Penelitian ini menganalisis hubungan antara tata kelola perusahaan, kualitas pelaporan keuangan, dan nilai perusahaan. Sampel terdiri dari 188 perusahaan Indonesia tahun 2003-2004. Skor tata kelola dan pelaporan dihitung berdasarkan pedoman OECD dan P3LKE. Hasilnya menunjukkan skor rata-rata tata kelola 0,67 dan pelaporan 0,63, dengan ruang peningkatan. Analisis regresi digunakan untuk menguji hubungan
Laporan keuangan merupakan produk yang paling penting dari lingkungan pelaporan keuangan. Informasi dalam laporan keuangan di nilai relatif terhadap kebutuhan informasi pengguna laporan keuangan dan sumber informasi alternatif seperti data ekonomi dan industri, laporan analisis dan pengungkapan sukarela oleh manajer. Penting untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi sifat dan isi laporan keuangan agar dapat menilai informasi akuntansi keuangan yang di laporkan dalam laporan keuangan. Faktor- faktor utama tersebut adalah aturan akuntansi (GAAP), motivasi manajer, mekanisme pengawasan dan pelaksanaan, regulator/pembuat peraturan, praktik industri. Dan sumber informasi lain.
Membahas mengenai Kelangsungan Usaha dan Ancaman Kebangkrutan, Penyebab Kegagalan, Manfaat Informasi Kebangkrutan, Alat Pendeteksi Kebangkrutan, Analisis Altman Z-Score, Analisis Springate Score, Analisis Zmijewski Score
Format Laporan Laba Rugi Ringkas (single step income statement) - Riki ArdoniRiki Ardoni
Dalam beberapa kasus, laporan laba rugi mungkin tidak dapat memuat semua perincian beban. Untuk mengatasi permasalahan ini, perusahaan hanya memasukkan jumlah total komponen dalam laporan laba rugi. Perusahaan juga menyiapkan daftar tambahan untuk menghitung jumlah total. Format ini mengurangi jumlah baris dalam satu halaman laporan laba rugi. Oleh karena itu, bagi para pengguna yang ingin mendalami semua data yang dilaporkan pada operasi harus memerhatikan daftar tambahan yang disusun sebagai daftar pendukung laporan laba rugi.
Jurnal pengaruh ukuran perusahaan, niai perusahaan profitabiltas dan financia...LUSI2
Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur tahun 2009-2012 yang telah diaudit dan dipublikasikan. Populasi penelitian ini adalah perusahaan sub sektor otomotif & komponen yang terdaftar di BEI dari tahun 2009-2012 sebanyak 12 perusahaan. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling sehingga diperoleh sampel sebnayak 10 perusahaan sub sector otomotif & komponen yang memenuhi kriteria dan mengahasilkan 10 sampel penelitian dengan pengamatan 4 tahun (2009-2012). Teknik analisis data penelitian menggunakan analisis regresi berganda dengan bantuan SPSS versi 20.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, nilai perusahaan, profitabilitas dan financial leverage secara parsial berpengaruh signifikan terhadap tindakan perataan laba. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, nilai perusahaan, profitabilitas dan financial leverage secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap tindakan perataan laba. Besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel independen terhadap variabel dependen adalah 65%. Sedangkan sisanya sebesar 35% dipengaruhi oleh variabel yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Laporan keuangan merupakan produk yang paling penting dari lingkungan pelaporan keuangan. Informasi dalam laporan keuangan di nilai relatif terhadap kebutuhan informasi pengguna laporan keuangan dan sumber informasi alternatif seperti data ekonomi dan industri, laporan analisis dan pengungkapan sukarela oleh manajer. Penting untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi sifat dan isi laporan keuangan agar dapat menilai informasi akuntansi keuangan yang di laporkan dalam laporan keuangan. Faktor- faktor utama tersebut adalah aturan akuntansi (GAAP), motivasi manajer, mekanisme pengawasan dan pelaksanaan, regulator/pembuat peraturan, praktik industri. Dan sumber informasi lain.
Membahas mengenai Kelangsungan Usaha dan Ancaman Kebangkrutan, Penyebab Kegagalan, Manfaat Informasi Kebangkrutan, Alat Pendeteksi Kebangkrutan, Analisis Altman Z-Score, Analisis Springate Score, Analisis Zmijewski Score
Format Laporan Laba Rugi Ringkas (single step income statement) - Riki ArdoniRiki Ardoni
Dalam beberapa kasus, laporan laba rugi mungkin tidak dapat memuat semua perincian beban. Untuk mengatasi permasalahan ini, perusahaan hanya memasukkan jumlah total komponen dalam laporan laba rugi. Perusahaan juga menyiapkan daftar tambahan untuk menghitung jumlah total. Format ini mengurangi jumlah baris dalam satu halaman laporan laba rugi. Oleh karena itu, bagi para pengguna yang ingin mendalami semua data yang dilaporkan pada operasi harus memerhatikan daftar tambahan yang disusun sebagai daftar pendukung laporan laba rugi.
Jurnal pengaruh ukuran perusahaan, niai perusahaan profitabiltas dan financia...LUSI2
Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur tahun 2009-2012 yang telah diaudit dan dipublikasikan. Populasi penelitian ini adalah perusahaan sub sektor otomotif & komponen yang terdaftar di BEI dari tahun 2009-2012 sebanyak 12 perusahaan. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling sehingga diperoleh sampel sebnayak 10 perusahaan sub sector otomotif & komponen yang memenuhi kriteria dan mengahasilkan 10 sampel penelitian dengan pengamatan 4 tahun (2009-2012). Teknik analisis data penelitian menggunakan analisis regresi berganda dengan bantuan SPSS versi 20.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, nilai perusahaan, profitabilitas dan financial leverage secara parsial berpengaruh signifikan terhadap tindakan perataan laba. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, nilai perusahaan, profitabilitas dan financial leverage secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap tindakan perataan laba. Besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel independen terhadap variabel dependen adalah 65%. Sedangkan sisanya sebesar 35% dipengaruhi oleh variabel yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Produksi dalam pandangan islam dapat didefinisikan sebagai upaya manusia untuk
menghasilkkan barang dan jasa yang bermanfaat untuk dirinya sendiri dan masyarakat
secara umum, dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada dan melalui usaha
yang halal dan berkah. Dalam pandangan islam, tujuan produksi tidak hanya untuk
memenuhi kebutuhan materi manusia, tetapi juga untuk mencapai tujuan spiritual yang
lebih tinggi. Produksi yang dijalankan oleh umat islam harus mengarah pada kemaslahatan
bersama dan memperkuat tali persaudaraan antar sesama muslim.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Islam menekankan prinsip-prinsip berikut :
Keadilan
1.
Kemaslahatan Bersama
2.
Etika dan Moralitas
3.
Keterkaitan antara Produksi dan Ibadah
4.
2. KONSEP KONSUMSI DALAM ISLAM
Konsumsi dalam pandangan islam adalah suatu aktivitas mengeluarkan harta yang
dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Konsumsi dapat
dilakukan dengan cara yang halal maupun yang haram, oleh karena itu penting
bagi umat islam agar dapat memenuhi kebutuhannyha dengan cara yang halal
dan membawa berkah.
Konsumsi dalam Islam memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan
manusia. Dalam islam, konsumsi yang dilakukan dengan cara yang halal dan baik
akan membawa keberkahan dan mendatangkan rizki yang halal. Sebaliknya
konsumsi yang dilakukan dengan cara yang haram dan tidak baik akan membawa
malapetaka dan kehancuran. IInvestasi dalam pandangan Islam adalah upaya memanfaatkan harta dengan cara
menanamkan modal pada bidang-bidang usaha tertentu dengan harapan memperoleh
keuntungan dan berkembangnya usaha tersebut, sekaligus memberikan manfaat bagi
masyarakat.
Tujuan utama investasi dalam Islam adalah untuk memperoleh keuntungan yang halal
dan bermanfaat secara ekonomi serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Investasi dalam Islam juga diharapkan dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi
dan mengurangi kemiskinan serta ketimpangan sosial. Selain itu, investasi juga dianggap
sebagai cara untuk menghargai dan memanfaatkan sumber daya yang diberikan oleh Allah
SWT.
PERAN INVESTASI DALAM
MEININGKATKAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
Investasi memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Berikut adalah beberapa kontribusi investasi dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat:
a. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat melalui Investasi
b. Kontribusi Investasi dalam Menurunkan Tingkat Kemiskinan
c. Peningkatan Kesejahteraan Umum melalui Investasi
4. POTENSI INDUSTRI HALAL
Industri halal memiliki potensi pasar yang besar, terutama di negara-negara mayoritas
Muslim seperti Indonesia, Malaysia, dan Timur Tengah. Selain itu, produk halal juga diminati
oleh konsumen non-Muslim yang mencari produk yang berkualitas, aman dikonsumsi, dan
diproduksi dengan standar yang ketat. Beberapa faktor yang mempengaruhi potensi pasar
industri halal antara lain:
a. Ukuran Pasar Global Industri Halal.
b. Pertumbuhan Pasar Industri Halal.
c. permintaan Masyarakat akan Produk Halal.
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
Dana desa adalah sebuah program, pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk mengalokasikan dana kepada desa-desa di seluruh Indonesia guna mendukung pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kesejahteraan di tingkat desa.
1. 3. Desain Penelitian
3.1. Pemilihan sampel
observations with negative book value of equity (25 observations), extreme outliers
Total
Firm-year
Total firms or observations with RQI data 411
Total firms or observations with CGI data 267
Total firms or observation with both data 248
Total observations with negative book value (25)
Total observations with incomplete financial data (20)
Total observation that are considered outliers (15)
Total firm-year in the final sample 188
3. Penelitian desain
Temukan 3.1 Contoh
Sampel kami terdiri dari 125 perusahaan yang diperdagangkan di BEJ pada tahun
2003 dan 2004 yang
menyerahkan laporan P3LKE kepada Bapepam dan telah tersedia CGI data.We
mendapatkan
Data keuangan dari laporan keuangan dalam database BEJ. Kami menyajikan
sampel
proses seleksi pada Tabel I
Dari database BEJ kami mampu mengumpulkan 411 perusahaan-tahun RQI data
dan 267
Perusahaan-tahun data CGI. Untuk RQI, kami mengumpulkan data dari laporan
keuangan perusahaan dan
mengevaluasi secara individu kualitas pengungkapan menurut P3LKE tersebut.
Kami juga mengumpulkan
Data tata kelola perusahaan yang hanya tersedia untuk beberapa perusahaan yang
terdaftar.
Persimpangan dua kelompok perusahaan menghasilkan 248 perusahaan tahun.
Data kami
tidak seimbang panel karena tidak semua perusahaan memiliki data untuk kedua
tahun. kita mengecualikan
2. observasi dengan nilai negatif buku ekuitas (25 observasi), keragaman ekstrim (15
observasi), dan pengamatan dengan data keuangan tidak lengkap (20 observasi).
Sampel akhir kami meliputi 188 perusahaan tahun data.
3.2 Uji Empiris
Hipotesis pertama kami memprediksi bahwa tata kelola perusahaan berhubungan
positif dengan
nilai perusahaan. Hipotesis kedua kami memprediksi hubungan positif antara
pelaporan
kualitas dan nilai perusahaan. Dalam tes utama kami, kita mengukur nilai
perusahaan menggunakan pasar untuk buku
nilai rasio (PBV) [1]. Kami mundur PBV pada skor CGI dan skor RQI sementara
mengontrol
variabel yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan.
Miller (2005) berpendapat bahwa rasio PBV merupakan langkah yang tepat dari
nilai perusahaan.
Rasio PBV yang lebih tinggi dirasakan oleh pasar sebagai indikator kemampuan
untuk memberikan yang lebih tinggi
profit.We ekonomi menghitung PBV dengan membagi harga per saham dengan
nilai buku per saham.
Rata CGI dihitung berdasarkan CGI yang kami kembangkan menggunakan
korporat
checklist pemerintahan dari IICD, Num dan Lam (2006), Standard & Poor dan
National University of Singapore (2004) checklist, dan prinsip-prinsip OECD [2].
Daftar ini selesai menggunakan data sekunder dari laporan keuangan.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut dibagi menjadi lima kelompok sesuai dengan
prinsip-prinsip OECD: hak
pemegang saham, perlakuan yang sama dari pemegang saham, peran pemangku
kepentingan, pengungkapan dan
transparansi, dan tanggung jawab dewan (OECD, 2004). Untuk tes utama yang
kita tidak menempatkan
berat badan pada kelompok [3].
3. Untuk RQI, kita mengikuti bimbingan yang dikeluarkan oleh BAPEPAM.
BAPEPAM
mengeluarkan 13 pedoman yang berbeda berdasarkan industri, jadi kami
mengembangkan 13 daftar periksa yang berbeda
dengan sekitar 650 item dalam setiap checklist tergantung pada industri, yang
membuat proxy yang komprehensif untuk mengukur kualitas pelaporan [4]. Untuk
setiap item, kita
membaca catatan atas laporan keuangan untuk menentukan apakah item pada
daftar ini
dilaporkan dan diungkapkan. Ada tiga kemungkinan jawaban atas pertanyaan di
checklist: diungkapkan, tidak diungkapkan, atau tidak berlaku (N / A). Skor
tersebut dihitung sebagai
rasio jumlah item yang berlaku yang diungkapkan dan jumlah
item yang berlaku untuk itu perusahaan (Jumlah item - N / A) sebagai berikut:
Score ¼
disclosed
ð items _ N=AÞ
Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan memiliki 500 item dan mengungkapkan
semua item dan tidak memiliki sepuluh item
dari total 650 item dalam daftar, maka akan mencetak 500 / (650? 10) ¼0.78. Ini
berarti
perusahaan tidak mengungkapkan total 140 item dan kehilangan 0,22 poin
pengungkapan.
Dalam menghitung skor RQI kita menyadari kemungkinan bias karena kesulitan
dalam
mengidentifikasi apakah suatu item yang tidak diungkapkan atau tidak berlaku.
Sebagai contoh,
P3LKE mensyaratkan pengungkapan untuk biaya dibayar di muka. Kita tidak
akan melihat pengungkapan setiap
biaya sekitar prabayar dalam laporan keuangan perusahaan yang tidak memiliki
prabayar
beban rekening dan perusahaan yang tidak mau mengungkapkan biaya dibayar di
4. muka mereka. dalam
Kasus pertama, skor tidak akan terkena dampak negatif dengan tidak
mengungkapkan biaya dibayar di muka
karena perusahaan tidak memiliki account. Dalam kasus kedua, perusahaan harus
mendapatkan
skor yang lebih rendah karena pembilang lebih rendah.
Kami menyertakan beberapa variabel kontrol yang dapat mempengaruhi nilai
perusahaan dalam regresi kami.
Kami secara khusus mengontrol ukuran perusahaan, pertumbuhan, dan leverage.
Kami mengontrol ukuran
karena diharapkan akan dikaitkan dengan nilai perusahaan (Yermack, 1996).
Kami menyertakan
Pertumbuhan sebagai variabel penjelas karena nilai perusahaan tergantung pada
investasi masa depan
peluang (Myers, 1977; Smith dan Watts, 1992; Yermack, 1996). Akhirnya, kami
juga
kontrol untuk jumlah leverage karena mungkin memiliki dampak yang signifikan
terhadap nilai perusahaan
(Ross, 1977). Ross menunjukkan bahwa nilai perusahaan akan meningkat dengan
leverage karena
meningkatkan leverage yang meningkatkan persepsi pasar tentang nilai. Stulz
(1990) berpendapat
utang yang dapat memiliki dampak baik positif maupun negatif terhadap nilai
perusahaan. Kami menggunakan utang-toequity
rasio sebagai proxy untuk hutang perusahaan.
Kami memperkirakan regresi berikut untuk menguji hipotesis kami:
FIRMVALit¼a0 þ a1CGIit þ a2RQIit þ a3SIZEit
þ a4GROWTHit þ a5LEVit þ eit
di mana FIRMVAL adalah nilai perusahaan yang kita mengukur menggunakan
PBV, CGI, RQI, UKURAN,
PERTUMBUHAN, LEV.
Hipotesis kami memprediksi bahwa setelah mengontrol variabel yang dapat
5. mempengaruhi perusahaan
Nilai terdapat hubungan positif antara skor CGI dan nilai perusahaan (a140) dan
antara skor RQI dan nilai perusahaan (A240).
Tabel II menyajikan statistik deskriptif untuk variabel-variabel yang kita gunakan
dalam pengujian kami.
Panel A menunjukkan bahwa rata-rata PBV adalah 1,307 dengan standar deviasi
yang tinggi (1,157).
Hal ini menunjukkan bahwa PBVof perusahaan dalam sampel kami bervariasi.
rata-rata
Skor CGI adalah 0.670 dengan variasi yang relatif rendah (deviations¼0.072
standar). skor RQI
juga relatif kecil dengan rata-rata hanya 0,629 dengan standar deviasi 0,132.
Panel B Tabel II menunjukkan peningkatan rata-rata skor CGI dari 0,666 di
2003-0,676 pada tahun 2004. Namun, perbedaannya tidak signifikan secara
statistik. Kami juga menemukan
peningkatan rata-rata skor RQI dari 0,623 pada 2003-0,636 pada tahun 2004.
Namun,
Uji rata-perbedaan kami menunjukkan bahwa peningkatan tersebut tidak
signifikan secara statistik. kita
percaya bahwa masih ada ruang untuk perbaikan untuk kedua CGI dan skor RQI.
berdasarkan
pada industri, kita menemukan perbaikan dalam skor RQI 2003-2004 investasi, tol
jalan, hotel, restoran, transportasi, dan industri pertanian dan mengalami
kerusakan di
manufaktur, konstruksi, perdagangan, real estate, dan kehutanan (tidak
dilaporkan).
Pertumbuhan rata-rata dalam tiga tahun terakhir adalah 11,3 persen dengan ukuran
rata-rata
sekitar 71.800.000. Rata-rata rasio utang terhadap ekuitas adalah 1,752 yang
bervariasi secara signifikan
dengan standar deviasi 2,66.
6. mempengaruhi perusahaan
Nilai terdapat hubungan positif antara skor CGI dan nilai perusahaan (a140) dan
antara skor RQI dan nilai perusahaan (A240).
Tabel II menyajikan statistik deskriptif untuk variabel-variabel yang kita gunakan
dalam pengujian kami.
Panel A menunjukkan bahwa rata-rata PBV adalah 1,307 dengan standar deviasi
yang tinggi (1,157).
Hal ini menunjukkan bahwa PBVof perusahaan dalam sampel kami bervariasi.
rata-rata
Skor CGI adalah 0.670 dengan variasi yang relatif rendah (deviations¼0.072
standar). skor RQI
juga relatif kecil dengan rata-rata hanya 0,629 dengan standar deviasi 0,132.
Panel B Tabel II menunjukkan peningkatan rata-rata skor CGI dari 0,666 di
2003-0,676 pada tahun 2004. Namun, perbedaannya tidak signifikan secara
statistik. Kami juga menemukan
peningkatan rata-rata skor RQI dari 0,623 pada 2003-0,636 pada tahun 2004.
Namun,
Uji rata-perbedaan kami menunjukkan bahwa peningkatan tersebut tidak
signifikan secara statistik. kita
percaya bahwa masih ada ruang untuk perbaikan untuk kedua CGI dan skor RQI.
berdasarkan
pada industri, kita menemukan perbaikan dalam skor RQI 2003-2004 investasi, tol
jalan, hotel, restoran, transportasi, dan industri pertanian dan mengalami
kerusakan di
manufaktur, konstruksi, perdagangan, real estate, dan kehutanan (tidak
dilaporkan).
Pertumbuhan rata-rata dalam tiga tahun terakhir adalah 11,3 persen dengan ukuran
rata-rata
sekitar 71.800.000. Rata-rata rasio utang terhadap ekuitas adalah 1,752 yang
bervariasi secara signifikan
dengan standar deviasi 2,66.