pada rambut sehingga rambut tidak menjadi kering dan patah.Cara menggunakannya sangat mudah, yaitu dengan memilih lidah buaya yang masih muda.Kemudian, buanglah kulitnya dengan menggunakan pisau. Setelah terkelupas, bagian dalam lidah buaya yang menyerupai agar akan mengeluarkan lendir. Usapkanlah lendir tersebut ke rambut yang sudah dibasahi sebelumnya.Selanjutnya, diamkan selama 3 menit.Sesudah itu, rambut dibilas dengan air bersih.Perawatan rambut dengan lidah buaya
  • 27. 24 semacam ini harus lebih rutin dilakukan agar rambut menjadi kuat, mengilat, dan sehat.(www.prbahasaindonesia.com, 21 maret 2018) d. Berdasarkan Pemaparan jenis Tulisan Klasifikasi paragraf yang terakhir (keempat) adalah penggolongan yang didasarkan pada teknik pemaparan gagasan yang diungkapkan. Jenis paragraf ini meliputi paragraf narasi, deskripsi, eksposisi, persuasi, dan argumentasi. a. Narasi Narasi ialah paragraf yang berisikan kumpulan peristiwa yang disusun secara kronologis, biasanya dijalin dengan kaitan sebab-akibat yang menjadi satu rangkaian peristiwa.Paragraf narasi lazim diungkapkan dalam karya sastra, yaitu cerpen, novel, roman, dan kisah perjalanan. Contoh: Novel Habibie dan Ainun mengisahkan seputar romantika kehidupan Ainun dan Habibie.Novel itu menampilkan perihal betapa besarnya cinta antara Ainun dan Habibie yang dapat memberikan semangat dan motivas i perjuangan hidup untuk meraih kesuksesan.Kesuksesan itu digambarkan oleh sosok habibie yang taklain, yaitu suami tercinta Ainun. (www.prbahasaindonesia.com, 21 Maret 2018) b. Deskripsi
  • 28. 25 Deskripsi ialah paragraf yang berisikan gambaran atau lukisan suatu kondisi; tempat, keadaan, atau benda dengan cara merespons pancaindra pembaca sehingga pembaca dapat menikmati atau melihat apa-apa yang diungkapkan. Contoh: Tiba-tiba saja Siti Nurbaya bangkit dari kuburnya di gunung Padang. Bagaikan seorang putri yang malu-malu, ia membuka matanya yang sembab seraya menyapa orang banyak dengan penuh sendu. Ia mengurai penderitaannya dengan cara yang amat menyentuh hati, semua orang secara hampir serentak mengucapkan, “kasihan betul dia!” Kemudian, bangkit Samsulbahri, yang dengan cara hampir serempak pula orang mengeluarkan ungkapan, “Mengapa ia lemah?”Orang banyak bersimpati kepada keduanya.Ketika Datuk Maringgih ikut muncul pula, takdapat ditahan lagi banyak orang menyebutkan ucapan, “Laknat sungguh dia!”Orang gemuruh di sana-sini memperbincangkan “berpanasnya” kembali tiga tokoh yang telah menjadi dongeng kenyataan ini.Para guru sibuk membuka kembali Siti Nurbaya,lalu meneliti deskripsi tokoh-tokoh itu.Murid- murid pontang-panting berlomba mencari Siti Nurbaya karena para guru mewajibkan mereka membaca karya yang tiba-tiba menjadi populer (UMPTN 1992 Rayon B dengan perbaikan/penambahan). c. Eksposisi
  • 29. 26 Eksposisi ialah paragraf yang berisikan paparan suatu keadaan, proses, atau masalah yang diungkapkan sejelas-jelasnya. Tujuan paragraf eksposisi ini memberikan informasi atau penjelasan kepada pembaca dengan cara mengembangkan gagasan. Contoh: Meningkatnya pembangunan industri dewasa ini dengan dibangunnya banyak pabrik, tidak berarti mengabaikan pembangunan pertanian.Justru sebaliknya, dalam upaya membangun industri yang kuat, pembangunan pertanian harus makin ditingkatkan agar makin tangguh.Untuk mendukung sektor industri yang makin kuat ini, sektor pertanian harus mampu menyesuaikan pola dan strukturnya ke dalam pola dan struktur industri.Ini menekankan bahwa sektor pertanian harus mampu mengantisipasi ketergantungan mutlaknya pada alam.Hal ini harus dilakukan dengan dukungan yang kuat dari setiap subsistem dalam sistem pertanian.Suatu sistem pertanian yang tangguh besarnya memiliki kaitan ke belakang berupa industri hulu dalam pengadaan dan penyaluran secara produksi. Kaitan ke depan berupa industri hilir dalam perlakuan pascapanen, pengelolaan, dan pemasaran hasil pertanian. (UMPTN 1991 Rayon A dengan perbaikan/penambahan). d. Argumentasi Argumentasi ialah paragraf yang berisikan suatu pernyataan dengan memberikan alasan, contoh, dan bukti yang kuat sehingga pembaca terpengaruh untuk membenarkan pendapat atau gagasan tersebut.
  • 30. 27 Contoh: Melihat situasi lingkungan dan kesadaran masyarakat akan lingkungan yang masih memprihatinkan, pencanangan tahun lingkungan hidup memang perlu sebagai suatu gebrakan. Akan tetapi, gebrakan ini perlu gigi untuk menegakkan hukum, menindak tegas setiap kegiatan ekonomi dan industri yang mencemari lingkungan hidup. Gebrakan ini perlu dan mendesak sebab menurut data Biro Pusat Statistik, sisa hutan di Jawa tinggal 1,4 juta ha, sedangkan menurut Repprot (Proyek Kehutanan Indonesia dan Inggris)tinggal 1,19 juta ha. Kata seorang pakar 7,8 juta ha atau 60% dari Pulau Jawa merupakan daerah kritis, termasuk di antaranya 1,9 juta ha DAS (daerah aliran sungai) bagian hulu atau 15% dari seluruh Pulau Jawa. Berbagai sungai mengalami kemunduran serius dengan meningkatnya kerusakan hutan dan pola tata guna lahan yang makin buruk (UMPTN 1993 Rayon A dengan perbaikan/penambahan). Persamaan dan Perbedaan Eksposisi dan Argumentasi (a) Persamaan tulisan eksposisi dan argumentasi adalah berikut: 1. Menjelaskan pendapat, gagasan, dan keyakinan; 2. Memerlukan fakta yang diperkuat atau diperjelas dengan angka, peta, statistik, grafik, gambar, bagan; 3. Memerlukan analisis dan sintetis pada saat mengupas sesuatu; 4. Menggali sumber ide dari pengalaman, pengamatan, dan penelitian. (b) Perbedaan tulisan eksposisi dan argumentasi dapat dilihat berikut:
  • 31. 28 No. Eksposisi Argumentasi 1. Bertujuan menjelaskan atau menerangkan sehingga pembaca memperoleh informasi yang jelas; Bertujuan meyakinkan pembaca sehingga menyetujui pendapat; 2. Pembuka atau pendahuluan memperkenalkan apa (topik) yang akan dipaparkan; Pembuka atau pendahuluan menarik perhatian pembaca pada persoalan yang dihadapi; 3. Isi atau tubuh karangan menganalisis agar informasi jelas bagi pembaca; Isi atau tubuh karangan membuktikan bahwa pandangan atau ide yang dikemukakan benar; 4. Fakta, angka, dan contoh diperlukan untuk memperjelas; Fakta, angka, dan contoh diperlukan untuk memperkuat pembuktian; 5. Penutup berisikan penegasan. Penutup berisikan simpulan dan dapat berupa ringkasan isi. e. Persuasi Persuasi ialah paragraf yang berisikan pernyataan dengan tujuan memengaruhi atau membujuk pembaca untuk melakukan sesuatu atau mengarahkan pembaca pada suatu sikap tertentu. Contoh:
  • 32. 29 NKKBS ialah singkatan dari norma keluarga kecil bahagia sejahtera. Di dalam NKKBS terkandung anjuran kepada setiap keluarga agar menciptakan keluarga kecil demi terwujudnya keluarga yang bahagia dan sejahtera.Untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia, laju pertumbuhan penduduk diharapkan 0% saja. Dengan kata lain, setiap bayi yang lahir menggantikan setiap orang yang meninggal. Jadi, jumlah anak ideal dalam setiap keluarga adalah dua orang.Kalau anak yang datang menggantikan orang tua itu berjumlah tiga orang atau lebih, laju pertumbuhan jumlah penduduk berlebih; terjadilah peningkatan jumlah penduduk. Menurut seorang dokter ahli kebidanan, wanita dapat hamil sejak usia 12 tahun sampai dengan 45 atau 50 tahun. Kehamilan yang terjadi pada masa reproduksi (subur) di bawah 20 tahun dan di atas 30 tahun dapat menimbulkan risiko kematian ibu yan tinggi. Angka kematian sangat tinggi pada ibu yang melahirkan ketika ia berumur kurang dari 20 tahun dan juga pada ibu yang berusia lebih dari 30 tahun. Dari uraian itu, kita sebagai generasi muda, marilah mendukung program pemerintah NKKBS. (UMPTN 1994 Rayon A dengan perbaikan/penambahan). BAB III KESIMPULAN Paragraf adalah seperangkat atau sekelompok kalimat yang tersusun dari satu kalimat pokok dan beberapa kalimat penjelas. Yang di maksud Kalimat Pokok adalah suatu kalimat yang berisikan masalah atau kesimpulan dari paragraf
  • 33. 30 itu sendiri. Dan Kalimat Penjelas merupakan suatu kalimat yang berisikan penjelasan masalah yang terdapat di kalimat pokok. Paragraf bukan berkaitan dengan segi keindahan karangan itu, tetapi pembagian per paragraf ini memiliki beberapa kegunaan, sebagai berikut: 1. Sebagai penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok keseluruhan paragraph 2. Alat untuk memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulisnya 3. Penanda bahwa pikiran baru dimulai 4. Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis 5. Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi pengantar, transisi, dan penutup. Berdasarkan jenis-jenisnya, paragraf dibedakan menjadi lima jenis, yaitu : 1. Paragraf Narasi, 2. Paragraf Deskripsi, 3. Paragraf Persuasi, 4. Paragraf Eksposisi, 5. Paragraf Argumentasi. DAFTAR PUSTAKA https://www.helo.my.id/ https://freehatin.eu.org/ https://www.figur.my.id