SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
KHULAFAURROSYIDIN
Disusun oleh:
Kelompok 1
1) Septi anisya (21901083046)
2) Ayuning halifah fitrianty(21901083052)
3) Diana kholida(21901083038)
4) Kurnia yurika prameswara(21901083063)
5) Muhammad fangkihni arifuzzaki(21901083055)
MASA KHULAFAUR RASYIDIN
Secara bahasa, Khulafaur Rasyidin berasal dari
kata Khulafa dan Ar-Rasyidin.Kata Khulafa’
merupakan jamak dari kata Khalifah yang berarti
pengganti.Sedangkan Ar-Rasyidin artinya
mendapat petunjuk.
Artinya yaitu orang yang ditunjuk sebagai
pengganti, pemimpin atau pemimpin yang
selalu mendapat petunjuk dari Allah SWT.
 Para Khulafaur Rasyidin merupakan sahabat
Nabi Muhammad SAW, yaitu :
 Abu Bakar Ash-Shiddiq.
 Umar bin Khattab.
 Usman bin Affan.
 Ali bin Abi Thalib.
KONDISI HUKUM ISLAM PADA MASA
KHULAFA’UR RASYIDIN DAN
PERKEMBANGANNYA
 Periode Khulafa’ur Rasyidin ini dimulai sejak wafatnya Rasulullah SAW
pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11 H atau 632 M, dan diakhiri pada
akhir abad pertama Hijriyah (11 – 41 H atau 632 – 661 M).
 Setelah wafatnya Nabi, umat islam menghadapi banyak masalah. Hal ini
dikarenakan semakin meluasnya pemerintahan islam hingga melampaui
semenanjung Arabiyah, itu juga tentunya membawa dampak yang begitu
besar bagi perkembangan pemikiran umat islam pada masa itu. Secara
umum permasalahan – permasalahan itu dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa aspek, yaitu:
Secara umum permasalahan – permasalahan itu
dapat diklasifikasikan menjadi beberapa aspek,
yaitu:
1. Aspek Politik
 a. Kekhalifahan Abu Bakar (11 – 13 H atau 632 – 634 M)
 b. Kekhalifahan Umar bin Khattab (13 – 23 H atau 634 – 643 M)
 c. Kekhalifahan Utsman bin Affan (23 – 35 H atau 644 – 656 M)
 d. Kekhalifahan Ali bin Abi Thalib (35 – 40 H atau 656 – 661 M)
2. Aspek Fiqih
3. Aspek Akidah
PENGERTIAN AR-RA’YU DAN AL-’AQLU
 Ra’yu adalah salah satu cara umat islam untuk
menetapkan suatu hukum dari permasalahan-
permasalahan kontemporer yang belum
didapatidalam Al-Qur’an dan Hadist.
 ‘Aqlu adalah subjek (alat/ pelaku yang melakukan
pemikiran), sedangkan ra’yu adalah, suatu hasil/
atau objek dari proses pemikiran yang bertujuan
untuk mencari kebenaran atau solusi dari suatu
hukum yang tidak ada di dalam Al-Qur’an dan
Hadist.
 Kata ra’yu pada ayat di atas berarti melihat. Namun pada
obyek yang abstrak, kata ra’yu tidak mungkin diartikan
“melihat dengan mata kepala”, tetapi harus diartikan
“melihat dengan mata hati” atau dengan arti
“memikirkan/memperhatikan”.
HUKUM YANG DIAMBIL BEDASARKAN
PADA MAQASHID SYARIAH
1. Pengertian maqashid syariah
 Maqashid al-syari'ah terdiri dari dua kata, maqashid dan syari'ah. Kata
maqashid merupakan bentuk jama' dari maqshad yang berarti
maksud dan tujuan, sedangkan syari'ah mempunyai pengertian
hukum-hukum Allah yang ditetapkan untuk manusia agar dipedomani
untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat. Maka
dengan demikian, maqashid al-syari'ah berarti kandungan nilai yang
menjadi tujuan pensyariatan hukum.
 Menurut Satria Efendi (1998:14), maqashid al-syari'ah mengandung
pengertian umum dan pengertian khusus. Pengertian yang bersifat
umum mengacu pada apa yang dimaksud oleh ayat-ayat hukum atau
hadits -hadits hukum, baik yang ditunjukkan oleh pengertian
kebahasaannya atau tujuan yang terkandung di dalamnya
 Sementara itu Wahbah al-Zuhaili (1986:1017) mendefinisikan maqashid
syari'ah dengan makna-makna dan tujuan-tujuan yang dipelihara oleh
syara' dalam seluruh hukumnya atau sebagian besar hukumnya, atau
tujuan akhir dari syari'at dan rahasia-rahasia yang diletakkan oleh
syara' pada setiap hukumnya.
2. Penggalian hukum melalui maqashid syariah
 Menurut telaah historis, Imam al-Haramain al-Juwaini
dapat dikatakan sebagai ahli ushul pertama yang
menekankan pentingnya memahami maqashid al-syari'ah
dalam menetapkan hukum Islam. Ia secara tegas
mengatakan bahwa seseorang tidak dapat dikatakan
mampu menetapkan hukum dalam Islam sebelum ia
memahami benar-benar tujuan Allah mengeluarkan
perintah-perintah dan larangan-larangan-Nya
 Maslahat sebagai substansi dari maqashid al-syari'ah dapat
dibagi sesuai dengan tinjauannya. Bila dilihat dari aspek
pengaruhnya dalam kehidupan manusia.
FAKTOR PENYEBAB PERBEDAAN
PENDAPAT PADA MASA SAHABAT
Faktor penyebab perbedaan pendapat yang terjadi pada masa
pemerintahan para sahabat sangatlah banyak, yang akan kami
sebutkan sebagai berikut :
 1. Perbedaan dalam memahami nash al-Quran dan Hadits.
 2. Munculnya dua persoalan yang merujuk pada dua nash yang
saling berlawanan.
 3. Sebagian fuqaha dari kalangan sahabat mengatakan bahwa
suatu peristiwa berdasarkan pengetahuan dari Sunnah, sementara
yang lain belum mendapatkannya atau menganggapnya tidak
memenuhi syarat untuk disebut sebagai Hadits Shahih.
 4. Perbedaan kaidah dan metode ijtihad dari para fuqoha
 5. Mungkin ini yang paling penting, yaitu bahwa kebebasan dan
kesungguhan para fuqoha dalam melakukan ijtihad terhadap
berbagai masalah yang mereka hadapi.
 6. Perbedaan mereka dalam menerima Hadits dari Rasulullah.

More Related Content

What's hot

pengenalan tarekat
pengenalan tarekatpengenalan tarekat
pengenalan tarekat
Lela Warni
 
Presentasi Fiqh 12 (Waris)
Presentasi Fiqh 12 (Waris)Presentasi Fiqh 12 (Waris)
Presentasi Fiqh 12 (Waris)
Marhamah Saleh
 
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
Marhamah Saleh
 
Kedudukan dan fungsi hadits terhadap al qur’an
Kedudukan dan fungsi hadits terhadap al  qur’anKedudukan dan fungsi hadits terhadap al  qur’an
Kedudukan dan fungsi hadits terhadap al qur’an
Via Dewi Syahara
 
Tasyri' masa nabi Muhammad Saw
Tasyri'  masa nabi Muhammad SawTasyri'  masa nabi Muhammad Saw
Tasyri' masa nabi Muhammad Saw
Marhamah Saleh
 

What's hot (20)

pengenalan tarekat
pengenalan tarekatpengenalan tarekat
pengenalan tarekat
 
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
 
Presentasi Fiqh 12 (Waris)
Presentasi Fiqh 12 (Waris)Presentasi Fiqh 12 (Waris)
Presentasi Fiqh 12 (Waris)
 
Agar Hidup Lebih Bermakna
Agar Hidup Lebih BermaknaAgar Hidup Lebih Bermakna
Agar Hidup Lebih Bermakna
 
Surat At-Tin
Surat At-Tin Surat At-Tin
Surat At-Tin
 
Ppt teologi-islam
Ppt teologi-islamPpt teologi-islam
Ppt teologi-islam
 
Memahami alquran, al hadist, dan istihad sebagai sumber hukum islam
Memahami alquran, al hadist, dan istihad sebagai sumber hukum islamMemahami alquran, al hadist, dan istihad sebagai sumber hukum islam
Memahami alquran, al hadist, dan istihad sebagai sumber hukum islam
 
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
 
Ustman bin affan (Khulafaur Rasyidin ke 3)
Ustman bin affan (Khulafaur Rasyidin ke 3)Ustman bin affan (Khulafaur Rasyidin ke 3)
Ustman bin affan (Khulafaur Rasyidin ke 3)
 
(memahami isi pokok ajaran al-qur'an)
(memahami isi pokok ajaran al-qur'an)(memahami isi pokok ajaran al-qur'an)
(memahami isi pokok ajaran al-qur'an)
 
Ahlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok Ajarannya
Ahlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok AjarannyaAhlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok Ajarannya
Ahlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok Ajarannya
 
01 02 pendahuluan
01 02 pendahuluan01 02 pendahuluan
01 02 pendahuluan
 
Rabiah al-Adawiyyah
Rabiah al-AdawiyyahRabiah al-Adawiyyah
Rabiah al-Adawiyyah
 
Kedudukan dan fungsi hadits terhadap al qur’an
Kedudukan dan fungsi hadits terhadap al  qur’anKedudukan dan fungsi hadits terhadap al  qur’an
Kedudukan dan fungsi hadits terhadap al qur’an
 
Qiyas
QiyasQiyas
Qiyas
 
PPT Manthuq dan Mafhum
PPT Manthuq dan MafhumPPT Manthuq dan Mafhum
PPT Manthuq dan Mafhum
 
ILMU QIRA'AT
ILMU QIRA'ATILMU QIRA'AT
ILMU QIRA'AT
 
I'jaz Al Qur'an
 I'jaz Al Qur'an I'jaz Al Qur'an
I'jaz Al Qur'an
 
Tasyri' masa nabi Muhammad Saw
Tasyri'  masa nabi Muhammad SawTasyri'  masa nabi Muhammad Saw
Tasyri' masa nabi Muhammad Saw
 
Pengantar Ushul Fikih
Pengantar Ushul FikihPengantar Ushul Fikih
Pengantar Ushul Fikih
 

Similar to Ppt khulafaurrosyidin[1]

Khilafah Islamiyah dalam Lintasan Sejarah
Khilafah Islamiyah dalam Lintasan SejarahKhilafah Islamiyah dalam Lintasan Sejarah
Khilafah Islamiyah dalam Lintasan Sejarah
Rajabul Gufron
 
Maqashid Syariyah (4 Imam Madzhab, Era Pertengahan, dan Era Ilmuwan Ushul Fiq...
Maqashid Syariyah (4 Imam Madzhab, Era Pertengahan, dan Era Ilmuwan Ushul Fiq...Maqashid Syariyah (4 Imam Madzhab, Era Pertengahan, dan Era Ilmuwan Ushul Fiq...
Maqashid Syariyah (4 Imam Madzhab, Era Pertengahan, dan Era Ilmuwan Ushul Fiq...
MuhibbatFasyeh
 
Konsep hukum agama islam
Konsep hukum agama islamKonsep hukum agama islam
Konsep hukum agama islam
Inchy Yaa Rfy
 
KB 4-Konsep Pemerintahan dlm Islam.pdf
KB 4-Konsep Pemerintahan dlm Islam.pdfKB 4-Konsep Pemerintahan dlm Islam.pdf
KB 4-Konsep Pemerintahan dlm Islam.pdf
muhamadizlis
 

Similar to Ppt khulafaurrosyidin[1] (20)

Materi sumber-hukum-islam
Materi sumber-hukum-islamMateri sumber-hukum-islam
Materi sumber-hukum-islam
 
Materi sumber-hukum-islam
Materi sumber-hukum-islamMateri sumber-hukum-islam
Materi sumber-hukum-islam
 
Materi sumber-hukum-islam
Materi sumber-hukum-islamMateri sumber-hukum-islam
Materi sumber-hukum-islam
 
Materi sumber hukum_islam
Materi sumber hukum_islamMateri sumber hukum_islam
Materi sumber hukum_islam
 
Materi sumber hukum_islam
Materi sumber hukum_islamMateri sumber hukum_islam
Materi sumber hukum_islam
 
Materi sumber-hukum-islam pdf
Materi sumber-hukum-islam pdfMateri sumber-hukum-islam pdf
Materi sumber-hukum-islam pdf
 
Quran sunnah ijma' qiyas
Quran sunnah ijma' qiyasQuran sunnah ijma' qiyas
Quran sunnah ijma' qiyas
 
Sumber Hukum Islam dan Metode Beritjihad.pdf
Sumber Hukum Islam dan Metode Beritjihad.pdfSumber Hukum Islam dan Metode Beritjihad.pdf
Sumber Hukum Islam dan Metode Beritjihad.pdf
 
PAI - SUMBER HUKUM ISLAM
PAI - SUMBER HUKUM ISLAMPAI - SUMBER HUKUM ISLAM
PAI - SUMBER HUKUM ISLAM
 
KELOMPOK 1-USHUL FIQH.pptx
KELOMPOK 1-USHUL FIQH.pptxKELOMPOK 1-USHUL FIQH.pptx
KELOMPOK 1-USHUL FIQH.pptx
 
Khilafah Islamiyah dalam Lintasan Sejarah
Khilafah Islamiyah dalam Lintasan SejarahKhilafah Islamiyah dalam Lintasan Sejarah
Khilafah Islamiyah dalam Lintasan Sejarah
 
Fikih syariah
Fikih syariahFikih syariah
Fikih syariah
 
Tarikh tasyrik 1
Tarikh tasyrik 1Tarikh tasyrik 1
Tarikh tasyrik 1
 
Syariah dan ilmu fiqh
Syariah dan ilmu fiqhSyariah dan ilmu fiqh
Syariah dan ilmu fiqh
 
Mihnat Alquran - abrar m dawud faza
Mihnat Alquran - abrar m dawud fazaMihnat Alquran - abrar m dawud faza
Mihnat Alquran - abrar m dawud faza
 
sumber-hukum-islamfani.ppt
sumber-hukum-islamfani.pptsumber-hukum-islamfani.ppt
sumber-hukum-islamfani.ppt
 
Maqashid Syariyah (4 Imam Madzhab, Era Pertengahan, dan Era Ilmuwan Ushul Fiq...
Maqashid Syariyah (4 Imam Madzhab, Era Pertengahan, dan Era Ilmuwan Ushul Fiq...Maqashid Syariyah (4 Imam Madzhab, Era Pertengahan, dan Era Ilmuwan Ushul Fiq...
Maqashid Syariyah (4 Imam Madzhab, Era Pertengahan, dan Era Ilmuwan Ushul Fiq...
 
Konsep hukum agama islam
Konsep hukum agama islamKonsep hukum agama islam
Konsep hukum agama islam
 
KB 4-Konsep Pemerintahan dlm Islam.pdf
KB 4-Konsep Pemerintahan dlm Islam.pdfKB 4-Konsep Pemerintahan dlm Islam.pdf
KB 4-Konsep Pemerintahan dlm Islam.pdf
 
08 isi pelajaran
08 isi pelajaran08 isi pelajaran
08 isi pelajaran
 

Ppt khulafaurrosyidin[1]

  • 1. KHULAFAURROSYIDIN Disusun oleh: Kelompok 1 1) Septi anisya (21901083046) 2) Ayuning halifah fitrianty(21901083052) 3) Diana kholida(21901083038) 4) Kurnia yurika prameswara(21901083063) 5) Muhammad fangkihni arifuzzaki(21901083055)
  • 2. MASA KHULAFAUR RASYIDIN Secara bahasa, Khulafaur Rasyidin berasal dari kata Khulafa dan Ar-Rasyidin.Kata Khulafa’ merupakan jamak dari kata Khalifah yang berarti pengganti.Sedangkan Ar-Rasyidin artinya mendapat petunjuk. Artinya yaitu orang yang ditunjuk sebagai pengganti, pemimpin atau pemimpin yang selalu mendapat petunjuk dari Allah SWT.
  • 3.  Para Khulafaur Rasyidin merupakan sahabat Nabi Muhammad SAW, yaitu :  Abu Bakar Ash-Shiddiq.  Umar bin Khattab.  Usman bin Affan.  Ali bin Abi Thalib.
  • 4. KONDISI HUKUM ISLAM PADA MASA KHULAFA’UR RASYIDIN DAN PERKEMBANGANNYA  Periode Khulafa’ur Rasyidin ini dimulai sejak wafatnya Rasulullah SAW pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11 H atau 632 M, dan diakhiri pada akhir abad pertama Hijriyah (11 – 41 H atau 632 – 661 M).  Setelah wafatnya Nabi, umat islam menghadapi banyak masalah. Hal ini dikarenakan semakin meluasnya pemerintahan islam hingga melampaui semenanjung Arabiyah, itu juga tentunya membawa dampak yang begitu besar bagi perkembangan pemikiran umat islam pada masa itu. Secara umum permasalahan – permasalahan itu dapat diklasifikasikan menjadi beberapa aspek, yaitu:
  • 5. Secara umum permasalahan – permasalahan itu dapat diklasifikasikan menjadi beberapa aspek, yaitu: 1. Aspek Politik  a. Kekhalifahan Abu Bakar (11 – 13 H atau 632 – 634 M)  b. Kekhalifahan Umar bin Khattab (13 – 23 H atau 634 – 643 M)  c. Kekhalifahan Utsman bin Affan (23 – 35 H atau 644 – 656 M)  d. Kekhalifahan Ali bin Abi Thalib (35 – 40 H atau 656 – 661 M) 2. Aspek Fiqih 3. Aspek Akidah
  • 6. PENGERTIAN AR-RA’YU DAN AL-’AQLU  Ra’yu adalah salah satu cara umat islam untuk menetapkan suatu hukum dari permasalahan- permasalahan kontemporer yang belum didapatidalam Al-Qur’an dan Hadist.  ‘Aqlu adalah subjek (alat/ pelaku yang melakukan pemikiran), sedangkan ra’yu adalah, suatu hasil/ atau objek dari proses pemikiran yang bertujuan untuk mencari kebenaran atau solusi dari suatu hukum yang tidak ada di dalam Al-Qur’an dan Hadist.
  • 7.  Kata ra’yu pada ayat di atas berarti melihat. Namun pada obyek yang abstrak, kata ra’yu tidak mungkin diartikan “melihat dengan mata kepala”, tetapi harus diartikan “melihat dengan mata hati” atau dengan arti “memikirkan/memperhatikan”.
  • 8. HUKUM YANG DIAMBIL BEDASARKAN PADA MAQASHID SYARIAH 1. Pengertian maqashid syariah  Maqashid al-syari'ah terdiri dari dua kata, maqashid dan syari'ah. Kata maqashid merupakan bentuk jama' dari maqshad yang berarti maksud dan tujuan, sedangkan syari'ah mempunyai pengertian hukum-hukum Allah yang ditetapkan untuk manusia agar dipedomani untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat. Maka dengan demikian, maqashid al-syari'ah berarti kandungan nilai yang menjadi tujuan pensyariatan hukum.  Menurut Satria Efendi (1998:14), maqashid al-syari'ah mengandung pengertian umum dan pengertian khusus. Pengertian yang bersifat umum mengacu pada apa yang dimaksud oleh ayat-ayat hukum atau hadits -hadits hukum, baik yang ditunjukkan oleh pengertian kebahasaannya atau tujuan yang terkandung di dalamnya  Sementara itu Wahbah al-Zuhaili (1986:1017) mendefinisikan maqashid syari'ah dengan makna-makna dan tujuan-tujuan yang dipelihara oleh syara' dalam seluruh hukumnya atau sebagian besar hukumnya, atau tujuan akhir dari syari'at dan rahasia-rahasia yang diletakkan oleh syara' pada setiap hukumnya.
  • 9. 2. Penggalian hukum melalui maqashid syariah  Menurut telaah historis, Imam al-Haramain al-Juwaini dapat dikatakan sebagai ahli ushul pertama yang menekankan pentingnya memahami maqashid al-syari'ah dalam menetapkan hukum Islam. Ia secara tegas mengatakan bahwa seseorang tidak dapat dikatakan mampu menetapkan hukum dalam Islam sebelum ia memahami benar-benar tujuan Allah mengeluarkan perintah-perintah dan larangan-larangan-Nya  Maslahat sebagai substansi dari maqashid al-syari'ah dapat dibagi sesuai dengan tinjauannya. Bila dilihat dari aspek pengaruhnya dalam kehidupan manusia.
  • 10. FAKTOR PENYEBAB PERBEDAAN PENDAPAT PADA MASA SAHABAT Faktor penyebab perbedaan pendapat yang terjadi pada masa pemerintahan para sahabat sangatlah banyak, yang akan kami sebutkan sebagai berikut :  1. Perbedaan dalam memahami nash al-Quran dan Hadits.  2. Munculnya dua persoalan yang merujuk pada dua nash yang saling berlawanan.  3. Sebagian fuqaha dari kalangan sahabat mengatakan bahwa suatu peristiwa berdasarkan pengetahuan dari Sunnah, sementara yang lain belum mendapatkannya atau menganggapnya tidak memenuhi syarat untuk disebut sebagai Hadits Shahih.  4. Perbedaan kaidah dan metode ijtihad dari para fuqoha  5. Mungkin ini yang paling penting, yaitu bahwa kebebasan dan kesungguhan para fuqoha dalam melakukan ijtihad terhadap berbagai masalah yang mereka hadapi.  6. Perbedaan mereka dalam menerima Hadits dari Rasulullah.