Dokumen tersebut merupakan naskah untuk role playing yang menceritakan tentang keluarga ibu tunggal dengan tiga putrinya yang memiliki karakter berbeda. Role playing ini bertujuan untuk menggambarkan sudut pandang dan kecemasan yang dimiliki oleh anak sulung, tengah, dan bungsu serta bagaimana peran seorang ibu dan tante dalam menjaga keharmonisan keluarga.

1. " RUMAH "
psikologi keluarga

2. 1.Bunga Cigita Iriani 20416273201110
2.Hanan Ainul Birri 20416273201209
3.Kurnia Gusti 20416273201226
4.Mira Audy Asmara 20416273201195
5.Nela Herlina 20416273201179
6.Vika Rahmawati 20416273201121
kelas PS20D
Nama anggota kelompok

3. Latar Belakang
Roleplay ini menceritakan tentang satu keluarga, seorang ibu tunggal yang
membesarkan ketiga putrinya dengan karakter yang berbeda. Tentang
tanggung jawab seorang ibu yang harus memikul peran ganda karena ditinggal
suaminya ke pangkuan Tuhan. Menggambarkan bagaimana sudut pandang peran
anak sulung, anak tengah, dan anak bungsu dengan berbagai kecemasannya.
Melalui koneksi sosok tante yang menjembatani anggota keluarga menemui
konselor untuk menjaga keharmonisan keluarga.

4. ini karena kasus-kasus seperti ini banyak terjadi pada setiap keluarga
dengan perbedaan karakter seluruh anggota keluarga dan kesalahpahaman
antara satu sama lain. Dimana sosok ibu yang harus menjadi seseorang yang
selalu ada untuk anak-anaknya sekaligus harus menjadi tulang punggung
keluarga, si sulung yang seringkali digambarkan dengan sosok pemarah, si
anak tengah yang kerap dianggap paling keras kepala, dan si bungsu yang
selalu dianggap anak kecil yang manja.
Alasan kami memilih topik pembahasan
konflik ini

5. Banyak sekali kecemasan-kecemasan
yang dipendam sehingga pada
akhirnya bisa memicu konflik antar
keluarga. Kurangnya keterbukaan satu
sama lain umumnya menjadi masalah
utama yang bahkan bisa menimbulkan
ketegangan menahun.
Semoga dengan adanya roleplay yang
kami lakukan ini bisa membuat banyak
pihak menjadi sadar akan pentingnya
keterbukaan dan kejujuran dalam
berkeluarga.

6. Teknik Konseling
(Teknik Konseling yang Diterapkan Dalam Video)
Sculpting
(mematung)
Silent
(diam)
Listening
(mendengarkan)
Recapitulating
(mengikhtisarkan)
Ketika konselor
meminta ketiga putri
Bunda Ayu bersikap
seperti patung, hanya
diam tanpa memberikan
respon apapun.
Konselor beberapa kali
meminta klien untuk
diam ketika ada
anggota keluarga yang
berbicara.
Selain diam, konselor
juga meminta klien
untuk mendengarkan
pendapat anggota
keluarga lain ketika
berbicara.
Konselor beberapa kali
memaparkan informasi
yang telah disampaikan
klien.

7. Teknik Konseling
(Teknik Konseling yang Diterapkan Dalam Video)
Role Playing
(bermain peran)
Summary
(menyimpulkan)
Clarification
(menjernihkan)
Reflection
(refleksi)
Konselor sempat
meminta klien untuk
bertukar peran antara
anak sulung dan anak
bungsu, akan tetapi
ditolak klien.
Sebelum mengakhiri
Konseling, konselor
menyampaikan
kesimpulan dari sesi
Konseling hari itu.
Saat Adinda
menyampaikan sesuatu
yang kurang jelas,
konselor meminta
Adinda untuk
menjelaskan maksudnya.
Konselor beberapa kali
merefleksikan perasaan
klien dalam video.

8. Thankyou Have a nice day