Dokumen ini membahas tentang persiapan dan pelaksanaan ibadah haji, mulai dari persiapan sebelum berangkat ke Arab Saudi, kegiatan di Madinah dan Makkah seperti ziarah, thawaf, sa'i, hingga pelaksanaan wukuf di Arafah dan melontarkan jumroh di Mina. Dokumen ini memberikan panduan praktis bagi jamaah haji.
2. 1. PERSIAPAN SEBELUM BERANGKAT KE ASRAMA HAJI
- Menyelesaikan tanggungjawab kepada keluarga,
pekerjaan dan hutang-piutang.
a. Persiapan Mental
- Bertaubat dan memperbanyak zikir serta mohon
bimbingan dari Allah Swt.
- Silaturrahim dengan keluarga, kawan, jiran tetangga
dan masyarakat dengan mohon maaf dan do’a restu.
3. b. Persiapan Material
- Mempersiapkan bekal di perjalanan secukupnya
dan bekal keluarga yang ditinggalkan.
- Melaksanakan Walimatussafar (kenduri) bagi
yang mampu.
- Membawa perlengkapan seperi :
* pakaian ihrom + 2 stel
* pakaian Seragam Nasional
* pakaian harian + 5 stel sebaiknya warna polos.
Dan pakaian bagi wanita jangan transparan.
- Tidak boleh membawa benda tajam, kompor,
minyak goreng, dan lain-lain. Yang
membahayakan penerbangan.
4. 2. PEMBERANGKATAN
a. Dirumah Sebelum Berangkat
- Shalat Sunat Safar 2 raka’at.
- Berdo’a untuk keselamatan di perjalanan dan
keluarga yang ditinggalkan.
b. Diperjalanan ke Asrama Haji
- Memperbanyak zikir dan do’a.
- Boleh membaca Talbiyah.
- Sudah berlaku hukum musafir. Yakni boleh
jama’ dan qosar dalam shalat, kecuali
di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
5. 3. DI ASRAMA HAJI MEDAN
a. Saat Kedatangan
- Menyerahkan Surat Panggilan Masuk Asrama (SPMA), Dalam
hal ini SPMA diserahkan secara kolektif oleh instansi Kantor
Kementerian Agama Kabupaten Labuhanbatu yang ditanggung-
jawabi oleh Kepala Seksi Peny. Haji dan Umroh.
- Menerima Konsumsi dan Akomodasi.
- Pemeriksaan Kesehatan terakhir.
- Penimbangan dan Pemeriksaan barang bawaan (koper)
b. Masuk Asrama Haji
- Istirahat yang cukup.
- Pembinaan Manasik.
- Pelayanan Kesehatan.
- Menerima Gelang Identitas dan Paspor
- Menerima Uang Living Cost dalam bentu mata uang Riyal
(RAS 1.500).
- Tidak diperkenankan keluar dari Asrama Haji untuk keamanan
dan keselamatan
6. 4. DI PESAWAT
a. Patuhi petunjuk dari petugas dan awak kabin (Pramugari).
b. Banyak berzikir dan membaca Al-Qur’an.
c. Duduk tenang jangan hilir-mudik.
d. Apabila ke kamar mandihubungi pramugari dan hindari
penggunaan air di lantai pesawat, karena dapat
membahayakan penerbangan.
e. Apabila buang air kecil/besar dengan cara duduk di kloset
dan membersihkan dengan tissue.
f. Perhatikan petunjuk dalam penerbangan.
g. Apabila kesehatan terganggu, segera hubungi Petugas
Kloter.
7. 5. KEGIATAN DI ARAB SAUDI
a. Di Bandara King Abdul Aziz (Jeddah)/AMAA (madinah)
- Turun dari pesawat dengan tertib jangan lupa tas
tentengan dan tas paspor.
- Menunggu di ruang tunggu.
- Antri di Loket sambil menunjukkan Paspor kepada
petugas Imigrasi (Laki-laki kepada Laki-laki dan
Perempuan kepada Perempuan).
- Mencari barang bawaan dengan mempersiapkan
kunci koper dan diperiksa Petugas Bea Cukai.
- Setelah diperiksa dan diberi tanda, maka keluar
dengan tertib.
8. - Barang bawaan diserahkan kepada kuli (Ummal)
untuk dimuat ke Troli (gerobak).
- Istirahat di tempat yang telah ditentukan.
- Kamar mandi Pria dan Wanita terpisah.
Keluar/masuk kamar mandi harus menutup aurat.
- Penggunaan kran air bulat cukup ditekan, secara
otomatis air akan keluar dan akan berhenti sendiri.
- Selama menunggu keberangkatan disediakan
konsumsi.
- Menjaga keutuhan rombongan yang telah dibentuk di
tanah air.
9. b. Di Madinah (Gelombang I)
- Jama’ah Menempati Pondokan yang telah ditentukan
untuk selama + 8 hari.
- Sebelum keluar dari pemondokan perhatikan nomor hotel
(pondokan) dan kenali lingkungan sekitar agar tidak
sesat/keliru.
- Melaksanakan shalat Arba’in bagi yang mampu. Bagi
yang tidak jangan dipaksakan.
- Hati-hati ditempat yang berdesak-desakan, seperti di
Raudhah.
- Hari pertama kedatangan hendaklah melakukan ziarah ke
Makam Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar Ash Siddik,
Umar Bin Khattab dan ke Pemakaman Umum “Baqi”.
10. - Setelah hari ke-2 atau ke-3 berziarah ke Jabal Uhud, Masjid
Qiblatain, Masjid Quba, Masjid Sab’ah yang di koordinir oleh
majmu’ah tanpa dipungut biaya (ziarah paket).
- Mengikuti ceramah yang diatur oleh TPHI/TPIHI.
- Setelah selesai melaksanakan Arba’in, jama’ah bersiap
berangkat ke Makkah untuk melaksanakan Umroh.
- Mandi Sunat Ihrom, memakai pakaian ihrom di pondokan.
- Mengambil miqat di Bir Ali (di dalam Masjid shalat sunat ihram
2 raka’at dan berniat ihrom).
- Dalam Perjalanan ke Makkah Hendaklah memperbanyak
Talbiyah.
11. c. Di Makkah Sebelum Wukuf
- Jama’ah menempati pondokan hasil qur’ah (undian) di tanah air
dipandu petugas maktab dan TPHI.
- Setelah jama’ah menempati kamar masing-masing mendapat
makanan, baru kemudian melaksanakan Thawaf dan Sa’i secara
berombongan dipandu oleh Muthawwif dan di koordinir oleh TPHI
dan TPIHI.
- Gunakan air untuk wudhu’ dan mandi secara hemat.
- Menjemur pakaian di tempat yang telah disediakan Jangan di
lorong atau di dalam kamar.
- Apabila jama’ah memerlukan berbagai kebutuhan seperti beras,
gula, mie instan, sayur-sayuran, minyak goreng, kompor dan
sebagainya tersedia di toko-toko sekitar pondokan, tidak perlu
membawanya dari tanah air.
12. - Untuk menjaga mengantasipasi terjadinya kebakaran, jangan
membuang puntung rokok sembarangan dan jangan memasak
di dalam kamar.
- Perhatikan tanda-tanda disekitar rumah/pondokan yang
dipasang stiker dan neonbox merah putih agar tidak tersesat.
- Mengikuti bimbingan ibadah di pondokan yang diatur oleh
Petugas Kloter.
- Apabila pergi ke Masjidil Harom sebaiknya secara beregu/
berombongan agar tidak tersesat.
- Waspada dan hati-hati di tempat yang berdesak-desakan seperti
waktu Thawaf, Sa’i dan Sumur Zam-zam.
- Bagi yang melaksanakan Haji Tamattu’ dapat membayar Dam
sendiri atau melalui pihak lain yang dipercayai.
- Tanggal 8 Zulhijjah bersiap-siap untuk wukuf tanggal 9 Zulhijjah
dan berihrom serta berniat dari pondokan.
13. - Dalam menaiki Bis harus tertib dan teratur tidak berlomba dan
berdesak-desakan
- Selama dalam perjalanan ke Arafah disunnahkan membaca
Talbiyah.
14. d. Di Arafah
- Menempati kemah yang telah disiapkan oleh Maktab berupa tenda
besar yang dapat menampung Jama’ah Satu Kloter.
- Selama di Arafah, pelayanan diberikan antara lain Konsumsi,
Angkutan ke Mina, Pengurusan Jama’ah Sesat, dan sebagainya.
- Fasilitas kamar mandi/wc sangat terbatas, maka dibutuhkan
kesabaran dan antri.
- Keluar/masuk kamar mandi harus berpakaian sopan menutup
aurat.
- Perbanyak Zikir, do’a dan membaca Al-Qur’an. Hindari kata-kata
kotor, pertengkaran dan berbuat fasik lainnya.
- Apabila ada permasalahan baik mengenai ibadah maupun
kesehatan hubungi petugas kloter.
- Prosesi Wukuf.
- Agar kondisi tetap prima banyak makan buah dan minum.
15. - Setelah matahari terbenam, maka sempurna pelaksanaan wukuf
dan bersiap-siap untuk berangkat ke Muzdalifah.
- Selama berada di Arafah sebaiknya jama’ah berada dalam
kemah.
- Dalam perjalanan ke Muzdalifah perbanyak Talbiyah.
16. e. Di Muzdalifah
- Di Muzdalifah perbanyak zikir, istighfar dan membaca shalawat.
Kemudian mengambil batu minimal 7 butir maksimal 75 butir.
- Setelah lewat tengah malam berangkat ke Mina.
17. f. Di Mina
- Perkemahan di Mina berupa tenda besar yang dilengkapi AC, alas
tidur dan bantal.
- Jama’ah berada di Mina sejak tanggal 10 s.d 13 Zulhijjah, bagi
yang Nafar Awal boleh kembali ke Makkah tanggal 12 Zulhijjah.
- Selama di Mina diberi pelayanan berupa konsumsi,
pemberangkatan ke Makkah, Pengurusan Jama’ah sesat, sakit,
serta bimbingan ibadah.
- Fasilitas kamar mandi/wc terbatas, maka perlu antrian dan
kesabaran.
- Keluar/masuk kamar mandi harus berpakaian sopan dan menutup
aurat.
- Pada hari pertama (tanggal 10 Zulhijjah) hanya melontar jumroh
Aqobah 7 (tujuh) kali kemudian menggunting rambut (Tahalullul
Awal)
18. - Pada tanggal 11 Zulhijjah melontar 3 Jumroh (Ula, Wustho,
Aqobah) masing-masing 7 (tujuh) kali.
- Pada tanggal 12 Zulhijjah melontar 3 Jumroh masing-masing 7
kali. Bagi yang Nafar Awal jama’ah kembali ke Makkah sebelum
terbenam matahari.
- Bagi yang Nafar Tsani tanggal 13 Zulhijjah melontar 3 jumroh
masing-masing 7 kali baru kembali ke Makkah.
- Dalam melakukan lontar jumroh sebaiknya di koordinir Ketua
Kloter dan dipimpin masing-masing Ketua Rombongan.