Dokumen tersebut membahas tentang ketahanan nasional Indonesia. Terdiri dari empat kelompok mahasiswa Universitas Muslim Indonesia yang menjelaskan pengertian, sejarah, unsur-unsur, dan aspek-aspek ketahanan nasional Indonesia seperti agama, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan, serta kewajiban bela negara dan peran Indonesia dalam perdamaian dunia.
1. Nama Kelompok 8 :
1. Deni Syamsuddin
2. Ahmad Bentar Kaisupy
3. Ahmad Eriadi
4. Ade Septialdi SN
Universitas Muslim
Indonesia Makassar
2. Pengertian ketahanan nasional
adalah kondisi dinamika, yaitu suatu
bangsa yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mampu
mengembangkan ketahanan,
Kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, hambatan dan ancaman
baik yang datang dari dalam maupun
dari luar. Juga secara langsung
ataupun tidak langsung yang dapat
membahayakan integritas, identitas
serta kelangsungan hidup bangsa dan
negara.
4. Konsepsi Ketahanan Nasional memiliki
latar belakang sejarah kelahirannya di
Indonesia. Gagasan tentang Ketahanan
Nasional bermula pada awal tahun 1960-
an pada kalangan militer angkatan darat di
SSKAD yang sekarang bernama
SESKOAD. Pada masa itu sedang
meluasnya pengaruh komunisme yang
berasal dari Uni Soviet dan Cina. Pengaruh
komunisme menjalar sampai kawasan
Indo-Cina sehingga satu per satu kawasan
Indo-Cina menjadi Negara komunis seperti
Laos, Vietnam, dan Kamboja. Bahkan
inflasi komunis mulai masuk ke Thailand,
1 -2
5. pemikir militer di SSKAD. Mereka
mengadakan pengamatan atas kejadian
tersebut, yaitu tidak adanya perlawanan
yang gigih dan ulet di Indo-Cina dalam
menghadapi ekspansi komunis. Bila
dibandingkan dengan Indonesia,
kekuatan apa yang dimiliki bangsa ini
sehingga mampu menghadapi berbagai
ancaman termasuk pemberontakan
dalam negeri. Jawaban sementara dari
kalangan pemikir tersebut adalah
adanya kemampuan territorial dan
gerilya. Ketahanan nasional
dalam Gbhn
6. Konsep ketahanan nasional untuk pertama
kali dimasukkan dalam GBHN 1973, yaitu
Tap.MPR No IV/MPR/1973. Rumusan
ketahanan nasional dalam GBHN 1973
adalah sama dengan rumusan ketahanan
nasional tahun 1972 dari dari lemhanas.
Konsep ketahanan nasional berikut
perumusan yang demikian berlanjut pada
GBHN 1978, GBHN1983, GBHN 1988.
Pada GBHN 1993 terjadi perubahan
perumusan mengenai konsep ketahanan
nasional. Ketahanan nasional dirumuskan
sebagai kondisi dinamis yang merupakan
integrasi dari kondisi tiap aspek kehidupan
Unsur – Unsur
Ketahanan Nasional
8. Metode Astragatra.
Secara Antropologis manusia merupakan makhluk Tuhan yang
paling sempurna karena memiliki akal budi sehingga lahir manusia
berbudaya. Sebagai manusia berbudaya maka perlulah mengadakan
hubungan dengan alam sekitarnya dalam usaha mempertahankan
eksistensinya dan kelangsungan hidupnya. Hubungan-hubungan
itu adalah :
Hubungan manusia dengan Tuhannya, dinamakan “Agama”.
Hubungan ,manusia dengan cita – citanya, dinamakan “Ideologi”.
Hubungan manusia dengan kekuasaan, dinamakan “Politik”.
Hubungan manusia dengan pemenuhan kebutuhan, dinamakan
“Ekonomi”.
Hubungan manusia dengan manusia lainnya, dinamakan “Sosial”.
Hubungan manusia dengan rasa keindahan, dinamakan
“Seni/budaya”.
Hubungan manusia dengan pemanfaatan alam, dinamakan
“IPTEK”.
Hubungan manusia dengan rasa aman, dinamakan “Hankam”.
Aspek
Trigara
9. Aspek Trigara
Posisi & letak
Geografis negara
Keadaan &
kekayaan alam
Keadaan dan
kemampuan
pendudukBentuk, keadaan, dan
lokasi geografis suatu
Negara sangat
mempengaruhi
kehidupan bangsa
yang mendiaminya
dalam
penyelenggaraan dan
pengaturan
kesejahteraan dan
keamanan. Seperti
halnya Indonesia yang
merupakan Negara
kepulauan
(Archipelagic State)
akan lebih banyak
Kekayaan alam
suatu Negara
adalah segala
sumber dan
potensi alam
yang didapatkan
di bumi, laut, dan
udara yang
berada di
wilayah suatu
Negara.
Kekayaan
tersebut meliputi
Keadaan
penduduk
sangat
berpengaruh
terhadap
penyediaan
tenaga kerja
pengelola
kekayaan alam
dan berpengaruh
pula terhadap
personal yang
mampu mengola
Hankam.
Aspek
Pancagatra
10. Aspek Pancagatra
Aspek
Ideologi
Aspek Politik
Aspek
Ekonomi
Aspek Sosial
Budaya
Aspek
Pertahanan&kea
mana
Prinsip yang dijadikan
pedoman dalam suatu
negaraSebagai asas, haluan atau
kebikjanaan dalam
mencapai tujuan
kekuasaan
Produksi, distribusi dan
konsumen
Sebagai kondisi dinamik
budaya yang berisi
keuletan
Sebagai kondisi dinamik
pertahanan dan keamanan
negara
Bela
Negara
11. Membela Negara merupakan kewajiban sebagai
warga Negara. Membela Negara ternyata bukan
hanya kewajiban, tetapi juga hak setiap warganegara
terhadap negaranya. Sebagaimana dinyatakan
dalam pasal 27 ayat 3 UUD 1945, bahwa usaha bela
negara merupakan hak dan kewajiban setiap
warganegara. Hal ini menunjukka adanya asas
demokrasi dalm pembelaan negara yang mencakup
dua arti. Pertama, bahwa setiap warganegara turut
serta daam menentukan kebijakan tentang
pembelaan negara melalui lembaga-lembaga
perwakilan sesuai dengan UUD 1945 dan perundang-
undangan yang berlaku. Kedua, bahwa setiap
warganegara harus turut serta dalam setiap usaha
pembelaan negara, sesuai dengan kemampuan dan
profesinya masing-masing.
Dalam UUD 1945 pasal 27 ayat 3 menyatakan bahwa
setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara. Artinya setiap warga
Indonesia &
perdamain dunia
12. Keikut sertaan Indonesia dalam upaya perdamaian
dunia adalah dengan menjadi anggota pasukan
perdamaian. Keikutsertaan Indonesia dalam operasi
pemeliharaan perdamaian sudah dimulai sejak tahun
1957. Pasukan pemeliaharaan perdamaian dari
Indonesia dikenal dengan nama kontingen garuda
atau konga. Sejak tahun 1967 hingga saat ini,
pasukan garuda Indonesia tekah diterjunkan
keberbagai kawasan konflik bergabung dengan
pasukan perdamaian PBB. Dengan terpilih menjadi
anggota, berarti Indonesia akan mengembang
kepercayaan masyarakat internasional untuk
berpartisispasi menjadikan dewan keamanan
sebagai badan yang efektif untuk menghadapi
tantangan-tantangan global di bidang perdamaian
dan keamanan saat ini.