SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
Engineering Design
Process

PERENCANAAN
REKAYASA
Minggu ke 1
Yusuf Susilo Wijoyo
Konten

 Proses

Perencanaan Rekayasa
 Peranan dan tugas pemilik proyek
 Dokumen kontrak dan paket lelang
 Jasa konsultansi
 Etika profesi
1. Proses Perencanaan Rekayasa





Proses Kreatif
Penyelesaian masalah – gambaran umum
Tidak hanya ada satu solusi yang benar
Aspek teknis itu hanya bagian yang kecil
Elemen-elemen Desain
 Identifikasi

masalah
 Fase penelitian
 Spesifikasi kebutuhan
 Pembangkitan konsep
 Fase desain
 Fase prototype
 Integrasi Sistem
 Fase pemeliharaan
Pentingnya Desain

Biaya project naik secara eksponensial
dengan bertambahnya waktu
Identifikasi Masalah dan Spesifikasi
Kebutuhan
Identifikasi Kebutuhan


Apa masalahnya?
1.
2.
3.
4.
5.

Mengumpulkan informasi
Menginterpretasikan informasi
Tentukan skala prioritas dan hierarki
kebutuhan
Tentukan keterkaitan antar kebutuhan
Mereview proses
Contoh Hierarki Kebutuhan
Problem Statement
 Contoh



Kebutuhan: Supir kesulitan melihat kondisi di
sekitarnya



Tujuan mendesain sistem yang aman dari
kecelakaan
Spesifikasi Kebutuhan


Identifikasi kebutuhan harus dilakukan
untuk kelancaran proses
Kebutuhan pasar

1.


Kebutuhan konsumen

Kebutuhan secara Engineering

2.



Memenuhi aspek teknis
Kebutuhan performa
Unsur Kebutuhan Engineering
1.

Abstrak – Apa, bukan bagaimana

2.

Tidak ambigu – unik dan spesifik

3.

Traceable – Apakah memenuhi
kebutuhan?

4.

Verifiable – Terukur
Contoh Kebutuhan
Engineering


Performa dan Fungsi
1.
2.



Kehandalan
1.
2.



Dapat mengukur dengan akurasi 90%
Dapat mengukur dengan ketelitian 1mm
Dapat beroperasi 99.9% sepanjang tahun
MTBF (mean time between failures) 10 tahun

Energi
1.
2.

Konsumsi daya 2 watt
Arus puncak senilai 1 ampere
Contoh Standar
 Contoh

– RS-232, TCP/IP, USB

 Tipe







Safety
Testing
Kehandalan
Komunikasi
Dokumentasi
Bahasa Pemrograman
Konsep Dasar Desain
Cari lebih banyak solusi
 Brainstorm
 Pilih solusi yang terbaik
 Didasarkan pada kebutuhan
 Kreativitas
 Menumbuhkan ide baru
 Inovasi
 Membuat kreativitas menjadi
kenyataan

2. Peranan dan tugas pemilik proyek
Lingkup
Kerja
Peserta
Selama
Proyek
Tahap Definisi
Apabila hasil dari studi kelayakan dinyatakan bahwa proyek
dianggap bermanfaat, maka pemilik melanjutkan kegiatan
merencanakan, mengambil keputusan-keputusan strategis serta
menyiapkan perangkat dan peserta proyek, yang melingkupi :
A. Meletakkan batasan atau definisi lingkup proyek
B. Fisolofi desain
C. Menentukan alokasi pembagian lingkup kerja
D. Menyusun strategi penyelenggaraan
E. Meyiapkan paket lelang dan rancangan kontrak
F. Mengadakan lelang, menerima proposal , negoisasi dan
menandatangani kontrak
Peranan Pemilik Tahap Implementasi
1. Pengelolaan Implementasi Fisik
a. Terhadap Pekerjaan Kontraktor
b. Terhadap Paket Kerja yang ditangani sendiri
2. Mengelola Keuangan Proyek
a. Menyiapkan anggaran
b. Mencari sumber pendanaan
c. Meletakkan dasar sistem akuntansi proyek
d. Menyusun jadwal penarikan dana loan
e. Sertifikasi pengajuan pembayaran
f. Laporan berkala keuangan proyek
g. Menyiapkan audit yang akan dilakukan oleh pihak
berwenang
h. Laporan akhir keuangan proyek
i. Meyusun catatan asset
3. Administrasi Kontrak
Hubungan dengan kontraktor
1.
2.
3.
4.
5.

Memberikan petunjuk dan bimbingan
Memberikan masukkan
Mengkaji dan meneliti kelemgkapan rencana jadwal dan mutu
Meneliti dan mengkaji program pengendalian
Meneliti dan mengevaluasi berbagai kegiatan
a. Atas produk-produk kegiatan desain dan engineering
b. Kegiatan pengadaan material dan subkontraktor
c. Kegiatan administrasi, dan keuangan
d. Konstruksi
e. Perkiraan jadwal proyek
f. Prosedur koordinasi dan prosedur kerja proyek
6. Mengkaji kemajuan perkerjaan
7. Melakukan Inspeksi, Uji Coba dan Memberikan Persetujuan
8. Melakukan Koordinasi Antarpeserta Proyek
Dokumen kontrak dan paket
lelang
Dalam pelaksanaan proyek dibutuhkan dokumen kontrak dan
paket lelang demi kelancaran pekerjaan
Hal ini dibuat demi menghindari pembatalan pekerjaan secara
sepihak
Sehingga pada kontrak akan berisi tentang :
1. Adanya pasal yang melindungi kepentingan pemilik terhadap
kemungkinan tidak tercapainya sasaran proyek, disebabkan
oleh sesuatu yang menjadi tanggung jawab kontraktor
2. Adanya pasal yang memperhatikan hak-hak kontraktor
3. Memberikan keluasan kepada pemilik untuk dapat meyakini
tercapainya sasaran proyek tanpa campur tanggung jawab
kontraktor
4. Penjabaran yang jelas akan segala sesuatu yang diingini oleh
pemilik
Penyusunan dan Pengelolaan Kontrak
1. Perencanaan dan Strategi
a. Jenis Kontrak Dilihat dari Pembentukan Harga dan Prosedur
Pembayaran
b. Kelengkapan Paket
c. Kondisi Sosial
d. Kepentingan Spesifik Proyek
2. Pembentukan Kontrak
3. Pelaksanaan Kontrak
1. Komersial
2. Teknik atau Engineering
Rancangan Kontrak
1. Sumber Referensi
2. Komponen Rancangan Kontrak
a.
b.
c.
d.

Komponen I
= Pokok-pokok persetujuan
Komponen II
= Syarat-syarat umum
Komponen III
= Syarat-syarat Khusus
Komponen IV
= Uraian lingkup kerja, spesifik teknik dan gambar
desain engineering

3. Adendum
Paket
Lelang
Jenis Kontrak
1. Kontrak dengan Harga Tetap
a. Harga Tetap dengan Eskalasi
b. Harga Tetap dengan Perangsangan
c. Kontra dengan satuan harga tetap
2. Kontrak dengan Harga Tidak Tetap
a. Harga tidak tetap dengan upah tetap
b. Harga tidak tetap dengan suatu batas maksimum
c. Harga tidak tetap dengan resiko ditanggung bersama
d. Harga tidak tetap dengan upah berubah-ubah
Memilih Jenis Kontrak
Beberapa faktor mempengaruhi pemilihan jenis kontrak, sebelum
menentukan pilihan, hendaknya dipertimbangkan hal-hal berikut :
1. Lengkap atau tidaknya definisi lingkup kerja
2. Insentif
3. Eskalasi
4. Kurun waktu pelaksanaan proyek
5. Sifat proyek
Jenis
Kontrak
dan
Pengguna
annya
yang
Tipikal
Jasa konsultansi
Definisi
“Konsultan profesional adalah perorangan atau perusahaan yang
memiliki keahlian , kecakapan , dan bakat khusus dan tersedia
bagi yang memerlukan (klien), dengan imbalan sejumlah upah.
Konsultansi profesional memberikan nasehat dan seringkali
membantu melaksanakan nasehat tersebut dengan dan untuk
klien” – H.L.Shenson (1990)
A. Kualitas dan Kredibilitas
a. Pendekatan bersifat menyeluruh
b. Didasarkan atas kenyataan
c. Adanya Keterkaitan terhadap permasalahan
d. Kecakapan melihat ke depan
e. Menguasai Perbendaharaan bahasa yang diperlukan
f. Bersifat Ulet
g. Kreatif
B. Bentuk Usaha Konsultansi
a. Konsultasi Perorangan
b. Persahaan Konsultan
Jasa Konsultasi dalam Kegiatan Proyek
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
J.

Menyiapkan paket kerja
Survei
Studi dan Penelitian
Bantuan Manajemen
Program Pelatihan
Pengendalian Mutu
Prakomisi, Uji Coba, dan Start-Up
Administrasi
Pengadaan Dana
Paket Kerja untuk Konsultan
Macam-macam Paket Kerja Konsultan
Studi Kelayakan

Survei Kelautan dan Hidrologi

Pendanaan

Rekayasa Nilai

Analisis Dampak Lingkungan

Inspeksi

Arsitek

Project Control

Desain dan Engineering

Akuntansi

Pemeriksaan Tanah

Audit

Latihan dan Pendidikan Tenaga
Kerja

Manajemen Proyek
Pengadaan Konsultan
KAK

Panitia
Pengadaan

Program Kerja
dan Anggaran

Kriteria
Seleksi

Paket
Lelang

Proses
seleksi

Mengikat
Kontrak
KAK (Kerangka Acuan Kerja)
TOR (Term Of Reference)
Suatu KAK atau TO R akan berfungsi untuk :
1. Menjelaskan lingkup jasa konsultasi yang akan dilelang
2. Sumber acuan bagi konsultan yang diundang mengikuti lelang
langsung dalam rangka menyiapkan kelengkapan administratif
proposal teknis dan biaya
3. Memberikan informasi tentang keahlian yang diperlukan
4. Memberikan informasi mengenai jadwal dan lingkup laporan
5. Sebagai acuan dalam evaluasi proposal , klarifikasi, dan
negoisasi dengan calon konsultan pemenang
6. Dasar pembuatan kontrak dan evaluasi hasil kerja konsultan
Proses Seleksi dan Pembentukan
Kontrak
Pelelangan Terbuka
Pelelangan yang diikuti
oleh banyak konsultan
umumnya melewati tahap
prakualifikasi, sebelum
diberikan paket lelang

Penunjukan
langsung
Dilakukan pada kondisi
tertentu setelah melihat
beberapa konsultan
(dalam jumlah yang
terbatas) mengenai
kemampuannya (telah
memiliki daftar rekanan
yang mampu)
Etika profesi
Definisi
Etika

Menurut Martin (1993), etika didefinisikan sebagai “the discpline
which can act as the performance index or reference for our
control system”.

Profesi

Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu
hal yang berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi
oleh pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang yang
bekerja tetap sesuai.
Etika Profesi
ETIKA PROFESI merupakan bidang etika khusus atau terapan yang
merupakan produk dari etika sosial.
Dalam hal merealisasikan ini ada (4 empat) variabel yang terjadi :

1. Tujuan baik, tetapi cara untuk mencapainya yang tidak baik.
2. Tujuannya yang tidak baik, cara mencapainya ; kelihatannya
baik.
3. Tujuannya tidak baik, dan cara mencapainya juga tidak baik.
4. Tujuannya baik, dan cara mencapainya juga terlihat baik.
Prinsip Etika Profesi
1. Tanggung jawab

a. Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.
b. Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau
masyarakat pada umumnya.

2. Keadilan.

a. Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa
yang menjadi haknya.

3. Otonomi.

a. Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan di
beri kebebasan dalam menjalankan profesinya.
Syarat-syarat suatu Profesi
1. Melibatkan kegiatan intelektual.
2. Menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus.
3. Memerlukan persiapan profesional yang alam dan bukan sekedar
latihan.
4. Memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan.
5. Menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen.
6. Mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi.
7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
8. Menentukan baku standarnya sendiri, dalam hal ini adalah kode
etik.
Kode Etik Profesi
Kode; yaitu tanda-tanda atau simbol-simbol yang berupa kata-kata,
tulisan atau benda yang disepakati untuk maksud-maksud tertentu,
misalnya untuk menjamin suatu berita, keputusan atau suatu
kesepakatan suatu organisasi. Kode juga dapat berarti kumpulan
peraturan yang sistematis.
Kode etik ; yaitu norma atau azas yang diterima oleh suatu
kelompok tertentu sebagai
landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat
kerja.
Kode etik profesi sebetulnya tidak merupakan hal yang baru.
Sudah lama diusahakan untuk mengatur tingkah laku moral suatu
kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuanketentuan
tertulis yang diharapkan akan dipegang teguh oleh seluruh
kelompok itu. Salah satu contoh tertua adalah ; SUMPAH
HIPOKRATES, yang dipandang sebagai kode etik pertama untuk
profesi dokter.
Tujuan Kode Etik
1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
4. Untuk meningkatkan mutu profesi.
5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
8. Menentukan baku standarnya sendiri
Kode Etik Berdasarkan ABET
ABET (Accreditation Board for Engineering and Technology) adalah organisasi yang
bertanggung jawab untuk memantau, menilai, dan mensertifikasi kualitas pendidikan di
bidang ilmu terapan, komputasi, rekayasa dan teknologi di USA. Dengan adanya
Washington Accord, yang saat ini telah disepakati oleh 14 negara, maka ABET juga
dipercaya untuk memberikan penilaian akreditasi secara internasional. Pada tahun
1985, lembaga ini mengemukakan serta mempublikasikan kode etik insiyur mengenai
prinsip etika profesi dasar ketehnikan, yaitu
a. Seorang insinyur dapat memajukan integritas dan menegakan kehormatan dan
martabat tingkat profesi dengan menggunakan keterampilan untuk peningkatan
kesejahteraan manusia.
b. Menjadikan pribadi jujur dan bersifat adil, melayani dengan kesetian masyarakat,
pengusaha dan klien.
c. Bekerja keras dan berusaha meningkatkan kemampuan kompetensi dari tingkat
profesi.
d. Mendukung masyarakat professional dan teknis dari disiplin mereka.
TERIMAKASIH
σας ευχαριστώ
Yunani - By Google Tranaslate

More Related Content

Similar to Minggu 1 referensi

Evaluasi Akhir Semester MPPL
Evaluasi Akhir Semester MPPLEvaluasi Akhir Semester MPPL
Evaluasi Akhir Semester MPPLRifkaAnnisa16
 
Manajemen ruang-lingkup-proyek
Manajemen ruang-lingkup-proyekManajemen ruang-lingkup-proyek
Manajemen ruang-lingkup-proyekFajar Baskoro
 
Evaluasi Akhir Semester - MPPL - Sistem Informasi Administrasi CV. Termitech ...
Evaluasi Akhir Semester - MPPL - Sistem Informasi Administrasi CV. Termitech ...Evaluasi Akhir Semester - MPPL - Sistem Informasi Administrasi CV. Termitech ...
Evaluasi Akhir Semester - MPPL - Sistem Informasi Administrasi CV. Termitech ...Ferdinand Jason
 
Manajemen Pengadaan dan Risiko
Manajemen Pengadaan dan RisikoManajemen Pengadaan dan Risiko
Manajemen Pengadaan dan Risikosandykece
 
makalah Manajemen pengambilan keputusan
makalah Manajemen pengambilan keputusanmakalah Manajemen pengambilan keputusan
makalah Manajemen pengambilan keputusanMJM Networks
 
PKK SMK KLS XI - KD 4 KONSEP DESAIN DAN KEMASAN.pdf
PKK SMK KLS XI - KD 4 KONSEP DESAIN DAN KEMASAN.pdfPKK SMK KLS XI - KD 4 KONSEP DESAIN DAN KEMASAN.pdf
PKK SMK KLS XI - KD 4 KONSEP DESAIN DAN KEMASAN.pdfSukois1
 
MANAJEMEN KONTRAK BERBASIS KINERJA tugas 2.pptx
MANAJEMEN KONTRAK BERBASIS KINERJA tugas 2.pptxMANAJEMEN KONTRAK BERBASIS KINERJA tugas 2.pptx
MANAJEMEN KONTRAK BERBASIS KINERJA tugas 2.pptxMohSuriyawal
 
Manajemen Proyek kita.docx
Manajemen Proyek kita.docxManajemen Proyek kita.docx
Manajemen Proyek kita.docxkikilana2
 
ANALIS PROYEK PEMBANGUNAN KEHUTANAN
ANALIS PROYEK PEMBANGUNAN KEHUTANANANALIS PROYEK PEMBANGUNAN KEHUTANAN
ANALIS PROYEK PEMBANGUNAN KEHUTANANEDIS BLOG
 
Analisis proyek pembangunan kehutanan
Analisis proyek pembangunan kehutananAnalisis proyek pembangunan kehutanan
Analisis proyek pembangunan kehutananEDIS BLOG
 
Identifikasi proyek
Identifikasi proyekIdentifikasi proyek
Identifikasi proyektitiwerdhy
 
0009-P01-ManajemenProyekSistemInformasi.pdf
0009-P01-ManajemenProyekSistemInformasi.pdf0009-P01-ManajemenProyekSistemInformasi.pdf
0009-P01-ManajemenProyekSistemInformasi.pdfAskariB1
 
konsep proyek.ppt
konsep proyek.pptkonsep proyek.ppt
konsep proyek.pptUnUnKenow
 
Itpm project integration
Itpm   project integrationItpm   project integration
Itpm project integrationRasmy Ammye
 
Modul kuliah Manajemen Proyek
Modul kuliah Manajemen ProyekModul kuliah Manajemen Proyek
Modul kuliah Manajemen ProyekAMIK AL MA'SOEM
 

Similar to Minggu 1 referensi (20)

Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi
Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansiTeknik pelaksanaan bimbingan konsultansi
Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi
 
Evaluasi Akhir Semester MPPL
Evaluasi Akhir Semester MPPLEvaluasi Akhir Semester MPPL
Evaluasi Akhir Semester MPPL
 
Manajemen ruang-lingkup-proyek
Manajemen ruang-lingkup-proyekManajemen ruang-lingkup-proyek
Manajemen ruang-lingkup-proyek
 
Evaluasi Akhir Semester - MPPL - Sistem Informasi Administrasi CV. Termitech ...
Evaluasi Akhir Semester - MPPL - Sistem Informasi Administrasi CV. Termitech ...Evaluasi Akhir Semester - MPPL - Sistem Informasi Administrasi CV. Termitech ...
Evaluasi Akhir Semester - MPPL - Sistem Informasi Administrasi CV. Termitech ...
 
ilovepdf_merged (8).pdf
ilovepdf_merged (8).pdfilovepdf_merged (8).pdf
ilovepdf_merged (8).pdf
 
Manajemen Pengadaan dan Risiko
Manajemen Pengadaan dan RisikoManajemen Pengadaan dan Risiko
Manajemen Pengadaan dan Risiko
 
makalah Manajemen pengambilan keputusan
makalah Manajemen pengambilan keputusanmakalah Manajemen pengambilan keputusan
makalah Manajemen pengambilan keputusan
 
0009-P01.pdf
0009-P01.pdf0009-P01.pdf
0009-P01.pdf
 
PKK SMK KLS XI - KD 4 KONSEP DESAIN DAN KEMASAN.pdf
PKK SMK KLS XI - KD 4 KONSEP DESAIN DAN KEMASAN.pdfPKK SMK KLS XI - KD 4 KONSEP DESAIN DAN KEMASAN.pdf
PKK SMK KLS XI - KD 4 KONSEP DESAIN DAN KEMASAN.pdf
 
MANAJEMEN KONTRAK BERBASIS KINERJA tugas 2.pptx
MANAJEMEN KONTRAK BERBASIS KINERJA tugas 2.pptxMANAJEMEN KONTRAK BERBASIS KINERJA tugas 2.pptx
MANAJEMEN KONTRAK BERBASIS KINERJA tugas 2.pptx
 
Manajemen Proyek kita.docx
Manajemen Proyek kita.docxManajemen Proyek kita.docx
Manajemen Proyek kita.docx
 
ANALIS PROYEK PEMBANGUNAN KEHUTANAN
ANALIS PROYEK PEMBANGUNAN KEHUTANANANALIS PROYEK PEMBANGUNAN KEHUTANAN
ANALIS PROYEK PEMBANGUNAN KEHUTANAN
 
Analisis proyek pembangunan kehutanan
Analisis proyek pembangunan kehutananAnalisis proyek pembangunan kehutanan
Analisis proyek pembangunan kehutanan
 
Identifikasi proyek
Identifikasi proyekIdentifikasi proyek
Identifikasi proyek
 
0009-P01-ManajemenProyekSistemInformasi.pdf
0009-P01-ManajemenProyekSistemInformasi.pdf0009-P01-ManajemenProyekSistemInformasi.pdf
0009-P01-ManajemenProyekSistemInformasi.pdf
 
konsep proyek.ppt
konsep proyek.pptkonsep proyek.ppt
konsep proyek.ppt
 
konsep proyek.ppt
konsep proyek.pptkonsep proyek.ppt
konsep proyek.ppt
 
Itpm project integration
Itpm   project integrationItpm   project integration
Itpm project integration
 
Modul kuliah Manajemen Proyek
Modul kuliah Manajemen ProyekModul kuliah Manajemen Proyek
Modul kuliah Manajemen Proyek
 
Eas
EasEas
Eas
 

Minggu 1 referensi

  • 2. Konten  Proses Perencanaan Rekayasa  Peranan dan tugas pemilik proyek  Dokumen kontrak dan paket lelang  Jasa konsultansi  Etika profesi
  • 3. 1. Proses Perencanaan Rekayasa     Proses Kreatif Penyelesaian masalah – gambaran umum Tidak hanya ada satu solusi yang benar Aspek teknis itu hanya bagian yang kecil
  • 4. Elemen-elemen Desain  Identifikasi masalah  Fase penelitian  Spesifikasi kebutuhan  Pembangkitan konsep  Fase desain  Fase prototype  Integrasi Sistem  Fase pemeliharaan
  • 5. Pentingnya Desain Biaya project naik secara eksponensial dengan bertambahnya waktu
  • 6. Identifikasi Masalah dan Spesifikasi Kebutuhan
  • 7. Identifikasi Kebutuhan  Apa masalahnya? 1. 2. 3. 4. 5. Mengumpulkan informasi Menginterpretasikan informasi Tentukan skala prioritas dan hierarki kebutuhan Tentukan keterkaitan antar kebutuhan Mereview proses
  • 9. Problem Statement  Contoh  Kebutuhan: Supir kesulitan melihat kondisi di sekitarnya  Tujuan mendesain sistem yang aman dari kecelakaan
  • 10. Spesifikasi Kebutuhan  Identifikasi kebutuhan harus dilakukan untuk kelancaran proses Kebutuhan pasar 1.  Kebutuhan konsumen Kebutuhan secara Engineering 2.   Memenuhi aspek teknis Kebutuhan performa
  • 11. Unsur Kebutuhan Engineering 1. Abstrak – Apa, bukan bagaimana 2. Tidak ambigu – unik dan spesifik 3. Traceable – Apakah memenuhi kebutuhan? 4. Verifiable – Terukur
  • 12. Contoh Kebutuhan Engineering  Performa dan Fungsi 1. 2.  Kehandalan 1. 2.  Dapat mengukur dengan akurasi 90% Dapat mengukur dengan ketelitian 1mm Dapat beroperasi 99.9% sepanjang tahun MTBF (mean time between failures) 10 tahun Energi 1. 2. Konsumsi daya 2 watt Arus puncak senilai 1 ampere
  • 13. Contoh Standar  Contoh – RS-232, TCP/IP, USB  Tipe       Safety Testing Kehandalan Komunikasi Dokumentasi Bahasa Pemrograman
  • 14. Konsep Dasar Desain Cari lebih banyak solusi  Brainstorm  Pilih solusi yang terbaik  Didasarkan pada kebutuhan  Kreativitas  Menumbuhkan ide baru  Inovasi  Membuat kreativitas menjadi kenyataan 
  • 15. 2. Peranan dan tugas pemilik proyek
  • 17. Tahap Definisi Apabila hasil dari studi kelayakan dinyatakan bahwa proyek dianggap bermanfaat, maka pemilik melanjutkan kegiatan merencanakan, mengambil keputusan-keputusan strategis serta menyiapkan perangkat dan peserta proyek, yang melingkupi : A. Meletakkan batasan atau definisi lingkup proyek B. Fisolofi desain C. Menentukan alokasi pembagian lingkup kerja D. Menyusun strategi penyelenggaraan E. Meyiapkan paket lelang dan rancangan kontrak F. Mengadakan lelang, menerima proposal , negoisasi dan menandatangani kontrak
  • 18. Peranan Pemilik Tahap Implementasi 1. Pengelolaan Implementasi Fisik a. Terhadap Pekerjaan Kontraktor b. Terhadap Paket Kerja yang ditangani sendiri 2. Mengelola Keuangan Proyek a. Menyiapkan anggaran b. Mencari sumber pendanaan c. Meletakkan dasar sistem akuntansi proyek d. Menyusun jadwal penarikan dana loan e. Sertifikasi pengajuan pembayaran f. Laporan berkala keuangan proyek g. Menyiapkan audit yang akan dilakukan oleh pihak berwenang h. Laporan akhir keuangan proyek i. Meyusun catatan asset 3. Administrasi Kontrak
  • 19. Hubungan dengan kontraktor 1. 2. 3. 4. 5. Memberikan petunjuk dan bimbingan Memberikan masukkan Mengkaji dan meneliti kelemgkapan rencana jadwal dan mutu Meneliti dan mengkaji program pengendalian Meneliti dan mengevaluasi berbagai kegiatan a. Atas produk-produk kegiatan desain dan engineering b. Kegiatan pengadaan material dan subkontraktor c. Kegiatan administrasi, dan keuangan d. Konstruksi e. Perkiraan jadwal proyek f. Prosedur koordinasi dan prosedur kerja proyek 6. Mengkaji kemajuan perkerjaan 7. Melakukan Inspeksi, Uji Coba dan Memberikan Persetujuan 8. Melakukan Koordinasi Antarpeserta Proyek
  • 20. Dokumen kontrak dan paket lelang
  • 21. Dalam pelaksanaan proyek dibutuhkan dokumen kontrak dan paket lelang demi kelancaran pekerjaan Hal ini dibuat demi menghindari pembatalan pekerjaan secara sepihak Sehingga pada kontrak akan berisi tentang : 1. Adanya pasal yang melindungi kepentingan pemilik terhadap kemungkinan tidak tercapainya sasaran proyek, disebabkan oleh sesuatu yang menjadi tanggung jawab kontraktor 2. Adanya pasal yang memperhatikan hak-hak kontraktor 3. Memberikan keluasan kepada pemilik untuk dapat meyakini tercapainya sasaran proyek tanpa campur tanggung jawab kontraktor 4. Penjabaran yang jelas akan segala sesuatu yang diingini oleh pemilik
  • 22. Penyusunan dan Pengelolaan Kontrak 1. Perencanaan dan Strategi a. Jenis Kontrak Dilihat dari Pembentukan Harga dan Prosedur Pembayaran b. Kelengkapan Paket c. Kondisi Sosial d. Kepentingan Spesifik Proyek 2. Pembentukan Kontrak 3. Pelaksanaan Kontrak 1. Komersial 2. Teknik atau Engineering
  • 23. Rancangan Kontrak 1. Sumber Referensi 2. Komponen Rancangan Kontrak a. b. c. d. Komponen I = Pokok-pokok persetujuan Komponen II = Syarat-syarat umum Komponen III = Syarat-syarat Khusus Komponen IV = Uraian lingkup kerja, spesifik teknik dan gambar desain engineering 3. Adendum
  • 25. Jenis Kontrak 1. Kontrak dengan Harga Tetap a. Harga Tetap dengan Eskalasi b. Harga Tetap dengan Perangsangan c. Kontra dengan satuan harga tetap 2. Kontrak dengan Harga Tidak Tetap a. Harga tidak tetap dengan upah tetap b. Harga tidak tetap dengan suatu batas maksimum c. Harga tidak tetap dengan resiko ditanggung bersama d. Harga tidak tetap dengan upah berubah-ubah
  • 26. Memilih Jenis Kontrak Beberapa faktor mempengaruhi pemilihan jenis kontrak, sebelum menentukan pilihan, hendaknya dipertimbangkan hal-hal berikut : 1. Lengkap atau tidaknya definisi lingkup kerja 2. Insentif 3. Eskalasi 4. Kurun waktu pelaksanaan proyek 5. Sifat proyek
  • 29. Definisi “Konsultan profesional adalah perorangan atau perusahaan yang memiliki keahlian , kecakapan , dan bakat khusus dan tersedia bagi yang memerlukan (klien), dengan imbalan sejumlah upah. Konsultansi profesional memberikan nasehat dan seringkali membantu melaksanakan nasehat tersebut dengan dan untuk klien” – H.L.Shenson (1990)
  • 30. A. Kualitas dan Kredibilitas a. Pendekatan bersifat menyeluruh b. Didasarkan atas kenyataan c. Adanya Keterkaitan terhadap permasalahan d. Kecakapan melihat ke depan e. Menguasai Perbendaharaan bahasa yang diperlukan f. Bersifat Ulet g. Kreatif B. Bentuk Usaha Konsultansi a. Konsultasi Perorangan b. Persahaan Konsultan
  • 31. Jasa Konsultasi dalam Kegiatan Proyek A. B. C. D. E. F. G. H. I. J. Menyiapkan paket kerja Survei Studi dan Penelitian Bantuan Manajemen Program Pelatihan Pengendalian Mutu Prakomisi, Uji Coba, dan Start-Up Administrasi Pengadaan Dana Paket Kerja untuk Konsultan
  • 32. Macam-macam Paket Kerja Konsultan Studi Kelayakan Survei Kelautan dan Hidrologi Pendanaan Rekayasa Nilai Analisis Dampak Lingkungan Inspeksi Arsitek Project Control Desain dan Engineering Akuntansi Pemeriksaan Tanah Audit Latihan dan Pendidikan Tenaga Kerja Manajemen Proyek
  • 33. Pengadaan Konsultan KAK Panitia Pengadaan Program Kerja dan Anggaran Kriteria Seleksi Paket Lelang Proses seleksi Mengikat Kontrak
  • 34. KAK (Kerangka Acuan Kerja) TOR (Term Of Reference) Suatu KAK atau TO R akan berfungsi untuk : 1. Menjelaskan lingkup jasa konsultasi yang akan dilelang 2. Sumber acuan bagi konsultan yang diundang mengikuti lelang langsung dalam rangka menyiapkan kelengkapan administratif proposal teknis dan biaya 3. Memberikan informasi tentang keahlian yang diperlukan 4. Memberikan informasi mengenai jadwal dan lingkup laporan 5. Sebagai acuan dalam evaluasi proposal , klarifikasi, dan negoisasi dengan calon konsultan pemenang 6. Dasar pembuatan kontrak dan evaluasi hasil kerja konsultan
  • 35. Proses Seleksi dan Pembentukan Kontrak Pelelangan Terbuka Pelelangan yang diikuti oleh banyak konsultan umumnya melewati tahap prakualifikasi, sebelum diberikan paket lelang Penunjukan langsung Dilakukan pada kondisi tertentu setelah melihat beberapa konsultan (dalam jumlah yang terbatas) mengenai kemampuannya (telah memiliki daftar rekanan yang mampu)
  • 37. Definisi Etika Menurut Martin (1993), etika didefinisikan sebagai “the discpline which can act as the performance index or reference for our control system”. Profesi Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang yang bekerja tetap sesuai.
  • 38. Etika Profesi ETIKA PROFESI merupakan bidang etika khusus atau terapan yang merupakan produk dari etika sosial. Dalam hal merealisasikan ini ada (4 empat) variabel yang terjadi : 1. Tujuan baik, tetapi cara untuk mencapainya yang tidak baik. 2. Tujuannya yang tidak baik, cara mencapainya ; kelihatannya baik. 3. Tujuannya tidak baik, dan cara mencapainya juga tidak baik. 4. Tujuannya baik, dan cara mencapainya juga terlihat baik.
  • 39. Prinsip Etika Profesi 1. Tanggung jawab a. Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya. b. Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada umumnya. 2. Keadilan. a. Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya. 3. Otonomi. a. Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan di beri kebebasan dalam menjalankan profesinya.
  • 40. Syarat-syarat suatu Profesi 1. Melibatkan kegiatan intelektual. 2. Menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus. 3. Memerlukan persiapan profesional yang alam dan bukan sekedar latihan. 4. Memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan. 5. Menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen. 6. Mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi. 7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat. 8. Menentukan baku standarnya sendiri, dalam hal ini adalah kode etik.
  • 41. Kode Etik Profesi Kode; yaitu tanda-tanda atau simbol-simbol yang berupa kata-kata, tulisan atau benda yang disepakati untuk maksud-maksud tertentu, misalnya untuk menjamin suatu berita, keputusan atau suatu kesepakatan suatu organisasi. Kode juga dapat berarti kumpulan peraturan yang sistematis. Kode etik ; yaitu norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat kerja.
  • 42. Kode etik profesi sebetulnya tidak merupakan hal yang baru. Sudah lama diusahakan untuk mengatur tingkah laku moral suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuanketentuan tertulis yang diharapkan akan dipegang teguh oleh seluruh kelompok itu. Salah satu contoh tertua adalah ; SUMPAH HIPOKRATES, yang dipandang sebagai kode etik pertama untuk profesi dokter.
  • 43. Tujuan Kode Etik 1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi. 2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota. 3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi. 4. Untuk meningkatkan mutu profesi. 5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi. 6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi. 7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat. 8. Menentukan baku standarnya sendiri
  • 44. Kode Etik Berdasarkan ABET ABET (Accreditation Board for Engineering and Technology) adalah organisasi yang bertanggung jawab untuk memantau, menilai, dan mensertifikasi kualitas pendidikan di bidang ilmu terapan, komputasi, rekayasa dan teknologi di USA. Dengan adanya Washington Accord, yang saat ini telah disepakati oleh 14 negara, maka ABET juga dipercaya untuk memberikan penilaian akreditasi secara internasional. Pada tahun 1985, lembaga ini mengemukakan serta mempublikasikan kode etik insiyur mengenai prinsip etika profesi dasar ketehnikan, yaitu a. Seorang insinyur dapat memajukan integritas dan menegakan kehormatan dan martabat tingkat profesi dengan menggunakan keterampilan untuk peningkatan kesejahteraan manusia. b. Menjadikan pribadi jujur dan bersifat adil, melayani dengan kesetian masyarakat, pengusaha dan klien. c. Bekerja keras dan berusaha meningkatkan kemampuan kompetensi dari tingkat profesi. d. Mendukung masyarakat professional dan teknis dari disiplin mereka.