2. BAB 1 & 2 ARTI PENTINGNYA ORGANISASI
DAN METODE
Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu,
Terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen.
Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies),
perilaku organisasi (organizational behaviour), atau analisa organisasi
(organization analysis).
MENURUT PARA AHLI TENTANG ORGANISASI:
Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang
melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap
perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem
aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity)
sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu
tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
3. Manajemen dan Organisasi
Fungsi organisasi adalah sebagai alat dari manajemen untuk mencapai tujuan. Jadi dalam rangka
manajemen maka harus ada organisasi, demikian eratnya dan kekalnya (consistency) hubungan
antara manajemen dan organisasi.
Dan inilah para ahli yg mengemukakakn tentang definisi manajemen:
Oei Liang Lee
manajemen adalah suatu ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan,
mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk
mencapai tujuanya yang telah ditetapkan.
James A.F Stoner
Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian
upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi
untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
4. Pengertian dan Definisi Metode Menurut Para Ahli
Secara etimologis, metode berasal dari kata 'met' dan 'hodes' yang berarti melalui.
Sedangkan istilah metode adalah jalan atau cara yang harus ditempuh untuk mencapai suatu tujuan.
Sehingga 2 hal penting yang terdapat dalam sebuah metode adalah : cara melakukan sesuatu dan rencana
dalam pelaksanaan.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi Metode menurut para ahli:
# ROTHWELL & KAZANAS
Metode adalah cara, pendekatan, atau proses untuk menyampaikan informasi
# TITUS
Metode adalah rangkaian cara dan langkah yang tertib dan terpola untuk menegaskan bidang keilmuan.
# MACQUARIE
Metode adalah suatu cara melakukan sesuatu, terutama yang berkenaan dengan rencana tertentu
# WIRADI
Metode adalah seperangkat langkah (apa yang harus dikerjakan) yang tersusun secara sistematis (urutannya
logis)
5. BAB 3 CIRI, UNSUR DAN TEORI ORGANISASI
Ciri-ciri Organisasi
ilmu organisasi merupakan ilmu yang penting dimiliki, karena dalam kehidupan kita
tidak lepas dari organisasi. Di mulai dari lingkungan yang sederhana dari keluarga.
Adapun ciri-ciri organisasi:Mempunyai tujuan & sasaran:
Mempunyai keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
Adanya kerja sama dari sekelompok orang
Mempunyai koordinasi tugas dan wewenang
Adanya prinsip-prinsip atau azas azas organisasi
unsur-unsur organisasi lebih lengkap
6. Unsur – Unsur Organisasi
Unsur dasar yang membentuk suatu organisasi terdiri dari :
1. Anggota organisasi.
Yaitu, Orang-orang yang melaksanakan pekerjaan organisasi, membentuk organisasi serta terlibat dalam
beberapa kegiatan primer. Orang-orang ini terlibat juga dalam kegiatan pemikiran-pemikiran yang meliputi
konsep-konsep, penggunaan bahasa, pemecahan masalah, dan pembentukan gagasan. Mereka juga
terlibat dalam kegiatan-kegiatan perasaan yang mencakup emosi, keinginan, dan aspek-aspek perilaku
manusia lainnya yang bukan aspek intelektual. Mereka juga terlibat dalam kegiatan self-moving
(mencakup kegiatan fisik). Dan mereka terlibat juga dalam kegiatan elektrokimia yang mencakup brain
synaps (daerah kontak otak tempat impuls saraf ditransmisikan hanya ke satu arah).
2. Pekerjaan dalam organisasi
Pekerjaan ini terdiri dari tugas-tugas formal dan tugas-tugas informal. Tugas-tuguas ini menghasilkan produk
dan memberikan pelyanan organisasi. Pekerjaan ini ditandai oleh tiga dimensi universal ;
Isi
Keperluan
Konteks
Praktik-praktik pengelolaan
7. Teori Organisasi
Sebelum membahas lebih lanjut tentang teori organisasi, perlu diketahui terlebih dahulu apa yg
dimaksud dengan teori, dan berikut penjelasannnya
Dalam kamus umum bahasa indonesia istilah teori diberikan penjelasan sebagai berikut:
teori merupakan pendapat yg dikemukakan sebagai suatu keterangan mengenai suatu peristiwa.
Teori merupakan asas-asas dan hukum-hukum umum yg menjadi dasar sesuatu kesenian atau
ilmu pengetahuan alam.
Teori merupakan cara-cara dan aturan untuk melakukan sesuatu
8. BAB 4 MACAM MACAM ORGANISASI DARI TUJUAN
Organisasi niaga adalah sebuah organisasi ekonomi yg betujuan untuk mendapatkan
keuntungan yg sebesar bearnya. Kegiatan organisasi niaga ini adalah memproduksi dan
mendistribusikan barang dan jasa.
Inilah macam macam organisasi niaga:
firma(FA)
perseroan comanditer (CV)
perseroan terbatas (PT)
koprasi
trust
kartel
holding company
9. Organisasi regional & Organisasi internasional
Organisasi regional mempunyai wilayah kegiatannya bersifat regional, dan keanggotaan hanya
diberikan bagi negara-negara pada kawasan tertentu saja. Berikut ini merupakan contoh dari
organisasi regional :
APEC : Asia Pasific Economic Cooperation ( organisasi kerja samaa negara-negara kawasan
Asia Pasifik di bidang ekonomi )
Organisasi internasional adalah suatu bentuk organisasi dari gabungan beberapa negara
atau bentuk unit fungsi yang memiliki tujuan bersama mencapai persetujuan yg juga
merupakan isi dari perjanjian atau charter.
Contoh organisasi-organisasi internasional adalah :
PBB
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB (United Nations atau UN) adalah sebuah organisasi
internasional yang anggotanya hampir seluruh negara di dunia. Lembaga ini dibentuk untuk
memfasilitasi dalam hukum internasional, pengamanan internasional, lembaga ekonomi, dan
perlindungan sosial. Didirikan pada 24 oktober 1945 di San Fransisco
10. BAB 5 & 6 ORGANISASI
•Dalam
organisasi di Indonesia saat bermacam -macam bentuk organisasi baik bersifat organisasi
kemasyarakatan ,atau organisasi partai politik.Bahkan dalam pemerintahan di katakan organisasi beskala
nasional.karena organisasi itu terdiri dari anggota dan pengurus.Di dalam bentuk organisasi dapat kita bedakan
sebagai berikut:
•1.
•
Piramida Mendatar(flat)
menpuanyai ciri-ciri diantaranya :
•a.
Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hararki
•b.
jumlah pekerja(bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak
kewenangan sedikit.
•c.
Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil,di negara kita bisa kita
lihat misal nya organisasi kemiliteran.
•2.
Piramida Terbalik.
•Organisasi
piramida terbalik adalah kebalikan dari tipe piramida terbalik adalah jumlah jabatan pimpinan lebih
besar daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi-organisasi yang pengangkatan
pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti organisasi-organisasi/ lembaga-lembaga penelitian,
lembaga-lembaga pendidikan.
11. PENGERTIAN STRUKTUR ORGANISASI
Pengertian organisasi
Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam
suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
.>Pengertian Dari Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang
ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk
mencapai tujuan yang di harapakan dan di inginkan. Struktur Organisasi menggambarkan
dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan
bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik
harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa, jadi ada satu
pertanggung jawaban apa yang akan di kerjakan.
12. BAB 7 & 8 KONFLIK ORGANISASI
•Pengertian
Konflik
•Konflik
adalah adanya pertentangan yang timbul di dalam seseorang (masalah intern) maupun dengan
orang lain (masalah ekstern) yang ada di sekitarnya. Konflik dapat berupad perselisihan (disagreement),
adanya keteganyan (the presence of tension), atau munculnya kesulitan-kesulitan lain di antara dua pihak
atau lebih. Konflik sering menimbulkan sikap oposisi antar kedua belah pihak, sampai kepada mana pihakpihak yang terlibat memandang satu sama lain sebagai pengahalang dan pengganggu tercapainya
kebutuhan dan tujuan masing-masing.
•Emotional
conflicts terjadi akibat adanya perasaan marah, tidak percaya, tidak simpatik, takut dan
penolakan, serta adanya pertantangan antar pribadi (personality clashes).
•Dalam
sebuah organisasi, pekerjaan individual maupun sekelompok pekerja saling berkait dengan
pekerjaan pihak-pihak lain. Ketika suatu konflik muncul di dalam sebuah organisasi, penyebabnya selalu
diidentifikasikan dengan komunikasi yang tidak efektif yang menjadi kambing hitam.
13. Jenis Konflik
Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 6 macam :
Konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara peranan-peranan
dalam keluarga
atau profesi (konflik peran (role).
Konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank).
Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).
Koonflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara)
Konflik antar atau tidak antar agama
Konflik antar politik.
14. Sumber Konflik
•Perbedaan
individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
•Setiap
manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan
pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan
sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap
warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.
•Perbedaan
latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
•Seseorang
sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada
akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.
•Perbedaan
kepentingan antara individu atau kelompok.
•Manusia
memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing
orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbedabeda. Sebagai contoh, misalnya perbedaan kepentingan dalam hal pemanfaatan hutan. Para tokoh masyarakat menanggap hutan sebagai kekayaan
budaya yang menjadi bagian dari kebudayaan mereka sehingga harus dijaga dan tidak boleh ditebang. Para petani menbang pohon-pohon karena
dianggap sebagai penghalang bagi mereka untuk membuat kebun atau ladang. Bagi para pengusaha kayu, pohon-pohon ditebang dan kemudian kayunya
diekspor guna mendapatkan uang dan membuka pekerjaan. Sedangkan bagi pecinta lingkungan, hutan adalah bagian dari lingkungan sehingga harus
dilestarikan. Di sini jelas terlihat ada perbedaan kepentingan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya sehingga akan mendatangkan konflik sosial
di masyarakat. Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Begitu pula dapat terjadi antar
kelompok atau antara kelompok dengan individu, misalnya konflik antara kelompok buruh dengan pengusaha yang terjadi karena perbedaan kepentingan
di antara keduanya. Para buruh menginginkan upah yang memadai, sedangkan pengusaha menginginkan pendapatan yang besar untuk dinikmati sendiri
dan memperbesar bidang serta volume usaha mereka.
•Perubahan-perubahan
nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
15. STRATEGI PENYELESAIAN KONFLIK
Pendekatan penyelesaian konflik oleh pemimpin dikategorikan dalam dua dimensi ialah kerjasama/tidak kerjasama dan
tegas/tidak tegas. Dengan menggunakan kedua macam dimensi tersebut ada 5 macam pendekatan penyelesaian konflik
ialah :
Menghindar
Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu konflik tidak terlalu penting atau jika potensi
konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan ditimbulkannya
Mengakomodasi
Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting
bagi orang lain
Kompetisi
Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak informasi dan keahlian yang lebih dibanding
yang lainnya atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan nilai-nilai anda
Negosiasi
Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan,saling memberi dan menerima, serta
meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.
Memecahkan masalah secara kolaborasi
Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama.Perlu adanya satu
komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya.
16. MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASI
•Motivasi
adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan
seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan
tertentu. Motivasi berasal dari kata motif yang berarti "dorongan" atau
rangsangan atau "daya penggerak" yang ada dalam diri seseorang.
Menurut Weiner (1990) yang dikutip Elliot et al. (2000), motivasi
didefenisikan sebagai kondisi internal yang membangkitkan kita untuk
bertindak, mendorong kita mencapai tujuan tertentu, dan membuat
kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu.
17. BAB 9 & 10 PROSES ORGANISASI
•Dalam
suatu organisasi tentunya dibutuhkan berbagai proses untuk mencapai tujuan dari organisasi itu
sendiri, kali ini saya akan membahas proses organisasi dengan cara mempengaruhi dan proses pengambilan
keputusan.
•1.
Proses Mempengaruhi
•-Pengertian
Pengaruh
•
Pengaruh adalah suatu kegiatan atau keteladanan yang menunjukan hal baik maupun tidak baik,yang
dilakukan secara langsung ataupun secara tidak langsung, sehingga mengakibatkan suatu perubahan perilaku
serta kebiasaan, baik itu individu atau kelompok.
•-Elemen-elemen
yang ada dalam suatu proses mempengaruhi antaralain :
Orang yang mempengaruhi
Metode yang digunakan untuk mepengaruhi,dan
Orang yang di pengaruhi
18. Definisi Pengambilan Keputusan
Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Hal ini berkaitan
dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tentang apa yang harus dilakukan dan mengenai
unsur-unsur perencanaan. Dapat juga dikatakan bahwa keputusan itu sesungguhnya merupakan
hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat
digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
Kemudian terdapat definisi menurut para ahli, antara lain :
Menurut George R. Terry : pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku
(kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
Menurut Sondang P. Siagian : pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis
terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan
merupakan tindakan yang paling cepat.
Menurut James A. F. Stoner : pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk
memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
19. BAB 11 KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah Suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari suatu pihak ke pihak
yang lain dengan tujuan tercapai persepsi atau pengertian yang sama.
Komunikasi dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang
bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan
seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari. Maka untuk membina hubungan
kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan perlulah membicarakan komunikasi secara
lebih terperinci.
20. Bagaimana Menyalurkan Ide Melalui Komunikasi
Menyalurkan ide melalui komunikasi bisa secara lisan maupun tulisan. Salah satu nya
adalah dengan memberikan solusi yang tepat kepada orang lain yang membutuhkan
solusi untuk menyelesaikan masalah nya.
Tahapan - tahapan menyalurkan ide melalui komunikasi :
Ide (gagasan): PerumusanDalam perumusan, disini ide si sender disampaikan dalam
kata-kata.
Penyaluran (transmiting): Penyaluran ini adalah bisa lisan, tertulis, mempergunakan
symbol, atau isyarat dsb.
Tindakan: Dalam tindakan ini sebagai contoh misalnya perintah-perintah dalam organisasi
dilaksanakan.
Pengertian: Dalam pengertian ini disini kata-kata si sender yang ada dalam perumusan
tadi menjadi ide si receiver.
Penerima: Penerimaan ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).
21. Hambatan - Hambatan Komunikasi
Berikut ini adalah hambatan – hambatan dalam Komunikasi :
1. Hambatan dari Proses Komunikasi : Hambatan dari pengirim pesan, misalnya
pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal
ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.
2. Hambatan Fisik: Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif,
cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain-lain, misalnya: gangguan kesehatan,
gangguan alat komunikasi dan sebagainya.
3. Hambatan Semantik: Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadangkadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit
antara pemberi pesan dan penerima.
4. Hambatan Psikologis: Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang
mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang
berbeda antara pengirim dan penerima pesan.
22. Klasifikasi Komunikasi dalam organisasi
1.Dari segi sifatnya :
a. Komunikasi lisan: komunikasi lisan secara langsung adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua orang
atau lebih yang saling bertatap muka secara langsung dan tidak ada jarak atau peralatan yang membatasi
mereka.
b. Komunikasi tulisan: komunikasi tulisan adalah komunikasi yang di lakukan dengan perantaraan tulisan
tanpa adanya pembicaraan secara langsung dengan menggunakan bahasa yang singkat, jelas, dan dapat
dimengerti oleh penerima.
c. Komunikasi verbal: Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol verbal.
d. Komunikasi non verbal: Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak
menggunakan kata-kata.
2.Dari segi arahnya :
a. Komunikasi ke bawah: Mengalir dari orang pada hierarki yang lebih tinggi ke jenjangyang lebih rendah.
b. Komunikasi ke atas: Porsi ini sebenarnya dituntut untuk seimbang dengan komunikasike baawah.
c. Komunikasi horizontal: Merupakan pertimbangan utama dalam desain organisasi,namun organisasi yang
efektif memerlukan juga komunikasihorizontal yang sangat perlu bagi koordinasi dan integrasi
dariberaneka ragam fungsi keorganisasian.
23. 3.
Menurut Lawannya :
a. Komunikasi Satu Lawan Satu : berbicara dengan lawan bicaras yang sama
banyaknya.
Contoh:berbicara melalui telepon
b. Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok) : berbicara antara satu orang
dengan suatu kelompok.
Contoh: introgasi maling dengan kelompok hansip.
c. Kelompok Lawan Kelompok : berbicara antara suatu kelompok dengan
kelompok lain.
Contoh: debat partai politik.
24. BAB 12 PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI
DEFINISI PERKEMBANGAN MENURUT PARA AHLI:
Perkembangan merupakan serangkaian perubahan progresif yang terjadi
sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman dan terdiri atas
serangkaian perubahan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif ( E.B. Harlock ).
Dimaksudkan bahwa perkembangan merupakan proses perubahan individu yang
terjadi dari kematangan (kemampuan seseorang sesuai usia normal) dan
pengalaman yang merupakan interaksi antara individu dengan lingkungan sekitar
yang menyebabkan perubahan kualitatif dan kuantitatif ( dapat diukur) yang
menyebabkan perubahan pada diri individu tersebut.
Perkembangan mengandung makna adanya pemunculan sifat-sifat yang baru,
yang berbeda dari sebelumnya ( Kasiram, 1983 : 23), menandung arti bahwa
perkembangan merupakan peubahan sifat individu menuju kesempurnaan yang
merupakan penyempurnaan dari sifat-sifat sebelumnya.
25. FAKTOR-FAKTOR PERUBAHAN ORGANISASI
Faktor internal: Adalah segala keseluruhan faktor yang ada di dalam organisasi
dimana faktor tersebut dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi.
Adalah penyebab perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang
bersangkutan, yang dapat berasal dari berbagai sumber. Problem yang sering
timbul berkaitan dengan hubungan sesama anggota organisasi pada umumnya
menyangkut masalah komunikasi dan kepentingan masing-masing anggota.
Faktor eksternal: Adalah segala keseluruhan faktor yang ada di luar organisasi
yang dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Beberapa faktor
tersebut antara lain : Politik, Hukum , Kebudayaan, Teknologi, Sumber alam,
Demografi dan sebagainya. Adalah penyebab perubahan yang berasal dari luar,
atau sering disebut lingkungan. Organisasi bersifat responsive terhadap perubahan
yang terjadi di lingkungannya. Oleh karena itu, jarang sekali suatu organisasi
melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan yang kuat dari
lingkungannya. Artinya, perubahan yang besar itu terjadi karena lingkungan
menuntut seperti itu. Beberapa penyebab perubahan organisasi yang termasuk
faktor ekstern adalah perkembangan teknologi, faktor ekonomi dan peraturan
pemerintah.
26. CIRI-CIRI PERKEMBANGAN ORGANISASI
Perkembangan organisasi memiliki beberapa ciri-ciri dan metode.
Maka Pengembangan organisasi yang efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Merupakan strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional,
yang memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang tepat tentang
permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.
2. Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak
perubahan yang akan terjadi.
3. Menekankan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja
seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.
4. Mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia
menjadi bagian terpenting.
5. Menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan
pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi antara berbagai satuan kerja
sebagai bagian integral di suasana yang utuh.
6. Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.
27. METODE PERUBAHAN ORGANISASI
Metode Perubahan dan Pengembangan Organisasi. Ada berbagai teknik yang dirancang para
ahli, dengan tujuan meningkatkan kemampuan berkomunikasi serta bekerja secara efektif, antarindividu maupun antar-kelompok dalam organisasi. Beberapa teknik yang sering digunakan
berikut ini:
1.Sensitivity training, merupakan teknik OD yang pertama diperkenalkan dan yang dahulu paling
sering digunakan. Teknik ini sering disebut juga T-group. Dalam kelompok kelomok T (singkatan
training) yang masing- masing terdiri atas 6 – 10 peserta, pemimpin kelompok (terlatih)
membimbing peserta meningkatkan kepekaan (sensitivity) terhadap orang lain, serta ketrampilan
dalam hubungan antar-pribadi.
2.Team Building, adalah pendekatan yang bertujuan memperdalam efektivitas serta kepuasaan tiap
individu dalam kelompok kerjanya atau tim. Teknik team building sangat membantu
meningkatkan kerjasama dalam tim yang menangani proyek dan organisasinya bersifat matriks.
3.Survey feedback. Dalam teknik survey feedback. Tiap peserta diminta menjawab kuesioner yang
dimaksud untuk mengukur persepsi serta sikap mereka (misalnya persepsi tentang kepuasan
kerja dan gaya kepemimpinan mereka). Hasil survey ini diumpan balikkan pada setiap
peserta, termasuk pada para penyelia dan manajer yang terlibat. Kegiatan ini kemudian
dilanjutkan dengan kuliah atau lokakarya yang mengevaluasi hasil keseluruhan dan
mengusulkan perbaikan perbaikan konstruktif.
28. BAB 13 & 14 KEPEMIMPINAN
Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin
kepadapengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari
kepemimpinan adalah “melakukanya dalam kerja” dengan praktik seperti pemagangan pada
seorang senima ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan
sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk
melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi
dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan,
mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
29. Pengertian kepemimpinan menurut para ahli:
Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang
didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk
berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian
khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
Moejiono (2002) memandang bahwa leadership tersebut sebenarnya sebagai akibat
pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang
membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction
theorist) cenderung memandang leadership sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh
secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan
keinginan pemimpin
Field Manual 22-100. ”The art of influencing and directing meaninsuch away to abatain their
willing obedience, confidence, respect, and loyal cooperation in order to accomplish the
mission”. Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhidan menggerakkan orang – orang
sedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan, kepercayaan, respek, dan kerjasama secara
royal untuk menyelesaikan tugas
30. Teori-teori kepemimpinan
1. Teori Sifat: Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin
ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar
pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang
berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi
yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri di
dalamnya.
2. Teori Perilaku: Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seorang
individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian
tujuan.
3. Teori Situasional: Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional ditentukan oleh
ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi
kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor
waktu dan ruang.