Dokumen ini memberikan 13 kiat menulis esoterik dari Walter Benjamin. Kiat-kiat tersebut meliputi toleransi terhadap diri sendiri, menghindari membaca tulisan saat proses pengerjaan, menunda penulisan ide hingga matang, menyalin tulisan sebagai cara mengisi inspirasi, serta membatasi fokus pada gagasan, gaya, dan penulisan dalam proses komposisi tulisan.
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
13 Kiat Menulis Esoterik Dari Walter Benjamin
1. 13 Kiat Menulis Esoterik13 Kiat Menulis Esoterik
Dari Walter BenjaminDari Walter Benjamin
Disusun oleh:Disusun oleh:
RELIFTMEDIA.COMRELIFTMEDIA.COM
KOLEKSI SASTRA KLASIKKOLEKSI SASTRA KLASIK
2. (1)(1)
Siapapun yang berniat memulai sebuah karyaSiapapun yang berniat memulai sebuah karya
besar harus toleran pada dirinya sendiri dan,besar harus toleran pada dirinya sendiri dan,
setelah menyelesaikan sebuah tugas, tidaksetelah menyelesaikan sebuah tugas, tidak
berpantang dari apapun yang akanberpantang dari apapun yang akan
menguntungkan karya berikutnya.menguntungkan karya berikutnya.
3. (2)(2)
Bicarakan apa yang sudah Anda tulis, tapi janganBicarakan apa yang sudah Anda tulis, tapi jangan
membaca darinya selagi masih dikerjakan. Setiapmembaca darinya selagi masih dikerjakan. Setiap
kepuasan yang didapat dengan cara ini akankepuasan yang didapat dengan cara ini akan
mengendorkan tempo Anda.mengendorkan tempo Anda.
5. (4)(4)
Hindari alat tulis sembarangan. Kesetiaan literalisHindari alat tulis sembarangan. Kesetiaan literalis
pada kertas, pena, tinta tertentu sangatpada kertas, pena, tinta tertentu sangat
bermanfaat.bermanfaat.
6. (5)(5)
Jangan biarkan pikiran berlalu secara samar, danJangan biarkan pikiran berlalu secara samar, dan
simpan buku catatan Anda seketat pihaksimpan buku catatan Anda seketat pihak
berwenang menyimpan register orang asing.berwenang menyimpan register orang asing.
7. (6)(6)
Jauhkan pena dari inspirasi, yang nanti akanJauhkan pena dari inspirasi, yang nanti akan
ditariknya dengan kekuatan magnet. Semakinditariknya dengan kekuatan magnet. Semakin
teliti Anda menunda penulisan ide, semakinteliti Anda menunda penulisan ide, semakin
matang ia pada saat menyerahkan diri.matang ia pada saat menyerahkan diri.
8. (7)(7)
Jangan pernah berhenti menulis gara-garaJangan pernah berhenti menulis gara-gara
kehabisan ide. Kehormatan literer menuntutkehabisan ide. Kehormatan literer menuntut
seseorang berhenti hanya di momen tertentuseseorang berhenti hanya di momen tertentu
(waktu makan, pertemuan) atau di akhir(waktu makan, pertemuan) atau di akhir
pekerjaan.pekerjaan.
9. (8)(8)
Isi kekosongan inspirasi dengan menyalin rapiIsi kekosongan inspirasi dengan menyalin rapi
apa yang sudah ditulis. Intuisi akan bangkitapa yang sudah ditulis. Intuisi akan bangkit
dalam proses ini.dalam proses ini.
10. (9)(9)
Nulla dies sine linea—Nulla dies sine linea—ttiada hari tanpa satu baris.iada hari tanpa satu baris.
11. (10)(10)
Jangan pikirkan karya sempurna yang belumJangan pikirkan karya sempurna yang belum
pernah Anda tekuni dari malam sampai pagi.pernah Anda tekuni dari malam sampai pagi.
12. (11)(11)
Jangan menulis akhir sebuah karya di kamar kerjaJangan menulis akhir sebuah karya di kamar kerja
yang familiar. Anda takkan temukan keberanian diyang familiar. Anda takkan temukan keberanian di
sana.sana.
13. (12)(12)
Tahap-tahap komposisi: gagasan—gaya—Tahap-tahap komposisi: gagasan—gaya—
penulisan. Nilai dari naskah fnal adalah bahwapenulisan. Nilai dari naskah fnal adalah bahwa
dalam menghasilkannya Anda membatasidalam menghasilkannya Anda membatasi
perhatian pada kaligraf. Gagasan membunuhperhatian pada kaligraf. Gagasan membunuh
inspirasi, gaya membelenggu gagasan, penulisaninspirasi, gaya membelenggu gagasan, penulisan
menyogok gaya.menyogok gaya.
15. Simak paparan lengkapnyaSimak paparan lengkapnya
di laman blog:di laman blog:
RELIFTMEDIA.COMRELIFTMEDIA.COM
KOLEKSI SASTRA KLASIKKOLEKSI SASTRA KLASIK