Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang ciri-ciri pasar persaingan sempurna yang meliputi banyak penjual dan pembeli, produk yang sama, kebebasan masuk dan keluar pasar, serta informasi yang sempurna. Dibahas pula konsep-konsep terkait seperti harga, biaya, laba, dan kondisi keseimbangan dalam pasar persaingan sempurna dalam jangka pendek dan panjang
2. Ciri-Ciri Pasar Persaingan Sempurna
• Terdapat banyak penjual dan banyak pembeli di pasar
sehingga mereka hanya sebagai penerima harga (price
taker).
• Produk yang ditawarkan pada umumnya sama
(homogen/identik).
• Setiap perusahaan bebas masuk dan keluar
(meninggalkan) pasar (free entry and exit).
• Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan
(informasi) yang sempurna mengenai harga-harga yang
berlaku.
3. Price Taker
A seller that does not have the ability to
control the price of the product it sells; it takes
the price determined in the market.
[Roger A. Arnold, 2005. Microeconomics, 7th edition, South-Western – Thomson Corporation]
4. Terbentuknya Harga di Pasar
Persaingan Sempurna
Setiap perusahaan hanya bertindak sbg pengambil
harga (price taker) bukan penentu harga (price maker).
Harga ditetapkan berdasarkan interaksi kekuatan
penawaran (supply) dan permintaan (demand) di
dalam pasar ..
Menaikkan harga diatas harga pasar -> tidak laku
Menurunkan harga di bawah harga pasar -> akan rugi
6. Kekurangan Pasar Persaingan Sempurna
Persaingan sempurna tidak mendorong
Inovasi
Persaingan sempurna ada kalanya
menimbulkan biaya sosial
Membatasi pilihan konsumen
Biaya dalam pasar persaingan sempurna
mungkin lebih tinggi
7. Konsep Dasar PPS
• Penerimaan Total (Total Revenue)
• Penerimaan Rata-Rata (Average Revenue)
• Penerimaan Marjinal (Marginal Revenue)
8. Penerimaan Total (Total Revenue)
• Penerimaan Total adalah hasil kali antara
harga produk dengan kuantitas penjualan.
TR = PQ
TR = Penerimaan Total
P = Harga Produk
Q = Kuantitas Penjualan
9. Penerimaan Rata-Rata (Average Revenue)
• Penerimaan Rata-Rata adalah penerimaan
total dibagi dengan kuantitas penjualan.
TR
AR =
Q
10. Penerimaan Marjinal (Marjinal Revenue)
• Penerimaan Marjinal adalah perubahan
penerimaan total yang berasal dari
tambahan per unit kuantitas penjualan.
∆TR
MR =
∆Q
11. Hubungan Antara TR, AR dan MR
Q P TR AR MR
1
2
3
4
5
6
7
8
6
6
6
6
6
6
6
6
6
12
18
24
30
36
42
48
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
12. Kurva Permintaan PPS
• Dalam PPS penjual dan pembeli banyak
sehingga mereka hanya sebagai penerima
harga (price taker) maka harga adalah
konstan.
TR = f (P, Q)
• TR hanya dipengaruhi oleh Q, artinya besar kecil-
nya penerimaan total tergantung pada besar
kecilnya kuantitas penjualan.
13. Kurva Permintaan PPS
• Dalam PPS, karena P = konstan maka
harga produk yang dijual sama dengan
penerimaan rata-rata dan penerimaan
marjinal.
P = AR = MR
15. Kondisi Maksimisasi Laba Dalam PPS
• Harga jual produk atau harga yang
dibayar oleh konsumen sama dengan
tambahan biaya produksinya (biaya
marjinal).
P = MC
di mana MC menaik.
16. Resources Allocation Efficiency
The situation that exists when firms produce
the quantity of output at which price equals
marginal cost: P = MC.
[Roger A. Arnold, 2005. Microeconomics, 7th edition, South-Western – Thomson Corporation]
17. Laba Perusahaan Dalam PPS
Ada dua pendekatan:
• Pendekatan Total
Π = TR − TC
• Pendekatan Marjinal
Laba per Unit: Π = P − AC
Laba Total: Π = (P − AC) x Q
18. Keadaan Laba (Profits) Dalam PPS
Jika Maka Keadaan
P > AC
P = AC
P < AC
TR > TC
TR = TC
TR < TC
Positive Profits
BEP (Break-Even Point)
Negative Profits (Losses)
19. Menghitung Laba
Q P
P=MR=AR
TR TC Π MC AC Π per
Unit
Π Total
0
1
2
3
4
5
6
7
8
6
6
6
6
6
6
6
6
6
0
6
12
18
24
30
36
42
48
3
5
8
12
17
23
30
38
47
20. Menghitung Laba
Q P
P=MR=A
R
TR TC Π MC AC Π per
Unit
Π Total
0
1
2
3
4
5
6
7
8
6
6
6
6
6
6
6
6
6
0
6
12
18
24
30
36
42
48
3
5
8
12
17
23
30
38
47
-3
1
4
6
7
7
6
4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
0
5
4
4
4,25
4,60
5
5,43
5,87
1
2
2
1,75
1,40
1
0,57
0,13
1
4
6
7
7
6
4
1
Π = TR − TC
Laba per Unit : Π = P − AC
Laba Total : Π = (P − AC) x Q
21. Mencari Laba Secara Grafis
Laba ditentukan oleh bidang segiempat
yang terletak antara harga (P) dengan
biaya rata-rata total (AC).
25. Laba, BEP, dan SDP Dalam PPS
P
Q
P D = AR = MR
0
AC
MC
Q*
AC AVC
SDP
.
AVC
AC’
.
.
BEP
26. Hubungan Antara Harga dan Biaya Rata-Rata
Jika Maka Keadaan Keputusan
P > AC
P = AC
P < AC
TR > TC
TR = TC
TR < TC
Profits
BEP
Losses
Entry
Stop Entry/Exit
Exit
P = AVC TR = TVC SDP Closed
BEP = Break-Even Point
SDP = Shut-Down Point
27. Shut-Down Point (SDP)
SDP atau titik penutupan usaha adalah titik
terendah pada kurva biaya variabel
rata-rata (AVC).
Ketika harga turun pada titik minimum AVC,
penerimaan total tidak dapat untuk menutup biaya
variabel.
Perusahaan akan menutup usaha dan menanggung
kerugian yang sama dengan biaya tetap.
28. Kondisi Keseimbangan Dalam PPS
Jangka Pendek Jangka Panjang
Syarat maksimisasi laba:
(Tujuan setiap perusahaan)
P = MC
di mana MC meningkat
Syarat maksimisasi laba:
(Tujuan setiap perusahaan)
P = MC
di mana MC meningkat
Ada 3 kemungkinan:
P > AC = Profits
P = AC = BEP
P < AC = Losses
Syarat laba = nol (Π = 0)
(Bukan tujuan setiap perusahaan)
P = AC
Jika P = MC dan P = AC
maka: AC = MC
29. PPS Dalam Jangka Panjang
• Karena kemudahan masuk ke pasar (industri), laba
ekonomis akan menarik perusahaan lain untuk
masuk ke pasar (industri).
• Banyaknya perusahaan yang masuk ke pasar
(industri) menyebabkan laba ekonomis berkurang
sampai nol. Akhirnya semua perusahaan terpaksa
menerima laba = nol.
• Pada saat laba = nol maka P = LAC (harga pasar
sama dengan biaya rata-rata setiap perusahaan),
artinya setiap perusahaan akan beroperasi pada
titik terendah dari biaya rata-rata jangka panjang.
30. Keseimbangan PPS Jangka Panjang
LMC
LAC’
P1
P2
S1
S2
.
Q1 Q2
P P
Q Q
P2 = LAC
(Zero Profit)
D
Industri Perusahaan Individual
P1
P2
31. Keseimbangan PPS Jangka Panjang
• Pada awalnya perusahaan beroperasi pada harga P1
dan output Q1 di mana perusahaan memperoleh laba
ekonomis (positive profits).
• Karena adanya laba ekonomis (P > AC) maka makin
banyak perusahaan yang masuk ke pasar (industri),
hal ini menyebabkan kurva penawaran bergeser dari
S1 ke S2. Akibatnya output bertambah dari Q1 ke Q2,
tetapi harga turun dari P1 ke P2.
• Pada saat P2 = LAC maka laba = 0 (zero profit),
artinya dalam jangka panjang setiap perusahaan
akan memperoleh zero profit sehingga tidak ada lagi
dorongan (insentif) untuk masuk ke pasar (industri).
32. 6
2
5 5
Q
D P
1
7
5 5
Q
S P
QD QS
6
2
55 1
7
55
P P
450 10P
$45
P
6
2
5
56
2
5
5
(
4
5
)4
0
0
Q
D P
1
7
5
51
7
5
5
(
4
5
)4
0
0
Q
S P
Persaingan Sempurna:
Penentuan Harga
33. Contoh Soal
Permintaan ikan lele harian :
Qd = 1600 600P
Dimana Qd = permintaan lele dlm ton/hari
P = Harga per ton
Pertanyaan :
a. Jika peternak menghasilkan 1000ton perhari berapa tingkat
harga yang terjadi
b. Jika hasil peternak turun menjadi 400 ton berapa tingkat harga
yang terjadi.
C. Jika permintaan ikan lele bergeser kekanan menjadi
Qd’=2200-600P
bagaimana perubahan terkaitdengan soal a dan b?
d. Gambarkan secara grafis