2. No.7 Tahun I / Minggu I September 2013
SSSSSeuramoeeuramoeeuramoeeuramoeeuramoe PublikPublikPublikPublikPublik
Saleum
22222
PENGARAH: Dr. ZainiAbdullah
(Gubernur Aceh)
PENANGGUNG JAWAB: Drs Said Rasul
(Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informasi
dan Telematika Aceh)
DEWAN PENYUNTING:
Drs. A. Aziz. (Kabid Manajemen Data Base)
Dr. Rahmawati, M. Si. (Kasubbag TU Seuramoe)
PEMIMPIN UMUM: Ir. Sanasi, MM.
(Kepala UPTD Seuramoe Informasi Aceh)
Pemimpin Redaksi:
Asriani,S.Sos
Redaktur Pelaksana:
Irwanda,ST,M.Si
Koordinator Liputan:
NiningKhairani,S.Sos
Redaktur:
ImranJoni
Penyunting/Editor:
IrandaNovandi,S.Sos
Design/Layout
AdityaAR
Konsultan Media:
Arief Rahman
Fotografer:
Amiruddin
Dharwanda,A. Md
Reporter/Kontributor:
Fahmi,ST-Muslem,A.Md-
DediIrawan-GitoRolis-Rahmat
Keuangan:SriTrisnaFitri,SE
Tata Usaha:Azhar - Syamsuarni
Distribusi: Syaukani - Razali
Logistik Umum: Syarwan - Amri, A. Md
AlamatRedaksi:GedungSeuramoeInformasiAceh
Jl.Slt.AlaidinMahmudsyah,BandaAcehNo.14.Telp.0651-33615
Email:redaksi.seuramoe@gmail.com.
website: http://seuramoe.acehprov.go.id
Tolong Perbaiki Jalan Keutapang-Mata ie
Redaksi menerima sumbangan tulisan, artikel dan foto yang sesuai
dengan misi penerbitan. Redaksi berhak mengubah isi tulisan
tanpa mengubah maksud dan substansi dari tulisan tersebut.
Tulisan harus dilampiri tanda pengenal.
redaksiredaksiredaksiredaksiredaksi
Merdeka dalam DamaiMerdeka dalam DamaiMerdeka dalam DamaiMerdeka dalam DamaiMerdeka dalam Damai
Kualitas Pendidikan Masih rendah
Keberkahan Ramadhan bagi
Usaha Panganan Berbuka
Ramadhan Sebagai
Ajang Silaturrahmi
Yth.Yth.Yth.Yth.Yth. Pemkab. Aceh Besar.
Sepertinya sangat tidak nyaman
kalau melihat sepanjang jalan Keuta
pang yang penuh dengan lubang me
nganga, sehingga di waktu-waktu ter
tentu, seperti jam pergi dan pulang se
kolah, atau magrib, apalagi bulan pua
sa, jalan tesebut sangat macet, sehing
ga kenderaan yang hendak melintas
di jalan tersebut harus antri satu-persa
tu. Sebab banyak jalan yang berlu
bang terlebih pada musim hujan.
Mestinya pihak Pemerintah Aceh
Besar jangan membiarkan jalan
tersebut terlalu lama dalam kondisi seperti
itu, kami sudah bayar pajak dengan tertib,
sudah sewajarnya jalan itu diperbaiki.
Padahal kita tahu Pasar Pagi Keutapang
adalah salah satu pasar yang sangat padat
dan merupakan sumber PAD yang besar.
Jadi kepada pihak terkait, mohon jangan
hanya berfikir akan PAD-nya saja,
sementara fasilitas untuk umum tidak
diperhatikan, termasuk tempat pengelolaan
sampah yang belum benar.
Dahlan,Dahlan,Dahlan,Dahlan,Dahlan, Masyarakat Keutapang.
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
MengingatMengingatMengingatMengingatMengingat kualitas pendidikan di
Aceh saat ini yang sangat mengha
watirkan, saya rasa pemerintah, ku
susnya Dinas Pendidikan Aceh, mesti
mengevaluasi kinerjanya supaya ke
depan pendidikan di Aceh lebih baik
lagi. Apalagi dengan besarnya ang
garan yang dialokasikan saat ini.
Disampingitujugaperluadanyapelatihan
bagi para guru sendiri agar mareka mampu
menciptakan generasi-generasi yang
mempunyai sumber daya yang handal ke
depan.
Harfiyandi, S.PdHarfiyandi, S.PdHarfiyandi, S.PdHarfiyandi, S.PdHarfiyandi, S.Pd
(Guru MAN Rukoh Kota Banda Aceh)
PadaPadaPadaPadaPada puasa tahun ini, munculnya tra
disi berjualan penganan berbuka di
masyarakat Aceh tidak dipengaruhi
oleh naiknya harga BBM. Melambung
nya harga BBM memang berdampak
pada harga makanan tersebut, meski
begitu tingginya minat beli warga tidak
terpengaruh. Tradisi ini diharapkan bi
sa terus dilaksanakan agar ekonomi
rakyat Aceh bisa mandiri. Inilah satu
keberkahan Ramadhan bagi pendu
duktanahrencong,terlebihbagikaum
mudayangmendominasiusahapang
anan berbuka di daerah perkotaan.
Harapan saya sebagai warga, Ac
ehmenjadicontohteladanbagipropin
si lain, kususnya dalam memanfa
atkan bulan puasa untuk kemandirian
ekonomi. Semoga julukan Serambi
Mekah bisa dijaga selalu dengan
masyarakatnya bisa terus meningkat
kan kualitas iman dan taqwa kepada
Allah SWT.
ArmiyaArmiyaArmiyaArmiyaArmiya
Ketua Yayasan Cendramata Aceh
MalamMalamMalamMalamMalam Ramadhan merupakan malam
penuh keakraban bagi kalangan
masyarakat Aceh. Suasana Ramadhan
menjadi ajang silaturahmi bagi pemuda
dan tokoh masyarakat. Kusus di wilayah
Bandar Baru, Kabupaten Pidie Jaya,
sebagian pemuda berkumpul sambil
tadarus di setiap meunasah.
Tidakhanyaitu,sebagianmasyarakat
lainnya memanfaatkan malam
Ramadhandenganbertatapmukaselesai
tarawih yang bertempat di warung kopi.
Padaintinyasemuaelemenberkumpul
sambil meningkatkan tali silaturahmi. Ini
merupakan kegiatan sosial yang sangat
istimewa bagi daerah kita dalam
mewujudkan ketentraman dan
kedamaian bagi kalangan masyarakat
Aceh.
Teuku GuntaraTeuku GuntaraTeuku GuntaraTeuku GuntaraTeuku Guntara
DirekturLembagaPemberdayaan
Masyarakat Gampong
KAMISKAMISKAMISKAMISKAMIS 15 Agustus 2013 kemarin, genap
sewindu Aceh berada dalam ikatan perdamaian.
Delapan tahun lalu, para pihak yang bertikai di
Aceh sepakat menandatangani kesepahaman
bersama (MoU - Memorandum of Understand-
ing), yang menghentikan konflik Aceh yang telah
berlangsung 30 tahun lebih.
Tanggal tersebut, kemudian ditetapkan sebagai
Hari Perdamaian Aceh.
Dua hari berselang, Sabtu 17 Agustus 2013,
kembali kegembiraan datang. Tak hanya di
Aceh, seluruh rakyat Indonesia merayakan
peringatan HUT Kemerdekaan negeri ini untuk
yang ke-68 kalinya.
Kemerdekaan, mungkin belum sepenuhnya kita
rasakan. Masih banyak kekurangan di sana-sini.
Namun sebagai anak bangsa, bukan itu yang
harus kita suarakan, tapi bagaimana kita secara
bersama-sama menyelesaikan semua
persoalan yang melingkupi bangsa ini, agar
kemerdekaan hakiki dapat benar-benar kita
rasakan.
Mencari siapa yang salah dan membenarkan diri
sendiri bukan solusi. Harus kita sadari, tidak ada
yang salah di negeri ini, kalau kita mau
mebenahinya, ikut turut serta membangunnya.
Jangan pernah bertanya, “Apa yang sudah
diberikan Negara ini untuk kita”. Tapi bertanyalah,
“Apa yang sudah kita berikan untuk bangsa ini.”
Lalu kita, rakyat Aceh, bergembira dengan Hari
Perdamaian Aceh yang ke-8. Sekali lagi. “Sudah
damaikah kita?”
Jawabnya sulit ditemukan. Hanya ada dalam diri
kita masing-masing. Apakah kita ingin
merasakan damai yang hakiki atau damai yang
semu.
Tapi momentum ‘Sewindu Damai Aceh’ dan ‘68
Tahun Kemerdekaan RI’, layak kita jadikan
langkah awal untuk menciptakan rasa “Merdeka
dalam Damai”.
3. UtamaUtamaUtamaUtamaUtama
No.7 Tahun I / Minggu I September 2013
33333
PeringatanPeringatanPeringatanPeringatanPeringatan Detik-detikDetik-detikDetik-detikDetik-detikDetik-detik
PROKLAMASIPROKLAMASIPROKLAMASIPROKLAMASIPROKLAMASI di Acehdi Acehdi Acehdi Acehdi Aceh AMANAMANAMANAMANAMAN
S
Pelabuhan Ulhelheu:Pelabuhan Ulhelheu:Pelabuhan Ulhelheu:Pelabuhan Ulhelheu:Pelabuhan Ulhelheu: Kesibukan di Pelabuhan Ferry Ulhelheu menjelang
arusmudik2013. Seuramoe informasi/wandraSeuramoe informasi/wandraSeuramoe informasi/wandraSeuramoe informasi/wandraSeuramoe informasi/wandra
EJAKEJAKEJAKEJAKEJAK pagi, selain
peserta upacara dan
undangan, ratusan
warga telah memenuhi
kawasan sekitar
Lapangan Blang Padang,
Banda Aceh. Selain untuk
mengikuti upacara HUT ke-
68 Kemerdekaan RI, mereka
juga ingin menyaksikan
atraksi terjun payung yang
dilakukan prajurit TNI.
Tepatpukul09.00WIB,
langit Banda Aceh dihiasi
parasut yang terkembang
dari 15 penerjun dari TNI. Dua
buah bendera Merah Putih
berukuran besar serta satu
buah bendera berwarna hijau
bertulisakan “Damai itu Indah”
berkibar mengikuti arah
penerjun yang bertugas
membawanya.
Lantunan Shalawat Badar menghentikan keriuhan
peserta upacara dan ratusan warga yang memadati
LapanganBlangPadang,BandaAceh,Sabtu(17/8).
Lantunanshalawatinimenandakandimulainyaupacara
peringatan detik-detik proklamasi di Aceh.
Usai atraksi terjun payung,
Shalawat Badar pun digema-
kan, sebelum dilanjutkan
pengajian ayat suci Al-quran.
Lantunanayat-ayatsuciini
menambah kesejukan pada
peringatan hari kemerdekaan
di provinsi paling ujung barat
pulau Sumatera ini.
Peringatan detik-detik
proklamasi di tingkat provinsi
inidipimpinGubernurAceh,dr
Zaini Abdullah sebagai
InspekturUpacara(Irup),
dengan komandan upacara
Letkol Inf Yudoyono, yang
sehari-hari bertugas di
Serdam Iskandar Muda.
Upacara diawali pengiba-
ran bendera Merah Putih
yang diserahkan gubernur
untuk dikibarkan kepada
LutfiaZuhra,pelajarSMA10
Fajar Harapan, Banda Aceh.
Tiga petugas penggerek
bendera adalah Fiki Ruli
Setiawan, pelajar SMA
Negeri 1 Banda Aceh, Wahyu
Imam Triasa dari SMA Negeri
10 Fajar Harapan dan M.
Yusuf, pelajar SMA Negeri 2
Meulaboh, Aceh Barat.
Keharuan menyeruak ka
la para penerjun payung dari
kesatuan Kostrad ini menda
rat. Tiga di antara 15 penerjun
ini, merupakan putra asli da
erah, yakni dari Banda Aceh,
Aceh Utara dan Aceh Teng
gara. Setibanya di darat, keti
ganya langsung mendekati
orang tua masing-masing dan
memberikan kado istimewa.
Pangdam Iskandar Muda,
Mayjen TNI Zahari Siregar
menyebutkan, penerjun
payung tersebut merupakan
prajurit-prajuritterbaikTNI
yang ada di Aceh. Atraksi
terjun payung ini, tidak hanya
dilakukan di Banda Aceh.
Akan tetapi juga ada lima titik
lainnya di Aceh.
SubulussalamSubulussalamSubulussalamSubulussalamSubulussalam
Di Kota Subulussalam,
upacara HUT Proklamsi
dilangsungkan di Lapangan
Sadakata, Kompleks
Perkantoran Pemko Subulus-
salam,Sabtu(17/8)diikuti
ribuan peserta yang terdiri
dariTNI,Polri,Brimob,PNS,
OKP dan pelajar.
Wali Kota Merah Sakti
menjadi inspektur upacara
dengan komandan upacara
LettuCPMObetSantosodari
Dansubdempom. Pem-
bacaan teks proklamasi oleh
Ketua DPRK Subulussalam,
PiantiMala.
Usai upacara, walikota
menyerahkan buku tabungan
senilai Rp1 juta dari Bank
Aceh kepada Muaz (13) anak
kedua dari pasangan Budi
Harsono dan Nurmawati
warga Subulussalam yang
lahir saat pengibaran
bendera merah putih pada 17
Agustus2001.
“Bantuaninibentuk
penghargaan karena Muaz
lahir tepat saat Paskibra
sedang menaikkan bendera
merah putih pada 17 Agustus
2001,” kata kepala Bank Aceh
Subulussalam, H Sajidin.
Diguyur HujanDiguyur HujanDiguyur HujanDiguyur HujanDiguyur Hujan
DiAcehTimur,hujan
gerimis mewarnai upacara
peringatan detik-detik
proklamasi di lapangan Titi
Baro, Idi Rayeuk, yang
dipimpin Bupati Aceh Timur,
Hasballah M Thaib. Usai
upacara, acara dilanjutkan
dengan anjangsana bupati,
muspida, kepala SKPK dan
undangan lainnya ke sejum-
lah tempat, seperti pesantren,
lembaga pendidikan, panti
asuhan dan Rutan Idi.
UntukKotaLangsa,
Lapangan Merdeka, Langsa
menjadi pusat rangkaian ke
giatanHURRItahunini.Di
awali upacara bendera yang
dipimpin Wali Kota Langsa,
Usman Abdullah, dan dilan
jutkan dengan berbagai
atraksi dan perlombaan.
AbdyaAbdyaAbdyaAbdyaAbdya
Peringatan HUT ke-68 RI
di Aceh Barat Daya (Abdya)
dipusatkan di Lapangan
Persada, Blangpidie dengan
Inspektur Upacara Bupati Ab
dya, Jufri Hasanuddin dan Ko
mandan upacara Kapten Inf
Dwi Sugianto. “Suksesnya
pelaksanaan kegiatan ini tak
lepas dari kerja semua paniti
adanseluruhtim,”katabupati.
Upacara itu sendiri diikuti
seribuan peserta yang terdiri
dari beberapa komponen.
Mereka tetap mengikuti
upacara secara khidmat
meski di bagian belakang
barisan tampak sejumlah
siswa mendapat perawatan
medis karena tidak sanggup
lagi mengikuti upacara.
Dari Aceh Singkil dilapor-
kan, upacara peringatan de
tik-detik proklamasi juga ber
langsung aman dan tertib. Ra
tusan warga memadati Stadi
on Kasim Tagok, Ketapang
Indah,SingkilUtara,untukme
nyaksikan upacara pengiba-
ran bendera yang dipimpin
Bupati Aceh Singkil, Safriadi
dan dihadiri segenap unsur
Muspida. Antusiasme warga
juga terlihat di Lapangan
Hiraq, Kota Lhokseumawe.
andinova/dedi/gito
KeharuanKeharuanKeharuanKeharuanKeharuan
menyeruak kalamenyeruak kalamenyeruak kalamenyeruak kalamenyeruak kala
para penerjunpara penerjunpara penerjunpara penerjunpara penerjun
payung daripayung daripayung daripayung daripayung dari
kesatuan Kostradkesatuan Kostradkesatuan Kostradkesatuan Kostradkesatuan Kostrad
ini mendarat. Tigaini mendarat. Tigaini mendarat. Tigaini mendarat. Tigaini mendarat. Tiga
di antara 15di antara 15di antara 15di antara 15di antara 15
penerjun ini,penerjun ini,penerjun ini,penerjun ini,penerjun ini,
merupakan putramerupakan putramerupakan putramerupakan putramerupakan putra
asli daerah, yakniasli daerah, yakniasli daerah, yakniasli daerah, yakniasli daerah, yakni
dari Banda Aceh,dari Banda Aceh,dari Banda Aceh,dari Banda Aceh,dari Banda Aceh,
Aceh Utara danAceh Utara danAceh Utara danAceh Utara danAceh Utara dan
Aceh TengAceh TengAceh TengAceh TengAceh Tenggara.
Foto/seuramoeinformasi/amirFoto/seuramoeinformasi/amirFoto/seuramoeinformasi/amirFoto/seuramoeinformasi/amirFoto/seuramoeinformasi/amir
Foto/seuramoeinformasi/amirFoto/seuramoeinformasi/amirFoto/seuramoeinformasi/amirFoto/seuramoeinformasi/amirFoto/seuramoeinformasi/amir
4. UtamaUtamaUtamaUtamaUtama
44444 No.7 Tahun I / Minggu I September 2013
Selama Agustus,Selama Agustus,Selama Agustus,Selama Agustus,Selama Agustus,
PedagangPedagangPedagangPedagangPedagang MERAH PUTIHMERAH PUTIHMERAH PUTIHMERAH PUTIHMERAH PUTIH ‘Panen’‘Panen’‘Panen’‘Panen’‘Panen’
PERINGATANPERINGATANPERINGATANPERINGATANPERINGATAN Hari Ulang Tahun ke-68
RepublikIndonesia,17Agustus2013,
berlangsung aman di seluruh Aceh. Tidak
ada gangguan dan hambatan yang bisa
merusak ketenangan masyarakat, terma-
suk di Ibukota Provinsi Aceh, Banda Aceh.
“Alhamdullilah. Semuanya berjalan
dengan aman dan kondusif,” ujar Kapolda
Aceh,IrjenHermanEffendi,usaimengikuti
upacara peringatan detik-detik Proklamasi
Kemerdekaan RI di lapangan Blang
Padang, Banda Aceh, Sabtu (17/8).
Di tempat yang sama, Wakil Ketua
DPRA, Sulaiman Abda menyatakan,
kondisi ini membuktikan tidak perlu diragu-
kan lagi nasionalisme dan kesetiaan
masyarakat Aceh di bawah naungan NKRI.
“Tidak ada keraguan lagi, NKRI sudah
harga mati di Aceh,” ujar Sulaiman Abda
seraya menambahkan, “Dengan amannya
Aceh dalam HUT RI ini menunjukan bahwa
Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)sudahfinaldiAceh.”
Ditambahkannya, hal ini menjadi
momentum baik bagi pemerintah dan
seluruhmasyarakatAcehuntukterus
bangkit dalam mengisi pembangunan serta
mengejar segala ketertinggalan yang
masih dirasakan masyarakat Aceh saat ini.
DPRA, katanya, akan terus mendukung
penuh upaya Pemerintah Aceh dalam
mengisi dan mengejar segala keterting-
galan tersebut, sehingga kemajuan daerah
ini bisa sejajar dengan daerah-daerah lain
yang ada di Indonesia.
Pangdam IM, Mayjen TNI Zahari
Siregar juga menegaskan hal yang sama.
Menurut dia, kondisi Aceh sangat aman dan
kondusif pada HUT RI tahun ini. Hal ini
diperlihat dengan antusiasme masyarakat
mengibarkan bendera Merah Putih.
Ini juga semakin membuktikan bahwa
tingkat nasionalisme rakyat Aceh semakin
besar untuk bangsa Indonesia. Secara
khusus Pangdam memberikan apresiasi
pada seluruh rakyat Aceh yang telah
mengibarkan bendera Merah Putih men-
PEDAGANGPEDAGANGPEDAGANGPEDAGANGPEDAGANG bendera asal
Bandung, Jawa Barat, panen
rezeki di Aceh selama Agus
tus. Pasalnya, bendera dan
andinovaandinovaandinovaandinovaandinova
yambut HUT ke 68 RI ini. Di mana, hampir
di seluruh pelosok, baik perkotaan maupun
perdesaan dipenuhi bendera merah putih.
“Hasil pantauan saya dari udara, Aceh
dipenuhi bendera Merah Putih. Sungguh
luar biasa dan tahun ini merupakan HUT RI
yang paling meriah,” ujarnya. “Sedikitnya
ada 3,8 juta ben dera Merah Putih berkibar
diseluruhAceh.”
SatuTonBenderaTerjualdiBandaAceh
umbul-umbulmerahputih
yang mereka jual di Aceh
laris manis. Satu ton bendera
danumbul-umbulmerahputih
yang dibawa untuk persiapan
peringatan HUT Proklamasi
ke-68 di Aceh terjual habis.
Agus, pedagang bendera
asal Bandung yang dijumpai
pekan lalu mengaku, ben-
dera yang dibawanya sejak
Juli lalu hanya tersisa
beberapa helai saja. Bersa-
ma 10 rekannya, setiap orang
membawa satu karung
bendera dan umbul-umbul
seberat 100kg. Namun, tiga
hari jelang HUT RI, tujuh
rekannya sudah kembali ke
Bandung karena dagangan-
nya sudah habis terjual.
“Sehari jelang HUT RI,
Jumat (16/8) bendera dan
umbul-umbulmerahputih
telah terjual habis. Pembeli
umumnya dari kantoran, baik
pemerintah maupun swasta
serta dari kalangan
masyarakatumum.Untuk
kalangan kantoran kebanya-
kan membeli umbul-umbul,
dan bendera dibeli
masyarakat umum,” katanya.
Harga bendera yang
dijual sangat variatif, mulai
dari Rp15.000 sampai
Rp30.000/lembar, dengan
berbagai ukuran. Dari
bendera untuk mobil, sampai
bendera ukuran besar untuk
kebutuhan rumah dan
kantoran. Sedangkan umbul-
umbul dijual dengan harga
Rp35.000hinggaRp450ribu
perlembarnya.
“Umbul-umbul ada jenis
berdiri dengan corak warni-
warni,jenisumbul-umbul
bentang dengan corak merah
putih dan ada juga corak
merah putih berlogo Burung
Garuda,” ujar Agus yang di
jumpai di Jalan T Nyak Arief,
Banda Aceh.
andinovaandinovaandinovaandinovaandinova
Foto/seuramoeinformasi/andinovaFoto/seuramoeinformasi/andinovaFoto/seuramoeinformasi/andinovaFoto/seuramoeinformasi/andinovaFoto/seuramoeinformasi/andinova
HUT RI LancarHUT RI LancarHUT RI LancarHUT RI LancarHUT RI Lancar
SulaimanAbda:NKRIFinaldiAcehe
Foto/seuramoeinformasi/amirFoto/seuramoeinformasi/amirFoto/seuramoeinformasi/amirFoto/seuramoeinformasi/amirFoto/seuramoeinformasi/amir
5. UtamaUtamaUtamaUtamaUtama
55555No.7 Tahun I / Minggu I September 2013
Delapan Tahun MoU HelsinkiDelapan Tahun MoU HelsinkiDelapan Tahun MoU HelsinkiDelapan Tahun MoU HelsinkiDelapan Tahun MoU Helsinki
KontraS Aceh: Perubahan Jalan Ditempat
ELAPANELAPANELAPANELAPANELAPAN tahun pascapenandatanganan
Memorandum Of Understanding (MoU)
Helsinki, antara Pemerintah Republik In-
donesia dengan Gerakan Aceh Merde-
ka,15Agustus2005,belumadaperubah-
an berarti. Hanya disahkannya UU Pemerin-
tahan Aceh (UUPA). Bahkan KontraS Aceh,
menilai MoU belum memperlihatkan imple-
mentasi yang jelas.
“Hinggasaatini,ternyatabelummemper-
lihatkan implementasi yang jelas, baik pros-
es peningkatan kualitas demokrasi, pen-
ingkatan kesejahteraan masyarakat (eko-
nomi) dan khususnya penegakan Hak Asasi
Manusia dan pemenuhan hak-hak korban
konflik di Aceh.” Demikian dikatakan Destika
Gilang Lestari, Koordinator Badan Pekerja
KontraS Aceh dalam riliesnya pekan lalu.
Celakanya, kata Gilang, pemerintahan
Zaini-Muzakir lebih disibukkan dengan per-
soalanurusanQanunBenderadanLambang
yang pascapengesahan, 22 Maret 2013, ter-
jaditarikmenarikantarapemerintahAcehdan
pusat. Akhirnya yang terjadi adalah proses
perdamaian di Aceh seperti didesain dan di-
tujukan kepada kelompok tertentu saja, bu-
kan kepada masyarakat sipil secara umum,
khususnya korban konflik.
“Sehingga agenda-agenda proses pem-
bangunan ekonomi, demokrasi, penegakan
hak asasi manusia, dan perdamaian yang
utuh, cenderung diabaikan,” katanya.
Memang, kata Gilang, Qanun Bendera
dan Lambang adalah sesuatu yang penting,
namun lebih dari itu, program kesejahteraan
rakyat Aceh tidak boleh terabaikan. Pemer-
intahanAceh,tambahnya,haruslebihmema-
hami proses prioritas utama yang harus
dikedepankan.
KontraS Aceh menganggap Pemerintah
Aceh dan Pemerintah pusat terkesan tidak
serius dalam upaya penegakan hak asasi
manusia, terkait kasus masa lalu. Di sisi lain,
PemerintahAcehpuntakmemilikiinisiatifser-
ta kreativitas untuk menangani berbagai
masalah yang terkait dengan pelanggaran
HAM masa lalu.
MunculnnyaagendapembahasanQanun
Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR)
Gubernur: Masih Muncul Beda Persepsi
terkait proses penyelesaian hak asasi
manusiamasalalu,tambahGilang,Pemer-
intah Aceh bersama DPRA akhirnya
menyepakati penyusunan rancangan qa-
nun untuk Provinsi Aceh tahun 2013. Se-
tidaknya ada 21 Rancangan Qanun Aceh
yangdiprioritaskantahun2013tersebut.
“Salahsatuqanunprioritastersebutad-
alah Rancangan Qanun Aceh tentang Ko-
misi Kebenaran dan Rekonsiliasi (Usulan
DPRA).Harapantersebuttentunyakemba-
li menjadi angin surga, khususnya bagi
korban konflik. Dan itu kembali menjadi
wacanayanglebihbesarseiringmengenai
pembangunan
Aceh secara
umum sama,”
tulis KontraS
Aceh.
Pada bagi-
an akhir riliesn-
ya, KontraS
Aceh mengelu-
arkan sikap
yang mende-
sak pemerintah
untuk segera
melaksanakan
mandat MoU
Helsinki se-
bagaimana te-
lah dijabarkan
dalam Undang-
undang Pemer-
intahan Aceh
(UUPA), terkait
dengan upaya
p e n e g a k a n
HAM di Aceh,
khususnya ter-
hadap berb-
agai kasus pel-
anggaran HAM
masa lalu den-
gan segera membuat UU KKR dan Peng-
adilan HAM di Aceh.
KontraS Aceh juga mendesak Pemer-
intah Aceh untuk segera membentuk
badankhusussebagaiupayanyatadalam
pemenuhan hak-hak korban konflik, baik
yang bersifat mendesak ataupun yang
berjangka panjang, antara lain dengan
membuat Komisi Kebenaran untuk meng-
gali informasi atas berbagai kasus pelang-
garan HAM di masa lalu di Aceh.
Beda PersepsiBeda PersepsiBeda PersepsiBeda PersepsiBeda Persepsi
GubernurAceh,ZainiAbdullahmenilai,
selamadelapantahunperdamaian,masih
munculdinamikayangmenyebabkanper-
bedaan persepsi antara pemerintah Pu-
sat dengan Pemerintah Aceh. Tapi, kata
Zaini,dinamikaitubukanuntukmenggang-
gu perdamaian, melainkan untuk mema-
tangkan proses perdamaian itu sendiri.
“Oleh sebab itu, mari kita berganden-
gan tangan sehingga semangat memper-
tahankan perdamaian lebih kuat lagi. Pe-
merintahAcehterusberupayasemaksimal
mungkin meningkatkan perekonomian
masyarakat, melakukan pemerataan
pembangunan, meningkatkan mutu pen-
didikan dan derajat kesehatan
masyarakat, serta mengakselerasikan
pembangunan di segala bidang,” ucapn-
ya.
Gubernur menyampaikan hal itu pada
peringatansewinduMoUHelsinki,yangdi-
pusatkan di halaman depan Masjid Raya
Baiturrahman, Banda Aceh, Kamis (15/8)
sore. Gubernur juga menagih Pemerintah RI
agar butir-butir MoU Helsinki direalisasikan
ke dalam undang-undang, terutama yang tu-
juannya untuk lebih menyejahterakan rakyat
Aceh, seperti Rancangan Peraturan Pemer-
intah tentang Minyak dan Gas (RPP Migas).
“Kami mengharap pemerintah pusat bisa
secepat mungkin merealisasikan butir-butir
perdamaiantersebut.Dengandemikian,pros-
esperdamaianAcehsemakinsempurnadan
masyarakat makin puas dengan pencapaian
yang ada. Kami tetap berkeyakinan pemer-
intah pusat mendukung penuh perdamaian
Aceh, karena daerah ini salah satu wilayah
bagian dari NKRI,” kata Zaini seperti dikutip
Serambi Indonesia.
Penasihat Politik Head of Aceh Monitor-
ing Mission (AMM), Juha Christensen
sependapat dengan Gubernur, bahwa untuk
penyelesaian sebuah konflik modern di dun-
ia, perdamaian Aceh telah menjadi contoh
ideal yang dapat dipedomani.
Karena itu, dunia internasional mereko-
mendasikan perdamaian Aceh sebagai
salah satu model ideal penyelesaian konflik
di beberapa negara yang mengalami konflik
internal. “Terkait masih ada butir-butir MoU
yang belum direalisasikan, saya optimis itu
bisa diselesaikan Pemerintah Aceh dengan
pemerintah pusat. Persoalan dulu yang lebih
gawat saja bisa diselesaikan,” kata Juha di
Hr. SerambiIndonesia.
Juha mengatakan pihaknya masih tetap
memonitor perdamaian Aceh, tetapi tidak
akan pernah ikut campur mengenai per-
soalanspesifikantaraPemerintahAcehden-
gan Pemerintah Indonesia, semisal per-
soalan bendera. “Soal bendera selain se-
dang cooling down, saya juga tidak akan
memberi komentar dan ikut campur terkait
persoalan-persoalan spesifik seperti itu,”
jawabnya.
Belum TerlaksanaBelum TerlaksanaBelum TerlaksanaBelum TerlaksanaBelum Terlaksana
“Meski telah berjalan delapan tahun,
masih banyak isi MoU Helsinki yang belum
terlaksana.Karenaituperluadanyakomitmen
bersama dari semua pihak di Aceh untuk
mengembalikan dan melaksanakan isi MoU
Helsinki sesuai kesepakatan, bukan sesuai
tafsiran dan impian.”
Demikian dikatakan anggota tim perund-
ingGerakanAcehMerdeka(GAM),Munawar
LizaZainalsaatmenjadisalahsatunarasum-
ber pada talk show bertema “Delapan Tahun
MoU Helsinki, Refleksi Perdamaian dan
Kesejahteraan Aceh” di Radio Serambi FM
90,2 MHz, Kamis (15/8). Talk show itu dilak-
sanakanKatahatiInstitutebekerjasamaden-
ganSerambiFM90,2MHz.
SelainMunawar,turuthadirtiganarasum-
ber lain, yaitu Anggota DPRA, Abdullah
Saleh, Aktivis Pro Demokrasi Aceh, Wiratma
Dinata, dan Koordinator Kontras Aceh Desti-
ka Gilang Lestari.
“Pemerintah Aceh saat ini sedang men-
galamikrisisorientasiterhadaptujuanpemer-
intahan yang sebenarnya,” tambah Wiratma
Dinata. Pendidikan di Aceh, tambah dia, no-
mor tiga terburuk, pengangguran nomor tiga
terbesar, dan juga tiga besar wilayah miskin
di Indonesia.
Sementara Anggota DPRA, Abdullah
Saleh, mengatakan, isu bendera dan lam-
bang Aceh yang muncul di tengah perjalan-
an delapan tahun MoU Helsinki bukan se-
bagai polemik. Harus kembali melihat kepa-
dabutir-butirMoU.
D
ara/ril/siara/ril/siara/ril/siara/ril/siara/ril/si
Foto/seuramoeinformasi/amirFoto/seuramoeinformasi/amirFoto/seuramoeinformasi/amirFoto/seuramoeinformasi/amirFoto/seuramoeinformasi/amir
6. WWWWWawancaraawancaraawancaraawancaraawancara
66666 No.7 Tahun I / Minggu I September 2013
GGGGG
Gubernur Aceh, Zaini Abdullah:Gubernur Aceh, Zaini Abdullah:Gubernur Aceh, Zaini Abdullah:Gubernur Aceh, Zaini Abdullah:Gubernur Aceh, Zaini Abdullah:
UBERNURUBERNURUBERNURUBERNURUBERNUR Aceh, Zaini
Abdullah mengingatkan
generasi muda untuk tetap
menghormati dan mengingat
pejuang masa lalu yang telah
berkorban untuk bangsa
Indonesia. Setiap tahun, dalam setiap
refleksi HUT RI, kata gubernur,
selesai upacara selalu ada temu
ramah kepada para pejuang maupun
keluarganya untuk menjamu dan
sekaligus memberi penghormatan
sebagai ungkapan penghargaan
kepada perintis kemerdekaan.
Tidak hanya itu, gubernur juga
menyoroti berbagai hal yang belum
berjalan pascapenandatanganan
MoU Helsinki. Termasuk masih
adanya perbedaan persepsi antara
Pemerintah Pusat dengan Pemerin-
tahAceh.
Lalu bagaimana solusi untuk
mengatasi hal itu? Apa pula yang
harus dilakukan pemerintah Aceh
agar berbagai persoalan yang
menyelimuti Aceh di era damai ini
bisa segera terselesaikan? Berikut
wawancara Imran Joni dari Seuramoe
InformasidenganGubernurAceh,
Zaini Abdullah, usai HUT Kemerde-
kaan ke-68 Republik Indonesia,
Sabtu(17/8).
Ingat Pejuang Masa LaluIngat Pejuang Masa Lalu
Bagaimana Anda melihatBagaimana Anda melihatBagaimana Anda melihatBagaimana Anda melihatBagaimana Anda melihat
sikap generasi muda kita saatsikap generasi muda kita saatsikap generasi muda kita saatsikap generasi muda kita saatsikap generasi muda kita saat
ini? Khususnya terhadap paraini? Khususnya terhadap paraini? Khususnya terhadap paraini? Khususnya terhadap paraini? Khususnya terhadap para
pejuang kita?pejuang kita?pejuang kita?pejuang kita?pejuang kita?
Masih baik. Tapi saya tetap meng
ingatkan agar generasi muda tidak
pernah melupakan para pendahulu,
baik yang berjuang di jalur diplomasi
maupun militer. Dan saya sendiri,
meski sekarang dipercaya sebagai
Kepala Pemerintahan Aceh dan tidak
pantas lagi dikatagorikan sebagai
generasi muda, namun tetap menaruh
hormat kepada para pejuang.
Mungkinkah perubahan zamMungkinkah perubahan zamMungkinkah perubahan zamMungkinkah perubahan zamMungkinkah perubahan zam
an berpengaruh pada generasian berpengaruh pada generasian berpengaruh pada generasian berpengaruh pada generasian berpengaruh pada generasi
muda kita, dan membawa perumuda kita, dan membawa perumuda kita, dan membawa perumuda kita, dan membawa perumuda kita, dan membawa peru
bahan serta melunturkan jati diribahan serta melunturkan jati diribahan serta melunturkan jati diribahan serta melunturkan jati diribahan serta melunturkan jati diri
bangsa?bangsa?bangsa?bangsa?bangsa?
Dengan perubahan zaman yang
terus bergerak, tentunya semua ingin
tetap menjaga jati diri bangsa ini
jangan sampai tercoreng oleh
tindakan dan kebijakan kotor yang
merugikan rakyat. Kita harus mendo
rong agar bangsa ini tetap bergerak
aktif menyesuaikan diri dengan
perputaran zaman. Saya tetap
mengharapkan dukungan dari para
senior untuk bekerja keras dalam
menjalankan amanat pembangunan
daerah ini.
Erosi budaya yang berpotensi
terjadi akibat globalisasi harus
diwanti-wanti sejak dini sehingga
kepedulian akan bangsa di kalangan
generasi muda tak pernah luntur.
Generasi muda jangan sampai
melupakan sejarah tentang apa saja
yang telah diperjuangkan pendahulu
sebelumnya.
Setelah delapan tahun MoUSetelah delapan tahun MoUSetelah delapan tahun MoUSetelah delapan tahun MoUSetelah delapan tahun MoU
Helsinki, apa yang Anda lihat?Helsinki, apa yang Anda lihat?Helsinki, apa yang Anda lihat?Helsinki, apa yang Anda lihat?Helsinki, apa yang Anda lihat?
Masih muncul dinamika yang
menyebabkan perbedaan persep-
si antara pemerintah Pusat dengan
Pemerintah Aceh. Tapi dinamika
itu bukan untuk mengganggu
perdamaian, melainkan untuk
mematangkan proses
perdamaian itu sendiri.
Delapan tahun
adalah masa-
masa ideal
mencapai
kestabilan.
Namun semua
pihak jangan
lalai bahwa
masih ada
ber bagai
kerikil yang
berpotensi
meng-
ganggu
perd-
ama-
ian.
Gang-
guan
itu
bisa
ber-
sumber dari substansi perdamaian
yang disepakati dan komitmen
menjalankan perdamaian itu sendiri.
Apa yang harus dilakukan?Apa yang harus dilakukan?Apa yang harus dilakukan?Apa yang harus dilakukan?Apa yang harus dilakukan?
Mari kita bergandengan tangan,
sehingga semangat mempertahan-
kan perdamaian lebih kuat lagi.
Hanya itu? BagaimanaHanya itu? BagaimanaHanya itu? BagaimanaHanya itu? BagaimanaHanya itu? Bagaimana
dengan sektor perekonomian?dengan sektor perekonomian?dengan sektor perekonomian?dengan sektor perekonomian?dengan sektor perekonomian?
Pemerintah Aceh akan terus
berupaya semaksimal mungkin
meningkatkan perekonomian
masyarakat, melakukan pemerataan
pembangunan, meningkatkan mutu
pendidikan dan derajat kesehatan
masyarakat, serta mengakselerasi-
kan pembangunan di segala bidang.
Kami mengharap pemerintah
pusat bisa secepat mungkin mereal-
isasikan butir-butir perdamaian
tersebut. Dengan demikian, proses
perdamaian Aceh semakin sempur-
na dan masyarakat makin puas
dengan pencapaian yang ada. Kami
tetap berkeyakinan pemerintah pusat
mendukung penuh perdamaian Aceh,
karena daerah ini salah satu wilayah
bagian dari NKRI.
Apakah semua butir-butirApakah semua butir-butirApakah semua butir-butirApakah semua butir-butirApakah semua butir-butir
MoU sudah dijalankan?MoU sudah dijalankan?MoU sudah dijalankan?MoU sudah dijalankan?MoU sudah dijalankan?
Dari substansi perdamaian kita
bisa melihat bahwa sesungguhnya
belum semua butir-butir MoU Helsinki
telah berjalan di Aceh. Tentu saja
pemerintah pusat dan Pemerintah
Aceh perlu terus bersinergi mema-
tangkan proses perdamaian dalam
rangka membangun masa depan
Aceh sebagaimana tertuang dalam
MoU Helsinki dan Undang-Undang
Pemerintah Aceh (UUPA.
Bagaimana komitmen pe-Bagaimana komitmen pe-Bagaimana komitmen pe-Bagaimana komitmen pe-Bagaimana komitmen pe-
merintah dalam menjalankanmerintah dalam menjalankanmerintah dalam menjalankanmerintah dalam menjalankanmerintah dalam menjalankan
perdamaian ini?perdamaian ini?perdamaian ini?perdamaian ini?perdamaian ini?
Baik. Namkun sangat diperlukan
jiwa besar semua pihak untuk mema
hami bahwa perdamaian itu bukanlah
untuk sekelompok orang saja,
melainkan untuk seluruh rakyat Aceh
dan bangsa Indonesia. Oleh sebab
itu kita harus benar-benar berpihak
kepada kepentingan rakyat banyak.
Kembali lagi ke soal Nasion-Kembali lagi ke soal Nasion-Kembali lagi ke soal Nasion-Kembali lagi ke soal Nasion-Kembali lagi ke soal Nasion-
alisme. Apa pesan Anda untukalisme. Apa pesan Anda untukalisme. Apa pesan Anda untukalisme. Apa pesan Anda untukalisme. Apa pesan Anda untuk
generasi muda kita?generasi muda kita?generasi muda kita?generasi muda kita?generasi muda kita?
Inikhususuntukorangtua,jangan
lupa mengingatkan anak-anak kita
bahwa keberhasilan perjuangan
bangsa ini tidak lepas dari perjuan-
gan tetesan darah para pejuang dan
pendahulu negeri. Mari kita semua
melanjutkan pengabdian dan
kontribusi dalam pembangunan
bangsa di berbagai sektor dalam
kehidupan masyarakat. Jadilah tokoh
yang berperan memperkokoh
perdamaian serta persatuan dan
kesatuan bangsa, sehingga seman-
gat itu akan memudahkan implemen-
tasi setiap program di daerah ini.
Erosi budaya yangErosi budaya yangErosi budaya yangErosi budaya yangErosi budaya yang
berpotensi terjadiberpotensi terjadiberpotensi terjadiberpotensi terjadiberpotensi terjadi
akibat globalisasiakibat globalisasiakibat globalisasiakibat globalisasiakibat globalisasi
harus diwanti-wantiharus diwanti-wantiharus diwanti-wantiharus diwanti-wantiharus diwanti-wanti
sejak dini sehinggasejak dini sehinggasejak dini sehinggasejak dini sehinggasejak dini sehingga
kepedulian akankepedulian akankepedulian akankepedulian akankepedulian akan
bangsa di kalanganbangsa di kalanganbangsa di kalanganbangsa di kalanganbangsa di kalangan
generasi muda takgenerasi muda takgenerasi muda takgenerasi muda takgenerasi muda tak
pernah luntur.pernah luntur.pernah luntur.pernah luntur.pernah luntur.
○○○○○○○○○○○○○
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
7. Lensamerdeka
77777No.7 Tahun I / Minggu I September 2013
PERAYAANPERAYAANPERAYAANPERAYAANPERAYAAN HUT ke-68 RI di Banda Aceh diwarnai pawai
karnaval dan kendaraan hias dari berbagai sekolah, instansi
pemerintah dan lembaga non pemerintah, Sabtu (24/8) sore.
Acara dimulai dari Lapangan Blang Padang, melintasi
Pendopo Gubernur, Simpang Surabaya, Simpang Jambo
Tape, Simpang Mesra, Simpang Lima dan kembali ke Blang
Padang. Sedikitnya 126 sekolah dari tingkat menengah
pertama hingga SMU ikut berpartisipasi dalam karnaval
budaya ini. Termasuk 75 unit kendaraan hias dari berbagai
instansi serta iring-iringan sepeda ontel.
Hadir dalam acara tersebut, Sekda Aceh, Rektor IAIN Ar-
raniry, Wakil Walikota Banda Aceh, Asisten I dan Asisten III
Setda Aceh, Kadispora Aceh dan pejabat terkait lainnya.
rd/mus-mcacehrd/mus-mcacehrd/mus-mcacehrd/mus-mcacehrd/mus-mcaceh
Meriahnya Karnaval BudayaMeriahnya Karnaval BudayaMeriahnya Karnaval BudayaMeriahnya Karnaval BudayaMeriahnya Karnaval Budaya
KEMERDEKAAN RIKEMERDEKAAN RIKEMERDEKAAN RIKEMERDEKAAN RIKEMERDEKAAN RI
8. WWWWWarisanarisanarisanarisanarisan
88888 No.7 Tahun I / Minggu I September 2013
IIIIInfoUPTDnfoUPTDnfoUPTDnfoUPTDnfoUPTD
Banda Aceh, 18/8/13:Banda Aceh, 18/8/13:Banda Aceh, 18/8/13:Banda Aceh, 18/8/13:Banda Aceh, 18/8/13: Pemasyarakatan merupakan
bagian akhir dari sistem pembinaan dalam tata peradilan
pidana, di mana pada fase inilah kewajiban negara untuk
membentuk narapidana dan anak didik pemasyaraka-
tanuntukmenjadimanusiaseutuhnya.
Demikian sambutan tertulis Menteri Hukum dan HAM
yang dibacakan Gubernur Aceh Zaini Abdullah, di
Lembaga Pemasyarakatan (LP) Lambaro, Sabtu (17/8),
dalam acara pemberian remisi kepada 2.320 narapidana
di seluruh LP yang ada di Aceh.
Melalui LP, tambahnya, narapidana akan menyadari
kesalahannya, memperbaiki diri dan tidak mengulangi
tindak pidana, sehingga dapat diterima kembali di
lingkungan masyarakat, berperan aktif di dalam pemban-
gunan dan dapat hidup secara wajar sebagai warga
yang baik serta bertanggung jawab.
“Lembaga pemasyarakatan (Lapas) yang merupa-
kan tempat pembinaan bagi narapidana dan anak didik
pemasyarakatan dapat terwujud sesuai dengan tujuan
pemasyarakatan, manakala terjaminnya kondisi
keamanan dan ketertiban di Lapas itu sendiri,” kata
menteri.
Pada kenyataannya, pembinaan di lapas bukan satu-
satunya ukuran keberhasilan.
Sampai saat ini, diakui menteri, pemasyarakatan
masih menjadi sorotan publik. Maraknya penyalah-
gunaan handphone, peredaran narkoba dan pungutan
liar serta terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban,
seperti kerusuhan, pemberontakan dan pelarian.
Selanjutnya gubernur mengatakan, tahun ini ada
2.320 narapidana seluruh Aceh yang mendapat remisi
dalam beberapa tahap yang dilaksankan pada Idul Fitri
dan HUT RI ke 68. “Harapan saya semoga kita lebih
meningkatkan rasa cinta kita kepada tanah air dan
bangsa, lebih meningkatkan daya juang terhadap
bangsa dan Negara, lebih mempersatukan jiwa dan
segenap raga kita untuk memperkokoh persatuan dan
kesatuan bangsa.”
mus/skmus/skmus/skmus/skmus/sk
Wagub: Berkiblat Uang,Wagub: Berkiblat Uang,Wagub: Berkiblat Uang,Wagub: Berkiblat Uang,Wagub: Berkiblat Uang,
Wartawan Tak Akan MajuWartawan Tak Akan MajuWartawan Tak Akan MajuWartawan Tak Akan MajuWartawan Tak Akan Maju
Veteran Aceh Terima
Bungong Jaroe
dari Pemerintah Aceh
Banda Aceh, 17/8/13:Banda Aceh, 17/8/13:Banda Aceh, 17/8/13:Banda Aceh, 17/8/13:Banda Aceh, 17/8/13:
Sebanyak 75 orang veteran
Aceh menerima bingkisan
berupa emas senilai Rp.5 juta
dari Pemerintah Aceh. Bingki
san ini merupakan bungong
jaroe (buah tangan) dari Pe
merintah Aceh yang diserah-
kan langsung oleh Gubernur
Aceh, Zaini Abdullah saat te
mu ramah dengan keluarga
pahlawan, perintis kemerde-
kaan,veteran,purnawirawan
TNI dan Polri, Warakawuri
dan Kawaveri, di Anjong Mon
Mata, Sabtu(17/8).
Gubernur sangat bersuka
cita dan bersyukur dapat me
rayakan Hari Ulang Tahun
ke-68 Proklamasi Kemerde-
kaan Republik Indonesia ser
ta dapat bersilaturahim sam
bil memohon maaf kepada
undangan, karena masih da
lam suasana Idul Fitri.
“Bulan Agustus ini menjadi
istimewa karena selain mera
yakanmomentIdulFitri1434
Hijriah dan Hari Kemerdeka
an Republik Indonesia ke-68,
rakyat Aceh juga baru saja,
merayakan Hari Perda maian
Aceh,” ujar Zaini. Pada kesem
patan tersebut Zaini menging
atkan generasi muda supa ya
menjaga kepedulian akan
bangsa. Perubahan zaman
dan erosi budaya jangan
sampai mencoreng jati diri
bangsa oleh tindakan dan
kebijakan kotor yang merugi
kan rakyat, dan semua ini
harusdiwanti-wantisejakdini.
“Sepatutnya pula genera-
si yang mengemban tugas se
karang ini untuk tidak pernah
lupa kepada pendahulu dan
perintis kemerdekaan, baik
berjuang dijalur diplomasi ma
upunjalurmiliter,”tambahnya.
Dalam acara tersebut
selain menyerahkan bung-
ong jaroe kepada veteran,
gubernur juga menyerahkan
penghargaan Satya Lencana
Karya Satya kepada Pega-
wai Negeri Sipil yang meng
abdi10tahun,20tahun,dan
30 tahun. ira/wan/mc-acehira/wan/mc-acehira/wan/mc-acehira/wan/mc-acehira/wan/mc-aceh
2.300 N2.300 N2.300 N2.300 N2.300 NAPI di Aceh DapatAPI di Aceh DapatAPI di Aceh DapatAPI di Aceh DapatAPI di Aceh Dapat
RRRRRemisi Umumemisi Umumemisi Umumemisi Umumemisi Umum
Banda Aceh,Banda Aceh,Banda Aceh,Banda Aceh,Banda Aceh, 19 Agutus
2013: “Jika ingin maju,
wartawan jangan berkiblat
pada uang. Fokus dan
displinyangmenjayakan
wartawan.” Tegas Wakil
Gubernur Aceh, Muzakir
Manaf dalam pembukaan
Sekolah Jurnalisme
Indonesia (SJI) Tingkat
Dasar di Sekretariat
Persatuan Wartawan
Indonesia (PWI) Aceh pada
Senin19/8.
Selama ini menurut
Muzakir, setiap menulis
wartawan banyak meng-
gunakan bahasa asing
yangtidakdapatdimengerti
oleh masyarakat. Oleh
karenanya tulisan war-
tawan diharapkan mudah
dipahamipubliksehingga
bisa mendorong berbagai
perubahanyanglebihbaik
diAceh.
Sementara itu, Ketua
PWI Pusat yang diwakili
oleh Marah Sakti Siregar
menyatakan bahwa
Sekolah Jurnalisme
Indonesiamengambil
konsep untuk meningkat-
kan kompetensi dan
profesionalisme wartawan
yang berpedoman pada
kurikulum UNESCO dan
berkerjasama dengan
KementerianPendidikan
danPemerintahDaerah.
Marah menargetkan SJI
bisa meningkatkan skill
jurnalistik, paham kode
etik, dan mampu menam-
bahpengetahuanbagi
wartawan.
Ketua PWI Aceh,
Tarmilin Usman dalam
sambutannya juga menya-
takan apresiasinya untuk
PemerintahDaerahyang
selama ini mendukung
kegiatan jurnalistik di Aceh
termasuk acara SJI ini.
“SelamainiPemerintah
Aceh sudah banyak mem
bantu PWI dalam melaku-
kan kegiatan kemasyara
katan, salahsatunya yaitu
bermitradenganSKPA.”
ujarnya. rd/sy-mcacehrd/sy-mcacehrd/sy-mcacehrd/sy-mcacehrd/sy-mcaceh
REMISI UMUMREMISI UMUMREMISI UMUMREMISI UMUMREMISI UMUM::::: Gubernur menyerahkan Remisi Umum kepada 2.320 Napi se-Aceh di LP Lambaro, Sabtu (17/8).
Seuramoe informasi/amirSeuramoe informasi/amirSeuramoe informasi/amirSeuramoe informasi/amirSeuramoe informasi/amir
BINGKISANBINGKISANBINGKISANBINGKISANBINGKISAN::::: Gubernur Aceh Zaini Abdullah menyerahkan bingkisan kepada Veteran RI di Anjong Mon Mata, Banda
Aceh, Sabtu, (17/8). Seuramoe informasi/fahmiSeuramoe informasi/fahmiSeuramoe informasi/fahmiSeuramoe informasi/fahmiSeuramoe informasi/fahmi
9. 99999No.7TahunI/MingguISeptember2013
RegulasiRegulasiRegulasiRegulasiRegulasi
Keterbukaan INFORMASI Sebagai Pilar
DEMOKRASI
ERAERAERAERAERA Orde Lama, yang saat itu
ikonnya Presiden kita, Dr. Ir. Soekar-
no dan Wakil Presiden Moh. Hatta,
dengan segenap Bangsa Indonesia
terus tanpa letih memperjuangkan Hak
Asasi Manusia yang paling tinggi yaitu
kemerdekaan.
Bicara kemerdekaan suatu bangsa,
tidak lepas dari pengertian kebebasan
tanpa ada suatu halangan atau konstrain
untukmenggapaisuatutujuan,meski
banyak alternatif pilihan cara mendapatkan
walaupun dalam koridor-koridor norma dan
etika yang ada.
Rakyat saat itu, selalu berfikir berjuang
dan berjuang untuk merebut kemerdekaan.
Di mana-mana saat itu pembicaraan
terfokus pada titik dan strategi berjuang
melawan penjajah untuk bisa menang dan
merdeka. Gemuruh kemerdekaan selalu
bergelora dan membara di sanubari.
Beralih ketika Orde Baru, di bawah
kepemimpinan Presiden Soeharto,
gemuruh pembangunan pisik membahana.
Saat itu di mana-mana dibicarakan fokusn-
ya hanya pembangunan. Sehingga
Presiden Soeharto dianugrahi gelar ‘Bapak
Pembangunan’. Program pembanguan
yang sangat terkenal saat itu adalah
tahapan pelaksanaan Pembangunan Lima
Tahun(Pelita).
Sampai tahapan Pelita ke-7 berlang-
sung, di mana kepemimpinan Presiden
Soeharto alias ‘Bapak Pembanguan’, di
seantero tanah air bergemuruh nada
pembanguna. Ya, pembangunan pisik.
Era berganti. Kala orde baru tumbang,
munculah reformasi. Era perubahan.
Berbarengan era reformasi, maka keterbu-
kaan informasi makin menjalar dan meluas.
Sehingga dewasa ini pun kemajuan
Teknologi Informasi dan Komunikasi pula
dibingkai dalam keterbukaan informasi
yang juga merupakan salah satu pilar
demokrasi.
Dalam keterbukaan Informasi ini dapat
ditandai oleh;
Adanya kebe-
basan media
massa menye-
barkan berita
daninformasi.
Adanya
kebebasan
publik
memper-
oleh
informasi
dariseluruh
lembaga
penyeleng-
gara dan non
lembaga
penyelenggara
Negara.
Adanya kebe-
basan menyuarakan kritikan terhadap
lembaga penyelenggara Negara dan non
penyelenggara Negara dalam memberi-
kan informasi yang seharusnya layak
diketahui oleh publik.
Begitupun makna yang sangat penting
dalam hal ini adalah, pada era reformasi ini
adanya transparansi informasi. Kalau
sebelum reformasi, informasi sangat
tertutup, tapi sekarang semuanya telah
transparan/terbuka. Dan bahkan dengan
adanya transparansi informasi publik ini
membuat masyarakat dapat berpartisipasi
aktif dalam mengontrol kebijakan pemerin-
tah, sehingga penyelenggaraan kekua-
saan dalam negara demokrasi dapat di
pertanggung jawabkan kembali kepada
rakyat.
Makna lahirnya Undang-undang 14
tahun 2008, setidaknya sangat mendorong
partisipatif dari publik untuk berperan aktif
mendapatkan informasi.
Dengan sangat mudahnya masyarakat
memperoleh informasi nantinya
masyarakat makin paham dan kritis untuk
menilai kebijakan dari Pemerintah atau
Badan Publik maupun dalam hal melahir-
kan program-program dan karya yang
dilaksanakan.
Dari catatan semua itu, apabila
masyarakat atau publik sudah aktif dan
menguasaia berbagai informasi, maka
tidak diragukan lagi bahwa dengan
adanya keterbukaan informasi benar telah
menjamak dalam kehidupan dan sudah
menciptakan pilar Demokrasi dalam tata
nan kehidupan, terutama di era global ini.
Oleh: Ir. H. Sanasi, MMOleh: Ir. H. Sanasi, MMOleh: Ir. H. Sanasi, MMOleh: Ir. H. Sanasi, MMOleh: Ir. H. Sanasi, MM
DI
Banda Aceh, 14 Agustus 2013
Penulis adalah
Kepala UPTD Seuramoe Informasi Aceh dan
Ketua Harian PPID Utama Provinsi Aceh.
Kalau
sebelum reformasi,
informasi sangat tertu
tup, tapi sekarang
semuanya telah transpa-
ran/terbuka.
Bahkan dengan adanya
transparansi informasi
publik ini membuat
masyarakat dapat
berpartisipasi aktif
dalam mengontrol
kebijakan
pemerintah
10. SSSSSosialitaosialitaosialitaosialitaosialita
1010101010 No.7 Tahun I / Minggu I September 2013
Gubernur Santuni Anak Yatim
Peringati 8 Tahun MoU Helsinki
Rapat Evluasi
Persiapan PKA
Berjalan Lancar Banda Aceh, 22 Agustus
2013: Sekretaris Daerah Aceh,
T. Setia Budi melantik Panitia
Penyelenggara Ibadah Haji
(PPIH) embarkasi Aceh 2013 di
Aula Asrama Haji Banda Aceh,
Rabu (21/8).
Gubernur Aceh dalam teks
tertulis yang dibacakan Sekda
Aceh berharap kepada PPIH
untuk bekerja dengan ikhlas,
berkoordinasi dengan baik,
mempersiapkan prosedur tetap
dan membantu menyelesaikan
administrasi Baitul ‘asyi untuk
jamaah haji.
“Tahun ini Pemerintah Aceh
sedang menanti penambahan
kuota minimal 12,35% seperti
tahun lalu. Namun akibat
kebijakan pemerintah Arab
Saudi, terjadi penurunan kuota
20%. Dari kuota 3.924 jamaah
menjadi 3.140 jamaah, dengan
pengurangan 784 jamaah. Ke
mungkinan penurunan ini dapat
berlanjut sampai tahun 2016.
Karena itu kita perlu men-
dorong situasi agar jamaah kita
dapat beribadah dengan ten-
ang. Mohon kepada panitia
supaya dapat mengkondisikan
para jamaah agar lebih fokus
pada persiapan keberangkatan
dan ibadah,” ujarnya.
Hadir pada acara pelantikan
Direktur Pelaksana Haji Sri
Banda Aceh, 16/8/13:Banda Aceh, 16/8/13:Banda Aceh, 16/8/13:Banda Aceh, 16/8/13:Banda Aceh, 16/8/13:
Memperingati 8 tahun perjan
jian damai MoU Helsinki an
tara Pemerintah Indonesia
dan Gerakan Aceh Merdeka
yang jatuh pada tanggal 15
Agustus 2013,GubernurAceh
Zaini Abdullah memberikan
santunan kepada 230 anak
yatim dari 23 Kabupaten/kota
di Anjong Mon Mata, Kamis
malam,15/08.
Dalam acara halal bi halal
yang di pusatkan di Anjong
Mon Mata, gubernur menjelas
kan,peringatan8tahunMoU
Helsinki sebagai wujud syuk
ur atas keberhasilan perdam
aian selama 8 tahun di Aceh .
MoU Helsinki sangat pen
ting diperingati dalam upaya
memperkuat perjanjian MoU
itu sendiri, dengan adanya
MoU Perdamaian masyara
kat sudah dapat berjalan sam
pai larut malam, di mana se
belumnya selama 32 tahun
kebelakang tidak dapat dira
sakan oleh masyarakat Aceh.
Perdamaian Aceh juga
telah mendapatkan keistime-
waan dengan dibolehkan kita
membuat regulasi hukum sen
diri, ini suatu hadiah dari Allah
SWT, maka mari kita jaga
hadiah ini, pupuk dan siram
agar tidak layu, pinta Zaini
GubernurjugamemujiPre
siden SBY yang telah dapat
menyelesaikan konnflik yang
berlangsung di Aceh selama
32tahundalamwaktusingkat
dengan jalan perdamaian.
Acara halal bil halal ini
dihadiri oleh bupati dan
walikota seluruh Aceh, Kepala
SKPA, masyarakat dan tokoh
ulama, acara ini juga di isi
tausiah oleh Tgk. Jamil, SA
dari Dinas Syariat Islam Aceh.
wn-jf-mcacehwn-jf-mcacehwn-jf-mcacehwn-jf-mcacehwn-jf-mcaceh
Sekda Aceh Lantik
Panitia Haji 2013
Ilham Lubis, Kepala Kantor
Wilayah Kementerian Agama
Aceh, Ibnu Sa’dan serta sejum-
lah pejabat dilingkup Pemerin-
tah Aceh. rdrdrdrdrd
Banda Aceh, 21 Agustus 2013: Rapat Evaluasi Persiapan
Umum Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-6 di Gedung Serbagu-
na Kantor Gubernur Aceh pada Rabu 21/8 berjalan lancar. Rapat
tersebut dipimpin langsung oleh Gubernur yang diwakili oleh
AsistenIISetdaAceh.
Asisten II Setda Aceh, T. Said Mustafa meminta dalam rapat
tersebut agar persiapan terus dirampungkan mengingat waktu
pelaksanaan PKA-6 menyisakan 29 hari lagi.
Dalam rapat tersebut, T. Said Mustafa terlihat mengevaluasi
setiap detil DPRA Gelar Rapat Evaluasi Raqan 2013
20Augustus2013
Banda Aceh, 20 Agustus 2013 (Seuramoe – Newsroom)
Dewan Perwakilan Rakyat Aceh menggelar rapat evaluasi ter-
hadap perkembangan pembahasan Rancangan Qanun (Raqan)
prioritas tahun 2013 pada Selasa 20/8.
Rapatyangberlangsungdiruangrapatpimpinantersebut
dihadiri oleh Ketua DPRA, Hasbi Abdullah dan Wakil Ketua, Su-
laimanAbdasertaparaanggotadiantaranyaAdnanBeuransyah,
Abdullah Saleh, Harun, Zuriat Suparjo, Nur Dahri dan Ramli Sulaim-
an.
Adapun Raqan prioritas tahun 2013 berjumlah 21 Raqan
dengan yang sudah disahkan cuma 3 qanun yaitu tentang bendera
dan lambang Aceh, tentang penanaman modal di Aceh dan tentang
tata cara pengalokasian tambahan dana bagi hasil minyak serta
gas bumi juga penggunaan dana otonomi khusus.
Sulaiman Abda sebagai pemimpin rapat berharap agar pem-
bahasan raqan yang belum disahkan dapat diselesaikan sampai
akhirtahunini.
“Ada waktu 3 bulan sampai akhir tahun 2013, rancangan qanun
ini harus disiapkan. Tahun 2014, fokus kita ke arah yang lain,”
ujarnya. rd/mus-mc acehrd/mus-mc acehrd/mus-mc acehrd/mus-mc acehrd/mus-mc aceh
Banda Aceh, 16/8/13:Banda Aceh, 16/8/13:Banda Aceh, 16/8/13:Banda Aceh, 16/8/13:Banda Aceh, 16/8/13:
Presiden SBY berpesan agar
semua pihak, termasuk
masyarakat di Aceh bisa
memegang teguh pencapaian
selama ini yakni perdamaian.
Disarankan agar konflik di
masa lalu dikubur dan mulai
membangun Aceh baru dalam
kerangka NKRI.
“Saya harapkan sungguh
memegang teguh semangat
dan ketulusan hati untuk
mengubur konflik di masa lalu
dan kemudian melangkah ke
depan untuk membangun diri,
dalam naungan Negara Ke-
satuan Republik Indonesia,”
lanjutnya. pada Pidato Kenega-
SBY : Masyara
Dapat Memega
Perda
SANTUNANSANTUNANSANTUNANSANTUNANSANTUNAN::::: Gubernur Aeh Zaini Abdullah menyerahkan santunan kepada anak yatim di Anjong Mon Mata, Banda
Aceh, Kamis (15/8). Seuramoe informasi/fahmiSeuramoe informasi/fahmiSeuramoe informasi/fahmiSeuramoe informasi/fahmiSeuramoe informasi/fahmi
11. LintasLintasLintasLintasLintas
1111111111No.7 Tahun I / Minggu I September 2013
SekdaAceh:
ForumMeudrahHendaknyaDapatMela-
hirkanKebijakanSesuaiVisi-MisiAceh
Wagub Lepas KafilahAceh
ke STQN XXII
Hal itu dikemukakan Setia
Budi saat membacakan
sambutan gubernur dalam
dialog partisipatif pemangku
kepentingan Aceh
(MEUDRAH) yang dibuat
oleh Majelis Adat Aceh
(MAA), di The Pade Hotel,
Jumat(23/8)lalu.
“Gubernur mengatakan,
setelah delapan tahun
peringatan MoU Helsinki
sebagai awal dari kebe-
basan dan perdamaian
Aceh, lahirnya Undang-
Undang Republik Indonesia
nomor11tahun2006tentang
Pemerintah Aceh, ditambah
lagi dengan disahkannya
Qanun Lembaga Wali
Nanggroe,” kata Setia Budi
membacakan sambutan
tertulisGubernurAceh.
Banda Aceh, 22 Agustus 2013: Sekretaris DaerahBanda Aceh, 22 Agustus 2013: Sekretaris DaerahBanda Aceh, 22 Agustus 2013: Sekretaris DaerahBanda Aceh, 22 Agustus 2013: Sekretaris DaerahBanda Aceh, 22 Agustus 2013: Sekretaris Daerah
(Sekda) Aceh, T Setia Budi meminta para pemangku(Sekda) Aceh, T Setia Budi meminta para pemangku(Sekda) Aceh, T Setia Budi meminta para pemangku(Sekda) Aceh, T Setia Budi meminta para pemangku(Sekda) Aceh, T Setia Budi meminta para pemangku
kepentingan peradaban Aceh, Kepala SKPA, jurna-kepentingan peradaban Aceh, Kepala SKPA, jurna-kepentingan peradaban Aceh, Kepala SKPA, jurna-kepentingan peradaban Aceh, Kepala SKPA, jurna-kepentingan peradaban Aceh, Kepala SKPA, jurna-
lis, budayawan, dan Pemangku Adat-Istiadat Aceh,lis, budayawan, dan Pemangku Adat-Istiadat Aceh,lis, budayawan, dan Pemangku Adat-Istiadat Aceh,lis, budayawan, dan Pemangku Adat-Istiadat Aceh,lis, budayawan, dan Pemangku Adat-Istiadat Aceh,
untuk melakukan terobosan-terobosan inovatifuntuk melakukan terobosan-terobosan inovatifuntuk melakukan terobosan-terobosan inovatifuntuk melakukan terobosan-terobosan inovatifuntuk melakukan terobosan-terobosan inovatif
dalam membangun peradaban Aceh, dengandalam membangun peradaban Aceh, dengandalam membangun peradaban Aceh, dengandalam membangun peradaban Aceh, dengandalam membangun peradaban Aceh, dengan
langkah konstruktif dan terintegrasi dengan kebija-langkah konstruktif dan terintegrasi dengan kebija-langkah konstruktif dan terintegrasi dengan kebija-langkah konstruktif dan terintegrasi dengan kebija-langkah konstruktif dan terintegrasi dengan kebija-
kan pembangunan Aceh,kan pembangunan Aceh,kan pembangunan Aceh,kan pembangunan Aceh,kan pembangunan Aceh,
Setda merasa percaya
peserta dialog dapat meru-
muskan dan memastikan
Lembaga Wali Nanggroe ini
dengan baik dan sesuai
dengan nilai-nilai peradaban
Aceh. Nilai-nilai adat-istiadat
Aceh dari suku-suku bangsa.
“Dan yang utamanya sau-
dara-saudara mampu
menerjemahkan nilai-nilai
dinul Islam ke dalam tatakelo-
la lembaga Wali Nanggroe,”
katanya.
Menyinggung alokasi
anggaran, Setda menegas-
kan, alokasi anggaran sudah
ditetapkan, dengan prioritas
pembangunan adalah
peningkatan kualitas kese-
jahteraan rakyat secara utuh,
pembukaan kawasan
terisolasi dan peningkatan
kualitas sarana dan prasaran
perekonomian Aceh.
“Hal itu sejalan dengan
visi Aceh ke depan, yaitu
“Aceh yang Bermartabat,
Sejahtera, Berkeadilan dan
Mandiri berlandaskan
Undang-undang pemerintah-
an Aceh sebagai Wujud MoU
Helsinki.”
Diyakininya, tahun depan
Lembaga Wali Nanggroe
sudah berfungsi sesuai
dengan amanah MoU
Helsinki dan Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 2006, dan dalam 5
tahun ke depan, jika dapat
diwujudkan dengan baik,
inovatif dan konsisten,
peradaban Aceh tidak saja
bangkit menjadi peradaban
Indonesia, melainkan
kejayaan peradaban Aceh
menjadi peradaban dunia.
Pada acara tersebut, turut
hadir Pemangku Wali Nang
groe, Malik Mahmud Al-Hay
tar,KetuaMAABaddruzza-
man, dan sejumlah steakhol
der lainnya di jajaran Pemer-
intah Aceh. mus/sk/mc-acehmus/sk/mc-acehmus/sk/mc-acehmus/sk/mc-acehmus/sk/mc-aceh
BandaAceh,20Agustus2013:
”TulisanAlquranjanganhanya
ditempeldidindingrumah,tapi
dibaca,dihafaldandiimplementa-
sikandalamkehidupan”ujarWakil
GubernurAceh,MuzakirManaf
saatmelepaskeberangkatan
kontingenkafilahAcehkeSeleksi
TilawahQuranNasionalXXIIyang
akanberlangsungdiProvinsi
BangkaBelitungsejak23sampai
29Agustus2013.
Acarapelepasanberlangsung
setelahmakanmalamdirestoran
MeuligoeGubernurAcehpada
senin19/8.
Muzakkirberharapmomenini
bisamenjadiupayamenghidup-
kanumatdenganAlquran,sehing-
gamaknanyabisadigunakan
dalamkeseharian.Akhirnya,bisa
meningkatkanmoraldalam
berkehidupan.
BandaAceh,20Agustus2013:DewanPerwakilan
Rakyat Aceh menggelar rapat evaluasi terhadap
perkembangan pembahasan Rancangan Qanun
(Raqan) prioritas tahun 2013 pada Selasa 20/8.
Rapat yang berlangsung di ruang rapat pimpinan
tersebut dihadiri oleh Ketua DPRA, Hasbi Abdullah
dan Wakil Ketua, Sulaiman Abda serta para anggota
diantaranya Adnan Beuransyah, Abdullah Saleh,
Harun,ZuriatSuparjo,NurDahridanRamliSulaiman.
Adapun Raqan prioritas tahun 2013 berjumlah 21
Raqan dengan yang sudah disahkan cuma 3 qanun
yaitu tentang bendera dan lambang Aceh, tentang
penanaman modal di Aceh dan tentang tata cara
pengalokasian tambahan dana bagi hasil minyak
serta gas bumi juga penggunaan dana otonomi
khusus.
Sulaiman Abda sebagai pemimpin rapat
berharap agar pembahasan raqan yang belum
disahkan dapat diselesaikan sampai akhir tahun ini.
“Adawaktu3bulansampaiakhirtahun2013,
rancangan qanun ini harus disiapkan. Tahun 2014,
fokus kita ke arah yang lain,” ujarnya.
rd/mus-mc-acehrd/mus-mc-acehrd/mus-mc-acehrd/mus-mc-acehrd/mus-mc-aceh
DPRA Gelar RapatDPRA Gelar RapatDPRA Gelar RapatDPRA Gelar RapatDPRA Gelar Rapat
Evaluasi Raqan 2013Evaluasi Raqan 2013Evaluasi Raqan 2013Evaluasi Raqan 2013Evaluasi Raqan 2013
Muzakirjugaberharapkepada
seluruhpesertaagarbisaber-
prestasidanmembawaharum
namaAceh,“JulukanAceh
sebagaiSerambiMekkahjangan
disia-siakan,”ujarnya.
AsistenIISetdaAceh,T.Said
Mustafaselakuketuarombongan
merincikanbahwakafilahAceh
yangdiberangkatkanberjumlah
35orangyangterdiridari16
pesertadan19pelatih.Kontingen
iniakanberkompetesidibidang
tilawah,tahfizdantafsir.
Hadirpadaacarapelepasan,
parakepalaSKPA,pejabat
ForumKomunikasiPimpinan
Daerah(Forkopimda),Imam
BesarMesjidRayaBaiturrahman
danunsurdariinstansiterkait.
asri/rd/skasri/rd/skasri/rd/skasri/rd/skasri/rd/sk
akat Aceh Hendaknya
ang Teguh Pencapaian
amain di Aceh
raan yang disampaikan
Jumat, 16/8.
Ia menegaskan,
kedaulatan Indonesia
atas Aceh tidak bisa
ditawar dan bersifat
fundamental. Karena itu,
pemerintah akan bertin-
dak tegas menghadapi
setiap ancaman ter-
hadap kedaulatan dan
keutuhan NKRI
Rapat Paripurna
Dewan Perwakilan
Rakyat Aceh mengikuti
dan mendengar pidato
kenegaraan Presiden RI
dalam rangka HUT RI ke
68 tahun di ruang rapat
paripurna DPRA, Rapat
istimewa ini di hadiri oleh
Sekretaris Daerah Aceh,
Teuku Setia Budi, Ketua
DPRA, Hasbi Abdullah,
Kapolda Aceh Irjen
Inspektur Polisi Herman
Effendi, Kejati Aceh T.
Syahrizal dan seluruh
kepala SKPA.
Dalam pidatonya
Presiden SBY juga
menjelaskan empat hal
penting, diantaranya
perkembangan pereko-
nomian, teloransi antar
sesama, mensukseskan
PEMILU 2014 dan
mempertahankan
wilayah Negara Kesatu-
an Republik Indonesia.
wn-jf-mc acehwn-jf-mc acehwn-jf-mc acehwn-jf-mc acehwn-jf-mc aceh
12. Bertemu Keluarga. Foto: amir
No.7Tahun I
Minggu I September 2013
Menuju Puncak Foto: wandra
Berkibarlah Benderaku. Foto: amir
Pawai Obor. Foto: amir
Damai Itu Indah. Foto: wandra
Yang
Tersisa Dari Pesta Merdeka
Pengukuhan Paskibra. Foto: wandra
Yang
Tersisa Dari Pesta Merdeka