2. Emboridery atau sulaman, merupakan suatu seni reka bentuk
kreatif menggunakan tangan atau mesin. Menurut Nugraha (2011)
bahwa seni sulam (Embroidery) adalah keluwesan dan kebebasan
ruang gerak dan keandalan penyulam dapat diperoleh setelah melalui
proses ketekunan dan ketelitian yang luar biasa. Hal ini
membutuhkan bakat, kemauan, konsentrasi, kesabaran dan
pengalaman.
Pengetahuan akan komposisi warna juga menentukan hasil
karya sebuah seni sulam dengan memperhatikan warna-warna kain dan
warna-warna benang. Dengan tersematnya sulaman pada kain, maka
akan menambah keindahan dan kemewahan pada benda tersebut.
Latar Belakang
4. Menurut Enny Zuhni Khayati 1998, pengertian hiasan busana atau
garnitur busana adalah segala sesuatu yang dihiaskan pada busana agar busana
tersebut nampak indah.
Penempatan dan pemilihan garnitur yang tepat akan me-nunjang dan
meningkatkan mutu serta keharmonisan pe-nampilan busana secara keseluruhan.
Menurut Widjiningsih 1983, desain hiasan adalah desain yang berfungsi
untuk memperindah permukaan benda busana sehingga terlihat lebih menarik.
A. Menghias Busana
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi keindahan garnitur busana adalah :
1. Pemilihan bahan-bahan,
2. Pemilihan desain,
3. Tata letak, dan
4. Kualitas pengerjaannya.
6. Menurut Widjiningsih 1983:2 untuk membuat suatu desain
hiasan yang baik harus memperhatikan syarat-syarat sebagai berikut:
a. Penggunaan hiasan yang tidak berlebihan
b. Peletakan hiasan mempertimbangkan bentuk strukturnya
c. Memperhatikan efek-efek yang ditimbulkan dari latar belakang
desain strukturnya
d. Pola hiasan disesuaikan dengan bentuk bendanya
e. Hiasan harus disesuaikan dengan bahan desain strukturnya.
7. Istilah sulaman diambil dari bahasa Inggris yaitu Embroidery
atau Imbroide. Sulaman atau menyulam adalah seni menghias lembaran
kain atau bahan lainnya dengan melalui penjahitan benang mengikuti
sebuah pola atau corak tertentu.
Apresiasi sulaman adalah bentuk penghargaan seni dalam
membuat sulaman yang baik dengan bentuk dan motif yang diinginkan.
B. Pengertian Sulaman
8. Disetiap negara atau bangsa terdapat suatu jenis sulaman yang disebut Ethnic
Embroidery yaitu sulaman dari satu masyarakat atau wilayah tertentu dan terisolir.
Sulaman tersebut dibuat sesuai dengan tujuannya, khususnya untuk keperluan upacara
seperti kelahiran, perkawinan, kematian. Sulaman ini memiliki warna, tusukan dan
motif tertentu.
Awalnya desain dari sulaman sangat sederhana yaitu bentuk glomatik
(glomatic shape) dengan tusuk satin (satin stitche), tusuk silang (cross stitch) pada kain
atau bahan yang seratnya dapat dihitung (linen). Tusukan rantai (chain stitch)
merupakan salah satu tusukan tertua di dunia yang juga ditemukan pada makam-makam
di China dan Jerman.
C. Jenis-Jenis Sulaman
9. Terdapat dua teknik sulaman yaitu sulam bordir (mesin) dan sulam
tangan.
1. Sulam bordir (mesin)
Bordir adalah kegiatan menyulam benang menggunakan jarum
sehingga membentuk desain dengan beragam motif yang disesuaikan dengan
kreatifitas ataupun keperluan anda, mulai dari merajut logo usaha, nama,
tulisan, hingga desain hiasan yang unik dan lebih kompleks lagi, pada suatu
jenis bahan tekstil atau garmen.
D. Teknik Apresiasi Sulaman
10. Suji cair biasa
Suji cair setengah penuh
Tusuk Suji Cair dan Tusuk Loncat
Tusuk loncat pendek (lebar
loncatannya kira-kira 1-2 mm)
Tusuk loncat panjang
(loncatannya lebih dari 3mm)
11. Teknik Sasak yang dipergunakan adalah perpaduan
tusuk loncat panjang dan tusuk loncat
Tusuk granit adalah tusuk biasa (suji cair)
yang dikerjakan secara berputar-putar.
Bordir inggris biasa disebut dengan
sulaman putih
Variasi teknik bordir
Teknik Bordir Richelie
12. Teknik bordir biji mentimun
Teknik Bordir Aplikasi
Teknik Bordir Loncat Jarum /
Imitasi Permadani
Teknik Bordir Terawang
13. Sulam Tangan
Tusuk Hias Dasar
- Tusuk Jelujur
Tusuk Flanel
Tusuk tangkai
Tusuk Pipih
Tusuk Satin Tusuk Rantai
17. Hias Tengah Sisi Pola Hias Pusat
Hias Pusat
dengan
Tengah Sisi
Hias Sudut dengan
Batas
Hias Pusat
denagn Sudut
Hias Arahistimewa
Hias Kitiran
18. Dapat disimpulkan bahwa membuat hiasan pada busana
merupakan kegiatan memperindah busana agar busana tersebut lebih
menarik dan mempunyai nilai jual yang lebih tinggi. Adapun hiasan pada
busana dapat berupa, Sulaman atau menyulam yang mempunyai arti seni
menghias lembaran kain atau bahan lainnya dengan melalui penjahitan
benang mengikuti sebuah pola atau corak tertentu.
PENUTUP