1. Kelompok 7 Hukum Pidana
“DELIK”
Oleh :
1. Destha Agista (1613032013)
2. Edo Hartoma Agani (1613032004)
3. Elsa Tiara Fadilla (1613032057)
4. Ema Triyani (1613032002)
5. Fajar Kurniawan (1613032005)
6. Sandi Wijaya (1613032036)
7. Sistia Herdalia (1613032027)
2. Pengertian Delik
Bahasa Latin,
yaitu Dellictum
Bahasa
Jerman&Belanda,
yaitu Delict
Bahasa Perancis,
yaitu Delit
Perbuatan pidana atau delik ialah perbuatan yang dilarang oleh aturan hukum
dan barangsiapa yang melanggar larangan tersebut dikenakan sanksi pidana.
Selain itu perbuatan pidana dapat dikatakan sebagai perbuatan yang oleh suatu
aturan hukum dilarang dan diancam pidana, perlu di ingat bahwa larangan
ditujukan pada perbuatan, sedangkan ancaman pidananya ditujukan pada orang
yang menimbulkan perbuatan pidana itu.
3. Delik Mempunyai 2 Unsur Pokok, yaitu :
1. Unsur pokok
Subyektif
Asas pokok hukum
pidana “Tak ada
hukuman kalau tak
ada kesalahan”.
2. Unsur pokok
Obyektif
Perbuatan manusia
Akibat perbuatan
manusia
Keadaan – keadaan
Sifat melawan
hukum
5. Rumusan Delik
2. Bertentangan
dengan hukum
1. Diancam dengan
pidana oleh hukum
4. Orang itu dipandang
bertanggung jawab atas
perbuatannya
3. Dilakukan oleh
orang yang bersalah
6. Cara Merumuskan Delik
3 Dasar Pembedaan
dalam Merumuskan
KUHP :
Mencantumkan
semua unsur pokok,
kualifikasi dan ancaman
Mencantumkan
semua unsur pokok
tanpa kualifikasi dan
mencantumkan
ancaman pidana
Mencantumkan
kualifikasi dan ancaman
pidana
Dari Sudut Titik Berat
Larangan :
Cara Formil
Cara Materiil
Dari Sudut Pembedaan
Delik :
Perumusan dalam
bentuk pokok
Perumusan dalam
bentuk yang di peringan
dan pemberat
7. Jenis – Jenis Delik
Menurut Cara
Merumuskannya:
Delik Formil
Delik Materiil
Jenis Delik
Menurut KUHP :
Kejahatan
Pelanggaran
Menurut Cara
Melakukannya:
Delik
Commission
Delik Ommisi
Menurut
Subjeknya :
Delik
Communia
Delik Propria
Menurut
Tujuannya :
Politieke
Delicten
Commune
Delicten
8. Contoh Delik Korupsi :
a. Korupsi yang terjadi di
Indonesia
b. Penegakan Hukum Pidana
dalam Pemberantasan di
Indonesia