SlideShare a Scribd company logo
1 of 54
Download to read offline
i
LAPORAN KERJA PRAKTEK
MENGHITUNG PERPINDAHAN PANAS PADA MESIN
SEMI-ASSY DIDALAM PROSES PRODUKSI
PT. YANMAR DIESEL INDONESIA
DI SECTION ASSEMBLING
Laporan Kerja Praktek ini disusun sebagai syarat kelulusan
mata kuliah Kerja Praktek
Disusun oleh:
Reynaldi Saroha
121.0311.019
JURUSAN S1 TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAKARTA
2016
ii
LEMBAR PENGESAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
NASIONAL “VETERAN” JAKARTA
Nama : Reynaldi Saroha
NRP : 12101311019
Jurusan : S1 Teknik Mesin
Disahkan:
Jakarta, Juli 2016
Pembimbing II Pembimbing I
(UPNVJ) (PT. YADIN)
(Ir. Saut Siagian, MT) (Titoz Siagian)
Mengetahui,
Wakil Dekan I Kepala Program Studi
Fakultas Teknik S1 Teknik Mesin
(Iswadi Nur, MT) (Ir. M. Rusdy H, MT)
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Reynaldi Saroha
NRP : 12101311019
Jurusan : S1 Teknik Mesin
Fakultas : Teknik
Disahkan:
Depok, Juli 2016
Pembimbing I Pembimbing II Pembimbing III
Titoz Siagian Hendro Pudyanto Widi Widodo
NIK. 2010001 NIK. 1988012 NIK. 1990003
(Supervisor Produksi) (As. Manager Produksi) (Manager Produksi)
iv
MENGHITUNG PERPINDAHAN PANAS PADA MESIN
SEMI-ASSY DIDALAM PROSES PRODUKSI
PT. YANMAR DIESEL INDONESIA
DI SECTION ASSEMBLING
Disusun oleh :
Reynaldi Saroha
121.0311.019
Komentar/Catatan
1. Pembimbing Lapangan
……………………………………………………….……………………
……………………………………………………………………………
2. Dosen Pembimbing
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
Tempat Kerja Praktek : PT. Yanmar Diesel Indonesia.
Divisi/Dinas/Bagian : Departemen Produksi
Waktu Kerja Praktek : 15 Juni s/d 19 Juli 2016
Telah diperiksa dan disetujui :
Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan/Perusahaan
(Ir. Saut Siagian, MT) (Titoz Siagian)
v
KATA PENGANTAR
Syallom,
Tidak terasa kerja praktek telah berlangsung semenjak pertama penulis diberi kesempatan
oleh PT. Yanmar Diesel Indonesia untuk bisa melakukan kerja praktek di perusahaan ini,
banyak pengalaman dan pelajaran yang penulis ambil selama menjalankan kerja praktek ini
mulai dari observasi Plant sampai menemukan kasus-kasus nyata dalam permesinan yang
tidak bisa ditemukan saat kuliah.
Pembuatan Laporan ini merupakan pengalaman yang sangat mengesankan, dalam proses
pembuatan laporan Praktek Kerja Lapangan ini penulis mendapat bantuan serta dorongan dari
berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua orangtua tercinta yang senantiasa memberikan bantuan moril maupun materil
sehingga penulis dapat menyelasaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini.
2. Bapak Titoz Siagian selaku pembimbing di Departemen Produksi PT. Yanmar Diesel
Indonesia (PT.YADIN) yang telah memberikan pengarahan, bimbingan serta
membantu penulis selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.
3. Seluruh karyawan Departemen Produksi Bapak Widi Widodo, Bapak Joko Pamiluto,
Bapak Petrus, Bapak Uwes, dan khususnya semua staf Departemen Produksi yang
penulis tidak bisa sebutkan satu persatu. Terima kasih telah banyak membantu penulis
dalam mengumpulkan data-data yang penulis butuhkan selama melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan.
4. Dan semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak bisa disebutkan satu
persatu.
Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Depok, Juli 2016
Reynaldi Saroha
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN .....................................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................................. v
DAFTAR ISI............................................................................................................................vii
BAB I. PENDAHULUAN
Latar Belakang .....................................................................................................................1
Maksud dan Tujuan ...............................................................................................................2
Manfaat Kerja Praktek….......................................................................................................2
Tujuan Penelitian…...............................................................................................................3
Waktu dan Tempat Pelaksanaan............................................................................................3
BAB II. PROFIL PERUSAHAAN
Tinjauan Umum PT. Yanmar Diesel Indonesia (PT.YADIN) ............................................ 4
Historical Background ......................................................................................................... 6
Produksi Perusahaan..............................................................................................................7
Struktur Organisasi PT. Yanmar Diesel Indonesia………….............................................17
Struktur Organisasi Departemen Produksi ..........................................................................18
BAB III. TEORI DASAR TENTANG PLATE HEAT EXCANGER
Defensi dan Tujuan Proses Produk..................................................................................19
vii
Perspektif Manajemen Produksi..........................................................................................19
Defenisi dan Fungsi Boiler (Ketel Uap)..............................................................................24
Bagian Utama Ketel Uap.....................................................................................................25
Klasifikasi Ketel Uap Menurut Isi Pipa atau Tabung..........................................................26
Menurut Posisi Dapur (Furnance)..........................................................................................27
Menurut Sumber Panas.......................................................................................................27
Kriteria Ketel Yang Baik …………………………………………………………………27
Dasar Pemilihan Ketel Uap ................................................................................................ 28
Perpindahan PAnas Pada Ketel Uap...................................................................................29
Factor Fouling .................................................................................................................31
Teori Dasar Perhitungan Plate Heat Exchanger ................................................................ 32
Blowdown Boiler ................................................................................................................ 34
BAB IV. HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN
Data Kebutuhan Uap ....................................................................................................... ...36
Menghitung Kehilangan Panas Pada Sistem ...................................................................... 39
Menghitung Kehilangan Panas Pada Sistem......................................................40
Menghitung Kebutuhan Uap Pada Mesin Cuci ...................................................................41
Menghitung Kebutuhan Uap Pada Mesin Cuci..................................................41
Menghitung Perpindahan Panas ......................................................................................... 41
Menghitung Perpindahan Panas........................................................................ 42
Menghitung Perpindahan Panas Menyeluruh......................................................................42
Menghitung Perpindahan Panas Menyeluruh ....................................................42
viii
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ..................................................................................................................44
Saran… ........................................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 46
1 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu
benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan
produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat
dan bentuknya dinamakan produksi barang. Proses produksi adalah tahap-tahap yang harus
dilewati dalam memproduksi barang atau jasa. Dalam proses produksi di PT. Yanmar Diesel
Indonesia membutuhkan mesin-mesin pendukung yang disebut Semy-Assy. Pada Section
Assembling, ada empat mesin pendukung dalam proses produksi, antara lain mesin pencucian
(Washing Machine), Oven Gear Balancer Shaft, Oven Crank Shaft, dan Oven Gear Fly Wheel.
Pada kesempatan ini penulis ingin meneliti mesin pencucian (Washing Machine) di Section
Assembling sebagai pendukung proses produksi. Hal yang penting dalam mesin pencucian adalah
uap air (Steam). Uap air (Steam) dihasilkan dalam suatu Boiler atau disebut sebagai penghasil
uap atau ketel uap. Uap air dan udara merupakan zat kerja paling penting yang digunakan pada
mesin Thermal. Pemakaian uap air ini sudah luas, sehingga pada waktu itu sangat dikenal
sebagai era uap air. Pada abad ke-20 terjadi penurunan penggunaan uap air ini secara drastis,
kecuali terhadap stasiun pembangkit tenaga uap ukuran besar. Tetapi uap air tidak kehilangan
popularitasnya sebagai media pemanas. Dimana sangat luas penggunaannya dalam industri dan
juga secara komersil. Uap air sebagai media panas adalah sangat cocok menjadi transfer energi
Thermal dalam jumlah besar, karena panas tidaklah hanya sebagai panas sensibel, tetapi juga
bisa diperoleh dari pembakaran suatu bahan bakar (padat, cair, atau gas), energi nuklir, energi
solar (matahari) atau energi listrik. Kondisi-kondisi uap produksi Boiler bisa sebagai uap basah
(Wet Saturated Steam), uap jenuh (Dry Saturated Steam), uap Superheat atau uap superkritis.
Ketel uap adalah bagian dari pembangkit uap dimana air jenuh diubah menjadi uap jenuh,
sehingga sulit memisahkannya dengan Washing Machine di PT. YANMAR DIESEL
INDONESIA. Maka dari itu, dilihat dari pentingnya peranan hasil uap yang dihasilkan Boiler
2 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
terhadap Washing Machine di Section Assembly, maka dari itu penulis ingin meneliti kebutuhan
uap demi maksimalnya proses pencucian di Section Assembling.
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari kerja praktek ini adalah:
a. Memenuhi kurikulum sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di program
S1 jurusan Teknik Mesin, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta.
b. Menerapkan ilmu yang telah saya pelajari di Teknik Mesin Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jakarta dengan memecahkan permasalahan yang terjadi di
lapangan, khususnya hal yang terkait dengan proses sistem perawatan.
c. Mendapatkan pengalaman kerja di lapangan, khususnya dengan orang yang terkait di
dalam proses produksi dan sistem perawatan PT. Yanmar Diesel Indonesia.
d. Meningkatkan pengetahuan tentang dunia industri dan proses produksi.
e. Untuk membangun hubungan yang baik dan saling menguntungkan antara Teknik
Mesin Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta dan PT. Yanmar Diesel
Indonesia.
1.3. Manfaat
Manfaat dari kerja praktek ini antara lain adalah:
a. Memperoleh pengalaman dan Networking baru di lingkungan kerja.
b. Menambah wawasan dan meningkatkan pola pikir guna menghadapi kemajuan
teknologi industri dimasa yang akan datang.
c. Dapat mengetahui cara kerja boiler yang telah dipelajari secara teoritis sebelumnya di
kampus dan Washing Machine di Section Assembly yang telah dipelajari secara
langsung di PT. Yanmar Diesel Indonesia.
3 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah
a. Menganalisa perpindahan panas menyeluruh yang terjadi pada sistem.
b. Menganalisa kehilangan panas yang terjadi pada sistem.
1.5. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tempat : PT. Yanmar Diesel Indonesia, Jl. Raya Bogor KM 34.8 Cilodong-Depok
Waktu : 15 Juni 2016 – 30 Juli 2016
4 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1. Tinjauan Umum PT. Yanmar Diesel Indonesia
Yanmar Diesel Indonesia telah berusia lebih dari 35 tahun sejak pendiriannya di Indonesia,
dan hampir mencapai satu abad sejak pertama kali berdiri di Jepang tahun 1912, berbendera
Yanmar., Ltd. Japan. Reputasi sebagai perusahaan kelas dunia, jelas berpengaruh pada eksistensi
dan kesuksesan perusahaan-perusahaannya yang tersebar diberbagai belahan dunia termasuk
Indonesia.
Sebagai pabrik dan eksportir motor diesel pertama di Indonesia yang mengawali
produksinya pada 8 Juni 1973, Yanmar Indonesia tercatat mengalami perkembangan yang sangat
pesat dan menjanjikan.
Investasi dan pabriknya terus tumbuh maju diiringi peningkatan kapasitas produksi yang
meningkat signifikan dari tahun ke tahun. Sejalan dengan kemajuan tersebut, Yanmar Indonesia
tak hanya melayani pasar Indonesia saja namun terus meluas ke negara-negara lain dikawasan
ASEAN, Afrika Selatan, Australia, Jepang, bahkan Timur Tengah.
Prestasi ini tidak terjadi begitu saja, namun dicapai melalui kesungguhan komitmen dan
kerja keras. Krisis ekonomi yang mengguncang perekonomian global termasuk Indonesia
ditahun 1998 justru meningkatkan kepercayaan pelanggan secara signifikan. Sebuah bukti yang
nyata bahwa produk-produk Yanmar mampu menjawab tantangan produktifitas dan efisiensi
yang sulit ditandingi produk lain. Diperolehnya berbagai Sertifikasi Sistem Manajemen
Internasional ISO 9001:2000, ISO 14001:2004, OHSAS 18001:2007 makin mengkukuhkan
posisi Yanmar Diesel Indonesia sebagai pemain yang layak diperhitungkan di kancah bisnis
global.
Waktu dilalui Yanmar dengan melahirkan produk-produk inovatif berdaya saing tinggi
dengan dukungan teknologi terkini serta peduli dan ramah lingkungan. Dengan spirit itulah
Yanmar Diesel Indonesia telah menemani pelanggannya mencapai keajaibann-keajaiban dalam
kehidupan kesehariannya.
5 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
Perhatian yang serius dibidang riset dan pengembangan teknologi membuat produk-produk
Yanmar selalu terkini dan diminati. Dilandasi semangat untuk berkontribusi pada peningkatan
kualitas kehidupan, Yanmar mengembangkan produk-produk pertanian, kelautan, dan konstruksi
canggih dengan tingkat produktifitas dan efisiensi optimal. Diraihnya sertifikasi ISO 9001 sejak
tahun 1997 makin mengukuhkan posisi Yanmar sebagai produsen mesin diesel yang
menghasilkan produk-produk unggulan berkelas dunia.
Teknologi hadir untuk menawarkan kemudahan. Yanmar menjawabnya dengan merancang
berbagai produk motor diesel yang mampu menjawab tantangan kebutuhan dimasa depan
sekaligus dapat meningkatkan produktifitas dan efisiensi pemakainya. Berbasis pada spirit
tersebut, lahirlah produk berkinerja handal yang juga ramah lingkungan. Kepedulian Yanmar
pada peningkatan kualitas kehidupan serta pelestarian kekayaan sumber daya alam dan
lingkungan hidup tak perlu diragukan.
Indonesia dikenal sebagai negara agraris. Lahan pertanian yang tersebar dipenjuru negeri
dengan berbagai produk pertanian unggulannya membuat Indonesia kaya makmur, sehingga
dikenal sebagai jamrud khatulistiwa. Tanah pertanian dan keahlian mengolahnya merupakan
potensi tak ternilai yang mampu menyelamatkan kehidupan bangsa dimasa mendatang. Yanmar
turut menjaga tradisi agraris dengan menciptakan berbagai jenis produk pertanian yang praktis,
ramah lingkungan, dan dapat diandalkan petani diseluruh pelosok nusantara untuk mewujudkan
kehidupan yang lebih baik dan sejahtera. Lautan adalah sumber kekayaan negeri yang sering
terlupakan. Indonesia sebagai negara kepulauan dikelilingi lautan dengan kekayaan melimpah.
Pantai, ombak, pasir, hingga kekayaan yang tersembunyi didalamnya menunggu saat yang tepat
untuk ditemukan dan dimanfaatkan bagi kesejahteraan penduduk negeri. Yanmar turut menjaga
tradisi bahari dengan menciptakan berbagai jenis produk kelautan seperti transportasi laut, motor
perahu nelayan, pelayaran, dan rekreasi air yang memprioritaskan kemudahan, efisiensi dan
kenyamanan.
Pembangunan merupakan sesuatu yang tak terhindarkan. Kehidupan yang bergulir cepat
menuntut pemenuhan akan kebutuhan yang terus meningkat. Pembangunan sarana dan prasarana
yang makin berkualita, modern dan canggih, memerlukan dukungan keahlian dan teknologi yang
memadai pula. Yanmar turut menjaga tradisi pembangunan konstruksi dan industri yang aman
dengan menciptakan berbagai jenis produk handal, berteknologi tinggi yang menjawab
6 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
kebutuhan. Komitmen dan kesungguhan menjamin kualitas produk Yanmar. Sejak awal
berdirinya, Yanmar bervisi menjadi produsen dan eksportir motor diesel terbaik telah
menghasilkan produk-produk berkualitas yang dikenal dengan berbagai keunggulan, seperti ;
a. Bertenaga kuat
b. Efisien dan hemat bahan bakar
c. Memiliki getaran halus serta ramah lingkungan
d. Tangguh dan tahan lama
e. Serbaguna
f. Mudah dioperasikan dan perawatan atau pemeliharaan
Disisi lain penguasaa teknologi dan kualitas sumber daya manusia ikut memberikan
kontribusi penting bagi pencapaian sukses kinerja Yanmar.
2.2. Historical Background
 17 Maret 1972, pendirian perusahaan patungan antara :
 8 Juni 1973, mulai produksi komersial
 1976, perluasan pertama : Pabrik, pusat latihan, dan mess
 1977, perluasan kedua : Gudang dan kantor
 1980, perluasan ketiga : Pabrik, dan perluasan pusat pelatihan
 1 Februari 1985, peluncuran produksi motor diesel seri TF
 18 Juli 1988, ekspor perdana motor diesel (ke Malaysia)
 5 Desember 1988, hak menggunakan Tanda Standar Industri Indonesia SII No.
0697-82
 2 Februari 1990, Trophy juara I lomba kesehatan dan keselamatan kerja antar
perusahaan dan pengusaha tingkat Kabupaten dan Kodya Bogor
 Juli 1990, tim sepak bola Yanmar berkunjung ke Indonesia
 17 Desember 1990, peluncuran produksi motor diesel model TF 300 H-di
 29 Desember 1990, penghargaan “UPAKARTI” kepeloporan dari Pemerintah
 16 Februari 1991, Trophy juara I lomba kesehatan dan keselamatan kerja antar
perusahaan dan pengusaha tingkat Provinsi
 22 Desember 1991, ekspor perdana komponen motor diesel ke Yanmar, Jepang
7 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
 24 April 1992, pembelian tambahan lahan seluas 15.590 m2
 September 1992, investasi mesin untuk proses Cylinder Block
 4 Juli 1994, kunjungan menteri pemuda dan olahraga
 13 Maret 1995, pelatihan AOTS diperusahaan, bidang “pengendalian mutu dan
perawatan motor diesel serba guna”
 6 Maret 1996, perluasan keempat : bangunan pabrik baru
 11 April 1997, sertifikat ISO 9001 yang pertama kali diberikan kepada pabrik motor
diesel Indonesia
 25 Agustus 1999, perayaan produksi mesin ke 500.000 unit
 3 Juni 1999, persetujuan kerja sama AICO (Asean Industrial Cooperation) antara
YADIN dan YSP (Yanmar Thailand)
 September 1999, program pelatihan AOTS Local Asia (5 paket)
 September 2000, pemasangan 3 (tiga) Machining Center untuk produksi pompa
injeksi bahan bakar
 20 Mei 2002, peresmian produksi komponen Connecting-Rod (batang torak) lini no.
1 untuk domestic dan pasar ekspor
 8 Juni 2003, hari ulang tahun Yadin ke-30
 1 Agustus 2003, Sertifikasi ISO 14001 yang pertama kali diberikan kepada pabrik
motor diesel Indonesia
 5 Desember 2003, peresmian ekspor Generator Set ke Timur Tengah
 5 Februari 2004, peresmian produksi komponen batang torak lini no.3
 25 Februari 2004, penghargaan patuh pajak dari pemerintah diberikan oleh Presiden
Megawati Soekarnoputri
 14 April 2004, penerimaan Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 (versi
baru)
 14 Juni 2005, ijin Penggunaan Tanda SNI versi baru No. 05-0119-2000
2.3. Produksi Perusahaan
PT. Yanmar Diesel Indonesia mempunyai produk dengan standar kualitas Internasional dan
juga standar lingkungan yang berlaku, produk-produk PT. YADIN juga sudah mendapatkan
8 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
sertifikasi-sertifikasi bagi pihak yang berwenang. PT. YADIN mempunyai fasilitas yang
terintegrasi dan mampu memproduksi produk-produk sebagai berikut :
1. Traktor Tangan (Engine diproduksi Yanmar Depok dan bekerja sama dengan Yanmar
Surabaya)
Mayoritas traktor tangan roda dua dilengkapi dengan rem EBS yang mampu
menghentikan traktor dalam keadaan darurat. Dengan Handle panjang, kopeling belok
ringan, lebih ramping sehingga nyaman untuk dikendalikan serta dinamis sehingga
kecepatan kerja lebih maksimal sehingga tenaga dan waktu lebih efisien dan juga lebih
stabil dengan perlengkapan kerja modifikasi terbaru. Produk yang dihasilkan sebagai
berikut :
 Traktor Tangan YM KRISHNA
 Traktor Tangan YST – DX
 Traktor Tangan REVO
 Traktor Tangan BROMO PRO V2
 Traktor Tangan ROTARI
 Traktor Tangan YST PRO
 Traktor Tangan BROMO BRM-1
Gambar 1. Traktor Tangan Yanmar
2. Motor Diesel (Diproduksi Yanmar Depok)
Dengan sistem pengabutan langsung kedalam ruang bakar dan didukung dengan
desain mahkota Piston berbentuk torodial dan volume silinder besar akan menghasilkan
tenaga yang besar dan hemat solar. Dengan menggunakan peredam getar ganda dan
sistem gigi miring menghasilkan mesin dengan getaran yang lembut dan suara halus.
9 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
Khusus untuk model mesin L, LY, dan LYS fungsi lampu akan membantu kenyamanan
pengoperasian traktor tangan dimalam hari, dan untuk model TF 300 H-di dan memiliki
saringan pelumas ganda dengan sistem partum sehingga menghasilkan pelumasan yang
baik dan bebas dari kotoran. Produk yang dihasilkan sebagai berikut :
 Motor Diesel TF 300 H-di
 Motor Diesel TF 85 (MLY/MLYS-di)/105 (ML-di)
 Motor Diesel TF 65 (LYS-di)/70 (H/LY-di)
 Motor Diesel TF 65 (R-di)
 Motor Diesel TS 190/230 (H-di)/230 (HN-di)
Gambar 2. Motor Diesel Produksi Yanmar
3. Traktor Roda Empat (Yanmar Depok hanya sebagai Marketing, diproduksi di Thailand)
Traktor roda empat dengan motor diesel bertenaga besar yang dirancang
seimbang antara berat depan dan belakang, bahkan ketika beragam perlengkapan kerja
yang dipasangkan atau digandengkan. Dapat dipergunakan dilahan berlumpur dan lahan
kering sesuai dengan perlengkapan yang digunakan. Produk yang dihasilkan sebagai
berikut :
 Traktor Roda Empat EF 393 T
 Traktor Roda Empat EF 494 T
10 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
Gambar 3. Traktor Roda Empat Produksi Yanmar
4. Mesin Pompa Air (Yanmar Depok bekerja sama dengan PT. EBARA yang memproduksi
mesin pompa-nya)
Pompa air irigasi dari PT. Yanmar dapat dipergunakan dengan air sungai, air
bersih, air baku dan juga air kotor dengan temperatur mencapai 80 derajat celcius. Cocok
sekali dipergunakan sebagai sarana irigasi, pertanian, tambak, dan pengendalian banjir.
Produk yang dihasilkan sebagai berikut :
 Mesin Pompa Air Seri YEP 2” – 8”
Gambar 4. Mesin Pompa Air Produksi Yanmar Dengan Ebara
5. Mesin Penanam Padi (Diproduksi oleh Yanmar Depok)
Mesin tanam bibit padi tipe 4 jalur dengan pengemudi berjalan dibelakang. Jarak
tanam antar jalur 30 cm juga dapat mengatur jarak tanam dalam jalur dengan 22, 17, 15
dan 12 cm. Memiliki kapasitas kerja 5-7 jam per hektar serta dapat mengontrol
11 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
kedalaman penanaman padi dengan 6 tingkatan (15-40 mm). Produk yang dihasilkan
sebagai berikut :
 Mesin Penanam Padi AP 4
Gambar 5. Mesin Penanam Padi AP 4 Produksi Yanmar
6. Power Weeder (Yanmar Depok hanya sebagai Marketing)
Salah satu cara pengendalian gulma terpadu dan ramah lingkungan karena tidak
menggunakan bahan kimia. Lebih ekonomis dan hemat tenaga kerja dibandingkan
dengan penyiangan manual. Dapat memperbaiki aerasi tanah, serta dapat merangsang
akar menjadi lebih besar sehingga menyerap nutrisi lebih banyak. Apabila
dikombinasikan dengan pemupukan akan membenamkan pupuk kedalam tanah sehingga
tanah menjadi lebih subur, pupuk tidak menguap dan tercuci. Produk yang dihasilkan
sebagai berikut :
 Power Weeder YA 1
Gambar 6. Power Weeder YA 1 Produksi Yanmar
12 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
7. Mesin Panen Padi Kombinasi (Yanmar Depok hanya sebagai Marketing, diproduksi
Yanmar Thailand)
Proses berurutan mulai dari proses padi dipotong lalu dirontokkan serta
dibersihkan. Membuat panen lebih cepat (3.5 – 4.0 ha/hari) dan juga susut rendah.
Digerakan oleh motor diesel Yanmar. Cukup dengan satu tuas dapat mengendalikan
pembelokan, atur tinggi potong, dan atur posisi penggulung. Bagian penutup dirancang
agar mudah dalam melakukan pembersihan dan pemeriksaan berkala. Produk yang
dihasilkan sebagai berikut :
 Mesin Panen Padi Kombinasi AW 70
Gambar 7. Mesin Panen Padi Kombinasi AW 70 Produksi Yanmar
8. Cultivator (Yanmar Depok hanya sebagai Marketing, diproduksi Yanmar Thailand)
Cocok untuk pengolahan tanah dilahan kering, pencampuran pupuk, pembuatan
guludan dan parit serta penyiangan. Dilengkapi dengan Power Take Off (PTO) dan
memiliki saringan oli tipe basah yang berguna untuk menyaring debu dan kotoran. Poros
penggerak “ Rear Rotary” dengan arah putaran kedepan dan kebelakang. Produk yang
dihasilkan sebagai berikut :
 Cultivator Te550n
13 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
Gambar 8. Cultivator Te550n Produksi Yanmar
9. Mesin Panen Padi Handal (Yanmar Depok hanya sebagai Marketing, diproduksi Yanmar
Thailand)
Memiliki kapasitas kerja 4-5 jam/ha, sistem transmisi maju 2 (F1 dan F2) mundur
1 (R), lebar kerja 120 cm, dengan mesin penggerak dan saringan oli tipe basah dan juga
memiliki kopling belok. Mesin mudah dioperasikan serta mengurangi kehilangan hasil
panen, dengan kontruksi ringan dan kuat serta perawatan mudah membuat mesin panen
menjadi mesin panen yang handal. Produk yang dihasilkan sebagai berikut :
 Mesin Panen Padi Handal YAP 120
Gambar 9. Mesin Panen Padi Handal YAP 120 Produksi Yanmar
14 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
10. Mesin Pengupas Kulit Gabah (Yanmar Depok hanya sebagai Marketing, diproduksi
Yanmar Thailand)
Memiliki sistem penghembusan angin yang sempurna dan dapat memisahkan
gabah hampa sehingga menghasilkan presentase beras pecah kulit yang lebih besar.
Produk yang dihasilkan sebagai berikut :
 Mesin Pengupas Kulit Gabah HW 60 AN
Gambar 10. Mesin Pengupas Kulit Gabah HW 60 AN Produksi Yanmar
11. Mesin Pemutih Beras (Yanmar Depok hanya sebagai Marketing, diproduksi Yanmar
Thailand)
Dilengkapi dengan blower penghembus yang berfungsi menghembuskan udara
dingin kedalam ruang penyosoh dan blower penghisap yang berfungsi menghisap dedak
kemudian disalurkan ke tempat pengumpul dedak hingga kebersihan beras dan
lingkungan tetap terjaga. Produk yang dihasilkan sebagai berikut :
 Mesin Pemutih Beras YCP 220
Gambar 11. Mesin Pemutih Beras YCP 220 Produksi Yanmar
15 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
12. Kombinasi Penggiling Padi (Yanmar Depok hanya sebagai Marketing, diproduksi
Yanmar Thailand)
Perpaduan mesin pengupas kulit gabah dan mesin pemutih beras yang didesain
dengan kontruksi yang kokoh, praktis dan dapat dioperasikan secara individu karena
dilengkapi dengan Over Flow Outlet yang berguna untuk pengupasan dan penyosohan
saja. Produk yang dihasilkan sebagai berikut :
 Kombinasi Penggilingan Padi YMM 20
Gambar 12. Mesin Kombinasi Penggilingan Padi YMM 20 Produksi Yanmar
13. Diesel Generators (Diproduksi Yanmar Depok)
 Diesel Generators YTG series 5 – 15 kVA
Gambar 13. Diesel Generators YTG Produksi Yanmar
16 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
14. Traktor Diesel (Yanmar Depok hanya sebagai Marketing, diproduksi Yanmar Thailand
dan Jepang)
 Traktor Diesel EF 453 T
 Traktor Diesel EF 453 TLX
Gambar 14. Traktor Diesel Produksi Yanmar
15. Connecting Rod (Diproduksi oleh Yanmar Depok)
Batang penghubung yang biasanya disebut Conneting Rod digunakan untuk
menghubungkan piston dengan poros engkol atau Crankshaft. Benda ini dapat berputar
dikedua ujungnya, sehingga sudutnya dapat berubah ketika piston bergerak sehingga
sudutnya dapat berubah ketika piston bergerak sehingga Crankshaft pun dapat berputar.
Gambar 15. Connecting Rod Produksi Yanmar
17 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
2.4. Struktur Organisasi PT. Yanmar Diesel Indonesia
Gambar 16. Struktur Organisasi PT. Yanmar Diesel Indonesia (sumber: PT. YADIN)
18 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
Gambar 17. Struktur Organisasi Section Assembling (sumber: PT. YADIN)
Widi Widodo
Manager
Titoz Siagian
Supervisor
Uwes
Foreman
Darius Anglingdarma
Director
Operator Assy
1
Operator Assy
2
Operator Assy
3
Operator Assy
5
Operator Assy
6
Operator Assy
10
Operator Assy
11
Operator Assy
12
Operator Assy
4
Operator Assy
9
Operator Assy
8
Operator Assy
7
Operator Sub
Assy 2
Operator Sub
Assy 3
Operator Sub
Assy 4
Operator Assy
13
Operator Assy
14
Operator Sub
Assy 1
Operator Sub
Assy 8
Operator Sub
Assy 9
Operator Sub
Assy 10
Operator Sub
Assy 5
Operator Sub
Assy 6
Operator Sub
Assy 7
Freeman
19 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
BAB III
TEORI DASAR
3.1. Defenisi dan Tujuan Proses Produksi
Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu
benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi
jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan
bentuknya, dinamakan produksi barang. Proses produksi adalah tahap-tahap yang harus dilewati
dalam memproduksi barang atau jasa. Berikut tujuan-tujuan dari produksi antara lain sebagai
berikut :
a. Menghasilkan barang atau jasa.
b. Meningkatkan nilai guna dan barang atau jasa.
c. Meningkatkan kemakmuran masyarakat.
d. Meningkatkan keuntungan.
e. Meningkatkan lapangan usaha.
f. Menjaga kesinambungan usaha perusahaan.
3.2. Perspektif Manajemen Produksi
Ruang lingkup manajemen produksi mencakup tiga aspek utama, yaitu :
a. Perencanaan Sistem Produksi
Perencanaan sistem produksi ini meliputi perencanaan produk, perencanaan lokasi
pabrik, perencanaan Layout pabrik, perencanaan lingkungan kerja, dan perencanaan
standar produksi
20 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
Gambar 18. Lay Out Section Assembling PT. Yanmar Diesel Indonesia (sumber: PT.
YADIN)
Keterangan :
Rak part :
Conveyor :
Meja :
Oven 2, 3, dan 4 :
Washing Machine :
1. Foreman : Jumlah 1 orang
Tugas dan Tanggung Jawab :
 Bertanggung jawab atas seluruh kondisi pada seksi perakitan, baik dari kinerja operator,
hasil perakitan setiap operator, dan lain sebaginya.
1
2 3
4
1
1
2,3,4
4
1
21 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
 Menggantikan operator pada saat dibutuhkan.
 Memberikan penilaian terhadap kinerja operator.
 Memberikan rekomendasi kontrak lanjutan untuk operator yang telah habis kontrak.
2. Admin : Jumlah 1 orang
Tugas dan Tanggung Jawab :
 Membuat sertifikasi produk
3. Freeman : Jumlah 1 orang
4. Assy : Jumlah 14 orang
5. Sub-Assy : Jumlah 10 orang
1. Penomoran mesin
 1 operator Assy
 Mesin cetak nomor otomatis
 Cylinder Block
2. Pencucian Part
 1 operator Assy
 Mesin pencucian
 Cylinder Block, Balancer Weight, Gear Starting, Gear Crank, Gear Idle, Crank Shaft,
Gear Crank Shaft, Gear Balancer, dan Starting Shaft.
3. Memasang Balancing Shaft
 3 operator, 1 Assy dan 2 Sub-Assy
 Mesin Press Bal. Shaft, Oven Gear Bal Shaft, Bal Shaft
 Engine Bed, Gear Case, Gear Balancer, Tension Pully, Semy Crankshaft
4. Memasang Crank Shaft
22 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
 2 operator, 1 Assy dan 1 Sub-Assy
 Mesin Oven Crankshaft dan Press Crank Shaft
 Crankshaft, Tension Pully, Same Case, dan Semy Crankshaft
5. Memasang Fly Wheel
 1 operator Assy
 Mesin Oven Gear Fly Wheel model elektirik
 Fly Wheel, Pully Fly Wheel, Selting Belt, dan Sub Tank
6. Memasang Radiator
 1 operator Assy
 Tidak ada mesin yang dioperasikan
 Subel Radiator, Radiator, dan Camshaft
7. Memasang Piston
 2 operator, 1 Assy dan 1 Sub-Assy
 Tidak ada mesin yang dioperasikan
 Piston, Gear Drive, Cam Shaft, dan Cylinder Head
8. Memasang Gear Idle
 1 operator
 Tidak ada mesin yang dioperasikan
 Gear Idle, Gear Ball Drive, dan Gear Starting
9. Memasang Gear Case
 4 operator, 1 Assy dan 3 Sub-Assy
 Mesin Press Case dan Oven PK Gear Case
 Tupper Gear, tutup oli, dan Gear Case
10. Memasang Cylinder Head
 1 operator Assy
23 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
 Tidak ada mesin yang dioperasikan
 Rock Arm, Injector, dan Blender Type
11. Memasang Duct Screen
 1 operator Assy
 Tidak ada mesin yang dioperasikan
 Bracket Engkol, Fitting Engkol, Nozzle Injector, Bracket, dan Tupper Radiator
12. Memasang Bonnet
 1 operator Assy
 Tidak ada mesin yang dioperasikan
 Bonnet dan Air Cleaner
13. Memasang Fuel Tank
 2 operator, 1 Assy dan 1 Sub-Assy
 Tidak ada mesin yang dioperasikan
 Fuel Tank dan Barcode Engine
b. Sistem Pengendalian Produksi
Meliputi pengendalian proses produksi, bahan, tenaga kerja, biaya, kualitas dan
pemeliharaan.
c. Sistem Informasi Produksi
Aspek ini meliputi struktur organisasi produksi atas dasar pemesanan, dan Mass
Production.
Ketiga aspek dan komponen-komponennya tersebut agar dapat berjalan dengan baik perlu
Planning, Organizing, Directing, Coordinating, dan Controlling (Management Process)
24 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
Gambar 19. Flow Chart Proses Produksi (sumber: PT. Yanmar Diesel Indonesia)
3.3. Defenisi dan Fungsi Ketel Uap
Boiler atau Ketel Uap atau Steam Generator adalah suatu alat konversi energi yang dapat
mengubah energi panas hasil pembakaran bahan bakar menjadi energi potensial uap. Hal ini
YSP CO., LTD.
THLD
YDE CO., LTD.
JPN
IMPORT CKD
PART
WARE HOUSE
RECEIVING
LOKAL RAW MAT
PART
IN
HOUSE
OUT
HOUSE
QUALITY CONTROL
IN HOUSE
WARE HOUSE PICKING
YARD (STOCK PART)
MACHINE SHOP
PEMESINAN
CKD PART
PART
RAW MAT
ID TAG
FINISH MACH
CBU
WARE HOUSE
PICKING YARD
(STOCK PART)
MACHINE SHOP
PEMESINAN
FINISH
MACH
PAINTING
PENGECETAN
ASSEMBLY
PERAKITAN
RUNNING TEST
UJI JALAN
PACKING
PENGEMASAN
QUALITY CONTROL PRODUKSI
PART PAINTING
PARTS NO
PAINTING
PEMASARAN
25 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
terjadi dikarenakan adanya perpindahan panas dari bahan bakar dan air yang terjadi didalam
tabung yang tertutup rapat.
Fungsi ketel uap (Boiler) adalah untuk mengkonversikan energi pembakaran bahan bakar
menjadi energi potensial uap. Steam yang dihasilkan dari ketel dapat digunakan untuk berbagai
keperluan seperti berikut :
a. Untuk External Combustion Engine.
b. Untuk keperluan proses di dalam Boiler.
c. Untuk pemanas.
3.4. Bagian Utama Ketel Uap
Bagian-bagian utama yang terdapat dari pada sebuah ketel antara lain :
a. Dapur / Ruang Bakar
Bagian ketel yang sangat penting untuk menimbulkan panas adalah dapur (Furnance).
Disini terjadi proses perubahan energi kimia bahan bakar menjadi energi panas. Untuk proses
pembakaran ini membutuhkan udara dan bahan bakar yang pencampurannya langsung dalam
bahan bakar.
b. Drum Uap
Uap yang dihasilkan mempunyai tekanan yang sangat tinggi, maka bagian yang tak kalah
pentingnya adalah bejana-bejana yang mempunyai kekuatan terhadap tekanan tinggi, yang
umumnya bagian ini disebut dram ketel. Bagian-bagian ketel yang ada didalam ketel itu sendiri
juga ikut menentukan kelancaran operasi dan performasinya, seperti susunan pipa, Superheater,
Header, kotak lumpur, Ekonomizer dan lain sebagainya. Peralatan pengaman dan penunjang
selalu diikutsertakan untuk dipasang pada sebuah ketel dengan maksud agar ketel dapat bekerja
dengan aman dan sesuai dengan opersi yang dikehendaki. Bahkan peralatan yang terpisah dari
ketel ini sendiri seperti peralatan pemurnian air umpan ketel juga sangat diperlukan dan besar
sekali pengaruhnya terhadap kerja ketel.
c. Feed Water Tank
Feed Water Tank berfungsi sebagai penampungan air yang berasal dari Water, yang
selanjutnya disiapkan untuk air umpan ketel.
d. Pompa Air Pengisian Boiler
26 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
Pompa air pengisian boiler berfungsi memompakan air dari Feed Water Tank ke
Ekonomizer yang selanjutnya masuk ke ketel uap. Pompa ini digerakkan oleh uap yang
dihasilkan dari ketel uap.
e. Pipa-pipa Api
Ini berfungsi sebagai tempat laluan gas asap dan dipasang di darat drum ketel. Pipa- pipa
ini merupakan permukaan perpindahan panas yang utama, dimana perpindahan panas ini
menyebabkan pembentukan uap di dalam drum ketel.
f. Cerobong Asap
Cerobong asap berfungsi sebagai saluran untuk membuang gas asap, ini juga berfungsi
untuk menjaga polusi udara, karena gas mengambang di dekat permukaan tanah tempat instalasi
dan pemukiman.
g. Manometer
Manometer dapat digunakan untuk mengetahui besar tekanan uap yang berada di dalam
ketel.
3.5. Klasifikasi Ketel Uap Menurut Isi Pipa atau Tabung
Menurut isi pipa, pada dasarnya ketel uap dibagi menjadi :
a. Ketel Pipa Api
Ketel uap pipa api adalah gas panas dilewatkan melalui pipa yang disekitar dinding luarnya
dikelilingi oleh air atau uap yang telah terbentuk. Agar perpindahan panas dari api atau gas panas
ke air lebih efektif maka susunan pipa didalam ketel ini dapat dibuat pass per pass, yang artinya
gas panas yang melewati pipa- pipa dalam ketel arahnya dapat bolak balik terhadap Burner-nya.
Untuk sebuah ketel satu pass yang mempunyai kapasitas dan kondisi uap yang sama dengan
ketel dua atau tiga pass, maka untuk ketel satu pass mempunyai panjang yang lebih besar
dibanding dengan dua atau tiga pass. Namun ketel satu pass mempunyai diameter silinder yang
lebih kecil.
b. Ketel Pipa Air
Ketel pipa air, air disirkulasikan didalam pipa yang dikelilingi oleh gas panas dari luar pipa.
Konstruksi pipa yang dipasang didalam ketel dapat lurus dan juga dapat berbentuk melengkung,
tergantung dari jenis ketelnya. Pipa – pipa yang lurus yang dipasang secara paralel didalam ketel
27 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
dihubungkan dengan dua buah Header. Dan Header tersebut juga dihubungkan dengan drum uap
yang dipasang secara horizontal diatas susunan pipa. Susunan diantara kedua Header
mempunyai kecondongan tertentu, hal ini dimaksudkan agar dapat mengatur sirkulasi uap
didalam ketel.
3.6. Menurut Posisi Dapur (Furnance)
Menurut posisi dapur, ketel digolongkan :
a. Pembakaran Didalam (Internal Fired)
Pada ketel ini pembakarannya ditempatkan di dalam Shell ketel. Ketel pipa api termasuk
jenis pembakaran di dalam, dimana pembakaran bahan bakar dilakukan di dalam Shell itu
sendiri dan langsung pembakarannya diterima oleh Shell.
b. Pembakaran Diluar (External Fired)
Pada ketel pembakaran di luar, dapur ditempatkan di bawah ketel di dalam ruangan yang
dikelilingi dinding bata api. Ketel pipa air adalah termasuk pembakaran diluar. Dapur dapat
dikatakan terpisah dari ketel ini mempunyai ruang pembakaran yang cukup besar, sehingga
kemampuan untuk memancarkan panas lebih besar
3.7. Menurut Sumber Panas
Ketel ini juga dapat digolongakan menurut sumber panas yang digunakan untuk
menghasilkan uap. Sumber panas ini berupa hasil pembakaran terdiri dari :
a. Bahan bakar padat
b. Bahan bakar cair
c. Bahan bakar gas
d. Gas buang
e. Bahan bakar nuklir
3.8. Kriteria Ketel Yang Baik
Ketel yang baik harus memiliki beberapa faktor, yaitu :
a. Ketel harus dapat menghasilkan jumlah dan mutu uap secara maksimum pada pemakaian
bahan bakar yang minimum. Artinya ketel tersebut dapat bekerja dengan efisiensi
semaksimum mungkin.
28 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
b. Ketel harus dapat secara cepat menyesuaikan fluktuasi beban (naik turunnya beban).
c. Ketel harus dapat di Start dalam waktu yang singkat tanpa menimbulkan kerusakan pada
bagian ketel tersebut, artinya sesuai dengan waktu telah ditetapkan dalam instruksi manual
dari ketel tersebut.
d. Ketel harus ringan, sehingga tidak menyulitkan pada saat pemasangannya.
e. Ketel harus se-ringan mungkin sehingga dapat ditempatkan didalam ruangan yang kecil.
f. Sambungan-sambungannya harus sedikit mungkin dan dapat dijangkau pada saat dilakukan
inspeksi.
g. Lumpur dan deposit-deposit lain mudah dikeluarkan dari dalam ketel dan tidak menggumpal
pada plat-plat yang dipanasi.
h. Bahan refraktori harus dikurangi seminimum mungkin. Tetapi harus cukup untuk menjamin
perpindahan panas secara radiasi.
i. Pipa harus tidak terakumulasi lumpur atau endapan dan tidak mudah rusak karena kena
korosi.
j. Semua peralatan dan perlengkapan keselamatan kerja harus dapat bekerja dengan baik dan
mudah di kontrol.
k. Kehilangan panas karena radiasi harus sekecil mungkin, oleh karenanya isolasi yang
digunakan harus mempunyai daya hantar panas yang rendah.
3.9. Dasar Pemilihan Ketel Uap
Prinsip pokok untuk merencanakan atau memesan ketel ada lima parameter yang harus
dipenuhi yaitu :
a. Efisiensinya tinggi yang ditunjukkan oleh transfer panas yang diperlukan dengan rugi-rugi
minimum. Hal ini meliputi permukaan Heat Transfer, isolasi yang baik, Baffle efektif dan
lain-lain.
b. Power, beban dan tekanan kerja yang dikehendaki.
c. Posisi geografis dari pada Power House.
d. Bahan bakar dan air yang dapat disediakan.
e. Dapat menghasilkan uap yang bersih.
29 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
3.10. Perpindahan Panas Pada Ketel Uap
Panas yang dihasilkan karena pembakaran bahan bakar dan udara yang berupa api (yang
menyala) dan gas asap (yang tidak menyala) dipindahkan kepada air, uap ataupun udara melalui
bidang yang dipanaskan atau Heating Surface pada suatu instalasi ketel uap dengan tiga cara,
yaitu :
a. Perpindahan Panas Secara Pancaran atau Radiasi
Pemindahan panas secara pancaran atau radiasi adalah pemindahan panas antara suatu benda
ke benda yang lain melalui gelombang-gelombang elektromagnetik tanpa tergantung kepada ada
atau tidak adanya media atau zat diantara benda yang menerima pancaran tersebut. Pemindahan
panas secara pancaran dapat dibayangkan berlangsung melalui pancaran sinar matahari terhadap
kaca jendela rumah. Sebagian dari panas atau energi yang timbul dari hasil pembakaran tersebut
diserahkan kepada luas penampang kaca dan akan menyerahkan lebih lanjut melalui gelombang-
gelombang eletromagnetik kepada benda-benda atau bidang yang akan dipanasi (contoh di ketel
uap yaitu dinding ketel, dinding tungku, lorong api, pipa-pipa ketel dan sebagainya).
Dengan demikian bidang yang akan dipanasi hanya dapat menerima perpindahan panas
secara pancaran bila bidang atau benda tersebut dapat melihat api tersebut. Bila sesuatu benda
atau bidang terhalang penglihatannya pada api, maka bidang tersebut tidak akan memperoleh
panas secara pancaran. Semua zat-zat yang memancarkan panasnya (molekul-molekul atau gas
asap), intensitas radiasi thermisnya atau kuat pancaran panasnya tergantung dari temperatur zat
yang memancarkan panas tersebut. Bila pancaran menimpa sesuatu benda atau bidang, sebagian
dari panas pancarannya yang diterima benda tersebut akan dipancarkan kembali (Re-radiated),
dipantulkan (Reflected) dan sekaligus yang lain dari panas pancaran tersebut akan diserapnya.
Dalam proses perpindahan panas secara radiasi dapat diselesaikan dengan persamaan umum
berikut :
𝑄 = 𝜎 4
𝐴 ∆𝑇
Dimana :
Q : Perpindahan panas secara radiasi atau pancaran
R : Konstanta Stefan-Boltzmann
A : Luas permukaan benda
ΔT : Beda temperatur
30 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
b. Perpindahan Panas Secara Aliran atau Konveksi
Perpindahan panas secara aliran atau konveksi adalah perpindahan panas yang dilakukan
oleh molekul-molekul suatu fluida (cair ataupun gas). Molekul-molekul fluida tersebut dalam
gerakannya melayang-layang kesana kemari membawa sejumlah panas masing-masing Q Joule.
Pada saat molekul fluida tersebut menyentuh dinding ketel, selebihnya yaitu Q2=Q-Q1 Joule
dibawanya pergi. Bila gerakan dari molekul-molekul yang melayang-layang kesana kemari
tersebut disebabkan karena perbedaan temperatur didalam fluida itu sendiri maka perpindahan
panasnya disebut konveksi bebas (Free Convection) atau konveksi alamiah (Natural
Convection).
Bila gerakan molekul-molekul tersebut sebagai akibat dari kekuatan mekanis (karena
dipompa atau karena dihembus dengan Fan) maka perpindahan panasnya tersebut disebut
konveksi paksa (Force Convection). Dalam gerakannya, molekul-molekul api tersebut tidak
perlu melalui lintasan yang lurus untuk mencapai dinding ketel atau bidang yang dipanasi.
Dalam proses perpindahan panas secara radiasi dapat diselesaikan dengan persamaan umum
berikut :
𝑄 = ℎ 𝐴 ∆𝑇
Dimana :
Q : Perpindahan panas secara konveks atau aliran
h : Koefisien perpindahan panas secara konveksi
A : Luas penampang aliran
ΔT : Beda temperatur
c. Perpindahan Panas Secara Perambatan atau Konduksi
Perpindahan panas secara perambatan atau konduksi adalah perpindahan panas dari suatu
bagian benda padat ke bagian lain dari benda padat yang sama atau dari benda padat yang satu ke
benda padat yang lain karena terjadinya perpindahan fisik (kontak fisik atau menempel) tanpa
terjadinya perpindahan molekul-molekul dari benda padat itu sendiri. Di dalam dinding ketel
tersebut, panas akan dirambatkan oleh molekul-molekul dinding ketel sebelah luar yang
berbatasan dengan api, menuju ke molekul-molekul dinding ketel sebelah dalam yang berbatasan
dengan air, uap ataupun udara. Panas yang dibawa merambat oleh dinding ketel tersebut akan
31 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
diterima oleh molekul-molekul air, uap ataupun udara dengan cara konveksi pula yaitu
penyerahan sebagian panas dari molekul-molekul dinding ketel kepada molekul-molekul air, uap
ataupun udara. Molekul-molekul air, uap, ataupun udara tersebut dalam keadaan mengalir atau
bergerak, bukan dalam kondisi diam. Dengan demikian penyerahan panas secara konveksi atau
konduksi bersama-sama melalui proses-proses sebagai berikut :
1. Panas dialihkan dari fluida (api atau gas asap) kepada benda padat (dinding ketel).
2. Panas dirambatkan di dalam benda padat (dinding ketel) atau di dalam benda padat
berlapis-lapis (jelaga-dinding ketel-kerak ketel).
3. Panas dialihkan dari benda padat (dinding ketel atau kerak ketel) kepada fluida (air, uap
ataupun udara).
Dalam proses perpindahan panas secara radiasi dapat diselesaikan dengan persamaan umum
berikut :
𝑄 = −𝑘 𝐴 ∆𝑇
Dimana :
Q : Perpindahan panas secara konduksi atau perambatan
k : Konduktivitas Thermal
ΔT : Beda temperatur
3.11. Faktor Fouling
Seiring berjalannya waktu permukaan dari jenis Heat Exchanger akan dilapisi oleh
deposit, mengakibatkan penurunan kinerja. Efek dari deposit biasanya disebut sebagai faktor
Fouling, yang harus ditambahkan pada resistensi Thermal lainnya untuk penilaian koefisiensi
perpindahan panas keseluruhan. Dengan demikian, jika panas dipindahkan didinding, koefisien
perpindahan panas keseluruhan tanpa Fouling diberikan oleh persamaan, sebagai berikut :
1
𝑢
=
1
ℎ1
+
𝑏
𝑘
+
1
ℎ2
(3.5)
Koefisien perpindahan panas keseluruhan diberikan oleh
32 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
1
𝑢
=
1
ℎ𝑟
+ 𝑓1 +
𝑏
𝑘
+ 𝑓2 +
1
ℎ2
(3.6)
Dimana 𝑓1 adalah faktor Fouling dari sisi dimana koefisien perpindahan panas adalah ℎ1
dan 𝑓2 adalah Factor Fouling dari sisi dimana koefisien perpindahan panas ℎ2, dengan cara
yang sama koefisien keseluruhan di seluruh permukaan tabung diberikan oleh,
1
𝑈𝑟¡
=
1
ℎ𝑖
+ 𝐹1 +
𝑟𝑖
𝑘
𝑖𝑛 (
𝑟𝑜
𝑟𝑖
) +
𝑟𝑖
𝑟𝑜
𝐹𝑜 +
𝑟𝑖
𝑟𝑜
1
ℎ𝑜
(3.7)
Faktor Fouling mempunyai unit yang berhubungan dengan koefisien perpindahan panas
yaitu 𝑚² − 𝐾/𝑊 harga dari faktor Fouling dapat menentukan eksperimental untuk situasi angka
yang sedang di coba dengan bersih dan permukaan kotor, beberapa dapat diwakilkan dengan
nilai yang didapat setelah proses percobaan dari beberapa periode waktu yang diberikan di table
3.2 tabel tersebut biasa dinamakan dengan TEMA standards
Fluid Fouling Factor (m2 – K / W)
Distilled Water 0,0001
City Water (Below 50°C) 0,0002
City Water (Above 50°C) 0,0004
Seawater and Treated Boiler Feed Water
(Below 50°C)
0,0001
Seawater and Treated Boiler Feed Water
(Above 50°C)
0,0002
Refigerating Liquids 0,0002
Fuel Oil, Crude Oil 0,001
Tabel 1. Nilai dari faktor Fouling (Sumber: TEMA (Tubular Excanger Manufacturers
Association, Standards, 6th
edn, New York 1978)
33 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
3.12. Teori Dasar Perhitungan Plate Heat Excanger
Logarithmic Mean Temperature Difference (LMTD) :
𝐿𝑀𝑇𝐷 =
(∆𝑇1 − ∆𝑇2)
ln(𝛥𝑇1 − 𝛥𝑇2)
(3.8)
∆T1 = T1 – T4 ; ∆T= T2 – T3
Dimana :
T1 : Temperatur masuk fluida panas
T2 : Temperatur keluar fluida panas
T3 : Temperatur masuk fluida dingin
T4 : Temperatur keluar fluida dingin
LMTD adalah rata-rata perbedaan suhu antara fluida panas dan dingin di setiap
akhir Exchanger, semakin besar LMTD semakin banyak panas yang di transfer dalam
satuan masa K (Kelvin).
Gambar 20. Perbedaan Temperatur di aliran searah (Sumber: Heat Transfer fourth edtion,
Alan J. Chapman)
34 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
Gambar 21. Perbedaan temperature di aliran berlawanan (Sumber: Heat Transfer Fourth
Edtion, Alan J. Chapman)
3.13. Blowdown Boiler
Jika air dididihkan dan dihasilkan Steam, padatan terlarut yang terdapat dalam air akan
tinggal di Boiler. Jika banyak padatan terdapat dalam air umpan, padatan tersebut akan
terpekatkan dan akhirnya akan mencapai suatu tingkat dimana kelarutannya dalam air akan
terlampaui dan akan mengendap dari larutan. Diatas tingkat konsentrasi tertentu, padatan
tersebut mendorong terbentuknya busa dan menyebabkan terbawanya air ke Steam. Endapan
juga mengakibatkan terbentuknya kerak di bagian dalam Boiler, mengakibatan pemanasan
setempat menjadi berlebih dan akhirnya menyebabkan kegagalan pada pipa Boiler.
Oleh karena itu penting untuk mengendalikan tingkat konsentrasi padatan dalam suspensi dan
yang terlarut dalam air yang dididihkan. Hal ini dicapai oleh proses yang disebut blowing down,
dimana sejumlah tertentu Volume air dikeluarkan dan secara otomatis diganti dengan air umpan.
Dengan demikian akan tercapai tingkat optimum total padatan terlarut (TDS) dalam air Boiler
dan membuang padatan yang sudah rata keluar dari larutan dan yang cenderung tinggal pada
permukaan Boiler. Blowdown penting untuk melindungi permukaan penukar panas pada Boiler.
Walau demikian, Blowdown dapat menjadi sumber kehilangan panas yang cukup berarti, jika
dilakukan secara tidak benar. Pengendalian Blowdown Boiler yang baik dapat secara signifikan
menurunkan biaya perlakuan dan operasional yang meliputi:
a. Biaya perlakuan awal lebih rendah.
b. Waktu penghentian untuk perawatan menjadi berkurang.
35 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
c. Umur pakai boiler meningkat.
d. Pemakaian bahan kimia untuk pengolahan air umpan menjadi lebih rendah.
36 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
BAB IV
Menghitung Laju Perpindahan Panas Menyeluruh Pada Mesin Semi-Assy Didalam
Proses Produksi PT. Yanmar Diesel Indonesia
4.1 Data Kebutuhan Uap
Tabel 2. Data-Data Observasi Pada Ketel Uap (sumber: PT. YADIN)
No. Hari,
DD/MM/YY
Durasi
Penggunaan
(Jam)
Jumlah
Bahan
Bakar
Solar
(liter/jam)
Jumlah
Air
Umpan
(liter/jam)
Tekanan
Uap
(kg/m2
)
Tekanan
Pompa
Bahan
Bakar
(kg/cm2
)
Tekanan
Air
(kg/cm2
)
1 Rabu,
15-06-2016
12 3 0.029167 2.5 8 1.1875
2 Kamis,
16-06-2016
12 2.583 0.0358 2.5 8 0.84375
3 Jumat,
17-06-2016
12 - 0.0133 2.5 8 0.375
4 Senin,
20-06-2016
12 5.083 0.0575 2.5 8 2.25
5 Selasa,
21-06-2016
12 3.25 0.0425 2.5 8 1.4375
6 Rabu,
22-06-2016
12 4 2.5 8 1.0625
7 Jumat,
24-06-2016
12 - 2.5 8 1
Ʃ = 12 3.583 2.5 8 1.165
37 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
Keterangan :
Data diambil selama tujuh hari kerja, dan data diatas dilihat selama empat kali dalam satu hari
(jam 9.30 WIB, 11.30 WIB, 14.15 WIB, dan 15.15).
No. Hari, DD/MM/YY Temperatur (ºC)
1 Rabu, 15-06-2016 75.25
2 Kamis, 16-06-2016 70.375
3 Jumat, 17-06-2016 59.5
4 Senin, 20-06-2016 58.375
5 Selasa, 21-06-2016 64.25
6 Rabu, 22-06-2016 74.25
7 Jumat, 24-06-2016 75.5
ƩT = 68.214
Tabel 3. Data Temperatur Pada Washing Machine di Section Assembling (Sumber: PT. YADIN)
Keterangan :
Data diambil selama tujuh hari kerja, dan data diatas dilihat selama empat kali dalam satu hari
(jam 9.30 WIB, 11.30 WIB, 14.15 WIB, dan 15.15).
Gambar 22. Sistem Produksi Air Menjadi Uap (sumber: PT. YADIN)
PUMP
TANK WATER
BOILER
WATER
38 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
Gambar 23. Sistem Washing Machine (sumber: PT. YADIN)
Data-data pendukung :
No. Parameter Nilai
1 Lama Percobaan 7 Hari Kerja
2 Bahan Bakar Solar
3 Massa Jenis Air 1000 kg/m3
4 Massa Jenis Solar 820 kg/m3
5 Konduktivitas
Thermal Pipa
Stainless Steel
15.1 W/mK
6 Panjang Pipa 40 m
7 Jari-jari Dalam 0.018 m
8 Tebal Isolasi 0.05 cm
9 Specific Heat 0.4802
9 Jari-jari Luar 0.06 m
10 Usaha Pompa 1.5 kW
Uap dibuang
kelingkungan
Uap yang dihasilkan
Boiler
suhu 270 C
Air dan campuran
suhu 28 C
Pipa uap Terisolasi
setebal 5 cm Pompa
Suhu 80-85 C
39 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
11 Usaha Burner 1.5 kW
12 Jam Kerja 6 jam
13 Pressure Gauge 1.5 kg/cm2
147099.75 N/m2
14 Temperatur Air
Umpan
28ºC
15 Temperatur Uap 270ºC
Tabel 4. Data Pendukung (sumber: PT. YADIN, a Textbook on Heat Transfer, dan
Thermodynamic)
Insulation Thickness (cm) r3 (m) Heat Loss Rate per Metre
(W/m)
0 0.01 36.8
0.5 0.015 42.2
1 0.02 43.3
2 0.03 41.5
3 0.04 38.9
4 0.05 36.6
5 0.06 34.7
Tabel 5. Variation of Heat Loss Rate with Insulation Thickness (sumber: a Textbook on Heat
Transfer)
4.2 Menghitung Kehilangan Panas Pada Sistem
𝑞 = k Ar (−
dT
dr
)
4.1
𝑞 = −𝑘 2𝜋 𝑟 𝑙
𝑑𝑇
𝑑𝑟
4.2
q =
2π k 𝑙 (Ti − To)
ln
ro
ri
40 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
4.3
𝑞
𝑙
=
2π k (Ti − To)
ln
ro
ri
4.4
Dimana :
𝑞
𝑙
: Perpindahan panas
k : Konduktivitas Thermal
Ti : Temperatur Inlet
T2 : Temperatur Outlet
ro : Jari-jari luar
ri : Jari-jari dalam
4.2.1 Menghitung Kehilangan Panas Pada Sistem
𝑞
𝑙
=
2π k (Ti − To)
ln
ro
ri
4.5
𝑞
𝑙
=
2π (543 − 341.214)
ln
0.06
0.018
𝑞
𝑙
=
(2𝜋 (201.786))
ln 3.333
=
1267.216
1.204
= 1052.616 𝑊/𝑚
T (ºC) h2
(kJ/kg)
h1
(kJ/kg)
65 2618.3 272.06
68.214 x x
85 2651.9 355.90
Tabel 6. Interpolasi
41 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
68.214 − 65
85 − 65
=
𝑥 − 2618.3
2651.9 − 2618.3
0.1607 =
𝑥 − 2618.3
33.6
5.3995 = 𝑥 − 2618.3
𝑥 = 5.3995 + 2618.3 = 2623.7 = ℎ2
Dan,
68.214 − 65
85 − 65
=
𝑥 − 272.06
355.90 − 272.06
0.1607 =
𝑥 − 272.06
83.84
13.47309 = 𝑥 − 272.06
𝑥 = 5.3995 + 272.06 = 285.5 = ℎ1
4.3 Menghitung Kebutuhan Uap Pada Mesin Cuci
𝑊 𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎 = 𝑚 (ℎ2 − ℎ1)
Dimana :
Wpompa : Usaha yang dilakukan pompa
m : Kebutuhan massa uap
h2 , h1 : Entalpi
4.3.1 Menghitung Kebutuhan Uap Pada Mesin Cuci
𝑊 𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎 = 𝑚 (ℎ2 − ℎ1)
1500 = 𝑚 (2623.7 − 285.5)
1500 = 𝑚 (2338.2)
𝑚 =
1500
2338.2
= 0.6415 𝑘𝑔/𝑠
4.4 Menghitung Perpindahan Panas
𝑄 = 𝑚 𝐶𝑝 ∆𝑇
Dimana :
Q : Perpindahan panas
m : Massa kebutuhan uap
42 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
Cp : Koefisien perpindahan panas
ΔT : Perbedaan Temperatur
4.4.1 Menghitung Perpindahan Panas
𝑄 = 𝑚 𝐶𝑝 ∆𝑇
𝑄 = 𝑚 𝐶𝑝 (𝑇𝑜 − 𝑇𝑖)
𝑄 = 0. 6415 𝑥 0.4802 (85 − 68.214) = 5.1709 𝐽/𝑠
4.5 Menghitung Perpindahan Panas Menyeluruh
𝑈 =
𝑄
𝐴 𝑥 ∆𝑇 𝐿𝑀𝑇𝐷
Dimana :
U : Perpindahan panas menyeluruh
Q : Perpindahan panas pada sistem
A : Luas permukaan
ΔTLMTD : Rata-rata perbedaan suhu
4.5.1 Menghitung Perpindahan Panas Menyeluruh
𝑈 =
𝑄
𝐴 𝑥 ∆𝑇 𝐿𝑀𝑇𝐷
∆𝑇 𝐿𝑀𝑇𝐷 =
(𝑇ℎ𝑖 − 𝑇𝑐𝑜) − (𝑇ℎ𝑜 − 𝑇𝑐𝑖)
ln
(𝑇ℎ𝑖 − 𝑇𝑐𝑜)
(𝑇ℎ𝑜 − 𝑇𝑐𝑖)
∆𝑇 𝐿𝑀𝑇𝐷 =
(301 − 341.214) − (543 − 301)
ln
(301 − 341.214)
(543 − 301)
∆𝑇 𝐿𝑀𝑇𝐷 =
(−40.214) − (242)
ln
(−40.214)
(242)
∆𝑇 𝐿𝑀𝑇𝐷 =
−282.214
ln −0.166
∆𝑇 𝐿𝑀𝑇𝐷 =
−282.214
− 1.796
= 157.135 𝐾
Maka perpindahan panas menyeluruh, sebagai berikut :
𝑈 =
𝑄
𝐴 𝑥 ∆𝑇 𝐿𝑀𝑇𝐷
43 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
𝑈 =
𝑄
𝜋 𝑟 (𝑟) 𝑥 ∆𝑇 𝐿𝑀𝑇𝐷
𝑈 =
5.1709
𝜋 0.078 (0.078) 𝑥 157.135
𝑈 =
5.1709
0.0191 𝑥 157.135
𝑈 =
5.1709
3.0013
= 1.72289 𝑊/𝑚2𝐾
44 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian yang telah dilakukan selama
menjalankan kerja praktek di PT. Yanmar Diesel Indonesia bahwa pada penggunaan Washing
Machine yang berada di Section Assembling terdapat kehilangan panas dalam periode 7 hari
(tujuh hari) jam kerja yang dimulai dari jam 06.30 WIB sampai dengan 16.30 WIB sebesar
1052.616 W/m, Washing Machine ini juga membutuhkan kebutuhan uap sebesar 0.6415 kg/s
untuk proses perpindahan panas dari uap yang berasal dari Boiler terhadap Washing Machine
yang berada di Section Assembling, dan terdapat perpindahan panas pada sistem sebesar 5.1709
J/s serta perpindahan panas menyeluruh sebesar 1.72289 W/m2
K. Pada sistem ini, luas
penampang pipa dan beda temperatur rata-rata sangat mempengaruhi perpindahan panas.
5.2 Saran
Saran penyusun kepada PT. Yanmar Diesel Indonesia tentang Kerja praktek ini adalah:
1. Pada Washing Machine di Section Assembling ini harus memiliki indikator
pengingat batas minimal dan maksimal suhu yang diterima oleh fluida pencuci
Part-Part produksi Engine, bila sudah ada bisa dilihat atau secara pemeliharaan
dan perbaikan diberlakukan secara berkala.
2. Pada masalah ini, suhu yang diharapkan di Washing Machine selalu tidak mecapai
suhu yang diharapkan, yaitu 80 ºC – 85 ºC. Maka dari itu ada beberapa indikator
yang menjadi masalah ini, seperti kotornya pipa-pipa uap pada bak air pencucian,
tidak maksimalnya pembakaran di Boiler sehingga tidak tercapainya kebutuhan
uap yang dibutuhkan, sehingga harus diperhatikan lagi pemeliharaan dan
perbaikan baik di Washing Machine dan Boiler.
3. Bahan bakar yang memakai solar atau Kerosene mengandung banyak kotoran
secara sifat fluida, maka dari itu perlu pengaturan ulang desain untuk bahan bakar
yang menghasilkan Entrophy yang lebih kecil seperti bahan bakar cair lainnya.
4. Bahan campuran yang dicampurkan dengan air di bak pencucian harus dilihat
sifat-sifat fluida apakah menghasilkan kerak lebih banyak atau minim
menghasilkan kerak, karena peranan kerak dapat mengganggu perpindahan panas.
45 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
5. Dari hasil penelitian ini, dilihat dari suhu yang tidak sesuai dengan yang
diinginkan, yaitu 80 ºC - 85ºC maka bisa dikatakan bahwa adanya pemborosan
bahan bakar pada Boiler, sehingga perlu diberlakukan perawatan secara berkala
dan Threetment terhadap Boiler.
6. Pada kondisi seperti ini, harus bekerja samanya antara pegawai di Section
Assembling dan pegawai di Maintenance Departement agar dapat saling tukar
info mengenai Washing Machine dan pemberitahuan bila ada hal-hal yang
menghambat perpindahan panas.
46 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Dr S.P. Sukhatme. 1971. A Text Book On Heat Transfer Third Edition. Bombay: Orient Longman
Limited
Heat and Mass Transfer Flow Past an Infinite Vertical Plate with Variable Thermal Conductivity.
International Journal of Applied Information Systems (IJAIS) – ISSN : 2249-0868
Edward E. Anderson. 1994. Thermodynamic. PWS Publishing Company. Boston.

More Related Content

What's hot

LAPORAN PKL (DITO M F - YUSTISYA M).pdf
LAPORAN PKL (DITO M F - YUSTISYA M).pdfLAPORAN PKL (DITO M F - YUSTISYA M).pdf
LAPORAN PKL (DITO M F - YUSTISYA M).pdfCoryDianaSari
 
Budidaya ikan hias clown fish
Budidaya ikan hias clown fishBudidaya ikan hias clown fish
Budidaya ikan hias clown fishiin hamzah
 
kuda-kuda dan Atap
kuda-kuda dan Atapkuda-kuda dan Atap
kuda-kuda dan Atapmoses hadun
 
Power Point Dasar - Dasar Konstruksi Bangunan Keselamatan dan Kesehatan Kerja...
Power Point Dasar - Dasar Konstruksi Bangunan Keselamatan dan Kesehatan Kerja...Power Point Dasar - Dasar Konstruksi Bangunan Keselamatan dan Kesehatan Kerja...
Power Point Dasar - Dasar Konstruksi Bangunan Keselamatan dan Kesehatan Kerja...JuntanTampubolon
 
Pengawasan K3 Konstruksi
Pengawasan K3 KonstruksiPengawasan K3 Konstruksi
Pengawasan K3 KonstruksiFarizK
 
Abstraksi Laporan PKL PT Aplikanusa Lintasarta
Abstraksi Laporan PKL PT Aplikanusa LintasartaAbstraksi Laporan PKL PT Aplikanusa Lintasarta
Abstraksi Laporan PKL PT Aplikanusa LintasartaNovita Ajeng Primantari
 
Data arsitek jilid 1
Data arsitek  jilid 1Data arsitek  jilid 1
Data arsitek jilid 1romend08
 
Materi ajar 97_1601979188
Materi ajar 97_1601979188Materi ajar 97_1601979188
Materi ajar 97_1601979188TisnaSetyady
 
LAPORAN PKL PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3
LAPORAN PKL  PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3 LAPORAN PKL  PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3
LAPORAN PKL PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3 sukrohejo
 
MODUL TKP M5KB4 - GAMBAR UTILITAS BANGUNAN
MODUL TKP M5KB4 - GAMBAR UTILITAS BANGUNANMODUL TKP M5KB4 - GAMBAR UTILITAS BANGUNAN
MODUL TKP M5KB4 - GAMBAR UTILITAS BANGUNANPPGHybrid1
 
PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...
PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...
PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...Uofa_Unsada
 
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012فهرودين سفي
 
Sumber daya manusia pengelolaan ekowisata
Sumber daya manusia pengelolaan ekowisataSumber daya manusia pengelolaan ekowisata
Sumber daya manusia pengelolaan ekowisataDian Ohayo
 
Laporan Kunjungan Industri PT Madu Kismo Magelang
Laporan Kunjungan Industri PT Madu Kismo MagelangLaporan Kunjungan Industri PT Madu Kismo Magelang
Laporan Kunjungan Industri PT Madu Kismo MagelangDanang Eko
 
PPT- Heri - MENKEU- -OECD Stakeholder Dialogue on Mobilising Clean Energy Fin...
PPT- Heri - MENKEU- -OECD Stakeholder Dialogue on Mobilising Clean Energy Fin...PPT- Heri - MENKEU- -OECD Stakeholder Dialogue on Mobilising Clean Energy Fin...
PPT- Heri - MENKEU- -OECD Stakeholder Dialogue on Mobilising Clean Energy Fin...OECD Environment
 
Standar prosedur pelaksanaan (sop) show cause meeting (scm)
Standar prosedur pelaksanaan (sop) show cause meeting (scm)Standar prosedur pelaksanaan (sop) show cause meeting (scm)
Standar prosedur pelaksanaan (sop) show cause meeting (scm)STUDIOMENTAYA
 
E. pendekatan, metodologi dan program kerja1
E. pendekatan, metodologi dan program kerja1E. pendekatan, metodologi dan program kerja1
E. pendekatan, metodologi dan program kerja1yudiarimbawa
 

What's hot (20)

Wonderful Lampung
Wonderful LampungWonderful Lampung
Wonderful Lampung
 
LAPORAN PKL (DITO M F - YUSTISYA M).pdf
LAPORAN PKL (DITO M F - YUSTISYA M).pdfLAPORAN PKL (DITO M F - YUSTISYA M).pdf
LAPORAN PKL (DITO M F - YUSTISYA M).pdf
 
Mangrove power point
Mangrove power pointMangrove power point
Mangrove power point
 
Budidaya ikan hias clown fish
Budidaya ikan hias clown fishBudidaya ikan hias clown fish
Budidaya ikan hias clown fish
 
kuda-kuda dan Atap
kuda-kuda dan Atapkuda-kuda dan Atap
kuda-kuda dan Atap
 
Power Point Dasar - Dasar Konstruksi Bangunan Keselamatan dan Kesehatan Kerja...
Power Point Dasar - Dasar Konstruksi Bangunan Keselamatan dan Kesehatan Kerja...Power Point Dasar - Dasar Konstruksi Bangunan Keselamatan dan Kesehatan Kerja...
Power Point Dasar - Dasar Konstruksi Bangunan Keselamatan dan Kesehatan Kerja...
 
Pengawasan K3 Konstruksi
Pengawasan K3 KonstruksiPengawasan K3 Konstruksi
Pengawasan K3 Konstruksi
 
Analisa matriks
Analisa matriksAnalisa matriks
Analisa matriks
 
Abstraksi Laporan PKL PT Aplikanusa Lintasarta
Abstraksi Laporan PKL PT Aplikanusa LintasartaAbstraksi Laporan PKL PT Aplikanusa Lintasarta
Abstraksi Laporan PKL PT Aplikanusa Lintasarta
 
Data arsitek jilid 1
Data arsitek  jilid 1Data arsitek  jilid 1
Data arsitek jilid 1
 
Materi ajar 97_1601979188
Materi ajar 97_1601979188Materi ajar 97_1601979188
Materi ajar 97_1601979188
 
LAPORAN PKL PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3
LAPORAN PKL  PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3 LAPORAN PKL  PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3
LAPORAN PKL PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3
 
MODUL TKP M5KB4 - GAMBAR UTILITAS BANGUNAN
MODUL TKP M5KB4 - GAMBAR UTILITAS BANGUNANMODUL TKP M5KB4 - GAMBAR UTILITAS BANGUNAN
MODUL TKP M5KB4 - GAMBAR UTILITAS BANGUNAN
 
PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...
PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...
PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...
 
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
 
Sumber daya manusia pengelolaan ekowisata
Sumber daya manusia pengelolaan ekowisataSumber daya manusia pengelolaan ekowisata
Sumber daya manusia pengelolaan ekowisata
 
Laporan Kunjungan Industri PT Madu Kismo Magelang
Laporan Kunjungan Industri PT Madu Kismo MagelangLaporan Kunjungan Industri PT Madu Kismo Magelang
Laporan Kunjungan Industri PT Madu Kismo Magelang
 
PPT- Heri - MENKEU- -OECD Stakeholder Dialogue on Mobilising Clean Energy Fin...
PPT- Heri - MENKEU- -OECD Stakeholder Dialogue on Mobilising Clean Energy Fin...PPT- Heri - MENKEU- -OECD Stakeholder Dialogue on Mobilising Clean Energy Fin...
PPT- Heri - MENKEU- -OECD Stakeholder Dialogue on Mobilising Clean Energy Fin...
 
Standar prosedur pelaksanaan (sop) show cause meeting (scm)
Standar prosedur pelaksanaan (sop) show cause meeting (scm)Standar prosedur pelaksanaan (sop) show cause meeting (scm)
Standar prosedur pelaksanaan (sop) show cause meeting (scm)
 
E. pendekatan, metodologi dan program kerja1
E. pendekatan, metodologi dan program kerja1E. pendekatan, metodologi dan program kerja1
E. pendekatan, metodologi dan program kerja1
 

Similar to Perpindahan Panas Pada Mesin Semi-Assy Didalam Proses Produksi

Laporan Kerja Praktek PT Inti Ganda Perdana
Laporan Kerja Praktek PT Inti Ganda PerdanaLaporan Kerja Praktek PT Inti Ganda Perdana
Laporan Kerja Praktek PT Inti Ganda PerdanaEko Priyanto
 
Laporan kp asrio wijaya_1301219
Laporan kp asrio wijaya_1301219Laporan kp asrio wijaya_1301219
Laporan kp asrio wijaya_1301219Asrio Wijaya
 
4. kp pada pt. lafarge cement indonesia aceh besar
4. kp pada pt. lafarge cement indonesia aceh besar4. kp pada pt. lafarge cement indonesia aceh besar
4. kp pada pt. lafarge cement indonesia aceh besarRyan Isni
 
Laporan Pratikum Proses Produksi 1
Laporan Pratikum Proses Produksi 1Laporan Pratikum Proses Produksi 1
Laporan Pratikum Proses Produksi 1Arismon Saputra
 
Final print all fix
Final print all fixFinal print all fix
Final print all fixHidayat65
 
Contoh Laporan PKL di PT DAE HWA INDONESIA (DHI)
Contoh Laporan PKL di PT DAE HWA INDONESIA (DHI)Contoh Laporan PKL di PT DAE HWA INDONESIA (DHI)
Contoh Laporan PKL di PT DAE HWA INDONESIA (DHI)Shofi Asriani
 
Laporan Kerja Praktek - PT. Inti Ganda Perdana
Laporan Kerja Praktek - PT. Inti Ganda PerdanaLaporan Kerja Praktek - PT. Inti Ganda Perdana
Laporan Kerja Praktek - PT. Inti Ganda PerdanaRidwan Arifin
 
Kanban dengan heijunka
Kanban dengan heijunkaKanban dengan heijunka
Kanban dengan heijunkaMahmudin .
 
Laporan prakerin pt berlina tbk.
Laporan prakerin pt berlina tbk.Laporan prakerin pt berlina tbk.
Laporan prakerin pt berlina tbk.Khoirun Nif'an
 
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...Uofa_Unsada
 
Pengendalian Kualitas Woven Bag Pada Prose Weaving
Pengendalian Kualitas Woven Bag Pada Prose WeavingPengendalian Kualitas Woven Bag Pada Prose Weaving
Pengendalian Kualitas Woven Bag Pada Prose WeavingAnday Wijaksana (Awe)
 
Laporan Kerja Praktik Komatsu Indonesia oleh Muhammad Akmal
Laporan Kerja Praktik Komatsu Indonesia oleh Muhammad AkmalLaporan Kerja Praktik Komatsu Indonesia oleh Muhammad Akmal
Laporan Kerja Praktik Komatsu Indonesia oleh Muhammad AkmalMuhammad Akmal
 
Laporan KP Fix (Akhmad Sakir 13211120)
Laporan KP Fix (Akhmad Sakir 13211120)Laporan KP Fix (Akhmad Sakir 13211120)
Laporan KP Fix (Akhmad Sakir 13211120)Akhmad Sakir
 
Laporan PRAKTEK INDUSTRI (dandi heryana)
Laporan PRAKTEK INDUSTRI (dandi heryana)Laporan PRAKTEK INDUSTRI (dandi heryana)
Laporan PRAKTEK INDUSTRI (dandi heryana)Dandi Yakuza
 
LAPORAN KP INFORMATIKA INVENTORY BARANG
LAPORAN KP INFORMATIKA INVENTORY BARANGLAPORAN KP INFORMATIKA INVENTORY BARANG
LAPORAN KP INFORMATIKA INVENTORY BARANGWahyudi Pratama
 

Similar to Perpindahan Panas Pada Mesin Semi-Assy Didalam Proses Produksi (20)

Laporan Kerja Praktek PT Inti Ganda Perdana
Laporan Kerja Praktek PT Inti Ganda PerdanaLaporan Kerja Praktek PT Inti Ganda Perdana
Laporan Kerja Praktek PT Inti Ganda Perdana
 
Laporan kp asrio wijaya_1301219
Laporan kp asrio wijaya_1301219Laporan kp asrio wijaya_1301219
Laporan kp asrio wijaya_1301219
 
Laporan KP PT PINDAD PERSERO
Laporan KP PT PINDAD PERSEROLaporan KP PT PINDAD PERSERO
Laporan KP PT PINDAD PERSERO
 
4. kp pada pt. lafarge cement indonesia aceh besar
4. kp pada pt. lafarge cement indonesia aceh besar4. kp pada pt. lafarge cement indonesia aceh besar
4. kp pada pt. lafarge cement indonesia aceh besar
 
Laporan Pratikum Proses Produksi 1
Laporan Pratikum Proses Produksi 1Laporan Pratikum Proses Produksi 1
Laporan Pratikum Proses Produksi 1
 
Final print all fix
Final print all fixFinal print all fix
Final print all fix
 
Contoh Laporan PKL di PT DAE HWA INDONESIA (DHI)
Contoh Laporan PKL di PT DAE HWA INDONESIA (DHI)Contoh Laporan PKL di PT DAE HWA INDONESIA (DHI)
Contoh Laporan PKL di PT DAE HWA INDONESIA (DHI)
 
Laporan Kerja Praktek - PT. Inti Ganda Perdana
Laporan Kerja Praktek - PT. Inti Ganda PerdanaLaporan Kerja Praktek - PT. Inti Ganda Perdana
Laporan Kerja Praktek - PT. Inti Ganda Perdana
 
Kanban dengan heijunka
Kanban dengan heijunkaKanban dengan heijunka
Kanban dengan heijunka
 
Laporan prakerin pt berlina tbk.
Laporan prakerin pt berlina tbk.Laporan prakerin pt berlina tbk.
Laporan prakerin pt berlina tbk.
 
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...
 
Pengendalian Kualitas Woven Bag Pada Prose Weaving
Pengendalian Kualitas Woven Bag Pada Prose WeavingPengendalian Kualitas Woven Bag Pada Prose Weaving
Pengendalian Kualitas Woven Bag Pada Prose Weaving
 
Laporan Kerja Praktik Komatsu Indonesia oleh Muhammad Akmal
Laporan Kerja Praktik Komatsu Indonesia oleh Muhammad AkmalLaporan Kerja Praktik Komatsu Indonesia oleh Muhammad Akmal
Laporan Kerja Praktik Komatsu Indonesia oleh Muhammad Akmal
 
Laporan KP Fix (Akhmad Sakir 13211120)
Laporan KP Fix (Akhmad Sakir 13211120)Laporan KP Fix (Akhmad Sakir 13211120)
Laporan KP Fix (Akhmad Sakir 13211120)
 
Payun
PayunPayun
Payun
 
Laporan PRAKTEK INDUSTRI (dandi heryana)
Laporan PRAKTEK INDUSTRI (dandi heryana)Laporan PRAKTEK INDUSTRI (dandi heryana)
Laporan PRAKTEK INDUSTRI (dandi heryana)
 
LAPORAN KERJA PRAKTEK perusahaan
LAPORAN KERJA PRAKTEK perusahaanLAPORAN KERJA PRAKTEK perusahaan
LAPORAN KERJA PRAKTEK perusahaan
 
rrrrr
rrrrrrrrrr
rrrrr
 
Judul,daftar isi,abstrak
Judul,daftar isi,abstrakJudul,daftar isi,abstrak
Judul,daftar isi,abstrak
 
LAPORAN KP INFORMATIKA INVENTORY BARANG
LAPORAN KP INFORMATIKA INVENTORY BARANGLAPORAN KP INFORMATIKA INVENTORY BARANG
LAPORAN KP INFORMATIKA INVENTORY BARANG
 

Recently uploaded

Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industririzwahyung
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxYehezkielAkwila3
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfVardyFahrizal
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxdjam11
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxHamidNurMukhlis
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranSintaMarlina3
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx185TsabitSujud
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxarifyudianto3
 

Recently uploaded (9)

Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
 

Perpindahan Panas Pada Mesin Semi-Assy Didalam Proses Produksi

  • 1. i LAPORAN KERJA PRAKTEK MENGHITUNG PERPINDAHAN PANAS PADA MESIN SEMI-ASSY DIDALAM PROSES PRODUKSI PT. YANMAR DIESEL INDONESIA DI SECTION ASSEMBLING Laporan Kerja Praktek ini disusun sebagai syarat kelulusan mata kuliah Kerja Praktek Disusun oleh: Reynaldi Saroha 121.0311.019 JURUSAN S1 TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA 2016
  • 2. ii LEMBAR PENGESAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA Nama : Reynaldi Saroha NRP : 12101311019 Jurusan : S1 Teknik Mesin Disahkan: Jakarta, Juli 2016 Pembimbing II Pembimbing I (UPNVJ) (PT. YADIN) (Ir. Saut Siagian, MT) (Titoz Siagian) Mengetahui, Wakil Dekan I Kepala Program Studi Fakultas Teknik S1 Teknik Mesin (Iswadi Nur, MT) (Ir. M. Rusdy H, MT)
  • 3. iii LEMBAR PENGESAHAN Nama : Reynaldi Saroha NRP : 12101311019 Jurusan : S1 Teknik Mesin Fakultas : Teknik Disahkan: Depok, Juli 2016 Pembimbing I Pembimbing II Pembimbing III Titoz Siagian Hendro Pudyanto Widi Widodo NIK. 2010001 NIK. 1988012 NIK. 1990003 (Supervisor Produksi) (As. Manager Produksi) (Manager Produksi)
  • 4. iv MENGHITUNG PERPINDAHAN PANAS PADA MESIN SEMI-ASSY DIDALAM PROSES PRODUKSI PT. YANMAR DIESEL INDONESIA DI SECTION ASSEMBLING Disusun oleh : Reynaldi Saroha 121.0311.019 Komentar/Catatan 1. Pembimbing Lapangan ……………………………………………………….…………………… …………………………………………………………………………… 2. Dosen Pembimbing …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… Tempat Kerja Praktek : PT. Yanmar Diesel Indonesia. Divisi/Dinas/Bagian : Departemen Produksi Waktu Kerja Praktek : 15 Juni s/d 19 Juli 2016 Telah diperiksa dan disetujui : Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan/Perusahaan (Ir. Saut Siagian, MT) (Titoz Siagian)
  • 5. v KATA PENGANTAR Syallom, Tidak terasa kerja praktek telah berlangsung semenjak pertama penulis diberi kesempatan oleh PT. Yanmar Diesel Indonesia untuk bisa melakukan kerja praktek di perusahaan ini, banyak pengalaman dan pelajaran yang penulis ambil selama menjalankan kerja praktek ini mulai dari observasi Plant sampai menemukan kasus-kasus nyata dalam permesinan yang tidak bisa ditemukan saat kuliah. Pembuatan Laporan ini merupakan pengalaman yang sangat mengesankan, dalam proses pembuatan laporan Praktek Kerja Lapangan ini penulis mendapat bantuan serta dorongan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada: 1. Kedua orangtua tercinta yang senantiasa memberikan bantuan moril maupun materil sehingga penulis dapat menyelasaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini. 2. Bapak Titoz Siagian selaku pembimbing di Departemen Produksi PT. Yanmar Diesel Indonesia (PT.YADIN) yang telah memberikan pengarahan, bimbingan serta membantu penulis selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan. 3. Seluruh karyawan Departemen Produksi Bapak Widi Widodo, Bapak Joko Pamiluto, Bapak Petrus, Bapak Uwes, dan khususnya semua staf Departemen Produksi yang penulis tidak bisa sebutkan satu persatu. Terima kasih telah banyak membantu penulis dalam mengumpulkan data-data yang penulis butuhkan selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan. 4. Dan semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Depok, Juli 2016 Reynaldi Saroha
  • 6. vi DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL................................................................................................................ i LEMBAR PENGESAHAN .....................................................................................................ii KATA PENGANTAR............................................................................................................. v DAFTAR ISI............................................................................................................................vii BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang .....................................................................................................................1 Maksud dan Tujuan ...............................................................................................................2 Manfaat Kerja Praktek….......................................................................................................2 Tujuan Penelitian…...............................................................................................................3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan............................................................................................3 BAB II. PROFIL PERUSAHAAN Tinjauan Umum PT. Yanmar Diesel Indonesia (PT.YADIN) ............................................ 4 Historical Background ......................................................................................................... 6 Produksi Perusahaan..............................................................................................................7 Struktur Organisasi PT. Yanmar Diesel Indonesia………….............................................17 Struktur Organisasi Departemen Produksi ..........................................................................18 BAB III. TEORI DASAR TENTANG PLATE HEAT EXCANGER Defensi dan Tujuan Proses Produk..................................................................................19
  • 7. vii Perspektif Manajemen Produksi..........................................................................................19 Defenisi dan Fungsi Boiler (Ketel Uap)..............................................................................24 Bagian Utama Ketel Uap.....................................................................................................25 Klasifikasi Ketel Uap Menurut Isi Pipa atau Tabung..........................................................26 Menurut Posisi Dapur (Furnance)..........................................................................................27 Menurut Sumber Panas.......................................................................................................27 Kriteria Ketel Yang Baik …………………………………………………………………27 Dasar Pemilihan Ketel Uap ................................................................................................ 28 Perpindahan PAnas Pada Ketel Uap...................................................................................29 Factor Fouling .................................................................................................................31 Teori Dasar Perhitungan Plate Heat Exchanger ................................................................ 32 Blowdown Boiler ................................................................................................................ 34 BAB IV. HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN Data Kebutuhan Uap ....................................................................................................... ...36 Menghitung Kehilangan Panas Pada Sistem ...................................................................... 39 Menghitung Kehilangan Panas Pada Sistem......................................................40 Menghitung Kebutuhan Uap Pada Mesin Cuci ...................................................................41 Menghitung Kebutuhan Uap Pada Mesin Cuci..................................................41 Menghitung Perpindahan Panas ......................................................................................... 41 Menghitung Perpindahan Panas........................................................................ 42 Menghitung Perpindahan Panas Menyeluruh......................................................................42 Menghitung Perpindahan Panas Menyeluruh ....................................................42
  • 8. viii BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ..................................................................................................................44 Saran… ........................................................................................................................44 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 46
  • 9. 1 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang. Proses produksi adalah tahap-tahap yang harus dilewati dalam memproduksi barang atau jasa. Dalam proses produksi di PT. Yanmar Diesel Indonesia membutuhkan mesin-mesin pendukung yang disebut Semy-Assy. Pada Section Assembling, ada empat mesin pendukung dalam proses produksi, antara lain mesin pencucian (Washing Machine), Oven Gear Balancer Shaft, Oven Crank Shaft, dan Oven Gear Fly Wheel. Pada kesempatan ini penulis ingin meneliti mesin pencucian (Washing Machine) di Section Assembling sebagai pendukung proses produksi. Hal yang penting dalam mesin pencucian adalah uap air (Steam). Uap air (Steam) dihasilkan dalam suatu Boiler atau disebut sebagai penghasil uap atau ketel uap. Uap air dan udara merupakan zat kerja paling penting yang digunakan pada mesin Thermal. Pemakaian uap air ini sudah luas, sehingga pada waktu itu sangat dikenal sebagai era uap air. Pada abad ke-20 terjadi penurunan penggunaan uap air ini secara drastis, kecuali terhadap stasiun pembangkit tenaga uap ukuran besar. Tetapi uap air tidak kehilangan popularitasnya sebagai media pemanas. Dimana sangat luas penggunaannya dalam industri dan juga secara komersil. Uap air sebagai media panas adalah sangat cocok menjadi transfer energi Thermal dalam jumlah besar, karena panas tidaklah hanya sebagai panas sensibel, tetapi juga bisa diperoleh dari pembakaran suatu bahan bakar (padat, cair, atau gas), energi nuklir, energi solar (matahari) atau energi listrik. Kondisi-kondisi uap produksi Boiler bisa sebagai uap basah (Wet Saturated Steam), uap jenuh (Dry Saturated Steam), uap Superheat atau uap superkritis. Ketel uap adalah bagian dari pembangkit uap dimana air jenuh diubah menjadi uap jenuh, sehingga sulit memisahkannya dengan Washing Machine di PT. YANMAR DIESEL INDONESIA. Maka dari itu, dilihat dari pentingnya peranan hasil uap yang dihasilkan Boiler
  • 10. 2 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia terhadap Washing Machine di Section Assembly, maka dari itu penulis ingin meneliti kebutuhan uap demi maksimalnya proses pencucian di Section Assembling. 1.2. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dari kerja praktek ini adalah: a. Memenuhi kurikulum sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di program S1 jurusan Teknik Mesin, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta. b. Menerapkan ilmu yang telah saya pelajari di Teknik Mesin Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta dengan memecahkan permasalahan yang terjadi di lapangan, khususnya hal yang terkait dengan proses sistem perawatan. c. Mendapatkan pengalaman kerja di lapangan, khususnya dengan orang yang terkait di dalam proses produksi dan sistem perawatan PT. Yanmar Diesel Indonesia. d. Meningkatkan pengetahuan tentang dunia industri dan proses produksi. e. Untuk membangun hubungan yang baik dan saling menguntungkan antara Teknik Mesin Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta dan PT. Yanmar Diesel Indonesia. 1.3. Manfaat Manfaat dari kerja praktek ini antara lain adalah: a. Memperoleh pengalaman dan Networking baru di lingkungan kerja. b. Menambah wawasan dan meningkatkan pola pikir guna menghadapi kemajuan teknologi industri dimasa yang akan datang. c. Dapat mengetahui cara kerja boiler yang telah dipelajari secara teoritis sebelumnya di kampus dan Washing Machine di Section Assembly yang telah dipelajari secara langsung di PT. Yanmar Diesel Indonesia.
  • 11. 3 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia 1.4. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah a. Menganalisa perpindahan panas menyeluruh yang terjadi pada sistem. b. Menganalisa kehilangan panas yang terjadi pada sistem. 1.5. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Tempat : PT. Yanmar Diesel Indonesia, Jl. Raya Bogor KM 34.8 Cilodong-Depok Waktu : 15 Juni 2016 – 30 Juli 2016
  • 12. 4 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1. Tinjauan Umum PT. Yanmar Diesel Indonesia Yanmar Diesel Indonesia telah berusia lebih dari 35 tahun sejak pendiriannya di Indonesia, dan hampir mencapai satu abad sejak pertama kali berdiri di Jepang tahun 1912, berbendera Yanmar., Ltd. Japan. Reputasi sebagai perusahaan kelas dunia, jelas berpengaruh pada eksistensi dan kesuksesan perusahaan-perusahaannya yang tersebar diberbagai belahan dunia termasuk Indonesia. Sebagai pabrik dan eksportir motor diesel pertama di Indonesia yang mengawali produksinya pada 8 Juni 1973, Yanmar Indonesia tercatat mengalami perkembangan yang sangat pesat dan menjanjikan. Investasi dan pabriknya terus tumbuh maju diiringi peningkatan kapasitas produksi yang meningkat signifikan dari tahun ke tahun. Sejalan dengan kemajuan tersebut, Yanmar Indonesia tak hanya melayani pasar Indonesia saja namun terus meluas ke negara-negara lain dikawasan ASEAN, Afrika Selatan, Australia, Jepang, bahkan Timur Tengah. Prestasi ini tidak terjadi begitu saja, namun dicapai melalui kesungguhan komitmen dan kerja keras. Krisis ekonomi yang mengguncang perekonomian global termasuk Indonesia ditahun 1998 justru meningkatkan kepercayaan pelanggan secara signifikan. Sebuah bukti yang nyata bahwa produk-produk Yanmar mampu menjawab tantangan produktifitas dan efisiensi yang sulit ditandingi produk lain. Diperolehnya berbagai Sertifikasi Sistem Manajemen Internasional ISO 9001:2000, ISO 14001:2004, OHSAS 18001:2007 makin mengkukuhkan posisi Yanmar Diesel Indonesia sebagai pemain yang layak diperhitungkan di kancah bisnis global. Waktu dilalui Yanmar dengan melahirkan produk-produk inovatif berdaya saing tinggi dengan dukungan teknologi terkini serta peduli dan ramah lingkungan. Dengan spirit itulah Yanmar Diesel Indonesia telah menemani pelanggannya mencapai keajaibann-keajaiban dalam kehidupan kesehariannya.
  • 13. 5 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia Perhatian yang serius dibidang riset dan pengembangan teknologi membuat produk-produk Yanmar selalu terkini dan diminati. Dilandasi semangat untuk berkontribusi pada peningkatan kualitas kehidupan, Yanmar mengembangkan produk-produk pertanian, kelautan, dan konstruksi canggih dengan tingkat produktifitas dan efisiensi optimal. Diraihnya sertifikasi ISO 9001 sejak tahun 1997 makin mengukuhkan posisi Yanmar sebagai produsen mesin diesel yang menghasilkan produk-produk unggulan berkelas dunia. Teknologi hadir untuk menawarkan kemudahan. Yanmar menjawabnya dengan merancang berbagai produk motor diesel yang mampu menjawab tantangan kebutuhan dimasa depan sekaligus dapat meningkatkan produktifitas dan efisiensi pemakainya. Berbasis pada spirit tersebut, lahirlah produk berkinerja handal yang juga ramah lingkungan. Kepedulian Yanmar pada peningkatan kualitas kehidupan serta pelestarian kekayaan sumber daya alam dan lingkungan hidup tak perlu diragukan. Indonesia dikenal sebagai negara agraris. Lahan pertanian yang tersebar dipenjuru negeri dengan berbagai produk pertanian unggulannya membuat Indonesia kaya makmur, sehingga dikenal sebagai jamrud khatulistiwa. Tanah pertanian dan keahlian mengolahnya merupakan potensi tak ternilai yang mampu menyelamatkan kehidupan bangsa dimasa mendatang. Yanmar turut menjaga tradisi agraris dengan menciptakan berbagai jenis produk pertanian yang praktis, ramah lingkungan, dan dapat diandalkan petani diseluruh pelosok nusantara untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik dan sejahtera. Lautan adalah sumber kekayaan negeri yang sering terlupakan. Indonesia sebagai negara kepulauan dikelilingi lautan dengan kekayaan melimpah. Pantai, ombak, pasir, hingga kekayaan yang tersembunyi didalamnya menunggu saat yang tepat untuk ditemukan dan dimanfaatkan bagi kesejahteraan penduduk negeri. Yanmar turut menjaga tradisi bahari dengan menciptakan berbagai jenis produk kelautan seperti transportasi laut, motor perahu nelayan, pelayaran, dan rekreasi air yang memprioritaskan kemudahan, efisiensi dan kenyamanan. Pembangunan merupakan sesuatu yang tak terhindarkan. Kehidupan yang bergulir cepat menuntut pemenuhan akan kebutuhan yang terus meningkat. Pembangunan sarana dan prasarana yang makin berkualita, modern dan canggih, memerlukan dukungan keahlian dan teknologi yang memadai pula. Yanmar turut menjaga tradisi pembangunan konstruksi dan industri yang aman dengan menciptakan berbagai jenis produk handal, berteknologi tinggi yang menjawab
  • 14. 6 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia kebutuhan. Komitmen dan kesungguhan menjamin kualitas produk Yanmar. Sejak awal berdirinya, Yanmar bervisi menjadi produsen dan eksportir motor diesel terbaik telah menghasilkan produk-produk berkualitas yang dikenal dengan berbagai keunggulan, seperti ; a. Bertenaga kuat b. Efisien dan hemat bahan bakar c. Memiliki getaran halus serta ramah lingkungan d. Tangguh dan tahan lama e. Serbaguna f. Mudah dioperasikan dan perawatan atau pemeliharaan Disisi lain penguasaa teknologi dan kualitas sumber daya manusia ikut memberikan kontribusi penting bagi pencapaian sukses kinerja Yanmar. 2.2. Historical Background  17 Maret 1972, pendirian perusahaan patungan antara :  8 Juni 1973, mulai produksi komersial  1976, perluasan pertama : Pabrik, pusat latihan, dan mess  1977, perluasan kedua : Gudang dan kantor  1980, perluasan ketiga : Pabrik, dan perluasan pusat pelatihan  1 Februari 1985, peluncuran produksi motor diesel seri TF  18 Juli 1988, ekspor perdana motor diesel (ke Malaysia)  5 Desember 1988, hak menggunakan Tanda Standar Industri Indonesia SII No. 0697-82  2 Februari 1990, Trophy juara I lomba kesehatan dan keselamatan kerja antar perusahaan dan pengusaha tingkat Kabupaten dan Kodya Bogor  Juli 1990, tim sepak bola Yanmar berkunjung ke Indonesia  17 Desember 1990, peluncuran produksi motor diesel model TF 300 H-di  29 Desember 1990, penghargaan “UPAKARTI” kepeloporan dari Pemerintah  16 Februari 1991, Trophy juara I lomba kesehatan dan keselamatan kerja antar perusahaan dan pengusaha tingkat Provinsi  22 Desember 1991, ekspor perdana komponen motor diesel ke Yanmar, Jepang
  • 15. 7 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia  24 April 1992, pembelian tambahan lahan seluas 15.590 m2  September 1992, investasi mesin untuk proses Cylinder Block  4 Juli 1994, kunjungan menteri pemuda dan olahraga  13 Maret 1995, pelatihan AOTS diperusahaan, bidang “pengendalian mutu dan perawatan motor diesel serba guna”  6 Maret 1996, perluasan keempat : bangunan pabrik baru  11 April 1997, sertifikat ISO 9001 yang pertama kali diberikan kepada pabrik motor diesel Indonesia  25 Agustus 1999, perayaan produksi mesin ke 500.000 unit  3 Juni 1999, persetujuan kerja sama AICO (Asean Industrial Cooperation) antara YADIN dan YSP (Yanmar Thailand)  September 1999, program pelatihan AOTS Local Asia (5 paket)  September 2000, pemasangan 3 (tiga) Machining Center untuk produksi pompa injeksi bahan bakar  20 Mei 2002, peresmian produksi komponen Connecting-Rod (batang torak) lini no. 1 untuk domestic dan pasar ekspor  8 Juni 2003, hari ulang tahun Yadin ke-30  1 Agustus 2003, Sertifikasi ISO 14001 yang pertama kali diberikan kepada pabrik motor diesel Indonesia  5 Desember 2003, peresmian ekspor Generator Set ke Timur Tengah  5 Februari 2004, peresmian produksi komponen batang torak lini no.3  25 Februari 2004, penghargaan patuh pajak dari pemerintah diberikan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri  14 April 2004, penerimaan Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 (versi baru)  14 Juni 2005, ijin Penggunaan Tanda SNI versi baru No. 05-0119-2000 2.3. Produksi Perusahaan PT. Yanmar Diesel Indonesia mempunyai produk dengan standar kualitas Internasional dan juga standar lingkungan yang berlaku, produk-produk PT. YADIN juga sudah mendapatkan
  • 16. 8 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia sertifikasi-sertifikasi bagi pihak yang berwenang. PT. YADIN mempunyai fasilitas yang terintegrasi dan mampu memproduksi produk-produk sebagai berikut : 1. Traktor Tangan (Engine diproduksi Yanmar Depok dan bekerja sama dengan Yanmar Surabaya) Mayoritas traktor tangan roda dua dilengkapi dengan rem EBS yang mampu menghentikan traktor dalam keadaan darurat. Dengan Handle panjang, kopeling belok ringan, lebih ramping sehingga nyaman untuk dikendalikan serta dinamis sehingga kecepatan kerja lebih maksimal sehingga tenaga dan waktu lebih efisien dan juga lebih stabil dengan perlengkapan kerja modifikasi terbaru. Produk yang dihasilkan sebagai berikut :  Traktor Tangan YM KRISHNA  Traktor Tangan YST – DX  Traktor Tangan REVO  Traktor Tangan BROMO PRO V2  Traktor Tangan ROTARI  Traktor Tangan YST PRO  Traktor Tangan BROMO BRM-1 Gambar 1. Traktor Tangan Yanmar 2. Motor Diesel (Diproduksi Yanmar Depok) Dengan sistem pengabutan langsung kedalam ruang bakar dan didukung dengan desain mahkota Piston berbentuk torodial dan volume silinder besar akan menghasilkan tenaga yang besar dan hemat solar. Dengan menggunakan peredam getar ganda dan sistem gigi miring menghasilkan mesin dengan getaran yang lembut dan suara halus.
  • 17. 9 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia Khusus untuk model mesin L, LY, dan LYS fungsi lampu akan membantu kenyamanan pengoperasian traktor tangan dimalam hari, dan untuk model TF 300 H-di dan memiliki saringan pelumas ganda dengan sistem partum sehingga menghasilkan pelumasan yang baik dan bebas dari kotoran. Produk yang dihasilkan sebagai berikut :  Motor Diesel TF 300 H-di  Motor Diesel TF 85 (MLY/MLYS-di)/105 (ML-di)  Motor Diesel TF 65 (LYS-di)/70 (H/LY-di)  Motor Diesel TF 65 (R-di)  Motor Diesel TS 190/230 (H-di)/230 (HN-di) Gambar 2. Motor Diesel Produksi Yanmar 3. Traktor Roda Empat (Yanmar Depok hanya sebagai Marketing, diproduksi di Thailand) Traktor roda empat dengan motor diesel bertenaga besar yang dirancang seimbang antara berat depan dan belakang, bahkan ketika beragam perlengkapan kerja yang dipasangkan atau digandengkan. Dapat dipergunakan dilahan berlumpur dan lahan kering sesuai dengan perlengkapan yang digunakan. Produk yang dihasilkan sebagai berikut :  Traktor Roda Empat EF 393 T  Traktor Roda Empat EF 494 T
  • 18. 10 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia Gambar 3. Traktor Roda Empat Produksi Yanmar 4. Mesin Pompa Air (Yanmar Depok bekerja sama dengan PT. EBARA yang memproduksi mesin pompa-nya) Pompa air irigasi dari PT. Yanmar dapat dipergunakan dengan air sungai, air bersih, air baku dan juga air kotor dengan temperatur mencapai 80 derajat celcius. Cocok sekali dipergunakan sebagai sarana irigasi, pertanian, tambak, dan pengendalian banjir. Produk yang dihasilkan sebagai berikut :  Mesin Pompa Air Seri YEP 2” – 8” Gambar 4. Mesin Pompa Air Produksi Yanmar Dengan Ebara 5. Mesin Penanam Padi (Diproduksi oleh Yanmar Depok) Mesin tanam bibit padi tipe 4 jalur dengan pengemudi berjalan dibelakang. Jarak tanam antar jalur 30 cm juga dapat mengatur jarak tanam dalam jalur dengan 22, 17, 15 dan 12 cm. Memiliki kapasitas kerja 5-7 jam per hektar serta dapat mengontrol
  • 19. 11 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia kedalaman penanaman padi dengan 6 tingkatan (15-40 mm). Produk yang dihasilkan sebagai berikut :  Mesin Penanam Padi AP 4 Gambar 5. Mesin Penanam Padi AP 4 Produksi Yanmar 6. Power Weeder (Yanmar Depok hanya sebagai Marketing) Salah satu cara pengendalian gulma terpadu dan ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan kimia. Lebih ekonomis dan hemat tenaga kerja dibandingkan dengan penyiangan manual. Dapat memperbaiki aerasi tanah, serta dapat merangsang akar menjadi lebih besar sehingga menyerap nutrisi lebih banyak. Apabila dikombinasikan dengan pemupukan akan membenamkan pupuk kedalam tanah sehingga tanah menjadi lebih subur, pupuk tidak menguap dan tercuci. Produk yang dihasilkan sebagai berikut :  Power Weeder YA 1 Gambar 6. Power Weeder YA 1 Produksi Yanmar
  • 20. 12 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia 7. Mesin Panen Padi Kombinasi (Yanmar Depok hanya sebagai Marketing, diproduksi Yanmar Thailand) Proses berurutan mulai dari proses padi dipotong lalu dirontokkan serta dibersihkan. Membuat panen lebih cepat (3.5 – 4.0 ha/hari) dan juga susut rendah. Digerakan oleh motor diesel Yanmar. Cukup dengan satu tuas dapat mengendalikan pembelokan, atur tinggi potong, dan atur posisi penggulung. Bagian penutup dirancang agar mudah dalam melakukan pembersihan dan pemeriksaan berkala. Produk yang dihasilkan sebagai berikut :  Mesin Panen Padi Kombinasi AW 70 Gambar 7. Mesin Panen Padi Kombinasi AW 70 Produksi Yanmar 8. Cultivator (Yanmar Depok hanya sebagai Marketing, diproduksi Yanmar Thailand) Cocok untuk pengolahan tanah dilahan kering, pencampuran pupuk, pembuatan guludan dan parit serta penyiangan. Dilengkapi dengan Power Take Off (PTO) dan memiliki saringan oli tipe basah yang berguna untuk menyaring debu dan kotoran. Poros penggerak “ Rear Rotary” dengan arah putaran kedepan dan kebelakang. Produk yang dihasilkan sebagai berikut :  Cultivator Te550n
  • 21. 13 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia Gambar 8. Cultivator Te550n Produksi Yanmar 9. Mesin Panen Padi Handal (Yanmar Depok hanya sebagai Marketing, diproduksi Yanmar Thailand) Memiliki kapasitas kerja 4-5 jam/ha, sistem transmisi maju 2 (F1 dan F2) mundur 1 (R), lebar kerja 120 cm, dengan mesin penggerak dan saringan oli tipe basah dan juga memiliki kopling belok. Mesin mudah dioperasikan serta mengurangi kehilangan hasil panen, dengan kontruksi ringan dan kuat serta perawatan mudah membuat mesin panen menjadi mesin panen yang handal. Produk yang dihasilkan sebagai berikut :  Mesin Panen Padi Handal YAP 120 Gambar 9. Mesin Panen Padi Handal YAP 120 Produksi Yanmar
  • 22. 14 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia 10. Mesin Pengupas Kulit Gabah (Yanmar Depok hanya sebagai Marketing, diproduksi Yanmar Thailand) Memiliki sistem penghembusan angin yang sempurna dan dapat memisahkan gabah hampa sehingga menghasilkan presentase beras pecah kulit yang lebih besar. Produk yang dihasilkan sebagai berikut :  Mesin Pengupas Kulit Gabah HW 60 AN Gambar 10. Mesin Pengupas Kulit Gabah HW 60 AN Produksi Yanmar 11. Mesin Pemutih Beras (Yanmar Depok hanya sebagai Marketing, diproduksi Yanmar Thailand) Dilengkapi dengan blower penghembus yang berfungsi menghembuskan udara dingin kedalam ruang penyosoh dan blower penghisap yang berfungsi menghisap dedak kemudian disalurkan ke tempat pengumpul dedak hingga kebersihan beras dan lingkungan tetap terjaga. Produk yang dihasilkan sebagai berikut :  Mesin Pemutih Beras YCP 220 Gambar 11. Mesin Pemutih Beras YCP 220 Produksi Yanmar
  • 23. 15 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia 12. Kombinasi Penggiling Padi (Yanmar Depok hanya sebagai Marketing, diproduksi Yanmar Thailand) Perpaduan mesin pengupas kulit gabah dan mesin pemutih beras yang didesain dengan kontruksi yang kokoh, praktis dan dapat dioperasikan secara individu karena dilengkapi dengan Over Flow Outlet yang berguna untuk pengupasan dan penyosohan saja. Produk yang dihasilkan sebagai berikut :  Kombinasi Penggilingan Padi YMM 20 Gambar 12. Mesin Kombinasi Penggilingan Padi YMM 20 Produksi Yanmar 13. Diesel Generators (Diproduksi Yanmar Depok)  Diesel Generators YTG series 5 – 15 kVA Gambar 13. Diesel Generators YTG Produksi Yanmar
  • 24. 16 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia 14. Traktor Diesel (Yanmar Depok hanya sebagai Marketing, diproduksi Yanmar Thailand dan Jepang)  Traktor Diesel EF 453 T  Traktor Diesel EF 453 TLX Gambar 14. Traktor Diesel Produksi Yanmar 15. Connecting Rod (Diproduksi oleh Yanmar Depok) Batang penghubung yang biasanya disebut Conneting Rod digunakan untuk menghubungkan piston dengan poros engkol atau Crankshaft. Benda ini dapat berputar dikedua ujungnya, sehingga sudutnya dapat berubah ketika piston bergerak sehingga sudutnya dapat berubah ketika piston bergerak sehingga Crankshaft pun dapat berputar. Gambar 15. Connecting Rod Produksi Yanmar
  • 25. 17 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia 2.4. Struktur Organisasi PT. Yanmar Diesel Indonesia Gambar 16. Struktur Organisasi PT. Yanmar Diesel Indonesia (sumber: PT. YADIN)
  • 26. 18 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia Gambar 17. Struktur Organisasi Section Assembling (sumber: PT. YADIN) Widi Widodo Manager Titoz Siagian Supervisor Uwes Foreman Darius Anglingdarma Director Operator Assy 1 Operator Assy 2 Operator Assy 3 Operator Assy 5 Operator Assy 6 Operator Assy 10 Operator Assy 11 Operator Assy 12 Operator Assy 4 Operator Assy 9 Operator Assy 8 Operator Assy 7 Operator Sub Assy 2 Operator Sub Assy 3 Operator Sub Assy 4 Operator Assy 13 Operator Assy 14 Operator Sub Assy 1 Operator Sub Assy 8 Operator Sub Assy 9 Operator Sub Assy 10 Operator Sub Assy 5 Operator Sub Assy 6 Operator Sub Assy 7 Freeman
  • 27. 19 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia BAB III TEORI DASAR 3.1. Defenisi dan Tujuan Proses Produksi Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya, dinamakan produksi barang. Proses produksi adalah tahap-tahap yang harus dilewati dalam memproduksi barang atau jasa. Berikut tujuan-tujuan dari produksi antara lain sebagai berikut : a. Menghasilkan barang atau jasa. b. Meningkatkan nilai guna dan barang atau jasa. c. Meningkatkan kemakmuran masyarakat. d. Meningkatkan keuntungan. e. Meningkatkan lapangan usaha. f. Menjaga kesinambungan usaha perusahaan. 3.2. Perspektif Manajemen Produksi Ruang lingkup manajemen produksi mencakup tiga aspek utama, yaitu : a. Perencanaan Sistem Produksi Perencanaan sistem produksi ini meliputi perencanaan produk, perencanaan lokasi pabrik, perencanaan Layout pabrik, perencanaan lingkungan kerja, dan perencanaan standar produksi
  • 28. 20 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia Gambar 18. Lay Out Section Assembling PT. Yanmar Diesel Indonesia (sumber: PT. YADIN) Keterangan : Rak part : Conveyor : Meja : Oven 2, 3, dan 4 : Washing Machine : 1. Foreman : Jumlah 1 orang Tugas dan Tanggung Jawab :  Bertanggung jawab atas seluruh kondisi pada seksi perakitan, baik dari kinerja operator, hasil perakitan setiap operator, dan lain sebaginya. 1 2 3 4 1 1 2,3,4 4 1
  • 29. 21 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia  Menggantikan operator pada saat dibutuhkan.  Memberikan penilaian terhadap kinerja operator.  Memberikan rekomendasi kontrak lanjutan untuk operator yang telah habis kontrak. 2. Admin : Jumlah 1 orang Tugas dan Tanggung Jawab :  Membuat sertifikasi produk 3. Freeman : Jumlah 1 orang 4. Assy : Jumlah 14 orang 5. Sub-Assy : Jumlah 10 orang 1. Penomoran mesin  1 operator Assy  Mesin cetak nomor otomatis  Cylinder Block 2. Pencucian Part  1 operator Assy  Mesin pencucian  Cylinder Block, Balancer Weight, Gear Starting, Gear Crank, Gear Idle, Crank Shaft, Gear Crank Shaft, Gear Balancer, dan Starting Shaft. 3. Memasang Balancing Shaft  3 operator, 1 Assy dan 2 Sub-Assy  Mesin Press Bal. Shaft, Oven Gear Bal Shaft, Bal Shaft  Engine Bed, Gear Case, Gear Balancer, Tension Pully, Semy Crankshaft 4. Memasang Crank Shaft
  • 30. 22 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia  2 operator, 1 Assy dan 1 Sub-Assy  Mesin Oven Crankshaft dan Press Crank Shaft  Crankshaft, Tension Pully, Same Case, dan Semy Crankshaft 5. Memasang Fly Wheel  1 operator Assy  Mesin Oven Gear Fly Wheel model elektirik  Fly Wheel, Pully Fly Wheel, Selting Belt, dan Sub Tank 6. Memasang Radiator  1 operator Assy  Tidak ada mesin yang dioperasikan  Subel Radiator, Radiator, dan Camshaft 7. Memasang Piston  2 operator, 1 Assy dan 1 Sub-Assy  Tidak ada mesin yang dioperasikan  Piston, Gear Drive, Cam Shaft, dan Cylinder Head 8. Memasang Gear Idle  1 operator  Tidak ada mesin yang dioperasikan  Gear Idle, Gear Ball Drive, dan Gear Starting 9. Memasang Gear Case  4 operator, 1 Assy dan 3 Sub-Assy  Mesin Press Case dan Oven PK Gear Case  Tupper Gear, tutup oli, dan Gear Case 10. Memasang Cylinder Head  1 operator Assy
  • 31. 23 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia  Tidak ada mesin yang dioperasikan  Rock Arm, Injector, dan Blender Type 11. Memasang Duct Screen  1 operator Assy  Tidak ada mesin yang dioperasikan  Bracket Engkol, Fitting Engkol, Nozzle Injector, Bracket, dan Tupper Radiator 12. Memasang Bonnet  1 operator Assy  Tidak ada mesin yang dioperasikan  Bonnet dan Air Cleaner 13. Memasang Fuel Tank  2 operator, 1 Assy dan 1 Sub-Assy  Tidak ada mesin yang dioperasikan  Fuel Tank dan Barcode Engine b. Sistem Pengendalian Produksi Meliputi pengendalian proses produksi, bahan, tenaga kerja, biaya, kualitas dan pemeliharaan. c. Sistem Informasi Produksi Aspek ini meliputi struktur organisasi produksi atas dasar pemesanan, dan Mass Production. Ketiga aspek dan komponen-komponennya tersebut agar dapat berjalan dengan baik perlu Planning, Organizing, Directing, Coordinating, dan Controlling (Management Process)
  • 32. 24 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia Gambar 19. Flow Chart Proses Produksi (sumber: PT. Yanmar Diesel Indonesia) 3.3. Defenisi dan Fungsi Ketel Uap Boiler atau Ketel Uap atau Steam Generator adalah suatu alat konversi energi yang dapat mengubah energi panas hasil pembakaran bahan bakar menjadi energi potensial uap. Hal ini YSP CO., LTD. THLD YDE CO., LTD. JPN IMPORT CKD PART WARE HOUSE RECEIVING LOKAL RAW MAT PART IN HOUSE OUT HOUSE QUALITY CONTROL IN HOUSE WARE HOUSE PICKING YARD (STOCK PART) MACHINE SHOP PEMESINAN CKD PART PART RAW MAT ID TAG FINISH MACH CBU WARE HOUSE PICKING YARD (STOCK PART) MACHINE SHOP PEMESINAN FINISH MACH PAINTING PENGECETAN ASSEMBLY PERAKITAN RUNNING TEST UJI JALAN PACKING PENGEMASAN QUALITY CONTROL PRODUKSI PART PAINTING PARTS NO PAINTING PEMASARAN
  • 33. 25 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia terjadi dikarenakan adanya perpindahan panas dari bahan bakar dan air yang terjadi didalam tabung yang tertutup rapat. Fungsi ketel uap (Boiler) adalah untuk mengkonversikan energi pembakaran bahan bakar menjadi energi potensial uap. Steam yang dihasilkan dari ketel dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti berikut : a. Untuk External Combustion Engine. b. Untuk keperluan proses di dalam Boiler. c. Untuk pemanas. 3.4. Bagian Utama Ketel Uap Bagian-bagian utama yang terdapat dari pada sebuah ketel antara lain : a. Dapur / Ruang Bakar Bagian ketel yang sangat penting untuk menimbulkan panas adalah dapur (Furnance). Disini terjadi proses perubahan energi kimia bahan bakar menjadi energi panas. Untuk proses pembakaran ini membutuhkan udara dan bahan bakar yang pencampurannya langsung dalam bahan bakar. b. Drum Uap Uap yang dihasilkan mempunyai tekanan yang sangat tinggi, maka bagian yang tak kalah pentingnya adalah bejana-bejana yang mempunyai kekuatan terhadap tekanan tinggi, yang umumnya bagian ini disebut dram ketel. Bagian-bagian ketel yang ada didalam ketel itu sendiri juga ikut menentukan kelancaran operasi dan performasinya, seperti susunan pipa, Superheater, Header, kotak lumpur, Ekonomizer dan lain sebagainya. Peralatan pengaman dan penunjang selalu diikutsertakan untuk dipasang pada sebuah ketel dengan maksud agar ketel dapat bekerja dengan aman dan sesuai dengan opersi yang dikehendaki. Bahkan peralatan yang terpisah dari ketel ini sendiri seperti peralatan pemurnian air umpan ketel juga sangat diperlukan dan besar sekali pengaruhnya terhadap kerja ketel. c. Feed Water Tank Feed Water Tank berfungsi sebagai penampungan air yang berasal dari Water, yang selanjutnya disiapkan untuk air umpan ketel. d. Pompa Air Pengisian Boiler
  • 34. 26 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia Pompa air pengisian boiler berfungsi memompakan air dari Feed Water Tank ke Ekonomizer yang selanjutnya masuk ke ketel uap. Pompa ini digerakkan oleh uap yang dihasilkan dari ketel uap. e. Pipa-pipa Api Ini berfungsi sebagai tempat laluan gas asap dan dipasang di darat drum ketel. Pipa- pipa ini merupakan permukaan perpindahan panas yang utama, dimana perpindahan panas ini menyebabkan pembentukan uap di dalam drum ketel. f. Cerobong Asap Cerobong asap berfungsi sebagai saluran untuk membuang gas asap, ini juga berfungsi untuk menjaga polusi udara, karena gas mengambang di dekat permukaan tanah tempat instalasi dan pemukiman. g. Manometer Manometer dapat digunakan untuk mengetahui besar tekanan uap yang berada di dalam ketel. 3.5. Klasifikasi Ketel Uap Menurut Isi Pipa atau Tabung Menurut isi pipa, pada dasarnya ketel uap dibagi menjadi : a. Ketel Pipa Api Ketel uap pipa api adalah gas panas dilewatkan melalui pipa yang disekitar dinding luarnya dikelilingi oleh air atau uap yang telah terbentuk. Agar perpindahan panas dari api atau gas panas ke air lebih efektif maka susunan pipa didalam ketel ini dapat dibuat pass per pass, yang artinya gas panas yang melewati pipa- pipa dalam ketel arahnya dapat bolak balik terhadap Burner-nya. Untuk sebuah ketel satu pass yang mempunyai kapasitas dan kondisi uap yang sama dengan ketel dua atau tiga pass, maka untuk ketel satu pass mempunyai panjang yang lebih besar dibanding dengan dua atau tiga pass. Namun ketel satu pass mempunyai diameter silinder yang lebih kecil. b. Ketel Pipa Air Ketel pipa air, air disirkulasikan didalam pipa yang dikelilingi oleh gas panas dari luar pipa. Konstruksi pipa yang dipasang didalam ketel dapat lurus dan juga dapat berbentuk melengkung, tergantung dari jenis ketelnya. Pipa – pipa yang lurus yang dipasang secara paralel didalam ketel
  • 35. 27 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia dihubungkan dengan dua buah Header. Dan Header tersebut juga dihubungkan dengan drum uap yang dipasang secara horizontal diatas susunan pipa. Susunan diantara kedua Header mempunyai kecondongan tertentu, hal ini dimaksudkan agar dapat mengatur sirkulasi uap didalam ketel. 3.6. Menurut Posisi Dapur (Furnance) Menurut posisi dapur, ketel digolongkan : a. Pembakaran Didalam (Internal Fired) Pada ketel ini pembakarannya ditempatkan di dalam Shell ketel. Ketel pipa api termasuk jenis pembakaran di dalam, dimana pembakaran bahan bakar dilakukan di dalam Shell itu sendiri dan langsung pembakarannya diterima oleh Shell. b. Pembakaran Diluar (External Fired) Pada ketel pembakaran di luar, dapur ditempatkan di bawah ketel di dalam ruangan yang dikelilingi dinding bata api. Ketel pipa air adalah termasuk pembakaran diluar. Dapur dapat dikatakan terpisah dari ketel ini mempunyai ruang pembakaran yang cukup besar, sehingga kemampuan untuk memancarkan panas lebih besar 3.7. Menurut Sumber Panas Ketel ini juga dapat digolongakan menurut sumber panas yang digunakan untuk menghasilkan uap. Sumber panas ini berupa hasil pembakaran terdiri dari : a. Bahan bakar padat b. Bahan bakar cair c. Bahan bakar gas d. Gas buang e. Bahan bakar nuklir 3.8. Kriteria Ketel Yang Baik Ketel yang baik harus memiliki beberapa faktor, yaitu : a. Ketel harus dapat menghasilkan jumlah dan mutu uap secara maksimum pada pemakaian bahan bakar yang minimum. Artinya ketel tersebut dapat bekerja dengan efisiensi semaksimum mungkin.
  • 36. 28 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia b. Ketel harus dapat secara cepat menyesuaikan fluktuasi beban (naik turunnya beban). c. Ketel harus dapat di Start dalam waktu yang singkat tanpa menimbulkan kerusakan pada bagian ketel tersebut, artinya sesuai dengan waktu telah ditetapkan dalam instruksi manual dari ketel tersebut. d. Ketel harus ringan, sehingga tidak menyulitkan pada saat pemasangannya. e. Ketel harus se-ringan mungkin sehingga dapat ditempatkan didalam ruangan yang kecil. f. Sambungan-sambungannya harus sedikit mungkin dan dapat dijangkau pada saat dilakukan inspeksi. g. Lumpur dan deposit-deposit lain mudah dikeluarkan dari dalam ketel dan tidak menggumpal pada plat-plat yang dipanasi. h. Bahan refraktori harus dikurangi seminimum mungkin. Tetapi harus cukup untuk menjamin perpindahan panas secara radiasi. i. Pipa harus tidak terakumulasi lumpur atau endapan dan tidak mudah rusak karena kena korosi. j. Semua peralatan dan perlengkapan keselamatan kerja harus dapat bekerja dengan baik dan mudah di kontrol. k. Kehilangan panas karena radiasi harus sekecil mungkin, oleh karenanya isolasi yang digunakan harus mempunyai daya hantar panas yang rendah. 3.9. Dasar Pemilihan Ketel Uap Prinsip pokok untuk merencanakan atau memesan ketel ada lima parameter yang harus dipenuhi yaitu : a. Efisiensinya tinggi yang ditunjukkan oleh transfer panas yang diperlukan dengan rugi-rugi minimum. Hal ini meliputi permukaan Heat Transfer, isolasi yang baik, Baffle efektif dan lain-lain. b. Power, beban dan tekanan kerja yang dikehendaki. c. Posisi geografis dari pada Power House. d. Bahan bakar dan air yang dapat disediakan. e. Dapat menghasilkan uap yang bersih.
  • 37. 29 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia 3.10. Perpindahan Panas Pada Ketel Uap Panas yang dihasilkan karena pembakaran bahan bakar dan udara yang berupa api (yang menyala) dan gas asap (yang tidak menyala) dipindahkan kepada air, uap ataupun udara melalui bidang yang dipanaskan atau Heating Surface pada suatu instalasi ketel uap dengan tiga cara, yaitu : a. Perpindahan Panas Secara Pancaran atau Radiasi Pemindahan panas secara pancaran atau radiasi adalah pemindahan panas antara suatu benda ke benda yang lain melalui gelombang-gelombang elektromagnetik tanpa tergantung kepada ada atau tidak adanya media atau zat diantara benda yang menerima pancaran tersebut. Pemindahan panas secara pancaran dapat dibayangkan berlangsung melalui pancaran sinar matahari terhadap kaca jendela rumah. Sebagian dari panas atau energi yang timbul dari hasil pembakaran tersebut diserahkan kepada luas penampang kaca dan akan menyerahkan lebih lanjut melalui gelombang- gelombang eletromagnetik kepada benda-benda atau bidang yang akan dipanasi (contoh di ketel uap yaitu dinding ketel, dinding tungku, lorong api, pipa-pipa ketel dan sebagainya). Dengan demikian bidang yang akan dipanasi hanya dapat menerima perpindahan panas secara pancaran bila bidang atau benda tersebut dapat melihat api tersebut. Bila sesuatu benda atau bidang terhalang penglihatannya pada api, maka bidang tersebut tidak akan memperoleh panas secara pancaran. Semua zat-zat yang memancarkan panasnya (molekul-molekul atau gas asap), intensitas radiasi thermisnya atau kuat pancaran panasnya tergantung dari temperatur zat yang memancarkan panas tersebut. Bila pancaran menimpa sesuatu benda atau bidang, sebagian dari panas pancarannya yang diterima benda tersebut akan dipancarkan kembali (Re-radiated), dipantulkan (Reflected) dan sekaligus yang lain dari panas pancaran tersebut akan diserapnya. Dalam proses perpindahan panas secara radiasi dapat diselesaikan dengan persamaan umum berikut : 𝑄 = 𝜎 4 𝐴 ∆𝑇 Dimana : Q : Perpindahan panas secara radiasi atau pancaran R : Konstanta Stefan-Boltzmann A : Luas permukaan benda ΔT : Beda temperatur
  • 38. 30 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia b. Perpindahan Panas Secara Aliran atau Konveksi Perpindahan panas secara aliran atau konveksi adalah perpindahan panas yang dilakukan oleh molekul-molekul suatu fluida (cair ataupun gas). Molekul-molekul fluida tersebut dalam gerakannya melayang-layang kesana kemari membawa sejumlah panas masing-masing Q Joule. Pada saat molekul fluida tersebut menyentuh dinding ketel, selebihnya yaitu Q2=Q-Q1 Joule dibawanya pergi. Bila gerakan dari molekul-molekul yang melayang-layang kesana kemari tersebut disebabkan karena perbedaan temperatur didalam fluida itu sendiri maka perpindahan panasnya disebut konveksi bebas (Free Convection) atau konveksi alamiah (Natural Convection). Bila gerakan molekul-molekul tersebut sebagai akibat dari kekuatan mekanis (karena dipompa atau karena dihembus dengan Fan) maka perpindahan panasnya tersebut disebut konveksi paksa (Force Convection). Dalam gerakannya, molekul-molekul api tersebut tidak perlu melalui lintasan yang lurus untuk mencapai dinding ketel atau bidang yang dipanasi. Dalam proses perpindahan panas secara radiasi dapat diselesaikan dengan persamaan umum berikut : 𝑄 = ℎ 𝐴 ∆𝑇 Dimana : Q : Perpindahan panas secara konveks atau aliran h : Koefisien perpindahan panas secara konveksi A : Luas penampang aliran ΔT : Beda temperatur c. Perpindahan Panas Secara Perambatan atau Konduksi Perpindahan panas secara perambatan atau konduksi adalah perpindahan panas dari suatu bagian benda padat ke bagian lain dari benda padat yang sama atau dari benda padat yang satu ke benda padat yang lain karena terjadinya perpindahan fisik (kontak fisik atau menempel) tanpa terjadinya perpindahan molekul-molekul dari benda padat itu sendiri. Di dalam dinding ketel tersebut, panas akan dirambatkan oleh molekul-molekul dinding ketel sebelah luar yang berbatasan dengan api, menuju ke molekul-molekul dinding ketel sebelah dalam yang berbatasan dengan air, uap ataupun udara. Panas yang dibawa merambat oleh dinding ketel tersebut akan
  • 39. 31 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia diterima oleh molekul-molekul air, uap ataupun udara dengan cara konveksi pula yaitu penyerahan sebagian panas dari molekul-molekul dinding ketel kepada molekul-molekul air, uap ataupun udara. Molekul-molekul air, uap, ataupun udara tersebut dalam keadaan mengalir atau bergerak, bukan dalam kondisi diam. Dengan demikian penyerahan panas secara konveksi atau konduksi bersama-sama melalui proses-proses sebagai berikut : 1. Panas dialihkan dari fluida (api atau gas asap) kepada benda padat (dinding ketel). 2. Panas dirambatkan di dalam benda padat (dinding ketel) atau di dalam benda padat berlapis-lapis (jelaga-dinding ketel-kerak ketel). 3. Panas dialihkan dari benda padat (dinding ketel atau kerak ketel) kepada fluida (air, uap ataupun udara). Dalam proses perpindahan panas secara radiasi dapat diselesaikan dengan persamaan umum berikut : 𝑄 = −𝑘 𝐴 ∆𝑇 Dimana : Q : Perpindahan panas secara konduksi atau perambatan k : Konduktivitas Thermal ΔT : Beda temperatur 3.11. Faktor Fouling Seiring berjalannya waktu permukaan dari jenis Heat Exchanger akan dilapisi oleh deposit, mengakibatkan penurunan kinerja. Efek dari deposit biasanya disebut sebagai faktor Fouling, yang harus ditambahkan pada resistensi Thermal lainnya untuk penilaian koefisiensi perpindahan panas keseluruhan. Dengan demikian, jika panas dipindahkan didinding, koefisien perpindahan panas keseluruhan tanpa Fouling diberikan oleh persamaan, sebagai berikut : 1 𝑢 = 1 ℎ1 + 𝑏 𝑘 + 1 ℎ2 (3.5) Koefisien perpindahan panas keseluruhan diberikan oleh
  • 40. 32 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia 1 𝑢 = 1 ℎ𝑟 + 𝑓1 + 𝑏 𝑘 + 𝑓2 + 1 ℎ2 (3.6) Dimana 𝑓1 adalah faktor Fouling dari sisi dimana koefisien perpindahan panas adalah ℎ1 dan 𝑓2 adalah Factor Fouling dari sisi dimana koefisien perpindahan panas ℎ2, dengan cara yang sama koefisien keseluruhan di seluruh permukaan tabung diberikan oleh, 1 𝑈𝑟¡ = 1 ℎ𝑖 + 𝐹1 + 𝑟𝑖 𝑘 𝑖𝑛 ( 𝑟𝑜 𝑟𝑖 ) + 𝑟𝑖 𝑟𝑜 𝐹𝑜 + 𝑟𝑖 𝑟𝑜 1 ℎ𝑜 (3.7) Faktor Fouling mempunyai unit yang berhubungan dengan koefisien perpindahan panas yaitu 𝑚² − 𝐾/𝑊 harga dari faktor Fouling dapat menentukan eksperimental untuk situasi angka yang sedang di coba dengan bersih dan permukaan kotor, beberapa dapat diwakilkan dengan nilai yang didapat setelah proses percobaan dari beberapa periode waktu yang diberikan di table 3.2 tabel tersebut biasa dinamakan dengan TEMA standards Fluid Fouling Factor (m2 – K / W) Distilled Water 0,0001 City Water (Below 50°C) 0,0002 City Water (Above 50°C) 0,0004 Seawater and Treated Boiler Feed Water (Below 50°C) 0,0001 Seawater and Treated Boiler Feed Water (Above 50°C) 0,0002 Refigerating Liquids 0,0002 Fuel Oil, Crude Oil 0,001 Tabel 1. Nilai dari faktor Fouling (Sumber: TEMA (Tubular Excanger Manufacturers Association, Standards, 6th edn, New York 1978)
  • 41. 33 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia 3.12. Teori Dasar Perhitungan Plate Heat Excanger Logarithmic Mean Temperature Difference (LMTD) : 𝐿𝑀𝑇𝐷 = (∆𝑇1 − ∆𝑇2) ln(𝛥𝑇1 − 𝛥𝑇2) (3.8) ∆T1 = T1 – T4 ; ∆T= T2 – T3 Dimana : T1 : Temperatur masuk fluida panas T2 : Temperatur keluar fluida panas T3 : Temperatur masuk fluida dingin T4 : Temperatur keluar fluida dingin LMTD adalah rata-rata perbedaan suhu antara fluida panas dan dingin di setiap akhir Exchanger, semakin besar LMTD semakin banyak panas yang di transfer dalam satuan masa K (Kelvin). Gambar 20. Perbedaan Temperatur di aliran searah (Sumber: Heat Transfer fourth edtion, Alan J. Chapman)
  • 42. 34 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia Gambar 21. Perbedaan temperature di aliran berlawanan (Sumber: Heat Transfer Fourth Edtion, Alan J. Chapman) 3.13. Blowdown Boiler Jika air dididihkan dan dihasilkan Steam, padatan terlarut yang terdapat dalam air akan tinggal di Boiler. Jika banyak padatan terdapat dalam air umpan, padatan tersebut akan terpekatkan dan akhirnya akan mencapai suatu tingkat dimana kelarutannya dalam air akan terlampaui dan akan mengendap dari larutan. Diatas tingkat konsentrasi tertentu, padatan tersebut mendorong terbentuknya busa dan menyebabkan terbawanya air ke Steam. Endapan juga mengakibatkan terbentuknya kerak di bagian dalam Boiler, mengakibatan pemanasan setempat menjadi berlebih dan akhirnya menyebabkan kegagalan pada pipa Boiler. Oleh karena itu penting untuk mengendalikan tingkat konsentrasi padatan dalam suspensi dan yang terlarut dalam air yang dididihkan. Hal ini dicapai oleh proses yang disebut blowing down, dimana sejumlah tertentu Volume air dikeluarkan dan secara otomatis diganti dengan air umpan. Dengan demikian akan tercapai tingkat optimum total padatan terlarut (TDS) dalam air Boiler dan membuang padatan yang sudah rata keluar dari larutan dan yang cenderung tinggal pada permukaan Boiler. Blowdown penting untuk melindungi permukaan penukar panas pada Boiler. Walau demikian, Blowdown dapat menjadi sumber kehilangan panas yang cukup berarti, jika dilakukan secara tidak benar. Pengendalian Blowdown Boiler yang baik dapat secara signifikan menurunkan biaya perlakuan dan operasional yang meliputi: a. Biaya perlakuan awal lebih rendah. b. Waktu penghentian untuk perawatan menjadi berkurang.
  • 43. 35 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia c. Umur pakai boiler meningkat. d. Pemakaian bahan kimia untuk pengolahan air umpan menjadi lebih rendah.
  • 44. 36 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia BAB IV Menghitung Laju Perpindahan Panas Menyeluruh Pada Mesin Semi-Assy Didalam Proses Produksi PT. Yanmar Diesel Indonesia 4.1 Data Kebutuhan Uap Tabel 2. Data-Data Observasi Pada Ketel Uap (sumber: PT. YADIN) No. Hari, DD/MM/YY Durasi Penggunaan (Jam) Jumlah Bahan Bakar Solar (liter/jam) Jumlah Air Umpan (liter/jam) Tekanan Uap (kg/m2 ) Tekanan Pompa Bahan Bakar (kg/cm2 ) Tekanan Air (kg/cm2 ) 1 Rabu, 15-06-2016 12 3 0.029167 2.5 8 1.1875 2 Kamis, 16-06-2016 12 2.583 0.0358 2.5 8 0.84375 3 Jumat, 17-06-2016 12 - 0.0133 2.5 8 0.375 4 Senin, 20-06-2016 12 5.083 0.0575 2.5 8 2.25 5 Selasa, 21-06-2016 12 3.25 0.0425 2.5 8 1.4375 6 Rabu, 22-06-2016 12 4 2.5 8 1.0625 7 Jumat, 24-06-2016 12 - 2.5 8 1 Ʃ = 12 3.583 2.5 8 1.165
  • 45. 37 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia Keterangan : Data diambil selama tujuh hari kerja, dan data diatas dilihat selama empat kali dalam satu hari (jam 9.30 WIB, 11.30 WIB, 14.15 WIB, dan 15.15). No. Hari, DD/MM/YY Temperatur (ºC) 1 Rabu, 15-06-2016 75.25 2 Kamis, 16-06-2016 70.375 3 Jumat, 17-06-2016 59.5 4 Senin, 20-06-2016 58.375 5 Selasa, 21-06-2016 64.25 6 Rabu, 22-06-2016 74.25 7 Jumat, 24-06-2016 75.5 ƩT = 68.214 Tabel 3. Data Temperatur Pada Washing Machine di Section Assembling (Sumber: PT. YADIN) Keterangan : Data diambil selama tujuh hari kerja, dan data diatas dilihat selama empat kali dalam satu hari (jam 9.30 WIB, 11.30 WIB, 14.15 WIB, dan 15.15). Gambar 22. Sistem Produksi Air Menjadi Uap (sumber: PT. YADIN) PUMP TANK WATER BOILER WATER
  • 46. 38 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia Gambar 23. Sistem Washing Machine (sumber: PT. YADIN) Data-data pendukung : No. Parameter Nilai 1 Lama Percobaan 7 Hari Kerja 2 Bahan Bakar Solar 3 Massa Jenis Air 1000 kg/m3 4 Massa Jenis Solar 820 kg/m3 5 Konduktivitas Thermal Pipa Stainless Steel 15.1 W/mK 6 Panjang Pipa 40 m 7 Jari-jari Dalam 0.018 m 8 Tebal Isolasi 0.05 cm 9 Specific Heat 0.4802 9 Jari-jari Luar 0.06 m 10 Usaha Pompa 1.5 kW Uap dibuang kelingkungan Uap yang dihasilkan Boiler suhu 270 C Air dan campuran suhu 28 C Pipa uap Terisolasi setebal 5 cm Pompa Suhu 80-85 C
  • 47. 39 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia 11 Usaha Burner 1.5 kW 12 Jam Kerja 6 jam 13 Pressure Gauge 1.5 kg/cm2 147099.75 N/m2 14 Temperatur Air Umpan 28ºC 15 Temperatur Uap 270ºC Tabel 4. Data Pendukung (sumber: PT. YADIN, a Textbook on Heat Transfer, dan Thermodynamic) Insulation Thickness (cm) r3 (m) Heat Loss Rate per Metre (W/m) 0 0.01 36.8 0.5 0.015 42.2 1 0.02 43.3 2 0.03 41.5 3 0.04 38.9 4 0.05 36.6 5 0.06 34.7 Tabel 5. Variation of Heat Loss Rate with Insulation Thickness (sumber: a Textbook on Heat Transfer) 4.2 Menghitung Kehilangan Panas Pada Sistem 𝑞 = k Ar (− dT dr ) 4.1 𝑞 = −𝑘 2𝜋 𝑟 𝑙 𝑑𝑇 𝑑𝑟 4.2 q = 2π k 𝑙 (Ti − To) ln ro ri
  • 48. 40 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia 4.3 𝑞 𝑙 = 2π k (Ti − To) ln ro ri 4.4 Dimana : 𝑞 𝑙 : Perpindahan panas k : Konduktivitas Thermal Ti : Temperatur Inlet T2 : Temperatur Outlet ro : Jari-jari luar ri : Jari-jari dalam 4.2.1 Menghitung Kehilangan Panas Pada Sistem 𝑞 𝑙 = 2π k (Ti − To) ln ro ri 4.5 𝑞 𝑙 = 2π (543 − 341.214) ln 0.06 0.018 𝑞 𝑙 = (2𝜋 (201.786)) ln 3.333 = 1267.216 1.204 = 1052.616 𝑊/𝑚 T (ºC) h2 (kJ/kg) h1 (kJ/kg) 65 2618.3 272.06 68.214 x x 85 2651.9 355.90 Tabel 6. Interpolasi
  • 49. 41 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia 68.214 − 65 85 − 65 = 𝑥 − 2618.3 2651.9 − 2618.3 0.1607 = 𝑥 − 2618.3 33.6 5.3995 = 𝑥 − 2618.3 𝑥 = 5.3995 + 2618.3 = 2623.7 = ℎ2 Dan, 68.214 − 65 85 − 65 = 𝑥 − 272.06 355.90 − 272.06 0.1607 = 𝑥 − 272.06 83.84 13.47309 = 𝑥 − 272.06 𝑥 = 5.3995 + 272.06 = 285.5 = ℎ1 4.3 Menghitung Kebutuhan Uap Pada Mesin Cuci 𝑊 𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎 = 𝑚 (ℎ2 − ℎ1) Dimana : Wpompa : Usaha yang dilakukan pompa m : Kebutuhan massa uap h2 , h1 : Entalpi 4.3.1 Menghitung Kebutuhan Uap Pada Mesin Cuci 𝑊 𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎 = 𝑚 (ℎ2 − ℎ1) 1500 = 𝑚 (2623.7 − 285.5) 1500 = 𝑚 (2338.2) 𝑚 = 1500 2338.2 = 0.6415 𝑘𝑔/𝑠 4.4 Menghitung Perpindahan Panas 𝑄 = 𝑚 𝐶𝑝 ∆𝑇 Dimana : Q : Perpindahan panas m : Massa kebutuhan uap
  • 50. 42 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia Cp : Koefisien perpindahan panas ΔT : Perbedaan Temperatur 4.4.1 Menghitung Perpindahan Panas 𝑄 = 𝑚 𝐶𝑝 ∆𝑇 𝑄 = 𝑚 𝐶𝑝 (𝑇𝑜 − 𝑇𝑖) 𝑄 = 0. 6415 𝑥 0.4802 (85 − 68.214) = 5.1709 𝐽/𝑠 4.5 Menghitung Perpindahan Panas Menyeluruh 𝑈 = 𝑄 𝐴 𝑥 ∆𝑇 𝐿𝑀𝑇𝐷 Dimana : U : Perpindahan panas menyeluruh Q : Perpindahan panas pada sistem A : Luas permukaan ΔTLMTD : Rata-rata perbedaan suhu 4.5.1 Menghitung Perpindahan Panas Menyeluruh 𝑈 = 𝑄 𝐴 𝑥 ∆𝑇 𝐿𝑀𝑇𝐷 ∆𝑇 𝐿𝑀𝑇𝐷 = (𝑇ℎ𝑖 − 𝑇𝑐𝑜) − (𝑇ℎ𝑜 − 𝑇𝑐𝑖) ln (𝑇ℎ𝑖 − 𝑇𝑐𝑜) (𝑇ℎ𝑜 − 𝑇𝑐𝑖) ∆𝑇 𝐿𝑀𝑇𝐷 = (301 − 341.214) − (543 − 301) ln (301 − 341.214) (543 − 301) ∆𝑇 𝐿𝑀𝑇𝐷 = (−40.214) − (242) ln (−40.214) (242) ∆𝑇 𝐿𝑀𝑇𝐷 = −282.214 ln −0.166 ∆𝑇 𝐿𝑀𝑇𝐷 = −282.214 − 1.796 = 157.135 𝐾 Maka perpindahan panas menyeluruh, sebagai berikut : 𝑈 = 𝑄 𝐴 𝑥 ∆𝑇 𝐿𝑀𝑇𝐷
  • 51. 43 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia 𝑈 = 𝑄 𝜋 𝑟 (𝑟) 𝑥 ∆𝑇 𝐿𝑀𝑇𝐷 𝑈 = 5.1709 𝜋 0.078 (0.078) 𝑥 157.135 𝑈 = 5.1709 0.0191 𝑥 157.135 𝑈 = 5.1709 3.0013 = 1.72289 𝑊/𝑚2𝐾
  • 52. 44 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian yang telah dilakukan selama menjalankan kerja praktek di PT. Yanmar Diesel Indonesia bahwa pada penggunaan Washing Machine yang berada di Section Assembling terdapat kehilangan panas dalam periode 7 hari (tujuh hari) jam kerja yang dimulai dari jam 06.30 WIB sampai dengan 16.30 WIB sebesar 1052.616 W/m, Washing Machine ini juga membutuhkan kebutuhan uap sebesar 0.6415 kg/s untuk proses perpindahan panas dari uap yang berasal dari Boiler terhadap Washing Machine yang berada di Section Assembling, dan terdapat perpindahan panas pada sistem sebesar 5.1709 J/s serta perpindahan panas menyeluruh sebesar 1.72289 W/m2 K. Pada sistem ini, luas penampang pipa dan beda temperatur rata-rata sangat mempengaruhi perpindahan panas. 5.2 Saran Saran penyusun kepada PT. Yanmar Diesel Indonesia tentang Kerja praktek ini adalah: 1. Pada Washing Machine di Section Assembling ini harus memiliki indikator pengingat batas minimal dan maksimal suhu yang diterima oleh fluida pencuci Part-Part produksi Engine, bila sudah ada bisa dilihat atau secara pemeliharaan dan perbaikan diberlakukan secara berkala. 2. Pada masalah ini, suhu yang diharapkan di Washing Machine selalu tidak mecapai suhu yang diharapkan, yaitu 80 ºC – 85 ºC. Maka dari itu ada beberapa indikator yang menjadi masalah ini, seperti kotornya pipa-pipa uap pada bak air pencucian, tidak maksimalnya pembakaran di Boiler sehingga tidak tercapainya kebutuhan uap yang dibutuhkan, sehingga harus diperhatikan lagi pemeliharaan dan perbaikan baik di Washing Machine dan Boiler. 3. Bahan bakar yang memakai solar atau Kerosene mengandung banyak kotoran secara sifat fluida, maka dari itu perlu pengaturan ulang desain untuk bahan bakar yang menghasilkan Entrophy yang lebih kecil seperti bahan bakar cair lainnya. 4. Bahan campuran yang dicampurkan dengan air di bak pencucian harus dilihat sifat-sifat fluida apakah menghasilkan kerak lebih banyak atau minim menghasilkan kerak, karena peranan kerak dapat mengganggu perpindahan panas.
  • 53. 45 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia 5. Dari hasil penelitian ini, dilihat dari suhu yang tidak sesuai dengan yang diinginkan, yaitu 80 ºC - 85ºC maka bisa dikatakan bahwa adanya pemborosan bahan bakar pada Boiler, sehingga perlu diberlakukan perawatan secara berkala dan Threetment terhadap Boiler. 6. Pada kondisi seperti ini, harus bekerja samanya antara pegawai di Section Assembling dan pegawai di Maintenance Departement agar dapat saling tukar info mengenai Washing Machine dan pemberitahuan bila ada hal-hal yang menghambat perpindahan panas.
  • 54. 46 Laporan Kerja Praktek PT. Yanmar Diesel Indonesia DAFTAR PUSTAKA Dr S.P. Sukhatme. 1971. A Text Book On Heat Transfer Third Edition. Bombay: Orient Longman Limited Heat and Mass Transfer Flow Past an Infinite Vertical Plate with Variable Thermal Conductivity. International Journal of Applied Information Systems (IJAIS) – ISSN : 2249-0868 Edward E. Anderson. 1994. Thermodynamic. PWS Publishing Company. Boston.