SlideShare a Scribd company logo
1 of 214
Keselamatan Kerja 1
KESELAMATAN KERJAKESELAMATAN KERJA
ANONDHO WIJANARKO
Program Studi Teknik Kimia
Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
Keselamatan Kerja 2
LATAR BELAKANG KESELAMATAN KERJA
KECELAKAAN INDUSTRI KIMIA
Keselamatan Kerja 3
KECELAKAAN INDUSTRI KIMIA Many potential dangerous chemical substances (risk)
 Death or personal injury
 High potential magnitude of the occured explosion
 Financial loss occured after disaster accident (loss, damage or destruction of property
other than the product itself)
 Health-care – continuous exposure to error (impact)
$110M
$950M
$440M
$1.35BN
$300M
$0
$200M
$400M
$600M
$800M
$1BN
$1.2BN
$1.4BN
'98 '99 '00 '01 '02*
* 02 Loss Exceeding $50M include:
Gas, plant fire, Kuwait $150M
Refinery fire, Japan $ 75M
Power station flood, Washington State $ 70M
Keselamatan Kerja 4
FLIXBOROUGH, UK (1974) CYCLOHEXANEFLIXBOROUGH, UK (1974) CYCLOHEXANE
(28 deaths, 104 injured(28 deaths, 104 injured
3000 evacuated)3000 evacuated)
vapour cloud explosionvapour cloud explosion
Keselamatan Kerja 5
(167 deaths)(167 deaths)PIPER ALPHA (1988)PIPER ALPHA (1988)
Keselamatan Kerja 6
PHILLIPS 66, PASADENA, TX 1989 (ISOBUTANE LEAK)PHILLIPS 66, PASADENA, TX 1989 (ISOBUTANE LEAK)
(23 deaths, 125 injured(23 deaths, 125 injured
1300 evacuated)1300 evacuated)
Keselamatan Kerja 7
CONCEPT SCIENCES (1999) - KOH + NHCONCEPT SCIENCES (1999) - KOH + NH22OH (5 deaths)OH (5 deaths)
Keselamatan Kerja 8
AMMONIUM NITRATE EXPLOSION, TOULOUSE, FRANCE (2001)
Keselamatan Kerja 9
Seveso, Italy (1976)Seveso, Italy (1976) – herbicide plant, runaway reaction,– herbicide plant, runaway reaction,
chemical release,chemical release, 447 injured447 injured, long term health problems,, long term health problems,
$50,000,000$50,000,000
Bhopal, India (1984)Bhopal, India (1984) - pesticide plant, chemical release,- pesticide plant, chemical release, 2,5002,500
deaddead, 200,000 injured,, 200,000 injured, $250,000,000$250,000,000
Chernobyl, USSR (1986)Chernobyl, USSR (1986) – nuclear reactor,– nuclear reactor, 31 dead31 dead, 237 injured,, 237 injured,
long term health problems,long term health problems, $3,000,000,000$3,000,000,000..
Basle, Switzerland (1986)Basle, Switzerland (1986) – chemical warehouse fire,– chemical warehouse fire, 0 dead0 dead, 0, 0
injured, environmental damage.injured, environmental damage.
Keselamatan Kerja 10
PERATURAN KESELAMATAN KERJA
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJAUNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA No. 1 Tahun 1970
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA Per.05/MEN/1996 TENTANG
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
ILO CILO CODEODE OFOF PPRACTISE,RACTISE, PREVENTION OF MAJOR INDUSTRIALPREVENTION OF MAJOR INDUSTRIAL
ACCIDENTSACCIDENTS
Keselamatan Kerja 11
PREVENTION OF MAJORPREVENTION OF MAJOR
INDUSTRIAL ACCIDENTSINDUSTRIAL ACCIDENTS
ILO CILO CODEODE OFOF PPRACTISERACTISE
Geneva, International Labour Orgasnization, 1991
ISBN 92-2-107101-4
Keselamatan Kerja 12
ILO CILO CODEODE OFOF PPRACTISERACTISE
 Peraturan/standar ILO berupa panduan praktis yang ditetapkan diPeraturan/standar ILO berupa panduan praktis yang ditetapkan di
industri dalam upaya mencegah terjadinya kecelakaan-kecelakaanindustri dalam upaya mencegah terjadinya kecelakaan-kecelakaan
besar seiring dengan kenaikan produksi, penyimpanan danbesar seiring dengan kenaikan produksi, penyimpanan dan
penggunaan bahan berbahayapenggunaan bahan berbahaya
 Tujuan panduan praktis adalah untuk memberikan arahan tentangTujuan panduan praktis adalah untuk memberikan arahan tentang
pengaturan administasi, hukum dan sistem teknis untukpengaturan administasi, hukum dan sistem teknis untuk
pengendalian instalasi bersiko tinggi yang dilakukan denganpengendalian instalasi bersiko tinggi yang dilakukan dengan
memberikan perlindungan kepada pekerja, masyarakat danmemberikan perlindungan kepada pekerja, masyarakat dan
lingkungan dengan mencegah terjadinya kecelakan besar yanglingkungan dengan mencegah terjadinya kecelakan besar yang
mungkin terjadi dan meminimalisasikan dampak dari kecelakaanmungkin terjadi dan meminimalisasikan dampak dari kecelakaan
tersebuttersebut
 Penerapan panduan praktis dilakukan pada instalasi beresikoPenerapan panduan praktis dilakukan pada instalasi beresiko
tinggi yang diidentifikasikan dengan keberadaan zat-zattinggi yang diidentifikasikan dengan keberadaan zat-zat
berbahaya yang membutuhkan perhatian tinggi.berbahaya yang membutuhkan perhatian tinggi.
Keselamatan Kerja 13
 Instalasi beresiko tinggi berdasarkan jenis dan kuantitasnyaInstalasi beresiko tinggi berdasarkan jenis dan kuantitasnya
menurut panduan praktis:menurut panduan praktis:
 Industri kimia dan petrokimiaIndustri kimia dan petrokimia
 Industri penyulingan minyakIndustri penyulingan minyak
 Instalasi penyimpanan gas alam cair (LNG)Instalasi penyimpanan gas alam cair (LNG)
 Instalasi penyimpanan gas dan cairan yang mudah terbakarInstalasi penyimpanan gas dan cairan yang mudah terbakar
 Gudang bahan-bahan kimiaGudang bahan-bahan kimia
 Instalasi penyulingan air bersih dengan menggunakan klorinInstalasi penyulingan air bersih dengan menggunakan klorin
 Industri Pupuk dan PestisidaIndustri Pupuk dan Pestisida
 Instalasi beresiko tinggi berdasarkan jenis dan kuantitasnya diluarInstalasi beresiko tinggi berdasarkan jenis dan kuantitasnya diluar
cakupan panduan praktis:cakupan panduan praktis:
 Instalasi NuklirInstalasi Nuklir
 Pangkalan Militer (instalasi biologi, nuklir dan kimia serta pusatPangkalan Militer (instalasi biologi, nuklir dan kimia serta pusat
persenjataaan)persenjataaan)
ILO CILO CODEODE OFOF PPRACTISERACTISE
Keselamatan Kerja 14
 Instalasi beresiko tinggi adalah instalasi industri permanen atauInstalasi beresiko tinggi adalah instalasi industri permanen atau
sementara, yang menyimpan, memproses atau memproduksi zat-sementara, yang menyimpan, memproses atau memproduksi zat-
zat berbahaya dalam bentuk dan jumlah tertentu menurutzat berbahaya dalam bentuk dan jumlah tertentu menurut
peraturan yang berlaku yang berpotensi menjadi penyebabperaturan yang berlaku yang berpotensi menjadi penyebab
terjadinya kecelakaan besar.terjadinya kecelakaan besar.
 Identifikasi bahan berbahaya menurut jenis dan tingkat kuantitasIdentifikasi bahan berbahaya menurut jenis dan tingkat kuantitas
ambang terjadinya kecelakaan besarambang terjadinya kecelakaan besar
 Bahan kimia sangat beracun : methyl isocyanate, phosgeneBahan kimia sangat beracun : methyl isocyanate, phosgene
 Bahan kimia beracun: acrylonitrile, ammonia, chlorine,Bahan kimia beracun: acrylonitrile, ammonia, chlorine,
sulphur dioxide, hydrogen sulphide, hydrogen cyanide,sulphur dioxide, hydrogen sulphide, hydrogen cyanide,
carbon disulphide, hydrogen fluoride, hydrogen chloride,carbon disulphide, hydrogen fluoride, hydrogen chloride,
sulphur trioxidesulphur trioxide
 Gas dan cairan mudah terbakarGas dan cairan mudah terbakar
 Bahan peledak: ammonium nitrate, nitroglycerine, C4, PETN,Bahan peledak: ammonium nitrate, nitroglycerine, C4, PETN,
TNTTNT
ILO CILO CODEODE OFOF PPRACTISERACTISE
Keselamatan Kerja 15
 Alur informasi pada instalasi beresiko tinggiAlur informasi pada instalasi beresiko tinggi
 Manajemen keseluruhan instalasi beresiko tinggi harusManajemen keseluruhan instalasi beresiko tinggi harus
melaporkan secara rinci aktifitasnya kepada pihak yangmelaporkan secara rinci aktifitasnya kepada pihak yang
berwenangberwenang
 Laporan keselamatan kerja instalsi beresiko tinggi harusLaporan keselamatan kerja instalsi beresiko tinggi harus
disiapkan oleh manajemen dan berisi informasi teknis tentangdisiapkan oleh manajemen dan berisi informasi teknis tentang
disain dan cara kerja instalasi, penjelasan rinci manajemendisain dan cara kerja instalasi, penjelasan rinci manajemen
keselamatan kerja dalam instalasi, informasi tentang bahayakeselamatan kerja dalam instalasi, informasi tentang bahaya
dari instalasi secara sistematis, teridentifikasi dandari instalasi secara sistematis, teridentifikasi dan
terdokumentasi serta informasi tentang bahaya kecelakaanterdokumentasi serta informasi tentang bahaya kecelakaan
dan ketentuan keadaan darurat yang akan mengurangidan ketentuan keadaan darurat yang akan mengurangi
dampak dari kecelakaan yang akan terjadi.dampak dari kecelakaan yang akan terjadi.
 Semua informasi khususnya yang berkenaan dengan instalasiSemua informasi khususnya yang berkenaan dengan instalasi
beresiko tinggi harus disediakan bagi para pihak yangberesiko tinggi harus disediakan bagi para pihak yang
berkepentingan.berkepentingan.
 Informasi keselamatan kerja yang tepat khususnya padaInformasi keselamatan kerja yang tepat khususnya pada
instalasi beresiko tinggi dikomunikasikan melalui pelatihaninstalasi beresiko tinggi dikomunikasikan melalui pelatihan
kepada pekerja, dan dapat digunakan untuk persiapankepada pekerja, dan dapat digunakan untuk persiapan
pekerjaan dan pengendalian dalam keadaan darurat.pekerjaan dan pengendalian dalam keadaan darurat.
ILO CILO CODEODE OFOF PPRACTISERACTISE
Keselamatan Kerja 16
 Audit Instalasi beresiko tinggiAudit Instalasi beresiko tinggi
 Instalasi beresiko tinggi diaudit oleh manajemen audit yangInstalasi beresiko tinggi diaudit oleh manajemen audit yang
ditunjuk pemegang otoritas sesuai dengan ketentuan yangditunjuk pemegang otoritas sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di wilayah instalasi itu beradaberlaku di wilayah instalasi itu berada
 Audit mencakup identifikasi kejadian tidak terkendali yangAudit mencakup identifikasi kejadian tidak terkendali yang
memicu timbulnya kebakaran, ledakan atau terlepasnya zat-zatmemicu timbulnya kebakaran, ledakan atau terlepasnya zat-zat
beracunberacun
 Audit mencakup estimasi potensi bahaya sebagai konsekuensiAudit mencakup estimasi potensi bahaya sebagai konsekuensi
dari ledakan, kebakaran maupun terlepasnya zat-zat beracundari ledakan, kebakaran maupun terlepasnya zat-zat beracun
 Audit mempertimbangkan potensi efek lanjutan yang terjadiAudit mempertimbangkan potensi efek lanjutan yang terjadi
pada instalasi beresiko tinggi lainnya yang ada disekitarnyapada instalasi beresiko tinggi lainnya yang ada disekitarnya
 Audit mempertimbangkan kesesuaian pengukuranAudit mempertimbangkan kesesuaian pengukuran
keselamatan kerja yang digunakan dalam identifikasikeselamatan kerja yang digunakan dalam identifikasi
kemungkinan terjadinya bahaya untuk menjamin validitas hasilkemungkinan terjadinya bahaya untuk menjamin validitas hasil
audit itu sendiriaudit itu sendiri
 Audit memperhitungkan analisa resiko secara menyeluruh dariAudit memperhitungkan analisa resiko secara menyeluruh dari
keterkaitan antara kecelakaan besar yang mungkin timbulketerkaitan antara kecelakaan besar yang mungkin timbul
dengan letak instalasi beresiko tinggi itu sendiri.dengan letak instalasi beresiko tinggi itu sendiri.
ILO CILO CODEODE OFOF PPRACTISERACTISE
Keselamatan Kerja 17
 Manajemen pengendalian resiko kecelakaan dan pengamanan pada
instalasi beresiko tinggi meliputi:
 Disain, fabrikasi dan penginstalasian pabrik yang aman, termasuk
penggunaan komponen peralatan bermutu tinggi
 Pemeliharaan pabrik secara rutin
 Pengoperasian pabrik sesuai prosedur yang berlaku
 Pengelolaan keselamatan lingkungan kerja secara baik
 Inspeksi secara rutin terhadap keseluruhan instalasi yang diikuti
dengan perbaikan atau penggantian komponen peralatan yang
dibutuhkan
 Pengawasan rutin terhadap keamanan dan sistem pendukungnyaPengawasan rutin terhadap keamanan dan sistem pendukungnya
 Ketersediaan dan inspeksi rutin peralatan keselamatan kerja yang
dapat digunakan dalam kondisi darurat
 Analisa bahaya dan resiko yang terjadi akibat kerusakan komponen
peralatan, pengoperasian instalasi yang abnormal, faktor kesalahan
manusia dan manajemen, pengaruh kecelakaan yang terjadi di sekitar
instalasi, bencana alam, tindakan kejahatan dan sabotase
 Analisa komprehensif terhadap modifikasi peralatan dan instalasi baruAnalisa komprehensif terhadap modifikasi peralatan dan instalasi baru
 Penyebaran informasi dan pelatihan keselamatan kerja bagi setiapPenyebaran informasi dan pelatihan keselamatan kerja bagi setiap
pekerja pada instalasi tersebutpekerja pada instalasi tersebut
 Penyebaran informasi secara berkala kepada masyarakat yang tinggalPenyebaran informasi secara berkala kepada masyarakat yang tinggal
atau bekerja di sekitar lokasi instalasi industriatau bekerja di sekitar lokasi instalasi industri
ILO CILO CODEODE OFOF PPRACTISERACTISE
Keselamatan Kerja 18
 Analisa Bahaya dan Resiko meliputi:Analisa Bahaya dan Resiko meliputi:
 Identifikasi bahan beracun, reaktif dan eksplosif yangIdentifikasi bahan beracun, reaktif dan eksplosif yang
disimpan, diproses atau diproduksidisimpan, diproses atau diproduksi
 Identifikasi kegagalan potensial yang dapat menyebabkanIdentifikasi kegagalan potensial yang dapat menyebabkan
kondisi pengoperasian abnormal dan menimbulkankondisi pengoperasian abnormal dan menimbulkan
kecelakaankecelakaan
 Analisa konsekuensi dari kecelakaan yang terjadi terhadapAnalisa konsekuensi dari kecelakaan yang terjadi terhadap
pekerja dan masyarakat sekitarpekerja dan masyarakat sekitar
 Tindakan pencegahan terhadap terjadinya kecelakaanTindakan pencegahan terhadap terjadinya kecelakaan
ILO CILO CODEODE OFOF PPRACTISERACTISE
Keselamatan Kerja 19
 HAZOP (an example of Hazard and Risk Analysis)HAZOP (an example of Hazard and Risk Analysis)
 Identifikasi penyimpangan/deviasi yang terjadi padaIdentifikasi penyimpangan/deviasi yang terjadi pada
pengoperasian suatu instalasi industri dan kegagalanpengoperasian suatu instalasi industri dan kegagalan
operasinya yang menimbulkan keadaan tidak terkendalioperasinya yang menimbulkan keadaan tidak terkendali
 Dilakukan pada tahap perencanaan untuk instalasiDilakukan pada tahap perencanaan untuk instalasi
industri baruindustri baru
 Dilakukan sebelum melakukan modifikasi peralatan atauDilakukan sebelum melakukan modifikasi peralatan atau
penambahan instalasi baru dari instalasi industri lamapenambahan instalasi baru dari instalasi industri lama
 Analisa sistematis terhadap kondisi kritis disainAnalisa sistematis terhadap kondisi kritis disain
instalasi industri, pengaruhnya dan penyimpanganinstalasi industri, pengaruhnya dan penyimpangan
potensial yang terjadi serta potensi bahayanyapotensial yang terjadi serta potensi bahayanya
 Dilakukan oleh kelompok para ahli dari multi disiplinDilakukan oleh kelompok para ahli dari multi disiplin
ilmu dan dipimpin oleh spesials keselamatan kerja yangilmu dan dipimpin oleh spesials keselamatan kerja yang
berpengalaman atau oleh konsultan pelatihan khususberpengalaman atau oleh konsultan pelatihan khusus
ILO CILO CODEODE OFOF PPRACTISERACTISE
Keselamatan Kerja 20
 Perencanaan Keadaan DaruratPerencanaan Keadaan Darurat
 Bertujuan untuk melokalisasi bahaya dan meminimalisasi dampaknyaBertujuan untuk melokalisasi bahaya dan meminimalisasi dampaknya
 Identifikasi jenis-jenis kecelakaan yang potensialIdentifikasi jenis-jenis kecelakaan yang potensial
 On site emergencyOn site emergency
 Perencanaan keadaan darurat didasarkan pada konsekuensi yang timbul dariPerencanaan keadaan darurat didasarkan pada konsekuensi yang timbul dari
kecelakaan besar yang potensialkecelakaan besar yang potensial
 Penanganan keadaan darurat dilakukan tenaga penanggulangan kecelakaan dalamPenanganan keadaan darurat dilakukan tenaga penanggulangan kecelakaan dalam
jumlah yang cukupjumlah yang cukup
 Perencanaan keadan darurat merupakan uji dan pengidentifikasian kelemahan instalasiPerencanaan keadan darurat merupakan uji dan pengidentifikasian kelemahan instalasi
industri yang akan secepatnya diperbaikiindustri yang akan secepatnya diperbaiki
 Antisipasi bahaya dengan memperhatikan: kekerapan terjadinya kecelakaan, hubunganAntisipasi bahaya dengan memperhatikan: kekerapan terjadinya kecelakaan, hubungan
dengan pihak berwenang di luar lokasi, prosedur menghidupkan tanda bahaya,dengan pihak berwenang di luar lokasi, prosedur menghidupkan tanda bahaya,
komunikasi internal dan eksternal instalasi serta lokasi dan pola pengaturan dari pusatkomunikasi internal dan eksternal instalasi serta lokasi dan pola pengaturan dari pusat
pengelola gawat daruratpengelola gawat darurat
 Fasilitas penanganan keadaan darurat: telepon, radio dan alat komunikasi internal-Fasilitas penanganan keadaan darurat: telepon, radio dan alat komunikasi internal-
eksternal yang memadai, peta yang menunjukan keberadaan bahan berbahaya, alateksternal yang memadai, peta yang menunjukan keberadaan bahan berbahaya, alat
penunjuk arah dan pengukur kecepatan angin, alat penyelamatan diri, daftar lengkappenunjuk arah dan pengukur kecepatan angin, alat penyelamatan diri, daftar lengkap
pekerja, ...pekerja, ...
 Off site emergencyOff site emergency
 Perencanaan disiapkan oleh dan merupakan otoritas yang kompeten yang diatur melaluiPerencanaan disiapkan oleh dan merupakan otoritas yang kompeten yang diatur melalui
kebijakan, peraturan atau perundangan.kebijakan, peraturan atau perundangan.
 Perencanaan ini merupakan antisipasi dari bahaya dalam skala besar danPerencanaan ini merupakan antisipasi dari bahaya dalam skala besar dan
penanganannya terkait dengan otoritas lokal penanggulangan kecelakaanpenanganannya terkait dengan otoritas lokal penanggulangan kecelakaan
 Perencanaan didasarkan pada informasi atas konsekuensi yang timbul dari kecelakaanPerencanaan didasarkan pada informasi atas konsekuensi yang timbul dari kecelakaan
besar yang potensialbesar yang potensial
ILO CILO CODEODE OFOF PPRACTISERACTISE
Keselamatan Kerja 21
 Konsultan Keselamatan Kerja
Tugas dan wewenang:
 Membuat analisa bahaya dan resiko serta mempersiapkan
laporan keselamatan kerja bekerjasama dengan manajemen
audit
 Menetapkan garis besar disain dan operasi instalasi industri
yang aman, serta pengaplikasiannya dalam desain peralatan,
proses kendali, pengoperasian secara manual, ...
 Menganalisa konsekuensi dari kecelakan potensial dengan
permodel dampak potensialnya
 Menetapkan penanganan keadaan darurat on site dan
perencanaan keadaan darurat off site
 Melakukan pelatihan pada pekerja
ILO CILO CODEODE OFOF PPRACTISERACTISE
Keselamatan Kerja 22
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJAUNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA
No. 1 Tahun 1970
Keselamatan Kerja 23
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJAUNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA
No. 1 Tahun 1970
 3 unsur keberlakuan UU
 Tempat dimana dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha.
 Adanya tenaga kerja yang bekerja disana.
 Adanya sumber-sumber bahaya kerja di tempat itu.
 Pengawasan Keselamatan Kerja
 Pengawasan secara langsung dilakukan pegawai
pengawas dan ahli keselamatan kerja.
 Pengawasan secara tidak langsung termasuk oleh
manajemen puncak yang hanya melakukan audit
terhadap usaha perbaikan dari hasil pelaporan pegawai
pengawas dan ahli keselamatan kerja.
Keselamatan Kerja 24
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJAUNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA
No. 1 Tahun 1970
 UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA mengaturUNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA mengatur
keselamatan kerja disegala tempat kerja baik itu di darat,keselamatan kerja disegala tempat kerja baik itu di darat,
laut dan udara dalam wilayah NKRIlaut dan udara dalam wilayah NKRI
 UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA bertujuanUNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA bertujuan
untuk mengurangi kecelakaan, mengurangi adanya bahayauntuk mengurangi kecelakaan, mengurangi adanya bahaya
peledakan, memaksa peningkatan kemampuan pekerjapeledakan, memaksa peningkatan kemampuan pekerja
dalam memberikan pertolongan pertama pada kecelakaandalam memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan
dan pemberian alat-alat pelindung kepada pekerja terutamadan pemberian alat-alat pelindung kepada pekerja terutama
untuk pekerjaan yang memiliki resiko tinggi sertauntuk pekerjaan yang memiliki resiko tinggi serta
membantu terciptanya lingkungan kerja yang kondusifmembantu terciptanya lingkungan kerja yang kondusif
seperti penerangan tempat kerja, kebersihan, sirkulasiseperti penerangan tempat kerja, kebersihan, sirkulasi
udara serta hubungan yang serasi antara pekerja,udara serta hubungan yang serasi antara pekerja,
lingkungan kerja, peralatan dan proses kerja.lingkungan kerja, peralatan dan proses kerja.
Keselamatan Kerja 25
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJAUNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA
No. 1 Tahun 1970
 Sumber bahaya kerja diidentifikasikan terkait erat dengan:Sumber bahaya kerja diidentifikasikan terkait erat dengan:
 Kondisi mesin, pesawat, alat kerja serta peralatan
lainnya
 Bahan berbahaya (Explosive, Flameable, Poison)
 Lingkungan
 Sifat pekerjaan
 Cara kerja
 Proses produksi
Keselamatan Kerja 26
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJAUNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA
No. 1 Tahun 1970
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA berisi petunjukUNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA berisi petunjuk
teknis mengenai apa yang harus dilakukan oleh dan kepadateknis mengenai apa yang harus dilakukan oleh dan kepada
pekerja untuk menjamin keselamatan pekeja itu sendiri,pekerja untuk menjamin keselamatan pekeja itu sendiri,
keselamatan umum dan produk yang dihasilkan karenakeselamatan umum dan produk yang dihasilkan karena
begitu banyak proses yang dilakukan denganbegitu banyak proses yang dilakukan dengan
memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan danmemperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang menyebabkan perubahan resikko pekerjaanteknologi yang menyebabkan perubahan resikko pekerjaan
yang dihadapi pekerja di tempat kerjanya.yang dihadapi pekerja di tempat kerjanya.
Keselamatan Kerja 27
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJAUNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA
No. 1 Tahun 1970
 Pengawasan Keselamatan Kerja
 Monitoring dan pengambil keputusan tindakan
perbaikan keselamatan kerja
 Tindakan perbaikan keselamatan kerja (Continuous
Improvement) seperti perbaikan cara dan proses kerja,
pemeriksaan rutin kesehatan pekerja, retribusi
keselamatan kerja.
Keselamatan Kerja 28
HAZARD MANAGEMENTHAZARD MANAGEMENT
Keselamatan Kerja 29
Latar BelakangLatar Belakang
 Kecelakaan industri terutama disebabkan olehKecelakaan industri terutama disebabkan oleh HUMAN FAILUREHUMAN FAILURE, di mana, di mana
sering ditemukan faktor manusia dalam penelusuran sebab terjadinyasering ditemukan faktor manusia dalam penelusuran sebab terjadinya
kecelakaan. Pencegahan kecelakaan harus menempati perhatian yangkecelakaan. Pencegahan kecelakaan harus menempati perhatian yang
khusus dalam fungsi manajerial secara keseluruhan.khusus dalam fungsi manajerial secara keseluruhan.
 Bagian manajemen kekhususan (insinyur, teknisi, perancang, fieldBagian manajemen kekhususan (insinyur, teknisi, perancang, field
operator, lembaga pelatihan) sering kurang menghargai kebutuhanoperator, lembaga pelatihan) sering kurang menghargai kebutuhan
untuk mengaplikasikan prinsip-prinsip pencegahan terhadap kecelakaanuntuk mengaplikasikan prinsip-prinsip pencegahan terhadap kecelakaan
di dalam lingkup kerja mereka. Metode yang tidak aman merupakandi dalam lingkup kerja mereka. Metode yang tidak aman merupakan
proporsi tertinggi dari penyebab terjadi kecelakaan. Keselamatan harusproporsi tertinggi dari penyebab terjadi kecelakaan. Keselamatan harus
menjadi bagian yang integral dari pelaksanaan industri manapun, danmenjadi bagian yang integral dari pelaksanaan industri manapun, dan
harus menjadi bahan pertimbangan sejak tahap perancangan, tahapharus menjadi bahan pertimbangan sejak tahap perancangan, tahap
perencanaan produksi, serta pelatihan operator.perencanaan produksi, serta pelatihan operator.
Keselamatan Kerja 30
TANGGUNG JAWAB MANAJEMENTANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJAKESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
TTanggung jawab manajemen sebuah perusahaan yang berkaitan dengananggung jawab manajemen sebuah perusahaan yang berkaitan dengan
keselamatankeselamatan kerja dalam kegiatankerja dalam kegiatan industriindustri
Tanggung jawabTanggung jawab EkonomiEkonomi
Biaya kecelakaan akibat kecelakaan dalam pabrik berimbas langsung pada hasil produksi danBiaya kecelakaan akibat kecelakaan dalam pabrik berimbas langsung pada hasil produksi dan
keselamatan pekerja lapangan, merugikan perusahaan, penanam saham, karyawan secarakeselamatan pekerja lapangan, merugikan perusahaan, penanam saham, karyawan secara
keseluruhan dan pelanggan.keseluruhan dan pelanggan.
Biaya memperkenalkan dan mempertahankan organisasi keselamatan kerja untuk mengurangiBiaya memperkenalkan dan mempertahankan organisasi keselamatan kerja untuk mengurangi
serta mengeliminasi kecelakaan.serta mengeliminasi kecelakaan.
Tanggung jawab terhadap Sumber DayaTanggung jawab terhadap Sumber Daya ManusiaManusia
Kewajiban untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman dan sehat, menyediakan prosesKewajiban untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman dan sehat, menyediakan proses
kerja yang aman dalam rangka produksi maksimal.kerja yang aman dalam rangka produksi maksimal.
Kewajiban untuk mengambil langkah-langkah eliminasi kondisi tidak aman yang dapatKewajiban untuk mengambil langkah-langkah eliminasi kondisi tidak aman yang dapat
berakibat terjadinya luka, kematian,berakibat terjadinya luka, kematian, stressstress, dan hal lainnya yang terjadi pada setiap karyawan, dan hal lainnya yang terjadi pada setiap karyawan
maupun keluarganyamaupun keluarganya
Tanggung jawabTanggung jawab LegislatifLegislatif
Memastikan terpenuhinya undang-undang mengenai kecelakaan industri, keamanan terhadapMemastikan terpenuhinya undang-undang mengenai kecelakaan industri, keamanan terhadap
kesehatan dan kebakaran. Undang-undang ini terutama untuk melindungi karyawan dankesehatan dan kebakaran. Undang-undang ini terutama untuk melindungi karyawan dan
masyarakat secara umum, dan tidak hanya untuk melindungi bisnis yang dijalankanmasyarakat secara umum, dan tidak hanya untuk melindungi bisnis yang dijalankan
perusahaan.perusahaan.
Keselamatan Kerja 31
ANALISA KESELAMATAN KERJA
 
Hazard Material CommunicationHazard Material Communication
PPengenalan bahan bahaya kepada para pekerja sehingga mampu melakukan tindakanengenalan bahan bahaya kepada para pekerja sehingga mampu melakukan tindakan
yang sesuai untuk menanganinya.yang sesuai untuk menanganinya.
Analisa HIRAAnalisa HIRA (Hazard Identification and Risk Assesstment)(Hazard Identification and Risk Assesstment)
IIdentifikasi bahaya dan kajian resiko kegiatan dalam proses operasi dan produksidentifikasi bahaya dan kajian resiko kegiatan dalam proses operasi dan produksi
dipilah-pilah menjadi sub kegiatan yang lebih kecil dan spesifik.dipilah-pilah menjadi sub kegiatan yang lebih kecil dan spesifik.
JSAJSA (Job Safety Analysis)(Job Safety Analysis)
VVarian dari analisa HIRA, JSA dilakukan apabila suatu aktivitas melakukanarian dari analisa HIRA, JSA dilakukan apabila suatu aktivitas melakukan
pemasangan terhadap suatu peralatan tertentu dalam fasilitas operasi sebuahpemasangan terhadap suatu peralatan tertentu dalam fasilitas operasi sebuah
pabrik/industri proses.pabrik/industri proses.
Analisa HAZIDAnalisa HAZID ((Hazard IdentificationHazard Identification))
PProses pengidentifikasian terhadap bahaya yang mungkin terjadi secara umum padaroses pengidentifikasian terhadap bahaya yang mungkin terjadi secara umum pada
fasilitas operasi sebuah pabrik/ industri.fasilitas operasi sebuah pabrik/ industri.
  
Analisa HAZOPAnalisa HAZOP
IIdentifikasi keselamatan, bahaya & masalah operasi yang berhubungan dengan prosesdentifikasi keselamatan, bahaya & masalah operasi yang berhubungan dengan proses
yang secara langsung mengancam keselamatan pekerja produksi/penyebab masalahyang secara langsung mengancam keselamatan pekerja produksi/penyebab masalah
operasi.operasi.
MMenentukan keseriusan dampak masalah teridentifikasi.enentukan keseriusan dampak masalah teridentifikasi.
IIdentifikasi secara engineering & procedural safeguards yang sebelumnya telah dibuat.dentifikasi secara engineering & procedural safeguards yang sebelumnya telah dibuat.
EEvaluasi kelayakan engineering & procedural proceduralvaluasi kelayakan engineering & procedural procedural safeguardssafeguards..
RRekomendasi safeguards atau prosedur operasi tambahan jika diperlukan.ekomendasi safeguards atau prosedur operasi tambahan jika diperlukan.
Keselamatan Kerja 32
ASPEK PENTING KESELAMATANASPEK PENTING KESELAMATAN
KERJA DALAM KEGIATAN INDUSTRIKERJA DALAM KEGIATAN INDUSTRI
KESELAMATAN KERJA SANGATLAH PENTING DALAM INDUSTRI, KARENAKESELAMATAN KERJA SANGATLAH PENTING DALAM INDUSTRI, KARENA
BEBERAPA ASPEK BERIKUT:BEBERAPA ASPEK BERIKUT:
ProduktivitasProduktivitas
Kecelakaan dalam industri akan menghambat produksi atau bahkanKecelakaan dalam industri akan menghambat produksi atau bahkan
menghentikannya. Dengan demikian, akan terjadimenghentikannya. Dengan demikian, akan terjadi loss of man-hourloss of man-hour dandan loss ofloss of
materialmaterial..
InvestasiInvestasi
Kecelakaan dalam industri akan berakibat terhadap infrastruktur maupun mesin danKecelakaan dalam industri akan berakibat terhadap infrastruktur maupun mesin dan
peralatan yang ada di dalamnya. Dengan demikian, akan terjadiperalatan yang ada di dalamnya. Dengan demikian, akan terjadi loss of assetloss of asset, di mana, di mana
aset yang semula diharapkan dapat membantu produksi hingga jangka waktu lamaaset yang semula diharapkan dapat membantu produksi hingga jangka waktu lama
akan berkurang atau habis.akan berkurang atau habis.
IMEJ PERUSAHAANIMEJ PERUSAHAAN
Kecelakaan dalam industri menimbulkan masalah kepercayaan terhadap lingkunganKecelakaan dalam industri menimbulkan masalah kepercayaan terhadap lingkungan
serta proses industri yang dijalankan perusahaan. Masalah ini berkaitan denganserta proses industri yang dijalankan perusahaan. Masalah ini berkaitan dengan
kepercayaan investor untuk tetap menanamkan modalnya, kepercayaan pelanggankepercayaan investor untuk tetap menanamkan modalnya, kepercayaan pelanggan
untuk tetap membeli, serta kepercayaan karyawan terhadap manajemen perusahaan.untuk tetap membeli, serta kepercayaan karyawan terhadap manajemen perusahaan.
Keselamatan Kerja 33
PENGENALAN BAHAN BERBAHAYAPENGENALAN BAHAN BERBAHAYA
Keselamatan Kerja 34
Hazardous Material
Materials that were flammable,
explosive, corrosive, toxic, radioactive
or if it readily decomposes to oxygen at
elevated temperatures.
US Department of Transportation Regulation
Keselamatan Kerja 35
Corrosive Materials
 Materials that evoke a chemical process
which converts minerals and metals into
unwanted products
 Acidity (HCl, H2SO4, ClSO3H, HF, HCOOH,
CHCOOH) Oxidizing agent (HClO4, H2SO4 ,
HNO3) Hygroscopic (H2SO4), Alkalis (KOH,
NaOH)
US Department of Transportation Regulation
Keselamatan Kerja 36
Toxic Materials
 Materials which, upon entering an human body is
capable of producing disease or death
 Toxicity factor consist of (1) The quantity of the material (2)
The rate and extent to which the material is absorbed into
the bloodstream via intravenous, inhalation, intraperitoneal,
intramuscular, subcutaneous, oral or cutaneous (3) The rate
and extent to which the material is biologically transformed
in the body to breakdown product.
 HEAVY METAL POISONS (Arsenic, Lead, Mercury salts), toxic
gases (Asphyxiant (CO, HCN, NO), Irritant (NO2, H2S, SO2)
Anesthetic (diethyl eter, N2O2)), organic pesticides (insecticide
Aldrin, DDT, Parathion, Chlordane, Diazinon, Dieldrine,
Lindane, Malathion, Methoxychlor, Carbyl)
 Protection : (1) Recirculating oxygen (2) Demand
compressed air/O2 (3) Recirculating self generating oxygen
(4) suits wear that made of material impervious to the toxic
material
US Department of Transportation Regulation
Keselamatan Kerja 37
Explosive Materials
 Materials in the form of compound or mixture of
compound which suddenly undergoes a very rapid
chemical transformation with the simultaneous
production of large quantities of heat and gases
(CO, CO2, N2, steam, O2) and always accompined
by a vigoros shock and an associated noise
(brisance)
 Nitroglycerin, TNT, lead trinitroresorcinate (lead
styphnate), lead azide Pb(N3)2, mercury fulminate
(Hg(CNO)2, cyclonite (RDX), tetryl,
pentraerythritol tetranitrate (PETN), dynamite
US Department of Transportation Regulation
Keselamatan Kerja 38
U.S. Department of Labour Occupational Safety and Health Administration (OSH
MATERIAL SAFETY DATA SHEET (MSDS)
Keselamatan Kerja 39
Material Safety Data Sheet (MSDS)
 A Material Safety Data Sheet (MSDS) is
designed to provide both workers and
emergency personnel with the proper
procedures for handling or working with a
particular substance. MSDS's include
information such as physical data (melting
point, boiling point, flash point etc.), toxicity,
health effects, first aid, reactivity, storage,
disposal, protective equipment, and spill/leak
procedures. These are of particular use if a
spill or other accident occurs.
U.S. Department of Labour Occupational Safety and Health Administration (OSHA
Keselamatan Kerja 40
Material Safety Data Sheet (MSDS)
 Purpose:
Prepared by Chemical Manufacturers
or Importers to describe characteristics
of the product and to provide
information concerning potential
hazards
U.S. Department of Labour Occupational Safety and Health Administration (O
Keselamatan Kerja 41
Sections of an MSDS and Their
Significance
OSHA specifies the information to be
included on an MSDS, but does not prescribe
the precise format for an MSDS. A non-
mandatory MSDS form (see OSHA Form 174
on page 6 of this manual) that meets the
Hazard Communication Standard
requirements has been issued and can be
used as is or expanded as needed. The
MSDS must be in English and must include at
least the following information.
U.S. Department of Labour Occupational Safety and Health Administration (OSHA
Keselamatan Kerja 42
SECTIONS OF AN MSDS AND THEIR SIGNIFICANCE
 SECTION I. CHEMICAL IDENTITY
 SECTION II. HAZARDOUS INGREDIENTS
 SECTION III. PHYSICAL AND CHEMICAL CHARACTERISTICS
 SECTION IV. FIRE AND EXPLOSION HAZARD DATA
 SECTION V. REACTIVITY DATA
 SECTION VI. HEALTH HAZARDS
 SECTION VII. PRECAUTIONS FOR SAFE HANDLING AND USE
 SECTION VIII. CONTROL MEASURES
U.S. Department of Labour Occupational Safety and Health Administration (OSHA
Keselamatan Kerja 43
MATERIAL SAFETY DATA SHEET
PRODUCT NAME(S) : 5 STAR Acetone
PRODUCT CODE : #5910 (GALLON)
SECTION I - MANUFACTURER IDENTIFICATION
MANUFACTURED FOR : 5-Star Autobody Products
ADDRESS : 9419 E. San Salvador Drive x{2013} Suite 4 Scottsdale, AZ 85258
EMERGENCY PHONE : Chemtrec (800)424-9300
INFORMATION PHONE : (480) 451-4451
D.O.T. Hazardous Class : Paint, Flammable Liquid UN 1090
SECTION II - HAZARDOUS INGREDIENTS
REPORTABLE COMPONENTS CAS NUMBER VAPOR PRESSURE WEIGHT PERCENT
mm Hg @ temp
*ACETONE 67-64-1 185mm Hg @ 68 F 100%
*Indicates toxic chemical(s) subject to the reporting requirements of Section 313 of Title III and of 40 CFR 372.
Keselamatan Kerja 44
SECTION III - PHYSICAL CHARACTERISTICS
PHYSICAL FORM : LIQUID
COLOR : COLORLESS
ODOR : ACETONE
ODOR THRESHOLD : 13 ppm
SPECIFIC GRAVITY @ 20C/68F (WATER=1) : 0.79
VAPOR DENSITY (AIR=1 ): 2.0
EVAPORATION RATE (n-butyl acetate=1 ): 5.7
EVAPORATION RATE (diethyl ether=1) : 2.1
BOILING POINT : 56C/133F.
MELTING POINT : -94C/-137F.
Ph : NOT APPLICABLE
SOLUBILITY IN WATER : Complete
FLASH POINT (TAG CLOSED UP) : -20C/-4F
LOWER EXPLOSIVE LIMIT AT 25C/77F : 2.8 VOLUME %
UPPER EXPLOSIVE LIMIT AT 24C/75F : 13.2 VOLUME %
AUTOIGNITION TEMPERATURE (ASTM D 2155) : 538C/1000F
SENSITIVITY TO MECHANICAL IMPACT : INSENSITIVE
SENSITIVITY TO STATIC DISCHARGE : MATERIAL IS UNLIKELY TO ACCUMULATE
A STATIC CHARGE WHICH COULD ACT AS
AN IGNITION SOURCE
Keselamatan Kerja 45
SECTION IV - FIRE AND EXPLOSION HAZARD DATA
FLASH POINT(Closed cup) -20o
C/-4o
F. APPROXIMATE FLAMMABLE LIMITS: 2.8%-13.2%
EXTINGUISHING MEDIA : Water Spray, Dry Chemical, Carbon Dioxide (CO2), Alcohol Foam
SPECIAL FIREFIGHTING PROCEDURES: Wear self-contained breathing apparatus and protective clothing. USE
WATER WITH CAUTION. The fire could easily be spread by the use of water in an area where the water could not be
contained. Use water spray to keep fire-exposed containers cool. Water may be ineffective in fighting the fire.
HAZARDOUS COMBUSTION PRODUCTS: Carbon Dioxide, Carbon Monoxide UNUSUAL FIRE AND EXPLOSION
HAZARDS: Extremely flammable. Vapors may cause a flash fire or ignite explosively. Vapors may travel considerable
distance to a source of ignition and flash back. Prevent backup of vapors or gases to explosive concentrations.
SECTION V - REACTIVITY DATA
STABILITY : Stable
INCOMPATIBILITY : Material can react violently with strong oxidizing agents, strong acids.
HAZARDOUS POLYMERIZATION : Will not occur
Keselamatan Kerja 46
SECTION VI - HEALTH HAZARD DATA
EFFECTS OF EXPOSURE: Extensive human experience and animal data indicate that acetone is of low toxicity. However,
ingestion of very large amounts or inhalation of extremely high vapor concentrations can cause irritation, nausea,
vomiting, confusion, drowsiness, convulsions and coma with possible liver and kidney injury. Based on animal data and
structure-activity relationships, this product is NOT expected to cause nervous system damage.
INHALATION HEALTH RISKS AND SYMPTOMS OF EXPOSURE: High vapor concentrations may cause drowsiness and
irritation.
SKIN AND EYE CONTACT HEALTH RISKS AND SYMPTOMS OF EXPOSURE: Eyes: Causes ittitation to the eyes. However,
immediate flushing of the eyes with water will minimize any irritative effect. High vapor concentrations may cause irritation
to the eyes. Shin: Prolonged or repeated contact may cause drying, cracking or irritation.
INGESTION HEALTH RISKS AND SYPTOMS OF EXPOSURE: Expected to be a low ingestion hazard.
CARCINOGENICITY CLASSIFICATION:
International Agency for Research on Canser (IARC): Not Listed
American Conference of Governmental Industrial Hygienists (ACGIH): Not Listed
National Toxicology Program (NTP): Not Listed
Occupational Safety & Health Administration (OSHA): Not Listed
Chemical(s) subject to the reporting requirements of Section 313 or Title III of the Superfund Amendments and
Reauthorization ACT (SARA) of 1986 and 40 CFR Part 372: NONE
SARA (USA) Sections 311 and 312 hazard classification(s): Fire hazard, immediate (acute) health hazarad.
MEDICAL CONDITIONS GENERALLY AGGRAVATED BY EXPOSURE: Do not use this product if you have chronic lung or
breathing problems.
EMERGENCY AND FIRST AID PROCEDURES:
Inhalation: Move to fresh air. Treat symtomatically. Get medical attention if symptoms persist.
Eyes: Immediately flush with plenty of water for at least 15 minutes. If easy to do, remove contact lenses. Get medical
attention. In case of irritation from airborne exposure, move to fresh air. Get medical attention if symptoms persist.
Skin: Wash with soap and water. Remove contaminated clothing and shoes. Get medical attention if symptoms occur.
Wash contaminated clothing before reuse.
Ingestion: Seel medical advice.
Keselamatan Kerja 47
SECTION VII - PRECAUTIONS FOR SAFE HANDLING AND USE
STEPS TO BE TAKEN IN CASE MATERIAL IS RELEASED OR SPILLED: Remove all sources of ignition(sparks,
flames, and hot surfaces). Avoid breathing vapors. Ventilate area. Remove with an inert absorbent and non-
sparking tools.
WASTE DISPOSAL METHOD: Disposed in accordance with state, federal and local regulations. Do not
incinerate closed containers.
PRECAUTIONS TO BE TAKEN IN HANDLING AND STORING: Keep containers tightly closed in a cool, dry well
ventilated area away from all possible ignition sources. Store large quantities of material in buildings designed
for the storage of flammable liquids.
OTHER PRECAUTIONS: Employees should be trained in safety measures that should be taken when using this
product.
SECTION VIII - CONTROL MEASURES
RESPIRATORY PROTECTION: Avoid breathing vapors or spray mist. Wear a properly fitted respirator
approved by NIOSH/MSHA (TC-23c)for use with paints during application and until all vapors are exhausted. In
confined areas, or where continueuous spray operations are typical, or proper respirator fit is not possible,
wear a positive-pressure supplied air respirator (TC-19c). In all cases follow respirator manufactures directions
for respirator use. Do not allow anyone without protection in the area.
VENTILATION: Provide sufficient ventilation to keep contaminates below applicable OSHA requirements.
PROTECTIVE GLOVES: Neoprene gloves impervious to organic solvents recommended.
EYE PROTECTION: Use safety eyewear designed to protect against liquid splash.
OTHER PROTECTIVE CLOTHING OR EQUIPMENT: Impervious coveralls recommended.
WORK/HYGIENIC PRACTICES: Eye wash and safety showers in the work place are recommended. Wash hands
before eating and smoking.
Keselamatan Kerja 48
SECTION IX - DISCLAIMER
The information contained in this safety data sheet is information from our suppliers and other sources. It is believed
to be reliable. This data is not to be taken as a warranty or representation for which this company assumes legal
responsibility.
We appreciate your interest in 5 Star Autobody Products! For more information about these and other 5 Star
Autobody Products or for the location of the 5 Star Distributor nearest you, contact us at:
5 STAR AUTOBODY PRODUCTS
9419 E. San Salvador Drive Suite #104 Scottsdale, AZ 85258
Phone: 480-451-4451
Keselamatan Kerja 49
PERALATAN KESELAMATAN KERJA
Keselamatan Kerja 50
PERALATAN KESELAMATAN
KERJA
SEPATU KERJA
COVERALLS/JACKET
SARUNG TANGAN KERJA
KACAMATA PENGAMAN
TOPI KESELAMATAN (HELM)
HELM PENGELASAN
ALAT PEMADAM KEBAKARAN
Keselamatan Kerja 51
TABIR PENGELASAN
PELINDUNG MUKA
PENUTUP TELINGA (EARPLUG)
PERALATAN PERLINDUNGAN PERNAPASAN
BREATHING APPARATUS
ALAT BANTU NAPAS
ABBRASIVE BLASTING
PERALATAN KESELAMATAN
KERJA
Keselamatan Kerja 52
EMERGENCY PLANNINGEMERGENCY PLANNING
Keselamatan Kerja 53
Emergency plan
 A series of procedures for handling
sudden unexpected situations.
 Objectives is reduce the possible
consequences of the emergency by
 Preventing facilities and injuries
 Reducing damage to buildings, stock and
equipment
 Accelerating the resumption of normal
operations
Keselamatan Kerja 54
Vulnerability Assessment
 Prediction of emergencies occurence with
some degree of certainity by following steps:
 Find which hazards pose a threat to any specific
enterprise
 Records of past incidents and occupational
experience are not only sources of valuable
information
 Broad the knowledge of both technological and
natural hazard by consulting with fire departments,
insurance companies, engineering consultants
and goverment departments.
Keselamatan Kerja 55
Technological Hazards
 Fire
 Explosion
 Building collapse
 Spills of flamable liquid
 Accidental release of hazardous biological
agents or toxic material
 Other terrorist activities
 Exposure to ionizing radiation
 Loss of electrical power
 Loss of water supply
 Loss of communication
Keselamatan Kerja 56
Natural Hazards
 Floods
 Earthquake
 Tornados
 Other severe wind storms
 Snow or ice storms
 Severe extremes in temperature (cold
or hot)
 Pandemic diseases
Keselamatan Kerja 57
Occured Hazards
The possibility of one event triggering
others must be considered
 An explosion may start a fire and
caused faliure
 An earthquake might initiate all the
event noted in the list of chemical and
physical hazards
Keselamatan Kerja 58
Identified major impact
 Sequential events (ex. fire after explosion)
 Evacuation
 Casualties
 Damage to plant infrastructure
 Loss of vital records or documents
 Damage to equipment
 Disruption of work
Keselamatan Kerja 59
Required actions
 Declare emergency
 Sound the alert
 Evacuate danger zone
 Close main shutoffs
 Call for exernal aid
 Initiate rescue operations
 Attend to casualties
 Fight fire
Keselamatan Kerja 60
Needed resources consideration
 Medical supplies
 Auxiliaries communication equipment
 Power generators
 Respirators
 Chemical and radiation detection equipment
 Mobil equipment
 Emergency protective clothing
 Fire fighting equipment
 Ambulance
 Rescue equipment
 Trained Personnel
Keselamatan Kerja 61
Elements of Emergency Plan
 All possible emergencies,
consequences, required action, written
procedures and the resources available
 Detailed list of personnel including their
home telephone numbers, their duty
and responsibilities
 Floor plans
 Large scale maps showing evacuation
routes and service condults (such as
gas and water lines)
Keselamatan Kerja 62
General guidelines for workplace
emergency plan
 Objectives, a brief summary consists the
purpose of plans:
 To reduce human injury and damage to property
in an emergency
 To specifies staff members who may put the plan
into action
 To identifies clearly whose staff members must be
on the site at all times when the premises are
occupied
 To indicated clearly the extent of authority of
above personnel
Keselamatan Kerja 63
Emergency Organization
 Emergency organization lead by an
emergency coordinator
 Appointed and trained individual act as
Emergency Coordinator as key in ensuring
that prompt and efficient action is taken to
minimize loss, and have possibility to recall
off duty employees to help
 Specific duties, responsibilities, authority and
resources of emergency organization must be
clearly defined.
Keselamatan Kerja 64
Responsibilities of Emergency
Organization
 Reporting the emergency
 Activating the emergency plan
 Assuming overal command
 Establishing communication
 Alerting staffs
 Ordering evacuation
 Alerting external agencies
 Confirming evacuation complete
 Alerting outside population of possible risk
 Requesting external aid
 Coordinating activities of various group
 Advising relatives of casualties
 Providing medical aid
 Ensuring emergency shut offs are closed
 Sounding the all – clear
 Advising media
Keselamatan Kerja 65
Available assisted external organizations
 Fire departments
 Mobile rescue squads
 Ambulance services
 Police department
 Telephone company
 Hospitals
 Utility companies
 Industrial neighbours
 Goverment agencies
Keselamatan Kerja 66
Pre-planned Coordination
 Pre-planned coordinating simulation is necessary to
avoid conflicting responsibilities such as fire brigades,
police, ambulance service, rescue squads and first
aid team which must be on the scene simultaneously.
An a pre-determined chain of command in such
situation is required to avoid organizational
difficulties. Under certain circumstances an outside
agency can assume command
Keselamatan Kerja 67
Communication
 Planning an emergency control center
with alternate communication facilities
 Providing all personnel with alerting or
reporting responsibilities with current list
of phone number and addresses of
those people which may have to contact
 Maintain communication between key
personnel during emergency situation
Keselamatan Kerja 68
Emergency Procedures
 Comprehensive plan procedures for handling
emergencies toward preventing disaster
 Determining factors of needed emergency
procedures
 The degree of emergency
 The size of organization
 The capabilities of the organization in an
emergency situation
 The immediately response of outside aid
 The physical layout of the premises
 The number of structures determine procedures
that are needed
Keselamatan Kerja 69
Common Elements of Procedures
 Pre-emergency preparation
 Provisions for alerting
 Evacuating staffs
 Handling casualties
 Relocation of personnel with special
skills for emergency handling
Keselamatan Kerja 70
Evacuation Order
 Identified evacuation routes, alternate means of
escape, make these known to all staffs, keep the
routes unobstructed
 Specify safe location for staff to gather for head
counts to ensure that everyone has left the danger
zone. Assign individuals to assist handycapped
employees in emergency
 Carry out treatment of the injured and search for the
missing simultaneously with efforts to contain the
emergency
 Provide alternate sources of medical aid when
normal facilities may be in danger zone
 Containing the extent of the property loss should
begin only when the safety of all staff and neighbours
at risk has been clearly established
Keselamatan Kerja 71
Procedure Testing and Revision
 Exercise and drills may be conducted to practise all or critical
portions such as evacuation of the plan
 An annual full scale exercise will help in maintaining a high level
of profiency
 Knowledge of individual responsibilities can be evaluated
through paper tests or interview
 A thorough and immediate review after each exercise, drill or
after an actual emergency will point out areas that require
improvement
 Revise when shortcoming have become known, and should be
reviewed at least annualy
 Changes in plant infrastructure, processes, material used and
key personnel are occasions for updating plan
Keselamatan Kerja 72
IIDENTIFIKASIDENTIFIKASI PPOTENSIOTENSI BBAHAYAAHAYA DANDAN RRESIKOESIKO
Keselamatan Kerja 73
BBAHAYAAHAYA
 Situasi fisik yang berpotensiSituasi fisik yang berpotensi
menyebabkan kecelakaan padamenyebabkan kecelakaan pada
manusia, kerusakan pada aset,manusia, kerusakan pada aset,
kerusakan pada lingkungan dankerusakan pada lingkungan dan
kombinasi yang terjadi diantaranyakombinasi yang terjadi diantaranya
Keselamatan Kerja 74
RESIKORESIKO
 RESIKO ADALAH KOMBINASI DARI EFEK BAHAYARESIKO ADALAH KOMBINASI DARI EFEK BAHAYA
DAN TINGKAT KEMUNGKINANNYADAN TINGKAT KEMUNGKINANNYA
ResikoResiko == Efek BahayaEfek Bahaya xx Tingkat KemungkinanTingkat Kemungkinan
BahayaBahaya
 Efek bahaya bersifat tetap terdiri atas HEfek bahaya bersifat tetap terdiri atas HIGHIGH,,
MMEDIUMEDIUM dan Ldan LOWOW
 Tingkat kemungkinan bahaya terdiri atasTingkat kemungkinan bahaya terdiri atas
HHIGHIGH, M, MEDIUMEDIUM dan Ldan LOWOW
Keselamatan Kerja 75
Parameter dalam memperhitungkanParameter dalam memperhitungkan TINGKATTINGKAT
KEMUNGKINAN BAHAYAKEMUNGKINAN BAHAYA (contoh)(contoh)
PARAMETERPARAMETER HIGHHIGH MEDIUMMEDIUM LOWLOW
FrekuensiFrekuensi
timbulnyatimbulnya
bahayabahaya
Setiap kaliSetiap kali
pekerjaan itupekerjaan itu
dilakukandilakukan
Sekali dalam 10Sekali dalam 10
s/d 100s/d 100
Satu kali selamaSatu kali selama
pekerjaan itupekerjaan itu
dilakukandilakukan
FrekuensiFrekuensi
timbulnya efektimbulnya efek
bahayabahaya
Hampir setiapHampir setiap
kali pekerjaankali pekerjaan
dilakukandilakukan
Sekali dalam 10Sekali dalam 10
s/d 100s/d 100
Sekali dalamSekali dalam
100 atau lebih100 atau lebih
TingkatTingkat
kemampuankemampuan
pelaksanapelaksana
pekerjaanpekerjaan
TanpaTanpa
pengalaman,pengalaman,
tidak pernahtidak pernah
melakukanmelakukan
pekerjaanpekerjaan
sebelumnyasebelumnya
KurangKurang
berpengalamanberpengalaman
Berpengalaman,Berpengalaman,
memilikimemiliki
kemampuankemampuan
yang baik danyang baik dan
seringsering
melakukanmelakukan
pekerjaan itupekerjaan itu
Keselamatan Kerja 76
Parameter dalam memperhitungkanParameter dalam memperhitungkan EFEK BAHAYAEFEK BAHAYA
PARAMETERPARAMETER HIGHHIGH MIDDLEMIDDLE LOWLOW
Sumber DayaSumber Daya
ManusiaManusia
KematianKematian
Cacat, disfungsi tubuhCacat, disfungsi tubuh
Luka beratLuka berat
Luka menengah,Luka menengah,
tubuh masih dapattubuh masih dapat
melakukan kerjamelakukan kerja
Luka ringanLuka ringan
AsetAset
Kerusakan besar padaKerusakan besar pada
peralatanperalatan
Produksi terhentiProduksi terhenti
Kerusakan yangKerusakan yang
menyebabkanmenyebabkan
menurunnyamenurunnya
tingkat Produksitingkat Produksi
Kerusakan kecil,Kerusakan kecil,
tidaktidak
mempengaruhimempengaruhi
produksiproduksi
Alat ProteksiAlat Proteksi
Alat proteksi tidak adaAlat proteksi tidak ada
Berada dalamBerada dalam
lingkungan denganlingkungan dengan
keberadaan zat mudahkeberadaan zat mudah
terbakarterbakar
Alat proteksiAlat proteksi
minimminim
Alat proteksiAlat proteksi
tersedia dengantersedia dengan
cukup, instalasicukup, instalasi
terisolasi denganterisolasi dengan
baikbaik
KetersediaanKetersediaan
waktu evakuasiwaktu evakuasi
Kurang dari 1 menitKurang dari 1 menit Antara 1-30 menitAntara 1-30 menit
Lebih dari 30Lebih dari 30
menitmenit
Keselamatan Kerja 77
HHAZARDAZARD AANALYSISNALYSIS
 The identification of undesired event, thatThe identification of undesired event, that
leads to the materialisation of the hazardleads to the materialisation of the hazard
 The analysis of the mechanisms by whichThe analysis of the mechanisms by which
those undesired event could occurthose undesired event could occur
 The estimation of the extent, magnitudeThe estimation of the extent, magnitude
and relative likehood of any harmfuland relative likehood of any harmful
effectseffects
Keselamatan Kerja 78
HHAZARDAZARD AANALYSISNALYSIS
D a ily a n d S p e c ia l A c t iv it y
H IR A
H a z a r d I d e n t ific a t io n
a n d R is k A s s e s m e n t
W h o le P la n t A p p lic a t io n
H A Z ID
H a z a r d I d e n t ific a t io n
P la n t O p e r a t io n A p p lic a t io n
H A Z O P
H a z a r d a n d
O p e r a b ilit y S t u d y
H a z a r d A n a ly s is
Keselamatan Kerja 79
HIRAHIRA
 Identifikasi Bahaya dan Kajian Resiko (Hazard Identification and
Risk Assesment), analisa yang dilakukan pada AKTIVITAS HARIAN
DAN KHUSUS suatu instalasi industri
 Tahapan HIRA
 Pemilahan kegiatan yang akan dilakukan menjadi sub kegiatanPemilahan kegiatan yang akan dilakukan menjadi sub kegiatan
yang lebih kecil dan spesifikyang lebih kecil dan spesifik
 Identifikasi potensi bahaya untuk setiap sub kegiatanIdentifikasi potensi bahaya untuk setiap sub kegiatan
 Determinasi resiko yang mungkin terjadi (efek bahaya danDeterminasi resiko yang mungkin terjadi (efek bahaya dan
tingkat kemungkinannya)tingkat kemungkinannya)
 Determinasi cara pencegahan dan penanggulangan terhadapDeterminasi cara pencegahan dan penanggulangan terhadap
resiko bahayaresiko bahaya
 Kesimpulan potensi bahaya dan resiko yang dihadapi untukKesimpulan potensi bahaya dan resiko yang dihadapi untuk
setiap kegiatansetiap kegiatan
 Kesimpulan untuk keseluruhan pekerjaanKesimpulan untuk keseluruhan pekerjaan
Keselamatan Kerja 80
Residue Catalytic Cracking (RCC) Unit
Kilang UP VI Balongan
PT Pertamina (Persero)
Keselamatan Kerja 81
HIRA pada Kilang UP VI BalonganHIRA pada Kilang UP VI Balongan
JenisJenis
KegiatanKegiatan
PotensiPotensi
BahayaBahaya
EfekEfek
BahayaBahaya
TingkatTingkat
EfekEfek
BahayaBahaya
TingkatTingkat
KemungkinanKemungkinan
ResikoResiko
PenanggulanganPenanggulangan
dan pencegahandan pencegahan
ResikoResiko
AkhirAkhir
PemeliharaanPemeliharaan
reaktor danreaktor dan
kolom utamakolom utama
pada RCCpada RCC
terjatuhterjatuh
Patah tulang,Patah tulang,
disfungsidisfungsi
tubuh dantubuh dan
kematiankematian
HH HH HH
PemakaianPemakaian
safety helmsafety helm
Pemakaian taliPemakaian tali
pengamanpengaman
MM
PengisianPengisian
katalis kekatalis ke
catalystcatalyst
storagestorage
KatalisKatalis
tumpahtumpah
dandan
tercecertercecer
PencemaranPencemaran
lingkunganlingkungan MM LL MM
SOP yang jelasSOP yang jelas
dan pekerja yangdan pekerja yang
terlatihterlatih
LL
PengambilanPengambilan
kerosene darikerosene dari
DTU dan/atauDTU dan/atau
ARHDMARHDM
KebocoranKebocoran
pipapipa
PencemaranPencemaran
lingkungan,lingkungan,
kebakarankebakaran
dan ledakandan ledakan
HH HH HH
Inspeksi danInspeksi dan
monitoring rutinmonitoring rutin
pada perpipaanpada perpipaan
dengan indikatordengan indikator
baik.baik.
Sistem pemadamSistem pemadam
kebakaran yangkebakaran yang
baik di sekitarbaik di sekitar
unitunit
MM
Keselamatan Kerja 82
HAZIDHAZID
 Identifikasi bahaya (Hazard Indentification), analisaIdentifikasi bahaya (Hazard Indentification), analisa
pencegahan terjadinya bahaya pada instalasipencegahan terjadinya bahaya pada instalasi
industri/pabrik yangindustri/pabrik yang DILAKUKAN DENGAN MEMPERHATIKANDILAKUKAN DENGAN MEMPERHATIKAN
KESELURUHAN ASPEK YANG ADA DIDALAMNYAKESELURUHAN ASPEK YANG ADA DIDALAMNYA
 Keseluruhan aspek dari instalasi industri/pabrik itu adalah:Keseluruhan aspek dari instalasi industri/pabrik itu adalah:
 Data informasi instalasi industri (PFD, P&ID, Lay Out,Data informasi instalasi industri (PFD, P&ID, Lay Out,
data meteorologi, data sosial kultural masyarakatdata meteorologi, data sosial kultural masyarakat
sekitar, catatan peristiwa)sekitar, catatan peristiwa)
 Lokasi (fasilitas operasi, fasilitas pendukung)Lokasi (fasilitas operasi, fasilitas pendukung)
 Resiko (SDM, lingkungan, aset, image)Resiko (SDM, lingkungan, aset, image)
 Faktor Pemicu Bahaya (proses operasi, transportasi,Faktor Pemicu Bahaya (proses operasi, transportasi,
geografis dan meteorologi, sosial kultural)geografis dan meteorologi, sosial kultural)
 Potensi Bahaya (kebakaran dan ledakan besar,Potensi Bahaya (kebakaran dan ledakan besar,
tenggelam, pencemaran lingkungan)tenggelam, pencemaran lingkungan)
Keselamatan Kerja 83
Parameter HAZID dalam memperhitungkanParameter HAZID dalam memperhitungkan EFEK BAHAYAEFEK BAHAYA
PARAMETERPARAMETER MINORMINOR MAJORMAJOR SEVERESEVERE
Sumber DayaSumber Daya
ManusiaManusia
Tidak ada kecelakaanTidak ada kecelakaan
Kecelakaan tidakKecelakaan tidak
fatalfatal
Kecelakaan fatalKecelakaan fatal
AsetAset
Kerugian lebih rendahKerugian lebih rendah
dari US$ 100’000dari US$ 100’000
Kerugian diantaraKerugian diantara
US$ 100’000 s/dUS$ 100’000 s/d
1’000’0001’000’000
Kerugian lebihKerugian lebih
besar dari US$besar dari US$
1’000’0001’000’000
LingkunganLingkungan
Tidak ada kerusakanTidak ada kerusakan
lingkunganlingkungan Kerusakan kecilKerusakan kecil
pada lingkunganpada lingkungan
Kerusakan besarKerusakan besar
pada lingkunganpada lingkungan
Keselamatan Kerja 84
Parameter HAZID dalam memperhitungkanParameter HAZID dalam memperhitungkan FREKUENSI BAHAYAFREKUENSI BAHAYA
(TINGKAT KEMUNGKINAN BAHAYA)(TINGKAT KEMUNGKINAN BAHAYA)
MOSTMOST LIKELYLIKELY UNLIKELYUNLIKELY
FrekuensiFrekuensi
BahayaBahaya
Lebih dari 10 kaliLebih dari 10 kali
dalam 10 tahundalam 10 tahun
Diantara 1 s/d 10Diantara 1 s/d 10
kali dalam 10kali dalam 10
tahuntahun
Kurang dari 1 kaliKurang dari 1 kali
dalam 10 tahundalam 10 tahun
Keselamatan Kerja 85
PT PUPUK SRIWIJAYA
PUSRI-II Urea Plant
Keselamatan Kerja 86
HAZID pada Urea Plant PUSRIHAZID pada Urea Plant PUSRI
LOKASILOKASI DESKRIPSIDESKRIPSI PENYEBABPENYEBAB
POTENSIPOTENSI
BAHAYABAHAYA
EFEKEFEK
BAHAYABAHAYA
FREKUENSIFREKUENSI
BAHAYABAHAYA
PENCEGAHANPENCEGAHAN
PerumahanPerumahan
karyawankaryawan
Tempat tinggalTempat tinggal
karyawan PUSRIkaryawan PUSRI
yang terletak di luaryang terletak di luar
area Pabrikarea Pabrik
Tekanan danTekanan dan
suhu terlalusuhu terlalu
tinggi padatinggi pada
prosesproses
operasioperasi
Ledakan besar,Ledakan besar,
kebakarankebakaran SevereSevere LikelyLikely
Pengadaan unitPengadaan unit
pemadampemadam
kebakaran,kebakaran,
pengadaan alatpengadaan alat
detektordetektor
kebakarankebakaran
UnitUnit
AmmoniaAmmonia
Unit pembuatan NHUnit pembuatan NH33
dan CO dari udara,dan CO dari udara,
gas alam dangas alam dan steamsteam
Tekanan danTekanan dan
suhu terlalusuhu terlalu
tinggi padatinggi pada
prosesproses
operasioperasi
Ledakan besar,Ledakan besar,
kebakarankebakaran SevereSevere LikelyLikely
PengecekanPengecekan
secara rutinsecara rutin
PengadaanPengadaan
indikator tekananindikator tekanan
dan suhudan suhu
UnitUnit UreaUrea
Unit pembuatan UreaUnit pembuatan Urea
dari NHdari NH33 dan COdan CO
Tekanan danTekanan dan
suhu terlalusuhu terlalu
tinggi padatinggi pada
prosesproses
operasioperasi
Ledakan besar,Ledakan besar,
kebakarankebakaran SevereSevere LikelyLikely
PengecekanPengecekan
secara rutinsecara rutin
PengadaanPengadaan
indikator tekananindikator tekanan
dan suhudan suhu
UnitUnit GasGas
TurbineTurbine
GeneratorGenerator
Unit pemenuhanUnit pemenuhan
kebutuhan tenagakebutuhan tenaga
listrik untuk pabrik,listrik untuk pabrik,
kantor dankantor dan
perumahanperumahan
Tekanan danTekanan dan
suhu terlalusuhu terlalu
tinggi padatinggi pada
prosesproses
operasioperasi
Ledakan besar,Ledakan besar,
kebakarankebakaran SevereSevere LikelyLikely
PengecekanPengecekan
secara rutinsecara rutin
PengadaanPengadaan
indikator tekananindikator tekanan
dan suhudan suhu
UnitUnit
PembangkitPembangkit
SteamSteam
Unit penghasilUnit penghasil steamsteam
utama untukutama untuk
berbagai proses,berbagai proses,
digunakan padadigunakan pada
ammonia, ureaammonia, urea dandan
utilityutility plantplant
Tekanan danTekanan dan
suhu terlalusuhu terlalu
tinggi padatinggi pada
prosesproses
operasioperasi
Ledakan besar,Ledakan besar,
kebakarankebakaran SevereSevere LikelyLikely
PengecekanPengecekan
secara rutinsecara rutin
PengadaanPengadaan
indikator tekananindikator tekanan
dan suhudan suhu
UnitUnit
PengolahanPengolahan
LimbahLimbah
Unit tempatUnit tempat
pengolahan limbahpengolahan limbah
cair hasil prosescair hasil proses
produksiproduksi
KebocoranKebocoran
ProsesProses
OperasiOperasi
PencemaranPencemaran
lingkunganlingkungan SevereSevere LikelyLikely PengecekanPengecekan
secara rutinsecara rutin
Keselamatan Kerja 87
HAZOPHAZOP
 Hazard Operability StudyHazard Operability Study
 Identifikasi penyimpangan/deviasi yang terjadi padaIdentifikasi penyimpangan/deviasi yang terjadi pada
pengoperasian suatu instalasi industri dan kegagalanpengoperasian suatu instalasi industri dan kegagalan
operasinya yang menimbulkan keadaan tidak terkendalioperasinya yang menimbulkan keadaan tidak terkendali
 Dilakukan pada tahap perencanaan untuk instalasiDilakukan pada tahap perencanaan untuk instalasi
industri baruindustri baru
 Dilakukan sebelum melakukan modifikasi peralatan atauDilakukan sebelum melakukan modifikasi peralatan atau
penambahan instalasi baru dari instalasi industri lamapenambahan instalasi baru dari instalasi industri lama
 Analisa sistematis terhadap kondisi kritis disainAnalisa sistematis terhadap kondisi kritis disain
instalasi industri, pengaruhnya dan penyimpanganinstalasi industri, pengaruhnya dan penyimpangan
potensial yang terjadi serta potensi bahayanyapotensial yang terjadi serta potensi bahayanya
 Dilakukan oleh kelompok para ahli dari multi disiplinDilakukan oleh kelompok para ahli dari multi disiplin
ilmu dan dipimpin oleh spesials keselamatan kerja yangilmu dan dipimpin oleh spesials keselamatan kerja yang
berpengalaman atau oleh konsultan pelatihan khususberpengalaman atau oleh konsultan pelatihan khusus
Keselamatan Kerja 88
101-B
101-B Primary Reformer
PUSRI Urea PlantPUSRI Urea Plant
Ammonia UnitAmmonia Unit
Keselamatan Kerja 89
Lokasi No Gambar Kata
Panduan
Parameter
Utama
Potensi Bahaya Pencegahan
101-B
Primary
Reformer
AOP-
03-/04-X6-
PF-0103
No No Flow Reformer meledak,
plant shutdown
FI-91,FRC-3, FI-8,
FICA-19,FI-10,FRC-2
More More Flow Tekanan tinggi FI-91,FRC-3, FI-8,
FICA-19,FI-10,FRC-2,
PRA-43
Less Less Flow Reaksi tak terjadi,
temperatur tinggi
FI-91,FRC-3, FI-8,
FICA-19,FI-10,FRC-2
More More
Pressure
Reformer meledak PDIA-53, PDIA-55,
PRA-43
More Temperature Merusak katalis,
reaktor meledak
TI-I-77 – TI-I-85, TI-I-3,
TI-I-117
HAZOP pada Urea Plant PUSRIHAZOP pada Urea Plant PUSRI
Keselamatan Kerja 90
BONTANG LNG PLANT
Keselamatan Kerja 91
OUTLINE
PENDAHULUAN
 KOTA BONTANG
 BONTANG LNG PLANT
 PT BADAK NGL
PROSES PRODUKSI DI BONTANG LNG PLANT
KESELAMATAN KERJA, KESEHATAN DAN
LINGKUNGAN
ANALISA KESEHATAN DAN LINGKUNGAN
ANALISA KESELAMATAN KERJA
HIRA
HAZID
HAZOPS
KESIMPULAN
Keselamatan Kerja 92
KOTA BONTANG
Terletak di pantai timur propinsi
Kalimantan Timur
Daerahnya dilalui garis
khatulistiwa dan dikelilingi hutan
tropis basah dan juga hutan
mangroove
Beriklim tropis basah
Curah hujan cukup tinggi (2000-
3000 mm/tahun)
Terdapat kawasan hutan lindung
alami dengan pantai yang bersih
Sumber daya alam terbesar
berupa gas alam dan bahan baku
pupuk yang saat ini merupakan
komoditas ekspor utama
Geografis, keadaan dan SDA
Keselamatan Kerja 93
Penduduk dan sosial masyarakat
 Penduduk bontang terdiri dari suku bugis, banjar, kutai, dayak,
madura, dll
 Jumlah penduduk pada 2002 tercatat 106.225 jiwa
 Tingkat pertumbuhan penduduk cukup tinggi
 Mayoritas penduduk bekerja sebagai karyawan, wiraswasta,
petani dan nelayan
 Tingkat kesehatan masyarakat cukup baik
Keselamatan Kerja 94
Bontang LNG Plant
 Bontang LNG Plant Terletak di Bontang
Selatan
 Bermula dari ditemukannya cadangan gas
raksasa di lapangan badak oleh Huffco
pada 1972
 Bontang LNG plant selesai dibangun dan
langsung memulai produksinya dengan 2
train yaitu train A dan B pada tahun 1977
 Saat ini Bontang LNG Plant memiliki 8 train
yaitu A – H
 Kapasitas produksi saat ini 22 juta ton
LNG/tahun dan 1.2 juta ton LPG/tahun
 Hasil produksi hampir seluruhnya diekspor
ke Jepang, Korea dan Taiwan
 Saat ini, hampir seluruh pekerjanya
sebagian besar orang Indonesia
Keselamatan Kerja 95
Bontang LNG Plant
Keselamatan Kerja 96
Produksi Bontang LNG
Plant
Tahun Produksi LNG
(tons)
Pengapalan
LNG
Produksi LPG
(tons)
Pengapalan
LPG
1977 713.729 12
1978 3.332.043 58
1979 3.257.282 57
1980 4.155.302 72
1981 4.076.656 71
1982 4.263.888 74
1983 4.476.952 78
1984 7.298.748 125
1985 7.399.474 129
1986 7.067.191 126
1987 6.966.899 123
1988 8.063.054 145 52.744 1
1989 8.064.536 147 385.080 11
1990 9.799.297 178 465.263 13
-
-
-
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
-
-
-
Keselamatan Kerja 97
Produksi Bontang LNG Plant
(Continued)
1991 10.985.525 197 509.686 16
1992 11.789.147 211 582.134 15
1993 12.149.872 214 680.650 23
1994 14.107.104 249 785.895 23
1995 13.707.104 240 733.251 17
1996 15.214.927 245 945.040 21
1997 15.621.658 294 961.132 20
1998 16.413.427 309 976.305 25
1999 18.497.258 340 1.058.065 25
2000 20.588.062 380 931.120 21
2001 21.383.543 408 1.154.159 26
2002 20.219.962 356 906.057 20
Keselamatan Kerja 98
PT Badak NGL
 Nama PT badak diambil dari nama
lapangan gas raksasa di daerah
badak
 Didirikan pada 26 November 1974
 Pada awalnya merupakan
perusahaan nonprofit dengan
pemegang saham Pertamina, Vico
dan Jilco
 Merupakan operator Bontang LNG
Plant
 Sangat memperhatikan aspek
keselamatan kerja dan lingkungan
 Melakukan program bina masyarakat
Keselamatan Kerja 99
Penghargaan-penghargaan yang telah diterima
PT Badak NGL (COMPANY IMAGE)
Diberikan Oleh: Penghargaan Jumlah
British Safety
Council
Five Stars Award
Sword of Honor
2
6
USA Award of Honor 7
Pemerintah RI
Patra Karya Raksatama
Patra Karya Nirbhaya Karya Utama
Patra Adikarya Bhumi Utama
2
1
2
Instansi
Internasional
”ISO14001 accreditation”
”Safety Award”
”Zero Accident”
”ISO 9001 version 2000 for Quality
Management System”
1
Keselamatan Kerja 100
Proses Produksi di Bontang LNG Plant
Keselamatan Kerja 101
Sumber-sumber gas alam
 VICO
Lapangan mutiara, sambera, badak dan nilam
 TOTAL INDONESIA
Lapangan tambora, tunu, senipah, bekapai, handil dan peciko
 UNOCAL INDONESIA
Lapangan attaka dan west seno
 Gas-gas dari sumur-sumur tsb dialirkan menuju bontang LNG Plant
dengan pipa transmisi 36” dan 42” dan tiba pada Bontang LNG
Plant pada tekanan sekitar 47 kg/cm2
 Sebelum dialirkan ke setiap train sebagai feed gas, gas alam
tersebut terlebih dahulu dilewatkan ke Knock Out Drum untuk
menjalani proses pemisahan awal
Keselamatan Kerja 102
Komposisi Feed Gas
N2 0,12 %
CO2 5,80 %
C1 83,7 %
C2 4,95 %
C3 3,30 %
iC4 0,70 %
nC4 0,80 %
iC5 0,30 %
nC5 0,20 %
C6 0,13 %
Keselamatan Kerja 103
Produk Bontang LNG Plant
Komposisi LNG :
C1 min 85 %
N2 max 1 %
C4 max 2 %
C5
+
max 0,1 %
H2S max 0,025 ppbw / 100 ScF
Sulfur max 1,3 gr / 100 ScF
Densitas min 453 kg / m3
Keselamatan Kerja 104
Produk Bontang LNG Plant
(Continue..)
Komposisi LPG Propana :
C2 max 1,86 %
C3 min 96,25 %
C4 max 1,89 %
Komposisi LPG butana :
C3 max 4,64 %
C4 min 94,84 %
C5
+
max 0,88 %
Keselamatan Kerja 105
Keselamatan kerja, kesehatan
dan lingkungan
Bahan baku dan produk yang terlibat
 CH4/fuel gas
 C3H8/propane
 C2H4/ethylene
 C3H6/propylene
 nC4H10/butane
 C5H12-C11H24/kondensat
 (C6H14 - C12H26)/nafta
 N2
 CO2
 Hg
 Sulfur
Keselamatan Kerja 106
Masalah lingkungan
Sumber pencemar :
 Limbah gas (CO2 , SOx , NOx ,dll)
 Limbah cair (Limbah Hg, C5
+
,dll)
 Limbah padat (partikulat, Smog, dll)
Dampak negatif dari beberapa aspek:
 biologis : *. flora dan fauna
*. manusia
 fisika kimia : #. kualitas udara
#. iklim makro
#. kualitas air
 Sosial ekonomi : +. Demonstrasi warga
+. Perkelahian
Keselamatan Kerja 107
Pengendalian pencemaran lingkungan
Cara yang dapat digunakan dalam pencegahan pencemaran
limbah adalah dengan melakukan pencegahan pencemaran
pada “sumber pencemar” di dalam area pabrik, seperti:
1. Penyempurnaan meode proses serta peralatan yang
dipakai
2. Menjaga kebersihan dari tumpahan/ceceran bahan kimia
serta ceceran lainnya
3. Menambah unit pemanfaatan hasil samping
4. Penggunaan kembali air buangan proses (daur ulang)
serta usaha-usaha lainnya yang tidak menimbulkan
gangguan terhadap peralatan manusia/karyawan serta
lingkungan.
Keselamatan Kerja 108
ANALISA KESELAMATAN KERJA
HIRA
Jenis kegiatan yang di buat HIRA:
a.Pembersihan Storage Tank
b.Pemasangan Instalasi Listrik
c.Pemasangan dan fitting pipa
d.Pengecekan alat (pemanas, indikator,
Heat exchanger,dll)
e.Pengangkutan bahan baku dan produk
Keselamatan Kerja 109
Tabel HIRA
Aktivitas Potensi
bahaya
Efek
bahaya
Tingkat
efek
bahaya
Frekuensi
bahaya
Resiko Pencegahan Resiko
akhir
Pembersihan
tangki
penyimpanan
Sisa
minyak
Tergelincir L H M
Safety shoes
atau boot
dengan grip
khusus
L
Cairan
Pembersih
Keracun
an
M H M
Masker, alat
bantu
pernapasan
L
... ...
Keselamatan Kerja 110
HAZID
Lokasi yang dibahas pada HAZID
1. Well Facilities
2. Main Office, gedung serba guna
3. Plant keseluruhan
4. LNG/LPG Tank Storage Facilities
5. Small Refinery Facilities
6. Main Facilities
7. Loading Ship
8. Pipeline Facilities
9. Unit Pengolahan Limbah
Keselamatan Kerja 111
HAZID
Lokasi Deskripsi Penyebab
POTENSI
BAHAYA
EFEK
BAHAYA
FREKUENS
I BAHAYA
PENCEGAHA
N
1.
Well
Facilities
Kebocora
Kompre-
sor
*Korosi, kavitasi
atau karena
adanya
kandungan air
yang cukup
banyak pada gas
alam akibat suhu
dan tekanan gas
turun (kompressor
rusak)
+Plant shut
down (gas
tidak dapat
diambil dari
dalam tanah)
+Kebakaran
(karena gas
alam mudah
meledak)
+Pencema-
ran
lingkungan
Servere:
Kerugian
besar
karena
Plant shut
down,
Dapat
berakibat
kematian
bila terjadi
ledakan
besar
unlikely
Peremajaan
Kompressor,
pengecekan
alat secara
rutin,
menyiapkan
aliran bypass
agar tidak
sampai Plant
Shut Down
(PSD)
2.
Main
Office,
gedung
serbagu-
na
Depan
gedung
main office
terjadi
pemogo-
kan
kerja/de-
mo
*Gaji karyawan
dinilai sudah
terlalu rendah
dengan kondisi
bahan-bahan
kebutuhan pokok
yang terus naik.
*pencemaran
lingkungan tempat
tinggal warga oleh
limbah pabrik atau
kebocoran gas.
+Hancurnya
gedung
karena terjadi
bentrok
dengan warga
setempat, bisa
pula terjadi
kebakaran
Servere:
Dapat
terjadi
fatality
Unlikely
Selalu
memperhati-
kan
kebutuhan
rakyat kecil
NoNo
Keselamatan Kerja 112
Lokasi Deskripsi Sebab
POTENSI
BAHAYA
EFEK
BAHAYA
FREKUENS
I BAHAYA
PENCEGAH
AN
3.
Plant
keseluruh
an
Seluruh
fasilitas
operasi
dan
pendu-
kung plant
kebanji-
ran
*Tempat
penampungan air
(DAM) rusak,
curah hujan
terlalu tinggi
dengan intensitas
yang besar
+Kebanjiran
(dapat
menyebab-
kan alat-alat
DAM rusak)
+Penyakit
+Plant Shut
Down
Severe:
Karena
plant shut
down
kerugian
perusaha-
an besar
Most:
Karena
daerah
Bontang
adalah
daerah
beriklim
tropik
basah
dengan
curah hujan
yang tinggi
Membuat
waduk, DAM,
membuang
sampah
pada
tempatnya
4.
LNG/ LPG
Tank
Storage
Facilities
Keboco-
ran tank
storage
*Korosi, bencana
alam seperti
gempa bumi
hebat, banjir
+Dapat terjadi
ledakan
karena
LNG/LPG
mudah
meledak,
+kematian
Severe:
Fatality
kerugian
produk
yang hilang
serta image
perusaha-
an turun
Unlikely
Peremajaan
tank,
pemerikasaan
rutin,
penyimpanan
storage tank di
gedung atau
ruangan tertutup
NoNo
Keselamatan Kerja 113
Lokasi Deskripsi Sebab
POTENSI
BAHAYA
EFEK
BAHAYA
FREKUENS
I BAHAYA
PENCEGAHA
N
LNG/ LPG
Tank
Storage
Facilities
Pressure
Regulator
pd tangki
tidak
berfungsi
dengan
baik
sehingga
tekanan
tidak
terkontrol
*Tidak rutin
memeriksa
keadaan tangki
khususnya
Pressure
Regulator.
+Kebakaran
dan ledakan
besar (karena
tekanan
terlalu tinggi
shg suhunya
lebih tinggi
daripada suhu
ignitation)
Severe:
Fatality
kerugian
dalam
jumlah
besar
Unlikely
Peremajaan
fasilitas yang
sudah rusak,
rutin
memeriksa
tekanan pada
tangki
5.
Small
Refinery
Facilities
(Fasilitas
pendu-
kung
operasi)
Kebocoran
pompa
atau
pompa
tidak dapat
bekerja
dengan
baik
*Korosi, adanya
fraksi uap
(gelembung-
gelembung udara)
pada aliran inlet
pompa sehingga
pompa rusak
+Kerugian
materi yang
terbuang,
pompa yang
rusak
Minor Most
Memeriksakan
pompa secara
rutin,
pengecekan dan
pengauditan
kondisi pompa,
menutup aliran
ke pompa dan
mengaktifkan
bypass line
NoNo
Keselamatan Kerja 114
Lokasi Deskripsi Sebab
POTENSI
BAHAYA
EFEK
BAHAYA
FREKUENS
I BAHAYA
PENCEGAHA
N
5
Small
Refinery
Facilities
(Fasilitas
pendu-
kung
operasi)
Kerusakan
boiler
*Suhu operasi
terlalu tinggi
melebihi suhu
maksimal boiler
+Gangguan
produksi,
turbin rusak
(tidak dapat
berfungsi
secara
maksimal)
Minor Unlikely
Membeli
boiler dengan
pertaha-nan
yang tinggi
Valve/ka-
tup macet
(aliran
tidak dapat
dibuka
atau
ditutup
dengan
baik)
*Korosi, friksi
terlalu besar
+Plant Shut
Down (tidak
ada aliran
atau aliran
tidak dapat
ditahan
sehingga
menimbul-kan
kerusakan alat
lain)
Major:
dapat
terjadi Plant
Shut Down
Likely
Ada aliran
bypass atau
aliran cabang
yang dapat
digunakan
pada plant
NoNo
Small
Refinery
Facilities
(Fasili-
tas
pendu-
kung
operasi
Keselamatan Kerja 115
Lokasi Deskripsi Cause
POTENSI
BAHAYA
EFEK
BAHAYA
FREKUENS
I BAHAYA
PENCEGAHA
N
6.
Main
utilities
Kebocoran
knock out
drum
sehingga
kondesat
liquid tidak
terpisah
dari feed
gas
*KOD (knock out
drum) mengalami
fracture atau
fatique karena
pemakaian yang
terus menerus
dengan perawatan
yang minim
+Kualitas
produk LNG
turun,
kemungki-nan
terjadi
kerusakan alat
lain krn masih
adanya
kondesat
liquid
Major:
Image
perusaha-
an turun,
kerugian
material
yang
terbuang
Unlikely
Peremajaan
alat KOD dan
pemeriksa-an
secara rutin
sesuai
dengan SOP
CO2
absorber
mengalami
kerusa-kan
*Amine yang
mengabsorb CO2
terkontaminasi
sehingga kadar
CO2
yang dapat
diserap kecil, feed
gas tercemar
*Korosi lebih
besar dari korosi
allowance
absorber (3,2mm)
+Kualitas LNG
turun karena
adanya
kontaminan
dapat
menyebab-
kan kerusakan
alat lain
+Pd P dan T
yang terlalu
tinggi
absorber
dapat meledak
Major:
Image
perusahaan
turun,
kerugian
asset
(absorber
dan alat-
alat lain)
Unlikely
Sebelum
masuk LNG
plant amine
mengalami
proses
pemurnian
terlebih
dahulu,
pemeriksa-an
rutin
temperatur
dan tekanan
indikator dan
kontroler
NoNo
Main
utilities
Keselamatan Kerja 116
Lokasi Deskripsi Sebab
POTENSI
BAHAYA
EFEK
BAHAYA
FREKUENS
I BAHAYA
PENCEGAH
AN
Main
utilities
Amine
regenerato
r tidak
dapat
berfungsi
dengan
baik
sehingga
regenerasi
amine
tidak
dapat
dilakukan
*Korosi, kadar
CO2 yang
diabsorb amine
terlalu besar
sehingga larutan
MDEA tidak
teregenerasi
dengan baik
+Masih
adanya
kandungan
CO2
pada
LNG/LPG
(kualitas
LNG/LPG
turun)
Minor Unlikely
Peremajaan
alat, adanya
regenerator
bertahap
Kerusakan
feed dryer
sehingga
kandung-
an
outletnya
masih
mengan-
dung
kadar H2
O
cukup
tinggi
*Korosi lebih
besar daripada
korosi allowance
(1,5mm), tekanan
kerja lebih besar
daripada tekanan
kerja maksimum
+Turunnya
mutu LNG,
LPG
Minor Unlikely
Adanya
aliran recycle
produk untuk
pengurangan
kadar air
lagi, adanya
T dan P
controler
NoNo
Main
utilities
Keselamatan Kerja 117
Lokasi Deskripsi Sebab
POTENSI
BAHAYA
EFEK
BAHAYA
FREKUENS
I BAHAYA
PENCEGAH
AN
Adanya
kebocoran
pipa aliran
outlet
mercury
(hg)
removel
vessel
*Penyumbatan
partikel endapan,
korosi, kekentalan
aliran fluida terlalu
besar sehingga
dapat menjadi
penyumbatan
pipa
+Pencemaran
lingkungan
oleh limbah
hg
Minor Likely
Pengecekan
rutin sesuai
dengan SOP
Kerusakan
scrub
column
sehingga
metana
tidak dapat
dipisah-
kan dari
fraksi
berat
lainnya
*Alat pengontrol
dan indikator T
dan P pada volum
tidak berfungsi
dengan baik
sehingga operator
dapat melakukan
kesalahan operasi
column
+Kerugian
alat (scrub
column
mahal),
produk LNG
tidak dapat
diperoleh
(tidak dapat
terpisah dari
fraksi lain)
Major:
Dapat
terjadi plant
shut down
karena
LNG tidak
dihasilkan
Unlikely
Selalu
mengaudit
secara rutin
T dan P
indikator,
memilih
material
scrub column
yang tahan
korosi dan
tekanan
tinggi
NoNo
Keselamatan Kerja 118
Lokasi Deskripsi Sebab
POTENSI
BAHAYA
EFEK
BAHAYA
FREKUENS
I BAHAYA
PENCEGAHA
N
DEETHANIZ
ER (C2),
DEPROPANI
ZER (C3),
DEBUTANIZ
ER (C4)
column,
scrub
column
overhead
condenser
(C5+
) tidak
berfungsi
dengan
baik
*Korosi, sudah
waktunya untuk
diganti (telah lama
dipakai dengan
perawatan yang
minim), T dan P
indikator dan
regulator rusak
+Kerugian
sangat besar
karena dapat
terjadi plant
shut down
(karena
pemisahan
C2, C3, C4,
C5+
dari fraksi
hidrokarbon
lain tidak
dapat
dilakukan
Major:
Produk
gagal
dihasilkan
Unlikely
Selalu
mengaudit
secara rutin T
dan P
indikator,
memilih
material
scrub column
yang tahan
korosi dan
tekanan
tinggi
Heat
exchan-ger
rusak
sehingga
C1, C2,
C3, C4, C5
tidak dapat
dicairkan
*Suhu air
pendingin tidak
cukup rendah
untuk
mendinginkan gas
alam menjadi LNG
dan LPG
+Kerugian
besar karena
tidak terbentuk
LNG, LPG.
Gas C1-C5
dengan P
tinggi dpt
menimbulk-an
ledakan
Severe:
Jika sampai
terjadi
ledakan
dapat
menimbulka
n fatality
Unlikely
Sistem
pendinginan
bertahap dari
media
pendingin
NoNo
Keselamatan Kerja 119
Lokasi Deskripsi Sebab
POTENSI
BAHAYA
EFEK
BAHAYA
FREKUENSI
BAHAYA
PENCEGAHA
N
7.
Loading
ship
Kapal
karam
sehingga
tank
LNG/LPG
tumpah ke
lautan
*Kecerobohan
armada kapal
dalam
pengoperasian
kapal pengangkut
*Iklim (badai,
hujan keras)
+Pencemaran
lingkungan
(banyak ikan,
hewan,
tumbuhan laut
mati)
Severe:
Major
environmen
tal effect
Likely
Memenuhi
SOP
pengopera-
sian kapal
8.
Pipeline
facilities
Kebocoran
pipa
pengang-
kut gas
alam dari
badak field
*Korosi, tekanan
gas terlalu besar
sehingga dapat
terjadi blow out
+Kerugian
besar
terutama
karena
terbuangnya
gas alam
Major:
Tingkat
pencemara
n
lingkungan
yang cukup
tinggi
Likely
Pengecekan
secara rutin
dan auditing
operasi
Kebocoran
pipa
pengang-
kut LNG,
LPG
*Korosi, tekanan
cairan dan friksi
yang besar
+Kerugian
besar
terutama
karena
terbuangnya
LPG, LNG
+Pencema-
ran
lingkungan
Severe:
Karena
LNG dan
LPG dapat
mencema-ri
daerah
pemukim-
an dan
sumber air
minum
Unlikely
Pengecekan
secara rutin
dan auditing
operasi
NoNo
Keselamatan Kerja 120
Lokasi Des-kripsi Sebab POTENSI
BAHAYA
EFEK
BAHAYA
FREKUENS
I BAHAYA
PENCEGAHA
N
9.
Unit
pengolaha
n limbah
Alat-alat
pengo-lah
limbah
tidak
berfungsi
dengan
baik
sehing-ga
limbah
yang
dibuang
dapat
mence-
mari
lingkungan
*Alat-alat tersebut
sudah fatique,
fracture sudah
waktunya
keremajaan
+Pencemaran
lingkungan
Major:
Pence-
maran
lingkungan
mence-mari
daerah
pemukiman
Unlikely
Selalu
mengaudit
secara rutin
T dan P
indikator,
memilih
material unit
pengolah-an
limbah yang
tahan korosi
dan tekanan
tinggi
NoNo
Keselamatan Kerja 121
HAZOPS
PLANT-5:LIQUEFACTION SYSTEM
5-E-1
5C-1
B/D
B/D
B/D
B/D4C-7 FEED
GAS
REINJ.
5HV-2
5Y-5
5Y-45HV-3 5FV-2
5Y-1
5Y-2
5HV-5
5HV-4
4HV-11
5Y-3A/B
AG AJ AF AH
Q E
AR
A
K
AE AC AD AB
From
4E-9
B/D
5PV-2
5PV-15
B/D
B/D
8"
2"
2"
2"2"
4"
66"
12"
10"
8"
6"
5TV-1A
5HV-6
5TV-1B
LNG
TO
STG
TO2K-1
5G-1A/B
5PV-17
5HV-14
LTSS
5LV-7
5HV-44
5TV-2
5HV-18
LTSS
LTSS
5PSV-13A/
B
5PV-13A
5TV-45
LPGTO
PLT-17
5ESDV-2
B/D
5C-2
20"
FG
5HV-21
5Y-6
5EDPV-1
5ESDV-21
5ESDV-22
5ESDV-20
DRY
FLARE
From
3E-12
5ESDV-1
ZbnJune2001
5E-2
B/D
B/D
Keselamatan Kerja 122
Tabel HAZOPS
No No Aliran
Kata
Panduan
Par.
Utama
Potensi
Bahaya
Pencegahan Ket.
1. 8”-FG-
BO3-201
Aliran Tidak
ada
Flash
drum
separator
5C-1
kosong,
Instalasi
inhibit
5ESDV-20,
PI & FI
Sistem
shutdown
jika tidak
ada
aliran
masuk
5C-1.
FI dan PI
dipasang
pada
pipa
aliran
masuk.
Keselamatan Kerja 123
No
No
Aliran
Kata
Panduan
Par.
Utama
Potensi
Bahaya
Pencegahan Keterangan
Aliran
kecil
Tek.
Flash
drum
separato
r 5c-1
turun;
Level
turun
5ESDV- 20,
PI&FI,
LI &LC
Sis. shutdown jika
tekanan 5C-1 tidak
m’cukupi.
FI pada pipa aliran
masuk.
PI di dalam flash
drum 5C-1
B’lebih
Tek
flash
drum
separato
r 5C-1
naik;Lev
el naik
5ESDV-20,
FI&FIC, LI
&LIT, PI
5ESDV-20, FI dan
FIC pada pipa
aliran masuk 5C-
1PI dan LI di
dalam 5C-1
Keselamatan Kerja 124
No
No
aliran
Kata
panduan
Par.
Utama
Potensi
bahaya
Pencegahan Keterangan
Temp Naik
Suhu flash
drum naik;
Tek. Flash
drum naik
5esdv-20,
Ti&tic
TI di dalam
5C-1
Turun
Suhu flash
drum
turun;
Tek. Flash
dum turun
5esdv-20,
Ti&tic
TI di dalam
5C-1
2
4”-fg
-bo3-
202
Aliran
Tdk
ada
Instalasi
inhibit,
ME tdk
dpt
bekerja
5esdv-21,
Pi
Dipasang
pada pipa
Keselamatan Kerja 125
No
No
Aliran
Kata
Panduan
Par.
Utama
Potensi
Bahaya
Pencegahan Keterangan
Aliran Kecil
Tek MHE 5E-
1 turun,
Suhu MHE
turun
5ESDV-21,
PI, TI &TIC
5ESDV-21 & PI
Dipasang pd
pipa;
TI pd MHE 5E-1
Ber-
lebih
Tek MHE 5E-
1 naik,
Suhu MHE
naik
5ESDV-21,
PI&PIC,
TI&TIC
5ESDV-21,
PI &PIC pd
pipa;
TI pd MHE
5E-1
Keselamatan Kerja 126
No
No
Aliran
Kata
Panduan
Par.
Utama
Potensi
Bahaya
Pencegahan Keterangan
Tekanan Naik
Suhu MHE
5E-1 naik;
Tek MHE
5E-1 naik
5ESDV-21, TI
&TIC,
PI &PIC
TI &PI pd
MHE
5E-1PIC dan
5ESDV pd
pipa
Turun
Suhu MHE
5E-1
turun;
Tek MHE
5E-1 turun
5ESDV-21,
TI&TIC,
PI&PIC
TI & PI pd
MHE
5E-1PIC dan
5ESDV-22
pada pipa
…
Keselamatan Kerja 127
Kesimpulan
 Keselamatan kerja merupakan salah satu aspek
yang harus diperhatikan demi kelancaran proses
produksi suatu perusahaan.
 Perusahaan juga perlu memperhatikan aspek
kesehatan dan lingkungan
 PT Badak NGL sebagai salah satu perusahaan
pengolah gas alam, sudah memiliki standar
keselamatan dan kesehatan kerja yang baik.
 Mari kita bersama mewujudkan tempat kerja yang
selamat dan sehat
Keselamatan Kerja 128
KESELAMATAN KERJA
British Petroleum Indonesia
Keselamatan Kerja 129
Profil Perusahaan
BP Internasional adalah grup petroleum dan
petrokimia terbesar di dunia
Operasinya global, >100,000 karyawan serta
strongholds di Eropa, Amerika Utara &
Selatan, Australasia & Afrika.
Saat ini bisnis BP sedang berkembang di
bidang gas & tenaga, serta pengembangan
solar
Keuntungan tahun 2001 adalah sebesar
US$13 milyar
Keselamatan Kerja 130
Profil Perusahaan (Cont’d)
Grup BP beroperasi di Indonesia, sejak tahun
1971.
Hulu  eksplorasi & produksi, bahan kimia,
gas, energi & sumber daya terbaharui
Hilir serta penyulingan & pemasaran
BP adalah operator minyak dan gas lepas
pantai terbesar di Indonesia, serta pemasok
utama gas alam pulau Jawa.
Keselamatan Kerja 131
Profil Perusahaan (Cont’d)
Aktivitas hulu dan hilir dipusatkan di Jakarta.
Operasi hulu di lapangan paling besar
berlokasi di pulau Pagerungan (Jawa Timur)
dan Jawa Barat. Aktivitas lainnya (kimia,
solar, pelumas) juga terkonsentrasi di pulau
Jawa.
BP Indonesia mempekerjakan 1540
karyawan dengan mayoritas (93%) penduduk
Indonesia.
Keselamatan Kerja 132
Well
bor
Production
Separator
Atmospheric
Separator
Booster Gas
Compresor
Crude Oil
Pump
Tanker
Gas
Compresor 1
Gas
Compresor 2
PLN
NLG
Konsumen
Proses Produksi
Keselamatan Kerja 133
Aspek Kesehatan
Utilitas Lain dalam Proses
Asbes
Silika
Uap logam
NORM
Radiasi Ion
Glycol
Hidrokarbon Aromatik
Hidrogen Sulfida
Metanol
Ashpyxiates
Keselamatan Kerja 134
Standar Kerja di BP
Fasilitas
Panas
Masuk Ruangan Tertutup
Isolasi Energi
Pembukaan & Pemasangan Blind
Peralatan Safety yang diNon-aktifkan
Tagging & Flagging
Keselamatan Kerja 135
Standar Masuk Ruangan
Tertutup
Mengenali bahaya dengan tepat:
 Mengunjungi lokasi kerja, identifikasi bahaya.
 Menyusun JSA
 Gas Tester yang disetujui harus digunakan
untuk memeriksa adanya kekurangan/kelebihan
oksigen dan udara beracun.
Melakukan pengawasan, penjagaan dan tindakan
termasuk tindakan darurat untuk mengevakuasi
guna melindungi personil yang terlibat dalam tugas
tersebut.
Mengkoordinasikan semua izin dan prosedur
keselamatan yang perlu termasuk kerja panas dan
atau isolasi energi.
Keselamatan Kerja 136
Cont’d
Pelatihan untuk Masuk Ruang Tetutup
 AGT (Authorized Gas Testers)
 Tim penyelamat akan menerima peralatan
perlindungan perorangan (PPE) dan peralatan
penyelamatan (termasuk perangkat BA, Breathing
Apparatus) dan dilatih cara penggunaannya.
Mereka harus dilatih oleh anggota tim kebakaran.
 Personil yang baru tidak boleh menangani tugas
diatas kecuali jika sedang dalam pelatihan dan
didampingi oleh personil yang kompeten yang
mengenal bahaya-bahaya masuk ruang tertutup.
Keselamatan Kerja 137
Prosedur Tagging dan Lagging
Menetapkan persyaratan tagging dan flagging
untuk mencegah terjadinya cedera akibat
kecelakaan dengan cara memastikan bahwa
semua personil mengetahui bahwa katup-
katup atau peralatan dalam keadaan tidak
normal.
Tagging dan flagging  elemen visual untuk
mengingatkan personil akan adanya
peralatan yang tidak pada tempatnya/terisolir.
Bendera
Tag
Keselamatan Kerja 138
Aspek Lingkungan
Limbah berbahaya dan beracun
Limbah yang tidak Berbahaya
Limbah rumahtangga
Keselamatan Kerja 139
Limbah Bahan Berbahaya &
Beracun (Limbah B3)
Lumpur bor, solvent, zat asam, baterai, berbagai macam
bahan kimia komersial, logam berat, lumpur minyak
(sludge), bahan-bahan yang mudah terbakar, meledak,
reaktif, menyebabkan infeksi, dan/atau bahan-bahan
korosif.
Penanganan:
 Tidak boleh dibuang langsung ke dalam air, tanah/ke
udara.
 Pihak-pihak yang menghasilkan limbah B3 harus
menjamin bahwa limbah tersebut diproses,
diolah/dibuang sebagaimana mestinya.
 Tidak boleh disimpan lebih dari 90 hari dan hanya di
kawasan yang memenuhi standar-standar tertentu.
 Pengiriman limbah B3 harus dilakukan ke fasilitas
pengolahan yang disetujui.
 Aktivitas penanganan limbah B3 harus dilaporkan
kepada Bagian HSE.
Keselamatan Kerja 140
Limbah yang tidak Berbahaya
Saringan molekular yang digunakan dalam
penyerapan air, drum yang tidak bisa
digunakan yang telah dibersihkan
sebagaimana mestinya, kaleng-kaleng
aerosol yang kosong, semen sisa, material
packing, bola lampu neon, sebagian besar
bahan penyerap/kain kotor.
Keselamatan Kerja 141
Limbah Rumahtangga
Limbah Padat
 Semua limbah yang bisa terurai secara alamiah
boleh dikirim ke lahan penimbunan / dijadikan
kompos. (contoh: sisa makanan, sampah)
 Semua limbah tidak bisa terurai secara alamiah
harus dibuang ke lahan penimbunan tanah yang
sehat dan diizinkan. (contoh: plastik, gelas, kaleng
logam, besi tua)
Keselamatan Kerja 142
(cont’d)
Limbah cair
 Limbah sanitasi (limbah manusia dan grey water
dari pencucian dan dapur) harus diolah dalam
septic tank atau sistem pengolahan lain yang
sesuai sebelum dibuang.
 Limbah cair rumahtangga/kantor bisa terjadi dari
larutan detergen pencuci bekas yang sudah
lama/tidak digunakan, thinner, toner, dsb.
 Cairan ini tidak boleh dibuang langsung ke air
permukaan dan pada umumnya tidak boleh
dikeluarkan melalui tempat pencucian piring atau
saluran pembuangan lain.
Keselamatan Kerja 143
Aspek Keselamatan
PPE (Personal Protective Equipment)
Penggunaan peralatan & instalasi lain
Transportasi (udara & air)
Keselamatan Kerja 144
Personal Protective Equipment
Topi keselamatan (helm)
Sepatu kerja Coveralls
Sarung tangan kerja
Kacamata pengaman
Helm pengelasan
Tabir pengelasan
Pelindung muka
Penutup telinga (earplug)
Peralatan perlindungan pernapasan
Breathing apparatus
Alat bantu napas
Abbrasive blasting
Keselamatan Kerja 145
Penggunaan Peralatan/Fasilitas
Scaffold
Pelindung jatuh
 Sabuk, tali peredam kejut (self retracting
lifeline,
 sambungan angker, & penyangga angker
Tangga
Rigging
Penanganan & pengambilan sampel
berbahaya
Keselamatan Kerja 146
Perancah (Scaffold)
 Pastikan ground/decking cukup untuk menahan beban
 Semua tiang standar vertical dibangun tegak lurus
terhadap ground
 Punya ikat depan & samping
 Ada pagar pengaman
 Tempat berpijak terbuat dari scaffold boards, papan /
batangan besi
 Tangga akses kencang
 Terlindung dari angin (clamp logam)
 Personil memakai life jacket & sabuk keselamatan
 Memberi tanda peringatan & batas
Keselamatan Kerja 147
Transportasi
Transportasi juga merupakan potensi
bahaya peraturan & prosedur
Udara Helikopter
Dibuat prosedur standar & larangan
Air Kapal
Dibuat standar penggunaan (pemeriksaan
awal & pembatasan, check-in, naik ke kapal,
jika ada hambatan cuaca)
Keselamatan Kerja 148
Analisa Keselamatan Kerja
Analisa KK di BP:
JSA (Job Safety Analysis)
Hanya dilakukan bila suatu pekerjaan akan
dilakukan.
HAZOP
Keselamatan Kerja 149
HAZOP
Tujuan dilakukan HAZOP :
 Identifikasi keselamatan, bahaya & masalah operasi
yang berhubungan dengan proses yang secara
langsung mengancam keselamatan pekerja
produksi/penyebab masalah operasi.
 Menentukan keseriusan dampak masalah
teridentifikasi.
 Identifikasi secara engineering & procedural
safeguards yang sebelumnya telah dibuat.
 Evaluasi kelayakan engineering & procedural
procedural safeguards.
 Rekomendasi safeguards atau prosedur operasi
tambahan jika diperlukan.
Keselamatan Kerja 150
Ruang Lingkup Studi
(HAZOP cont’d)
Dilakukan pada 4 platforms Uniform Complex :
U Flow
UB
UWA
UW Flow
K Platforms:
KA
K Process
K Compression yang terhubung dengan
Uniform Complex
Keselamatan Kerja 151
Kolom Kepala Deskripsi
No Nomor yang direferensi
Guide Word / Deviation Kata-kata panduan yang dijadikan
standard untuk menganalisis dan
menentukan potensi masalah
Possible Causes Penyebab atau masalah yang
teridentifikasi
Possible Consequences Deskripsi konsekuensi dampak yang
mungkin terjadi dari penyebab
Tersebut
Type Jenis masalah yang terlibat
termasuk operasional, keselamatan,
keuangan dan peraturan
Safeguard Deskripsi petunjuk keselamatan
Recommendations / Comments Deskripsi kegiatan yg direkomendasi
Action Party Bagian yang bertanggung jawab
atas kejadian
Metodologi Studi
Keselamatan Kerja 152
Matriks Tingkat ResikoMatriks Tingkat Resiko
ProbabilityProbability
HighHigh MediumMedium LowLow
Potensial ConsequencesPotensial Consequences
> 1 in 10,> 1 in 10,
LikelyLikely
1 in 10 –1 in 10 –
1000,1000,
sometimessometimes
< 1 in< 1 in
1000,1000,
extremelyextremely
unlikelyunlikely
HazardHazard PersonnelPersonnel AssetAsset EnvironmentEnvironment
Very HighVery High
MultipleMultiple
FatalityFatality
>$5>$5 1K-10K bbls spill1K-10K bbls spill HH HH HH
HighHigh
SingleSingle
FatalityFatality
$0.5-$5$0.5-$5 100-1K bbls spill100-1K bbls spill HH HH HH
MediumMedium
PermanentPermanent
DisabilityDisability
$0.1-$0.1-
$0.5$0.5
15-100bbls spills15-100bbls spills HH MM MM
LowLow Minor InjuriesMinor Injuries
$0.001-$0.001-
$0.1$0.1
1-15 bbls spill1-15 bbls spill MM MM LL
Very LowVery Low
First AidFirst Aid
(single injury)(single injury)
<$0.1<$0.1 <1 bbls spill<1 bbls spill MM LL LL
Keselamatan Kerja 153
Tingkat Resiko
 Low Priority
resiko tidak serius & aktifitas yang direkomendasi
tidak digunakan untuk major modification.
 Medium Priority
resiko cukup signifikan & aktifitas yang
direkomendasikan perlu investigasi lanjut untuk dapat
solusi terbaik.
 High Priority
resiko signifikan & berhubungan dengan desain /
filosofi keselamatan. Aktifitas dilakukan segera untuk
dapat solusi optimal & implementasi dilaksanakan
secepat mungkin.
Keselamatan Kerja 154
Kata Panduan
Kata PanduanKata Panduan Kata PanduanKata Panduan Kata PanduanKata Panduan Kata PanduanKata Panduan
No FlowNo Flow More LevelMore Level CompositionComposition Personnel SafetyPersonnel Safety
Less FlowLess Flow Less PressureLess Pressure Corrosion/ErosionCorrosion/Erosion External FactorsExternal Factors
More FlowMore Flow More PressureMore Pressure InstrumentationInstrumentation OperationsOperations
Reverse FlowReverse Flow Less TemperatureLess Temperature ReliefRelief MaintenanceMaintenance
Misdirected FlowMisdirected Flow More TemperatureMore Temperature Personnel SafetyPersonnel Safety DrawingDrawing
Less LevelLess Level ContaminantsContaminants ReliefRelief
Keselamatan Kerja 155
Analisa Kerugian
SDM
Semua pembayaran kesehatan karyawan
ditangggung penuh oleh perusahaan.
Jika kecelakaan kerja terjadi di tempat kerja maka
perusahaan menyediakan alat pengangkutan korban
menuju rumah sakit, semua biaya pengobatan dan
perawatan ditangggung sampai dapat bekerja
kembali.
Jika pekerja tidak dapat bekerja / cacat karena
kecelakaan, meninggal karena kecelakaan /
meningggal mendadak di tempat kerja maka
perusahaan memberikan santunan untuk pekerja dan
atau keluarganya sebesar 72 x Upah.
Keselamatan Kerja 156
Asset
Semua peralatan yang dimiliki perusahaan
diasuransikan.
Jika kecelakaan tidak besar maka perusahan
memperbaiki sendiri.
Lingkungan
Jika terjadi kerusakan lingkungan yang disebabkan
oleh kecelakan maupun operasi perusahaan, maka
perusahaan berusaha memenuhi kewajiban sesuai
dengan klaim yang ada.
Produktivitas
Perusahaan langsung menghentikan aktifitas
produksi jika terjadi kecelakaan.
Selain itu warning kecil pun juga menjadi perhatian
utama. Sangat memungkinkan jika suatu warning
kecil dapat menghentikan operasi produksi.
Keselamatan Kerja 157
KILANG UNIT PENGOLAHAN V
PERTAMINA BALIKPAPAN
Keselamatan Kerja 158
Sejarah dan latar belakang
 1897 → ditemukan sumber minyak di Sanga, Tarakan,
Samboja, dan Bunyu
 1946 → direnovasi karena hancur dalam PD II,
membangun PMK I & II, Wax Plant, HVU I
 1997 → PMK I & II diganti menjadi CDU V, dan HVU I
menjadi HVU III
 Crude Oil berasal dari Minas, Tanjung Sepinggan,
Badak, Handil, Bekapai, Arjuna, Attaka, dll. Kadang-
kadang berasal dari luar negeri : Jabiru, Chalyst,
Crude(Auatralia), dan Tapis crude(Malaysia)
 Produk → motor gasoline, kerosene, avtur, solar, minyak
diesel, fuel oil, Heavy Naphta, LPG, wax
Keselamatan Kerja 159
IKHTISAR KILANG
KILANG BALIKPAPAN I
 Crude Distillation Unit
 Unit Penyulingan Hampa (HVU III)
 Wax Plant
 Dehydration Plant
KILANG BALIKPAPAN II
 Hydroskimming Complex (HSC)
 Hydrocracking Complex (HCC)
Keselamatan Kerja 160
PLANT PENUNJANG
 Fuel Gas System, Plant 15
 Flare System, Plant 19
 Caustic Soda Plant, Plant 25
 BFWand Steam, Plant 31
 Cooling WaterSystem, Plant 32

Airand Nitrogen Plant, Plant 35
Keselamatan Kerja 161
CRUDE OIL (MINYAK BUMI)
 Secara fisik merupakan cairan yang mengandung gas, cairan,
dan elemen-elemen padat yang terlarut di dalamnya
 Terbentuk dari peristiwa dekomposisi berbagai macam hewan
dan tumbuhan jutaan tahun yang lalu
 Umumnya bercampur dengan air garam dan gas alam, yang
membentuk 3 lapisan
 Dipergunakan luas sebagai bahan bakar
 Berdasarkan strukturnya, dibagi menjadi 4 golongan utama :
1. Senyawa golongan parafin
2. Senyawa golongan naphten
3. Senyawa golongan aromatik
4. Senyawa golongan olefin
Keselamatan Kerja 162
PROSES Minyak Mentah
Pemanasan Awal
Desalter
Crude heater
Kolom Destilasi
Produk
Keselamatan Kerja 163
Produk
HGO LGO
Overhead vapor Overhead Liquid
Kerosene
Reduced Crude
Keselamatan Kerja 164
Aspek Keselamatan MaterialAspek Keselamatan Material
MaterialMaterial
PotensiPotensi
BahayaBahaya
PenangananPenanganan
Crude OilCrude Oil
(bahan baku)(bahan baku)
• Iritasi mataIritasi mata
• Iritasi saluranIritasi saluran
pernapasanpernapasan
• Iritasi kulitIritasi kulit
• GangguanGangguan
syarafsyaraf
• Jika terkena mata, segera basuh dengan airJika terkena mata, segera basuh dengan air
• Jika tertelan jangan dimuntahkan, segera hubungi dokterJika tertelan jangan dimuntahkan, segera hubungi dokter
• Bawa korban ke udara segar jika terhirupBawa korban ke udara segar jika terhirup
• Jika terbakar, padamkan dengan dry chemical, COJika terbakar, padamkan dengan dry chemical, CO22 , water spray, water spray
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja

More Related Content

What's hot

Pencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerjaPencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerja
Soni Fariski
 
Buku k3 a5
Buku k3 a5Buku k3 a5
Buku k3 a5
Abdul YD
 
Dasar dasar k3 (1)
Dasar  dasar k3 (1)Dasar  dasar k3 (1)
Dasar dasar k3 (1)
Satrio Adi
 
Anatomi & Pencegahan Kecelakaan
Anatomi & Pencegahan KecelakaanAnatomi & Pencegahan Kecelakaan
Anatomi & Pencegahan Kecelakaan
Addy Hidayat
 

What's hot (20)

Hazard dan risiko
Hazard dan risikoHazard dan risiko
Hazard dan risiko
 
Topik 1 konsep kselamtan & ksihatan
Topik 1 konsep kselamtan & ksihatanTopik 1 konsep kselamtan & ksihatan
Topik 1 konsep kselamtan & ksihatan
 
01 k3 lh
01 k3 lh01 k3 lh
01 k3 lh
 
Topik 3 punca kmalangan&pcegahan
Topik 3 punca kmalangan&pcegahanTopik 3 punca kmalangan&pcegahan
Topik 3 punca kmalangan&pcegahan
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
K3: Dasar-Dasar Keselamtan Kerja dan Bahaya
K3: Dasar-Dasar Keselamtan Kerja dan BahayaK3: Dasar-Dasar Keselamtan Kerja dan Bahaya
K3: Dasar-Dasar Keselamtan Kerja dan Bahaya
 
Unit1 OSHA
Unit1 OSHAUnit1 OSHA
Unit1 OSHA
 
Pencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerjaPencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerja
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
 
Buku k3 a5
Buku k3 a5Buku k3 a5
Buku k3 a5
 
K3 mekanik
K3 mekanikK3 mekanik
K3 mekanik
 
LANGKAH - LANGKAH PENCEGAHAN KEMALANGAN DI TEMPAT KERJA
LANGKAH - LANGKAH PENCEGAHAN KEMALANGAN DI TEMPAT KERJALANGKAH - LANGKAH PENCEGAHAN KEMALANGAN DI TEMPAT KERJA
LANGKAH - LANGKAH PENCEGAHAN KEMALANGAN DI TEMPAT KERJA
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 
HSE MANAJEMEN SYSTEM
HSE MANAJEMEN SYSTEMHSE MANAJEMEN SYSTEM
HSE MANAJEMEN SYSTEM
 
Dasar dasar k3 (1)
Dasar  dasar k3 (1)Dasar  dasar k3 (1)
Dasar dasar k3 (1)
 
Power Point k3 kimia
Power Point k3 kimia Power Point k3 kimia
Power Point k3 kimia
 
K3
K3K3
K3
 
1. kesehatan dan keselamatan kerja
1. kesehatan dan keselamatan kerja1. kesehatan dan keselamatan kerja
1. kesehatan dan keselamatan kerja
 
Modul keselamatan-dan-kesehatan-kerja
Modul keselamatan-dan-kesehatan-kerjaModul keselamatan-dan-kesehatan-kerja
Modul keselamatan-dan-kesehatan-kerja
 
Anatomi & Pencegahan Kecelakaan
Anatomi & Pencegahan KecelakaanAnatomi & Pencegahan Kecelakaan
Anatomi & Pencegahan Kecelakaan
 

Viewers also liked

Analisa kecelakaan kerja
Analisa kecelakaan kerja Analisa kecelakaan kerja
Analisa kecelakaan kerja
Soni Fariski
 
Statistik dan analisa k3
Statistik dan analisa k3Statistik dan analisa k3
Statistik dan analisa k3
Macan Sumatra
 
Panduan k3 pengemudi forklift
Panduan k3 pengemudi forkliftPanduan k3 pengemudi forklift
Panduan k3 pengemudi forklift
slametr
 
10 Forklift Safety Rules - A Review
10 Forklift Safety Rules - A Review10 Forklift Safety Rules - A Review
10 Forklift Safety Rules - A Review
Creative Safety Supply
 

Viewers also liked (20)

Analisa kecelakaan kerja
Analisa kecelakaan kerja Analisa kecelakaan kerja
Analisa kecelakaan kerja
 
Statistik dan analisa k3
Statistik dan analisa k3Statistik dan analisa k3
Statistik dan analisa k3
 
Sistem keamanan dan keselamatan kapal
Sistem keamanan dan keselamatan kapalSistem keamanan dan keselamatan kapal
Sistem keamanan dan keselamatan kapal
 
Ms active directory_design_guide
Ms active directory_design_guideMs active directory_design_guide
Ms active directory_design_guide
 
Surat ijin pelatihan blog
Surat ijin pelatihan blogSurat ijin pelatihan blog
Surat ijin pelatihan blog
 
Kb 1 konsep dasar bencana
Kb 1 konsep dasar bencanaKb 1 konsep dasar bencana
Kb 1 konsep dasar bencana
 
Kittelson Workshop: Road Safety Audit
Kittelson Workshop: Road Safety AuditKittelson Workshop: Road Safety Audit
Kittelson Workshop: Road Safety Audit
 
Dasar dasar k3
Dasar   dasar k3Dasar   dasar k3
Dasar dasar k3
 
WAWASAN NASIONAL INDONESIA WILAYAH LAUT
WAWASAN NASIONAL INDONESIA WILAYAH LAUTWAWASAN NASIONAL INDONESIA WILAYAH LAUT
WAWASAN NASIONAL INDONESIA WILAYAH LAUT
 
Road safety audit presentation with special application to pedestrian issues
Road safety audit presentation with special application to pedestrian issuesRoad safety audit presentation with special application to pedestrian issues
Road safety audit presentation with special application to pedestrian issues
 
ROAD SAFETY AUDIT
ROAD SAFETY AUDITROAD SAFETY AUDIT
ROAD SAFETY AUDIT
 
Kb 1 penanganan luka atau cedera
Kb 1 penanganan luka atau cederaKb 1 penanganan luka atau cedera
Kb 1 penanganan luka atau cedera
 
10 aturan keselamatan forklift
10 aturan keselamatan forklift10 aturan keselamatan forklift
10 aturan keselamatan forklift
 
Panduan k3 pengemudi forklift
Panduan k3 pengemudi forkliftPanduan k3 pengemudi forklift
Panduan k3 pengemudi forklift
 
K3 l forklift
K3 l forkliftK3 l forklift
K3 l forklift
 
10 Forklift Safety Rules - A Review
10 Forklift Safety Rules - A Review10 Forklift Safety Rules - A Review
10 Forklift Safety Rules - A Review
 
Fork Lift Training
Fork Lift TrainingFork Lift Training
Fork Lift Training
 
Dasar- dasar K3
Dasar- dasar K3Dasar- dasar K3
Dasar- dasar K3
 
Presentasi alat berat jenis Dump Truck
Presentasi alat berat jenis Dump TruckPresentasi alat berat jenis Dump Truck
Presentasi alat berat jenis Dump Truck
 
Konsep hazard risk accident
Konsep hazard risk accidentKonsep hazard risk accident
Konsep hazard risk accident
 

Similar to Keselamatan Kerja

Lembar data keselamatan bahan presentasi
Lembar data keselamatan bahan presentasiLembar data keselamatan bahan presentasi
Lembar data keselamatan bahan presentasi
Nasrul27
 
kesehatan-dan-keselamatan-kerja-dan-lingkungan-hidup.ppt
kesehatan-dan-keselamatan-kerja-dan-lingkungan-hidup.pptkesehatan-dan-keselamatan-kerja-dan-lingkungan-hidup.ppt
kesehatan-dan-keselamatan-kerja-dan-lingkungan-hidup.ppt
Nursaadah71
 
chemical management : chemical control and scheduled waste handler.pdf
chemical management : chemical control and scheduled waste handler.pdfchemical management : chemical control and scheduled waste handler.pdf
chemical management : chemical control and scheduled waste handler.pdf
mamu21
 
Materi 02 - Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pdf
Materi 02 - Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pdfMateri 02 - Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pdf
Materi 02 - Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pdf
agussetiawan534534
 
Modul Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
Modul Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan HidupModul Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
Modul Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
kopishare
 
Bahaya Fisik dan Keshtn Kerja dan P3K.pdf
Bahaya Fisik dan Keshtn Kerja dan P3K.pdfBahaya Fisik dan Keshtn Kerja dan P3K.pdf
Bahaya Fisik dan Keshtn Kerja dan P3K.pdf
ssuserc8afba1
 

Similar to Keselamatan Kerja (20)

menerapkan_k3.pdf
menerapkan_k3.pdfmenerapkan_k3.pdf
menerapkan_k3.pdf
 
K3_Konstruksi umg.pdf
K3_Konstruksi umg.pdfK3_Konstruksi umg.pdf
K3_Konstruksi umg.pdf
 
Kebakaran. Samiarto.pptx
Kebakaran. Samiarto.pptxKebakaran. Samiarto.pptx
Kebakaran. Samiarto.pptx
 
Electric Hazard Safety - PGE (IND).pdf
Electric Hazard Safety - PGE (IND).pdfElectric Hazard Safety - PGE (IND).pdf
Electric Hazard Safety - PGE (IND).pdf
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.ppt
Keselamatan dan Kesehatan  Kerja.pptKeselamatan dan Kesehatan  Kerja.ppt
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.ppt
 
Smn 1013 topik 1 keselamatan dan pengelolaan bengkel
Smn 1013   topik 1 keselamatan dan pengelolaan bengkelSmn 1013   topik 1 keselamatan dan pengelolaan bengkel
Smn 1013 topik 1 keselamatan dan pengelolaan bengkel
 
2. Peraturan Perundangan.ppt
2. Peraturan Perundangan.ppt2. Peraturan Perundangan.ppt
2. Peraturan Perundangan.ppt
 
Lembar data keselamatan bahan presentasi
Lembar data keselamatan bahan presentasiLembar data keselamatan bahan presentasi
Lembar data keselamatan bahan presentasi
 
kesehatan-dan-keselamatan-kerja-dan-lingkungan-hidup.ppt
kesehatan-dan-keselamatan-kerja-dan-lingkungan-hidup.pptkesehatan-dan-keselamatan-kerja-dan-lingkungan-hidup.ppt
kesehatan-dan-keselamatan-kerja-dan-lingkungan-hidup.ppt
 
chemical management : chemical control and scheduled waste handler.pdf
chemical management : chemical control and scheduled waste handler.pdfchemical management : chemical control and scheduled waste handler.pdf
chemical management : chemical control and scheduled waste handler.pdf
 
Materi 02 - Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pdf
Materi 02 - Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pdfMateri 02 - Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pdf
Materi 02 - Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pdf
 
PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH ZAT KIMIA.pdf
PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH ZAT KIMIA.pdfPENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH ZAT KIMIA.pdf
PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH ZAT KIMIA.pdf
 
1. risiko dan hazard k3 dalam asuhan keperawatan.pptx
1. risiko dan hazard k3 dalam asuhan keperawatan.pptx1. risiko dan hazard k3 dalam asuhan keperawatan.pptx
1. risiko dan hazard k3 dalam asuhan keperawatan.pptx
 
bahan ajar telkom university pk dan e
bahan ajar telkom university pk dan ebahan ajar telkom university pk dan e
bahan ajar telkom university pk dan e
 
Materi K3
Materi K3Materi K3
Materi K3
 
Modul Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
Modul Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan HidupModul Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
Modul Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
 
03. Keselamatan kerja.ppt
03. Keselamatan kerja.ppt03. Keselamatan kerja.ppt
03. Keselamatan kerja.ppt
 
k3-170411031246.pdf
k3-170411031246.pdfk3-170411031246.pdf
k3-170411031246.pdf
 
K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN ABCD update.pptx
K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN ABCD update.pptxK3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN ABCD update.pptx
K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN ABCD update.pptx
 
Bahaya Fisik dan Keshtn Kerja dan P3K.pdf
Bahaya Fisik dan Keshtn Kerja dan P3K.pdfBahaya Fisik dan Keshtn Kerja dan P3K.pdf
Bahaya Fisik dan Keshtn Kerja dan P3K.pdf
 

Recently uploaded

SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
YosuaNatanael1
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
ssuserbb0b09
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
nadyahermawan
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
Zuheri
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 

Recently uploaded (20)

SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 

Keselamatan Kerja

  • 1. Keselamatan Kerja 1 KESELAMATAN KERJAKESELAMATAN KERJA ANONDHO WIJANARKO Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Indonesia
  • 2. Keselamatan Kerja 2 LATAR BELAKANG KESELAMATAN KERJA KECELAKAAN INDUSTRI KIMIA
  • 3. Keselamatan Kerja 3 KECELAKAAN INDUSTRI KIMIA Many potential dangerous chemical substances (risk)  Death or personal injury  High potential magnitude of the occured explosion  Financial loss occured after disaster accident (loss, damage or destruction of property other than the product itself)  Health-care – continuous exposure to error (impact) $110M $950M $440M $1.35BN $300M $0 $200M $400M $600M $800M $1BN $1.2BN $1.4BN '98 '99 '00 '01 '02* * 02 Loss Exceeding $50M include: Gas, plant fire, Kuwait $150M Refinery fire, Japan $ 75M Power station flood, Washington State $ 70M
  • 4. Keselamatan Kerja 4 FLIXBOROUGH, UK (1974) CYCLOHEXANEFLIXBOROUGH, UK (1974) CYCLOHEXANE (28 deaths, 104 injured(28 deaths, 104 injured 3000 evacuated)3000 evacuated) vapour cloud explosionvapour cloud explosion
  • 5. Keselamatan Kerja 5 (167 deaths)(167 deaths)PIPER ALPHA (1988)PIPER ALPHA (1988)
  • 6. Keselamatan Kerja 6 PHILLIPS 66, PASADENA, TX 1989 (ISOBUTANE LEAK)PHILLIPS 66, PASADENA, TX 1989 (ISOBUTANE LEAK) (23 deaths, 125 injured(23 deaths, 125 injured 1300 evacuated)1300 evacuated)
  • 7. Keselamatan Kerja 7 CONCEPT SCIENCES (1999) - KOH + NHCONCEPT SCIENCES (1999) - KOH + NH22OH (5 deaths)OH (5 deaths)
  • 8. Keselamatan Kerja 8 AMMONIUM NITRATE EXPLOSION, TOULOUSE, FRANCE (2001)
  • 9. Keselamatan Kerja 9 Seveso, Italy (1976)Seveso, Italy (1976) – herbicide plant, runaway reaction,– herbicide plant, runaway reaction, chemical release,chemical release, 447 injured447 injured, long term health problems,, long term health problems, $50,000,000$50,000,000 Bhopal, India (1984)Bhopal, India (1984) - pesticide plant, chemical release,- pesticide plant, chemical release, 2,5002,500 deaddead, 200,000 injured,, 200,000 injured, $250,000,000$250,000,000 Chernobyl, USSR (1986)Chernobyl, USSR (1986) – nuclear reactor,– nuclear reactor, 31 dead31 dead, 237 injured,, 237 injured, long term health problems,long term health problems, $3,000,000,000$3,000,000,000.. Basle, Switzerland (1986)Basle, Switzerland (1986) – chemical warehouse fire,– chemical warehouse fire, 0 dead0 dead, 0, 0 injured, environmental damage.injured, environmental damage.
  • 10. Keselamatan Kerja 10 PERATURAN KESELAMATAN KERJA UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJAUNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA No. 1 Tahun 1970 PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA Per.05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ILO CILO CODEODE OFOF PPRACTISE,RACTISE, PREVENTION OF MAJOR INDUSTRIALPREVENTION OF MAJOR INDUSTRIAL ACCIDENTSACCIDENTS
  • 11. Keselamatan Kerja 11 PREVENTION OF MAJORPREVENTION OF MAJOR INDUSTRIAL ACCIDENTSINDUSTRIAL ACCIDENTS ILO CILO CODEODE OFOF PPRACTISERACTISE Geneva, International Labour Orgasnization, 1991 ISBN 92-2-107101-4
  • 12. Keselamatan Kerja 12 ILO CILO CODEODE OFOF PPRACTISERACTISE  Peraturan/standar ILO berupa panduan praktis yang ditetapkan diPeraturan/standar ILO berupa panduan praktis yang ditetapkan di industri dalam upaya mencegah terjadinya kecelakaan-kecelakaanindustri dalam upaya mencegah terjadinya kecelakaan-kecelakaan besar seiring dengan kenaikan produksi, penyimpanan danbesar seiring dengan kenaikan produksi, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahayapenggunaan bahan berbahaya  Tujuan panduan praktis adalah untuk memberikan arahan tentangTujuan panduan praktis adalah untuk memberikan arahan tentang pengaturan administasi, hukum dan sistem teknis untukpengaturan administasi, hukum dan sistem teknis untuk pengendalian instalasi bersiko tinggi yang dilakukan denganpengendalian instalasi bersiko tinggi yang dilakukan dengan memberikan perlindungan kepada pekerja, masyarakat danmemberikan perlindungan kepada pekerja, masyarakat dan lingkungan dengan mencegah terjadinya kecelakan besar yanglingkungan dengan mencegah terjadinya kecelakan besar yang mungkin terjadi dan meminimalisasikan dampak dari kecelakaanmungkin terjadi dan meminimalisasikan dampak dari kecelakaan tersebuttersebut  Penerapan panduan praktis dilakukan pada instalasi beresikoPenerapan panduan praktis dilakukan pada instalasi beresiko tinggi yang diidentifikasikan dengan keberadaan zat-zattinggi yang diidentifikasikan dengan keberadaan zat-zat berbahaya yang membutuhkan perhatian tinggi.berbahaya yang membutuhkan perhatian tinggi.
  • 13. Keselamatan Kerja 13  Instalasi beresiko tinggi berdasarkan jenis dan kuantitasnyaInstalasi beresiko tinggi berdasarkan jenis dan kuantitasnya menurut panduan praktis:menurut panduan praktis:  Industri kimia dan petrokimiaIndustri kimia dan petrokimia  Industri penyulingan minyakIndustri penyulingan minyak  Instalasi penyimpanan gas alam cair (LNG)Instalasi penyimpanan gas alam cair (LNG)  Instalasi penyimpanan gas dan cairan yang mudah terbakarInstalasi penyimpanan gas dan cairan yang mudah terbakar  Gudang bahan-bahan kimiaGudang bahan-bahan kimia  Instalasi penyulingan air bersih dengan menggunakan klorinInstalasi penyulingan air bersih dengan menggunakan klorin  Industri Pupuk dan PestisidaIndustri Pupuk dan Pestisida  Instalasi beresiko tinggi berdasarkan jenis dan kuantitasnya diluarInstalasi beresiko tinggi berdasarkan jenis dan kuantitasnya diluar cakupan panduan praktis:cakupan panduan praktis:  Instalasi NuklirInstalasi Nuklir  Pangkalan Militer (instalasi biologi, nuklir dan kimia serta pusatPangkalan Militer (instalasi biologi, nuklir dan kimia serta pusat persenjataaan)persenjataaan) ILO CILO CODEODE OFOF PPRACTISERACTISE
  • 14. Keselamatan Kerja 14  Instalasi beresiko tinggi adalah instalasi industri permanen atauInstalasi beresiko tinggi adalah instalasi industri permanen atau sementara, yang menyimpan, memproses atau memproduksi zat-sementara, yang menyimpan, memproses atau memproduksi zat- zat berbahaya dalam bentuk dan jumlah tertentu menurutzat berbahaya dalam bentuk dan jumlah tertentu menurut peraturan yang berlaku yang berpotensi menjadi penyebabperaturan yang berlaku yang berpotensi menjadi penyebab terjadinya kecelakaan besar.terjadinya kecelakaan besar.  Identifikasi bahan berbahaya menurut jenis dan tingkat kuantitasIdentifikasi bahan berbahaya menurut jenis dan tingkat kuantitas ambang terjadinya kecelakaan besarambang terjadinya kecelakaan besar  Bahan kimia sangat beracun : methyl isocyanate, phosgeneBahan kimia sangat beracun : methyl isocyanate, phosgene  Bahan kimia beracun: acrylonitrile, ammonia, chlorine,Bahan kimia beracun: acrylonitrile, ammonia, chlorine, sulphur dioxide, hydrogen sulphide, hydrogen cyanide,sulphur dioxide, hydrogen sulphide, hydrogen cyanide, carbon disulphide, hydrogen fluoride, hydrogen chloride,carbon disulphide, hydrogen fluoride, hydrogen chloride, sulphur trioxidesulphur trioxide  Gas dan cairan mudah terbakarGas dan cairan mudah terbakar  Bahan peledak: ammonium nitrate, nitroglycerine, C4, PETN,Bahan peledak: ammonium nitrate, nitroglycerine, C4, PETN, TNTTNT ILO CILO CODEODE OFOF PPRACTISERACTISE
  • 15. Keselamatan Kerja 15  Alur informasi pada instalasi beresiko tinggiAlur informasi pada instalasi beresiko tinggi  Manajemen keseluruhan instalasi beresiko tinggi harusManajemen keseluruhan instalasi beresiko tinggi harus melaporkan secara rinci aktifitasnya kepada pihak yangmelaporkan secara rinci aktifitasnya kepada pihak yang berwenangberwenang  Laporan keselamatan kerja instalsi beresiko tinggi harusLaporan keselamatan kerja instalsi beresiko tinggi harus disiapkan oleh manajemen dan berisi informasi teknis tentangdisiapkan oleh manajemen dan berisi informasi teknis tentang disain dan cara kerja instalasi, penjelasan rinci manajemendisain dan cara kerja instalasi, penjelasan rinci manajemen keselamatan kerja dalam instalasi, informasi tentang bahayakeselamatan kerja dalam instalasi, informasi tentang bahaya dari instalasi secara sistematis, teridentifikasi dandari instalasi secara sistematis, teridentifikasi dan terdokumentasi serta informasi tentang bahaya kecelakaanterdokumentasi serta informasi tentang bahaya kecelakaan dan ketentuan keadaan darurat yang akan mengurangidan ketentuan keadaan darurat yang akan mengurangi dampak dari kecelakaan yang akan terjadi.dampak dari kecelakaan yang akan terjadi.  Semua informasi khususnya yang berkenaan dengan instalasiSemua informasi khususnya yang berkenaan dengan instalasi beresiko tinggi harus disediakan bagi para pihak yangberesiko tinggi harus disediakan bagi para pihak yang berkepentingan.berkepentingan.  Informasi keselamatan kerja yang tepat khususnya padaInformasi keselamatan kerja yang tepat khususnya pada instalasi beresiko tinggi dikomunikasikan melalui pelatihaninstalasi beresiko tinggi dikomunikasikan melalui pelatihan kepada pekerja, dan dapat digunakan untuk persiapankepada pekerja, dan dapat digunakan untuk persiapan pekerjaan dan pengendalian dalam keadaan darurat.pekerjaan dan pengendalian dalam keadaan darurat. ILO CILO CODEODE OFOF PPRACTISERACTISE
  • 16. Keselamatan Kerja 16  Audit Instalasi beresiko tinggiAudit Instalasi beresiko tinggi  Instalasi beresiko tinggi diaudit oleh manajemen audit yangInstalasi beresiko tinggi diaudit oleh manajemen audit yang ditunjuk pemegang otoritas sesuai dengan ketentuan yangditunjuk pemegang otoritas sesuai dengan ketentuan yang berlaku di wilayah instalasi itu beradaberlaku di wilayah instalasi itu berada  Audit mencakup identifikasi kejadian tidak terkendali yangAudit mencakup identifikasi kejadian tidak terkendali yang memicu timbulnya kebakaran, ledakan atau terlepasnya zat-zatmemicu timbulnya kebakaran, ledakan atau terlepasnya zat-zat beracunberacun  Audit mencakup estimasi potensi bahaya sebagai konsekuensiAudit mencakup estimasi potensi bahaya sebagai konsekuensi dari ledakan, kebakaran maupun terlepasnya zat-zat beracundari ledakan, kebakaran maupun terlepasnya zat-zat beracun  Audit mempertimbangkan potensi efek lanjutan yang terjadiAudit mempertimbangkan potensi efek lanjutan yang terjadi pada instalasi beresiko tinggi lainnya yang ada disekitarnyapada instalasi beresiko tinggi lainnya yang ada disekitarnya  Audit mempertimbangkan kesesuaian pengukuranAudit mempertimbangkan kesesuaian pengukuran keselamatan kerja yang digunakan dalam identifikasikeselamatan kerja yang digunakan dalam identifikasi kemungkinan terjadinya bahaya untuk menjamin validitas hasilkemungkinan terjadinya bahaya untuk menjamin validitas hasil audit itu sendiriaudit itu sendiri  Audit memperhitungkan analisa resiko secara menyeluruh dariAudit memperhitungkan analisa resiko secara menyeluruh dari keterkaitan antara kecelakaan besar yang mungkin timbulketerkaitan antara kecelakaan besar yang mungkin timbul dengan letak instalasi beresiko tinggi itu sendiri.dengan letak instalasi beresiko tinggi itu sendiri. ILO CILO CODEODE OFOF PPRACTISERACTISE
  • 17. Keselamatan Kerja 17  Manajemen pengendalian resiko kecelakaan dan pengamanan pada instalasi beresiko tinggi meliputi:  Disain, fabrikasi dan penginstalasian pabrik yang aman, termasuk penggunaan komponen peralatan bermutu tinggi  Pemeliharaan pabrik secara rutin  Pengoperasian pabrik sesuai prosedur yang berlaku  Pengelolaan keselamatan lingkungan kerja secara baik  Inspeksi secara rutin terhadap keseluruhan instalasi yang diikuti dengan perbaikan atau penggantian komponen peralatan yang dibutuhkan  Pengawasan rutin terhadap keamanan dan sistem pendukungnyaPengawasan rutin terhadap keamanan dan sistem pendukungnya  Ketersediaan dan inspeksi rutin peralatan keselamatan kerja yang dapat digunakan dalam kondisi darurat  Analisa bahaya dan resiko yang terjadi akibat kerusakan komponen peralatan, pengoperasian instalasi yang abnormal, faktor kesalahan manusia dan manajemen, pengaruh kecelakaan yang terjadi di sekitar instalasi, bencana alam, tindakan kejahatan dan sabotase  Analisa komprehensif terhadap modifikasi peralatan dan instalasi baruAnalisa komprehensif terhadap modifikasi peralatan dan instalasi baru  Penyebaran informasi dan pelatihan keselamatan kerja bagi setiapPenyebaran informasi dan pelatihan keselamatan kerja bagi setiap pekerja pada instalasi tersebutpekerja pada instalasi tersebut  Penyebaran informasi secara berkala kepada masyarakat yang tinggalPenyebaran informasi secara berkala kepada masyarakat yang tinggal atau bekerja di sekitar lokasi instalasi industriatau bekerja di sekitar lokasi instalasi industri ILO CILO CODEODE OFOF PPRACTISERACTISE
  • 18. Keselamatan Kerja 18  Analisa Bahaya dan Resiko meliputi:Analisa Bahaya dan Resiko meliputi:  Identifikasi bahan beracun, reaktif dan eksplosif yangIdentifikasi bahan beracun, reaktif dan eksplosif yang disimpan, diproses atau diproduksidisimpan, diproses atau diproduksi  Identifikasi kegagalan potensial yang dapat menyebabkanIdentifikasi kegagalan potensial yang dapat menyebabkan kondisi pengoperasian abnormal dan menimbulkankondisi pengoperasian abnormal dan menimbulkan kecelakaankecelakaan  Analisa konsekuensi dari kecelakaan yang terjadi terhadapAnalisa konsekuensi dari kecelakaan yang terjadi terhadap pekerja dan masyarakat sekitarpekerja dan masyarakat sekitar  Tindakan pencegahan terhadap terjadinya kecelakaanTindakan pencegahan terhadap terjadinya kecelakaan ILO CILO CODEODE OFOF PPRACTISERACTISE
  • 19. Keselamatan Kerja 19  HAZOP (an example of Hazard and Risk Analysis)HAZOP (an example of Hazard and Risk Analysis)  Identifikasi penyimpangan/deviasi yang terjadi padaIdentifikasi penyimpangan/deviasi yang terjadi pada pengoperasian suatu instalasi industri dan kegagalanpengoperasian suatu instalasi industri dan kegagalan operasinya yang menimbulkan keadaan tidak terkendalioperasinya yang menimbulkan keadaan tidak terkendali  Dilakukan pada tahap perencanaan untuk instalasiDilakukan pada tahap perencanaan untuk instalasi industri baruindustri baru  Dilakukan sebelum melakukan modifikasi peralatan atauDilakukan sebelum melakukan modifikasi peralatan atau penambahan instalasi baru dari instalasi industri lamapenambahan instalasi baru dari instalasi industri lama  Analisa sistematis terhadap kondisi kritis disainAnalisa sistematis terhadap kondisi kritis disain instalasi industri, pengaruhnya dan penyimpanganinstalasi industri, pengaruhnya dan penyimpangan potensial yang terjadi serta potensi bahayanyapotensial yang terjadi serta potensi bahayanya  Dilakukan oleh kelompok para ahli dari multi disiplinDilakukan oleh kelompok para ahli dari multi disiplin ilmu dan dipimpin oleh spesials keselamatan kerja yangilmu dan dipimpin oleh spesials keselamatan kerja yang berpengalaman atau oleh konsultan pelatihan khususberpengalaman atau oleh konsultan pelatihan khusus ILO CILO CODEODE OFOF PPRACTISERACTISE
  • 20. Keselamatan Kerja 20  Perencanaan Keadaan DaruratPerencanaan Keadaan Darurat  Bertujuan untuk melokalisasi bahaya dan meminimalisasi dampaknyaBertujuan untuk melokalisasi bahaya dan meminimalisasi dampaknya  Identifikasi jenis-jenis kecelakaan yang potensialIdentifikasi jenis-jenis kecelakaan yang potensial  On site emergencyOn site emergency  Perencanaan keadaan darurat didasarkan pada konsekuensi yang timbul dariPerencanaan keadaan darurat didasarkan pada konsekuensi yang timbul dari kecelakaan besar yang potensialkecelakaan besar yang potensial  Penanganan keadaan darurat dilakukan tenaga penanggulangan kecelakaan dalamPenanganan keadaan darurat dilakukan tenaga penanggulangan kecelakaan dalam jumlah yang cukupjumlah yang cukup  Perencanaan keadan darurat merupakan uji dan pengidentifikasian kelemahan instalasiPerencanaan keadan darurat merupakan uji dan pengidentifikasian kelemahan instalasi industri yang akan secepatnya diperbaikiindustri yang akan secepatnya diperbaiki  Antisipasi bahaya dengan memperhatikan: kekerapan terjadinya kecelakaan, hubunganAntisipasi bahaya dengan memperhatikan: kekerapan terjadinya kecelakaan, hubungan dengan pihak berwenang di luar lokasi, prosedur menghidupkan tanda bahaya,dengan pihak berwenang di luar lokasi, prosedur menghidupkan tanda bahaya, komunikasi internal dan eksternal instalasi serta lokasi dan pola pengaturan dari pusatkomunikasi internal dan eksternal instalasi serta lokasi dan pola pengaturan dari pusat pengelola gawat daruratpengelola gawat darurat  Fasilitas penanganan keadaan darurat: telepon, radio dan alat komunikasi internal-Fasilitas penanganan keadaan darurat: telepon, radio dan alat komunikasi internal- eksternal yang memadai, peta yang menunjukan keberadaan bahan berbahaya, alateksternal yang memadai, peta yang menunjukan keberadaan bahan berbahaya, alat penunjuk arah dan pengukur kecepatan angin, alat penyelamatan diri, daftar lengkappenunjuk arah dan pengukur kecepatan angin, alat penyelamatan diri, daftar lengkap pekerja, ...pekerja, ...  Off site emergencyOff site emergency  Perencanaan disiapkan oleh dan merupakan otoritas yang kompeten yang diatur melaluiPerencanaan disiapkan oleh dan merupakan otoritas yang kompeten yang diatur melalui kebijakan, peraturan atau perundangan.kebijakan, peraturan atau perundangan.  Perencanaan ini merupakan antisipasi dari bahaya dalam skala besar danPerencanaan ini merupakan antisipasi dari bahaya dalam skala besar dan penanganannya terkait dengan otoritas lokal penanggulangan kecelakaanpenanganannya terkait dengan otoritas lokal penanggulangan kecelakaan  Perencanaan didasarkan pada informasi atas konsekuensi yang timbul dari kecelakaanPerencanaan didasarkan pada informasi atas konsekuensi yang timbul dari kecelakaan besar yang potensialbesar yang potensial ILO CILO CODEODE OFOF PPRACTISERACTISE
  • 21. Keselamatan Kerja 21  Konsultan Keselamatan Kerja Tugas dan wewenang:  Membuat analisa bahaya dan resiko serta mempersiapkan laporan keselamatan kerja bekerjasama dengan manajemen audit  Menetapkan garis besar disain dan operasi instalasi industri yang aman, serta pengaplikasiannya dalam desain peralatan, proses kendali, pengoperasian secara manual, ...  Menganalisa konsekuensi dari kecelakan potensial dengan permodel dampak potensialnya  Menetapkan penanganan keadaan darurat on site dan perencanaan keadaan darurat off site  Melakukan pelatihan pada pekerja ILO CILO CODEODE OFOF PPRACTISERACTISE
  • 22. Keselamatan Kerja 22 UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJAUNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA No. 1 Tahun 1970
  • 23. Keselamatan Kerja 23 UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJAUNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA No. 1 Tahun 1970  3 unsur keberlakuan UU  Tempat dimana dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha.  Adanya tenaga kerja yang bekerja disana.  Adanya sumber-sumber bahaya kerja di tempat itu.  Pengawasan Keselamatan Kerja  Pengawasan secara langsung dilakukan pegawai pengawas dan ahli keselamatan kerja.  Pengawasan secara tidak langsung termasuk oleh manajemen puncak yang hanya melakukan audit terhadap usaha perbaikan dari hasil pelaporan pegawai pengawas dan ahli keselamatan kerja.
  • 24. Keselamatan Kerja 24 UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJAUNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA No. 1 Tahun 1970  UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA mengaturUNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA mengatur keselamatan kerja disegala tempat kerja baik itu di darat,keselamatan kerja disegala tempat kerja baik itu di darat, laut dan udara dalam wilayah NKRIlaut dan udara dalam wilayah NKRI  UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA bertujuanUNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA bertujuan untuk mengurangi kecelakaan, mengurangi adanya bahayauntuk mengurangi kecelakaan, mengurangi adanya bahaya peledakan, memaksa peningkatan kemampuan pekerjapeledakan, memaksa peningkatan kemampuan pekerja dalam memberikan pertolongan pertama pada kecelakaandalam memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan dan pemberian alat-alat pelindung kepada pekerja terutamadan pemberian alat-alat pelindung kepada pekerja terutama untuk pekerjaan yang memiliki resiko tinggi sertauntuk pekerjaan yang memiliki resiko tinggi serta membantu terciptanya lingkungan kerja yang kondusifmembantu terciptanya lingkungan kerja yang kondusif seperti penerangan tempat kerja, kebersihan, sirkulasiseperti penerangan tempat kerja, kebersihan, sirkulasi udara serta hubungan yang serasi antara pekerja,udara serta hubungan yang serasi antara pekerja, lingkungan kerja, peralatan dan proses kerja.lingkungan kerja, peralatan dan proses kerja.
  • 25. Keselamatan Kerja 25 UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJAUNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA No. 1 Tahun 1970  Sumber bahaya kerja diidentifikasikan terkait erat dengan:Sumber bahaya kerja diidentifikasikan terkait erat dengan:  Kondisi mesin, pesawat, alat kerja serta peralatan lainnya  Bahan berbahaya (Explosive, Flameable, Poison)  Lingkungan  Sifat pekerjaan  Cara kerja  Proses produksi
  • 26. Keselamatan Kerja 26 UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJAUNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA No. 1 Tahun 1970 UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA berisi petunjukUNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA berisi petunjuk teknis mengenai apa yang harus dilakukan oleh dan kepadateknis mengenai apa yang harus dilakukan oleh dan kepada pekerja untuk menjamin keselamatan pekeja itu sendiri,pekerja untuk menjamin keselamatan pekeja itu sendiri, keselamatan umum dan produk yang dihasilkan karenakeselamatan umum dan produk yang dihasilkan karena begitu banyak proses yang dilakukan denganbegitu banyak proses yang dilakukan dengan memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan danmemperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menyebabkan perubahan resikko pekerjaanteknologi yang menyebabkan perubahan resikko pekerjaan yang dihadapi pekerja di tempat kerjanya.yang dihadapi pekerja di tempat kerjanya.
  • 27. Keselamatan Kerja 27 UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJAUNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA No. 1 Tahun 1970  Pengawasan Keselamatan Kerja  Monitoring dan pengambil keputusan tindakan perbaikan keselamatan kerja  Tindakan perbaikan keselamatan kerja (Continuous Improvement) seperti perbaikan cara dan proses kerja, pemeriksaan rutin kesehatan pekerja, retribusi keselamatan kerja.
  • 28. Keselamatan Kerja 28 HAZARD MANAGEMENTHAZARD MANAGEMENT
  • 29. Keselamatan Kerja 29 Latar BelakangLatar Belakang  Kecelakaan industri terutama disebabkan olehKecelakaan industri terutama disebabkan oleh HUMAN FAILUREHUMAN FAILURE, di mana, di mana sering ditemukan faktor manusia dalam penelusuran sebab terjadinyasering ditemukan faktor manusia dalam penelusuran sebab terjadinya kecelakaan. Pencegahan kecelakaan harus menempati perhatian yangkecelakaan. Pencegahan kecelakaan harus menempati perhatian yang khusus dalam fungsi manajerial secara keseluruhan.khusus dalam fungsi manajerial secara keseluruhan.  Bagian manajemen kekhususan (insinyur, teknisi, perancang, fieldBagian manajemen kekhususan (insinyur, teknisi, perancang, field operator, lembaga pelatihan) sering kurang menghargai kebutuhanoperator, lembaga pelatihan) sering kurang menghargai kebutuhan untuk mengaplikasikan prinsip-prinsip pencegahan terhadap kecelakaanuntuk mengaplikasikan prinsip-prinsip pencegahan terhadap kecelakaan di dalam lingkup kerja mereka. Metode yang tidak aman merupakandi dalam lingkup kerja mereka. Metode yang tidak aman merupakan proporsi tertinggi dari penyebab terjadi kecelakaan. Keselamatan harusproporsi tertinggi dari penyebab terjadi kecelakaan. Keselamatan harus menjadi bagian yang integral dari pelaksanaan industri manapun, danmenjadi bagian yang integral dari pelaksanaan industri manapun, dan harus menjadi bahan pertimbangan sejak tahap perancangan, tahapharus menjadi bahan pertimbangan sejak tahap perancangan, tahap perencanaan produksi, serta pelatihan operator.perencanaan produksi, serta pelatihan operator.
  • 30. Keselamatan Kerja 30 TANGGUNG JAWAB MANAJEMENTANGGUNG JAWAB MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJAKESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TTanggung jawab manajemen sebuah perusahaan yang berkaitan dengananggung jawab manajemen sebuah perusahaan yang berkaitan dengan keselamatankeselamatan kerja dalam kegiatankerja dalam kegiatan industriindustri Tanggung jawabTanggung jawab EkonomiEkonomi Biaya kecelakaan akibat kecelakaan dalam pabrik berimbas langsung pada hasil produksi danBiaya kecelakaan akibat kecelakaan dalam pabrik berimbas langsung pada hasil produksi dan keselamatan pekerja lapangan, merugikan perusahaan, penanam saham, karyawan secarakeselamatan pekerja lapangan, merugikan perusahaan, penanam saham, karyawan secara keseluruhan dan pelanggan.keseluruhan dan pelanggan. Biaya memperkenalkan dan mempertahankan organisasi keselamatan kerja untuk mengurangiBiaya memperkenalkan dan mempertahankan organisasi keselamatan kerja untuk mengurangi serta mengeliminasi kecelakaan.serta mengeliminasi kecelakaan. Tanggung jawab terhadap Sumber DayaTanggung jawab terhadap Sumber Daya ManusiaManusia Kewajiban untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman dan sehat, menyediakan prosesKewajiban untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman dan sehat, menyediakan proses kerja yang aman dalam rangka produksi maksimal.kerja yang aman dalam rangka produksi maksimal. Kewajiban untuk mengambil langkah-langkah eliminasi kondisi tidak aman yang dapatKewajiban untuk mengambil langkah-langkah eliminasi kondisi tidak aman yang dapat berakibat terjadinya luka, kematian,berakibat terjadinya luka, kematian, stressstress, dan hal lainnya yang terjadi pada setiap karyawan, dan hal lainnya yang terjadi pada setiap karyawan maupun keluarganyamaupun keluarganya Tanggung jawabTanggung jawab LegislatifLegislatif Memastikan terpenuhinya undang-undang mengenai kecelakaan industri, keamanan terhadapMemastikan terpenuhinya undang-undang mengenai kecelakaan industri, keamanan terhadap kesehatan dan kebakaran. Undang-undang ini terutama untuk melindungi karyawan dankesehatan dan kebakaran. Undang-undang ini terutama untuk melindungi karyawan dan masyarakat secara umum, dan tidak hanya untuk melindungi bisnis yang dijalankanmasyarakat secara umum, dan tidak hanya untuk melindungi bisnis yang dijalankan perusahaan.perusahaan.
  • 31. Keselamatan Kerja 31 ANALISA KESELAMATAN KERJA   Hazard Material CommunicationHazard Material Communication PPengenalan bahan bahaya kepada para pekerja sehingga mampu melakukan tindakanengenalan bahan bahaya kepada para pekerja sehingga mampu melakukan tindakan yang sesuai untuk menanganinya.yang sesuai untuk menanganinya. Analisa HIRAAnalisa HIRA (Hazard Identification and Risk Assesstment)(Hazard Identification and Risk Assesstment) IIdentifikasi bahaya dan kajian resiko kegiatan dalam proses operasi dan produksidentifikasi bahaya dan kajian resiko kegiatan dalam proses operasi dan produksi dipilah-pilah menjadi sub kegiatan yang lebih kecil dan spesifik.dipilah-pilah menjadi sub kegiatan yang lebih kecil dan spesifik. JSAJSA (Job Safety Analysis)(Job Safety Analysis) VVarian dari analisa HIRA, JSA dilakukan apabila suatu aktivitas melakukanarian dari analisa HIRA, JSA dilakukan apabila suatu aktivitas melakukan pemasangan terhadap suatu peralatan tertentu dalam fasilitas operasi sebuahpemasangan terhadap suatu peralatan tertentu dalam fasilitas operasi sebuah pabrik/industri proses.pabrik/industri proses. Analisa HAZIDAnalisa HAZID ((Hazard IdentificationHazard Identification)) PProses pengidentifikasian terhadap bahaya yang mungkin terjadi secara umum padaroses pengidentifikasian terhadap bahaya yang mungkin terjadi secara umum pada fasilitas operasi sebuah pabrik/ industri.fasilitas operasi sebuah pabrik/ industri.    Analisa HAZOPAnalisa HAZOP IIdentifikasi keselamatan, bahaya & masalah operasi yang berhubungan dengan prosesdentifikasi keselamatan, bahaya & masalah operasi yang berhubungan dengan proses yang secara langsung mengancam keselamatan pekerja produksi/penyebab masalahyang secara langsung mengancam keselamatan pekerja produksi/penyebab masalah operasi.operasi. MMenentukan keseriusan dampak masalah teridentifikasi.enentukan keseriusan dampak masalah teridentifikasi. IIdentifikasi secara engineering & procedural safeguards yang sebelumnya telah dibuat.dentifikasi secara engineering & procedural safeguards yang sebelumnya telah dibuat. EEvaluasi kelayakan engineering & procedural proceduralvaluasi kelayakan engineering & procedural procedural safeguardssafeguards.. RRekomendasi safeguards atau prosedur operasi tambahan jika diperlukan.ekomendasi safeguards atau prosedur operasi tambahan jika diperlukan.
  • 32. Keselamatan Kerja 32 ASPEK PENTING KESELAMATANASPEK PENTING KESELAMATAN KERJA DALAM KEGIATAN INDUSTRIKERJA DALAM KEGIATAN INDUSTRI KESELAMATAN KERJA SANGATLAH PENTING DALAM INDUSTRI, KARENAKESELAMATAN KERJA SANGATLAH PENTING DALAM INDUSTRI, KARENA BEBERAPA ASPEK BERIKUT:BEBERAPA ASPEK BERIKUT: ProduktivitasProduktivitas Kecelakaan dalam industri akan menghambat produksi atau bahkanKecelakaan dalam industri akan menghambat produksi atau bahkan menghentikannya. Dengan demikian, akan terjadimenghentikannya. Dengan demikian, akan terjadi loss of man-hourloss of man-hour dandan loss ofloss of materialmaterial.. InvestasiInvestasi Kecelakaan dalam industri akan berakibat terhadap infrastruktur maupun mesin danKecelakaan dalam industri akan berakibat terhadap infrastruktur maupun mesin dan peralatan yang ada di dalamnya. Dengan demikian, akan terjadiperalatan yang ada di dalamnya. Dengan demikian, akan terjadi loss of assetloss of asset, di mana, di mana aset yang semula diharapkan dapat membantu produksi hingga jangka waktu lamaaset yang semula diharapkan dapat membantu produksi hingga jangka waktu lama akan berkurang atau habis.akan berkurang atau habis. IMEJ PERUSAHAANIMEJ PERUSAHAAN Kecelakaan dalam industri menimbulkan masalah kepercayaan terhadap lingkunganKecelakaan dalam industri menimbulkan masalah kepercayaan terhadap lingkungan serta proses industri yang dijalankan perusahaan. Masalah ini berkaitan denganserta proses industri yang dijalankan perusahaan. Masalah ini berkaitan dengan kepercayaan investor untuk tetap menanamkan modalnya, kepercayaan pelanggankepercayaan investor untuk tetap menanamkan modalnya, kepercayaan pelanggan untuk tetap membeli, serta kepercayaan karyawan terhadap manajemen perusahaan.untuk tetap membeli, serta kepercayaan karyawan terhadap manajemen perusahaan.
  • 33. Keselamatan Kerja 33 PENGENALAN BAHAN BERBAHAYAPENGENALAN BAHAN BERBAHAYA
  • 34. Keselamatan Kerja 34 Hazardous Material Materials that were flammable, explosive, corrosive, toxic, radioactive or if it readily decomposes to oxygen at elevated temperatures. US Department of Transportation Regulation
  • 35. Keselamatan Kerja 35 Corrosive Materials  Materials that evoke a chemical process which converts minerals and metals into unwanted products  Acidity (HCl, H2SO4, ClSO3H, HF, HCOOH, CHCOOH) Oxidizing agent (HClO4, H2SO4 , HNO3) Hygroscopic (H2SO4), Alkalis (KOH, NaOH) US Department of Transportation Regulation
  • 36. Keselamatan Kerja 36 Toxic Materials  Materials which, upon entering an human body is capable of producing disease or death  Toxicity factor consist of (1) The quantity of the material (2) The rate and extent to which the material is absorbed into the bloodstream via intravenous, inhalation, intraperitoneal, intramuscular, subcutaneous, oral or cutaneous (3) The rate and extent to which the material is biologically transformed in the body to breakdown product.  HEAVY METAL POISONS (Arsenic, Lead, Mercury salts), toxic gases (Asphyxiant (CO, HCN, NO), Irritant (NO2, H2S, SO2) Anesthetic (diethyl eter, N2O2)), organic pesticides (insecticide Aldrin, DDT, Parathion, Chlordane, Diazinon, Dieldrine, Lindane, Malathion, Methoxychlor, Carbyl)  Protection : (1) Recirculating oxygen (2) Demand compressed air/O2 (3) Recirculating self generating oxygen (4) suits wear that made of material impervious to the toxic material US Department of Transportation Regulation
  • 37. Keselamatan Kerja 37 Explosive Materials  Materials in the form of compound or mixture of compound which suddenly undergoes a very rapid chemical transformation with the simultaneous production of large quantities of heat and gases (CO, CO2, N2, steam, O2) and always accompined by a vigoros shock and an associated noise (brisance)  Nitroglycerin, TNT, lead trinitroresorcinate (lead styphnate), lead azide Pb(N3)2, mercury fulminate (Hg(CNO)2, cyclonite (RDX), tetryl, pentraerythritol tetranitrate (PETN), dynamite US Department of Transportation Regulation
  • 38. Keselamatan Kerja 38 U.S. Department of Labour Occupational Safety and Health Administration (OSH MATERIAL SAFETY DATA SHEET (MSDS)
  • 39. Keselamatan Kerja 39 Material Safety Data Sheet (MSDS)  A Material Safety Data Sheet (MSDS) is designed to provide both workers and emergency personnel with the proper procedures for handling or working with a particular substance. MSDS's include information such as physical data (melting point, boiling point, flash point etc.), toxicity, health effects, first aid, reactivity, storage, disposal, protective equipment, and spill/leak procedures. These are of particular use if a spill or other accident occurs. U.S. Department of Labour Occupational Safety and Health Administration (OSHA
  • 40. Keselamatan Kerja 40 Material Safety Data Sheet (MSDS)  Purpose: Prepared by Chemical Manufacturers or Importers to describe characteristics of the product and to provide information concerning potential hazards U.S. Department of Labour Occupational Safety and Health Administration (O
  • 41. Keselamatan Kerja 41 Sections of an MSDS and Their Significance OSHA specifies the information to be included on an MSDS, but does not prescribe the precise format for an MSDS. A non- mandatory MSDS form (see OSHA Form 174 on page 6 of this manual) that meets the Hazard Communication Standard requirements has been issued and can be used as is or expanded as needed. The MSDS must be in English and must include at least the following information. U.S. Department of Labour Occupational Safety and Health Administration (OSHA
  • 42. Keselamatan Kerja 42 SECTIONS OF AN MSDS AND THEIR SIGNIFICANCE  SECTION I. CHEMICAL IDENTITY  SECTION II. HAZARDOUS INGREDIENTS  SECTION III. PHYSICAL AND CHEMICAL CHARACTERISTICS  SECTION IV. FIRE AND EXPLOSION HAZARD DATA  SECTION V. REACTIVITY DATA  SECTION VI. HEALTH HAZARDS  SECTION VII. PRECAUTIONS FOR SAFE HANDLING AND USE  SECTION VIII. CONTROL MEASURES U.S. Department of Labour Occupational Safety and Health Administration (OSHA
  • 43. Keselamatan Kerja 43 MATERIAL SAFETY DATA SHEET PRODUCT NAME(S) : 5 STAR Acetone PRODUCT CODE : #5910 (GALLON) SECTION I - MANUFACTURER IDENTIFICATION MANUFACTURED FOR : 5-Star Autobody Products ADDRESS : 9419 E. San Salvador Drive x{2013} Suite 4 Scottsdale, AZ 85258 EMERGENCY PHONE : Chemtrec (800)424-9300 INFORMATION PHONE : (480) 451-4451 D.O.T. Hazardous Class : Paint, Flammable Liquid UN 1090 SECTION II - HAZARDOUS INGREDIENTS REPORTABLE COMPONENTS CAS NUMBER VAPOR PRESSURE WEIGHT PERCENT mm Hg @ temp *ACETONE 67-64-1 185mm Hg @ 68 F 100% *Indicates toxic chemical(s) subject to the reporting requirements of Section 313 of Title III and of 40 CFR 372.
  • 44. Keselamatan Kerja 44 SECTION III - PHYSICAL CHARACTERISTICS PHYSICAL FORM : LIQUID COLOR : COLORLESS ODOR : ACETONE ODOR THRESHOLD : 13 ppm SPECIFIC GRAVITY @ 20C/68F (WATER=1) : 0.79 VAPOR DENSITY (AIR=1 ): 2.0 EVAPORATION RATE (n-butyl acetate=1 ): 5.7 EVAPORATION RATE (diethyl ether=1) : 2.1 BOILING POINT : 56C/133F. MELTING POINT : -94C/-137F. Ph : NOT APPLICABLE SOLUBILITY IN WATER : Complete FLASH POINT (TAG CLOSED UP) : -20C/-4F LOWER EXPLOSIVE LIMIT AT 25C/77F : 2.8 VOLUME % UPPER EXPLOSIVE LIMIT AT 24C/75F : 13.2 VOLUME % AUTOIGNITION TEMPERATURE (ASTM D 2155) : 538C/1000F SENSITIVITY TO MECHANICAL IMPACT : INSENSITIVE SENSITIVITY TO STATIC DISCHARGE : MATERIAL IS UNLIKELY TO ACCUMULATE A STATIC CHARGE WHICH COULD ACT AS AN IGNITION SOURCE
  • 45. Keselamatan Kerja 45 SECTION IV - FIRE AND EXPLOSION HAZARD DATA FLASH POINT(Closed cup) -20o C/-4o F. APPROXIMATE FLAMMABLE LIMITS: 2.8%-13.2% EXTINGUISHING MEDIA : Water Spray, Dry Chemical, Carbon Dioxide (CO2), Alcohol Foam SPECIAL FIREFIGHTING PROCEDURES: Wear self-contained breathing apparatus and protective clothing. USE WATER WITH CAUTION. The fire could easily be spread by the use of water in an area where the water could not be contained. Use water spray to keep fire-exposed containers cool. Water may be ineffective in fighting the fire. HAZARDOUS COMBUSTION PRODUCTS: Carbon Dioxide, Carbon Monoxide UNUSUAL FIRE AND EXPLOSION HAZARDS: Extremely flammable. Vapors may cause a flash fire or ignite explosively. Vapors may travel considerable distance to a source of ignition and flash back. Prevent backup of vapors or gases to explosive concentrations. SECTION V - REACTIVITY DATA STABILITY : Stable INCOMPATIBILITY : Material can react violently with strong oxidizing agents, strong acids. HAZARDOUS POLYMERIZATION : Will not occur
  • 46. Keselamatan Kerja 46 SECTION VI - HEALTH HAZARD DATA EFFECTS OF EXPOSURE: Extensive human experience and animal data indicate that acetone is of low toxicity. However, ingestion of very large amounts or inhalation of extremely high vapor concentrations can cause irritation, nausea, vomiting, confusion, drowsiness, convulsions and coma with possible liver and kidney injury. Based on animal data and structure-activity relationships, this product is NOT expected to cause nervous system damage. INHALATION HEALTH RISKS AND SYMPTOMS OF EXPOSURE: High vapor concentrations may cause drowsiness and irritation. SKIN AND EYE CONTACT HEALTH RISKS AND SYMPTOMS OF EXPOSURE: Eyes: Causes ittitation to the eyes. However, immediate flushing of the eyes with water will minimize any irritative effect. High vapor concentrations may cause irritation to the eyes. Shin: Prolonged or repeated contact may cause drying, cracking or irritation. INGESTION HEALTH RISKS AND SYPTOMS OF EXPOSURE: Expected to be a low ingestion hazard. CARCINOGENICITY CLASSIFICATION: International Agency for Research on Canser (IARC): Not Listed American Conference of Governmental Industrial Hygienists (ACGIH): Not Listed National Toxicology Program (NTP): Not Listed Occupational Safety & Health Administration (OSHA): Not Listed Chemical(s) subject to the reporting requirements of Section 313 or Title III of the Superfund Amendments and Reauthorization ACT (SARA) of 1986 and 40 CFR Part 372: NONE SARA (USA) Sections 311 and 312 hazard classification(s): Fire hazard, immediate (acute) health hazarad. MEDICAL CONDITIONS GENERALLY AGGRAVATED BY EXPOSURE: Do not use this product if you have chronic lung or breathing problems. EMERGENCY AND FIRST AID PROCEDURES: Inhalation: Move to fresh air. Treat symtomatically. Get medical attention if symptoms persist. Eyes: Immediately flush with plenty of water for at least 15 minutes. If easy to do, remove contact lenses. Get medical attention. In case of irritation from airborne exposure, move to fresh air. Get medical attention if symptoms persist. Skin: Wash with soap and water. Remove contaminated clothing and shoes. Get medical attention if symptoms occur. Wash contaminated clothing before reuse. Ingestion: Seel medical advice.
  • 47. Keselamatan Kerja 47 SECTION VII - PRECAUTIONS FOR SAFE HANDLING AND USE STEPS TO BE TAKEN IN CASE MATERIAL IS RELEASED OR SPILLED: Remove all sources of ignition(sparks, flames, and hot surfaces). Avoid breathing vapors. Ventilate area. Remove with an inert absorbent and non- sparking tools. WASTE DISPOSAL METHOD: Disposed in accordance with state, federal and local regulations. Do not incinerate closed containers. PRECAUTIONS TO BE TAKEN IN HANDLING AND STORING: Keep containers tightly closed in a cool, dry well ventilated area away from all possible ignition sources. Store large quantities of material in buildings designed for the storage of flammable liquids. OTHER PRECAUTIONS: Employees should be trained in safety measures that should be taken when using this product. SECTION VIII - CONTROL MEASURES RESPIRATORY PROTECTION: Avoid breathing vapors or spray mist. Wear a properly fitted respirator approved by NIOSH/MSHA (TC-23c)for use with paints during application and until all vapors are exhausted. In confined areas, or where continueuous spray operations are typical, or proper respirator fit is not possible, wear a positive-pressure supplied air respirator (TC-19c). In all cases follow respirator manufactures directions for respirator use. Do not allow anyone without protection in the area. VENTILATION: Provide sufficient ventilation to keep contaminates below applicable OSHA requirements. PROTECTIVE GLOVES: Neoprene gloves impervious to organic solvents recommended. EYE PROTECTION: Use safety eyewear designed to protect against liquid splash. OTHER PROTECTIVE CLOTHING OR EQUIPMENT: Impervious coveralls recommended. WORK/HYGIENIC PRACTICES: Eye wash and safety showers in the work place are recommended. Wash hands before eating and smoking.
  • 48. Keselamatan Kerja 48 SECTION IX - DISCLAIMER The information contained in this safety data sheet is information from our suppliers and other sources. It is believed to be reliable. This data is not to be taken as a warranty or representation for which this company assumes legal responsibility. We appreciate your interest in 5 Star Autobody Products! For more information about these and other 5 Star Autobody Products or for the location of the 5 Star Distributor nearest you, contact us at: 5 STAR AUTOBODY PRODUCTS 9419 E. San Salvador Drive Suite #104 Scottsdale, AZ 85258 Phone: 480-451-4451
  • 49. Keselamatan Kerja 49 PERALATAN KESELAMATAN KERJA
  • 50. Keselamatan Kerja 50 PERALATAN KESELAMATAN KERJA SEPATU KERJA COVERALLS/JACKET SARUNG TANGAN KERJA KACAMATA PENGAMAN TOPI KESELAMATAN (HELM) HELM PENGELASAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN
  • 51. Keselamatan Kerja 51 TABIR PENGELASAN PELINDUNG MUKA PENUTUP TELINGA (EARPLUG) PERALATAN PERLINDUNGAN PERNAPASAN BREATHING APPARATUS ALAT BANTU NAPAS ABBRASIVE BLASTING PERALATAN KESELAMATAN KERJA
  • 52. Keselamatan Kerja 52 EMERGENCY PLANNINGEMERGENCY PLANNING
  • 53. Keselamatan Kerja 53 Emergency plan  A series of procedures for handling sudden unexpected situations.  Objectives is reduce the possible consequences of the emergency by  Preventing facilities and injuries  Reducing damage to buildings, stock and equipment  Accelerating the resumption of normal operations
  • 54. Keselamatan Kerja 54 Vulnerability Assessment  Prediction of emergencies occurence with some degree of certainity by following steps:  Find which hazards pose a threat to any specific enterprise  Records of past incidents and occupational experience are not only sources of valuable information  Broad the knowledge of both technological and natural hazard by consulting with fire departments, insurance companies, engineering consultants and goverment departments.
  • 55. Keselamatan Kerja 55 Technological Hazards  Fire  Explosion  Building collapse  Spills of flamable liquid  Accidental release of hazardous biological agents or toxic material  Other terrorist activities  Exposure to ionizing radiation  Loss of electrical power  Loss of water supply  Loss of communication
  • 56. Keselamatan Kerja 56 Natural Hazards  Floods  Earthquake  Tornados  Other severe wind storms  Snow or ice storms  Severe extremes in temperature (cold or hot)  Pandemic diseases
  • 57. Keselamatan Kerja 57 Occured Hazards The possibility of one event triggering others must be considered  An explosion may start a fire and caused faliure  An earthquake might initiate all the event noted in the list of chemical and physical hazards
  • 58. Keselamatan Kerja 58 Identified major impact  Sequential events (ex. fire after explosion)  Evacuation  Casualties  Damage to plant infrastructure  Loss of vital records or documents  Damage to equipment  Disruption of work
  • 59. Keselamatan Kerja 59 Required actions  Declare emergency  Sound the alert  Evacuate danger zone  Close main shutoffs  Call for exernal aid  Initiate rescue operations  Attend to casualties  Fight fire
  • 60. Keselamatan Kerja 60 Needed resources consideration  Medical supplies  Auxiliaries communication equipment  Power generators  Respirators  Chemical and radiation detection equipment  Mobil equipment  Emergency protective clothing  Fire fighting equipment  Ambulance  Rescue equipment  Trained Personnel
  • 61. Keselamatan Kerja 61 Elements of Emergency Plan  All possible emergencies, consequences, required action, written procedures and the resources available  Detailed list of personnel including their home telephone numbers, their duty and responsibilities  Floor plans  Large scale maps showing evacuation routes and service condults (such as gas and water lines)
  • 62. Keselamatan Kerja 62 General guidelines for workplace emergency plan  Objectives, a brief summary consists the purpose of plans:  To reduce human injury and damage to property in an emergency  To specifies staff members who may put the plan into action  To identifies clearly whose staff members must be on the site at all times when the premises are occupied  To indicated clearly the extent of authority of above personnel
  • 63. Keselamatan Kerja 63 Emergency Organization  Emergency organization lead by an emergency coordinator  Appointed and trained individual act as Emergency Coordinator as key in ensuring that prompt and efficient action is taken to minimize loss, and have possibility to recall off duty employees to help  Specific duties, responsibilities, authority and resources of emergency organization must be clearly defined.
  • 64. Keselamatan Kerja 64 Responsibilities of Emergency Organization  Reporting the emergency  Activating the emergency plan  Assuming overal command  Establishing communication  Alerting staffs  Ordering evacuation  Alerting external agencies  Confirming evacuation complete  Alerting outside population of possible risk  Requesting external aid  Coordinating activities of various group  Advising relatives of casualties  Providing medical aid  Ensuring emergency shut offs are closed  Sounding the all – clear  Advising media
  • 65. Keselamatan Kerja 65 Available assisted external organizations  Fire departments  Mobile rescue squads  Ambulance services  Police department  Telephone company  Hospitals  Utility companies  Industrial neighbours  Goverment agencies
  • 66. Keselamatan Kerja 66 Pre-planned Coordination  Pre-planned coordinating simulation is necessary to avoid conflicting responsibilities such as fire brigades, police, ambulance service, rescue squads and first aid team which must be on the scene simultaneously. An a pre-determined chain of command in such situation is required to avoid organizational difficulties. Under certain circumstances an outside agency can assume command
  • 67. Keselamatan Kerja 67 Communication  Planning an emergency control center with alternate communication facilities  Providing all personnel with alerting or reporting responsibilities with current list of phone number and addresses of those people which may have to contact  Maintain communication between key personnel during emergency situation
  • 68. Keselamatan Kerja 68 Emergency Procedures  Comprehensive plan procedures for handling emergencies toward preventing disaster  Determining factors of needed emergency procedures  The degree of emergency  The size of organization  The capabilities of the organization in an emergency situation  The immediately response of outside aid  The physical layout of the premises  The number of structures determine procedures that are needed
  • 69. Keselamatan Kerja 69 Common Elements of Procedures  Pre-emergency preparation  Provisions for alerting  Evacuating staffs  Handling casualties  Relocation of personnel with special skills for emergency handling
  • 70. Keselamatan Kerja 70 Evacuation Order  Identified evacuation routes, alternate means of escape, make these known to all staffs, keep the routes unobstructed  Specify safe location for staff to gather for head counts to ensure that everyone has left the danger zone. Assign individuals to assist handycapped employees in emergency  Carry out treatment of the injured and search for the missing simultaneously with efforts to contain the emergency  Provide alternate sources of medical aid when normal facilities may be in danger zone  Containing the extent of the property loss should begin only when the safety of all staff and neighbours at risk has been clearly established
  • 71. Keselamatan Kerja 71 Procedure Testing and Revision  Exercise and drills may be conducted to practise all or critical portions such as evacuation of the plan  An annual full scale exercise will help in maintaining a high level of profiency  Knowledge of individual responsibilities can be evaluated through paper tests or interview  A thorough and immediate review after each exercise, drill or after an actual emergency will point out areas that require improvement  Revise when shortcoming have become known, and should be reviewed at least annualy  Changes in plant infrastructure, processes, material used and key personnel are occasions for updating plan
  • 72. Keselamatan Kerja 72 IIDENTIFIKASIDENTIFIKASI PPOTENSIOTENSI BBAHAYAAHAYA DANDAN RRESIKOESIKO
  • 73. Keselamatan Kerja 73 BBAHAYAAHAYA  Situasi fisik yang berpotensiSituasi fisik yang berpotensi menyebabkan kecelakaan padamenyebabkan kecelakaan pada manusia, kerusakan pada aset,manusia, kerusakan pada aset, kerusakan pada lingkungan dankerusakan pada lingkungan dan kombinasi yang terjadi diantaranyakombinasi yang terjadi diantaranya
  • 74. Keselamatan Kerja 74 RESIKORESIKO  RESIKO ADALAH KOMBINASI DARI EFEK BAHAYARESIKO ADALAH KOMBINASI DARI EFEK BAHAYA DAN TINGKAT KEMUNGKINANNYADAN TINGKAT KEMUNGKINANNYA ResikoResiko == Efek BahayaEfek Bahaya xx Tingkat KemungkinanTingkat Kemungkinan BahayaBahaya  Efek bahaya bersifat tetap terdiri atas HEfek bahaya bersifat tetap terdiri atas HIGHIGH,, MMEDIUMEDIUM dan Ldan LOWOW  Tingkat kemungkinan bahaya terdiri atasTingkat kemungkinan bahaya terdiri atas HHIGHIGH, M, MEDIUMEDIUM dan Ldan LOWOW
  • 75. Keselamatan Kerja 75 Parameter dalam memperhitungkanParameter dalam memperhitungkan TINGKATTINGKAT KEMUNGKINAN BAHAYAKEMUNGKINAN BAHAYA (contoh)(contoh) PARAMETERPARAMETER HIGHHIGH MEDIUMMEDIUM LOWLOW FrekuensiFrekuensi timbulnyatimbulnya bahayabahaya Setiap kaliSetiap kali pekerjaan itupekerjaan itu dilakukandilakukan Sekali dalam 10Sekali dalam 10 s/d 100s/d 100 Satu kali selamaSatu kali selama pekerjaan itupekerjaan itu dilakukandilakukan FrekuensiFrekuensi timbulnya efektimbulnya efek bahayabahaya Hampir setiapHampir setiap kali pekerjaankali pekerjaan dilakukandilakukan Sekali dalam 10Sekali dalam 10 s/d 100s/d 100 Sekali dalamSekali dalam 100 atau lebih100 atau lebih TingkatTingkat kemampuankemampuan pelaksanapelaksana pekerjaanpekerjaan TanpaTanpa pengalaman,pengalaman, tidak pernahtidak pernah melakukanmelakukan pekerjaanpekerjaan sebelumnyasebelumnya KurangKurang berpengalamanberpengalaman Berpengalaman,Berpengalaman, memilikimemiliki kemampuankemampuan yang baik danyang baik dan seringsering melakukanmelakukan pekerjaan itupekerjaan itu
  • 76. Keselamatan Kerja 76 Parameter dalam memperhitungkanParameter dalam memperhitungkan EFEK BAHAYAEFEK BAHAYA PARAMETERPARAMETER HIGHHIGH MIDDLEMIDDLE LOWLOW Sumber DayaSumber Daya ManusiaManusia KematianKematian Cacat, disfungsi tubuhCacat, disfungsi tubuh Luka beratLuka berat Luka menengah,Luka menengah, tubuh masih dapattubuh masih dapat melakukan kerjamelakukan kerja Luka ringanLuka ringan AsetAset Kerusakan besar padaKerusakan besar pada peralatanperalatan Produksi terhentiProduksi terhenti Kerusakan yangKerusakan yang menyebabkanmenyebabkan menurunnyamenurunnya tingkat Produksitingkat Produksi Kerusakan kecil,Kerusakan kecil, tidaktidak mempengaruhimempengaruhi produksiproduksi Alat ProteksiAlat Proteksi Alat proteksi tidak adaAlat proteksi tidak ada Berada dalamBerada dalam lingkungan denganlingkungan dengan keberadaan zat mudahkeberadaan zat mudah terbakarterbakar Alat proteksiAlat proteksi minimminim Alat proteksiAlat proteksi tersedia dengantersedia dengan cukup, instalasicukup, instalasi terisolasi denganterisolasi dengan baikbaik KetersediaanKetersediaan waktu evakuasiwaktu evakuasi Kurang dari 1 menitKurang dari 1 menit Antara 1-30 menitAntara 1-30 menit Lebih dari 30Lebih dari 30 menitmenit
  • 77. Keselamatan Kerja 77 HHAZARDAZARD AANALYSISNALYSIS  The identification of undesired event, thatThe identification of undesired event, that leads to the materialisation of the hazardleads to the materialisation of the hazard  The analysis of the mechanisms by whichThe analysis of the mechanisms by which those undesired event could occurthose undesired event could occur  The estimation of the extent, magnitudeThe estimation of the extent, magnitude and relative likehood of any harmfuland relative likehood of any harmful effectseffects
  • 78. Keselamatan Kerja 78 HHAZARDAZARD AANALYSISNALYSIS D a ily a n d S p e c ia l A c t iv it y H IR A H a z a r d I d e n t ific a t io n a n d R is k A s s e s m e n t W h o le P la n t A p p lic a t io n H A Z ID H a z a r d I d e n t ific a t io n P la n t O p e r a t io n A p p lic a t io n H A Z O P H a z a r d a n d O p e r a b ilit y S t u d y H a z a r d A n a ly s is
  • 79. Keselamatan Kerja 79 HIRAHIRA  Identifikasi Bahaya dan Kajian Resiko (Hazard Identification and Risk Assesment), analisa yang dilakukan pada AKTIVITAS HARIAN DAN KHUSUS suatu instalasi industri  Tahapan HIRA  Pemilahan kegiatan yang akan dilakukan menjadi sub kegiatanPemilahan kegiatan yang akan dilakukan menjadi sub kegiatan yang lebih kecil dan spesifikyang lebih kecil dan spesifik  Identifikasi potensi bahaya untuk setiap sub kegiatanIdentifikasi potensi bahaya untuk setiap sub kegiatan  Determinasi resiko yang mungkin terjadi (efek bahaya danDeterminasi resiko yang mungkin terjadi (efek bahaya dan tingkat kemungkinannya)tingkat kemungkinannya)  Determinasi cara pencegahan dan penanggulangan terhadapDeterminasi cara pencegahan dan penanggulangan terhadap resiko bahayaresiko bahaya  Kesimpulan potensi bahaya dan resiko yang dihadapi untukKesimpulan potensi bahaya dan resiko yang dihadapi untuk setiap kegiatansetiap kegiatan  Kesimpulan untuk keseluruhan pekerjaanKesimpulan untuk keseluruhan pekerjaan
  • 80. Keselamatan Kerja 80 Residue Catalytic Cracking (RCC) Unit Kilang UP VI Balongan PT Pertamina (Persero)
  • 81. Keselamatan Kerja 81 HIRA pada Kilang UP VI BalonganHIRA pada Kilang UP VI Balongan JenisJenis KegiatanKegiatan PotensiPotensi BahayaBahaya EfekEfek BahayaBahaya TingkatTingkat EfekEfek BahayaBahaya TingkatTingkat KemungkinanKemungkinan ResikoResiko PenanggulanganPenanggulangan dan pencegahandan pencegahan ResikoResiko AkhirAkhir PemeliharaanPemeliharaan reaktor danreaktor dan kolom utamakolom utama pada RCCpada RCC terjatuhterjatuh Patah tulang,Patah tulang, disfungsidisfungsi tubuh dantubuh dan kematiankematian HH HH HH PemakaianPemakaian safety helmsafety helm Pemakaian taliPemakaian tali pengamanpengaman MM PengisianPengisian katalis kekatalis ke catalystcatalyst storagestorage KatalisKatalis tumpahtumpah dandan tercecertercecer PencemaranPencemaran lingkunganlingkungan MM LL MM SOP yang jelasSOP yang jelas dan pekerja yangdan pekerja yang terlatihterlatih LL PengambilanPengambilan kerosene darikerosene dari DTU dan/atauDTU dan/atau ARHDMARHDM KebocoranKebocoran pipapipa PencemaranPencemaran lingkungan,lingkungan, kebakarankebakaran dan ledakandan ledakan HH HH HH Inspeksi danInspeksi dan monitoring rutinmonitoring rutin pada perpipaanpada perpipaan dengan indikatordengan indikator baik.baik. Sistem pemadamSistem pemadam kebakaran yangkebakaran yang baik di sekitarbaik di sekitar unitunit MM
  • 82. Keselamatan Kerja 82 HAZIDHAZID  Identifikasi bahaya (Hazard Indentification), analisaIdentifikasi bahaya (Hazard Indentification), analisa pencegahan terjadinya bahaya pada instalasipencegahan terjadinya bahaya pada instalasi industri/pabrik yangindustri/pabrik yang DILAKUKAN DENGAN MEMPERHATIKANDILAKUKAN DENGAN MEMPERHATIKAN KESELURUHAN ASPEK YANG ADA DIDALAMNYAKESELURUHAN ASPEK YANG ADA DIDALAMNYA  Keseluruhan aspek dari instalasi industri/pabrik itu adalah:Keseluruhan aspek dari instalasi industri/pabrik itu adalah:  Data informasi instalasi industri (PFD, P&ID, Lay Out,Data informasi instalasi industri (PFD, P&ID, Lay Out, data meteorologi, data sosial kultural masyarakatdata meteorologi, data sosial kultural masyarakat sekitar, catatan peristiwa)sekitar, catatan peristiwa)  Lokasi (fasilitas operasi, fasilitas pendukung)Lokasi (fasilitas operasi, fasilitas pendukung)  Resiko (SDM, lingkungan, aset, image)Resiko (SDM, lingkungan, aset, image)  Faktor Pemicu Bahaya (proses operasi, transportasi,Faktor Pemicu Bahaya (proses operasi, transportasi, geografis dan meteorologi, sosial kultural)geografis dan meteorologi, sosial kultural)  Potensi Bahaya (kebakaran dan ledakan besar,Potensi Bahaya (kebakaran dan ledakan besar, tenggelam, pencemaran lingkungan)tenggelam, pencemaran lingkungan)
  • 83. Keselamatan Kerja 83 Parameter HAZID dalam memperhitungkanParameter HAZID dalam memperhitungkan EFEK BAHAYAEFEK BAHAYA PARAMETERPARAMETER MINORMINOR MAJORMAJOR SEVERESEVERE Sumber DayaSumber Daya ManusiaManusia Tidak ada kecelakaanTidak ada kecelakaan Kecelakaan tidakKecelakaan tidak fatalfatal Kecelakaan fatalKecelakaan fatal AsetAset Kerugian lebih rendahKerugian lebih rendah dari US$ 100’000dari US$ 100’000 Kerugian diantaraKerugian diantara US$ 100’000 s/dUS$ 100’000 s/d 1’000’0001’000’000 Kerugian lebihKerugian lebih besar dari US$besar dari US$ 1’000’0001’000’000 LingkunganLingkungan Tidak ada kerusakanTidak ada kerusakan lingkunganlingkungan Kerusakan kecilKerusakan kecil pada lingkunganpada lingkungan Kerusakan besarKerusakan besar pada lingkunganpada lingkungan
  • 84. Keselamatan Kerja 84 Parameter HAZID dalam memperhitungkanParameter HAZID dalam memperhitungkan FREKUENSI BAHAYAFREKUENSI BAHAYA (TINGKAT KEMUNGKINAN BAHAYA)(TINGKAT KEMUNGKINAN BAHAYA) MOSTMOST LIKELYLIKELY UNLIKELYUNLIKELY FrekuensiFrekuensi BahayaBahaya Lebih dari 10 kaliLebih dari 10 kali dalam 10 tahundalam 10 tahun Diantara 1 s/d 10Diantara 1 s/d 10 kali dalam 10kali dalam 10 tahuntahun Kurang dari 1 kaliKurang dari 1 kali dalam 10 tahundalam 10 tahun
  • 85. Keselamatan Kerja 85 PT PUPUK SRIWIJAYA PUSRI-II Urea Plant
  • 86. Keselamatan Kerja 86 HAZID pada Urea Plant PUSRIHAZID pada Urea Plant PUSRI LOKASILOKASI DESKRIPSIDESKRIPSI PENYEBABPENYEBAB POTENSIPOTENSI BAHAYABAHAYA EFEKEFEK BAHAYABAHAYA FREKUENSIFREKUENSI BAHAYABAHAYA PENCEGAHANPENCEGAHAN PerumahanPerumahan karyawankaryawan Tempat tinggalTempat tinggal karyawan PUSRIkaryawan PUSRI yang terletak di luaryang terletak di luar area Pabrikarea Pabrik Tekanan danTekanan dan suhu terlalusuhu terlalu tinggi padatinggi pada prosesproses operasioperasi Ledakan besar,Ledakan besar, kebakarankebakaran SevereSevere LikelyLikely Pengadaan unitPengadaan unit pemadampemadam kebakaran,kebakaran, pengadaan alatpengadaan alat detektordetektor kebakarankebakaran UnitUnit AmmoniaAmmonia Unit pembuatan NHUnit pembuatan NH33 dan CO dari udara,dan CO dari udara, gas alam dangas alam dan steamsteam Tekanan danTekanan dan suhu terlalusuhu terlalu tinggi padatinggi pada prosesproses operasioperasi Ledakan besar,Ledakan besar, kebakarankebakaran SevereSevere LikelyLikely PengecekanPengecekan secara rutinsecara rutin PengadaanPengadaan indikator tekananindikator tekanan dan suhudan suhu UnitUnit UreaUrea Unit pembuatan UreaUnit pembuatan Urea dari NHdari NH33 dan COdan CO Tekanan danTekanan dan suhu terlalusuhu terlalu tinggi padatinggi pada prosesproses operasioperasi Ledakan besar,Ledakan besar, kebakarankebakaran SevereSevere LikelyLikely PengecekanPengecekan secara rutinsecara rutin PengadaanPengadaan indikator tekananindikator tekanan dan suhudan suhu UnitUnit GasGas TurbineTurbine GeneratorGenerator Unit pemenuhanUnit pemenuhan kebutuhan tenagakebutuhan tenaga listrik untuk pabrik,listrik untuk pabrik, kantor dankantor dan perumahanperumahan Tekanan danTekanan dan suhu terlalusuhu terlalu tinggi padatinggi pada prosesproses operasioperasi Ledakan besar,Ledakan besar, kebakarankebakaran SevereSevere LikelyLikely PengecekanPengecekan secara rutinsecara rutin PengadaanPengadaan indikator tekananindikator tekanan dan suhudan suhu UnitUnit PembangkitPembangkit SteamSteam Unit penghasilUnit penghasil steamsteam utama untukutama untuk berbagai proses,berbagai proses, digunakan padadigunakan pada ammonia, ureaammonia, urea dandan utilityutility plantplant Tekanan danTekanan dan suhu terlalusuhu terlalu tinggi padatinggi pada prosesproses operasioperasi Ledakan besar,Ledakan besar, kebakarankebakaran SevereSevere LikelyLikely PengecekanPengecekan secara rutinsecara rutin PengadaanPengadaan indikator tekananindikator tekanan dan suhudan suhu UnitUnit PengolahanPengolahan LimbahLimbah Unit tempatUnit tempat pengolahan limbahpengolahan limbah cair hasil prosescair hasil proses produksiproduksi KebocoranKebocoran ProsesProses OperasiOperasi PencemaranPencemaran lingkunganlingkungan SevereSevere LikelyLikely PengecekanPengecekan secara rutinsecara rutin
  • 87. Keselamatan Kerja 87 HAZOPHAZOP  Hazard Operability StudyHazard Operability Study  Identifikasi penyimpangan/deviasi yang terjadi padaIdentifikasi penyimpangan/deviasi yang terjadi pada pengoperasian suatu instalasi industri dan kegagalanpengoperasian suatu instalasi industri dan kegagalan operasinya yang menimbulkan keadaan tidak terkendalioperasinya yang menimbulkan keadaan tidak terkendali  Dilakukan pada tahap perencanaan untuk instalasiDilakukan pada tahap perencanaan untuk instalasi industri baruindustri baru  Dilakukan sebelum melakukan modifikasi peralatan atauDilakukan sebelum melakukan modifikasi peralatan atau penambahan instalasi baru dari instalasi industri lamapenambahan instalasi baru dari instalasi industri lama  Analisa sistematis terhadap kondisi kritis disainAnalisa sistematis terhadap kondisi kritis disain instalasi industri, pengaruhnya dan penyimpanganinstalasi industri, pengaruhnya dan penyimpangan potensial yang terjadi serta potensi bahayanyapotensial yang terjadi serta potensi bahayanya  Dilakukan oleh kelompok para ahli dari multi disiplinDilakukan oleh kelompok para ahli dari multi disiplin ilmu dan dipimpin oleh spesials keselamatan kerja yangilmu dan dipimpin oleh spesials keselamatan kerja yang berpengalaman atau oleh konsultan pelatihan khususberpengalaman atau oleh konsultan pelatihan khusus
  • 88. Keselamatan Kerja 88 101-B 101-B Primary Reformer PUSRI Urea PlantPUSRI Urea Plant Ammonia UnitAmmonia Unit
  • 89. Keselamatan Kerja 89 Lokasi No Gambar Kata Panduan Parameter Utama Potensi Bahaya Pencegahan 101-B Primary Reformer AOP- 03-/04-X6- PF-0103 No No Flow Reformer meledak, plant shutdown FI-91,FRC-3, FI-8, FICA-19,FI-10,FRC-2 More More Flow Tekanan tinggi FI-91,FRC-3, FI-8, FICA-19,FI-10,FRC-2, PRA-43 Less Less Flow Reaksi tak terjadi, temperatur tinggi FI-91,FRC-3, FI-8, FICA-19,FI-10,FRC-2 More More Pressure Reformer meledak PDIA-53, PDIA-55, PRA-43 More Temperature Merusak katalis, reaktor meledak TI-I-77 – TI-I-85, TI-I-3, TI-I-117 HAZOP pada Urea Plant PUSRIHAZOP pada Urea Plant PUSRI
  • 91. Keselamatan Kerja 91 OUTLINE PENDAHULUAN  KOTA BONTANG  BONTANG LNG PLANT  PT BADAK NGL PROSES PRODUKSI DI BONTANG LNG PLANT KESELAMATAN KERJA, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN ANALISA KESEHATAN DAN LINGKUNGAN ANALISA KESELAMATAN KERJA HIRA HAZID HAZOPS KESIMPULAN
  • 92. Keselamatan Kerja 92 KOTA BONTANG Terletak di pantai timur propinsi Kalimantan Timur Daerahnya dilalui garis khatulistiwa dan dikelilingi hutan tropis basah dan juga hutan mangroove Beriklim tropis basah Curah hujan cukup tinggi (2000- 3000 mm/tahun) Terdapat kawasan hutan lindung alami dengan pantai yang bersih Sumber daya alam terbesar berupa gas alam dan bahan baku pupuk yang saat ini merupakan komoditas ekspor utama Geografis, keadaan dan SDA
  • 93. Keselamatan Kerja 93 Penduduk dan sosial masyarakat  Penduduk bontang terdiri dari suku bugis, banjar, kutai, dayak, madura, dll  Jumlah penduduk pada 2002 tercatat 106.225 jiwa  Tingkat pertumbuhan penduduk cukup tinggi  Mayoritas penduduk bekerja sebagai karyawan, wiraswasta, petani dan nelayan  Tingkat kesehatan masyarakat cukup baik
  • 94. Keselamatan Kerja 94 Bontang LNG Plant  Bontang LNG Plant Terletak di Bontang Selatan  Bermula dari ditemukannya cadangan gas raksasa di lapangan badak oleh Huffco pada 1972  Bontang LNG plant selesai dibangun dan langsung memulai produksinya dengan 2 train yaitu train A dan B pada tahun 1977  Saat ini Bontang LNG Plant memiliki 8 train yaitu A – H  Kapasitas produksi saat ini 22 juta ton LNG/tahun dan 1.2 juta ton LPG/tahun  Hasil produksi hampir seluruhnya diekspor ke Jepang, Korea dan Taiwan  Saat ini, hampir seluruh pekerjanya sebagian besar orang Indonesia
  • 96. Keselamatan Kerja 96 Produksi Bontang LNG Plant Tahun Produksi LNG (tons) Pengapalan LNG Produksi LPG (tons) Pengapalan LPG 1977 713.729 12 1978 3.332.043 58 1979 3.257.282 57 1980 4.155.302 72 1981 4.076.656 71 1982 4.263.888 74 1983 4.476.952 78 1984 7.298.748 125 1985 7.399.474 129 1986 7.067.191 126 1987 6.966.899 123 1988 8.063.054 145 52.744 1 1989 8.064.536 147 385.080 11 1990 9.799.297 178 465.263 13 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
  • 97. Keselamatan Kerja 97 Produksi Bontang LNG Plant (Continued) 1991 10.985.525 197 509.686 16 1992 11.789.147 211 582.134 15 1993 12.149.872 214 680.650 23 1994 14.107.104 249 785.895 23 1995 13.707.104 240 733.251 17 1996 15.214.927 245 945.040 21 1997 15.621.658 294 961.132 20 1998 16.413.427 309 976.305 25 1999 18.497.258 340 1.058.065 25 2000 20.588.062 380 931.120 21 2001 21.383.543 408 1.154.159 26 2002 20.219.962 356 906.057 20
  • 98. Keselamatan Kerja 98 PT Badak NGL  Nama PT badak diambil dari nama lapangan gas raksasa di daerah badak  Didirikan pada 26 November 1974  Pada awalnya merupakan perusahaan nonprofit dengan pemegang saham Pertamina, Vico dan Jilco  Merupakan operator Bontang LNG Plant  Sangat memperhatikan aspek keselamatan kerja dan lingkungan  Melakukan program bina masyarakat
  • 99. Keselamatan Kerja 99 Penghargaan-penghargaan yang telah diterima PT Badak NGL (COMPANY IMAGE) Diberikan Oleh: Penghargaan Jumlah British Safety Council Five Stars Award Sword of Honor 2 6 USA Award of Honor 7 Pemerintah RI Patra Karya Raksatama Patra Karya Nirbhaya Karya Utama Patra Adikarya Bhumi Utama 2 1 2 Instansi Internasional ”ISO14001 accreditation” ”Safety Award” ”Zero Accident” ”ISO 9001 version 2000 for Quality Management System” 1
  • 100. Keselamatan Kerja 100 Proses Produksi di Bontang LNG Plant
  • 101. Keselamatan Kerja 101 Sumber-sumber gas alam  VICO Lapangan mutiara, sambera, badak dan nilam  TOTAL INDONESIA Lapangan tambora, tunu, senipah, bekapai, handil dan peciko  UNOCAL INDONESIA Lapangan attaka dan west seno  Gas-gas dari sumur-sumur tsb dialirkan menuju bontang LNG Plant dengan pipa transmisi 36” dan 42” dan tiba pada Bontang LNG Plant pada tekanan sekitar 47 kg/cm2  Sebelum dialirkan ke setiap train sebagai feed gas, gas alam tersebut terlebih dahulu dilewatkan ke Knock Out Drum untuk menjalani proses pemisahan awal
  • 102. Keselamatan Kerja 102 Komposisi Feed Gas N2 0,12 % CO2 5,80 % C1 83,7 % C2 4,95 % C3 3,30 % iC4 0,70 % nC4 0,80 % iC5 0,30 % nC5 0,20 % C6 0,13 %
  • 103. Keselamatan Kerja 103 Produk Bontang LNG Plant Komposisi LNG : C1 min 85 % N2 max 1 % C4 max 2 % C5 + max 0,1 % H2S max 0,025 ppbw / 100 ScF Sulfur max 1,3 gr / 100 ScF Densitas min 453 kg / m3
  • 104. Keselamatan Kerja 104 Produk Bontang LNG Plant (Continue..) Komposisi LPG Propana : C2 max 1,86 % C3 min 96,25 % C4 max 1,89 % Komposisi LPG butana : C3 max 4,64 % C4 min 94,84 % C5 + max 0,88 %
  • 105. Keselamatan Kerja 105 Keselamatan kerja, kesehatan dan lingkungan Bahan baku dan produk yang terlibat  CH4/fuel gas  C3H8/propane  C2H4/ethylene  C3H6/propylene  nC4H10/butane  C5H12-C11H24/kondensat  (C6H14 - C12H26)/nafta  N2  CO2  Hg  Sulfur
  • 106. Keselamatan Kerja 106 Masalah lingkungan Sumber pencemar :  Limbah gas (CO2 , SOx , NOx ,dll)  Limbah cair (Limbah Hg, C5 + ,dll)  Limbah padat (partikulat, Smog, dll) Dampak negatif dari beberapa aspek:  biologis : *. flora dan fauna *. manusia  fisika kimia : #. kualitas udara #. iklim makro #. kualitas air  Sosial ekonomi : +. Demonstrasi warga +. Perkelahian
  • 107. Keselamatan Kerja 107 Pengendalian pencemaran lingkungan Cara yang dapat digunakan dalam pencegahan pencemaran limbah adalah dengan melakukan pencegahan pencemaran pada “sumber pencemar” di dalam area pabrik, seperti: 1. Penyempurnaan meode proses serta peralatan yang dipakai 2. Menjaga kebersihan dari tumpahan/ceceran bahan kimia serta ceceran lainnya 3. Menambah unit pemanfaatan hasil samping 4. Penggunaan kembali air buangan proses (daur ulang) serta usaha-usaha lainnya yang tidak menimbulkan gangguan terhadap peralatan manusia/karyawan serta lingkungan.
  • 108. Keselamatan Kerja 108 ANALISA KESELAMATAN KERJA HIRA Jenis kegiatan yang di buat HIRA: a.Pembersihan Storage Tank b.Pemasangan Instalasi Listrik c.Pemasangan dan fitting pipa d.Pengecekan alat (pemanas, indikator, Heat exchanger,dll) e.Pengangkutan bahan baku dan produk
  • 109. Keselamatan Kerja 109 Tabel HIRA Aktivitas Potensi bahaya Efek bahaya Tingkat efek bahaya Frekuensi bahaya Resiko Pencegahan Resiko akhir Pembersihan tangki penyimpanan Sisa minyak Tergelincir L H M Safety shoes atau boot dengan grip khusus L Cairan Pembersih Keracun an M H M Masker, alat bantu pernapasan L ... ...
  • 110. Keselamatan Kerja 110 HAZID Lokasi yang dibahas pada HAZID 1. Well Facilities 2. Main Office, gedung serba guna 3. Plant keseluruhan 4. LNG/LPG Tank Storage Facilities 5. Small Refinery Facilities 6. Main Facilities 7. Loading Ship 8. Pipeline Facilities 9. Unit Pengolahan Limbah
  • 111. Keselamatan Kerja 111 HAZID Lokasi Deskripsi Penyebab POTENSI BAHAYA EFEK BAHAYA FREKUENS I BAHAYA PENCEGAHA N 1. Well Facilities Kebocora Kompre- sor *Korosi, kavitasi atau karena adanya kandungan air yang cukup banyak pada gas alam akibat suhu dan tekanan gas turun (kompressor rusak) +Plant shut down (gas tidak dapat diambil dari dalam tanah) +Kebakaran (karena gas alam mudah meledak) +Pencema- ran lingkungan Servere: Kerugian besar karena Plant shut down, Dapat berakibat kematian bila terjadi ledakan besar unlikely Peremajaan Kompressor, pengecekan alat secara rutin, menyiapkan aliran bypass agar tidak sampai Plant Shut Down (PSD) 2. Main Office, gedung serbagu- na Depan gedung main office terjadi pemogo- kan kerja/de- mo *Gaji karyawan dinilai sudah terlalu rendah dengan kondisi bahan-bahan kebutuhan pokok yang terus naik. *pencemaran lingkungan tempat tinggal warga oleh limbah pabrik atau kebocoran gas. +Hancurnya gedung karena terjadi bentrok dengan warga setempat, bisa pula terjadi kebakaran Servere: Dapat terjadi fatality Unlikely Selalu memperhati- kan kebutuhan rakyat kecil NoNo
  • 112. Keselamatan Kerja 112 Lokasi Deskripsi Sebab POTENSI BAHAYA EFEK BAHAYA FREKUENS I BAHAYA PENCEGAH AN 3. Plant keseluruh an Seluruh fasilitas operasi dan pendu- kung plant kebanji- ran *Tempat penampungan air (DAM) rusak, curah hujan terlalu tinggi dengan intensitas yang besar +Kebanjiran (dapat menyebab- kan alat-alat DAM rusak) +Penyakit +Plant Shut Down Severe: Karena plant shut down kerugian perusaha- an besar Most: Karena daerah Bontang adalah daerah beriklim tropik basah dengan curah hujan yang tinggi Membuat waduk, DAM, membuang sampah pada tempatnya 4. LNG/ LPG Tank Storage Facilities Keboco- ran tank storage *Korosi, bencana alam seperti gempa bumi hebat, banjir +Dapat terjadi ledakan karena LNG/LPG mudah meledak, +kematian Severe: Fatality kerugian produk yang hilang serta image perusaha- an turun Unlikely Peremajaan tank, pemerikasaan rutin, penyimpanan storage tank di gedung atau ruangan tertutup NoNo
  • 113. Keselamatan Kerja 113 Lokasi Deskripsi Sebab POTENSI BAHAYA EFEK BAHAYA FREKUENS I BAHAYA PENCEGAHA N LNG/ LPG Tank Storage Facilities Pressure Regulator pd tangki tidak berfungsi dengan baik sehingga tekanan tidak terkontrol *Tidak rutin memeriksa keadaan tangki khususnya Pressure Regulator. +Kebakaran dan ledakan besar (karena tekanan terlalu tinggi shg suhunya lebih tinggi daripada suhu ignitation) Severe: Fatality kerugian dalam jumlah besar Unlikely Peremajaan fasilitas yang sudah rusak, rutin memeriksa tekanan pada tangki 5. Small Refinery Facilities (Fasilitas pendu- kung operasi) Kebocoran pompa atau pompa tidak dapat bekerja dengan baik *Korosi, adanya fraksi uap (gelembung- gelembung udara) pada aliran inlet pompa sehingga pompa rusak +Kerugian materi yang terbuang, pompa yang rusak Minor Most Memeriksakan pompa secara rutin, pengecekan dan pengauditan kondisi pompa, menutup aliran ke pompa dan mengaktifkan bypass line NoNo
  • 114. Keselamatan Kerja 114 Lokasi Deskripsi Sebab POTENSI BAHAYA EFEK BAHAYA FREKUENS I BAHAYA PENCEGAHA N 5 Small Refinery Facilities (Fasilitas pendu- kung operasi) Kerusakan boiler *Suhu operasi terlalu tinggi melebihi suhu maksimal boiler +Gangguan produksi, turbin rusak (tidak dapat berfungsi secara maksimal) Minor Unlikely Membeli boiler dengan pertaha-nan yang tinggi Valve/ka- tup macet (aliran tidak dapat dibuka atau ditutup dengan baik) *Korosi, friksi terlalu besar +Plant Shut Down (tidak ada aliran atau aliran tidak dapat ditahan sehingga menimbul-kan kerusakan alat lain) Major: dapat terjadi Plant Shut Down Likely Ada aliran bypass atau aliran cabang yang dapat digunakan pada plant NoNo Small Refinery Facilities (Fasili- tas pendu- kung operasi
  • 115. Keselamatan Kerja 115 Lokasi Deskripsi Cause POTENSI BAHAYA EFEK BAHAYA FREKUENS I BAHAYA PENCEGAHA N 6. Main utilities Kebocoran knock out drum sehingga kondesat liquid tidak terpisah dari feed gas *KOD (knock out drum) mengalami fracture atau fatique karena pemakaian yang terus menerus dengan perawatan yang minim +Kualitas produk LNG turun, kemungki-nan terjadi kerusakan alat lain krn masih adanya kondesat liquid Major: Image perusaha- an turun, kerugian material yang terbuang Unlikely Peremajaan alat KOD dan pemeriksa-an secara rutin sesuai dengan SOP CO2 absorber mengalami kerusa-kan *Amine yang mengabsorb CO2 terkontaminasi sehingga kadar CO2 yang dapat diserap kecil, feed gas tercemar *Korosi lebih besar dari korosi allowance absorber (3,2mm) +Kualitas LNG turun karena adanya kontaminan dapat menyebab- kan kerusakan alat lain +Pd P dan T yang terlalu tinggi absorber dapat meledak Major: Image perusahaan turun, kerugian asset (absorber dan alat- alat lain) Unlikely Sebelum masuk LNG plant amine mengalami proses pemurnian terlebih dahulu, pemeriksa-an rutin temperatur dan tekanan indikator dan kontroler NoNo Main utilities
  • 116. Keselamatan Kerja 116 Lokasi Deskripsi Sebab POTENSI BAHAYA EFEK BAHAYA FREKUENS I BAHAYA PENCEGAH AN Main utilities Amine regenerato r tidak dapat berfungsi dengan baik sehingga regenerasi amine tidak dapat dilakukan *Korosi, kadar CO2 yang diabsorb amine terlalu besar sehingga larutan MDEA tidak teregenerasi dengan baik +Masih adanya kandungan CO2 pada LNG/LPG (kualitas LNG/LPG turun) Minor Unlikely Peremajaan alat, adanya regenerator bertahap Kerusakan feed dryer sehingga kandung- an outletnya masih mengan- dung kadar H2 O cukup tinggi *Korosi lebih besar daripada korosi allowance (1,5mm), tekanan kerja lebih besar daripada tekanan kerja maksimum +Turunnya mutu LNG, LPG Minor Unlikely Adanya aliran recycle produk untuk pengurangan kadar air lagi, adanya T dan P controler NoNo Main utilities
  • 117. Keselamatan Kerja 117 Lokasi Deskripsi Sebab POTENSI BAHAYA EFEK BAHAYA FREKUENS I BAHAYA PENCEGAH AN Adanya kebocoran pipa aliran outlet mercury (hg) removel vessel *Penyumbatan partikel endapan, korosi, kekentalan aliran fluida terlalu besar sehingga dapat menjadi penyumbatan pipa +Pencemaran lingkungan oleh limbah hg Minor Likely Pengecekan rutin sesuai dengan SOP Kerusakan scrub column sehingga metana tidak dapat dipisah- kan dari fraksi berat lainnya *Alat pengontrol dan indikator T dan P pada volum tidak berfungsi dengan baik sehingga operator dapat melakukan kesalahan operasi column +Kerugian alat (scrub column mahal), produk LNG tidak dapat diperoleh (tidak dapat terpisah dari fraksi lain) Major: Dapat terjadi plant shut down karena LNG tidak dihasilkan Unlikely Selalu mengaudit secara rutin T dan P indikator, memilih material scrub column yang tahan korosi dan tekanan tinggi NoNo
  • 118. Keselamatan Kerja 118 Lokasi Deskripsi Sebab POTENSI BAHAYA EFEK BAHAYA FREKUENS I BAHAYA PENCEGAHA N DEETHANIZ ER (C2), DEPROPANI ZER (C3), DEBUTANIZ ER (C4) column, scrub column overhead condenser (C5+ ) tidak berfungsi dengan baik *Korosi, sudah waktunya untuk diganti (telah lama dipakai dengan perawatan yang minim), T dan P indikator dan regulator rusak +Kerugian sangat besar karena dapat terjadi plant shut down (karena pemisahan C2, C3, C4, C5+ dari fraksi hidrokarbon lain tidak dapat dilakukan Major: Produk gagal dihasilkan Unlikely Selalu mengaudit secara rutin T dan P indikator, memilih material scrub column yang tahan korosi dan tekanan tinggi Heat exchan-ger rusak sehingga C1, C2, C3, C4, C5 tidak dapat dicairkan *Suhu air pendingin tidak cukup rendah untuk mendinginkan gas alam menjadi LNG dan LPG +Kerugian besar karena tidak terbentuk LNG, LPG. Gas C1-C5 dengan P tinggi dpt menimbulk-an ledakan Severe: Jika sampai terjadi ledakan dapat menimbulka n fatality Unlikely Sistem pendinginan bertahap dari media pendingin NoNo
  • 119. Keselamatan Kerja 119 Lokasi Deskripsi Sebab POTENSI BAHAYA EFEK BAHAYA FREKUENSI BAHAYA PENCEGAHA N 7. Loading ship Kapal karam sehingga tank LNG/LPG tumpah ke lautan *Kecerobohan armada kapal dalam pengoperasian kapal pengangkut *Iklim (badai, hujan keras) +Pencemaran lingkungan (banyak ikan, hewan, tumbuhan laut mati) Severe: Major environmen tal effect Likely Memenuhi SOP pengopera- sian kapal 8. Pipeline facilities Kebocoran pipa pengang- kut gas alam dari badak field *Korosi, tekanan gas terlalu besar sehingga dapat terjadi blow out +Kerugian besar terutama karena terbuangnya gas alam Major: Tingkat pencemara n lingkungan yang cukup tinggi Likely Pengecekan secara rutin dan auditing operasi Kebocoran pipa pengang- kut LNG, LPG *Korosi, tekanan cairan dan friksi yang besar +Kerugian besar terutama karena terbuangnya LPG, LNG +Pencema- ran lingkungan Severe: Karena LNG dan LPG dapat mencema-ri daerah pemukim- an dan sumber air minum Unlikely Pengecekan secara rutin dan auditing operasi NoNo
  • 120. Keselamatan Kerja 120 Lokasi Des-kripsi Sebab POTENSI BAHAYA EFEK BAHAYA FREKUENS I BAHAYA PENCEGAHA N 9. Unit pengolaha n limbah Alat-alat pengo-lah limbah tidak berfungsi dengan baik sehing-ga limbah yang dibuang dapat mence- mari lingkungan *Alat-alat tersebut sudah fatique, fracture sudah waktunya keremajaan +Pencemaran lingkungan Major: Pence- maran lingkungan mence-mari daerah pemukiman Unlikely Selalu mengaudit secara rutin T dan P indikator, memilih material unit pengolah-an limbah yang tahan korosi dan tekanan tinggi NoNo
  • 121. Keselamatan Kerja 121 HAZOPS PLANT-5:LIQUEFACTION SYSTEM 5-E-1 5C-1 B/D B/D B/D B/D4C-7 FEED GAS REINJ. 5HV-2 5Y-5 5Y-45HV-3 5FV-2 5Y-1 5Y-2 5HV-5 5HV-4 4HV-11 5Y-3A/B AG AJ AF AH Q E AR A K AE AC AD AB From 4E-9 B/D 5PV-2 5PV-15 B/D B/D 8" 2" 2" 2"2" 4" 66" 12" 10" 8" 6" 5TV-1A 5HV-6 5TV-1B LNG TO STG TO2K-1 5G-1A/B 5PV-17 5HV-14 LTSS 5LV-7 5HV-44 5TV-2 5HV-18 LTSS LTSS 5PSV-13A/ B 5PV-13A 5TV-45 LPGTO PLT-17 5ESDV-2 B/D 5C-2 20" FG 5HV-21 5Y-6 5EDPV-1 5ESDV-21 5ESDV-22 5ESDV-20 DRY FLARE From 3E-12 5ESDV-1 ZbnJune2001 5E-2 B/D B/D
  • 122. Keselamatan Kerja 122 Tabel HAZOPS No No Aliran Kata Panduan Par. Utama Potensi Bahaya Pencegahan Ket. 1. 8”-FG- BO3-201 Aliran Tidak ada Flash drum separator 5C-1 kosong, Instalasi inhibit 5ESDV-20, PI & FI Sistem shutdown jika tidak ada aliran masuk 5C-1. FI dan PI dipasang pada pipa aliran masuk.
  • 123. Keselamatan Kerja 123 No No Aliran Kata Panduan Par. Utama Potensi Bahaya Pencegahan Keterangan Aliran kecil Tek. Flash drum separato r 5c-1 turun; Level turun 5ESDV- 20, PI&FI, LI &LC Sis. shutdown jika tekanan 5C-1 tidak m’cukupi. FI pada pipa aliran masuk. PI di dalam flash drum 5C-1 B’lebih Tek flash drum separato r 5C-1 naik;Lev el naik 5ESDV-20, FI&FIC, LI &LIT, PI 5ESDV-20, FI dan FIC pada pipa aliran masuk 5C- 1PI dan LI di dalam 5C-1
  • 124. Keselamatan Kerja 124 No No aliran Kata panduan Par. Utama Potensi bahaya Pencegahan Keterangan Temp Naik Suhu flash drum naik; Tek. Flash drum naik 5esdv-20, Ti&tic TI di dalam 5C-1 Turun Suhu flash drum turun; Tek. Flash dum turun 5esdv-20, Ti&tic TI di dalam 5C-1 2 4”-fg -bo3- 202 Aliran Tdk ada Instalasi inhibit, ME tdk dpt bekerja 5esdv-21, Pi Dipasang pada pipa
  • 125. Keselamatan Kerja 125 No No Aliran Kata Panduan Par. Utama Potensi Bahaya Pencegahan Keterangan Aliran Kecil Tek MHE 5E- 1 turun, Suhu MHE turun 5ESDV-21, PI, TI &TIC 5ESDV-21 & PI Dipasang pd pipa; TI pd MHE 5E-1 Ber- lebih Tek MHE 5E- 1 naik, Suhu MHE naik 5ESDV-21, PI&PIC, TI&TIC 5ESDV-21, PI &PIC pd pipa; TI pd MHE 5E-1
  • 126. Keselamatan Kerja 126 No No Aliran Kata Panduan Par. Utama Potensi Bahaya Pencegahan Keterangan Tekanan Naik Suhu MHE 5E-1 naik; Tek MHE 5E-1 naik 5ESDV-21, TI &TIC, PI &PIC TI &PI pd MHE 5E-1PIC dan 5ESDV pd pipa Turun Suhu MHE 5E-1 turun; Tek MHE 5E-1 turun 5ESDV-21, TI&TIC, PI&PIC TI & PI pd MHE 5E-1PIC dan 5ESDV-22 pada pipa …
  • 127. Keselamatan Kerja 127 Kesimpulan  Keselamatan kerja merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan demi kelancaran proses produksi suatu perusahaan.  Perusahaan juga perlu memperhatikan aspek kesehatan dan lingkungan  PT Badak NGL sebagai salah satu perusahaan pengolah gas alam, sudah memiliki standar keselamatan dan kesehatan kerja yang baik.  Mari kita bersama mewujudkan tempat kerja yang selamat dan sehat
  • 128. Keselamatan Kerja 128 KESELAMATAN KERJA British Petroleum Indonesia
  • 129. Keselamatan Kerja 129 Profil Perusahaan BP Internasional adalah grup petroleum dan petrokimia terbesar di dunia Operasinya global, >100,000 karyawan serta strongholds di Eropa, Amerika Utara & Selatan, Australasia & Afrika. Saat ini bisnis BP sedang berkembang di bidang gas & tenaga, serta pengembangan solar Keuntungan tahun 2001 adalah sebesar US$13 milyar
  • 130. Keselamatan Kerja 130 Profil Perusahaan (Cont’d) Grup BP beroperasi di Indonesia, sejak tahun 1971. Hulu  eksplorasi & produksi, bahan kimia, gas, energi & sumber daya terbaharui Hilir serta penyulingan & pemasaran BP adalah operator minyak dan gas lepas pantai terbesar di Indonesia, serta pemasok utama gas alam pulau Jawa.
  • 131. Keselamatan Kerja 131 Profil Perusahaan (Cont’d) Aktivitas hulu dan hilir dipusatkan di Jakarta. Operasi hulu di lapangan paling besar berlokasi di pulau Pagerungan (Jawa Timur) dan Jawa Barat. Aktivitas lainnya (kimia, solar, pelumas) juga terkonsentrasi di pulau Jawa. BP Indonesia mempekerjakan 1540 karyawan dengan mayoritas (93%) penduduk Indonesia.
  • 132. Keselamatan Kerja 132 Well bor Production Separator Atmospheric Separator Booster Gas Compresor Crude Oil Pump Tanker Gas Compresor 1 Gas Compresor 2 PLN NLG Konsumen Proses Produksi
  • 133. Keselamatan Kerja 133 Aspek Kesehatan Utilitas Lain dalam Proses Asbes Silika Uap logam NORM Radiasi Ion Glycol Hidrokarbon Aromatik Hidrogen Sulfida Metanol Ashpyxiates
  • 134. Keselamatan Kerja 134 Standar Kerja di BP Fasilitas Panas Masuk Ruangan Tertutup Isolasi Energi Pembukaan & Pemasangan Blind Peralatan Safety yang diNon-aktifkan Tagging & Flagging
  • 135. Keselamatan Kerja 135 Standar Masuk Ruangan Tertutup Mengenali bahaya dengan tepat:  Mengunjungi lokasi kerja, identifikasi bahaya.  Menyusun JSA  Gas Tester yang disetujui harus digunakan untuk memeriksa adanya kekurangan/kelebihan oksigen dan udara beracun. Melakukan pengawasan, penjagaan dan tindakan termasuk tindakan darurat untuk mengevakuasi guna melindungi personil yang terlibat dalam tugas tersebut. Mengkoordinasikan semua izin dan prosedur keselamatan yang perlu termasuk kerja panas dan atau isolasi energi.
  • 136. Keselamatan Kerja 136 Cont’d Pelatihan untuk Masuk Ruang Tetutup  AGT (Authorized Gas Testers)  Tim penyelamat akan menerima peralatan perlindungan perorangan (PPE) dan peralatan penyelamatan (termasuk perangkat BA, Breathing Apparatus) dan dilatih cara penggunaannya. Mereka harus dilatih oleh anggota tim kebakaran.  Personil yang baru tidak boleh menangani tugas diatas kecuali jika sedang dalam pelatihan dan didampingi oleh personil yang kompeten yang mengenal bahaya-bahaya masuk ruang tertutup.
  • 137. Keselamatan Kerja 137 Prosedur Tagging dan Lagging Menetapkan persyaratan tagging dan flagging untuk mencegah terjadinya cedera akibat kecelakaan dengan cara memastikan bahwa semua personil mengetahui bahwa katup- katup atau peralatan dalam keadaan tidak normal. Tagging dan flagging  elemen visual untuk mengingatkan personil akan adanya peralatan yang tidak pada tempatnya/terisolir. Bendera Tag
  • 138. Keselamatan Kerja 138 Aspek Lingkungan Limbah berbahaya dan beracun Limbah yang tidak Berbahaya Limbah rumahtangga
  • 139. Keselamatan Kerja 139 Limbah Bahan Berbahaya & Beracun (Limbah B3) Lumpur bor, solvent, zat asam, baterai, berbagai macam bahan kimia komersial, logam berat, lumpur minyak (sludge), bahan-bahan yang mudah terbakar, meledak, reaktif, menyebabkan infeksi, dan/atau bahan-bahan korosif. Penanganan:  Tidak boleh dibuang langsung ke dalam air, tanah/ke udara.  Pihak-pihak yang menghasilkan limbah B3 harus menjamin bahwa limbah tersebut diproses, diolah/dibuang sebagaimana mestinya.  Tidak boleh disimpan lebih dari 90 hari dan hanya di kawasan yang memenuhi standar-standar tertentu.  Pengiriman limbah B3 harus dilakukan ke fasilitas pengolahan yang disetujui.  Aktivitas penanganan limbah B3 harus dilaporkan kepada Bagian HSE.
  • 140. Keselamatan Kerja 140 Limbah yang tidak Berbahaya Saringan molekular yang digunakan dalam penyerapan air, drum yang tidak bisa digunakan yang telah dibersihkan sebagaimana mestinya, kaleng-kaleng aerosol yang kosong, semen sisa, material packing, bola lampu neon, sebagian besar bahan penyerap/kain kotor.
  • 141. Keselamatan Kerja 141 Limbah Rumahtangga Limbah Padat  Semua limbah yang bisa terurai secara alamiah boleh dikirim ke lahan penimbunan / dijadikan kompos. (contoh: sisa makanan, sampah)  Semua limbah tidak bisa terurai secara alamiah harus dibuang ke lahan penimbunan tanah yang sehat dan diizinkan. (contoh: plastik, gelas, kaleng logam, besi tua)
  • 142. Keselamatan Kerja 142 (cont’d) Limbah cair  Limbah sanitasi (limbah manusia dan grey water dari pencucian dan dapur) harus diolah dalam septic tank atau sistem pengolahan lain yang sesuai sebelum dibuang.  Limbah cair rumahtangga/kantor bisa terjadi dari larutan detergen pencuci bekas yang sudah lama/tidak digunakan, thinner, toner, dsb.  Cairan ini tidak boleh dibuang langsung ke air permukaan dan pada umumnya tidak boleh dikeluarkan melalui tempat pencucian piring atau saluran pembuangan lain.
  • 143. Keselamatan Kerja 143 Aspek Keselamatan PPE (Personal Protective Equipment) Penggunaan peralatan & instalasi lain Transportasi (udara & air)
  • 144. Keselamatan Kerja 144 Personal Protective Equipment Topi keselamatan (helm) Sepatu kerja Coveralls Sarung tangan kerja Kacamata pengaman Helm pengelasan Tabir pengelasan Pelindung muka Penutup telinga (earplug) Peralatan perlindungan pernapasan Breathing apparatus Alat bantu napas Abbrasive blasting
  • 145. Keselamatan Kerja 145 Penggunaan Peralatan/Fasilitas Scaffold Pelindung jatuh  Sabuk, tali peredam kejut (self retracting lifeline,  sambungan angker, & penyangga angker Tangga Rigging Penanganan & pengambilan sampel berbahaya
  • 146. Keselamatan Kerja 146 Perancah (Scaffold)  Pastikan ground/decking cukup untuk menahan beban  Semua tiang standar vertical dibangun tegak lurus terhadap ground  Punya ikat depan & samping  Ada pagar pengaman  Tempat berpijak terbuat dari scaffold boards, papan / batangan besi  Tangga akses kencang  Terlindung dari angin (clamp logam)  Personil memakai life jacket & sabuk keselamatan  Memberi tanda peringatan & batas
  • 147. Keselamatan Kerja 147 Transportasi Transportasi juga merupakan potensi bahaya peraturan & prosedur Udara Helikopter Dibuat prosedur standar & larangan Air Kapal Dibuat standar penggunaan (pemeriksaan awal & pembatasan, check-in, naik ke kapal, jika ada hambatan cuaca)
  • 148. Keselamatan Kerja 148 Analisa Keselamatan Kerja Analisa KK di BP: JSA (Job Safety Analysis) Hanya dilakukan bila suatu pekerjaan akan dilakukan. HAZOP
  • 149. Keselamatan Kerja 149 HAZOP Tujuan dilakukan HAZOP :  Identifikasi keselamatan, bahaya & masalah operasi yang berhubungan dengan proses yang secara langsung mengancam keselamatan pekerja produksi/penyebab masalah operasi.  Menentukan keseriusan dampak masalah teridentifikasi.  Identifikasi secara engineering & procedural safeguards yang sebelumnya telah dibuat.  Evaluasi kelayakan engineering & procedural procedural safeguards.  Rekomendasi safeguards atau prosedur operasi tambahan jika diperlukan.
  • 150. Keselamatan Kerja 150 Ruang Lingkup Studi (HAZOP cont’d) Dilakukan pada 4 platforms Uniform Complex : U Flow UB UWA UW Flow K Platforms: KA K Process K Compression yang terhubung dengan Uniform Complex
  • 151. Keselamatan Kerja 151 Kolom Kepala Deskripsi No Nomor yang direferensi Guide Word / Deviation Kata-kata panduan yang dijadikan standard untuk menganalisis dan menentukan potensi masalah Possible Causes Penyebab atau masalah yang teridentifikasi Possible Consequences Deskripsi konsekuensi dampak yang mungkin terjadi dari penyebab Tersebut Type Jenis masalah yang terlibat termasuk operasional, keselamatan, keuangan dan peraturan Safeguard Deskripsi petunjuk keselamatan Recommendations / Comments Deskripsi kegiatan yg direkomendasi Action Party Bagian yang bertanggung jawab atas kejadian Metodologi Studi
  • 152. Keselamatan Kerja 152 Matriks Tingkat ResikoMatriks Tingkat Resiko ProbabilityProbability HighHigh MediumMedium LowLow Potensial ConsequencesPotensial Consequences > 1 in 10,> 1 in 10, LikelyLikely 1 in 10 –1 in 10 – 1000,1000, sometimessometimes < 1 in< 1 in 1000,1000, extremelyextremely unlikelyunlikely HazardHazard PersonnelPersonnel AssetAsset EnvironmentEnvironment Very HighVery High MultipleMultiple FatalityFatality >$5>$5 1K-10K bbls spill1K-10K bbls spill HH HH HH HighHigh SingleSingle FatalityFatality $0.5-$5$0.5-$5 100-1K bbls spill100-1K bbls spill HH HH HH MediumMedium PermanentPermanent DisabilityDisability $0.1-$0.1- $0.5$0.5 15-100bbls spills15-100bbls spills HH MM MM LowLow Minor InjuriesMinor Injuries $0.001-$0.001- $0.1$0.1 1-15 bbls spill1-15 bbls spill MM MM LL Very LowVery Low First AidFirst Aid (single injury)(single injury) <$0.1<$0.1 <1 bbls spill<1 bbls spill MM LL LL
  • 153. Keselamatan Kerja 153 Tingkat Resiko  Low Priority resiko tidak serius & aktifitas yang direkomendasi tidak digunakan untuk major modification.  Medium Priority resiko cukup signifikan & aktifitas yang direkomendasikan perlu investigasi lanjut untuk dapat solusi terbaik.  High Priority resiko signifikan & berhubungan dengan desain / filosofi keselamatan. Aktifitas dilakukan segera untuk dapat solusi optimal & implementasi dilaksanakan secepat mungkin.
  • 154. Keselamatan Kerja 154 Kata Panduan Kata PanduanKata Panduan Kata PanduanKata Panduan Kata PanduanKata Panduan Kata PanduanKata Panduan No FlowNo Flow More LevelMore Level CompositionComposition Personnel SafetyPersonnel Safety Less FlowLess Flow Less PressureLess Pressure Corrosion/ErosionCorrosion/Erosion External FactorsExternal Factors More FlowMore Flow More PressureMore Pressure InstrumentationInstrumentation OperationsOperations Reverse FlowReverse Flow Less TemperatureLess Temperature ReliefRelief MaintenanceMaintenance Misdirected FlowMisdirected Flow More TemperatureMore Temperature Personnel SafetyPersonnel Safety DrawingDrawing Less LevelLess Level ContaminantsContaminants ReliefRelief
  • 155. Keselamatan Kerja 155 Analisa Kerugian SDM Semua pembayaran kesehatan karyawan ditangggung penuh oleh perusahaan. Jika kecelakaan kerja terjadi di tempat kerja maka perusahaan menyediakan alat pengangkutan korban menuju rumah sakit, semua biaya pengobatan dan perawatan ditangggung sampai dapat bekerja kembali. Jika pekerja tidak dapat bekerja / cacat karena kecelakaan, meninggal karena kecelakaan / meningggal mendadak di tempat kerja maka perusahaan memberikan santunan untuk pekerja dan atau keluarganya sebesar 72 x Upah.
  • 156. Keselamatan Kerja 156 Asset Semua peralatan yang dimiliki perusahaan diasuransikan. Jika kecelakaan tidak besar maka perusahan memperbaiki sendiri. Lingkungan Jika terjadi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh kecelakan maupun operasi perusahaan, maka perusahaan berusaha memenuhi kewajiban sesuai dengan klaim yang ada. Produktivitas Perusahaan langsung menghentikan aktifitas produksi jika terjadi kecelakaan. Selain itu warning kecil pun juga menjadi perhatian utama. Sangat memungkinkan jika suatu warning kecil dapat menghentikan operasi produksi.
  • 157. Keselamatan Kerja 157 KILANG UNIT PENGOLAHAN V PERTAMINA BALIKPAPAN
  • 158. Keselamatan Kerja 158 Sejarah dan latar belakang  1897 → ditemukan sumber minyak di Sanga, Tarakan, Samboja, dan Bunyu  1946 → direnovasi karena hancur dalam PD II, membangun PMK I & II, Wax Plant, HVU I  1997 → PMK I & II diganti menjadi CDU V, dan HVU I menjadi HVU III  Crude Oil berasal dari Minas, Tanjung Sepinggan, Badak, Handil, Bekapai, Arjuna, Attaka, dll. Kadang- kadang berasal dari luar negeri : Jabiru, Chalyst, Crude(Auatralia), dan Tapis crude(Malaysia)  Produk → motor gasoline, kerosene, avtur, solar, minyak diesel, fuel oil, Heavy Naphta, LPG, wax
  • 159. Keselamatan Kerja 159 IKHTISAR KILANG KILANG BALIKPAPAN I  Crude Distillation Unit  Unit Penyulingan Hampa (HVU III)  Wax Plant  Dehydration Plant KILANG BALIKPAPAN II  Hydroskimming Complex (HSC)  Hydrocracking Complex (HCC)
  • 160. Keselamatan Kerja 160 PLANT PENUNJANG  Fuel Gas System, Plant 15  Flare System, Plant 19  Caustic Soda Plant, Plant 25  BFWand Steam, Plant 31  Cooling WaterSystem, Plant 32  Airand Nitrogen Plant, Plant 35
  • 161. Keselamatan Kerja 161 CRUDE OIL (MINYAK BUMI)  Secara fisik merupakan cairan yang mengandung gas, cairan, dan elemen-elemen padat yang terlarut di dalamnya  Terbentuk dari peristiwa dekomposisi berbagai macam hewan dan tumbuhan jutaan tahun yang lalu  Umumnya bercampur dengan air garam dan gas alam, yang membentuk 3 lapisan  Dipergunakan luas sebagai bahan bakar  Berdasarkan strukturnya, dibagi menjadi 4 golongan utama : 1. Senyawa golongan parafin 2. Senyawa golongan naphten 3. Senyawa golongan aromatik 4. Senyawa golongan olefin
  • 162. Keselamatan Kerja 162 PROSES Minyak Mentah Pemanasan Awal Desalter Crude heater Kolom Destilasi Produk
  • 163. Keselamatan Kerja 163 Produk HGO LGO Overhead vapor Overhead Liquid Kerosene Reduced Crude
  • 164. Keselamatan Kerja 164 Aspek Keselamatan MaterialAspek Keselamatan Material MaterialMaterial PotensiPotensi BahayaBahaya PenangananPenanganan Crude OilCrude Oil (bahan baku)(bahan baku) • Iritasi mataIritasi mata • Iritasi saluranIritasi saluran pernapasanpernapasan • Iritasi kulitIritasi kulit • GangguanGangguan syarafsyaraf • Jika terkena mata, segera basuh dengan airJika terkena mata, segera basuh dengan air • Jika tertelan jangan dimuntahkan, segera hubungi dokterJika tertelan jangan dimuntahkan, segera hubungi dokter • Bawa korban ke udara segar jika terhirupBawa korban ke udara segar jika terhirup • Jika terbakar, padamkan dengan dry chemical, COJika terbakar, padamkan dengan dry chemical, CO22 , water spray, water spray

Editor's Notes

  1. Seveso, Italy (1976) – herbicide plant, runaway reaction, chemical release, 447 injured, long term health problems, $50,000,000 Bhopal, India (1984) - pesticide plant, chemical release, 2,500 dead, 200,000 injured, $250,000,000 Chernobyl, USSR (1986) – nuclear reactor, 31 dead, 237 injured, long term health problems, $3,000,000,000. Basle, Switzerland (1986) – chemical warehouse fire, 0 dead, 0 injured, environmental damage.