Grafik menunjukkan peringkat 10 negara dengan jumlah sampah plastik terbanyak di Asia Tenggara pada tahun 2020, dimana Singapura menempati peringkat pertama dengan jumlah sampah plastik sebesar 70 ton, diikuti Hong Kong dengan jumlah 60 ton, dan Korea dengan 50 ton.
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
Optimized Title for Land Services Document
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8. 0 10 20 30 40 50 60 70
Singapore
Hongkong
Korea
Japan
Malaysia
China
Thailand
India
Brunei Darussalam
Vietnam
Indonesia
Philippines
Bangladesh
Yamen
2
19. SK Bupati No. 590/554 Tahun 2006, pedoman
BPN Kabupaten Karanganyar tentang layanan
LARASITA
sharing anggaran antara pemerintah
kabupaten Karanganyar dengan BPN
kabupaten Karanganyar
Peningkatan Kompetensi
Aplikasi LOC (Land Office
Computerization)
jaringan kerja dan koordinasi antar
pihak yang terkait dengan
pembagian peran dan langkah-langkah
Kerja yang jelas
partisipasi masyarakat dalam
mendaftarkan sertifikat
tanahnya
penggabungan loket layanan di kantor
pertanahan menjadi satu loket di
LARASITA
teknologi informasi dengan sistem
aplikasi pelayanan LOC (Land Office
Computerization) yang memanfaatkan
teknologi Wi-Fi
Editor's Notes
Handbook ini antara lain: inovasi penataan kota ramah lingkungan di Kota Bandung (Bab III), inovasi pengelolaan sampah di Kota Malang (Bab IV), inovasi pengelolaan SDM di Kota Jakarta (Bab V), kebijakan community development untuk mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Bantul (Bab VI), inovasi penyederhanaan pelayanan perizinan di Kota Pontianak (Bab VII), inovasi kelembagaan di Kabupaten Sragen (Bab VIII), inovasi penerapan teknologi dalam penyelenggaraan pemerintahan di Kota Surabaya (Bab IX), pemanfaatan sistem informasi pengelolaan bantuan logistik bencana alam di Kementerian Sosial (Bab X), dan pelayanan publik jemput bola Larasita di Kabupaten Karanganyar (Bab XI).
Volume sampah dari tahun 2010 hingga 2012 meningkat sebesar 1,3 % dari 841.110, 89 m3 menjadi 852.207,51 m3.
Ketua Tim PKK, Ibu Hj. Dra. Heri Puji Utami, M.AP. dan Kepala DKP Kota Malang, Drs. Wasto, SH, MH selaku Penasehat Kader Lingkungan Kota Malang, mulai dilakukanlah sosialisasi dan pelatihan terkait dengan pengelolaan sampah pada tahun 2011. Masyarakat diberi pengetahuan untuk mengelola sampah mulai dari hulu, yaitu sampah rumah tangga, dengan pemilahan sampah organik (basah) dan sampah an-organik (kering).
Sementara itu disadari bahwa sampah an-organik perlu ditampung dengan orientasi tidak semata-mata mencari keuntungan atau bisnis, namun juga untuk mendapatkan nilai tambah bagi masyarakat dari aspek lingkungan (bersih dan sejuk), aspek sosial (munculnya kegotong-royongan/kepedulian), dan aspek ekonomi (penambahan pendapatan) dengan adanya transaksi sampah an-organik tersebut.
Peraturan Daerah No. 10 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Sampah
“penjaga gawang” yang menunggu masyarakat datang untuk meminta pelayanan : terkesan lambat, berbelit-belit, memakan waktu yang lama serta mahalnya biaya