SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Download to read offline
CRITICAL JURNAL REVIEW
GAYA KEPEMIMPINAN
Suci ramadani Haliza rahmania putri Leo ivan
(7221210008) (7221210007) (7223210006)
DOSEN PENGAMPU : Hendra Saputra, SE.,M.Si
MATA KULIAH : Kepemimpinan
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
OKTOBER 2022
CRITICAL JURNAL REVIEW
MK. KEPEMIMPINAN
PRODI S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
SKOR NILAI :
2
Executive Summary
Manajemen kepemimpinan sangat diperlukan oleh suatu organiasi.
Manajemen kepemimpinan adalah suatu ilmu yang mengkaji secara
komprehensif bagaimana seseorang melaksanakan kepemimpinan dengan
mempergunakan seluruh sumber daya yang dimiliki serta dengan selalu
mengedepankan konsep dan aturan yang berlaku dalam ilmu manajemen.
Dalam melaksanakan manajemen kepemimpinan ini, maka suatu
organisasi harus memiliki pemimpin dan mempunyai karakter
kepemimpinan yang kuat serta dapat melaksanakan prinsip – prinsip
kepemimpinan dalam menjalankan tugasnya dalam organisasi. Dengan
manajemen kepemimpinan yang baik maka tujuan organisasi akan dapat
tercapai dengan lebih baik.
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Critical Jurnal
Review ini. Penulisan laporan ini merupakan salah satu tugas yang
diberikan dalam mata kuliah Kepemimpinan. Semoga hasil review ini
dapat dipergunakan dan bermanfaat sebagai acuan bagi pembaca.
Dalam penulisan laporan ini penulis merasa masih banyak kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, memngingat akan kemampuan
yang penulis miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat
penulisa harapkan demi penyempurnaan pembuatan laporan ini. Dalam
penulisan laporan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dan menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas
dan petunjuk kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih semoga dapat
bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan pembaca.
Medan, 9 Oktober 2022
Kelompok 11
4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................3
DAFTAR ISI.......................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................5
A. Rasionalisasi Pentingnya CJR...............................................................5
B. Tujuan Penulisan CJR............................................................................5
C. Manfaat Penulisan CJR .........................................................................6
D. Identitas Jurnal .......................................................................................6
BAB II RINGKASAN ISI ARTIKEL .............................................................7
A. Pendahuluan...........................................................................................7
B. Deskripsi Isi ............................................................................................8
BAB III PEMBAHASAN/ANALISIS ............................................................10
A. Pembahasan Isi Jurnal...........................................................................10
I. Jurnal Utama...............................................................................10
II. Jurnal Pembanding ....................................................................17
B. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal......................................................20
BAB IV PENUTUP............................................................................................22
A. Kesimpulan ............................................................................................22
B. Saran.........................................................................................................22
DAFTAR PUSAKA...........................................................................................23
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Pentingnya CJR
Keterampilan membuat CJR pada penulis dapat menguji kemampuan
dalam meringkas dan menganalisis sebuah jurnal serta membandingkan
jurnal yang dianalisis dengan jurnal lain, mengenal dan memberi nilai serta
mengkritik sebuah karya tulis yang dianalisis
Seringkali kita bingung memilih jurnal referensi untuk kita baca dan
pahami, terkadang kita hanya memilih satu jurnal untuk dibaca tetapi
hasilnya masih belum memuaskan misalnya dari segi analisis bahasa dan
pembahasan, oleh karena itu penulis membuat CJR Kepemimpinan ini
untuk mempermudah pembaca dalam memilih jurnal referensi terkhusus
pada pokok bahasa tentang kepemimpinan dan motivasi
Disaat kita membutuhkan sebuah referensi, yaitu jurnal sebagai sumber
bacaan kita selain buku dalam mempelajari mata kuliah kepemimpinan,
sebaiknya kita terlebih dahulu mengkritisi jurnal tersebut agar kita dapat
mengetahui jurnal mana yang lebih relevan untuk dijadikan sumber
bacaan.
B. Tujuan Penulisan CJR
1. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah kepemimpinan.
2. Menuingkatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas,
menganalisa, dan membandingkan serta memberi kritik pada jurnal.
3. Memperkuat pemahaman pembaca terhadap pentingnya
kepemimpinan dalam kehidupan.
6
C. Manfaat Penulisan CJR
1. Sebagai sumber rujukan untuk menyempurnakan sebuah jurnal
dan mencari sumber bacaan yang relevan.
2. Membuat kami sebagai penulis dan mahasiswa lebih terasah
dalam mengkritis sebuah jurnal.
3. Untuk menambah pengetahuan terntang kepemimpinan.
D. Identitas Jurnal
1. Jurnal Utama
1. Judul Artikel : Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan
Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan
2. Nama Jurnal : Journal “Acta Diurna” Volume III. No.4. Thn 2014
3. Edisi Penerbit : -
4. Pengarang Artikel : Byran Johannes Tampi
5. Penerbit : -
6. Kota Terbit : Manado
7. Nomor ISSN : -
8. Alamat Situs : -
2. Jurnal Pembanding
1. Judul Artikel : Gaya Kepemimpinan Perempuan
2. Nama Jurnal : -
3. Edisi Penerbit : -
4. Pengarang Artikel : Nina Zulida Situmorang
5. Penerbit : -
6. Kota Terbit : Depok
7. Nomor ISSN : 1858-2559
8. Alamat Situs : -
7
BAB II
RINGKASAN ISI ARTIKEL
A. Pendahuluan
Kepemimpinan merupakan kekuatan yang sangat penting dibalik
kekuasaan berbagai organisasi dan bahwa untuk menciptakan organisasi
yang efektif maka ruang lingkup kerja mengenai apa yang bisa mereka
capai, kemudian memobilisasi organisasi itu untuk berubah kearah visi
baru tersebut (Werren Bennis & Burt Nanus,2006:2). Tidak dapat
dipungkiri bahwa kesuksesan sebuah organisasisangat ditentukan oleh
faktor kepemimpinan.
Memang benar bahwa seorang pimpinan baik secara individual
maupun sebagai kelompok, tidak mungkin dapat bekerja sendirian akan
tetapi membutuhkan sekelompok orang lain yang dikenal sebagai
bawahan, yang digerakkan sedemikian rupa sehingga para bawahan itu
memberikan pengabdian dan sumbangsinya kepada organisasi, terutama
dalam cara bekerja efektif, efisien, ekonomisdan produktif.
Pemimpin berdasarkan konsep teoritis, memiliki tanggung jawab yang
besar terhadap pencapaian tujuan suatu organisasi, karena kepemimpinan
inti dari pada manajemen yang merupakan penggerak bagi sumber daya
dan fungsi manajemen serta alat lainnya. Untuk menggerakkan sumber
daya terutama sumber daya manusia atau pegawai diperlukan kualitas
kepemimpinan seseorang. Salah satu faktor untuk menilai berkualitas
tidaknya seorang pemimpin termasuk pendapat Werren Bennis & Burt
Nanus(2006:3), mengatakan bahwa berperan kepemimpinan dapat dilihat
dari aspek peran sebagai penentu arah, agen perubahan, juru bicara dan
pelatih.
8
Ketiga aspek tersebut dapat dilaksanakan jika seorangpemimpin
memiliki kemampuan untuk menerapkan gaya kepemimpinan untuk
mempengaruhi para pengikutnya untuk melaksanakan tugas dan
tanggung jawab secara efektif. Werren Bennis & Burt Nanus (2006:4)
mengatakan bahwa sudah 850 definisi yang diberikan oleh banyak ahli
selama 75 tahun terakhir, namun tidak ada pemahaman yang jelas dan
tegas tentang apa yang membedakan pemimpin dan bukan pemimpin,
akan tetapi menurut Bennis yang lebih penting adalah pemimpin yang
efektif dan pemimpin yang tidak efektif dan organisasi efektif dan
organisasi yang tidak efektif.
B. Deskripsi Isi
Konsep Kepemimpinan
Berbicara tentang kepemimpinan berarti kita tidak dapat melepaskan
diri dari masalah manusia, karena memang yang menjalankan
kepemimpinan adalah manusia itu sendiri. Memiliki pemikiran realistis
dalam menghadapi berbagai proses aktivitas demi pencapaian tujuan
organisasi. Jadi unit analisisnya adalah manusia/individu. Oleh karena itu
kepemimpinan tidak akan ada tanpa pemimpin dan yang dipimpin,
keduanya ini adalah manusia yang memiliki potensi mengarahkan
manusia dengan meningkatkan motivasi kerja sumber daya pegawai di
dalam mencapai tujuan organisasi. Tak dapat dipungkiri bahwa
kesuksesan organisasi tergantung pada kepemimpinan.
Muladi Adi Sujatno (2008:9) mengungkapkan pendapat Dale Cannagie
dalam bukunya “The Leader in You” mengatakan bahwa: ada jiwa
kepemimpinan di dalam diri manusia dan diperkuat oleh Warren Bennis
(2006) dalam buku Muladi Adi Sujatno (2008:9) yang mengatakan bahwa :
“seorang pemimpin berbeda dengan orang kebanyakan.” Ia mmemiliki
9
kelebihan yang orang lain tidak memilikinya. Hal tersebut senada dengan
pendapat Sri Sultan ungguhnya memiliki kapasitas untuk menjadi
pemimpin. Kekuatan terdahsyat pemimpinadalah suri teladan (uswatun
hasanah) dan kejujuran (siddiq)
Kedua pendapat tersebut, membuktikan bahwa keberadaan pemimpin
dalam melaksanakan kepemimpinan sangat penting, karena dalam Al-
Quran dan al-Kitab dituliskan bahwa pada dasarnya manusia diciptakan
Tuhan Yang Maha Esa untuk memimpin dunia, memimpin alam semesta,
dan memimpin jagat raya ini. Sejak kelahirannya, fitrah manusia
diciptakan sebagai pemimpin khalifatullah di dunia.
Perlu disadari bahwa sumberdaya manusia merupakan suatu potensi
kesuksesan untuk mengimbangi perubahan dan kemajuan dalam sebuah
organisasi dan berpengaruh terhadap efektivitas kerja pimpinan dan
efektivitas organisasi. Keseluruhan tugas hanya akan bermanfaat dan
berhasil baik, apabila diusahakan oleh kerjasama antara pimpinan dan
yang dipimpin. Dengan adanya kerjasama diharapkan seorang pemimpin
mempunyai kemampuan kerja yang serbaguna, berhasil guna dan dapat
bekerja sesuai kebutuhan serta tuntutan organisasi dimana ia bekerja. Di
dalam kepemimpinan ada pemimpin, dipimpin dan situasi, sebagaimana
yang dinyatkan oleh Yukl ( 2001:13) membahas tentang kepemimpinan ada
tiga domain yang saling berhubungan yaitu pemimpin, dipimpin dan
Situasi.
10
BAB III
PEMBAHASAN/ANALISIS
A. Pembahasan Isi Jurnal
I. Jurnal Utama
GAYA KEPEMIMPINAN
Gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku yang dirancang sed
emikian rupa untuk mempengaruhi bawahannya agar dapat
memaksimalkan kinerja yang dimiliki bawahannya sehingga kinerja
organisasi dan tujuan organisasi dapat dimaksimalkan.
Seorang pemimpin harus menerapkan gaya kepemimpinan untuk
mengelola bawahannya, karena seorang pemimpin akan sangat
mempengaruhi keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya
(Waridin danBambang Guritno, 2005).
Menurut Tjipto (2006:161) gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang
digunakan pemimpin dalam berinteraksi dengan bawahannya. Sementara
itu, pendapat lain menyebutkan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola
tingkah laku (kata-kata dan tindakan-tindakan) dari seorang pemimpin
yang dirasakan orang lain (Hersey, 2004:29).
Terdapat lima gaya kepemimpinan menurut Siagian (2002), yaitu:
1. Tipe pemimpin yang otokratik
a. Menganggap organisasi sebagai milik pribadi
b. Mengidentikan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi
c. Menganggap bahwa sebagai alat semata-mata
d. Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat
e. Terlalu tergantung pada kekuasaan formalnya
11
f. Dalam tindakanya pengeraknya sering mempergunakan
approach yang mengandung unsur paksaan dan punitive
(bersifat menghukum).
2. Tipe pemimpin yang militeristik
a. Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud s
eorang pemimpin tipemiliteristik berbeda dengan seorang p
emimpin modern. Seorang pemimpin yangbertipemiliteristik
ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat:
b. Dalam menggerakan bawahannya sistem perintah yang sering
dipergunakan
c. Dalam menggerakan bawahannya senang bergantung pada
pangkat dan jabatan
d. Senang kepada formalitas yang berlebih-lebihan
e. Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahannya
3. Tipe pemimpin yang paternalistik
a. Menganggap bahwa sebagai manusia yang tidak dewasa
b. Bersikap terlalu melindungi
c. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk
mengambil keputusan
d. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
mengambil inisiatif
e. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
mengembangkan daya kreasi dan fantasi
f. Sering bersikap mau tahu
12
4. Tipe pemimpin yang kharismatik
Harus diakui bahwa untuk keadaan tentang seorang pemimpin yang
demikian sangat diperlukan, akan tetapi sifatnya yang negatif
mengalahkan sifatnya yang positif.
5. Tipe pemimpin yang demokratik
Pengetahuan tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe
pemimpin yangdemokratislah yang paling tepat untuk organisasi modern
karena:
a. Ia senang menerima saran, pendapat dan bahkan kritikan dari
bawahan
b. Selalu berusaha mengutamakan kerjasama tim dalam usaha
mencapai tujuan
c. Selalu berusaha menjadikan lebih sukses dari padanya
d. Selalu berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya
sebagai pemimpin
Sedangkan Robinss (2006) mengidentifikasi tiga jenis gaya
kepemimpinan
1. Gaya kepemimpinan kharismatik
Para pengikut terpacu kemampuan kepemimpinan yang heroik atau
yang luar biasa ketika mereka mengamati perilaku-perilaku tertentu
pemimpin mereka. Terdapat lima karateristik pokok pemimpin
kharismatik:
a. Visi dan artikulasi. memiliki visi ditujukan dengan sasaran ideal
yang berharap masa depan lebih baik dari pada status quo, dan
13
mampu mengklarifikasi pentingnya visi yang dapat dipahami
orang lain.
b. Riskio personal. Pemimpin kharismatik bersedia menempuh
risikopersonal tinggi, menanggung biaya besar, dan terlibat ke
dalam pengorbanan diri untuk meraih visi.
c. Peka terhadap linkungan. Mereka mampu menilai secara
realistis kendala lingkungan dan sumber daya yang dibutuhkan
untuk membuat perubahan.
d. Kepekaan terhadap kebutuhan pengikut. Pemimpin kharismatik
perseptif (sangat pengertian) terhadap kemampuan orang lain
dan responsive terhadap kebutuhan dan perasaan mereka.
2. Gaya kepemimpinan transaksional
Pemimpin transaksional merupakan pemimpin yang memandu atau
memotivasi para pengikut mereka menuju sasaran yang ditetapkan dengan
memperjelas persyaratan peran dan tugas. Gaya kepemimpinan
transaksional lebih berfokus pada hubungan pemimpin-bawahan tanpa
danya usaha untuk menciptakan perubahan bagi bawahannya. Terdapat
empat karakteristik pemimpin transaksional:
a. Imbalan kontingen: kontrak pertukaran imbalan atas upaya yang
dilakukan menjanjikan imbalan atas kinerja baik, mengakui
pencapaian.
b. Manajemen berdasarkan pengecualian (aktif): melihat dan
mencari penyimpangan dari aturan dan standar, menempuh
tindakan perbaikan.
c. Manajemen berdasar pengecualian (pasif): mengintervensi
hanya jika standar tidak dipenuhi.
14
d. Laissez-Faire: melepas tanggung jawab, menghindari
pembuatan keputusan.
3. Gaya kepemimpinan transformasional
Pemimpin transformasional mencurahkan perhatian pada hal-
hal dan kebutuhan pengembangan masing-masing pengikut. Pemimpin
transformasional mengubah kesadaran para pengikut akan persoalan-
persoalan dengan membantu mereka memandang masalah lama dengan
cara-cara baru, dan merela mampu menggairahkan, membangkitkan, dan
mengilhami para pengikut untuk mengeluarkan upaya ekstra demi
mencapai sasaran kelompok. Ada empat karakteristik pemimpin
tranformasional:
a. Kharisma: memberikan visi dan rasa atas misi, menanamkan
kebanggaan, meraih penghormatan dan kepercayaan.
b. Inspirasi: mengkomunikasikan harapan tinggi, menggunakan
symbol untuk memfokuskan pada usaha, menggambarkan
maksud penting secara sederhana.
c. Stimulasi intelektual: mendorong intelegensia, rasionalitas, dan
pemecahan masalah secara hati-hati.
d. Pertimbangan individual: memberikan perhatian pribadi,
melayani karyawan secara pribadi, melatih dan menasehati.
e. Gaya kepemimpinan visioner : Kemampuan menciptakan dan
mengartikulasikan visi yang realistis, kredibel, dan menarik
mengenai masa depam organisasi yang tengah tumbuh dan
membaik. Visi ini jika diseleksi dan diimplementasikan secara
tepat, mempunyai kekuatan besar yang bisa mengakibatkan
terjadinya lompatan awal ke masa depan dengan
15
membangkitkan keterampilan, bakat, dan sumber daya umtuk
mewujudkannya.
MOTIVASI KERJA
Dalam kehidupan berorganisasi, pemberian dorongan sebagai bent
uk motivasikerja kepada bawahan penting dilakukan untuk meningkatkan
kinerja karyawan. MenurutMalayu (2005: 143), motivasi berasal dari kata
latin movere yang berarti dorongan atau pemberian daya penggerak yang
menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama,
bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk
mencapai kepuasan. Motivasi merupakan factor yang kehadirannya dapat
menghadirkan kepuasan kerja dan meningkatkan kinerja karyawan
(Umar,1999). Kemudian Siagian (2002) mengatakan bahwa dalam
kehidupan berorganisasi, termasuk kehidupan kehidupan berkarya dalam
organisasi, aspek motivasi kerja mutlak mendapat perhatian serius dari
para pemimpin yang setiap hari berkontak langsung dengan bawahan
ditempat kerja.
Motivasi sendiri adalah reaksi yang timbul dari dalam diri seseor
ang sebagaidorongan karena adanya rangsangan dari luar yang mem
pengaruhi untuk memenuhitujuan tertentu (Suranta,2002). Berdasarkan
pengertian tentang motivasi diatas, disimpulkan bahwa motivasi kerja
adalah dorongan atau semangat yang timbul dalam diri seseorang atau
karyawan untukmelakukan sesuatu atau bekerja, karena adanya
rangsangan dari luar baik itu dari atasanserta adanya dasar untuk
memenuhi kebutuhan dan rasa puas, serta memenuhi tanggung jawab atas
tugas-tugas yang diberikan dan dilakukan dalam organisasi.
16
Teori-teori Motivasi
1. Teori Abraham Maslow
Teori motivasi Abraham maslow (Robins, 2006) mengatakan bahwa di
dalam dirisemua manusia bersemayam lima jenjang kebutuhan, yaitu
sebagai berikut:
a. Fisiologi antara lain : rasa lapar, haus, perlidungan (pakaian dan
rumah), seks, dan kebutuhan jasmani lain.
b. Keamanan: antaranya keselamatan dan perlindungan atas kerugian
fisik dan emosional.
c. Sosial: mencakup kasih sayang, rasa memiliki, diterima -baik, dan
persahabatan.
d. Penghargaan mencakup : factor penghormatan diri seperti harga diri,
otonomi, dan prestasi; serta factor dari luar misalnya status, pengakuan,
dan perhatian.
e. Aktualisasi diri: dorongan untuk menjadi seseorang atau sesuai
ambisinya yang mencakup pertumbuhan, pencapaian potensi, dan
pemenuhan kebutuhan diri.
2. Teori David McClelland
Teori McClelland (Robins, 2006) mengatakan 3 poin, yaitu:
a. Kebutuhan akan prestasi: Dorongan untuk mengungguli
berprestasi sehubungan dengan seperangkat standar, bergulat
untuk sukses.
17
b. Kebutuhan akan kekuasaan: kebutuhan untuk membuat orang lain
berperilaku dalam suatu cara yang orang-orang itu (tanpa dipaksa)
tidak akan berperilaku demikian.
c. Kebutuhan akan afiliasi: hasrat untuk hubungan antar-pribadi yang
ramah dan akrab.
II. Jurnal Pembanding
Tema gaya kepemimpinan perempuan tidak bisa terlepas dengan
istilah gender. Untuk memahami istilah gender perlu di padankan dengan
istilah jenis kelamin. Jeneiskelamin merupakan idntitas yang membedakan
antara laki-laki dan perempuan verdasarkan ciri-ciri biologis. sedangkan
gender membedakan perempuan dan laki-laki berdasarkan ciri-ciri social
budaya (konstruksi social).
GENDER DALAM ORGANISASI
Beberapa penelitian melaporkan tidak ada perbedaan gender dengan
segala aspek kepuasan kerja (Fry&Greenfield, 1980; Sause&York, 1978; D.
B. Smith & Plant, 1982; Weaver, 1980 dalam Witt dan Nye, 1992). Sedangkan
penelitian lain membukikan adanya hubungan kepuasan antara kepuasan
kerja dengan gender (D’Arcy, Syrotiuk&Siddique, 1984;
Forgionne&Peeters, 1982; HulindanSmith, 1965; Shapiro&Stern, 1975).
Gender lebih banyak berhubungan dengan ketidakadilan dalam upah,
promosi atau kepuasan kerja yang menunjukkan hasil yang tidak konsisten
diantara penelitian-penelitian tersebut (Witt&Nye,1992). Secara garis besar
penelitian-penelitaindiatas membuktikan tidak adanya perbedaan gender
dalam organisasi apalagi jika dari tahun dilakukannya penelititan, dimana
penelitian diatas tahun 1990 cenderung membuktikan tidak adanya
perbedaan gender dalam organisasi.
18
GENDER DENGAN STRES KERJA
Penelitian Narayanan, Menon dan Spektor (1999) membuktikan bahwa
perempuan menunjukan frekuensi stress lebih tinggi dari pria yang
disebabkan konflik interpersonal. Dibidang sales, dalam mengatasi
(coping) stress pria cenderung menggunakan metode problem-
focuseddengan cara aksi langsung yakni dengan berbicara dengan
supervisor mereka, dibandikan perempuan yang lebih suka
membicarakannya kepada orang lain (missal keluarga). Namun tingkat
pekerjaan atau penidika tinggi (profesor) , pria dan perempuan lebih sering
menggukan metode problem-focused. Dikuatkan dengan penelitian Melin
dkk. (1999) yang menyatakan bahwa reaksi psikologis dan stres secara
fisiologi pada pekerja asembling menunjukkan perbedaaandimana pria
menyukai epinephrinetinggi dan tekanan darah systolic lebih tinggi dari
wanita. Alasan ini melatar belakangi pandangan bahwa perempuan lebih
stress dari pria karena konflik interpersonal.
GENDER DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN
Gaya kepemimpinan umumnya mengarah ke gaya kepemimpian
tertentu yang terlihat khas perempuan. Parker ( 1996 ) meneliti dengan
mengaitkan masalah gender dengan gaya kepemimpinandengan 2 aspek
kepemimpinan yaitu (1) dalam hal pengambilan keputusan berorientasi
pada pemimpin yang demokratik atau otokratik dan (2) mempengaruhi
bawahan, atasan dan rekan kerja dengan strategi komunikasi.
19
TIPE-TIPE GAYA KEPEMIMPINAN
Secara umum ada 2 gaya kepemimpinan khas perempuan yakni (1)
kepemimpinan masculine dan feminism dan (2) kepemimpinan
transformasional-transaksional.
1. Gaya Kepemimpinan Feminim dan Masculin
Menurut Loden ( 1985 ), gaya kepemimpinan measkulin mempunyai
ciri-ciri kompetitif, otoritas hirarki, control tinggi bagi pemimpin, tidak
emosional dan analisis dalam mengatasi masalah. Sedangkan
kepemimpinan feminism mempunyai ciri-ciri peratif, korabolasi, dengan
manajer dan bawahan control rendah bagi pemimpin dan mengatasi
masalah berdasarkan intuisi dan empati.
2. Gaya Kepemimpinan Transformasional-Transaksional
Bass (1985) mengemukakan bahwa kepemimpinan transaksional
adalah suatu pendekatan social terhadap kepemimpinan yang melibatkan
proses timbal balik antara pimpinan dan bawahan. Pemimpin mayakinkan
pengikut bahwa beberapa keuntungan akan bertambah bila pengikut
bereprilaku seperti yang diharapkan pemimpin. Pemimpin merespon
terhadap kebutuhan dasar bawahan dan kebutuhan kan rasa aman.
Pemimpin dan bawahan mengatur suatu prosespertukaran (transaksi)
Sedangkan kepemimpinan transformasional menjelaskan proses
hubungan antara atasan dan bawahan yang didasari oleh nilai-nilai
keyakinan dan asumsi mengenai visi dan misi organisasi. Pemimpin
transformasionaldepat menggerakkan pengaruhnya demi kepentingan
kelompok, organisasi, atau Negara daripada kepentingan selfinterest
mereka sendiri. Mereka berusaha agar dapat mengubah konsep diri
20
bawahan dan meningkatkan bawahan mereka menjadi orang-orang yang
dapat mencapai aktualisasi diri, regulasi diri, dan control diri.
Secara umum penelitian-penelitin menunjukkan bahwa perempuan
cenderung memiliki gaya kepemimpinan transformasionaldibandingka
pria. Rosener ( dalam parker, 1996) dalam penelitiannya memperlihatkan
bahwa perempuan Anglo-American cenderung lebih bergaya
tranformasional sedangkan para prianya transaksional.
Kesimpulannya, hasil penelitian-penelitian masalah gender, umumnya
tidak banyak memberikan perbedaan gender dalam hal organisasi.namun
jika gender di hubungkan dengan gaya kepemimpinan terlihat adanya
gaya khas tertentu perempuan, tapi bukan karena perbedaan jenis
kelaminnya, namun lebih kepada faktor karakteristik/tuntutan pekerjaan.
B. Kelebihan dan Kelemahan Jurnal
1. KELEBIHAN
Pada Jurnal Utama, ide-ide yang dituangkan oleh penulis penting
dalam menambah pengetahuan pembaca tentang kepemimpinan.Tidak
ada kesalahan/ error atas fakta dan interprestasi, karena hasil Penelitian
yang terdapat didalam jurnal tersebut berdasarkan fakta dan interprestasi
yang sudah dilakukan.Bahasa yang digunakan kebanyakan dari ide si
penulis sendiri.
Pada Jurnal Pembanding, judul sudah jelas dengan topic yang dibahas,
isi abstrak yang terdapat didalam jurnal tersebut sudah spesifik dan jelas,
terdapat tujuan penelitian, metode penelitian dan kesimpulan.
21
2. KEKURANGAN
Pada jurnal Utama, font yang digunakan terlalu kecil untuk sebuah
jurnal sehingga menyulit kan pembaca dan juga di dalam jurnal II terdapat
kata/gambar diagaram yang sulit di mengerti.
Pada jurnal Pembanding, terlalu banyak pendapat dan sehingga
mengurangi kreatifitas penulis untuk menuangkan ide-idenya kedalam
jurnal tersebut dan hampis secara keseluruhan isi dari jurnal adalah
pendapat para ahli.
22
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang memiliki kemampuan
untuk berperan aktif dalam melaksanakan peran kepemimpinan, baik
peran sebagai penentu arah, agen perubahan, juru bicara maupun pelatih
untuk meningkatkan kinerja atau semangat kerja bagi pegawai/pengikut
pada sebuah organisasi.
Kepemimpinan atau leadership sendiri merupakan salah satu cabang
ilmu ilmu sosial sebab prinsip-prinsip , rumus-rumus, serta dalil-dalil nya
bermanfaat dalam meningkatkan kesejahteraan kehidupan manusia.
Seperti layaknya ilmu-ilmu lain. Jadi dari berbagai definisi yang
mengemukakan tentang Kepemimpinan dapat saya simpulkan bahwa
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi dan memotivasi seseorang,
pemimpin harus mempunyai sifat dan perbuatan yang menjadikan dirinya
panutan dan yang diikut bagi orang-orang yang dipimpinnya untuk
mencapai tujuan organisasi.
B. Saran
Saya mengetahui dalam pembuatan critical jurnal riview ini masih
banyak memiliki kekurangan oleh karena itu saya sangat menantikan saran
dan kritk yang membangun dari pembaca sekalian,agar dalam pembatan
tugas yang sama selanjutnya saya dapat lebih baik lagi,akhir kata saya
mengucapkan banyak terimakasih bagi yang sudah membantu saya dalam
penyelesaian tugas ini.
23
DAFTAR PUSTAKA
1. Tampi , Byrab Johannws. 2014. ” Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan
Motivasi terrhadap Kinerja Karyawan”: Jurnal Acta Diurna
2. Situmorang, Nina Zulida. 2011. “Gaya Kepemimpinan Perempuan”.
24
LAMPIRAN
1) Cover Jurnal
2) Isi Artikel

More Related Content

Similar to CJR K11 S1.pdf

Manajemen dan organisasi
Manajemen dan organisasi Manajemen dan organisasi
Manajemen dan organisasi Trianingrum
 
Makalah Leadership
Makalah LeadershipMakalah Leadership
Makalah Leadershiphazhiyah
 
Makalah kewirausahaan
Makalah kewirausahaanMakalah kewirausahaan
Makalah kewirausahaanroji muhidin
 
Bab i glen kepemimpinan
Bab i glen kepemimpinanBab i glen kepemimpinan
Bab i glen kepemimpinanWemiOngirwalu
 
Makalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.com
Makalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.comMakalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.com
Makalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.comApapunituzar
 
BukuDasarKepemimpinan.pdf
BukuDasarKepemimpinan.pdfBukuDasarKepemimpinan.pdf
BukuDasarKepemimpinan.pdfssuser091361
 
Kasus-Kasus Aktual Kepemimpinan.pdf
Kasus-Kasus Aktual Kepemimpinan.pdfKasus-Kasus Aktual Kepemimpinan.pdf
Kasus-Kasus Aktual Kepemimpinan.pdfZukét Printing
 
53 d-om-andi agus mumang-staffing
53 d-om-andi agus mumang-staffing53 d-om-andi agus mumang-staffing
53 d-om-andi agus mumang-staffingSeeinside
 
Kasus-Kasus Aktual Kepemimpinan.doc
Kasus-Kasus Aktual Kepemimpinan.docKasus-Kasus Aktual Kepemimpinan.doc
Kasus-Kasus Aktual Kepemimpinan.docZukét Printing
 
Korupsi dalam Presepsi Pancasila
Korupsi dalam Presepsi PancasilaKorupsi dalam Presepsi Pancasila
Korupsi dalam Presepsi PancasilaNida Usanah
 
KEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM SITI MASYRIQOH
KEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM SITI MASYRIQOHKEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM SITI MASYRIQOH
KEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM SITI MASYRIQOHsitimasyriqoh
 

Similar to CJR K11 S1.pdf (20)

Manajemen dan organisasi
Manajemen dan organisasi Manajemen dan organisasi
Manajemen dan organisasi
 
Makalah Leadership
Makalah LeadershipMakalah Leadership
Makalah Leadership
 
Makalah kewirausahaan
Makalah kewirausahaanMakalah kewirausahaan
Makalah kewirausahaan
 
Bab i glen kepemimpinan
Bab i glen kepemimpinanBab i glen kepemimpinan
Bab i glen kepemimpinan
 
Makalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.com
Makalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.comMakalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.com
Makalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.com
 
BukuDasarKepemimpinan.pdf
BukuDasarKepemimpinan.pdfBukuDasarKepemimpinan.pdf
BukuDasarKepemimpinan.pdf
 
Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinan
 
Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinan
 
Kasus-Kasus Aktual Kepemimpinan.pdf
Kasus-Kasus Aktual Kepemimpinan.pdfKasus-Kasus Aktual Kepemimpinan.pdf
Kasus-Kasus Aktual Kepemimpinan.pdf
 
Kepemimpinan: Apa dan Bagaimana?
Kepemimpinan: Apa dan Bagaimana?Kepemimpinan: Apa dan Bagaimana?
Kepemimpinan: Apa dan Bagaimana?
 
53 d-om-andi agus mumang-staffing
53 d-om-andi agus mumang-staffing53 d-om-andi agus mumang-staffing
53 d-om-andi agus mumang-staffing
 
Kasus-Kasus Aktual Kepemimpinan.doc
Kasus-Kasus Aktual Kepemimpinan.docKasus-Kasus Aktual Kepemimpinan.doc
Kasus-Kasus Aktual Kepemimpinan.doc
 
Tugas makalah
Tugas makalahTugas makalah
Tugas makalah
 
Makalah kepemimpinan2
Makalah kepemimpinan2Makalah kepemimpinan2
Makalah kepemimpinan2
 
Makalah mmbs
Makalah mmbsMakalah mmbs
Makalah mmbs
 
Korupsi dalam Presepsi Pancasila
Korupsi dalam Presepsi PancasilaKorupsi dalam Presepsi Pancasila
Korupsi dalam Presepsi Pancasila
 
Makalah buat uas
Makalah buat uasMakalah buat uas
Makalah buat uas
 
KEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM SITI MASYRIQOH
KEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM SITI MASYRIQOHKEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM SITI MASYRIQOH
KEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM SITI MASYRIQOH
 
Resensi buku
Resensi bukuResensi buku
Resensi buku
 
PPT EDUPRENEUR KELOMPOK 2.pptx
PPT EDUPRENEUR KELOMPOK 2.pptxPPT EDUPRENEUR KELOMPOK 2.pptx
PPT EDUPRENEUR KELOMPOK 2.pptx
 

CJR K11 S1.pdf

  • 1. CRITICAL JURNAL REVIEW GAYA KEPEMIMPINAN Suci ramadani Haliza rahmania putri Leo ivan (7221210008) (7221210007) (7223210006) DOSEN PENGAMPU : Hendra Saputra, SE.,M.Si MATA KULIAH : Kepemimpinan PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN OKTOBER 2022 CRITICAL JURNAL REVIEW MK. KEPEMIMPINAN PRODI S1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI SKOR NILAI :
  • 2. 2 Executive Summary Manajemen kepemimpinan sangat diperlukan oleh suatu organiasi. Manajemen kepemimpinan adalah suatu ilmu yang mengkaji secara komprehensif bagaimana seseorang melaksanakan kepemimpinan dengan mempergunakan seluruh sumber daya yang dimiliki serta dengan selalu mengedepankan konsep dan aturan yang berlaku dalam ilmu manajemen. Dalam melaksanakan manajemen kepemimpinan ini, maka suatu organisasi harus memiliki pemimpin dan mempunyai karakter kepemimpinan yang kuat serta dapat melaksanakan prinsip – prinsip kepemimpinan dalam menjalankan tugasnya dalam organisasi. Dengan manajemen kepemimpinan yang baik maka tujuan organisasi akan dapat tercapai dengan lebih baik.
  • 3. 3 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Critical Jurnal Review ini. Penulisan laporan ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Kepemimpinan. Semoga hasil review ini dapat dipergunakan dan bermanfaat sebagai acuan bagi pembaca. Dalam penulisan laporan ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, memngingat akan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat penulisa harapkan demi penyempurnaan pembuatan laporan ini. Dalam penulisan laporan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dan menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan pembaca. Medan, 9 Oktober 2022 Kelompok 11
  • 4. 4 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.......................................................................................3 DAFTAR ISI.......................................................................................................4 BAB I PENDAHULUAN..................................................................................5 A. Rasionalisasi Pentingnya CJR...............................................................5 B. Tujuan Penulisan CJR............................................................................5 C. Manfaat Penulisan CJR .........................................................................6 D. Identitas Jurnal .......................................................................................6 BAB II RINGKASAN ISI ARTIKEL .............................................................7 A. Pendahuluan...........................................................................................7 B. Deskripsi Isi ............................................................................................8 BAB III PEMBAHASAN/ANALISIS ............................................................10 A. Pembahasan Isi Jurnal...........................................................................10 I. Jurnal Utama...............................................................................10 II. Jurnal Pembanding ....................................................................17 B. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal......................................................20 BAB IV PENUTUP............................................................................................22 A. Kesimpulan ............................................................................................22 B. Saran.........................................................................................................22 DAFTAR PUSAKA...........................................................................................23
  • 5. 5 BAB I PENDAHULUAN A. Rasionalisasi Pentingnya CJR Keterampilan membuat CJR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam meringkas dan menganalisis sebuah jurnal serta membandingkan jurnal yang dianalisis dengan jurnal lain, mengenal dan memberi nilai serta mengkritik sebuah karya tulis yang dianalisis Seringkali kita bingung memilih jurnal referensi untuk kita baca dan pahami, terkadang kita hanya memilih satu jurnal untuk dibaca tetapi hasilnya masih belum memuaskan misalnya dari segi analisis bahasa dan pembahasan, oleh karena itu penulis membuat CJR Kepemimpinan ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih jurnal referensi terkhusus pada pokok bahasa tentang kepemimpinan dan motivasi Disaat kita membutuhkan sebuah referensi, yaitu jurnal sebagai sumber bacaan kita selain buku dalam mempelajari mata kuliah kepemimpinan, sebaiknya kita terlebih dahulu mengkritisi jurnal tersebut agar kita dapat mengetahui jurnal mana yang lebih relevan untuk dijadikan sumber bacaan. B. Tujuan Penulisan CJR 1. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah kepemimpinan. 2. Menuingkatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas, menganalisa, dan membandingkan serta memberi kritik pada jurnal. 3. Memperkuat pemahaman pembaca terhadap pentingnya kepemimpinan dalam kehidupan.
  • 6. 6 C. Manfaat Penulisan CJR 1. Sebagai sumber rujukan untuk menyempurnakan sebuah jurnal dan mencari sumber bacaan yang relevan. 2. Membuat kami sebagai penulis dan mahasiswa lebih terasah dalam mengkritis sebuah jurnal. 3. Untuk menambah pengetahuan terntang kepemimpinan. D. Identitas Jurnal 1. Jurnal Utama 1. Judul Artikel : Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan 2. Nama Jurnal : Journal “Acta Diurna” Volume III. No.4. Thn 2014 3. Edisi Penerbit : - 4. Pengarang Artikel : Byran Johannes Tampi 5. Penerbit : - 6. Kota Terbit : Manado 7. Nomor ISSN : - 8. Alamat Situs : - 2. Jurnal Pembanding 1. Judul Artikel : Gaya Kepemimpinan Perempuan 2. Nama Jurnal : - 3. Edisi Penerbit : - 4. Pengarang Artikel : Nina Zulida Situmorang 5. Penerbit : - 6. Kota Terbit : Depok 7. Nomor ISSN : 1858-2559 8. Alamat Situs : -
  • 7. 7 BAB II RINGKASAN ISI ARTIKEL A. Pendahuluan Kepemimpinan merupakan kekuatan yang sangat penting dibalik kekuasaan berbagai organisasi dan bahwa untuk menciptakan organisasi yang efektif maka ruang lingkup kerja mengenai apa yang bisa mereka capai, kemudian memobilisasi organisasi itu untuk berubah kearah visi baru tersebut (Werren Bennis & Burt Nanus,2006:2). Tidak dapat dipungkiri bahwa kesuksesan sebuah organisasisangat ditentukan oleh faktor kepemimpinan. Memang benar bahwa seorang pimpinan baik secara individual maupun sebagai kelompok, tidak mungkin dapat bekerja sendirian akan tetapi membutuhkan sekelompok orang lain yang dikenal sebagai bawahan, yang digerakkan sedemikian rupa sehingga para bawahan itu memberikan pengabdian dan sumbangsinya kepada organisasi, terutama dalam cara bekerja efektif, efisien, ekonomisdan produktif. Pemimpin berdasarkan konsep teoritis, memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pencapaian tujuan suatu organisasi, karena kepemimpinan inti dari pada manajemen yang merupakan penggerak bagi sumber daya dan fungsi manajemen serta alat lainnya. Untuk menggerakkan sumber daya terutama sumber daya manusia atau pegawai diperlukan kualitas kepemimpinan seseorang. Salah satu faktor untuk menilai berkualitas tidaknya seorang pemimpin termasuk pendapat Werren Bennis & Burt Nanus(2006:3), mengatakan bahwa berperan kepemimpinan dapat dilihat dari aspek peran sebagai penentu arah, agen perubahan, juru bicara dan pelatih.
  • 8. 8 Ketiga aspek tersebut dapat dilaksanakan jika seorangpemimpin memiliki kemampuan untuk menerapkan gaya kepemimpinan untuk mempengaruhi para pengikutnya untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara efektif. Werren Bennis & Burt Nanus (2006:4) mengatakan bahwa sudah 850 definisi yang diberikan oleh banyak ahli selama 75 tahun terakhir, namun tidak ada pemahaman yang jelas dan tegas tentang apa yang membedakan pemimpin dan bukan pemimpin, akan tetapi menurut Bennis yang lebih penting adalah pemimpin yang efektif dan pemimpin yang tidak efektif dan organisasi efektif dan organisasi yang tidak efektif. B. Deskripsi Isi Konsep Kepemimpinan Berbicara tentang kepemimpinan berarti kita tidak dapat melepaskan diri dari masalah manusia, karena memang yang menjalankan kepemimpinan adalah manusia itu sendiri. Memiliki pemikiran realistis dalam menghadapi berbagai proses aktivitas demi pencapaian tujuan organisasi. Jadi unit analisisnya adalah manusia/individu. Oleh karena itu kepemimpinan tidak akan ada tanpa pemimpin dan yang dipimpin, keduanya ini adalah manusia yang memiliki potensi mengarahkan manusia dengan meningkatkan motivasi kerja sumber daya pegawai di dalam mencapai tujuan organisasi. Tak dapat dipungkiri bahwa kesuksesan organisasi tergantung pada kepemimpinan. Muladi Adi Sujatno (2008:9) mengungkapkan pendapat Dale Cannagie dalam bukunya “The Leader in You” mengatakan bahwa: ada jiwa kepemimpinan di dalam diri manusia dan diperkuat oleh Warren Bennis (2006) dalam buku Muladi Adi Sujatno (2008:9) yang mengatakan bahwa : “seorang pemimpin berbeda dengan orang kebanyakan.” Ia mmemiliki
  • 9. 9 kelebihan yang orang lain tidak memilikinya. Hal tersebut senada dengan pendapat Sri Sultan ungguhnya memiliki kapasitas untuk menjadi pemimpin. Kekuatan terdahsyat pemimpinadalah suri teladan (uswatun hasanah) dan kejujuran (siddiq) Kedua pendapat tersebut, membuktikan bahwa keberadaan pemimpin dalam melaksanakan kepemimpinan sangat penting, karena dalam Al- Quran dan al-Kitab dituliskan bahwa pada dasarnya manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Esa untuk memimpin dunia, memimpin alam semesta, dan memimpin jagat raya ini. Sejak kelahirannya, fitrah manusia diciptakan sebagai pemimpin khalifatullah di dunia. Perlu disadari bahwa sumberdaya manusia merupakan suatu potensi kesuksesan untuk mengimbangi perubahan dan kemajuan dalam sebuah organisasi dan berpengaruh terhadap efektivitas kerja pimpinan dan efektivitas organisasi. Keseluruhan tugas hanya akan bermanfaat dan berhasil baik, apabila diusahakan oleh kerjasama antara pimpinan dan yang dipimpin. Dengan adanya kerjasama diharapkan seorang pemimpin mempunyai kemampuan kerja yang serbaguna, berhasil guna dan dapat bekerja sesuai kebutuhan serta tuntutan organisasi dimana ia bekerja. Di dalam kepemimpinan ada pemimpin, dipimpin dan situasi, sebagaimana yang dinyatkan oleh Yukl ( 2001:13) membahas tentang kepemimpinan ada tiga domain yang saling berhubungan yaitu pemimpin, dipimpin dan Situasi.
  • 10. 10 BAB III PEMBAHASAN/ANALISIS A. Pembahasan Isi Jurnal I. Jurnal Utama GAYA KEPEMIMPINAN Gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku yang dirancang sed emikian rupa untuk mempengaruhi bawahannya agar dapat memaksimalkan kinerja yang dimiliki bawahannya sehingga kinerja organisasi dan tujuan organisasi dapat dimaksimalkan. Seorang pemimpin harus menerapkan gaya kepemimpinan untuk mengelola bawahannya, karena seorang pemimpin akan sangat mempengaruhi keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya (Waridin danBambang Guritno, 2005). Menurut Tjipto (2006:161) gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang digunakan pemimpin dalam berinteraksi dengan bawahannya. Sementara itu, pendapat lain menyebutkan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku (kata-kata dan tindakan-tindakan) dari seorang pemimpin yang dirasakan orang lain (Hersey, 2004:29). Terdapat lima gaya kepemimpinan menurut Siagian (2002), yaitu: 1. Tipe pemimpin yang otokratik a. Menganggap organisasi sebagai milik pribadi b. Mengidentikan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi c. Menganggap bahwa sebagai alat semata-mata d. Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat e. Terlalu tergantung pada kekuasaan formalnya
  • 11. 11 f. Dalam tindakanya pengeraknya sering mempergunakan approach yang mengandung unsur paksaan dan punitive (bersifat menghukum). 2. Tipe pemimpin yang militeristik a. Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud s eorang pemimpin tipemiliteristik berbeda dengan seorang p emimpin modern. Seorang pemimpin yangbertipemiliteristik ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat: b. Dalam menggerakan bawahannya sistem perintah yang sering dipergunakan c. Dalam menggerakan bawahannya senang bergantung pada pangkat dan jabatan d. Senang kepada formalitas yang berlebih-lebihan e. Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahannya 3. Tipe pemimpin yang paternalistik a. Menganggap bahwa sebagai manusia yang tidak dewasa b. Bersikap terlalu melindungi c. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan d. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil inisiatif e. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasi f. Sering bersikap mau tahu
  • 12. 12 4. Tipe pemimpin yang kharismatik Harus diakui bahwa untuk keadaan tentang seorang pemimpin yang demikian sangat diperlukan, akan tetapi sifatnya yang negatif mengalahkan sifatnya yang positif. 5. Tipe pemimpin yang demokratik Pengetahuan tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yangdemokratislah yang paling tepat untuk organisasi modern karena: a. Ia senang menerima saran, pendapat dan bahkan kritikan dari bawahan b. Selalu berusaha mengutamakan kerjasama tim dalam usaha mencapai tujuan c. Selalu berusaha menjadikan lebih sukses dari padanya d. Selalu berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin Sedangkan Robinss (2006) mengidentifikasi tiga jenis gaya kepemimpinan 1. Gaya kepemimpinan kharismatik Para pengikut terpacu kemampuan kepemimpinan yang heroik atau yang luar biasa ketika mereka mengamati perilaku-perilaku tertentu pemimpin mereka. Terdapat lima karateristik pokok pemimpin kharismatik: a. Visi dan artikulasi. memiliki visi ditujukan dengan sasaran ideal yang berharap masa depan lebih baik dari pada status quo, dan
  • 13. 13 mampu mengklarifikasi pentingnya visi yang dapat dipahami orang lain. b. Riskio personal. Pemimpin kharismatik bersedia menempuh risikopersonal tinggi, menanggung biaya besar, dan terlibat ke dalam pengorbanan diri untuk meraih visi. c. Peka terhadap linkungan. Mereka mampu menilai secara realistis kendala lingkungan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk membuat perubahan. d. Kepekaan terhadap kebutuhan pengikut. Pemimpin kharismatik perseptif (sangat pengertian) terhadap kemampuan orang lain dan responsive terhadap kebutuhan dan perasaan mereka. 2. Gaya kepemimpinan transaksional Pemimpin transaksional merupakan pemimpin yang memandu atau memotivasi para pengikut mereka menuju sasaran yang ditetapkan dengan memperjelas persyaratan peran dan tugas. Gaya kepemimpinan transaksional lebih berfokus pada hubungan pemimpin-bawahan tanpa danya usaha untuk menciptakan perubahan bagi bawahannya. Terdapat empat karakteristik pemimpin transaksional: a. Imbalan kontingen: kontrak pertukaran imbalan atas upaya yang dilakukan menjanjikan imbalan atas kinerja baik, mengakui pencapaian. b. Manajemen berdasarkan pengecualian (aktif): melihat dan mencari penyimpangan dari aturan dan standar, menempuh tindakan perbaikan. c. Manajemen berdasar pengecualian (pasif): mengintervensi hanya jika standar tidak dipenuhi.
  • 14. 14 d. Laissez-Faire: melepas tanggung jawab, menghindari pembuatan keputusan. 3. Gaya kepemimpinan transformasional Pemimpin transformasional mencurahkan perhatian pada hal- hal dan kebutuhan pengembangan masing-masing pengikut. Pemimpin transformasional mengubah kesadaran para pengikut akan persoalan- persoalan dengan membantu mereka memandang masalah lama dengan cara-cara baru, dan merela mampu menggairahkan, membangkitkan, dan mengilhami para pengikut untuk mengeluarkan upaya ekstra demi mencapai sasaran kelompok. Ada empat karakteristik pemimpin tranformasional: a. Kharisma: memberikan visi dan rasa atas misi, menanamkan kebanggaan, meraih penghormatan dan kepercayaan. b. Inspirasi: mengkomunikasikan harapan tinggi, menggunakan symbol untuk memfokuskan pada usaha, menggambarkan maksud penting secara sederhana. c. Stimulasi intelektual: mendorong intelegensia, rasionalitas, dan pemecahan masalah secara hati-hati. d. Pertimbangan individual: memberikan perhatian pribadi, melayani karyawan secara pribadi, melatih dan menasehati. e. Gaya kepemimpinan visioner : Kemampuan menciptakan dan mengartikulasikan visi yang realistis, kredibel, dan menarik mengenai masa depam organisasi yang tengah tumbuh dan membaik. Visi ini jika diseleksi dan diimplementasikan secara tepat, mempunyai kekuatan besar yang bisa mengakibatkan terjadinya lompatan awal ke masa depan dengan
  • 15. 15 membangkitkan keterampilan, bakat, dan sumber daya umtuk mewujudkannya. MOTIVASI KERJA Dalam kehidupan berorganisasi, pemberian dorongan sebagai bent uk motivasikerja kepada bawahan penting dilakukan untuk meningkatkan kinerja karyawan. MenurutMalayu (2005: 143), motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Motivasi merupakan factor yang kehadirannya dapat menghadirkan kepuasan kerja dan meningkatkan kinerja karyawan (Umar,1999). Kemudian Siagian (2002) mengatakan bahwa dalam kehidupan berorganisasi, termasuk kehidupan kehidupan berkarya dalam organisasi, aspek motivasi kerja mutlak mendapat perhatian serius dari para pemimpin yang setiap hari berkontak langsung dengan bawahan ditempat kerja. Motivasi sendiri adalah reaksi yang timbul dari dalam diri seseor ang sebagaidorongan karena adanya rangsangan dari luar yang mem pengaruhi untuk memenuhitujuan tertentu (Suranta,2002). Berdasarkan pengertian tentang motivasi diatas, disimpulkan bahwa motivasi kerja adalah dorongan atau semangat yang timbul dalam diri seseorang atau karyawan untukmelakukan sesuatu atau bekerja, karena adanya rangsangan dari luar baik itu dari atasanserta adanya dasar untuk memenuhi kebutuhan dan rasa puas, serta memenuhi tanggung jawab atas tugas-tugas yang diberikan dan dilakukan dalam organisasi.
  • 16. 16 Teori-teori Motivasi 1. Teori Abraham Maslow Teori motivasi Abraham maslow (Robins, 2006) mengatakan bahwa di dalam dirisemua manusia bersemayam lima jenjang kebutuhan, yaitu sebagai berikut: a. Fisiologi antara lain : rasa lapar, haus, perlidungan (pakaian dan rumah), seks, dan kebutuhan jasmani lain. b. Keamanan: antaranya keselamatan dan perlindungan atas kerugian fisik dan emosional. c. Sosial: mencakup kasih sayang, rasa memiliki, diterima -baik, dan persahabatan. d. Penghargaan mencakup : factor penghormatan diri seperti harga diri, otonomi, dan prestasi; serta factor dari luar misalnya status, pengakuan, dan perhatian. e. Aktualisasi diri: dorongan untuk menjadi seseorang atau sesuai ambisinya yang mencakup pertumbuhan, pencapaian potensi, dan pemenuhan kebutuhan diri. 2. Teori David McClelland Teori McClelland (Robins, 2006) mengatakan 3 poin, yaitu: a. Kebutuhan akan prestasi: Dorongan untuk mengungguli berprestasi sehubungan dengan seperangkat standar, bergulat untuk sukses.
  • 17. 17 b. Kebutuhan akan kekuasaan: kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara yang orang-orang itu (tanpa dipaksa) tidak akan berperilaku demikian. c. Kebutuhan akan afiliasi: hasrat untuk hubungan antar-pribadi yang ramah dan akrab. II. Jurnal Pembanding Tema gaya kepemimpinan perempuan tidak bisa terlepas dengan istilah gender. Untuk memahami istilah gender perlu di padankan dengan istilah jenis kelamin. Jeneiskelamin merupakan idntitas yang membedakan antara laki-laki dan perempuan verdasarkan ciri-ciri biologis. sedangkan gender membedakan perempuan dan laki-laki berdasarkan ciri-ciri social budaya (konstruksi social). GENDER DALAM ORGANISASI Beberapa penelitian melaporkan tidak ada perbedaan gender dengan segala aspek kepuasan kerja (Fry&Greenfield, 1980; Sause&York, 1978; D. B. Smith & Plant, 1982; Weaver, 1980 dalam Witt dan Nye, 1992). Sedangkan penelitian lain membukikan adanya hubungan kepuasan antara kepuasan kerja dengan gender (D’Arcy, Syrotiuk&Siddique, 1984; Forgionne&Peeters, 1982; HulindanSmith, 1965; Shapiro&Stern, 1975). Gender lebih banyak berhubungan dengan ketidakadilan dalam upah, promosi atau kepuasan kerja yang menunjukkan hasil yang tidak konsisten diantara penelitian-penelitian tersebut (Witt&Nye,1992). Secara garis besar penelitian-penelitaindiatas membuktikan tidak adanya perbedaan gender dalam organisasi apalagi jika dari tahun dilakukannya penelititan, dimana penelitian diatas tahun 1990 cenderung membuktikan tidak adanya perbedaan gender dalam organisasi.
  • 18. 18 GENDER DENGAN STRES KERJA Penelitian Narayanan, Menon dan Spektor (1999) membuktikan bahwa perempuan menunjukan frekuensi stress lebih tinggi dari pria yang disebabkan konflik interpersonal. Dibidang sales, dalam mengatasi (coping) stress pria cenderung menggunakan metode problem- focuseddengan cara aksi langsung yakni dengan berbicara dengan supervisor mereka, dibandikan perempuan yang lebih suka membicarakannya kepada orang lain (missal keluarga). Namun tingkat pekerjaan atau penidika tinggi (profesor) , pria dan perempuan lebih sering menggukan metode problem-focused. Dikuatkan dengan penelitian Melin dkk. (1999) yang menyatakan bahwa reaksi psikologis dan stres secara fisiologi pada pekerja asembling menunjukkan perbedaaandimana pria menyukai epinephrinetinggi dan tekanan darah systolic lebih tinggi dari wanita. Alasan ini melatar belakangi pandangan bahwa perempuan lebih stress dari pria karena konflik interpersonal. GENDER DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN Gaya kepemimpinan umumnya mengarah ke gaya kepemimpian tertentu yang terlihat khas perempuan. Parker ( 1996 ) meneliti dengan mengaitkan masalah gender dengan gaya kepemimpinandengan 2 aspek kepemimpinan yaitu (1) dalam hal pengambilan keputusan berorientasi pada pemimpin yang demokratik atau otokratik dan (2) mempengaruhi bawahan, atasan dan rekan kerja dengan strategi komunikasi.
  • 19. 19 TIPE-TIPE GAYA KEPEMIMPINAN Secara umum ada 2 gaya kepemimpinan khas perempuan yakni (1) kepemimpinan masculine dan feminism dan (2) kepemimpinan transformasional-transaksional. 1. Gaya Kepemimpinan Feminim dan Masculin Menurut Loden ( 1985 ), gaya kepemimpinan measkulin mempunyai ciri-ciri kompetitif, otoritas hirarki, control tinggi bagi pemimpin, tidak emosional dan analisis dalam mengatasi masalah. Sedangkan kepemimpinan feminism mempunyai ciri-ciri peratif, korabolasi, dengan manajer dan bawahan control rendah bagi pemimpin dan mengatasi masalah berdasarkan intuisi dan empati. 2. Gaya Kepemimpinan Transformasional-Transaksional Bass (1985) mengemukakan bahwa kepemimpinan transaksional adalah suatu pendekatan social terhadap kepemimpinan yang melibatkan proses timbal balik antara pimpinan dan bawahan. Pemimpin mayakinkan pengikut bahwa beberapa keuntungan akan bertambah bila pengikut bereprilaku seperti yang diharapkan pemimpin. Pemimpin merespon terhadap kebutuhan dasar bawahan dan kebutuhan kan rasa aman. Pemimpin dan bawahan mengatur suatu prosespertukaran (transaksi) Sedangkan kepemimpinan transformasional menjelaskan proses hubungan antara atasan dan bawahan yang didasari oleh nilai-nilai keyakinan dan asumsi mengenai visi dan misi organisasi. Pemimpin transformasionaldepat menggerakkan pengaruhnya demi kepentingan kelompok, organisasi, atau Negara daripada kepentingan selfinterest mereka sendiri. Mereka berusaha agar dapat mengubah konsep diri
  • 20. 20 bawahan dan meningkatkan bawahan mereka menjadi orang-orang yang dapat mencapai aktualisasi diri, regulasi diri, dan control diri. Secara umum penelitian-penelitin menunjukkan bahwa perempuan cenderung memiliki gaya kepemimpinan transformasionaldibandingka pria. Rosener ( dalam parker, 1996) dalam penelitiannya memperlihatkan bahwa perempuan Anglo-American cenderung lebih bergaya tranformasional sedangkan para prianya transaksional. Kesimpulannya, hasil penelitian-penelitian masalah gender, umumnya tidak banyak memberikan perbedaan gender dalam hal organisasi.namun jika gender di hubungkan dengan gaya kepemimpinan terlihat adanya gaya khas tertentu perempuan, tapi bukan karena perbedaan jenis kelaminnya, namun lebih kepada faktor karakteristik/tuntutan pekerjaan. B. Kelebihan dan Kelemahan Jurnal 1. KELEBIHAN Pada Jurnal Utama, ide-ide yang dituangkan oleh penulis penting dalam menambah pengetahuan pembaca tentang kepemimpinan.Tidak ada kesalahan/ error atas fakta dan interprestasi, karena hasil Penelitian yang terdapat didalam jurnal tersebut berdasarkan fakta dan interprestasi yang sudah dilakukan.Bahasa yang digunakan kebanyakan dari ide si penulis sendiri. Pada Jurnal Pembanding, judul sudah jelas dengan topic yang dibahas, isi abstrak yang terdapat didalam jurnal tersebut sudah spesifik dan jelas, terdapat tujuan penelitian, metode penelitian dan kesimpulan.
  • 21. 21 2. KEKURANGAN Pada jurnal Utama, font yang digunakan terlalu kecil untuk sebuah jurnal sehingga menyulit kan pembaca dan juga di dalam jurnal II terdapat kata/gambar diagaram yang sulit di mengerti. Pada jurnal Pembanding, terlalu banyak pendapat dan sehingga mengurangi kreatifitas penulis untuk menuangkan ide-idenya kedalam jurnal tersebut dan hampis secara keseluruhan isi dari jurnal adalah pendapat para ahli.
  • 22. 22 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang memiliki kemampuan untuk berperan aktif dalam melaksanakan peran kepemimpinan, baik peran sebagai penentu arah, agen perubahan, juru bicara maupun pelatih untuk meningkatkan kinerja atau semangat kerja bagi pegawai/pengikut pada sebuah organisasi. Kepemimpinan atau leadership sendiri merupakan salah satu cabang ilmu ilmu sosial sebab prinsip-prinsip , rumus-rumus, serta dalil-dalil nya bermanfaat dalam meningkatkan kesejahteraan kehidupan manusia. Seperti layaknya ilmu-ilmu lain. Jadi dari berbagai definisi yang mengemukakan tentang Kepemimpinan dapat saya simpulkan bahwa Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi dan memotivasi seseorang, pemimpin harus mempunyai sifat dan perbuatan yang menjadikan dirinya panutan dan yang diikut bagi orang-orang yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan organisasi. B. Saran Saya mengetahui dalam pembuatan critical jurnal riview ini masih banyak memiliki kekurangan oleh karena itu saya sangat menantikan saran dan kritk yang membangun dari pembaca sekalian,agar dalam pembatan tugas yang sama selanjutnya saya dapat lebih baik lagi,akhir kata saya mengucapkan banyak terimakasih bagi yang sudah membantu saya dalam penyelesaian tugas ini.
  • 23. 23 DAFTAR PUSTAKA 1. Tampi , Byrab Johannws. 2014. ” Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi terrhadap Kinerja Karyawan”: Jurnal Acta Diurna 2. Situmorang, Nina Zulida. 2011. “Gaya Kepemimpinan Perempuan”.