Dokumen tersebut membahas proses perencanaan rekayasa yang mencakup identifikasi masalah, spesifikasi kebutuhan, konsep desain, dan peranan pemilik proyek dalam pengadaan konsultan dan penyusunan kontrak serta pentingnya etika profesi.
3. 1. Proses Perencanaan Rekayasa
Proses Kreatif
Penyelesaian masalah – gambaran umum
Tidak hanya ada satu solusi yang benar
Aspek teknis itu hanya bagian yang kecil
10. Spesifikasi Kebutuhan
Identifikasi kebutuhan harus dilakukan
untuk kelancaran proses
Kebutuhan pasar
1.
Kebutuhan konsumen
Kebutuhan secara Engineering
2.
Memenuhi aspek teknis
Kebutuhan performa
11. Unsur Kebutuhan Engineering
1.
Abstrak – Apa, bukan bagaimana
2.
Tidak ambigu – unik dan spesifik
3.
Traceable – Apakah memenuhi
kebutuhan?
4.
Verifiable – Terukur
12. Contoh Kebutuhan
Engineering
Performa dan Fungsi
1.
2.
Kehandalan
1.
2.
Dapat mengukur dengan akurasi 90%
Dapat mengukur dengan ketelitian 1mm
Dapat beroperasi 99.9% sepanjang tahun
MTBF (mean time between failures) 10 tahun
Energi
1.
2.
Konsumsi daya 2 watt
Arus puncak senilai 1 ampere
13. Contoh Standar
Contoh
– RS-232, TCP/IP, USB
Tipe
Safety
Testing
Kehandalan
Komunikasi
Dokumentasi
Bahasa Pemrograman
14. Konsep Dasar Desain
Cari lebih banyak solusi
Brainstorm
Pilih solusi yang terbaik
Didasarkan pada kebutuhan
Kreativitas
Menumbuhkan ide baru
Inovasi
Membuat kreativitas menjadi
kenyataan
17. Tahap Definisi
Apabila hasil dari studi kelayakan dinyatakan bahwa proyek
dianggap bermanfaat, maka pemilik melanjutkan kegiatan
merencanakan, mengambil keputusan-keputusan strategis serta
menyiapkan perangkat dan peserta proyek, yang melingkupi :
A. Meletakkan batasan atau definisi lingkup proyek
B. Fisolofi desain
C. Menentukan alokasi pembagian lingkup kerja
D. Menyusun strategi penyelenggaraan
E. Meyiapkan paket lelang dan rancangan kontrak
F. Mengadakan lelang, menerima proposal , negoisasi dan
menandatangani kontrak
18. Peranan Pemilik Tahap Implementasi
1. Pengelolaan Implementasi Fisik
a. Terhadap Pekerjaan Kontraktor
b. Terhadap Paket Kerja yang ditangani sendiri
2. Mengelola Keuangan Proyek
a. Menyiapkan anggaran
b. Mencari sumber pendanaan
c. Meletakkan dasar sistem akuntansi proyek
d. Menyusun jadwal penarikan dana loan
e. Sertifikasi pengajuan pembayaran
f. Laporan berkala keuangan proyek
g. Menyiapkan audit yang akan dilakukan oleh pihak
berwenang
h. Laporan akhir keuangan proyek
i. Meyusun catatan asset
3. Administrasi Kontrak
19. Hubungan dengan kontraktor
1.
2.
3.
4.
5.
Memberikan petunjuk dan bimbingan
Memberikan masukkan
Mengkaji dan meneliti kelemgkapan rencana jadwal dan mutu
Meneliti dan mengkaji program pengendalian
Meneliti dan mengevaluasi berbagai kegiatan
a. Atas produk-produk kegiatan desain dan engineering
b. Kegiatan pengadaan material dan subkontraktor
c. Kegiatan administrasi, dan keuangan
d. Konstruksi
e. Perkiraan jadwal proyek
f. Prosedur koordinasi dan prosedur kerja proyek
6. Mengkaji kemajuan perkerjaan
7. Melakukan Inspeksi, Uji Coba dan Memberikan Persetujuan
8. Melakukan Koordinasi Antarpeserta Proyek
21. Dalam pelaksanaan proyek dibutuhkan dokumen kontrak dan
paket lelang demi kelancaran pekerjaan
Hal ini dibuat demi menghindari pembatalan pekerjaan secara
sepihak
Sehingga pada kontrak akan berisi tentang :
1. Adanya pasal yang melindungi kepentingan pemilik terhadap
kemungkinan tidak tercapainya sasaran proyek, disebabkan
oleh sesuatu yang menjadi tanggung jawab kontraktor
2. Adanya pasal yang memperhatikan hak-hak kontraktor
3. Memberikan keluasan kepada pemilik untuk dapat meyakini
tercapainya sasaran proyek tanpa campur tanggung jawab
kontraktor
4. Penjabaran yang jelas akan segala sesuatu yang diingini oleh
pemilik
22. Penyusunan dan Pengelolaan Kontrak
1. Perencanaan dan Strategi
a. Jenis Kontrak Dilihat dari Pembentukan Harga dan Prosedur
Pembayaran
b. Kelengkapan Paket
c. Kondisi Sosial
d. Kepentingan Spesifik Proyek
2. Pembentukan Kontrak
3. Pelaksanaan Kontrak
1. Komersial
2. Teknik atau Engineering
23. Rancangan Kontrak
1. Sumber Referensi
2. Komponen Rancangan Kontrak
a.
b.
c.
d.
Komponen I
= Pokok-pokok persetujuan
Komponen II
= Syarat-syarat umum
Komponen III
= Syarat-syarat Khusus
Komponen IV
= Uraian lingkup kerja, spesifik teknik dan gambar
desain engineering
3. Adendum
25. Jenis Kontrak
1. Kontrak dengan Harga Tetap
a. Harga Tetap dengan Eskalasi
b. Harga Tetap dengan Perangsangan
c. Kontra dengan satuan harga tetap
2. Kontrak dengan Harga Tidak Tetap
a. Harga tidak tetap dengan upah tetap
b. Harga tidak tetap dengan suatu batas maksimum
c. Harga tidak tetap dengan resiko ditanggung bersama
d. Harga tidak tetap dengan upah berubah-ubah
26. Memilih Jenis Kontrak
Beberapa faktor mempengaruhi pemilihan jenis kontrak, sebelum
menentukan pilihan, hendaknya dipertimbangkan hal-hal berikut :
1. Lengkap atau tidaknya definisi lingkup kerja
2. Insentif
3. Eskalasi
4. Kurun waktu pelaksanaan proyek
5. Sifat proyek
29. Definisi
“Konsultan profesional adalah perorangan atau perusahaan yang
memiliki keahlian , kecakapan , dan bakat khusus dan tersedia
bagi yang memerlukan (klien), dengan imbalan sejumlah upah.
Konsultansi profesional memberikan nasehat dan seringkali
membantu melaksanakan nasehat tersebut dengan dan untuk
klien” – H.L.Shenson (1990)
30. A. Kualitas dan Kredibilitas
a. Pendekatan bersifat menyeluruh
b. Didasarkan atas kenyataan
c. Adanya Keterkaitan terhadap permasalahan
d. Kecakapan melihat ke depan
e. Menguasai Perbendaharaan bahasa yang diperlukan
f. Bersifat Ulet
g. Kreatif
B. Bentuk Usaha Konsultansi
a. Konsultasi Perorangan
b. Persahaan Konsultan
31. Jasa Konsultasi dalam Kegiatan Proyek
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
J.
Menyiapkan paket kerja
Survei
Studi dan Penelitian
Bantuan Manajemen
Program Pelatihan
Pengendalian Mutu
Prakomisi, Uji Coba, dan Start-Up
Administrasi
Pengadaan Dana
Paket Kerja untuk Konsultan
32. Macam-macam Paket Kerja Konsultan
Studi Kelayakan
Survei Kelautan dan Hidrologi
Pendanaan
Rekayasa Nilai
Analisis Dampak Lingkungan
Inspeksi
Arsitek
Project Control
Desain dan Engineering
Akuntansi
Pemeriksaan Tanah
Audit
Latihan dan Pendidikan Tenaga
Kerja
Manajemen Proyek
34. KAK (Kerangka Acuan Kerja)
TOR (Term Of Reference)
Suatu KAK atau TO R akan berfungsi untuk :
1. Menjelaskan lingkup jasa konsultasi yang akan dilelang
2. Sumber acuan bagi konsultan yang diundang mengikuti lelang
langsung dalam rangka menyiapkan kelengkapan administratif
proposal teknis dan biaya
3. Memberikan informasi tentang keahlian yang diperlukan
4. Memberikan informasi mengenai jadwal dan lingkup laporan
5. Sebagai acuan dalam evaluasi proposal , klarifikasi, dan
negoisasi dengan calon konsultan pemenang
6. Dasar pembuatan kontrak dan evaluasi hasil kerja konsultan
35. Proses Seleksi dan Pembentukan
Kontrak
Pelelangan Terbuka
Pelelangan yang diikuti
oleh banyak konsultan
umumnya melewati tahap
prakualifikasi, sebelum
diberikan paket lelang
Penunjukan
langsung
Dilakukan pada kondisi
tertentu setelah melihat
beberapa konsultan
(dalam jumlah yang
terbatas) mengenai
kemampuannya (telah
memiliki daftar rekanan
yang mampu)
37. Definisi
Etika
Menurut Martin (1993), etika didefinisikan sebagai “the discpline
which can act as the performance index or reference for our
control system”.
Profesi
Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu
hal yang berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi
oleh pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang yang
bekerja tetap sesuai.
38. Etika Profesi
ETIKA PROFESI merupakan bidang etika khusus atau terapan yang
merupakan produk dari etika sosial.
Dalam hal merealisasikan ini ada (4 empat) variabel yang terjadi :
1. Tujuan baik, tetapi cara untuk mencapainya yang tidak baik.
2. Tujuannya yang tidak baik, cara mencapainya ; kelihatannya
baik.
3. Tujuannya tidak baik, dan cara mencapainya juga tidak baik.
4. Tujuannya baik, dan cara mencapainya juga terlihat baik.
39. Prinsip Etika Profesi
1. Tanggung jawab
a. Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.
b. Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau
masyarakat pada umumnya.
2. Keadilan.
a. Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa
yang menjadi haknya.
3. Otonomi.
a. Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan di
beri kebebasan dalam menjalankan profesinya.
40. Syarat-syarat suatu Profesi
1. Melibatkan kegiatan intelektual.
2. Menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus.
3. Memerlukan persiapan profesional yang alam dan bukan sekedar
latihan.
4. Memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan.
5. Menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen.
6. Mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi.
7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
8. Menentukan baku standarnya sendiri, dalam hal ini adalah kode
etik.
41. Kode Etik Profesi
Kode; yaitu tanda-tanda atau simbol-simbol yang berupa kata-kata,
tulisan atau benda yang disepakati untuk maksud-maksud tertentu,
misalnya untuk menjamin suatu berita, keputusan atau suatu
kesepakatan suatu organisasi. Kode juga dapat berarti kumpulan
peraturan yang sistematis.
Kode etik ; yaitu norma atau azas yang diterima oleh suatu
kelompok tertentu sebagai
landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat
kerja.
42. Kode etik profesi sebetulnya tidak merupakan hal yang baru.
Sudah lama diusahakan untuk mengatur tingkah laku moral suatu
kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuanketentuan
tertulis yang diharapkan akan dipegang teguh oleh seluruh
kelompok itu. Salah satu contoh tertua adalah ; SUMPAH
HIPOKRATES, yang dipandang sebagai kode etik pertama untuk
profesi dokter.
43. Tujuan Kode Etik
1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
4. Untuk meningkatkan mutu profesi.
5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
8. Menentukan baku standarnya sendiri
44. Kode Etik Berdasarkan ABET
ABET (Accreditation Board for Engineering and Technology) adalah organisasi yang
bertanggung jawab untuk memantau, menilai, dan mensertifikasi kualitas pendidikan di
bidang ilmu terapan, komputasi, rekayasa dan teknologi di USA. Dengan adanya
Washington Accord, yang saat ini telah disepakati oleh 14 negara, maka ABET juga
dipercaya untuk memberikan penilaian akreditasi secara internasional. Pada tahun
1985, lembaga ini mengemukakan serta mempublikasikan kode etik insiyur mengenai
prinsip etika profesi dasar ketehnikan, yaitu
a. Seorang insinyur dapat memajukan integritas dan menegakan kehormatan dan
martabat tingkat profesi dengan menggunakan keterampilan untuk peningkatan
kesejahteraan manusia.
b. Menjadikan pribadi jujur dan bersifat adil, melayani dengan kesetian masyarakat,
pengusaha dan klien.
c. Bekerja keras dan berusaha meningkatkan kemampuan kompetensi dari tingkat
profesi.
d. Mendukung masyarakat professional dan teknis dari disiplin mereka.