SlideShare a Scribd company logo
1 of 50
MEMELIHARA JENIS-JENIS PERALATAN
WORKSHOP EQUIPMENT SESUAI
SOP(STANDARD OPERATIONAL PROSEDURS)
Nama Kelompok : -Rm Rico Alfajar
-Syaiful Gunawan
Kelas : X TKR 2
Guru Pembimbing: Drs.SyafrilNasir.M.pd
WORKSHOP EQUIPMENT
Workshop equipment dapat didefinisikan sebagai
perlengkapan-perlengkapan yang dipergunakan
bengkel dalam hal ini bengkel otomotif. Workshop
equipment bukan peralatan utama untuk
melakukan perbaikan tetapi bersifat
mempermudah, misalnya carlift, hydraulic press,
dongkrak, jack stand dan lain-lain.
Sebuah bengkel otomotif dengan skala kecil
tentunya memiliki perlengkapan yang lebih sedikit
dan sederhana dibandingkan bengkel dengan skala
yang lebih besar. Bisa saja sebuah bengkel
sederhana hanya memiliki workshop equipment
dongkrak buaya, sedangkan bengkel dengan skala
yang besar memiliki semuanya.
1}. Car Lift
Dalam perbaikan kendaraan baik kerusakan ringan maupun kerusakan berat, sering diperlukan
peralatan hidrolik untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Peralatan hidrolik yang sering
digunakan salah satunya adalah alat pengangkat mobil (car lift).
Car lift merupakan alat pengangkat kendaraan secara keseluruhan, sedangkan dongkrak hanya
mengangkat bagian tertentu saja. Dengan car lift memberikan keleluasaan yang lebih besar
kepada mekanik bengkel untuk bergerak secara leluasa di bawah kendaraan dalam memperbaiki
hampir seluruh komponen yang ada di bawah kendaraan, karena mekanik dapat berdiri dan
berjalan di bawah kendaraan sehingga perbaikkan lebih mudah dilakukan .
Car lift pada umumnya hanya digunakan oleh bengkel-bengkel besar, karena di samping
harganya cukup mahal juga membutuhkan tempat yang cukup luas. Jika ditinjau dari media
penggeraknya car lift dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu;
•penggerak mekanik (poros berulir),
•penggerak hidrolik
•dan penggerak pneumatic
Sedangkan jika tinjau dari bentuknya car lift terdiri dari beberapa jenis, yaitu ;
•single post car lift
•Two post car lift
•four post car lift.
1.TIPE SINGLE POST CAR LIFT
Single post artinya hanya menggunakan satu tiang (kaki). Pada car lift tipe single
post terdapat empat lengan penyangga yang terletak di ujung carlift dan dapat diatur
sedemikian rupa, panjang-pendeknya serta arah lengannya, untuk menyesuaikan bidang
tumpuan pada mobil sehingga mobil dapat terangkat dengan aman. Jenis ini banyak
digunakan untuk pencucian kendaraan, karena dapat menjangkau beberapa bagian
mesin dengan leluasa.
Namun untuk perbaikan engine ataupun chasis tidak digunakan karena hanya
menggunakan satu penyangga sehingga ketahanan terhadap goncangan akibat aktifitas
perbaikan kurang baik. Apabila bekerja di bawah car lift jenis ini, perlu hati-hati ketika
dibawah kendaraan jangan membuat mobil tergoncang.
Penempatan kendaraan pada penyagga harus benar-benar ditengah dan seimbang,
dan dilakukan oleh orang yang sudah terlatih, karena hanya menggunakan satu tiang
maka ketidakseimbangan dapat mengakibatkan terjatuhnya kendaraan dari car lift.
2.TIPE TWO POST CAR LIFT
Two post artinya bahwa carlift tersebut memiliki dua tiang (kaki). Car lift jenis
two post juga memiliki landasan penyangga kendaraan yang dapat diatur untuk
menyesuaikan dengan bodi/ rangka kendaraan. Car lift tipe ini cocok untuk perbaikan
(servis) engine maupun chasis seperti rem, suspense, ball joint, tune up dan lain-lain.
Sama halnya dengan jenis single post maka jenis ini penyangganya dapat diatur
panjang pendeknya untuk mempermudah menjangkau dudukan pada mobil akan
tetapi, hal ini dapat menyebabkan tidak seimbang. Saat penempatan mobil usahakan
pada posisi tengah dan panjang penyangga yang seimbang.
3.TIPE FOUR POST CAR LIFT
Four post berarti memiliki empat tiang (kaki). Tipe four post car lift, memiliki
tingkat keamanan yang paling baik karena mobil benar-benar berada di atas car lift
dengan keempat rodanya menapak secara baik. Akan tetapi tidak cocok untuk
perbaikan engine maupun chasis seperti rem, suspense, ball joint dan lain-lain.
Jenis ini paling banyak untuk pekerjaan spooring, walaupun dapat juga
digunakan untuk perbaikan engine yang tidak perlu melepas roda. Jenis car lift yang
fungsinya sama dengan four post adalah jenis scissor car lift dan double scissor car
lift. Jenis ini walaupun konstruksinya berbeda namun jumlah tumpuan tiangnya (kaki)
adalah sama dengan four post, sehingga dalam pengelompokannya tergolong jenis
four post.
Scissor car lift Double scissor car lift
Keamanan Pengoperasian Car Lift
Ketika mengoperasikan car lift dilarang ada penumpang atau ada orang di dalam
kendaraan. Pintu kendaraanpun juga harus tertutup rapat atau lebih aman terkunci.
Pastikan car lift memiliki pengunci dan berfungsi dengan baik. Pengunci berfungsi
untuk mengamankan agar car lift tidak turun secara tiba-tiba apabila terjadi kebocoran
hidraulik atau kegagalan lain. Apabila dilengkapi dengan pengaman tambahan maka
gunakan sebagai pengaman ketika sedang dioperasikan.
Apabila peralatan tidak bisa berfungsi dengan sempurna, maka alat tersebut
jangan digunakan. Lakukan terlebih dahulu perbaikan, termasuk jika alat sudah tidak
bisa bekerja cepat seperti biasanya, mungkin minyak pelumas perlu dicek, atau
terdapat kebocoran pada sistem.
Cara Menggunakan Car Lift
Bentuk konstruksi car lift yang digerakkan secara mekanik maupun hidrolik, hampir tidak dapat dibedakan,
termasuk cara menggunakannya pun hampir sama. Dengan demikian, jika sudah bisa menggunakan car lift
penggerak mekanik maka otomatis akan dapat menggunakan penggerak hidrolik. Cara menggunakannya
adalah sebagai berikut :
Pindahkan kendaraan ke area car lift, dan atur posisi lengan penyangga pada tempat yang aman untuk
diangkat, hinga kendaran dapat diangkat dengan aman. Faktor keamanan yang harus diperhatikan adalah :
•Daya angkat car lift atau SWL (safe working load) harus diatas berat kendaraan
•Posisi kendaraan pada car lift harus seimbang dan tepat pada dudukan yang aman, untuk menghindari
kendaran terguling.
•Disekitar car lift harus bebas dari barang-barang yang mungkin mengganggu pada saat kendaraan diangkat.
•Tekan tombol motor listrik hingga kendaraan terangkat setinggi yang diinginkan. Untuk car lift yang
menggunakan lengan pengangkat, sebelum mobil terangkat, periksa dahulu lengan pengangkat apakah sudah
tepat pada dudukan yang diharapkan dan terhindar dari komponen-komponen yang mungkin rusak.
•Jika car lift dilengkapi dengan alat pengaman (umumnya penggerak hidrolik) maka pasanglah alat
pengaman tersebut untuk mencegah kerusakan pada sistem hidrolik car lift dan sekaligus mencegah car lift
turun secara tiba-tiba.
Perawatan Car Lift
•Lumasilah secara rutin bagian-bagian mekanik yang bergesekan yaitu tiang penyangga untuk
penggerak hidrolik dan poros berulir pengerak mekanik.
•Tambahkan oli hidrolik pada car lift, jika oli berkurang pada tabung oli
•Periksa secara rutin kebocoran oli pada seluruh komponen system hidrolik.
2}. DONGKRAK (JACK)
Tujuan mendongkrak mobil umumnya adalah untuk mengganti ban, namun tujuan lain seperti
melakukan inspeksi atau perbaikan sistem pengereman juga merupakan salah satu aktivitas yang
membutuhkan dongkrak sebagai sarana pendukung.
Walaupun mengoprasikan sebuah dongkrak terkesan sederhana, tetapi ada beberapa prosedur yang perlu
diketahui agar pekerjaan yang dilakukan dengan menggunakan alat tersebut tidak berujung pada bencana.
Berikut ini adalah prosedur menggunakan dongkrak mobil dengan aman dan efektif :
•Pastikan bahwa Safe Working Load (SWL) dongkrak lebih besar dari beban
•Parkirlah mobil diatas permukaan yang rata agar titik tumpu mobil pada dongkrak tidak bergeser.
•Pastikan agar mobil tidak dapat bergerak maju atau mundur, oleh karena itu lakukan dengan mengganjal
ban.
•Gunakan dongkrak hanya untuk mengangkat mobil, bukan sebagai penopang untuk mempertahankan agar
mobil tetap berada dalam kondisi terangkat, selama proses perbaikan, kecuali hanya ganti ban.
•Lihat buku manual untuk posisi titik tumpu dongkrak terbaik pada mobil. Langkah ini penting agar terhindar
dari slip ketika mendongkrak. Umumnya, titik terbaik untuk mendongkrak terdapat di antara batang gardan
dekat suspensi, atau pada bagian bawah bodi yang menjadi rangka utama.
•Gunkan Jack Stand jika harus melakukan pekerjaan dikolong mobil. Mengandalakan dongkrak sebagai
penopang sangat berbahaya dan dapat merenggut nyawa, karena dongkrak dirancang dengan tujuan utama
untuk mengangkat beban, bukan untuk menopangnya dalam jangka waktu yang lama.
•Jangan pernah menggunakan Jack Stand tanpa mengganjal roda terlebih dahulu, karena mobil dapat
menggelinding dan terlepas dari Jack Stand yang menopangnya. Gunakan potongan balok untuk mengganjal
bagian ujung roda yang tidak ditopang Jack Stand.
•Setelah pekerjaan selesai, turunkan kembali posisi dongkrak secara perlahan. Jika menggunakan Jack Stand,
maka tambahkan ketinggian posisi mobil dengan dongkrak untuk dapat mengeluarkan Jack Stand dari kolong
mobil, baru kemudian turunkan posisi dongkrak secara perlahan.
•Sebelum dan sesudah melakukan kegiatan yang berkaitan dengan dongkrak, pastikan selalu bahwa dongkrak
berada dalam kondisi semestinya dan dapat berfungsi dengan baik
MACAM-MACAM DONGKRAK
1.Dongkrak Buaya (Crocodile Jack)
Dongkrak buaya sering disebut juga Crocodile Jack. Dongkrak ini disebut dongkrak buaya
karena gerakan naik dan turunnya lengan angkat mirip dengan gerakan membuka dan
menutupnya mulut buaya. Daya angkat dongkrak memanfaatkan sistem hidrolis seperti dongkrak
botol, hanya sistem hidrolis disini digunakan untuk menggerakan lengan angkat untuk
mengangkat beban.Keunggulannya lebih ringan untuk digunakan, lebih ergonomis saat
menggunakan dan mudah untuk dipindah-pindahkan karena ada 4 roda dibagian bawahnya.
Kekurangannya adalah mahal, dimensi yang sangat besar sehingga tidak memungkinkan
untuk dibawa ke dalam mobil dan berpotensi rusak akibat kebocoran pada sistem
hidrolis.Dongkrak buaya paling banyak digunakan di bengkel-bengkel ataupun digarasi kendaraan
sekarang ada yang ukuran kecil sehingga dapat di bawa di mobil. Keuntungan pemakaian
crocodile jack dibandingkan yang lainnya adalah lebih mudah digunakan karena gampang
menggesernya ke arah posisi yang diinginkan, di samping itu, waktu yang dibutuhkan untuk
mengangkat kendaraan lebih cepat dan aman.
Cara Merawat Dongkrak Buaya:
1.Periksalah sistem hidraulik(jika yg di gunakan dongkrak hidraulik) dan
pastikan tidak ada kebocoran hidraulik
2.Periksalah beban maksimal yg di ijinkan
3.Sadel dongkrak nya dapat berputar bebas,dan bertahan pada
posisinya,pasang lah safety stand agar lebih aman
2.DONGKRAK BOTOL (BOTTLE JACK )
Dongkrak botol sering disebut juga Bottle Jack. Disebut dongkrak botol karena bentuknya seperti
botol. Dongkrak ini memanfaatkan sistem hidrolis untuk mengangkat beban. Fungsi bottle jack sama seperti
crocodile jack, yaitu untuk mengangkat kendaraan pada ketinggian tertentu untuk dapat melakukan perbaikan
pada bagian bawah kendaraan. Perbedaannya adalah penggunaan bottle jack dapat dimasukkan ke dalam
kendaraan sebagai perlengkapan utama kendaraan yang mutlak dibutuhkan untuk mengganti roda (ban)
sewaktu ban kempis/ bocor.
Untuk mendongkrak sebuah kendaraan, dongkrak harus diletakkan tegak lurus pada torak
pengangkatnya supaya tidak menjadi bengkok. Untuk mengangkat beban kita cukup memompa
menggunakan tuas yang tersedia dan sistem hidrolis akan mengangkat beban di atasnya. Dan
untuk menurunkan hanya perlu membuka katup dongkrak pada bagian bawah sehingga tekanan
akan hilang dan dongkrak akan turun secara perlahan.
Keunggulannya lebih ringan saat menggunakannya karena terbantu oleh sistem hidrolis, selain itu
dimensinya juga kecil. Kekurangannya sedikit lebih mahal dibanding dongkrak gunting dan
berpotensi rusak akibat kebocoran pada sistem hidrolis.
•Prinsip kerja dongkrak botol
•Posisi naik :
•Untuk mengangkat kendaraan harus diputar tutup pengalir pembalik minyak
dengan batang pompa yang juga berfungsi sebagai kunci,
•Sesudah torak pengangkat pada kedudukan yang rendah .
•Setelah itu, batang pompa digeserkan naik turun, di mana pompa mengapit
minyak dari ruangan persediaan ke bawah torak pengangkat .
•Bila dipompa terus pada kedudukan yang tinggi katup pengaman kecil
bekerja.
•Posisi turun :
Kendaraan diturunkan dengan cara memutar sekrup ke kiri sampai putaran
memakai batang pompa, di mana katup pengalir pembalik minyak terbuka.
Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Menggunakan dongkrak:
1.Periksalah sistem hidraulik(jika yg di gunakan dongkrak hidraulik) dan
pastikan tidak ada kebocoran hidraulik
2.Periksalah beban maksimal yg di ijinkan
3.Sadel dongkrak nya dapat berputar bebas,dan bertahan pada
posisinya,pasang lah safety stand agar lebih aman
3.DONGKRAK GUNTING ( SCISSOR JACK)
Dongkrak gunting sering disebut juga dengan dongkrak ketupat atau dongkrak jembatan atau Scissor
Jack. Pemberian nama tersebut karena bentuknya mirip ketupat saat terbuka, mirip struktur jembatan dan
membuka atau menutupnya seperti gerakan gunting. Dongkrak ini sudah tersedia di mobil saat anda membeli
mobil sebagai bagian dari perlengkapan standar mobil.Untuk menghasilkan daya angkat, pengguna memutar
poros ulir dengan bantuan tongkat engkol. Putaran tersebut yang akan menghasilkan daya angkat. Untuk
menaikkan, cukup memutar poros searah jarum jam dan untuk menurunkan, putar ke arah
sebaliknya.Keunggulannya murah, perawatan mudah, resiko rusak kecil dan dimensi kecil.
Kekurangannya adalah perlu tenaga untuk memutar porosnya dan posisi untuk memutarnya tidak nyaman.
Digunakan untuk mengangkat beban ringan dan mudah dibawa di dalam kendaraan. Dongkrak jenis ini
biasanya tidak digunakan di bengkel namun dongkrak bawaan mobil, sehingga setiap mobil biasanya
dilengkapi dengan dongkrak gunting. Jangan sekali-kali bekerja di bawah kendaraan yang hanya
ditopang dengan dongkrak saja. Topanglah kendaraan tersebut dengan stand (penopang) Sebelum
mengoperasikan dongkrak Anda harus mengecek hal-hal sebagai berikut:
Periksalah sistem hidrolik, pastikan tidak ada kebocoran cairan.
Apakah dongkrak tersebut mampu mengangkat beban yang diinginkan.
Sadelnya berputar dengan bebas, dan bertahan pada posisinya pada waktu mendongkrak
Apabila dalam pemeriksaan tersebut ada masalah/ kerusakan, segera lakukan servis/ perbaikan sesuai SOP
(Standard Operational Prosedurs).
Dongkrak peyangga transmisi yaitu dongkrak yang digunakan untuk menyangga
transmisi ketika akan menurunkan atau memasang transmisi ke kendaraan saat
kendaraan dinaikkan dengan car lift. Dongkrak penyangga transmisi ini termasuk ke
dalam jenis dongkrak hidrolik.
Penggunaan dongkrak ini saat melakukan pekerjaan servis transmisi akan sangat
membantu mekanik karena mekanik tidak memerlukan banyak tenaga untuk
menurunkan atau menaikkan transmisi.
4.Dongkrak transmisi
Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Menggunakan dongkrak:
1.Periksalah sistem hidraulik(jika yg di gunakan dongkrak hidraulik) dan pastikan
tidak ada kebocoran hidraulik
2.Periksalah beban maksimal yg di ijinkan
5. Dongkrak peyangga kopling
Dongkrak penyangga kopling digunakan saat melakukan servis sistem kopling.
Dongkrak penyangga kopling ini termasuk ke dalam jenis dongkrak hidrolik.
Dongkrak penyangga kopling ini berfungsi untuk membantu mekanik saat memasang
dan melepas kopling pada kendaraan sehingga mekanik tidak banyak membutuhkan
tenaga untuk mengangkat kopling beserta rumah kopling.
Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Menggunakan dongkrak:
1.Periksalah sistem hidraulik(jika yg di gunakan dongkrak hidraulik) dan pastikan
tidak ada kebocoran hidraulik
2.Periksalah beban maksimal yg di ijinkan
LOKASI DONGKRAK DAN PENOPANG (STAND)
•Cara Menggunakan Dongkrak
•Letakkan ganjalan pada ban-ban belakang apabila bagian depan kendaraan yang diangkat.
Sebaliknya, letakkan ganjalan pada ban-ban depan apabila bagian belakang kendaraan yang
diangkat.
•Dongkrak diletakkan di tempat yang telah ditentukan.
•Sebelum dongkrak mulai mengangkat, periksalah sekali lagi apakah tempat pengangkatan
kendaraan tepat berada di tengah-tengah sadel dongkrak. Sebab bila tidak, dongkrak dapat slip
sewaktu mengangkat kendaraan.
•Sebelum mengangkat dan menurunkan kendaraan, periksalah bahwa tidak ada orang atau
sesuatu disekitarnya, apabila lagi dibawah kendaraan.
•Pemeliharaan :
•Jagalah kebersihan dongkrak, periksalah bila terdapat kebocoran cairan,
berikan cairan hidrolik sampai batas atas bila diperlukan. Teteskan sedikit oli
pada roda troli.
•Dalam penggunaan dongkrak, jangan menahan beban terlalu lama.
Gunakanlah jack stand sebagai pengganti dongkrak
•Simpanlah dongkrak pada lokasi yang aman di lantai bengkel
•Pelajarilah buku manual servis, sebelum menggunakan
•Masalah-masalah yang sering terjadi / timbul kerusakan pada dongkrak
adalah :
•Terjadi kebocoran pada seal oil
•Pada saat digunakan, tiba-tiba beban turun
• Dongkrak tidak mampu mengangkat beban sesuai dengan spesifikasinya
•Pada sistem hidrolisnya terjadi kebocoran
•Minyak hidrolis kurang
•Viskositas minyak hidrolik rendah/ jelek
3}.PENOPANG (JACK STAND)
Jack stand adalah penopang vertikal yang kuat, yang dapat disetel sesuai dengan ketinggian yang berbeda-beda.
Ada dua komponen utama dari jack stand. Komponen pertama adalah assembly bagian bawah (base). Base digunakan
sebagai penopang yang kuat yang ditempatkan di tanah atau lantai workshop. Komponen kedua adalah penopang vertikal
lurus (tube). Tube ditahan secara vertikal dan pada ketinggian khusus oleh base. Pada bagian atas tube dapat ditambahkan
sebuah fixture (sadel) untuk memberikan kontak yang lebih baik di antara tube dan kendaraan.
Kapasitas maksimum akan berkisar hingga 18 ton. Kapasitas maksimum untuk jack stand tertentu dapat ditemukan
pada jack stand base. Setiap dongkrak hidraulik memiliki kapasitas maksimum yang telah ditentukan. Jangan
menggunakan dongkrak hidrolik untuk mengangkat beban melebihi kapasitas maksimum dongkrak tersebut. Jangan pernah
bekerja di bawah beban yang ditahan oleh dongkrak hidrolik.
Gunakan jack stand atau penahan balok kayu untuk menahan beban saat sedang bekerja. Alat ini digunakan
sebagai penopang untuk beban berat. Aplikasi yang lazim digunakan adalah untuk menahan kendaraan setelah dongkrak
digunakan untuk mengangkatnya. Sebuah kendaraan yang ditahan pada jack stand memiliki komponen-komponen
kerangka penopang, ban dan banyak komponen lainnya yang siap dilepaskan dan dipasang.
Dalam aplikasi normal, dongkrak digunakan untuk mengangkat kendaraan.Jack stand kemudian ditempatkan pada
posisinya di bawah badan kendaraan. Petugas service akan mengangkat jack stand tube pada posisi sedekat mungkin
dengan bagian bawah badan kendaraan. Lock pin assembly kemudian menahan tube pada posisi tersebut pada jack stand
base. Dongkrak kemudian diturunkan sampai kendaraan ditahan oleh jack stand. Kendaraan sekarang siap untuk
dikerjakan. Stand, Collar dan Silinder Hidraulik dapat digunakan untuk mengangkat maupun menahan kendaraan.
Jangan sekali-sekali bekerja di bawah beban yang hanya ditahan oleh dongkrak. Tempatkan jack stand di bawah
beban dan turunkan beban sampai semua bobotnya tertahan oleh jack stand. Pastikan bahwa beban ditahan dengan kuat
pada jack stand tube atau saddle. Semua fitur pengunci (lock ficture) harus berada dalam posisinya pada jack stand
sebelum beban diletakkan di atasnya.
• Perawatan
• Pastikan jack stand selalu dalam keadaan bersih. Bersihkan kotoran dan oli.
Periksa semua komponen jack stand secara teratur untuk memastikan bahwa
komponen-komponen tersebut berada dalam kondisi baik. Jangan menggunakan jack
stand yang sudah retak atau komponen-komponen yang sudah rusak.
• Jack stand dan lift stand dirancang untuk menggabungkan fungsi sebuah
dongkrak (alat pengangkat) dan stand (alat penopang).
Macam” JackStand:
4}. KEREK/KRAN DAN TAKEL
Kerek/kran dan Takel adalah alat untuk mengangkat material/part atau komponen. Pada
bengkel otomotif alat ini biasa digunakan untuk mengangkat engine, transmisi sewaktu akan
diperbaiki dan memasangkan kembali sewaktu perbaikan sudah selesai. Yang perlu diperhatikan
dalam penggunaan Kran ataupun Takel:
A.Memeriksa sumber tenaga yang digunakan untuk mengoperasikan peralatan pengangkat.
B.Takel pengangkat harus benar-benar terpasang baik pada tempatnya.
C.Jika pekerjaan tidak dapat dilakukan sendiri, perlu dilakukan secara tim.
D.Upayakan jangan ada orang lalu-lalang dibawah alat pengangkat.
E.Upayakan material/komponen/part jangan sampai tergantung terlalu lama pada alat
pengangkat.
F.Upayakan perlahan-lahan dan berhati–hati sewaktu menurunkan material/komponen/part.
5}. Kompresor(Compressor)
Compressor diartikan sebagai alat atau mesin yang digunakan untuk
memampatkan (menekan) udara atau gas. Sehingga kompresor ini adalah penghasil
udara mampat. Karena proses pemampatan, udara mempunyai tekanan yang lebih
tinggi dibandingkan dengan tekanan udara luar . Dalam kehidupan sehari-hari, sebagai
contoh, udara mampat yang digunakan untuk mengisi ban mobil atau sepeda motor,
memompa bola. Udara mampat untuk juga digunakan untuk membersihkan bagian-
bagian mesin yang kotor di bengkel-bengkel dan manfaat lain yang sering dijumpai
sehari-hari.
INSTALASI KOMPRESSOR
Berikut ini cara perawatan standar kompresor:
1.Gunakan kompresor sesuai aplikasinya.
2.Perhatikan pengisian tangki, harus lebih besar dari debit penggunaannya.
3.Sebaiknya motor memiliki tenggang waktu yang cukup untuk hidup dan mati,
minimal 5-10 menit.
4.Kompresor di tempat dengan sirkulasi udara yang baik.
5.Hindarkan kompresor dari hujan/air maupun sinar matahari secara langsung
(letakan di tempat terlindung).
6.Minimal sekali dalam seminggu untuk menguras tangki dengan angin (sebaiknya
tiap hari).
Pengecekan Dan Perawatan Kompresor Angin:
•Cek oli, pastikan levelnya sesuai dengan garis yang ada
•Tutup semua kran
•Periksa belt, tidak terlalu kendur namun juga tidak terlalu kencang.
•Pastikan daya yang tersedia minimal 2 kali lipat dari daya yang tertera pada motor/listrik.
•Untuk mesin kompresor, (pastikan oli dan bahan bakar tersedia)
•Start/On pada switch (recoil untuk engine dan gunakan pengaturan gas untuk start, setelah stabil,
kembalikan pada posisi awal).
•Pastikan motor off jika pressure gauge menunjuk 8 bar dan kembali On pada 5 bar (untuk
kompresor berkapasitas 12 bar akan Off jika pressure gauge menunjuk 12 bar dan kembali hidup
On pada 8 bar)
•Untuk kompresor engine, matikan secara manual dengan engine switch off
•Setelah selesai menggunakan unit ini, buang seluruh angin yang tersisa di dalam tangki melalui
drain valve.
6}. Mesin Las
Pengelasan (welding) adalah salah salah satu teknik penyambungan logam
dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi atau tanpa
tekanan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang
kontinyu.
Mesin Las AC(Bolak-Balik) Mesin Las DC(Searah)
Mesin Las Ganda (AC – DC)
Berdasrkan klasifikasi ini pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu : pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian.
Berdasrkan klasifikasi ini pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu : pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian.
Berdasrkan klasifikasi ini pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu : pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian.
Berdasrkan klasifikasi ini pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu : pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian.
Berdasrkan klasifikasi ini pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu : pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian.
Berdasrkan klasifikasi ini pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu : pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian.
Berdasrkan klasifikasi ini pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu : pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian.
Berdasrkan klasifikasi ini pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu : pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian.
Berdasrkan klasifikasi ini pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu : pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian.
Berdasrkan klasifikasi ini pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu : pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian.
Berdasrkan klasifikasi ini pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu : pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian.
Berdasrkan klasifikasi ini pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu : pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian.
Berdasrkan klasifikasi ini pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu : pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian.
Berdasrkan klasifikasi ini pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu : pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian.
Berdasrkan klasifikasi ini pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu : pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian.
Macam” Las:
1.Las Karbit atau Las Asetelin
Pengertian las karbit (asetelin) adalah salah satu cara penyambungan logam dengan
menggunakan energi panas yang berasal dari proses pembakaran antara gas karbit
(asetelin) dan gas oksigen.
2.Las Argon
Las Argon atau Las TIG ( Tungsten Inert Gas Welding) atau sering disebut las busur gas
elektroda tungsten. Pengertian Las Argon ini adalah salah satu metode yang termasuk
paling penting dalam pekerjaan baja paduan tinggi atau hugh alloy dan logam bukan
besi atau non feroous misalnya aluminium, titanium, tembaga, molibdenum dan
paduannya. Dengan stabilitas busur yang tinggi, maka las argon atau Las TIG atau Las
GTAW (Gas Tungsten Arc Welding) adalah terbaik dari pada proses las listrik modern
lainnya. Hal tersebut terjadi karena penyebaran panas yang berlebihan pada benda
kerja dikurangi dengan penambahan gas pelindung inert yang juga sekaligus gas
pendingin.
3.Las Iron(FCAW Atau Flux Cored Arc Welding)
FCAW atau Flux Cored Arc Welding adalah salah satu jenis las listrik yang memasok
filler elektroda secara mekanis terus ke dalam busur listrik yang terbentuk di antara
ujung filler elektroda dan metal induk.Elektroda/kawat las pada FCAW terbuat dari metal
tipis yang digulung cylindrical,diisi dengan flux sesuai kegunaannya.
Las FCAW merupakan kombinasi antara proses SMAW, GMAW dan SAW.
Sumber energi pengelasan FCAW menggunakan arus listrik AC atau DC dari
pembangkit listrik atau melalui trafo dan atau rectifier.Gas pelindungnya juga sama-
sama menggunakan karbon dioksida (gas CO2).
Peralatan Las
1. Kabel Las
Kabel las biasanya dibuat dari tembaga yang dipilin dan dibungkus dengan karet
isolasi. Yang disebut kabel las ada tiga macam, yaitu :
a.Kabel elektroda , yaitu kabel yang menghubungkan pesawat las dengan
elektroda.
b.Kabel masa, yaitu yang menghubungkan pesawat las dengan benda
kerja.
c.Kabel tenaga, yaitu kabel yang menghubungkan sumber tenaga atau
jaringan lisrtik dengan pesawat las.
2. Pemegang Elektroda
Ujung yang berselaput dari elektroda dijepit dengan pemegang elektroda. Ini terdiri
dari mulut penjepit dan pemegang yang dibungkus oleh bahan penyekat (biasanya
dari embonit).
3. Palu Las
Palu ini digunakan untuk melepaskan dan mngeluarkan terak las pada jalur las dengan
jalan memukulkan atau menggoreskan pada daerah las. Gunakanlah kaca mata terng
pada waktu poembersihan terak, sebeb dapat memercikan pada mata.
4. Kawat Baja
Sikat kawat digunakan untuk :
a. Membersihkan benda kerja yang akan dilas,
b. Membersihkan terak las yang sudah dilepas dari jalur las oleh pukulan palu las
5. Klem massa
Ini adalah alat untuk menghubungkan kabel masa ke benda kerja. Terbuat dari bahan
yang menghantar dengan baik (tembaga). Klem masa dilengkapi dengan pegas yang
kuat, yang dapat menjepit benda kerja dengan baik. Tempat yang dijepit harus bersih
dari kotoran (karet, cat, minyak dan sebagainya).
6. Penjepit
Ini digubakan untuk memegang atau memindahkan benda kerja yang masih panas
sehabis pengelasan.
7. Elektroda
Elektroda yang dipergunakan pad alas busur mempunyai perbedaan komposisi selaput
maupun kawat inti. Diantaranya adalah elektroda berselaput .
Pada elektroda ini pengelasan fluksi pada kawat inti dapat dengan cara destruksi,
semprot atau celup.
Ukuran standar diameter kawat inti dari 1,5 sampai 7 mm dengan panjang antara 350
sampai 450 mm.
Las adalah suatu proses penyambungan plat atau logam menjadi satu akibat
panas dengan cara logam yang akan disambung dipanaskan terlebih dahulu hinga
meleleh, kemudian baru disambung.Untuk menghasilkan kualitas pengelasan yang
baik tentunya harus di dukung oleh mesin las yang baik pula, jika mesin tersebut
tidak di rawat dengan baik maka akan sangat berpengaruh terhadap hasil
pengelasan.
Hal-hal mendasar dalam perawatan mesin adalah sebagai berukut :
1. Pembersihan (cleaning)
2. Pengencangan baut (tightening)
3. Pelumasan (lubricating)
4. Service kecil.
Berikut adalah langkah-langkah dalam melakukan perawatan mesin las :
• Putuskan hubungan arus listrik (power source) yang menuju ke mesin las.
• Buka baut cover mesin dengan menggunakan kunci pas
• Bersihkan bagian dalam mesin dan kipas dari debu dengan cara di semprot angin
• Bersihkan area PCB mesin dengan cara di semprot dengan angin atau juga dapat
menggunakan kuas ukuran 1/4 inch
• Kencangkan baut kabel masa atau ground kabel dengan menggunakan kunci ring
13 – 17
• Setelah selesai tutup kembali mesin las dengan cover mesin
• Hidupkan (on) breaker pada panel listrik
7}. Tool Klem
Fungsi dari klem adalah untuk menjaga supaya benda yang
sedang diperbaiki tetap pada tempatnya. Ukuran klem
bermacam - macam. Begitu juga dengan bentuknya.
Bentuk Dan Macam Klem:
Bentuk Dan Macam Klem:
8}. Spray Gun
Spray gun merupakan alat yang digunakan untuk mengatomisasi cat pada suatu
permukaan yang menggunakan udara bertekanan. Prinsip dari spray gun adalah
sama seperti halnya pada atomisasi. Apabila udara bertekanan dikeluarkan dari
lubang udara terhadap air cap, maka suatu tekanan negatif akan timbul pada ujung
fluida, yang setelah itu menghisap cat pada cup. Lalu cat yang dihisap ini
disemprotkan sebagai cat yang diatomisasi (dikabutkan), oleh karena tekanan udara
pada lubang didalam air cap.
Cara Menggunakan :
Dalam menggunakan spray gun, ada tiga hal yang perlu diperhatikan:
1.jarak spray gun. Apabila jarak spray gun dengan area permukaan terlalu dekat maka
berakibat jumlah cat yang teraplikasi akan kebanyakan / lapisan menjadi tebal dan bisa
meleleh. Sebaliknya jika terlalu jauh bisa mengakibatkan cat menjadi tipis dan kasar.
Jarak yang tepat ialah antara 100 hingga 200 mm.
2.sudut spray gun. Alangkah baiknya sudut spray gun dengan permukaan ialah 90
derajat. Spray gun mesti dipegang sesuai sudut tersebut secara continue supaya
hasilnya menjadi rata.
3.kecepatan langkah. Kecepatan dimana spray gun digerakkan dikenal kecepatan
langkah. Untuk pengecatan kembali biasanya kecepatan langkah yang pas ialah antara
900 sampai 1.200 mm/detik. Kemudian yang terakhir bentuk tumpang tindih
(overlapping). Untuk mendapat lapisan merata, maka pola semprotan perlu mempunyai
ketebalan yang merata juga. Lebar tumpang tindih (overlapping) yang tepat kira-kira
adalah 1/2 sampai 2/3 pola semprotan.
Cara Merawat :
1.Setelah menggunakan spray gun, kosongkan tabung spray gun yang berisi cat.
2.Cuci tabung spray gun dan gun spray flasing menggunakan thiner A special, secara
berulang kali hingga keluar warna thiner bening (bukan warna cat yang sudah habis
pakai).
3.Buka tabung spray gun dan kondisikan pada posisi terbalik (supaya sisa cairan
menetes keluar).
4.Buka air cup bersikan menggunakan sikat halus dan thiner.
5.Bersihkan nozzle menggunakan sikat halus dan flasing berulang kali.
6.Bersihkan alur lubang isian cat dari gumpalan material (pada dasarnya cat epoxy,
sanding polytur). Ini sering terjadi pada bagian tabung atas.
7.Bersihkan body / casing spray gun menggunakan sikat halus dan thiner.
8.jangan terbiasa merendam unit spray gun kedalam kubangan thiner (ini akan
mengakibatkan seal / segel rapuh, mati elastisitasnya, dan mengakibatkan kebocoran
sehingga tidak sempurna waktu digunakan lagi).
9}. Tools atau kunci
Kunci adalah alat untuk membuka dan mengunci.Kunci dalam arti peralatan perbengkelan memiliki fungsi
yang sama yaitu untuk membuka dan mengencangkan (mengunci) sebuah baut terhadap murnya atau
sebaliknya.

More Related Content

Similar to Memelihara jenis-jenis peralatan workshop equipment sesuai.ppt

Sistem penggerak bst daihatsu training center
Sistem penggerak bst daihatsu training centerSistem penggerak bst daihatsu training center
Sistem penggerak bst daihatsu training centerEko Supriyadi
 
Smart & Safety driving (Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien)
Smart & Safety driving (Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien)Smart & Safety driving (Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien)
Smart & Safety driving (Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien)Peny Gama
 
Pemeliharaan dan pebaikan diferential (gardan) pak i gusti made am(1)
Pemeliharaan dan pebaikan diferential (gardan)   pak i gusti made am(1)Pemeliharaan dan pebaikan diferential (gardan)   pak i gusti made am(1)
Pemeliharaan dan pebaikan diferential (gardan) pak i gusti made am(1)Septi Sari
 
Laporan prakerin tkr
Laporan prakerin tkrLaporan prakerin tkr
Laporan prakerin tkrrabil12
 
BAB I PENDAHULUAN PERAWATAN DAN DAN PERBAIKAN SISTEM SUSPENSI
BAB I PENDAHULUAN PERAWATAN DAN DAN PERBAIKAN SISTEM SUSPENSIBAB I PENDAHULUAN PERAWATAN DAN DAN PERBAIKAN SISTEM SUSPENSI
BAB I PENDAHULUAN PERAWATAN DAN DAN PERBAIKAN SISTEM SUSPENSISofyan Mar'uz
 
Differential Gear Cat.pptx
Differential Gear Cat.pptxDifferential Gear Cat.pptx
Differential Gear Cat.pptxRANGGARANGGA44
 
Transmisi otomatis artikel
Transmisi otomatis artikelTransmisi otomatis artikel
Transmisi otomatis artikelwahyu prast
 
New step 1 training manual ii
New step 1 training manual iiNew step 1 training manual ii
New step 1 training manual iiAduyarp Namor
 
New step 1 training manual ii
New step 1 training manual iiNew step 1 training manual ii
New step 1 training manual iiaduyarpnamor
 
makalah sistem suspensi dan rem
makalah sistem suspensi dan remmakalah sistem suspensi dan rem
makalah sistem suspensi dan remyusuf ahmad
 

Similar to Memelihara jenis-jenis peralatan workshop equipment sesuai.ppt (20)

Sistem penggerak bst daihatsu training center
Sistem penggerak bst daihatsu training centerSistem penggerak bst daihatsu training center
Sistem penggerak bst daihatsu training center
 
Smart & Safety driving (Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien)
Smart & Safety driving (Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien)Smart & Safety driving (Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien)
Smart & Safety driving (Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien)
 
Axle shaft guru
Axle shaft guruAxle shaft guru
Axle shaft guru
 
Axle shaft guru
Axle shaft guruAxle shaft guru
Axle shaft guru
 
Pemeliharaan dan pebaikan diferential (gardan) pak i gusti made am(1)
Pemeliharaan dan pebaikan diferential (gardan)   pak i gusti made am(1)Pemeliharaan dan pebaikan diferential (gardan)   pak i gusti made am(1)
Pemeliharaan dan pebaikan diferential (gardan) pak i gusti made am(1)
 
Laporan prakerin tkr
Laporan prakerin tkrLaporan prakerin tkr
Laporan prakerin tkr
 
Sistem rem
Sistem remSistem rem
Sistem rem
 
Sistem kontrol
Sistem kontrolSistem kontrol
Sistem kontrol
 
BAB I PENDAHULUAN PERAWATAN DAN DAN PERBAIKAN SISTEM SUSPENSI
BAB I PENDAHULUAN PERAWATAN DAN DAN PERBAIKAN SISTEM SUSPENSIBAB I PENDAHULUAN PERAWATAN DAN DAN PERBAIKAN SISTEM SUSPENSI
BAB I PENDAHULUAN PERAWATAN DAN DAN PERBAIKAN SISTEM SUSPENSI
 
Mesin larik
Mesin larikMesin larik
Mesin larik
 
jurnal
jurnaljurnal
jurnal
 
Differential Gear Cat.pptx
Differential Gear Cat.pptxDifferential Gear Cat.pptx
Differential Gear Cat.pptx
 
Pertemuan 4 pesawat angkat
Pertemuan 4 pesawat angkat Pertemuan 4 pesawat angkat
Pertemuan 4 pesawat angkat
 
Ali
AliAli
Ali
 
Transmisi otomatis artikel
Transmisi otomatis artikelTransmisi otomatis artikel
Transmisi otomatis artikel
 
Sistem kemudi
Sistem kemudiSistem kemudi
Sistem kemudi
 
New step 1 training manual ii
New step 1 training manual iiNew step 1 training manual ii
New step 1 training manual ii
 
New step 1 training manual ii
New step 1 training manual iiNew step 1 training manual ii
New step 1 training manual ii
 
Utilitas 2 lift dan elevator
Utilitas 2 lift dan elevatorUtilitas 2 lift dan elevator
Utilitas 2 lift dan elevator
 
makalah sistem suspensi dan rem
makalah sistem suspensi dan remmakalah sistem suspensi dan rem
makalah sistem suspensi dan rem
 

Memelihara jenis-jenis peralatan workshop equipment sesuai.ppt

  • 1. MEMELIHARA JENIS-JENIS PERALATAN WORKSHOP EQUIPMENT SESUAI SOP(STANDARD OPERATIONAL PROSEDURS) Nama Kelompok : -Rm Rico Alfajar -Syaiful Gunawan Kelas : X TKR 2 Guru Pembimbing: Drs.SyafrilNasir.M.pd
  • 2. WORKSHOP EQUIPMENT Workshop equipment dapat didefinisikan sebagai perlengkapan-perlengkapan yang dipergunakan bengkel dalam hal ini bengkel otomotif. Workshop equipment bukan peralatan utama untuk melakukan perbaikan tetapi bersifat mempermudah, misalnya carlift, hydraulic press, dongkrak, jack stand dan lain-lain. Sebuah bengkel otomotif dengan skala kecil tentunya memiliki perlengkapan yang lebih sedikit dan sederhana dibandingkan bengkel dengan skala yang lebih besar. Bisa saja sebuah bengkel sederhana hanya memiliki workshop equipment dongkrak buaya, sedangkan bengkel dengan skala yang besar memiliki semuanya.
  • 3. 1}. Car Lift Dalam perbaikan kendaraan baik kerusakan ringan maupun kerusakan berat, sering diperlukan peralatan hidrolik untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Peralatan hidrolik yang sering digunakan salah satunya adalah alat pengangkat mobil (car lift). Car lift merupakan alat pengangkat kendaraan secara keseluruhan, sedangkan dongkrak hanya mengangkat bagian tertentu saja. Dengan car lift memberikan keleluasaan yang lebih besar kepada mekanik bengkel untuk bergerak secara leluasa di bawah kendaraan dalam memperbaiki hampir seluruh komponen yang ada di bawah kendaraan, karena mekanik dapat berdiri dan berjalan di bawah kendaraan sehingga perbaikkan lebih mudah dilakukan . Car lift pada umumnya hanya digunakan oleh bengkel-bengkel besar, karena di samping harganya cukup mahal juga membutuhkan tempat yang cukup luas. Jika ditinjau dari media penggeraknya car lift dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu; •penggerak mekanik (poros berulir), •penggerak hidrolik •dan penggerak pneumatic Sedangkan jika tinjau dari bentuknya car lift terdiri dari beberapa jenis, yaitu ; •single post car lift •Two post car lift •four post car lift.
  • 4. 1.TIPE SINGLE POST CAR LIFT Single post artinya hanya menggunakan satu tiang (kaki). Pada car lift tipe single post terdapat empat lengan penyangga yang terletak di ujung carlift dan dapat diatur sedemikian rupa, panjang-pendeknya serta arah lengannya, untuk menyesuaikan bidang tumpuan pada mobil sehingga mobil dapat terangkat dengan aman. Jenis ini banyak digunakan untuk pencucian kendaraan, karena dapat menjangkau beberapa bagian mesin dengan leluasa. Namun untuk perbaikan engine ataupun chasis tidak digunakan karena hanya menggunakan satu penyangga sehingga ketahanan terhadap goncangan akibat aktifitas perbaikan kurang baik. Apabila bekerja di bawah car lift jenis ini, perlu hati-hati ketika dibawah kendaraan jangan membuat mobil tergoncang. Penempatan kendaraan pada penyagga harus benar-benar ditengah dan seimbang, dan dilakukan oleh orang yang sudah terlatih, karena hanya menggunakan satu tiang maka ketidakseimbangan dapat mengakibatkan terjatuhnya kendaraan dari car lift.
  • 5. 2.TIPE TWO POST CAR LIFT Two post artinya bahwa carlift tersebut memiliki dua tiang (kaki). Car lift jenis two post juga memiliki landasan penyangga kendaraan yang dapat diatur untuk menyesuaikan dengan bodi/ rangka kendaraan. Car lift tipe ini cocok untuk perbaikan (servis) engine maupun chasis seperti rem, suspense, ball joint, tune up dan lain-lain. Sama halnya dengan jenis single post maka jenis ini penyangganya dapat diatur panjang pendeknya untuk mempermudah menjangkau dudukan pada mobil akan tetapi, hal ini dapat menyebabkan tidak seimbang. Saat penempatan mobil usahakan pada posisi tengah dan panjang penyangga yang seimbang.
  • 6. 3.TIPE FOUR POST CAR LIFT Four post berarti memiliki empat tiang (kaki). Tipe four post car lift, memiliki tingkat keamanan yang paling baik karena mobil benar-benar berada di atas car lift dengan keempat rodanya menapak secara baik. Akan tetapi tidak cocok untuk perbaikan engine maupun chasis seperti rem, suspense, ball joint dan lain-lain. Jenis ini paling banyak untuk pekerjaan spooring, walaupun dapat juga digunakan untuk perbaikan engine yang tidak perlu melepas roda. Jenis car lift yang fungsinya sama dengan four post adalah jenis scissor car lift dan double scissor car lift. Jenis ini walaupun konstruksinya berbeda namun jumlah tumpuan tiangnya (kaki) adalah sama dengan four post, sehingga dalam pengelompokannya tergolong jenis four post.
  • 7. Scissor car lift Double scissor car lift Keamanan Pengoperasian Car Lift Ketika mengoperasikan car lift dilarang ada penumpang atau ada orang di dalam kendaraan. Pintu kendaraanpun juga harus tertutup rapat atau lebih aman terkunci. Pastikan car lift memiliki pengunci dan berfungsi dengan baik. Pengunci berfungsi untuk mengamankan agar car lift tidak turun secara tiba-tiba apabila terjadi kebocoran hidraulik atau kegagalan lain. Apabila dilengkapi dengan pengaman tambahan maka gunakan sebagai pengaman ketika sedang dioperasikan. Apabila peralatan tidak bisa berfungsi dengan sempurna, maka alat tersebut jangan digunakan. Lakukan terlebih dahulu perbaikan, termasuk jika alat sudah tidak bisa bekerja cepat seperti biasanya, mungkin minyak pelumas perlu dicek, atau terdapat kebocoran pada sistem.
  • 8.
  • 9. Cara Menggunakan Car Lift Bentuk konstruksi car lift yang digerakkan secara mekanik maupun hidrolik, hampir tidak dapat dibedakan, termasuk cara menggunakannya pun hampir sama. Dengan demikian, jika sudah bisa menggunakan car lift penggerak mekanik maka otomatis akan dapat menggunakan penggerak hidrolik. Cara menggunakannya adalah sebagai berikut : Pindahkan kendaraan ke area car lift, dan atur posisi lengan penyangga pada tempat yang aman untuk diangkat, hinga kendaran dapat diangkat dengan aman. Faktor keamanan yang harus diperhatikan adalah : •Daya angkat car lift atau SWL (safe working load) harus diatas berat kendaraan •Posisi kendaraan pada car lift harus seimbang dan tepat pada dudukan yang aman, untuk menghindari kendaran terguling. •Disekitar car lift harus bebas dari barang-barang yang mungkin mengganggu pada saat kendaraan diangkat. •Tekan tombol motor listrik hingga kendaraan terangkat setinggi yang diinginkan. Untuk car lift yang menggunakan lengan pengangkat, sebelum mobil terangkat, periksa dahulu lengan pengangkat apakah sudah tepat pada dudukan yang diharapkan dan terhindar dari komponen-komponen yang mungkin rusak. •Jika car lift dilengkapi dengan alat pengaman (umumnya penggerak hidrolik) maka pasanglah alat pengaman tersebut untuk mencegah kerusakan pada sistem hidrolik car lift dan sekaligus mencegah car lift turun secara tiba-tiba. Perawatan Car Lift •Lumasilah secara rutin bagian-bagian mekanik yang bergesekan yaitu tiang penyangga untuk penggerak hidrolik dan poros berulir pengerak mekanik. •Tambahkan oli hidrolik pada car lift, jika oli berkurang pada tabung oli •Periksa secara rutin kebocoran oli pada seluruh komponen system hidrolik.
  • 10. 2}. DONGKRAK (JACK) Tujuan mendongkrak mobil umumnya adalah untuk mengganti ban, namun tujuan lain seperti melakukan inspeksi atau perbaikan sistem pengereman juga merupakan salah satu aktivitas yang membutuhkan dongkrak sebagai sarana pendukung. Walaupun mengoprasikan sebuah dongkrak terkesan sederhana, tetapi ada beberapa prosedur yang perlu diketahui agar pekerjaan yang dilakukan dengan menggunakan alat tersebut tidak berujung pada bencana. Berikut ini adalah prosedur menggunakan dongkrak mobil dengan aman dan efektif : •Pastikan bahwa Safe Working Load (SWL) dongkrak lebih besar dari beban •Parkirlah mobil diatas permukaan yang rata agar titik tumpu mobil pada dongkrak tidak bergeser. •Pastikan agar mobil tidak dapat bergerak maju atau mundur, oleh karena itu lakukan dengan mengganjal ban. •Gunakan dongkrak hanya untuk mengangkat mobil, bukan sebagai penopang untuk mempertahankan agar mobil tetap berada dalam kondisi terangkat, selama proses perbaikan, kecuali hanya ganti ban. •Lihat buku manual untuk posisi titik tumpu dongkrak terbaik pada mobil. Langkah ini penting agar terhindar dari slip ketika mendongkrak. Umumnya, titik terbaik untuk mendongkrak terdapat di antara batang gardan dekat suspensi, atau pada bagian bawah bodi yang menjadi rangka utama. •Gunkan Jack Stand jika harus melakukan pekerjaan dikolong mobil. Mengandalakan dongkrak sebagai penopang sangat berbahaya dan dapat merenggut nyawa, karena dongkrak dirancang dengan tujuan utama untuk mengangkat beban, bukan untuk menopangnya dalam jangka waktu yang lama. •Jangan pernah menggunakan Jack Stand tanpa mengganjal roda terlebih dahulu, karena mobil dapat menggelinding dan terlepas dari Jack Stand yang menopangnya. Gunakan potongan balok untuk mengganjal bagian ujung roda yang tidak ditopang Jack Stand. •Setelah pekerjaan selesai, turunkan kembali posisi dongkrak secara perlahan. Jika menggunakan Jack Stand, maka tambahkan ketinggian posisi mobil dengan dongkrak untuk dapat mengeluarkan Jack Stand dari kolong mobil, baru kemudian turunkan posisi dongkrak secara perlahan. •Sebelum dan sesudah melakukan kegiatan yang berkaitan dengan dongkrak, pastikan selalu bahwa dongkrak berada dalam kondisi semestinya dan dapat berfungsi dengan baik
  • 11. MACAM-MACAM DONGKRAK 1.Dongkrak Buaya (Crocodile Jack) Dongkrak buaya sering disebut juga Crocodile Jack. Dongkrak ini disebut dongkrak buaya karena gerakan naik dan turunnya lengan angkat mirip dengan gerakan membuka dan menutupnya mulut buaya. Daya angkat dongkrak memanfaatkan sistem hidrolis seperti dongkrak botol, hanya sistem hidrolis disini digunakan untuk menggerakan lengan angkat untuk mengangkat beban.Keunggulannya lebih ringan untuk digunakan, lebih ergonomis saat menggunakan dan mudah untuk dipindah-pindahkan karena ada 4 roda dibagian bawahnya. Kekurangannya adalah mahal, dimensi yang sangat besar sehingga tidak memungkinkan untuk dibawa ke dalam mobil dan berpotensi rusak akibat kebocoran pada sistem hidrolis.Dongkrak buaya paling banyak digunakan di bengkel-bengkel ataupun digarasi kendaraan sekarang ada yang ukuran kecil sehingga dapat di bawa di mobil. Keuntungan pemakaian crocodile jack dibandingkan yang lainnya adalah lebih mudah digunakan karena gampang menggesernya ke arah posisi yang diinginkan, di samping itu, waktu yang dibutuhkan untuk mengangkat kendaraan lebih cepat dan aman.
  • 12. Cara Merawat Dongkrak Buaya: 1.Periksalah sistem hidraulik(jika yg di gunakan dongkrak hidraulik) dan pastikan tidak ada kebocoran hidraulik 2.Periksalah beban maksimal yg di ijinkan 3.Sadel dongkrak nya dapat berputar bebas,dan bertahan pada posisinya,pasang lah safety stand agar lebih aman
  • 13. 2.DONGKRAK BOTOL (BOTTLE JACK ) Dongkrak botol sering disebut juga Bottle Jack. Disebut dongkrak botol karena bentuknya seperti botol. Dongkrak ini memanfaatkan sistem hidrolis untuk mengangkat beban. Fungsi bottle jack sama seperti crocodile jack, yaitu untuk mengangkat kendaraan pada ketinggian tertentu untuk dapat melakukan perbaikan pada bagian bawah kendaraan. Perbedaannya adalah penggunaan bottle jack dapat dimasukkan ke dalam kendaraan sebagai perlengkapan utama kendaraan yang mutlak dibutuhkan untuk mengganti roda (ban) sewaktu ban kempis/ bocor. Untuk mendongkrak sebuah kendaraan, dongkrak harus diletakkan tegak lurus pada torak pengangkatnya supaya tidak menjadi bengkok. Untuk mengangkat beban kita cukup memompa menggunakan tuas yang tersedia dan sistem hidrolis akan mengangkat beban di atasnya. Dan untuk menurunkan hanya perlu membuka katup dongkrak pada bagian bawah sehingga tekanan akan hilang dan dongkrak akan turun secara perlahan. Keunggulannya lebih ringan saat menggunakannya karena terbantu oleh sistem hidrolis, selain itu dimensinya juga kecil. Kekurangannya sedikit lebih mahal dibanding dongkrak gunting dan berpotensi rusak akibat kebocoran pada sistem hidrolis.
  • 14.
  • 15. •Prinsip kerja dongkrak botol •Posisi naik : •Untuk mengangkat kendaraan harus diputar tutup pengalir pembalik minyak dengan batang pompa yang juga berfungsi sebagai kunci, •Sesudah torak pengangkat pada kedudukan yang rendah . •Setelah itu, batang pompa digeserkan naik turun, di mana pompa mengapit minyak dari ruangan persediaan ke bawah torak pengangkat . •Bila dipompa terus pada kedudukan yang tinggi katup pengaman kecil bekerja. •Posisi turun : Kendaraan diturunkan dengan cara memutar sekrup ke kiri sampai putaran memakai batang pompa, di mana katup pengalir pembalik minyak terbuka. Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Menggunakan dongkrak: 1.Periksalah sistem hidraulik(jika yg di gunakan dongkrak hidraulik) dan pastikan tidak ada kebocoran hidraulik 2.Periksalah beban maksimal yg di ijinkan 3.Sadel dongkrak nya dapat berputar bebas,dan bertahan pada posisinya,pasang lah safety stand agar lebih aman
  • 16. 3.DONGKRAK GUNTING ( SCISSOR JACK) Dongkrak gunting sering disebut juga dengan dongkrak ketupat atau dongkrak jembatan atau Scissor Jack. Pemberian nama tersebut karena bentuknya mirip ketupat saat terbuka, mirip struktur jembatan dan membuka atau menutupnya seperti gerakan gunting. Dongkrak ini sudah tersedia di mobil saat anda membeli mobil sebagai bagian dari perlengkapan standar mobil.Untuk menghasilkan daya angkat, pengguna memutar poros ulir dengan bantuan tongkat engkol. Putaran tersebut yang akan menghasilkan daya angkat. Untuk menaikkan, cukup memutar poros searah jarum jam dan untuk menurunkan, putar ke arah sebaliknya.Keunggulannya murah, perawatan mudah, resiko rusak kecil dan dimensi kecil. Kekurangannya adalah perlu tenaga untuk memutar porosnya dan posisi untuk memutarnya tidak nyaman. Digunakan untuk mengangkat beban ringan dan mudah dibawa di dalam kendaraan. Dongkrak jenis ini biasanya tidak digunakan di bengkel namun dongkrak bawaan mobil, sehingga setiap mobil biasanya dilengkapi dengan dongkrak gunting. Jangan sekali-kali bekerja di bawah kendaraan yang hanya ditopang dengan dongkrak saja. Topanglah kendaraan tersebut dengan stand (penopang) Sebelum mengoperasikan dongkrak Anda harus mengecek hal-hal sebagai berikut: Periksalah sistem hidrolik, pastikan tidak ada kebocoran cairan. Apakah dongkrak tersebut mampu mengangkat beban yang diinginkan. Sadelnya berputar dengan bebas, dan bertahan pada posisinya pada waktu mendongkrak Apabila dalam pemeriksaan tersebut ada masalah/ kerusakan, segera lakukan servis/ perbaikan sesuai SOP (Standard Operational Prosedurs).
  • 17.
  • 18. Dongkrak peyangga transmisi yaitu dongkrak yang digunakan untuk menyangga transmisi ketika akan menurunkan atau memasang transmisi ke kendaraan saat kendaraan dinaikkan dengan car lift. Dongkrak penyangga transmisi ini termasuk ke dalam jenis dongkrak hidrolik. Penggunaan dongkrak ini saat melakukan pekerjaan servis transmisi akan sangat membantu mekanik karena mekanik tidak memerlukan banyak tenaga untuk menurunkan atau menaikkan transmisi. 4.Dongkrak transmisi Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Menggunakan dongkrak: 1.Periksalah sistem hidraulik(jika yg di gunakan dongkrak hidraulik) dan pastikan tidak ada kebocoran hidraulik 2.Periksalah beban maksimal yg di ijinkan
  • 19. 5. Dongkrak peyangga kopling Dongkrak penyangga kopling digunakan saat melakukan servis sistem kopling. Dongkrak penyangga kopling ini termasuk ke dalam jenis dongkrak hidrolik. Dongkrak penyangga kopling ini berfungsi untuk membantu mekanik saat memasang dan melepas kopling pada kendaraan sehingga mekanik tidak banyak membutuhkan tenaga untuk mengangkat kopling beserta rumah kopling. Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Menggunakan dongkrak: 1.Periksalah sistem hidraulik(jika yg di gunakan dongkrak hidraulik) dan pastikan tidak ada kebocoran hidraulik 2.Periksalah beban maksimal yg di ijinkan
  • 20. LOKASI DONGKRAK DAN PENOPANG (STAND) •Cara Menggunakan Dongkrak •Letakkan ganjalan pada ban-ban belakang apabila bagian depan kendaraan yang diangkat. Sebaliknya, letakkan ganjalan pada ban-ban depan apabila bagian belakang kendaraan yang diangkat. •Dongkrak diletakkan di tempat yang telah ditentukan. •Sebelum dongkrak mulai mengangkat, periksalah sekali lagi apakah tempat pengangkatan kendaraan tepat berada di tengah-tengah sadel dongkrak. Sebab bila tidak, dongkrak dapat slip sewaktu mengangkat kendaraan. •Sebelum mengangkat dan menurunkan kendaraan, periksalah bahwa tidak ada orang atau sesuatu disekitarnya, apabila lagi dibawah kendaraan.
  • 21. •Pemeliharaan : •Jagalah kebersihan dongkrak, periksalah bila terdapat kebocoran cairan, berikan cairan hidrolik sampai batas atas bila diperlukan. Teteskan sedikit oli pada roda troli. •Dalam penggunaan dongkrak, jangan menahan beban terlalu lama. Gunakanlah jack stand sebagai pengganti dongkrak •Simpanlah dongkrak pada lokasi yang aman di lantai bengkel •Pelajarilah buku manual servis, sebelum menggunakan •Masalah-masalah yang sering terjadi / timbul kerusakan pada dongkrak adalah : •Terjadi kebocoran pada seal oil •Pada saat digunakan, tiba-tiba beban turun • Dongkrak tidak mampu mengangkat beban sesuai dengan spesifikasinya •Pada sistem hidrolisnya terjadi kebocoran •Minyak hidrolis kurang •Viskositas minyak hidrolik rendah/ jelek
  • 22. 3}.PENOPANG (JACK STAND) Jack stand adalah penopang vertikal yang kuat, yang dapat disetel sesuai dengan ketinggian yang berbeda-beda. Ada dua komponen utama dari jack stand. Komponen pertama adalah assembly bagian bawah (base). Base digunakan sebagai penopang yang kuat yang ditempatkan di tanah atau lantai workshop. Komponen kedua adalah penopang vertikal lurus (tube). Tube ditahan secara vertikal dan pada ketinggian khusus oleh base. Pada bagian atas tube dapat ditambahkan sebuah fixture (sadel) untuk memberikan kontak yang lebih baik di antara tube dan kendaraan. Kapasitas maksimum akan berkisar hingga 18 ton. Kapasitas maksimum untuk jack stand tertentu dapat ditemukan pada jack stand base. Setiap dongkrak hidraulik memiliki kapasitas maksimum yang telah ditentukan. Jangan menggunakan dongkrak hidrolik untuk mengangkat beban melebihi kapasitas maksimum dongkrak tersebut. Jangan pernah bekerja di bawah beban yang ditahan oleh dongkrak hidrolik. Gunakan jack stand atau penahan balok kayu untuk menahan beban saat sedang bekerja. Alat ini digunakan sebagai penopang untuk beban berat. Aplikasi yang lazim digunakan adalah untuk menahan kendaraan setelah dongkrak digunakan untuk mengangkatnya. Sebuah kendaraan yang ditahan pada jack stand memiliki komponen-komponen kerangka penopang, ban dan banyak komponen lainnya yang siap dilepaskan dan dipasang. Dalam aplikasi normal, dongkrak digunakan untuk mengangkat kendaraan.Jack stand kemudian ditempatkan pada posisinya di bawah badan kendaraan. Petugas service akan mengangkat jack stand tube pada posisi sedekat mungkin dengan bagian bawah badan kendaraan. Lock pin assembly kemudian menahan tube pada posisi tersebut pada jack stand base. Dongkrak kemudian diturunkan sampai kendaraan ditahan oleh jack stand. Kendaraan sekarang siap untuk dikerjakan. Stand, Collar dan Silinder Hidraulik dapat digunakan untuk mengangkat maupun menahan kendaraan. Jangan sekali-sekali bekerja di bawah beban yang hanya ditahan oleh dongkrak. Tempatkan jack stand di bawah beban dan turunkan beban sampai semua bobotnya tertahan oleh jack stand. Pastikan bahwa beban ditahan dengan kuat pada jack stand tube atau saddle. Semua fitur pengunci (lock ficture) harus berada dalam posisinya pada jack stand sebelum beban diletakkan di atasnya.
  • 23.
  • 24. • Perawatan • Pastikan jack stand selalu dalam keadaan bersih. Bersihkan kotoran dan oli. Periksa semua komponen jack stand secara teratur untuk memastikan bahwa komponen-komponen tersebut berada dalam kondisi baik. Jangan menggunakan jack stand yang sudah retak atau komponen-komponen yang sudah rusak. • Jack stand dan lift stand dirancang untuk menggabungkan fungsi sebuah dongkrak (alat pengangkat) dan stand (alat penopang). Macam” JackStand:
  • 25. 4}. KEREK/KRAN DAN TAKEL Kerek/kran dan Takel adalah alat untuk mengangkat material/part atau komponen. Pada bengkel otomotif alat ini biasa digunakan untuk mengangkat engine, transmisi sewaktu akan diperbaiki dan memasangkan kembali sewaktu perbaikan sudah selesai. Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan Kran ataupun Takel: A.Memeriksa sumber tenaga yang digunakan untuk mengoperasikan peralatan pengangkat. B.Takel pengangkat harus benar-benar terpasang baik pada tempatnya. C.Jika pekerjaan tidak dapat dilakukan sendiri, perlu dilakukan secara tim. D.Upayakan jangan ada orang lalu-lalang dibawah alat pengangkat. E.Upayakan material/komponen/part jangan sampai tergantung terlalu lama pada alat pengangkat. F.Upayakan perlahan-lahan dan berhati–hati sewaktu menurunkan material/komponen/part.
  • 26. 5}. Kompresor(Compressor) Compressor diartikan sebagai alat atau mesin yang digunakan untuk memampatkan (menekan) udara atau gas. Sehingga kompresor ini adalah penghasil udara mampat. Karena proses pemampatan, udara mempunyai tekanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan udara luar . Dalam kehidupan sehari-hari, sebagai contoh, udara mampat yang digunakan untuk mengisi ban mobil atau sepeda motor, memompa bola. Udara mampat untuk juga digunakan untuk membersihkan bagian- bagian mesin yang kotor di bengkel-bengkel dan manfaat lain yang sering dijumpai sehari-hari.
  • 28.
  • 29.
  • 30. Berikut ini cara perawatan standar kompresor: 1.Gunakan kompresor sesuai aplikasinya. 2.Perhatikan pengisian tangki, harus lebih besar dari debit penggunaannya. 3.Sebaiknya motor memiliki tenggang waktu yang cukup untuk hidup dan mati, minimal 5-10 menit. 4.Kompresor di tempat dengan sirkulasi udara yang baik. 5.Hindarkan kompresor dari hujan/air maupun sinar matahari secara langsung (letakan di tempat terlindung). 6.Minimal sekali dalam seminggu untuk menguras tangki dengan angin (sebaiknya tiap hari).
  • 31. Pengecekan Dan Perawatan Kompresor Angin: •Cek oli, pastikan levelnya sesuai dengan garis yang ada •Tutup semua kran •Periksa belt, tidak terlalu kendur namun juga tidak terlalu kencang. •Pastikan daya yang tersedia minimal 2 kali lipat dari daya yang tertera pada motor/listrik. •Untuk mesin kompresor, (pastikan oli dan bahan bakar tersedia) •Start/On pada switch (recoil untuk engine dan gunakan pengaturan gas untuk start, setelah stabil, kembalikan pada posisi awal). •Pastikan motor off jika pressure gauge menunjuk 8 bar dan kembali On pada 5 bar (untuk kompresor berkapasitas 12 bar akan Off jika pressure gauge menunjuk 12 bar dan kembali hidup On pada 8 bar) •Untuk kompresor engine, matikan secara manual dengan engine switch off •Setelah selesai menggunakan unit ini, buang seluruh angin yang tersisa di dalam tangki melalui drain valve.
  • 32. 6}. Mesin Las Pengelasan (welding) adalah salah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi atau tanpa tekanan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang kontinyu. Mesin Las AC(Bolak-Balik) Mesin Las DC(Searah) Mesin Las Ganda (AC – DC)
  • 33. Berdasrkan klasifikasi ini pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu : pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian. Berdasrkan klasifikasi ini pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu : pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian. Berdasrkan klasifikasi ini pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu : pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian. Berdasrkan klasifikasi ini pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu : pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian. Berdasrkan klasifikasi ini pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu : pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian. Berdasrkan klasifikasi ini pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu : pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian. Berdasrkan klasifikasi ini pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu : pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian. Berdasrkan klasifikasi ini pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu : pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian. Berdasrkan klasifikasi ini pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu : pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian. Berdasrkan klasifikasi ini pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu : pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian. Berdasrkan klasifikasi ini pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu : pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian. Berdasrkan klasifikasi ini pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu : pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian. Berdasrkan klasifikasi ini pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu : pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian. Berdasrkan klasifikasi ini pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu : pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian. Berdasrkan klasifikasi ini pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu : pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian.
  • 34. Macam” Las: 1.Las Karbit atau Las Asetelin Pengertian las karbit (asetelin) adalah salah satu cara penyambungan logam dengan menggunakan energi panas yang berasal dari proses pembakaran antara gas karbit (asetelin) dan gas oksigen.
  • 35.
  • 36. 2.Las Argon Las Argon atau Las TIG ( Tungsten Inert Gas Welding) atau sering disebut las busur gas elektroda tungsten. Pengertian Las Argon ini adalah salah satu metode yang termasuk paling penting dalam pekerjaan baja paduan tinggi atau hugh alloy dan logam bukan besi atau non feroous misalnya aluminium, titanium, tembaga, molibdenum dan paduannya. Dengan stabilitas busur yang tinggi, maka las argon atau Las TIG atau Las GTAW (Gas Tungsten Arc Welding) adalah terbaik dari pada proses las listrik modern lainnya. Hal tersebut terjadi karena penyebaran panas yang berlebihan pada benda kerja dikurangi dengan penambahan gas pelindung inert yang juga sekaligus gas pendingin.
  • 37.
  • 38. 3.Las Iron(FCAW Atau Flux Cored Arc Welding) FCAW atau Flux Cored Arc Welding adalah salah satu jenis las listrik yang memasok filler elektroda secara mekanis terus ke dalam busur listrik yang terbentuk di antara ujung filler elektroda dan metal induk.Elektroda/kawat las pada FCAW terbuat dari metal tipis yang digulung cylindrical,diisi dengan flux sesuai kegunaannya. Las FCAW merupakan kombinasi antara proses SMAW, GMAW dan SAW. Sumber energi pengelasan FCAW menggunakan arus listrik AC atau DC dari pembangkit listrik atau melalui trafo dan atau rectifier.Gas pelindungnya juga sama- sama menggunakan karbon dioksida (gas CO2).
  • 39.
  • 40. Peralatan Las 1. Kabel Las Kabel las biasanya dibuat dari tembaga yang dipilin dan dibungkus dengan karet isolasi. Yang disebut kabel las ada tiga macam, yaitu : a.Kabel elektroda , yaitu kabel yang menghubungkan pesawat las dengan elektroda. b.Kabel masa, yaitu yang menghubungkan pesawat las dengan benda kerja. c.Kabel tenaga, yaitu kabel yang menghubungkan sumber tenaga atau jaringan lisrtik dengan pesawat las.
  • 41. 2. Pemegang Elektroda Ujung yang berselaput dari elektroda dijepit dengan pemegang elektroda. Ini terdiri dari mulut penjepit dan pemegang yang dibungkus oleh bahan penyekat (biasanya dari embonit). 3. Palu Las Palu ini digunakan untuk melepaskan dan mngeluarkan terak las pada jalur las dengan jalan memukulkan atau menggoreskan pada daerah las. Gunakanlah kaca mata terng pada waktu poembersihan terak, sebeb dapat memercikan pada mata.
  • 42. 4. Kawat Baja Sikat kawat digunakan untuk : a. Membersihkan benda kerja yang akan dilas, b. Membersihkan terak las yang sudah dilepas dari jalur las oleh pukulan palu las 5. Klem massa Ini adalah alat untuk menghubungkan kabel masa ke benda kerja. Terbuat dari bahan yang menghantar dengan baik (tembaga). Klem masa dilengkapi dengan pegas yang kuat, yang dapat menjepit benda kerja dengan baik. Tempat yang dijepit harus bersih dari kotoran (karet, cat, minyak dan sebagainya).
  • 43. 6. Penjepit Ini digubakan untuk memegang atau memindahkan benda kerja yang masih panas sehabis pengelasan. 7. Elektroda Elektroda yang dipergunakan pad alas busur mempunyai perbedaan komposisi selaput maupun kawat inti. Diantaranya adalah elektroda berselaput . Pada elektroda ini pengelasan fluksi pada kawat inti dapat dengan cara destruksi, semprot atau celup. Ukuran standar diameter kawat inti dari 1,5 sampai 7 mm dengan panjang antara 350 sampai 450 mm.
  • 44. Las adalah suatu proses penyambungan plat atau logam menjadi satu akibat panas dengan cara logam yang akan disambung dipanaskan terlebih dahulu hinga meleleh, kemudian baru disambung.Untuk menghasilkan kualitas pengelasan yang baik tentunya harus di dukung oleh mesin las yang baik pula, jika mesin tersebut tidak di rawat dengan baik maka akan sangat berpengaruh terhadap hasil pengelasan. Hal-hal mendasar dalam perawatan mesin adalah sebagai berukut : 1. Pembersihan (cleaning) 2. Pengencangan baut (tightening) 3. Pelumasan (lubricating) 4. Service kecil. Berikut adalah langkah-langkah dalam melakukan perawatan mesin las : • Putuskan hubungan arus listrik (power source) yang menuju ke mesin las. • Buka baut cover mesin dengan menggunakan kunci pas • Bersihkan bagian dalam mesin dan kipas dari debu dengan cara di semprot angin • Bersihkan area PCB mesin dengan cara di semprot dengan angin atau juga dapat menggunakan kuas ukuran 1/4 inch • Kencangkan baut kabel masa atau ground kabel dengan menggunakan kunci ring 13 – 17 • Setelah selesai tutup kembali mesin las dengan cover mesin • Hidupkan (on) breaker pada panel listrik
  • 45. 7}. Tool Klem Fungsi dari klem adalah untuk menjaga supaya benda yang sedang diperbaiki tetap pada tempatnya. Ukuran klem bermacam - macam. Begitu juga dengan bentuknya.
  • 48. 8}. Spray Gun Spray gun merupakan alat yang digunakan untuk mengatomisasi cat pada suatu permukaan yang menggunakan udara bertekanan. Prinsip dari spray gun adalah sama seperti halnya pada atomisasi. Apabila udara bertekanan dikeluarkan dari lubang udara terhadap air cap, maka suatu tekanan negatif akan timbul pada ujung fluida, yang setelah itu menghisap cat pada cup. Lalu cat yang dihisap ini disemprotkan sebagai cat yang diatomisasi (dikabutkan), oleh karena tekanan udara pada lubang didalam air cap. Cara Menggunakan : Dalam menggunakan spray gun, ada tiga hal yang perlu diperhatikan: 1.jarak spray gun. Apabila jarak spray gun dengan area permukaan terlalu dekat maka berakibat jumlah cat yang teraplikasi akan kebanyakan / lapisan menjadi tebal dan bisa meleleh. Sebaliknya jika terlalu jauh bisa mengakibatkan cat menjadi tipis dan kasar. Jarak yang tepat ialah antara 100 hingga 200 mm.
  • 49. 2.sudut spray gun. Alangkah baiknya sudut spray gun dengan permukaan ialah 90 derajat. Spray gun mesti dipegang sesuai sudut tersebut secara continue supaya hasilnya menjadi rata. 3.kecepatan langkah. Kecepatan dimana spray gun digerakkan dikenal kecepatan langkah. Untuk pengecatan kembali biasanya kecepatan langkah yang pas ialah antara 900 sampai 1.200 mm/detik. Kemudian yang terakhir bentuk tumpang tindih (overlapping). Untuk mendapat lapisan merata, maka pola semprotan perlu mempunyai ketebalan yang merata juga. Lebar tumpang tindih (overlapping) yang tepat kira-kira adalah 1/2 sampai 2/3 pola semprotan. Cara Merawat : 1.Setelah menggunakan spray gun, kosongkan tabung spray gun yang berisi cat. 2.Cuci tabung spray gun dan gun spray flasing menggunakan thiner A special, secara berulang kali hingga keluar warna thiner bening (bukan warna cat yang sudah habis pakai). 3.Buka tabung spray gun dan kondisikan pada posisi terbalik (supaya sisa cairan menetes keluar). 4.Buka air cup bersikan menggunakan sikat halus dan thiner. 5.Bersihkan nozzle menggunakan sikat halus dan flasing berulang kali. 6.Bersihkan alur lubang isian cat dari gumpalan material (pada dasarnya cat epoxy, sanding polytur). Ini sering terjadi pada bagian tabung atas. 7.Bersihkan body / casing spray gun menggunakan sikat halus dan thiner. 8.jangan terbiasa merendam unit spray gun kedalam kubangan thiner (ini akan mengakibatkan seal / segel rapuh, mati elastisitasnya, dan mengakibatkan kebocoran sehingga tidak sempurna waktu digunakan lagi).
  • 50. 9}. Tools atau kunci Kunci adalah alat untuk membuka dan mengunci.Kunci dalam arti peralatan perbengkelan memiliki fungsi yang sama yaitu untuk membuka dan mengencangkan (mengunci) sebuah baut terhadap murnya atau sebaliknya.