Fenomena anggang-anggang dibahas melalui ciri morfologi, kemampuan berjalan di atas air, peran sebagai predator dan bioindikator, serta strategi bertahan hidupnya seperti melindungi diri dari predator dan hujan. Serangga kecil ini memiliki adaptasi untuk menghindari basahnya air, seperti tubuh berlapis rambut halus yang hidrofobik.
2. Anggang - Anggang
● Kingdom : Animalia
● Filum : Arthropoda
● Kelas : Insecta
● Ordo : Hemiptera
● Famili : Gerridae
● Genus : Gerris
● Spesies : Gerris sp.
(Leach, 1815)
3. Knowing the Fact
1. Ciri morfologi yang dimiliki anggang-anggang.
2. Warna dan ukuran anggang-anggang kaitannya sebagai serangga predator.
3. Hewan ini termasuk ke dalam serangga predator.
4. Anggang-anggang bisa berjalan di atas air tanpa membasahi tubuhnya.
5. Anggang-anggang juga dapat dijadikan sebagai bioindikator pencemaran air
6. Cara anggang-anggang melindungi diri sendiri, termasuk ia makan apa dan dimakan oleh
siapa
7. Cara anggang-anggang melindungi diri ketika hujan
4. Analisis
1. Ciri morfologi apa saja yang dimiliki anggang-anggang?
2. Bagaimanakah warna dan ukuran anggang-anggang kaitannya sebagai serangga
predator?
3. Termasuk serangga predator yang seperti apakah hewan ini?
4. Bagaimana bisa anggang-anggang berjalan di atas air tanpa membasahi tubuhnya?
5. Mengapa anggang-anggang bisa dijadikan sebagai bioindikator pencemaran air?
6. Bagaimana cara anggang-anggang melindungi diri sendiri, termasuk ia makan apa dan
dimakan oleh siapa?
7. Bagaimana anggang-anggang melindungi diri ketika hujan?
5. Konfirmasi
1. Ciri morfologi apa saja yang dimiliki anggang-anggang?
Secara fisik seluruh permukaan tubuh Anggang–anggang dilapisi oleh rambut-rambut halus
hidrofobik yang berfungsi untuk mencegah percikan atau tetesan air pada tubuhnya.
Tubuh anggang-anggang terbagi menjadi tiga bagian yaitu kepala, thorax, dan abdomen.
Pada bagian kepala terdapat beberapa organ luar seperti sepasang antena dengan empat segmen
pada setiap antenanya.
Dada atau thorax memiliki ukuran panjang 1,6 mm - 36 mm, terdiri dari tiga segmen yaitu
prothoraks, mesothoraks, dan metathoraks.
Bagian abdomen ada sebelas segmen. Pada bagian perut ini terdapat spirakel, yaitu lubang
pernapasan yang menuju tabung trakea.
Memiliki sepasang kaki depan, tengah dan belakang. Kaki belakang adalah kaki terpanjang dan
digunakan untuk mendistribusikan berat badan saat di permukaan air
Habitat anggang-anggang ada di sungai, kolam, danau, dan bahkan di permukaan laut (Voshell,
2003)
7. Konfirmasi
Fenomena 2
2. Bagaimanakah warna dan ukuran anggang-anggang kaitannya sebagai serangga predator?
Anggang-anggang merupakan serangga bertungkai panjang yang hidup di atas
permukaan air. Kebanyakan jenis anggang-anggang memiliki warna gelap atau hitam dengan
ukuran antenna yang lebih panjang dari kepala, sungut berbentuk silindris, panjang
metafemur melewati ujung abdomen dan ukuran tubuhnya antara 3-18 mm. Anggang-anggang
yang termasuk ke dalam famili Gerridae merupakan serangga yang berperan sebagai
predator bagi serangga lainnya yang ukurannya lebih kecil terutama serangga udara (aerial
insects) (Borror et. al, 1989).
8. Konfirmasi
3. Termasuk serangga predator yang seperti apakah hewan ini?
Anggang-anggang merupakan serangga yang berperan sebagai predator. Dalam hal ini
merupakan predator oportunistik yang memangsa serangga yang terperangkap di permukaan
air, seperti lalat dan nyamuk. Dari permukaan air, anggang-anggang akan mengincar mangsa
nya yang berada di dekat permukaan (Megumi, 2017)
9. Konfirmasi
4. Bagaimana bisa anggang-anggang berjalan di atas air tanpa membasahi tubuhnya?
Anggang-anggang memiliki kemampuan dapat berjalan di atas air karena
kombinasi beberapa faktor, yaitu menggunakan tegangan permukaan dari air dan kaki serta
tubuh yang hidrofobik untuk membantu mereka tetap berada di atas air. Tegangan permukaan
memberikan keuntungan bagi anggang-anggang untuk membantu kaki panjang dan ramping
mereka sehingga dapat mendistribusikan berat badan ke area permukaan. Kaki yang kuat
tetapi memiliki fleksibilitas yang memungkinkan anggang-anggang untuk menjaga berat
badan agar merata dengan aliran gerakan air. Permukaan tubuh anggang-anggang dilapisi
oleh rambut. Ada beberapa ribu rambut per millimeter persegi dengan tubuh hidrofobik yang
bisa mencegah pembasahan dari gelombang, hujan, atau percikan air yang dapat menghambat
kemampuan untuk menjaga seluruh tubuh mereka di atas permukaan air atau biasa disebut
posisi epipleustonic yang merupakan ciri khas anggang-anggang (De La Rosa, 2001).
10. Konfirmasi
5. Mengapa anggang-anggang bisa dijadikan sebagai bioindikator pencemaran
air?
Anggang-anggang dapat dijadikan sebagai salah satu
bioindikator pencemaran air, hal ini dikarenakan anggang-anggang tidak bisa
hidup di perairan yang tercemar. Contohnya seperti Detergen dan pewarna
kain sintetis yang bersifat toksik bagi anggang-anggang. Keduanya dapat
menurunkan kualitas perairan dan masuknya detergen pada konsentrasi
tertentu ke lingkungan perairan tidak dapat ditolelir oleh anggang-
anggang.(Juliatara, 2014). Detergen dan pewarna kain sintetis di dalam air
dapat menurunkan tegangan permukaan dan air tersebut menjadi tidak bersih
lagi. Maka dari itu, Anggang-anggang hanya dapat hidup di atas permukaan air
yang bersih karena air bersih memiliki tegangan permukaan yang cukup.
(Megumi, 2017)
11. Konfirmasi
6. Bagaimana cara anggang-anggang melindungi diri sendiri, termasuk ia makan apa dan
dimakan oleh siapa?
Anggang-anggang memiliki sifat kanibal yangmana anggang-anggang
berukuran besar bisa memakan anggang-anggang yang lebih muda & berukuran lebih kecil.
Jika di sekeliling lingkungan perairannya hanya menyediakan sedikit makanan, anggang-
anggang juga bisa terbang kecil dalam artian disini melompat untuk kemudian berpindah ke
perairan lain yang makanannya lebih melimpah. Anggang-anggang memiliki kemampuan
mendeteksi getaran di atas permukaan air untuk mengetahui posisi mangsanya. Setelah
merasakan getaran, ia akan bergerak ke arah sumber getaran posisi dimana mangsanya jatuh.
Apabila sudah menemukan mangsanya, ia akan memegang mangsanya dengan kaki depannya,
menancapkan mulutnya yang berbentuk seperti jarum ke tubuh mangsanya, & kemudian mulai
menghisap cairan tubuhnya.
12. Konfirmasi
Sebagai bagian dari ekosistem dengan aktivitas memakan dan dimakan,
anggang-anggang juga memiliki musuh dimana musuh dari anggang-anggang adalah hewan-
hewan air yang berukuran lebih besar seperti ikan, burung air, kodok. Serangga air lain
semisal kepik perenang punggung (backswimmer) juga diketahui memburu anggang-anggang
dengan cara menyergapnya dari bawah permukaan air. Kemudian memeganginya hingga mati
tenggelam. Namun, Sebagai pertahanan diri anggang-anggang bisa menghasilkan senyawa
berbau busuk di mana senyawa tersebut efektif untuk mencegah ikan memakan dirinya.
Apabila pertahanan bau tersebut tidak berfungsi, anggang-anggang juga bisa terbang
melompat untuk menghindar atau menyelam sementara waktu agar tidak tertangkap
musuhnya (Reptawon, 2012).
13. Konfirmasi
7. Bagaimana anggang-anggang melindungi diri ketika hujan?
Anggang-anggang membentuk sarang di daratan dan disitulah biasanya ia
mampu bertahan hidup. Maka, jika sedang terjadi hujan anggang-anggang akan berteduh dan
kembali ke sarangnya.
14. Cara untuk Menjadikannya sebagai Media Pembelajaran
Fenomena ini dapat dijadikan sebagai media pembelajaran seperti misalnya ketika
guru sedang menerangkan ciri khusus yang dimiliki anggang-anggang. Guru juga dapat
menambahkan ilustrasi berupa foto atau video mengenai fenomena cara gerak anggang-anggang di
atas permukaan air untuk memperjelas kembali apa saja ciri khusus yang dimiliki anggang-
anggang. Tujuannya agar siswa lebih tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas.
Sedangkan untuk ciri morfologinya seperti ukuran tubuh, bentuk tubuh, cara hidup/habitat dan
keunikan-keunikan lain sebagai bentuk adaptasi tingkah laku terhadap lingkungannya dapat
disajikan menggunakan power point berupa slide share yang berisikan teks, foto dan video. Hal ini
dikarenakan agar peserta didik lebih mudah memahaminya jika disajikan dalam bentuk poin-poin
disertai gambar-gambar yang memperjelas poin-poin tersebut. Adapun power point yang dibuat
nantinya akan diunggah di laman website slide share sehingga harapannya media pembelajaran
tersebut dapat dengan mudah diakses dan diunduh oleh seluruh pendidik di Indonesia untuk
digunakan sebagai media pembelajaran di kelas.
15. Daftar Pustaka
Borror, D.J.C.A., Triplehorn, N.F., Johnson. 1989. Serangga. Diterjemahkan : Soetiyonno Partoseodjono serta Kunci
Identifikasi Ordo dan Family. Gadjah Mada University Press.
De La Rosa, Carlos, A. 2001. The Guide to The Common Aquatic Invertebrates of The Loxahatches Basin. Project
Oseanography.
Demidova. (2015, December 2). Anatomy of The Water Strider. https://depositphotos.com/91859600/stock-
illustration-insect-anatomy-common-water-strider.html
Juliantara, I.K.P., Watiniasih, N.L, Kasa, I.W. 2014. Toksisitas Detergen dan Pewarna Kain Sintetis Terhadap Anggang-
Anggang. Jurnal Biologi. 19(1) : 15-20 https://doi.org/10.36733/medicamento.v3i1.1052
Leach, W.E. 1815. The Zoological Miscellany : Being Descriptions of New or Interesting Animals. R.P Nodder.
16. Daftar Pustaka
Megumi. (2017, September 1). Anggang-Anggang, Serangga yang Berjalan di Atas Air.
https://www.greeners.co/flora-fauna/anggang-anggang-serangga-berjalan-air/
Reptawon. (2012, Januari 1). Anggang Anggang Ahlinya Bergerak di Atas Air. https://www.re-
tawon.com/2012/01/anggang-anggang-ahlinya-bergerak-di.html
Sheri, Amsel. (2015, August 24). Why Do Fish Not Eat Water Striders.
http://flyfishingconsultant.blogspot.com/2015/08/why-do-fish-not-eat-water-striders.html
Voshell, Reese J. 2003. Sustaining America's Aquatic Biodiversity Aquatic Insect Biodiversity and
Conservation. Virginia Tech