SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Download to read offline
28/10/2012




        RENCANA KULIAH USAHA BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN
                        UNGGULAN (B dan D)

No      MG ke       MATERI                                              Pengampu
1       10,14/9    Perkembangan gula Indonesia, peranan gula terhadap   tatik
                   perekonomian
2       17,21/9    Pengenalan varietas, morfologi dan jenis tebu,       tatik
                   beberapa tanaman penghasil gula
3       24,28/9    Idem (diskusi)                                       tatik
4       1,5 / 10   Budidaya tebu lahan sawah, tegalan dan keprasan      tatik
5       8,12/10    Panen dan pasca panen                                tatik
6       15,19/10   Pemeliharaan tanaman dan pengelolaan hama            hpt
7       22,26/10   Pemeliharaan tanaman dan pengelolaan penyakit        hpt
8                  UTS




                                    UBKPU,budidaya tebu, tatik




                                PENILAIAN
    •   NILAI QUIS
    •   NILAI TUGAS RUMAH
    •   NILAI PRAKTIKUM
    •   NILAI UTS/UAS

    • Nilai akhir merupakan gabungan dari nilai 4
      komoditas yang dipelajari.
    • A≥80; B≥70; C≥60; D≥50 dan E≥40

                                    UBKPU,budidaya tebu, tatik




                                                                                           1
28/10/2012




                                                      PERKEMBANGAN GULA NASIONAL

                          16


                          14


                          12


                          10


                           8


                           6


                           4                                                                                                                             Hablur (ton)

                           2                                                                                                                             Rendemen (%)
                           1930              1975              1977          1979             1990            1993           1995             1998
                                      1950            1976            1978            1980             1992          1994            1996


                                 TAHUN
                                                                                   UBKPU,budidaya tebu, tatik




                               1 40


                               1 30


                               1 20


                               1 10


                               1 00


                                90
to n t e b u /h a




                                80


                                70

                                60
                                  1 93 0              1 97 5              1 97 7              1 97 9             1 99 0              1 99 3             1 99 5            1 99 8
                                             1 95 0              1 97 6              1 97 8             1 98 0              1 99 2             1 99 4            1 99 6


                                       TAHUN


                    Gambar 2.          Penurunan bobot tebu/ha pada produksi gula nasional.
                                                                                   UBKPU,budidaya tebu, tatik




                                                                                                                                                                                           2
28/10/2012




   PENYEBAB PENURUNAN PRODUKTIVITAS

      Pengetahuan petani terhadap sistem budidaya tebu
      masih rendah

      Petani lebih mengutamakan tanaman pangan yang
      lebih menguntungkan

     Masa tanam tidak tepat                       rendemen rendah

     Perluasan areal dilakukan di lahan marginal


                          UBKPU,budidaya tebu, tatik




           Carut marut industri pergulaan
Sejarah industri gula nasional:
• PG I didirikan tahun 1637
• 1830: sistem tanam paksa                        sistem reynoso
• 1870: sistem tanam paksa dihapus
• 1918: Ordonansi sewa tanah                           sistem glebagan


      Sistem glebagan: sistem rotasi tanaman pangan
      dengan mengikutsertakan tanaman tebu:
      - Penyerahan tanah tepat waktu
      - Tanaman tebu tidak mendominasi areal tanam
                       UBKPU,budidaya tebu, tatik




                                                                                 3
28/10/2012




  • Produksi  kebutuhan konsumsi :
         - peningkatan jumlah penduduk
         - peningkatan pendapatan
         - peningkatan industri berbahan baku gula

    Memantapkan produksi gula dalam negeri:
            - menghemat devisa
            - peningkatan kesempatan kerja
            - peningkatan pendapatan masyarakat
            - perbaikan ekonomi masyarakat sekitar

             Sistem Tebu Rakyat Intensifikasi : TRI
                          UBKPU,budidaya tebu, tatik




            TRI : Inpres No 9 tahun 1975

  Tujuan:
        - pengalihan sistem sewa lahan ke non sewa
        - peningkatan produksi gula dalam negeri
        - memperbaiki pendapatan petani

• Petani bukan peserta TRI (TRB)
• Petani peserta TRI : TRI Kredit (TRIK)
                         TRI Non Kredit (TRIN)

              PelaksanaanUBKPU,budidaya tebu, tatik BRI, KUD, PG
                          melibatkan




                                                                           4
28/10/2012




TRI tidak mampu menaikkan produktivitas lahan

      Sasaran pemantapan produksi gula nasional gagal

Permasalahan
         •Masalah lahan
         • Masalah pemilik modal
         • Masalah biaya usaha tani
         • Masalah teknis budidaya
         • Masalah tenaga kerja
         • Masalah panen dan pasca panen
                    UBKPU,budidaya tebu, tatik




       BUDIDAYA TEBU , APAKAH
         SEMANIS RASANYA




                      UBKPU,budidaya tebu, tatik




                                                                5
28/10/2012




       PRODUKSI, KONSUMSI, EKSPOR, IMPOR DAN PERUBAHAN STOCK
            GULA DI BEBERAPA PRODUSEN GULA UTAMA DUNIA
 Perkiraan Produksi, Konsumsi, Ekspor, Impor dan Perubahan Stock Gula Dunia di Beberapa
         Produsen Gula Utama Dunia (Perkiraan 2006/2007 dan Proyeksi 2007/2008).
No.     Negara          Produksi           Konsumsi           Ekspor           Impor    Penambahan Stock
                     06/07   07/08       06/07  07/08      06/07 07/08      06/07 07/08 06/07    07/08

 1  France               3,85      3,78    2,69      2,74    1,40    1,12      0,64    0,61     0,40        0,53
 2  Germany              3,55      3,98    3,64      3,72    0,48    0,27      0,92    1,07     0,35        1,06
 3  Russia               3,49      3,59    6,28      6,42    0,19    0,22      3,23    3,10     0,25        0,05
 4  Ukraine              2,77      1,98    2,21      2,25    0,43    0,31      0,32    0,49     0,45       -0,09
 5  USA                  7,66      7,52    9,20      9,26    0,35    0,21      1,76    1,87    -0,13       -0,08
 6  Mexico               5,62      5,98    5,67      5,79    0,10    0,31      0,29    0,12     0,14        0,00
 7  Brazil              30,14     30,89   10,74    10,97 19,08 19,70           0,00    0,00     0,32        0,22
 8  Africa               8,81      9,06   10,78    11,08     2,22    2,35      5,00    5,00     0,81        0,63
 9  China               11,60     12,10   11,77    12,32     0,17    0,10      1,10    0,64     0,76        0,32
10  India               28,12     30,32   20,98    21,86     3,45    4,30      0,10    0,09     3,79        4,25
11  Indonesia            2,42      2,19    3,84      3,93    0,00    0,00      1,60    1,78     0,18        0,04
12  Pakistan             3,48      3,63    3,93      4,09    0,02    0,02      0,49    0,50     0,02        0,02
13  Philippines          2,24      2,28    2,16      2,22    0,00    0,05      0,00    0,00     0,08        0,01
14  Thialand             6,91      7,21    2,18      2,27    4,20    4,70      0,00    0,00     0,53        0,24
15  Australia            4,72      4,78    1,36      1,39    2,78    3,10      0,00    0,00     0,58        0,29
       Total           125,38    129,29   97,43 100,31 34,87 36,76            15,45 15,27       8,53        7,49
  Lain2 Negara          32,14     31,50   46,98    48,23     7,92    7,46     25,39 27,26       4,58        4,76
   Total Dunia         157,52    160,79 144,41 148,54 42,79 44,22             40,84 42,53     13,11        12,25
Keterangan :
    2006/2007 : Perkiraan
    2007/2008 : proyeksi
Sumber : Commodity information, Inc (2007) "world Sugar Report", September 2007
Catatan : Produksi Indonesia tahun 2006/2007 = 2.448.150,17 ton. Proyeksi tahun 2008 = 2.724.365,00 ton.


                                         UBKPU,budidaya tebu, tatik




                  KONSUMSI PER KAPITA DUNIA
     Konsumsi Gula per Kapita Dunia dan Beberapa Negara (2001 – 2006)

      No.                          Negara                                Rata-rata 5 tahun
                                                                             terakhir

      1       Algeria                                                             33
      2       Australia                                                           59
      3       Brazilia                                                            56
      4       Canada                                                              43
      5       China                                                                9
      6       Cuba                                                                62
      7       Uni Eropa                                                           47
      8       Egypt                                                               34
      9       India                                                               17
      10      Indonesia                                                           16
      11      Jepang                                                              18
      12      Meksiko                                                             50
      13      Afrika Selatan                                                      36
      14      Thailand                                                            30
              Rata-rata Dunia                                                     20
 Sumber :
            *) Center for Agricultural Policy and Trade Sandies
              North Dakota State University


              Diolah Sekretariat AGI

                                         UBKPU,budidaya tebu, tatik
                                                 13




                                                                                                                           6
28/10/2012




         PERKEMBANGAN HARGA GULA RATA-RATA TAHUNAN
         DOMISTIK DAN INTERNASIONAL TAHUN 1993 – 2010

                                     International (FOB)                   Indonesia
                                               US$/ton                     Eceran *)
           Tahun
                              White Sugar                  Raw Sugar
                                   Lndon                     London         (Rp/kg)
           1993                         281.79                    224.35            1,125
           1994                         344.99                    269.33            1,215
           1995                         396.13                    295.52            1,256
           1996                         366.70                    263.61            1,481
           1997                         315.87                    249.90            1,525
           1998                         255.19                    195.59            2,737
           1999                         200.61                    137.75            2,640
           2000                         221.73                    179.57            2,689
           2001                         249.31                    188.60            3,745
           2002                         228.42                    151.03            3,529
           2003                         214.88                    155.28            4,307
           2004                         238.66                    156.29            4,114
           2005                         291.13                    216.74            5,490
           2006                         420.30                    328.18            5,980
           2007                         347.00                    240.42            6,456
           2008                         351.00                    253.00            6,550
           2009                         725.00                     378.8           10,950
           2010                         735.00                     468.3           10,600

    Keterangan : *) Rata-rata Januari – Juni 2010
    Sumber : KPB, Dep.Perdagangan, C. Zarnikow, FO Lichts, FAPRI 2006, Agricultural
             Outlook, AGI. Di Olah oleh APTRI.
                                          UBKPU,budidaya tebu, tatik
                                                    16




 Gula merupakan salah satu komoditi penting dalam
  perekonomian nasional karena dibutuhkan oleh
  masyarakat sebagai kosumsi langsung (GKP) dan
  sebagai bahan baku industri makanan dan minuman
  (GKR)‫‏‬
 Kebutuhan gula kristal putih (GKP) dalam lima tahun
  terakhir mengalami peningkatan sejalan dengan
  meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan
  pertumbuhan penduduk, apabila pada tahun 2003
  kebutuhan GKP sebesar 2,5 juta, maka pada tahun
  2009 telah mencapai 2,7 juta ton.
                                          UBKPU,budidaya tebu, tatik




                                                                                                    7
28/10/2012




  Lanjutan
 Harga GKP baik untuk pasar dalam negeri dan internasional
  mengalami fluktuasi seiring perkembangan suply demand gula di
  pasaran, bila pada tahun 2003 GKP dalam negeri ditingkat eceran
  sebesar Rp.3.500,- /kg. maka pada awal tahun 2010 telah mencapai
  Rp.10.500,-/kg, sedangkan harga dipasar London pada tahun 2003
  berkisar pada US$ 350/ton pada pertengahan Januari 2010 telah
  mencapai US$ 957/ton

 Sementara itu kebutuhan Gula Kristal Rafinasi (GKR) meningkat
  pula dari tahun ke tahun seiring dengan perkembangan Industri
  makanan dan minuman, baik skala besar menengah maupun skala
  kecil, pada tahun 2003, kebutuhan GKR sebesar 1,7 juta ton maka
  pada tahun 2009 meningkat mencapai 2,15 juta ton.


                           UBKPU,budidaya tebu, tatik




Lanjutan …

Dari aspek Industri Gula, jumlah pabrik gula yang ada saat ini
 sebanyak 61 PG, yang berada di Jawa Timur sebanyak 31 PG dari
 jumlah tersebut 50 PG milik Pemerintah dan 11 PG milik Swasta,
 kapasitas PG Existing saat ini sebesar 226 Ton Cane per Day (TCD)
 dan realisai produksi tahun 2009 sebesar 2,52 juta ton , sedangkan
 kontribusi PG di Jawa Timur sebesar 1,079 juta ton atau 41,6 %
 dari produk nasional.

Jumlah pabrik gula rafinasi (GKR) sebanyak 8 perusahaan yang
 tersebar di Banten, Cilacap, Lampung, dan Sulawesi selatan
 dengan kapasitas terpasang 2,43 juta ton/tahun dan realisasi
 produksi tahun 2009 sebesar 1,9 juta ton, namun sampai saat ini
 raw sugar sepenuhnya masih impor.


                           UBKPU,budidaya tebu, tatik




                                                                              8
28/10/2012




 Lanjutan


Dengan Revitalisasi industri industri gula kedepan, Indonesia
 diharapkan mampu mewujudkan industri gula yang mandiri,
 berdaya saing dan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri
 melalui penguatan struktur industri gula, peningkatan
 produktivitas dan efesiensi, pengembangan PG. di luar Pulau
 Jawa, pemenuhan kebutuhan gula kosumsi dan industri pengguna
 gula serta mendorong industri permesinan dalam negeri untuk
 mendukung revitalisasi industri gula.




                              UBKPU,budidaya tebu, tatik




KONDISI PERGULAAN INDONESIA
  1. Jumlah Perusahaan                                     : 13 buah
  2. Jumlah PG                                             : 58 PG
  3. Jumlah Kapasitas                                      : 195.000 TCD
  4. Kemampuan Produksi                                    : 2,9 juta ton
  5. Produksi Riil                                         : 2,6 juta ton
  6. Luas Areal                                            : 444.600 Ha –
                                                             450.000 Ha
  Sumber : DGI yang diolah oleh APTRI




                              UBKPU,budidaya tebu, tatik




                                                                                    9
28/10/2012




        KEJAYAAN INDUSTRI GULA MASA LALU
v Tahun 1930 Indonesia Sanggup Memproduksi Gula kurang lebih
  3 juta ton hanya dengan lahan kurang lebih 200.000 ha.
v Tahun 1930 Indonesia Menjadi Pengekspor Gula Terbesar Kedua
  setelah Kuba

Berikut perkembangan produksi gula di indonesia
Tahun 1862 – 1940 :
      Tahun         Produksi (ton)            Ekspor
                                               (ton)

1826                       1.180                               0
1835                      26.160                               0
1870                    152.600                                0
1930                 2.900.000                  2.222.000
1940                 1.472.000                  1.102.000
SUMBER : Lembaga Penelitian IPB diolah APTRI

                                  UBKPU,budidaya tebu, tatik




 PERKEMBANGAN PRODUKSI GULA
     PASCA KEMERDEKAAN
v Sejak Tahun 1945 seiring dengan kemerdekaan maka Pemerintah
  Indonesia Menasionalisasi Perusahaan asing termasuk Pabrik
  Gula
v Penurunan Produksi terjadi signifikan pada jaman kependudukan
  Jepang karena sebagian besar lahan tebu banyak dialihkan ke
  tanaman lain khususnya padi dan tanaman pangan lainnya yang
  dipergunakan untuk perang
v Berikut Perkembangan produksi gula tahun 1960 – 1967 :
     Tahun          Produksi           Ekspor                  Impor    Konsumsi
                                                                        Domestik
     1960           652.000           35.000                       0    617.000

     1967           660.000                 0                  37.000   697.000

SUMBER : Lembaga Penelitian IPB diolah APTRI
                                  UBKPU,budidaya tebu, tatik




                                                                                          10
28/10/2012




                                 Kontribusi Luas Areal, Produksi, Produktivitas, Tebu dan Hablur
                                        Tahun 2000 s/d 2008 dan Retaksasi Agustus 2009
                                                         Jumlah Tebu                                         Jumlah Hablur             Kontribusi %
       Tahun           Luas Areal (ha)                                                 Rendemen %
                                                                                                                                         hablur
                                                 (ton)               (ton/ha)                              (ton)           (ton/ha)
         1                    2                    3                     4                    5              6                7             8
                                                                             Jawa
       2000               209.056,2            14.583.135              69,8               6,48                945.644,0      4,52          55,9
       2001               211.000,4            15.456.133              73,3               6,18                955.690,5      4,53          55,4
       2002               226.402,9            16.715.498              73,8               6,54              1.093.030,5      4,83          62,3
       2003               208.566,9            14.788.442              70,9               6,93              1.024.760,1      4,91          62,8
       2004               212.660,4            16.977.751              79,8               7,10              1.206.173,3      5,67          58,8
       2005               239.312,9            20.434.296              85,4               6,79              1.387.049,1      5,80          61,9
       2006               247.591,7            19.907.212              80,4               7,31              1.454.907,6      5,88          63,1
       2007               276.280,0            22.896.865              82,9               6,91              1.582.692,2      5,73          64,6
       2008               278.490,5            21.073.719              75,7               7,75              1.632.630,0      5,83          61,2
       2009               289.528,4            22.302.161              77,0               7,66              1.707.476,8      5,90          64,4
                                                                           Luar Jawa
       2000               131.604,4             9.448.220              71,8               7,89                745.023,0      5,66          44,1
       2001               133.441,1             9.730.141              72,9               7,91                769.776,9      5,77          44,6
       2002               124.320,0             8.817.933              70,9               7,51                662.403,2      5,33          37,7
       2003               127.156,0             9.764.428              76,8               6,22                607.158,3      4,77          37,2
       2004               132.133,0             9.764.429              73,9               8,66                845.470,5      6,40          41,2
       2005               142.472,9            10.807.971              75,9               7,91                854.692,9      6,00          38,1
       2006               148.849,4            10.325.621              69,4               8,25                852.119,3      5,72          36,9
       2007               152.121,2            10.392.588              68,3               8,33                865.450,6      5,69          35,4
       2008               158.013,7            11.886.447              75,2               8,71              1.035.798,3      6,56          38,8
       2009               155.061,7            11.381.185              73,4               8,30                944.971,3      6,09          35,5
                                                                           Indonesia
       2000               340.660,2            24.031.355              70,5               7,04              1.690.667,0      4,96         100,0
       2001               344.441,5            25.186.254              73,1               6,85              1.725.467,4      5,01         100,0
       2002               350.722,9            25.533.431              72,8               6,88              1.755.433,7      5,01         100,0
       2003               335.725,9            24.552.870              73,1               6,65              1.631.918,4      4,86         100,0
       2004               344.793,5            26.742.180              77,6               7,67              2.051.643,8      5,95         100,0
       2005               381.785,8            31.242.267              81,8               7,18              2.241.742,0      5,87         100,0
       2006               396.441,1            30.232.833              76,3               7,63              2.307.026,9      5,82         100,0
       2007               428.401,2            33.289.453              77,7               7,35              2.448.142,8      5,71         100,0
       2008               436.504,2            32.960.166              75,5               8,10              2.668.428,3      6,11         100,0
       2009               444.590,1            33.683.346              75,8               7,87              2.652.448,0      5,97         100,0
Sumber : Perusahaan - perusahaan Gula, di olah Sekretariat Dewan Gula Indonesia 2009
Ket   : *Data Retaksasi Agustus 2009

                                                             UBKPU,budidaya tebu, tatik




                         HASIL GILING TAHUN 2010 (MMT 2009/2010) S/D 31 OKTOBER 2010
DAERAH JAWA
                                                   LUAS                  Tebu Digiling    Rendemen                   Hasil Hablur    Hasil Tetes
NO                    Uraian
                                                   AREAL               (Ton)     (Ton/Ha)     %                    (Ton)    (Ton/Ha)   (Ton)
  I. Produksi GKP ex Tebu

      JAWA :
  1 PTP NUSANTARA IX                               27700,5        1890369,0            68,2         6,07      114824,3          4,15            83,006
  2 PTP NUSANTARA X                                69790,8        5812569,4            83,3         6,58      382617,4          5,48        241,803
  3 PTP NUSANTARA XI                               56151,9        4590482,5            83,5         5,55      260495,80         4,64        204,801
  4 PT Rajawali Nusantara Indonesia :              47837,2        4506589,3            90,0         6,11      263045,60         5,50        195,167
      PT PG Rajawali I                             23867,9        2325072,2            97,4         6,12      142400,70         5,97        115,966
      PT PG Rajawali II                            19983,3        1605920,9            80,4         6,18      99286,10          4,97            63,577
      PT Candi                                     3986,0          375596,2            94,2         6,69      21358,80          5,36            15,625
  5 PT Madu Baru                                   5597,1          432654,5            77,3         5,96      25784,58          4,61            17,998
  6 PT Kebon Agung :                               27741,9        2109384,4            76,0         5,78      121842,9          4,39      87750,4
      PG Kebon Agung                               16684,0        1311414,8            78,6         5,85      76686,40          4,60            54,555
      PG Tangkil                                   11057,9         797969,6            72,2         5,66      45156,50          4,08            33,196
  7 PT IGN                                         1436,0          106512,0            74,2         6,29       6695,00          4,66             4,431
  8 PTPakis Baru                                   4103,0          299528,8            73,0         6,20      19206,40          4,38            15,624
      Jumlah, Rata-2 BUMN Jawa                   201,480.4      16,700,010.20          82,9         6,11    1,020,983.10       5,07     724,777.80
      Jumlah, Rata-2 Swasta Jawa                  38,878.0      2,948,079.70           75,8         6,89     173,528.90         4,46     125,803.80
      Jumlah Rata-2 Jawa                         240,358.40 19,648,089.90              81,7         6,08    1,194,512.00        4,97    850,581.50


                                                             UBKPU,budidaya tebu, tatik




                                                                                                                                                                11
28/10/2012




                               HASIL GILING TAHUN 2010 (MMT 2009/2010) S/D 31 OKTOBER 2010
     Luar Jawa
  1 PT Nusantara II *)                       8,360.80      515,389.60        61,6      6,02    31,026.00     3,71    25,157
  2 PT Nusantara VII :                      25,043.40     1,720,819.90       68,7      6,85   117,872.50     4,71   78,003
     PG Bunga Mayang                        13,942.00     1,006,035.20       72,2      7,24    72,859.20     5,23    49,032
     PG Cintamanis                          11,101.50      714,784.70        64,4      6,30    45,013.30     4,05    28,971
  3 PTP Nusantara XIV :                      7,373.30      365,975.60        49,6      4,91   17,958.70      2,44   17,945
     PG Bone (Pengelola PTPN X)              2,011.70      103,537.50        54,3      4,60    4,849.40      2,50    4,804
     PG Camming (Pengelola PTPN X)           2,239.00      129,041.10        57,6      5,44    7,218.90      2,50    5,988
     PG Takalar (Pengelola PT RNI)           3,122.50      133,397.00        42,7      4,42    5,890.40      1,89    7,154
  4 PT Gunung Madu Plantation               24,812.80     2,116,552.80       85,3      8,30   175,764.82     7,08    79,220
  5 Jumlah;Rata-2;PTSUGARGROUP :            40,460.80     3,725,268.90       92,1      8,14   303,265.51     7,50   149,011
    1). PT Gula Putih Mataram               15,884.10     1,408,760.10       88,7      8,32   117,259.15     7,38    56,350
    2). PT Sweet Indolampung                15,055.40     1,407,225.90       93,5      8,22   115,693.67     7,68    56,289
    3). PT Indolampung Perkasa               9,521.30      909,282.80        95,5      7,73    70,312.69     7,38    36,371
  6 PT PG Gorontalo                          4,898.00      391,758.00        80,0      5,91    23,164.00     4,73    20,816
   7 PT Pemuka Sakti Manis Indah (PSMI)      9,400.00        738,000.00     78,5       7,80    57,570.00     6,12    31,400
   8 PT Laju Perdana Indah
     Jumla;Rata-2;BUMN Luar Jawa            40,777.50       2,602,185.10    63,8       6,41    166,857.20    4,09    121,105
     Jumlah; Rata-2;Swasta Luar Jawa        79,580.50       6,971,579.70    87,6       8,03    559,764.30    7,03    280,447
     Jumlah Rata-2; Luar Jawa               120,358.10      9,573,764.80    79,5       7,59    726,621.50    6,04    401,552
     Jumalh Rata-2; BUMN Indonesia          242,257.90       19,302,195     79,7       6,15   1,187,840.30   4,90    845,883
     Jumlah; Rata-2;Swasta Luar Jawa        118,458.50      9,919,659.30    83,7       7,39    733,293.20    6,19    406,251
     Jumlah;Rata-2;Indonesia                360,716,4      29,221,854.70    81,0       6,57   1,921,133.50   5,33   1,252,133
II    Produksi GKP ex Raw Sugar
     PT IGN                                                                                    108,079.00            3,137
     PT Pakis Baru                                                                              9,373.00
     PTP Nusantara II *)                                                                        7,360.00               619
                                  Jumlah II                                                    124,812.00             3,756
                    Indonesia/Jumlah I + II                                                   2,045,945.51          1,255,889
Sumbder : Perusahaan -perusahaan Gula di olah di sekretaria DGI, 2010
                                                          UBKPU,budidaya tebu, tatik




                                     Industri Gula Rafinasi (Ton)
                            Perusahaan                                    Hasil Audit               Kapasitas
                                                                          Juni 2009                 Ijin BKPM
                                                                           Kapasitas
                                                                          (ton/tahun)
           1. PT. Angels Products                                            312,650                 500,000
           2. PT. Jawamanis Rafinasi                                         294,252                 533,200
           3. PT. Sentra Usahatama Jaya                                      427,460                 540,000
           4. PT. Permata Dunia Sukses                                       396,000                 396,000
           5. PT. Dharmapala Usaha                                           122,693                 250,000
           6. PT. Sugar Labinta                                              157,185                 225,000
           7. PT. Duta Sugar International                                   207,900                 300,000
           8. PT. Makasar Tene                                               260,505                 462,000




                                Jumlah                                     2,178,645                3,206,200
          Sumber : DGI

                                                         UBKPU,budidaya tebu, tatik




                                                                                                                                       12
28/10/2012




                 Tebang angkut*
 LAPANG                                 PROSES                            PABRIK
                                   (kehilangan gula)*
 Bobot tebu (produksi)     inversi, dextrans                                  gula
  batang, tinggi tanaman  kondisi pabrik, dll
 pembungaan, penggabusan
  batang/ ha, Rendemen

                       GULA :  bobot tebu
                               rendemen
                               kondisi pabrik



        RELEASE VARIETAS didasarkan pada potensi hasil

                             UBKPU,budidaya tebu, tatik




      P3GI, sebagai lembaga ‘R & D’ pendukung utama Industri Gula
      dan Industri Berbasis Tebu dengan misi :
        Melakukan Penelitian & Pengembangan :
             •   Perumusan kebijakan (industri) gula
             •   Efisiensi sistem budidaya (on farm) dan pabrikasi (off farm)
             •   Pengembangan ko-produk tebu
             •   Perakitan varietas dan teknologi inovasi
             •   Diseminasi & introduksi teknologi baru
             •   Anomali iklim, lingkungan bermasalah, dll

        Memberikan Pelayanan & Bimbingan Teknis:
             •   Jasa konsultasi & rekomendasi
             •   Jasa analisa laboratorium
             •   Uji mutu & efisiensi produk
             •   Uji ketahanan penyakit
             •   Pelatihan dan pengawalan aspek on farm & off farm
             •   Audit kinerja dan kajian masalah, dll



                             UBKPU,budidaya tebu, tatik




                                                                                              13
28/10/2012




                                                                                     TAHUN                     KENAIKAN
                                URAIAN
                                                                          2009               2014                (%/thn)

        Jumlah penduduk (jiwa)                                        230.632.000        245.169.109                       1,23
        Konsumsi Gula Total (ton)                                        4.850.000           5.700.264                     3,51
         ● Konsumsi Rumah Tangga (ton)                                   2.700.000           2.956.259                     1,83
         ● Konsumsi Industri (ton)                                       2.150.000           2.744.005                       5
        Produksi Gula Kristal Putih (ton)                                2.294.285           3.540.272                    10,86
         ● Produksi Gula BUMN (ton)                                      1.437.071           2.321.814                    12,31
         ● Produksi Gula Swasta (ton)                                       857.214          1.218.458                     8,43




Peran PTPN X dalam mendukung swasembada gula NASIONAL   UBKPU,budidaya tebu, tatik             Jember, 29 November 2010




                   PENGERTIAN DAN PROGRAM SWASEMBADA

                   1. PENGERTIAN UMUM
                         Netto produk gula dalam negeri mencapai ≥ 90% jumlah konsumsi domestik

                   2. KEBUTUHAN GULA KONSUMSI DOMESTIK
                         a.        Langsung (rumah tangga)            : GKP (warna ≥ 80 – ≤ 300 IU)
                         b.        Tak langsung (ind mamin & farmasi) : GKR (warna ≤ 80 IU)

                   3. TAHAP PENCAPAIAN SWASEMBADA GULA
                         a.        Konsumsi langsung (RT) : 2009  (2,7 jt ton) dicapai 2008
                         b.        Konsumsi total (RT, Industri + neraca perdagnas) : 2010 – 2014
                         c.        Penguatan daya saing : 2015 – 2025  industri berbasis tebu

                                    Pengembangan industri produk pendamping gula tebu (PPGT)
                                    Iptek & inovasi untuk meingkatkan nilai tambah

                                                        UBKPU,budidaya tebu, tatik




                                                                                                                                         14
28/10/2012




 TUJUAN SWASEMBADA GULA

1. Memenuhi kebutuhan gula nasional secara keseluruhan,
   baik untuk konsumsi langsung maupun industri;
2. Mendayagunakan sumberdaya / aset secara optimal
   berdasarkan prinsip keunggulan kompetitif wilayah dan
   efisiensi secara nasional;
3. Meningkatkan kesejahteraan petani / produsen dan
   stakeholders lainnya (... termasuk P3GI ta...???);
4. Memperluas kesempatan kerja dan peluang berusaha di
   kawasan pedesaan, sehingga secara nyata berdampak
   positif terhadap pemberantasan kemiskinan
   Sumber : Cetak Biru Road Map Swasembada Gula Nasional
           2010 – 2014 (Kementan, 2010)
                          UBKPU,budidaya tebu, tatik




 KEBUTUHAN GULA NASIONAL (Roadmap)

Tabel 1. Realisasi & Proyeksi Kebutuhan Gula Domestik 2009-2014 (juta
ton)

         Jenis
 No                   2009          2010           2011   2012      2013        2014
         gula
  1     GKP *)        2,70          2,75           2,80   2,85       2,90       2,96
  2     GKR **)       2,15          2,26           2,37   2,49       2,61       2,74

      Jumlah          4,85          5,01           5,17   5,34       5,51       5,70

  Keterangan:
  *) Pertumbuhan kebutuhan GKP untuk konsumsi langsung diasumsikan setara pertumbuhan
      penduduk (1,23%/th) dan peningkatan daya beli 0,60%/th
  **) Pertumbuhan kebutuhan GKR untuk industri diasumsikan 5%/th

      Sumber: Cetak Biru Road Map Swasembada Gula Nasional 2010 – 2014 (Kementan, 2010)
                          UBKPU,budidaya tebu, tatik




                                                                                                 15
28/10/2012




KONDISI EXISTING INDUSTRI GULA (1)

1. Jumlah Pabrik Gula (PG) = 61 PG
   a. Kepemilikan             = 51 BUMN + 10 BUMS
   b. Lokasi                  = 48 Jawa + 13 Luar Jawa

2. Keragaan Produktivitas (Sumber: DGI, 2010)

          URAIAN                 2008                     2009         2010 (...?)
        Prodiv tebu
                                  75,50                   76,10           80,40
        (ton/ha)

        Rendemen (%)               8,10                    7,83           6,62

        Prodiv hablur
                                   6,11                    5,98           5,32
        (ton/ha)
                        UBKPU,budidaya tebu, tatik




KONDISI EXISTING INDUSTRI GULA (2)

Prakiraan Produksi dan Produktivitas Tahun 2010 (Sumber: DGI,
2010)


        URAIAN          Realisasi s.d.               Prakiraan Sisa    Prakiraan
                        30 Sept 2010                   Produksi        Total 2010

 Luas Areal (ha)           301.244,80                 134.656,10       435.900,90

 Berat Tebu (ton)          24.215.709                 9.708.425,50    33.924.134,50

 Prodiv tebu (t/ha)            80,40                     72,10           77,80

 Rendemen (%)                  6,62                       6,62            6,62

 Produksi Hablur         1.601.974,10                 642.697,80      2,244.671,90
 (ton)
                        UBKPU,budidaya tebu, tatik




                                                                                             16
28/10/2012




KONDISI EXISTING INDUSTRI GULA (3)

              GRAFIK PRODUKTIVITAS TEBU DAN HABLUR TAHUN 1999-2009

    300
    250
    200
    150
    100
     50
      0
          Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
           1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009


                      Produktivitas tebu ton/ha         Hasil hablur (x10.000 ton)

  Catatan: Produktivitas tebu 3 tahun terakhir (ton/ha) :
                 2007 (77,70); 2008 (75,50); 2009 (76,10); 2010 (77,80....???)
                           UBKPU,budidaya tebu, tatik




KONDISI EXISTING INDUSTRI GULA (4)

                    GRAFIK RENDEMEN DAN HABLUR TAHUN 1999-2009

       30
       25
       20
       15
       10
          5
          0
               Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
                1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009


                          Rendemen %                Hasil hablur (x100.000 ton)

   Catatan: Rendemen 3 tahun terakhir (%) :
            2007 (7,35); 2008 (8,10); 2009 (7,83); 2010 (6,62....???)
                           UBKPU,budidaya tebu, tatik




                                                                                            17
28/10/2012




TARGET PRODUKSI 2014 - Swasembada
(kondisi 2010 VS kondisi 2014)

                                                          Kondisi Th. 2010                          Kondisi Th. 2014
                                                                                                   Swasembada Gula
 No                      Uraian
                                                       Prakiraan                                                   Tambahan thd
                                                         2010              Revit *)          Target **)            prakiraan 2010
  1        Jumlah PG (Unit)                                 61                 61                71-86                   10-25
  2        Luas Areal Tanam (ha)                       435.901            492.080              766.613                 330.712
  3        Produksi Tebu (juta ton)                      33,92              42,52                67,01                   30,09
  4        Produktivitas Tebu (t/ha)                     77,80              86,40                87,48                    9,68
  5        Rendemen (%)                                   6,62               8,40                 8,50                    1,88
  6        Produksi Gula (juta ton)                       2,24               3,57                 5,70                    3,46
  7        Produktivitas Gula (t/ha)                      5,15               7,26                 7,44                    2,29
  8        Produksi Molases (ton)                         1,52               1,91                 3,02                    1,50
  9        Kapasitas Pabrik (TCD)                      226.350            265.723              419.136                 192.786
 10        Hari Giling Effektif (hari)                     154                160                 160                       6
Keterangan:
*) Revitalisasi PG-PG yang ada tanpa penambahan PG baru; **) Sasaran produksi berdasarkan kebutuhan gula Nasional (Diolah dari DGI, 2010)
                                        UBKPU,budidaya tebu, tatik




TARGET SWASEMBADA GULA 2014 ...???


Realistis atau mimpikah....????
Rentang target 2014 dengan existing 2010:
       1. Jumlah PG baru                                              = 10–25 PG
       2. Luas areal tebu                                             = 330.712 ha
       3. Produktivitas tebu                                          = 9,68 ton/ha
       4. Rendemen                                                    = 1,88 poin
       5. Prod gula domestik                                          = 2,29 juta ton


                                        UBKPU,budidaya tebu, tatik




                                                                                                                                                   18
28/10/2012




           PERMASALAHAN AGROINDUSTRI GULA (1)

           ON FARM:
           • Produktivitas dan kualitas BBT rendah
           • Areal baru sulit didapat & areal tebu existing sulit dipertahankan
           • Infrastruktur di areal pengembangan terutama di luar Jawa sulit didapat
           • Areal pengembangan umumnya bermasalah (miskin hara, drainase, iklim)
           • Penerapan teknologi budidaya sub-optimal (modal, alsin, saprodi / agro
             input, tenaga kerja)
           • Program rehabilitasi KTG (bongkar & rawat ratoon), penataan dan
             dinamisasi varietas terhambat
           • Sistem pengukuran rendemen belum mendorong petani tebu untuk
             menghasilkan BBT berkualitas
           • Kesiapan SDM / pelaku industri gula dalam menghadapi perubahan
             lingkungan usaha dan globalisasi (....business as usual)



                                 UBKPU,budidaya tebu, tatik




Lanjutan


 Penerapan Teknologi budidaya oleh petani yang belum optimal
  terkait dengan keterbatasan modal
 Manajemen Tebang Muat Angkut (TMA) belum mencapai standar
  Manis Bersih Segar (MBS)‫‏‬
 Suplai tebu tidak selalu terjamin bagi PG yang ada di wilayah
  produksi tebu
 Sewa lahan terus meningkat karena adanya alternatif pemanfaatan
  lahan untuk komoditi lain atau usaha lain




                                 UBKPU,budidaya tebu, tatik




                                                                                              19
28/10/2012




PERMASALAHAN AGROINDUSTRI GULA (2)

OFF FARM:
• Peningkatan kapasitas giling pabrik sering tidak mempertimbangkan
  potensi ketersediaan BBT
• Kualitas bahan baku tebu (BBT) rendah dan kontinuitas pasok BBT
  terkendala (jam berhenti tinggi, defisit ampas, suplesi BBM meningkat)
• Efisiensi proses (Overall Recovery) jauh di bawah standar
• Biaya proses produksi dan harga pokok produksi gula tinggi
• Peralatan pabrik gula umumnya sudah tua dan sinkronisasi kinerja antar
  sektor dalam pabrik belum optimal (ego sektoral lebih dominan)
• Kualitas produk (gula) rendah (warna ≥ 150 IU)
• Mono produk (gula) dan belum dikembangkannya produk samping (by-
  product) secara optimal akibat belum terintegrasinya industri hulu dan hilir
• Boros energi dan kurang ramah lingkungan

                       UBKPU,budidaya tebu, tatik




PERMASALAHAN AGROINDUSTRI GULA (3)

LAIN – LAIN :
• Persaingan bisnis tebu tidak sehat dan manajemen sektoral (persaingan
  antar PTP/PT Gula, PG sesaudara, jurus mabuk, tebu wira-wiri dll)
• Belum adanya aturan dan kebijakan terpadu untuk industri pergulaan
  nasional dan masih adanya diskriminasi kebijakan
• Perlidungan terhadap konsumen karena belum diberlakukannya SNI wajib
  bagi produk Gula Kristal Putih (GKP)
• Issue industri gula (PG) sebagai penghasil polutan atau bahan pencemar
  lingkungan semakin menguat
• Tingkat kepercayaan (trust) petani TR thd PG rendah akibat pengukuran
  rendemen tidak dengan sistem ‘Analisis Rendemen Individu’ (ARI).
• Pembinaan terhadap petani ‘akar rumput’ oleh institusi / organisasi
  kompeten terkait lemah, tidak ada kesinambungan program dan monev
  antara pusat dan daerah (...Dampak Otonomi Daerah ...???).
• Peran lembaga R & D Agroindustri Tebu belum optimal (terjadi perubahan
  paradigma lembaga riset sebagai ‘profit centre’)
                       UBKPU,budidaya tebu, tatik




                                                                                        20
28/10/2012




Masalah lainnya :
 Belum terjaminnya pendapatan petani dari aspek penetapan
  harga gula
 Belum optimalnya peran lembaga riset dalam upaya peningkatan
  kenerja pergulaan nasional
 Belum optimalnya dukungan lembaga keuangan dalam
  mendukung Revitalisasi Industri Nasional
 Masih lemahnya peran dan fungsi kelembagaan usaha/koperasi
  dan kelembagaan organisasi petani tebu dalam mendukung
  pengembangan industri gula
 Kebijakan fiskal (tarif bea masuk, pajak, retribusi serta berbagai
  pungutan) belum sepenuhnya mendukung pengembangan
  industri gula
 Belum adanya kebijakan terpadu untuk industri pergulaan
  nasional
 Belum diberlakukannya SNI wajib tebu, tatik standar GKP
                             UBKPU,budidaya untuk




     Bahan bacaan:
     -Materi seminar revitalisasi gula nasional
     -Majalah Gula Indonesia
     -Hasil riset




                           UBKPU,budidaya tebu, tatik




                                                                              21

More Related Content

More from Sri Hartatik

UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Alur ari iii
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Alur  ari  iiiUBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Alur  ari  iii
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Alur ari iiiSri Hartatik
 
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Flowshet proses pra ii
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Flowshet proses pra iiUBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Flowshet proses pra ii
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Flowshet proses pra iiSri Hartatik
 
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Konsep peningkatan-rendemen
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Konsep peningkatan-rendemenUBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Konsep peningkatan-rendemen
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Konsep peningkatan-rendemenSri Hartatik
 
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kidang kencana
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kidang kencanaUBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kidang kencana
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kidang kencanaSri Hartatik
 
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kentung
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-KentungUBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kentung
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-KentungSri Hartatik
 
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Bl
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-BlUBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Bl
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-BlSri Hartatik
 
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Perkebunan budidaya tebu
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Perkebunan budidaya tebuUBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Perkebunan budidaya tebu
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Perkebunan budidaya tebuSri Hartatik
 
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 5 2012
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 5 2012UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 5 2012
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 5 2012Sri Hartatik
 
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 4 2012
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 4 2012UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 4 2012
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 4 2012Sri Hartatik
 
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 3 2012
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 3 2012UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 3 2012
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 3 2012Sri Hartatik
 
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 2 2012
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 2 2012UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 2 2012
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 2 2012Sri Hartatik
 

More from Sri Hartatik (11)

UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Alur ari iii
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Alur  ari  iiiUBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Alur  ari  iii
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Alur ari iii
 
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Flowshet proses pra ii
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Flowshet proses pra iiUBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Flowshet proses pra ii
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Flowshet proses pra ii
 
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Konsep peningkatan-rendemen
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Konsep peningkatan-rendemenUBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Konsep peningkatan-rendemen
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Konsep peningkatan-rendemen
 
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kidang kencana
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kidang kencanaUBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kidang kencana
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kidang kencana
 
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kentung
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-KentungUBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kentung
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kentung
 
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Bl
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-BlUBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Bl
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Bl
 
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Perkebunan budidaya tebu
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Perkebunan budidaya tebuUBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Perkebunan budidaya tebu
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Perkebunan budidaya tebu
 
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 5 2012
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 5 2012UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 5 2012
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 5 2012
 
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 4 2012
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 4 2012UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 4 2012
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 4 2012
 
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 3 2012
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 3 2012UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 3 2012
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 3 2012
 
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 2 2012
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 2 2012UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 2 2012
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 2 2012
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 

UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 1 2012

  • 1. 28/10/2012 RENCANA KULIAH USAHA BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN UNGGULAN (B dan D) No MG ke MATERI Pengampu 1 10,14/9 Perkembangan gula Indonesia, peranan gula terhadap tatik perekonomian 2 17,21/9 Pengenalan varietas, morfologi dan jenis tebu, tatik beberapa tanaman penghasil gula 3 24,28/9 Idem (diskusi) tatik 4 1,5 / 10 Budidaya tebu lahan sawah, tegalan dan keprasan tatik 5 8,12/10 Panen dan pasca panen tatik 6 15,19/10 Pemeliharaan tanaman dan pengelolaan hama hpt 7 22,26/10 Pemeliharaan tanaman dan pengelolaan penyakit hpt 8 UTS UBKPU,budidaya tebu, tatik PENILAIAN • NILAI QUIS • NILAI TUGAS RUMAH • NILAI PRAKTIKUM • NILAI UTS/UAS • Nilai akhir merupakan gabungan dari nilai 4 komoditas yang dipelajari. • A≥80; B≥70; C≥60; D≥50 dan E≥40 UBKPU,budidaya tebu, tatik 1
  • 2. 28/10/2012 PERKEMBANGAN GULA NASIONAL 16 14 12 10 8 6 4 Hablur (ton) 2 Rendemen (%) 1930 1975 1977 1979 1990 1993 1995 1998 1950 1976 1978 1980 1992 1994 1996 TAHUN UBKPU,budidaya tebu, tatik 1 40 1 30 1 20 1 10 1 00 90 to n t e b u /h a 80 70 60 1 93 0 1 97 5 1 97 7 1 97 9 1 99 0 1 99 3 1 99 5 1 99 8 1 95 0 1 97 6 1 97 8 1 98 0 1 99 2 1 99 4 1 99 6 TAHUN Gambar 2. Penurunan bobot tebu/ha pada produksi gula nasional. UBKPU,budidaya tebu, tatik 2
  • 3. 28/10/2012 PENYEBAB PENURUNAN PRODUKTIVITAS Pengetahuan petani terhadap sistem budidaya tebu masih rendah Petani lebih mengutamakan tanaman pangan yang lebih menguntungkan Masa tanam tidak tepat rendemen rendah Perluasan areal dilakukan di lahan marginal UBKPU,budidaya tebu, tatik Carut marut industri pergulaan Sejarah industri gula nasional: • PG I didirikan tahun 1637 • 1830: sistem tanam paksa sistem reynoso • 1870: sistem tanam paksa dihapus • 1918: Ordonansi sewa tanah sistem glebagan Sistem glebagan: sistem rotasi tanaman pangan dengan mengikutsertakan tanaman tebu: - Penyerahan tanah tepat waktu - Tanaman tebu tidak mendominasi areal tanam UBKPU,budidaya tebu, tatik 3
  • 4. 28/10/2012 • Produksi  kebutuhan konsumsi : - peningkatan jumlah penduduk - peningkatan pendapatan - peningkatan industri berbahan baku gula Memantapkan produksi gula dalam negeri: - menghemat devisa - peningkatan kesempatan kerja - peningkatan pendapatan masyarakat - perbaikan ekonomi masyarakat sekitar Sistem Tebu Rakyat Intensifikasi : TRI UBKPU,budidaya tebu, tatik TRI : Inpres No 9 tahun 1975 Tujuan: - pengalihan sistem sewa lahan ke non sewa - peningkatan produksi gula dalam negeri - memperbaiki pendapatan petani • Petani bukan peserta TRI (TRB) • Petani peserta TRI : TRI Kredit (TRIK) TRI Non Kredit (TRIN) PelaksanaanUBKPU,budidaya tebu, tatik BRI, KUD, PG melibatkan 4
  • 5. 28/10/2012 TRI tidak mampu menaikkan produktivitas lahan Sasaran pemantapan produksi gula nasional gagal Permasalahan •Masalah lahan • Masalah pemilik modal • Masalah biaya usaha tani • Masalah teknis budidaya • Masalah tenaga kerja • Masalah panen dan pasca panen UBKPU,budidaya tebu, tatik BUDIDAYA TEBU , APAKAH SEMANIS RASANYA UBKPU,budidaya tebu, tatik 5
  • 6. 28/10/2012 PRODUKSI, KONSUMSI, EKSPOR, IMPOR DAN PERUBAHAN STOCK GULA DI BEBERAPA PRODUSEN GULA UTAMA DUNIA Perkiraan Produksi, Konsumsi, Ekspor, Impor dan Perubahan Stock Gula Dunia di Beberapa Produsen Gula Utama Dunia (Perkiraan 2006/2007 dan Proyeksi 2007/2008). No. Negara Produksi Konsumsi Ekspor Impor Penambahan Stock 06/07 07/08 06/07 07/08 06/07 07/08 06/07 07/08 06/07 07/08 1 France 3,85 3,78 2,69 2,74 1,40 1,12 0,64 0,61 0,40 0,53 2 Germany 3,55 3,98 3,64 3,72 0,48 0,27 0,92 1,07 0,35 1,06 3 Russia 3,49 3,59 6,28 6,42 0,19 0,22 3,23 3,10 0,25 0,05 4 Ukraine 2,77 1,98 2,21 2,25 0,43 0,31 0,32 0,49 0,45 -0,09 5 USA 7,66 7,52 9,20 9,26 0,35 0,21 1,76 1,87 -0,13 -0,08 6 Mexico 5,62 5,98 5,67 5,79 0,10 0,31 0,29 0,12 0,14 0,00 7 Brazil 30,14 30,89 10,74 10,97 19,08 19,70 0,00 0,00 0,32 0,22 8 Africa 8,81 9,06 10,78 11,08 2,22 2,35 5,00 5,00 0,81 0,63 9 China 11,60 12,10 11,77 12,32 0,17 0,10 1,10 0,64 0,76 0,32 10 India 28,12 30,32 20,98 21,86 3,45 4,30 0,10 0,09 3,79 4,25 11 Indonesia 2,42 2,19 3,84 3,93 0,00 0,00 1,60 1,78 0,18 0,04 12 Pakistan 3,48 3,63 3,93 4,09 0,02 0,02 0,49 0,50 0,02 0,02 13 Philippines 2,24 2,28 2,16 2,22 0,00 0,05 0,00 0,00 0,08 0,01 14 Thialand 6,91 7,21 2,18 2,27 4,20 4,70 0,00 0,00 0,53 0,24 15 Australia 4,72 4,78 1,36 1,39 2,78 3,10 0,00 0,00 0,58 0,29 Total 125,38 129,29 97,43 100,31 34,87 36,76 15,45 15,27 8,53 7,49 Lain2 Negara 32,14 31,50 46,98 48,23 7,92 7,46 25,39 27,26 4,58 4,76 Total Dunia 157,52 160,79 144,41 148,54 42,79 44,22 40,84 42,53 13,11 12,25 Keterangan : 2006/2007 : Perkiraan 2007/2008 : proyeksi Sumber : Commodity information, Inc (2007) "world Sugar Report", September 2007 Catatan : Produksi Indonesia tahun 2006/2007 = 2.448.150,17 ton. Proyeksi tahun 2008 = 2.724.365,00 ton. UBKPU,budidaya tebu, tatik KONSUMSI PER KAPITA DUNIA Konsumsi Gula per Kapita Dunia dan Beberapa Negara (2001 – 2006) No. Negara Rata-rata 5 tahun terakhir 1 Algeria 33 2 Australia 59 3 Brazilia 56 4 Canada 43 5 China 9 6 Cuba 62 7 Uni Eropa 47 8 Egypt 34 9 India 17 10 Indonesia 16 11 Jepang 18 12 Meksiko 50 13 Afrika Selatan 36 14 Thailand 30 Rata-rata Dunia 20 Sumber : *) Center for Agricultural Policy and Trade Sandies North Dakota State University Diolah Sekretariat AGI UBKPU,budidaya tebu, tatik 13 6
  • 7. 28/10/2012 PERKEMBANGAN HARGA GULA RATA-RATA TAHUNAN DOMISTIK DAN INTERNASIONAL TAHUN 1993 – 2010 International (FOB) Indonesia US$/ton Eceran *) Tahun White Sugar Raw Sugar Lndon London (Rp/kg) 1993 281.79 224.35 1,125 1994 344.99 269.33 1,215 1995 396.13 295.52 1,256 1996 366.70 263.61 1,481 1997 315.87 249.90 1,525 1998 255.19 195.59 2,737 1999 200.61 137.75 2,640 2000 221.73 179.57 2,689 2001 249.31 188.60 3,745 2002 228.42 151.03 3,529 2003 214.88 155.28 4,307 2004 238.66 156.29 4,114 2005 291.13 216.74 5,490 2006 420.30 328.18 5,980 2007 347.00 240.42 6,456 2008 351.00 253.00 6,550 2009 725.00 378.8 10,950 2010 735.00 468.3 10,600 Keterangan : *) Rata-rata Januari – Juni 2010 Sumber : KPB, Dep.Perdagangan, C. Zarnikow, FO Lichts, FAPRI 2006, Agricultural Outlook, AGI. Di Olah oleh APTRI. UBKPU,budidaya tebu, tatik 16  Gula merupakan salah satu komoditi penting dalam perekonomian nasional karena dibutuhkan oleh masyarakat sebagai kosumsi langsung (GKP) dan sebagai bahan baku industri makanan dan minuman (GKR)‫‏‬  Kebutuhan gula kristal putih (GKP) dalam lima tahun terakhir mengalami peningkatan sejalan dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan penduduk, apabila pada tahun 2003 kebutuhan GKP sebesar 2,5 juta, maka pada tahun 2009 telah mencapai 2,7 juta ton. UBKPU,budidaya tebu, tatik 7
  • 8. 28/10/2012 Lanjutan  Harga GKP baik untuk pasar dalam negeri dan internasional mengalami fluktuasi seiring perkembangan suply demand gula di pasaran, bila pada tahun 2003 GKP dalam negeri ditingkat eceran sebesar Rp.3.500,- /kg. maka pada awal tahun 2010 telah mencapai Rp.10.500,-/kg, sedangkan harga dipasar London pada tahun 2003 berkisar pada US$ 350/ton pada pertengahan Januari 2010 telah mencapai US$ 957/ton  Sementara itu kebutuhan Gula Kristal Rafinasi (GKR) meningkat pula dari tahun ke tahun seiring dengan perkembangan Industri makanan dan minuman, baik skala besar menengah maupun skala kecil, pada tahun 2003, kebutuhan GKR sebesar 1,7 juta ton maka pada tahun 2009 meningkat mencapai 2,15 juta ton. UBKPU,budidaya tebu, tatik Lanjutan … Dari aspek Industri Gula, jumlah pabrik gula yang ada saat ini sebanyak 61 PG, yang berada di Jawa Timur sebanyak 31 PG dari jumlah tersebut 50 PG milik Pemerintah dan 11 PG milik Swasta, kapasitas PG Existing saat ini sebesar 226 Ton Cane per Day (TCD) dan realisai produksi tahun 2009 sebesar 2,52 juta ton , sedangkan kontribusi PG di Jawa Timur sebesar 1,079 juta ton atau 41,6 % dari produk nasional. Jumlah pabrik gula rafinasi (GKR) sebanyak 8 perusahaan yang tersebar di Banten, Cilacap, Lampung, dan Sulawesi selatan dengan kapasitas terpasang 2,43 juta ton/tahun dan realisasi produksi tahun 2009 sebesar 1,9 juta ton, namun sampai saat ini raw sugar sepenuhnya masih impor. UBKPU,budidaya tebu, tatik 8
  • 9. 28/10/2012 Lanjutan Dengan Revitalisasi industri industri gula kedepan, Indonesia diharapkan mampu mewujudkan industri gula yang mandiri, berdaya saing dan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri melalui penguatan struktur industri gula, peningkatan produktivitas dan efesiensi, pengembangan PG. di luar Pulau Jawa, pemenuhan kebutuhan gula kosumsi dan industri pengguna gula serta mendorong industri permesinan dalam negeri untuk mendukung revitalisasi industri gula. UBKPU,budidaya tebu, tatik KONDISI PERGULAAN INDONESIA 1. Jumlah Perusahaan : 13 buah 2. Jumlah PG : 58 PG 3. Jumlah Kapasitas : 195.000 TCD 4. Kemampuan Produksi : 2,9 juta ton 5. Produksi Riil : 2,6 juta ton 6. Luas Areal : 444.600 Ha – 450.000 Ha Sumber : DGI yang diolah oleh APTRI UBKPU,budidaya tebu, tatik 9
  • 10. 28/10/2012 KEJAYAAN INDUSTRI GULA MASA LALU v Tahun 1930 Indonesia Sanggup Memproduksi Gula kurang lebih 3 juta ton hanya dengan lahan kurang lebih 200.000 ha. v Tahun 1930 Indonesia Menjadi Pengekspor Gula Terbesar Kedua setelah Kuba Berikut perkembangan produksi gula di indonesia Tahun 1862 – 1940 : Tahun Produksi (ton) Ekspor (ton) 1826 1.180 0 1835 26.160 0 1870 152.600 0 1930 2.900.000 2.222.000 1940 1.472.000 1.102.000 SUMBER : Lembaga Penelitian IPB diolah APTRI UBKPU,budidaya tebu, tatik PERKEMBANGAN PRODUKSI GULA PASCA KEMERDEKAAN v Sejak Tahun 1945 seiring dengan kemerdekaan maka Pemerintah Indonesia Menasionalisasi Perusahaan asing termasuk Pabrik Gula v Penurunan Produksi terjadi signifikan pada jaman kependudukan Jepang karena sebagian besar lahan tebu banyak dialihkan ke tanaman lain khususnya padi dan tanaman pangan lainnya yang dipergunakan untuk perang v Berikut Perkembangan produksi gula tahun 1960 – 1967 : Tahun Produksi Ekspor Impor Konsumsi Domestik 1960 652.000 35.000 0 617.000 1967 660.000 0 37.000 697.000 SUMBER : Lembaga Penelitian IPB diolah APTRI UBKPU,budidaya tebu, tatik 10
  • 11. 28/10/2012 Kontribusi Luas Areal, Produksi, Produktivitas, Tebu dan Hablur Tahun 2000 s/d 2008 dan Retaksasi Agustus 2009 Jumlah Tebu Jumlah Hablur Kontribusi % Tahun Luas Areal (ha) Rendemen % hablur (ton) (ton/ha) (ton) (ton/ha) 1 2 3 4 5 6 7 8 Jawa 2000 209.056,2 14.583.135 69,8 6,48 945.644,0 4,52 55,9 2001 211.000,4 15.456.133 73,3 6,18 955.690,5 4,53 55,4 2002 226.402,9 16.715.498 73,8 6,54 1.093.030,5 4,83 62,3 2003 208.566,9 14.788.442 70,9 6,93 1.024.760,1 4,91 62,8 2004 212.660,4 16.977.751 79,8 7,10 1.206.173,3 5,67 58,8 2005 239.312,9 20.434.296 85,4 6,79 1.387.049,1 5,80 61,9 2006 247.591,7 19.907.212 80,4 7,31 1.454.907,6 5,88 63,1 2007 276.280,0 22.896.865 82,9 6,91 1.582.692,2 5,73 64,6 2008 278.490,5 21.073.719 75,7 7,75 1.632.630,0 5,83 61,2 2009 289.528,4 22.302.161 77,0 7,66 1.707.476,8 5,90 64,4 Luar Jawa 2000 131.604,4 9.448.220 71,8 7,89 745.023,0 5,66 44,1 2001 133.441,1 9.730.141 72,9 7,91 769.776,9 5,77 44,6 2002 124.320,0 8.817.933 70,9 7,51 662.403,2 5,33 37,7 2003 127.156,0 9.764.428 76,8 6,22 607.158,3 4,77 37,2 2004 132.133,0 9.764.429 73,9 8,66 845.470,5 6,40 41,2 2005 142.472,9 10.807.971 75,9 7,91 854.692,9 6,00 38,1 2006 148.849,4 10.325.621 69,4 8,25 852.119,3 5,72 36,9 2007 152.121,2 10.392.588 68,3 8,33 865.450,6 5,69 35,4 2008 158.013,7 11.886.447 75,2 8,71 1.035.798,3 6,56 38,8 2009 155.061,7 11.381.185 73,4 8,30 944.971,3 6,09 35,5 Indonesia 2000 340.660,2 24.031.355 70,5 7,04 1.690.667,0 4,96 100,0 2001 344.441,5 25.186.254 73,1 6,85 1.725.467,4 5,01 100,0 2002 350.722,9 25.533.431 72,8 6,88 1.755.433,7 5,01 100,0 2003 335.725,9 24.552.870 73,1 6,65 1.631.918,4 4,86 100,0 2004 344.793,5 26.742.180 77,6 7,67 2.051.643,8 5,95 100,0 2005 381.785,8 31.242.267 81,8 7,18 2.241.742,0 5,87 100,0 2006 396.441,1 30.232.833 76,3 7,63 2.307.026,9 5,82 100,0 2007 428.401,2 33.289.453 77,7 7,35 2.448.142,8 5,71 100,0 2008 436.504,2 32.960.166 75,5 8,10 2.668.428,3 6,11 100,0 2009 444.590,1 33.683.346 75,8 7,87 2.652.448,0 5,97 100,0 Sumber : Perusahaan - perusahaan Gula, di olah Sekretariat Dewan Gula Indonesia 2009 Ket : *Data Retaksasi Agustus 2009 UBKPU,budidaya tebu, tatik HASIL GILING TAHUN 2010 (MMT 2009/2010) S/D 31 OKTOBER 2010 DAERAH JAWA LUAS Tebu Digiling Rendemen Hasil Hablur Hasil Tetes NO Uraian AREAL (Ton) (Ton/Ha) % (Ton) (Ton/Ha) (Ton) I. Produksi GKP ex Tebu JAWA : 1 PTP NUSANTARA IX 27700,5 1890369,0 68,2 6,07 114824,3 4,15 83,006 2 PTP NUSANTARA X 69790,8 5812569,4 83,3 6,58 382617,4 5,48 241,803 3 PTP NUSANTARA XI 56151,9 4590482,5 83,5 5,55 260495,80 4,64 204,801 4 PT Rajawali Nusantara Indonesia : 47837,2 4506589,3 90,0 6,11 263045,60 5,50 195,167 PT PG Rajawali I 23867,9 2325072,2 97,4 6,12 142400,70 5,97 115,966 PT PG Rajawali II 19983,3 1605920,9 80,4 6,18 99286,10 4,97 63,577 PT Candi 3986,0 375596,2 94,2 6,69 21358,80 5,36 15,625 5 PT Madu Baru 5597,1 432654,5 77,3 5,96 25784,58 4,61 17,998 6 PT Kebon Agung : 27741,9 2109384,4 76,0 5,78 121842,9 4,39 87750,4 PG Kebon Agung 16684,0 1311414,8 78,6 5,85 76686,40 4,60 54,555 PG Tangkil 11057,9 797969,6 72,2 5,66 45156,50 4,08 33,196 7 PT IGN 1436,0 106512,0 74,2 6,29 6695,00 4,66 4,431 8 PTPakis Baru 4103,0 299528,8 73,0 6,20 19206,40 4,38 15,624 Jumlah, Rata-2 BUMN Jawa 201,480.4 16,700,010.20 82,9 6,11 1,020,983.10 5,07 724,777.80 Jumlah, Rata-2 Swasta Jawa 38,878.0 2,948,079.70 75,8 6,89 173,528.90 4,46 125,803.80 Jumlah Rata-2 Jawa 240,358.40 19,648,089.90 81,7 6,08 1,194,512.00 4,97 850,581.50 UBKPU,budidaya tebu, tatik 11
  • 12. 28/10/2012 HASIL GILING TAHUN 2010 (MMT 2009/2010) S/D 31 OKTOBER 2010 Luar Jawa 1 PT Nusantara II *) 8,360.80 515,389.60 61,6 6,02 31,026.00 3,71 25,157 2 PT Nusantara VII : 25,043.40 1,720,819.90 68,7 6,85 117,872.50 4,71 78,003 PG Bunga Mayang 13,942.00 1,006,035.20 72,2 7,24 72,859.20 5,23 49,032 PG Cintamanis 11,101.50 714,784.70 64,4 6,30 45,013.30 4,05 28,971 3 PTP Nusantara XIV : 7,373.30 365,975.60 49,6 4,91 17,958.70 2,44 17,945 PG Bone (Pengelola PTPN X) 2,011.70 103,537.50 54,3 4,60 4,849.40 2,50 4,804 PG Camming (Pengelola PTPN X) 2,239.00 129,041.10 57,6 5,44 7,218.90 2,50 5,988 PG Takalar (Pengelola PT RNI) 3,122.50 133,397.00 42,7 4,42 5,890.40 1,89 7,154 4 PT Gunung Madu Plantation 24,812.80 2,116,552.80 85,3 8,30 175,764.82 7,08 79,220 5 Jumlah;Rata-2;PTSUGARGROUP : 40,460.80 3,725,268.90 92,1 8,14 303,265.51 7,50 149,011 1). PT Gula Putih Mataram 15,884.10 1,408,760.10 88,7 8,32 117,259.15 7,38 56,350 2). PT Sweet Indolampung 15,055.40 1,407,225.90 93,5 8,22 115,693.67 7,68 56,289 3). PT Indolampung Perkasa 9,521.30 909,282.80 95,5 7,73 70,312.69 7,38 36,371 6 PT PG Gorontalo 4,898.00 391,758.00 80,0 5,91 23,164.00 4,73 20,816 7 PT Pemuka Sakti Manis Indah (PSMI) 9,400.00 738,000.00 78,5 7,80 57,570.00 6,12 31,400 8 PT Laju Perdana Indah Jumla;Rata-2;BUMN Luar Jawa 40,777.50 2,602,185.10 63,8 6,41 166,857.20 4,09 121,105 Jumlah; Rata-2;Swasta Luar Jawa 79,580.50 6,971,579.70 87,6 8,03 559,764.30 7,03 280,447 Jumlah Rata-2; Luar Jawa 120,358.10 9,573,764.80 79,5 7,59 726,621.50 6,04 401,552 Jumalh Rata-2; BUMN Indonesia 242,257.90 19,302,195 79,7 6,15 1,187,840.30 4,90 845,883 Jumlah; Rata-2;Swasta Luar Jawa 118,458.50 9,919,659.30 83,7 7,39 733,293.20 6,19 406,251 Jumlah;Rata-2;Indonesia 360,716,4 29,221,854.70 81,0 6,57 1,921,133.50 5,33 1,252,133 II Produksi GKP ex Raw Sugar PT IGN 108,079.00 3,137 PT Pakis Baru 9,373.00 PTP Nusantara II *) 7,360.00 619 Jumlah II 124,812.00 3,756 Indonesia/Jumlah I + II 2,045,945.51 1,255,889 Sumbder : Perusahaan -perusahaan Gula di olah di sekretaria DGI, 2010 UBKPU,budidaya tebu, tatik Industri Gula Rafinasi (Ton) Perusahaan Hasil Audit Kapasitas Juni 2009 Ijin BKPM Kapasitas (ton/tahun) 1. PT. Angels Products 312,650 500,000 2. PT. Jawamanis Rafinasi 294,252 533,200 3. PT. Sentra Usahatama Jaya 427,460 540,000 4. PT. Permata Dunia Sukses 396,000 396,000 5. PT. Dharmapala Usaha 122,693 250,000 6. PT. Sugar Labinta 157,185 225,000 7. PT. Duta Sugar International 207,900 300,000 8. PT. Makasar Tene 260,505 462,000 Jumlah 2,178,645 3,206,200 Sumber : DGI UBKPU,budidaya tebu, tatik 12
  • 13. 28/10/2012 Tebang angkut* LAPANG PROSES PABRIK (kehilangan gula)*  Bobot tebu (produksi)  inversi, dextrans gula   batang, tinggi tanaman  kondisi pabrik, dll  pembungaan, penggabusan   batang/ ha, Rendemen GULA :  bobot tebu  rendemen  kondisi pabrik RELEASE VARIETAS didasarkan pada potensi hasil UBKPU,budidaya tebu, tatik P3GI, sebagai lembaga ‘R & D’ pendukung utama Industri Gula dan Industri Berbasis Tebu dengan misi :  Melakukan Penelitian & Pengembangan : • Perumusan kebijakan (industri) gula • Efisiensi sistem budidaya (on farm) dan pabrikasi (off farm) • Pengembangan ko-produk tebu • Perakitan varietas dan teknologi inovasi • Diseminasi & introduksi teknologi baru • Anomali iklim, lingkungan bermasalah, dll  Memberikan Pelayanan & Bimbingan Teknis: • Jasa konsultasi & rekomendasi • Jasa analisa laboratorium • Uji mutu & efisiensi produk • Uji ketahanan penyakit • Pelatihan dan pengawalan aspek on farm & off farm • Audit kinerja dan kajian masalah, dll UBKPU,budidaya tebu, tatik 13
  • 14. 28/10/2012 TAHUN KENAIKAN URAIAN 2009 2014 (%/thn) Jumlah penduduk (jiwa) 230.632.000 245.169.109 1,23 Konsumsi Gula Total (ton) 4.850.000 5.700.264 3,51 ● Konsumsi Rumah Tangga (ton) 2.700.000 2.956.259 1,83 ● Konsumsi Industri (ton) 2.150.000 2.744.005 5 Produksi Gula Kristal Putih (ton) 2.294.285 3.540.272 10,86 ● Produksi Gula BUMN (ton) 1.437.071 2.321.814 12,31 ● Produksi Gula Swasta (ton) 857.214 1.218.458 8,43 Peran PTPN X dalam mendukung swasembada gula NASIONAL UBKPU,budidaya tebu, tatik Jember, 29 November 2010 PENGERTIAN DAN PROGRAM SWASEMBADA 1. PENGERTIAN UMUM Netto produk gula dalam negeri mencapai ≥ 90% jumlah konsumsi domestik 2. KEBUTUHAN GULA KONSUMSI DOMESTIK a. Langsung (rumah tangga) : GKP (warna ≥ 80 – ≤ 300 IU) b. Tak langsung (ind mamin & farmasi) : GKR (warna ≤ 80 IU) 3. TAHAP PENCAPAIAN SWASEMBADA GULA a. Konsumsi langsung (RT) : 2009  (2,7 jt ton) dicapai 2008 b. Konsumsi total (RT, Industri + neraca perdagnas) : 2010 – 2014 c. Penguatan daya saing : 2015 – 2025  industri berbasis tebu  Pengembangan industri produk pendamping gula tebu (PPGT)  Iptek & inovasi untuk meingkatkan nilai tambah UBKPU,budidaya tebu, tatik 14
  • 15. 28/10/2012 TUJUAN SWASEMBADA GULA 1. Memenuhi kebutuhan gula nasional secara keseluruhan, baik untuk konsumsi langsung maupun industri; 2. Mendayagunakan sumberdaya / aset secara optimal berdasarkan prinsip keunggulan kompetitif wilayah dan efisiensi secara nasional; 3. Meningkatkan kesejahteraan petani / produsen dan stakeholders lainnya (... termasuk P3GI ta...???); 4. Memperluas kesempatan kerja dan peluang berusaha di kawasan pedesaan, sehingga secara nyata berdampak positif terhadap pemberantasan kemiskinan Sumber : Cetak Biru Road Map Swasembada Gula Nasional 2010 – 2014 (Kementan, 2010) UBKPU,budidaya tebu, tatik KEBUTUHAN GULA NASIONAL (Roadmap) Tabel 1. Realisasi & Proyeksi Kebutuhan Gula Domestik 2009-2014 (juta ton) Jenis No 2009 2010 2011 2012 2013 2014 gula 1 GKP *) 2,70 2,75 2,80 2,85 2,90 2,96 2 GKR **) 2,15 2,26 2,37 2,49 2,61 2,74 Jumlah 4,85 5,01 5,17 5,34 5,51 5,70 Keterangan: *) Pertumbuhan kebutuhan GKP untuk konsumsi langsung diasumsikan setara pertumbuhan penduduk (1,23%/th) dan peningkatan daya beli 0,60%/th **) Pertumbuhan kebutuhan GKR untuk industri diasumsikan 5%/th Sumber: Cetak Biru Road Map Swasembada Gula Nasional 2010 – 2014 (Kementan, 2010) UBKPU,budidaya tebu, tatik 15
  • 16. 28/10/2012 KONDISI EXISTING INDUSTRI GULA (1) 1. Jumlah Pabrik Gula (PG) = 61 PG a. Kepemilikan = 51 BUMN + 10 BUMS b. Lokasi = 48 Jawa + 13 Luar Jawa 2. Keragaan Produktivitas (Sumber: DGI, 2010) URAIAN 2008 2009 2010 (...?) Prodiv tebu 75,50 76,10 80,40 (ton/ha) Rendemen (%) 8,10 7,83 6,62 Prodiv hablur 6,11 5,98 5,32 (ton/ha) UBKPU,budidaya tebu, tatik KONDISI EXISTING INDUSTRI GULA (2) Prakiraan Produksi dan Produktivitas Tahun 2010 (Sumber: DGI, 2010) URAIAN Realisasi s.d. Prakiraan Sisa Prakiraan 30 Sept 2010 Produksi Total 2010 Luas Areal (ha) 301.244,80 134.656,10 435.900,90 Berat Tebu (ton) 24.215.709 9.708.425,50 33.924.134,50 Prodiv tebu (t/ha) 80,40 72,10 77,80 Rendemen (%) 6,62 6,62 6,62 Produksi Hablur 1.601.974,10 642.697,80 2,244.671,90 (ton) UBKPU,budidaya tebu, tatik 16
  • 17. 28/10/2012 KONDISI EXISTING INDUSTRI GULA (3) GRAFIK PRODUKTIVITAS TEBU DAN HABLUR TAHUN 1999-2009 300 250 200 150 100 50 0 Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Produktivitas tebu ton/ha Hasil hablur (x10.000 ton) Catatan: Produktivitas tebu 3 tahun terakhir (ton/ha) : 2007 (77,70); 2008 (75,50); 2009 (76,10); 2010 (77,80....???) UBKPU,budidaya tebu, tatik KONDISI EXISTING INDUSTRI GULA (4) GRAFIK RENDEMEN DAN HABLUR TAHUN 1999-2009 30 25 20 15 10 5 0 Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Rendemen % Hasil hablur (x100.000 ton) Catatan: Rendemen 3 tahun terakhir (%) : 2007 (7,35); 2008 (8,10); 2009 (7,83); 2010 (6,62....???) UBKPU,budidaya tebu, tatik 17
  • 18. 28/10/2012 TARGET PRODUKSI 2014 - Swasembada (kondisi 2010 VS kondisi 2014) Kondisi Th. 2010 Kondisi Th. 2014 Swasembada Gula No Uraian Prakiraan Tambahan thd 2010 Revit *) Target **) prakiraan 2010 1 Jumlah PG (Unit) 61 61 71-86 10-25 2 Luas Areal Tanam (ha) 435.901 492.080 766.613 330.712 3 Produksi Tebu (juta ton) 33,92 42,52 67,01 30,09 4 Produktivitas Tebu (t/ha) 77,80 86,40 87,48 9,68 5 Rendemen (%) 6,62 8,40 8,50 1,88 6 Produksi Gula (juta ton) 2,24 3,57 5,70 3,46 7 Produktivitas Gula (t/ha) 5,15 7,26 7,44 2,29 8 Produksi Molases (ton) 1,52 1,91 3,02 1,50 9 Kapasitas Pabrik (TCD) 226.350 265.723 419.136 192.786 10 Hari Giling Effektif (hari) 154 160 160 6 Keterangan: *) Revitalisasi PG-PG yang ada tanpa penambahan PG baru; **) Sasaran produksi berdasarkan kebutuhan gula Nasional (Diolah dari DGI, 2010) UBKPU,budidaya tebu, tatik TARGET SWASEMBADA GULA 2014 ...??? Realistis atau mimpikah....???? Rentang target 2014 dengan existing 2010: 1. Jumlah PG baru = 10–25 PG 2. Luas areal tebu = 330.712 ha 3. Produktivitas tebu = 9,68 ton/ha 4. Rendemen = 1,88 poin 5. Prod gula domestik = 2,29 juta ton UBKPU,budidaya tebu, tatik 18
  • 19. 28/10/2012 PERMASALAHAN AGROINDUSTRI GULA (1) ON FARM: • Produktivitas dan kualitas BBT rendah • Areal baru sulit didapat & areal tebu existing sulit dipertahankan • Infrastruktur di areal pengembangan terutama di luar Jawa sulit didapat • Areal pengembangan umumnya bermasalah (miskin hara, drainase, iklim) • Penerapan teknologi budidaya sub-optimal (modal, alsin, saprodi / agro input, tenaga kerja) • Program rehabilitasi KTG (bongkar & rawat ratoon), penataan dan dinamisasi varietas terhambat • Sistem pengukuran rendemen belum mendorong petani tebu untuk menghasilkan BBT berkualitas • Kesiapan SDM / pelaku industri gula dalam menghadapi perubahan lingkungan usaha dan globalisasi (....business as usual) UBKPU,budidaya tebu, tatik Lanjutan  Penerapan Teknologi budidaya oleh petani yang belum optimal terkait dengan keterbatasan modal  Manajemen Tebang Muat Angkut (TMA) belum mencapai standar Manis Bersih Segar (MBS)‫‏‬  Suplai tebu tidak selalu terjamin bagi PG yang ada di wilayah produksi tebu  Sewa lahan terus meningkat karena adanya alternatif pemanfaatan lahan untuk komoditi lain atau usaha lain UBKPU,budidaya tebu, tatik 19
  • 20. 28/10/2012 PERMASALAHAN AGROINDUSTRI GULA (2) OFF FARM: • Peningkatan kapasitas giling pabrik sering tidak mempertimbangkan potensi ketersediaan BBT • Kualitas bahan baku tebu (BBT) rendah dan kontinuitas pasok BBT terkendala (jam berhenti tinggi, defisit ampas, suplesi BBM meningkat) • Efisiensi proses (Overall Recovery) jauh di bawah standar • Biaya proses produksi dan harga pokok produksi gula tinggi • Peralatan pabrik gula umumnya sudah tua dan sinkronisasi kinerja antar sektor dalam pabrik belum optimal (ego sektoral lebih dominan) • Kualitas produk (gula) rendah (warna ≥ 150 IU) • Mono produk (gula) dan belum dikembangkannya produk samping (by- product) secara optimal akibat belum terintegrasinya industri hulu dan hilir • Boros energi dan kurang ramah lingkungan UBKPU,budidaya tebu, tatik PERMASALAHAN AGROINDUSTRI GULA (3) LAIN – LAIN : • Persaingan bisnis tebu tidak sehat dan manajemen sektoral (persaingan antar PTP/PT Gula, PG sesaudara, jurus mabuk, tebu wira-wiri dll) • Belum adanya aturan dan kebijakan terpadu untuk industri pergulaan nasional dan masih adanya diskriminasi kebijakan • Perlidungan terhadap konsumen karena belum diberlakukannya SNI wajib bagi produk Gula Kristal Putih (GKP) • Issue industri gula (PG) sebagai penghasil polutan atau bahan pencemar lingkungan semakin menguat • Tingkat kepercayaan (trust) petani TR thd PG rendah akibat pengukuran rendemen tidak dengan sistem ‘Analisis Rendemen Individu’ (ARI). • Pembinaan terhadap petani ‘akar rumput’ oleh institusi / organisasi kompeten terkait lemah, tidak ada kesinambungan program dan monev antara pusat dan daerah (...Dampak Otonomi Daerah ...???). • Peran lembaga R & D Agroindustri Tebu belum optimal (terjadi perubahan paradigma lembaga riset sebagai ‘profit centre’) UBKPU,budidaya tebu, tatik 20
  • 21. 28/10/2012 Masalah lainnya :  Belum terjaminnya pendapatan petani dari aspek penetapan harga gula  Belum optimalnya peran lembaga riset dalam upaya peningkatan kenerja pergulaan nasional  Belum optimalnya dukungan lembaga keuangan dalam mendukung Revitalisasi Industri Nasional  Masih lemahnya peran dan fungsi kelembagaan usaha/koperasi dan kelembagaan organisasi petani tebu dalam mendukung pengembangan industri gula  Kebijakan fiskal (tarif bea masuk, pajak, retribusi serta berbagai pungutan) belum sepenuhnya mendukung pengembangan industri gula  Belum adanya kebijakan terpadu untuk industri pergulaan nasional  Belum diberlakukannya SNI wajib tebu, tatik standar GKP UBKPU,budidaya untuk Bahan bacaan: -Materi seminar revitalisasi gula nasional -Majalah Gula Indonesia -Hasil riset UBKPU,budidaya tebu, tatik 21