2. Pengemasan merupakan
suatu cara dalam
memberikan kondisi yang
tepat bagi bahan pangan
sehingga siap untuk
ditransportasikan, didistri
busikan, disimpan, dijual, d
an dipakai.
4. Penggolongan Bahan Kemas
1. Frekuensi pemakaian
a. kemasan sekali pakai
b. kemasan yang dapat dipakai berulang kali
c. kemasan yang tidak dibuang
2. Struktur Sistem Kemas Berdasarkan letak
a. kemasan primer
b. kemasan sekunder
c. kemasan tersier dan kuartener
3. Sifat kekakuan bahan kemas
a. kemasan fleksibel
b. kemasan kaku
c. kemasan semi kaku/semi fleksibel
4. Sifat perlindungan terhadap lingkungan
a. kemasan hermetis
b. kemasan tahan cahaya
c. kemasan tahan suhu tinggi
5. Tingkat kesiapan pakai
a. wadah siap pakai
b. wadah siap dirakit atau wadah lipatan
5. Kemasan edibel adalah kemasan yang dapat
ikut dikonsumsi, bersifat mewadahi dan
memberi bentuk yang bersifat melindungi
bahan pangan dari kehilangan substansi yang
mudah menguap (volatil), reaksi
antarsubstansi, penyerapan uap air dari
udara dan reaksi ketengikan oksidatif.
6. Kemasan fleksibel, yaitu sistem pengemasan
yang dapat melentur mengikuti bentuk bahan
yang dikemas. Bahan pengemas fleksibel
terdiri dari berbagai jenis kertas, cellulose
films, film plastik, kertas timah
coatings, bonding adhesives, dan kombinasi
dari bahan-bahan tersebut.
7. •Kemampuan/daya membungkus yang baik untuk
memudahkan dalam
penanganan, pengangkutan, distribusi, penyimpanan dan
penyusunan/ penumpukan.
•Kemampuan melindungi isinya dari berbagai risiko dari
luar, misalnya perlindungan dari udara
panas/dingin, sinar/cahaya matahari, bau
asing, benturan/tekanan
mekanis, kontaminasi mikroorganisme
•Kemampuan sebagai daya tarik terhadap konsumen.
Dalam hal ini identifikasi, informasi dan penampilan
seperti bentuk, warna dan keindahan bahan kemasan
harus mendapatkan perhatian.
•Persyaratan ekonomi, artinya kemampuan dalam memenuhi
keinginan pasar, sasaran masyarakat dan tempat tujuan
pemesan.
•Mempunyai ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai dengan
norma atau standar yang ada, mudah dibuang, dan mudah
8. • Permeabel terhadap udara (oksigen dan gas lainnya).
• Bersifat non-toksik dan inert (tidak bereaksi dan
menyebabkan reaksi kimia) sehingga dapat
mempertahankan warna, aroma, dan cita rasa produk
yang dikemas.
• Kedap air (mampu menahan air atau kelembaban udara
sekitarnya).
• Kuat dan tidak mudah bocor.
• Relatif tahan terhadap panas.
• Mudah dikerjakan secara massal dan harganya relatif
murah.
9. 1. PET, PETE (Polyethylene terephthalate)
2. HDPE (High Density Polyethylene)
3. PVC (Polyvinyl chloride)
4. LDPE (Low Density Polyethylene)
5. PP (Polypropylene)
6. PS (Polystyrene)
10. 1. Polyvinyl chloride (PVC)
2. Phthalates
3. Polycarbonate yang mengandung Bisphenol A
4. Polystyrene
5. Polyethylene
6. Urea-formaldehyde
7. Polyurethane foam
8. Acrylic
9. Tetrafluoroethylene