SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
APBN, FUNGSI, PRINSIP
PENYUSUNAN, PROPORSI
Kelompok 4
RAHMAT ARIEF
MUHAMMAD AL HAFIZ
ANGGI ALFIONAL
RISE KURNIAWAN
Pengertian APBN
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN),
adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara
Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat.
APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat
rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu
tahun anggaran (1 Januari - 31 Desember). APBN,
Perubahan APBN, dan Pertanggungjawaban APBN setiap
tahun ditetapkan dengan Undang-Undang.
Fungsi APBN :
1. otorisasi, mengandung arti bahwa anggaran negara menjadi dasar
untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang
bersangkutan, Dengan demikian, pembelanjaan atau pendapatan
dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat.
2. Fungsi perencanaan, mengandung arti bahwa anggaran negara
dapat menjadi pedoman bagi negara untuk merencanakan kegiatan
pada tahun tersebut. Bila suatu pembelanjaan telah direncanakan
sebelumnya, maka negara dapat membuat rencana untuk
medukung pembelanjaan tersebut. Misalnya, telah direncanakan
dan dianggarkan akan membangun proyek pembangunan jalan
dengan nilai sekian miliar. Maka, pemerintah dapat mengambil
tindakan untuk mempersiapkan proyek tersebut agar Bias berjalan.
3. Fungsi pengawasan, berarti anggaran negara harus menjadi pedoman untuk
menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintah negara sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian akan mudah bagi rakyat
untuk menilai apakah tindakan pemerintah menggunakan uang negara untuk
keperluan tertentu itu dibenarkan atau tidak.
4. Fungsi alokasi, berarti bahwa anggaran negara harus diarahkan untuk
mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya serta meningkatkan
efesiensi dan efektivitas perekonomian.
5. Fungsi distribusi, berarti bahwa kebijakan anggaran negara harus
memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
Fungsi stabilisasi, memiliki makna bahwa anggaran pemerintah menjadi alat
untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental
perekonomian.
Prinsip penyusunan APBN :
Berdasarkan aspek pendapatan, prinsip penyusunan APBN ada
tiga, yaitu:
1. ntensifikasi penerimaan anggaran dalam jumlah dan kecepatan
penyetoran.
2. Intensifikasi penagihan dan pemungutan piutang negara.
3. Penuntutan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh negara
dan penuntutan denda.
Bedasarkan aspek pengeluaran, prinsip penyusunan
APBN adalah:
1. Hemat, efesien, dan sesuai dengan kebutuhan.
2. Terarah, terkendali, sesuai dengan rencana program
atau kegiatan.
3. Semaksimah mungkin menggunakan hasil produksi
dalam negeri dengan memperhatikan kemampuan atau
potensi nasional.
Azas penyusunan APBN :
APBN disusun dengan berdasarkan azas-azas:
1. Kemandirian, yaitu meningkatkan sumber penerimaan
dalam negeri.
2. Penghematan atau peningkatan efesiensi dan produktivitas.
3. Penajaman prioritas pembangunan.
4. Menitik beratkan pada azas-azas dan undang-undang
Negara.
Proporsi Dana Bagi Hasil Untuk Masing-masing Jenis
Pendapatan
No Jenis Pendapatan
Proporsi Dana Bagi Hasil
Untuk
Pemerintah Pusat
Untuk
Pemerintah Daerah
1. Penerimaan PBB 10%, dengan alokasi:
Dibagikan dgn porsi
yang sama besar
untuk seluruh
Kab./Kota =
6,5%
Insentif =
3,5%
90%, dengan alokasi:
Provinsi
= 16,2%
Kab./Kota =
64,8%
By. Pemungutan =
9%
2. Penerimaan BPHTB 20%, dibagikan dgn porsi
yang sama besar untuk
seluruh Kab./Kota
80%, dengan alokasi:
Provinsi = 16%
Kab./Kota = 64%
3. Penerimaan PPh Pasal 25
dan Pasal 29 WP Orang
Pribadi Dalam Negeri dan
PPh Pasal 21
80% 20%, dengan alokasi:
Provinsi = 8%
Kab./Kota dalam provinsi yg
bersangkutan = 12%
Dengan rincian sbb:
Kab./Kota tempat wajib pajak
terdaftar = 8,4%
Dibagikan dgn porsi yang sama
besar untuk seluruh Kab./Kota
dalam provinsi yg
bersangkutan = 3,6%
4. Penerimaan Iuran Izin
Usaha Pemanfaatan Hutan
(IIUPH)
20% 80%, dengan alokasi:
Provinsi = 16%
Kab./Kota = 64%
5. Penerimaan Provisi Sumber
Daya Hutan (PSDH)
20% 80%, dengan imbangan:
Provinsi = 16%
Kab./Kota = 32%
Dibagikan dgn porsi yang sama
besar untuk seluruh Kab./Kota
dalam provinsi yg
bersangkutan = 32%
6. Penerimaan Dana Reboisasi 60% (digunakan untuk
rehabilitasi hutan dan lahan
secara nasional)
40% (digunakan untuk rehabilitasi
hutan dan lahan di Kab./Kota
penghasil )
7. Penerimaan Pertambang-an
Umum (Iuran Tetap) dari
Kabupaten/ Kota
20% 80%, dengan alokasi:
Provinsi = 16%
Kab./Kota = 64%
8. Penerimaan Pertambangan
Umum (Iuran Eksplorasi dan
Eksploitasi) dari
Kabupaten/Kota
20% 80%, dengan alokasi:
Provinsi = 16%
Kab./Kota = 32%
Dibagikan dgn porsi yang sama
besar untuk seluruh Kab./Kota
dalam provinsi yg
bersangkutan = 32%
9. Penerimaan Pertambangan
Umum (Iuran Tetap dan Iuran
Eksplorasi dan Eksploitasi)
dari Provinsi
20% 80%, dengan alokasi:
Provinsi = 26%
Dibagikan dgn porsi yang sama
besar untuk seluruh Kab./Kota
dalam provinsi yg
bersangkutan = 54%
No
Jenis
Pendapatan
Proporsi Dana Bagi Hasil
Untuk
Pemerintah Pusat
Untuk
Pemerintah Daerah
10. Penerimaan
Perikanan
(Secara
Nasional)
20% 80%, Dibagikan dgn porsi yang sama
besar untuk seluruh Kab./Kota.
11. Penerimaan
Pertambangan
Minyak Bumi
dari
Kabupaten/
Kota
84,5% 15,5%, dengan alokasi:
Provinsi = 3%
Kab./Kota = 6%
Dibagikan dgn porsi yang sama besar
untuk seluruh Kab./Kota dalam provinsi yg
bersangkutan = 6%
Dialokasikan untuk anggaran pendidikan
dasar = 0,5%,
dengan rincian sbb:
Provinsi = 0,1%
Kab./Kota = 0,2%
Dibagikan dgn porsi yang sama besar
untuk seluruh Kab./Kota dalam provinsi yg
bersangkutan = 0,2%.
12. Penerimaan
Pertambangan
Minyak Bumi
dari Provinsi
84,5% 15,5%, dengan alokasi:
Provinsi = 5%
Dibagikan dgn porsi yang sama
besar untuk seluruh Kab./Kota
dalam provinsi yg
bersangkutan = 10%
Dialokasikan untuk anggaran
pendidikan dasar = 0,5%,
dengan rincian sbb:
Provinsi = 0,17%
Dibagikan dgn porsi yang sama
besar untuk seluruh Kab./Kota
dalam provinsi yg
13. Penerimaan
Pertambangan
Gas Bumi dari
Kabupaten/
Kota
69,5% 30,5%, dengan alokasi:
Provinsi = 6%
Kab./Kota = 12%
Dibagikan dgn porsi yang sama besar
untuk seluruh Kab./Kota dalam provinsi
yg bersangkutan = 12%
Dialokasikan untuk anggaran
pendidikan dasar = 0,5%,
dengan rincian sbb:
Provinsi = 0,1%
Kab./Kota = 0,2%
Dibagikan dgn porsi yang sama besar
untuk seluruh Kab./Kota dalam provinsi
yg bersangkutan = 0,2%.
No Jenis Pendapatan
Proporsi Dana Bagi Hasil
Untuk
Pemerintah
Pusat
Untuk
Pemerintah Daerah
14. Penerimaan
Pertambangan Gas
Bumi dari Provinsi
69,5% 30,5%, dengan alokasi:
Provinsi = 10%
Dibagikan dgn porsi yang sama besar untuk
seluruh Kab./Kota dalam provinsi yg
bersangkutan = 20%
Dialokasikan untuk anggaran pendidikan
dasar = 0,5%,
dengan rincian sbb:
Provinsi = 0,17%
Dibagikan dgn porsi yang sama besar untuk
seluruh Kab./Kota dalam provinsi yg
bersangkutan = 0,33%.
15. Penerimaan
Pertambangan
Panas Bumi
20% 80%, dengan alokasi:
Provinsi = 16%
Kab./Kota = 32%

More Related Content

Similar to APBN, FUNGSI, PRINSIP PENYUSUNAN, PROPORSI

Bahan kesimpulan pada raker iii
Bahan kesimpulan pada raker iiiBahan kesimpulan pada raker iii
Bahan kesimpulan pada raker iii
mekon
 
Tugas akuntansi pemerintah 1
Tugas akuntansi pemerintah 1Tugas akuntansi pemerintah 1
Tugas akuntansi pemerintah 1
Marobo United
 
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Yuca Siahaan
 
Transparansi dalam pengelolaan dan pengendalian apbn
Transparansi dalam pengelolaan dan pengendalian apbnTransparansi dalam pengelolaan dan pengendalian apbn
Transparansi dalam pengelolaan dan pengendalian apbn
wandranatuna
 

Similar to APBN, FUNGSI, PRINSIP PENYUSUNAN, PROPORSI (20)

APBN Dan APBD
APBN Dan APBD APBN Dan APBD
APBN Dan APBD
 
Bahan kesimpulan pada raker iii
Bahan kesimpulan pada raker iiiBahan kesimpulan pada raker iii
Bahan kesimpulan pada raker iii
 
Tugas akuntansi pemerintah 1
Tugas akuntansi pemerintah 1Tugas akuntansi pemerintah 1
Tugas akuntansi pemerintah 1
 
Apbn ( by farizky. is )
Apbn ( by farizky. is )Apbn ( by farizky. is )
Apbn ( by farizky. is )
 
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
 
Strategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan Daerah
Strategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan DaerahStrategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan Daerah
Strategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan Daerah
 
Apbn dan apbd
Apbn dan apbdApbn dan apbd
Apbn dan apbd
 
APBD, pengertian
APBD, pengertianAPBD, pengertian
APBD, pengertian
 
APBN & APBD 20. Monetary policy can increase employment opportunities by .pptx
APBN & APBD 20.	Monetary policy can increase employment opportunities by  .pptxAPBN & APBD 20.	Monetary policy can increase employment opportunities by  .pptx
APBN & APBD 20. Monetary policy can increase employment opportunities by .pptx
 
Paparan Pedum 2021 LENGKAP edit.pptx
Paparan Pedum 2021 LENGKAP edit.pptxPaparan Pedum 2021 LENGKAP edit.pptx
Paparan Pedum 2021 LENGKAP edit.pptx
 
Penyusunan APBD 2021.pptx
Penyusunan APBD 2021.pptxPenyusunan APBD 2021.pptx
Penyusunan APBD 2021.pptx
 
sk2-kd2-12-2-apbn-dan-apbd.ppt
sk2-kd2-12-2-apbn-dan-apbd.pptsk2-kd2-12-2-apbn-dan-apbd.ppt
sk2-kd2-12-2-apbn-dan-apbd.ppt
 
APBN dan APBD.ppt
APBN dan APBD.pptAPBN dan APBD.ppt
APBN dan APBD.ppt
 
Media APBN & APBD.pptx
Media APBN & APBD.pptxMedia APBN & APBD.pptx
Media APBN & APBD.pptx
 
Sambutan Kemenkeu pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenkeu  pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Sambutan Kemenkeu  pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenkeu pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
 
Kelompok ekonomi
Kelompok ekonomiKelompok ekonomi
Kelompok ekonomi
 
Strategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan Daerah
Strategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan DaerahStrategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan Daerah
Strategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan Daerah
 
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
 
Transparansi dalam pengelolaan dan pengendalian apbn
Transparansi dalam pengelolaan dan pengendalian apbnTransparansi dalam pengelolaan dan pengendalian apbn
Transparansi dalam pengelolaan dan pengendalian apbn
 
Lampiran permendagri nomor 33 tahun 2017
Lampiran permendagri nomor 33 tahun 2017Lampiran permendagri nomor 33 tahun 2017
Lampiran permendagri nomor 33 tahun 2017
 

Recently uploaded

Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec AsliJual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
sonyaawitan
 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
DIGGIVIO2
 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
ritch4
 
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaContoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
IniiiHeru
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
buktifisikskp23
 
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
TaufikTito
 

Recently uploaded (20)

Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
 
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec AsliJual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
 
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptx
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptxPPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptx
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptx
 
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptxBimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
 
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
 
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptxPEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
 
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaContoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
 
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
 
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxmateri konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
 
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTPERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
 
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
 
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
 

APBN, FUNGSI, PRINSIP PENYUSUNAN, PROPORSI

  • 1. APBN, FUNGSI, PRINSIP PENYUSUNAN, PROPORSI Kelompok 4 RAHMAT ARIEF MUHAMMAD AL HAFIZ ANGGI ALFIONAL RISE KURNIAWAN
  • 2. Pengertian APBN Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran (1 Januari - 31 Desember). APBN, Perubahan APBN, dan Pertanggungjawaban APBN setiap tahun ditetapkan dengan Undang-Undang.
  • 3. Fungsi APBN : 1. otorisasi, mengandung arti bahwa anggaran negara menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan, Dengan demikian, pembelanjaan atau pendapatan dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat. 2. Fungsi perencanaan, mengandung arti bahwa anggaran negara dapat menjadi pedoman bagi negara untuk merencanakan kegiatan pada tahun tersebut. Bila suatu pembelanjaan telah direncanakan sebelumnya, maka negara dapat membuat rencana untuk medukung pembelanjaan tersebut. Misalnya, telah direncanakan dan dianggarkan akan membangun proyek pembangunan jalan dengan nilai sekian miliar. Maka, pemerintah dapat mengambil tindakan untuk mempersiapkan proyek tersebut agar Bias berjalan.
  • 4. 3. Fungsi pengawasan, berarti anggaran negara harus menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintah negara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian akan mudah bagi rakyat untuk menilai apakah tindakan pemerintah menggunakan uang negara untuk keperluan tertentu itu dibenarkan atau tidak. 4. Fungsi alokasi, berarti bahwa anggaran negara harus diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya serta meningkatkan efesiensi dan efektivitas perekonomian. 5. Fungsi distribusi, berarti bahwa kebijakan anggaran negara harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. Fungsi stabilisasi, memiliki makna bahwa anggaran pemerintah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian.
  • 5. Prinsip penyusunan APBN : Berdasarkan aspek pendapatan, prinsip penyusunan APBN ada tiga, yaitu: 1. ntensifikasi penerimaan anggaran dalam jumlah dan kecepatan penyetoran. 2. Intensifikasi penagihan dan pemungutan piutang negara. 3. Penuntutan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh negara dan penuntutan denda.
  • 6. Bedasarkan aspek pengeluaran, prinsip penyusunan APBN adalah: 1. Hemat, efesien, dan sesuai dengan kebutuhan. 2. Terarah, terkendali, sesuai dengan rencana program atau kegiatan. 3. Semaksimah mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri dengan memperhatikan kemampuan atau potensi nasional.
  • 7. Azas penyusunan APBN : APBN disusun dengan berdasarkan azas-azas: 1. Kemandirian, yaitu meningkatkan sumber penerimaan dalam negeri. 2. Penghematan atau peningkatan efesiensi dan produktivitas. 3. Penajaman prioritas pembangunan. 4. Menitik beratkan pada azas-azas dan undang-undang Negara.
  • 8. Proporsi Dana Bagi Hasil Untuk Masing-masing Jenis Pendapatan No Jenis Pendapatan Proporsi Dana Bagi Hasil Untuk Pemerintah Pusat Untuk Pemerintah Daerah 1. Penerimaan PBB 10%, dengan alokasi: Dibagikan dgn porsi yang sama besar untuk seluruh Kab./Kota = 6,5% Insentif = 3,5% 90%, dengan alokasi: Provinsi = 16,2% Kab./Kota = 64,8% By. Pemungutan = 9%
  • 9. 2. Penerimaan BPHTB 20%, dibagikan dgn porsi yang sama besar untuk seluruh Kab./Kota 80%, dengan alokasi: Provinsi = 16% Kab./Kota = 64% 3. Penerimaan PPh Pasal 25 dan Pasal 29 WP Orang Pribadi Dalam Negeri dan PPh Pasal 21 80% 20%, dengan alokasi: Provinsi = 8% Kab./Kota dalam provinsi yg bersangkutan = 12% Dengan rincian sbb: Kab./Kota tempat wajib pajak terdaftar = 8,4% Dibagikan dgn porsi yang sama besar untuk seluruh Kab./Kota dalam provinsi yg bersangkutan = 3,6%
  • 10. 4. Penerimaan Iuran Izin Usaha Pemanfaatan Hutan (IIUPH) 20% 80%, dengan alokasi: Provinsi = 16% Kab./Kota = 64% 5. Penerimaan Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) 20% 80%, dengan imbangan: Provinsi = 16% Kab./Kota = 32% Dibagikan dgn porsi yang sama besar untuk seluruh Kab./Kota dalam provinsi yg bersangkutan = 32% 6. Penerimaan Dana Reboisasi 60% (digunakan untuk rehabilitasi hutan dan lahan secara nasional) 40% (digunakan untuk rehabilitasi hutan dan lahan di Kab./Kota penghasil ) 7. Penerimaan Pertambang-an Umum (Iuran Tetap) dari Kabupaten/ Kota 20% 80%, dengan alokasi: Provinsi = 16% Kab./Kota = 64%
  • 11. 8. Penerimaan Pertambangan Umum (Iuran Eksplorasi dan Eksploitasi) dari Kabupaten/Kota 20% 80%, dengan alokasi: Provinsi = 16% Kab./Kota = 32% Dibagikan dgn porsi yang sama besar untuk seluruh Kab./Kota dalam provinsi yg bersangkutan = 32% 9. Penerimaan Pertambangan Umum (Iuran Tetap dan Iuran Eksplorasi dan Eksploitasi) dari Provinsi 20% 80%, dengan alokasi: Provinsi = 26% Dibagikan dgn porsi yang sama besar untuk seluruh Kab./Kota dalam provinsi yg bersangkutan = 54%
  • 12. No Jenis Pendapatan Proporsi Dana Bagi Hasil Untuk Pemerintah Pusat Untuk Pemerintah Daerah 10. Penerimaan Perikanan (Secara Nasional) 20% 80%, Dibagikan dgn porsi yang sama besar untuk seluruh Kab./Kota. 11. Penerimaan Pertambangan Minyak Bumi dari Kabupaten/ Kota 84,5% 15,5%, dengan alokasi: Provinsi = 3% Kab./Kota = 6% Dibagikan dgn porsi yang sama besar untuk seluruh Kab./Kota dalam provinsi yg bersangkutan = 6% Dialokasikan untuk anggaran pendidikan dasar = 0,5%, dengan rincian sbb: Provinsi = 0,1% Kab./Kota = 0,2% Dibagikan dgn porsi yang sama besar untuk seluruh Kab./Kota dalam provinsi yg bersangkutan = 0,2%.
  • 13. 12. Penerimaan Pertambangan Minyak Bumi dari Provinsi 84,5% 15,5%, dengan alokasi: Provinsi = 5% Dibagikan dgn porsi yang sama besar untuk seluruh Kab./Kota dalam provinsi yg bersangkutan = 10% Dialokasikan untuk anggaran pendidikan dasar = 0,5%, dengan rincian sbb: Provinsi = 0,17% Dibagikan dgn porsi yang sama besar untuk seluruh Kab./Kota dalam provinsi yg
  • 14. 13. Penerimaan Pertambangan Gas Bumi dari Kabupaten/ Kota 69,5% 30,5%, dengan alokasi: Provinsi = 6% Kab./Kota = 12% Dibagikan dgn porsi yang sama besar untuk seluruh Kab./Kota dalam provinsi yg bersangkutan = 12% Dialokasikan untuk anggaran pendidikan dasar = 0,5%, dengan rincian sbb: Provinsi = 0,1% Kab./Kota = 0,2% Dibagikan dgn porsi yang sama besar untuk seluruh Kab./Kota dalam provinsi yg bersangkutan = 0,2%.
  • 15. No Jenis Pendapatan Proporsi Dana Bagi Hasil Untuk Pemerintah Pusat Untuk Pemerintah Daerah 14. Penerimaan Pertambangan Gas Bumi dari Provinsi 69,5% 30,5%, dengan alokasi: Provinsi = 10% Dibagikan dgn porsi yang sama besar untuk seluruh Kab./Kota dalam provinsi yg bersangkutan = 20% Dialokasikan untuk anggaran pendidikan dasar = 0,5%, dengan rincian sbb: Provinsi = 0,17% Dibagikan dgn porsi yang sama besar untuk seluruh Kab./Kota dalam provinsi yg bersangkutan = 0,33%. 15. Penerimaan Pertambangan Panas Bumi 20% 80%, dengan alokasi: Provinsi = 16% Kab./Kota = 32%