SlideShare a Scribd company logo
1 of 88
THAHARAH
(BERSUCI)
Pengertian Thaharah
• Thaharah (ٌ‫ة‬َ‫ار‬َ‫ه‬َ‫ط‬) berasal dari bahasa Arab yang
artinya bersih, kebersihan, atau bersuci.
• Menurut istilah adalah membersihkan diri,
pakaian, tempat, dan benda-benda lain
dari najis dan hadats menurut cara-cara
yang ditentukan oleh syariat Islam.
• Kegiatan bersuci dapat dilakukan dengan berwudhu,
tayammum, istinja’ (cebok), mandi, dan bersuci
membersihkan badan, pakaian, dan tempat.
PENTINGNYA BERSUCI
1. Syarat Sah Ritual Ibadah
ْ‫ك‬َّ‫ت‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫مي‬ِ‫ر‬َْ‫َت‬َ‫و‬ ُ‫ور‬ُ‫ه‬َّ‫ط‬‫ال‬ ِ‫الة‬َّ‫الص‬ ُ‫اح‬َ‫ت‬ْ‫ف‬ِ‫م‬ُ‫يم‬ِ‫ل‬ْ‫َّس‬‫ت‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ل‬‫ي‬ِ‫ل‬َْ‫َت‬َ‫و‬ ُ‫ري‬ِ‫ب‬
Dari Ali bin Thalib ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Kunci shalat itu
adalah thaharah, yang mengharamkannya adalah takbir dan
menghalalkannya adalah salam.”
(HR. Abu Daud, Tirmizi, Ibnu Majah)
Contoh
Wudhu sebagai syarat sah shalat
Ritual Ibadah Yang Lain
– Shalat
– Masuk Masjid
– Memegang Mushaf
– Melafadzkan Al-Quran
– Tawaf (mengelilingi Ka’bah saat haji)
– Sa’i (berlari-lari kecil saat haji)
– Khutbah Jumat
2. Disukai Allah
ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُّ‫ب‬ُِ‫ُي‬َ‫و‬ َ‫ني‬ِ‫ب‬‫ا‬َّ‫َّو‬‫الت‬ ُّ‫ب‬ُِ‫ُي‬ ََّ‫اَّلل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ين‬ِ‫ر‬ِ‫ه‬َ‫ط‬َ‫ت‬
Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang taubat dan orang-orang
yang berthaharah (membersihan diri). (QS. Al-Baqarah : 222)
3. Bagian Dari Iman
ِ‫ان‬َْ‫مي‬ِ‫إل‬‫ا‬ ُ‫ر‬ْ‫ط‬َ‫ش‬ ُ‫ر‬ْ‫و‬ُ‫ه‬َّ‫ط‬‫ال‬
Kesucian itu bagian dari Iman (HR. Muslim)
Diagram Thaharah
Thaharah
Jenis
Hakiki Hukmi
Najis Hadats
Ringan Sedang Berat Kecil Besar
Percikkan Cuci Cuci Wudhu Mandi
Tayammum
Warna
Rasa
Aroma
7 air
1 Tanah
Yang ini
kita tutup
dulu yaaa...

Najis
> Non Hewani
• Dalam Islam Terkena Najis Bukan Dosa
– Syariat Yahudi
• mengharuskan memotong anggota badan yang terkena najis
• Merobek pakaian yang kena najis
• Karena kena najis = dosa
– Syariat Islam : boleh kena najis
• Ibadah ritual mensyaratkan suci dari najis
• Najis harus dihilangkan sebelum ibadah
• Benda Najis
– Disucikan dengan :
• Istihalah (perubahan wujud)
• Dibagh (penyamakan kulit bangkai)
• Benda Suci Terkena Najis
– Disucikan dengan
• Pencucian
• Penyiraman
• Pengeringan (samak kulit)
• Pengerikan
• Kesetkan ke Tanah
Pembagian Najis
(berdasarkan tingkat pensucian) :
1. Ringan (Mukhafafah)
2. Pertengahan (Mutawasithoh)
3. Berat (Mughaladhah)
1. Najis Ringan (Mukhafafah)
• Mengapa Ringan?
– Karena untuk mensucikannya cukup ringan
– Cukup dipercikkan air
– Meski masih ada najis sudah dianggap suci
• Dalil
ُّ‫ش‬َ‫ر‬ُ‫ي‬َ‫و‬ ِ‫ة‬َ‫ي‬ِ‫ر‬‫ا‬َْ‫ْل‬َ‫ا‬ ِ‫ل‬ْ‫و‬َ‫ب‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ل‬َ‫س‬ْ‫غ‬ُ‫ي‬ِ‫الم‬ُ‫غ‬ْ‫ل‬َ‫ا‬ ِ‫ل‬ْ‫و‬َ‫ب‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬
Dari As-Sam'i RA berkata bahwa Nabi SAW bersabda,"Air kencing bayi
perempuan harus dicuci sedangkan air kencing bayi laki-laki cukup
dipercikkan air saja. (HR. Abu Daud, An-Nasai dan Al-Hakim)
Bagaimana dengan ini?
Selesai menyusu
2. Najis Berat (Mughaladhah)
• Mengapa Berat?
– Mensucikannya tidak cukup hilang warna, rasa dan
aroma
– Harus dengan ritual khusus : 7 air + 1 tanah
• Dalil
ِ‫يه‬ِ‫ف‬ َ‫غ‬َ‫ل‬َ‫و‬ ْ‫ذ‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫د‬َ‫َح‬‫أ‬ ِ‫ء‬َ‫َن‬ِ‫إ‬ ُ‫ور‬ُ‫ه‬َ‫ط‬َ‫س‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ِ‫س‬ْ‫غ‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ك‬ْ‫ل‬َ‫ا‬ٍ‫ات‬َّ‫ر‬َ‫م‬ َ‫ع‬ْ‫ب‬
ِ‫اب‬َ‫ُّر‬‫لت‬ِ‫ِب‬ َّ‫ن‬ُ‫ُواله‬‫أ‬-ْ‫س‬ُ‫م‬ ُ‫ه‬َ‫ج‬َ‫ر‬ْ‫َخ‬‫أ‬‫م‬ِ‫ل‬
Sucinya wadah air kalian yang diminum anjing adalah dengan
mencucinya tujuh kali, salah satunya dengan tanah. (HR.
Muslim)
• Contoh : Babi - Anjing
3. Pertengahan (Mutawasithoh)
• Batasan : Selain Najis Ringan dan Berat
• Contoh :
– Darah
– Nanah
– Muntah
– Keluar dari Kemaluan Depan Belakang
• Padat : kotoran, batu ginjal, dll
• Cair : kencing, mazi, wadi, darah, dll
• Gas/kentut
– Bangkai
• Disembelih tidak syar’i
• Mati : tercekik, tertanduk, tenggelam, terantuk batu
• Potongan tubuh hewan hidup
• Pensucian : Dihilangkan Secara Fisik :
– Warna
– Rasa
– Aroma
• Metode :
– Pencucian
– Penyiraman
– Penambahan Air
– Pengeringan (samak kulit)
– Pengerikan
– Pengelapan (gosok)
– Kesetkan ke Tanah
– Istihalah (Perubahan Wujud)
• Dikerok
– Aisyah mengerok (mengerik) bekas mani Rasulullah
SAW dengan kukunya
َِّ‫اَّلل‬ ‫ول‬ُ‫س‬َ‫ر‬ ِ‫ب‬ْ‫و‬َ‫ث‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َِّ‫ِن‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ك‬ُ‫ر‬ْ‫َف‬‫أ‬ ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬‫ا‬‫س‬ِ‫ب‬َ‫ِب‬ َ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬
Dahulu Aku mengerik bekas mani Rasulullah SAW bila
sudah mengering (HR. Muslim)
• Penyiraman
َ‫ام‬َ‫ق‬ِ‫إ‬ َ‫ام‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ِ‫د‬ِ‫ج‬ْ‫س‬
َ
‫امل‬ ِ‫يف‬ َ‫ال‬َ‫ب‬َ‫ف‬ ِ‫اب‬َ‫ر‬ْ‫َع‬‫أ‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ‫ا‬‫و‬َُُ‫ق‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ ُُ‫َّا‬‫ن‬‫ال‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ُِّ‫َّب‬‫ن‬‫ال‬ َ‫ال‬َ‫ق‬َ‫ف‬ُ‫ه‬ْ‫و‬ُ‫ع‬َ‫د‬
ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ال‬ْ‫ج‬ِ‫س‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬ْ‫و‬َ‫ب‬ َ‫لى‬َ‫ع‬ ‫ا‬‫و‬ُ‫ق‬ْ‫ي‬ِ‫ر‬َ‫أ‬َ‫و‬ٍ‫اء‬َ‫م‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫وِب‬ُ‫ن‬َ‫ذ‬ ْ‫َو‬‫أ‬ ٍ‫اء‬َ‫م‬
Seorang Arab dusun telah masuk masjid dan kencing di dalamnya. Orang-
orang berdiri untuk menindaknya namun Rasulullah SAW
bersbda,”Biarkan saja dulu, siramilah di atas tempat kencingnya itu
seember air”. (HR. Bukhari)
• Penambahan Air
– Bila air di suatu tempat terkena najis, disucikan dengan
menambahkan air
– Contoh :
– Sumur yang terkena najis,
• Penyamakan
َ‫ر‬ُ‫ه‬َ‫ط‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ُ‫اب‬َ‫ه‬ِِْ‫إل‬‫ا‬ َ‫غ‬ِ‫ب‬ُ‫د‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬
Bila kulit (bangkai) telah disamak, maka telah menjadi
suci (HR. Muslim)
• Hanafi Syafi’i : suci
• Maliki Hambali : tidak suci
• Istihalah (perubahan wujud): (hanafi)
– Khamar
• Anggur – saribuah – fermentasi - khamar - cuka
– Babi
• Babi – dibakar : arang – garam
– Manusia
• Mani – alaqah (segumpal darah) – mudhghah (segumpal
daging) – janin - bayi
• Diusap dengan kain
–Pendapat Hanafi
• Para shahabat Nabi SAW shalat dengan
menyelipkan pedang di pinggang mereka
• Pedang itu bekas membunuh orang kafir dalam jihad
• Pedang mereka tidak dicuci tetapi hanya diusap
dengan kain
• Khusus berlaku pada benda yang licin seperti
pedang atau kaca
• Dikesetkan ke Tanah
ْ‫ل‬َ‫ف‬ ‫ى‬‫َذ‬‫أ‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬َُْ‫ن‬ ْ‫َو‬‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫د‬َ‫َح‬‫أ‬ َّ‫ف‬ُ‫خ‬ َ‫اب‬َ‫َص‬‫أ‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ُ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫و‬ ِ‫ض‬ْ‫ر‬َِْ‫أل‬‫ا‬ ِ‫يف‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ك‬ُ‫ل‬ْ‫د‬َ‫ي‬‫ا‬َ‫م‬ِ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ل‬َ‫ص‬
‫ا‬َ‫م‬َُ‫َل‬ ‫ور‬ُ‫ه‬َ‫ط‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬
Bila sepatu atau sandal kalian terkena najis maka keset-kesetkan
ke tanah dan shalatlah dengan memakai sendal itu. Karena hal
itu sudah mensucikan (HR. Abu Daud)
• Dijemur Hingga Kering
– Tanah yang terkena najis bila terjemur hingga kering
sampai hilang warna dan aroma najis, menjadi suci
ْ‫ت‬َ‫ك‬َ‫ذ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ْ‫ت‬َّ‫ف‬َ‫ج‬ ٍ‫ض‬ْ‫َر‬‫أ‬ ‫ا‬َُّ‫َمي‬‫أ‬
Tanah yang telah mengering maka tanah itu telah suci
(HR. Az-Zaila’i)
• Hanafi : suci
• Maliki Syafi’i Hambali : tidak suci kecuali disiram dulu
1. Najis mukhoffafah
(najis yang ringan)
3. Najis Mutawasithoh
(najis sedang)2. Najis Mugholladhoh
(najis yang berat)
Macam-macam
najis
1
Thaharah
Jenis
Hakiki Hukmi
Najis Hadats
Ringan Sedang Berat Kecil Besar
Percikkan Cuci Cuci Wudhu Mandi
Tayammum
Warna
Rasa
Aroma
7 air
1 Tanah
REVIEW
Yang ini kita
anggap selesai
yaaa... 
Hadats adalah keluarnya sesuatu benda dari khubul dan dubur. Untuk
menghilangkan hadats seseorang haruslah berwudhu ( jika berhadats kecil )
atau dengan mandi besar (jika berhadats besar ).
Hadats
Hadats Kecil Hadats Besar
1. Haid, 2. Nifas, 3. Wiladah,
4. Jima’ 5. Keluar mani bagi laki – laki (
baik disengaja atau tidak )
1. Keluar sesuatu dari dua jalan ( kubul
dan dubur ) atau salah satu dari keduanya,
baik berupa angin atau berupa benda, baik
itu benda najis atau suci, baik yang
keluar itu biasa keluar atau tidak biasa
seperti darah dan lain sebagainya
2. Pada slide berikutnya …
1
dinyatakan hadats kecil atau batal
wudhunya jika:
2). Hilangnya akal sebab gila, mabuk, tidur (kecuali tidurnya dalam keadaan duduk tetap
yang tertutup pintu keluarnya angin / kentut )
3). Bersentuhan kulit antara laki-laki dan perempuan (sama-sama dewasa ) yang hukan
muhrim
4). Menyentuh kubul atau dubur dengan telapak tangan baik sengaja maupun tidak
sengaja, baik milik sendiri maupun milik orang lain, baik anak kecil maupun orang
dewasa.
Adapun cara menghilangkan / mensucikan hadast kecil tersebut adalah dengan
cara berwudhu atau tayamum.
najis2
Najis adalah segala sesuatu yang dipandang kotor oleh syarak ( Hukum Islam). Najis
yang mengenai badan atau pakaian hendaknya segera dibersihkan. Jika tidak segera
dibersihkan akan menimbulkan efek samping yang tidak baik, misalnya kotor, bau,
penyakit dan tidak enak dipandang.
Wudhu
• Disyaratkan Wudhu
– Shalat
– Menyentuh Mushaf (Al-Qur’an)
– Tawaf
– Khutbah Jumat
Rukun wudhu
Rukun Hanafi Maliki Syafi’i Hambali
1. Niat x Ya ya ya
2. Membasuh wajah Ya ya ya Ya
3. Membasuh tangan ya ya ya Ya
4. Mengusap kepala Ya ya ya Ya
5. Membasuh kaki ya ya ya Ya
6. Tertib X X ya Ya
7. Muwalat (tdk terputus) X Ya x Ya
8. Ad-dalk (menggosok tangan
ke anggota wudu)
X ya X X
Jumlah 4 8 6 7
Sunnah-sunnah Wudhu
– Mencuci kedua tangan (di awal wudhu)
– Basmalah
– Kumur + Istinsyak (mencuci rongga hidung)
– Siwak (menggosok gigi)
– Meresapkan air ke jenggot
– Tiga Kali (kec. Kepala)
– Membasahi seluruh kepala
– Membasuh telinga
– Mendahulukan anggota kanan
– Takhil (meratakan air di sela-sela jari)
Batalnya Wudhu
– Keluar sesuatu lewat kemaluan
– Tidur
– Hilang akal
– Menyentuh kemaluan
– Menyentuh kulit lawan jenis non mahram
– Menyentuh najis
Wudhu menurut bahasa artinya bersih, sedangkan
menurut syara’: wudhu adalah membasuh anggota
badan tertentu dengan air dan dengan syarat-syarat
tertentu.
Rukun Wudhu
• Niat
• Membasuh seluruh muka dengan sempurna
• Memasuh kedua tangan sampai siku
• Mengusap atau menyapu sebagian kepala
• Membasuh kedua kaki hingga mata kaki
• Tetib ( berurutan )
Syarat-syarat Wudhu
1. Beragama islam
2. Mumayiz
3. Berhadas kecil
4. Memakai air yang suci dan
mensucikan
5. Tidak ada yang
menghalanginya
sampainya air ke kulit
wudhu
2
Tayammum
• Pengertian
– Bahasa :
• Al-Qashdu : bermaksud
– Istilah
• Mengangkat hadats kecil dan besar dengan menyusapkan
tanah ke wajah dan tangan
• Dalil
–Quran
‫اء‬َ‫م‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫د‬َِ‫َت‬ ْ‫م‬َ‫ل‬َ‫ف‬‫ب‬ِ‫ي‬َ‫ط‬ ‫ا‬‫يد‬َُِ‫ص‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫م‬َّ‫م‬َ‫ي‬َ‫ت‬َ‫ف‬‫ا‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫وه‬ُ‫ج‬ُ‫و‬ِ‫ب‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ح‬َ‫س‬ْ‫ام‬َ‫ف‬
ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ي‬ِ‫د‬ْ‫َي‬‫أ‬َ‫و‬
kemudian kamu tidak mendapat air, maka
bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik,
sapulah wajahmu dan tanganmu. (QS. An-Nisa : 43)
• Dalil
– Hadits
‫د‬ِ‫ج‬ْ‫س‬َ‫م‬ ِ‫ِت‬َّ‫م‬ُِِ‫أل‬َ‫و‬ ِ‫يل‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ل‬ُ‫ك‬ ُ‫ض‬ْ‫َر‬‫أل‬‫ا‬ ْ‫ت‬َ‫ل‬ُُِ‫ج‬َ‫ر‬ ْ‫ت‬َ‫ك‬َ‫ر‬ْ‫َد‬‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ن‬ْ‫َي‬‫أ‬َ‫ف‬ ، ‫ا‬‫ور‬ُ‫ه‬َ‫ط‬َ‫و‬ ‫ا‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ال‬ُ‫ج‬
ُ‫ه‬َ‫ند‬ِ‫ع‬َ‫و‬ ُ‫ه‬ُ‫د‬ِ‫ج‬ْ‫س‬َ‫م‬ ُ‫ه‬َ‫د‬ْ‫ن‬َُِ‫ف‬ ُ‫ة‬َ‫ال‬َّ‫الص‬ ِ‫ِت‬َّ‫ُم‬‫أ‬ُ‫ه‬ُ‫ر‬ْ‫و‬ُ‫ه‬َ‫ط‬
Dari Abi Umamah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Telah dijadikan
tanah seluruhnya untukkku dan ummatku sebagai masjid dan pensuci.
Dimanapun shalat menemukan seseorang dari umatku, maka dia punya
masjid dan media untuk bersci. (HR. Ahmad 5 : 248)
• Hanya berlaku buat Muhammad SAW dan umatnya
• Tidak pernah disyariatkan sebelumnya
‫ي‬ِ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ق‬ ‫د‬َ‫َح‬‫أ‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬َ‫ط‬ُُْ‫ي‬ َْ‫َل‬ ‫ا‬‫س‬َْ‫َخ‬ ُ‫يت‬ِ‫ط‬ْ‫ُع‬‫أ‬:ُ‫ن‬ْ‫ه‬َ‫ش‬ َ‫ة‬َ‫ري‬ِ‫س‬َ‫م‬ ِ‫ب‬ْ‫ع‬ُّ‫لر‬ِ‫ِب‬ ُ‫ت‬ْ‫ر‬ِ‫ص‬ِ‫يل‬ ْ‫ت‬َ‫ل‬ُُِ‫ج‬َ‫و‬ ٍ‫ر‬
ْ‫َد‬‫أ‬ ٍ‫ل‬ُ‫ج‬َ‫ر‬ ‫ا‬َُّ‫َمي‬‫أ‬َ‫ف‬ ‫ا‬‫ور‬ُ‫ه‬َ‫ط‬َ‫و‬ ‫ا‬‫د‬ِ‫ج‬ْ‫س‬َ‫م‬ ُ‫ض‬ْ‫َر‬‫أل‬َ‫ا‬ِ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫ف‬ ُ‫ة‬‫ال‬َّ‫لص‬َ‫ا‬ ُ‫ه‬ْ‫ت‬َ‫ك‬َ‫ر‬
Aku diberikan lima perkara yang tidak diberikan kepada seorang nabi
sebelumku : Aku ditolong dengan dimasukkan rasa takut sebulan
sebelumnya, dijadikan tanah sebagai masjid dan media bersuci, sehingga
dimanapun waktu shalat menemukan seseorang, dia bisa melakukannya.
(HR. Bukhari dan Muslim)
Kapan Dibolehkan Tayammum?
– Tidak Ada Air
– Sakit
– Dingin (yang sangat)
– Air Tidak Terjangkau
– Air Tidak Cukup
– Habisnya Waktu
Cara Tayammum
– Cara Pertama : (Hanafi – Syafi’i)
• Tepukan 1 : wajah
• Tepukan 2 : tangan
– Cara Kedua (Maliki - Hambali)
• Sekali tepuk : wajah langsung tangan
Debu Tayamum
Tayamum di Kendaraan
Yang Membatalkan Tayamum
–Semua yang membatalkan wudhu
–Ditemukan air
–Hilangnya penghalang
3
Mandi Janabah
(Besar)
> Non Hewani
Penyebab
– Haidh
– Nifas
– Melahirkan
– Jima’
– Keluar Mani
– Meninggal
Haram Dilakukan Bagi Yang Berhadas
BESAR:
– Shalat
– Sujud Tilawah
– Puasa
– Tawaf
– Sai
– Memegang Mushaf
– Melafadzkan Quran
– Masuk Masjid
• Shalat
ٍ‫ر‬‫و‬ُ‫ه‬َ‫ط‬ ِْ‫ري‬َ‫غ‬ِ‫ب‬ ‫ة‬َ‫ال‬َ‫ص‬ ‫ل‬َ‫ب‬ْ‫ق‬ُ‫ت‬ َ‫ال‬
Tidak diterima shalat tanpa thaharah (HR. Muslim)
• Tawaf
َّ‫ال‬ِ‫إ‬ ِ‫ة‬َ‫ال‬َّ‫الص‬ ِ‫ة‬َ‫ل‬ِ‫ز‬ْ‫ن‬َِ‫ِب‬ ِ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ل‬ِ‫ِب‬ ُ‫اف‬َ‫و‬َّ‫ط‬‫ال‬ِ‫ط‬ْ‫ن‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫يه‬ِ‫ف‬ ‫ل‬َ‫َح‬‫أ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬ ََّ‫اَّلل‬ َّ‫َن‬‫أ‬َ‫ق‬
Tawaf di sekeliling ka’bah sama dengan shalat, kecuali Allah
membolehkan berbicara (HR. Tirmizy Al-Hakim )
• Menyentuh Mushaf
‫ر‬ِ‫اه‬َ‫ط‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ َ‫ن‬‫آ‬ْ‫ر‬ُ‫ق‬ْ‫ل‬َ‫ا‬ َّ‫س‬ََ‫مي‬ َ‫ال‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬
Janganlah menyentuh mushaf kecuali orang yang suci
dari hadats (HR. Malik)
• Melafadzkan Quran
‫ئ‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ َ‫ب‬ُ‫ن‬ُ‫اْل‬ َ‫ال‬َ‫و‬ ُ‫ض‬ِ‫ائ‬َ‫احل‬ ‫أ‬َ‫ر‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ َ‫ال‬ِ‫آن‬ْ‫ر‬ُ‫ق‬‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬
Wanita yang haidh atau orang yang janabah tidak boleh
membaca sepotong ayat Quran (HR. Tirmizy)
• Masuk Masjid
‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫َي‬‫أ‬ َ‫ِب‬ُ‫َنت‬‫أ‬َ‫و‬ َ‫ة‬َ‫ال‬َّ‫الص‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ب‬َ‫ر‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ َ‫ال‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ن‬َ‫آم‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ََََّّ‫ح‬ ‫ى‬َ‫ار‬َ‫ك‬ُ‫س‬ ْ‫م‬َ‫و‬ َ‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫م‬َ‫ل‬َُْ‫ت‬َ‫ال‬
ََََّّ‫ح‬ ٍ‫يل‬ِ‫ب‬َ‫س‬ ‫ي‬ِ‫ر‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ع‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ ‫ا‬‫ب‬ُ‫ن‬ُ‫ج‬ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ل‬ِ‫س‬َ‫ت‬ْ‫غ‬َ‫ت‬
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu salat, sedang
kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa
yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang
kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja,
hingga kamu mandi.(QS. An-Nisa' : 43)
Tidak ku halalkan masjid bagi orang yang junub dan haidh`.
(HR. Bukhari)
• Rukun
– Niat
– Meratakan Air
• Sunnah
– Mencuci tangan
– Membersihkan kemaluan (depan belakang)
– Menghilangkan najis
– Wudhu
– Mendahulukan kanan
M
• Mandi Sunnah
– Shalat Jumat
– Shalat Ied (Fitri dan Adha)
– Shalat Gerhana
– Sesudah memandikan mayat
– Sadar dari pingsan, gila, mabuk
– Haji / Umrah
Haidh
• Tiga Darah Wanita
– Haidh
• Darah yang keluar karena sehat (setiap bulan)
– Nifas
• Darah yang keluar saat melahirkan dan sesudahnya
– Istihadhah
• Selain haidh dan nifas
• Masa Haidh
– Minimal
• Sekejap : Maliki (kecuali iddah/istibra : 1 hari)
• 1 hari 1 malam : Syafi’i Hambali
• 3 hari 3 malam : Hanafi
– Maksimal
• 10 hari : Hanafi
• 15 hari : Syafi’i Hambali
• Usia Wanita Haidh
– Mulai
• Usia 9 tahun
– Berakhir
• Usia 50 tahun : Hanafi
• Usia 70 tahun : Maliki
• Sampai tidak haidh
• Masa Suci
– Minimal
• 13 hari (Hambali)
• 15 hari (Jumhur)
– Maksimal
• Tak Terhingga
• Haram Dilakukan
– Shalat
– Sujud Tilawah
– Puasa
– Tawaf
– Sai
– Memegang Mushaf
– Melafadzkan Quran
– Masuk Masjid
– Bersetubuh
– Diceraikan
• Iddah Wanita Dicerai (3 Quru`)
– 3 kali haidh
– 3 kali suci
Masa Suci 1 Haidh Masa Suci 2 Haidh Masa Suci 3
Masa Suci 1 Haidh Masa Suci 2 Haidh Masa Suci 3 Haidh Masa Suci 4
1 2 3
1 2 3
Nifas
• Nifas
– Darah yang keluar saat melahirkan dan sesudahnya
• Masa Nifas
– Minimal
• Sekejap
– Maksimal
• 40 hari : Hanafi Hambali
• 60 hari : Syafi’i
• Pengertian Istihadhah
– Keluar darah di luar haidh atau nifas
– Contoh :
• Sebelum usia haidh (9 tahun)
• Setelah lewat usia haidh (50-70 tahun)
• Setelah masa haidh (13-15 hari)
• Sebelum melahirkan – keguguran bukan bayi
• Setelah lewat masa nifas (40-60 hari)
• Hukum
– Batal wudhu
– Berwudhu tiap shalat
– Menyumbat darah
– Hadats Kecil bukan hadats besar
• Tidak wajib mandi janabah
• Tetap wajib shalat puasa
• Tidak berlaku larangan spt haidh & nifas
ALAT UNTUK BERSUCI
AIR BATU DEBU
(TANAH)
a. Air Mutlak yaitu air yang suci dan dapat dipergunakan untuk bersuci serta belum
berubah keadaanya seperi : air sumur, air sumber, air hujan, air laut, air embun, air
sungai, dan air salju.
b. Air Musta`mal yaitu air suci tetapi tidak dapat dipergunakan untuk bersuci karena
telah dipergunakan untuk bersuci sebelumnya.
c. Air Musammas yaitu air suci tetapi makruh digunakan untuk bersuci , seperti air yang
terkena panan matahari; karena dapat mengakibatkan penyakit kulit
d. Air Mutanajis yitu air yang terkena najis. Air ini tidak dapat dipergunakan untuk
bersuci jika telah berubah salah satu sifatnya ( bau, rasa, atau warnanya )
MACAM-MACAM AIR
5
• Air yang suci dan mensucikan serta tidak makruh bila digunakan
dinamakan AIR MUTLAK. Maksudnya adalah bahwa air itu selain
suci, juga dapat digunakan untuk bersuci.
1
Air Mutlak
• 1. Air Langit. Maksudnya adalah air yang berasal dari langit
yaitu air hujan. Air hujan ini dapat digunakan untuk bersuci.
• 2. Air Laut. Air ini juga dapat digunakan untuk bersuci.
• 3. Air Bengawan/Danau.
• 4. Air Sumur.
• 5. Air Sumber. Air yang berasal dari mata air.
• 6. Air Salju.
• 7. Air Embun.
• Air yang suci namun tidak mensucikan. Yaitu
air yang terkena panas matahari (musyammas)
dan air yang suci namun tidak mensucikan yaitu
air yang telah digunakan (musta’mal), air yang
telah berubah karena sebab barang yang
menyampuri air dari perkara yang suci.
2
Musta’mal dalam syafiiyah
• Air sedikit yang telah digunakan untuk mengangkat
hadats dalam fardhu taharah dari hadats. Air itu
menjadi musta`mal apabila jumlahnya sedikit yang
diciduk dengan niat untuk wudhu` atau mandi meski
untuk untuk mencuci tangan yang merupakan bagian
dari sunnah wudhu`.
• Namun bila niatnya hanya untuk menciduknya yang
tidak berkaitan dengan wudhu`, maka belum lagi
dianggap musta`mal.
• Air Mutanajis. Yaitu air yang tercampur dengan
barang najis dan jumlah air yang ada kurang dari 2
kulah.
3
AIR 2 KULLAH
• Para ulama kontemporer mencoba mengukur dengan besaran zaman
sekarang. Dan ternyata dalam ukuran masa kini kira-kira sejumlah 270
liter. (Wahbah az-Zuhaili dalam Al-Fiqhul Islami Wa Adillatuhu.)
LEMBAR TUGAS
1. Apa pengertian thaharah?
2. Sebutkan macam-macam hadats beserta
contohnya!
3. Sebutkan macam-macam najis beserta
contohnya!
4. Bagaimana cara mensucikan hadats?
5. Bagaimana cara mensucikan najis?
LEMBAR JAWABAN
1. Thaharah berasal dari bahasa Arab yang artinya bersih,
kebersihan, atau bersuci.
Menurut istilah syara’, adalah membersihkan diri, pakaian,
tempat, dan benda-benda lain dari najis dan hadats menurut
cara-cara yang ditentukan oleh syariat Islam.
2. Hadats kecil. Ex : Bersentuhan antara kulit laki-laki dan
perempuan yang bukan muhrim, serta sama-sama telah baligh.
Hadats besar. Ex : Berhubungan suami-istri.
LEMBAR JAWABAN
3. Najis Berat (Mughaladzah). Ex : Segala hal yang bersumber
dari tubuh anjing dan babi.
Najis Sedang (Mutawassithah). Ex : Darah, kotoran hewan,
muntah
a. Hukmiyah (di yakini ada najis, tapi tidak ada wujud, bau,
dan rasa). Ex : Kencing yang sudah kering
b. Ainiyah (najis yang masih ada wujudnya).
Najis Ringan (Mukhaffafah). Ex : Air kencing bayi laki-laki
yang hanya makan ASI.
LEMBAR JAWABAN
4. Wudhu, mandi janabat, atau boleh diganti
tayammum bila berhalangan menggunakan air.
5. Mencuci dan membasuhnya dengan air yang suci
sebanyak 7x. Dan salah satu basuhannya
menggunakan air yang bercampur dengan tanah.
(Mughaladzah)
LEMBAR JAWABAN
5. Disiram dengan air suci yang mengalir tanpa harus hilang
warna, bau dan rasanya karena tidak nyata.
(Mutawasitha Hukmiyah)
Di siram dengan air yang mengalir sampai hilang warna,
wujud, dan baunya. (Mutawasitha Ainiyah)
Memercikkan air pada benda yang terkena najis.
(Mukhaffafah)
Referensi
• Kampussyariah.com
• Fiqh Sunnah Sayyid sabiq
• Arsip Pribadi
Segala puji bagi Allah Swt

More Related Content

What's hot

Thaharah.ppt
Thaharah.pptThaharah.ppt
Thaharah.pptimuska
 
Materi fiqih kelas vii
Materi fiqih kelas viiMateri fiqih kelas vii
Materi fiqih kelas viimas_mughni
 
Power point show bab thaharah - tata cara wudhu
Power point show   bab thaharah - tata cara wudhuPower point show   bab thaharah - tata cara wudhu
Power point show bab thaharah - tata cara wudhuSarwiji Majid
 
03 bab taharah 1
03 bab taharah 103 bab taharah 1
03 bab taharah 1wk_aiman
 
Presentasi Power Point Thaharah
Presentasi Power Point ThaharahPresentasi Power Point Thaharah
Presentasi Power Point Thaharahjannahere
 
Fiqih Tharahah
Fiqih TharahahFiqih Tharahah
Fiqih Tharahahimuska
 
Wudhu, mandi, tayammum
Wudhu, mandi, tayammumWudhu, mandi, tayammum
Wudhu, mandi, tayammumN Marwa
 
1. materi tentang thaharah
1. materi tentang thaharah1. materi tentang thaharah
1. materi tentang thaharahasni furoida
 
Piranti thaharah, thaharah dari hadats, wudhu, tayyammum, dan mandi
Piranti thaharah, thaharah dari hadats, wudhu, tayyammum, dan mandiPiranti thaharah, thaharah dari hadats, wudhu, tayyammum, dan mandi
Piranti thaharah, thaharah dari hadats, wudhu, tayyammum, dan mandiapril aulia
 
Slide thoharah
Slide thoharahSlide thoharah
Slide thoharahJusuf AN
 
Semua Bersih Hidup Jadi Nyaman
Semua Bersih Hidup Jadi NyamanSemua Bersih Hidup Jadi Nyaman
Semua Bersih Hidup Jadi Nyamansitisarahrahmania
 

What's hot (20)

Thaharah.ppt
Thaharah.pptThaharah.ppt
Thaharah.ppt
 
Materi fiqih kelas vii
Materi fiqih kelas viiMateri fiqih kelas vii
Materi fiqih kelas vii
 
Power point show bab thaharah - tata cara wudhu
Power point show   bab thaharah - tata cara wudhuPower point show   bab thaharah - tata cara wudhu
Power point show bab thaharah - tata cara wudhu
 
Ppt modul tekpen
Ppt modul tekpenPpt modul tekpen
Ppt modul tekpen
 
03 bab taharah 1
03 bab taharah 103 bab taharah 1
03 bab taharah 1
 
Thaharah
ThaharahThaharah
Thaharah
 
Presentasi Power Point Thaharah
Presentasi Power Point ThaharahPresentasi Power Point Thaharah
Presentasi Power Point Thaharah
 
Fiqih Tharahah
Fiqih TharahahFiqih Tharahah
Fiqih Tharahah
 
Ppt bab v ( thaharoh )
Ppt bab v ( thaharoh )Ppt bab v ( thaharoh )
Ppt bab v ( thaharoh )
 
Wudhu, mandi, tayammum
Wudhu, mandi, tayammumWudhu, mandi, tayammum
Wudhu, mandi, tayammum
 
1. materi tentang thaharah
1. materi tentang thaharah1. materi tentang thaharah
1. materi tentang thaharah
 
Ppt thaharah
Ppt thaharahPpt thaharah
Ppt thaharah
 
Hand out thaharah
Hand out thaharahHand out thaharah
Hand out thaharah
 
Ringkasan Materi PAI Kelas 7 Bab 5 Taharah
Ringkasan Materi PAI Kelas 7 Bab 5 TaharahRingkasan Materi PAI Kelas 7 Bab 5 Taharah
Ringkasan Materi PAI Kelas 7 Bab 5 Taharah
 
Piranti thaharah, thaharah dari hadats, wudhu, tayyammum, dan mandi
Piranti thaharah, thaharah dari hadats, wudhu, tayyammum, dan mandiPiranti thaharah, thaharah dari hadats, wudhu, tayyammum, dan mandi
Piranti thaharah, thaharah dari hadats, wudhu, tayyammum, dan mandi
 
Taharah
TaharahTaharah
Taharah
 
Thaharoh
ThaharohThaharoh
Thaharoh
 
Slide thoharah
Slide thoharahSlide thoharah
Slide thoharah
 
Thaharah
ThaharahThaharah
Thaharah
 
Semua Bersih Hidup Jadi Nyaman
Semua Bersih Hidup Jadi NyamanSemua Bersih Hidup Jadi Nyaman
Semua Bersih Hidup Jadi Nyaman
 

Similar to BAB 3 Semua Bersih, Hidup Jadi Nyaman

semua bersih hidup jadi nyaman
semua bersih hidup jadi nyamansemua bersih hidup jadi nyaman
semua bersih hidup jadi nyamanAlvinKevin2
 
MACAM-MACAM HADATS.pptx
MACAM-MACAM HADATS.pptxMACAM-MACAM HADATS.pptx
MACAM-MACAM HADATS.pptxAlvinKevin2
 
Kel 7 fiqh thaharah
Kel 7 fiqh thaharahKel 7 fiqh thaharah
Kel 7 fiqh thaharahfriskacaca
 
Pelajaran fiqih syar'i
Pelajaran fiqih syar'iPelajaran fiqih syar'i
Pelajaran fiqih syar'iahmad saukani
 
Thaharah des2011
Thaharah des2011Thaharah des2011
Thaharah des2011CG Muhammad
 
Tugas Haidah.pptx
Tugas Haidah.pptxTugas Haidah.pptx
Tugas Haidah.pptxAlex21233
 
ATH-THAHARAH.pptx
ATH-THAHARAH.pptxATH-THAHARAH.pptx
ATH-THAHARAH.pptxmila448993
 
THAHARAH (pengertian) untuk SMP.pptx
THAHARAH (pengertian) untuk SMP.pptxTHAHARAH (pengertian) untuk SMP.pptx
THAHARAH (pengertian) untuk SMP.pptxssuser618a2f
 
Panduan asas fardu ain
Panduan asas fardu ainPanduan asas fardu ain
Panduan asas fardu ainmnir
 
Presentasi Thaharah.pptx
Presentasi Thaharah.pptxPresentasi Thaharah.pptx
Presentasi Thaharah.pptxRachmaRusdi
 
Presentasi Thaharah.pptx
Presentasi Thaharah.pptxPresentasi Thaharah.pptx
Presentasi Thaharah.pptxzaltv2
 

Similar to BAB 3 Semua Bersih, Hidup Jadi Nyaman (20)

semua bersih hidup jadi nyaman
semua bersih hidup jadi nyamansemua bersih hidup jadi nyaman
semua bersih hidup jadi nyaman
 
MACAM-MACAM HADATS.pptx
MACAM-MACAM HADATS.pptxMACAM-MACAM HADATS.pptx
MACAM-MACAM HADATS.pptx
 
Thaharah
ThaharahThaharah
Thaharah
 
Thaharah
ThaharahThaharah
Thaharah
 
Kel 7 fiqh thaharah
Kel 7 fiqh thaharahKel 7 fiqh thaharah
Kel 7 fiqh thaharah
 
Pelajaran fiqih syar'i
Pelajaran fiqih syar'iPelajaran fiqih syar'i
Pelajaran fiqih syar'i
 
Thaharah des2011
Thaharah des2011Thaharah des2011
Thaharah des2011
 
thaharah (1).ppt
thaharah (1).pptthaharah (1).ppt
thaharah (1).ppt
 
THAHARAH
THAHARAHTHAHARAH
THAHARAH
 
Tugas Haidah.pptx
Tugas Haidah.pptxTugas Haidah.pptx
Tugas Haidah.pptx
 
ATH-THAHARAH.pptx
ATH-THAHARAH.pptxATH-THAHARAH.pptx
ATH-THAHARAH.pptx
 
Thaharah
ThaharahThaharah
Thaharah
 
THAHARAH (pengertian) untuk SMP.pptx
THAHARAH (pengertian) untuk SMP.pptxTHAHARAH (pengertian) untuk SMP.pptx
THAHARAH (pengertian) untuk SMP.pptx
 
Fikih Praktis dan Praktik.pptx
Fikih Praktis dan Praktik.pptxFikih Praktis dan Praktik.pptx
Fikih Praktis dan Praktik.pptx
 
Panduan asas fardu ain
Panduan asas fardu ainPanduan asas fardu ain
Panduan asas fardu ain
 
Berwudhu
BerwudhuBerwudhu
Berwudhu
 
Manasik smartUMROH CORDOVA
Manasik smartUMROH CORDOVAManasik smartUMROH CORDOVA
Manasik smartUMROH CORDOVA
 
Bab 1 Thaharah
Bab 1 ThaharahBab 1 Thaharah
Bab 1 Thaharah
 
Presentasi Thaharah.pptx
Presentasi Thaharah.pptxPresentasi Thaharah.pptx
Presentasi Thaharah.pptx
 
Presentasi Thaharah.pptx
Presentasi Thaharah.pptxPresentasi Thaharah.pptx
Presentasi Thaharah.pptx
 

More from RizkyJuliana1

BAB 13 Hidup Lebih Damai dengan Ikhlas, Sabar, dan Pemaaf
BAB 13 Hidup Lebih Damai dengan Ikhlas, Sabar, dan PemaafBAB 13 Hidup Lebih Damai dengan Ikhlas, Sabar, dan Pemaaf
BAB 13 Hidup Lebih Damai dengan Ikhlas, Sabar, dan PemaafRizkyJuliana1
 
BAB 12 Al-Khulafau Ar-Rasyidµn Penerus Perjuangan Nabi Muhammad saw.
BAB 12 Al-Khulafau Ar-Rasyidµn Penerus Perjuangan Nabi Muhammad saw.BAB 12 Al-Khulafau Ar-Rasyidµn Penerus Perjuangan Nabi Muhammad saw.
BAB 12 Al-Khulafau Ar-Rasyidµn Penerus Perjuangan Nabi Muhammad saw.RizkyJuliana1
 
BAB 11 Hijrah ke Madinah, Sebuah Kisah yang Membanggakan
BAB 11 Hijrah ke Madinah, Sebuah Kisah yang MembanggakanBAB 11 Hijrah ke Madinah, Sebuah Kisah yang Membanggakan
BAB 11 Hijrah ke Madinah, Sebuah Kisah yang MembanggakanRizkyJuliana1
 
BAB 10 Islam Memberikan Kemudahan melalui Shalat Jamak dan Qa¡ar
BAB 10 Islam Memberikan Kemudahan melalui Shalat Jamak dan Qa¡arBAB 10 Islam Memberikan Kemudahan melalui Shalat Jamak dan Qa¡ar
BAB 10 Islam Memberikan Kemudahan melalui Shalat Jamak dan Qa¡arRizkyJuliana1
 
BAB 9 Memupuk Rasa Persatuan pada Hari yang Kita Tunggu
BAB 9 Memupuk Rasa Persatuan pada Hari yang Kita TungguBAB 9 Memupuk Rasa Persatuan pada Hari yang Kita Tunggu
BAB 9 Memupuk Rasa Persatuan pada Hari yang Kita TungguRizkyJuliana1
 
BAB 8 Berempati Itu Mudah, Menghormati Itu Indah
BAB 8 Berempati Itu Mudah, Menghormati Itu IndahBAB 8 Berempati Itu Mudah, Menghormati Itu Indah
BAB 8 Berempati Itu Mudah, Menghormati Itu IndahRizkyJuliana1
 
BAB 7 Ingin Meneladani Ketaatan Malaikat-Malaikat Allah Swt.
BAB 7 Ingin Meneladani Ketaatan Malaikat-Malaikat Allah Swt.BAB 7 Ingin Meneladani Ketaatan Malaikat-Malaikat Allah Swt.
BAB 7 Ingin Meneladani Ketaatan Malaikat-Malaikat Allah Swt.RizkyJuliana1
 
BAB 6 Dengan Ilmu Pengetahuan Semua Menjadi Lebih Mudah
BAB 6 Dengan Ilmu Pengetahuan Semua Menjadi Lebih MudahBAB 6 Dengan Ilmu Pengetahuan Semua Menjadi Lebih Mudah
BAB 6 Dengan Ilmu Pengetahuan Semua Menjadi Lebih MudahRizkyJuliana1
 
BAB 5 Selamat Datang Nabi Kekasihku
BAB 5 Selamat Datang Nabi KekasihkuBAB 5 Selamat Datang Nabi Kekasihku
BAB 5 Selamat Datang Nabi KekasihkuRizkyJuliana1
 
BAB 4 Indahnya Kebersaman dengan Berjamaah
BAB 4 Indahnya Kebersaman dengan BerjamaahBAB 4 Indahnya Kebersaman dengan Berjamaah
BAB 4 Indahnya Kebersaman dengan BerjamaahRizkyJuliana1
 
BAB 2 Hidup Tenang dengan Kejujuran, Amanah, dan Istiqomah
BAB 2 Hidup Tenang dengan Kejujuran, Amanah, dan IstiqomahBAB 2 Hidup Tenang dengan Kejujuran, Amanah, dan Istiqomah
BAB 2 Hidup Tenang dengan Kejujuran, Amanah, dan IstiqomahRizkyJuliana1
 
BAB 1 Lebih Dekat dengan Allah Swt. yang Sangat Indah Nama-Nya
BAB 1 Lebih Dekat dengan Allah Swt. yang Sangat Indah Nama-NyaBAB 1 Lebih Dekat dengan Allah Swt. yang Sangat Indah Nama-Nya
BAB 1 Lebih Dekat dengan Allah Swt. yang Sangat Indah Nama-NyaRizkyJuliana1
 

More from RizkyJuliana1 (12)

BAB 13 Hidup Lebih Damai dengan Ikhlas, Sabar, dan Pemaaf
BAB 13 Hidup Lebih Damai dengan Ikhlas, Sabar, dan PemaafBAB 13 Hidup Lebih Damai dengan Ikhlas, Sabar, dan Pemaaf
BAB 13 Hidup Lebih Damai dengan Ikhlas, Sabar, dan Pemaaf
 
BAB 12 Al-Khulafau Ar-Rasyidµn Penerus Perjuangan Nabi Muhammad saw.
BAB 12 Al-Khulafau Ar-Rasyidµn Penerus Perjuangan Nabi Muhammad saw.BAB 12 Al-Khulafau Ar-Rasyidµn Penerus Perjuangan Nabi Muhammad saw.
BAB 12 Al-Khulafau Ar-Rasyidµn Penerus Perjuangan Nabi Muhammad saw.
 
BAB 11 Hijrah ke Madinah, Sebuah Kisah yang Membanggakan
BAB 11 Hijrah ke Madinah, Sebuah Kisah yang MembanggakanBAB 11 Hijrah ke Madinah, Sebuah Kisah yang Membanggakan
BAB 11 Hijrah ke Madinah, Sebuah Kisah yang Membanggakan
 
BAB 10 Islam Memberikan Kemudahan melalui Shalat Jamak dan Qa¡ar
BAB 10 Islam Memberikan Kemudahan melalui Shalat Jamak dan Qa¡arBAB 10 Islam Memberikan Kemudahan melalui Shalat Jamak dan Qa¡ar
BAB 10 Islam Memberikan Kemudahan melalui Shalat Jamak dan Qa¡ar
 
BAB 9 Memupuk Rasa Persatuan pada Hari yang Kita Tunggu
BAB 9 Memupuk Rasa Persatuan pada Hari yang Kita TungguBAB 9 Memupuk Rasa Persatuan pada Hari yang Kita Tunggu
BAB 9 Memupuk Rasa Persatuan pada Hari yang Kita Tunggu
 
BAB 8 Berempati Itu Mudah, Menghormati Itu Indah
BAB 8 Berempati Itu Mudah, Menghormati Itu IndahBAB 8 Berempati Itu Mudah, Menghormati Itu Indah
BAB 8 Berempati Itu Mudah, Menghormati Itu Indah
 
BAB 7 Ingin Meneladani Ketaatan Malaikat-Malaikat Allah Swt.
BAB 7 Ingin Meneladani Ketaatan Malaikat-Malaikat Allah Swt.BAB 7 Ingin Meneladani Ketaatan Malaikat-Malaikat Allah Swt.
BAB 7 Ingin Meneladani Ketaatan Malaikat-Malaikat Allah Swt.
 
BAB 6 Dengan Ilmu Pengetahuan Semua Menjadi Lebih Mudah
BAB 6 Dengan Ilmu Pengetahuan Semua Menjadi Lebih MudahBAB 6 Dengan Ilmu Pengetahuan Semua Menjadi Lebih Mudah
BAB 6 Dengan Ilmu Pengetahuan Semua Menjadi Lebih Mudah
 
BAB 5 Selamat Datang Nabi Kekasihku
BAB 5 Selamat Datang Nabi KekasihkuBAB 5 Selamat Datang Nabi Kekasihku
BAB 5 Selamat Datang Nabi Kekasihku
 
BAB 4 Indahnya Kebersaman dengan Berjamaah
BAB 4 Indahnya Kebersaman dengan BerjamaahBAB 4 Indahnya Kebersaman dengan Berjamaah
BAB 4 Indahnya Kebersaman dengan Berjamaah
 
BAB 2 Hidup Tenang dengan Kejujuran, Amanah, dan Istiqomah
BAB 2 Hidup Tenang dengan Kejujuran, Amanah, dan IstiqomahBAB 2 Hidup Tenang dengan Kejujuran, Amanah, dan Istiqomah
BAB 2 Hidup Tenang dengan Kejujuran, Amanah, dan Istiqomah
 
BAB 1 Lebih Dekat dengan Allah Swt. yang Sangat Indah Nama-Nya
BAB 1 Lebih Dekat dengan Allah Swt. yang Sangat Indah Nama-NyaBAB 1 Lebih Dekat dengan Allah Swt. yang Sangat Indah Nama-Nya
BAB 1 Lebih Dekat dengan Allah Swt. yang Sangat Indah Nama-Nya
 

BAB 3 Semua Bersih, Hidup Jadi Nyaman

  • 2. Pengertian Thaharah • Thaharah (ٌ‫ة‬َ‫ار‬َ‫ه‬َ‫ط‬) berasal dari bahasa Arab yang artinya bersih, kebersihan, atau bersuci. • Menurut istilah adalah membersihkan diri, pakaian, tempat, dan benda-benda lain dari najis dan hadats menurut cara-cara yang ditentukan oleh syariat Islam. • Kegiatan bersuci dapat dilakukan dengan berwudhu, tayammum, istinja’ (cebok), mandi, dan bersuci membersihkan badan, pakaian, dan tempat.
  • 4. 1. Syarat Sah Ritual Ibadah ْ‫ك‬َّ‫ت‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫مي‬ِ‫ر‬َْ‫َت‬َ‫و‬ ُ‫ور‬ُ‫ه‬َّ‫ط‬‫ال‬ ِ‫الة‬َّ‫الص‬ ُ‫اح‬َ‫ت‬ْ‫ف‬ِ‫م‬ُ‫يم‬ِ‫ل‬ْ‫َّس‬‫ت‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ل‬‫ي‬ِ‫ل‬َْ‫َت‬َ‫و‬ ُ‫ري‬ِ‫ب‬ Dari Ali bin Thalib ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Kunci shalat itu adalah thaharah, yang mengharamkannya adalah takbir dan menghalalkannya adalah salam.” (HR. Abu Daud, Tirmizi, Ibnu Majah)
  • 6. Ritual Ibadah Yang Lain – Shalat – Masuk Masjid – Memegang Mushaf – Melafadzkan Al-Quran – Tawaf (mengelilingi Ka’bah saat haji) – Sa’i (berlari-lari kecil saat haji) – Khutbah Jumat
  • 7. 2. Disukai Allah ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُّ‫ب‬ُِ‫ُي‬َ‫و‬ َ‫ني‬ِ‫ب‬‫ا‬َّ‫َّو‬‫الت‬ ُّ‫ب‬ُِ‫ُي‬ ََّ‫اَّلل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ين‬ِ‫ر‬ِ‫ه‬َ‫ط‬َ‫ت‬ Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang taubat dan orang-orang yang berthaharah (membersihan diri). (QS. Al-Baqarah : 222)
  • 8. 3. Bagian Dari Iman ِ‫ان‬َْ‫مي‬ِ‫إل‬‫ا‬ ُ‫ر‬ْ‫ط‬َ‫ش‬ ُ‫ر‬ْ‫و‬ُ‫ه‬َّ‫ط‬‫ال‬ Kesucian itu bagian dari Iman (HR. Muslim)
  • 10. Thaharah Jenis Hakiki Hukmi Najis Hadats Ringan Sedang Berat Kecil Besar Percikkan Cuci Cuci Wudhu Mandi Tayammum Warna Rasa Aroma 7 air 1 Tanah Yang ini kita tutup dulu yaaa... 
  • 12. • Dalam Islam Terkena Najis Bukan Dosa – Syariat Yahudi • mengharuskan memotong anggota badan yang terkena najis • Merobek pakaian yang kena najis • Karena kena najis = dosa – Syariat Islam : boleh kena najis • Ibadah ritual mensyaratkan suci dari najis • Najis harus dihilangkan sebelum ibadah
  • 13. • Benda Najis – Disucikan dengan : • Istihalah (perubahan wujud) • Dibagh (penyamakan kulit bangkai) • Benda Suci Terkena Najis – Disucikan dengan • Pencucian • Penyiraman • Pengeringan (samak kulit) • Pengerikan • Kesetkan ke Tanah
  • 14.
  • 15. Pembagian Najis (berdasarkan tingkat pensucian) : 1. Ringan (Mukhafafah) 2. Pertengahan (Mutawasithoh) 3. Berat (Mughaladhah)
  • 16. 1. Najis Ringan (Mukhafafah) • Mengapa Ringan? – Karena untuk mensucikannya cukup ringan – Cukup dipercikkan air – Meski masih ada najis sudah dianggap suci • Dalil ُّ‫ش‬َ‫ر‬ُ‫ي‬َ‫و‬ ِ‫ة‬َ‫ي‬ِ‫ر‬‫ا‬َْ‫ْل‬َ‫ا‬ ِ‫ل‬ْ‫و‬َ‫ب‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ل‬َ‫س‬ْ‫غ‬ُ‫ي‬ِ‫الم‬ُ‫غ‬ْ‫ل‬َ‫ا‬ ِ‫ل‬ْ‫و‬َ‫ب‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ Dari As-Sam'i RA berkata bahwa Nabi SAW bersabda,"Air kencing bayi perempuan harus dicuci sedangkan air kencing bayi laki-laki cukup dipercikkan air saja. (HR. Abu Daud, An-Nasai dan Al-Hakim)
  • 18. 2. Najis Berat (Mughaladhah) • Mengapa Berat? – Mensucikannya tidak cukup hilang warna, rasa dan aroma – Harus dengan ritual khusus : 7 air + 1 tanah • Dalil ِ‫يه‬ِ‫ف‬ َ‫غ‬َ‫ل‬َ‫و‬ ْ‫ذ‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫د‬َ‫َح‬‫أ‬ ِ‫ء‬َ‫َن‬ِ‫إ‬ ُ‫ور‬ُ‫ه‬َ‫ط‬َ‫س‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ِ‫س‬ْ‫غ‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ك‬ْ‫ل‬َ‫ا‬ٍ‫ات‬َّ‫ر‬َ‫م‬ َ‫ع‬ْ‫ب‬ ِ‫اب‬َ‫ُّر‬‫لت‬ِ‫ِب‬ َّ‫ن‬ُ‫ُواله‬‫أ‬-ْ‫س‬ُ‫م‬ ُ‫ه‬َ‫ج‬َ‫ر‬ْ‫َخ‬‫أ‬‫م‬ِ‫ل‬ Sucinya wadah air kalian yang diminum anjing adalah dengan mencucinya tujuh kali, salah satunya dengan tanah. (HR. Muslim) • Contoh : Babi - Anjing
  • 19.
  • 20. 3. Pertengahan (Mutawasithoh) • Batasan : Selain Najis Ringan dan Berat • Contoh : – Darah – Nanah – Muntah – Keluar dari Kemaluan Depan Belakang • Padat : kotoran, batu ginjal, dll • Cair : kencing, mazi, wadi, darah, dll • Gas/kentut – Bangkai • Disembelih tidak syar’i • Mati : tercekik, tertanduk, tenggelam, terantuk batu • Potongan tubuh hewan hidup
  • 21. • Pensucian : Dihilangkan Secara Fisik : – Warna – Rasa – Aroma • Metode : – Pencucian – Penyiraman – Penambahan Air – Pengeringan (samak kulit) – Pengerikan – Pengelapan (gosok) – Kesetkan ke Tanah – Istihalah (Perubahan Wujud)
  • 22. • Dikerok – Aisyah mengerok (mengerik) bekas mani Rasulullah SAW dengan kukunya َِّ‫اَّلل‬ ‫ول‬ُ‫س‬َ‫ر‬ ِ‫ب‬ْ‫و‬َ‫ث‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َِّ‫ِن‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ك‬ُ‫ر‬ْ‫َف‬‫أ‬ ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬‫ا‬‫س‬ِ‫ب‬َ‫ِب‬ َ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ Dahulu Aku mengerik bekas mani Rasulullah SAW bila sudah mengering (HR. Muslim)
  • 23. • Penyiraman َ‫ام‬َ‫ق‬ِ‫إ‬ َ‫ام‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ِ‫د‬ِ‫ج‬ْ‫س‬ َ ‫امل‬ ِ‫يف‬ َ‫ال‬َ‫ب‬َ‫ف‬ ِ‫اب‬َ‫ر‬ْ‫َع‬‫أ‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ‫ا‬‫و‬َُُ‫ق‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ ُُ‫َّا‬‫ن‬‫ال‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ُِّ‫َّب‬‫ن‬‫ال‬ َ‫ال‬َ‫ق‬َ‫ف‬ُ‫ه‬ْ‫و‬ُ‫ع‬َ‫د‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ال‬ْ‫ج‬ِ‫س‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬ْ‫و‬َ‫ب‬ َ‫لى‬َ‫ع‬ ‫ا‬‫و‬ُ‫ق‬ْ‫ي‬ِ‫ر‬َ‫أ‬َ‫و‬ٍ‫اء‬َ‫م‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫وِب‬ُ‫ن‬َ‫ذ‬ ْ‫َو‬‫أ‬ ٍ‫اء‬َ‫م‬ Seorang Arab dusun telah masuk masjid dan kencing di dalamnya. Orang- orang berdiri untuk menindaknya namun Rasulullah SAW bersbda,”Biarkan saja dulu, siramilah di atas tempat kencingnya itu seember air”. (HR. Bukhari)
  • 24. • Penambahan Air – Bila air di suatu tempat terkena najis, disucikan dengan menambahkan air – Contoh : – Sumur yang terkena najis,
  • 25. • Penyamakan َ‫ر‬ُ‫ه‬َ‫ط‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ُ‫اب‬َ‫ه‬ِِْ‫إل‬‫ا‬ َ‫غ‬ِ‫ب‬ُ‫د‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ Bila kulit (bangkai) telah disamak, maka telah menjadi suci (HR. Muslim) • Hanafi Syafi’i : suci • Maliki Hambali : tidak suci
  • 26. • Istihalah (perubahan wujud): (hanafi) – Khamar • Anggur – saribuah – fermentasi - khamar - cuka – Babi • Babi – dibakar : arang – garam – Manusia • Mani – alaqah (segumpal darah) – mudhghah (segumpal daging) – janin - bayi
  • 27. • Diusap dengan kain –Pendapat Hanafi • Para shahabat Nabi SAW shalat dengan menyelipkan pedang di pinggang mereka • Pedang itu bekas membunuh orang kafir dalam jihad • Pedang mereka tidak dicuci tetapi hanya diusap dengan kain • Khusus berlaku pada benda yang licin seperti pedang atau kaca
  • 28. • Dikesetkan ke Tanah ْ‫ل‬َ‫ف‬ ‫ى‬‫َذ‬‫أ‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬َُْ‫ن‬ ْ‫َو‬‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫د‬َ‫َح‬‫أ‬ َّ‫ف‬ُ‫خ‬ َ‫اب‬َ‫َص‬‫أ‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ُ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫و‬ ِ‫ض‬ْ‫ر‬َِْ‫أل‬‫ا‬ ِ‫يف‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ك‬ُ‫ل‬ْ‫د‬َ‫ي‬‫ا‬َ‫م‬ِ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ل‬َ‫ص‬ ‫ا‬َ‫م‬َُ‫َل‬ ‫ور‬ُ‫ه‬َ‫ط‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ Bila sepatu atau sandal kalian terkena najis maka keset-kesetkan ke tanah dan shalatlah dengan memakai sendal itu. Karena hal itu sudah mensucikan (HR. Abu Daud)
  • 29. • Dijemur Hingga Kering – Tanah yang terkena najis bila terjemur hingga kering sampai hilang warna dan aroma najis, menjadi suci ْ‫ت‬َ‫ك‬َ‫ذ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ْ‫ت‬َّ‫ف‬َ‫ج‬ ٍ‫ض‬ْ‫َر‬‫أ‬ ‫ا‬َُّ‫َمي‬‫أ‬ Tanah yang telah mengering maka tanah itu telah suci (HR. Az-Zaila’i) • Hanafi : suci • Maliki Syafi’i Hambali : tidak suci kecuali disiram dulu
  • 30. 1. Najis mukhoffafah (najis yang ringan) 3. Najis Mutawasithoh (najis sedang)2. Najis Mugholladhoh (najis yang berat) Macam-macam najis 1
  • 31. Thaharah Jenis Hakiki Hukmi Najis Hadats Ringan Sedang Berat Kecil Besar Percikkan Cuci Cuci Wudhu Mandi Tayammum Warna Rasa Aroma 7 air 1 Tanah REVIEW Yang ini kita anggap selesai yaaa... 
  • 32. Hadats adalah keluarnya sesuatu benda dari khubul dan dubur. Untuk menghilangkan hadats seseorang haruslah berwudhu ( jika berhadats kecil ) atau dengan mandi besar (jika berhadats besar ). Hadats Hadats Kecil Hadats Besar 1. Haid, 2. Nifas, 3. Wiladah, 4. Jima’ 5. Keluar mani bagi laki – laki ( baik disengaja atau tidak ) 1. Keluar sesuatu dari dua jalan ( kubul dan dubur ) atau salah satu dari keduanya, baik berupa angin atau berupa benda, baik itu benda najis atau suci, baik yang keluar itu biasa keluar atau tidak biasa seperti darah dan lain sebagainya 2. Pada slide berikutnya … 1 dinyatakan hadats kecil atau batal wudhunya jika:
  • 33. 2). Hilangnya akal sebab gila, mabuk, tidur (kecuali tidurnya dalam keadaan duduk tetap yang tertutup pintu keluarnya angin / kentut ) 3). Bersentuhan kulit antara laki-laki dan perempuan (sama-sama dewasa ) yang hukan muhrim 4). Menyentuh kubul atau dubur dengan telapak tangan baik sengaja maupun tidak sengaja, baik milik sendiri maupun milik orang lain, baik anak kecil maupun orang dewasa. Adapun cara menghilangkan / mensucikan hadast kecil tersebut adalah dengan cara berwudhu atau tayamum. najis2 Najis adalah segala sesuatu yang dipandang kotor oleh syarak ( Hukum Islam). Najis yang mengenai badan atau pakaian hendaknya segera dibersihkan. Jika tidak segera dibersihkan akan menimbulkan efek samping yang tidak baik, misalnya kotor, bau, penyakit dan tidak enak dipandang.
  • 34. Wudhu
  • 35. • Disyaratkan Wudhu – Shalat – Menyentuh Mushaf (Al-Qur’an) – Tawaf – Khutbah Jumat
  • 36. Rukun wudhu Rukun Hanafi Maliki Syafi’i Hambali 1. Niat x Ya ya ya 2. Membasuh wajah Ya ya ya Ya 3. Membasuh tangan ya ya ya Ya 4. Mengusap kepala Ya ya ya Ya 5. Membasuh kaki ya ya ya Ya 6. Tertib X X ya Ya 7. Muwalat (tdk terputus) X Ya x Ya 8. Ad-dalk (menggosok tangan ke anggota wudu) X ya X X Jumlah 4 8 6 7
  • 37. Sunnah-sunnah Wudhu – Mencuci kedua tangan (di awal wudhu) – Basmalah – Kumur + Istinsyak (mencuci rongga hidung) – Siwak (menggosok gigi) – Meresapkan air ke jenggot – Tiga Kali (kec. Kepala) – Membasahi seluruh kepala – Membasuh telinga – Mendahulukan anggota kanan – Takhil (meratakan air di sela-sela jari)
  • 38. Batalnya Wudhu – Keluar sesuatu lewat kemaluan – Tidur – Hilang akal – Menyentuh kemaluan – Menyentuh kulit lawan jenis non mahram – Menyentuh najis
  • 39. Wudhu menurut bahasa artinya bersih, sedangkan menurut syara’: wudhu adalah membasuh anggota badan tertentu dengan air dan dengan syarat-syarat tertentu. Rukun Wudhu • Niat • Membasuh seluruh muka dengan sempurna • Memasuh kedua tangan sampai siku • Mengusap atau menyapu sebagian kepala • Membasuh kedua kaki hingga mata kaki • Tetib ( berurutan ) Syarat-syarat Wudhu 1. Beragama islam 2. Mumayiz 3. Berhadas kecil 4. Memakai air yang suci dan mensucikan 5. Tidak ada yang menghalanginya sampainya air ke kulit wudhu 2
  • 41. • Pengertian – Bahasa : • Al-Qashdu : bermaksud – Istilah • Mengangkat hadats kecil dan besar dengan menyusapkan tanah ke wajah dan tangan
  • 42. • Dalil –Quran ‫اء‬َ‫م‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫د‬َِ‫َت‬ ْ‫م‬َ‫ل‬َ‫ف‬‫ب‬ِ‫ي‬َ‫ط‬ ‫ا‬‫يد‬َُِ‫ص‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫م‬َّ‫م‬َ‫ي‬َ‫ت‬َ‫ف‬‫ا‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫وه‬ُ‫ج‬ُ‫و‬ِ‫ب‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ح‬َ‫س‬ْ‫ام‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ي‬ِ‫د‬ْ‫َي‬‫أ‬َ‫و‬ kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik, sapulah wajahmu dan tanganmu. (QS. An-Nisa : 43)
  • 43. • Dalil – Hadits ‫د‬ِ‫ج‬ْ‫س‬َ‫م‬ ِ‫ِت‬َّ‫م‬ُِِ‫أل‬َ‫و‬ ِ‫يل‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ل‬ُ‫ك‬ ُ‫ض‬ْ‫َر‬‫أل‬‫ا‬ ْ‫ت‬َ‫ل‬ُُِ‫ج‬َ‫ر‬ ْ‫ت‬َ‫ك‬َ‫ر‬ْ‫َد‬‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ن‬ْ‫َي‬‫أ‬َ‫ف‬ ، ‫ا‬‫ور‬ُ‫ه‬َ‫ط‬َ‫و‬ ‫ا‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ال‬ُ‫ج‬ ُ‫ه‬َ‫ند‬ِ‫ع‬َ‫و‬ ُ‫ه‬ُ‫د‬ِ‫ج‬ْ‫س‬َ‫م‬ ُ‫ه‬َ‫د‬ْ‫ن‬َُِ‫ف‬ ُ‫ة‬َ‫ال‬َّ‫الص‬ ِ‫ِت‬َّ‫ُم‬‫أ‬ُ‫ه‬ُ‫ر‬ْ‫و‬ُ‫ه‬َ‫ط‬ Dari Abi Umamah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Telah dijadikan tanah seluruhnya untukkku dan ummatku sebagai masjid dan pensuci. Dimanapun shalat menemukan seseorang dari umatku, maka dia punya masjid dan media untuk bersci. (HR. Ahmad 5 : 248)
  • 44. • Hanya berlaku buat Muhammad SAW dan umatnya • Tidak pernah disyariatkan sebelumnya ‫ي‬ِ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ق‬ ‫د‬َ‫َح‬‫أ‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬َ‫ط‬ُُْ‫ي‬ َْ‫َل‬ ‫ا‬‫س‬َْ‫َخ‬ ُ‫يت‬ِ‫ط‬ْ‫ُع‬‫أ‬:ُ‫ن‬ْ‫ه‬َ‫ش‬ َ‫ة‬َ‫ري‬ِ‫س‬َ‫م‬ ِ‫ب‬ْ‫ع‬ُّ‫لر‬ِ‫ِب‬ ُ‫ت‬ْ‫ر‬ِ‫ص‬ِ‫يل‬ ْ‫ت‬َ‫ل‬ُُِ‫ج‬َ‫و‬ ٍ‫ر‬ ْ‫َد‬‫أ‬ ٍ‫ل‬ُ‫ج‬َ‫ر‬ ‫ا‬َُّ‫َمي‬‫أ‬َ‫ف‬ ‫ا‬‫ور‬ُ‫ه‬َ‫ط‬َ‫و‬ ‫ا‬‫د‬ِ‫ج‬ْ‫س‬َ‫م‬ ُ‫ض‬ْ‫َر‬‫أل‬َ‫ا‬ِ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫ف‬ ُ‫ة‬‫ال‬َّ‫لص‬َ‫ا‬ ُ‫ه‬ْ‫ت‬َ‫ك‬َ‫ر‬ Aku diberikan lima perkara yang tidak diberikan kepada seorang nabi sebelumku : Aku ditolong dengan dimasukkan rasa takut sebulan sebelumnya, dijadikan tanah sebagai masjid dan media bersuci, sehingga dimanapun waktu shalat menemukan seseorang, dia bisa melakukannya. (HR. Bukhari dan Muslim)
  • 45. Kapan Dibolehkan Tayammum? – Tidak Ada Air – Sakit – Dingin (yang sangat) – Air Tidak Terjangkau – Air Tidak Cukup – Habisnya Waktu
  • 46. Cara Tayammum – Cara Pertama : (Hanafi – Syafi’i) • Tepukan 1 : wajah • Tepukan 2 : tangan – Cara Kedua (Maliki - Hambali) • Sekali tepuk : wajah langsung tangan
  • 49. Yang Membatalkan Tayamum –Semua yang membatalkan wudhu –Ditemukan air –Hilangnya penghalang 3
  • 51. Penyebab – Haidh – Nifas – Melahirkan – Jima’ – Keluar Mani – Meninggal
  • 52. Haram Dilakukan Bagi Yang Berhadas BESAR: – Shalat – Sujud Tilawah – Puasa – Tawaf – Sai – Memegang Mushaf – Melafadzkan Quran – Masuk Masjid
  • 53. • Shalat ٍ‫ر‬‫و‬ُ‫ه‬َ‫ط‬ ِْ‫ري‬َ‫غ‬ِ‫ب‬ ‫ة‬َ‫ال‬َ‫ص‬ ‫ل‬َ‫ب‬ْ‫ق‬ُ‫ت‬ َ‫ال‬ Tidak diterima shalat tanpa thaharah (HR. Muslim)
  • 54. • Tawaf َّ‫ال‬ِ‫إ‬ ِ‫ة‬َ‫ال‬َّ‫الص‬ ِ‫ة‬َ‫ل‬ِ‫ز‬ْ‫ن‬َِ‫ِب‬ ِ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ل‬ِ‫ِب‬ ُ‫اف‬َ‫و‬َّ‫ط‬‫ال‬ِ‫ط‬ْ‫ن‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫يه‬ِ‫ف‬ ‫ل‬َ‫َح‬‫أ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬ ََّ‫اَّلل‬ َّ‫َن‬‫أ‬َ‫ق‬ Tawaf di sekeliling ka’bah sama dengan shalat, kecuali Allah membolehkan berbicara (HR. Tirmizy Al-Hakim )
  • 55. • Menyentuh Mushaf ‫ر‬ِ‫اه‬َ‫ط‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ َ‫ن‬‫آ‬ْ‫ر‬ُ‫ق‬ْ‫ل‬َ‫ا‬ َّ‫س‬ََ‫مي‬ َ‫ال‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ Janganlah menyentuh mushaf kecuali orang yang suci dari hadats (HR. Malik)
  • 56. • Melafadzkan Quran ‫ئ‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ َ‫ب‬ُ‫ن‬ُ‫اْل‬ َ‫ال‬َ‫و‬ ُ‫ض‬ِ‫ائ‬َ‫احل‬ ‫أ‬َ‫ر‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ َ‫ال‬ِ‫آن‬ْ‫ر‬ُ‫ق‬‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬ Wanita yang haidh atau orang yang janabah tidak boleh membaca sepotong ayat Quran (HR. Tirmizy)
  • 57. • Masuk Masjid ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫َي‬‫أ‬ َ‫ِب‬ُ‫َنت‬‫أ‬َ‫و‬ َ‫ة‬َ‫ال‬َّ‫الص‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ب‬َ‫ر‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ َ‫ال‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ن‬َ‫آم‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ََََّّ‫ح‬ ‫ى‬َ‫ار‬َ‫ك‬ُ‫س‬ ْ‫م‬َ‫و‬ َ‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫م‬َ‫ل‬َُْ‫ت‬َ‫ال‬ ََََّّ‫ح‬ ٍ‫يل‬ِ‫ب‬َ‫س‬ ‫ي‬ِ‫ر‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ع‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ ‫ا‬‫ب‬ُ‫ن‬ُ‫ج‬ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ل‬ِ‫س‬َ‫ت‬ْ‫غ‬َ‫ت‬ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu salat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi.(QS. An-Nisa' : 43) Tidak ku halalkan masjid bagi orang yang junub dan haidh`. (HR. Bukhari)
  • 58. • Rukun – Niat – Meratakan Air
  • 59. • Sunnah – Mencuci tangan – Membersihkan kemaluan (depan belakang) – Menghilangkan najis – Wudhu – Mendahulukan kanan M
  • 60. • Mandi Sunnah – Shalat Jumat – Shalat Ied (Fitri dan Adha) – Shalat Gerhana – Sesudah memandikan mayat – Sadar dari pingsan, gila, mabuk – Haji / Umrah
  • 61. Haidh
  • 62. • Tiga Darah Wanita – Haidh • Darah yang keluar karena sehat (setiap bulan) – Nifas • Darah yang keluar saat melahirkan dan sesudahnya – Istihadhah • Selain haidh dan nifas
  • 63. • Masa Haidh – Minimal • Sekejap : Maliki (kecuali iddah/istibra : 1 hari) • 1 hari 1 malam : Syafi’i Hambali • 3 hari 3 malam : Hanafi – Maksimal • 10 hari : Hanafi • 15 hari : Syafi’i Hambali
  • 64. • Usia Wanita Haidh – Mulai • Usia 9 tahun – Berakhir • Usia 50 tahun : Hanafi • Usia 70 tahun : Maliki • Sampai tidak haidh
  • 65. • Masa Suci – Minimal • 13 hari (Hambali) • 15 hari (Jumhur) – Maksimal • Tak Terhingga
  • 66. • Haram Dilakukan – Shalat – Sujud Tilawah – Puasa – Tawaf – Sai – Memegang Mushaf – Melafadzkan Quran – Masuk Masjid – Bersetubuh – Diceraikan
  • 67. • Iddah Wanita Dicerai (3 Quru`) – 3 kali haidh – 3 kali suci Masa Suci 1 Haidh Masa Suci 2 Haidh Masa Suci 3 Masa Suci 1 Haidh Masa Suci 2 Haidh Masa Suci 3 Haidh Masa Suci 4 1 2 3 1 2 3
  • 68. Nifas
  • 69. • Nifas – Darah yang keluar saat melahirkan dan sesudahnya • Masa Nifas – Minimal • Sekejap – Maksimal • 40 hari : Hanafi Hambali • 60 hari : Syafi’i
  • 70. • Pengertian Istihadhah – Keluar darah di luar haidh atau nifas – Contoh : • Sebelum usia haidh (9 tahun) • Setelah lewat usia haidh (50-70 tahun) • Setelah masa haidh (13-15 hari) • Sebelum melahirkan – keguguran bukan bayi • Setelah lewat masa nifas (40-60 hari)
  • 71. • Hukum – Batal wudhu – Berwudhu tiap shalat – Menyumbat darah – Hadats Kecil bukan hadats besar • Tidak wajib mandi janabah • Tetap wajib shalat puasa • Tidak berlaku larangan spt haidh & nifas
  • 72. ALAT UNTUK BERSUCI AIR BATU DEBU (TANAH) a. Air Mutlak yaitu air yang suci dan dapat dipergunakan untuk bersuci serta belum berubah keadaanya seperi : air sumur, air sumber, air hujan, air laut, air embun, air sungai, dan air salju. b. Air Musta`mal yaitu air suci tetapi tidak dapat dipergunakan untuk bersuci karena telah dipergunakan untuk bersuci sebelumnya. c. Air Musammas yaitu air suci tetapi makruh digunakan untuk bersuci , seperti air yang terkena panan matahari; karena dapat mengakibatkan penyakit kulit d. Air Mutanajis yitu air yang terkena najis. Air ini tidak dapat dipergunakan untuk bersuci jika telah berubah salah satu sifatnya ( bau, rasa, atau warnanya ) MACAM-MACAM AIR 5
  • 73. • Air yang suci dan mensucikan serta tidak makruh bila digunakan dinamakan AIR MUTLAK. Maksudnya adalah bahwa air itu selain suci, juga dapat digunakan untuk bersuci. 1
  • 74. Air Mutlak • 1. Air Langit. Maksudnya adalah air yang berasal dari langit yaitu air hujan. Air hujan ini dapat digunakan untuk bersuci. • 2. Air Laut. Air ini juga dapat digunakan untuk bersuci. • 3. Air Bengawan/Danau. • 4. Air Sumur. • 5. Air Sumber. Air yang berasal dari mata air. • 6. Air Salju. • 7. Air Embun.
  • 75.
  • 76. • Air yang suci namun tidak mensucikan. Yaitu air yang terkena panas matahari (musyammas) dan air yang suci namun tidak mensucikan yaitu air yang telah digunakan (musta’mal), air yang telah berubah karena sebab barang yang menyampuri air dari perkara yang suci. 2
  • 77. Musta’mal dalam syafiiyah • Air sedikit yang telah digunakan untuk mengangkat hadats dalam fardhu taharah dari hadats. Air itu menjadi musta`mal apabila jumlahnya sedikit yang diciduk dengan niat untuk wudhu` atau mandi meski untuk untuk mencuci tangan yang merupakan bagian dari sunnah wudhu`. • Namun bila niatnya hanya untuk menciduknya yang tidak berkaitan dengan wudhu`, maka belum lagi dianggap musta`mal.
  • 78. • Air Mutanajis. Yaitu air yang tercampur dengan barang najis dan jumlah air yang ada kurang dari 2 kulah. 3
  • 79. AIR 2 KULLAH • Para ulama kontemporer mencoba mengukur dengan besaran zaman sekarang. Dan ternyata dalam ukuran masa kini kira-kira sejumlah 270 liter. (Wahbah az-Zuhaili dalam Al-Fiqhul Islami Wa Adillatuhu.)
  • 80.
  • 81.
  • 82. LEMBAR TUGAS 1. Apa pengertian thaharah? 2. Sebutkan macam-macam hadats beserta contohnya! 3. Sebutkan macam-macam najis beserta contohnya! 4. Bagaimana cara mensucikan hadats? 5. Bagaimana cara mensucikan najis?
  • 83. LEMBAR JAWABAN 1. Thaharah berasal dari bahasa Arab yang artinya bersih, kebersihan, atau bersuci. Menurut istilah syara’, adalah membersihkan diri, pakaian, tempat, dan benda-benda lain dari najis dan hadats menurut cara-cara yang ditentukan oleh syariat Islam. 2. Hadats kecil. Ex : Bersentuhan antara kulit laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim, serta sama-sama telah baligh. Hadats besar. Ex : Berhubungan suami-istri.
  • 84. LEMBAR JAWABAN 3. Najis Berat (Mughaladzah). Ex : Segala hal yang bersumber dari tubuh anjing dan babi. Najis Sedang (Mutawassithah). Ex : Darah, kotoran hewan, muntah a. Hukmiyah (di yakini ada najis, tapi tidak ada wujud, bau, dan rasa). Ex : Kencing yang sudah kering b. Ainiyah (najis yang masih ada wujudnya). Najis Ringan (Mukhaffafah). Ex : Air kencing bayi laki-laki yang hanya makan ASI.
  • 85. LEMBAR JAWABAN 4. Wudhu, mandi janabat, atau boleh diganti tayammum bila berhalangan menggunakan air. 5. Mencuci dan membasuhnya dengan air yang suci sebanyak 7x. Dan salah satu basuhannya menggunakan air yang bercampur dengan tanah. (Mughaladzah)
  • 86. LEMBAR JAWABAN 5. Disiram dengan air suci yang mengalir tanpa harus hilang warna, bau dan rasanya karena tidak nyata. (Mutawasitha Hukmiyah) Di siram dengan air yang mengalir sampai hilang warna, wujud, dan baunya. (Mutawasitha Ainiyah) Memercikkan air pada benda yang terkena najis. (Mukhaffafah)
  • 87. Referensi • Kampussyariah.com • Fiqh Sunnah Sayyid sabiq • Arsip Pribadi
  • 88. Segala puji bagi Allah Swt