SlideShare a Scribd company logo
1 of 118
1




                                    BAB I

                              PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

          Tercapainya kesehatan masyarakat yang optimal merupakan salah satu

   tujuan pembangunan kesehatan nasional. Pembangunan dan upaya untuk

   mewujudkan hidup dan perilaku sehat ini terdapat pada Sistem Kesehatan

   Nasional yang merupakan salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan

   nasional.

          Pada dasarnya, kesehatan masyarakat marupakan interaksi antar faktor-

   faktor lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan hereditas (H.L.Blum).

   Oleh karena itu, diperlukan koordinasi yang baik antara semua komponen

   dalam suatu negara, baik itu pemerintah, swasta, tenaga medis dan masyarakat

   itu sendiri.

          Hal ini dapat dicapai dengan melalui upaya pendekatan masyarakat

   yang komprehensif berupa perbaikan sanitasi lingkungan dan peningkatan

   kesehatan lingkungan, pengendalian dan pemberantasan penyakit menular,

   pendidikan dan promosi kesehatan melalui pembinaan perilaku hidup sehat,

   pengorganisasian pelayanan atau perawatan kesehatan serta pengembangan

   unsur-unsur sosial untuk menjamin taraf kehidupan yang layak dengan

   melakukan peningkatan sarana pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.

   Peningkatan derajat kesehatan yang efektif dan efisien dengan tanpa

   mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif, tetapi lebih ke arah peningkatan

   upaya preventif dan promotif.
2




         Derajat kesehatan dapat dicapai melalui upaya-upaya perbaikan sanitasi

lingkungan, pengendalian dan pemberantasan penyakit menular, pendidikan

kesehatan, pengorganisasian pelayanan atau perawatan kesehatan serta

pengembangan unsur-unsur sosial untuk menjamin taraf kehidupan yang

layak.

         Secara umum, hal yang menjadi masalah kesehatan di Indonesia yang

sampai hari ini belum maksimal mendapatkan perhatian khusus dari pihak-

pihak yang berkepentingan adalah masih seputar permasalahan dasar seperti

buruknya sanitasi lingkungan, dan tidak diterapkannya perilaku hidup bersih

dan sehat oleh masyarakat.

         Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) merupakan suatu proses belajar

untuk mendapatkan kemampuan profesional kesehatan masyarakat yang

didapatkan selain melalui Pengalaman Belajar Ceramah (PBC) dan

Pengalaman Belajar Praktek (PBP). Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan

dalam PBL harus memungkinkan dapat ditumbuhkan serta dibinanya sikap

dan kemampuan mahasiswa sesuai dengan tujuan pendidikan yang

dirumuskan.

         Kemampuan profesional kesehatan masyarakat meliputi :

1. Menerapkan diagnosa kesehatan melalui komunikasi yang intinya

   mengenali, merumuskan dan menyusun prioritas masalah kesehatan

   masyarakat.

2. Mengembangkan program penanganan masalah kesehatan masyarakat

   yang bersifat promotif dan preventif.
3




   3. Bertindak sebagai manajer yang dapat berfungsi sebagai pelaksana,

      pengelola, pendidik, dan peneliti.

   4. Melakukan pendekatan pada masyarakat.

   5. Bekerja dalam tim multidisipliner.

          Peranan tersebut perlu didukung oleh pengetahuan yang mendalam

   tentang masyarakat. Pengetahuan ini antara lain mencakup kebutuhan dan

   permintaan, sumber daya yang bisa dimanfaatkan, angka-angka kependudukan

   dan cakupan program serta bentuk-bentuk kerjasama yang digalang.

          Melalui PBL I ini pengetahuan tersebut bisa diperoleh dengan

   sempurna. Dengan demikian maka PBL mempunyai peranan penting dan

   strategis, sehingga harus dilaksanakan dengan baik.

          Salah satu kegiatan nyata yang pernah dilakukan oleh mahasiswa PBL

   I Fakultas Kesehatan Masyarakat UNHAS di Kecamatan Mariso, Kelurahan

   Bontorannu RW 002, Kota Makassar adalah survei deskriptif mengenai

   informasi karakteristik rumah tangga, kesehatan lingkungan, PHBS, pelayanan

   kesehatan dan asuransi kesehatan, pengetahuan, sikap dan perilaku

   HIV/AIDS, informasi mengenai balita secara umum dan informasi terhadap

   screening cancer.

            Semua hasil survei tersebut ditabulasi dan ditentukan prioritas

   masalahnya sehingga dapat membantu proses intervensi pada PBL II

   selanjutnya.

B. Tujuan Pengalaman Belajar Lapangan I

   1. Tujuan Umum
4




      Secara umum, PBL I ini bertujuan untuk meningkatkan daya nalar dan

      memperluas pengetahuan serta kepekaan sosial setiap mahasiswa yang

      selanjutnya diharapkan akan dijadikan sebagai referensi oleh pihak-pihak

      terkait (FKM Unhas dan pemerintah setempat).

   2. Tujuan Khusus

      Melalui kegiatan PBL I, mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan:

      a.   Mengidentifikasi masalah kesehatan rumah tangga dan balita, yang

           meliputi kesehatan lingkungan, PHBS, pelayanan kesehatan dan

           asuransi kesehatan, pengetahuan, sikap dan perilaku HIV/AIDS,

           creening cancer, perilaku pemberian ASI dan pencarian pengobatan,

           perilaku merokok serta status kesehatan ibu hamil dan balita.

      b. Mengidentifikasi dan menetapkan prioritas masalah.

      c. Menentukan alternatif pemecahan masalah.

      d. Melakukan pendekatan komunikasi dan sosialisasi hasil kegiatan PBL

           I kepada masyarakat setempat melalui kegiatan Seminar Kelurahan.

C. Manfaat Pengalaman Belajar I

   1. Manfaat Bagi Pemerintah Setempat.

      Kegiatan PBL I ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi bagi Dinas

      Kesehatan Kota Makassar dalam merencanakan pembangunan kesehatan

      guna meningkatkan derajat kesehatan terkhusus di Kelurahan Bontorannu

      RW 002.

   2. Manfaat Bagi Masyarakat Setempat
5




   Kegiatan PBL I ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi bagi

   masyarakat Makassar terkhusus masyarakat Kelurahan Bontorannu RW

   002 tentang masalah kesehatan di wilayahnya dan diharapkan melalui

   informasi ini, masyarakat yang ada di Kelurahan Bontorannu RW 002

   dapat tergugah hatinya untuk menerapkan pola-pola hidup sehat guna

   meningkatkan derajat kesehatan di Kelurahan-nya.

3. Manfaat Bagi Mahasiswa

   Kegiatan PBL I ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

   pengalaman mahasiswa melalui observasi langsung di lapangan dan dapat

   mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan di bangku perkuliahan, serta

   sebagai sarana untuk membina hubungan baik dengan masyarakat dan para

   peserta PBL I lainnya yang tergabung dalam sebuah tim.
6




                                  BAB II

                          METODE KEGIATAN

A. Desain Kegiatan

        Identifikasi masalah dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan

   melakukan Observasi Lapangan dan Pendataan dengan metode survai untuk

   mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat di Kelurahan Bontorannu

   RW 002, Kecamatan Mariso Kota Makassar Tahun 2011.

B. Lokasi dan Waktu Kegiatan

   1. Lokasi : Kelurahan Bontorannu RW 002, Kecamatan Mariso Kota

      Makassar

   2. Waktu : 6 Juni s.d. 19 Juni 2011.

C. Pengumpulan data

   1. Data Primer

           Data primer diperoleh dari hasil survai di setiap rumah tangga yang

      ada di Kelurahan Bontorannu RW 002 pada tanggal 9 s.d. 15 Juni 2011.

      Survai dilakukan dengan metode wawancara menggunakan kuesioner yang

      terdiri dari kuesioner rumah tangga dan kuesioner balita.

   2. Data Sekunder

           Data Sekunder berupa data demografi dan geografis Kelurahan

      Bontorannu RW 002 diperoleh dari Kantor Kelurahan Bontorannu
7




        pada tanggal 7 Juni 2011 dan Data Kesehatan Kelurahan Bontorannu RW

        002 yang diperoleh dari Puskesmas Dahlia pada tanggal 8 Juni 2011.

D. Pengolahan, Analisis, dan Penyajian Data

          Pengolahan data dilakukan secara komputerisasi, yaitu menggunakan

   program SPSS 16.0. Adapun hasil dari pengolahan data tersebut dianalisis

   dengan menggunakan analisis bivariat kemudian kami sajikan dalam

   bentuk narasi dan tabel

E. Tahapan Kegiatan PBL I

   1.    Pembekalan

              Pembekalan dilakukan pada tanggal 11–25 Mei 2011. Pembekalan

         ini dibuka oleh Dekan FKM UNHAS dan dibawakan oleh para

         supervisor dan pengelola PBL 1 Fakultas Kesehatan Masyarakat

         Universitas Hasanuddin.

   2.    Upacara Penerimaan Peserta PBL I

              Upacara penerimaan peserta PBL I dilakukan di Kantor

         Kecamatan Mariso Kota Makassar pada tanggal 6 Juni 2011. Setelah itu

         peserta PBL I Kel. Bontorannu      menuju lokasi yakni di Kelurahan

         Bontorannu dan melakukan penerimaan secara informal dengan Lurah

         Bontorannu sekaligus sosialisasi PBL I FKM UNHAS.

   3.    Observasi Lapangan
8




          Observasi lapangan dilakukan pada tanggal 6 Juni 2011.

     Obeservasi ini dilakukan di RW 002 yang ada di Kelurahan

     Bontorannu.

4.   Seminar Awal

          Seminar awal dilakukan pada tanggal 8 Juni 2011 dengan

     mengundang para Ketua RW dan RT, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama,

     Tokoh Pemuda, Perwakilan Organisasi Masyarakat,            kader-kader

     posyandu dan Gerakan PKK.

5.   Pengumpulan Data

          Pengumpulan data dilakukan dengan dua tahap, yaitu pengumpulan

     data sekunder pada tanggal 7 - 8 Juni 2011 dan pengumpulan data

     primer pada tanggal 9 s.d. 15 Juni 2011.

6.   Entry Data

          Entry data dilakukan pada malam hari setelah melakukan

     pendataan pada pagi, siang, dan sore hari oleh setiap anggota kelompok.

     Jadi, data yang telah dikumpulkan pada pagi, siang, dan sore hari

     langsung di input pada malam hari dalam buku kode agar koesioner yang

     telah di input bisa segera dihapus dan digunakan lagi untuk pendataan

     berikutnya.

7.   Cleaning Data

          Cleaning data dilakukan untuk cross check missing data dari

     keseluruhan data yang telah diperoleh. Cleaning data dilakukan oleh
9




     setiap anggota kelompok dibawah tanggung jawab ketua kelompok RW

     002 kelurahan Bontorannu. Cleaning data dilakukan setelah data hasil

     pendataan terkumpul.

8. Rekapitulasi Data

           Rekapitulasi data dilakukan setelah data dari RW 002 telah

     dicleaning dan bebas dari data missing. Setelah itu, barulah dilakukan

     rekapitulasi data untuk siap dianalisis.

9.   Maping

           Maping bertujuan untuk menyajikan distribusi rumah tangga yang

     di data dan tidak didata serta kelengkapan data-data berdasarkan jumlah

     rumah tangga data terbaru sesuai hasil maping yang dilakukan. Maping

     dilakukan pada tanggal 17 Juni 2011 di RW 002 Kelurahan Bontorannu.

10. Analisis Data

           Analisis data dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0

     dan disajikan dalam bentuk tabel univariat dan bivariat.

11. Penentuan Prioritas Masalah dan Alternatif Penyelesaian Masalah

           Penentuan prioritas masalah dilakukan dengan menggunakan

     metode CARL. Awalnya dilakukan penjabaran masalah kesehatan hasil

     observasi dan pendataan. Setelah itu, dilakukan diskusi informal

     dengan Bapak Lurah Bontorannu untuk mengetahui masalah

     kesehatan apa saja yang urgen di Kelurahan Bontorannu kemudian

     dicocokkan     dengan     hasil   penjabaran    masalah.   Setelah   itu,
10




   ditentukanlah masalah apa yang menjadi prioritas dengan metode CARL

   kemudian   disusunlah   alternatif   pemecahan   masalah   yang   telah

   diprioritaskan dengan beberapa pertimbangan.

12. Seminar Akhir

         Seminar akhir dilakukan dua tahap. Pertama pada tanggal 18Juni

   2011 di Baruga Sayang Kelurahan Bontorannu dengan mengundang para

   Ketua RW dan RT, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda,

   Perwakilan Organisasi Masyarakat, dan Gerakan PKK, serta kader-kader

   posyandu dari setiap RW. Seminar ini adalah Seminar Akhir Kelurahan

   yang bertujuan untuk memaparkan hasil observasi, pendataan, prioritas

   masalah, dan alternatif penyelesaian masalah yang telah disepakati.

   Kedua, pada tanggal 19 Juni 2011 yang dilaksanakan di Aula Kantor

   Kecamatan Mariso. Seminar ini adalah Seminar Akhir Kecamatan untuk

   membahas hasil Seminar Akhir dari 9 kelurahan yang ada di

   Kecamatan Mariso Kota Makassar.
11




                                    BAB III

                   GAMBARAN UMUM LOKASI PBL I

A. Keadaan Geografis dan Demografis

   1.   Keadaan Geografis

              Kelurahan Bontorannu merupakan salah satu Kelurahan dari

        sembilan kelurahan di Kecamatan Mariso Kota Makassar. Adapun Batas-

        batas wilayah Kelurahan Bontorannu adalah sebagai berikut :

              1. Sebelah Utara      : Kelurahan Mattoangin

              2. Sebelah Selatan    : Kelurahan Maccini Sombala

              3. Sebelah Timur      : Kelurahan Tamarunang

              4. SebelahBarat       : Selat Ujung Pandang

               Sedangkan untuk batas-batas wilayah Kelurahan Bontorannu RW

        002, adalah :

        a.   Sebelah Utara      : Kelurahan Mattoangin

        b.   Sebelah Selatan    : Kelurahan Maccini Sombala
12




       c.     Sebelah Timur     : RW III Kelurahan Bontorannu

       d.     SebelahBarat      : RW I Kelurahan Bontorannu

  2. Keadaan Demografis

               Berdasarkan data sekunder tahun 2009, Kelurahan Bontorannu RW

       002 terdiri atas 952 penduduk dan Jumlah Kepala Keluarga (KK) di

       Kelurahan sebanyak 238 KK.




B. Keadaan Sosial Budaya

        Mayoritas      penduduk    Kelurahan   Bontorannu     RW   002   hanya

   mengenyam pendidikan hingga SD bahkan ada yang tidak pernah duduk di

   bangku sekolah. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi ekonomi warga setempat

   yang mayoritasnya sebagai wiraswasta/pedagang (pedagang cicilan).

        Secara umum, bentuk rumah di Kelurahan Bontorannu RW 002 adalah

   rumah semi permanen yang kebanyakan merupakan bangunan lama tetapi

   juga terdapat beberapa rumah panggung yang jumlahnya minoritas dan satu

   rumah gubuk.

            Kelurahan Bontorannu RW 002 terdiri atas tiga RT (A, B, dan C) yang

   dipimpin oleh seorang Ketua RT. Orang-orang yang pernah duduk di struktur

   pemerintahan, tokoh agama, dan orang-orang yang dituakan adalah tokoh

   masyarakat di RW 002 ini.
13




          Secara umum masyarakat      Kelurahan Bontorannu RW 002 sudah

   sadar akan pentingnya mengunjungi unit pelayanan kesehatan bila anggota

   keluarga atau dirinya mengalami gangguan kesehatan atau sakit.

C. Status Kesehatan

        Tercapainya kondisi derajat kesehatan yang optimal diperoleh melalui

   penyelenggaraan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata,

   dapat diterima, dan menjangkau seluruh masyarakat luas tanpa mengabaikan

   mutu pelayanan kesehatan perorangan.

        Menurut teori HL. Blum, status kesehatan dipengaruhi oleh empat

   faktor yaitu lingkungan, perilaku, keturunan, dan pelayanan kesehatan.

   Berikut kondisi status kesehatan masyarakat berdasarkan HL.Blum yaitu :

   1. Lingkungan

           Kelurahan Bontorannu RW 002 merupakan daerah pesisir. Hampir

      seluruh penduduk di RW ini menjadikan daerah aliran sungai sebagai

      sasaran pembuangan sampah, tinja dan pembuangan air limbah karena

      wilayah rumahnya berada disekitar sungai. Selain itu, terdapat banyak

      lokasi pembuangan sampah umum yang berada di sekitar lokasi

      pemukiman warga sehingga menyebabkan masyarakat terpapar akan

      lingkungan yang beresiko menyebabkan keadaan tidak sehat.

   2. Perilaku Masyarakat

           Perilaku masyarakat Kelurahan Bontorannu RW 002 masih kurang

      memiliki kesadaran tentang pentingnya        menjaga kebersihan dan

      kesehatan. Hal ini terlihat dari kebiasaan warga membuang sampah tidak
14




   pada tempatnya. Selain itu, ada beberapa lokasi yang perilaku hidup

   bersihnya masih sangat rendah, hal ini terlihat dari masih banyaknya

   warga yang tidak memiliki jamban.


        Adapun kesadaran warga untuk berobat jika sakit telah cukup tinggi.

   Hal ini terbukti dari adanya sebagian besar warga yang telah

   memanfaatkan sarana dan prasarana kesehatan seperti tempat Klinik dan

   puskesmas yang terdapat di Kelurahan Bontorannu.


3. Pelayanan Kesehatan

        Di Kelurahan Bontorannu, terdapat fasilitas pelayanan kesehatan

   berupa puskesmas, posyandu, mantri, dokter praktek yang selalu

   dikunjungi masyarakat Kelurahan Bontorannu RW 002 jika mengalami

   keluhan kesehatan. Sebagian besar penduduk biasanya berobat ke

   Puskesmas Dahlia yang berada sekitar     2 km dari RW tersebut. Jika

   keluhan tidak dapat ditangani di tingkat puskesmas, maka masyarakat akan

   dianjurkan   untuk    berobat   di   Rumah    Sakit   Bayangkara    dan

   Rumah Sakit Labuang Baji. Dan terkadang apabila penduduk setempat

   tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang cukup baik dari Puskesmas

   Dahlia, maka masyarakat akan berobat di Puskesmas Mamajang dan

   mantri.

        Di puskesmas Dahlia sendiri telah diterapkan pelayanan kesehatan

   ibu hamil, pelayanan kesehatan dasar, dan kesehatan gigi dan mulut.

   Secara umum, pelayanan kesehatan yang diperoleh oleh masyarakat
15




Kelurahan Bontorannu RW 002 dapat dikatakan telah baik. Adapun 10

penyakit utama dan kunjungan ibu hamil yang tercatat pada bagian rekam

medik Puskesmas Dahlia yaitu sebagai berikut :




                   Tabel 1
                     10 PENYAKIT UTAMA
            PUSKESMAS DAHLIA BULAN APRIL 2011

                    Nama Penyakit                       Jumlah
ISPA                                                      486
Batuk                                                     191
Infeksi kulit dan Jaringan Subkutan                       171
Gangguan Gizi dan Jaringan Penyangga Lainnya              142
Commond Cold                                              86
Gejala dan Tanda-Tanda Umum Lainnya                       80
Diare                                                     72
Gastritis                                                 66
Sakit Kepala                                              59
Faringitis                                                59
        Sumber: data sekunder, Puskesmas Dahlia, 2011
16




         Berdasarkan hasil survailans penyakit di Puskesmas Dahlia, penyakit

   yang paling banyak diderita oleh penduduk tahun 2011 adalah penyakit

   infeksi akut saluran pernapasan bagian atas yaitu sebesar 486.




                                 BAB IV

              HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Kegiatan

   1. Observasi Lapangan

             Observasi lapangan Kelurahan Bontorannu dilakukan pada

        tanggal 6 Juni 2011 oleh seluruh anggota kelompok dengan berjalan

        kaki mengelilingi seluruh wilayah Kelurahan Bontorannu RW 002

        yang terdiri dari tiga RT (A, B, dan C). Hasil observasi lapangan juga

        dilampirkan dalam bentuk foto yang menggambarkan perilaku

        kesehatan masyarakat Kelurahan Bontorannu RW 002 seperti

        membuang sampah tidak pada tempatnya, sungai yang di penuhi

        dengan limbah, jamban yang tidak tersanitasi dengan baik, masyarakat

        yang merokok (baik dalam dan luar rumah), dan gambar lainnya.

   2.   Hasil Pendataan
17




         Pendataan dilakukan pada tanggal 9-15 Juni 2011 dengan

    metode survai. Survai dilakukan dengan wawancara di setiap rumah

    tangga dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari kuesioner

    rumah tangga dan balita. Hasil pendataan adalah sebagai berikut.




a. Karakteristik Anggota Rumah Tangga

    A. Karakteristik Anggota Rumah Tangga

                              Tabel 2
        Distribusi Penduduk Berdasarkan Karakteristik ART
        Kelurahan Bontorannu di RW 002 Kecamatan Mariso
                     Kota Makassar, Tahun 2011.
Karakteristik ART         N         %
                                                     18
        Jenis kelamin

             1. Laki-laki      379      50,5

            2. Perempuan       366      48,7
   Kelompok umur (tahun)

                1. <1
                                    9    1,2
               2. 1-5
                               77       10,3
               3. 6-15                  20,0
                               150
              4. 16-25         149      19,8
                               131      17,4
              5. 26-35
                               93       12,4
              6. 36-45                         8,4
                               63
              7. 46-55         79       10,5

               8. >55

Pekerjaan                      184      24,5
Tidak kerja                    151      20,1
Sekolah                        165      22,0
IRT
                               13        1,7
PNS/TNI/Polri
Pegawai BUMN                    8        1,1
Pegawai swasta                 15        2,0
Wiraswasta/pedagang            98       13,0
Petani/Nelayan/Buruh/becak
                               94       12,5
                               21        2,8


Pendidikan

     1. tidak pernah sekolah
                               93       12,4
       2. tidak tamat SD       159      21,2
            3. tamat SD        180      24,0
                               124      16,5
            4. tamat SMP
                               168      22,4
            5. tamat SMA
                               22        2,9
             6. tamat PT
     Kebiasaan merokok

             1. merokok
                                602     80,2
        2. tidak merokok       149      19,8
                               751      100
 Total Penduduk yang terdata
19




                                       Sumber: Data Primer PBL I, 2011

         Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 751 penduduk Kel.

    Bontorannu RW 002 yang terdata, terlihat bahwa distribusi penduduk

    berdasarkan jenis kelamin, menunjukkan persentase yang hampir

    seimbang antara laki-laki (50,5%) dan perempuan (48,7%). Untuk

    kelompok umur, yang paling tinggi persentasenya adalah kelompok

    umur 6-15 tahun (20,0 %), sedangkan untuk pekerjaan sebanyak 24,5%

    tidak bekerja dan 24,0 % tamat SD. Dapat dilihat juga bahwa distribusi

    penduduk yang merokok lebih banyak dari yang tidak merokok yaitu

    sekitar 80,2 % dari penduduk kelurahan Bontorannu.




b. Karakteristik Rumah Tangga
20




    1) Jenis Rumah

                                    Tabel 3
     Distribusi Rumah Tangga Berdasarkan Jenis Rumah di RW 002
    Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tahun
                                 2011
                             Jenis Rumah
       RT               Semi
                Permanen     Permanen   Panggung Lainnya
            A   10           11         3           0
                15,9%        15,7%      60,0%       0%
        B       30           36         2           0
                47,6%        51,4%      40,0%       0%
        C       23           23         0           1
             36,5%           32,9%      0%          100,0%
       Total 63              70         5           1
             100,0%      100,0%         100,0%      100,0%
       Sumber : Data Primer PBL I, 2011



       Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa paling banyak penduduk di

  RW 002 Kelurahan Bontorannu memiliki rumah semi permanen yakni

  sebanyak 70 rumah tangga dan paling sedikit rumah jenis lainnya (gubuk)

  sebanyak 1 rumah tangga.




2.Status Kepemilikan Rumah

                                     Tabel 4
     Distribusi Responden Berdasarkan Status Kepemilikan Rumah
         Di Rw 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso
                      Kota Makassar, Tahun 2011
21




                 RT             Status Rumah
                      Milik Sendiri Kontrak Lainnya
             A        20            2        2
                      17,4%       11,1%     33,3%
             B        53          14        1
                      46,1%       77,8%     16,7%
             C        42          2         3
                      36,5%       11,1%     50,0%
             Total    115         18        6
                      100,0%      100,0%    100,0%




                      Sumber: Data Primer PBL I, 2011

     Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa paling banyak responden

tinggal di rumah milik sendiri yaitu sebanyak 115 responden dan paling

sedikit yang menjawab lainnya (menumpang) yaitu sebanyak 6 responden.
22




1.   Kepemilikan Pekarangan

                                Tabel 5
       Distribusi Responden Berdasarkan Kepemilikan Pekarangan
        Di Rw 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota
                         Makassar Tahun 2011
     RT                      Pekarangan
                              Tidak    Ya       2        Total
     A    N                   4        20       0        24
          % RT                16,7%    83,3%    0%       100,0%
           % Pekarangan       5,6%     30,3%    0%       17,3%
     B     N                  41       27       0        68
           % RT               60,3%    39,7%    0%       100,0%
           % Pekarangan       56,9%    40,9%    0%       48,9%
     C     N                  27       19       1        47
           % RT               57,4%    40,4%    2,1%     100,0%
           % Pekarangan       37,5%    28,8%    100,0%   33,8%
           N                  72       66       1        139
     Total % RT               51,8%    47,5%    0,7%     100,0%
           % Pekarangan       100,0%   100,0%   100,0%   100,0%
23




                 Sumber : Data Primer PBL I, 2011


          Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa dalam RW 002,

     persentase responden yang memiliki pekarangan lebih sedikit

     dibandingkan responden yang tidak memiliki pekarangan. Secara

     keseluruhan Kelurahan Bontorannu, terdapat 51,8% responden yang

     tidak memiliki pekarangan.


2.   Jenis Lantai Rumah Terluas

                               Tabel 6
     Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Lantai Rumah Terluas
      Di Rw 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota
                        Makassar, Tahun 2011
24




                                          Bahan Utama Lantai
           RT                             Semen/ker
                                          amik/ubin kayu/papan tanah       Total
A          N                              17          7           0        24
           % RT                           70,8%       29,2%       0%       100,0%
           % Bahan Utama Lantai           16,7%       21,2%       0%       17,3%
B          N                              52          15          1        68
           % RT                           76,5%       22,1%       1,5%     100,0%
           % Bahan Utama Lantai           51,0%       45,5%       25,0%    48,9%
C          N                              33          11          3        47
           % RT                           70,2%       23,4%       6,4%     100,0%
           % Bahan Utama Lantai           32,4%       33,3%       75,0%    33,8%
             N                            102         33          4        139
Total        % RT                         73,4%       23,7%       2,9%     100,0%
             % Bahan Utama Lantai         100,0%      100,0%      100,0%   100,0%

                Sumber: Data Primer PBL I, 2011


             Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa jenis lantai rumah yang dimiliki

        oleh responden paling banyak adalah jenis Semen/keramik/ubin yakni

        sebanyak 102 rumah tangga (73,4%) dan paling sedikit jenis tanah yakni

        sebanyak 4 rumah tangga (2,9%).
18




3.   Jenis Atap Rumah Terluas
                                   Tabel 7
             Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Atap Rumah
             Terluas Di Rw 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan
                            Mariso Kota Makassar
                                 Tahun 2011
                                  Bahan utama atap
             RT                   Genteng Seng       Total
     A       N                    2        22        24
             % RT                 8,3%     91,7%     100,0%
             % Bahan utama atap   33,3%    16,5%     17,3%
     B       N                    3        65        68
             % RT                 4,4%     95,6%     100,0%
             % Bahan utama atap   50,0%    48,9%     48,9%
     C       N                    1        46        47
             % RT                 2,1%     97,9%     100,0%
             % Bahan utama atap   16,7%    34,6%     33,8%
     Total   N                    6        133       139
             % RT                 4,3%     95,7%     100,0%
             % Bahan utama atap   100,0%   100,0%    100,0%
19




                               Sumber: Data Primer PBL I, 2011


                 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa paling banyak responden memiliki

            atap rumah dari seng yakni sebanyak 133 rumah (95,7%) dan paling sedikit

            dari bahan genteng yakni ada 6 rumah (4,3%).




       4.   Jenis Dinding Rumah Terluas

                               Tabel 8
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Dinding Rumah Terluas di Rw 002
 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tahun 2011
20




Sumber: Data Primer PBL I, 2011
                        Bahan utama dinding
      RT                                    kayu/triplek
                        Semen/bata/batako s                Seng     Total
A     N                 15                  8              1        24
      % RT              62,5%               33,3%          4,2%     100,0%
      % Bahan utama
                    16,3%                   18,2%          33,3%    17,3%
      dinding
B     N             47                      21             0        68
      % RT          69,1%                   30,9%          0%       100,0%
      % Bahan utama
                    51,1%                   47,7%          0%       48,9%
      dinding
C     N             30                      15             2        47
      % RT          63,8%                   31,9%          4,3%     100,0%
      % Bahan utama
                    32,6%                   34,1%          66,7%    33,8%
      dinding
Total N             92                      44             3        139
      % RT          66,2%                   31,7%          2,2%     100,0%

      % Bahan utama
                        100,0%              100,0%         100,0%   100,0%
      dinding

             Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa paling banyak responden

       memiliki dinding rumah terluas dari semen/bata/batako yakni sebanyak 92

       rumah (66,2%) dan paling sedikit dari seng yakni ada 3 rumah (2,2%).


    c. Informasi Kesehatan Lingkungan

       1) Kepemilikan Jamban

                                     Tabel 9
             Distribusi Rumah Tangga Berdasarkan Kepemilikan Jamban
                 Di RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso
                             Kota Makassar Tahun 2011
21




                     RT                Jamban
                                       tidak     Ya        Total
             RA      N                 6         18        24
             T       % RT              25,0%     75,0%     100,0%
                     % Jamban          13,0%     19,4%     17,3%
              B      N                 21        47        68
                     % RT              30,9%     69,1%     100,0%
                     % Jamban          45,7%     50,5%     48,9%
              C      N                 19        28        47
                     % RT              40,4%     59,6%     100,0%
                   % Jamban            41,3%     30,1%     33,8%
             Total N                   46        93        139
                    % RT               33,1%     66,9%     100,0%
                  % Jamban          100,0% 100,0%          100,0%
              Sumber: Data Primer PBL I, 2011


        Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata rumah tangga

   di Kelurahan Bontorannu sudah memiliki jamban yakni sebanyak 93

   rumah tangga (66,9%).


2) Jenis Jamban Yang Dimiliki

                             Tabel 10
   Distribusi Frekuensi Rumah Tangga Berdasarkan Jenis Jamban
    Yang Dimiliki di RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan
                 Mariso Kota Makassar Tahun 2011
22




                         Jenis jamban
        RT               0        leher Angsa Cemplung Total
 A      N                6        16         2         24
        % RT             25,0%    66,7%      8,3%      100,0%
        % Jenis jamban   12,8%    24,2%      7,7%      17,3%
 B      N                22       34         12        68
        % RT             32,4%    50,0%      17,6%     100,0%
        % Jenis jamban   46,8%    51,5%      46,2%     48,9%
 C      N                19       16         12        47
        % RT             40,4%    34,0%      25,5%     100,0%
        % Jenis jamban   40,4%    24,2%      46,2%     33,8%
Total   N                47       66         26        139
        % RT             33,8%    47,5%      18,7%     100,0%
        % Jenis jamban   100,0%   100,0%     100,0%    100,0%
23




         Sumber : Data Primer PBL I, 2011


                    Dari tabel di atas, terlihat bahwa paling banyak rumah tangga

             sudah menggunakan jamban jenis leher angsa yakni sebanyak 66

             rumah tangga (47,5%) dan paling sedikit jenis jamban cemplung

             yakni sebanyak 26 rumah tangga (18,7%).


         3) Tempat BAB Jika Tidak Memiliki Jamban

                                   Tabel 11
                Distribusi Responden Berdasarkan Tempat BAB Jika Tidak
                    Memiliki Jamban di RW 002 Kelurahan Bontorannu
                      Kecamatan Mariso, Kota Makassar, Tahun 2011
                                Tempat BAB
           RT                             WC
                                          tetangga/Umu Sungai/pantai/
                                0         m             got             Total
 A         Jumlah               19        5             0               24
           % RT                 79,2%     20,8%         0%              100,0%
           % Tempat BAB         20,2%     11,4%         0%              17,3%
 B         Jumlah               47        20            1               68
           % RT                 69,1%     29,4%         1,5%            100,0%
           % Tempat BAB         50,0%     45,5%         100,0%          48,9%
 C         Jumlah               28        19            0               47
           % RT                 59,6%     40,4%         0%              100,0%
          % Tempat BAB         29,8%      43,2%         0%              33,8%
Total     Jumlah               94         44            1               139
          % RT                 67,6%      31,7%         0,7%            100,0%
          % Tempat BAB         100,0%     100,0%        100,0%          100,0%

        Sumber: Data Primer PBL I, 2011
24




      Dari tabel di atas, terlihat bahwa paling banyak responden

menjawab BAB di WC tetangga/Umum jika tidak memiliki jamban

yakni sebanyak 44 responden (31,7%) dan paling sedikit yang

menjawab di Sungai/pantai/got yakni sebanyak 1 responden (0,7%).
25




  4) Kepemilikan Tempat Pembuangan Sampah

                                 Tabel 12
            Distribusi Frekuensi Rumah Tangga Berdasarkan
         Kepemilikan Tempat Pembuangan Sampah di RW 002
        Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar
                              Tahun 2011

        RT                   TempatPembungan
                             Sampah
                             Tidak     Ya         Total
 A      N                    6         18         24
        % RT                 25,0%     75,0%      100,0%
        % Tempat Pembungan
                             7,3%      31,6%      17,3%
        Sampah
 B      N                    35        33         68
        % RT                 51,5%     48,5%      100,0%
        % Tempat Pembungan
                             42,7%     57,9%      48,9%
        Sampah
 C      N                    41        6          47
        % RT                 87,2%     12,8%      100,0%
        % Tempat Pembungan
                             50,0%     10,5%      33,8%
        Sampah
Total   N                    82        57         139
        % RT                 59,0%     41,0%      100,0%
        % Tempat Pembungan
                             100.0%    100,0%     100,0%
        Sampah
26




     Sumber: Data Primer PBL I, 2011


     Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa lebih banyak rumah

tangga yang tidak memiliki tempat pembuangan sampah yakni

sebanyak 82 rumah tangga (59%) jika dibandingkan dengan rumah

tangga yang memiliki TPS yakni sebanyak 57 rumah tangga (41%).
27




5) Jenis Tempat Pembuangan Sampah Yang Dimiliki


                            Tabel 13
   Distribusi Frekuensi Rumah Tangga Berdasarkan Jenis Tempat
     Pembuangan Sampah Yang Dimiliki di RW 002 Kelurahan
    Bontorannu Kecamatan Mariso, Kota Makassar, Tahun 2011
28




                          Jenis Tempat Pembuangan Sampah
         RT                    0   Permane        Semi          Lainnya
                                        n        permanen                 Total
   A     N                6        0         13             5             24
         % RT             25,0% 0%           54,2%          20,8%         100,0%
         % Jenis Tempat
         Pembuangan       7,3%     0%        27,7%          55,6%         17,3%
         Sampah
   B     N                35       1         29             3             68
         % RT             51,5% 1,5%         42,6%          4,4%          100,0%
         % Jenis Tempat
         Pembuangan       42,7% 100,0%       61,7%          33,3%         48,9%
         Sampah
   C     N                41       0         5              1             47
         % RT             87,2% 0%           10,6%          2,1%          100,0%
         % Jenis Tempat
         Pembuangan       50,0% 0%           10,6%          11,1%         33,8%
        Sampah
Total   N                 82       1         47             9             139
        % RT              59,0% 0,7%         33,8%          6,5%          100,0%
        % Jenis Tempat
        Pembuangan        100,0% 100,0%      100,0%         100,0%        100,0%
        Sampah

    Sumber: Data Primer PBL I, 2011


              Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa paling banyak rumah tangga

        memiliki tempat pembuangan sampah jenis semi permanen yakni
29




             sebanyak 47 rumah tangga (33,8%) dan tidak ada rumah tangga yang

             memiliki TPS dengan membuat lubang di halaman.


              6) Tempat Membuang Sampah Jika Tidak Memiliki TPS Sendiri

                                            Tabel 14
                          Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
                   Tempat Membuang Sampah Jika Tidak Memiliki TPS Sendiri
                    di RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota
                                      Makassar Tahun 2011

        RT                      Tempat Membuang Sampah
                                                   di
                                       Tempat      Got/saluran
                                       sampah      pembuanga
                                0      umum        n             lainnya   Total
A       N                       18     4           2             0         24
        % RT                    75,0% 16,7%        8,3%          0%        100,0%
        % Tempat Membuang
                                31,6% 26,7%        8,7%          0%        17,3%
        Sampah
B       N                       33     4           7             24        68
        % RT                    48,5% 5,9%         10,3%         35,3%     100,0%
        % Tempat Membuang
                                57,9% 26,7%        30,4%         54,5%     48,9%
        Sampah
C       N                       6      7           14            20        47
        % RT                    12,8% 14,9%        29,8%         42,6%     100,0%
        % Tempat Membuang
                                10,5% 46,7%        60,9%         45,5%     33,8%
        Sampah
Total   N                       57     15          23            44        139
        % RT                    41,0% 10,8%        16,5%         31,7%     100,0%
        % Tempat Membuang 100,0
                                       100,0%      100,0%        100,0%    100,0%
        Sampah                  %

             Sumber: Data Primer PBL I, 2011
30




        Dari data di atas, dapat kita lihat bahwa rata-rata di Kelurahan

   Bontorannu RW 002, responden yang tidak memiliki tempat sampah

   lebih banyak yang membuang sampah di tempat lainnya (empang

   dan sungai) yakni sebanyak 44 responden (31,7%).




7) Sumber Utama Air Bersih

                            Tabel 15
      Distribusi Frekuensi Rumah Tangga Berdasarkan Sumber
         Utama Air Bersih di RW 002 Kelurahan Bontorannu
           Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tahun 2011
31




    Sumber: Data Primer PBL I, 2011
        RT                       Sumber Utama Air Bersih
                                           Sumur
                                 PDAM      bor/gali      lainnya   Total
A       N                        20        4             0         24
        % RT                     83,3%     16,7%         0%        100,0%
        % Sumber Utama Air
                                 17,9%     15,4%         0%        17,3%
        Bersih
B       N                        50        17            1         68
        % RT                     73,5%     25,0%         1,5%      100,0%
        % Sumber Utama Air
                                 44,6%     65,4%         100,0%    48,9%
        Bersih
C       N                        42        5             0         47
        % RT                     89,4%     10,6%         0%        100,0%
        % Sumber Utama Air
                                 37,5%     19,2%         0%        33,8%
        Bersih
Total   N                        112       26            1         139
        % RT                     80,6%     18,7%         7%        100,0%
        % Sumber Utama Air
                                 100,0% 100,0%           100,0%    100,0%
        Bersih

                 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa paling banyak rumah

            tangga menggunakan air ledeng/PDAM untuk keperluan air bersih

            yakni sebanyak 112 rumah tangga (80,6%) dan sedikit dari sumber

            air sumur bor/gali yakni sebanyak 26 rumah tangga (18,7%).


          8) Sumber Utama Air Minum

                                      Tabel 16
              Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Sumber Utama
               Air Minum di RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan
                          Mariso Kota Makassar, Tahun 2011
32




         RT                             Sumber utama air minum
                                        PDAM        isi ulang/galon   Total
 A       N                              18          6                 24
         % RT                           75,0%       25,0%             100,0%
         % Sumber utama air minum 15,9%             23,1%             17,3%
 B       N                              54          14                68
         % RT                           79,4%       20,6%             100,0%
         % Sumber utama air minum 47,8%             53,8%             48,9%
 C       N                              41          6                 47
         % RT                           87,2%       12,8%             100,0%
         % Sumber utama air minum 36,3%             23,1%             33,8%
Total    N                        113               26                139
         % RT                           81,3%       18,7%             100,0%
         % Sumber utama air minum 100,0%            100,0%            100,0%

     Sumber: Data Primer PBL I, 2011


                        Dari tabel di atas, terlihat bahwa paling banyak rumah tangga

                menggunakan air ledeng/PDAM untuk keperluan air minum yakni

                sebanyak 113 rumah tangga (81,3%) dan tidak ada rumah tangga

                yang menggunakan sumber air minum lain selain yang disebutkan di

                atas.


        d. Informasi Mengenai PHBS

             1) Rumah tangga yang Merokok

                                         Tabel 17
                 Distribusi Frekuensi Rumah tangga yang Merokok di RW 002
                  Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar,
                                         Tahun 2011
33




                     Merokok
        RT           Tidak     Ya       Total
 A      N            11        13       24
        % RT         45,8%     54,2%    100,0%
        % Merokok    12,5%     25,5%    17,3%
 B      N            42        26       68
        % RT         61,8%     38,2%    100,0%
        % Merokok    47,7%     51,0%    48,9%
 C      N            35        12       47
        % RT         74,5%     25,5%    100,0%
        % Merokok    39,8%     23,5%    33,8%
Total   N            88        51       139
        % RT         63,3%     36,7%     100,0%
        % Merokok    100,0%    100,0%    100,0%




                Sumber: Data Primer PBL I, 2011
34




     Dari tabel di atas, terlihat bahwa lebih banyak rumah tangga

yang tidak merokok jika dibandingkan dengan yang merokok yaitu

sebesar 63,3%.
35




2) Kebiasaan Merokok Anggota Rumah Tangga

                             Tabel 18
     Distribusi Frekuensi Anggota Rumah Tangga Berdasarkan
      Kebiasaan Merokok di RW 002 Kelurahan Bontorannu
          Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tahun 2011

             RT              ART merokok
                             tidak    Ya       Total
            A
            N                8        16       24
             % RT            33,3%    66,7%    100,0%
             % ART merokok 16,7%      17,6%    17,3%
            BN               23       45       68
             % RT            33,8%    66,2%    100,0%
             % ART merokok 47,9%      49,5%    48,9%
            CN               17       30       47
             % RT            36,2%    63,8%    100,0%
             % ART merokok 35,4%      33,0%    33,8%
       Total N                 48     91       139
            % RT             34,5%    65,5%    100,0%
            % ART merokok    100,0%   100,0%   100,0%
36




          Sumber: Data Primer PBL I, 2011


        Dari tabel di atas, terlihat bahwa lebih banyak anggota rumah

   tangga yang merokok jika dibandingkan dengan yang tidak merokok

   yaitu sebesar 65,5%.




3) Kebiasaan Anggota Rumah Tangga Merokok Di Dalam Rumah

                             Tabel 19
     Distribusi Frekuensi Anggota Rumah Tangga Berdasarkan
    Kebiasaan Merokok Di Dalam Rumah di RW 002 Kelurahan
    Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tahun 2011
37




    Sumber: Data Primer PBL I, 2011
              RT          Merokok dalam rumah
                            tidak             Ya               Total
    A           N            10                14               24
              % RT         41.7%             58,3%            100,0%
            % Merokok
              dalam        19.2%             16,1%             17,3%
              rumah
    B           N            26                42               68
              % RT         38,2%             61,8%            100,0%
            % Merokok
              dalam        50,0%             48,3%             48,9%
              rumah
    C           N            16                31               47
              % RT         34,0%             66,0%            100,0%
            % Merokok
              dalam        30,8%             35,6%             33,8%
              rumah
Tota         Count           52                87               139
l            % RT          37,4%             62,6%            100,0%
          % Merokok
                           100,0%            100,0%           100,0%
          dalam rumah

                 Dari tabel di atas, terlihat bahwa lebih banyak anggota rumah

           tangga yang merokok di dalam rumah jika dibandingkan dengan

           yang tidak yaitu sebesar 62,6%.


        4) Kebiasaan Beraktifitas Fisik

                                       Tabel 20
               Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kebiasaan
                Beraktivitas Fisik di RW 002 Kelurahan Bontorannu
                   Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tahun 2011
38




                                   sering melakukan
                                   aktifitas fisik
        RT                         Tidak      Ya      Total
A       N                          2          22      24
        % RT                       8,3%       91,7%   100,0%
        %                 sering
        melakukan                  4,4%       23,4%   17,3%
        aktifitas fisik
B       N                          22         46      68
        % RT                       32,4%      67,6%   100,0%
        %                 sering
        melakukan                  48,9%      48,9%   48,9%
        aktifitas fisik
C       N                          21         26      47
        % RT                       44,7%      55,3%   100,0%
        %                 sering
        melakukan                  46,7%      27,7%   33,8%
        aktifitas fisik
Total   N                          45         94      139
        % RT                       32,4%      67,6%   100,0%
        %                 sering
        melakukan aktifitas 100,0%            100,0% 100,0%
        fisik




  Sumber: Data Primer SumSumber: Data Primer PBL I, 2011
39




          Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa lebih banyak responden

   yang sering beraktifitas fisik jika dibandingkan dengan yang tidak

   yaitu sebesar 67,6%.


5) Kebiasaan Berolahraga Secara Rutin

                              Tabel 21
       Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kebiasaan
     Berolahraga Secara Rutin di RW 002 Kelurahan Bontorannu
           Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tahun 2011

                                 olahraga rutin
              RT                 tidak     Ya       Total
      A       n                  6         18       24
              % RT               250%      75,0%    100,0%
              %       olahraga
                                 8,1%      27,7%    17,3%
              rutin
      B       n                  40        28       68
              % RT               58,8%     41,2%    100,0%
              %       olahraga
                                 54,1%     43,1%    48,9%
              rutin
      C       n                       28   19       47
              % RT               59,6%     40,4%    100,0%
              %       olahraga
                                 37,8%     29,2%    33,8%
              rutin
     Total    n                  74        65       139
              % RT               53,2%     46,8%    100,0%
              %       olahraga
                                 100,0%    100,0%   100,0%
              rutin
40




         Sumber: Data Primer PBL I, 2011




        Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa lebih banyak responden

   yang tidak berolahraga secara rutin jika dibandingkan dengan yang

   berolahraga secara rutin yaitu sebesar 53,2%.


6) Keseringan Konsumsi Sayur

                             Tabel 22
     Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Keseringan
   Konsumsi Sayur di RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan
                Mariso Kota Makassar, Tahun 2011
41




                         RT             Konsumsi sayur
                                       tidak         Ya         Total
           A              N              1           23           24
                        % RT           4,2%        95,8%       100,0%
                    % Konsumsi
                                       8,3%        18,1%        17,3%
                        sayur
           B              N              3           65           68
                        % RT           4,4%        95,6%       100,0%
                    % Konsumsi
                                      25,0%        51,2%        48,9%
                        sayur
           C              N              8           39           47
                        % RT          17,0%        83,0%       100,0%
                    % Konsumsi
                                      66,7%        30,7%        33,8%
                        sayur
         Total           N              12          127          139
                       % RT            8,6%        91,4%       100,0%
                    % Konsumsi
                                     100,0%      100,0%        100,0%
                       sayur
                    Sumber: Data Primer PBL I, 2011


        Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa lebih banyak responden

   yang sering mengkonsumsi sayur jika dibandingkan dengan yang

   tidak yaitu sebesar 91,4%.


7) Frekuensi Konsumsi Sayur Dalam Seminggu Terakhir

                             Tabel 23
           Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
    Frekuensi Konsumsi Sayur Dalam Seminggu Terakhir di RW
   002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar,
                           Tahun 2011
42




                          RT                  Frekuensi konsumsi sayur
                                            setiap hari <3 hari 3-6 hari      Total
    A                     N                     17         3         4          24
                        % RT                  70,8%     12,5%      16,7%      100,0%
             % Frekuensi konsumsi sayur       17,9%      9,1%      36,4%      17,3%
    B                     N                     51        14         3          68
                        % RT                  75,0%     20,6%      4,4%       100,0%
             % Frekuensi konsumsi sayur       53,7%     42,4%      27,3%      48,9%
    C                     N                     27        16         4          47
                        % RT                  57,4%     34,0%      8,5%       100,0%
             % Frekuensi konsumsi sayur       28,4%     48,5%      36,4%      33,8%
  Total                  N                      95        33         11        139
                        % RT                  68,3%     23,7%      7,9%       100,0%
             % Frekuensi konsumsi sayur  100,0% 100,0% 100,0% 100,0%
                     Sumber: Data Primer PBL I, 2011


          Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa paling banyak responden

   yang setiap hari mengkonsumsi sayur dalam seminggu terakhir yakni

   sebesar 68,3% dan paling sedikit 3-6 hari yakni sebesar 7,9%.


8) Keseringan Konsumsi Buah

                              Tabel 24
      Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Keseringan
    Konsumsi Buah di RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan
                 Mariso Kota Makassar, Tahun 2011
43




                                          sering konsumsi
                                                  buah
                        RT                tidak           Ya     Total
      A                  N                  2             22       24
                       % RT               8,3%       91,7%       100,0%
              % sering konsumsi buah      5,1%       22,0%       17,3%
      B                  N                 19             49       68
                       % RT              27,9%       72,1%       100,0%
              % sering konsumsi buah     48,7%       49,0%       48,9%
      C                  N                 18             29       47
                       % RT              38,3%       61,7%       100,0%
           % sering konsumsi buah        46,2%       29,0%       33,8%
     Total            N                    39         100         139
                       % RT              28,1%           71,9%   100,0%
              % sering konsumsi buah 100,0%          100,0%      100,0%
              Sumber: Data Primer PBL I, 2011


          Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa lebih banyak responden

   yang sering mengkonsumsi buah jika dibandingkan dengan yang

   jarang yaitu sebesar 71,9%.


9) Frekuensi Konsumsi Buah Dalam Seminggu Terakhir

                             Tabel 25
      Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Frekuensi
       Konsumsi Buah Dalam Seminggu Terakhir di RW 002
     Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar,
                            Tahun 2011
44




                                         Frekuensi konsumsi buah
                       RT             setiap hari   <3 hari   3-6 hari Total
    A                   N                 7           12         5           24
                      % RT              29,2%       50,0%     20,8%     100,0%
             % Frekuensi konsumsi
                                        24,1%       17,1%     12,5%     17,3%
                      buah
    B                   N                 15          29        24           68
                    % RT                22,1%       42,6%     35,3%     100,0%
             % Frekuensi konsumsi
                                        51,7%       41,4%     60,0%     48,9%
                      buah
    C                  N                  7           29        11           47


                      % RT              14,9%       61,7%     23,4%     100,0%


             % Frekuensi konsumsi
                                        24,1%       41,4%     27,5%     33,8%
                      buah
   Total               N                  29          70        40       139


                      % RT              20,9%       50,4%     28,8%     100,0%
             % Frekuensi konsumsi
                                       100,0%       100,0%    100,0%    100.0%
                      buah
                             Sumber: Data Primer PBL I, 2011


           Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa paling banyak responden

   yang <3 hari mengkonsumsi buah dalam seminggu terakhir yakni

   sebesar 50,4% dan paling sedikit yang mengkonsumsi buah setiap

   hari dalam seminggu terakhir yakni sebesar 20,9%.


10) Kegiatan 3M Yang Dilakukan Dalam Seminggu Terakhir

                                 Tabel 26
        Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kegiatan 3M
          Yang Dilakukan Dalam Seminggu Terakhir di RW 002
45




        Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar,
                             Tahun 2011
                                3M 1 minggu
                                         terakhir
                  RT              tidak         Ya       Total
A                  N                17              7      24
                % RT              70,8%        29,2%     100,0%


            % 3M 1 minggu
                                  17,5%        16,7%     17,3%
                terakhir
B                  N                41              27     68
                % RT              60,3%        39,7%     100,0%


            % 3M 1 minggu
                                  42,3%        64,3%     48,9%
                terakhir
C                  N                39              8      47
                % RT              83,0%        17,0%     100,0%
            % 3M 1 minggu
                                  40,2%        19,0%     33,8%
                terakhir
Total              N               97               42    139
                % RT              69,8%        30,2%     100,0%
            % 3M 1 minggu
                                 100,0%       100,0%     100,0%
               terakhir

          Sumber: Data Primer PBL I, 2011

          Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa lebih banyak responden

    tidak melakukan kegiatan 3M dalam seminggu terakhir jika

    dibandingkan dengan yang melakukan yaitu sebesar 69,8%.
46




e. Informasi Pelayanan Kesehatan Dan Asuransi Kesehatan


   1) Tindakan Awal Jika Ada Anggota Keluarga Yang Sakit


                                Tabel 27
        Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan Yang Pertama
       Kali Diambil Ketika Ada Anggota Keluarga Yang Sakit di RW
       002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar
                               Tahun 2011
47




                               Respon Sakit Pertama
                    RT                   minum     ke
                                          obat   Faskes
                                         tradiso milik      ke
                               Istirahat nal/jam pemeri Faskes
                                  saja      u     ntah    swasta Lainnya Total
A                   N              0        0      17       7        0           24
                  % RT            0%       0%    70,8% 29,2%        0%         100,0%
            % Respon Sakit
                                  0%       0%    15,3% 36,8%        0%         17,3%
                  Pertama
B                 Count            4        1      53       8        2           68
                  % RT           5,9%     1,5%   77,9% 11,8%       2,9%        100,0%
            % Respon Sakit
                                100,0% 100,0% 47,7% 42,1% 50,0%                48,9%
                  Pertama
C                   N              0        0      41       4        2           47
                  % RT            0%       0%    87,2%    8,5%     4,3%        100,0%
            % Respon Sakit
                                  0%       0%    36,9% 21,1% 50,0%             33,8%
                  Pertama
Total                N             4        1      111      19       4          139


                  % RT           2,9%     0,7%   79,9% 13,7%       2,9%        100,0%


        % Respon Sakit Pertama 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%              100,0%
        Sumber: Data Primer PBL I, 2011


             Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa paling banyak responden

        memilih untuk ke Faskes milik pemerintah jika ada anggota keluarga

        yang sakit yaitu sebanyak 111 orang (79,9%) dan paling sedikit

        memilih untuk minum obat tradisonal/jamu yaitu sebanyak 1 orang

        (0,7%).
48




2) Tindakan Yang Diambil Jika Sakit Berlanjut

                               Tabel 28
     Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Tindakan Yang
    Diambil Jika Sakit Berlanjut di RW 002 Kelurahan Bontorannu
                  Kecamatan Mariso Kota Makassar
                             Tahun 2011
49




                                               Respon Sakit Berlanjut
                      RT                    minum
                                             obat        ke Faskes     ke
                                 Istirahatradisonal/ja    milik      Faskes
                                 t saja      mu      pemerintah swasta        lainnya Total
        A           Jumlah          1          0            13         10       0          24
                     % RT         4.2%       .0%          54.2%      41.7%     .0%    100.0%
                % Respon Sakit
                                 100.0%      .0%          13.0%      30.3%     .0%        17.3%
                   Berlanjut
        B           Jumlah          0          1            55         10       2          68
                     % RT         .0%        1.5%         80.9%      14.7%    2.9% 100.0%
                % Respon Sakit
                                  .0%      100.0%         55.0%      30.3%    50.0% 48.9%
                   Berlanjut
        C           Jumlah          0          0            32         13       2          47
                     % RT         .0%        .0%          68.1%      27.7%    4.3% 100.0%
                % Respon Sakit
                                  .0%        .0%          32.0%      39.4%    50.0% 33.8%
                   Berlanjut
Total               Jumlah          1          1           100         33       4          139
                     % RT         0.7%       0.7%         71.9%      23.7%    2.9% 100.0%
                % Respon Sakit
                                100.0% 100.0%            100.0%      100.0% 100.0% 100.0%
                  Berlanjut
              Sumber: Data Primer PBL I, 2011


                     Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa paling banyak

                responden memilih ke ke Faskes milik pemerintah jika ada

                anggota keluarga yang sakitnya berlanjut yaitu sebanyak 100

                orang (71,9%) dan paling sedikit memilih Istirahat saja dan

                minum obat tradisonal/jamu yaitu masing – masing sebanyak 1

                orang (0,7%).

            3). Kunjungan Terakhir kali ke petugas/Fasilitas kesehatan
50




                             Tabel 29
         Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kunjungan
          Terakhir kali ke petugas/Fasilitas kesehatan di RW 002
        Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar
                               Tahun 2011
                                      Waktu kunjungan terakhir
                RT                           6-12 bulan
                             <6 bulan lalu      lalu      >1 tahun lalu Total
A                N                20             0             4           24


               % RT                                                       100,0
                                83,3%           0%           16,7%
                                                                           %


         % Waktu kunjungan
                                16,8%           0%           26,7%        17,3%
              terakhir
B                N                60             3             5           68
               % RT                                                       100,0
                                88,2%          4,4%          7,4%
                                                                           %


         % Waktu kunjungan
                                50,4%         60,0%          33,3%        48,9%
              terakhir
C                N                39             2             6           47


               % RT                                                       100,0
                                83,0%          4,3%          12,8%
                                                                           %


         % Waktu kunjungan
                                32,8%         40,0%          40,0%        33,8%
              terakhir
Total            N               119             5             15         139


               % RT                                                       100,0
                                85,6%          3,6%          10,8%
                                                                           %
        % Waktu kunjungan                                                 100,0
                               100,0%         100,0%        100,0%
              terakhir                                                     %
51




                     Sumber : Data Primer PBL I, 2011



            Dari tabel di atas, terlihat bahwa Kunjungan Terakhir kali

     ke petugas/Fasilitas kesehatan yang dilakukan oleh responden

     adalah sekitar <6 bulan lalu yaitu sebanyak 119 rumah tangga

     (85,6%) dan yang paling sedikit adalah saat 6-12 bulan lalu yaitu

     sebanyak 5 rumah tangga (3,6%).




4). Fasilitas Kesehatan Yang Dikunjungi Terakhir Kali

                              Tabel 30
        Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Fasilitas
        Kesehatan Yang Dikunjungi Terakhir Kali di RW 002
      Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar
                             Tahun 2011
52




                                   Faskes yang dikunjungi terakhir               Total
             RT         PKM/Pust       RS          RS       Parktek     Klinik
                            u      Pemerintah    Swasta     Dokter      Swasta
A              N           10           6           1          5          2           24
             % RT        41,7%       25,0%        4,2%       20,8%      8.3%     100,0%


           % Faskes
             yang
                         12,7%       27,3%       16,7%       50,0%      9.1%      17,3%
          dikunjungi
            terakhir
B              N           43           8           4          4          9           68
             % RT        63,2%       11,8%        5,9%       5,9%       13.2%    100,0%
           % Faskes
             yang
                         54,4%       36,4%       66.7%       40,0%      40.9%     48,9%
          dikunjungi
            terakhir
C              N           26           8           1          1         11           47
             % RT        55,3%       17,0%        2,1%       2,1%       23.4%    100,0%
           % Faskes
             yang
                         32,9%       36,4%       16,7%       10,0%      50.0%     33,8%
          dikunjungi
            terakhir
Total          N           79          22            6             10      22         139
            % RT         56,8%       15,8%         4,3%         7,2%     15.8% 100,0%
        % Faskes yang
                                                                         100.0
          dikunjungi     100,0%      100,0%       100,0%      100,0%             100,0%
                                                                           %
           terakhir

         Sumber : Data Primer PBL I, 2011

              Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa fasilitas kesehatan yang

        paling banyak dikunjungi oleh responden terakhir kali adalah
53




Puskesmas / Pustu yaitu sebanyak 79 orang (56,8%) dan yang paling

sedikit adalah RS Swasta yaitu sebanyak 6 orang (4,3%).




  5). Alasan Ke Fasilitas atau Petugas Kesehatan

                            Tabel 31
     Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Alasan Ke Fasilitas
       atau Petugas Kesehatan di RW 002 Kelurahan Bontorannu
             Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tahun 2011
54




                                Alasan ke kunjungan Faskes
            RT                                   Pemeriksaan
                      Rawat Jalan   Rawat Inap      Kes
                      (Responden/ (Responden/ (Responden/
                       ART lain)    ART lain)     ART lain)    Lainnya Total
  A         N             1             3            20           0       24
           % RT          4,2%         12,5%        83,3%         0%     100,0%
        % Alasan ke
         kunjungan      14,3%         20,0%        17,2%         0%      17,3%
          Faskes
  B         N             6             6            55           1       68
           % RT          8,8%         8,8%         80,9%        1,5%    100,0%
        % Alasan ke
         kunjungan      85,7%         40,0%        47,4%       100,0%    48,9%
          Faskes
  C         N             0             6            41           0       47
          % RT            0%          12,8%        87,2%         0%     100,0%
         % Alasan
            ke
                          0%          40,0%        35,3%         0%      33,8%
         kunjungan
          Faskes
Total       N             7             15          116          1        139
          % RT           5,0%         10,8%        83,5%        0,7%    100,0%
        % Alasan ke
        kunjungan      100,0%        100,0%       100,0%       100,0%   100,0%
         Faskes
      Sumber: Data Primer PBL I, 2011



          Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa paling banyak

 responden ke tempat fasilitas kesehatan atau petugas kesehatan

 untuk melakukan pemeriksaan kesehatan yaitu sebanyak 116
55




responden     (83,5%)         dan   paling       sedikit   untuk       keperluan

lainnya(cabut gigi) yaitu sebanyak 1 orang (0,7%).

                6). Penilaian Kepuasan Terhadap Fasilitas dan

      Petugas Kesehatan

                                Tabel 32
      Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Penilaian
     Kepuasan Terhadap Fasilitas dan Petugas Kesehatan di
       RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso
                   Kota Makassar, Tahun 2011
    Keadaan
    pelayanan                                                   Nilai
    kesehatan
    Kesehatan                  1    2        3       4     5       6      7        8     9     10
    Keramahan
                               0    0        1       0     3       6      20       98    9     2
    petugas
    Keterampilan
                               0    0        0       0     0       4      25       99    9     2
    petugas
    Kelengkapan alat           0    0        0       0     5       25     34       62    12    1
    Kebersihan alat   0             0        0       0     1       3      25       84    24    2
    Waktu menunggu
                      0             0        0       1     7       16     30       71    13    1
    di beri pelayanan
    Pemberian
    Pelayanan       yang 0          0        0       0     2       10     39       69    19    0
    privasi/pribadi
    Rasa aman
                               0    0        0       0     2       4      29       77    23    4
    Kepastian         hasil
                               0    0        0       0     15      7      26       64    24    3
    pengobatan
    Keterjangkauan
                               0    0        0       2     4       1      22       74    29    7
    fasilitas pelayanan
    Biaya          relatif
                               0    0        2       2     0       2      4        17    28    84
    murah
    Total                      0    0        2       5     39      78     254      715   190   106

    Sumber: Data Primer PBL I, 2011
56




        Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata penilaian kepuasan

    masyarakat terhadap Keramahan petugas, Keterampilan petugas dan

    Biaya relatif murah adalah   adalah paling tinggi, hal ini bisa dilihat

    bahwa sekitar 99 dan 98 responden menjawab Keramahan petugas dan

    Keterampilan dengan nilai 8 dan yang menjawab Biaya relatif murah

    paling banyak member nilai 10.




5. Kepemilikan Asuransi Kesehatan

                                   Tabel 33
           Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kepemilikan
            Asuransi Kesehatan di RW 002 Kelurahan Bontorannu
                Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tahun 2011
57




                               Asuransi Kesehatan
                RT              Tidak      Ya       Total
A              Jumlah             12       12          24
               % RT             50,0%    50,0%       100,0%


        % Asuransi Kesehatan    23,1%    13,8%       17,3%
B              Jumlah             18       50          68


               % RT             26,5%    73,5%       100,0%


        % Asuransi Kesehatan    34,6%    57,5%       48,9%
C              Jumlah             22       25          47
               % RT             46,8%    53,2%       100,0%


        % Asuransi Kesehatan    42,3%    28,7%       33,8%
Total         Jumlah             52       87          139
               % RT             37,4%    62,6%      100,0%
        % Asuransi Kesehatan   100,0%   100,0%      100,0%
58




                        Sumber: Data Primer PBL I, 2011


          Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa lebih banyak responden

     yang memiliki Asuransi Kesehatan jika dibandingkan dengan yang

     tidak memiliki yaitu sebesar 62,6%.


6.   Jumlah yang memiliki Asuransi Kesehatan

                              Tabel 34
       Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jumlah yang
     memiliki Asuransi Kesehatan di RW 002 Kelurahan Bontorannu
             Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tahun 2011
        Jumlah ART yg dilayani
                                      Jumlah    Persentase (%)
          Asuransi Kesehatan
         0 (yang tidak memiliki
                                         52           41
                 askes)
                    1                    22           17
                    2                     9           6,5
                    3                    16          11,5
                    4                    16          11,5
                    5                    12           8,6
                    6                     8           5,8
                    7                     2           1,4
                    8                     1           0,7
                   12                     1           0,7
                  Total                 139          100
       Sumber: Data Primer PBL I, 2011
59




                     Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa paling banyak

             jumlah ART yg dilayani Asuransi Kesehatan adalah 1 orang,

             yakni sebanyak 22 askes dan yang paling sedikit adalah untuk 8

             dan 12 orang, yakni masing-masing 1 askes.



       7.     Jenis Asuransi Kesehatan yang di miliki

                                 Tabel 35
         Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis
       Asuransi Kesehatan yang di miliki di RW 002 Kelurahan
       Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tahun
                        2011
                                      Jenis Asuransi
            RT                           Jamskesda/ Jamsos Asuransi
                           0     Askes Jamkesmas     tek    Swasta Lainnya Total
 A           N            15       4         3        1       1        0        24
            % RT        62,5% 16,7%        12,5%    4,2%    4,2%       0%     100,0%
    %Jenis Asuransi     26,3%    20,0%      6,4%    14,3%   16,7%       0%   17,3%
 B         N              20       10        26        6       5         1     68
        % RT            29,4%    14,7%     38,2%     8,8%    7,4%      1,5% 100,0%
    %Jenis Asuransi     35,1%    50,0%     55,3%    85,7%   83,3%     50,0% 48,9%
 C         N              22        6        18        0       0         1     47
        % RT            46,8%    12,8%     38,3%      0%      0%       2,1% 100,0%
    %Jenis Asuransi     38,6%    30,0%     38,3%      0%      0%      50,0% 33,8%
Tot        N              57       20        47        7       6         2    139
 al         % RT        41,0% 14,4%        33,8%    5,0%    4,3%      1,4%    100,0%
            %Jenis       100,0
                         100,0% 100,0%             100,0% 100,0% 100,0% 100,0%
        Asuransi     %
        Sumber: Data Primer PBL I, 2011


                     Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa paling

             banyak responden memiliki asuransi kesehatan jenis

             Jamskesda/Jamkesmas yaitu sebanyak 47 rumah tangga
60




     (33,8%) dan paling sedikit memiliki asuransi kesehatan

     jenis lainnya (bumi putra) yaitu sebanyak 2 rumah tangga

     (1,4%).

   8. Alasan Tidak Memiliki Asuransi Kesehatan

                                Tabel 36
       Distribusi Frekuensi Responden BerdasarkanAlasan Tidak
      Memiliki Askes di RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan
                   Mariso Kota Makassar, Tahun 2011
       Alasan tidak memiliki askes        Jumlah
               Tidak butuh                   1
            Proses lama/susah               16
                Tidak tahu                  14
             Tidak menjawab                  3
                Lainnya :
       - dapat BBM jadi tidak dapat              1
                    askes
               - dianggap mampu                  1
                   - Mahal                       1
                - Tidak Terdata                 15
                      Total yang tidak          52
                    memiliki askes
           Sumber: Data Primer PBL I, 2011


      Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa paling banyak responden

tidak memiliki asuransi kesehatan karena prosesnya lama/susah yaitu

sebanyak 16 responden dan paling sedikit responden tidak memiliki

asuransi kesehatan karena dapat BBM jadi tidak dapat askes, tidak butuh,

dianggap mampu, mahal, dan tidak terdata yaitu masing-masing sebanyak

1 responden.
61




f. Informasi Mengenai Pengetahuan, Sikap & Perilaku HIV/AIDS.


   1) Pernah Mendengar HIV/AIDS

                                Tabel 37
         Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang
         HIV/AIDS di RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan
                    Mariso Kota Makassar, Tahun 2011
                                         Pernah Mendengar
                                                 HIV/AIDS
                            RT              tidak        Ya      Total
            A               N                6           18          24
                          % RT             25,0%        75,0%      100,0%
                    % Mendengar istilah
                                           12,0%        20,2%      17,3%
                        HIV/AIDS
            B               N                20          48          68
                          % RT             29,4%        70,6%      100,0%
                    % Mendengar istilah
                                           40,0%        53,9%      48,9%
                        HIV/AIDS
            C               N                24          23          47
                          % RT             51,1%        48,9%      100,0%
                    % Mendengar istilah
                                           48,0%        25,8%      33,8%
                        HIV/AIDS
          Total            N                50           89         139
                          % RT            36,0%        64,0%      100,0%
                   % Mendengar istilah
                                          100,0%       100,0%     100,0%
                       HIV/AIDS
                  Sumber: Data Primer PBL I, 2011



           Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden yang pernah

      mendengar HIV/AIDS lebih besar jika dibandingkan dengan yang

      tidak pernah yaitu sebesar 64%.

   2) Sumber Informasi Tentang HIV/AIDS
62




                         Tabel 38
Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Informasi Tentang
  HIV/AIDS di RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan
             Mariso Kota Makassar, Tahun 2011
                                jumlah     Persentase (%)
            Sumber
                                  6             3,5
           Sekolah
                                 86             50
       Media Elektronik
                                 27            15,7
         Media Cetak
                                  8             4,7
    Poster/pamphlet/spanduk
                                 10             5,8
       Petugas kesehatan
                                 12             7,0
      Puskesmas/klinik/RS
                                 22            12,8
     Teman/keluarga/suami
                                  1             0,6
           Lainnya
            Total                89            100
63




              Sumber: Data Primer, 2011

       Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa lebih banyak responden

  yang menjawab bahwa ia mendengar HIV/AIDS dari media

  elektronik yakni sebanyak 86 responden (50%) dan paling sedikit

  yang menjawab lainnya yakni sebanyak 1 responden (0,6%).



1. Pengetahuannya Tentang Cara Penularan HIV/AIDS

                         Tabel 39
   Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuannya Tentang
   Cara Penularan HIV/AIDS di RW 002 Kelurahan Bontorannu
         Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tahun 2011


     Cara penularan             Jumlah            Persentase (%)
 Melalui Transfusi Darah          20                   22,5
  Melalui Ibu kepada               7                    7,9
      kandungan
 Melalui Jarum suntik             37                   41,6
       bersama
    Melalui lainnya                7                    7,9
      Tidak tahu                  18                   20,2
         Total                    89                   100
  Sumber: Data Primer, 2011

     Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa paling banyak responden

  menjawab penularan HIV/AIDS melalui Jarum suntik bersama yaitu

  sebesar 41,6% dan paling sedikit yang menjawab bahwa HIV/AIDS

  menular dari ibu penderita kepada anak yang dikandung da Melalui

  lainnya yakni masing-masing sebesar 7,9%.
64




3) Pengetahuan Tentang Cara Pencegahan HIV/AIDS

                            Tabel 40
    Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuannya Tentang
   Cara Pencegahan HIV/AIDS di RW 002 Kelurahan Bontorannu
          Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tahun 2011
     Cara pencegahan          Jumlah          Persentase (%)
        Setia pada              40                  29
         pasangan
          Kondom                   26                     18,8
       Tidak memakai               35                     25,4
       jarum bersama
        Cara Lainnya               10                     7,2
         Tidak tahu                27                     9,6
           Total                   89                     100
     Sumber: Data Primer, 2011



        Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa paling banyak responden

   menjawab cara mencegah HIV/AIDS yaitu Setia pada pasangan

   sebesar 29% dan paling sedikit yang menjawab cara lainnya yakni

   sebesar 7,2%.
65




g.    Screening Cancer

1. Jenis Kelamin

                                  Tabel 41
       Distribusi Persentase Jenis Kelamin di RW 002 Kelurahan
      Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tahun 2011


                                         Jenis Kelamin
                       RT            Laki-laki Perempuan      Total
       A                N                4          4           8
                      % RT            50,0%       50,0%      100,0%
                 % Jenis Kelamin       7,8%       16,7%      10,7%
       B                N               12          7          19
                      % RT            63,2%       36,8%      100,0%
                 % Jenis Kelamin      23,5%       29,2%      25,3%
       C                N               35          13         48
                      % RT            72,9%       27,1%      100,0%
                % Jenis Kelamin       68,6%       54,2%      64,0%
     Total             n                51          24        75
                      % RT             68,0%      32,0%      100,0%
                 % Jenis Kelamin     100,0% 100,0%           100,0%
                Sumber : Data Primer PBL I, 2011



             Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa jumlah laki-laki lebih

     banyak dibandingkan dengan perempuan yaitu sebanyak 51 (68,0%).




2. Jenis Pekerjaan
66




                                              Tabel 42
                    Distribusi Persentase berdasarkan jenis Pekerjaan di RW 002
                    Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar,
                                             Tahun 2011
                                               Pekerjaan
          RT               Pekerja/                                    Petani/Buruh   Tidak
               swasta
                  PNS         Swasta Wiraswasta TNI/Polri /Tukang Becak Bekerja
                                                           IRT                                 Total
A         N          0         0           1           1         5          1           0              8
        % RT                                                    62.5
                   .0%       .0%        12.5%       12.5%                 12.5%        .0%     100.0%
                                                         %
      %Pekerjaan                                                29.4
                   .0%       .0%         6.7%       100.0%                6.7%         .0%     10.7%
                                                         %
B         N          1         2           2           0         4          4           6          19
        % RT                                                    21.1
                   5.3%     10.5%       10.5%         .0%                 21.1%       31.6%    100.0%
                                                            %
      % Pekerjaan 16.7                                          23.5
                            40.0%       13.3%         .0%                 26.7%       37.5%    25.3%
               %                                            %
C          n         5         3          12           0         8         10           10         48
        % RT       10.4                                         16.7
                             6.2%       25.0%         .0%                 20.8%       20.8%    100.0%
               %                                            %
      % Pekerjaan 83.3                                          47.1
                            60.0%       80.0%         .0%                 66.7%       62.5%    64.0%
               %                                            %
Tot        n         6         5          15           1        17         15           16         75
        % RT                                                    22.7
                   8.0%      6.7%       20.0%        1.3%                20.0%        21.3%    100.0%
                                                         %
      % Pekerjaan 100.0                                         100.
                            100.0%      100.0% 100.0%                    100.0%       100.0%   100.0%
               %                                    0%
                 Sumber : Data Primer PBL I, 2011




                          Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa lebih banyak responden

                   yang bekerja sebagai URT yakni 17 (22,7%) dan di susul oleh

                   responden yang tidak kerja yaitu sebanyak 16 (21,3%).
67




          3.   Pendidikan Terakhir

                                          Tabel 43
                Distribusi Persentase berdasarkan Pendidikan Terakhir di RW
               002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar,
                                         Tahun 2011
                                         Pendidikan
         RT        Tidak
                   pernah    Tidak    Tamat    Tamat      Tamat
                   sekolah tamat SD     SD      SLTP      SLTA       S1    S3     Total
 A        N          1         1         2         0        4        0      0       8
        % RT       12.5%     12.5%    25.0%       .0%     50.0%     .0% .0%      100.0%
      %Pendidik
                   25.0%     7.7%      7.4%       .0%     26.7%     .0% .0%       10.7%
          an
 B        N          0         3         6         5        5        0      0       19
        % RT        .0%      15.8%    31.6% 26.3%         26.3%     .0% .0%      100.0%
      %Pendidik
                    .0%      23.1%    22.2% 50.0%         33.3%     .0% .0%       25.3%
          an
 C        N          3         9        19         5        6        5      1       48
        % RT                                                        10.4
                    6.2%     18.8%    39.6% 10.4%         12.5%            2.1% 100.0%
                                                                     %
      %Pendidik                                                     100. 100.0
                   75.0%     69.2%    70.4% 50.0%         40.0%                   64.0%
          an                                                        0%      %
Tot       N           4        13        27       10        15       5      1       75
al      % RT                                                        6.7
                    5.3%     17.3%     36.0% 13.3%        20.0%            1.3% 100.0%
                                                                     %
      %Pendidika                                                    100. 100.0
                   100.0% 100.0% 100.0% 100.0%           100.0%                  100.0%
          n                                                         0%      %
               Sumber : Data Primer PBL I, 2011



                     Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa pendidikan terakhir yang

               lebih banyak yaitu sebesar 36,0%

          4. Status Kawin
68




                            Tabel 44

  Distribusi Persentase berdasarkan Status Kawin di RW 002

  Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar,

                           Tahun 2011

                                       Status Kawin
                      RT          Menikah Janda/duda    Total
     A                N                6         2        8
                    % RT          75.0%       25.0%    100.0%
                % Status Kawin     9.4%       18.2%    10.7%
     B                N             15           4       19
                    % RT          78.9%       21.1%    100.0%
                % Status Kawin    23.4%       36.4%    25.3%
     C                N             43           5       48
                    % RT          89.6%       10.4%    100.0%
                % Status Kawin    67.2%       45.5%    64.0%
    Total           N              64          11       75
                   % RT           85.3%       14.7%    100.0%
             %Status Kawin       100.0%      100.0%    100.0%
       Sumber : Data Primer PBL I, 2011

     Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa persentase responden

yang menikah lebih besar yaitu 85,3% dibandingkan dengan yang

janda/duda yaitu sebesar 14,7%.
Pembahasan laporan
Pembahasan laporan
Pembahasan laporan
Pembahasan laporan
Pembahasan laporan
Pembahasan laporan
Pembahasan laporan
Pembahasan laporan
Pembahasan laporan
Pembahasan laporan
Pembahasan laporan
Pembahasan laporan
Pembahasan laporan
Pembahasan laporan
Pembahasan laporan
Pembahasan laporan
Pembahasan laporan
Pembahasan laporan
Pembahasan laporan
Pembahasan laporan
Pembahasan laporan
Pembahasan laporan
Pembahasan laporan
Pembahasan laporan
Pembahasan laporan
Pembahasan laporan
Pembahasan laporan
Pembahasan laporan
Pembahasan laporan
Pembahasan laporan
Pembahasan laporan
Pembahasan laporan
Pembahasan laporan
Pembahasan laporan
Pembahasan laporan
Pembahasan laporan
Pembahasan laporan
Pembahasan laporan
Pembahasan laporan
Pembahasan laporan
Pembahasan laporan
Pembahasan laporan
Pembahasan laporan

More Related Content

What's hot (13)

KAK
KAKKAK
KAK
 
UU no 36 thn 2009 ttg Kesehatan
UU no 36 thn 2009 ttg KesehatanUU no 36 thn 2009 ttg Kesehatan
UU no 36 thn 2009 ttg Kesehatan
 
Bahan Tayang Etnografi Kesehatan
Bahan Tayang Etnografi KesehatanBahan Tayang Etnografi Kesehatan
Bahan Tayang Etnografi Kesehatan
 
Makalah kebidanan komunitas pengembangan wahana forum pms
Makalah kebidanan komunitas pengembangan wahana  forum pmsMakalah kebidanan komunitas pengembangan wahana  forum pms
Makalah kebidanan komunitas pengembangan wahana forum pms
 
MI 5
MI 5MI 5
MI 5
 
Makalah posyandu dan kms
Makalah posyandu dan kmsMakalah posyandu dan kms
Makalah posyandu dan kms
 
Man it pkm pabuaran kel 7 tk 2 b d3 kep
Man it pkm pabuaran kel 7  tk 2 b d3 kepMan it pkm pabuaran kel 7  tk 2 b d3 kep
Man it pkm pabuaran kel 7 tk 2 b d3 kep
 
Perilaku Hidup Bersih & Sehat
Perilaku Hidup Bersih & SehatPerilaku Hidup Bersih & Sehat
Perilaku Hidup Bersih & Sehat
 
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
 
Nakes teladan 2020 bu angga format baru
Nakes teladan 2020 bu angga format baruNakes teladan 2020 bu angga format baru
Nakes teladan 2020 bu angga format baru
 
Buku saku uks 2014
Buku saku uks 2014Buku saku uks 2014
Buku saku uks 2014
 
Kebijakan penugasan khusus tenaga kesehatan individu (edit 20.01.20)
Kebijakan penugasan khusus tenaga kesehatan individu (edit 20.01.20)Kebijakan penugasan khusus tenaga kesehatan individu (edit 20.01.20)
Kebijakan penugasan khusus tenaga kesehatan individu (edit 20.01.20)
 
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseoranganPedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
 

Similar to Pembahasan laporan

Langkah langkah pemetaan pkmd
Langkah langkah pemetaan pkmdLangkah langkah pemetaan pkmd
Langkah langkah pemetaan pkmd
Nova Ci Necis
 
SKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasional
SKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasionalSKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasional
SKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasional
prjzjpy4x7
 
power_point_pkpr.pptx
power_point_pkpr.pptxpower_point_pkpr.pptx
power_point_pkpr.pptx
IikEuis
 

Similar to Pembahasan laporan (20)

Pedoman Umum Pengembangan AUD Holistik Integratif
Pedoman Umum Pengembangan AUD Holistik IntegratifPedoman Umum Pengembangan AUD Holistik Integratif
Pedoman Umum Pengembangan AUD Holistik Integratif
 
KERANGKA ACUAN POSYANDU REMAJA DAN BKR.docx
KERANGKA ACUAN POSYANDU REMAJA DAN BKR.docxKERANGKA ACUAN POSYANDU REMAJA DAN BKR.docx
KERANGKA ACUAN POSYANDU REMAJA DAN BKR.docx
 
Makalah pola hidup sehat dan bersih asni
Makalah pola hidup sehat  dan bersih asniMakalah pola hidup sehat  dan bersih asni
Makalah pola hidup sehat dan bersih asni
 
Makalah pola hidup sehat dan bersih asni
Makalah pola hidup sehat  dan bersih asniMakalah pola hidup sehat  dan bersih asni
Makalah pola hidup sehat dan bersih asni
 
E modul 3 kelas tutor ciloto
 E modul 3  kelas tutor ciloto E modul 3  kelas tutor ciloto
E modul 3 kelas tutor ciloto
 
pedoman-pelayanan-ukp.docx
pedoman-pelayanan-ukp.docxpedoman-pelayanan-ukp.docx
pedoman-pelayanan-ukp.docx
 
Langkah langkah pemetaan pkmd
Langkah langkah pemetaan pkmdLangkah langkah pemetaan pkmd
Langkah langkah pemetaan pkmd
 
Sop promkes
Sop promkesSop promkes
Sop promkes
 
KAK KESGA.docx
KAK KESGA.docxKAK KESGA.docx
KAK KESGA.docx
 
SKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasional
SKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasionalSKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasional
SKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasional
 
Petunjuk Teknis Bangun Mandar Bidang Kesehatan
Petunjuk Teknis Bangun Mandar Bidang KesehatanPetunjuk Teknis Bangun Mandar Bidang Kesehatan
Petunjuk Teknis Bangun Mandar Bidang Kesehatan
 
Juknis Bangunmandar Sehat Tahun 2015
Juknis Bangunmandar Sehat Tahun 2015Juknis Bangunmandar Sehat Tahun 2015
Juknis Bangunmandar Sehat Tahun 2015
 
Pengembangan Masyarakat: Manajemen Program Keluarga Berencana
Pengembangan Masyarakat: Manajemen Program Keluarga BerencanaPengembangan Masyarakat: Manajemen Program Keluarga Berencana
Pengembangan Masyarakat: Manajemen Program Keluarga Berencana
 
Pedoman UKM PKPR.docx
Pedoman UKM PKPR.docxPedoman UKM PKPR.docx
Pedoman UKM PKPR.docx
 
339397603-Perdes-PHBS-AM.docx
339397603-Perdes-PHBS-AM.docx339397603-Perdes-PHBS-AM.docx
339397603-Perdes-PHBS-AM.docx
 
60781876 promosi-kesehatan
60781876 promosi-kesehatan60781876 promosi-kesehatan
60781876 promosi-kesehatan
 
power_point_pkpr.pptx
power_point_pkpr.pptxpower_point_pkpr.pptx
power_point_pkpr.pptx
 
MATERI DASAR PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KADER POSYANDU FIX.pptx
MATERI DASAR PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KADER POSYANDU FIX.pptxMATERI DASAR PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KADER POSYANDU FIX.pptx
MATERI DASAR PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KADER POSYANDU FIX.pptx
 
KEL 2 KESPRO.docx
KEL 2 KESPRO.docxKEL 2 KESPRO.docx
KEL 2 KESPRO.docx
 
Buku Panduan Orientasi Kader Posyandu.pdf
Buku Panduan Orientasi Kader Posyandu.pdfBuku Panduan Orientasi Kader Posyandu.pdf
Buku Panduan Orientasi Kader Posyandu.pdf
 

Pembahasan laporan

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tercapainya kesehatan masyarakat yang optimal merupakan salah satu tujuan pembangunan kesehatan nasional. Pembangunan dan upaya untuk mewujudkan hidup dan perilaku sehat ini terdapat pada Sistem Kesehatan Nasional yang merupakan salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional. Pada dasarnya, kesehatan masyarakat marupakan interaksi antar faktor- faktor lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan hereditas (H.L.Blum). Oleh karena itu, diperlukan koordinasi yang baik antara semua komponen dalam suatu negara, baik itu pemerintah, swasta, tenaga medis dan masyarakat itu sendiri. Hal ini dapat dicapai dengan melalui upaya pendekatan masyarakat yang komprehensif berupa perbaikan sanitasi lingkungan dan peningkatan kesehatan lingkungan, pengendalian dan pemberantasan penyakit menular, pendidikan dan promosi kesehatan melalui pembinaan perilaku hidup sehat, pengorganisasian pelayanan atau perawatan kesehatan serta pengembangan unsur-unsur sosial untuk menjamin taraf kehidupan yang layak dengan melakukan peningkatan sarana pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien. Peningkatan derajat kesehatan yang efektif dan efisien dengan tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif, tetapi lebih ke arah peningkatan upaya preventif dan promotif.
  • 2. 2 Derajat kesehatan dapat dicapai melalui upaya-upaya perbaikan sanitasi lingkungan, pengendalian dan pemberantasan penyakit menular, pendidikan kesehatan, pengorganisasian pelayanan atau perawatan kesehatan serta pengembangan unsur-unsur sosial untuk menjamin taraf kehidupan yang layak. Secara umum, hal yang menjadi masalah kesehatan di Indonesia yang sampai hari ini belum maksimal mendapatkan perhatian khusus dari pihak- pihak yang berkepentingan adalah masih seputar permasalahan dasar seperti buruknya sanitasi lingkungan, dan tidak diterapkannya perilaku hidup bersih dan sehat oleh masyarakat. Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) merupakan suatu proses belajar untuk mendapatkan kemampuan profesional kesehatan masyarakat yang didapatkan selain melalui Pengalaman Belajar Ceramah (PBC) dan Pengalaman Belajar Praktek (PBP). Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam PBL harus memungkinkan dapat ditumbuhkan serta dibinanya sikap dan kemampuan mahasiswa sesuai dengan tujuan pendidikan yang dirumuskan. Kemampuan profesional kesehatan masyarakat meliputi : 1. Menerapkan diagnosa kesehatan melalui komunikasi yang intinya mengenali, merumuskan dan menyusun prioritas masalah kesehatan masyarakat. 2. Mengembangkan program penanganan masalah kesehatan masyarakat yang bersifat promotif dan preventif.
  • 3. 3 3. Bertindak sebagai manajer yang dapat berfungsi sebagai pelaksana, pengelola, pendidik, dan peneliti. 4. Melakukan pendekatan pada masyarakat. 5. Bekerja dalam tim multidisipliner. Peranan tersebut perlu didukung oleh pengetahuan yang mendalam tentang masyarakat. Pengetahuan ini antara lain mencakup kebutuhan dan permintaan, sumber daya yang bisa dimanfaatkan, angka-angka kependudukan dan cakupan program serta bentuk-bentuk kerjasama yang digalang. Melalui PBL I ini pengetahuan tersebut bisa diperoleh dengan sempurna. Dengan demikian maka PBL mempunyai peranan penting dan strategis, sehingga harus dilaksanakan dengan baik. Salah satu kegiatan nyata yang pernah dilakukan oleh mahasiswa PBL I Fakultas Kesehatan Masyarakat UNHAS di Kecamatan Mariso, Kelurahan Bontorannu RW 002, Kota Makassar adalah survei deskriptif mengenai informasi karakteristik rumah tangga, kesehatan lingkungan, PHBS, pelayanan kesehatan dan asuransi kesehatan, pengetahuan, sikap dan perilaku HIV/AIDS, informasi mengenai balita secara umum dan informasi terhadap screening cancer. Semua hasil survei tersebut ditabulasi dan ditentukan prioritas masalahnya sehingga dapat membantu proses intervensi pada PBL II selanjutnya. B. Tujuan Pengalaman Belajar Lapangan I 1. Tujuan Umum
  • 4. 4 Secara umum, PBL I ini bertujuan untuk meningkatkan daya nalar dan memperluas pengetahuan serta kepekaan sosial setiap mahasiswa yang selanjutnya diharapkan akan dijadikan sebagai referensi oleh pihak-pihak terkait (FKM Unhas dan pemerintah setempat). 2. Tujuan Khusus Melalui kegiatan PBL I, mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan: a. Mengidentifikasi masalah kesehatan rumah tangga dan balita, yang meliputi kesehatan lingkungan, PHBS, pelayanan kesehatan dan asuransi kesehatan, pengetahuan, sikap dan perilaku HIV/AIDS, creening cancer, perilaku pemberian ASI dan pencarian pengobatan, perilaku merokok serta status kesehatan ibu hamil dan balita. b. Mengidentifikasi dan menetapkan prioritas masalah. c. Menentukan alternatif pemecahan masalah. d. Melakukan pendekatan komunikasi dan sosialisasi hasil kegiatan PBL I kepada masyarakat setempat melalui kegiatan Seminar Kelurahan. C. Manfaat Pengalaman Belajar I 1. Manfaat Bagi Pemerintah Setempat. Kegiatan PBL I ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi bagi Dinas Kesehatan Kota Makassar dalam merencanakan pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan terkhusus di Kelurahan Bontorannu RW 002. 2. Manfaat Bagi Masyarakat Setempat
  • 5. 5 Kegiatan PBL I ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi bagi masyarakat Makassar terkhusus masyarakat Kelurahan Bontorannu RW 002 tentang masalah kesehatan di wilayahnya dan diharapkan melalui informasi ini, masyarakat yang ada di Kelurahan Bontorannu RW 002 dapat tergugah hatinya untuk menerapkan pola-pola hidup sehat guna meningkatkan derajat kesehatan di Kelurahan-nya. 3. Manfaat Bagi Mahasiswa Kegiatan PBL I ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman mahasiswa melalui observasi langsung di lapangan dan dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan di bangku perkuliahan, serta sebagai sarana untuk membina hubungan baik dengan masyarakat dan para peserta PBL I lainnya yang tergabung dalam sebuah tim.
  • 6. 6 BAB II METODE KEGIATAN A. Desain Kegiatan Identifikasi masalah dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan melakukan Observasi Lapangan dan Pendataan dengan metode survai untuk mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat di Kelurahan Bontorannu RW 002, Kecamatan Mariso Kota Makassar Tahun 2011. B. Lokasi dan Waktu Kegiatan 1. Lokasi : Kelurahan Bontorannu RW 002, Kecamatan Mariso Kota Makassar 2. Waktu : 6 Juni s.d. 19 Juni 2011. C. Pengumpulan data 1. Data Primer Data primer diperoleh dari hasil survai di setiap rumah tangga yang ada di Kelurahan Bontorannu RW 002 pada tanggal 9 s.d. 15 Juni 2011. Survai dilakukan dengan metode wawancara menggunakan kuesioner yang terdiri dari kuesioner rumah tangga dan kuesioner balita. 2. Data Sekunder Data Sekunder berupa data demografi dan geografis Kelurahan Bontorannu RW 002 diperoleh dari Kantor Kelurahan Bontorannu
  • 7. 7 pada tanggal 7 Juni 2011 dan Data Kesehatan Kelurahan Bontorannu RW 002 yang diperoleh dari Puskesmas Dahlia pada tanggal 8 Juni 2011. D. Pengolahan, Analisis, dan Penyajian Data Pengolahan data dilakukan secara komputerisasi, yaitu menggunakan program SPSS 16.0. Adapun hasil dari pengolahan data tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis bivariat kemudian kami sajikan dalam bentuk narasi dan tabel E. Tahapan Kegiatan PBL I 1. Pembekalan Pembekalan dilakukan pada tanggal 11–25 Mei 2011. Pembekalan ini dibuka oleh Dekan FKM UNHAS dan dibawakan oleh para supervisor dan pengelola PBL 1 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin. 2. Upacara Penerimaan Peserta PBL I Upacara penerimaan peserta PBL I dilakukan di Kantor Kecamatan Mariso Kota Makassar pada tanggal 6 Juni 2011. Setelah itu peserta PBL I Kel. Bontorannu menuju lokasi yakni di Kelurahan Bontorannu dan melakukan penerimaan secara informal dengan Lurah Bontorannu sekaligus sosialisasi PBL I FKM UNHAS. 3. Observasi Lapangan
  • 8. 8 Observasi lapangan dilakukan pada tanggal 6 Juni 2011. Obeservasi ini dilakukan di RW 002 yang ada di Kelurahan Bontorannu. 4. Seminar Awal Seminar awal dilakukan pada tanggal 8 Juni 2011 dengan mengundang para Ketua RW dan RT, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, Perwakilan Organisasi Masyarakat, kader-kader posyandu dan Gerakan PKK. 5. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan dua tahap, yaitu pengumpulan data sekunder pada tanggal 7 - 8 Juni 2011 dan pengumpulan data primer pada tanggal 9 s.d. 15 Juni 2011. 6. Entry Data Entry data dilakukan pada malam hari setelah melakukan pendataan pada pagi, siang, dan sore hari oleh setiap anggota kelompok. Jadi, data yang telah dikumpulkan pada pagi, siang, dan sore hari langsung di input pada malam hari dalam buku kode agar koesioner yang telah di input bisa segera dihapus dan digunakan lagi untuk pendataan berikutnya. 7. Cleaning Data Cleaning data dilakukan untuk cross check missing data dari keseluruhan data yang telah diperoleh. Cleaning data dilakukan oleh
  • 9. 9 setiap anggota kelompok dibawah tanggung jawab ketua kelompok RW 002 kelurahan Bontorannu. Cleaning data dilakukan setelah data hasil pendataan terkumpul. 8. Rekapitulasi Data Rekapitulasi data dilakukan setelah data dari RW 002 telah dicleaning dan bebas dari data missing. Setelah itu, barulah dilakukan rekapitulasi data untuk siap dianalisis. 9. Maping Maping bertujuan untuk menyajikan distribusi rumah tangga yang di data dan tidak didata serta kelengkapan data-data berdasarkan jumlah rumah tangga data terbaru sesuai hasil maping yang dilakukan. Maping dilakukan pada tanggal 17 Juni 2011 di RW 002 Kelurahan Bontorannu. 10. Analisis Data Analisis data dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 dan disajikan dalam bentuk tabel univariat dan bivariat. 11. Penentuan Prioritas Masalah dan Alternatif Penyelesaian Masalah Penentuan prioritas masalah dilakukan dengan menggunakan metode CARL. Awalnya dilakukan penjabaran masalah kesehatan hasil observasi dan pendataan. Setelah itu, dilakukan diskusi informal dengan Bapak Lurah Bontorannu untuk mengetahui masalah kesehatan apa saja yang urgen di Kelurahan Bontorannu kemudian dicocokkan dengan hasil penjabaran masalah. Setelah itu,
  • 10. 10 ditentukanlah masalah apa yang menjadi prioritas dengan metode CARL kemudian disusunlah alternatif pemecahan masalah yang telah diprioritaskan dengan beberapa pertimbangan. 12. Seminar Akhir Seminar akhir dilakukan dua tahap. Pertama pada tanggal 18Juni 2011 di Baruga Sayang Kelurahan Bontorannu dengan mengundang para Ketua RW dan RT, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, Perwakilan Organisasi Masyarakat, dan Gerakan PKK, serta kader-kader posyandu dari setiap RW. Seminar ini adalah Seminar Akhir Kelurahan yang bertujuan untuk memaparkan hasil observasi, pendataan, prioritas masalah, dan alternatif penyelesaian masalah yang telah disepakati. Kedua, pada tanggal 19 Juni 2011 yang dilaksanakan di Aula Kantor Kecamatan Mariso. Seminar ini adalah Seminar Akhir Kecamatan untuk membahas hasil Seminar Akhir dari 9 kelurahan yang ada di Kecamatan Mariso Kota Makassar.
  • 11. 11 BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PBL I A. Keadaan Geografis dan Demografis 1. Keadaan Geografis Kelurahan Bontorannu merupakan salah satu Kelurahan dari sembilan kelurahan di Kecamatan Mariso Kota Makassar. Adapun Batas- batas wilayah Kelurahan Bontorannu adalah sebagai berikut : 1. Sebelah Utara : Kelurahan Mattoangin 2. Sebelah Selatan : Kelurahan Maccini Sombala 3. Sebelah Timur : Kelurahan Tamarunang 4. SebelahBarat : Selat Ujung Pandang Sedangkan untuk batas-batas wilayah Kelurahan Bontorannu RW 002, adalah : a. Sebelah Utara : Kelurahan Mattoangin b. Sebelah Selatan : Kelurahan Maccini Sombala
  • 12. 12 c. Sebelah Timur : RW III Kelurahan Bontorannu d. SebelahBarat : RW I Kelurahan Bontorannu 2. Keadaan Demografis Berdasarkan data sekunder tahun 2009, Kelurahan Bontorannu RW 002 terdiri atas 952 penduduk dan Jumlah Kepala Keluarga (KK) di Kelurahan sebanyak 238 KK. B. Keadaan Sosial Budaya Mayoritas penduduk Kelurahan Bontorannu RW 002 hanya mengenyam pendidikan hingga SD bahkan ada yang tidak pernah duduk di bangku sekolah. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi ekonomi warga setempat yang mayoritasnya sebagai wiraswasta/pedagang (pedagang cicilan). Secara umum, bentuk rumah di Kelurahan Bontorannu RW 002 adalah rumah semi permanen yang kebanyakan merupakan bangunan lama tetapi juga terdapat beberapa rumah panggung yang jumlahnya minoritas dan satu rumah gubuk. Kelurahan Bontorannu RW 002 terdiri atas tiga RT (A, B, dan C) yang dipimpin oleh seorang Ketua RT. Orang-orang yang pernah duduk di struktur pemerintahan, tokoh agama, dan orang-orang yang dituakan adalah tokoh masyarakat di RW 002 ini.
  • 13. 13 Secara umum masyarakat Kelurahan Bontorannu RW 002 sudah sadar akan pentingnya mengunjungi unit pelayanan kesehatan bila anggota keluarga atau dirinya mengalami gangguan kesehatan atau sakit. C. Status Kesehatan Tercapainya kondisi derajat kesehatan yang optimal diperoleh melalui penyelenggaraan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima, dan menjangkau seluruh masyarakat luas tanpa mengabaikan mutu pelayanan kesehatan perorangan. Menurut teori HL. Blum, status kesehatan dipengaruhi oleh empat faktor yaitu lingkungan, perilaku, keturunan, dan pelayanan kesehatan. Berikut kondisi status kesehatan masyarakat berdasarkan HL.Blum yaitu : 1. Lingkungan Kelurahan Bontorannu RW 002 merupakan daerah pesisir. Hampir seluruh penduduk di RW ini menjadikan daerah aliran sungai sebagai sasaran pembuangan sampah, tinja dan pembuangan air limbah karena wilayah rumahnya berada disekitar sungai. Selain itu, terdapat banyak lokasi pembuangan sampah umum yang berada di sekitar lokasi pemukiman warga sehingga menyebabkan masyarakat terpapar akan lingkungan yang beresiko menyebabkan keadaan tidak sehat. 2. Perilaku Masyarakat Perilaku masyarakat Kelurahan Bontorannu RW 002 masih kurang memiliki kesadaran tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan. Hal ini terlihat dari kebiasaan warga membuang sampah tidak
  • 14. 14 pada tempatnya. Selain itu, ada beberapa lokasi yang perilaku hidup bersihnya masih sangat rendah, hal ini terlihat dari masih banyaknya warga yang tidak memiliki jamban. Adapun kesadaran warga untuk berobat jika sakit telah cukup tinggi. Hal ini terbukti dari adanya sebagian besar warga yang telah memanfaatkan sarana dan prasarana kesehatan seperti tempat Klinik dan puskesmas yang terdapat di Kelurahan Bontorannu. 3. Pelayanan Kesehatan Di Kelurahan Bontorannu, terdapat fasilitas pelayanan kesehatan berupa puskesmas, posyandu, mantri, dokter praktek yang selalu dikunjungi masyarakat Kelurahan Bontorannu RW 002 jika mengalami keluhan kesehatan. Sebagian besar penduduk biasanya berobat ke Puskesmas Dahlia yang berada sekitar 2 km dari RW tersebut. Jika keluhan tidak dapat ditangani di tingkat puskesmas, maka masyarakat akan dianjurkan untuk berobat di Rumah Sakit Bayangkara dan Rumah Sakit Labuang Baji. Dan terkadang apabila penduduk setempat tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang cukup baik dari Puskesmas Dahlia, maka masyarakat akan berobat di Puskesmas Mamajang dan mantri. Di puskesmas Dahlia sendiri telah diterapkan pelayanan kesehatan ibu hamil, pelayanan kesehatan dasar, dan kesehatan gigi dan mulut. Secara umum, pelayanan kesehatan yang diperoleh oleh masyarakat
  • 15. 15 Kelurahan Bontorannu RW 002 dapat dikatakan telah baik. Adapun 10 penyakit utama dan kunjungan ibu hamil yang tercatat pada bagian rekam medik Puskesmas Dahlia yaitu sebagai berikut : Tabel 1 10 PENYAKIT UTAMA PUSKESMAS DAHLIA BULAN APRIL 2011 Nama Penyakit Jumlah ISPA 486 Batuk 191 Infeksi kulit dan Jaringan Subkutan 171 Gangguan Gizi dan Jaringan Penyangga Lainnya 142 Commond Cold 86 Gejala dan Tanda-Tanda Umum Lainnya 80 Diare 72 Gastritis 66 Sakit Kepala 59 Faringitis 59 Sumber: data sekunder, Puskesmas Dahlia, 2011
  • 16. 16 Berdasarkan hasil survailans penyakit di Puskesmas Dahlia, penyakit yang paling banyak diderita oleh penduduk tahun 2011 adalah penyakit infeksi akut saluran pernapasan bagian atas yaitu sebesar 486. BAB IV HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Kegiatan 1. Observasi Lapangan Observasi lapangan Kelurahan Bontorannu dilakukan pada tanggal 6 Juni 2011 oleh seluruh anggota kelompok dengan berjalan kaki mengelilingi seluruh wilayah Kelurahan Bontorannu RW 002 yang terdiri dari tiga RT (A, B, dan C). Hasil observasi lapangan juga dilampirkan dalam bentuk foto yang menggambarkan perilaku kesehatan masyarakat Kelurahan Bontorannu RW 002 seperti membuang sampah tidak pada tempatnya, sungai yang di penuhi dengan limbah, jamban yang tidak tersanitasi dengan baik, masyarakat yang merokok (baik dalam dan luar rumah), dan gambar lainnya. 2. Hasil Pendataan
  • 17. 17 Pendataan dilakukan pada tanggal 9-15 Juni 2011 dengan metode survai. Survai dilakukan dengan wawancara di setiap rumah tangga dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari kuesioner rumah tangga dan balita. Hasil pendataan adalah sebagai berikut. a. Karakteristik Anggota Rumah Tangga A. Karakteristik Anggota Rumah Tangga Tabel 2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Karakteristik ART Kelurahan Bontorannu di RW 002 Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tahun 2011.
  • 18. Karakteristik ART N % 18 Jenis kelamin 1. Laki-laki 379 50,5 2. Perempuan 366 48,7 Kelompok umur (tahun) 1. <1 9 1,2 2. 1-5 77 10,3 3. 6-15 20,0 150 4. 16-25 149 19,8 131 17,4 5. 26-35 93 12,4 6. 36-45 8,4 63 7. 46-55 79 10,5 8. >55 Pekerjaan 184 24,5 Tidak kerja 151 20,1 Sekolah 165 22,0 IRT 13 1,7 PNS/TNI/Polri Pegawai BUMN 8 1,1 Pegawai swasta 15 2,0 Wiraswasta/pedagang 98 13,0 Petani/Nelayan/Buruh/becak 94 12,5 21 2,8 Pendidikan 1. tidak pernah sekolah 93 12,4 2. tidak tamat SD 159 21,2 3. tamat SD 180 24,0 124 16,5 4. tamat SMP 168 22,4 5. tamat SMA 22 2,9 6. tamat PT Kebiasaan merokok 1. merokok 602 80,2 2. tidak merokok 149 19,8 751 100 Total Penduduk yang terdata
  • 19. 19 Sumber: Data Primer PBL I, 2011 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 751 penduduk Kel. Bontorannu RW 002 yang terdata, terlihat bahwa distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin, menunjukkan persentase yang hampir seimbang antara laki-laki (50,5%) dan perempuan (48,7%). Untuk kelompok umur, yang paling tinggi persentasenya adalah kelompok umur 6-15 tahun (20,0 %), sedangkan untuk pekerjaan sebanyak 24,5% tidak bekerja dan 24,0 % tamat SD. Dapat dilihat juga bahwa distribusi penduduk yang merokok lebih banyak dari yang tidak merokok yaitu sekitar 80,2 % dari penduduk kelurahan Bontorannu. b. Karakteristik Rumah Tangga
  • 20. 20 1) Jenis Rumah Tabel 3 Distribusi Rumah Tangga Berdasarkan Jenis Rumah di RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tahun 2011 Jenis Rumah RT Semi Permanen Permanen Panggung Lainnya A 10 11 3 0 15,9% 15,7% 60,0% 0% B 30 36 2 0 47,6% 51,4% 40,0% 0% C 23 23 0 1 36,5% 32,9% 0% 100,0% Total 63 70 5 1 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% Sumber : Data Primer PBL I, 2011 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa paling banyak penduduk di RW 002 Kelurahan Bontorannu memiliki rumah semi permanen yakni sebanyak 70 rumah tangga dan paling sedikit rumah jenis lainnya (gubuk) sebanyak 1 rumah tangga. 2.Status Kepemilikan Rumah Tabel 4 Distribusi Responden Berdasarkan Status Kepemilikan Rumah Di Rw 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tahun 2011
  • 21. 21 RT Status Rumah Milik Sendiri Kontrak Lainnya A 20 2 2 17,4% 11,1% 33,3% B 53 14 1 46,1% 77,8% 16,7% C 42 2 3 36,5% 11,1% 50,0% Total 115 18 6 100,0% 100,0% 100,0% Sumber: Data Primer PBL I, 2011 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa paling banyak responden tinggal di rumah milik sendiri yaitu sebanyak 115 responden dan paling sedikit yang menjawab lainnya (menumpang) yaitu sebanyak 6 responden.
  • 22. 22 1. Kepemilikan Pekarangan Tabel 5 Distribusi Responden Berdasarkan Kepemilikan Pekarangan Di Rw 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar Tahun 2011 RT Pekarangan Tidak Ya 2 Total A N 4 20 0 24 % RT 16,7% 83,3% 0% 100,0% % Pekarangan 5,6% 30,3% 0% 17,3% B N 41 27 0 68 % RT 60,3% 39,7% 0% 100,0% % Pekarangan 56,9% 40,9% 0% 48,9% C N 27 19 1 47 % RT 57,4% 40,4% 2,1% 100,0% % Pekarangan 37,5% 28,8% 100,0% 33,8% N 72 66 1 139 Total % RT 51,8% 47,5% 0,7% 100,0% % Pekarangan 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%
  • 23. 23 Sumber : Data Primer PBL I, 2011 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa dalam RW 002, persentase responden yang memiliki pekarangan lebih sedikit dibandingkan responden yang tidak memiliki pekarangan. Secara keseluruhan Kelurahan Bontorannu, terdapat 51,8% responden yang tidak memiliki pekarangan. 2. Jenis Lantai Rumah Terluas Tabel 6 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Lantai Rumah Terluas Di Rw 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tahun 2011
  • 24. 24 Bahan Utama Lantai RT Semen/ker amik/ubin kayu/papan tanah Total A N 17 7 0 24 % RT 70,8% 29,2% 0% 100,0% % Bahan Utama Lantai 16,7% 21,2% 0% 17,3% B N 52 15 1 68 % RT 76,5% 22,1% 1,5% 100,0% % Bahan Utama Lantai 51,0% 45,5% 25,0% 48,9% C N 33 11 3 47 % RT 70,2% 23,4% 6,4% 100,0% % Bahan Utama Lantai 32,4% 33,3% 75,0% 33,8% N 102 33 4 139 Total % RT 73,4% 23,7% 2,9% 100,0% % Bahan Utama Lantai 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% Sumber: Data Primer PBL I, 2011 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa jenis lantai rumah yang dimiliki oleh responden paling banyak adalah jenis Semen/keramik/ubin yakni sebanyak 102 rumah tangga (73,4%) dan paling sedikit jenis tanah yakni sebanyak 4 rumah tangga (2,9%).
  • 25. 18 3. Jenis Atap Rumah Terluas Tabel 7 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Atap Rumah Terluas Di Rw 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar Tahun 2011 Bahan utama atap RT Genteng Seng Total A N 2 22 24 % RT 8,3% 91,7% 100,0% % Bahan utama atap 33,3% 16,5% 17,3% B N 3 65 68 % RT 4,4% 95,6% 100,0% % Bahan utama atap 50,0% 48,9% 48,9% C N 1 46 47 % RT 2,1% 97,9% 100,0% % Bahan utama atap 16,7% 34,6% 33,8% Total N 6 133 139 % RT 4,3% 95,7% 100,0% % Bahan utama atap 100,0% 100,0% 100,0%
  • 26. 19 Sumber: Data Primer PBL I, 2011 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa paling banyak responden memiliki atap rumah dari seng yakni sebanyak 133 rumah (95,7%) dan paling sedikit dari bahan genteng yakni ada 6 rumah (4,3%). 4. Jenis Dinding Rumah Terluas Tabel 8 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Dinding Rumah Terluas di Rw 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tahun 2011
  • 27. 20 Sumber: Data Primer PBL I, 2011 Bahan utama dinding RT kayu/triplek Semen/bata/batako s Seng Total A N 15 8 1 24 % RT 62,5% 33,3% 4,2% 100,0% % Bahan utama 16,3% 18,2% 33,3% 17,3% dinding B N 47 21 0 68 % RT 69,1% 30,9% 0% 100,0% % Bahan utama 51,1% 47,7% 0% 48,9% dinding C N 30 15 2 47 % RT 63,8% 31,9% 4,3% 100,0% % Bahan utama 32,6% 34,1% 66,7% 33,8% dinding Total N 92 44 3 139 % RT 66,2% 31,7% 2,2% 100,0% % Bahan utama 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% dinding Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa paling banyak responden memiliki dinding rumah terluas dari semen/bata/batako yakni sebanyak 92 rumah (66,2%) dan paling sedikit dari seng yakni ada 3 rumah (2,2%). c. Informasi Kesehatan Lingkungan 1) Kepemilikan Jamban Tabel 9 Distribusi Rumah Tangga Berdasarkan Kepemilikan Jamban Di RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar Tahun 2011
  • 28. 21 RT Jamban tidak Ya Total RA N 6 18 24 T % RT 25,0% 75,0% 100,0% % Jamban 13,0% 19,4% 17,3% B N 21 47 68 % RT 30,9% 69,1% 100,0% % Jamban 45,7% 50,5% 48,9% C N 19 28 47 % RT 40,4% 59,6% 100,0% % Jamban 41,3% 30,1% 33,8% Total N 46 93 139 % RT 33,1% 66,9% 100,0% % Jamban 100,0% 100,0% 100,0% Sumber: Data Primer PBL I, 2011 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata rumah tangga di Kelurahan Bontorannu sudah memiliki jamban yakni sebanyak 93 rumah tangga (66,9%). 2) Jenis Jamban Yang Dimiliki Tabel 10 Distribusi Frekuensi Rumah Tangga Berdasarkan Jenis Jamban Yang Dimiliki di RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar Tahun 2011
  • 29. 22 Jenis jamban RT 0 leher Angsa Cemplung Total A N 6 16 2 24 % RT 25,0% 66,7% 8,3% 100,0% % Jenis jamban 12,8% 24,2% 7,7% 17,3% B N 22 34 12 68 % RT 32,4% 50,0% 17,6% 100,0% % Jenis jamban 46,8% 51,5% 46,2% 48,9% C N 19 16 12 47 % RT 40,4% 34,0% 25,5% 100,0% % Jenis jamban 40,4% 24,2% 46,2% 33,8% Total N 47 66 26 139 % RT 33,8% 47,5% 18,7% 100,0% % Jenis jamban 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%
  • 30. 23 Sumber : Data Primer PBL I, 2011 Dari tabel di atas, terlihat bahwa paling banyak rumah tangga sudah menggunakan jamban jenis leher angsa yakni sebanyak 66 rumah tangga (47,5%) dan paling sedikit jenis jamban cemplung yakni sebanyak 26 rumah tangga (18,7%). 3) Tempat BAB Jika Tidak Memiliki Jamban Tabel 11 Distribusi Responden Berdasarkan Tempat BAB Jika Tidak Memiliki Jamban di RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso, Kota Makassar, Tahun 2011 Tempat BAB RT WC tetangga/Umu Sungai/pantai/ 0 m got Total A Jumlah 19 5 0 24 % RT 79,2% 20,8% 0% 100,0% % Tempat BAB 20,2% 11,4% 0% 17,3% B Jumlah 47 20 1 68 % RT 69,1% 29,4% 1,5% 100,0% % Tempat BAB 50,0% 45,5% 100,0% 48,9% C Jumlah 28 19 0 47 % RT 59,6% 40,4% 0% 100,0% % Tempat BAB 29,8% 43,2% 0% 33,8% Total Jumlah 94 44 1 139 % RT 67,6% 31,7% 0,7% 100,0% % Tempat BAB 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% Sumber: Data Primer PBL I, 2011
  • 31. 24 Dari tabel di atas, terlihat bahwa paling banyak responden menjawab BAB di WC tetangga/Umum jika tidak memiliki jamban yakni sebanyak 44 responden (31,7%) dan paling sedikit yang menjawab di Sungai/pantai/got yakni sebanyak 1 responden (0,7%).
  • 32. 25 4) Kepemilikan Tempat Pembuangan Sampah Tabel 12 Distribusi Frekuensi Rumah Tangga Berdasarkan Kepemilikan Tempat Pembuangan Sampah di RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar Tahun 2011 RT TempatPembungan Sampah Tidak Ya Total A N 6 18 24 % RT 25,0% 75,0% 100,0% % Tempat Pembungan 7,3% 31,6% 17,3% Sampah B N 35 33 68 % RT 51,5% 48,5% 100,0% % Tempat Pembungan 42,7% 57,9% 48,9% Sampah C N 41 6 47 % RT 87,2% 12,8% 100,0% % Tempat Pembungan 50,0% 10,5% 33,8% Sampah Total N 82 57 139 % RT 59,0% 41,0% 100,0% % Tempat Pembungan 100.0% 100,0% 100,0% Sampah
  • 33. 26 Sumber: Data Primer PBL I, 2011 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa lebih banyak rumah tangga yang tidak memiliki tempat pembuangan sampah yakni sebanyak 82 rumah tangga (59%) jika dibandingkan dengan rumah tangga yang memiliki TPS yakni sebanyak 57 rumah tangga (41%).
  • 34. 27 5) Jenis Tempat Pembuangan Sampah Yang Dimiliki Tabel 13 Distribusi Frekuensi Rumah Tangga Berdasarkan Jenis Tempat Pembuangan Sampah Yang Dimiliki di RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso, Kota Makassar, Tahun 2011
  • 35. 28 Jenis Tempat Pembuangan Sampah RT 0 Permane Semi Lainnya n permanen Total A N 6 0 13 5 24 % RT 25,0% 0% 54,2% 20,8% 100,0% % Jenis Tempat Pembuangan 7,3% 0% 27,7% 55,6% 17,3% Sampah B N 35 1 29 3 68 % RT 51,5% 1,5% 42,6% 4,4% 100,0% % Jenis Tempat Pembuangan 42,7% 100,0% 61,7% 33,3% 48,9% Sampah C N 41 0 5 1 47 % RT 87,2% 0% 10,6% 2,1% 100,0% % Jenis Tempat Pembuangan 50,0% 0% 10,6% 11,1% 33,8% Sampah Total N 82 1 47 9 139 % RT 59,0% 0,7% 33,8% 6,5% 100,0% % Jenis Tempat Pembuangan 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% Sampah Sumber: Data Primer PBL I, 2011 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa paling banyak rumah tangga memiliki tempat pembuangan sampah jenis semi permanen yakni
  • 36. 29 sebanyak 47 rumah tangga (33,8%) dan tidak ada rumah tangga yang memiliki TPS dengan membuat lubang di halaman. 6) Tempat Membuang Sampah Jika Tidak Memiliki TPS Sendiri Tabel 14 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tempat Membuang Sampah Jika Tidak Memiliki TPS Sendiri di RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar Tahun 2011 RT Tempat Membuang Sampah di Tempat Got/saluran sampah pembuanga 0 umum n lainnya Total A N 18 4 2 0 24 % RT 75,0% 16,7% 8,3% 0% 100,0% % Tempat Membuang 31,6% 26,7% 8,7% 0% 17,3% Sampah B N 33 4 7 24 68 % RT 48,5% 5,9% 10,3% 35,3% 100,0% % Tempat Membuang 57,9% 26,7% 30,4% 54,5% 48,9% Sampah C N 6 7 14 20 47 % RT 12,8% 14,9% 29,8% 42,6% 100,0% % Tempat Membuang 10,5% 46,7% 60,9% 45,5% 33,8% Sampah Total N 57 15 23 44 139 % RT 41,0% 10,8% 16,5% 31,7% 100,0% % Tempat Membuang 100,0 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% Sampah % Sumber: Data Primer PBL I, 2011
  • 37. 30 Dari data di atas, dapat kita lihat bahwa rata-rata di Kelurahan Bontorannu RW 002, responden yang tidak memiliki tempat sampah lebih banyak yang membuang sampah di tempat lainnya (empang dan sungai) yakni sebanyak 44 responden (31,7%). 7) Sumber Utama Air Bersih Tabel 15 Distribusi Frekuensi Rumah Tangga Berdasarkan Sumber Utama Air Bersih di RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tahun 2011
  • 38. 31 Sumber: Data Primer PBL I, 2011 RT Sumber Utama Air Bersih Sumur PDAM bor/gali lainnya Total A N 20 4 0 24 % RT 83,3% 16,7% 0% 100,0% % Sumber Utama Air 17,9% 15,4% 0% 17,3% Bersih B N 50 17 1 68 % RT 73,5% 25,0% 1,5% 100,0% % Sumber Utama Air 44,6% 65,4% 100,0% 48,9% Bersih C N 42 5 0 47 % RT 89,4% 10,6% 0% 100,0% % Sumber Utama Air 37,5% 19,2% 0% 33,8% Bersih Total N 112 26 1 139 % RT 80,6% 18,7% 7% 100,0% % Sumber Utama Air 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% Bersih Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa paling banyak rumah tangga menggunakan air ledeng/PDAM untuk keperluan air bersih yakni sebanyak 112 rumah tangga (80,6%) dan sedikit dari sumber air sumur bor/gali yakni sebanyak 26 rumah tangga (18,7%). 8) Sumber Utama Air Minum Tabel 16 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Sumber Utama Air Minum di RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tahun 2011
  • 39. 32 RT Sumber utama air minum PDAM isi ulang/galon Total A N 18 6 24 % RT 75,0% 25,0% 100,0% % Sumber utama air minum 15,9% 23,1% 17,3% B N 54 14 68 % RT 79,4% 20,6% 100,0% % Sumber utama air minum 47,8% 53,8% 48,9% C N 41 6 47 % RT 87,2% 12,8% 100,0% % Sumber utama air minum 36,3% 23,1% 33,8% Total N 113 26 139 % RT 81,3% 18,7% 100,0% % Sumber utama air minum 100,0% 100,0% 100,0% Sumber: Data Primer PBL I, 2011 Dari tabel di atas, terlihat bahwa paling banyak rumah tangga menggunakan air ledeng/PDAM untuk keperluan air minum yakni sebanyak 113 rumah tangga (81,3%) dan tidak ada rumah tangga yang menggunakan sumber air minum lain selain yang disebutkan di atas. d. Informasi Mengenai PHBS 1) Rumah tangga yang Merokok Tabel 17 Distribusi Frekuensi Rumah tangga yang Merokok di RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tahun 2011
  • 40. 33 Merokok RT Tidak Ya Total A N 11 13 24 % RT 45,8% 54,2% 100,0% % Merokok 12,5% 25,5% 17,3% B N 42 26 68 % RT 61,8% 38,2% 100,0% % Merokok 47,7% 51,0% 48,9% C N 35 12 47 % RT 74,5% 25,5% 100,0% % Merokok 39,8% 23,5% 33,8% Total N 88 51 139 % RT 63,3% 36,7% 100,0% % Merokok 100,0% 100,0% 100,0% Sumber: Data Primer PBL I, 2011
  • 41. 34 Dari tabel di atas, terlihat bahwa lebih banyak rumah tangga yang tidak merokok jika dibandingkan dengan yang merokok yaitu sebesar 63,3%.
  • 42. 35 2) Kebiasaan Merokok Anggota Rumah Tangga Tabel 18 Distribusi Frekuensi Anggota Rumah Tangga Berdasarkan Kebiasaan Merokok di RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tahun 2011 RT ART merokok tidak Ya Total A N 8 16 24 % RT 33,3% 66,7% 100,0% % ART merokok 16,7% 17,6% 17,3% BN 23 45 68 % RT 33,8% 66,2% 100,0% % ART merokok 47,9% 49,5% 48,9% CN 17 30 47 % RT 36,2% 63,8% 100,0% % ART merokok 35,4% 33,0% 33,8% Total N 48 91 139 % RT 34,5% 65,5% 100,0% % ART merokok 100,0% 100,0% 100,0%
  • 43. 36 Sumber: Data Primer PBL I, 2011 Dari tabel di atas, terlihat bahwa lebih banyak anggota rumah tangga yang merokok jika dibandingkan dengan yang tidak merokok yaitu sebesar 65,5%. 3) Kebiasaan Anggota Rumah Tangga Merokok Di Dalam Rumah Tabel 19 Distribusi Frekuensi Anggota Rumah Tangga Berdasarkan Kebiasaan Merokok Di Dalam Rumah di RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tahun 2011
  • 44. 37 Sumber: Data Primer PBL I, 2011 RT Merokok dalam rumah tidak Ya Total A N 10 14 24 % RT 41.7% 58,3% 100,0% % Merokok dalam 19.2% 16,1% 17,3% rumah B N 26 42 68 % RT 38,2% 61,8% 100,0% % Merokok dalam 50,0% 48,3% 48,9% rumah C N 16 31 47 % RT 34,0% 66,0% 100,0% % Merokok dalam 30,8% 35,6% 33,8% rumah Tota Count 52 87 139 l % RT 37,4% 62,6% 100,0% % Merokok 100,0% 100,0% 100,0% dalam rumah Dari tabel di atas, terlihat bahwa lebih banyak anggota rumah tangga yang merokok di dalam rumah jika dibandingkan dengan yang tidak yaitu sebesar 62,6%. 4) Kebiasaan Beraktifitas Fisik Tabel 20 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kebiasaan Beraktivitas Fisik di RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tahun 2011
  • 45. 38 sering melakukan aktifitas fisik RT Tidak Ya Total A N 2 22 24 % RT 8,3% 91,7% 100,0% % sering melakukan 4,4% 23,4% 17,3% aktifitas fisik B N 22 46 68 % RT 32,4% 67,6% 100,0% % sering melakukan 48,9% 48,9% 48,9% aktifitas fisik C N 21 26 47 % RT 44,7% 55,3% 100,0% % sering melakukan 46,7% 27,7% 33,8% aktifitas fisik Total N 45 94 139 % RT 32,4% 67,6% 100,0% % sering melakukan aktifitas 100,0% 100,0% 100,0% fisik Sumber: Data Primer SumSumber: Data Primer PBL I, 2011
  • 46. 39 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa lebih banyak responden yang sering beraktifitas fisik jika dibandingkan dengan yang tidak yaitu sebesar 67,6%. 5) Kebiasaan Berolahraga Secara Rutin Tabel 21 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kebiasaan Berolahraga Secara Rutin di RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tahun 2011 olahraga rutin RT tidak Ya Total A n 6 18 24 % RT 250% 75,0% 100,0% % olahraga 8,1% 27,7% 17,3% rutin B n 40 28 68 % RT 58,8% 41,2% 100,0% % olahraga 54,1% 43,1% 48,9% rutin C n 28 19 47 % RT 59,6% 40,4% 100,0% % olahraga 37,8% 29,2% 33,8% rutin Total n 74 65 139 % RT 53,2% 46,8% 100,0% % olahraga 100,0% 100,0% 100,0% rutin
  • 47. 40 Sumber: Data Primer PBL I, 2011 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa lebih banyak responden yang tidak berolahraga secara rutin jika dibandingkan dengan yang berolahraga secara rutin yaitu sebesar 53,2%. 6) Keseringan Konsumsi Sayur Tabel 22 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Keseringan Konsumsi Sayur di RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tahun 2011
  • 48. 41 RT Konsumsi sayur tidak Ya Total A N 1 23 24 % RT 4,2% 95,8% 100,0% % Konsumsi 8,3% 18,1% 17,3% sayur B N 3 65 68 % RT 4,4% 95,6% 100,0% % Konsumsi 25,0% 51,2% 48,9% sayur C N 8 39 47 % RT 17,0% 83,0% 100,0% % Konsumsi 66,7% 30,7% 33,8% sayur Total N 12 127 139 % RT 8,6% 91,4% 100,0% % Konsumsi 100,0% 100,0% 100,0% sayur Sumber: Data Primer PBL I, 2011 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa lebih banyak responden yang sering mengkonsumsi sayur jika dibandingkan dengan yang tidak yaitu sebesar 91,4%. 7) Frekuensi Konsumsi Sayur Dalam Seminggu Terakhir Tabel 23 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Frekuensi Konsumsi Sayur Dalam Seminggu Terakhir di RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tahun 2011
  • 49. 42 RT Frekuensi konsumsi sayur setiap hari <3 hari 3-6 hari Total A N 17 3 4 24 % RT 70,8% 12,5% 16,7% 100,0% % Frekuensi konsumsi sayur 17,9% 9,1% 36,4% 17,3% B N 51 14 3 68 % RT 75,0% 20,6% 4,4% 100,0% % Frekuensi konsumsi sayur 53,7% 42,4% 27,3% 48,9% C N 27 16 4 47 % RT 57,4% 34,0% 8,5% 100,0% % Frekuensi konsumsi sayur 28,4% 48,5% 36,4% 33,8% Total N 95 33 11 139 % RT 68,3% 23,7% 7,9% 100,0% % Frekuensi konsumsi sayur 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% Sumber: Data Primer PBL I, 2011 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa paling banyak responden yang setiap hari mengkonsumsi sayur dalam seminggu terakhir yakni sebesar 68,3% dan paling sedikit 3-6 hari yakni sebesar 7,9%. 8) Keseringan Konsumsi Buah Tabel 24 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Keseringan Konsumsi Buah di RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tahun 2011
  • 50. 43 sering konsumsi buah RT tidak Ya Total A N 2 22 24 % RT 8,3% 91,7% 100,0% % sering konsumsi buah 5,1% 22,0% 17,3% B N 19 49 68 % RT 27,9% 72,1% 100,0% % sering konsumsi buah 48,7% 49,0% 48,9% C N 18 29 47 % RT 38,3% 61,7% 100,0% % sering konsumsi buah 46,2% 29,0% 33,8% Total N 39 100 139 % RT 28,1% 71,9% 100,0% % sering konsumsi buah 100,0% 100,0% 100,0% Sumber: Data Primer PBL I, 2011 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa lebih banyak responden yang sering mengkonsumsi buah jika dibandingkan dengan yang jarang yaitu sebesar 71,9%. 9) Frekuensi Konsumsi Buah Dalam Seminggu Terakhir Tabel 25 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Frekuensi Konsumsi Buah Dalam Seminggu Terakhir di RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tahun 2011
  • 51. 44 Frekuensi konsumsi buah RT setiap hari <3 hari 3-6 hari Total A N 7 12 5 24 % RT 29,2% 50,0% 20,8% 100,0% % Frekuensi konsumsi 24,1% 17,1% 12,5% 17,3% buah B N 15 29 24 68 % RT 22,1% 42,6% 35,3% 100,0% % Frekuensi konsumsi 51,7% 41,4% 60,0% 48,9% buah C N 7 29 11 47 % RT 14,9% 61,7% 23,4% 100,0% % Frekuensi konsumsi 24,1% 41,4% 27,5% 33,8% buah Total N 29 70 40 139 % RT 20,9% 50,4% 28,8% 100,0% % Frekuensi konsumsi 100,0% 100,0% 100,0% 100.0% buah Sumber: Data Primer PBL I, 2011 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa paling banyak responden yang <3 hari mengkonsumsi buah dalam seminggu terakhir yakni sebesar 50,4% dan paling sedikit yang mengkonsumsi buah setiap hari dalam seminggu terakhir yakni sebesar 20,9%. 10) Kegiatan 3M Yang Dilakukan Dalam Seminggu Terakhir Tabel 26 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kegiatan 3M Yang Dilakukan Dalam Seminggu Terakhir di RW 002
  • 52. 45 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tahun 2011 3M 1 minggu terakhir RT tidak Ya Total A N 17 7 24 % RT 70,8% 29,2% 100,0% % 3M 1 minggu 17,5% 16,7% 17,3% terakhir B N 41 27 68 % RT 60,3% 39,7% 100,0% % 3M 1 minggu 42,3% 64,3% 48,9% terakhir C N 39 8 47 % RT 83,0% 17,0% 100,0% % 3M 1 minggu 40,2% 19,0% 33,8% terakhir Total N 97 42 139 % RT 69,8% 30,2% 100,0% % 3M 1 minggu 100,0% 100,0% 100,0% terakhir Sumber: Data Primer PBL I, 2011 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa lebih banyak responden tidak melakukan kegiatan 3M dalam seminggu terakhir jika dibandingkan dengan yang melakukan yaitu sebesar 69,8%.
  • 53. 46 e. Informasi Pelayanan Kesehatan Dan Asuransi Kesehatan 1) Tindakan Awal Jika Ada Anggota Keluarga Yang Sakit Tabel 27 Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan Yang Pertama Kali Diambil Ketika Ada Anggota Keluarga Yang Sakit di RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar Tahun 2011
  • 54. 47 Respon Sakit Pertama RT minum ke obat Faskes tradiso milik ke Istirahat nal/jam pemeri Faskes saja u ntah swasta Lainnya Total A N 0 0 17 7 0 24 % RT 0% 0% 70,8% 29,2% 0% 100,0% % Respon Sakit 0% 0% 15,3% 36,8% 0% 17,3% Pertama B Count 4 1 53 8 2 68 % RT 5,9% 1,5% 77,9% 11,8% 2,9% 100,0% % Respon Sakit 100,0% 100,0% 47,7% 42,1% 50,0% 48,9% Pertama C N 0 0 41 4 2 47 % RT 0% 0% 87,2% 8,5% 4,3% 100,0% % Respon Sakit 0% 0% 36,9% 21,1% 50,0% 33,8% Pertama Total N 4 1 111 19 4 139 % RT 2,9% 0,7% 79,9% 13,7% 2,9% 100,0% % Respon Sakit Pertama 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% Sumber: Data Primer PBL I, 2011 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa paling banyak responden memilih untuk ke Faskes milik pemerintah jika ada anggota keluarga yang sakit yaitu sebanyak 111 orang (79,9%) dan paling sedikit memilih untuk minum obat tradisonal/jamu yaitu sebanyak 1 orang (0,7%).
  • 55. 48 2) Tindakan Yang Diambil Jika Sakit Berlanjut Tabel 28 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Tindakan Yang Diambil Jika Sakit Berlanjut di RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar Tahun 2011
  • 56. 49 Respon Sakit Berlanjut RT minum obat ke Faskes ke Istirahatradisonal/ja milik Faskes t saja mu pemerintah swasta lainnya Total A Jumlah 1 0 13 10 0 24 % RT 4.2% .0% 54.2% 41.7% .0% 100.0% % Respon Sakit 100.0% .0% 13.0% 30.3% .0% 17.3% Berlanjut B Jumlah 0 1 55 10 2 68 % RT .0% 1.5% 80.9% 14.7% 2.9% 100.0% % Respon Sakit .0% 100.0% 55.0% 30.3% 50.0% 48.9% Berlanjut C Jumlah 0 0 32 13 2 47 % RT .0% .0% 68.1% 27.7% 4.3% 100.0% % Respon Sakit .0% .0% 32.0% 39.4% 50.0% 33.8% Berlanjut Total Jumlah 1 1 100 33 4 139 % RT 0.7% 0.7% 71.9% 23.7% 2.9% 100.0% % Respon Sakit 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% Berlanjut Sumber: Data Primer PBL I, 2011 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa paling banyak responden memilih ke ke Faskes milik pemerintah jika ada anggota keluarga yang sakitnya berlanjut yaitu sebanyak 100 orang (71,9%) dan paling sedikit memilih Istirahat saja dan minum obat tradisonal/jamu yaitu masing – masing sebanyak 1 orang (0,7%). 3). Kunjungan Terakhir kali ke petugas/Fasilitas kesehatan
  • 57. 50 Tabel 29 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kunjungan Terakhir kali ke petugas/Fasilitas kesehatan di RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar Tahun 2011 Waktu kunjungan terakhir RT 6-12 bulan <6 bulan lalu lalu >1 tahun lalu Total A N 20 0 4 24 % RT 100,0 83,3% 0% 16,7% % % Waktu kunjungan 16,8% 0% 26,7% 17,3% terakhir B N 60 3 5 68 % RT 100,0 88,2% 4,4% 7,4% % % Waktu kunjungan 50,4% 60,0% 33,3% 48,9% terakhir C N 39 2 6 47 % RT 100,0 83,0% 4,3% 12,8% % % Waktu kunjungan 32,8% 40,0% 40,0% 33,8% terakhir Total N 119 5 15 139 % RT 100,0 85,6% 3,6% 10,8% % % Waktu kunjungan 100,0 100,0% 100,0% 100,0% terakhir %
  • 58. 51 Sumber : Data Primer PBL I, 2011 Dari tabel di atas, terlihat bahwa Kunjungan Terakhir kali ke petugas/Fasilitas kesehatan yang dilakukan oleh responden adalah sekitar <6 bulan lalu yaitu sebanyak 119 rumah tangga (85,6%) dan yang paling sedikit adalah saat 6-12 bulan lalu yaitu sebanyak 5 rumah tangga (3,6%). 4). Fasilitas Kesehatan Yang Dikunjungi Terakhir Kali Tabel 30 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Fasilitas Kesehatan Yang Dikunjungi Terakhir Kali di RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar Tahun 2011
  • 59. 52 Faskes yang dikunjungi terakhir Total RT PKM/Pust RS RS Parktek Klinik u Pemerintah Swasta Dokter Swasta A N 10 6 1 5 2 24 % RT 41,7% 25,0% 4,2% 20,8% 8.3% 100,0% % Faskes yang 12,7% 27,3% 16,7% 50,0% 9.1% 17,3% dikunjungi terakhir B N 43 8 4 4 9 68 % RT 63,2% 11,8% 5,9% 5,9% 13.2% 100,0% % Faskes yang 54,4% 36,4% 66.7% 40,0% 40.9% 48,9% dikunjungi terakhir C N 26 8 1 1 11 47 % RT 55,3% 17,0% 2,1% 2,1% 23.4% 100,0% % Faskes yang 32,9% 36,4% 16,7% 10,0% 50.0% 33,8% dikunjungi terakhir Total N 79 22 6 10 22 139 % RT 56,8% 15,8% 4,3% 7,2% 15.8% 100,0% % Faskes yang 100.0 dikunjungi 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% % terakhir Sumber : Data Primer PBL I, 2011 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa fasilitas kesehatan yang paling banyak dikunjungi oleh responden terakhir kali adalah
  • 60. 53 Puskesmas / Pustu yaitu sebanyak 79 orang (56,8%) dan yang paling sedikit adalah RS Swasta yaitu sebanyak 6 orang (4,3%). 5). Alasan Ke Fasilitas atau Petugas Kesehatan Tabel 31 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Alasan Ke Fasilitas atau Petugas Kesehatan di RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tahun 2011
  • 61. 54 Alasan ke kunjungan Faskes RT Pemeriksaan Rawat Jalan Rawat Inap Kes (Responden/ (Responden/ (Responden/ ART lain) ART lain) ART lain) Lainnya Total A N 1 3 20 0 24 % RT 4,2% 12,5% 83,3% 0% 100,0% % Alasan ke kunjungan 14,3% 20,0% 17,2% 0% 17,3% Faskes B N 6 6 55 1 68 % RT 8,8% 8,8% 80,9% 1,5% 100,0% % Alasan ke kunjungan 85,7% 40,0% 47,4% 100,0% 48,9% Faskes C N 0 6 41 0 47 % RT 0% 12,8% 87,2% 0% 100,0% % Alasan ke 0% 40,0% 35,3% 0% 33,8% kunjungan Faskes Total N 7 15 116 1 139 % RT 5,0% 10,8% 83,5% 0,7% 100,0% % Alasan ke kunjungan 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% Faskes Sumber: Data Primer PBL I, 2011 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa paling banyak responden ke tempat fasilitas kesehatan atau petugas kesehatan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan yaitu sebanyak 116
  • 62. 55 responden (83,5%) dan paling sedikit untuk keperluan lainnya(cabut gigi) yaitu sebanyak 1 orang (0,7%). 6). Penilaian Kepuasan Terhadap Fasilitas dan Petugas Kesehatan Tabel 32 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Penilaian Kepuasan Terhadap Fasilitas dan Petugas Kesehatan di RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tahun 2011 Keadaan pelayanan Nilai kesehatan Kesehatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Keramahan 0 0 1 0 3 6 20 98 9 2 petugas Keterampilan 0 0 0 0 0 4 25 99 9 2 petugas Kelengkapan alat 0 0 0 0 5 25 34 62 12 1 Kebersihan alat 0 0 0 0 1 3 25 84 24 2 Waktu menunggu 0 0 0 1 7 16 30 71 13 1 di beri pelayanan Pemberian Pelayanan yang 0 0 0 0 2 10 39 69 19 0 privasi/pribadi Rasa aman 0 0 0 0 2 4 29 77 23 4 Kepastian hasil 0 0 0 0 15 7 26 64 24 3 pengobatan Keterjangkauan 0 0 0 2 4 1 22 74 29 7 fasilitas pelayanan Biaya relatif 0 0 2 2 0 2 4 17 28 84 murah Total 0 0 2 5 39 78 254 715 190 106 Sumber: Data Primer PBL I, 2011
  • 63. 56 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata penilaian kepuasan masyarakat terhadap Keramahan petugas, Keterampilan petugas dan Biaya relatif murah adalah adalah paling tinggi, hal ini bisa dilihat bahwa sekitar 99 dan 98 responden menjawab Keramahan petugas dan Keterampilan dengan nilai 8 dan yang menjawab Biaya relatif murah paling banyak member nilai 10. 5. Kepemilikan Asuransi Kesehatan Tabel 33 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kepemilikan Asuransi Kesehatan di RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tahun 2011
  • 64. 57 Asuransi Kesehatan RT Tidak Ya Total A Jumlah 12 12 24 % RT 50,0% 50,0% 100,0% % Asuransi Kesehatan 23,1% 13,8% 17,3% B Jumlah 18 50 68 % RT 26,5% 73,5% 100,0% % Asuransi Kesehatan 34,6% 57,5% 48,9% C Jumlah 22 25 47 % RT 46,8% 53,2% 100,0% % Asuransi Kesehatan 42,3% 28,7% 33,8% Total Jumlah 52 87 139 % RT 37,4% 62,6% 100,0% % Asuransi Kesehatan 100,0% 100,0% 100,0%
  • 65. 58 Sumber: Data Primer PBL I, 2011 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa lebih banyak responden yang memiliki Asuransi Kesehatan jika dibandingkan dengan yang tidak memiliki yaitu sebesar 62,6%. 6. Jumlah yang memiliki Asuransi Kesehatan Tabel 34 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jumlah yang memiliki Asuransi Kesehatan di RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tahun 2011 Jumlah ART yg dilayani Jumlah Persentase (%) Asuransi Kesehatan 0 (yang tidak memiliki 52 41 askes) 1 22 17 2 9 6,5 3 16 11,5 4 16 11,5 5 12 8,6 6 8 5,8 7 2 1,4 8 1 0,7 12 1 0,7 Total 139 100 Sumber: Data Primer PBL I, 2011
  • 66. 59 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa paling banyak jumlah ART yg dilayani Asuransi Kesehatan adalah 1 orang, yakni sebanyak 22 askes dan yang paling sedikit adalah untuk 8 dan 12 orang, yakni masing-masing 1 askes. 7. Jenis Asuransi Kesehatan yang di miliki Tabel 35 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Asuransi Kesehatan yang di miliki di RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tahun 2011 Jenis Asuransi RT Jamskesda/ Jamsos Asuransi 0 Askes Jamkesmas tek Swasta Lainnya Total A N 15 4 3 1 1 0 24 % RT 62,5% 16,7% 12,5% 4,2% 4,2% 0% 100,0% %Jenis Asuransi 26,3% 20,0% 6,4% 14,3% 16,7% 0% 17,3% B N 20 10 26 6 5 1 68 % RT 29,4% 14,7% 38,2% 8,8% 7,4% 1,5% 100,0% %Jenis Asuransi 35,1% 50,0% 55,3% 85,7% 83,3% 50,0% 48,9% C N 22 6 18 0 0 1 47 % RT 46,8% 12,8% 38,3% 0% 0% 2,1% 100,0% %Jenis Asuransi 38,6% 30,0% 38,3% 0% 0% 50,0% 33,8% Tot N 57 20 47 7 6 2 139 al % RT 41,0% 14,4% 33,8% 5,0% 4,3% 1,4% 100,0% %Jenis 100,0 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% Asuransi % Sumber: Data Primer PBL I, 2011 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa paling banyak responden memiliki asuransi kesehatan jenis Jamskesda/Jamkesmas yaitu sebanyak 47 rumah tangga
  • 67. 60 (33,8%) dan paling sedikit memiliki asuransi kesehatan jenis lainnya (bumi putra) yaitu sebanyak 2 rumah tangga (1,4%). 8. Alasan Tidak Memiliki Asuransi Kesehatan Tabel 36 Distribusi Frekuensi Responden BerdasarkanAlasan Tidak Memiliki Askes di RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tahun 2011 Alasan tidak memiliki askes Jumlah Tidak butuh 1 Proses lama/susah 16 Tidak tahu 14 Tidak menjawab 3 Lainnya : - dapat BBM jadi tidak dapat 1 askes - dianggap mampu 1 - Mahal 1 - Tidak Terdata 15 Total yang tidak 52 memiliki askes Sumber: Data Primer PBL I, 2011 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa paling banyak responden tidak memiliki asuransi kesehatan karena prosesnya lama/susah yaitu sebanyak 16 responden dan paling sedikit responden tidak memiliki asuransi kesehatan karena dapat BBM jadi tidak dapat askes, tidak butuh, dianggap mampu, mahal, dan tidak terdata yaitu masing-masing sebanyak 1 responden.
  • 68. 61 f. Informasi Mengenai Pengetahuan, Sikap & Perilaku HIV/AIDS. 1) Pernah Mendengar HIV/AIDS Tabel 37 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang HIV/AIDS di RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tahun 2011 Pernah Mendengar HIV/AIDS RT tidak Ya Total A N 6 18 24 % RT 25,0% 75,0% 100,0% % Mendengar istilah 12,0% 20,2% 17,3% HIV/AIDS B N 20 48 68 % RT 29,4% 70,6% 100,0% % Mendengar istilah 40,0% 53,9% 48,9% HIV/AIDS C N 24 23 47 % RT 51,1% 48,9% 100,0% % Mendengar istilah 48,0% 25,8% 33,8% HIV/AIDS Total N 50 89 139 % RT 36,0% 64,0% 100,0% % Mendengar istilah 100,0% 100,0% 100,0% HIV/AIDS Sumber: Data Primer PBL I, 2011 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden yang pernah mendengar HIV/AIDS lebih besar jika dibandingkan dengan yang tidak pernah yaitu sebesar 64%. 2) Sumber Informasi Tentang HIV/AIDS
  • 69. 62 Tabel 38 Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Informasi Tentang HIV/AIDS di RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tahun 2011 jumlah Persentase (%) Sumber 6 3,5 Sekolah 86 50 Media Elektronik 27 15,7 Media Cetak 8 4,7 Poster/pamphlet/spanduk 10 5,8 Petugas kesehatan 12 7,0 Puskesmas/klinik/RS 22 12,8 Teman/keluarga/suami 1 0,6 Lainnya Total 89 100
  • 70. 63 Sumber: Data Primer, 2011 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa lebih banyak responden yang menjawab bahwa ia mendengar HIV/AIDS dari media elektronik yakni sebanyak 86 responden (50%) dan paling sedikit yang menjawab lainnya yakni sebanyak 1 responden (0,6%). 1. Pengetahuannya Tentang Cara Penularan HIV/AIDS Tabel 39 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuannya Tentang Cara Penularan HIV/AIDS di RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tahun 2011 Cara penularan Jumlah Persentase (%) Melalui Transfusi Darah 20 22,5 Melalui Ibu kepada 7 7,9 kandungan Melalui Jarum suntik 37 41,6 bersama Melalui lainnya 7 7,9 Tidak tahu 18 20,2 Total 89 100 Sumber: Data Primer, 2011 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa paling banyak responden menjawab penularan HIV/AIDS melalui Jarum suntik bersama yaitu sebesar 41,6% dan paling sedikit yang menjawab bahwa HIV/AIDS menular dari ibu penderita kepada anak yang dikandung da Melalui lainnya yakni masing-masing sebesar 7,9%.
  • 71. 64 3) Pengetahuan Tentang Cara Pencegahan HIV/AIDS Tabel 40 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuannya Tentang Cara Pencegahan HIV/AIDS di RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tahun 2011 Cara pencegahan Jumlah Persentase (%) Setia pada 40 29 pasangan Kondom 26 18,8 Tidak memakai 35 25,4 jarum bersama Cara Lainnya 10 7,2 Tidak tahu 27 9,6 Total 89 100 Sumber: Data Primer, 2011 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa paling banyak responden menjawab cara mencegah HIV/AIDS yaitu Setia pada pasangan sebesar 29% dan paling sedikit yang menjawab cara lainnya yakni sebesar 7,2%.
  • 72. 65 g. Screening Cancer 1. Jenis Kelamin Tabel 41 Distribusi Persentase Jenis Kelamin di RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tahun 2011 Jenis Kelamin RT Laki-laki Perempuan Total A N 4 4 8 % RT 50,0% 50,0% 100,0% % Jenis Kelamin 7,8% 16,7% 10,7% B N 12 7 19 % RT 63,2% 36,8% 100,0% % Jenis Kelamin 23,5% 29,2% 25,3% C N 35 13 48 % RT 72,9% 27,1% 100,0% % Jenis Kelamin 68,6% 54,2% 64,0% Total n 51 24 75 % RT 68,0% 32,0% 100,0% % Jenis Kelamin 100,0% 100,0% 100,0% Sumber : Data Primer PBL I, 2011 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa jumlah laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan perempuan yaitu sebanyak 51 (68,0%). 2. Jenis Pekerjaan
  • 73. 66 Tabel 42 Distribusi Persentase berdasarkan jenis Pekerjaan di RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tahun 2011 Pekerjaan RT Pekerja/ Petani/Buruh Tidak swasta PNS Swasta Wiraswasta TNI/Polri /Tukang Becak Bekerja IRT Total A N 0 0 1 1 5 1 0 8 % RT 62.5 .0% .0% 12.5% 12.5% 12.5% .0% 100.0% % %Pekerjaan 29.4 .0% .0% 6.7% 100.0% 6.7% .0% 10.7% % B N 1 2 2 0 4 4 6 19 % RT 21.1 5.3% 10.5% 10.5% .0% 21.1% 31.6% 100.0% % % Pekerjaan 16.7 23.5 40.0% 13.3% .0% 26.7% 37.5% 25.3% % % C n 5 3 12 0 8 10 10 48 % RT 10.4 16.7 6.2% 25.0% .0% 20.8% 20.8% 100.0% % % % Pekerjaan 83.3 47.1 60.0% 80.0% .0% 66.7% 62.5% 64.0% % % Tot n 6 5 15 1 17 15 16 75 % RT 22.7 8.0% 6.7% 20.0% 1.3% 20.0% 21.3% 100.0% % % Pekerjaan 100.0 100. 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% % 0% Sumber : Data Primer PBL I, 2011 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa lebih banyak responden yang bekerja sebagai URT yakni 17 (22,7%) dan di susul oleh responden yang tidak kerja yaitu sebanyak 16 (21,3%).
  • 74. 67 3. Pendidikan Terakhir Tabel 43 Distribusi Persentase berdasarkan Pendidikan Terakhir di RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tahun 2011 Pendidikan RT Tidak pernah Tidak Tamat Tamat Tamat sekolah tamat SD SD SLTP SLTA S1 S3 Total A N 1 1 2 0 4 0 0 8 % RT 12.5% 12.5% 25.0% .0% 50.0% .0% .0% 100.0% %Pendidik 25.0% 7.7% 7.4% .0% 26.7% .0% .0% 10.7% an B N 0 3 6 5 5 0 0 19 % RT .0% 15.8% 31.6% 26.3% 26.3% .0% .0% 100.0% %Pendidik .0% 23.1% 22.2% 50.0% 33.3% .0% .0% 25.3% an C N 3 9 19 5 6 5 1 48 % RT 10.4 6.2% 18.8% 39.6% 10.4% 12.5% 2.1% 100.0% % %Pendidik 100. 100.0 75.0% 69.2% 70.4% 50.0% 40.0% 64.0% an 0% % Tot N 4 13 27 10 15 5 1 75 al % RT 6.7 5.3% 17.3% 36.0% 13.3% 20.0% 1.3% 100.0% % %Pendidika 100. 100.0 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% n 0% % Sumber : Data Primer PBL I, 2011 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa pendidikan terakhir yang lebih banyak yaitu sebesar 36,0% 4. Status Kawin
  • 75. 68 Tabel 44 Distribusi Persentase berdasarkan Status Kawin di RW 002 Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tahun 2011 Status Kawin RT Menikah Janda/duda Total A N 6 2 8 % RT 75.0% 25.0% 100.0% % Status Kawin 9.4% 18.2% 10.7% B N 15 4 19 % RT 78.9% 21.1% 100.0% % Status Kawin 23.4% 36.4% 25.3% C N 43 5 48 % RT 89.6% 10.4% 100.0% % Status Kawin 67.2% 45.5% 64.0% Total N 64 11 75 % RT 85.3% 14.7% 100.0% %Status Kawin 100.0% 100.0% 100.0% Sumber : Data Primer PBL I, 2011 Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa persentase responden yang menikah lebih besar yaitu 85,3% dibandingkan dengan yang janda/duda yaitu sebesar 14,7%.