MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Presentation 1 1
1. Aplikasi Augmented Reality
Pembelajaran Organ
Pernapasan Manusia Pada
Smartphone Android
Nama Kelompok :
Alvin Hardi (16.111.2561)
Kendrick Salim (16.111.1205)
Mikhael (16.111.0307)
Raynald (16.111.0218)
2. Abstrak
Pada saat ini media pembelajaran dalam organ pernapasan manusia yang diterapkan
dunia pendidikan adalah menggunakan buku dan menggunakan alat peraga sebagai alat
bantu dalam belajar. Proses pembelajaran diarahkan kepada kemampuan siswa untuk
menghafal informasi. Untuk itu perlu cara lain untuk menyiasatinya yaitu dengan
menggunakan teknologi Augmented Reality dalam pembuatan animasi 3 dimensi (3D)
agar terlihat lebih real-time dan menarik. Animasi dibangun menggunakan Blender
serta proses pembangunan Augmented Reality menggunakan Qualcomm Augmented
Reality (QCAR) yang ditampilkan menggunakan smartphone yang menggunakan sistem
operasi Android minimal versi 2.1. Lama waktu pendeteksian marker terhadap objek
pada aplikasi ini tergantung dari spesifikasi dan besar kapasitas prosesor pada
smartphone Android.
Aplikasi ini menampilkan objek organ pernapasan manusia yaitu Hidung, Laring,
Bronkus, Trakea, dan Paru-Paru serta proses mekanisme dari pernapasan.
3. Pendahuluan
Saat ini masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah lemahnya proses
pembelajaran. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan siswa
untuk menghafal informasi. Media pembelajaran yang ada selama ini hanya berbasis
pemahaman melalui buku, atau menggunakan alat peraga. Jika melalui buku maka
peserta didik kebanyakan hanya akan mengerti teorinya saja, sedangkan jika
menggunakan alat bantu peraga atau hanya menggunakan gambar untuk menampilkan
objek pembahasan materi kepada peserta didik.
Dengan adanya teknologi AR ini, akan sangat berguna dalam proses pembelajaran,
dimana organ pernapasan manusia tersebut akan di presentasikan secara visual melalui
objek tiga dimensi. Sistem dalam augmented reality bekerja dengan menganalisa
secara real-time obyek yang ditangkap dalam kamera. Berkat perkembangan pesat
teknologi handphone, augmented reality tersebut bisa diimplementasikan pada
perangkat mobile yang berbasis Android.
Pembelajaran pada materi organ pernapasan pada manusia akan menjadi lebih efektif
dan menarik minat peserta didik kepada materi yang diberikan
4. Perbandingan penelitian sebelumnya
Penelitian Sebelumnya juga di temukan oleh Tobias Domhan pada tahun 2010
dengan judul Augmented Reality on Android Smartphones. Penelitian ini berhasil
menjalankan aplikasi AR pada smartphone dengan menampilkan objek 3D dengan
media marker tetapi aplikasi ini tidak terdapat animasi.
5. Qualcomm Augmented Reality (QCAR)
Hasil penelitian Qualcomm mengenai aplikasi ini melalui proses membangun,
hingga menjalankan Augmented Reality pada Android phone, mendapatkan hasil
bahwa QCAR memiliki fitur yang lebih menarik, menghasilkan performa yang
sangat baik, dibandingkan dengan aplikasi Augmented Reality pada Android
lainnya seperti AndAR. Selain itu dari hasil pengamatan Qualcomm, aplikasi ini
juga mendukung untuk dipergunakan pada platform IOS
7. Hasil dari proyek akhir ini adalah aplikasi Augmented Reality pembelajaran organ
pernapasan manusia pada smartphone android. Aplikasi ini menggunakan 7 buah
marker dimana marker yang digunakan adalah gambar dari masing-masing objek
organ pernapasan beserta mekanisme pernapasan. Marker dapat menampilkan
objek 3D dan teks informasi. Selain itu, marker juga terdapat virtualbutton yang
akan mengeluarkan suara ketika menekan tanda play dan stop pada marker.
Ketika kamera smartphone android diarahkan ke salah satu marker, maka akan
muncul objek organ pernapasan manusia sesuai dengan gambar yang terdapat di
marker
12. Pengujian Aplikasi
Pengujian Aplikasi pada Beberapa Smartphone Uji coba aplikasi pada beberapa
smartphone akan dilakukan pada 4 macam smartphone yang memiliki 2 jenis
processor smartphone yang berbeda yaitu smartphone dengan processor ARM V6
seperti Samsung Galaxy Gio dan smartphone dengan processor ARM V7 seperti
Samsung Galaxy SII I9100, Samsung Nexus S dan Samsung Galaxy Tab 8,9.
13. Pengujian Aplikasi
Uji coba marker akan dilakukan berdasarkan jarak kamera terhadap marker. Uji
coba akan dilakukan dengan pengukuran jarak (dalam cm).
14. Kesimpulan
Uji coba marker akan dilakukan berdasarkan jarak kamera terhadap marker.
Uji Jarak marker yang baik yaitu menggunakan kamera pada smartphone
Samsung Galaxy SII yang berkisar antara 15 cm – 250 cm, fasilitas optical
zoom serta resolusi dari kamera mempengaruhi jarak ideal pada pendeteksian
marker.
Dari pengujian yang dilakukan aplikasi ini dapat dijalankan pada smartphone
yang mempunyai minimal memiliki processor dengan arsitektur ARMv6.
Adapun sebaiknya aplikasi ini di jalankan pada smartphone yang memiliki
arsitektur ARMv7 karena kapasitas prosesornya lebih besar dari arsitektur
ARMv6.