Tentara Pelajar adalah kelompok intelektual muda yang berjuang bersama rakyat untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada masa 1945-1950. Mereka harus membagi waktu antara belajar dan berjuang melawan ancaman dari luar. Tentara Pelajar mewakili pelajar pejuang bersenjata yang berjuang atas dasar patriotisme, kepeloporan, dan kemandirian.
2. BAB I
PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG
TRICIRI SUATU FILOSOFI YG ADILUHUNG YG TERSUSUN
ATAS NAFAS YG DIIMPLEMENTASIKAN DALAM JIWA DAN
SEMANGAT PATRIOTISME,KEPELOPORAN, DAN KEMAN-
DIRIAN, MERUPAKAN MODAL DASAR YG SANGAT KUAT
UNTUK DAPAT BERTANGGUNG JAWAB ATAS SEGALA
PROSES YG TERENCANA DALAM KESELURUHAN
TATANAN KEHIDUPAN.
3. • BAGAIMANAPUN RUH YG TERKANDUNG DI DALAM
PATRIOTISME,KEPELOPORAN,DAN KEMANDIRIAN,
DAPAT DIKEMBANGKAN SEBAGAI SUATU FILSAFAT
YG KITA YAKINI AKAN DAPAT MENGANGKAT CITRA
MANUSIA, BAIK SEBAGAI INDIVIDU MAUPUN MAKHLUK
SOSIAL DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA, DAN
BERNEGARA.
• JIWA PATRIOT YG BERUPAYA MENDUDUKKAN KEBENARAN
AKAN JIWA DAN SEMANGAT JUANG PADA MASING-MASING
POSISI KITA SAAT INI, TANPA KITA SADARI PELAN NAMUN
PASTI SUDAH MULAI LUNTUR OLEH ADANYA PAMRIH-PAMRIH
TERTENTU.
4. • MELALUI PATRIOTISME SELAYAKNYA MUNCUL PERUBAHAN-
PERUBAHAN, KARENA ADANYA IDE-IDE BARU,TEROBOSAN –
TEROBOSAN-TEROBOSAN BARU, PEMIKIRAN BARU, UPAYA-
UPAYA UNTUK MAJU, UPAYA-UPAYA UNTUK MENGKAJI APA
YG KURANG DARI KEJADIAN YG TELAH LALU UNTUK KITA
PERBAIKI DAN TINGKATKAN DI MASA MENDATANG, DENGAN
TETAP MENDASARKAN PADA KEBENARAN YG HAKIKI.
APAKAH MEMANG KEBENARAN SUDAH SEMAKIN SULIT KITA
TEMUKAN, SEHINGGA RUH PATRIOTISME TSB SEMAKIN
PUDAR DAN KITA MEMBIARKANNYA, PADA SAATNYA TIDAK
ADA LAGI ADA RUH PATRIOTISME DALAM SETIAP TINGKAH
LAKU DAN PERBUATAN KITA ?
5. 2. PERUMUSAN DAN BATASAN
1. Memahami secara utuh latar belakang terbentuknya
Triciri TP.
2. Mengembangkan Triciri sebagai wacana nasional
maupun global, dengan mendudukannya sebagai
wacana yg utuh, dan mampu menunjukkan keber-
adaannya dalam memberi kontribusi bagi berbagai
hirarki tatanan kehidupan melalui pendekatan interdisi-
pliner.
3. Mendudukkan eksistensi dari Triciri sebagai pembaru
dalam kehidupan.
6. 3. TUJUAN
TUJUAN MEMPELAJARI TRICIRI TP ADALAH UNTUK DAPAT
MENUNJUKKAN KEBERADAAN TRICIRI SEBAGAI FILOSOF
DG NAFAS YG DI IMPLEMENTASIKAN SEBAGAI JIWA DAN
SEMANGAT PATRIOTISME,KEPELOPORAN,KEMANDIRIAN.
4. MANFAAT
1. PENGEMBANGAN IPTEK
2. MENUNJANG PEMBANGUNAN
3. PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PROFESI
8. BAB 1
PENDAHULUAN
Sejarah perjuangan bangsa Indonesia telah mencatat peranan besar
para pemuda pelajar dan mahasiswa.
Karena terpandu jiwanya untuk turut menegakkan dan
mempertahankan Negara yang terancam bahaya antara tahun 1945-1950,
maka para pelajar dan mahasiswa selama kurun waktu tersebut harus pandai-
pandai membagi waktu untuk belajar dan berjuang. Sikap yang demikian
terdapat diseluruh plosok Tanah Air. Pelajar-pelajar bangkit serentak
berdampingan dengan rakyat melawan tentara Belanda. Kemudian timbul
dimana-mana badan-badan memiliki senjata mereka mengembangkan diri
dengan membentuk kesatuan-kesatuan pelajar pejuang bersenjata
(selanjutnya disebut pelajar pejuang.)
9. perjuangan para pelajar pejuang dilandasi tanpa pamrih pribadi
kecuali pamrih untuk tegar tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang Merdeka. Perjuangannya dapat tercapai karena dilaksanakan dengan jiwa
dan semangat patriotisme, kepeloporan, dan kemandirian yang merupakan
tingkah laku dan ciri penerus bangsa untuk mengisi Kemerdekaan. TRICIRI
TENTARA PELAJAR yang harus dilestarikan karena itu adalah sebagian
nilai-nilai 45 yang tumbuh dan berkembang dalam proses perjuangan bangsa.
melihat kenyataan sekarang maupun menerawang jauh kemasa depan adalah
sangat tepat bila mana pelajar dan mahasiswa sudah jauh-jauh menyiapkan
dirinya memiliki jiwa dengan semangat TRICIRI TENTARA PELAJAR ialah
patriotisme, kepeloporan, dan kemandirian.
10. BAB 2
PENDIDIKAN
Pada dasarnya pendidikan diadakan atas kebutuhan. Hal ini telah terbukti oleh sejarah.
1. Masa penjajahan Belanda
Bangsa Indonesia telah dijajah oleh Belanda selama 350 tahun / 3 setengah abad lamanya, maka tidak ayal
lagi kalau keadaan bangsa Indonesia menjadi bodoh dan sangat ketinggalan akibat tertindas sekian
lamanya.
Pendidikan yang ada di Indonesia adalah ala barat ( Eropa ) yang sangat berbeda dengan pola-pola
tradisional yang ada di Indonesia.
pemerintah Hindia Belanda pada sekitar tahun 1905 membuka kesempatan bagi anak-anak bumi
putra untuk masuk sekolah-sekolah Belanda yang Bahasa pengantarnya adalah Bahasa Belanda.
Dalam kenyataan untuk masuk sekolah Belanda tersebut tidak semudah orang memperkirakan. Ternyata
sangat sukar, kecuali anak-anak kaum Priyayi tinggi yang jumlahnya sedikit sekali yang boleh masuk
sekolah Belanda.
Tingkatan kebuta hurufan Bangsa Indonesia adalah yang paling tinggi di Asia.
2. Masa penjajahan Jepang
Diskriminasi pendidikan zaman penjajahan Belanda berakhir sejak Belanda menyerah tanpa bersyarat
kedapa tentara Jepang pada tanggal 8 Maret 1942, di Kalijati ,Jawa Barat. Semua sekolah disamakan tidak
ada perbedaan satu sama lain. Semua pelajar laki-laki dan perempuan diwajibkan setidak-tidaknya sekali
dalam seminggu untuk kerja bakti ( Jepang : Kinrohosi ), mengangkut kayu, batu, menanam jarak ditepi-
tepi jalan.
Latihan dasarnya adalah Kemiliteran dean gerak badan yang cukup berat. Tampaklah bahwa jepang lebih
meningkatkan aktivitas pemuda dan pelajar demi kepentingan perang.
11. 3. Masa Indonesia Merdeka
Tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia memproklamasikan Kemerdekaan
Negara Republik Indonesia. Akibat dari pada proklamasi Kemerdekaan Negara
Republik Indonesia telah mampu menggerakkan Bangsa Indonesia sampai
kepelosok-plosok desa.
Sejak proklamasi 17 Agustus 1945 Bangsa Indonesia yang selama berabad-abad
dijajah oleh Belanda dan Jepang telah mengalami kebodohan, kemiskinan dan
keterbelakangan.
Salah satu cita-cita bangsa Indonesia yang Merdeka adalah Mencerdaskan
Bangsa. Dengan bangsa yang cerdas akan dapat mengejar dari ketinggalan dari
Negara-negara lain di Dunia.
Seperti kegiatan ex. Tentara pelajar lainnya diseluruh Tanah Air, di Solo telah
didirikan sekolah-sekolah yang merupakan “Monumen Hidup” ex. Tentara pelajar
yang diwadahi dalam yayasan Tunas Pembangunan disamping Yayasan
Perguruan Tinggi Tunas Pembangunan.
12. BAB 3
PERANAN PEMUDA , PELAJAR dan
MAHASISWA
1.Masa penjajahan Belanda
Sistem penjajahan belanda memang sangat ulung. Belanda melakukan politik jajahan
yang tiada taranya dan terpuji diantara Bangsa-bangsa kolonial, seperti seringkali
dibanggakan oleh orang-orang Belanda sendiri pada masa itu. Suatu politik kolonial
yang membawa Bangsa Indonesia kepada tingkatan pemerintahan sendiri yang paling
rendah diseluruh Asia, tingkatan kebuta hurufan yang paling besar , kemiskinan
ditingkat paling besar.
Pada tahun 1926 diadakan kongres pemuda yang menyatakan bahwa untuk mencapai
persatuan harus dapat mengatasi kepentingan golongan, agama dan kedaerahan.
Disusul pada tahun 1928 diadakan kongres pemuda yang merupakan puncak dari
kebangkitannya semangat kebangsaan dan persatuan yang melahirkan Sumpah Pemuda
yang terkenal dengan :
SATU NUSA INDONESIA
SATU BANGSA INDONESIA
SATU BAHASA INDONESIA
Dan mulai diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya
13. 2. Masa Penjajahan Jepang
2.1 Enbrio kemerdekaan Indonesia
Menjelang akhir “ perang Asia timur Raya” , Bangsa Indonesia
sudah hidup dalam suasana persiapan kemerdekaan .
Panitia persiapan Kemerdekaan sudah berdiri, Sang Merah Putih berkibar
meskipun masih disamping bendera jepang dan lagu Indonesia Raya
serta Bahasa Indonesia sudah diresmikan. Kita telah hidup dalam udara
bakal merdeka. Suasana sudah matang,organisasi-organisasi massa yang
luas telah tersusun rapi untuk gerakan massa, baik menurut maksud
Jepang untuk perang Rakyat melawan sekutu,maupun menurut maksud-
maksud kita untuk merebut Kemerdekaan.
2.2 Penggemblengan semangat untuk menyongsong kemerdekaan
Indonesia
semangat pemuda , pelajar diambang Kemerdekaan . Badan-
badan kesatuan resmi lahir sebagai hasil pemikiran para tokoh pimpinan
pergerakan Nasional,antara lain:
Senendan ( Pembantu prajurit pada tentara Jepang), PETA (Pembela
Tanah Air) ,atau Gyugun Syuisintai ( Barisan Pelopor),yang disambut
oleh para pemuda dan pelajar dengan penuh semangat.
14. 2.3 Semangat mengusir Jepang
Melihat tentara Jepang yang ada di Indonesia,yang mula-mula
mengaku sebagai saudara tua Indonesia,lama – kelamaan menunjukan
sikap dan tindakannya sangat kasar dan bengis , sehingga banyak
menyinggung perasaan dan martabat Bangsa Indonesia, maka para
pemuda dan pelajar timbullah rasa benci, bayhkan hasrat untuk
mengusir tentara Jepang makin meluap dan secepatnya
memproklamirkan kemerdekaan Indonesia .
Semangat membela Tanah air makin mantap, gemblengan semangat
tempur dan latihan perang para pelajar itulah yang membekali
embrio,tentara pelajar di seluruh Tanah Air Indonesia .
3. Masa Indonesia Merdeka
3.1 Proklamasi tanggal 17 Agustus 1945
Pada tanggal 17 agustus 1945 bangsa indonesia
memproklamasikan Kemerdekaannya . Lahirnya proklamasi empat
lima adalah sekaligus merupakan puncak tangga hasil darma
perjuangan pergerakan Kemerdekaan Bangsa,melalui liku-liku sejarah
Nasional Nusantara yang berabad-abad lamanya dan mungkin tak ada
duanya bila dibandingkan dengan Bangsa lain.
15. 3.2 Tekad para pemuda dan pelajar
setelah proklamasi Kemerdekaan 17 agustus 1945,semangat
para pemuda termasuk pelajar bangkit dengan bekal semangat
membela Tanah Air yang mantap akibat dari gemblengan
penjajahan Jepang. Karena para pelajar merasa terpanggil jiwanya
untuk turut menegakkan Negara yang terancam bahaya antara
tahun 1945-1950 ,maka mereka selama kurun waktu tersebut harus
pandai-pandai membagi waktu untuk belajar dan berjuang baik
dalam menghadapi tentara Jepang yang bersi keras tidak mau
menyerah kepada pihak Republik,maupun melawan sekutu di
Jakarta ,Semarang,Surabaya dlsb,serta melawan kedatangan
Belanda yang akan menjajah lagi Bangsa Indonesia.
Akibat dari berabad-abad Indonesia dijajah , maka tantangan yang
dihadapi sekarang adalah kebodohan,kemiskinan dan
keterbelakangan .
Tantangan tersebut hanya dapat diatasi dengan membangun negara
dengan kepercayaan hari esok yang lebih cerah bagi seluruh
Rakyat Indonesia.
16. BAB 4
EKSISTENSI / KEBERADAAN TENTARA PELAJAR
Ada pepatah menyatakan “ dikenal akan disayang.” maak sebelium menelusuri
tentara pelajar lebih dahulu disini dikemukakan APA ,SIAPA dan BAGAIMANA
tentara pelajar itu.
1. Apakah tentara pelajar
tentara pelajar adalahsuatu kelompok intelektual muda yang manunggal
dengan rakyat,menjadi kebanggaan dan kesayangan rakyat.
Karna usianya yang masih muda maka tentara pelajar selalu menjadi kebangaan
rakyat,bahwa usia yang masih muda belia sudah mampu dan berani menaruhkan
jiwa raganya untuk nusa dan Bangsa .
Karna usianya yang masih muda maka tentara pelajar selalu disayang oleh rakyat
bagaikan anak kandungnya sendiri . Rakyat kebanyakan tidak rela apabila ada
tentara pelajar tewas,cidera maupun merana.
2. Siapakah tentara pelajar
2.1 tentara pelajar mewakili pelajar pejuang bersenjata
Karena terpanggil jiwa untuk turut menegakkan negara yang terancam bahaya antar
tahun 1945-1950,maka mereka selama kurun waktu tersebut harus pandai-pandai
membagi untuk belajar dan berjuang. Sikap yang demikian itu terdapat diseluruh
Tanah Air.
Pelajar-pelajar bangkit serentak berdampingan dengan rakyat melawan tentara
Belanda.
17. 2.2 Tentara Pelajar adalah pengawal dan pengaman pancasila
pada tanggal 17 agustus 1945 bangsa Indonesia memproklamasikan
Kemerdekaannya . Hakekatnya adalah cetusan jiwa pancasila yang didorong
oleh amanat penderitaan rakyat untuk merealisasikan tujuan perjuangan
bangsa .
3. Bagaimana tentara pelajar
Tentara pelajar adalah suatu kepribadiaan , suatu pengabdiaan kepada tanah
air , Negara dan Bangsa tanpa pamrih pribadi atau golongan kecuali pamrih
untuk tegaknya Negara dan Bangsa Republik Indonesia .
Diantara para pelajar dan pejuang banyak yang ditawan dan disiksa oleh
tentara belanda ,menderita luka-luka dan gugur dimedan bakti. Jiwa
mengabdi dan rela berkorban yang ditempa dalam perang kemerdekaan
tetap dimiliki meskipun sudah tidak lagi aktif sebagai tentara pelajar.
18. BAB 5
LAHIRNYA TENTARA PELAJAR
1. Badan Perjuangan Pelajar / Kelaskaran Pelajar
Setelah proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945 semangat para
pemuda termasuk pelajar bangkit dengan bekal semangat para pemuda
termasuk pelajar bangkit dengan bekal semangat membela Tanah air yang
mantap akibat gemblengan dimasa penjajahan Jepang .
Sejak Nopember 1945 bermunculan berbagai kesatuan yang terdiri dari
para pemuda dan pelajar dengan berbagai nama atau identitas masing-
masing seperti:
1. pasukan alap-alap
2.Barisan polisi istimewa
3.Laskar kere
4.Laskar Garuda
5.BPRI pelajar
6.Barisan I.P.I
7.Pasukan pendowo- kesatria
19. 2. Kesatuan-kesatuan pelajar bersenjata
Karna situasi Tanah Air yang demikian serius antara langsung
terhadap Republik Indonesia yang datang dari pihak Belanda , maka pada
bulan Nopember 1945 di Yogyakarta diadakan kongres IPI ( Ikatan Pelajar
Indonesia ) yang dihadiri oleh ratusan pelajar dari seluruh Indonesia. Hasil
kongres tersebut telah menyatakan tekat seluruh pemuda pelajar secara
aktif dan kreatif ikut serta berperan dalam tugas-tugas bangsa dan negara.
Resimen A untuk Jawa Timur
Resimen B untuk Jawa Tengah
Resimen C untuk daerah Jawa Barat
Batalyon TGP ( Tentara Genie Pelajar )
Untuk daerah Jawa Tengah / Resimen B susunan formal berikutnya terdiri
dari :
Batalyon 100 untuk daerah Surakarta
Batalyon 200 untuk Semarang dan Pati
Batalyon 300 untuk daerah Magelang, Purwokerto, dan DIY
Batalyon 400 untuk daerah Pekalongan dan Cirebon.
20. Disamping pelajar-pelajar pejuang bersenjata yang tergabung dalam
kesatuan-kesatuan sebagai mana disebutkan diatas, maka untuk memberi
wadah perjuangan bagi pelajar-pelajar yang lain, M.P.P.I.P.I mengadakan
mobilisasi pelajar (MOPEL) yang bertugas mengerahkan tenaga rakyat
dalam rangka pertahanan rakyat semesta
3.Lahirnya TNI Brigade XVII/Tentara Pelajar
Dengan penetapan presiden no.1 tanggal 2 Januari 1948 kemudian
disempurnakan dengan penetapan presiden No.4 tanggal 4 Mei 1948
keduanya mengenai Reorganisasi dan Rasionalisasi (RERA) dalam tubuh
angkatan perang yang bertujuan untuk menyehatkan kembali agar
organisasi lebih efisien.
4.Demobilisasi
Setelah revolusi fisik selesai jumlah personalia TNI meningkatkan sampai
200 ribu orang ditambah dengan 30 ribu orang Corp Cadangan Nasional
dan 100 ribu orang pegawai sipil tentara. Dengan jumlah personalia
sebanyak itu maka seluruh anggaran angkatan darat habis untuk biaya
personil saja. Demi penghematan dan pengembangan tentara maka perlu
diadakan Demobilisasi dan pembaharuan ikatan dianas. Sebagai
penghargaan pemerintah terhadap pelajar pejuang melalui peraturan
pemerintah (PP) No:32 tahun 1949. pemerihtah RI menetapkan ketentuan
antara lain yang penting sebagai berikut:
21. Pasal 1 :
1. Pemerintah memberikan penghargaan kepada para pelajar pejuang yang
telah menunaikan kewajiban berbakti guna menegakkan negara sejak
tanggal 17 Agustus 1945
2. Menteri pertahanan menetapkan siapa yang telah memenuhi kewajiban
itu dan menetapkan permulaan dan saat berakhirnya masa bakti tiap pelajar.
Pasal 2 :
Penghargaan dibagi atas :
1.Penghargaan umum
2.Penghargaan khusus
3.Penghargaan istimewa
Pada tanggal 1 April 1951 saat berlakunya Demobilisasi bagi seluruh
pelajar mahasiswa pejuang bersenjata diadakan upacara apel pelepasan
disertai penyerahan vandel brigade XVII beserta senjatanya kepada
pemerintah.
22. BAB 6
PERANAN TENTARA PELAJAR
1. Gerakan Mahasiswa Para Pelajar Sebelum Proklamasi
Sebagian para pelajar senior sejak pendudukan Jepang di Solo telah berani
berjuang secara diam-diam / gerakan rahasia. Kelompok-kelompok ini tidak
mempunyai nama, karena tiap-tiap anggotanya hanya menyebut organisasi
yang belum berkembang itu sebagai “Onza Group” (bahasa Belanda) /
dengan bahasa Indonesia “kelompok kita” kelompok ini didirikan pada tahun
1945.
Tujuan gerakan rahasia ini untuk mengumpulkan informasi tentang
pemerihtah Jepang dan perang Asia Timur Raya untuk kemudian
didiskusikan bersama. Semua persoalan dibahas dalam rangka merealisir
cita-cita kemerdekaan Indonesia. Dalam pertemuan-pertemuan telah
dibicarakan juga mengenai bagaimana mencari senjata, siapa yang harus
mencari senjata, cara mengumpulkan dan cara membuat senjata tajam
dengan tidak diketahui Jepang.
23. 2.Pelucutan Senjata Dai Jepang
Pada tanggal 1 Oktober 1945 Komite Nasional Indonesia (KNI) daerah
Surakarta yang diketahui oleh Mr. BPN.Sumodiningrat berhasil memaksa
Suchokan Watanabe (kepala pemerintah Koci Jimmu Kyoku,Watanabe)
menyerahkan kekuasaan pemerintah Jepang kepada bangsa Indonesia.
Peristiwa ini disambut oleh ribuan massa rakyat dengan sorak sorai dan
pekik kemerdekaan yang menggelar gegap gempita.
Para pelajar yang aktif berperan serta bersama BKR,AMT dan barisan
rakyat lainnya, baik didalam pertempuran kompetai maupun dalam
pelaksanaan pengangkutan tentara Jepang tatkala menuju ke kamp
konsentrasi ditampir, dapat dikatakan sebagai embrio, yang kemudian hari
lahir sebagai pelajar.
3.Pertempuran di Semarang,Magelang, dan Ambarawa
Para pemuda dan pelajar dari Solo setelah melucuti senjata Jepang segera
bergabung ke Semarang, pertempuran baru reda pada tanggal 20 Oktober
1945 setelah tentara Inggris dan Burka mendarat di Semarang segera
mengendalikan tentara Jepang yang sebetulnya sudah takluk dalam perang
dunia ke 2.
24. Pada tanggal 1 Nopember 1945 juga terjadi perlawanan fisik di Magelang
antara tentara sekutu melawan pemuda dimana para pemuda dan pelajar
Solo ikut membantu. Tentara sekutu mundur ke Ambarawa dan pada
tanggal 15 Desember 1945 diadakan serangan umum dibawah pimpinan
kolonel Soedirman, sehingga tentara sekutu mundur kembali ke Semarang.
Pada serangan umum di Ambarawa, para pemuda dan pelajar Solo juga ikut
dari arah Tuntang. Sejak tentara Inggris dan Burka dipukul mundur dari
Ambarawa ke Semarang oleh kekuatan-kekuatan bersenjata Republik
Indonesia, maka kota Semarang kemudian dikepung rapat dari semua
penjuru, kecuali penjuru Utara memang merupakan laut. Kekuatan
bersenjata Republik Indonesia yang terdiri dari Tentara Keamanan Rakyat
(TKR) sebagai pasukan pemerintah RI didirikan pada tanggal 5 Oktober
1945.
4.Perang Kemerdekaan I
Pada tanggal 21 Juni 1947 jam 05.30 pasukan Belanda yang di Semarang
mulai bergerak keselatan, namun terhambat oleh pasukan RI di Srondol
sehingga pada malam harinya mereka baru dapat menduduki Ungaran. Pada
hari berikutnya yaitu pada tanggal 22 Juli 1947 pasukan Belanda
meneruskan kearah Solo akan tetapi oleh karena itu perlawanan kesatuan-
kesatuan RI yang demikian tanggunhnya maka pasukan Belanda terpaksa
berhenti sampai dipinggir Salatiga. Posisi pasukan Belanda yang berada di
Tingkir, Salatiga dan Kedung Jati tidak mengalami kemajuan lagi.
25. Kekuatan pasukan kita makin mengokohkan diri dengan pertahanan-
pertahanan linier.
5.Tentara Pelajar Solo Mengadakan “Operasi Pembersihan” pada
tanggal 27 Maret 1948
Seperti di kota-kota lain selama perang kemerdekaan berlangsung situasinya
sangat menyedihkan dan terasa rawan karena kondisi sosial ekonomi yang
buruk ditambah dengan timbulnya pertentangan-pertentangan politik.
Selanjutnya antara pelajar Solo berketetapan hati dan mencapai ketegasan
sikap bahwa rakyat yang ada didalam rangkuman pemerintah dan negara RI
wajib dijamin keamanannya dan ketertibannya.
6.Penumpasan Pemberantasan PKI Muso di Madiun
Pada tanggal 18 September 1948 pemberontakan PKI atau yangterkenal
dengan PKI Madiun, meletus dibawah pimpinan muso dan MR.Amir
syarifudin. Penghianatan PKI tersebut memaksa bangsa Indonesia yang
sedang gigih-gigihnya menghadapi musuh utama yaitu kembalinya
penjajahan Belanda, terpaksa saling curiga mencurigai dan saling bunuh
membunuh.
TNI mulai bergerak merebut kembali Madiun dan tempat-tempat lainnya
yang diduduki oleh kekuatan bersenjata PKI. Penumpasan pemberontakan
harus diselesaikan dalam waktu singkat. Sebab, Belanda menggunakan
peristiwa tersebut sebagai suatu kesempatan untuk melakukan Intervensi
26. 7.Perang Kemerdekaan II
1.Penyerbuan Belanda ke kota Solo
Pada hari minggu tanggal 19 Desember 1948 pasukan Belanda mengadakan
Agresi Militer ke dua terhadap wilayah RI. Serangan Belanda dilancarkan
dari berbagai arah. Dari Banyumas, Semarang, dan pendaratan oleh
Marinirnya dari arah Laut Jawa.
Pada tanggal 21 Desember 1948 hari Selasa, pesawat-pesawat terbang
Belanda mulai melayang-layang diatas kota Solo sambil menembakan
secara membabi buta, sementara pasukan daratnya maju menuju Pusat Kota
kurang lebih jam 09.00 pagi pasukan Belanda telah menerobos pertahanan
kita disebelah Selatan tepatnya di Baron yang datang dari arah Pajang.
2.Konsolidasi Tentara Pelajar Solo
Untuk melaksanakan perintah Nomer satu tersebut dimuka, Komandan Sub
Wehrkreise Arjuna 106 mengadakan konsolidasi dan menetapkan daerah
gerilya didalam dan diluar kota Solo yang terbagi menjadi lima rayon dan
tiap-tiap rayon bibagi lagi dalam tiga sektor. Khusus rayon V (Rayon dalam
kota) dibagi dalam 4 sektor (lihat gambar denah rayon.)
27. 3.Perang Gerilya
Berbagai sasaran perang Gerilya itu adalah pos-pos penjagaan, markas-
markas, tangsi-tangsi, patroli-patroli, kendaraan-kendaraan, konfoi-konfoi
tentara Belanda dan tidak luput pula pasukan bersenjata belanda dan TBS
(Teritorial Batalion Surakarta), unsur-unsur anti RI. Dengan cara menolak
ORI (Oeang Republik Indonesia) menjadi sasaran pula.
Ada beberapa peristiwa dari ratusan peristiwa selama perang gerilya
berlangsung di Solo dan sekitarnya antara lain : Serangan dan perampasan
senjata terhadap pos-pos tentara Belanda di Jembatan Cluringan, Jembatan
Jurug, Tangsi-tangsi polisi Belanda, serangan terhadap truk Belanda di Kleco,
Colomadu, peledakan truk di Kelurahan Manahan membawa keluar TBS
dengan senjatanya dan lain-lain kejadian yang unik.
4.Serangan Umum
“serangan umum pertempuran 4 hari di Solo” atau serangan perpisahan itu
diadakan bukan sekedar menuruti nafsu bertempur atau keinginan para
pimpinan untuk menjadi pahlawan, tetapi sebaliknya mempunyai maksud dan
tujuan luhur yaitu ingin mencapai sasaran yang bermanfaat bagi tercapainya
cita-cita perjuangan bangsa Indonesia, antara lain dibagi Diplomasi.
28. BAB 7
NILAI-NILAI 45
Tradisi sebagai bangsa dan pejuang inilah yang senantiasa mampu
membangkitkan dan menggerakan jiwa dan semangat 45 dan menjadi daya
dorong kita untuk terus tumbuh dan berkembang dalam mencapai cita-cita
nasional. Hal ini meyakinkan kepada kita bahwa pancasila dan nilai-nilai 45
lainnya mengandung nilai-nilai kejuangan yang mampu mengatasi segala
ujian dan mengalahkan semua hambatan. Dalam kaitan itulah pentingnya
peranan mahasiswa dan generasi muda guna melestarikan jiwa,semangat dan
nilai-nilai 45.
1.Makna strategi pelestarian nilai-nilai 45
1.1 Pertama, makna strategi itu berwujud tekad kita untuk mensukseskan
jalannya pembangunan, agar tujuan jangka panjang pembangunan dapat kita
wujudkan dengan sebaik-baiknya.
Dibidang ideologi dan politik, tekad tersebut antara lain tercermin dalam
perundang-undangan bidang politik yang menyatakan bahwa pancasila
merupakan satu-satunyan asas .
29. 1.2 Bangsa indonesia memandang proses industrialisasi dan medernisasi
dengan kemampuan sendiri,bertujuan untuk membangun masyarakat modern,
maju,adil,makmur dan lestari berdasarkan pancasila .
1.3 Arti strategi ke 3 , perkembangan politik, dan ekonomi dunia sebagaimana
telah diuraikan senantiasa kita rasakan akibatnya didalam negri . Banyak faktor
yang diperkirakan menghambat kemantapan ketahanan dan upaya pelestarian
Pancasila dan nilai-nilai 45 lainnya ,antara lain adalah: Pengaruh dari luar dalam
bentuk media cetak dan elektronik,pengaruh yang baik seperti ilmu dan
teknologi yang sangat kita butuhkan ,namun bersamaan dengan itu ikut pula
masuk sikap hidup dan juga dijiwai oleh faham yang mereka anut seperti
individualisme,liberalisme,materealisme,konsumerisme,dan komunisme .
2.Nilai-nilai 45
2.1 umum
Pertama-tama agar tidak timbul kesimpangsiuran dan salah tafsir,perlu
dijelaskan tentang pengertian yang dimaksud dengan nilai-nilai 45 . Apabila
dinyatakan dengan istilah nilai-nilai 45,sebenarnya yang dimaksud adalah jiwa ,
semangat dan nilai- nilai 45 merupakan paduan tiga unsur kehidupan yang
tumbuh dan berkembang dalam perjuangan bangsa indonesia merebut
kemerdekaan dan kedaulatan bangsanya ,yang berpuncak pada proklamasi
kemerdekaan 17 agustus 1945.
30. 2.2 Jiwa 45
Secara umum dapat diberi pengertian bahwa jiwa adalah sesuatu yang menjadi
sumber kehidupan dalam ruang lingkup makhluk Tuhan yang Maha Esa. Jiwa 45
adalah sumber kehidupan bagi perjuangan bangsa Indonesia merebut
kemerdekaannya dan untuk menegakkan kedaulatan rakyatnya.
2.3. semangat 45
semangat 45 adalah perwujudan dinamis / ekspresi dari jiwa 45 yang
membangkitkan kemauan untuk berjuang merebut kemerdekaan bangsa dan untuk
menegakkan kedaulatan rakyat.
2.4. Nilai-nilai 45
Nilai-nilai 45 adalah perwujudan jiwa dan semangat 45 yang merupakan
keyakinan yang mendasar dan hakiki, serta keinginan dan tujuan bersama bagi
bangsa indonesia dengan segala efektivitas dan komponen sikap serta tingkah
laku dan berpola pikir yang bertolok ukur dari jiwa, semangat dan nilai-nilai 45
itu sendiri.
2.5. Nilai-nilai 45 yang dilestarikan
Jiwa, semangat nilai-nilai 45 adalah nilai-nilai yang telah mendapatkan
kesepakatan seluruh rakyat, kesepakatan bersama yang menjadi dasar bagi
perjuangan bangsa Indonesia.
Nilai-nilai yang telah mendapatkan kesepakatan seluruh rakyat tersebut adalah
31. Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 penjelmaan falsafah dan pandangan
hidup seluruh bangsa Indonesia yang tercermin dalam pembukaan UUD 1945,
Pancasila yang masing-masing silanya merupakan nilai-nilai yang mendasar dan
tidak tetap berubah sepanjang zaman dan yang kelima-lima nya merupakan
kesatuan bulat dan utuh, dan nilai-nilai yang terkandung dalam pembukaan UUD
1945 dan yang tercantum dalam batang tubuh 1945.
2.6. Pelestarian Nilai-nilai 45 dan peralihan generasi
Sering timbul pertanyaan, mengapa yang dilestarikan hanya nilai-nilai 45 saja
dan tidak mencakup juga nilai-nilai perjuangan Budi Utomo tahun 1908 dan
Sumpah Pemuda tahun 1928.
kemerdekaan merupakan nilai perjuangan paling tinggi bagi bangsa
Indonesia dan juga bangsa-bangsa yang ingin melepaskan diri dari belenggu
penjajah. Karenanya bukanlah sebagai suatu kebetulan saja apabila pagi-pagi
sejak dirumuskan UUD 1945 dahulu para perumus UUD kita telah memasukkan
nilai kemerdekaan itu didalam alinea pertama pembukaan UUD 1945.
Pada dasarnya yang menjadi fokus perhatian dan upaya kita dalam permasalahan
ini adalah bagaimana memanfaatkan momentum yang ada, bagaimana cara
melibatkan, menyiapkan, m4engorganisasikan dan membekali generasi yang
lebih muda dalam proses peralihan tersebut, disegala bidang kehidupan bangsa
dan negara.
32. BAB 8
TRICIRI TENTARA PELAJAR
1.Umum
Tentara pelajar mewakili pelajar pejuang bersenjata nampak dengan jelas
dalam tingkah laku dan yang dihayati merupakan ciri watak yang perlu
dilestarikan dan masih dapat dikembangkan untuk mengisi kemerdekaan
negara dan bangsa Indonesia.
Membentuk manusia Tunas Pembangunan Indonesia seutuhnya sebagai
sumber daya manusia yang :
Bermoral pancasila
Memiliki ketahanan mental dan fisik yang tinggi
Cakap trampil, berpendidikan tinggi dan mampu menangani pekerjaan
dibidang masing-masing
Bertanggung jawab untuk turut serta mewujudkan masyarakat Indonesia
yang adil, makmur dan sejahtera, spiritual materil yang diridoi oleh Tuhan
Yang Maha Esa.
33. 1.nilai-operasional
Setelah kita mengetahui jiwa semangat dan nilai-nilai 45, kemudian
bagaimana menerapkan nilai-nilai 45 kemudian, bagaimana menerapkan
nilai-nilai 45 dalam kehidupan sehari-hari untuk mengisi kemerdekaan
bangsa untuk pembangunan.
Dan nilai operasional tersebut ada beberapa nilai kejiwaan yang perlu
dikembangkan pengertiannya diantaranya yakni jiwa dan semangat
patriotisme, kepeloporan dan kemandirian.
2. Triciri Tentara Pelajar
TRICIRI TENTARA PELAJAR
Meliputi :
Jiwa dan semangat PATRIOTISME
KEPELOPORAN
KEMANDIRIAN
34. 2.1.Patriotisme
Patriot dari kata “patria” yang artinya “pecinta Tanah Air”
Patriotic ( kata sifat ) artinya “cinta kepada tanah air”
Patriotisme ( kata benda ) artinya “cinta tanah air”
*rasa dan keyakinan menghormati tanah air dan mengabdi tanah air.
*yang mencintai tanah air dan menghormati bangsa
Patriotisme adalah jenis “sikap mental tertentu”
2.2. Kepeloporan
Pelopor artinya berjalan didepan ; penganjur ; peninjau (yang berjalan
dahulu untuk melihat-lihat). Kemungkinan kata ini berasal dari kata dalam
bahasa Belanda VOORLOPER/orang yang mendahului.
Juga hampir sama artinya dengan perintis ; perintis kemerdekaan ; pasukan
perintis (pasukan yang terdepan) ; pembuka jalan.
Pemuda Indonesia dimasa lampau telah membuat sejarah teruskan tradisi
dari warisan perjuangan mereka, dengan membuat sejarah masa depan.
Cetuskanlah kepeloporan dibidang profesi masing-masing. Dari pemuda,
pelajar dan mahasiswa inilah jiwa kepeloporan akan muncul baik sebagai
pelopor dalam bidang ekonomi, bisnis, ilmu pengetahuan dan teknologi.
35. 2.3. Kemandirian
Mandiri dalam bahasa jawa yang artinya ber diri sendiri tetapi bukan
wiraswasta.
Maksud dari berdiri sendiri (mandiri) sebenarnya adalah menggal dan
mengembangkan kemampuan sendiri, sehingga tidak semata-mata
menggantungkan diri dari pihak lain.
Manusia mencapai tingkat berdiri sendiri / kedewasaannya dengan
mengaktifkan potensinya dalam pergaulan dan kerja sama.
“bahwa keberhasilan seseorang hanya ditentukan oleh pendidikan sekolah
formal sebesar 15% dan selebihnya 85% ditentukan oleh nilai-nilai sikap,
mental/ kepribadian seseorang.
Gambaran seorang bermental mandiri adalah :
“orang yang dalam keadaan bagaimana pun daruratnya akan tetapi mampu
berdiri atas kemampuannya sendiri untuk menolong dirinya untuk keluar
dari kesulitan yang dihadapi.
para pemuda kita dewasa ini kebanyakan lebih bersifat realistik
dalam pemikiran dan perbuatannya. Kemungkinan hal ini karena tidak
mengalami masa penderitaan dan pengorbanan dalam perang kemerdekaan
sebagian sulit untuk mengerti dan ikut merasakan betapa berat penderitaan
dan pengorbanan yang telah dilakukan oleh generasi yang lebih tua.
36. Generasi muda haruslah mempunyai persepsi yang sama, teguh tak
tergoyahkan terhadap TRICIRI TP yang merupakan nilai operasional dan
nilai pancasila dan UUD 1945. pandangan yang demikian ini akan
menumbuhkan pola pikir sikap dan perilaku yang berdasarkan nilai-nilai
pancasila, yang dalam menghadapi dan memecahkan tantangan masalah,
mencita-citakan kehidupan dari awal perbuatan berpedoman kepada
pancasila. Dengan demikian akan memperkokoh keyakinan terhadap
Ideologi Nasional Pancasila dan mampu mewujudkan pembangunan sebagai
pengalaman pancasila.
37. BAB 9
URAIAN LAMBANG-LAMBANG TENTARA
PELAJAR
1.Keberanian
2.Ketaqwaan & persaudaraan
3.Keiklasan
4.Kearifan
5.Pengendalian diri
6.Kesetiaan
7.Keadilan demi mengemban amanat
38. BAB 10
PENUTUP
Untuk itu dalam era pembangunan dalam mengisi kemerdekaan ini,
generasi muda / penerus, diharapkan dapat melandasi dengan jiwa dan
semangat patriotisme, kepeloporan dan kemandirian, yang pada hakikatnya
adalah identik dengan jiwa, semangat, dan nilai-nilai 45.
Para mahasiswa pelajar dan pemuda , sebagai bagian dari generasi
muda bangsa mempunyai peranan yang tidak kecil dalam ikut serta
mensukseskan pembangunan sebagai pengamalan pancasila, sebagai suatu
bukti dan karya nyata dalam melestarikan nilai-nilai 45 lainya. Untuk
mewujudkan peranan itu dengan sebaik-baiknya ada beberapa hal penting
yang harus diperhatikan.
Pertama ; sebagai calon ilmuwan dan cendekiawan, kalian harus
dapat menimba ilmu sebanyak-banyaknya dan harus menyelesaikan studi
tepat pada waktunya.
Kedua ; dalam melakukan ilmu pengetahuan dan teknologi itu harus
dalam kaitan dengan nilai-nilai pancasila, jiwa dan semangat patriotisme ,
kepeloporan dan kemandirian.
39. Dengan demikian Intelektualitas dan profesionalitas benar-benar dijiwai oleh
TRICIRI TENTARA PELAJAR yang tiada lepas dijiwai falsafah dan
ideologi pancasila.
Ketiga ; sebagai mahasiswa pelajar dan pemuda membawa tanggung
jawab yang dalam mewujudkan suksesnya perjuangan.
Akhirnya diharapkan jiwa, semangat dan nilai-nilai 45 dengan nilai
operasional TRICIRI TENTARA PELAJAR dapat terwujud pada generasi
muda bangsa.