Dokumen tersebut membahas tentang pengawasan kualitas air minum berbasis komunal di Kabupaten/Kota, mencakup penganggaran sampel pengawasan minimum berdasarkan jumlah pelanggan dan penduduk, parameter uji yang meliputi fisik, kimia, dan mikrobiologi, serta titik pengambilan sampel di titik produksi, distribusi, dan konsumen. Contoh kasus menjelaskan perhitungan jumlah sampel pengawasan berdasarkan jumlah pelang
Refresh Pengawasan Eksternal Kualitas Air Minum.pptx
1. Disampaikan dalam
Rapat Koordinasi Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota
Untuk Konsolidasi Penyatuan Pelaksanaan Kerja Penyehatan Air Minum dan Sanitasi Aman
20 April 2022
1
REFRESH PENGAWASAN EKSTERNAL
2. REFRESHING
PENGAWASAN EKSTRERNAL
berdasarkan PMK 736 Tahun 2010
• Dinkes melakukan penganggaran pengawasan eksternal
• Jumlah sampel minimal yang dianggarkan sesuai dengan jumlah populasi konsumen
pada PDAM/BUMD/PT Air Minum perpipaan di Kab/Kota masing.
• Asumsi banyak sampel dianggarkan berasal dari banyaknya jumlah pelanggan PDAM
dikali 3 = untuk mendapatkan jumlah jiwa/penduduk sesuai PMK736 tahun 2010
• Sampel air minum pada sarana komunal yang diperiksa adalah parameter Fisik, Kimia,
dan Mikrobiologi sesuai PMK Persyaratan Kualitas Air 492 tahun 2010.
• Titik yang diambil pada sarana air minum komunal perpipaan adalah titik produksi,
titik distribusi terdekat, tengah , dan jauh.
• Apabila terbatas anggaran, maka titik terjauh pada setiap sample sarana air minum
berbasis komunal dapat menjadi acuan
CONTOH
KASUS
3. STUDI KASUS
KAB/KOTA PDAM Total
Pelanggan
Total
Penduduk
Terlayani
Jumlah
Sampel
Pengawasan
Eksternal
Simeleu Tirta
Fulawan
1.000.000 3.000.000 305
= 1.000.000
dikali asumsi
3
• Didapat dari 1 juta pelanggan, dikalikan asumsi 3 terlebih dahulU, sehingga
di dapat jumlah populasi 3 juta, kmudian dibagi “10.000” sesuai PMK 736
• Dari setiap sample seluruh parameter Fisik, Kimia, dan Mikrobiologi harus
MS
• Bila dalam 1 titik sampel salah satu parameter ada yang tidak MS Maka
artinya = TIDAK MS
Editor's Notes
Assalamuálaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh,
Salam Sejahtera Bagi Kita Semua,
Om Swastiastu, Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan,
Salam Sehat, Sehat Indonesia.
Yang terhormat:
Pimpinan Komisi IX DPR RI
Para Wakil Ketua Komisi IX DPR RI
Seluruh anggota Komisi IX DPR RI baik yang hadir secara luring ataupun daring,
Kepala BKKBN beserta jajarannya
Serta Bapak/Ibu sekalian yang saya banggakan
Perkenankan kami menyampaikan upaya percepatan penurunan stunting yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan sesuai Mandat Perpres 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.